ABSTRAK
Perkembangan pembangunan di lahan pertanian sangatlah cepat maka
masyarakat harus berperan aktif dan membentuk suatu kelembagaan atau
kelompok yang terfokus pada pembangunan pertanian salah satu solusinya
dengan membentuk KWT yang dapat menjaga alamnya serta meingkatkan
ekonominya. Pada penelitian ini penulis menjelaskan tentang program,
proses, dan keberhasilan ekonomi masyarakat melalui Kelompok Wanita
Tani Kencana lestari di kelurahan Kencana, Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis data yang
dipakai ialah penelitian kualitatif. Dari program tersebut menghasilkan suatu
kegiatan yang dinamakan KRPL ( Kawasan Rumah Pangan Lestari ), yaitu
memanfaatkan lahan sisa yang ada di lingkungan masing masing, Proses
pembuatan KRPL ini dibantu oleh KWT Kencana Lestari dari awal sampai
menghasilkan suatu produk. Hasil tersebut diolah serta dipasarkan di Toko
KWT Kencana Lestari dan menjadi tambahan ekonomi bagi kaum wanita dan
sudah dapat dirasakan hasilnya.
Kata Kunci : Kelompok Wanita Tani, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat;
Upaya Peningkatan Ekonomi,
ABSTRACT
The development of agricultural land is very fast, so the community must play
an active role and form an institution or group that focuses on agricultural
development, one solution is to form a KWT that can protect nature and
improve its economy. The formulation of the problem in this research: How
are the programs, processes, and success of community economic
empowerment through the Sustainable Kencana Women's Farmer Group in
Kencana Village, Rancaekek, Bandung Regency. The purpose of this study:
To determine the program, process, and success of community economic
empowerment through the Sustainable Kencana Women Farmer Group in
Kencana Village, Rancaekek, Bandung Regency. The method used is
descriptive method with the type of data used is qualitative research. From
the program, the initial activity was KRPL (Sustainable Food House Area),
namely each remaining land in their respective environments. The process of
making this KRPL was assisted by KWT Kencana Lestari from to produce a
product. The results are processed and marketed at the Kencana Lestari
KWT Store and become an economic addition for women and the results can
already be felt.
Keywords : Women Farmers Group, Community Economic Empowerment;
Economic Improvement Efforts.
PENDAHULUAN
Perkembangan yang semakin maju ini mebuat kenaikan data penduduk
menjadi tinggi. Badan Pusat Statistik Jawa Barat mengemukakan jumlah
penduduk di jawa barat pada tahun 2010 hingga 2020 berdasarkan sensus
terus meningkat terkhusus di Kabupaten Bandung yang asalnya 3.275.828
jiwa pada tahun 2010 menjadi 3.831.505 di tahun 2020 . Naiknya presentase
data tersebut menjadikan salah satu peluang bagi para pengembang di bidang
perumahan maupun pengembang pembangunan gedung serta jalan yang
khususnya di negara indonesia dari tahun ke tahun menjadi sasaran hingga
menjarah ke pedesaan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa perkembangan
pembangunan perumahan dan industri yang semakin cepat berdampak pada
kelestarian alam terutama lahan hijau yang produktif di indonesia khususnya
di jawa barat kabupaten bandung.
Setiap tahunnya lahan untuk bertani atau lahan hijau di Provinsi Jawa
Barat mendapati penyusuta atau beralih fungsi menjadi lahan non-
pertanian.akibatnya dampak dari pertumbuhan jumlah penduduk yang
semakin lama semakin meningkat ditambah lagi pembangunan industri
pabrik semakin banyak dan perumahan berkembang pesat sehingga
menghilangkan lahan untuk bertani bagi warganya. efek negatif yang terjadi
dalam hal ini yaitu ketahanan pangan akan terganggu karena meningkatnya
LANDASAN TEORITIS
Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan langkah pendekatan secara
individu, kelompok, maupun lembaga. Salah satu pendekatan yang dilakukan
disini berupa pendekatan melalui kelompok masyarakat yaitu kelompok
wanita tani
Sistem sering diberi batasan sebagai suatu entitas (system as an
entity), yaitu satu kesatuan. Suatu sistem merupakan kumpulan unsur yang
mungkin berupa benda atau perihal yang membentuk suatu unit yang satu
sama lainnya saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam menjacapai
tujuan (Asep Shodiqin, 2011:154)
Pemberdayaan ekonomi masyarakat mempunyai tujuan salah satunya
meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik dengan meningkatkan potensi
Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 5
Ari Mahardika
ini merupakan sumber mineral, vitamin, protein, serta karbohidrat yang bisa
dihasilkan & dikembangkan sebagaimana dengan apa yang menjadi potensi
sumber daya daerah, serta budaya warga sekitar.
Berkaitan dengan prinsip KRPL maka pembangunan krpl ini berasal
dari sekumpulan rumah tangga yang bisa merealisasikan program
kemandirian pangan dengan memanfaatkan pekaranga, sebagai bentuk usaha
atau cara kegiatan diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal serta
upaya melestarikan tanaman pangan demi kebermanfaatannya di waktu
mendatang dan tercapainya pertumbuhan kesejahteraan para warga &
kelaurga.
Dalam kutipan Soeharto (2003:57) bila keberhasilan pemberdayaan
perempuan ialah mewujudkan kemandirian masyarakat khususnya
perempuan. Tidak hanya itu, indikator keberhasilannya yang lain ialah
terciptanya kemandirian masyarakat, dimana dinyatakan mandiri ialah bisa
menangani permasalahannya secara pribadi, baik masalah budaya, sosial,
serta ekonomi.
Perwujudan kawasan KRPL ini diwujudkan dalam satu RT dan RW
yang sudah mengimplementasikan sebuah prinsip yakni rumah Pangan
Lestari, caranya yakni dengan meningkatkan intensifikasi dalam
memanfaatkan berbagai fasilitas umum, jalan lingkungan, serta pagar hidup.
Sebuah lahan yang terbuka dan juga pengembangan pengelolaan serta
pemasaran hasil suatu daerah bisa menjadi penentu apa jenis komoditas yang
terpilih sekaligus bisa berkembang secara komersial. Hal ini bisa memberi
jaminan pada keberlangsungan upaya dalam memannfaatkan pekarangan
yang ada di daerah(kawasan) tersebut serta bisa melengkapiperkebunan yang
berada di bawah pengelolaan para warga yang telah berpartisipasi aktif.
“KRPL bertujuan untuk memelihara lahan hjau dan membantu
menambah ekonomi bagi ibu rumah tangga dalam memanfaatkan lahan
untuk bertani serta mengelola sampah dapur yang akan di jadikan
pupuk”. (wawancara dengan ketua Kelompok Wanita Tani Kencana
Lestari (bu Lilis laeni) 7 september 2021)
Bersumber dari pernyataan narasumber, bisa diketahui bila pendirian
KWT menjadi sebuah program KRPL, yakni guna memudahkan para IRT
(Ibu Rumah Tangga) guna menambah ekonomi pangan (dapur) serta
membuat lahan Kelurahan menjadi hijau kembali, dalam hal ini kita bisa
menyimpulkan bila kalangan perempuan mempunyai peranan besar untuk
membangun aspek perekonomian sekaligus material, adapun tujuan
Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 11
Ari Mahardika
sektor pertanian khususnya untuk individu yang pertama kali terjun ke dalam
sektor pertanian. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini ialah
supaya Kelompok Tani tetap dapat melakukan pengawasan yang menjadi
tugasnya sebagai induk di lingkungan kelurahan, dimana pelatihan ini
sifatnya terbuka untuk siapa saja termasuk warga yang tidak bertempat
tinggal di Kelurahan Kencana, dimaksudkan untuk kalangan perempuan
ataupun laki-laki tetapi diutamakan pada ibu rumah tangga yang tergolong
sebagai target yang diprioritaskan, pelaksanaan pelatihan ini ialah sebanyak
1 kali dalam 2 minggu. Cakupan materi dari pelatihan ini ialah terkait cara
mengenali ragam (jenis) hama serta cara penanganannya, mengenali beragam
jenis pupuk, serta macam nutrisi untuk tanaman.
Ketiga, Pelatihan Kewirausahaan bertujuan supaya hasil pertaniannya
bisa dikelola dengan tepat yakni dengan cara dipasarkan ataupun diolah
menjadi sebuah hasil olahan produk. Tahap pelatihan ini sangatlah penting
sebab terdapat seksi pemasaran di dalam KWT Kencana, sehingga sasaran
dari pelatihan ini tidak sekadar ibu rumah tangga di lngkungan RW/RT tetapi
juga untuk para anggota internal KWT tersebut. Sistem pemasaran
(penjualan) menjadi inti dari dibuatnya sebuah produk sehingga pelatihan
kewirausahaan sangat perlu dilakukan, bila para anggota KWT tidak dapat
menjual produk tentunya apa yang diperoleh dari hasil pertanian dinilai
kurang memuaskan bila sekadar dikonsumsi secara pribadi, dengan demikian
harus bisa menonjolkan produk tersebut untukk dijadikan sebagai identitas
(ciri khas) atas keberadaan KWT Kencana Lestari.
Pelatihan KWT Kencana Lestari menanamkan berbagai konsep lewat
proses belajar partisipasi dengan beberapa prinsip diantaranya yakni: (1)
Dalam proses belajar, narasumber melakukan metode berkelompok yang
bersifat interaktif; (2) Dalam tahapan pemecahan masalah, pihak narasumber
bertanya pada KWT terkait dengan alternatif atau pemecahan masalah supaya
muncul beragam solusi lain dengan berbagai macam sudut pandang; (3)
Pihak pemerintah serta swasta memfasilitasi pelaksanaan pelatihan tersebut;
(4) Tiap solusi atau penyelesaian permasalahan yang diambil dalam pelatihan
nantinya menjadi dasar atau pedoman untuk KWT.
Hasil Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Kelompok Wanita
Tani Kencana Lestari
Keberhasilan program yang di laksanakan dengan proses maximal
tentu akan membuahkan hasil yang sejalan dengan tujuan yang direncanakan
hal itu di kemukakan oleh (Sukmadi, 2012 : 18) yaitu pemberdayaan
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang dikumpulkan oleh peneliti, maka
dapat disimpulkan pada program yang terbentuk dalam pemberdayaan
ekonomi masyarakat yaitu KWT di kelurahan kencana menjadikan salah satu
solusi untuk kebutuhan yang tidak terbatas pada sumber yang terbatas, karena
program kwt mengusung KRPL (kawasan rumah pangan lestari) yang
bertujuan memudahkan para IRT (Ibu Rumah Tangga) guna menambah
ekonomi pangan (dapur).
Dalam proses pemberdayaan di kelompok Wanita Tani Kencana
Lestari yang dimulai dari keresahan ibu rumah tangga yang menyenangi hobi
bertani namun tidak mempunyai wadah atau sarana untuk mengembakan
potensinya dengan mewujudkan ibu rumah tangga yang produktif. Dengan
harapan kegiatan yang dilaksanakan mampu membantu Kelurahan Kencana
menumbuhkan lahan hijau untuk mengimbangi pembangunan dan juga
mewujudkan ibu rumah tangga yang sejahtera dengan basis pertanian. Proses
yang dilaksanakan dalam pemberdayaanya meliputi : (1) Pelatihan
penanaman; (2) Pelatihan pemeliharaan; (3) Pelatihan kewirausahaan.
Hasil dari program tersebut menghasilkan dua aspek yaitu aspek fisik
dan non fisik. Aspek fisik pertama yakni menghasilkan sayuran daun,
sayuran buah, tanaman hias adapun berbentuk hasil olahan yaitu sambel
tomat yang di kemas dengan botol yang diperoleh dari hasil penanamannya
sendiri di lingkungan Green House KWT. Hasil dari Petanian dari rumah
masing masing atau dari Green House KWT Serta olahan dari anggota KWT
di jual di Toko Kelompok wanita tani yang berlokasi di keluraha kencana
lestari setiap hari. Sedangkan non fisiknya dari aspek sosial menghasilkan
sesuatu yang bersifat kemasyarakatan seperti yang didapat dari penjelasan
hasil wawancara dengan ibu Inayah bahwa masyarakat yang tadinya
hubunganya hanya sebatas kenal hanya sebatas tetangga, lambat laun mereka
Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 21
Ari Mahardika
bersosialisasi, dengan ini secara tidak disadari bahwa dapat menambah relasi
agar pasar dari produk yang di hasilkan KWT atau dari masyarakatnya itu
sendiri lebih luas tujuannya penjualan produk kita lebih terkenal dan dampak
baiknya penghasilan pun jelas bertambah bagi kelompok wanita tani atau
bagi masyarakatnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di Kelurahan
kencana Rancaekek, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
ada beberapa hal yang perlu diajukan bagi : (1) Bagi Akademisi, penelitian
yang didapatkan oleh penulis mungkin masih sangat banyak kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu diharapkan akan ada penelitian
lanjutan mengenai Pemberdayaan melalui Kelompok Wanita Tani agar dapat
menyempurnakan penelitian studi deskriptif Peranan Pemberdayaan
Perempuan Dalam Pembangunan Pertanian Melalui Kelompok Wanita Tani.
Saya mengharapkan bagi yang menjadikan penelitian ini sebagai rujukan
dengan tujuan yang sama atau bahkan judul yang sama, diharapkan agar
menambahkan teori lain guna untuk menemukan temuan baru namun dengan
substansi yang sama mengenai pemberdayaan; (2) Bagi Praktisi, diharapkan
pemerintah agar lebih memperhatikan kondisi setempat dengan menyerap apa
yang menjadi keinginan masyarakat dengan melakukan sosialisasi sebelum
membangun sebuah program, agar program menjadi tepat sasaran dan
masyarakat yang memiliki potensi bisa mengembangkan potensinya juga
bagi Kelompok Wanita Tani Kencana Lestari diharapkan untuk tetap
semnagt menjaga keutuhan Kelompok Wanita Tani yang telah dibangun
dengan usaha dan dipertahankan dengan keringat, dan lebih mengembangkan
program serta inovasi baru, dan diharapkan juga bisa berkolaborasi dengan
institusi lainya.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, R. (2018). Jurnal Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam.
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati: Fakultas Dakwah dan
Komunikasi: Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam.
Danica dan Priyanca. (2018) Jurnal ilmu dakwah : Jurnal pemberdayaan
usaha kecil dan mikro melalui dana zakat produktif. UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.
Setiawan, A. I. (2012) Jurnal llmu Dakwah : Jurnal Dakwah berbasis
pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan mad’u. UIN
Sunan Gunung Djati Bandung