Kata Kunci: Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisa tentang
Ekonomi Pesantren, proses diseminasi kegiatan program One Pesantren One Product
Diseminasi, Program dalam upaya pengembangan ekonomi pesantren di Kabupaten
One Pesantren One Majalengka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
Product kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan
metode observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi.
Keywords: Dari penelitian ini menunjukan sebuah korelasi yang efektif dan
Pesantren Economics, efisien dalam proses diseminasi kegiatan program One Pesantren
Dissemination, One One Product bahwa pesantren merasa terbantu dari adanya
Pesantren One Product
kegiatan program One Pesantren One Product dalam upaya
Program
mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren.
How to cite:
Last Name, A1., Last
Name, A2., & Last Name, ABSTRACT
A3. (year). Title of
Article. Jurnal Empower: This study aims to see and analyze the process of disseminating the
Jurnal Pengembangan activities of the One Pesantren One Product program in an effort to
Masyarakat, Vol (No), develop the economics of Islamic boarding schools in Majalengka
page. Regency. This study uses a qualitative descriptive method, with data
collection techniques using the methods of observation, interviews,
Article History: literature study, and documentation. From this research, it shows an
Received effective and efficient correlation in the dissemination process of the
Accepted One Pesantren One Product program that Islamic boarding schools feel
Published helped by the One Pesantren One Product program in an effort to
realize the economic independence of pesantren.
1
P-ISSN: 2580-085X, E-ISSN: 2580-0973
PENDAHULUAN
2
Empower. Vol. (No): page-page
3
P-ISSN: 2580-085X, E-ISSN: 2580-0973
tujuan ikut serta dalam program One Pesantren One Product yakni berupaya
menuju pesantren yang mandiri secara sosial dan ekonomi dan mampu
memenuhi kebutuhan santri khususnya. Dalam hal keikutsertaan program One
Pesantren One Product, pesantren di Kabupaten Majalengka belum semuanya
mengikuti program tersebut, bahkan ada saja pesantren yang belum
mengetahui informasi mengenai salah satu program yang berbasis ekonomi
pesantren yaitu program One Pesantren One Product. Ketidakmerataan dalam
hal akses pada sumber-sumber informasi akan berdampak terhadap
ketimpangan dan menyebabkan keterbelakangan.
TINJAUAN PUSTAKA
a. Penelitian Terdahulu
Kajian pertama mengulas penelitian dari Siti Nur Azizah, dkk (2018)
dengan melakukan penelitian yang berjudul Model Pengembangan Ekonomi
Pesantren Berbasis Kearifan Lokal: Studi Kasus Ponpes Sidogiri. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian berusaha
untuk mengetahui model pengembangan ekonomi pesantren yang berbasis
lokal dengan berusaha mengoptimalkan potensi yang dimiliki pesantren dan
masyarakat lokal, sehingga dapat bersinergi dalam mencapai model usaha
produktif yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi.
4
Empower. Vol. (No): page-page
Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Siti Nur Azizah, dkk
(2018) adalah bahwa ditemukan model pengembangan ekonomi berbasis
pesantren di pesantren Sidogiri, yaitu dengan adanya peran dari BMT UGT
yang berusaha membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan sistem
koperasi syariah salah satunya disini berusaha menyelesaikan persoalan
rentenir di masyarakat. Perbedaan penelitian yang dilakukan Siti Nur Azizah,
dkk (2018) dengan peneliti yaitu pada penelitian yang dilakukan Siti Nur
Azizah, dkk (2018) membahas bagaimana model pengembangan ekonomi
pesantren dengan pendekatan berbasis lokal yang diterapkan di pesantren
Sidogiri. Sedangkan penelitian yang dilakukan dengan peneliti membahas
mengenai pengembangan ekonomi pesantren melalui diseminasi program One
Pesantren One Product di Kabupaten Majalengka.
Kajian kedua meninjau penelitian yang dilakukan oleh Ugin Lugina (2018),
dengan judul penelitian Pengembangan Ekonomi Pondok Pesantren Di Jawa
Barat. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan
demikian penelitian ini bertujuan untuk, berupaya membahas pengertian
potensi ekonomi berbasis pesantren di Jawa Barat, mendeskripsikan macam-
macam potensi ekonomi berbasis pesantren di Jawa Barat, dan bertujuan untuk
mengetahui model-model pengembangan ekonomi berbasis pesantren di Jawa
Barat. Sehingga santri memiliki kemampuan dalam berwirausaha dan pada
akhirnya dapat mengembangkan keterampilannya dserta bermanfaat bagi
dirinya maupun orang lain.
Kajian ketiga dalam hal ini meninjau penelitian yang dilakukan oleh Tirta
Rahayu Ningsih dengan judul penelitian Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
Melalui Pengembangan Sumber Daya Lokal (Studi pada Pondok Pesantren
Daarut Tauhid). Pada penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data
5
P-ISSN: 2580-085X, E-ISSN: 2580-0973
b. Kajian Pustaka
6
Empower. Vol. (No): page-page
Terlepas dari potensi lokal, dalam hal ini peran dari keterlibatan berbagai
pihak perlu diperhatikan. Karena hal ini sifatnya adalah pengembangan
ekonomi berbasis pesantren maka warga pesantren harus mendukung adanya
pengembangan ekonomi pesantren, terlebih khususnya dengan melakukan
pemberdayaan terhadap santri. Santri di lingkungan pesantren tidak hanya
mencari pengalaman dalam aspek pendidikan agama, melihat pada
perkembangan global santri dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkungan khusunya sektor ekonomi. Melalui pemberdayaan ekonomi, santri
dituntut oleh pesantren untuk belajar berwirausaha, supaya kedepannya santri
telah dibekali ilmu yang tidak hanya pendidikan agama tetapi pendidikan yang
dapat membuatnya bisa bertahan hidup. Selain itu pada akhirnya santri
mampu bersaing dengan individu maupun kelompok lain karena keterampilan
dan pengetahuan yang dimilikinya.
7
P-ISSN: 2580-085X, E-ISSN: 2580-0973
8
Empower. Vol. (No): page-page
METODE PENELITIAN
9
P-ISSN: 2580-085X, E-ISSN: 2580-0973
Program One Pesantren One Product Jawa Barat telah berjalan sekitar tiga
tahun, program ini telah diikuti oleh 2.574 pondok pesantren di Jawa Barat.
Bagi pondok pesantren diseluruh Jawa Barat yang belum mengetahui dan
bergabung dalam kegiatan program One Pesantren One Product perlu
memperhatikan tahapan-tahapannya, syarat ketentuan pondok pesantren dan
peserta delegasinya, serta menyiapkan usaha atau bisnis yang diproduksi di
lingkungan pesantren sebagai barang produksi yang akan di audisikan.
Adapun syarat ketentuan untuk mengikuti kegiatan program One Pesantren
One Product yaitu sebagai berikut (Wawan Lulus Setiawan, 2020):
10
Empower. Vol. (No): page-page
Untuk dapat mengikuti kegiatan program One Pesantren One Product perlu
diperhatikan tahapan-tahapannya, yang mana tahapan ini yang akan
menentukan hasil yang diperoleh dengan kata lain pesantren mendapat
pengetahuan, keterampilan serta apresiasi secara materi. Adapun alur tahapan
aktivitas kegiatan program One Pesantren One Product yaitu sebagai berikut
(Wawan Lulus Setiawan, 2020):
Pondok pesantren yang ingin ikut serta dalam program One Pesantren One
Product perlu memperhatikan tahapan demi tahapannya. Program One
Pesantren One Product ini terbagi atas dua bagian tingkatan, yaitu kelompok
Start Up yang mana usahanya belum berjalan selama satu tahun, dan kelompok
Scale Up yang mana usaha pesantren telah berjalan diatas satu tahun.
11
P-ISSN: 2580-085X, E-ISSN: 2580-0973
12
Empower. Vol. (No): page-page
Ketujuh, selang waktu beberapa bulan dari audisi tahap II bagi peserta
yang dinyatakan lolos audisi tahap II berhak melaju dan melanjutkan
perjuangannya dalam audisi tahap III. Dari mulai tahap I, II dan sekarang III
ketika dinyatakan lolos pesantren mendapat sebuah insentif yang harus
dikelola dengan baik untuk pengembangan ekonomi pesantren dan tidak boleh
digunakan untuk pembangunan pesantren. Dari setiap apresiasi yang diberikan
mulai dai audisi tahap I, II dan III jumlahnya berbeda atau dengan kata lain
semakin meningkat dari setiap tahapannya. Pada audisi tahap III peserta yang
lolos dari audisi tahap II akan dipertemukan dengan peserta yang memiliki
potensi yang hebat, pengelolaan ekonomi pesantrennya yang baik. Bentuk
kegiatannya masih sama dengan audisi sebelumnya yaitu dengan melakukan
presentasi yang baik dan menarik secara materi.
13
P-ISSN: 2580-085X, E-ISSN: 2580-0973
Sejak tahun 2019-2021 program One Pesantren One Product telah dilakukan
dengan perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi yang optimal. Pondok
pesantren di Kabupaten Majalengka cukup banyak hal ini yang menjadi latar
belakang pentingnya diseminasi program One Pesantren One Product yang
bertujuan untuk kemandirian pesantren. Dalam proses diseminasi program One
Pesantren One Pesantren sebelum menyebarkan informasi atau sosialisasi
dilakukan terlebih dahulu suatu perencanaan. Bentuk perencanaan ini
dilakukan dengan proses sosialisasi yang difasilitasi oleh pemerintah provinsi
Jawa Barat, dalam hal ini pihak yang terlibat yaitu seperti organisasi
masyarakat islam, tokoh agama, forum pondok pesantren, koordinator dan
pendamping wilayah pada program One Pesantren One Product. Proses
perencanaan tersebut merupakan langkah awal dalam menyebarkan informasi
pada masing-masing pesantren di Kabupaten Majalengka.
14
Empower. Vol. (No): page-page
15
P-ISSN: 2580-085X, E-ISSN: 2580-0973
16
Empower. Vol. (No): page-page
Kesadaran yang tumbuh dari kegiatan program One Pesantren One Product yang
dilakukan oleh pendamping wilayah dan diikuti oleh peserta tersebut
kemudian menghasilkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk
mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren melalui pemanfaatan potensi
lokal yang dimiliki pesantren. Selain itu dampak yang ditimbulkan adalah
mewujudkan pesantren yaitu dengan mencetak generasi santri yang taqwa,
kreatif, terampil, dan mandiri. Kreativitas dan keterampilan peserta meningkat
dengan mengikuti kegiatan program One Pesantren One Product.
17
P-ISSN: 2580-085X, E-ISSN: 2580-0973
18
Empower. Vol. (No): page-page
a. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dimana kita dapat menarik
kesimpulan bahwa proses diseminasi kegiatan program One Pesantren One
Product mempengaruhi terhadap kelancaran pelaksanaannya dan suksesnya
peserta dalam kegiatan audisi tahap I, yang mana akhirnya peserta dari suatu
pesantren dapat mengambil manfaat dan bantuan yang bisa dimaksimalkan
sebagai modal untuk usaha bisnisnya. Proses diseminasi yang dilakukan
terbukti efektif dalam menyadarkan serta pada akhirnya warga pesantren
mengadopsi program tersebut. Dalam proses diseminasi yang berlangsung
dilakukan oleh koordinator wilayah Ciayumajakuning bersama pendamping
wilayah Majalengka, strategi yang dilakukan dalam menyebarkan informasi
mengenai kegiatan program dinilai cukup efektif, karena selama proses
diseminasi tidak ditemukan adanya penolakan dari pesantren yang berada di
Kabupaten Majalengka. Selain itu pesantren yang mengikuti kegiatan program
One Pesantren One Product sangat merasa terbantu dengan adanya program
tersebut, karena disamping membuat peserta bertambah pengetahuan dan
keterampilannya juga berdampak pada keadaan pesantren secara ekonomi dan
sosialnya.
b. Saran
19
P-ISSN: 2580-085X, E-ISSN: 2580-0973
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Siti Nur., & Fitriyani, Yeni. (2018). Model Pengembangan Ekonomi
Pesantren Berbasis Kearifan Lokal: Studi Kasus Ponpes Sidogiri. Jurnal CIMAE.
Vol. 1. Page: 68-76.
Setiawan, Wawan Lulus. (2020). Program One Pesantren One Product Dapat
Menjadi Pendekatan Akselerasi Bisnis Di Pesantren Pada Masa Pandemi Covid-
19. E-Coops-Day: Jurnal Pengabdian Masyarakat. Vol. 1 No. 2.
20