berat badan untuk menilai status gizi serta upaya deteksi perkembangan pada anak balita. Deteksi
pertumbuhan dan perkembangan pada anak dilakukan oleh ibu saat posyandu. Hasil pengukuran
tersebut diintepretasikan melalui baku standar yang telah ditentukan sesuai dengan upaya deteksi
status gizi serta perkembangan yang diamati dalam aspek gerak motorik kasar, gerak motorik
halus, sosialisasi serta kemandirian pada anak balita.
pengukuran tersebut diintepretasikan melalui baku standar yang telah ditentukan sesuai
dengan upaya deteksi status gizi serta perkembangan yang diamati dalam aspek gerak motorik
kasar, gerak motorik halus, sosialisasi serta kemandirian pada anak balita.
Untuk pemantauan pertumbuhan dengan menggunakan berat badan menurut umur dilaksanakan
secara rutin di posyandu setiap bulan. Apabila di temukan anak dengan berat badan tidak naik
dua kali berturut-turut atau anak dengan berat badan dibawah garis merah, kader merujuk ke
petugas kesehatan untuk dilakukan konfirmasi dengan menggunakan indikator berat badan
menurut panjang badan/tinggi badan.
Salah satu contohnya anak di ukur berat badan, panjang/tinggi badan dan lingkar kepala.
KMS pada anak laki-laki berwarna biru sedangkan pada anak perempuan berwarna merah muda.
1. Setelah anak ditimbang beratnya petugas kesehatan atau tenaga medis akan
memberikan titik sesuai bulan waktu anak diperiksa. Selanjutnya, perhatikan lokasi
titik tersebut. Jika titik tersebut berada:
Dibawah garis merah menunjukkan anak mengalami kurang gizi sedang hingga berat.
Jika anak berada di zona ini, maka segera rujuk anak ke dokter spesialis anak untuk
mendapatkan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
Terletak di daerah dua pita warna kuning (di atas garis merah), hal ini menunjukkan
anak tersebut mengalami kurang gizi ringan. Tidak perlu panik, yang perlu di lakukan
adalah mengedukasi ibu untuk mengevaluasi pemberian makanan pada anak.
Dua pita warna hijau muda dan dua warna hijau tua di atas pita kuning,
menunjukkan anak memiliki berat badan cukup atau status gizi baik atau normal. Meski
begitu, berat badan anak tetap perlu ditimbang dan diawasi agar senantiasa sesuai dengan
umurnya.
Empat pita di atas pita warna hijau tua (2 pita warna hijau muda ditambah 2 pita
warna kuning), menunjukkan anak memiliki berat badan yang lebih di atas normal. Jika
anak mengalami hal ini, segera rujuk untuk konsultasi ke dokter untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang lebih tepat. Perlu diingat, bahwa anak yang kelebihan berat
badan mudah terkena berbagai penyakit, seperti obesitas atau serangan jantung.
Interpretasi;
a. Jika ukuran lingkaran kepala anak berada di dalam “jalur hijau” maka lingkaran kepala
anak normal
b. Bila ukuran lingkaran kepala anak berada di luar “jalur hijau” maka lingkaran kepala
anak tidak normal.
c. Lingkaran kepada anak tidak normal ada 2 (dua), yaitu makrosefal bila berada diatas
“jalur hijau” dan mikrosefal bila berada dibawah “jalur hijau”.
Intervensi:
Bila ditemukan makrosefal maupun mikrosefal segera dirujuk ke rumah sakit.
Soal nomor 2.
c.Intervensi:
1. Bila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan berikut:
a. Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
b.Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak.
c. Beri stimulus perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan umur dan
kesiapan anak.
d.lkutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di posyandu secara teratur
sebulan 1 kali dan setiap ada kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). Jika anak sudah memasuki
usia prasekolah (36-72 bulan), anak dapat diikutkan pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak.
e. Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak beurumur
kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak umur 24-72 bulan.
3. Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan tindakan berikut: Merujuk ke
Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (gerak kasar,
gerak halus, bicara & bahasa, sosialisasi dan kemandirian).