ANGGARAN DASAR
BUM DESA JAYA BERSAMA KREATIF SONGGOM
MUKADIMAH
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan atas perjuangan berbagai pihak, Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja telah lahir. Undang-undang ini
menegaskan kedudukan BUM Desa sebagai badan hukum. Dengan penguatan status ini,
peran BUM Desa semakin penting sebagai konsolidator produk/jasa masyarakat, produsen
berbagai kebutuhan masyarakat, inkubator usaha masyarakat, penyedia layanan publik,
dan berbagai fungsi lainnya. BUM Desa dapat menjadi penyumbang pendapatan asli Desa
di samping tetap memberikan manfaatbagi masyarakat.
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1) BUM Desa ini bernama BUM Desa Jaya Bersama Kreatif Songgom selanjutnya
dalam Anggaran Dasar ini disebut BUM Desa.
2) BUM Desa Jaya Bersama Kreatif Songgom berkedudukan di Desa Songgom,
Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN PENDIRIAN
Pasal 2
Maksud
BAB III
JANGKA WAKTU BERDIRI
Pasal 4
BUM Desa “Jaya Bersama Kreatif Songgom” didirikan sejak tanggal pendirian sampai
dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
BAB IV BENTUK
DAN FUNGSI
Pasal 5
1) BUM Desa “Jaya Bersama Kreatif Songgom“ berbentuk Badan Usaha Milik Desa yang
dilegalisasi melalui Peraturan Desa.
2) Dalam menjalankan usahanya BUM Desa dapat membentuk unit usaha yang dapat
dilegalisasi dengan Akta Notaris dalam bentuk Badan Usaha Perseroan Terbatas
3) BUM Desa “Jaya Bersama Kreatif Songgom” berfungsi sebagai lembaga ekonomi
Desa yang mengembangkan usaha dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
masyarakat khususnya rumah tangga miskin Desa Sirnagalih
BAB V
PERMODALAN
Pasal 6
1. Sekurang-kurangnya 60 % (enam puluh per seratus) modal BUM Desa “Jaya Bersama Kreatif
Songgom” merupakan kekayaan milik desa yang dipisahkan dari Pemerintah Desa Songgom;
2. Modal BUM Desa “Jaya Bersama Kreatif Songgom” sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan jumlah modal yang disetorkan oleh Pemerintah Desa secara akumulatif kepada tiap
tiap unit usaha yang berada dibawah pengelolaan BUM Desa;
3. Dalam rangka untuk pemenuhan modal, BUM Desa “Jaya Bersama Kreatif Songgom” dapat
mengikutsertakan masyarakat umum dan/atau pihak lain untuk menjadi pemilik modal BUM Desa
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Badan Usaha Milik “Jaya Bersama Kreatif Songgom” dapat menerima bantuan dari Pemerintah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah;
5. Dalam hal bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM) yang ditujukan kepada BUM Desa “Jaya Bersama Kreatif Songgom”, maka
bantuan tersebut merupakan modal bersama antara Pemerintah Desa dan pemilik modal BUM
Desa lainnya;
6. Dalam hal bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan bantuan yang ditujukan
kepada Pemerintah Desa dalam rangka pengembangan BUM Desa “Jaya Bersama Kreatif
Songgom”, maka bantuan tersebut merupakan tambahan penyertaan modal pemerintah desa, yang
dengan demikian menambah prosentase kepemilikan modal pemerintah desa dalam BUM Desa
“Jaya Bersama Kreatif Songgom”;
7. Modal BUM Desa “Jaya Bersama Kreatif Songgom” selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dapat berasal dari dana bergulir program pemerintah dan pemerintah daerah yang diserahkan
kepada desa dan/atau masyarakat melalui pemerintah desa;
8. Dana bergulir program pemerintah dan pemerintah daerah yang diserahkan kepada desa
dan/atau masyarakat melalui pemerintah desa sebagaimana dimaksud pada ayat (7) merupakan
tambahan penyertaan modal pemerintah desa, yang dengan demikian menambah prosentase
kepemilikan modal pemerintah desa dalam BUM Desa “Jaya Bersama Kreatif Songgom”’.
BAB VI JENIS
USAHA
Pasal 7
1) Badan Usaha Milik Desa ‘Jaya Bersama Kreatif Songgom” dapat menjalankan bisnis sosial (social
business) yang memberikan pelayanan umum(serving) kepada masyarakat dengan memperoleh
keuntungan finansial
2) Unit usaha dalam BUM Desa Jaya Bersama Kreatif Songgom” sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi tepat guna, meliputi:
a. Perikanan;
b. Peternakan;
c. Pertanian;
d. Perdangan dan Jasa
e. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya.
BAB VII
ORGANISASI BUM DESA
Bagian Kesatu Musyawarah Desa
Pasal 8
Pasal 11
1) Musyawarah Desa khusus sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf b dapat
diselenggarakan sewaktu-waktu dalam keadaan mengharuskan adanya
keputusan segera yang wewenangnya berada pada Musyawarah Desa.
2) Musyawarah Desa khusus diusulkan oleh pelaksana operasional dan/atau
pengawas kepada penasihat.
3) Penasihat meminta BPD untuk melaksanakan Musyawarah Desa khusus paling
lambat 7 (tujuh) hari kalender.
Pasal 12
1) Musyawarah Desa dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh:
a. Kepala Desa;
b. BPD; dan
c. unsur masyarakat yang terdiri atas:
1. penyerta modal;
2. perwakilan dusun atau rukun warga atau rukun tetangga; dan
3. perwakilan kelompok lainnya yang berkaitan dengan Usaha BUM
Desa/Unit Usaha BUM Desa.
2) Keputusan Musyawarah Desa diambil berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
Pasal 13
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 20
Pasal 25
Pasal 27
Pengawas bertugas:
1) melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan
BUM Desa oleh pelaksana operasional termasuk pengawasan terhadap
pelaksanaan program kerja, sesuai Anggaran Dasar, keputusan Musyawarah Desa,
dan/atau ketentuan peraturanperundang-undangan;
2) melakukan audit investigatif terhadap laporan keuangan BUM Desa;
3) menyampaikan laporan hasil pemeriksaan atau pengawasan tahunan kepada
Musyawarah Desa;
4) melakukan telaahan atas laporan semesteran pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM
Desa dari pelaksana operasional untuk di ajukan kepada penasihat;
5) bersama dengan penasihat, menelaah rencana program kerja yang diajukan dari
pelaksana operasional untuk diajukan kepada Musyawarah Desa;
6) bersama dengan penasihat, melakukan telaahan atas laporan tahunan pelaksanaan
pengelolaan Usaha BUM Desa oleh pelaksana operasional sebelum diajukan kepada
Musyawarah Desa;
7) bersama penasihat, menelaah laporan tahunan pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM
Desa untuk diajukan kepada Musyawarah Desa; dan
8) memberikan penjelasan atau keterangan tentang hasil pengawasan dalam
Musyawarah Desa.
Pasal 28
Pengawas berhak memperoleh penghasilan yang terdiri atas gaji dan tunjangan yang
bersarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
BAB VI KERJA
SAMA
Pasal 29
1) BUM Desa dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain.
2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. kerja sama usaha; dan
b. kerja sama non-usaha.
3) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus saling menguntungkan
dan melindungi kepentingan Desa dan masyarakat Desa serta para pihak yang
bekerja sama.
4) Pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) paling sedikit meliputi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, dunia usaha atau koperasi,
lembaga nonpemerintah, lembaga pendidikan dan lembaga sosial budaya yang
dimiliki warga negara atau badan hukum Indonesia, dan BUM Desa lain.
Pasal 30
1) Kerja sama usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) huruf a termasuk
namun tidak terbatas berupa kerja sama dengan pemerintah Desa dalam bidang
pemanfaatan aset Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai pengelolaan aset Desa.
2) Dalam kerja sama usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BUM Desa dilarang
menjadikan atau meletakkan beban kewajiban atau prestasi apa pun untuk pihak
lain termasuk untuk penutupan risiko kerugian dan/atau jaminan pinjaman atas
aset Desa yang dikelola, didayagunakan, dan diambil manfaat tertentu.
Pasal 31
1) Kerja sama usaha dengan nilai investasi lebih dari atau sama dengan Seratus
Juta Rupiah dilakukan setelah mendapat persetujuan Musyawarah Desa;
2) Kerja sama usaha dengan nilai investasi kurang dari Seratus Juta Rupiah
dilakukan setelah mendapat persetujuan penasihat dan pengawas;
BAB VII
KETENTUAN POKOK PEMBAGIAN DAN PEMANFAATAN HASIL USAHA
Pasal 36
1) Hasil usaha BUM Desa merupakan pendapatan yang diperoleh dari hasil kegiatan
usaha dikurangi dengan pengeluaran biaya dalam 1(satu) tahun buku.
2) Hasil usaha BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi atas
pendapatan asli Desa sebesar 30% d a n laba ditahan 7 0 % .
BAB X
Anggaran Dasar (AD) hanya dapat dirubah oleh Musyawarah Desa dan ditetapkan melalui Peraturan
Desa (Perdes).
BAB XI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 28
Hal-hal yang belum ditentukan dalam Anggaran Dasar (AD) ini, akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga (ART).
Ditetapkandi Desa Songgom Pada
tanggal 15 September 2022
Kepala Desa Songgom
A. SURYATI
Diundangkan di : Desa Songgom Pada
tanggal : 17 September 2022
Sekretaris Desa
AJIJ RAHMAT