Pendidikan Seksual Untuk Anak
Pendidikan Seksual Untuk Anak
Pendidikan seksual untuk anak 5 tahun ke atas juga tak kalah penting, yakni meliputi masa pubertas.
Ketahui kalimat apa yang digunakan ketika berbicara tentang bagian tubuh (laki-laki dan
perempuan).
Misalnya penis, testis, skrotum, anus, vulva, labia, vagina, klitoris, uterus, dan ovarium.
Beri pengetahuan tentang organ reproduksi internal seperti uterus, ovarium, saluran tuba, uretra,
kandung kemih, dan usus.
Tubuh memiliki beragam bentuk, ukuran, dan warna. Kita pun harus bisa saling menghargai
perbedaan tersebut.
Baik laki-laki maupun perempuan punya bagian tubuh yang terasa nyaman saat disentuh, tetapi
tidak boleh sembarang orang menyentuh bagian ini.
Ajari anak untuk bisa melakukan penolakan saat itu juga, seperti “Berhenti, saya tidak suka kamu
melakukan itu.”
Masa Pubertas
Jelaskan kalau masa pubertas adalah masa perubahan fisik dan emosional, di mana mereka akan
tumbuh menjadi orang dewasa.
Buat Carol
Anak Usia Puber (9–12 tahun): Jelaskan tentang Perilaku Seksual dan Proses Reproduksi
Nah, menginjak usianya lebih matang yakni mendekati pubertas, pendidikan seksual untuk anak
sedikit lebih rumit.
Hal-hal mengenai hubungan seksual, di mana bayi bisa terbentuk ketika sperma bertemu telur perlu
mulai dijelaskan.
Moms bisa menjelaskan bahwa orang yang sudah menikah memang berhubungan seksual dan hal
itu normal.
Bahkan, terkadang orang dewasa memberikan pelukan dan ciuman untuk menunjukkan kasih
sayang.
Masa Pubertas
Berhubungan seks adalah aktivitas bagi orang dewasa atau yang sudah menikah, bukan untuk anak
remaja.
Jelaskan tentang perubahan fisik, sosial, dan emosional yang akan dialami.
Anak perempuan perlu tahu dan bersiap untuk haid pertama mereka.
Jelaskan bahwa kesuburan terjadi begitu anak perempuan mengalami menstruasi dan ketika anak
laki-laki memproduksi sperma.
Perilaku Seksual
Nilai-nilai yang ditanamkan orang tua tentang cinta, pacaran, kontrasepsi, kapan anak diperbolehkan
aktif secara seksual.
Begitu pubertas dimulai, anak akan mulai tertarik pada lawan jenis dan punya fantasi seksual.
Beberapa anak ingin tahu tentang seks dan beberapa tidak. Tentu, kedua hal ini normal.
Saat pubertas dimulai, perlahan-lahan anak akan berpikir tentang seks sebagai sesuatu yang ingin
dilakukan suatu hari nanti.
Untuk itu, mulailah percakapan tentang seks dengan anak Moms, beritahu bahwa mereka bisa
menanyakan apa pun yang ada dalam benaknya.