IMPLEMENTASI NILAI KEWIRAUSAHAAN
DI SEKOLAH DASAR NEGERI SUNGAI BESAR 7 BANJARBARU
Sri Setiti
Universitas Lambung Mangkurat
‘ABSTRAK
Pendidikan Kewirusahaan di sekolah dimaksudkan agar anak didik mampu menjawab
tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Dengan menanamkan
nilai-nilai kewirausahaan di Sekolah Dasar diharapkan peserta didik memilixijiwa wirausaha
ssehingga mampu mengubah pola pikir untuk memiliki Kebebasan dalam bekerja dan tidak
tergantung pada orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi
rilai Kewirausahaan di Sekolah Dasar dan nilai yang dapat ditanamkan kepada siswa. Melalui
‘observasi dan wawancara diperoleh hasil bahwa implementasi nilai kewirausahaan melalui
kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru masih sulit dalam
menyusun rencana pembelajaran yang memuat nilai yang akan dikembangkan, Nilai yang
dapat ditanamkan seperti Kemandirian, tanggung jawab, disipln, Kerja Keras, motivasi Kuat,
komunikatit, kreatif, kepemimpinan, Kerjasama dan rasa ingin tahu. Nilai kejyjuran, berani
menanggung resixo dan inovatif belum teria, Disarankan program hijau Kelasku tidak hanya
terbatas pada siswa secara mandiri memelihara tanaman sendiri tetapi dapat dijual kepada
rmasyarakat melalui koperasi sekolah. Diperlukan pelatinan yang intensif kepada guru agar
dapat menyusun rencana pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai kewirausahaan,
Peneliian lanjutan sangat diperlukan dengan eksperimen untuk menginternalisasinili-nila
kewirausahaan di Sekolah Dasar.
Kata Kunci: Implementasi, Nilai Kewirausahaan, Sekolah Dasar
|. PENDAHULUAN
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, menyatakan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemrampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasan kehidupan bangsa
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
ddan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhiak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatf, mandir, dan
menjadi warga negara yang demokratis seta bertanggung jawab. Berdasarkan undang-undang
tersebut maka guru berkewajiban untuk mengembangkan potensi anak dlik antaa lain melalui
pembelajaran dan kegiatan di sekolah balk melalui pembelajaran di Kelas, kegiatan ekstrakurikuler
maupun kegiatan lainnya.
“om 543Kecenderungan yang terjadi ketika seseorang telah lulus sekolah mereka lebih
rmenginginkan pekerjaan yang mapan, mendapatkan gali yang jelas meskipun keeil, Mereka
tidak mau mengawali Kehidupan setelah lulus dengan memulai suatu usaha. Untuk mencapai
hal tersebut bekal apa yang perlu diberikan kepada peserta didik agar mampu menjadi
Wwirausaha yang tangguh dan siap bekerja sehingga mampu menghidupi dirinya. Selain hal
tersebut pendidikan kewirausangan di Indonesia masih Kurang memperoleh perhatian yang
‘cukup memadai, baik oleh dunia pendilkan maupun masyarakat. Banyak pendiclx yang kurang
memperhatikan penumbuhan sikap, minat dan perilaku wirausaha peserta didik. Orientasi
mereka, pada umumnya hanya pada menyiapkan tenaga Kerja. Untuk itu, perlu dicar
penyelesaiannya, bagaimana pendidikan dapat berperan untuk mengubah manusia menjadi
manusia wirausaha. Untuk mencapai hal tersebut bekal apa yang perlu diberikan kepada
peserta didk agar mampu menjadi wirausaha yang tangguh dan siap bekerja sehingga mampu
rmenghidupi dirinya, Padahal suatu bangsa akan maju bilamana bangsa tersebut memilki
jumiah wirausaha minimal 2% dari jumiah penduduk. Untuk mengubah pola pikir siswa maka
Pendidikan kewirausahaan sejak dini perlu ditanamkan di Sekolah Dasar.
Pendidikan kewirusahaan diperlukan agar anak didik mampu menjawab tantangan
tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada dengan memiliki nila-niai dalam
Kewirausahaan, siap menghadapi tantangan yang akan mereka hadapi. Seseorang yang
rmemiliki Karakter Wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Wirausaha
adalah orang-orang yang memiliki arakter dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam
hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memilkijwa kreatvitas dan
inovatif yang tinggi dalam hidupnya. Kenyataan yang ada, pendidikan Kewirausahaan masih
kurang memperoleh perhatian yang memadai. Salah satu cara untuk mengurangi angka
pengangguran adalah perlu dikembangkan semangat entrepreneurship sedini mungkin
(Kemendiknas, 2010: 1-2). Pembelajaran yang mendidik harus dapat membangun hard skill
ddan soft skill sebagai keutuhan (Kartadinata: 2009: 3)
Pendidikan kewirausahgan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh sebagai
insan yang memiliki karakter, pemahaman dan keterampilan sebagai wirausaha Pada dasarnya,
Pendidikan kewirausahaan dapat ciimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan
Pendidikan di sekolah, Pelaksanaan pendidikan Kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah,
guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu
komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan
‘cara mengidentifkasi jenis-enis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan
ewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini,
program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat dinternalisasixan melalui berbagai aspek
(http:/akhmadsudrajat.wordpress.com/201 1/06/29/konsep-kewirausahaan-dan-pendidikan-
kewirausahaan).
Untuk pendidikan kewirausahaan di Sekolah Dasar tidak menjadi satu mata pelajaran
tersendiri, melainkan nila-nilai Kewirausahaan dlintegrasikan pada mata pelajaran, Kegiatan
‘ekstrakurikulet, pengembangan diri, Kultur sekolah maupun muatan lokal. Upaya Pemerintah
untuk menanggulangi masala ini terutama masalah yang terkait dengan Kewirausahaan antara
544 sekslain dapat dilakukan dengan cara: (a) menanamkan pendidikan Kewirausahaan ke dalam
semua mata pelajaran, bahan ajar, ekstrakurikuler, maupun pengembangan diri, (b)
mengembangkan kurikulum pendidikan yang memberikan muatan pendidikan kewirausahaan
yang mampu meningkatkan pemahaman tentang kewirausahaan, menumbuhkan karakter
dan keterampilan/skill berwirausaha(c) menumbuhkan budaya berwirausaha di lingkungan
sekolah (Kemendiknas, 2010: 58-64).
‘Sekolah Dasar Negeri Sungai Besar 7 Banjarbaru merupakan sekolah yang menjadi
pelopor dalam kebersihan, Kesehatan gigi dan lingkungan bahkan pernah menjadi Juara |
Unit Kesehatan Sekolah se-kota Banjarbaru sehingga mendapat penghargaan dari Kota
Banjarbaru. Oleh karena itu Sekolah Dasar ini menarik untuk dlijadikan obyek penelitian,
Karena tanpa Kerja Keras prestasi sulit didapatkan, Kerja keras merupakan nilai yang paling
dominan dalam kewirausahaan.
Il IMPLEMENTAS! NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN DI SDN SUNGAI BESAR 7 BANJARBARU
Implementas ilai-niai kewirausahaan di Sekolah Dasar Sungai Besar 7 tidak terlepas
dati visi dan misi sekoiah, sehingga implementasi nila-nilai kewirausahgan melalui kegiatan
cekstrakurikuler, pengembangan diri, keterampilan yang dilakukan oleh siswa dan budaya
sekolah, Nila-nilai Kewirausahaan dalam Kemendiknas (2010:10-11) meliput: mandi, kreatf,
berani menanggung resiko, orientasi pada tindakan, Kepemimpinan, kerja Keras, juju, disipin,
inovatif, tanggungjawab, kerjasama, komitmen, realists, rasa ingin tahu, komunikatif dan
motivasi untuk sukses
2.1 Implementasi Nilai Kewirausahaan Melalui Kegiatan Ekstakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan yang mendukung kompetensi akademik dan
ektrakurikuler yang mendukung pengembangan minat dan bakat siswa. Kegiatan
cekstrakurikuler yang mendukung kompetensi akaciemik yang cilakukan oleh SD Negeri Sungai
Besar 7 adalah pembelajaran untuk persiapan ujian dan memantaatkan perpustakaan sekolah,
Kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan bakat dan minat melalui
kegiatan olahraga, pramuka, kesenian, taman, tanaman obat dan melukis. Sekolah sering
mengadakan lamba dan mengjikut lamba balk ditingkat Kota, provinsi maupun nasional. Bahkan
Untuk karate mengikutilomba tingkat internasional yang ditaksanakan di Kuala Lumpur. Anak
yang berbakat biasanya dukungan orang tua sangat dominan, sehingga guru lebin mudah
memotivas’ siswa untuk maju. Setiap ada pertandinganiperlombaan guru ikut mendampingi,
bilamana siswa menang dalam lomba maka siswa dibuatkan tropi duplikat sedangkan yang
aslidisimpan di sekolah, Hal tersebut dilakukan untuk memotivasi siswa lain agar berprestasi
Kegiatan ekstrakurikuler tersebut siswa akan mandir, Kerja Keras agar hasilnya baik,
orientasi pada tindakan, Kepemimpinan, disiplin, tanggungjawab, Komitmen, Komnunikatif dan
motivasi untuk sukses.
“om 5452.2 Implementasi Nilai Kewirausahaan Melalui Budaya Sekolah
Sekolah Dasar Negeri Sungai Besar 7 mempunyai budaya yang disepakati bersama
ddan dilakukan oleh siswa, guru maupun pegawai sekolah, Budaya sekolah yang disepakati
bak tertulis maupun tidak tertulis adalah sebagai berikut:
‘a. Komunikasi siswa dengan guru maupun dengan masyarakat.
‘Siswa dibiasakan memberi salam dan mencium tangan guru ketika mau masuk
kelas. Pembiasaan memberi salam dan mencium tangan dilakukan oleh siswa
setiap ketemu guru, Kepala sexolah, pegawai sekolah bahkan setiap ketemu
orang yang lebin dewasa yang masuk di lingkungan Kelas. Guru memberi tahu,
member contoh kepada siswa bagaimana berkomunikasi dengan orang yang
lebih tua,
b. Pengajian di halaman sekolah pada setiap hari Jum’at pagi dengan membaca
‘Surat Yasin, salawat nabi bersama yang dipimpin oleh guru agama atau
mengundang ustadz, yang dilanjutkan dengan fausiah. Selanjutnya dilanjutan
dengan tadarus, figih sesuai dengan jadwval. Seluruh siswa, guru dan pegawai
ssekolah baik yang muslim maupun yang bukan muslim berkumpul bersama di
halaman sekolah. Mereka harus berpartisipasi kegiatan pengajian. Selesai
Pengajian dinalaman sekolah dilanjutkan dengan kegiatan amal yang dilakukan
oleh guru, pegawai dan siswa dengan cara memasukkan sumbangan sukarela
ke celengan yang disediakan sekolah. Celengan sekolah dipergunakan untuk
membantu siswa yang terkena musibah, sakit atau untuk membantu masyarakat
sekitar sekoiah,
Pada kegiatan pengajian di halaman, siswa secara bergiliran mendapatkan tugas
Untuk mempersiapkan karpet dan menggulung Kembali setelah selesai kegiatan,
Mereka melakukan secara berkelompok. Membaca solawat juga dilakukan oleh
siswa secara bergiliran.
¢. Program hijau kelasku dengan tanaman hias.
Program ini dirancang agar setiap kelas memiliki tanaman hias. Setiap siswa
Wali memelinara satu pot tanaman hias sehingga sebelum masuk Kelas siswa
rmelihat tanaman yang menjadi tanggungjawabnya. Wali Kelas memberi contoh
bagaimana merawat tanaman. Tanaman dibawa oleh siswa sendiri dan ditaruh
dalam pot yang telah disediakan oleh sekolah, Tanaman tersebut ditaruh di depan
Kelas,
4. Perilaku tertib dan disiplin
Perilaku ini ditunjukkan dengan siswa menaruh sepatu, sepeda dan membuang
sampah pada tempat yang telah disediakan. Duduk tertib dengan membuat
kelompok per Kelas, Ketika mengikuti pengajian dan mendengarkan ceramah di
halaman sekolah, Tidak boleh saling mendorong ketika berbaris memasuki Kelas.
Kepala sekolah, guru selalu mengingatkan untuk disiplin pada setiap pertemuan
546 o“. Kegiatan Upacara
Upacara bendera dilakukan setiap hari Senin dan disi dengan arahan oleh kepala
sekolah, Dalam arahan kepala sekolah mengingatkan bagaimana disiplin, kerja
keras, tanggungjawab, mandiri dan pesan moral lainnya yang harus dimilki
oleh siswa, Setiap siswa yang berprentasi selalu diumumkan pada saat upacara.
{, Slogan yang berisi pesan moral.
‘Slogan tentang disiplin, tanggung jawab, Kerja keras digantung ai setian lorong
sekolah, Misalnya, dsiplin adalah harga diri yang paling tinggi, kerja adalah ibadah,
amanah dan kehormatan, Slogan dibuat oleh sekolah dan setiap siswa dapat
rmelihat dan membaca.
4. Kegiatan rutin lainnya,
Siswa membuat Kliping tentang lingkungan, kisah pahlawan, gambar pahlawan
dan topik-topik lainnya yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang masing
rmasing kelas membuat dan dilaminating kemudian aitempel di diding Kelas bagian
dalam dan luar sehingga kelinatan semarak Karena ditata dengan rapi. Setiap
kelas berlomba menyusun Kelas agar indah dan tidak membosankan, Kebiasaan
ini ditakukan terus menerus yang dipandu oleh wali Kelas, sehingga Kelas selalu
bersih, rapi dan formasi duduk selalu berubah, Melakukan kebersihan lingkungan
sekolah secara rutin oleh siswa dan guru, Tugas Kebersihan kelas dllakukan secara
berglit. Siswa diajak guru untuk membantu kebersihan masyarakat sekitar sekolah
dan membantu masyarakat yang tetkena musibah,
Dengan kegiatan ini siswa memilki nila sikap mandir, kreatt, oriental pada tindakan,
Kepemimpinan, kerja keras, disiplin, tanggung jawab, Kerjasama, komitmen, realists,
komunikatif dan motivasi untuk berhasil dan peduli sesama,
2.3 Implementasi Nilai Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri
Pengembangan diri dilakukan dengan tujuan agar siswa memiliki rasa percaya dir
berani melakukan kegiatan yang menantang, menumbuhkan rasa bahwa dirinya berharga,
Sehingga melahirkan Konsep iri yang baik Karena akan selalu optimis, berani mencoba hal
hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias dan berani memimpin
Pengembangan diridilakukan oleh wali Kelas kepada siswa dengan mengetahui bakat dan
minat setiap siswa, Kegiatan ini dilakukan dengan bekerjasama dengan orang tua siswa dan
pihak yang terkait dengan bakat siswa. Dana untuk pengembangan diti ini dibantu oleh
Paguyuban Orang Tua Siswa.
Dari kegiatan ini tampak siswa lebih percaya dir, disiplin, betanggungjawab, kerjasama,
kerja keras, komunikatif dan termotivasi untuk bethasil
2.4 Implementasi Nilai Kewirausahaan melalui Pembelajaran di Kelas
Guru mengalami kesulitan dalam menyusun Rencana Pembelajaran yang
mencantumkan karakter, meskipun sudah mulai mencantumkan karakter yang dapat
citanamkan pada anak didik setelah pembelajaran. Meskipun demikian bahan ajar yang sudah
“om 547rmengintegrasikan rilai Kewirausahaan dan guru selalu mengamati karakter siswa secara
individual
Ill, PEMBAHASAN
Penanaman nilai kewirausahean di sekolah menuntut guru maupun kepala sekolah
lebin reat, Menurut Knowies (1984: 117), menyatakan guru berperan sebagaikonsuitan, fasilitator
dan berperan menciptakan iklim yang kondusif, menciptakan mekanisme yang saling
renguntungkan dan mengungkap Kebutuhan pembelajar. Guru harus memahami nila-nila
moral bagi anak dldiknya untuk membentuk karakter agar tercermin dalam akhlak kehidupan
seharichari, Hal ini menuntut kreativtas dan pengayaan program pengajaran melalui berbagai
kegiatan yang aplkatt dan tepat sasaran dalam menuntun akhlak sehari-hari peserta didik.
‘Sekolah Dasar Negeri Sungai Besar 7 Banjarbaru dalam mengimplementasikan nil
nilai kwirausahaan menggunakan beberapa cara antara lin
3.1 Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurixuler yang merupakan Kegiatan diluar pelajaran digunakan untuk
kegiatan mengembangkan olah raga berupa karate, menyanyi, menari. Kegiatan tersebut untuk
rengembangkan bakat dan potensi siswa. Untuk mengembangkan bakat dan minat tersebut
dibina oleh orang yang profesional sesuai dengan bidangnya maka siswa terpacu untuk
bertanggung jawab akan kegiatan yang dilakukan, disiplin, Kerja keras, motivasi Kuat untuk
setiap lomba agar menang, komunikasi terjalin antara pelatin/instruktur dengan siswa, Misi
kegiatan ekstrakurikuler adalah: (1). menyelenggarakan Kegiatan yang dapat diplh oleh siswa
sesual dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka, (2). Menyelenggarakan kegiatan
yang memberi kesempatan kepada siswa mengekpresikan diri secara bebas melalui Kegiatan
sendiri atau kelompok (Kemendiknas, 2010: 61). Menurut Sunerman (2008: 121), bahwa
kegiatan ektrakurikuler kewirausahaan dapat berperan sebagai Kawah candradimuka bagi
business entrepreneur sejati. Kegiatan ini tentunya setelah menyusun studi Kelayakan yang
feasible dapat dilaksanakan Bagi peserta didik yang belum mampu membuat studi Kelayakan
dapat bergabung dengan kelompok yang feasibility study-nya dianggap layak. Kegiatan ini
‘akan membangun learning community
Dalam kaitannya dengan strategi yang digunakan maka sekolah menggunakan strategi
emanduan arena dipandu oleh pelatih, pujian dan hadiah bagi pemenang ketka mengikut
lomba, Menurut Muchlas Samani (2012: 144), strategi ini umum diiakukan oleh negara barat
dalam menanamkan karakter yaitu dengan pemanduan (cheerleading), pujian dan hadiah
(praise and reward)
3.2 Budaya Sekolah
Sekolah melakukan kebiasaan rutin yang dilakukan oleh siswa pada setiap ketemu
guru, pegawai dengan memberi salam dan mencium tangan, baik ketika mau masuk kelas
rmaupun ketemu di lingkungan sekolah, Pengembangan nila-nila Kewirausahaan dalam budaya
ssekolah mencakup kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga administrasi
548 o“kota berkomunikasi dengan peserta didik dan menggunakan fasiltas sexolah seperti kejujuran,
tanggungjawab, disiplin, komitmen dan budaya berwirausaha di lingkungan sekolah
(Kemendiknas, 2010: 64). Strategi ini merupakan strategi forced formality yang menegakkan
disiplin dan melakukan pembiasaan (habituasi) kepada siswa untuk secara rutin melakukan
kegiatan yang bernilai moral (Muchlas Samani, 2012: 145). Transformasi pendicikan karakter
melalui budaya sekolah lebih efektif dari pada mengubah kurikulum dengan menambah mata
pelajaran. Kegiatan rutin dengan memberikan infak secara sukarela akan melatih siswa untuk
Untuk berfkir realists bahwa dilvar dirinya masih banyak orang yang memerlukan bantuan,
Budaya sekolah merupakan suatu pola asumsi-asumsi dasar, nilainilai, Keyakinan-keyakinan,
dan kebiasaan-kebiasaan yang dipegang bersama oleh seluruh warga sekolah, yang diyakini
ddan telah terbukti dapat dipergunakan untuk menghadapi berbagai problem dalam beradaptasi
dengan lingkungan yang baru dan melakukan integrasi internal, schingga pola nilai dan asumsi
tersebut dapat diajarkan kepada anggota dan generasi baru agar mereka memiliki pandangan
yang tepat bagaimana seharusnya mereka memahami, berpikir, merasakan dan bertindak
menghadapi berbagai situasi dan lingkungan yang ada (Zamroni, 2011: 297 ).
3.3 Pengembangan Diri
Pengembangan diri yang dlakukan oleh SD Negeri Sungai Besar 7 yang disesuakan
dengan bakat dan minat sisa merupakan cara guru untuk mengembangkan kemampuan
individual siswa. Siswa perlu didorong untuk mengembangkan diri secara posit menyadarkan
siswa akan kelebihan dan kelemahannya. Pengembangan diri dengan mengembangkan
kelebihan yang dimilki sisws akan meningkatkan rasa percaya diri, Seorang wirausaha perl
rmemiliki watak percaya diti yang menurut Geofry Meredith (2004: 40), merupakan salah satu citi
seorang wirausaha, Dengan percaya diri maka siswa akan mampu bekerja mandir tidak
tergantung pada orang lain dan memiliki Keyakinan untuk dapat berhastl
Pengembangan dit tersebut kiranya perl setiap peserta didik mengetahui potensi dit, Potensi
dir ini sebagai langkah awal bagi seorang wirausaha untuk dapat mengenali periaku, sikap,
sistem nilai yang membentuk Kepribadian (Yuyus, 2010: 66). Penilaian ci ini dapat melahitkan
kesadaran untuk berinterospeksi diri, dapat mengukur diri dan upaya memperbaiki diri dan
keinginan untuk berprestasi
3.4 Pembelajaran di Kelas
Guru selalu mengamati anak didik di kelas tetapi Kesulitan dalam merancang
pembelajaran.
IV. PENUTUP
Nitai-rilai Kewirausahaan diimplementasikan di Sekolah Dasar Negeri Sungai Besar
7 melalui Kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan bakat dan minat dengan
kegiatan olahraga, pramuka, Kesenian, taran, tanaman obat dan melukis. Budaya sekolah
yang mendukung penanaman nilai Kewirausahaan meliputi tata tert sekolah dalam menaruh
barang, Komunikasi dengan warga sekolah maupun masyarakat, penghijauan setiap Kelas,
“om 549slogan, kegiatan yang rutin dilakukan siswa yang mampu menumbuhkan rilai kreati dan
inovatit. Implementasi nilai melalui pengembangan diri diakukan dengan bekerjasama dengan
orang tua siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Gavin Kalam Utama, Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa
Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Jakarta
Geoffrey G., Meredith. 2004. The Practice of Entrepreneurship, International Labour
Organisation. Terjemahan LPPM. PT. Pustaka Binaman Pressindo.
hitp:lakhmadsudrajat.wordpress.com/2011/06/29/konsep-kewirausahaar-dan-pendicikan-
kewirausahaan/Januari, 2014
Kartadinata, Sunaryo. 2010. isu-lsu Pendidikan Antara Harapan dan Kenyataan,
Bandung: UP! PRESS.
Kneller, GF. 1971. Introduction to The Philosophy of Education, Second ed. New York: John
Wiley & Sons, Inc
LambingP.K. 2000. Entrepreneurship. New Yersey: Prentice Hall.
Pusat Kurikulum, 2010. Bahan Pelatihan Penguatan Pembelajaran Berdasarkan Nill
‘Suherman, 2008. Desain Pembelajaran Kewirausahaan Pedoman Praktis bagi Desen, Guru,
Ustads, Instruktur, Plath, Fasillator, Pembimbing, Pembina, Pemater dan Penceramah
dalam Membangun dan Membentuk Komunikasi Business Entrepreneur Melalui
|Implementasi EMANE, Bandung; Alfabeta.
Samani, Muchlas, Hariyanto, 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
‘Nasional, Bandung: Citra Umbara.
Yuyus, Suryana, 2010, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausaha Sukses, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Zamroni. 2011, Dinamika Peningkatan Mutu. Yogyakarta.
550 o“