Anda di halaman 1dari 8
IMPLEMENTASI NILAI KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI SUNGAI BESAR 7 BANJARBARU Sri Setiti Universitas Lambung Mangkurat ‘ABSTRAK Pendidikan Kewirusahaan di sekolah dimaksudkan agar anak didik mampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Dengan menanamkan nilai-nilai kewirausahaan di Sekolah Dasar diharapkan peserta didik memilixijiwa wirausaha ssehingga mampu mengubah pola pikir untuk memiliki Kebebasan dalam bekerja dan tidak tergantung pada orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi rilai Kewirausahaan di Sekolah Dasar dan nilai yang dapat ditanamkan kepada siswa. Melalui ‘observasi dan wawancara diperoleh hasil bahwa implementasi nilai kewirausahaan melalui kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru masih sulit dalam menyusun rencana pembelajaran yang memuat nilai yang akan dikembangkan, Nilai yang dapat ditanamkan seperti Kemandirian, tanggung jawab, disipln, Kerja Keras, motivasi Kuat, komunikatit, kreatif, kepemimpinan, Kerjasama dan rasa ingin tahu. Nilai kejyjuran, berani menanggung resixo dan inovatif belum teria, Disarankan program hijau Kelasku tidak hanya terbatas pada siswa secara mandiri memelihara tanaman sendiri tetapi dapat dijual kepada rmasyarakat melalui koperasi sekolah. Diperlukan pelatinan yang intensif kepada guru agar dapat menyusun rencana pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai kewirausahaan, Peneliian lanjutan sangat diperlukan dengan eksperimen untuk menginternalisasinili-nila kewirausahaan di Sekolah Dasar. Kata Kunci: Implementasi, Nilai Kewirausahaan, Sekolah Dasar |. PENDAHULUAN UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemrampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman ddan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhiak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatf, mandir, dan menjadi warga negara yang demokratis seta bertanggung jawab. Berdasarkan undang-undang tersebut maka guru berkewajiban untuk mengembangkan potensi anak dlik antaa lain melalui pembelajaran dan kegiatan di sekolah balk melalui pembelajaran di Kelas, kegiatan ekstrakurikuler maupun kegiatan lainnya. “om 543 Kecenderungan yang terjadi ketika seseorang telah lulus sekolah mereka lebih rmenginginkan pekerjaan yang mapan, mendapatkan gali yang jelas meskipun keeil, Mereka tidak mau mengawali Kehidupan setelah lulus dengan memulai suatu usaha. Untuk mencapai hal tersebut bekal apa yang perlu diberikan kepada peserta didik agar mampu menjadi Wwirausaha yang tangguh dan siap bekerja sehingga mampu menghidupi dirinya. Selain hal tersebut pendidikan kewirausangan di Indonesia masih Kurang memperoleh perhatian yang ‘cukup memadai, baik oleh dunia pendilkan maupun masyarakat. Banyak pendiclx yang kurang memperhatikan penumbuhan sikap, minat dan perilaku wirausaha peserta didik. Orientasi mereka, pada umumnya hanya pada menyiapkan tenaga Kerja. Untuk itu, perlu dicar penyelesaiannya, bagaimana pendidikan dapat berperan untuk mengubah manusia menjadi manusia wirausaha. Untuk mencapai hal tersebut bekal apa yang perlu diberikan kepada peserta didk agar mampu menjadi wirausaha yang tangguh dan siap bekerja sehingga mampu rmenghidupi dirinya, Padahal suatu bangsa akan maju bilamana bangsa tersebut memilki jumiah wirausaha minimal 2% dari jumiah penduduk. Untuk mengubah pola pikir siswa maka Pendidikan kewirausahaan sejak dini perlu ditanamkan di Sekolah Dasar. Pendidikan kewirusahaan diperlukan agar anak didik mampu menjawab tantangan tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada dengan memiliki nila-niai dalam Kewirausahaan, siap menghadapi tantangan yang akan mereka hadapi. Seseorang yang rmemiliki Karakter Wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Wirausaha adalah orang-orang yang memiliki arakter dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memilkijwa kreatvitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya. Kenyataan yang ada, pendidikan Kewirausahaan masih kurang memperoleh perhatian yang memadai. Salah satu cara untuk mengurangi angka pengangguran adalah perlu dikembangkan semangat entrepreneurship sedini mungkin (Kemendiknas, 2010: 1-2). Pembelajaran yang mendidik harus dapat membangun hard skill ddan soft skill sebagai keutuhan (Kartadinata: 2009: 3) Pendidikan kewirausahgan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan keterampilan sebagai wirausaha Pada dasarnya, Pendidikan kewirausahaan dapat ciimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan Pendidikan di sekolah, Pelaksanaan pendidikan Kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan ‘cara mengidentifkasi jenis-enis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan ewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat dinternalisasixan melalui berbagai aspek (http:/akhmadsudrajat.wordpress.com/201 1/06/29/konsep-kewirausahaan-dan-pendidikan- kewirausahaan). Untuk pendidikan kewirausahaan di Sekolah Dasar tidak menjadi satu mata pelajaran tersendiri, melainkan nila-nilai Kewirausahaan dlintegrasikan pada mata pelajaran, Kegiatan ‘ekstrakurikulet, pengembangan diri, Kultur sekolah maupun muatan lokal. Upaya Pemerintah untuk menanggulangi masala ini terutama masalah yang terkait dengan Kewirausahaan antara 544 seks lain dapat dilakukan dengan cara: (a) menanamkan pendidikan Kewirausahaan ke dalam semua mata pelajaran, bahan ajar, ekstrakurikuler, maupun pengembangan diri, (b) mengembangkan kurikulum pendidikan yang memberikan muatan pendidikan kewirausahaan yang mampu meningkatkan pemahaman tentang kewirausahaan, menumbuhkan karakter dan keterampilan/skill berwirausaha(c) menumbuhkan budaya berwirausaha di lingkungan sekolah (Kemendiknas, 2010: 58-64). ‘Sekolah Dasar Negeri Sungai Besar 7 Banjarbaru merupakan sekolah yang menjadi pelopor dalam kebersihan, Kesehatan gigi dan lingkungan bahkan pernah menjadi Juara | Unit Kesehatan Sekolah se-kota Banjarbaru sehingga mendapat penghargaan dari Kota Banjarbaru. Oleh karena itu Sekolah Dasar ini menarik untuk dlijadikan obyek penelitian, Karena tanpa Kerja Keras prestasi sulit didapatkan, Kerja keras merupakan nilai yang paling dominan dalam kewirausahaan. Il IMPLEMENTAS! NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN DI SDN SUNGAI BESAR 7 BANJARBARU Implementas ilai-niai kewirausahaan di Sekolah Dasar Sungai Besar 7 tidak terlepas dati visi dan misi sekoiah, sehingga implementasi nila-nilai kewirausahgan melalui kegiatan cekstrakurikuler, pengembangan diri, keterampilan yang dilakukan oleh siswa dan budaya sekolah, Nila-nilai Kewirausahaan dalam Kemendiknas (2010:10-11) meliput: mandi, kreatf, berani menanggung resiko, orientasi pada tindakan, Kepemimpinan, kerja Keras, juju, disipin, inovatif, tanggungjawab, kerjasama, komitmen, realists, rasa ingin tahu, komunikatif dan motivasi untuk sukses 2.1 Implementasi Nilai Kewirausahaan Melalui Kegiatan Ekstakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan yang mendukung kompetensi akademik dan ektrakurikuler yang mendukung pengembangan minat dan bakat siswa. Kegiatan cekstrakurikuler yang mendukung kompetensi akaciemik yang cilakukan oleh SD Negeri Sungai Besar 7 adalah pembelajaran untuk persiapan ujian dan memantaatkan perpustakaan sekolah, Kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan bakat dan minat melalui kegiatan olahraga, pramuka, kesenian, taman, tanaman obat dan melukis. Sekolah sering mengadakan lamba dan mengjikut lamba balk ditingkat Kota, provinsi maupun nasional. Bahkan Untuk karate mengikutilomba tingkat internasional yang ditaksanakan di Kuala Lumpur. Anak yang berbakat biasanya dukungan orang tua sangat dominan, sehingga guru lebin mudah memotivas’ siswa untuk maju. Setiap ada pertandinganiperlombaan guru ikut mendampingi, bilamana siswa menang dalam lomba maka siswa dibuatkan tropi duplikat sedangkan yang aslidisimpan di sekolah, Hal tersebut dilakukan untuk memotivasi siswa lain agar berprestasi Kegiatan ekstrakurikuler tersebut siswa akan mandir, Kerja Keras agar hasilnya baik, orientasi pada tindakan, Kepemimpinan, disiplin, tanggungjawab, Komitmen, Komnunikatif dan motivasi untuk sukses. “om 545 2.2 Implementasi Nilai Kewirausahaan Melalui Budaya Sekolah Sekolah Dasar Negeri Sungai Besar 7 mempunyai budaya yang disepakati bersama ddan dilakukan oleh siswa, guru maupun pegawai sekolah, Budaya sekolah yang disepakati bak tertulis maupun tidak tertulis adalah sebagai berikut: ‘a. Komunikasi siswa dengan guru maupun dengan masyarakat. ‘Siswa dibiasakan memberi salam dan mencium tangan guru ketika mau masuk kelas. Pembiasaan memberi salam dan mencium tangan dilakukan oleh siswa setiap ketemu guru, Kepala sexolah, pegawai sekolah bahkan setiap ketemu orang yang lebin dewasa yang masuk di lingkungan Kelas. Guru memberi tahu, member contoh kepada siswa bagaimana berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, b. Pengajian di halaman sekolah pada setiap hari Jum’at pagi dengan membaca ‘Surat Yasin, salawat nabi bersama yang dipimpin oleh guru agama atau mengundang ustadz, yang dilanjutkan dengan fausiah. Selanjutnya dilanjutan dengan tadarus, figih sesuai dengan jadwval. Seluruh siswa, guru dan pegawai ssekolah baik yang muslim maupun yang bukan muslim berkumpul bersama di halaman sekolah. Mereka harus berpartisipasi kegiatan pengajian. Selesai Pengajian dinalaman sekolah dilanjutkan dengan kegiatan amal yang dilakukan oleh guru, pegawai dan siswa dengan cara memasukkan sumbangan sukarela ke celengan yang disediakan sekolah. Celengan sekolah dipergunakan untuk membantu siswa yang terkena musibah, sakit atau untuk membantu masyarakat sekitar sekoiah, Pada kegiatan pengajian di halaman, siswa secara bergiliran mendapatkan tugas Untuk mempersiapkan karpet dan menggulung Kembali setelah selesai kegiatan, Mereka melakukan secara berkelompok. Membaca solawat juga dilakukan oleh siswa secara bergiliran. ¢. Program hijau kelasku dengan tanaman hias. Program ini dirancang agar setiap kelas memiliki tanaman hias. Setiap siswa Wali memelinara satu pot tanaman hias sehingga sebelum masuk Kelas siswa rmelihat tanaman yang menjadi tanggungjawabnya. Wali Kelas memberi contoh bagaimana merawat tanaman. Tanaman dibawa oleh siswa sendiri dan ditaruh dalam pot yang telah disediakan oleh sekolah, Tanaman tersebut ditaruh di depan Kelas, 4. Perilaku tertib dan disiplin Perilaku ini ditunjukkan dengan siswa menaruh sepatu, sepeda dan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Duduk tertib dengan membuat kelompok per Kelas, Ketika mengikuti pengajian dan mendengarkan ceramah di halaman sekolah, Tidak boleh saling mendorong ketika berbaris memasuki Kelas. Kepala sekolah, guru selalu mengingatkan untuk disiplin pada setiap pertemuan 546 o“ . Kegiatan Upacara Upacara bendera dilakukan setiap hari Senin dan disi dengan arahan oleh kepala sekolah, Dalam arahan kepala sekolah mengingatkan bagaimana disiplin, kerja keras, tanggungjawab, mandiri dan pesan moral lainnya yang harus dimilki oleh siswa, Setiap siswa yang berprentasi selalu diumumkan pada saat upacara. {, Slogan yang berisi pesan moral. ‘Slogan tentang disiplin, tanggung jawab, Kerja keras digantung ai setian lorong sekolah, Misalnya, dsiplin adalah harga diri yang paling tinggi, kerja adalah ibadah, amanah dan kehormatan, Slogan dibuat oleh sekolah dan setiap siswa dapat rmelihat dan membaca. 4. Kegiatan rutin lainnya, Siswa membuat Kliping tentang lingkungan, kisah pahlawan, gambar pahlawan dan topik-topik lainnya yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang masing rmasing kelas membuat dan dilaminating kemudian aitempel di diding Kelas bagian dalam dan luar sehingga kelinatan semarak Karena ditata dengan rapi. Setiap kelas berlomba menyusun Kelas agar indah dan tidak membosankan, Kebiasaan ini ditakukan terus menerus yang dipandu oleh wali Kelas, sehingga Kelas selalu bersih, rapi dan formasi duduk selalu berubah, Melakukan kebersihan lingkungan sekolah secara rutin oleh siswa dan guru, Tugas Kebersihan kelas dllakukan secara berglit. Siswa diajak guru untuk membantu kebersihan masyarakat sekitar sekolah dan membantu masyarakat yang tetkena musibah, Dengan kegiatan ini siswa memilki nila sikap mandir, kreatt, oriental pada tindakan, Kepemimpinan, kerja keras, disiplin, tanggung jawab, Kerjasama, komitmen, realists, komunikatif dan motivasi untuk berhasil dan peduli sesama, 2.3 Implementasi Nilai Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri Pengembangan diri dilakukan dengan tujuan agar siswa memiliki rasa percaya dir berani melakukan kegiatan yang menantang, menumbuhkan rasa bahwa dirinya berharga, Sehingga melahirkan Konsep iri yang baik Karena akan selalu optimis, berani mencoba hal hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias dan berani memimpin Pengembangan diridilakukan oleh wali Kelas kepada siswa dengan mengetahui bakat dan minat setiap siswa, Kegiatan ini dilakukan dengan bekerjasama dengan orang tua siswa dan pihak yang terkait dengan bakat siswa. Dana untuk pengembangan diti ini dibantu oleh Paguyuban Orang Tua Siswa. Dari kegiatan ini tampak siswa lebih percaya dir, disiplin, betanggungjawab, kerjasama, kerja keras, komunikatif dan termotivasi untuk bethasil 2.4 Implementasi Nilai Kewirausahaan melalui Pembelajaran di Kelas Guru mengalami kesulitan dalam menyusun Rencana Pembelajaran yang mencantumkan karakter, meskipun sudah mulai mencantumkan karakter yang dapat citanamkan pada anak didik setelah pembelajaran. Meskipun demikian bahan ajar yang sudah “om 547 rmengintegrasikan rilai Kewirausahaan dan guru selalu mengamati karakter siswa secara individual Ill, PEMBAHASAN Penanaman nilai kewirausahean di sekolah menuntut guru maupun kepala sekolah lebin reat, Menurut Knowies (1984: 117), menyatakan guru berperan sebagaikonsuitan, fasilitator dan berperan menciptakan iklim yang kondusif, menciptakan mekanisme yang saling renguntungkan dan mengungkap Kebutuhan pembelajar. Guru harus memahami nila-nila moral bagi anak dldiknya untuk membentuk karakter agar tercermin dalam akhlak kehidupan seharichari, Hal ini menuntut kreativtas dan pengayaan program pengajaran melalui berbagai kegiatan yang aplkatt dan tepat sasaran dalam menuntun akhlak sehari-hari peserta didik. ‘Sekolah Dasar Negeri Sungai Besar 7 Banjarbaru dalam mengimplementasikan nil nilai kwirausahaan menggunakan beberapa cara antara lin 3.1 Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurixuler yang merupakan Kegiatan diluar pelajaran digunakan untuk kegiatan mengembangkan olah raga berupa karate, menyanyi, menari. Kegiatan tersebut untuk rengembangkan bakat dan potensi siswa. Untuk mengembangkan bakat dan minat tersebut dibina oleh orang yang profesional sesuai dengan bidangnya maka siswa terpacu untuk bertanggung jawab akan kegiatan yang dilakukan, disiplin, Kerja keras, motivasi Kuat untuk setiap lomba agar menang, komunikasi terjalin antara pelatin/instruktur dengan siswa, Misi kegiatan ekstrakurikuler adalah: (1). menyelenggarakan Kegiatan yang dapat diplh oleh siswa sesual dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka, (2). Menyelenggarakan kegiatan yang memberi kesempatan kepada siswa mengekpresikan diri secara bebas melalui Kegiatan sendiri atau kelompok (Kemendiknas, 2010: 61). Menurut Sunerman (2008: 121), bahwa kegiatan ektrakurikuler kewirausahaan dapat berperan sebagai Kawah candradimuka bagi business entrepreneur sejati. Kegiatan ini tentunya setelah menyusun studi Kelayakan yang feasible dapat dilaksanakan Bagi peserta didik yang belum mampu membuat studi Kelayakan dapat bergabung dengan kelompok yang feasibility study-nya dianggap layak. Kegiatan ini ‘akan membangun learning community Dalam kaitannya dengan strategi yang digunakan maka sekolah menggunakan strategi emanduan arena dipandu oleh pelatih, pujian dan hadiah bagi pemenang ketka mengikut lomba, Menurut Muchlas Samani (2012: 144), strategi ini umum diiakukan oleh negara barat dalam menanamkan karakter yaitu dengan pemanduan (cheerleading), pujian dan hadiah (praise and reward) 3.2 Budaya Sekolah Sekolah melakukan kebiasaan rutin yang dilakukan oleh siswa pada setiap ketemu guru, pegawai dengan memberi salam dan mencium tangan, baik ketika mau masuk kelas rmaupun ketemu di lingkungan sekolah, Pengembangan nila-nila Kewirausahaan dalam budaya ssekolah mencakup kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga administrasi 548 o“ kota berkomunikasi dengan peserta didik dan menggunakan fasiltas sexolah seperti kejujuran, tanggungjawab, disiplin, komitmen dan budaya berwirausaha di lingkungan sekolah (Kemendiknas, 2010: 64). Strategi ini merupakan strategi forced formality yang menegakkan disiplin dan melakukan pembiasaan (habituasi) kepada siswa untuk secara rutin melakukan kegiatan yang bernilai moral (Muchlas Samani, 2012: 145). Transformasi pendicikan karakter melalui budaya sekolah lebih efektif dari pada mengubah kurikulum dengan menambah mata pelajaran. Kegiatan rutin dengan memberikan infak secara sukarela akan melatih siswa untuk Untuk berfkir realists bahwa dilvar dirinya masih banyak orang yang memerlukan bantuan, Budaya sekolah merupakan suatu pola asumsi-asumsi dasar, nilainilai, Keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan yang dipegang bersama oleh seluruh warga sekolah, yang diyakini ddan telah terbukti dapat dipergunakan untuk menghadapi berbagai problem dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan melakukan integrasi internal, schingga pola nilai dan asumsi tersebut dapat diajarkan kepada anggota dan generasi baru agar mereka memiliki pandangan yang tepat bagaimana seharusnya mereka memahami, berpikir, merasakan dan bertindak menghadapi berbagai situasi dan lingkungan yang ada (Zamroni, 2011: 297 ). 3.3 Pengembangan Diri Pengembangan diri yang dlakukan oleh SD Negeri Sungai Besar 7 yang disesuakan dengan bakat dan minat sisa merupakan cara guru untuk mengembangkan kemampuan individual siswa. Siswa perlu didorong untuk mengembangkan diri secara posit menyadarkan siswa akan kelebihan dan kelemahannya. Pengembangan diri dengan mengembangkan kelebihan yang dimilki sisws akan meningkatkan rasa percaya diri, Seorang wirausaha perl rmemiliki watak percaya diti yang menurut Geofry Meredith (2004: 40), merupakan salah satu citi seorang wirausaha, Dengan percaya diri maka siswa akan mampu bekerja mandir tidak tergantung pada orang lain dan memiliki Keyakinan untuk dapat berhastl Pengembangan dit tersebut kiranya perl setiap peserta didik mengetahui potensi dit, Potensi dir ini sebagai langkah awal bagi seorang wirausaha untuk dapat mengenali periaku, sikap, sistem nilai yang membentuk Kepribadian (Yuyus, 2010: 66). Penilaian ci ini dapat melahitkan kesadaran untuk berinterospeksi diri, dapat mengukur diri dan upaya memperbaiki diri dan keinginan untuk berprestasi 3.4 Pembelajaran di Kelas Guru selalu mengamati anak didik di kelas tetapi Kesulitan dalam merancang pembelajaran. IV. PENUTUP Nitai-rilai Kewirausahaan diimplementasikan di Sekolah Dasar Negeri Sungai Besar 7 melalui Kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan bakat dan minat dengan kegiatan olahraga, pramuka, Kesenian, taran, tanaman obat dan melukis. Budaya sekolah yang mendukung penanaman nilai Kewirausahaan meliputi tata tert sekolah dalam menaruh barang, Komunikasi dengan warga sekolah maupun masyarakat, penghijauan setiap Kelas, “om 549 slogan, kegiatan yang rutin dilakukan siswa yang mampu menumbuhkan rilai kreati dan inovatit. Implementasi nilai melalui pengembangan diri diakukan dengan bekerjasama dengan orang tua siswa. DAFTAR PUSTAKA Gavin Kalam Utama, Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Jakarta Geoffrey G., Meredith. 2004. The Practice of Entrepreneurship, International Labour Organisation. Terjemahan LPPM. PT. Pustaka Binaman Pressindo. hitp:lakhmadsudrajat.wordpress.com/2011/06/29/konsep-kewirausahaar-dan-pendicikan- kewirausahaan/Januari, 2014 Kartadinata, Sunaryo. 2010. isu-lsu Pendidikan Antara Harapan dan Kenyataan, Bandung: UP! PRESS. Kneller, GF. 1971. Introduction to The Philosophy of Education, Second ed. New York: John Wiley & Sons, Inc LambingP.K. 2000. Entrepreneurship. New Yersey: Prentice Hall. Pusat Kurikulum, 2010. Bahan Pelatihan Penguatan Pembelajaran Berdasarkan Nill ‘Suherman, 2008. Desain Pembelajaran Kewirausahaan Pedoman Praktis bagi Desen, Guru, Ustads, Instruktur, Plath, Fasillator, Pembimbing, Pembina, Pemater dan Penceramah dalam Membangun dan Membentuk Komunikasi Business Entrepreneur Melalui |Implementasi EMANE, Bandung; Alfabeta. Samani, Muchlas, Hariyanto, 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan ‘Nasional, Bandung: Citra Umbara. Yuyus, Suryana, 2010, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausaha Sukses, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Zamroni. 2011, Dinamika Peningkatan Mutu. Yogyakarta. 550 o“

Anda mungkin juga menyukai