Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Immersed

    

Pembelajaran terpadu tipe Immersed (pembenaman) yaitu suatu  pembelajaran


yang menggunakan pendekatan antar disiplin ilmu, dimana siswa dapat memadukan
semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang
minatnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Fogarty, 1991).
Model Celupan (Immersed) adalah model pembelajaran yang berpusat untuk
memadukan kebutuhan para siswa dimana mereka akan melihat apa yang
dipelajarinya dari minat dan pengalaman mereka sendiri. Dalam hal ini tukar
pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran.
Fogarty (1991) mengemukakan bahwa ada sepuluh tipe pembelajaran terpadu,
pada tipe immersed perpaduan dilakukan oleh siswa, guru hanya menyediakan
fasilitasdan mengarahkan proses perpaduan yang dilakukan siswa, tipe immersed
hanya sesuai untuk siswa dengan tingkat pemikiran yang sudah tinggi.
Model Immersed adalah model pembelajaran terpadu yang berpusat untuk
memadukan kebutuhan para siswa/mahasiswa, dimana mereka akan melihat apa
yang dipelajarinya dari minat dan pengalaman mereka sendiri. Keterpaduan secara
internal dan intrinsic dicapai oleh siswa/mahasiswa yang belajar dengan sedikit atau
tanpa intervensi dari luar atau ekstrinsik. Setiap individu memadukan semua data,
ide-ide melalui bidang yang sangat diminatinya.
Model Pembelajaran Immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan
beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Model immersed dirancang untuk
membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan
pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar
pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran.
B.     Karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
Pembelajaran terpadu tipe Immersed merupakan pembelajaran yang dirancang
agar setiap individu dapat memadukan semua data dari beberapa bidang ilmu dan
mengahasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya. Pembelajaran Immersed ini
memerlukan kemampuan berfikir yang tinggi pada anak.
Tipe ini tidak mengaharuskan sebuah perancangan yang rumit, tipe ini dapat
berlangsung secara otomatis karena proses perpaduan terjadi secara internal dalam
diri pelajar. Akan tetapi sekali tipe ini dipakai, maka tim pengajar harus memfasilitasi
proses perpaduan dengan menghitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi
materi pembelajaran yang dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep, dan
sikap kerja yang baik dari pelajar.
Menurut Suprayekti (2003; 69) arti harfiah dari kata immersed adalah pencelupan
atau pembenaman. Pada pembelajaran terpadu tipe ini, seluruh mata pelajaran
merupakan bagian dari sudut pandang keahlian para siswa secara individu. Para
siswa menyaring sendiri seluruh konsep yang dipelajarinya menurut sudut pandang
mereka sendiri dan meleburkan atau membenamkan diri mereka dalam pengalaman
melalui kegiatan yang dijalaninya.
C.    Prinsip Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
Ada beberapa prinsip yang ada dalam pembelajaran terpadu tipe Immersed yaitu :
a.      Prinsip Penggalian Tema
Ø  Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk
memadukan beberapa mata pelajaran.
Ø  Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji harus
memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya, harus disesuaikan dengan
tingkat perkembangan psikologis anak,  harus mewadahi sebagian besar minat
anak, hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di
dalam rentang waktu belajar dan mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta
harapan masyarakat (asas relevansi).
b.      Prinsip Pengelolaan KBM
Ø  Prinsip evaluasi, yakni memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan
evaluasi sendiri (self evaluation/ self assessment) disamping bentuk evaluasi
lainnya. Guru perlu mengajak siswa untuk mengevaluasi pencapaian belajar
berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan.
Ø  Prinsip reaksi, yakni dampak pengiring yang penting bagi perilaku secara sadar
belum tersentuh oleh guru dalam KBM. Karena itu guru dituntut agar mampu
merencanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan
pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa
serta tidak mengarahkan ke aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang
utuh dan bermakna.
Pembelajarn terpadu memungkinkan hal ini dan guru hendaknya menemukan kiat-
kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang ingin dicapai melalui dampak
pengiring.
D.    Langkah-langkah Model Pembelajaran terpadu tipe Immersed
Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe immersed mengikuti
tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga
tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Prabowo 2006; 4)
1.      Tahap perencanaan, terdiri dari :
Ø  Menentukan jenis mata pelajaran yang dipadukan.
Ø  Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Langkah
ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub-keterampilan dari masing-masing
keterampilan dalam satu unit pelajaran.
Ø  Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum, keterampilan-
keterampilan yang harus dikuasai meliputi keterampilan berpikir (thinking skill),
keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill)
yang masing-masing terdiri atas sub-sub keterampilan.
Ø  Merumuskan indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar dan sub-
keterampilan yang telah dipilih, dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan
berdasarkan kaidah penulisan yang meliputi: audience, behaviour, condition, dan
degree.
Ø  Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan sebagai strategi
guru untuk memadukan setiap sub-keterampilan yang telah dipilih pada setiap
langkah pembelajaran.
2.      Tahap Pelaksanaan.
Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah pembelajaran.Menurut Samani
(dalam Lutfiana, 2006; 32) tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok untuk
suatu topik dalam pembelajaran terpadu. Dalam Depdiknas (1996; 6) prinsip-prinsip
pelaksanaan pembelajaran terpadu meliputi:
1.      Menentukan jenis mata pelajaran yang dipadukan.
2.      Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator.
Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub-keterampilan dari
masing-masing keterampilan dalam satu unit pelajaran.
3.      Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum, keterampilan-
keterampilan yang harus dikuasai meliputi keterampilan berpikir (thinking skill),
keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill)
yang masing-masing terdiri atas sub-sub keterampilan.
4.      Merumuskan indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar dan sub-
keterampilan yang telah dipilih, dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan
berdasarkan kaidah penulisan yang meliputi: audience, behaviour, condition, dan
degree.
5.      Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan sebagai
strategi guru untuk memadukan setiap sub-keterampilan yang telah dipilih pada
setiap langkah pembelajaran.
1)      Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang mendominasi pembicaraan
dalam proses pembelajaran
2)      Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas
yang menuntut adanya kerja sama kelompok.
3)      Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan
dalam perencanaan.
3.      Tahap evaluasi.
Tahap ini dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil
pembelajaran. Tahap evaluasi sebagaimana termuat pada Depdiknas (dalam
Lutfiana, 2006; 32) hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran
terpadu.
E.     Kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu tipe Immersed
Dalam pembelajaran terpadu tipe Immersed tentunya juga memiliki kelebihan
dan kekurangan.
Berikut ini beberapa Kelebihan model pembelajaran Immersed:
Ø  Dampak positif dari membenamkan ide–ide dari beberapa bidang studi adalah, siswa
dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran
sesuai dengan minatnya.
Ø  Siswa mengembangkan konsep –konsep kunci secara terus menerus sehingga
terjadi proses internalisasi.
Ø  Membenamkan ide–ide beberapa bidang studi memungkinkan siswa mengkaji,
menkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide – ide secara terus
menerus sehingga memudahkan terjadinya proses transfer ide – ide bidang studi
tersebut.
Adapun Kelemahan model pembelajaran Immersed, yaitu:
Ø  Penyaringan semua gagasan melalui cara pandang tunggal yang sempit dapat
menimbulkan terlalu prematur atau terlalu tajamnya sebuah fokus.
Ø  Agar dimensi sudut pandang siswa menjadi lebih dalam, diperlukan pengalaman dan
pengetahuan yang luas. Keadaan ini tentu cukup sulit dipenuhi oleh siswa pada
jenjang pendidikan dasar.
Ø  Model pembelajaran terpadu tipe Immersed, menekankan pada penggabungan
pengetahuan pada beberapa bidang studi berbeda untuk membahas suatu masalah
khusus. Keadaan ini berpotensi untuk mempersempit cakupan pemikiran siswa
terhadap bidang studi tertentu.
F.     Kegunaan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
Model ini digunakan dengan menyaring dari seluruh isi kurikulum dengan
menggunakan suatu cara pandang tertentu. Misalnya, seseorang memadukan
semua data dari berbagai disiplin ilmu (mata pelajaran) kemudian menampilkannya
melalui sesuatu yang diminatinya dalam suatu ide.Deskripsi : Murid memadukan apa
yang dipelajari dengan cara memandang seluruh pengajaran melalui perspektif
bidang yang disukai ( area of interest ).
Model Immersed digunakan tanpa ada perencanaan terlebih dahulu. Artinya
model ini digunakan ketika dalam pembelajaran yang sedang berlangsung
membutuhkan model pembelajaran yang memadukan kebutuhan para siswa
berdasarkan pengalaman yang dimiliki sendiri.

G.    Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed


Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata
pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu
kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga harus mempelajari fisika dan
setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya.
Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam
bentuk proyek di akhir semester.Model ini melatih kreatifitas berfikir siswa secara
bertahap dari jenjang SD hingga SMA.
Penerapan lainnya bagi kelas 5 SD misalnya pada materi pencemaran udara
dapat dijelaskan pada materi pelajaran IPA, PKN, Bahasa Indonesia, dan Seni
Rupa. Materi tersebut membahas tentang:
IPA                       : Pernafasan pada manusia
PKN                      : Peraturan Pemerintah
Bahasa Indonesi    : Menceritakan hasil pengamatan
Seni Rupa              : Membuat poster sederhana
Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMA yang tertarik dengan optik ia
ingin mendalami mengenai lensa, sehingga  ia harus memperdalam materi lain
seperti:
Matematika           : kalkulus, skala
Fisika                     : optik, lensa, persamaan lensa
Komputer              : program/software (flash, ppt)
Bahasa                   : menulis, menyampaikan hasil
Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMK yang mengambil kejuruan
teknik gambar bangunan untuk memenuhi keingintahuannya, ia harus memperdalam
materi lain seperti:
Matematika           : bagan/ grafik data, skala
Fisika                     : kesetimbangan,
Komputer              : software design bangun,
Seni                       : gambar manual, 
Pada mahasiswa geologi, selain mempelajari materi tentang geologi, mereka
juga memerlukan pengetahuan lain diluar bidangnya seperti:
Matematika           : tekhnologi komputer, bagan / grafik data, aliran data dan
interpretasi
IPA                       : mineral, gunung berapi, masalah lingkungan dan gempa bumi
Bahasa                   : membuat pidato, membaca, menulis
IPS                                    : hak asasi manusia, sungai dan implikasi hukum
Diagram yang menggambarkan pembelajaran terpadu tipe immersed sebagaimana
dijelaskan dalam Fogarti (1991; 90).
Pemetaan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
Mata Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Hasil Belajar
Pelajaran
IPS Mengenal sumber Mengenal aktivitas Mengidentifikasi
daya alam, kegiatan, ekonomi yang kegiatan
ekonomi, dan berkaitan dengan ekonomi dan
kemajuan teknologi sumber daya alam sumber daya
di lingkungan dan potensi lain di alam di
kabupaten/kota dan daerahnya        Indonesia
provinsi

IPA Memahami Menjelaskan Mengidentifikasi


hubungan antara hubungan antara keadan
sumber daya alam sumber daya alam sumberdaya
dengan lingkungan, dengan lingkungan alam di
teknologi dan Indinesia
masyarakat
Bahasa Mengungkapkan Menulis Menuliskan
Indonesia pikiran perasaan, pengumuman pengumuman
dan informasi secara dengan bahasa dengan bahasa
tertulis dalam bentuk yang baik dan yang baik dan
karangan, benar serta benar
pengumuman, dan memperhatikan
pantun anak penggunaan ejaan

Matematika Menjumlahkan dan Melakukan operasi Melakukan


mengurangkan hitungan campuran operasi
bilangan bulat penjumlahan
dan
pengurangan

Anda mungkin juga menyukai