Uts Implementasi Kebijakan - Marcellina Samudra - 1112100057
Uts Implementasi Kebijakan - Marcellina Samudra - 1112100057
Oleh:
2023
Paradigma Administrasi
“Locus” (menunjukkan tempat dimana administrasi itu meggantungkan dirinya atau darimana
ia berasal) dan “Focus” (membahas tentang pokok bahasan /content anaysis dari Administrasi
Negara tersebut). Berkaitan dengan locus dan focus Adminstrasi Negara tadi, Nicholas
Henry menjelaskan perkembangan administrasi. Pada paradigma pertama, dilihat dari
locusnya, Administrasi Negara dipusatkan pada birokrasi pemerintah. Pemerintah
mempunyai 2 fungsi, yaitu fungsi politik dan fungsi administrasi (Frank J. Goodnow (Politics
and administration). Fungsi politik ada kaitannya dengan pembuatan kebijaksanaan atau
perumusan pernyataan keinginan Negara. Fungsi administrasi adalah yang berkenaan dengan
pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan tersebut. Pada paradigma kedua, pusat perhatian
pada focus Administrasi Negara, W.F. Willoughby mengemukakan adanya prinsip-prinsip
administrasi dalam setiap jenis organisasi apapun, baik organisasi industri maupun organisasi
pemerintahan. Salah satu contoh prinsip-prinsip administrasi yang dikemukakan oleh Luther
H. Gullick and Lyndall Urwick, ada 7 prinsip administrasi yang dikenal dengan akronim
POSDCORB. Nicholas Henry (Public Administration and Public Affairs) mengemukakan
paradigma baru mengenai :
1. Focus administrasi Negara adalah teori organisasi (organization theory) dan ilmu
manajemen (management science).
2. Locusnya adalah kepentingan publik (public interest) dan masalah-masalah publik
(public affairs).
Agar seorang administrator dapat lebih memperhatikan kepentingan publik, maka Goerl
memberikan gambaran adanya tiga macam perbedaan administrator publik, yaitu sebagai
birokrat, aktivis politik, professional.
1. Penyusunan agenda : suatu proses agar suatu masalah bisa mendapat perhatian
dari pemerintah
2. Formulasi kebijakan :Proses perumusan pilihan-pilihan kebijakan oleh pemerintah
3. Adopsi kebijakan :Proses menentukan alternatif suatu kebijakan
4. Implementasi kebijakan :Proses untuk melaksanakan kebijakan supaya mencapai
hasil
5. Penilaian kebijakan :Proses untuk memonitor dan menilai hasil atau kinerja
kebijakan.
Cakupan Studi Untuk Formulasi Kebijakan
1. Isu publik sebagai latar belakang isu kebijakan dan agenda setting
2. Tujuan dari kebijakan
3. Siapa saja aktor (stakeholders) yang terlibat, kepentingan apa yang dibawa oleh
para aktor (stakeholders) tersebut serta kepentingan aktor (stakeholders) mana
yang paling dominan
4. Kriteria kelayakan ditinjau dari kelayakan teknis, ekonomi, politik, administratif,
infrastruktur serta kelayakan sosial
5. Proses penentuan, penilaian dan pemilihan alternative kebijakan dan penentuan
alternatif = REKOMENDASI
Cakupan Implementasi Kebijakan
Perdebatan Implementasi merupakan perpanjangan otomatis atau efek samping dari proses
pembuatan keputusan dan dengan demikian perlu mendapatkan sedikit perhatian terpisah.
Pentingnya Implementasi Kebijakan Implementasi merupakan proses yg penting dalam
proses kebijakan, dan tak terpisahkan dari proses formulasi kebijakan (Jones, 1987).
Implementasi bahkan jauh lebih penting dari pembuatan kebijakan. Kebijakan hanya berupa
impian atau rencana yg bagus dan tersimpan dalam arsip kalau tak diimplementasikan (Udoji,
1981). Permasalahan Implementasi Kebijakan Publik:
1. Jones (1987) ; those activities directed toward putting a program into effect
(proses mewujudkan program hingga memperlihatkan hasilnya).
2. Van Horn dan Van meter (1975) : those actions by public and private individual
(or groups) that are the achievement or objectives set forth in prior policy
( tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah maupun swasta baik secara individu
maupun kelompok yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
menjadi prioritas kebijakan).
1. Sumber Kebijakan
2. Kejelasan Kebijakan
3. Pendukung Kebijakan
6. Alokasi Sumber
6. Koordinasi berbagai sumber dan pengeluaran pada kelompok sasaran serta pembagian
tugas diantara badan pelaksana
1. Model analisis kegagalan (implementasi sbg proses interaksi antara tujuan dan
tindakan( Pressman & Wildavsky, 1973), implementasi sebagai politik adaptasi saling
menguntungkan ( Mc Laughin, 1975)
4. Model sintesis (Ripley & Franklin (1985), Nakamura & Smallwood (1986) dsb.
Mazmania dan Paul Sabatier
Implementasi adalah pelaksanaan keputusan kebijakan dasar biasanya dalam bentuk undang-
undang namun bisa pula berbentuk perintah atau petunjuk eksekutif atau keputusan badan
peradilan. Implementasi mengidentifikasikan masalah yang dihadapi, menyambut secara
tegas tujuan yang hendak dicapai dan berbagai cara untuk menstrukturkan/ mengatur proses
implemetasinya. Secara lebih konkrit mazmania dan Sabatier menyatakan bahwa focus
perhatian dalam implementasi yaitu memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu
program dinyatakan berlaku diantaranya yaitu: kejadian dan kegiatan yang timbul sesudah
disahkannya pedoman-pedoman kebijakan yang mencakup usaha mengadministrasikan
maupun usaha menimbulkan dampak yang nyata pada masyarakat.
Komunikasi
Sumber Daya
Disposisi
• Program yang telah dibuat akan dapat diimplementasikan apabila tersedia prakondisi
yang memungkinkan untuk dipertahankannya mekanisme compliance.
Struktur Birokrasi
Bila suatu kebijakan telah diputuskan maka dibutuhkan sistem dan koordinasi yang
baik untuk dapat melaksanakan kebijakan tersebut.
Implementasi menurut, Meter dan Horn (1975), sebagai tindakan yang dilakukan
pemerintah atau swasta individu maupun kelompok yang dimaksudkan untuk
mencapai tujuan sebagaimana yang dirumuskan dalam kebijakan.
• Model implementasi kebijakan dari Van Meter dan Horn menetapkan beberapa
variabel yang diyakini dapat mempengaruhi implementasi dan kinerja kebijakan,
yaitu:
2. Kinerja kebijakan
3. Sumber daya
7. Sikap pelaksana
• Kekuatan Organisasi.
Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat.Karakteristik lembaga dan penguasa
Kepatuhan serta daya anggap pelaksana. Intensitas keterlibatan para perencana, politisi,
pengusaha, kelompok sasaran dan para pelaksana program akan bercampur baur
mempengaruhi efektivitas implementasi.
1. Karakteristik masalah.
2. Struktur manajemen program tercermin dari beberapa peraturan.
Impementasi efektif kalau para implementor taat dengan (juklak & juknis) bisa disebut,
model TOP DOWN, dg asumsi tujuan sasaran harus jelas dan konsisten dan Raison d’etre
dari kebijakan harus logis.