Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 1

MODUL 6 : PENDIDIKAN KHUSUS ANAK TUNAGRAHITA


TUTOR : DRA. SUDILAH, M.Pd

1. Imania Ragasanti (858420781)


2. Mulyanto (858423311)
3. Monika Hangin (858422438)
4. Rina Endang Sulistiowati (858420631)
5. Regina Megawati Kusuma (859419035)
6. Yustina Eka (858420774)
Definisi Peristilahan
Tunagrahita Down Sinsdrom
Pengertian
Kretin
Definisi, Klasifikasi, Penyebab,
Klasifikasi anak Tunagrahita Hydrocephalus
dan Cara Pencegahan Tunagrahita

Microcephalus
Penyebab Ketunagrahitaan
Penyebab dan
Cara Pencegahan Macrocephalus
Ketunagrahitaan Usaha Pencegahan
Ketunagrahitaan

Dampak Terhadap Kemapuan Akademik


Dampak
Sosial/ Emosional
Ketunagrahitaan
Secara Umum
Fisik/ Kesehatan
PENDIDIKAN KHUSUS
Dampak Ketunagrahitaan
ANAK TUNAGRAHITA Tunagrahita ringan

Dampak Ditinjau Tunagrahita sedang


dari Tingkat Ketunagrahitaan
Tunagrahita berat dan sangat berat

Kebutuhan Pendidikan Jenis Mata Pelajaran

Kebutuhan Khusus Kebutuhan Sosial dan Emosi Waktu belajar


Anak Tunagrahita
Kemampuan bina diri
Kebutuhan Fisik dan Kesehatan
Kebutuhan Khusus dan
Profil Pendidikan
Bagi Anak Tunagrahita
Tujuan Pendidikan anak tunagrahita

Profil Pendidikan Ciri khas pelayanan media Fasilitas pendukung


Anak Tunagrahita
materi Strategi pembelajaran Sarana
Peristilahan
1. Lemah pikiran, lemah ingatan (Tahun 1967)
2. Terbelakang mental (Tahun 1967-1983)
Definisi 3. Tunagrahita (Tahun 1983 – sekarang) PP No.72/1991 tentang pendidikan luar biasa
Tunagrahita
Pengertian
Grossman (1983), Ketunagrahitaan mengacu pada fungsi intelektual umum secara
nyata (signifikan) berada dibawah rata-rata (normal) bersamaan dengan kekurangan
dalam tingkah laku penyesuaian dan berlangsung (termanifestasi) pada masa
perkembangannya.

Klasifikasi menurut AAMD Klasifikasi PP 72 Th 1991 Klasifikasi


Definisi, Klasifikasi,
Tipe klinis
Klasifikasi anak Mild Mental Retardation Tunagrahita ringan
Penyebab, dan Cara (IQ 70 – 55) (IQ 50 – 70)
Tunagrahita Kretin
Pencegahan Tunagrahita Moderate Mental Retardation Tunagrahita sedang Down Sinsdrom
(IQ 55 – 40) (IQ 30 –50)

Severe Mental Retardation Hydrocephalus


Tunagrahita berat
(IQ 40 – 25) (IQ kurang 30) Microcephalus
Profound Mental Retardation
(IQ 25 kebawah) Macrocephalus

1) Penyebab genetik dan kromososm,


Penyebab Ketunagrahitaan 2) penyebab pada prakelahiran,
3) penyebab pada saat kelahiran,
Penyebab dan Cara
4) penyebab selama perkembangan anak-anak
Pencegahan dan remaja
Ketunagrahitaan
Usaha Pencegahan Penyuluhan genetik, dianosa prenatal, imunisasi, tes
Ketunagrahitaan darah, pelaksanaan program KB, tindakan operasi,
sanitasi lingkungan, pemeliharaan kesehatan, intervensi
dini, diet sesua petunjuk
- Kapasitas belajar sangat terbatas
- Belajar dengan membeo (rote leaning)
- Selalu membuat kesalahan yang sama
- Cenderung menghindar perbuatan berfikir
- Sulit memusatkan perhatiancepat lupa
Dampak Terhadap
- Sukar membuat kreasi baru
Kemampuan Akademik
- Rentang Perhatiannya pendek

- Ketidakmapuan untuk memahami aturan sosial, keluaga,


Dampak sekolah, dan masyarakat.
Ketunagrahitaan Sosial/ Emosional - Dalam pergaulannya anak tunagrahita tidak dapat
Secara Umum mengurus diri, memelihara dan memimpin diri.
- Cenderung bergaul dengan anak yang lebih muda darinya

- Baik struktur maupun fungsi tubuh pada umumnya


kurang dari anak normal
- Sikap dan gerakannya kurang indah,
Fisik/ Kesehatan
- biasany cacat bicara
- Pendengaran dan penglihatannya banyak yang kurang
Dampak Ketunagrahitaan sempurna
- Kelaiann ini semua bukan karena organ melankan pada
pusat pengolahan diotak

Tunagrahita ringan Masih mampu melakukan kegiatan bina diri

Dampak Ditinjau
dari Tingkat Masih mampu melakukan kegiatan bina diri
Tunagrahita sedang
Ketunagrahitaan dengan pengawasan orang terdekat

Tunagrahita berat dan


tidak mampu melakukan kegiatan bina diri
sangat berat
Penentuan materi pembelajaran
Lebih banyak diarahkan pada
Jenis Mata Pelajaran
pelajaran keterampilan

Kebutuhan Pendidikan Waktu belajar Tergantung berat ringan nya


tingkat ketunagrahitaan

Diperlukan binaan agar anak


Kemampuan bina diri tidak tergantung dengan
oranglain

Kebutuhan Khusus
Kebutuhan Sosial dan Emosi Untuk mewujudkan kebutuhan mengalami kesulitan
Anak Tunagrahita
sedangkan kebutuhan seksual normal

Tergantung tingkat ketunagrahitaan. Semakin berat


Kebutuhan Khusus dan Kebutuhan Fisik dan Kesehatan maka semakin tidak bisa merawat diri maka semakin
Profil Pendidikan mudah skait
Bagi Anak Tunagrahita

Tujuan Pendidikan anak tunagrahita

Ciri khas pelayanan

Profil Pendidikan materi


Anak Tunagrahita
Strategi pembelajaran

media

Sarana

Fasilitas pendukung

Anda mungkin juga menyukai