Anda di halaman 1dari 12

TEAM BASE PROJECT

EKONOMI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (EKI414)


“TINGKAT POLUSI DI JAKARTA NOMOR 1 DI DUNIA”
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Dra. Ida Ayu Nyoman Saskara, M.Si.

Oleh
Kelompok 7 :

Sherin Eknandya Juliantika ( 2007511101 )


Mestor Lotam Apriadil Purba ( 2007511102 )

PROGRAM STUDI SARJANA EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya serta dengan kerja keras penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “Tingkat Polusi di Jakarta Nomor 1 di Dunia” tepat pada waktunya. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Ekonomi Pembangunan Berkelanjutan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan mengenai bagaimana
polusi di Jakarta yang pada 2022 dinobatkan menjadi polusi terburuk di Dunia. Penulis dalam
kesempatan ini mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak yang telah membantu penulis
dan mendukung penulis dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaannya serta penulis
memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca. Besar harapan
penulis agar makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Denpasar, 29 Oktober 2022

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................................................................................... 1


Daftar Isi.............................................................................................................................................. 2
BAB I .................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN................................................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................4

BAB II ................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN................................................................................................................................... 5
2.1 Polusi Udara di Jakarta...............................................................................................................5
2.2 Dampak dari Polusi Udara ..........................................................................................................7
2.3 Solusi Mengatasi Polusi Udara dengan Pembangunan Berkelanjutan .................................................7

BAB III.............................................................................................................................................. 10
PENUTUP ......................................................................................................................................... 10
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................................ 10
3.2. Saran..................................................................................................................................... 10

Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udara merupakan salah satu sumber daya terbaharukan dan sumber untuk bertahan
hidup seluruh umat manusia yang ada di Bumi. Udara adalah oksigen yang digunakan untuk
bernafas. Udara yang dihirup oleh manusia dan kemudian manusia akan mengeluarkan
karbondioksida yang akan diserap oleh tumbuhan. Udara merujuk kepada
campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara tidak tampak mata, tidak berbau,
dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin yang
menggerakan benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki
banyak fungsi bagi makhluk hidup.

Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan
ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan
ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga
melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali. Apabila makhluk
hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan karbondioksida
bertambah. Ketika tumbuhan menjalani system fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.
Adanya aktivitas manusia yang semakin memperkecil lahan akan mengakibatkan
penumpukan karbondioksida karena tidak adanya serapan oleh tumbuhan dan banyaknya
gas-gas yang dikeluarkan oleh sektor industri yang mengakibatkan timbulnya polusi udara.

Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen
lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi f ungsinya. Polusi udara
merupakan hasil dari proses buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dalam
memenuhi kebutuhannya, dari sektor produksi maupun sektor transportasi. Dengan
bertambahnya jumlah manusia menyebabkan terjadinya pertambahan buangan ya ng
mencemari udara, sehingga akan meningkatkan zat pencemar.

iii
Di Indonesia, kota yang memiliki polusi udara tertinggi adalah Jakarta. Jakarta pada
dulunya adalah Ibu Kota dari Indonesia yang menyebabkan sektor-sektor industri berpusat
disana. Masyarakat pun rela meninggalkan kampung halamannya untuk mengadu nasib di
Ibu Kota yang menyebabkan kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk berarti semakin
banyak kendaraan yang dipakai oleh masyarakat, kendaraan tersebut mengeluarkan asap
yang akan menimbulkan polusi. Pada tahun 2022 tepatnya bulan Juni, berdasarkan data dari
IQAir atau Indeks Kualitas Udara Dunia menempatkan Jakarta pada peringkat pertama
dengan kota yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimanakah polusi udara di Jakarta dapat terjadi dan menempati peringkat
pertama di Dunia?
1.2.2 Bagaimanakah dampak dari polusi udara di Jakarta?
1.2.3 Bagaimanakah solusi untuk polusi udara di Jakarta dengan pendekatan ekonomi
pembangunan berkelanjutan?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk Mengetahui penyebab dari polusi udara di Jakarta dan mengetahui penyebab
Jakarta menempati peringkat utama di Dunia.
1.3.2 Untuk mengetahui dampak dari polusi udara di Jakarta.

1.3.3 Untuk Mengetahui solusi dari pendekatan ekonomi berkelanjutan terhadap polusi
udara di Jakarta.

iv
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Polusi Udara di Jakarta
Polusi udara adalah fenomena yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kota
khususnya Jakarta. Polusi udara di Jakarta terjadi akibat kota ini dihimpit oleh pembangkit
listrik berbahan bakar batu bara. Kualitas udara di Jakarta kian memburuk karena asap dari
pembakaran pembangkit listrik ini. Berdasarkan studi dari Vital Strategies, pembakaran batu
bara ini menyebabkan hampir seperlima polusi yang berasal dari pembakaran batu bara ini.
Jakarta dihimpit oleh 8 PLTU batu bara dengan radius 100 KM. Sektor industri yang ada di
Jakarta juga menyumbang polusi udara, ada sebanyak 188 fasilitas industri yang ada di
Jakarta. pembangunan pabrik industri yang dilakukan oleh investor – investor akan menambah
pencemaran udara dikarenakan asap dari pabrik industri. Sisa – sisa pembakaran yang
dilakukan oleh pabrik industri akan dibuang ke udara dengan begitu saja.

Jumlah Penduduk Provinsi DKI


Jakarta Menurut Kelompok Umur
dan Jenis Kelamin
2019 2020 2021
10557810 10562088 10644776
Sumber : Badan Pusat Statistik DKI Jakarta

Dari table diatas, tampak jumlah penduduk DKI Jakarta dari tahun ke tahun selalu
mengalami kenaikan. Pada tahun 2019 sebanyak 10.557.810 jiwa. Pada tahun 2020 meningkat
menjadi 10.562.088 jiwa dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 10.44.776 jiwa. Melihat
hal ini maka akan memunculkan berbagai dampak bagi penduduk Jakarta . Penduduk ini
adalah penduduk migrasi dari desa ke kota yang ingin mencari pekerjaan. Tentu saja hal ini
menimbulkan peningkatan kendaraan bermotor ataupun bermobil di Jakarta , hal ini dapat
memperkeruh kestabilan udara dan kesehatan manusia. Pertumbuhan penduduk di Jakarta
yang meningkat setiap tahunnya juga berdampak negatif karena semakin banyak penduduk
maka lahan hijau akan berkurang. Hal ini disebabkan karena makin banyak penduduk maka
mereka pun membutuhkan tempat tinggal, untuk membangun tempat tinggal diperlukan lahan.

5
Hal inilah yang membuat daerah hijau di Jakarta yang berfungsi untuk menyerap
karbondioksida maupun polutan semakin minim. Asap knalpot dari kendaraan masyarakat
juga menjadi pemicu timbulnya polusi udara di Jakarta. Tidak hanya memicu polusi tetapi
asap kendaraan ini juga dapat menganggu kesehatan masyarakat. Asap knalpot kendaraan
mengandung berbagai macam polutan. Polutan ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui
saluran pernapasar yang berbahaya bagi Kesehatan, salah satunya dapat mengganggu kerja
dan fungsi organ ginjal. Hal inilah yang menyebabkan polusi udara di Jakarta meningkat.

Berdasarkan data dari IQAIR pada bulan Juni 2022, kualitas udara di DKI Jakarta
menempati posisi pertama dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Polusi
udara di Jakarta memiliki indeks kualitas udara yang mencapai angka 184 dan menandakan
kondisi yang tidak sehat. Peringkat Jakarta diikuti dengan beberapa kota lainnya yaitu kota
Riyadh, Delhi dan Ho Chi Minh. Konsentrasi partikel udara di Jakarta 24 kali diatas nilai
panduan kualitas udara tahunan WHO (World Health Organization). Pada 14 Juni 2022 lalu,
indeks kualitas udara di Jakarta mencapai angka 199.

6
2.2 Dampak dari Polusi Udara
Ada banyak dampak yang dihasilkan dari pencemaran udara diantaranya: mengganggu
kesehatan makhluk hidup, kerusakan lingkungan ekosistem, dan hujan asam. Kesehatan pada
manusia akan terganggu akibat udara yang tercemar yang bisa mengakibatkan timbulnya
penyakit seperti infeksi saluran pernapasan, paru-paru, jantung dan juga sebagai pemicu
terjadinya kanker yang sangat berbahaya. Selanjutnya efek yang ditimbulkan pada lingkungan
ekosistem adalah kerusakan dimana lingkungan ekosistem tempat tinggal berbagai macam
makhluk hidup seperti akibat kebakaran hutan merusak tumbuh-tumbuhan dan hewan. Dalam
data dari IQAir disebutkan bahwa tingkat pencemaran udara di Jakarta sangat tidak sehat.
Jakarta adalah wilayah yang sering terjadi kemacetan.
Oleh karena itu, Jakarta masuk menjadi peringkat 1 kota dengan kualitas udara
terburuk sedunia. Pencemaran udara dengan waktu yang cukup lama akan menimbulkan
pemanasan global yang berkepanjangan dan perubahan iklim. Kondisi iklim yang tidak stabil
akan menyebabkan munculnya bencana alam seperti angin siklon puting beliung, badai,
kebakaran hutan dan kekeringan yang akan berdampak pada kesehatan mental dan fisik
masyarakat. Pola iklim yang tidak stabil juga akan menyebabkan efek samping yang secara
tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Pencemaran udara merupakan masalah
lingkungan yang tentunya memiliki dampak, pada manusia, hewan, tumbuhan, material atau
bangunan dan juga berpengaruh pada kualitas air hujan. Dampak pencemaran udara terhadap
manusia mempengaruhi kesehatannya baik secara langsung, menahun atau kronis dan dengan
gejala-gejala yang mirip. Seperti gangguan saluran pernafasan, iritasi mata, dan alergi kulit
sampai pada timbulnya tumbuhan kanker paru-paru.

2.3 Solusi Mengatasi Polusi Udara dengan Pembangunan Berkelanjutan


Pembangunan berkelanjutan dikenal dengan sebutan tiga pilar berkelanjutan yang
menghubungkan tiga aspek yaitu aspek lingkungan, ekonomi dan sosial. Pembangunan
berkelanjutan berkaitan dengan faktor – faktor yang bersinggungan dengan kehidupan sehari-
hari. DKI Jakarta sedang menggalakan pembangunan berkelanjutan yang disesuaikan dengan
target pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
7
Namun, dengan adanya pembangunan berkelanjutan inilah tidak menutup
kemungkinan dengan adanya dampak yang ditimbulkan seperti kemacetan, polusi udara,
pencemaran lingkungan dan lainnya. Banyaknya pembangunan yang tidak memperhatikan
lingungan akibatnya pembangunan tersebut dapat merusak lingkungan. Ketidak seimbangan
ekosistem dan pencemaran lingkungan akan mengancam kehidupan manusia. Sumber Daya
Alam (SDA) yang dilimpahkan di dunia ini tersedia sangat melimpah dan dapat tercipta
kembali atau dapat diperbarui. Namun dengan adanya pembangunan ekonomi yang semakin
berkobar maka semakin banyak pula sumber daya alam yang diambil. Sehingga persediaan
sumber daya alam semakin menipis, keserakahan dari sifat manusia juga melatar belakangi
kelangkaan sumber daya alam. Di Kota Jakarta lahan hijau semakin menipis, hal ini
dikarenakan banyaknya alih fungsi lahan. Dahulu lahan hijau yang membentang luas sebagai
daerah hijau sekarang berubah menjadi gedung dan perumahan.

Oleh karena itu, untuk mengatasi polusi udara yang terjadi di Jakarta kita dapat
melakukan berbagai cara yaitu dengan mengurangi kendaraan bermotor. Indonesia khususnya
Jakarta sangat banyak masyarakat yang menggunakan roda dua untuk melakukan aktivitasnya
karena dianggap lebih efisien menghadapi Jakarta yang penuh kemacetan. Hal ini dapat diatasi
dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi umum
dibandingkan dengan kendaraan bermotor. Kemudian hal yang dapa t kita lakukan yaitu
dengan menghemat energi, terdapat beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa banyak
masalah kesehatan yang timbul akibat pembakaran bahan bakar fosil. Pembakaran fosil untuk
produksi energi menimbulkan polutan. Seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, karbon
dioksida dan beberapa polutan lainnya yang berbahaya. Zat ini bukan hanya berdampak buruk
pada kesehatan manusia, namun juga pada lingkungan. Untuk itu, langkah mudah yang bisa
kamu lakukan adalah dengan mengurangi pemakaian listrik di rumah dan tempat kerja. Seperti
menggunakan air conditioner (AC) seperlunya, mencabut colokan yang tidak digunakan, dan
mematikan lampu saat pagi siang hari. Kita juga dapat mengurangi polusi udara dengan
membeli produk daur ulang. Zaman sekarang banyak sekali barang-barang yang diproduksi
dari bahan daur ulang, seperti sisir yang dijual oleh The Body Shop. Kita semua dapat
mengurangi polusi udara dari hal-hal kecil. Dengan menggunakan produk yang sustainable
atau produk yang ramah lingkungan baik dalam pembuatannya maupun konsep bisnisnya.
8
Hal yang paling terpenting untuk mengatasi polusi udara yaitu dengan menanam pohon.
Menanam pohon di sekitar rumah merupakan langkah kecil yang dapat mengurangi polusi
udara secara signifikan. Berdasarkan penemuan para peneliti dari University of Southampton,
pohon menyerap 850-2.000 ton partikel berbahaya dari udara perkotaan setiap tahunnya.
Selain menghilangkan partikel, pohon juga menurunkan kadar nitrogen dioksida, sulfur
dioksida, karbon dioksida dan monoksida, ozon, benzena, dan dioksin. Pohon yang ditanam
di rumah kamu juga mampu memperlambat udara yang tercemar agar tidak dibawa jauh oleh
angin.

9
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Polusi Udara di Jakarta menurut IQAir menjadi kota nomer 1 yang memiliki kualitas
udara yang sangat buruk bagi Kesehatan pada bulan juni 2022 lalu. Jakarta adalah salah satu
kota di Indonesia yang memiliki penduduk yang padat. Banyaknya penduduk membuat
kemacetan di berbagai daerah di Jakarta. Hal ini menyebabkan penumpukan kendaraan yang
berakibat timbulnya polutan dari asap kendaraan. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk
mengurangi polusi udara yang terjadi di Jakarta. Dari hal-hal kecil kita dapat membantu untuk
mengurangi polusi yang ada. Salah satunya dengan kesadaran dalam menggunakan transportasi
umum atau dengan menggunakan produk-produk daur ulang.

3.2. Saran
Kita sebagai masyarakat harus sadar akan lingkungan sekitar kita. Kita dapat membantu
menurunkan tingkat polusi dari hal-hal terkecil dan minim usaha. Disini bukan hanya
pemerintah yang harus memerangi polusi tetapi kita sebagai masyarakat juga harus membantu
pemerintah untuk mewujudkannya.

10
Daftar Pustaka

Abidin, Jainal. 2019. Pengaruh Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan Untuk
Menambah Pemahaman Masyarakat Awam Tentang Bahaya Polusi Udara.

Yenni, Riza. 2021. Analisis Dampak Pembangunan Berkelanjutan Terhadap Strategi


Ketahanan.

Badan Pusat Statistik [BPS]. 2021. Pertumbuhan Penduduk DKI Jakarta 2019 – 2021: Badan
Pusat Statistik Jakarta.

Indeks Kualitas Udara [AQI]. 2022. Indeks Kualitas Udara DKI Jakarta : AQI Indonesia.

Qurrota A’yun, Indanazulfa. 2022. Polusi Udara Dalam Ruangan dan Kondisi Kesehatan :
Analiss Rumah Tangga Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai