Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sonny Prayuda

Nim : 2284110133

UTS Akhlak Tasawuf

Soal UTS

1. Jelaskan apa itu Akhlaq! Dan uraikan perbuatan dalam ruang lingkup akhlaq!

2. Sebutkan dan uraikan ukuran perbuatan baik dan buruk dalam aliran-aliran Etika! Dan jelaskan ukuran
perbuatan baik dan buruk dalam akhlaq!

3. Jelaskan perbedaan dan hubungan adab dan akhlaq!

4. Mengapa Akhlaq harus dipelajari! Jelaskan dan uraikan secara logis!

Jawab:

1. Mas‟ud dalam bukunya menjelaskan tentang pengertian akhlak, secara bahasa akhlak berasal
dari kata bahasa arab ‫ اخالق‬bentuk jamak dari “khuluqun” (‫( خلق‬yang berarti “budi pekerti”,
sinonimya adalah etika dan moral.

mas‟ud menyimpulkan bahwa “akhlak adalah kehendak jiwa manusia yangmenimbulkan


perbuatan-perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan terlebih
dahulu”.

Jadi menurut pandangan pribadi saya, Akhlak itu karakter seseorang tersendiri dalam melakukan
segala kehendaknya, kurang lebih begitu.

Ruang Lingkup Akhlak

1. Akhlak pribadi, terdiri dari:

a) yang diperintahkan,

b) yang dilarang,

c) yang dibolehkan,

d) akhlak dalam keadaan darurat.


2. Akhlak berkeluarga, terdiri dari

a. kewajiban timbal balik orang tua dan anak,

b) kewajiban suami istri,

c) kewajiban kepada karib kerabat.

3. Akhlak bermasyarakat, terdiri dari:

a) yang dilarang,

b) yang diperintahkan, dan

c) keadaan adab

4. Akhlak bernegara, terdiri dari:

a) hubungan antara pemimpin dan rakyat, dan

b) hubungan luar negeri.

5. Akhlak beragama, terdiri dari:

a) kewajiban terhadap Allah swt

2. Ada beberapa pandangan dan aliran mengenai kriteria penilaian baik dan buruk sebuah etika.
1. Perspektif Hedonisme
Aliran hedonisme berpendapat bahwa tujuan hidup manusia adalah “hedone” (kenikmatan atau
kelezatan). Oleh karena itu merekamenggunakan kenikmatan dan kelezatan sebagai ukuran baik
buruknya etika seseorang.

2. Perspektif Intuitionisme
Aliran ini adalah kebalikan dari aliran hedonisme. Intuisi adalah sebuah bisikan hati atau kekuatan batin
yang dapat menentukan baik buruknya sebuah etika tanpa ingin mengetahui akibat yang akan terjadi.
3. Perspektif Evolusionisme
Dalam aliran evolusi, yang dimaksud dengan etika yang baik adalah perbuatan yang dipilih melalui
seleksi ketat. Karena perbuatan yang baik akan tetap bertahan dan selalu berada di tingkat atas
walaupun banyak perbuatan buruk disekelilingnya yang mengganggu keberadaannya.
4. Perspektif Eudaemonisme
Tokoh yang terkenal dalam aliran ini adalah Aristoteles dengan pendapatnya bahwa untuk mencapai
eudemonia diperlukan 4 hal, yaitu:

(1) kesehatan, kebebasan, keberhasilan, kemerdekaan, kekayaan dan kekuasaan.

(2) kemauan

(3) perbuatan baik

(4) pengetahuan batiniah.

Aliran ini memiliki prinsip bahwa kebahagiaan bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang lain.

5. Perspektif Pragmatisme
Aliran pragmatis memberikan tempat yang paling penting pada hal-hal yang berguna bagi diri sendiri,
baik yang bersifat moral ataupun material. Yang diutamakan adalah pengalaman. Oleh karena itu aliran
ini tidak mengenal istilah kebenaran, sebab hal itu bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia
empiris.

6. Perspektif Naturalisme

Aliran ini berpendapat bahwa segala sesuatu di alam semesta ini menuju pada tujan tertentu. Aliran ini
juga menganggap bahwa kebahagiaan yang menjadi tujuan bagi setiap manusia didapat dengan jalan
memenuhi panggilan alam atau kejadian manusia itu sendiri. Itulah alasannya, aliran tersebut
dinamakan “Naturalisme”.

7. Perspektif Vitalisme
Aliran ini merupakan kebalikan dari aliran naturalisme. Menurut faham vitalisme yang menjadi ukuran
baik dan buruk itu bukan alam tetapi "vitae” atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup). Aliran ini
terdiri dari dua kelompok yaitu (1) vitalisme pesimistis (vitalistis negatif).
8. Perspektif Gessingnungsethik
Aliran ini mengutamakan “penghormatan akan kehidupan”, jadi sebisa mungkin setiap orang harus
saling tolong-menolong dan berperilaku baik. Dan yang menjadi nilai standart baik buruknya sebuah
etika adalah menjaga kehidupan. Oleh karena itu setiap hal yang mengakibatkan kerusakan atau
kebinasaan dinilai sebuah etika yang buruk.
9. Perspektif Idealisme

Wujud yang paling dalam dari kenyataan (hakikat) ialah kerohanian. Seseorangberbuat baik pada
prinsipnya bukan karena dianjurkan orang lain melainkan atasdasar kemauan sendiri atau rasaa
kewajiban. kegagalan diancam dan dicela rasa kewajiban yang bersemidalam nurani manusia.
10. Perspektif Eksistensialisme
Aliran ini berpendapat bahwa yang paling menentukan terhadap sesuatu yang baik di dunia ini adalah
seorang individu, terutama tentang kepentingan individu itu sendiri.

11. Perspektif Marxisme


Aliran ini berpegangan pada semboyan “sebuah jalan dapat dibenarkan asalkan jalan tersebut dapat
ditempuh untuk mencapai sebuah tujuan”

12. Perspektif Sosialisme


Ukuran baik dan buruk dalam aliran ini berdasarkan pada adatistiadat yang berlaku di lingkungan sosial
tersebut.

13. Perspektif Tradisionalisme (adat-istiadat)


Dalam aliran ini, orang yang mengikuti dan berpegang teguh pada adat-istiadat selalu dinilai baik.

14. Perspektif Utilitarianisme


Menurut bahasa, utilis artinya berguna. Dengan nama tersebut aliran ini menilai sesuatu yang baik
adalah sesuatu yang bermanfaat, bukan hanya dalam segi materi namun juga dalam segi rohani.

15. Perspektif Religiusisme (teologi)


Aliran ini berpendapat bahwa yang dinilai baik adalah yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam
keyakinan teologis yaitu keimanan kepada Tuhan sangat berperan penting terhadap perilaku seseorang.

Ukuran baik dan buruk yang dikenal dalam ilmu akhlak antara lain :
1. Nurani
Jiwa manusia memiliki kekuatan yang mampu membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk.

2. Rasio
Rasio merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada manusia, yang membedakannya dengan
makhluk lain.

3. Adat

Adat istiadat yang berlaku dalam kelompok ataupun masyarakat tertentu menjadi salah satu ukuran baik
dan buruk anggotanya dalam berperilaku.

4. Pandangan Individu
Kelompok atau masyarakat tertentu memiliki anggota kelompok atau masyarakat yang secara individual
memiliki pandangan atau pemikiran yang berbeda dengan kebanyakan orang di kelompoknya.

5. Norma Agama
Seluruh agama di dunia ini mengajarkan kebaikan. Ukuran baik dan buruk menurut norma agama lebih
bersifat tetap, bila dibandingkan dengan ukuran baik dan buruk dimata nurani, rasio, adat istiadat, dan
pandangan individu.
3. Akhlak muncul dari diri sendiri, sedangkan adab merupakan perintah Allah Swt. Akhlak timbul dari
sebuah kebiasaan, sedangkan adab timbul sebagai pelaksanaan sebuah perintah.

Adab memiliki sebuah arti kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti. Adab erat kaitannya
dengan akhlak atau perilaku terpuji. Para ahli bahasa juga kebanyakan menyebutkan bahwa adab
merupakan kepandaian dan ketepatan dalam mengurus segala sesuatu. Jadi dapat disimpulkan bahwa,
adab dan akhlak adalah suatu perbuatan baik itu perintah maupun kehendak yang tujuannya adalah
untuk melakukan kebaikan ataupun lainnya.

4. Karena akhlak menjadi amal utama bagi manusia di akhirat kelak. Dan Rasulullah diutus pun untuk
menyempurnakan akhlak sperti dalam qoul

َ ‫ت ُأِلتَ ِّم َم‬


‫صالِ َح اَأْل ْخاَل ق‬ ُ ‫ِإنَّ َما بُ ِع ْث‬

Jika kita mempelajari akhlak juga tidak rugi, seperti dalam ayat, Allah tidak akan membalas kebaikan
kecuali dengan kebaikan, Artinya jika kita beramaliah dengan akhlak yang baik, maka Allah juga akan
membalas suatu kebaikan yang kita perbuat, Akhlak adalah amaliah yang begitu penting kita pelajari.
contohnya lagi, kita berakhlak baik kepada masyarakat, maka apa yang kita dapat dari masyarakat juga
pasti akan dapat positif, akhla dapat membangun atau menumbuhkan amanah kepada kita sehingga
para masyarakat itu segan dan percaya kepada kita, karena apa? karena kita juga giving attention yang
baik kepada masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai