Anda di halaman 1dari 5

Resume SPL

Nama : Widyastuti Dotinggulo,S.Pd


Kategori SPL :
Judul SPL : Kreativitas Tanpa Batas Dengan Memanfaatkan Limbah Kertas Kalender
Sebagai Bahan Utama Pembuatan Rak Bunga Mini.

Guru Widyastuti Dotinggulo, S.Pd merupakan Guru Honorer di SDN 1 Langi, Kab. Bolaang
Mongondow Utara, ikut andil dalam Kolaborasi Guru Pemimpin dengan mengimplementasikan
siklus pembelajaran Startup Projeck Leadership (SPL).

Dalam pelaksanaan Kolaborasi Guru Pemimpin yang dilaksanakan oleh SGI yang dikemas
dalam Startup Projeck Leadership (SPL) melalui beberapa siklus. Selain itu pembelajaran yang
dilakukan berpegang pada 4 prinsip pembelajaran di masa depan yang ditawarkan Sekolah Guru
Indonesia yakni 1) masalah nyata adalah sumber belajar yang pertama, 2) ekosistem pendidikan
adalah ruang kelas yang paling utama, 3) belajar adalah memproduksi pengetahuan bar, 4)
pembelajaran adalah kerja sama Guru, Murid dan Orang Tua serta masyarakat sekitar untuk
sama-sama belajar serta sama-sama membina, melatih, mengajar dan mendidik anak.

Berhasilnya suatu pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari tingkat antusiasme peserta didik
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dikelas. Kurikulum yang dirancang sedemikian rupa
salah satunya bertujuan memberikan kenyamanan kepada pendidik dan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran. Keduanya (pendidik dan peserta didik) merupakan aktor utama kegiatan
pembelajaran yang berlangsung dikelas.

Oleh karenanya, kreativitas dan inovasi perlu dilakukan oleh pendidik agara pembelajaran yang
dirancang dikelas, dapat dinikmati oleh peserta didik dan tidak menimbulkan kesan menoton
serta membosankan.

Berawal dari bincang-bincang singkat dengan beberapa rekan guru, maka timbullah ide untuk
memanfaatkan kalender bekas dalam kegiatan pembelajaran, dengan tujuan menumbuhkan
kreativitas peserta didik, meningkatkan hasil belajar peserta didik serta menghilangkan kesan
menoton dan membosankan dalam pembelajaran, tentunya dengan cara sederhana namun
menyenangkan serta tidak mengabaikan unsur-unsur penting dalam pembelajaran.

Mengapa harus dengan kalender bekas ?. Karena pertimbangan kreativitas dan inovasi
pembelajaran yang menuntut guru harus kreatif dan melibatkan aktivitas peserta didik secara
penuh. Menumbuhkan semangat berkompetisi antar sesama peserta didik melalui kegiatan
pembelajarand dikelas. Dengan cara ini peserta didik akan merasa tertantang untuk terus
berkreasi menyajikan karya terbaik dengan media kalender bekas yang disediakan.

Menjelang pergantian tahun maka akan banyak dihasilkan sampah kertas baru yang beasal dari
kalender. Kalender tahunan yang tentunya berlaku selama satu tahun tentunya sudah tidak
berfungsi lagi setelah tahun yang berjalan akan berakhir. Kalender ini harus di ganti dengan
kalender tahun yang lebih baru.

Limbah kertas kalender ini mempunyai sifat yang kuat sehingga sangat cocok digunakan untuk
pembuatan produk berupa rak bunga mini. Kerajinan dari kertas kalender ini termasuk dalam
kerajinan fungsional. Kerajinan fungsional adalah produk yang dibuat untuk dimanfaatkan dan
memiliki tujuan ekonomi. Walaupun nilai fungsinya lebih dominan, unsur estetika tetap menjadi
daya tarik tersendiri dan tidak bisa diabaikan begitu saja.

Langkah yang dapat dilakukan dalam pemafaatan media kalende bekas sebagai berikut :
1. Menyiapkan bahan-bahan berupa kalender bekas, lem, gunting, hekter, lakban, pensil,
kardus bekas dan pita sebagai hiasan.
2. Gunting kertas kalender menjadi 60 bagian sama besar dengan ukuran panjang min. 7-10
cm (sesuai selera), dan 9 bagian sama besar dengan ukuran panjang min.25-30 cm
(sesuai selera) untuk pembuatan keranjang bunga.
3. Setelah digunting, lipat kertas kalender menjadi seperti stik ice, kemudian beri lem pada
ujung-ujung kertas agar lebih rapi lipatannya.
4. Setelah itu, buatlah badan keranjang bunga dengan menggunakan teknik menganyam.
Jangan lupa, hekter bagian atas dan bawah ujung keranjang agar lebih kuat. Buat sampai
menjadi 3 buah keranjang.
5. Buat pola lingkaran pada kardus bekas untuk di jadikan alas keranjang, gunting pola
tersebut kemudian buat lagi pola lingkaran pada kertas kalender kemudian tempelkan
pada lingkaran kardus tadi.
6. Kemudian satukan badan keranjang tadi dengan lingkaran kardus sehingga membentuk
satu buah keranjang bunga.
7. Selanjutnya tinggal kita susun keranjang tersebut menjadi rak bunga dengan ukuran mini.
Tambahkan pita sebagai hiasannya.

Disadari atau tidak, melalui kegiatan ini peserta didik dapat terpacu untuk berkompetisi
menampilkan karyanya dengan memanfaatkan barang bekas, disamping tujuan pembelajaran
terlaksana, kegiatan dalam pembelajaran juga berjalan dengan baik, menyenangkan dan tidak
terkesan menoton.

Profil Guru
Guru Widyastuti Dotinggulo, S.Pd Lulusan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai
Gorontalo, dan sudah 1 tahun lebih mengabdikan diri sebagai pendidik di SDN 1 Langi sebagai
wali kelas 4.

Kesan dalam menerapkan siklus SPL dalam pembelajaran, ini merupakan pengalaman pertama
dan sangat berharga bagi saya. Karena pada dasarnya menemukan sebuah ide atau gagasan baru
dan kemudian mengaplikasikannya dalam kehidupan yang real (nyata) tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan. “Kesuksesan tidak berasal dari sebuah mimpi tanpa karya nyata”.
(Widyastuti Dotinggulo)

Terima Kasih kepada Ibu Yanti Lihu, S.Pd sebagai Fasilitator yang tidak pernah bosan-bosannya
dalam membimbing kami sehingga kegiatan penerapan siklus SPL ini dapat terlaksana dengan
baik.
DOKUMENTASI

1. Alat dan Bahan

2. Proses Pembuatan

Anda mungkin juga menyukai