Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi,

informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan

matematika dibidang teori bilangan, aljabar, logika, analisis, teori peluang

dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa

depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional No.22, 2006: 3).

Matematika menerangkan perhitungan, penalaran, keaktifan berpikir,

pemahaman-pemahaman teorema sebagai dasar mata pelajaran eksak lainnya.

Banyak siswa yang kurang berminat dengan mata pelajaran matematika,

karena mereka menganggap matematika merupakan pelajaran yang paling

sulit. Dalam mengatasi kesulitan siswa banyak cara yang dilakukan agar

pembelajaran matematika dapat dilaksanakan dengan lancar, efektif dan

efisien sehingga tujuan yang ditetapkan tercapai.

Rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari rendahnya pemahaman

siswa terhadap suatu materi pembelajaran contohnya pada materi Dimensi

Ruang. Berdasarkan hasil pretest (tes awal) di kelas XII SMA Negeri Unggul

Aceh Timur dari 20 orang siswa 16 orang atau sebesar 80% dinyatakan tidak

lulus KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum).

1
Rendahnya mutu pendidikan ini disebabkan oleh kurangnya

pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan. Salah satu

faktor penyebab kurangnya pemahaman siswa adalah proses pembelajaran

yang diberikan selama ini masih bersifat Teacher Center sehingga siswa

mudah merasa jenuh dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Salah satu

faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran adalah media

pembelajaran. Media pembelajaran merupakan perantara atau pengantar

tejadinya komunikasi yang baik dan menyenangkan antara guru dengan

siswanya.

Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran

matematika adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita hindari

keberadaannya. Dengan media pembelajaran, kita bisa lebih mudah dalam

memahami materi. Setiap materi matematika mempunyai tingkat kesukaran

yang bervariasi, ada yang tidak membutuhkan media pembelajaran namun

ada juga yang membutuhkan media pembelajaran termasuk dimensi ruang.

Dimensi ruang merupakan salah satu materi yang abstrak, sehingga

dibutuhkan alat peraga untuk mengkonkretkan keabstrakan dari materi

dimensi ruang.

Alat peraga Kerangku (Kerangka Kubus) memiliki kelebihan dalam

mengkonkretkan dan menentukan diagonal-diagonal dalam dimensi ruang

kubus, menumbuhkan semangat belajar serta membuat siswa lebih aktif.

Sehingga siswa akan lebih memahami tentang dimensi ruang kubus.

2
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis membuat alat peraga

“KERANGKU (Kerangka Kubus)” yang bertujuan untuk membantu siswa

dalam memahami dimensi ruang kubus..

B. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan alat peraga pembelajaran

ini adalah :

1. Mengkonkretkan dan menentukan nilai-nilai sudut istimewa

2. Membuat siswa menjadi lebih aktif

C. MANFAAT

Manfaat pembuatan alat peraga pembelajaran yang diharapkan adalah:

a. Bagi Pendidik

1) Sebagai media dalam menanamkan konsep matematika sehingga

dapat memperbaiki mutu pembelajaran matematika.

2) Menambah variasi dalam proses belajar matematika.

3) Membantu mengembangkan bentuk alat peraga pembelajaran yang

cepat dalam mengajarkan matematika sehingga siswa akan lebih

mudah memahami konsep matematika yang disampaikan guru.

b. Bagi Peserta Didik

1) Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran matematika.

2) Merangsang siswa agar matematika menyenangkan baginya.

3) Mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif dan menyenangkan serta

bersemangat dalam belajar.

3
BAB II
ALAT PERAGA PEMBELAJARAN

A. ALAT PERAGA KERANGKU

Alat peraga KERANGKU (Kerangka Kubus) yang dimaksud adalah alat

peraga berupa kerangka kubus yang terbuat dari kayu atau stick es krim yang

ditempelkan atau disatukan sehingga membentuk kerangka kubus.

B. PROSEDUR PEMBUATAN ALAT PERAGA

1. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan alat peraga
KERANGKU ini adalah:

- Kayu kecil/ Stick Es krim

- Pisau cutter

- Spidol

- Lem kayu / Fox

2. Cara Pembuatan

- Potonglah kayu berukuran sama besar sebanyak 12 buah untuk 1

kubus.

- Satukan menjadi bentuk bangun ruang kubus dengan lem, dan rapikan

dengan cutter bagian kayu yang tidak rapi.

- Tunggu hungga lem kering, berikan symbol huruf disetiap sudutnya.

- Alat peraga siap digunakan.

4
C. PETUNJUK PENGGUNAAN ALAT PERAGA

1. Berdirikan kerangka kubus dan berikanlah pulpen/kayu untuk melihat

bentuk-bentuk diagonal jarak titik ke bidang.

2. Agar lebih variatif, kamu bias menggunakan tali plastic yang berarna

warni gar membanrumu mempelajari dimensi ruang.

D. PENGGUNAAN ALAT PERAGA KERANGKU DALAM

PEMBELAJARAN

Alat Peraga KERANGKU telah digunakan dalam pembelajaran di

kelas. Siswa terlihat antusias menggunakan KERANGKU ini sehingga proses

pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan bagi siswa. Berikut adalah

gambar-gambar dari penggunaan KERANGKU tersebut:

Gambar 1. Alat Peraga KERANGKU

5
Gambar 2. Foto kegiatan sosialisasi KERANGKU pada siswa

Gambar 3. Foto siswa menggunakan KERANGKU

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Alat peraga pembelajaran diperlukan dalam proses pembelajaran di

sekolah untuk menciptakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan.

2. Alat peraga pembelajaran “KERANGKU” berguna untuk

mempermudah siswa mempelajari materi dimensi ruang.

3. Alat peraga pembelajaran ini mempermudah guru dalam menjelaskan

diagonal bangun ruang.

B. SARAN

Dengan adanya pembuatan alat peraga pembelajaran ini diharapkan :

1. Bagi Siswa

 Lebih aktif menggunakan alat peraga pembelajaran.

 Lebih kreatif cara belajarnya.

 Mudah dalam mempelajari materi dimensi ruang .

Bagi Guru

 Membantu siswa memahami penggunaan alat peraga pembelajaran.

 Mengawasi siswa dalam pemakaian alat peraga pembelajaran.

 Mampu berkreativitas dalam mengembangkan pembuatan alat

peraga pembelajaran.

7
2. Bagi Sekolah

 Menyediakan alat peraga pembelajaran untuk menunjang proses

belajar mengajar.

 Memberi kesempatan guru dalam berpartisipasi dalam pembuatan

alat peraga pembelajaran.

8
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22, 2006: 3

Ngalimun.2014. Strategi dan Model Pembelajaran.Yogyakarta:Aswaja Pressindo

Shoimin, Aris.2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.


Yogyakarta:Ar-ruzz Media.

Suardi, Moh. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Deepublish

Susilana, Rudi & Riyana, Cepi. 2009. Media Pembelajaran Hakikat,


Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung : CV. Wacana
Prima

Anda mungkin juga menyukai