Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ALAT PERAGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENARIK MINAT SISWA


DALAM PEMBELAJARAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang pernah kita alami saat masih di bangku sekolah matematika adalah pelajaran yang
menjadi momok bagi siswa yang sering dianggap sulit dan tidak menyenangkan membuat siswa
enggan untuk belajar matematika dan ini menjadi tantangan bagi kita sebagai calon guru untuk
memberikan inovasi untuk membuat bagaimana matematika menjadi menarik dan tentu saja
menyenangkan bagi siswa.
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar dapat dijadikan solusi oleh para guru untuk
mengubah pola pikir peserta didik yang cenderung enggan belajar menjadi tertarik untuk belajar
dan memahami matematika
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu dalam proses mengajar. Segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau
keterampilan pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Media
pembelajaran merupakan salah satu aspek penting dalam proses belajar mengajar dan dengan
menggunakan media akan membantu siswa dalam proses pemahaman materi.
Oleh karena itu, kelompok tiga akan mengangkat judul Alat peraga sebagai media pembelajaran
untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran. Media yang digunakan adalah Alat Peraga
Mading Persamaan Linear

Dari alat peraga yang kami buat yaitu mading persamaan linear kita dapat mengenalkan kepada
siswa SMP mengenai :
a.
materi persamaan linear terhadap siswa
b.
Menyelesaikan sebuah persamaan dalam bentuk aljabar
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran
2. Apa pengertian dari alat peraga ?
3. Apa saja syarat-syarat dari alat peraga ?
4. Apa saja fungsi dari alat peraga ?
5. Apa peranan alat peraga untuk pendidikan ?
6. Bagaimana cara membuat dan menggunakan alat peraga Mading Persamaan Linear ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengapa alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran

2. Untuk mengethui apa itu alat peraga ?


3. Untuk mengeathui syarat-syarat dari alat peraga ?
4. Untuk mengetahui kegunaan dari alat peraga ?
5. Untuk mengetahui peranan alat peraga untuk pendidikan ?
6. Untuk Mengetahui cara membuat dan menggunakan alat peraga Mading Persamaan
Linear

1.4 Manfaat
a. Bagi guru
1. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
2. Proses Pembelajaran lebih interaktif
3. Mengembangkan kreatifitas guru
4. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktik
b. Bagi Siswa
1.Meningkatkan kualitas belajar siswa
2.Dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran

Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran, Oleh karena itu istilah media perlu
dipahami lebih dahulu sebelum dibahas mengenai alat peraga lebih lanjut. Media pembelajaran
diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara terjadinya proses belajar, dapat berwujud
perangkat lunak atau software maupun perangkat keras. Berdasarkan fungsinya media
pembelajaran dapat berbentuk alat peraga dan sarana pembelajaran.
2.2

Pengertian Alat Peraga


Berikut ini adalah pengertian alat peraga pendidikan dari beberapa ahli :
Sudjana, 2009, Pengertian Alat Peraga Pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap
oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih
efektif dan efisien.
2.
Faizal, 20010, mendefinisikan Alat Peraga Pendidikan sebagai instrument audio maupun
visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan
membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi.
3.
Wijaya dan Rusyan, 1994 yang dimaksud Alat Peraga Pendidikan adalah media
pendidikanberperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar
sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar.
4.
Nasution, 1985 alat peraga pendidikan adalah alat pembantu dalam mengajar agar
efektif.
1.

Suhardi, 1978 Pengertian alat peraga pendidikan atau Audio-Visual Aids (AVA) adalah
media yang pengajarannya berhubungan dengan indera pendengaran.
6.
Sumad, 1972,
mengemukakan bahwa alat peraga atau AVA adalah alat untuk
memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera. Alat peraga merupakan
salah satu dari media pendidikan adalah alat untuk membantu proses belajar mengajar agar
proses komunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif.
7.
Amir Hamzah, 1981 bahwa Alat Peraga Pendidikan adalah adalah alat-alat yang dapat
dilihat dan didengar untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif. Sedangkan yang
dimaksud dengan alat peraga menurut Nasution (1985: 95) adalah alat bantu dalam mengajar
lebih efektif.
Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa pengertian alat peraga pendidikan adalah merupakan
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
diri siswa.
5.

Melalui penggunaan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk konkrit yang
dapat dilihat, dipegang, dicoba sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Fungsi utama
alat peraga itu sendiri adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep yang diberikan oleh guru
agar siswa mampu menangkap arti dari konsep abstrak tersebut dengan mudah menggunakan alat
peraga.
Dari segi pengadaannya, alat peraga dapat dikelompokkan sebagai alat peraga sederhana dan
alatperaga buatan pabrik. Pembuatan alat peraga sederhana biasanya dimanfaatkan dilingkungan
sekitar dan dapat dibuat sendiri. Sedangkan alat peraga buatan pabrik pada umumnya berupa
mainan educatif atau perangkat lunak yang pembuatannya memiliki katelitian ukuran serta
memerlukan biaya tinggi untuk proses pembuatannya.
Terkadang suatu media dapat berfungsi ganda, pada saat tertentu berfungsi sebagai alat peraga
dan pada saat yang lain dapat berfungsi sebagai sarana. Maka dari itu dalam penggunaannya alat
peraga untuk pembelajaran matematika harus disesuaikan dengan keadaan dan diperlukan teknik
yang tepat, yaitu dengan mempertimbangkan waktu penggunaan dan tujuan yang akan dicapai.
Apabila ditinjau dari segi wujudnya, alat peraga matematika dapat dikelompokkan ke dalam alat
peraga benda asli dan benda tiruan. Bila bendanya yang asli digunakan sebagai alat peraga maka
disebut alat peraga benda asli, contohnya : balok atau kubus yang terbuat dari kayu, segitiga
yang terbuat dari kawat,dll. Sementara itu alat peraga yang bukan dari benda asli atau alat peraga
benda tiruan, contohnya : gambar kubus, balok, segitiga, dan sebagainya.
2.3

Syarat-Syarat Alat Peraga

Menurut E.T Ruseffendi, beberapa persyaratan yang harus dimiliki alat peraga diantara lain
sebagai berikut ini :

Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat ).


Bentuk dan warnanya menarik.
Sederhana dan mudah dikelola.

Ukurannya sesuai (seimbang) dengan fisik anak.


Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real, gambar, atau diagram.
Sesuai dengan konsep matematika.
Dapat memperjelaskan konsep matematika dan bukan sebaliknya.
Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir abstrak bagi siswa.
Menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri dengan memanipulasi alat peraga.
Bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah lipat (banyak).
Kesepuluh persyaratan alat peraga diatas dapat kita pergunakan sebagai poin-poin dalam kriteria
untuk penilaian sesuatu alat peraga. Menurut Ruseffendi menggunakan alat peraga tidak
selamanya membuahkan hasil belajar yang lebih meningkat, lebih menarik, dan sebagainya.
Adakalanya menyebabkan kegagalan perserta didik dalam belajar. Kegagalan itu akan nampak
bila :
Generalisasi konsep abstrak dari representasi hal-hal yang konkret tidak tercapai.
Alat peraga yang digunakan hanya sekedar sajian yang tidak memiliki nilai-nilai yang
tidak menunjang konsep-konsep dalam matematika.
3.
Tidak disajikan pada saat yang tepat.
4.
Memboroskan waktu.
5.
Diberikan pada anak yang sebenarnya tidak memerlukannya, dan tidak menarik serta
mempersulit konsep yang dipelajari.
Namun mengingat penggunaan alat peraga tidak selamanya membuahkan hasil belajar yang baik
seperti yang telah diuraikan diatas, maka selain mempertimbangkan kriteria-kriteria tersebut,
untuk memilih alat peraga yang tepat harus pula mempertimbangkan 5 hal sebagai berikut :
1.
2.

Tujuan (obyektif)
Pemilihan kriteria alat peraga yang tepat dapat mempengaruhi tujuan pembelajaran yang akan
dicapai apakah alat peraga tersebut mampu meningkatkan domain, kognitif, psikomotor yang
merupakan tujuan dari sebuah pembelajaran.

Materi Pelajaran
Alat peraga biasanya dipakai untuk membantu siswa dalam memahami sebuah konsep dasar
dalam materi pembelajaran matematika sehingga memudahkan siswa dalam pemahaman materi
dalam ruang lingkup dan kesukaran yang lebih tinggi. Peragaan untuk konsep dasar digunakan
untuk mempermudah konsep selanjutnya.

Strategi Belajar Mengajar


Dengan menggunakan alat peraga maka akan mempermudah guru didalam menerapkan strategi
didalam mengajar. Penggunaan alat peraga merupakan strategi pengajaran dalam metode
penemuan ataupun permainan.

Kondisi
Media alat peraga membantu guru pada kondisi-kondisi tertentu misalnya saja pada kondisi kelas
yang penuh dengan siswa sehingga diperlukan pengeras suara untuk mempermudah guru agar
dapat didengar oleh siswanya saat menjelaskan materi.

Siswa

Alat peraga dapat digunakan bila siswa memang benar-benar memerlukannya untuk memahami
suatu konsep, sedangkan apabila siswa tersebut proses berfikirnya sudah tidak perlu dengan
pertolongan alat peraga maka akan percuma kita menggunakan alat peraga tersebut.
Pemilihan alat peraga disesuaikan dengan apa yang disukai oleh anak misalnya saja alat peraga
yang berupa permainan namun hal tersebut tentunya tidak lepas dari tujuan materi, dan strategi
pembelajaran yang cocok. Kelima macam kriteria pemilihan alat peraga di atas bukanlah
merupakan hal yang mutlak harus dipenuhi, tetapi minimal kita harus berpedoman kepada halhal di atas apabila akan menentukan alat peraga yang akan digunakan, sebab terpenuhi kriteria
pemilihan alat yang ideal mungkin bukanlah suatu yang mudah untuk ditentukan, bahkan
mungkin tidak akan pernah tercapai.
2.4

Fungsi Alat Peraga

Pada dasarnya anak belajar melalui benda atau obyek konkret. Untuk memahami konsep abstrak
anak memerlukan benda-benda konkret (riil) sebagai perantara atau visualisasinya. Konsep
abstrak itu dicapai melalui tingkat-tingkat belajar yang berbeda-beda. Bahkan, orang dewasa pun
yang pada umumnya sudah dapat memahami konsep abstrak, pada keadaan tertentu, sering
memerlukan visualisasi.
Belajar anak akan meningkat bila ada motivasi. Karena itu dalam pengajaran diperlukan faktorfaktor yang dapat memotivasi anak belajar, bahkan untuk pengajar. Misalnya pengajaran supaya
menarik, dapat menimbulkan minat, sikap guru dan penilaian baik, suasana sekolah bagi guru
menyenangkan, ada imbalan bagi guru yang baik, dan lain-lain.
Selanjutnya konsep abstrak yang baru dipahami siswa itu akan mengendap, melekat, dan tahan
lama bila siswa belajar melalui perbuatan dan dapat dimengerti siswa, bukan hanya melalui
mengingat-ingat fakta. Karena itulah, dalam pembelajaran matematika kita sering menggunakan
alat peraga. Dengan menggunakan alat peraga maka :
Proses belajar mengajar termotivasi. Baik siswa maupun guru, dan terutama siswa,
minatnya akan timbul maka siswa akan merasa senang, terangsang, tertarik, dan karena itu akan
bersikap positif terhadap pengajaran matematika.
2.
Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkret dan karena itu lebih dapat
dipahami dan dimengerti, dan dapat ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lebih rendah.
3.
Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-benda di alam sekitar akan
dapat dipahami.
4.
Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret yaitu dalam bentuk model
matematika yang dapat dipakai sebagai obyek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti
ide-ide baru dan relasi baru menjadi bertambah banyak.
Selain dari fungsi atau faedah tersebut di atas, penggunaan alat peraga itu dapat dikaitkan dan
dihubungkan dengan salah satu atau beberapa dari :
1.

1.
2.
3.

Pembentukan konsep.
Pemahaman konsep.
Latihan dan penguatan.

Pelayanan terhadap perbedaan individual; termasuk pelayanan terhadap anak lemah dan
anak berbakat.
5.
Pengukuran : alat peraga juga dipakai sebagai alat ukur.
6.
Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi baru serta penyimpulannya secara
umum; alat peraga sebagai obyek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti.
7.
Pemecahan masalah pada umumnya.
8.
Ketertarikan siswa untuk berfikir.
9.
Ketertarikan siswa untuk berdiskusi.
10. Ketertarikan siswa agar berpartisipasi aktif.
4.

Alat peraga itu dapat berupa benda rill atau konkret, gambarannya atau diagramnya. Keuntungan
alat peraga benda riil adalah benda-benda itu dapat dipindah-pindahkan (dimanipulasikan),
sedangkan kelemahannya tidak dapat disajikan dalam buku (tulisan). Oleh karena itu bentuk
tulisannya kita buat gambarannya atau gambarannya, tetapi kelemahannya ialah tidak dapat
dimanipulasikan.
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian adalah teknik penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran metematika secara tepat. Untuk itu perlu dipertimbangkan kapan digunakan dan
jenis alat peraga mana yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Agar dapat memilih dan
menggunakan alat peraga yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran
maka perlu diketahui fungsi alat peraga.
Secara umum fungsi alat peraga diantaranya :

Sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika.


Sebagai media dalam pemahaman konsep.
Sebagai media untuk menunjukkan hubungan antara konsep matematika dengan dunia di
sekitar kita serta aplikasi konsep dalam kehidupan sehari-hari.
2.5 Peranan Alat Peraga untuk Pendidikan
Menurut kurikulum (Anonim, 1991: 26), peranan alat peraga matematika disebutkan sebagai
berikut :
Alat peraga dapat membuat pendidikan lebih efektif dengan jalan meningkatkan
semangat belajar siswa.
2.
Alat peraga memungkinkan lebih sesuai dengan perorangan, dimana para siswa belajar
dengan banyak kemungkinan sehingga belajar berlangsung sangat menyenangkan bagi masingmasing individu.
3.
Alat peraga memungkinkan belajar lebih cepat segera bersesuaian antara kelas dan diluar
kelas.
4.
Alat peraga memungkinkan mengajar lebih sistematis dan teratur.
Teori lain yang mengatakan bahwa alat peraga dalam pengajaran dapat bermanfaat sebagai
berikut : Meletakkan dasar-dasar yang kuat untuk berfikir sehingga mengurangi verbalisme,
dapat memperbesar perhatian siswa, meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan
belajar, sehingga belajar akan lebih mantap (Hamalik, 1997:40).
1.

Setelah melihat peranan alat peraga dalam pengajaran maka pelajaran matematika merupakan
pelajaran yang paling membutuhkan alat peraga, karena pada pelajaran ini siswa berangkat dari
yang abstrak yang akan diterjemahkan ke sesuatu yang konkret.

Anda mungkin juga menyukai