Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi lingkungannya (Slameto,2003:2).
Materi matematika bersifat hirarkis,yang berarti dalam mempelajari matematika harus
menguasai konsep sebelumnya yang menjadikan prasyarat untuk memahami konsep yang
selanjutnya. Pandangan siswa tentang mata pelajaran matematika sebagai mata pelajaran
yang sulit dan menjadi momok bagi siswa masih banyak ditemui, pandangan seperti ini
yang mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif atau cenderung pasif sehingga siswa
takut untuk bertanya dan takut mengerjakan soal di depan kelas.
Dalam hubungan dengan kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa tidak
selamanya berjalan lancar, bahkan tidak jarang menimbulkan kebingungan (salah
pengertian). Hal itu akan berakibat pada proses pemahaman dan pengertian materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Untuk membantu siswa dalam memahami konsep matematika yang bersifat abstrak,maka
dalam proses pembelajaran diperlukan bantuan penyajian materi yang berupa benda
konkret. Yang mana benda tersebut dapat dikatakan sebagai “alat peraga”.
Alat peraga diperlukan bagi seorang pengajar dalam menyampaikan suatu materi
matematika karena alat peraga mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan bahwa alat
peraga merupakan media transfer pengetahuan dari pengajar kepada siswa. Di samping
itu alat peraga juga dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa dalam mempelajari
matematika. Dengan siswa melihat secara langsung maka pembelajaran akan lebih
menarik sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah nama dari alat peraga tersebut?
2. Materi apa yang akan dibahas dalam alat peraga tersebut?
3. Apa tujuan yang akan dicapai ?
4. Apa saja bahan – bahan yang diperlukan ?
5. Bagaimana cara pembuatan dari alat peraga tersebut ?
6. Bagaimana cara menggunakan alat peraga “Bianglala Baru” ?
7. Bagaimana wujud ( gambar ) alat peraga “Bianglala Baru” ?

1
1.3 Tujuan
Dengan adanya alat peraga “Biang Lala Baru” ini dapat membantu siswa
mengetahui beberapa hal diantaranya :
1. Mampu mengenali macam – macam bangun ruang.
2. Mampu memahami ciri – ciri bangun ruang .
3. Membantu siswa dalam memahami rumus –rumus bangun ruang.
4. Tidak menimbulkan kebingungan atau kejenuhan dalam belajar.
5. Siswa termotivasi dalam kegiatan belajar

1.4 Manfaat
Tentunya suatu alat peraga pasti juga memiliki suatu manfaat untuk pendidik
maupun untuk peserta didik, yaitu sebagai berikut :
1. Memberikan penjelasan konsep
2. Merumuskan atau membentuk konsep
3. Melatih siswa dalam ketrampilan
4. Memberi penguatan konsep pd siswa
5. Melatih siswa dlm pemecahan masalah
6. Mendorong siswa utk berpikir kritis dan analitis
7. Mendorong melakukan pengamatan thd suatu obyek secara sendiri

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Alat Peraga


Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan
tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien
(Sudjana, 2002 :59 ). Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas
belajar.Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik.
Penyediaan perangkat alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa
belajar, sesuai dengan tipe siswa belajar.
Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca
indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar,
melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pelajaran tidak
sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik yang
konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan.
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat Bantu untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai
dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi.
Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya
yang berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan pelajaran
agar sampai tujuan. Dalam pencapain tersebut, peranan alat Bantu atau alat peraga
memegang peranan yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dengan
mudah dapat dipahami oleh siswa.Alat peraga sering disebut audio visual, dari
pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga.Alat tersebut berguna agar
pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses
belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses
belajar siswa lebih efektif dan efisien.

2.2 Jenis-Jenis Alat Peraga


Ada beragam jenis alat peraga pembelajaran, dari mulai benda aslinya, tiruannya,
yang sederhana sampai yang canggih, diberikan dalam kelas atau di luar kelas. Bisa
juga berupa bidang dua dimensi (gambar), bidang tiga dimensi (ruang), animasi / flash
(gerak), video (rekaman atau simulasi).Teknologi telah mengubah harimau yang ganas
yang tidak mungkin di bawa dalam kelas bisa tampik di dalam kelas dalam habitat
kehidupan yang sesungguhnya.
Alat peraga pembelajaran sederhana dapat dibuat dari bahan-bahan sederhana
seperti karton, kardus, styrofoam, dan juga bisa memanfaatkan software-software
komputer yang dapat menciptakan alat peraga. Jika guru belum memiliki kemampuan

3
untuk menciptakan alat peraga berbasis TIK maka guru dapat memanfaatkan hasil alat
peraga yang telah diciptakan oleh rekan-rekan sejawat yang lain. Eksplorasilah
kemampuan pencarian informasi melalui internet, maka guru akan mendapatkan
beragam alat peraga pembelajaran berbasis TIK yang bisa dipergunakan secara cuma-
cuma.
Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang
merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang
bergerak.Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi
menjadi sangat mudah dan cepat (wikipedia, 2009).
Flash adalah alat untuk membuat web site yang interaktif dan web site yang
dianimasikan (mohkaris.blogspot.com, 2009). Animasi flash adalah gambar bergerak
yang dibuat dengan menggunakan alat untuk membuat web site yang interaktif dan web
site yang dianimasikan. (mohkaris.blogspot.com, 2009).
Simulasi adalah suatu peniruan sesuatu yang nyata, keadaan sekelilingnya (state
of affairs), atau proses.Aksi melakukan simulasi sesuatu secara umum mewakilkan
suatu karakteristik kunci atau kelakuan dari sistem-sistem fisik atau abstrak (wikipedia,
2009).
Jenis alat peraga dikelompokan menjadi dua, yaitu :
1. Alat peraga dua dan tiga dimensi Bagan, grafik, poster, gambar mati, peta datar, peta
timbul, globe, papan tulis
2. Alat peraga yang diproyeksikan Film, slide dan filmstrip
Adapun beberapa contoh alat peraga yang dapat digunakan dalam mengajar yaitu:
a. Gambar
Gambar adalah suatu bentuk alat peraga yang nampaknya saling dikenal dan
saling dipakai, karena gambar disenangi oleh anak berbagai unur, diperoleh dalam
keadaan siap pakai, dan tidak mengita waktu persiapan.
b. Peta
Peta bisa menolong mereka mempelajari bentuk dan letak negara-negara serta
kota-kota yang disebut Al-kitab.Salah satu yang harus diperhatikan, penggunaan peta
sebagai alat peraga hanya cocok bagi anak besar/kelas besar.
c. Papan tulis
Peranan papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai sarana mengajar.Papan tulis
dapat dirima dimana-mana sebagai alat peraga yang efektif.Tidak perlu menjadi
seorang seniman untuk memakai papan tulis. Kalimat yang pendek, beberapa
gambaran orang yang sederhana sekali, sebuah diagram, atau empat persegi panjang
dapat menggambarkan orang, kota atau kejadian.

4
d. Boks pasir
Anak kelas kecil dan kelas tengah sangat menggemari peragaan yang
menggunakan boks pasir. Boks pasir dapat diciptakan “peta” bagi mereka khususnya
bagi kelas tengah karena pada umur tersebut mereka sudah mengetahui jarak dari
desa ke desa. (Pepak.sabda.org.and omtions.blogspot.com)
Selain alat peraga yang disebutkan di atas, media mengajar yang paling dikenal di
dalam pelayanan anak sering disebut dengan istilah singkat, alat peraga berbentuk
fleschard, wayang, boneka jari, rumah palestina dan sebagainya.
Adapun alat peraga yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan alat peraga gambar karena disenangi anak berbagai umur, diperoleh
dalam keadaan siap pakai, dan tidak mengita waktu persiapan selain itu untuk
menarik perhatian siswa dalam melakukanya yang akan diujikan pada siswa kelas IV
SD Negeri 14 Mataram tahun ajaran 2007/2008.

2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Menggunakan Alat Peraga


Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga dalam pengajaran
yaitu:
Kelebihan penggunaan alat peraga yaitu:
1. Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik
2. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan
4. Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati, melakukan
dan mendemonstrasikan dan sebagainya.
Adapun tujuan dari alat peraga untuk:
1. Memperkenalkan, membentuk, memperkaya, serta memperjelas.
2. Mengembangkan sikap yang dikehendaki.
3. Mendorong kegiatan siswa lebih lanjut.
Pemakaian alat peraga merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan yang
mendalam dalam mengajar, panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak perlu
dirangsang, digunakan dan libatkan, sehingga tak hanya mengetahui, melainkan dapat
memakai dan melakukan apa yang dipelajari. Panca indera yang paling umum dipakai
dalam mengajar adalah “ mendengar” melalui pendengaran, anak mengikuti peristiwa-
peristiwa dan ikut merasakan apa yang disampaikan. Seolah-olah telinga mendapatkan
mata. Anak melihat sesuatu dari apa yang diceritakan. Namun ilmu pendidikan
berpendapat, bahwa hanya 20% dari apa yang didengar dapat diingat kemudian hari.
Kesan yang lebih dalam dapat dihasilkan jikalau apa yang diceritakan “dilihat melalui

5
sebuah gambar “. Dengan demikian, melalui” mendengar “ dan “ melihat” akan
diperoleh kesan yang jauh lebih mendalam.
Kekurangan alat peraga yaitu:
1. Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntuk guru.
2. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan
3. Perlu kesediaan berkorban secara materiil
Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran alat peraga itu,
antara lain terlalu menekankan bahan-bahan peraganya sendiri dengan tidak
menghiraukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan desain, pengembangan,
produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan itu. Kelemahan lain adalah alat peraga
dipandang sebagai “alat Bantu “ semata-mata bagi guru dalam melaksanakan kegiatan
mengajarnya sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat peraga tersebut
diabaikan. Disamping itu terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses
pengembangannya dan tetap memandang materi audiovisual sebagai alat Bantu guru
dalam mengajar.
Alat peraga yang digunakan hendaknya memiliki karakteristik tertentu.
Ruseffendi (dalam darhim,19986:14 ) menyatakan bahwa alat peraga yang di gunakan
harus memiliki sifat sebagai berikut:
a. Tahan lama (terbuat dari bahan yang cukup kuat ).
b. Bentuk dan warnanya menarik.
c. Sederhana dan mudah di kelola (tidak rumit ).
d. Ukurannya sesuai (seimbang )dengan ukuran fisik anak.
e. Dapat mengajikan konsep matematika (tidak mempersulit pemahaman)
f. Sesuai dengan konsep pembelajaran.
g. Dapat memperjelas konsep (tidak mempersulit pemahaman )
h. Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir yang abstrak
bagi siswa.
i. Bila kita mengharap siswa belajar aktif (sendiri atau berkelompok )alat peraga
itu supaya dapat di manipulasikan , yaitu: dapat diraba, dipegang, dipindahkan,
dimainkan, dipasangkan, dicopot, (diambil dari susunannya ) dan lain-lain.
j. Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat (banyak ).

2.4 Fungsi Alat Peraga


Berikut ini beberapa fungsi alat peraga antara lain:
a. Fungsi Alat Peraga terutama untuk membangkitkan minat siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.

6
b. Fungsi Alat peraga untuk menyajikan materi ke dalam bentuk yang lebih
konkrit, siswa pada tingkat yang lebih rendah akan lebih memahami dan
mengerti apa yang diajarkan.
c. Dengan Alat Peraga siswa akan menyadari adanya hubungan antara
pembelajaran dengan benda-benda di sekitarnya
d. Penggunaan alat peraga meungkinkan konsep-konsep abstrak yang disajikan
dalam bentuk konkrit
Nilai-nilai penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Dapat mengurangi terjadinya verbalisme.
2. Dapat memperbesar minat dan perhatian siswa.
3. Hasil belajar bertambah mantap.
4. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri pada setiap siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
6. Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya bahasa.
7. Membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.

2.5 Penerapan Alat Peraga Dalam Pembelajaran


Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilaksanakan setiap hari, merupakan
kehidupan dari suatu kelas, dimana guru dan peserta didik saling terkait dalam
pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan oleh guru.Keberhasilan kegiatan
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, karena guru merupakan pengelola
tunggal di dalam kelas.Oleh karena itu bila peserta didik kurang bisa menunjukan
keterampilan dalam suatu mata pelajaran, maka tuduhan kekurangberhasilan juga
tertuju kepada guru.
Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara
dalam terjadinya pembelajaran.Berdasar fungsinya media dapat berbentuk alat peraga
dan sarana.Namun dalam keseharian kita tidak terlalu membedakan antara alat peraga
dan sarana.Menurut Estiningsih (1994) alat peraga merupakan media pembelajaran
yang mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Contoh: papan
tulis, buku tulis, dan daun pintu yang berbentuk persegi panjang dapat berfungsi
sebagai alat peraga pada saat guru menerangkan bangun geometri dalam persegi
panjang.
Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar
anak mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep yang dipelajari.Dengan melihat,

7
meraba, dan memanipulasi alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata
dalam kehidupan tentang arti konsep. Sedangkan sarana merupakan media
pembelajaran yang fungsi utamanya sebagai alat bantu untuk melakukan
pembelajaran. Dengan menggunakan sarana tersebut diharapkan dapak memperlancar
pembelajaran. Contoh: papan tulis, jangka, penggaris, lembar tugas (LT), lembar kerja
(LK), dan alat-alat permainan.
Prinsip-prinsip penggunaan alat peraga ialah sebagai berkut:
1. Menentukan alat peraga dngan tepat
2. Menetapkan /memperhitungkan subjek dengan tepat.
3. Menyajikan alat peraga dengan tepat.
4. Menempatkan atau memperlihatkan alat peraga tepat waktu, tempat dan situasi yang
tepat.
Bila kita cermati pembelajaran yang terjadi di sekolah saat ini, masih banyak yang
dikelola secara klasikal. Artinya semua peserta didik diperlakukan sama oleh guru.
Pembelajaran klasikal merupakan pembelajaran yang paling disenangi oleh guru
karena cara ini mudah dilaksanakan. Pada pembelajaran klasikal umumnya
komunikasi terjadi searah, yaitu dari guru ke peserta didik, dan hampir tidak terjadi
sebaliknya.Oleh sebab itu penggunaan alat peraganya didominasi oleh guru.Pada
umumnya hanya sebagaian kecil dari peserta didik yang dapat memanfaatkan alat
peraga tersebut.
Untuk meminimalisasi dominasi guru dalam penggunaan alat peraga, maka perlu
direncanakan dan dikembangkan alat peraga untuk kelompok atau individu. Ada
beberapa keuntungan bila alat peraga digunakan untuk kelompok, antara lain: (1)
adanya tutor sebaya dalam kelompok, akandapat membantu guru dalam menerangkan
pemanfaatan alat peraga kepada temannya, (2) kerjasama yang terjadi dalam
penggunaan alat peraga kelompok aka membuat suasana kelas lebih menyenangkan,
(3) banyaknya anggota kelompok yang relatif kecil akan memudahkan peserta didik
untuk berdiskusi dan bekerjasama dalam pemanfaatan alat.
Dengan bantuan penggunaan alat peraga dalam diharapkan dapat memberikan
permasalahan-permasalahan menjadi lebih menarik bagi anak yang sedang melakukan
kegiatan belajar. Karena penemuan-penemuan yang diperoleh dari aktivitas anak
biasanya bermula dari munculnya hal-hal yang merupakan tanda tanya, maka
permasalahan yang diselidiki jawabannya itu harus didasarkan pada obyek yang
menarik perhatian anak. Jadi bila memungkinkan hal itu haruslah dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan yang mengarah pada bahan diskusi dalam berbagai cabang
penyelidikan, misalnya dari buku, dari guru atau bahkan dari anak sendiri.Hal itu dapat
ditentukan melalui peragaan dari guru dan diskusi yang melibatkan seluruh kelas atau
oleh kelompok kecil/seorang anak yang bekerja dengan lembar kerja. Dengan
menggunakan suatu lembar kerja, mereka dapat menggunakan bahan-bahan yang

8
dirancang untuk mengarahkan dalam menjawab pertanyaan yang akan membantu
mereka menemukan suatu jawaban yang dimaksudkan pada arti pertanyaannya. Oleh
karena itu sebaiknya setiap alat peraga dilengkapi dengan kartu-kartu atau lembar
kerja atau petunjuk penggunaan alat untuk menjawab permasalahan.

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Nama Alat Peraga


Nama alat peraga yang kami buat adalah “Biang Lala Baru” Yang artinya Biang Lala
Bangun Ruang. Hal ini dikarena di dalam alat peraga ini kami membahas tentang ciri- ciri,
luas permukaan serta volume bangun ruang. Alat peraga ini digunakan guru untuk
menghilangkan ketegangan dari hambatan dan rasa malas bagi peserta didik dalam
menerima materi bangun datar yang disampaikan oleh guru saat mengajar di dalam kelas.
3.2 Konsep Alat Peraga
Pada alat peraga ini kami memikirkan suatu konsep yaitu bagaimana kesulitan peserta
didik dalam menghafal serta memahami rumus dan ciri-ciri bangun ruang sehingga kami
berfikir untuk menciptakan sebuah alat peraga yang menyenangkan untuk dapat
mempermudah peserta didik dalam mempelajari bab bangun ruang. Maka kami membuat
alat peraga yang memiliki bentuk seperti wahana permainan bianglala disertai dengan
bangun ruang 3 dimensi yang dapat mempermudah anak dalam proses belajarnya. Pada alat
peraga ini, kami juga melengkapinya dengan ciri-ciri dan rumus volume beserta luas
permukaan bangun ruang sehingga anak juga dapat memahami dan dapat meningkatkkan
daya berfikir peserta didik agar dapat mewujudkan tujuan pembelajaran.
3.3 Materi Dalam Biang Lala Baru :

Materi yang tercakup dalam alat peraga “Biang Lala Baru” diantaranya membahas
macam – macam bangun ruang yang terdiri atas pembahasan ciri – ciri bangun ruang dan
rumus bangun ruang. Berikut Pembahasannya :
1. Balok
a. Ciri – Ciri :
1. Mempunyai 12 rusuk dengan rusuk yang sejajar sama panjang
2. Mempunyai 6 sisi berbentuk persegi panjang
3. Mempunyai 8 titik sudut
4. Mempunyai 12 diagonal bidang
5. Mempunyai 4 diagonal ruang yang sama panajng
6. Mempunyai 6 bidang diagonal

b. Rumus Volume

pxlxt

c. Rumus Luas Permukaan :


2x(pxlxt)
10
2. Kubus
a. Ciri – Ciri :
1. Mempunyai 12 rusuk yang sama panjang
2. Mempunyai 12 diagonal bidang yang sama panjang
3. Mempunyai 4 diagonal ruang yang sama panjang
4. Mempunyai 6 bidang diagonal yang kongkruen

b. Rumus Volume :
Sisi x Sisi x Sisi

c. Rumus Luas Permukaan :

6 x sisi x sisi ( 6 x 𝑆 2 )

3. Prisma Tegak Segitiga


a. Ciri – Ciri :
1. Mempunyai 6 titik sudut
2. Mempunyai 9 rusuk

b. Rumus Volume :
1. Luas Alas x Tinggi
2. ( 𝐿𝐴 x T )

c. Rumus Luas Permukaan :


1. 2 x 𝐿𝐴 + Jumlah luas sisi – sisi tegak
2. 2 x 𝐿𝐴 + 𝐾𝐴 x t

4. Tabung
a. Ciri – Ciri :
1. Mempunyai sisi alas dan sisi atas berbentuk lingkaran yang kongruen dan sejajar
2. Mempunyai sisi lengkung yang disebut selimut tabung
3. Tidak memiliki titik sudut

b. Rumus Volume :
1. 𝐿𝐴 x T
2. 𝛱 x r² x t
c. R umus Luas Permukaan :
1. 2 x 𝐿𝐴 + Luas selimut tabung
2. 2 x π x r² + 2 x π x r x t
3. 2 x π x r ( r + t )

11
5. Limas Segiempat
a. Ciri – Ciri :
1. Mempunyai 5 titik sudut
2. Mempunyai 8 rusuk
3. Mempunyai 5 sisi

b. Rumus Volume :

c. Rumus Luas Permukaan :


𝐿𝐴 + jumlah sisi tegak

6. Kerucut
a. Ciri – Ciri :
1. Mempunyai alas berbentuk lingkaran
2. Mempunyai sisi lengkung yang disebut selimut kerucut
3. Mempunyai 1 titik yaitu Titik Puncak
4. Mempunyai 1 rusuk yang melengkung ( melingkar )
b. Rumus Volume :
𝟏
1. x Luas Alas x Tinggi
𝟑
𝟏
2. x π x r² x t
𝟑
c. Rumus Luas Permukaan :
1. Luas alas + luas selimut kerucut
2. Π x r² + π x r x s
3. Πr ( r+s)

7. Bola
a. Ciri – Ciri :
1. Mempunyai tepat satu titik yang melengkung
2. Tidak mempunyai titik sudut

b. Rumus Volume :
𝟒
x π x 𝑟3
𝟑
c. Rumus Luas Permukaan
𝟏
𝟔
x π x 𝑑3

12
3.3 Alat dan Bahan yang digunakan
Berikut ini alat dan bahan yang kami gunakan :
Alat :
1. Gunting : 2 buah
2. Cutter : 2 buah
3. Penggaris : 2 buah
4. Spidol : 1 buah

Bahan :
1. Stik es : 1 pak
2. Duplex tebal : 1 buah
3. Duplex tipis : 1 buah
4. Kertas Lipat ( Origami ) : 2 pak
5. Double Tip : 1 buah
6. Lem G : 1 buah
7. Kawat : 1 meter
8. Tusuk sate : 1 pak
9. Buffalo : 3 buah
10. Bola ping pong : 1 buah

3.4 Cara Membuat Biang Lala Baru :


Berikut adalah cara pembuatan bianglala baru :
1. Pertama, siapkan alat dan bahan terlebih dahalu untuk membuat alat peraga Bianglala
Baru, lalu ambil duplex yang sudah disiapkan,setelah itu potong duplex tebal menjadi
dua lingkaran yang berdiameter 26 cm dan 24 cm . Lalu kita buat 2 lubang panjang
dan pendek yang berbentuk persegi panjang di bawah lingkaran yang besar tersebut.
Untuk lingkaran kecil kita potong kertas bufallo warni warni dengan bentuk segitiga
lalu kita tulis rumus luas permukaan serta volume bangun ruang dia atasnya.
2. Kedua, ambillah stik es yang sudah disiapkan, lalu setelah itu bentuklah stik es itu
menyerupai kerangka biang lala menggunakan lem G seperti pada gambar berikut.

a. Kerangka penyangga

13
b. Kerangka Roda

3. Ketiga, kita buat miniatur bangun ruang dari duplex tipis , seperti bangun ruang
kubus,balok,prisma segiempat,limas segitiga,kerucut, dan bola. Berikut adalah
caranya :
a. Gambarlah jaring jaring balok dengan pinggirannya pada kertas duplex tipis agar
dapat membentuk menjadi bangun ruang balok.
b. Setelah itu, guntinglah jaring-jaring yang sudah dibuat tadi, lalu buatlah pola
gantungan dari kawat tipis yang bisa dimasukkan kedalam bangun ruang tersebut.
c. Setelah itu ambillah kertas origami dan potong dalam bentuk persegi panjang.
Lalu tulislah ciri ciri bangun ruang balok pada kertas tersebut. Setelah itu kita beri
solatip agar kertas tidak gampang sobek dan semakin licin.
d. Setelah itu kita rekatkan jaring jaring balok bagian atasnya sehingga bagian
bawahnya masih terbuka. Lalu kertas yang sudah jadi tadi, kita lilitkan pada
kawat gantungan dan dimasukkan kedalam bangun ruang tersebut. Lalu rekatkan
kawat tersebut dengan lem tembak agar semakin kuat. Tutup jaring jaring bagian
bawah dengan lem dipinggirannya menggunakan double tip sehingga dapat
menjadi miniatur bangun ruang balok yang sempurna.
e. Setelah balok sudah jadi agar semakin lebih menarik dan indah kita tempelkan
origami berkilap pada permukaan bangun ruang balok tersebut.
f. Lalu buatlah lagi miniatur bangu ruang dengan tahapan yang sama.
4. Keempat tempelkan lingkaran yang berdiameter 26 cm pada penyangga yang sudah
dibuat dari stik es krim tadi menggunakan lem G akan semakin kuat. Setelah itu
ambillah 5 tusuk sate dan jadikan satu dengan lakban akan menjadi semakin kuat.
Setelah itu tusuk sate tersebut kita rekatkan pada poros lingkaran besar berdiameter
26 cm dengan lem G. Setelah sudah merekat, lingkaran kecil yang terbuat dari duplex
tadi kita rekatkan pada kerangka roda yang terbuat dari stik es lalu kita beri lubang
ditengah nya dan kita masukkan pada tusukan sate yang sudah dilem tadi agar bisa
berputar kedalam.Setelah itu kita lem tusukan sate tadi pada penyangga bagian
belakang untuk roda tersebut.

14
5. Setelah itu, kaitkan miniatur bangun ruang tadi pada tusuk sate yang sudah direkatkan
padaroda stik tersebut. Sehingga bangun ruang bisa diputar dan kita bisa
menggunakan alat peraga tersebut.

3.5 Cara menggunakan “Biang Lala Baru” :


Dalam penggunaan alat peraga ini memiliki 2 fungsi yaitu dapat digunakan sebagai
memberikan penjelasan tentang bangun ruang dan dapat juga digunakan sebagai permainan
(games) bagi peserta didik.
a. Cara Penggunaan alat peraga dalam memberikan penjelasan tentang bangun datar.
1. Guru memberikan informasi tentang bab bangun ruang yaitu dari mulai sifat,
ciri-ciri serta rumus bangun ruang
2. Lalu guru memperlihatkan alat peraga bianglala kepada peserta didik lalu
memberikan penjelasan tentang bangun ruang melalui alat peraga tersebut.
3. Seperti contohnya guru ingin memberikan penjelasan tentang bangun ruang
balok maka guru memutar roda biang lala saat panah menunjukkan bentuk
bangun ruang balok. Disitu terlihat bahwa bentuk bangun ruang balok yang
memiliki 12 rusuk, 8 titik sudut, dan 6 sisi yang terdiri dari bangun datar
persegi serta persegi panjang. Setelah itu guru akan beralih menjelaskan
tentang ciri-ciri bangun datar balok maka guru bisa membuka kertas yang
berada didalam bangun ruang tersebut dan disana tertulis bahwa balok
memiliki ciri-ciri :
1. Mempunyai 12 rusuk dengan rusuk yang sejajar sama panjang
2. Mempunyai 6 sisi berbentuk persegi panjang
3. Mempunyai 8 titik sudut
4. Mempunyai 12 diagonal bidang
5. Mempunyai 4 diagonal ruang yang sama panajng
6. Mempunyai 6 bidang diagonal
4. Setelah itu guru akan beralih menjelaskan rumus volume dan luas permukaan
dari bangun ruang balok dengan melihatkan rumus balok yang berada pada
papan tersebut. Contohnya saat guru menjelaskan tentang volume balok yaitu p
x l x t, guru dapat memperlihatkan bangun runag balok tersebut dan memberi
tahu kepada peserta didik dimana yang namanya panjang, lebar dan tinggi dari
balok tersebut.
b. Cara penggunaan alat peraga dalam permainan bagi peserta didik
a) Pendidik menyiapkan Alat peraga Biang Lala Baru, lalu pendidik
menjelaskan materi bab bangun ruang, setelah itu siswa akan diminta
untuk belajar selama 10 menit.
b) Setelah itu siswa akan berhitung dengan dengan menggunakan spidol, lalu
spidol akan berhenti sampai hitungan yang ditentukan guru contohnya
sampi hitungan 25 maka akan berhenti pada anak yang bernomor 25.
c) Dan siswa yang menerima spidol saat hitungan 25 maka akan maju
kedepan untuk memutar biang lala baru.

15
d) Siswa memutar roda bianglala, lalu misalnya jika siswa mendapat bangun
ruang balok maka guru akan meminta siswa untuk menebak ciri ciri
bangun ruang tersebut. Jika benar maka akan mendapatkan poin, setelah
itu siswa melihat rumus yang ada pada papan bianglala. Lalu guru
meminta siswa untuk mengerjakan soal yang berhubugan dengan rumus
tersebut dipapan tulis. Jika benar maka poin akan ditambahkan. Dan akan
menjadi sempurna. Tetapi jika hanya salah satu benar maka poinnya akan
berkurang.

3.6 Wujud ( Gambar ) Alat Peraga “Biang Lala Baru” :

16
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dengan menggunakan alat peraga “Bianglala BARU” ini, maka peserta didik dapat
dengan mudah mengerti dan memahami rumus serta ciri-ciri dari suatu bangun ruang.
2. Dengan menggunakan alat peraga “Bianglala BARU” ini, maka peserta didik lebih
memiliki ketertarikan dengan pembelajaran sehingga dapat mewujudkan proses
pembelajaran.

B. Saran
1. Sebaiknya sebelum menggunakan alat peraga “Bianglala BARU” peserta didik dapat
memahami sekilas tentang bangun ruang
2. Pendemonstrasian alat peraga harus disertai contoh yang dapat dipahami peserta didik
3. Guru haruslah memahami serta menjelaskan dengan baik cara pemakaian alat peraga agar
peserta didik lebih mudah memahami materi tersebut.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno dan Wilson Simangunsong.2006. Matematika SMP kelas VII.Jakarta: Erlangga.

18

Anda mungkin juga menyukai