Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan sangat di tentukan oleh guru sebagai pendidik

dalam mencapai tujuan pendidikan yang di harapkan. Peranan guru yang sangat

peting adalah mengaktifkan dan memotifasikan proses belajar di sekolah termasuk di

dalamnya pengunaan metode mengajar yang sesuai.

Proses belajar pengajar pada hakikatnya merupakan proses komunikasi antara

guru dengan siswa. Hal ini sesuai dengan yang di kemukakan oleh Aries S. sadiman

yaitu “proses belajar pada hakikatnya adalah komunikasi yaitu proses penyampaian

pasan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan.

Penerapan suatu pembelajaran harus di tinjau dari segi keefektifan dan

kecocokan dengan karakteristik materi pembelajaran serta keadaan siswa yang

meliputi kemampuan, kecepatan belajar minat dan waktu yang di miliki. Penggunaan

metode pengajaran yang tepat merupakan suatu alternatif dalam mengatasi masalah

pembelajaran.

Kebanyakan siswa kurang menyukai matematika di karenan kan merasa sulit

dalam mempelajari dan memahami suatu masalah dalam belajar khususnya

matematika. Untuk mengatasi hal tersebut salah satunya dengan mengunakan alat

peraga dalam pembelajaran sehingga membuat siswa lebih tertarik dalam

mempelajari matematika khususnya persamaan kuadrat.


2

Alat peraga dapat di gunakan sebagai salah satu sarana yang di harapkan mampu

meningkatkan prestasi belajar siswa yang memiliki taraf kognitif yang lemah, karena

dengan alat peraga siswa akan di ajak dalam suasana hidup dan nyata. Dengan kata

lain, siswa akan lebih mudah memahami setiap konsep yang di ajarkan bila materi

yang di sajikan tampak langsung di lihat oleh mata dibandingkan dengan penyajian

materi yang hanya menampilkan angka-angka dan rumus saja.

Pengfaktoran dalam aljabar berarti menyatakan suatu bentuk aljabar kedalam

perkalian dua bentuk aljabar, Dalam geometri luas daerah suatu persegi panjang

merupakan hasil kali panjang dan lebar yang dapat di katakan juga merupakan

hasil perkalian dari dua bilangan. Sehingga pengfaktoran adalah menguraikan luas

persegi panjang kedalam panjang dan lebarnya. Mencari faktor dari aljabar (bentuk

kuadrat) adalah dengan cara menyusun blok-blok aljabar menjadi sebuah bangun

datar (persegi atau persegi panjang). Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan

melengkapkan persamaan kuadrat sempurnan artinya mengubah persamaan kuadrat .

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan pelitian lebih

lanjut guna mengetahui penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika,

khususnya “Penggunaan Alat Peraga Blok Aljabar pada Materi Persamaan

Kuadrat dalam Pemahaman Konsep”.


3

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari alat peraga dan blok aljabar ?

2. Apa saja manfaat dari blok aljabar terhadap pemahaman siswa ?

3. bagaimana pengaruh alat peraga blok aljabar terhadap pembelajaran siswa ?

C. Tujuan Penelitiaan

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui definisi dari alat peraga dan blok aljabar.

2. Untuk mengetahui manfaat yang di dapat siswa terhadap pembelajaran blok aljabar.

3. Untuk mengetahui perngaruh alat peraga blok belajar siswa yang di berikan oleh

guru.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, dapat memecahkan masalah yang di teliti

2. Bagi guru dapat memberikan pemahaman tentang blok aljabar terhadap siswa agar

dengan mudah di pahami.

3. Bagi siswa dapat menambah pengalaman baru dalam pembelajaran mengunakan alat

peraga blok aljabar


4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Alat peraga

1. Pengertian alat peraga

a. Menurut Syaiful Bahri Djamara alat adalah segala sesuatu yang dapat di

gunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Sebagai segala

sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan, alat tidak hanya

sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai pembantu mempermudah usaha

mencapai tujuan.

b. Peraga adalah alat bantu untuk mempermudah memyapaikan informasi

kapada orang lain. Alat bantu adalah alat-alat yang di gunakan oleh

pendidikan dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat

bantu ini lebih sering disebut alat peraga karena fungsi untuk membantu

dan memperagakan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran. Alat

peraga ini di maksudkan untuk mengarahkan indera sebanyak mungkin

kepada suatu objek sehingga mempermudahkan persepsi. Di tinjau dari

wujudnya alat peraga matematika dapat di kelompokkan ke dalam alat

peraga benda asli dan alat peraga benda tiruan.

c. Alat peraga berfungsi untuk menerangkan atau memperagakan suatu mata

pembelajaran dalam proses ‘belajar mengajar’. Perlu danya perbedaaan

yang jelas antara alat peraga dan alat permainan. Pada alat permainan,
5

anak aktif mengadakan eksporasi walupun tidak menutup kemungkinan

mereka akan mengunakannya untuk bermain.

d. Guru dapat menympaikan informasi yang dimiiki kepada siswa melalui

proses komunikasi dengan tujuan agar guru dapat mentransfer ilmu

penegetahuan kepada siswa. Guru dapat mengunakan alat peraga sebagai

alat bantu atau melengkapkan dalam komunikasi.

e. Alat peraga untuk menerangkan konsep matematika itu dapat berupa benda

nyata dan dapat pula berupa gambar atau diagaram. Akan tetapi benda

atau gambara tidak selamanya berfungsi sebagai alat peraga dalam

pembelajaran matematika.

f. Menurut badadu dan zain alat adalah barang yang di gunakan untuk

mengerjakan sesuatu. Sedangkan raga menurut purwardaminta adalah

memperlihatkan diri ataupun berlagak. Sehingga dari pergertian kedua

adalah alat peraga sesuatu yang di perlihatkan.

g. Selanjutnya, russefendi mengemukakan bahwa alat peraga yaitu untuk

menerangkan atau mewujutkan konsep matematika. Benda benda itu

misalnya batu batuan dan kacang-kacangan untuk menerangkan konsep

bilangan, kubus (bendanya) untuk memperjelaskan konsep titik ruas.

h. Berdasarkan beberapa pendapat di atas alat peraga adalah sesuatu media

yang dapat memudahkan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar

sehingga memicu rasa ingin tahu siswa. Dengan demikian pembelajaran

menyenangkan.
6

2. Fungsi Alat Peraga

a. Alat peraga di buat sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan

perhataian siswa, baik dari segi bentuk,ukuran, maupun warna. Dengan

semikian timbul motivasi dari siswa untuk mencoba meneliti dan

menyelidiki makna yang terkandung pada alat peraga tersebut, alat peraga

akan memberikan motivasi bermakna bagi siswa selain itu guru juga

dengan mudah dapat menanam konsep matematika secara baik dalam

proses belajar.

b. Fungsi alat peraga matematika sebagai mana yang di kemukakan oleh

russefendi adalah sebagai berikut:

1. Dengan alat peraga siswa akan gembira dan timbul minat

dalam mengikuti pembelajaran matematika

2. Dengan di sajikan dalam bentuk konkrit siswa pada tingkat

yang lebih rendah akan lebih memahami dan mengerti apa

yang di ajarkan

3. Anak menyadari adanya hubungan antara pembelajaran

dengan benda di sekitarnya dan

4. Konsep abtrak yang di sajikan dalam bentuk konkrit yaitu

modl matemtika dapat di jadikan objek penelitian untuk

ide-ide baru dan relasi-relasi


7

3. Manfaat Alat Peraga dalam Pembelajaran

a. Berdasarkan kajian yang baik teoritik maupun empirit terungkap adanya

berbagai kegunaan media dalam pembelajaran. Miarso mengemukaka

kegunaan media dalam pembelajran berikut:

1. Media mampu memberikan rangsangan yang variatif

kepada otak, sehingga otak dapat berfungsi secara optimal.

Hasil penelitian Roger W.Sperry menunjukkanbahwa

belahan otak sebelah kiri merupakan tempat kedudukan

pikiran yang bersifat verbal, rasional, analitik, dan

konseptual. Belahan ini mengontrol wicara. Belahan otak

sebelah kanan merupakan tenpat kedudukan pikiran visual,

emosional, holistic, fisikal, spasial dan keratif. Belahan

mengontrol tindakan. Karena itu, sebagai salah satu

implikasi dalam pembelajaran dalam pembelajaran kedua

belahan otak tersebut perlu dirangsang berngantian dengan

rangsangan audio dan visual.

2. Dapat mengatasi perbedaan pengalaman yang di miliki

pembelajaran.

3. Dapat melampaui ruas kelas. Banyak hal yang tak mungkin

untuk dialami secara langsung di dalam kelas oleh perserta

didik.
8

4. Memungkinkan adanya interaksi langsung antara perserta

didik dengan lingkungannya.

5. Menghasilkan keseragaman pengamatan.

6. Membangkitkan keinginan dan minat baru

7. Membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.

8. Memberikan pengalaman yang intergral/menyeluruh dari

sesuatu yang konkrit maupun abstrak

9. Memberikan kesempatan kepada perserta didik untuk

belajar mandiri.

10. Mampu meningkatkan efek social yaitu dengan

meningkatkan kesadaran akan dunia sekitar.

11. Dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri guru

maupun perserta didik.

B. Blok Aljabar

1. Pengertian Blok Aljabar

a. Blok aljabar adalah salah satu alat peraga yang dapat mempermudah siswa

dalam memahami pengfaktoran persamaan kuadrat. Sehingga suatu

persamaan dapat di buat dalam persegi panjang. Dengan mengunakan alat

peraga blok ajabar memudahkan siswa dalam pembelajaran matematika

dalam bentuk pengfaktoran. Sehingga siswa di permudah dalam

pembelajaran.
9

b. Menurut Angga Kristiyajati Blok aljabar merupakan suatu media dalam

pembelajaran persamaan kuadrat yang dapat menarik minat siswa.

Sehingga membantu siswa dalam pembelajaran yang memahami konsep

pemfaktoran. Pemakaian blok aljabar dalam belajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, mengbangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh terhadap prestasi

belajar.

c. Penggunaan blok aljabar dalam proses pembelajaran akan membantu siswa

dan guru dalam pembelajaran menyampaikan materi. Selain itu, blok

aljabar juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, penyajian

materi yang menarik dan memperjelas materi yang ingin di sampaikan

oleh guru.

d. Blok aljabar merupakan salah satu dari sekian banyak alat peraga yang

dapat di gunakandalam materi faktoriasasi bentuk aljabar. Alat peraga

tersebut sangat mudah didapatkan siswa, karena bahannya sangat mudah

di dapatkan siswa seperti karton dan tipleks. Bentuk alat peraga blok

aljabar seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

e. Gambar blok aljabar (al khawarismi)

f. Dari pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa alat peraga ini membuat

siswa lebih cepat memahami pengfaktoran. Dalam persamaan kuarat

pengfaktoran merupkan hasil kali yang dapat di bentuk dalam sebuah

persegi pajang kali lebar


10

2. Tujuan Blok Aljabar

Komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar sangatlah peting karena

tujuan utama yang harus dicapai dalam proses belajar mengajar adalah siswa

akan lebih mudah memahami dan mengerti tentang materi yang di

pelajari. Untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan-kemungkinan

terjadi salah komunikasi dalam proses belajar mengajar maka harus di

gunakan sarana yang bisa membantu yaitu alat peraga matematika dan salah

satunya blok aljabar.

3. Blok Aljabar dalam Matemematika

Blok aljabar merupakan salah satu alat peraga matematika yang berbentuk

persegi panjang. Blok aljabar dapat di gunakan dalam penyampaian materi

faktorisasi bentuk aljabar dan menyelesaikan akar-akar persamaan kuadrat.

Sesuatu yang sangat mendasar dalam aljabar adalah simbol-simbol yang di

tampilkan untuk menyatakan suatu masalah.

Misalkan :

a. untuk menyatakan pajang seutas tali = a cm

b. luas daerah yang mempunyai ukuran panjangnya = p dan lebarnya, l maka

luasnya adalah pxl

tetapi kebanyakan siswa tidak sepenuh nya memahami konsep-konsep yang di

berikan secara abstrak sebagaimana yang di sebutkan di atas. Namun aspek-aspek


11

aljabar dapat di demontrasikan dengan mengunakan alat peraga sederhana

dengan memberikan model-model yang konkrit.

4. Bentuk Aljabar

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam menanam

konsep bentuk aljabar dengan pendekatan alat peraga adalah sebagai berikut

Keterangan :

a. = blok satuan

b. = blok x

c. = blok

Contoh nya: Bentukkan blok blok berikut ini +3x+2 Sehingga penyusunan

nya adalah : Dengan penyusunan tersebut mempermudah siswa dalam

belajar dan memberikan motivasi dalam belajar.

5. Pengaruh Alat Peraga Blok Aljabar Dalam Pembelajaran Matematika

Pengaruh Blok Aljabar Pada Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Ni Putu Ayu Mirah Mariati, dkk, (2013:4), Analisis Percobaan

Faktorial Untuk Melihat Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Blok Aljabar Terhadap

Prestasi Belajar Aljabar Siswa, pada ketiga kategori yaitu kelompok siswa dengan

kategori nilai tinggi, sedang dan rendah. Dari kelompok siswa tersebut diperoleh

rata-rata post-test dalam kelompok tinggi, sedang dan rendah. Selanjutnya, dari

rata-rata nilai post-test kemudian dianalisis dan diperoleh kesimpulan bahwa


12

prestasi belajar siswa yang diperoleh melalui pembelajaran dengan alat peraga blok

aljabar berbeda dengan prestasi belajar siswa yang diperoleh melalui pembelajaran

tanpa menggunakan alat peraga blok aljabar. Rata-rata prestasi siswa yang diberi

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga blok aljabar adalah 79,65 sedangkan

rata-rata prestasi siswa yang diberi pembelajaran tanpa menggunakan alat peraga

blok aljabar adalah 66,11. Pembelajaran dengan menggunakan blok aljabar

ternyata dapat meningkatkan pemahaman konsep dan sifat-sifat dari persamaan

kuadrat.

6. Materi Persamaan Kuadrat

Persamaan kuadrat adalah satu materi yang diajarkan ditingkat SMA/MA dan

SMP/MTS yang meliputi penyelesaian persamaan kuadrat. Persamaan adalah kalimat

terbuka matematika yang dihubungkan dengan tanda “=” persamaan kuadrat adalah

persamaan yang dapat ditulis dalam bentuk ax2 + bx + c = 0. Dengan x sebagai

variable, a, b, dan c adalah bilangan real dan ≠0.

Penyelesaian persamaan kuadrat merupakan salah satu sub judul yang ada pada

materi persamaan kuadrat. Adapun sub pokok bahasan yang dipelajari dalam materi

penyelesaian persamaan kuadrat adalah sebagai berikut :

1. Pemfaktoran

Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara pemfaktoran adalah

menyelesaikan persamaan kuadrat dengan mengubah atau menguraikan persamaan


13

kuadrat ke bentuk perkalian. Bentuk ax2 + bx + c = 0 dapat diuraikan ke bentuk : = 0

dengan syarat p + q = b dan p × q = ac

Bukti :

Misalkan p, q bilangan bulat dan ax2 + bx + c dapat difaktorkan menjadi . Dengan

mengalikan bentuk terakhir diperoleh

Karena bentuk ax2 + bx + c dan ax2 + (p + q)x + adalah ekuivalen, maka diperoleh p

+ q = b dan p + q = ac. Sehingga bentuk ax2 + bx + c = 0 dapat difaktorkan menjadi =

0 dengan p + q = b dan p + q = ac.

Contoh soal :

Selesaikan persamaan kuadrat x2 + 14x + 45 = 0 dengan pemfaktoran!

Penyelesaian :

x2 + 14x + 45 = 0, berarti a = 1, b = 14, c =45

p=5

x = c = 45

Sehingga, x2 + 14x + 45 = 0

→ ( x + 5 )( x + 9 ) = 0

→ x + 5 = 0 atau x + 9 = 0

→ x = -5 atau x = -9

Jadi penyelesaian ( akar- akar) dari persamaan kuadrat x2 + 14x + 45 = 0 adalah x = -

5 atau x = -9.

2. Kuadrat sempurna
14

Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan metode melengkapkan kuadrat sempurna

adalah proses mencari nilai x yang memenuhi persamaan kuadrat tersebut dengan

melakukan manipulasi aljabar, sedemikian rupa sehingga diperoleh salah satu ruas

merupakan bentuk kuadrta sempurna dan ruas yang lain merupakan konstanta

(bilangan).

Langkah-langkah penyelesaian :

a. Ubah bentuk ax2 + bx + c = 0 ke bentuk ax2 + bx = -c

b. Bagilah kedua ruas persamaan dengan a, sehingga diperoleh :

x2 +

c. Lengkapkan bentuk kuadrat dengan menambahkan kedua ruas dengan


x
15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam blok aljabar dapat kami simpulkan bahwa dalam penggunaan blok

aljabar ini, peserta didik akan lebih memahami mengenai aljabar khususnya

perkalian dua suku dengan dua suku pemaktoran. Dengan aplikasi blok aljabar

ini, peserta didik juga dapat berpikir secara konkrit sebelum memahami

konsep matematika yang bersifat abstrak mengaenai aljabar serta memahami

pengaruh pembelajaran blok aljabar bagi peserta didik.

B. SARAN

Dalam metode pembelajaran hendak nya ada kegiatan yang menarik di

selingi dengan pengetahuan dalam mempraktekkan alat peraga blok aljabar

serta pemahaman konseptual yang di berikan guru kepada peserta didik

disampaikan dengan metode yang mudah di pahami sehingga dalam

pembelajaran peserta didik menjadi paham dan lebih aktif dalam melakukan

pembelajaran yang di ajarkan.


16

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Syaiful Bahri Djmarah, Guru Dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif

Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis,(Jakarta: PT RINEKACIPTA )h. 19.

Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo) h. 487

Darhim, Work shop Matematika, (Jakarta : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III,1 979), h. 5.

Anggani Sudono, Sumber Belajar dan Alat Permainan Pendidikan Usia Dini,

(Jakarta: Grasindo), h. 14.

Russefendi,pendidikan matematika 3, (Jakarta :depdikbud,1991)hal 1

Russefendi, Pendidikan Matematika 3, (Jakarta: Depdikbut, 1991), h. 227-228.

Rochiati Wiriaatmaja, Metode Penilitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008), h. 13 .

Wijaya Kusuma dan Dedi Dwigatama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,

(Jakarta: Indeks, 2010), h. 20.

Arikunto, Suhardjono,Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2006), h. 18.

Anda mungkin juga menyukai