KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kepribadian
kepribadian adalah mencakup keseluruhan fikiran, perasaan dan tingkah
laku, kesadaran dan ketidaksadaran. Kepribadian membimbing orang
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Sejak awal
kehidupan, kepribadian adalah kesatuan atau berpotensi membentuk kesatuan.
Ketika mengembangkan kepribadan, orang harus berusaha mempertahankan
kesatuan dan harmoni antar semua elemen kepribadian.
Kepribadian menurut GW. Allport adalah suatu organisasi
yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan tingkah
laku dan pemikiran individu secara khas.1 Kepribadian juga
merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediter dengan
berbagai pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, yang membentuk
kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap
kehidupan.
kepribadian meliputi segala corak perilaku dan sifat yang khas dan
dapat diperkirakan pada diri seseorang atau lebih bisa dilihat dari luar,
yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap
rangsangan, sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu
kesatuan fungsional yang khas bagi individu itu, seperti bagaimana
kita bicara, penampilan fisik, dan sebagainya. Sedangkan karakter
lebih bersifat inheren dan tidak tampak secara langsung. Seperti
bagaimana sikap kita menghadapi orang lain, sifat kita, dan
sebagainya.
B. Perkembangan Kepribadian
1.Fase Pertama
Bagian pertama yang berisi unsur unsur dasar sikap yang disebut
attitudes. Attitudes bisa bersifat permanen dan tidak mudah berubah di
masa depan.
Bagian kedua berisi unsur unsur keyakinan atau disebut juga capital
personality dan bersifat lebih fleksibel dan mudah dirubah atau dapat
dievaluasi atau direkonstruksi kembali di kemudian hari.
2. Fase Kedua
Pada fase ini anak bisa sudah memahami pandangan orang lain
terhadap dirinya, misalnya manis, cantik, bodoh, pinter, atau lainnya.
Penilaian bisa terjadi secara positif atau negatif. Apabila anak mendapatkan
penilaian positif maka anak akan merasakan rasa bahagia, senang.
Sebaliknya apabila anak mendapatkan penilaian negatif, maka anak akan
merasa sedih, frustasi. Dengan begitu anak akan berusaha untuk merubah
dirinya dengan kepribadian yang baik agar mendapatkan perhatian positif
dari orang orang disekitarnya.
C. Struktur Kepribadian
a. Dimensi kesadaran
Dimensi kesadaran adalah penyesuaian terhadap dunia luar individu.
Dimensi kesadaran manusia mempunyai dua komponen pokok yaitu:
1. Fungsi jiwa
Fungsi jiwa ialah bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teori tidak
berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda.Jung membedakan
empat fungsi jiwa yang pokok. Pikiran dan perasaan adalah fungsi jiwa
yang rasional. Kedua fungsi jiwa yang irasional yaitu pendirian dan
intuisi tidak memberikan penilaian, melainkan hanya semata-mata
pengamatan. Pada dasarnya setiap manusia memiliki keempat fungsi
jiwa itu, akan tetapi biasanya hanya salah satu fungsi saja yang paling
berkembang (dominan). Fungsi yang paling berkembang itu
merupakan fungsi superior dan menentukan tipe kepribadian orangnya.
Jadi ada tipe pemikir, tipe perasa, tipe pendirian, dan tipe intuitif.
2. Sikap jiwa
Sikap jiwa ialah arah dari energi psikis yang menjelma dalam bentuk
orientasi manusia terhadap dunianya. Arah aktivitas energy psikis itu
dapat keluar ataupun ke dalam diri individu. Begitu juga arah orientasi
manusia terhadap dunianya, dapat keluar ataupun ke dalam dirinya.
Tiap orang mengadakan orientasi terhadap sekelilingnya berbeda satu
sama lain. Berdasarkan atas sikap jiwanya, manusia dapat digolongkan
menjadi dua tipe yaitu:
a. Manusia yang bertipe ekstrovensi
b. Manusia yang bertipe introvensi
b. Dimensi Ketidaksadaran
1. Ketidaksadaran pribadi
Ketidaksadaran pribadi berisi hal yang diperoleh individu selama
hidupnya namun tertekan dan terlupakan. Ketidaksadaran pribadi terdiri
dari pengalaman yang disadari tetapi kemudian di tekan, dilupakan,
diabaikan serta pengalaman yang terlalu lemah untuk menciptakan
kesan sadar pada pribadi seseorang ketidaksadaran pribadi berisi
kompleks perasaan, pikiran, persepsi, ingatan yang terdapat dalam
ketidaksadaran pribadi.
2. Ketidaksadaran kolektif
Ketidaksadaran kolektif atau transpersonal adalah gudang bekas
ingatan yang diwariskan dari mana lampau luhur seseorang.
Ketidaksadaran kolektif adalah sisa psikis perkembangan evolusi
manusia yang menumpuk akibat dari pengalaman yang berulang selama
banyak generasi.
Menurut eysenck menjelaskan bahwa struktur kepribadian terdiri
dari:
a. Soecific response, yaitu tindakan atau respon yang terjadi pada
suatu keadaan atau kejadian tertentu, jadi khusus sekali.
b. Habitual response, mempunyai corak yang lebih umum daripada
specife response, yaitu respon-respon yang berulang-ulang terjadi
kalau individu menghadapi kondisi atau situasi yang sejenis.
c. Trait, yaitu organisasi didalam individu yang lebih umum, lebih
mencakup lagi
d. Type,yaitu organisasi didalam individu yang lebih umum, lebih
mencakup lagi.
Jadi, jika ditarik kesimpulan bahwa jung tidak membahas struktur
kepribadian secara khusus akan tetapi yang dibahas adalah
pengertian tentang jiwa. Selain itu menurut Eysenck bahwa struktur
kepribadian teridiri dari empat bagian, yaitu specific response,
habitual response, trait, type.
D. Tipologi Kepribadian
Pengertian Tipologi (Psikologi Kepribadian) adalah psikologi yang
khusus menguraikan struktur pribadi manusia, mengenai tipe tipe kepribadian
manusia. Kepribadian manusia dibagi ke dalam tipe tipe tertentu, sehingga
jumlahnya cukup banyak sebagaimana banyaknya jumlah manusia. Tipe tipe
kepribadian secara khusus diungkapkan dalam teori tipologi dari Hippocrates
dan teori tipologi lainnya.
1. Tipologi Hippocrates
Pandangan teori tipologi Hippocrates berpijak dari kosmologi
empedokles yang menganggap bahwa alam semesta beserta isi di dalamnya
ini tersusun atas empat unsur pokok, yaitu tanah, air, udara dan api. Tiap
tiap unsur mendukung sifat tertentu, yaitu tanah mendukung sifat kering, air
mendukung lifat basah, udara mendukung sifat dingin dan sifat panas
didukung oleh api. Hippocrates berpendapat bahwa di dalam tubuh
manusia terdapat sifat sifat tersebut yang didukun goleh cairan cairan yang
berada di dalam tubuh, yaitu:
Sifat kering didukung oleh cholc,
Sifat basah didukung oleh melannchole,
Sifat dingin didukung oleh phlegma, dan
Sifat panas didukung oleh sanguis,
Sifat kejiwaan tertentu yang khas ini bergantung pada dominasi cairan di
dalam tubuh itu, yang oleh Gelenus disebut temperamental.
2. Tipologi Mazhab ltali dan Perancis
a. Tipologi Mazhab ltali,berdasarkan data data yang diperoleh De Giovani,
serta hukum deformasi yang dirumuskan olehnya, Viola di dalam
penyelidikan penyelidikannya menemukan bahwa ada tiga macam tipe
manusia berdasarkan keadaan tubuhnya, yaitu :
1) microsplanchnis : ukuran ukuran menegak relatif dominan, sehingga
orangnya kelihatan tinggi;
2) macrosplanchnis : ukuran ukuran mendatarnya relatif dominan,
sehingga orangnya kelihatan pendek gemuk;
3) normosplanchnis : ukuran ukuran menegak dan mendatar seimbang,
sehingga orang kelihatan seimbang. Bermacam-macam bentuk tubuh
yang demikian itu beralas pada keturunan.
b. Tipologi Mazhab Perancis mazhab Perancis yang dipimpin oleh Sigaud
mengatakan bahwa keadaan serta bentuk tubuh manusia serta kelainan
kelainannya itu pada pokoknya ditentukan oleh lingkungan, yaitu :
ada lingkungan yang berwujud udara yang menjadi sumber reaksi
respiratoris
ada sekitar yang berwujud makanan yang menjadi sumber reaksi reaksi
digestif
ada lingkungan yang berwujud keadaan keadaan alam yang menjadi
sumber reaksi reaksi muskuler.
ada lingkungan yang berwujud keadaan sosial yang menimbulkan
reaksi reaksi cerebral.
3. Tipologi Kretschmer kretschmer menggolong-golongkan tipe tipe manusia
atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat :
a. Tipe piknis : sifat sifat khas tipe ini ialah badan agak pendek; dada
membulat, perut besar, leher pendek dan kuat, bahu tidak lebar, lengan
dan kaki lemah, kepala agak condong ke muka di antara kedua bahu,
sehingga bagian atas dari tulang punggung kelihatan sedikit
melengkung; memiliki banyak lemak dan urat dan tulang tak kelihatan
nyata. Tipe ini memperoleh bentuknya yang nyata setelah seseorang
berumur 40 tahun.
b. Tipe leptosom : pada orang yang bertipe leptosom, ukuran ukuran
tubuh yang menegak lebih dari keadaan biasa, sehingga orangnya
kelihatan tinggi. Sifat sifat khas tipe ini ialah badan langsing atau
kurus, jangkung, perut kecil, bahu sempit, lengan dan kaki lurus,
tengkorak agak kecil, tulang tulang di bagian muka kelihatan jelas,
struktur muka bulat telur dan berat relatif kurang.
c. Tipe atletis : pada orang yang bertipe atletis, ukuran tubuhnya yang
menegak dan mendatar dalam perbandingan yang seimbang, sehingga
tubuh kelihatan selaras. Tipe atletis ini dapat dipandang sebagai
sintesis dari tipe piknis dan tipe leptosom. Sifat sifat khas tipe ini yaitu
tulang badan kokoh dan tegap; tinggi cukupan; bahu lebar dan kuat;
perut kuat; panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu
kelihatan agak kecil; tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher
tegap; muka bulat telur, lebih pendek dari tipe leptosom.
d. Tipe displastis : tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe
yang telah dikemukakan tersebut, tidak dapat dimasukkan ke dalam
salah satu di antara ketiga tipe itu, karena tidak mempunyai ciri ciri
yang khas menurut tipe tipe tersebut. Bermacam-macam bagian yang
seolah olah bertentangan satu sama lain ada bersama-sama.
Kretschmer menganggap tipe displastis ini menyimpang dari konstitusi
normal.
3. Faktor Kebudayaan
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-
masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana
seseorang itu dibesarkan.
Beberapa aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan
dan pembentukan kepribadian antara lain:
Nilai-nilai (Values)
Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung
tinggi oleh manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan itu. Untuk
dapat diterima sebagai anggota suatu masyarakat, kita harus memiliki
kepribadian yang selaras dengan kebudayaan yang berlaku di masyarakat
itu.
Adat dan Tradisi
Adat dan tradisi yang berlaku disuatu daerah, di samping menentukan
nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya, juga menentukan
pula caracara bertindak dan bertingkah laku yang akan berdampak pada
kepribadian seseorang.
Pengetahuan dan Keterampilan
Tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan seseorang atau suatu
masyarakat mencerminkan pula tinggi rendahnya kebudayaan masyarakat
itu. Makin tinggi kebudayaan suatu masyarakat makin berkembang pula
sikap hidup dan cara-cara kehidupannya.
Bahasa
Di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraikan di atas,
bahasa merupakan salah satu faktor yang turut menentukan ciri-ciri khas
dari suatu kebudayaan. Berapa erat hubungan bahasa dengan kepribadian
manusia yang memiliki bahasa itu. Karena bahasa merupakan alat
komunikasi dan alat berpikir yang dapat menunukkan bagaimana seseorang
itu bersikap, bertindak dan bereaksi serta bergaul dengan orang lain. Milik
Kebendaan (material possessions)Semakin maju kebudayaan suatu
masyarakat/bangsa, makin maju dan modern pula alat-alat yang
dipergunakan bagi keperluan hidupnya. Hal itu semua sangat
mempengaruhi kepribadian manusia yang memiliki kebudayaan itu.
https://saidnazulfiqar.files.wordpress.com/2008/04/psikologi-kepribadian.pdf
diakses tanggal 13 februari 2018 pukul 16:00 WITA
https://kupdf.com/download/materi-kepribadian-
perawatprofesional_59aa0bb4dc0d60697b568edb_pdf diakses tanggal 14 februari
2018 pukul 07:45 WITA
http://etheses.uin-malang.ac.id/2260/6/08410139_Bab_2.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/1964/5/Bab%202.pdf