Anda di halaman 1dari 24

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Kepribadian
kepribadian adalah mencakup keseluruhan fikiran, perasaan dan tingkah
laku, kesadaran dan ketidaksadaran. Kepribadian membimbing orang
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Sejak awal
kehidupan, kepribadian adalah kesatuan atau berpotensi membentuk kesatuan.
Ketika mengembangkan kepribadan, orang harus berusaha mempertahankan
kesatuan dan harmoni antar semua elemen kepribadian.
Kepribadian menurut GW. Allport adalah suatu organisasi
yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan tingkah
laku dan pemikiran individu secara khas.1 Kepribadian juga
merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediter dengan
berbagai pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, yang membentuk
kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap
kehidupan.

kepribadian meliputi segala corak perilaku dan sifat yang khas dan
dapat diperkirakan pada diri seseorang atau lebih bisa dilihat dari luar,
yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap
rangsangan, sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu
kesatuan fungsional yang khas bagi individu itu, seperti bagaimana
kita bicara, penampilan fisik, dan sebagainya. Sedangkan karakter
lebih bersifat inheren dan tidak tampak secara langsung. Seperti
bagaimana sikap kita menghadapi orang lain, sifat kita, dan
sebagainya.

Menurut Florence Littauer dalam bukunya yang berjudul


Personality Plus, kepribadian adalah keseluruhan perilaku seorang
individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi
dengan serangkaian situasi. Maka dari itulah situasi diciptakan dalam
pembelajaran harus diseimbangkan dengan kebiasaan dan tindakan
seorang anak, sehingga terdapat perasaan yang memaksa atau tertekan
dalam diri anak

B. Perkembangan Kepribadian

Perkembangan terjadi pada manusia sebagai bentuk proses tumbuh


kembang dan berangsung melalui tahapan tahapan menuju kedewasaan.
Manusia memiliki kperibadian atau karakter yang menjadikannya unik dan
membuatnya menjadi individu yang dibutuhkan dalam masyarakat. Tahap
tahap perkembangan setiap individu berbeda beda dan tidak bisa disamakan.
Namun tahapan perkembangan kepribadian secara umum bisa dilihat sebagai
berikut:

1.Fase Pertama

Diutarakan oleh Charles H. Cooley (1864- 1929) bahwa tahap


perkembangan kepribadian yang pertama dimulai sejak usia dini yaitu pada
usia satu sampai dua tahun. Pada usia ini anak sudah mulai mengenali
dirinya sendiri. Pada fase pertama ini kepribadian orang dibedakan menjadi
dua bagian. Unsur dasar yang dimaksud adalah unsur dasar kepribadian
(basic personality structure) dan capital personality. Kedua unsur dasar ini
merupakan sifat dasar manusia yang berasal dari biologis secara turun
temurun.

 Bagian pertama yang berisi unsur unsur dasar sikap yang disebut
attitudes. Attitudes bisa bersifat permanen dan tidak mudah berubah di
masa depan.
 Bagian kedua berisi unsur unsur keyakinan atau disebut juga capital
personality dan bersifat lebih fleksibel dan mudah dirubah atau dapat
dievaluasi atau direkonstruksi kembali di kemudian hari.
2. Fase Kedua

Fase kedua merupakan fase yang paling dominan dalam membentuk


kepribadian dan bakat pada seseorang. Fase ini ada pada usia dua sampai
tiga tahun. Fase ini adalah fase perkembangan potensi yang memang sudah
dimiliki oleh anak. Perkembangan karakter yang terjadi sesuai dengan
lingkungan tempat tinggal dan tipe pergaulannya, struktur budaya dan nilai
pada masyarakat sosialnya.

Pada fase ini anak bisa sudah memahami pandangan orang lain
terhadap dirinya, misalnya manis, cantik, bodoh, pinter, atau lainnya.
Penilaian bisa terjadi secara positif atau negatif. Apabila anak mendapatkan
penilaian positif maka anak akan merasakan rasa bahagia, senang.
Sebaliknya apabila anak mendapatkan penilaian negatif, maka anak akan
merasa sedih, frustasi. Dengan begitu anak akan berusaha untuk merubah
dirinya dengan kepribadian yang baik agar mendapatkan perhatian positif
dari orang orang disekitarnya.

Fase ini berlangsung cukup panjang sampai menjelang dewasa dan


mulai tampak perilaku perilaku khas yang menandakan karakter unik
seseorang tersebut. Tipe perilaku yang khas tampak dalam beberapa hal
berikut:

a. Dorongan- dorongan (drives)


Unsur ini merupakan pusat dari keinginannya manusia untuk
melakukan suatu aktivitas dan membentuk motif tertentu dalam
mewujudkannya menjadi nyata. Drives ini dibedakan menjadi kehendak
dan nafsu.
b. Naluri (instinct)
Naluri adalah dorongan yang bersifat alamia tau kodrati dan melekat
pada manusia atau makhluk hidup.
c. Getaran hati (emosi)
Emosi adalah perasaan yang abstrak berasal dari hati dan distimulus
oleh suatu kondisi atau situasi.
d. Perangai
Peringai merupakan perwujudan dari hati dan pikiran manusia dan
tampak dari tampilan fisik seperti raut muka, perilaku, gerak gerik
e. Intelegensi (IQ)
Intelegensi disebut juga tingkat kecerdasan yang ada pada setiap orang.
f. Bakat (talent)
Bakat merupakan sesuatu yang sifatnya abstrak dan merupakan bawaan
bersifat genetik dari orang tua.
3. Fase Ketiga

Fase ketiga ini merupakan proses perkembangan kepribadian


seseorang yang mulai luas. Fase ini merupakan fase terakhir. Fase ini
ditandai dengan semakin stabilnya karakter seseorang dengan perilaku
khasnya. Pada fase ini perkembangan kepribadian cenderung menetap secara
permanen yaitu dengan terbentuknya perilaku yang khas dan perwujudan
kepribadian yang bersifat abstrak sebelumnya. Fase ketiga ini bisa terbentuk
sampai usia dewasa yaitu sampai usia 25-28 tahun.

C. Struktur Kepribadian

Struktur kepribadian merupakan unsur-unsur atau komponen yang


membentuk diri seseorang secara psikologis. Menurut Jung dalam Syamsu dkk
kepribadian adalah seluruh pemikiran, perasaaan dan perilaku nyata yang
disadari maupun yang tidak disadari. Struktur kepribadian manusia terdiri dari:

a. Dimensi kesadaran
Dimensi kesadaran adalah penyesuaian terhadap dunia luar individu.
Dimensi kesadaran manusia mempunyai dua komponen pokok yaitu:
1. Fungsi jiwa
Fungsi jiwa ialah bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teori tidak
berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda.Jung membedakan
empat fungsi jiwa yang pokok. Pikiran dan perasaan adalah fungsi jiwa
yang rasional. Kedua fungsi jiwa yang irasional yaitu pendirian dan
intuisi tidak memberikan penilaian, melainkan hanya semata-mata
pengamatan. Pada dasarnya setiap manusia memiliki keempat fungsi
jiwa itu, akan tetapi biasanya hanya salah satu fungsi saja yang paling
berkembang (dominan). Fungsi yang paling berkembang itu
merupakan fungsi superior dan menentukan tipe kepribadian orangnya.
Jadi ada tipe pemikir, tipe perasa, tipe pendirian, dan tipe intuitif.
2. Sikap jiwa
Sikap jiwa ialah arah dari energi psikis yang menjelma dalam bentuk
orientasi manusia terhadap dunianya. Arah aktivitas energy psikis itu
dapat keluar ataupun ke dalam diri individu. Begitu juga arah orientasi
manusia terhadap dunianya, dapat keluar ataupun ke dalam dirinya.
Tiap orang mengadakan orientasi terhadap sekelilingnya berbeda satu
sama lain. Berdasarkan atas sikap jiwanya, manusia dapat digolongkan
menjadi dua tipe yaitu:
a. Manusia yang bertipe ekstrovensi
b. Manusia yang bertipe introvensi

b. Dimensi Ketidaksadaran

dimensi ketidaksadaran adalah suatu dimensi yang melakukan


penyesuaian terhadap dunia dalam individu. Dimensi ketidaksadaran
kepribadian seseorang mempunyai dua lingkaran yaiut:

1. Ketidaksadaran pribadi
Ketidaksadaran pribadi berisi hal yang diperoleh individu selama
hidupnya namun tertekan dan terlupakan. Ketidaksadaran pribadi terdiri
dari pengalaman yang disadari tetapi kemudian di tekan, dilupakan,
diabaikan serta pengalaman yang terlalu lemah untuk menciptakan
kesan sadar pada pribadi seseorang ketidaksadaran pribadi berisi
kompleks perasaan, pikiran, persepsi, ingatan yang terdapat dalam
ketidaksadaran pribadi.
2. Ketidaksadaran kolektif
Ketidaksadaran kolektif atau transpersonal adalah gudang bekas
ingatan yang diwariskan dari mana lampau luhur seseorang.
Ketidaksadaran kolektif adalah sisa psikis perkembangan evolusi
manusia yang menumpuk akibat dari pengalaman yang berulang selama
banyak generasi.
Menurut eysenck menjelaskan bahwa struktur kepribadian terdiri
dari:
a. Soecific response, yaitu tindakan atau respon yang terjadi pada
suatu keadaan atau kejadian tertentu, jadi khusus sekali.
b. Habitual response, mempunyai corak yang lebih umum daripada
specife response, yaitu respon-respon yang berulang-ulang terjadi
kalau individu menghadapi kondisi atau situasi yang sejenis.
c. Trait, yaitu organisasi didalam individu yang lebih umum, lebih
mencakup lagi
d. Type,yaitu organisasi didalam individu yang lebih umum, lebih
mencakup lagi.
Jadi, jika ditarik kesimpulan bahwa jung tidak membahas struktur
kepribadian secara khusus akan tetapi yang dibahas adalah
pengertian tentang jiwa. Selain itu menurut Eysenck bahwa struktur
kepribadian teridiri dari empat bagian, yaitu specific response,
habitual response, trait, type.

D. Tipologi Kepribadian
Pengertian Tipologi (Psikologi Kepribadian) adalah psikologi yang
khusus menguraikan struktur pribadi manusia, mengenai tipe tipe kepribadian
manusia. Kepribadian manusia dibagi ke dalam tipe tipe tertentu, sehingga
jumlahnya cukup banyak sebagaimana banyaknya jumlah manusia. Tipe tipe
kepribadian secara khusus diungkapkan dalam teori tipologi dari Hippocrates
dan teori tipologi lainnya.
1. Tipologi Hippocrates
Pandangan teori tipologi Hippocrates berpijak dari kosmologi
empedokles yang menganggap bahwa alam semesta beserta isi di dalamnya
ini tersusun atas empat unsur pokok, yaitu tanah, air, udara dan api. Tiap
tiap unsur mendukung sifat tertentu, yaitu tanah mendukung sifat kering, air
mendukung lifat basah, udara mendukung sifat dingin dan sifat panas
didukung oleh api. Hippocrates berpendapat bahwa di dalam tubuh
manusia terdapat sifat sifat tersebut yang didukun goleh cairan cairan yang
berada di dalam tubuh, yaitu:
 Sifat kering didukung oleh cholc,
 Sifat basah didukung oleh melannchole,
 Sifat dingin didukung oleh phlegma, dan
 Sifat panas didukung oleh sanguis,
 Sifat kejiwaan tertentu yang khas ini bergantung pada dominasi cairan di
dalam tubuh itu, yang oleh Gelenus disebut temperamental.
2. Tipologi Mazhab ltali dan Perancis
a. Tipologi Mazhab ltali,berdasarkan data data yang diperoleh De Giovani,
serta hukum deformasi yang dirumuskan olehnya, Viola di dalam
penyelidikan penyelidikannya menemukan bahwa ada tiga macam tipe
manusia berdasarkan keadaan tubuhnya, yaitu :
1) microsplanchnis : ukuran ukuran menegak relatif dominan, sehingga
orangnya kelihatan tinggi;
2) macrosplanchnis : ukuran ukuran mendatarnya relatif dominan,
sehingga orangnya kelihatan pendek gemuk;
3) normosplanchnis : ukuran ukuran menegak dan mendatar seimbang,
sehingga orang kelihatan seimbang. Bermacam-macam bentuk tubuh
yang demikian itu beralas pada keturunan.
b. Tipologi Mazhab Perancis mazhab Perancis yang dipimpin oleh Sigaud
mengatakan bahwa keadaan serta bentuk tubuh manusia serta kelainan
kelainannya itu pada pokoknya ditentukan oleh lingkungan, yaitu :
 ada lingkungan yang berwujud udara yang menjadi sumber reaksi
respiratoris
 ada sekitar yang berwujud makanan yang menjadi sumber reaksi reaksi
digestif
 ada lingkungan yang berwujud keadaan keadaan alam yang menjadi
sumber reaksi reaksi muskuler.
 ada lingkungan yang berwujud keadaan sosial yang menimbulkan
reaksi reaksi cerebral.
3. Tipologi Kretschmer kretschmer menggolong-golongkan tipe tipe manusia
atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat :

a. Tipe piknis : sifat sifat khas tipe ini ialah badan agak pendek; dada
membulat, perut besar, leher pendek dan kuat, bahu tidak lebar, lengan
dan kaki lemah, kepala agak condong ke muka di antara kedua bahu,
sehingga bagian atas dari tulang punggung kelihatan sedikit
melengkung; memiliki banyak lemak dan urat dan tulang tak kelihatan
nyata. Tipe ini memperoleh bentuknya yang nyata setelah seseorang
berumur 40 tahun.
b. Tipe leptosom : pada orang yang bertipe leptosom, ukuran ukuran
tubuh yang menegak lebih dari keadaan biasa, sehingga orangnya
kelihatan tinggi. Sifat sifat khas tipe ini ialah badan langsing atau
kurus, jangkung, perut kecil, bahu sempit, lengan dan kaki lurus,
tengkorak agak kecil, tulang tulang di bagian muka kelihatan jelas,
struktur muka bulat telur dan berat relatif kurang.
c. Tipe atletis : pada orang yang bertipe atletis, ukuran tubuhnya yang
menegak dan mendatar dalam perbandingan yang seimbang, sehingga
tubuh kelihatan selaras. Tipe atletis ini dapat dipandang sebagai
sintesis dari tipe piknis dan tipe leptosom. Sifat sifat khas tipe ini yaitu
tulang badan kokoh dan tegap; tinggi cukupan; bahu lebar dan kuat;
perut kuat; panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu
kelihatan agak kecil; tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher
tegap; muka bulat telur, lebih pendek dari tipe leptosom.
d. Tipe displastis : tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe
yang telah dikemukakan tersebut, tidak dapat dimasukkan ke dalam
salah satu di antara ketiga tipe itu, karena tidak mempunyai ciri ciri
yang khas menurut tipe tipe tersebut. Bermacam-macam bagian yang
seolah olah bertentangan satu sama lain ada bersama-sama.
Kretschmer menganggap tipe displastis ini menyimpang dari konstitusi
normal.

Tipe tipe manusia menurut temperamennya dapat dikemukakan sebagai


berikut :

1. Tipe schizothym, sifat sifat jiwanya bersesuaian dengan para penderita


schizoprenia, akan tetapi tidak begitu jelas. Ada kecenderungan ke arah
autisme : menutup diri sendiri, hidup dengan dirinya sendiri.
2. Tipe cyklothym, sifat sifat jiwanya bersesuaian dengan para penderita
manisdefresif, tetapi tidak begitu jelas. Golongan ini mudah untuk ikut
merasakan suka dan duka orang lain.

Apabila menghubungkan tipologi Kretschmer dengan tipologi manusia menurut


temperamennya, ada dua macam tipe, yaitu :

1. orang yang konstitusi piknis kebanyakan bertemperamen cyklothym dan


sebaliknya orang orang yang bertemperamen cyklothym kebanyakan
berkonstitusi piknis;
2. orang orang yang berkonstitusi leptosom, atletis dan displastis kebanyakan
bertemperamen schizothym, atau orang orang yang bertemperamen
schizothym kebanyakan berkonstitusi leptosom, atau atletis atau displastis.
Menurut Teori Sheldon, kepribadian manusia terdiri atas komponen komponen
sebagai berikut.
1. Komponen Kejasmanian
a. Komponen kejasmanian primer, yaitu :
1. Endomorphy, orang yang komponen endomorphynya tinggi, sedangkan
kedua komponen lainnya rendah. Ditandai oleh sifat lembut, gemuk, berat
badan relatif kurang.
2. Mesomorphy, orang yang bertipe mesomorphy komponen mesomorphnya
tinggi, sedangkan komponen yang lain rendah. Otot otot dominan,
pembuluh pembuluh darah kuat, jantung dominan. Orang bertipe ini
tampak kokoh, keras, otot kelihatan bersegi-segi dan tahan sakit.
3. Ectomorphy, orang orang yang termasuk golongan tipe ini, organ
organnya berasal dari ectoderm yang terutama berkembang yaitu; kulit,
sistem saraf, dengan ciri ciri : jangkung, dada pipih, lemah, otot otot yang
hampir tidak tampak berkembang.
b. Komponen kejasmanian sekunder, yaitu :
1. Dysplasia, yaitu setiap ketidaktepatan dan ketidaklengkapan campuran
ketiga komponen primer itu pada berbagai daerah dari tubuh.
2. Gynandromorphy, yang menunjukkan sejauh mana jasmani memiliki sifat
sifat yang biasanya terdapat pada jenis kelamin lawannya. Komponen ini
yang dinyatakan oleh Sheldon dengan huruf “g”. Jadi, orang laki-laki yang
memiliki komponen “g” tinggi ukan memiliki tubuh yang lembut, panggul
besar dan sifat-sifat wanita yang lain. Seseorang yang memiliki komponen
“g” ini maksimal adalah banci.
3. Texture, yaitu komponen yang menunjukkan bagaimana orang itu tampak
keluar.
2. Komponen Komponen Temperamen
Komponen komponen temperamen terdiri atas tiga komponen yaitu :
a. Tipe viscerotonis, yaitu : sikap tidak tegang,suka akan hiburan,gemar
makan makan,besar kebutuhan akan resonansi orang lain,tidurnya
nyenyak dan saat menghadapi kesukaran ia membutuhkan orang lain,
b. Tipe somatotonis, yaitu :sikapnya gagah,perkasa,kebutuhan bergerak
besar,suka terus terang,suara lantang,tampak lebih dewasa dari usia yang
sebenarnya,saat menghadapi kesukaran kesukaran, ia membutuhkan
bantuan orang lain.
c. Tipe celebrotonis, yaitu :sikapnya kurang gagah,ragu ragu,reaksinya
cepat,kurang berani bergaul dengan orang banyak (ada
sociopobia),kurang berani berbicara di depan orang banyak,kebiasaan
kebiasaannya tetap, hidup teratur,suara kurang bebas,tidur kurang
nyenyak (sukar),tampak lebih muda dari yang sebenarnya dan kalau
menghadapi kesukaran, ia mengasingkan diri.
3. Komponen komponen psikiatris, terdiri atas :

a. Affective, bentuknya ekstrem terdapat pada para penderita psikosis jenis


manis deftesif;
b. Paranoid, yaitu banyak angan angan, pikiran, gambaran gambaran yang
sangat jauh dari kenyataan;
c. Heboid, yaitu bentuk ekstremnya terdapat pada para penderita hebehrenia,
yaitu suatu bentuk dari schizophrenia (asosial, anti sosial).

Dilihat dari keadaan kejiwaan manusia, terdapat beberapa tipologi :


a. Tipologi Plato
Plato membedakan tiga bagian jiwa, yaitu :
 pikiran (logos) yang berkedudukan di kepala
 kemauan (thumos) yang berkedudukan di dada
 hasrat (epithumid) yang berkedudukan di perut.
b. Tipologi Queyrat
Queyrat menyusun tipologi atas dasar dominasi daya daya jiwa, daya
kognitif, afektif dan konatif. Salah satu daya yang dominan yaitu :
 tipe mediatif atau intelektual, yaitu daya kognitif dominan
 tipe emosional, daya efektif dominan
 tipe aktif, daya konatif dominan.
Dua daya dominan terdiri atas :
 tipe mediatif emosional atau daya kognitif atau afektif dominan
 tipe aktif emosional atau garang: daya konatif dan afektif dominan
 tipe aktif-mediatif : daya konatif dan kognitif dominan.

Menurut Gordon W Allport, kepribadian adalah organisasi sistem jiwa


raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya
yang unik terhadap lingkungannya. Ada berbagai kepribadian yang lebih akrab
di telinga kita. Ketika orang menyebut pemaaf, pemarah, pendendam, pendiam,
hiperaktif, agresif, pasif, aktif dan sebagainya, semua itu merupakan bagian dari
unsur unsur kepribadian yang juga dipelajari secara mendalam oleh psikologi.
Tipe tipe kepribadian yang dikemukakan tersebut hanyalah gambaran bahwa
objek kajian psikologi tentang kepribadian secara substansial dapat mengungkap
liter belakang tingkah laku seseorang dilihat dari kepribadiannya yang khas,
atau sebaliknya setiap kepribadian seseorang yang telah diteliti, dapat
dlgolongkan ke dalam tingkah polah dengan bentuknya yang sudah dipandang
ilmiah.

Menurut Iwan Matsum, Kepribadian juga berhubungan secara langsung


dengan perilaku atau perilaku dipandang sebagai citra dari keperibadian
seseorang dan manusia pada umumnya. Perilaku dari pandangan biologis
merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku
manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh
sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang sangat luas,
mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian dan sebagainya. Bahkan,
kegiatan internal (internal activity), seperti berpikir, persepsi dan emosi juga
merupakan perilaku manusia. Perilaku adalah apa yang dikebijakan oleh
organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak
langsung. Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme
tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. Secara
umum, dapat dikatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan ini merupakan
penentu dari perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia.

Dengan pandangan tersebut, kepribadian tidak berdiri sendiri jika


dikaitkan dengan karakteristik manusia yang dilihat dari perilakunya. Karena
perilaku dapat dipandang sebagai gejala kepribadian atau sebagai bentuk
kepribadian, sebagaimana dikemukakan sebelumnya, secara garis besar,
perilaku manusia dapat dilihat dari tiga aspek yaitu : aspek fisik, aspek psikis,
aspek sosial.
Menurut Iwan Matsun, Perilaku manusia merupakan refleksi dari
berbagai gejala kejiwaan, seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat,
motivasi, persepsi sikap, dan sebagainya. Gejala kejiwaan ditentukan oleh
berbagai faktor di antaranya : faktor pengalaman, keyakinan,sarana fisik, sosio
budaya masyarakat.

E. Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian


Menurut Purwanto (2006) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi
kepribadian antara lain:
1. Faktor Biologis
Faktor biologis merupakan faktor yang berhubungan dengan
keadaan jasmani, atau seringkali pula disebut faktor fisiologis seperti
keadaan genetik, pencernaan, pernafasaan, peredaran darah, kelenjar-
kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. Kita mengetahui
bahwa keadaan jasmani setiap orang sejak dilahirkan telah menunjukkan
adanya perbedaan-perbedaan. Hal ini dapat kita lihat pada setiap bayi yang
baru lahir. Ini menunjukkan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap
orang ada yang diperoleh dari keturunan, dan ada pula yang merupakan
pembawaan anak/orang itu masing-masing. Keadaan fisik tersebut
memainkan peranan yang penting pada kepribadian seseorang.
2. Faktor Sosial
Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat ; yakni
manusia-manusia lain disekitar individu yang bersangkutan. Termasuk juga
kedalam faktor sosial adalah tradisi-tradisi, adat istiadat, peraturan-
peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku dimasyarakat itu.Sejak
dilahirkan, anak telah mulai bergaul dengan orang-orang disekitarnya.
Dengan lingkungan yang pertama adalah keluarga. Dalam perkembangan
anak, peranan keluarga sangat penting dan menentukan bagi pembentukan
kepribadian selanjutnya. Keadaan dan suasana keluarga yang berlainan
memberikan pengaruh yang bermacam-macam pula terhadap
perkembangan kepribadian anak.
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan anak sejak
kecil adalah sangat mendalam dan menentukan perkembangan pribadi anak
selanjutnya. Hal ini disebabkan karena pengaruh itu merupakan
pengalaman yang pertama, pengaruh yang diterima anak masih terbatas
jumlah dan luasnya, intensitas pengaruh itu sangat tinggi karena
berlangsung terus menerus, serta umumnya pengaruh itu diterima dalam
suasana bernada emosional. Kemudian semakin besar seorang anak maka
pengaruh yang diterima dari lingkungan sosial makin besar dan meluas. Ini
dapat diartikan bahwa faktor sosial mempunyai pengaruh terhadap
perkembangan dan pembentukan kepribadian.

3. Faktor Kebudayaan
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-
masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana
seseorang itu dibesarkan.
Beberapa aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan
dan pembentukan kepribadian antara lain:
 Nilai-nilai (Values)
Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung
tinggi oleh manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan itu. Untuk
dapat diterima sebagai anggota suatu masyarakat, kita harus memiliki
kepribadian yang selaras dengan kebudayaan yang berlaku di masyarakat
itu.
 Adat dan Tradisi
Adat dan tradisi yang berlaku disuatu daerah, di samping menentukan
nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya, juga menentukan
pula caracara bertindak dan bertingkah laku yang akan berdampak pada
kepribadian seseorang.
 Pengetahuan dan Keterampilan
Tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan seseorang atau suatu
masyarakat mencerminkan pula tinggi rendahnya kebudayaan masyarakat
itu. Makin tinggi kebudayaan suatu masyarakat makin berkembang pula
sikap hidup dan cara-cara kehidupannya.
 Bahasa
Di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraikan di atas,
bahasa merupakan salah satu faktor yang turut menentukan ciri-ciri khas
dari suatu kebudayaan. Berapa erat hubungan bahasa dengan kepribadian
manusia yang memiliki bahasa itu. Karena bahasa merupakan alat
komunikasi dan alat berpikir yang dapat menunukkan bagaimana seseorang
itu bersikap, bertindak dan bereaksi serta bergaul dengan orang lain. Milik
Kebendaan (material possessions)Semakin maju kebudayaan suatu
masyarakat/bangsa, makin maju dan modern pula alat-alat yang
dipergunakan bagi keperluan hidupnya. Hal itu semua sangat
mempengaruhi kepribadian manusia yang memiliki kebudayaan itu.

F. Pentingnya Perawat Mengetahui Tipe Kepribadian Sendiri Dan Orang


Lain
Kepribadian adalah corakprilaku dan kebisaan an digunakanindividu yang
terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereksi dan menyesuaikan diri
terhadap ranhsangan dari dalam maupun dari luar.
Maka dari itu pentingnya perawat mengetahui kepribadian dirinya dan orang
lain adalah:
• Agar tidak terjadi kesenjangan dan kesalah pahaman antara perawat
dengan pasien yang akan berpengaruh terhadap prosese keperawatan.
• Agar seorang perawat mampu mengendalikan diri saat berhadapan dengan
pasien yang mempunyai karakter berbeda dengan dirinya,dan juga saat
terjadi proses keperawatan.
• Agar perawat mampu berintraksi dengan baik dengan pasien,maupun
keluarga pasien sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara perawa
dan pasien.
• Agar perawat mampu memenuhi kebutuhan pasien bukan hanya secara
medical tapi juga secara social dan spiritual untuk mempercepat proses
penyembuhan pasien.
• Agar perawat mampu membrikan service yang baik dan benar terhadap
pasien dan keluarga pasien yang akan membrikan knyamanan bagi pasien.
Pembentukan kepribadian
Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh berbegai factor dintaranya:
1. Keluaga
Memiliki peran penting dalam mewujudkan kepribadian anak.
Khususnya lingkungan lingkungan keluarga. Kedua orang tua adalah
pemain peran ini. Peran lingkungan dalam mewujudkan kepribadian
seseorang, baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan keluarga.
Pengaruh pendidikan yang diajarkan kedua orang tua maupun keseharian
keluarga tersebut.
2. Teman sepermainan
Teman snagat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang karena
teman merupakan suatu wadah yang paling sering bermain dengan kita
dan yang dekat dengan kita.bila kita bergaul dengan orang yang
berkepribadian kasar dan tidak tau aturan maka kita juga akan tepengaruh
begitu juga sebaliknya.teman merupakan penyumbang terbesar untuk
pembentukan kepribadian seseorang apalalagi orang yang jauh dari
keluarga.
3. Keadaan lingkungan
Pembentukan kpribadian juga di pengaruhi oleh keadaan lingkungan
tempet tinggal karena orang-orang dan kebisaan sehari-hari akan menjadi
contoh yang sangat baik untuk menjadi pribadi yang ada di lingkungan
tempat tinggal.
4. Kedekatan dengan Tuhan
Keperibadian kita juga di pengaruhi oleh sedekat apa kita dengan Tuhan
karena kedekatan dengan sang pencipta akan membuat kita menjadi
pribadi yang religius serta mampu menjadi teladan.
Masalah-masalah yang sudah di hadapi Dalam hidup kita tidak akan
luput dari masalah tetapi sebenar nya tanpa kita sadari masalah-masalah yang
kita hadapi turut andil dalam pembentukan kepribadian kita.yakni membuat
kita lebih kuat,atau malah membuat kita menjadi kurang pergaulan dan pribadi
yang cengeng.
Ciri-ciri pribadi perawat muslim maka dari Itu menjadi seorang
perawat muslim harus mempunyai keunggulan dari perawat bias dan
keunggulan itu bias di tunjukkan melalui sikap dan pribadi perawat itu
sendiri.ciri-ciri sikap itu diantaranya:
1. Memiliki hati yang kaya dan bersih
Hati ibarat sebuah cermin ketika cermin itu jernih bersih dari karat
dan kotoran maka terlihat bayangan dengan sempurna dan begitu juga
sebaliknya.(AL GHAZALI) Maka dari itu seorang perawat harus memiliki
hati yang jerniih supaya selalu terpancar kebaikan dan ketulusan saat
menjalankan tugas sebagai seorang perawat.
2. Berilmu bukan hanya teori tapi profesionalisme
Seorang perawat muslim harue mempunyai ilmu yang dapat di
aplikasikan dalam peroses keperawatan,secara profesionalisme yakni
mendahulukan kepentingan pasien tanpa memandang status sosial pasien
tersebut dan mau mengorbankan kepentingan dirinya sendiri demi
kesembuhan dan kenyamanan si pasien.
3. Penuh dengan kasih
Sebagai seorang perawat haruslah kita penuh dengan kasih karena
kasih merupakan obat yang mujarap secara sikis selain itu bila kita di
penuhi dengan kasih maka pasien kita akan merasa disayangi dan di
perhatikan dan sikap itu merupakan motivasi yang sangat penting untuk
penyembuhan pasien,
4. Mengendalikan diri dan sabar
Bila kita mampu mengendalikan diri dan sabar menghadapi pasien
dengan segala karakter dan kebutuhannya maka proses keperawatan akan
berjalan dengan lancar.selain itu perawat yang sabar sudah membantu
pasien untuk bertahan dan berjuang untuk kesembuhannya sendiri.
5. Tidak mudah menyarah
Seorang perawat tidak boleh mudah menyerah untuk memberikak
konstribusi yana terbaik bagi pasiennya,selain itu perawat harus
mempunyai motivasi yang luar biasa untuk pasien supaya pasien tetep
semangat dan tidak memikirkan penyakit yang sedan mereka derita tapi
berfikir bagaimana caranya supaya mereka lekas sembuh.Nothing
impossible and everything is possible if you beliave in Allah.
6. Keaktifan dan keterbukaan
Menjadi seorang perawat harus aktif dan terbuka terhadap semua
yang terjadi dengan pasien. Keaktifan disini juga dapat diartikan sebagai
keramahan perawat terhadap pasien misalnya selalu menyapa pasiien dan
keluarga pasien,membantu pasien pada saat si pasien membutuhkan
bantuan tapi semuanya harus dengan senyum yang penuh ketulusan
ikhlas,murah hati serta lemah lembut.
7. Perawat harus iklhas
Dalam melaksanakan tugas keperawatan tanpa mengharapkan
pamrih apa-apa dari pasien meskipun itu hanya ucapan trimakasih supaya
pasien merasa nyaman. Keiklhasan saja tidak cukup karena harus di
barengi dengan kemurahan hati serta kelembutan pada saat merawat pasien
demi tercapainya kepuasaan pasien.
8. Kepribadian Perawat
Seorang perawat profesional harus memiliki kepribadian yang
baik. berikut beberapakepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang
perawat :
 Keadaan fisik
Sebagai seorang perawat, kita harus bisa menjaga dan merawat
kesehatan tubuh kita sendiri sebelum merawat orang lain.
 Penampilan yang menarik
Didepan pasien kita harus berpenampilan yang rapi,tidak mungkin
kan,
Kalau kita berpenampilan di depan pasien berantakan, yang ada pasien
malah tidak mau di rawat oleh kita. Pasien pasti akan berpersepsi,
bagaimana perawat itu merawat kita,sedangkan perawat itu saja tidak
bisa merawat diri dia sendiri.
 Kejujuran
Perawat harus mengatakan apa adanya tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan pasien. tidak boleh ada yang di tutup-
tutupi.
 Keriangan
Perawat harus menunjukkan sikap riang,bahagia.jangan tunjukkan
sikap jutek di depan pasien, pasien pasti akan takut melihat muka kita
yang seperti itu.
 Berjiwa sportif
Perawat harus menjalankan tugasnya dengan benar, apabila
mengalami kesalahan,perawat harus mengevaluasinya lagi dan
introspeksi diri.
 Rendah hati dan Murah hati
Apabila perawat bertemu dengan pasien,perawat harus
menunjukkan sikap ramah dan bantu pasien apabila ada yang
memerlukan bantuan.
 Dapat dipercaya
Perawat harus bisa menjaga privasi pasien. jangan suka
mengumbar kekurangan pasien sekalipun dengan teman sejawat.
 Loyalitas
Sesama perawat harus bisa bekerja sama dan saling membantu.
 Pandai menimbang perasaan
Perawat dalam menyampaikan suatu pernyataannya terhadap pasien
harus memiliki sikap ini supaya tidak menambah beban pikiran pasien.
 Pandai bergaul
Salah satu contohnya : perawat menyapa pasien apabila bertemu
 Keramahan,simpati,dan kerja sama
Perawat harus bisa menunjukkan sikap ramah dan simpatinya
terhadap Pasien, hal ini di harapkan supaya pasien merasa nyaman
dengan kita dan akhirnya si pasien mudah di ajak kerja sama dengan
kita.
 Rasa humor
Selain itu, kita juga harus memiliki rasa humor, setidaknya dengan
memberikan sedikit humor kepada pasien mampu mengurangi beban
pikirannya.
 Sopan santun
Sebagai seorang perawat, kita harus menghormati yang lebih tua dari
kita sekalipun itu pasien. tidak hanya dengan yang lebih tua dengan
teman sejawat atau yang umurnya di bawah kitapun,kita juga harus
tunjukkan sikap ini.
G. Kepribadian Perawat Profesional
1. Kemampuan Pribadi
Kemampuan ini terkait dengan apa yang biasanya disebut sebagai
“inner self” (diri terdalam, batiniah). Dunia intrapribadi menentukan
seberapa mendalamnya perasaan kita,seberapa puas kita terhadap diri sendiri
dan prestasi kita dalam hidup. Sukses dalam kemampuan ini mengandung
arti bahwa kita bisa mengungkapkan perasaan kita, bisa hidup dan bekerja
secara mandiri, tegar, dan memiliki rasa percaya diri dalam mengemukakan
gagasan dan keyakinan. Pancaran kualitas melayani ini tercermin dalam 6
ujung bintang, sikap perawat yang senantiasa harus dapat menunjukkan
pribadi sebagaiTanpa harus dibantah era globalisasi dan perkembangan ilmu
dan teknologi memang menuntut perawat, sebagai suatu profesi harus
memberi pelayanan kesehatan yang optimal, tidak menutup kemungkinan
perawat luar juga akan ikut berkompetisi mengisi rumah sakit-rumah sakit
berstandar internasional, yang saat ini sudah banyak berdiri di Indonesia.
Bisa dibayangkan alangkah ruginya bagi perawat Indonesia, bila ternyata
pasien lebih memilih dirawat oleh perawat luar, hanya karena mereka lebih
ramah,sopan, peduli, lebih terampil dari perawat Indonesia itu sendiri.
a. Jenjang Karir
Jenjang karir merupakan sistem untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalisme, sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan
kompetensi. Dalam pengembangan sistem jenjang karir profesional bagi
perawat dapat dibedakan antara pekerjaan (job) dan karir
(career).Pekerjaan diartikan sebagai suatu posisi jabatan yang
diberikan/ditugaskan, serta ada keterkaitan ubungna antara atasan dan
bawahan, dan mendapatkan imbalan berupa uang. Karir diartikan sebagai
suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat memenuhi kepuasan
kerja perawat, dan mengarah pada keberhasilan pekerjaan (kinerja)
sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap bidang
profesi yang dipilihnya. Pemilihan karir secara bertahap akan menjamin
individu dalam mempraktikkan bidang profesinya, karena karir merupakan
investasi dan bukan hanya untuk mendapatkan penghargaan/imbalan jasa.
Komitmen terhadap karir, dapat dilihat dari sikap perawat terhadap
profesinya serta memotivasi untuk bekerja sesuai dengan karir yang telah
dipilihnya. Dalam sistem jenjang karir professional diharapkan mampu
berpikir rasional, mengakomodasi kondisi lingkungan, mengenal diri
sendiri, belajar dari pengalaman dan mempunyai aktualisasi diri sehingga
dapat meningkatkan jenjang karir profesinya. Jenjang karir perawat dapat
dicapai melalui pendidikan formal dan pendidikan berkelanjutan berbasis
kompetensi serta pengalaman kerja di sarana kesehatan. Pengembangan
karir profesional perawat bertujuan: meningkatkan moral kerja dan
mengurangi kebuntuhan karir (dead and jobjob/career), menurunkan
jumlah perawat yang keluar dari pekerjaan (turn-over), menata sistem
promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria yang telah ditetapkan
sehingga mobilitas karir berfungsi dengan baik dan benar. Pengembangan
sistem jenjang karir profesional perawat klinik ditujukan terutama bagi
perawat yang bekerja sebagai perawat pelaksana di sarana kesehatan dan
dimulai dari perawat professional pemula.
Seorang Perawat Profesional harus mempunyai tingkat kesabaran
yang tinggi, kenapa? Karena kita pasti akan menghadapi berbagai
karakter dari pasien tersebut,beruntunglah bila kita mendapatkan pasien
yang sabar dan dapat mengerti profesi perawat, nah bagaimana bila kita
menemukan pasien yang kurang ramah,rewel dsb. Dalam hal ini kita
sebagai seorang perawat profesional harus mengerti kondisi dari pasien
tersebut, dengan demikian kita sebagai perawat akan mampu menjalankan
kewajiban kita dengan lapang dada dan tanpa pamrih beberapa kondisi
yang harus seorang perawat pahami dari pasien sbb:
♦ Ingat, pasien masuk adalah dalam kondisi sakit, mereka dalam kodisi
tidak nyaman dan sangat frustasi,→ disini perawat harus mengerti
dengan kondisi nya, seorang perawat professional harus bisa menjadi
tempat perlindungan bagi pasien tersebut dan dengarkan keluhan
mereka berikan sebuah motivasi dan simpatik untuk mereka sehingga
motivasi sembuh untuk pasien tersebut dapat meningkat.
♦ Lakukan Action, yang perlu kita ketahui bahwa pasien dan keluarga nya
datang ke rumah sakit adalah untuk mendapatkan sebuah pelayanan,
berikanlah perhatian dengan melakukan sebuah action, sebagai contoh di
ruang UGD → saat pasien datang apa yang terjadi bila "no action"
mungkin pasien atau keluarga nya akan sangat marah besar berbeda
dengan bila kita melakukan sebuah action seperti melakukan pengecekan
tanda-tanda vital pasien, mungkin tindakan dasar tersebut akan
memberikan respon positif dari pasien dan keluarga nya.Sudah kita
pahami bahwa seorang perawat profesional harus mampu memahami
kondisi setiap pasien nya, dengan demikian pelayan secara menyeluruh
dapat terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsby.ac.id/951/5/Bab%202.pdf diakses tanggal 13 februari 2018


pukul 15:15 WITA

http://repository.uinsu.ac.id/988/5/BAB%20II.pdf diakses tanggal 13 februari


2018 pukul 15:45 WITA

https://saidnazulfiqar.files.wordpress.com/2008/04/psikologi-kepribadian.pdf
diakses tanggal 13 februari 2018 pukul 16:00 WITA

https://kupdf.com/download/materi-kepribadian-
perawatprofesional_59aa0bb4dc0d60697b568edb_pdf diakses tanggal 14 februari
2018 pukul 07:45 WITA

http://etheses.uin-malang.ac.id/2260/6/08410139_Bab_2.pdf

http://digilib.uinsby.ac.id/1964/5/Bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai