TRANSPLANTASI ORGAN
”Di susun oleh kelompok 2 untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep
dasar keperawatan”
Rahayu 1911102411198
TAHUN 2019/2020
Kata Pengantar
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala kebesaran dan limpahan
rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Konsep Dasar
Keperawatan dengan judul “Transplantasi Organ” dalam rangka memenuhi tugas
perkuliahan. Makalah ini berisi tentang Transplantasi Organ, kami menyadari pada
makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami senantiasa
mengharapkan masukan dari teman-teman sekalian. Akhirnya, semoga makalah ini
bisa berguna bagi kita semua.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita.
Kelompok 2
PEMBAHASAN
A. TRANSPLANTASI ORGAN
B. PENGERTIAN TRANSPLANTASI
Organ atau jaringan tubuh yang akan dipindahkan dapat diambil dari
donor yang hidup atau dari jenazah orang yang baru meninggal dimana
meninggal sendiri didefinisikan kematian batang otak.
Organ-organ yang diambil dari donor hidup seperti : kulit ginjal sumsum
tulang dan darah (transfusi darah). Organ-organ yang diambil dari jenazah
adalah jantung, hati, ginjal, kornea, pancreas, paru-paru dan sel otak.
a) Donor hidup
b) Jenazah dan donor mati
c) Keluarga dan ahli waris
d) Resepien
e) Dokter dan pelaksana lain
f) Masyarakat
Alat-alat yang biasanya digunakan dalam proses transplantasi, meliputi
a) Pisau operasi
b) Cusa (pisau pemotong yang menggunakan gelombang ultrasonografi)
c) Meja operasi
d) Gunting bedah
e) Slang-slang pembiusan
f) Drap (kain steril yang digunakan untuk menutup bagian tubuh yang tidak
dioperasi)
g) Plastic steril berkantong yang fungsinya menampung darah yang meleleh
dari tubuh pasien
h) Retractor
i) Penghangat darah dan cairan
j) Lampu operasi
LEGAL ETIK KEPERAWATAN
A. Pengertian nilai
Keyakinan(beliefs) mengenai arti dari suatu ide, sikap, objek, perilaku, dll
yang menjadi standar dan mempengaruhi prilaku seseorang. Nilai
menggambarkan cita-cita dan harapan- harapan ideal dalam praktik
keperawatan.
B. Etik
Kesepakatan tentang praktik moral, keyakinan, sistem nilai, standar
perilaku individu dan atau kelompok tentang penilaian terhadap apa yang benar
dan apa yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, apa yang merupakan
kebajikan dan apa yang merupakan kejahatan, apa yang dikendaki dan apa yang
ditolak.
C. Etika Keperawatan
Kesepakatan/peraturan tentang penerapan nilai moral dan keputusan-
keputusan yang ditetapkan untuk profesi keperawatan (Wikipedia, 2008).
D. Prinsip Etik
1) Respect (Hak untuk dihormati) Perawat harus menghargai hak-hak
pasien/klien
2) Autonomy (hak pasien memilih) Hak pasien untuk memilih treatment
terbaik untuk dirinya
3) Beneficence (Bertindak untuk keuntungan orang lain/pasien) Kewajiban
untuk melakukan hal tidak membahayakan pasien/ orang lain dan secara
aktif berkontribusi bagi kesehatan dan kesejahteraan pasiennya
4) Non-Maleficence(utamakan-tidak mencederai orang lain) kewajiban
perawat untuk tidak dengan sengaja menimbulkan kerugian atau cidera
Prinsip : Jangan membunuh, menghilangkan nyawa orang lain, jangan
menyebabkab nyeri atau penderitaan pada orang lain, jangan membuat
orang lain berdaya dan melukai perasaaan orang lain.
5) Confidentiality (hak kerahasiaan) menghargai kerahasiaan terhadap semua
informasi tentang pasien/klien yang dipercayakan pasien kepada perawat.
6) Justice (keadilan) kewajiban untuk berlaku adil kepada semua orang.
Perkataan adil sendiri berarti tidak memihak atau tidak berat sebelah.
7) Fidelity (loyalty/ketaatan)
a) Kewajiban untuk setia terhadap kesepakatan dan bertanggungjawab
terhadap kesepakatan yang telah diambil
b) Era modern , pelayanan kesehatan : Upaya Tim (tanggungjawab tidak
hanya pada satu profesi). 80% kebutuhan pt dipenuhi perawat
c) Masing-masing profesi memiliki aturan tersendiri yang berlaku
d) Memiliki keterbatasan peran dan berpraktik dengan menurut aturan
yang disepakati.
8) Veracity(Truthfullness&honesty) Kewajiban untuk mengatakan kebenaran.
a) Terkait erat dengan prinsip otonomi, khususnya terkait informed-
consent
b) Prinsip veracity mengikat pasien dan perawat untuk selalu
mengutarakan kebenaran.
Perkembangan Transplantasi Hati di Indonesia, Donor Hidup Mulai
Menjadi Pilihan
Bila pasien sudah mengalami sirosis hati, maka pengobatan yang harus
dilakukan adalah transplantasi hati. Transplantasi hati adalah terapi utama pada
pasien yang sudah mengalami gagal hati. Hal itu dilakukan guna mencegah
kondisi menjadi lebih parah dan mengarah ke kanker hati. Namun tentu hal ini
tidak bisa sembarangan dilakukan. Ada dua cara untuk melakukan
transplantasi hati yaitu donor organ dari orang yang sudah meninggal dan
donor hidup. Saat ini, transplantasi yang sedang dikembangkan di Indonesia
khususnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat adalah
transplantasi dari donor hidup meskipun tingkat kerumitannya lebih tinggi.
Cara ini sudah diterapkan sejak tahun 2010. Hingga kini jumlah pasien
yang sudah menjalani transplantasi hati dari donor hidup sebanyak 41 pasien
anak dan 6 pasien dewasa. Angka keberhasilan bertahan hidup dari metode ini
adalah 87% yang tidak terlalu jauh bila dibandingkan dengan Korea yaitu 89%.
Ada sebuah metode yang digunakan oleh tim dokter untuk menentukan
apakah pasien bisa melakukan transplantasi atau tidak. Metodenya dikenal
dengan MELD score dimana pasien yang diperbolehkan melakukan
transplantasi bila hasil skornya 15-30. "Kalau kurang dari 15 fungsi hati masih
cukup baik sehingga bisa diobati atau diperbaiki melalui obat-obatan bila
penyebabnya virus. Tapi kalau sudah lewat dari 30 tidak disarankan untuk
melakukan transplantasi," jelas dr Andri.
Sementara itu, Dr. dr. Toar J.M Lalisang, SpB (K) BD dari Departemen
Medik Ilmu Bedah menambahkan bila transplantasi yang dilakukan pada
donor hidup adalah mengambil sebagian hatinya. Tapi tenang saja, hati itu
akan kembali ke volumenya setelah kira-kira 3 bulan. "Hati itu terbagi menjadi
8 segmen. Untuk transplantasi pada anak dari 8 segmen paling dibutuhkan
cuma 2 segmen, sedangkan kalau orang dewasa kira2 50% dengan
pertimbangan hatu yang tersisa tidak boleh mengganggu fungsi kehidupan dari
pendonor," pungkasnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://cyncndy.blogspot.com/2012/01/tugas-ikd-semester-satu-d.html
http://fechamim.wordpress.com/2012/04/16/legal-etik-dalam-praktek-
telemedicine/
http://b11nk.wordpress.com/2010/11/21/aspek-etik-dan-legal-dalam-praktik-
keperawata
https://lifestyle.okezone.com/read/2018/05/07/481/1895429/perkembangan-
transplantasi-hati-di-indonesia-donor-hidup-mulai-menjadi-pilihan