PENDAHULUAN
Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling
membaca dan menulis. Kesulitan matematika harus diatasi sedini mungkin, kalau
tidak akan menghadapi banyak masalah karena hampir semua bidang studi
atau berhitung, padahal matematika memiliki cakupan yang lebih luas daripada
matematika yang diajarkan di SD mencakup tiga cabang yaitu : aritmatia, aljabar dan
geometri. Matematika adalah bidang studi yang harus dipelajari dari SD sampai
dengan perguruan tinggi, untuk itu agar siswa dapat memahami matematika dengan
baik di perlukan konsep dasar matematika yang diajarkan di SD, untuk memudahkan
hal tersebut maka dipergunakanlah alat peraga matematika pada siswa SD yang cara
masalah.
1. Pengertian media
4. Hakekat matematika
(study literatur) yaitu dengan cara mempelajari dari berbagai sumber buku yang
Sudah menjadi kepastian bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia
mempunyai tujuan yang ingin dicapai, tujuan tersebut bisa berupa tujuan jangka
penulis adalah:
Sebagai berikut :
SD
Dalam penulisan makalah ini agar isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi
maupun penulis pribadi. Dengan selesainya penulisan serta pembahasan makalah ini
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya serta pembaca pada umumnya
2. Sebagai penambah bahan acuan bagi guru matematika dalam memberikan materi
pelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti
perantara. Gerlac & Ely (1971) mengatakan bahwa media dipahami secara garis
besar adalah manusia materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, dan sikap. Pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photo grafis atau
atau verbal.
Batasan media yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah AECT
tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan, selain itu menurut Fleming (1987 :234) media adalah
penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikan
media dapat mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses
pembelajaran siswa dan isi pelajaran. Selain itu media dapat pula mencerminkan
pengertian bahwa setiap sistem pengajaran yang melakukan peran mediasi. Mulai
dari guru, sampai pada peralatan yang paling canggih, dapat disebut sebagai media.
Dengan kata lain media dapat diartikan sebagai alat penyampaian pesan-pesan
pengajaran.
perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Televisi, film,
foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan dan
sejenisnya adalah media komunikasi, apabila media itu membawa pesan-pesan yang
petunjuk mengapa media dipergunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh
media yang guru mungkin tidak mampu atau kurang efisien untuk melakukannya.
• Ciri Fiksatif
dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. suatu peristiwa atau obyek dapat
diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, disket
komputer dan film. Suatu obyek yang telah diambil gambarnya (direkam)
• Ciri Manipulatif
Ciri manipulatif yaitu dimana suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari
dapat disajikan pada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan tehnik
• Ciri Distributif
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif
1. Tahan Lama
4. Ukurannya sesuai
5. Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real, gambar, atau
diagram
8. Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir abstrak bagi
siswa
9. Menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri dengan memanipulasi alat peraga
10. Bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah lipat (banyak)
• Tujuan (obyektif)
Pemilihan kriteria alat peraga yang tepat dapat mempengaruhi tujuan pengajaran
yang akan dicapai apakah alat peraga tersebut mampu meningkatkan domain,
• Materi Pelajaran
Alat peraga biasanya dipakai untuk membantu siswa dalam memahami sebuah
siswa dalam pemahaman materi dalam ruang lingkup dan kesukaran yang lebih
tinggi. Peragaan untuk konsep dasar digunakan untuk mempermudah konsep
selanjutnya.
• Kondisi
Media alat peraga membantu guru pada kondisi-kondisi tertentu misalnya saja
pada kondisi kelas yang penuh dengan siswa sehingga diperlukan pengeras suara
untuk mempermudah guru agar dapat didengar oleh siswanya saat menjelaskan
materi.
• Siswa
Pemilihan alat peraga disesuaikan dengan apa yang disukai oleh anak misalnya
saja alat peraga yang berupa permainan namun hal tersebut tentunya tidak lepas
sebenarnya, apakah matematika itu ilmu deduktif, ilmu induktif, simbol-simbol, ilmu
Matematika adalah suatu ilmu yang timbul karena adanya fikiran-fikiran manusia
yang berhubungan dengan idea, proses dan penalaran, matemtika terdiri dari 4
berlaku secara umum, karena itu matematika sering disebut sebagai ilmu
deduktif.
• Hirarki Matematika
Di dalam pembelajaran matematika, materi yang akan diajarkan harus
ponens, modus tolens, teori deduksi, kontra positif, kontra contoh, induksi
Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan dalam ilmu
konsep dan keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi berbeda sebagai contoh
pada saat siswa diminta untuk mengukur luas selembar papan, beberapa konsep dan
keterampilan ikut terlibat, beberapa konsep yang telibat adalah bujur sangkar, garis
sejajar dan sisi. Sedangkan beberapa keterampilan yang terlibat yaitu keterampilan
modern pada sekitar tahun 974 matematika modern mulai diajarkan di SD sebagai
karena itu istilah simbol, notasi dan semacamnya yang pada matematika lama
membingungkan, tidak jelas, keliru atau mendua arti, dalam matematika modern hal
tersebut diperjelas, misalnya saja, beda antara bilangan dan lambangnya, beda antara
garis dan ruas garis, beda antara sisi yang sama dengan sisi ekivalen, beda antara
bentuk geometri dengan bendanya, beda antara notasi garis dengan notasi ruas garis,
beda antara konsep dan peragaannya dan lain-lain demikian itu dalam matematika
lama tidak dianggap penting, sehingga membingungkan dan dapat berarti ganda.
Jika orang tua kita mendapat kesukaran dalam mempelajarnya, apakah hal tersebut
berlaku juga pada siswa sekarang? Atau mungkinkah kesulitan yang orang tua hadapi
tersebut terjadi karena cara mempelajarinya yang sekarang ini lain dari pada yang
telah dimiliki sejak berpuluh tahun? Misalnya saja kita cepat sekali menyebutkan
abjad dari a sampai z, sekarang coba jika dibalik dari z sampai a, pastilah kita akan
mengalami kesukaran itu karena kita tidak biasa, bukan karena lebih sukar, dahulu di
SD di beri tahu bahwa luas bola adalah 4 x 3,14 x r2, sekarang dalam matematika
modern siswa diminta menemukan sendiri rumus tersebut melalui bimbingan guru,
cara baru itu bukan untuk menyulitkan tetapi justru untuk menumbuhkan keaktifan
pengajarannya itu kurang atau tanpa alat-alat pengajarannya menjadi abstrak. Karena
mengajar baru yaitu pieget dan dienes, dimana teori tersebut menekankan pada
pentingnya belajar matematika yang menarik dan dapat dipahami oleh siswa,