Anda di halaman 1dari 14

TUGAS lll

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD

Disusun oleh :
Rahmat Andresta
856235524

Tutor Pembimbing :
Dr. Adrias, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
POKJAR UJUNG GADING UPBJJ PADANG
UNIVERSITAS TERBUKA

2021
1. Jelaskan fungsi media pembelajaran berdasarkan bidang keilmuan program studi
anda saat inidanberikan contoh!

Jawab :
Media pembelajaran adalah alat-alat bantu yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan proses
belajar mengajar, mulai dari buku sampai penggunaan perangkat elektronik dikelas.

Media pembelajaran berfungsi untuk menjelaskan atau memvisualisasikan suatu materi yang sulit
dipahami jika hanya menggunakan ucapan verbal.

Beberapa fungsi media pembelajaran adalah :

1) Pemusat perhatian siswa

2) Menggugah emosi siswa

3) Membantu siswa memahami materi pembelajaran

4) Membantu siswa mengorganisasikan informasi

5) Membangkitkan motivasi belajar siswa

6) Membuat pembelajaran menjadi lebih konkret

7) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra

8) Mengaktifkan pembelajaran

9) Mengurangi kemungkinan pembelajaran yang melulu berpusat pada guru

10) Mengaktifkan respon siswa.


Salah satu contohnya adalah dengan cara memberdayakan teknologi pembelajaran yaitu
dengan menggunakan Media INFOCUS yang memproyeksikan gambar maupun video sehingga
peserta didik seperti menonton televisi yang membuat siswa tertarik dalam proses pembelajaran
di kelas.
2. Identifikasi kelebihan dan keterbatasan dari beberapa media visual tidak
diproyeksikan menurut anda!

Jawab :

Media visual yang tidak diproyeksikan

Kelebihan media visual yang tidak diproyeksikan :

a) Media visual memiliki sifat menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar
sehingga siswa tidak akan cepat bosan dengan pelajaran tersebut.

b) Mempermudah siswa untuk menangkap materi yang diberikan karena biasanya guru
memakai gambar-gambar yang berhubungan dengan pelajaran sehingga siswa tidak
akan cepat lupa dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru.

c) Jenis media visual yang tidak diproyeksikan ini bervariasi sehingga memudahkan guru
untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.

d) waktu guru untuk menjelaskan lebih sedikit, karena dibantu dengan media gambar,
grafik atau diagram yang akan digunakan sebagai media pembelajaran telah tersedia
sehingga guru tidak perlu menggambarkan di papan tulis.

e) Alat-alat yang digunakan untuk membuat media ini mudah didapat di sekitar lingkungan
tempat tinggal, biasanya hanya menggunakan karton.

Kekurangan media visual yang tidak diproyeksikan :

a. Karena media visual yang tidak diproyeksikan kebanyakan hanya menggunakan karton,
maka siswa hanya akan fokus kepada gambar yang terdapat pada karton tersebut,
dengan kata lain tidak adanya audio yang dapat membuat ruangan kelas menjadi lebih
hidup.

b. Gambar yang terdapat pada karton biasanya dibuat dengan ukuran yang tidak terlalu
besar, sehingga siswa yang duduk di belakang tidak bisa melihat dengan jelas gambar
tersebut.
B. Macam-Macam Media Non Proyeksi Beserta Contoh:

1. Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut dapat dihadirkan di ruang
kelas, sehingga siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media
realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal
untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup,
ekosistem, dan organ tanaman. Contoh dalam matematika adalah bentuk kubus
yang langsung dibawa ke depan kelas.

2. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model
untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk
mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem
ekskresi, dan syaraf pada hewan. Contoh dalam matematika adalah kerangka
kubus yang menyerupai benda sesungguhnya.

3. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-
simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas
sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah
terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal.

Jenis-jenis media grafis adalah:

1). Gambar / foto

Media grafis paling umum digunakan dalam PBM, karena merupakan bahasa yang
paling umum dan dapat mudah di mengerti oleh peserta didik.

Kelebihan media ini adalah:

1. Sifatnya kongkrit, lebih realistik di banding dengan media verbal dapat


memperelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun
tua

2. Murah harganya tidak perlu memerlukan peralatan khusus dalam


penyampaiannya
Kelemahan media ini:

1. Gambar / foto hanya menekankan persepsi indra mata

2. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar Contoh dalam matematika:

2). Sketsa

Gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail.
Kelebihan:Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan
memperjelas pesan.

Kelemahan: Gambarnya belum sempurna. Contoh dalam matematika:

3). Diagram / skema

Gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, secara garis besar
dan menunjukkan hubungan antar komponennya atau proses yang ada pada diagram tersebut.

Kelebihan:Diagram ini menyederhanakan yang komplek-komplek sehingga dapat


memperjelas penyajian pesan.

Kelemahan:

1. Simbol dan abstrak, kadang-kadang sulit di mengerti

2. Untuk dapat membaca diagram di perlukan keahlian khusus dalam bidangnya tentang
isi tersebut

3. Walaupun sulit di mengerti, karena sifatnya yang padat diagram dapat memperjelas
arti

4). Bagan / chart

Menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selainitu
bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering
dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.

5). Grafik

Grafik adalah penyajian kembali data-data yang berupa angka-angka dalam bentuk
visual simbiolis (Lambang visual).

Macam-macam grafik;

1. Grafik garis (Line grafh)

2. Grafik batang

3. Susunlah suatu perencanaan yang lengkap dengan menggunakan salah satu jenis
kegiatan yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar!

Jawab:

Salah satu upaya yang diperkirakan dapat meningkatkan minat siswa pada pelajaran
adalah dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Lingkungan sekitar dapat
mencakup lingkungan alam dan pengalaman di lingkungan sekitar siswa sehari- hari.
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar adalah metode dimana guru mengajak siswa
belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk
mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. Melalui metode ini, lingkungan diluar sekolah
dapat digunakan sebagai sumber belajar. Peran guru adalahsebagai motivator, artinya guru
sebagai pemandu agar siswa belajar secara aktif, kreatif dan akrab dengan lingkungan.

A. Perencanaan :

1. Tentukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa berkaitan dengan penggunaan
lingkungan sebagai media pembelajaran. Tujuan ini pada dasarnya berisi tentang
berbagai kompetensi atau kemampuan yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.

2. Tentukan objek lingkungan yang akan dipelajari atau dikunjungi dengan memperhatika
jarak, waktu, biaya, keamanan, dan Ketersediaan media pembelajaran lingkungan yang
akan dipelajari.

3. Rumuskan cara belajar atau bentuk-bentuk kegiatan yang harus dilakukan siswa selama
mempelajari media pembelajaran lingkungan

4. Siapkan pula hal-hal yang sifatnya teknis. Misalnya pembuatan tata tertib kegiatan yang
harus dipatuhi siswa selama mengikuti kegiatan serta perlengkapan-perlengkapan yang
harus dibawa masing-masing siswa /kelompok siswa.
B. Contoh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 17 Lembah Melintang

Kelas / Semester : II (Dua) / I (Genap)

Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk

Sub Tema 1 : Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Pembelajaran 1

Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia, Matematika, SBdP

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (5 x 30 Menit)

Hari, Tanggal : ………………………………….

Salah satu contoh dalam penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar di SD adalah
dalam pelajaran IPA di SD tentang Ciri-Ciri Makhluk Hidup. Dalam pembelajaran ini, guru
dapat memanfaatkan lingkungann sekitar/ di luar kelas sebagai sumber belajar bagi siswa,
untuk mengamati tumbuhan, maupun hewan di sekitar lingkungan sekolah. Sehingga siswa
lebih paham apa yang dijelaskan oleh guru,/ tidak dengan metode ceramah saja.

Sebelum keluar kelas untuk melakukan pembelajaran, guru telah membuat tata tertib
kegiatan yang harus dipatuhi siswa dan Lembar Kegiatan Siswa sesuai dengan tingkatan kelas
dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. LKS tersebut berisi petunjuk dan pertanyaan-
pertanyaan yang harus diselesaikan siswa selama berada di lingkungan sekolah/ di luar kelas.

Belajar di lingkungan dapat menjadi sarana memupuk kreatifitas inisiatif kemandirian,


kerjasama atau gotong royong dan meningkatkan minat pada pelajaran. Pemilihan lingkungan
di luar sekolah sebagai sumber belajar hendaknya disesuaikan dengan materi pelajarannya,
misalnya lingkungan Pasar untuk pelajaran IPS, dan matematika dan tidak menutup
kemungkinan melaksanakan pembelajaran IPA, lingkungan Pantai dapat menjadi sumber
belajar IPA, IPS dan tidak menutup kemungkinan terjadi pembelajaran Seni Rupa.
4. Jelaskan masing-masing keterampilan dasar mengajar yang berperan penting dalam
menentukan keberhasilan pembelajaran? Jawaban Anda di diperkuat dengan teori serta
diilustrasikan dengan contoh!

Jawab:

Keterampilan dasar mengajar yang berperan penting dalam menentukan keberhasilan


pembelajaran

1. Keterampilan Bertanya

Manurut Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd., keterampilan bertanya dasar adalah mengajukan
pertanyaan dengan baik adalah mengajar yang baik. Menurut Dr. E. Mulyasa, M. Pd,
keterampilan bertanya dasar berfungsi untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan. Keterampilan Bertanya ( Questioning skill ) Bertanya merupakan ucapan
verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Bertanya merupakan stimulus efektif
yang mendorong kemampuan befikir (Sunhaji, 2009:110). Pertanyaan yang dilontarkan guru
harus berkualitas dan mengacu pada materi yang sedang dipelajari. Bapak/Ibu juga bisa
menerapkan pertanyaan HOTS agar kemampuan berpikir siswa menjadi lebih kreatif.
Keterampilan bertanya seorang guru bisa membawa dampak positif bagi para peserta didik,
yaitu sebagai berikut:

a) Memberikan rasa ingin tahu berlebih peserta didik terhadap suatu materi yang
ditanyakan.

b) Melatih peserta untuk berani mengungkapkan pendapatnya sesuai pemahaman siswa


tersebut.

c) Melatih peserta didik untuk fokus.

d) Menciptakan komunikasi yang efektif antara guru dan peserta didik.

Contoh keterampilan bertanya adalah sebagai berikut. Bu Susi sedang mengajar IPA kelas
II tentang ciri-ciri makhluk hidup. Untuk mengoptimalkan pemahaman peserta didik, Bu Susi
memberikan pertanyaan beberapa pertanyaan yang sekiranya tidak membuat peserta didik
menjawab secara serentak, misalnya: Pohon Kelapa semakin hari hari batangnya semakin
tinggi. Kira-kira, apa penyebabnya?
2. Keterampilan Memberikan Penguatan

Penguatan adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang
bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima ( siswa )
atau perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi (Muh. Uzer Usman,
2007:80). Keterampilan dasar penguatan adalah respon tingkah laku guru terhadap tingkah laku
siswa berbentuk verbal atau nonverbal (Wina Sanjaya,2006:163). Adapun contoh keterampilan
penguatan verbal dan nonverbal adalah sebagai berikut.

1. Penguatan verbal, yaitu dengan memberikan pujian dan penghargaan bagi peserta
didik.

2. Penguatan nonverbal, yaitu dengan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan,


memberikan usapan kasih sayang, dan sebagainya

3. Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran harus dilakukan secara sistematis agar
peserta didik bisa antusias sebelum pelajaran dimulai dan berkesan setelah pembelajaran usai.
Menurut Wina Sanjaya, membuka pelajaran atau set induction adalah “usaha yang dilakukan
oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental
maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan (Sanjaya,2006:171).

Contoh keterampilan membuka pembelajaran adalah dengan melakukan stimulus


terhadap pelajaran yang akan dipelajari, atau menghubungkan antara materi yang akan
dipelajari dengan materi sebelumnya atau membuat apersepsi berkaitan dengan materi yang
akan dipelajari. Menutup pelajaran (closure) adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itu
dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh
siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan dalam proses belajar
mengajar ( Zainal Asril, 2010:82). Sama halnya dengan membuka, menutup pembelajaran juga
membutuhkan keterampilan. Penutupan pembelajaran tidak bisa dilakukan secara terburu-buru,
melainkan dikondisikan terlebih dahulu, misalnya didahului menyimpulkan pelajaran dan
dilanjutkan dengan berdoa.
4. Keterampilan Mengelola Kelas

Mengelola kelas merupakan tugas wajib bagi seorang guru. Kondusif tidaknya proses
pembelajaran ditentukan dengan bagaimana cara guru mengelola kelas tersebut. Itulah
mengapa, untuk mengelola kelas dibutuhkan suatu keterampilan.Keterampilan mengelola kelas
adalah kemampuan seorang guru untuk mengondisikan kelas sedemikian sehingga proses
pembelajaran bisa berjalan secara optimal.

Contoh keterampilan mengelola kelas adalah saat ada sebagian peserta didik membuat
onar di tengah pembelajaran, guru harus memberikan pengertian pada peserta didik yang onar
tersebut agar pembelajaran bisa berjalan lancar kembali.

5. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Kondisi kelas yang terkadang tidak kondusif membuat guru berpikir lebih ekstra,
bagaimana cara mengembalikan kelas agar lebih kondusif? Tak jarang, Bapak/Ibu mengubah
haluan dengan membentuk kelompok kecil dalam kelas.Masing-masing kelompok
beranggotakan peserta didik yang kemampuan kognitifnya sepadan. Nantinya, Bapak/Ibu guru
akan mendatangi tiap kelompok untuk memberikan bimbingan terkait materi yang sedang
dipelajari.Keterampilan guru seperti ini disebut sebagai keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perseorangan.

6. Keterampilan Mengadakan Variasi

Menurut Wina Sanjaya keterampilan dasar variasi adalah “Keterampilan guru untuk
menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan, sehingga siswa
menunjukkan sikap antusias dan ketekunan, penuh gairah berpartisipasi aktif dalam setiap
langkah kegiatan pembelajaran” (Wina Sanjaya, 2006: 166). Keterampilan mengadakan variasi
ada tiga macam yaitu : variasi cara mengajar guru, variasi dalam menggunakan media atau alat
pengajaran, dan Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa (Muh.Uzer Usman,2007:85-87).

a. Variasi Cara Mengajar Guru.

Contohnya: Penggunaan variasi

yaitu : suara dari keras menjadi lembut,dari tinggi menjadi rendah, dan dari cepat menjadi
lambat.
b. Variasi dalam menggunakan media dan alat pengajaran

Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids).

Contohnya : grafik, bagan, poster, gambar film dan slide.

c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa, bertujuan agar tidak menimbulkan kebosanan dan
kejemuan siswa serta menghidupkan suasana kelas kondusif.

7. Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan mengajar adalah keterampilan seorang guru untuk menyampaikan materi


pada peserta didik. Melalui penjelasan gurulah para peserta didik akan mendapatkan
pengetahuan baru tentang materi yang sedang dipelajari. Keterampilan menjelaskan terdiri dari
dua komponen, yaitu merencanakan dan penyajian.

1. Merencanakan: analisis terhadap hukum-hukum yang digunakan pada materi.

2. Penyajian: cara bagaimana guru menyampaikan materi pada peserta didik.

8. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah keterampilan guru dalam


memberikan bimbingan pada kelompok kecil. Adanya kelompok kecil ini memungkinkan
peserta didik untuk berpikir, berinteraksi sosial, sampai menarik kesimpulan.

Contoh keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah Bapak/Ibu mendatangi


setiap kelompok diskusi lalu memberikan arahan tentang materi/permasalahan yang sedang
didiskusikan. Arahan Bapak/Ibu dan teori yang ada nantinya bisa membantu siswa dalam
menganalisis masalah hingga diperoleh kesimpulan.

Berdasarkan pembahasan di atas, jelas bahwa keterampilan dasar mengajar wajib dimiliki
oleh setiap guru. Dengan adanya keterampilan dasar mengajar, peserta didik diharapkan bisa
lebih antusias dan semangat setiap kali memasuki kelas untuk belajar. Keterampilan dasar ini
bisa diterapkan secara optimal apabila ada kerja sama dari seluruh warga di lingkungan sekolah.
5. Menurut Anda bagaimana cara mengelolah kelas yang efektif? Jawaban Anda
didiperkuatdengan teoriserta diilustrasikan dengan contoh!

Jawab:

Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan
belajar-mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga
dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan (Dr. Suharsimi Arikunto / 1996).
Pengelolaan kelas meliputi dua hal, yaitu pengelolaan yang menyangkut siswa, dan pengelolaan
fisik (ruangan, perabot, alat pengajaran), atau dengan kata lain bahwa pengelolaan kelas khusus
membicarakan pengaturan siswa di dalam sebuah kelas dalam hubungan belajar-mengajar.
Dengan demikian, pengaturan pengelolaan kelas dapat diartikan sama dengan penciptaan
lingkungan belajar.

Menurut Made Pidarta untuk mengelola kelas secara efektif perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:

1. Bahwa kelas adalah sekelompok kerja yang diorganisasikan untuk tujuan tertentu yang
dilengkapi oleh tugas-tugas yang diarahkan oleh guru

2. Dalam situasi kelas, guru bukanlah tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi
bagi seluruh anak dan kelompok.

3. Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku masing-masing


individu dalam kelompok tersebut.

4. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada individu. Pengaruh yang jelek dapat
dibatasi dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka dalam kelas.

5. Praktek guru waktu belajar cenderung berpusat pada hubungan guru dan siswa. Makin
meningkat keterampilan guru mengelola secara kelompok makin puas individu dalam
kelas.

6. Struktur kelompok, pola komunikasi dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara
mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun yang apatis, masa
bodoh, dan bermusuhan
Contoh pengelolaan kelas yang efektif:

1. Pengelolaan tata lingkungan fisik kelas

Salah satu faktor yang penting dalam belajar adalah lingkungan. Guru harus menciptakan
lingkunagan kelas yang membatu perkembangan pendidikan subjek didiknya (siswa).
Lingkungan fisik kelas harus bersih dan sehat.Kelas sedapat mungkin harus merupakan suatu
tempat yang indah dan menyenangkan.Selain itu, pegaturan tempat duduk di kelas juga harus
disesuaikan dengan kondisi kelas, sehingga kelas menjadi tempat yang nyaman dan
menyenangkan untuk belajar.

2. Pengelolaan dan penegakan disiplin kelas

Pengelolaan disiplin dimaksud sebagai upaya untuk mengatur atau mengontrol perilaku
siswa untuk mencapai tujuan pendidikan karena ada perilaku yang harus dicegah atau dilarang
atau sebaliknya harus dilakukan.

3. Pengelolaan perilaku siswa

Perilaku siswa merupakan masalah karena terkait erat dengan efektif belajar dari kedua
siswa dan persfektif guru.Ketika ruang kelas yang bebas dari gangguan, siswa dapat
menggunakan waktu untuk kegiatan belajar dikelas. Perilaku satu siswa yang menganggu dapat
mengalihkan siswa lainnya dari pembelajaran.Perilaku yang tidak pantas harus ditangani
dengan segera untuk mencegah perilaku tersebut terus berkembang dan menyebar. Pengabaian
yang berlangsung lamamenyulitkan bagi para siswa untuk belajar dan menyelesaiakan tugas.
Apabila seluruh perilaku kelas memenuhi harapan, maka pembelajaran dapat dimaksimalkan.

4. Pengelolaan konflik di dalam kelas

Kelas merupakan tempat terjadinya proses belajar mengajar antara guru dengan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Kelas yang baik adalah kelas yang di dalamnya selalu terdapat
interaksi baik anatar guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Bila interaksi ini berjalan
dengan baik maka proses pembelajaran akan lebih kondusif dan efisien. Sebaliknya bila tidak
adanya interaksi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa maka kemungkinan besar
proses pembelajaran terasa.

Anda mungkin juga menyukai