Anda di halaman 1dari 21

RESUME

MODUL 7

METODE, MEDIA, DAN PEMANFAATAN SUMBER


BELAJAR
IPS KELAS TINGGI

KELOMPOK 6

1. ______________ (_)
2. ______________ (_)
3. ______________ (_)

PROGRAM STUDI PGSD SI - POKJAR BUKITTINGGI


UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH PADANG
UNIVERSITAS TERBUKA
2021.1
KEGIATAN BELAJAR 1

MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE, MEDIA DAN


SUMBER BELAJAR IPS SD KELAS TINGGI BERDASARKAN PENDEKATAN
KOGNITIF

A. PENGERTIAN METODE, MEDIA, DAN SUMBER BELAJAR


1. Metode
Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Sebenarnya tidak ada metode yang
cocok untuk semua pokok bahasan yang ada dalam Program Tahunan (Prota) dan Program
Semester (Promes).Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena
itu, guru perlu metode yang tepat sesuai dengan materi ajar yang akan disampaikan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode.
a. Standar kompetensi
b. Kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
c. Kemampuan guru terhadap materi dan metode yang akan dipilih.
d. Jumlah peseta didik yang belajar.
e. Situasi atau kondisi saat belajar.
f. Fasilitas yang dimiliki (media dan sumber belajar).
g. Evaluasi yang dipakai.
Disaat mengajar guru akan dituntut untuk mrnggunakan beberapa metode belajar. Berikut
beberapa metode belajar yang dapat direalisasikan disaat mengajar.

a. Metode ceramah
Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seseorang pembicara di depan kelompok
pengunjung. Namun metode ceramah yang dimaksud adalah suatu bentuk penyajian bahan
pengajaran melalui penerangan dan penuturan lisan oleh guru kepada siswa tentang suatu
topik materi.
Kelebihan metode ini adalah dapat digunakan disaat jumlah siswa yang banyak,
penyampaian materi yang banyak, sebagai penambah bahan yang sudah pernah dibahas, bisa
sebagai pengantar atau mengulang pelajaran, dan pengganti alat/media belajar yang miliki
terbatas.
Kekurangan metode ceramah ini adalah metode kurang baik disaat guru kurang
menguasai bahan atau materi ajar, guru kurang menarik saat menyampaikan pelajaran, dan
guru tidak memberikan ringkasan materi dengan baik.

b. Metode diskusi kelompok


Diskusi kelompok adalah percakapan yang direncanakan atau dipersiapkan diantara tiga
atau lebih topik tertentu, dengan seorang pemimpin.
Metode ini mempunyai keunggulan, yaitu memberi kesempatan untuk saling
mengemukakan pendapat, memperluas pandangan dari setiap anggota kelompok, memupuk
rasa kesatuan dan persatuan, memupuk rasa percaya diri, mengembangkan kepemimpinan
dan demokratis.
Kelemahan diskusi kelompok adalah hanya dapat digunakan dalam cakupan anggota
kelompok yang kecil, topik diskusi biasanya sempit sehingga informasi yang diperoleh
terbatas, pembicaraan topik kelompok akan meluas andai pemimpin diskusi kurang terampil,
dan pembicaraan lebih dikuasai oleh orang suka berbicara.

c. Panel
Panel adalah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan pengunjung tentang sebuah
topik. Pada diskusi panel diperlukan tiga penelis atau lebih dan seorang pemimpin diskusi
atau moderator.
Metode ini memiliki keunggulan, yaitu dapat membangkitkan pemikiran peserta dan
mendorong analisis, dan panelis menguasai masalah karena akan menghadapi pandangan
yang berbeda-beda.
Metode ini memiliki kelemahan, yaitu disaat panelis berbicara terlalu banyak
kemungkinan akan tersesat ke masalah lain, membutuhkan panelis yang terampil, dan
membutuhkan waktu yang cukup lama mengingat persiapannya yang banyak.

d. Studi kasus (case study)


Studi kasus adalah sekumpulan situasi masalah, termasuk detail-detail yang
memungkinkan kelompok menganalisis masalah itu.Permasalahan itu merupakan bagian dari
hidup yang mengundang diagnosis dan pengobatan.
Keunggulan studi kasus adalah dapat disajikan secara tertulis, lisan, difilmkan, direkam
atau diceritakan, sebelum didsajikan dapat didiskusikan, dan setiap anggota dapat kesempatan
umtuk mengajukan pendapat.
Kelemahan studi kasus adalah membutuhkan keterampilan untuk menuliskan masalah,
memerlukan waktu yang lama jika ingin membahas lebih mendalam, dan sulit mencari
pemimpin yang terampil.

e. Metode brainstorming
Brainstorming adalah semacam cara pemecahan masalah, di mana anggota mengusulkan
dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yang terpikirkan.
Keunggulannya adalah meningkatkan antusias anggota untuk mengambil bagian,
terjadinya reaksi berangkai dalam mengeluarkan pendapat, menghemat waktu, tidak terlalu
membutuhkan pemimpin yang terampil, dan ditidak memerlukan alat/media yang banyak.
Kelemahannya adalah mudah terlepas dari kontrol, anggota kelompok cenderung
membua evaluasi segera setelah pendapat diajukan dan tidak semua anggota kelompok dapat
menerima pendapat yang diajukan.

f. Diskusi formal
Diskusi formal adalah metode pemecahan masalah yang sistematis, emcakup
penyampaian masalah, pengumpulan data, mempertimbangkan pemecaan yang mungkin, dan
memilih cara pemecahan yang terbaik.
Keunggulan diskusi formal adalah membangkitkan pemikiran yang logis, mendorong
analisis secara menyeluruh, dapat digunakan pada bermacam-macam problema,
membangkitkan pemusatan pikiran pada setiap peserta, dan meningkatan keterampilan dalam
mengenali problema.
Kelemahannya, yaitu membutuhkan banyak waktu dan sulit jika dipakai dalam kelompok
besar, memerlukan pemimpin yang terampil, dan sulit memperoleh hasil diskusi yang tuntas
sehingga perlu dilanjutkan.

g. Metode tanya jawab


Metode ini dapat dipakai untuk hal-hal berikut.
1) Menanyakan kembali pelajaran yang telah diajarkan.
2) Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama siswa.
3) Memimpin pengamatan dan pemikiran siswa.
Keunggulan metode tanya jawab adalah sebagai berikut.
1) Siswa lebih aktif karena tidak hanya mendengarkan.
2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui apa yang
belum dimengerti oleh siswa.
3) Guru mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah diterangkan.
Kelemahan metode tanya jawab adalah berikut ini.
1) Dengan tanya jawab, pembicaraan kadang-kadang menyimpang dari pokok pembicaraan.
2) Membutuhkan waktu yang lebih lama.

h. Metode kerja kelompok


Kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar yang membagi
siswadalam satu kelas menjadi beberapa kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode kerja kolompok dapat digunakan untuk hal-hal berikut ini.
1) Mengatasi kekurangan alat dan sumber belajar.
2) Mengatasi perbedaan belajar siswa.
3) Mengatasi adanya perbedaan minat belajar siswa.
4) Mengatasitugas pekerjaan yang sangat banyak atau sangat luas.
Kelebihan metode kerja kelompok adalah sebagai berikut.
1) Dapat memupuk rasya kerja sama.
2) Tugas yang luas dapat diselesaikan dengan cepat.
3) Timbul persaingan yang sehat.
Kelemahan metode kerja kelompok adalah sebagai berikut.
1) Adanya sifat-sifat seseorang yang ingin menonjolatau sebaliknya yang lemah merasa
rendah diri dan selalu tergantung kepada orang lain.
2) Orang yang kurang cakapakan menghambat kelancaran tugas atau didominasi oleh
seseorang.

2. Media
Secara sederhana media belajar adalah alat-alat bantu yang digunakan untuk menunjang
pelaksanaan proses belajar mengajar, mulai dari buku sampai penggunaan alat elektronik di
kelas.
Media dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan sebagai berikut.
a. Media visual
Media visual merupakan media yang hanya dapat dipandang.Media ini dibagi menjadi 2
sebagai berikut.
1) Media visual yang tidak diproyeksikan adalah media yang tidak dapat dipantulkan pada
layar. Beberapa media yang termasuk jenis ini, yaitu:
a) Gambar mati atau gambar diam.
Gambar mati mungkin berupa foto, dicetak atau dilukis. Gambar ini diperoleh dari
majalah, surat kabar, atau memotret objek sesuai dengan bahan atau gambar diam.
Kelebihan gambar mati adalah dapat dengan mudah dicari, harganya murah, mudah
dipakai, dapat menjelaskan hal-hal yang abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata, dan
dapat dipakai untuk berbagai jenjang sekolah dan bidang strudi.
Kelemahan gambar mati, yaitu kurang baik untuk kelas besar jika gambarnya kecil, sukar
menggambarkan isi/ketebalan, tidak dapat menunjukkan gerak, dan kadang ada gambar
yang sukar diinterpretasikan.
b) Ilustrasi. Ilustrasi adalah gambar atau wujud lain yang menyertai teks. Tujuan ilustrasi
adalah memperjelas teks atau buku cetakan yang diterbitkan.
c) Karikatur. Karikatur adalah gambar yang disederhanakan bentuknya dan biasanya berisi
sindirian dan dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk semua tingkatan sosial,
mulai dari orang-orang yang tidak bersekolah sampai masyarakat yang berpendidikan
tinggi.
d) Poster. Poster merupakan gambar yang dipadukan dengan unsur-unsur visual lain seperti
garis, gambar, dan kata-kata singkat dengan maksud menarik perhatian dan
mengomunikasikan pesan secara efektif. Agar menarik poster biasanya menggunakan
warna-warna yang menarik agar dapat perhatian.
e) Bagan. Bagan adalah gambaran sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan kata-
kata. Tujuannya untuk meragakan adanya hubungan, perkembangan atau perbandingan.
f) Diagram. Diagram adalah suatu gambaran dari suatu objek atau proses.
g) Grafik. Grafik adalah pemakaian lambang-lambang visual, seperti garis-garis, titik-titik,
gambar atau bentuk-bentuk tertentu sehingga menarik dan mudah dipahami.
h) Peta. Peta adalah gambaran permukaan bumi jika dilihat dari atas dengan skala tertentu.
Ada beberapa jenis peta, yaitu peta umum, peta khusus, peta timbul, atlas, bola bumi atau
globe.
2) Media visual yang diproyeksikan pada layar karena bahan yang dipakai tembus cahaya.
Media ini dapat diproyeksikan pada berbagai jenis proyektor, sedangkan yang
diproyeksikan pada layar dapat berupa tulisan, grafik, gambar, peta, diagram, dan lain-
lain.
b. Media audio
Media audio merupakan jenis media yang hanya dapat didengar.Media ini perlu
dipelajari karena dalam menerima pelajaran dari guru, siswa selalu mendengarkan.Adanya
media ini dapat menagtasi kejenuhan, seperti wawancara, berita radio, drama radio, seminar,
dan lain-lain.
c. Media audiovisual
Media ini selain bisa didengar juga bisa dilihat, contohnya slide suara dan televisi.

3. Sumber belajar
Sumber belajar adalah segala bentuk penyajian bahan atau marteri yang dapat disajikan
sumber untuk belajar. Contohnya, buku, majalah, surat kabar, peta, dan lain-lain.

B. PENGERTIAN PENDEKATAKAN KOGNITIF


Aspek yang termasuk kognitif adalah pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Pendekatan kognitif ini menekankan pada bagaimana cara individu
memberi respons yang datang dari lingkungan dengan cara mengorganisasikan data,
memformulasikan masalah, membangun konsep, dan rencana pemecahan masalah dengan
simbol-simbol verbal dan nonverbal. Secara sederhananya pendekatan kognitif adalah suatu
pendekatan yang menekankan pada kecakapan intelektual.

C. MERANCANG METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN


PENDEKATAN KOGNITIF
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif adalah latihan
inkuiri.Metode ini berangkat dari suatu kenyataan bahwa perkembangan individu itu bersifat
independen (bebas).oleh karena itu, dalam penerapannya lebih menitikberatkan pada
penyelidikan yang bersifat bebas, tetapi terarah dan sistematis.
Metode latihan inkuiri didasarkan atas terjadinya konfrontasi intelektual. Guru harus
mampu menyajikan peristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa untuk terjadinya
konfrontasikan intelektual.
Tahap-tahap penerapan metode latihan inkuiri adalah sebagai berikut.
1. Menyajikan masalah
2. Mengumpulkan data dan verifikasi data.
3. Mengumpulkan unsur baru
4. Merumuskan penjelasan.
5. Menganalisis terhadap proses inkuiri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan metode latihan inkuiri adalah
sebagai berikut.
1. Rencanakan waktu yang akan digunakan.
2. Siswa dapat melakukan secara kelompok.
3. Lanjutkan latihan inkuiri dengan jalan diskusi.
4. Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.

D. MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN


PENDEKATAN KOGNITIF
Sebagai contoh, disajikan kurikulum Sekolah Dasar Kelas 6 semester II.
1. Kompetensi dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara tetangga.
2. Materi pokok
Gelaja alam dan sosial negara Indonesia dan negara tetangga.
3. Hasil belajar
a. Membandingkan gejala alam negara Indonesia dengan negara-negara tetangga.
b. Mendeskripsikan gejala sosail Indonesia dan negara-negara tetangga.
4. Indikator
a. Menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga Indonesia.
b. Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara tetangga.
c. Membandingkan ciri-cir gejala sosial di Indonesia dengan negara-negara tetangga.
d. Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.
Langkah selanjutnya sebagai berikut.
1. Menyajikan masalah.
2. Mengumpulkan data dan verifikasi data.
3. Mengumpulkan unsur baru.
4. Merumuskan penjelasan.
5. Menganalisis proses inkuiri.
KEGIATAN BELAJAR 2

MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN


IPS DI SD BERDASARKAN PENDEKATAN SOSIAL

A. Pengertian Pendekatan Sosial


Pendekatan social mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan
memusatkan perhatiannya kepada proses social yang merupakan negoisasi social. Salah
satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan social adalah metode inkuiri
social. Metode ini berangkat dari kenyataan bahwa peserta didik sering menghadapi
masalah-masalah social. Dalam pelaksanaan metode mengajar inkuiri social siswa diatur
dalam bentuk struktur social. Peserta didik akan membentuk system social yang berubah
dan berangkat dari tahap yang satu ketahap berikutnya. Peserta didik berusaha
menemukan jawaban sendiri atasa masalahnya.
Terdapat 3 ciri pokok metode inkuiri social sbg berikut :
1. Adanya aspek-aspek social dalam kelas yang dapat menumbuhkan terciptanya
suasana diskusi.sebagai arah hipotesis
2. Adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam pemecahan masalah
3. Adanya fakta-fakta sebagai bahan pembuktian hipotesis.
Ketika proses inkuiri social berlangsung guru harus berperan sebagai
pembimbing. Dalam membimbing peserta didik, guru jangan jadi sebagai pemerintah
akan tetapi guru sebagai motivator dan reflector. Kegiatan yang harus dilakukan guru
sebagai pembimbing adalah sebagai berikut :
1. Memberikan bantuan kepada peserta didik dalam menjelaskan kedudukan peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Memberikan penjelasan tentang cara-cara belajar yang harus dilakukan peserta
didik
3. Memberikan penjelasan tentang cara-cara menyusun rencana yang akan dilakukan
4. Membantu peserta didik dalam merumuskan setiap istilah yang ada pada hipotesis
5. Membantu peserta didikdalam memilih dan menyusun asumsi-asumsi yang akan
digunakan serta cara diskusi dan berpikir efektif dan objektif.
B. Cara Merancang Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan
Pendekatan Sosial
Tahap-tahap penerapan metode inkuiri social adalah sebagai berikut :
1. Tahap orientasi
Peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah social
yang dijadikan pokok pembahasan. Masalah social hendaknya masalah yang
betul-betul menarik dan memerlukan pemecahan secepatnya.
2. Tahap hipotesis
Hipotesi yang baik harus memenuhi syarat sebagaimana berikut ini yaitu valid
(sahih) yaitu menguji apa yang seharusnya diuji, kompatibilitas yaitu adanya
kesesuaian antara hipotesis dengan generalisasi pengalaman siswa/guru yang telah
di peroleh sebelumnya, mempunyai hubungan dengan pristiwa yang telah terjadi
agar dapat diadakan pembuktian.
3. Tahap definisi
Peserta didik mengadakan pembahasan mengenai pengertian istilah yang terdapat
pada hipotesis
4. Tahap eksplorasi
Peserta didik megadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan
mengembangkan hipotesis dengan implikasi dan asumsi-asumsinya.
5. Tahap pembuktian hipotesis
Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan mealakukan pengumpulan data
melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang
dibahas.
6. Tahap generalisasi
Peserta didik dengan bantuan guru menyususun pernyataan yang benar-benar
terbaik untuk pemecahan masalah.

C. Menerapkan Metode Pembelajaran IPS Di SD Berdasarkan Pendekatan Sosial


Sebagai contoh kita ambil kurikulum sekolah dasar kelas 5 semester 1 sebagai berikut:
1. Kompetensi dasar
Kemampuan memahami keadaan penduduk dan pemerintahan di Indonesia
2. Pokok bahasan
Penduduk dan system pemerintahan
3. Hasil belajar
a. Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia
b. Mendeskripsikan perandan tanggung jawab pemerintahan
4. Indicator
a. Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan, persebaran dan
kepadatan penduduk di indonesia
b. Menginterpretasi berbagai grafik penduduk
c. Menjelaskan permasalahan penduduk di Indonesia
d. Mengidentifikasi bentuk, sebab dan akibat perpindahan yang terjadi di
Indonesia
e. Menguraikan pengertian pemerintahan, pemerintahan daerah dan
pemerintahan pusat
f. Menjelaskan system pemerintahan demokrasi
g. Memberi contoh tugas dan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat
Setalah melakukan hal-hal tersebut maka langkah selanjutnya adalah :
a. Tahap orientasi
Peserta didik di bantu oleh guru mengambil dan menetapkan masalah yang
berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak, golongan penduduk muda,
persebaran tidak merata dan kepadatan yang tinggi. Salah satu akibatnya
adalah munculnya masalah social, yaitu kemiskinan
b. Tahap hipotesis
Peserta didik dengan bantuan guru menyusun hipotesis, yaitu berikut ini :
1. Kondisi fisik suatu daerah lahan pertanian yang sempit mempunyai
hubungan dengan terjadinya kemiskinan
2. Kualitas sumber daya manusia yaitu tingkat pendidikan yang rendah,
mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskin.
c. Tahap defenisi
Peserta didik membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam
hipotesis:
a. Kondisi fisik adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai pengaruh
terhadap peri kehidupan manusia,misalnya keadaan sumber daya alam
pada suatu daerah
b. Kualitas sumber daya manusia adalah derajat kemampuan manusia untuk
mengolah sumber daya alam dengan teknologi yang dimiliki
c. Kemiskinan dibedakan menjadi dua yaitu kemiskinan alamiah dan
kemiskinan structural.
d. Pada golongan penduduk muda bentuk grafik penduduknya seperti
pyramid, yaitu gilongan penduduk usia muda jauh lebih besar dari pada
usia dewasa dan tua
d. Tahap eksplorasi
Peserta didik mengadakan pengajuan hipotesis dengan logika deduksi dan
mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta asumsi-asumsi yang
mendasarinya.
e. Tahap pembuktian
Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan mengumpulkan data
melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang
dibahas.
f. Tahap generalisasi
Peserta didik dengan bantuan guru menyusun pernyataan terbaik sebagai
jawaban atas masalah yang dibahas, yaitu berikut ini.
1. Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskina di suatu
daerah
2. Kualitas sumber daya manusiayang rendah mendukung terjadinyaa
kemiskinaan di suatu daerah.
KEGIATAN BELAJAR 3

MERANCANG DAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD


BERDASARKAN PENDEKATAN PERSONAL

A. Pengertian Pendekatan Personal


Pendekatan personal adalah suatu pendekatan yang menekankan pada usaha
membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya dan pembentukan sikap. Setiap
individu mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, menuntut pendekatan
yang berbeda pula. Salah satu contoh pendekatan personal adalah metode pertemuan
kelas.

B. Cara Merancang Metode Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Personal


Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal yang
akan dipilih sebagai contoh adalah metode pertemuan kelas. Metode ini berdasakan pada
teosi glasser yang mempunyai dua asumsi, pertama bahwa manusai itu mempunyai 2
kebutuhan dasar, yaitu cinta dan hargaa diri. Kedua kebutuhan tersebut berakar dalam
hubungan anatar manusia. Masalh individu muncul apabila ia tidak dapat memenuhi
kebutuhan pokok.
Metode pertemuan kelas , dilihat dari fokus pembicaraan dalam diskusi menurut
glasser dibedakan menjadi 3 tipe sebagai berikut:
1. Tipe pertemuan pemecahan masalah
Dalam pertemuan ini peserta didik berusaha mengembangkan tanggung jawab
untuk belajar dan berprilaku dengan memcahkan masalahnya di dalam kelas.
2. Tipe pertemuan terbuka
Guru memulai pertemuan dengan pertanyaan “apa yang menarik perhatian kalian”
peserta didik di beri kebebasan dalam memikirkan dan menjawab pertanyaan dari
guru, peserta didik berinisiatif untuk berdiskusi dengan memunculkan suatu topik
yang menarik berdasarkan pengalamnnya.
3. Tipe pertemuan terarah dan terbuka
Pada dasarnya sama dengan tipe kedua, tetapi permasalahannya diarahkan kepad
hal-hal yang sedang dipelajari peserta didik. Beberapa pedoman guru dalam
menerapkan metode pertemuan kelas, antara lain berikut ini :
1. Guru mengarahkan interaksi dalam kegiatan belajar dan mengajar
2. Kepemimpinan guru sebagai penengah
3. Dalam tahapan tertentu guru harus mendorong peserta didik untuk berinisiatif
4. Guru mengembangkan hubungan yang sangat menarik dan sensitif
5. Guru mendorong peserta didik untuk bertanggung jawab mendiagnosis prilaku
sendiri dan menolak prilaku yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
6. Guru secar keseluruhan mengidentifikasikan, memilih dan menaati alternatif
prilaku
7. Guru harus mampu menciptakan iklim terbuka dan mengendalikan kelompok
untuk menilai prilaku, mengambil kesepakatan dan menilai tindak lanjut.

Langkah-langkah penerapan metode pertemuan kelas adalah sebagai berikut :


1. Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan
Iklim yang mengundang keterlibatan adalah iklim yang hangat, bersifat
pribadi dan hubungan guru dan peserta didik dan peserta didik dengan
peserta didik baik. Tugas guru adalah sebagai berikut :
a. Mendorong setiap peserta didik untuk berperan serta dalam kegiatan
belajar mengajar
b. Menyeleksi pendapat peserta didik tanpaa disertai dengan celaan dan
penilaian
2. Menyajikan masalah untuk diskusi
Tugas peserta didik dibantu guru adalah :
a. Mengajukan masalah
b. Mengemukakan masalah
c. Mendeskripsikan masalah
d. Megidentifikasi konsekuensi
e. Mengidentifikasi norma sosial
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
Peserta didik dapat membuat pertimbangan pribadi terhadap prilakunya
sendiri. harus Untuk dapat melakukan tindakan tersebut peserta didik
harus :
a. Mengidentifikasi nilai dari masalah prilaku dan norma sosial
b. Membuat pertimbangan pribadi terhadap norma-norma sosial yang
dapat mengarah kepada pemilihan prilaku dan nilai-nilai prilaku yang
ditemukan
4. Mengidentifikasi alternatif tindakan
Siswa mengidentifikasi alternatif prilaku khusus dan siswa sepakat untuk
menaatinya
5. Merumuskan kesepakatan
Peserta didik secara bersama merumuskan kesepakatan. Apa yang sudah
ditentukan dan dirumuskan bersama harus dipenuhi dan di taatinya.
6. Prilaku tindak lanjut
Mengukur efektivitas kesepakatan dan prilaku baru.

C. Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Modifikasi


personal
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum sekolah dasar kelas 5 semester 2 sebagai berikut :
1. Kompetensi dasar
Kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan
tokoh-tokoh pergerakan nasional
2. Pokok bahasan (materi pokok)
Perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional indonesia
3. Hasil belajar
a. Mengidentifikasi tokoh-tokoh penting pergerakan nasiaonal dan tokoh-tokoh
pejuang setempat
b. Mengidentifikasi peranan sumpah pemnuda 28 Oktober 1928 dalam
mempersatukan indonesia
4. Indikator
a. Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh-tokoh penting pergerakan nasional
(misal R.A Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara, Dowes dekker)
b. Membuat laporan tentang tokoh pejuang yang ada di provinsinya
c. Menceritakan pristiwa sumpah pemuda
d. Menceritakn peranan masing-masing tokoh dalam pristiwa sumpah pemuda 28
oktober 1928
e. Menceritaka peranan sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatukan
Indonesia
Setelah guru memahami hal-hal di atas maka langkah selanjutnya adalah berikut ini :
1. Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan
Dalam tahap ini guru berusaha mendorong peserta didik berperan serta dan
berbicar mengenai sumpah pemuda. Guru menyeleksi pendapat-pendapat peserta
didik mengenai sumpah pemuda tanpa celaan dan penilaian. Peserta didik diberi
kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya.
2. Menyajikan masalah untuk diskusi
Tindakan –tindakan yang dapat dilakukan guru adalah :
a. Memberikan pembenaran prilaku peserta didik
b. Turut campur tangan jika peserta didik cendrung kearah mencela dan
mengkritik
c. Menugasi kelompok untuk menjelaskan sumpah pemuda
Kemudian guru an peserta didik mengidentifikasi norma-norma sosial dari
pristiwa sumpah pemuda yang dapat dijadikan contoh yang baik bagi
pembentukan sikap peserta didik dala menghadapi masalh-masalah sosial.
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
Nilai –nilai tersebut adalah :
a. Nilai kebersamaan dalam mencapai tujuan luhur
b. Nilai persatuan dan kesatuan bangsa
c. Nilai kebulatan tekat untuk mencapai kemerdekaan
d. Nilai menghargai pendapat dan karya orang lain
4. Mengidentifikasi altrnatif tindakan
Peserta didik menunjukkan nilai-nilai dari pristiwa sumpah pemuda dalam
memecahkan masalah sosial sehari-hari. Nilai-nilai yang ditemukan merupakan
suatu hasil penggalian dari sumpah pemuda yang dapat digunakan untuk
menyikapi masalah-masalah sosial.
5. Meruuskan kesepakatan
Peserta didik merumuskan dan menyepakati sikap dan prilaku serta menaatinya
6. Prilaku tindak lanjut
Peserta didik menilai efektifitaas prilaku baru yang diperoleh dan memperkuatnya
untuk tindakan-tindakan mendatang.
KEGIATAN BELAJAR 4

MERANCANG DAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD


BERDASARKAN MODIFIKASI PERILAKU

A. PENGERTIAN PENDEKATAN MODIFIKASI PERILAKU

Ciri Pendekatan ini adalah adanya kecenderungan memecah tugas belajar menjadi
sejumlah perilaku yang kecil (langkah-langkah kecil) dan berurutan. Belajar dipandang
bukan sebagai sesuatu yang menyeluruh, tetapi diuraikan dalam langkah-langkah yang
konkret dan dapat diamati.

Mengajar pada dasarnya adalah mengusahakan terjadinya perubahan dalam perilaku


peserta didik dan perubahan perilaku tersebut harus dapat diamati secara jelas.

Rumpun pendekatan perilaku:

1. Pendekatan pengelolaan kontingensi

Lebih menekankan pada penguasaan fakta, konsep dan skill yang dijadikan
dasar pengubahan tingkah laku.

2. Pendekatan mawas diri

Menekankan pada bentuk tingkah laku sosial dan keterampilan mawas diri.

3. Pendekatan relaksasi

Menekankan pada pembentukan pribadi yang dapat menanggulangi stress dab


kecemasan

4. Pendekatan reduksi stress

Menekankan pada cara menghadapi kecemasan dalam situasi sosial.

5. Pendekatan assertive training

Pendekatan ini mempunyai tujuan yang bersifat langsung, spontanitas ekspresif


dalam merasakan perubahan sosial.

6. Pendekatan direct training

Lebih menekankan pada pembentukan pola-pola tingkah laku dan keterampilan.


B. CARA MERANCANG METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD BERDASARKAN
PENDEKATAN MODIFIKASI PERILAKU

Salah satu pendekatan modifikasi perilaku adalah pendekatan mawas diri atau
model mengajar pengendalian diri. Pembelajaran dengan pendekatan mawas diri melalui
5 tahap, yaitu:
1. Tahap pengenalan prinsip tingkah laku

Guru memperkenalkan program dan prinsip pengendalian diri. Bertujuan agar


peserta didik memahami kesulitan yang dihadapi dalam pengendalian diri, terutama
yang terletak pada fungsi lingkungan yang tidak permanen.

2. Tahap menetapkan data dasar.

Dimaksudkan untuk mengetahui dengan pasti perangsang yang terkendali, perilaku


yang terbentuk dan respon yang sesuai atau tidak sesuai.

3. Tahap menyiapkan program yang realistis

Guru harus mampu membantu peserta didik dalam menyusun program secara
realistis dan seimbang. Program harus mempunyai tujuan jangka pendek dan jangka
panjang secara jelas. Guru harus mendorong peserta didik untuk melaksanakan
program yang telah disusunnya.
4. Tahap pelaksanaan program
Peserta didik melaksanakan program yang telah direncanakan. Selama dalam jangka
waktu pelaksanaan program, peserta didik mengadakan pertemuan secara berkala
dengan guru untuk menelaah kemajuan dan mengubah program apabila diperlukan.
5. Tahap evaluasi dan tindak lanjut

Guru melakukan penilaian terhadap tingkah laku peserta didik, apa sudah sesuai
yang diprogramkan dan menentukan tingkah laku sebagai tindak lanjut.
C. MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG
BERLANDASKAN PENDEKATAN MODIFIKASI PERILAKU

Untuk menerapkan penggunaan metode ini diambil contoh materi dari GBPP IPS
Sekolah Dasar Kelas 5 semester II
1. Kompetensi Dasar

Kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan


tokoh-tokoh Pergerakan Nasional.
2. Materi Pokok

Pendudukan Jepang di Indonesia.


3. Hasil Belajar

Mendeskripsikan penduduk Jepang di Indonesia

4. Indikator (Uraian Materi)

a. Menceritakan pendudukan Jepang di Indonesia

b. Menceritakan sebab dan akibat pergerakan tenaga romusa oleh Jepang


terhadap penduduk Indonesia.
5. Pelaksanaan Pembelajaran

Setelah mempelajari KD, materi pokok, hasil belajar, dan indikator, guru
dapat menjelaskan materi tersebut dengan cara yang mudah diterima. Guru
memberikan penilaian hal menguntungkan dan merugikan bagi penduduk.
Menyebutkan sebab dan akibat pergerakan tenaga romusa oleh Jepang terhadap
penduduk Indonesia.
KEGIATAN BELAJAR 5

MERANCANG DAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD


BERDASARKAN PENDEKATAN EKSPOSITORI

A. PENGERTIAN PENDEKATAN EKSPOSITORI

Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada pengolahan


materi pelajaran yang telah jadi atau siap disampaikan kepada peserta didik. Guru
memberikan materi yang sudah siap, sehingga siswa tidak perlu mencari, menemukan,
dan memecahkan sendiri. Kegiatan ekspositori lebih menekankan pada kegiatan guru.

B. MERANCANG METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD BERDASARKAN


PENDEKATAN EKSPOSITORI

Metode ceramah dalam pendekatan ekspositori mempunyai kelebihan dan


kekurangan. Kekurangannya siswa membutuhkan konsentrasi untuk menangkap
materi yang dijelaskan. Kelebihannya ceramah bisa digunakan jika materinya banyak,
untuk materi/bahan ajar baru dan peserta didik dapat memahami informasi melalui
kata-kata.
Langkah-langkah dalam melaksanakan metode ceramah adalah sebagai berikut:

1. Melakukan kegiatan pendahuluan

2. Menyajikan bahan pelajaran dengan memperhatikan faktor-faktor berikut ini:

a. Perhatian peserta didik

b. Menjelaskan materi pelajaran

c. Kegiatan bervariasi

d. Feedback dari siswa

e. Adanya motivasi

3. Menutup pelajaran dengan kegiatan berikut ini.

a. Menarik kesimpulan
b. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

c. Melaksanakan penilaian akhir

d. Tindak lanjut

C. MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD BERDASARKAN


PENDEKATAN EKSPOSITORI

Sebagai contoh untuk menerapkan pendekatan ekspositori (metode ceramah)


diambil dari kurikulum SD Kelas 6 semester II.
1. Kompetensi Dasar

Kemampuan memahami gejala alam dan sosial Negara Indonesia dan Negara
Tetangga.

2. Materi Pokok

Gejalal alam dan sosial Indonesia dan negara tetangga

3. Hasil Belajar

a. Membandingkan gejala alam Negara Indonesia dengan Negara-negara


tetangga.

b. Mendeskripsikan gejalasosial Indonesia dan Negara-Negara tetangga.

4. Indikator

c. Menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga Indonesia

d. Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara tetangga

e. Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.

Setelah materi pokok, hasil belajar, dan indikatornya, guru dapat memilih materi
apa yang dapat dijelaskan dan materi apa yang diberikan sebagai tugas. Kemudian
melaksanakan langkah- langkah dalam pembelajaran.
Demikianlah rancangan dan bagaimana cara menggunakan kelima pendekatan
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam pembelajaran IPS di kelas tinggi sehingga
mampu membuat peserta didik mencapai hasil yang maksimal dalam kegiatan
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai