Ide dasar PembuatanPada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam mengubah atau
mengonversi satuan ukuran suatu benda. Konversi berarti mengubah. Besaran apapun yang
diukur, seperti panjang, berat atau kecepatan, terdiri dari angka dan satuan. Sering kita diberikan
besaran dalam satuan tertentu dan kita ingin menyatakannya dalam satuan lain. Misalnya
diketahui panjang benda dalam satuan kilometer sedangkan yang dibutuhkan adalah satuan
meter. Di dalam pelajaran matematika SD satuan panjang benda yang dipelajari terdiri dari
kilometer, hektameter, dekameter, meter, desimeter, centimeter dan milimeter.Untuk membantu
siswa lebih memahami materi satuan ukur panjang maka dapat dibantu dengan memanfaatkan
media alat peraga yang berbentuk Tangga Satuan Panjang. Dengan adanya alat peraga ini
diharapkan kesulitan siswa untuk mengonversi satuan panjang dapat diatasi.
B. Kompetensi DasarMenghitung satuan ukur panjang suatu benda dan mengatasinya dalam
penyelesaian masalah terutama Siswa Sekolah Dasar Kelas IV.
Tujuan Pembuatan
Alat Peraga Tangga Satuan ini digunakan untuk memudahkan siswa dalam
menghitung panjang suatu benda dan mengonversikan ke dalam satuan lain.
D. Manfaat Pembuatan
Memudahkan siswa dalam menghitung dan mengoversi satuan panjang
Menarik motivasi siswa dalam mempelajari satuan panjang
Memberi inovasi baru dalam pembelajaran matematika terutama dalam materi
Konversi Satuan Ukur
E. Alat dan Bahan
Kayu
Triplek
Gergaji
Cat
Paku
Palu
Kuas
SpidolF.
Cara Pembuatan
Memotong kayu menjadi 7 bagian yang tidak sama Panjang
Memaku kayu tersebut dengan alasnya yang terbuat dari kayu pula.
Memberi cat warna kepada kayu dan alasnya.
Menutup bagian depan dengan triplek yang sudah dihias semenarik mungkin
Membuat dadu kecil untuk satuan ukur dari kayu.
Dengan nama Allah SWT. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kita patut
bersyukur karena dengan izin-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah yang berjudul “ALAT PERAGA PENDIDIKAN” ini telah kami susun dengan
semaksimal mungkin dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar proses pembuatan makalah ini. Untuk itu tidak lupa kami berterima kasih
kepada semua pihak yang telah ikut andil dalam proses pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sebagai manusia biasa yang juga tidak luput
dari yang namanya salah, mengucapkan pe`rmohonan maaf karena masih banyak
kekurangan baik dari susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerimah segala saran dan kritik dari pembaca dan
pihak lain. Sekian kata pengantar kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan
dapat memberikan motivasi kepada pembaca.
Penyusun
Kelompok 8
Daftar Isi
SAMPUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang………………………………………………………………………. 1
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………….. 2
3. Tujuan ………………………………………………………………………………….. 2
4. Manfaat………………………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan………………………………………………………………………………… 7
Daftar pustaka……………………………………………………………………………… 8
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Hakekat Matematika dan aplikasinya menjadi salah satu tujuan pendidikan matematika.
Oleh karena itu pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika sangat
diperlukan, konsep merupakan bagian dasar untuk membangun pengetahuan yang
mantap karena konsep merupakan bagian dasar ilmu pengetahuan. Konsep dalam
matematika adalah ide atau gagasan yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan
benda (obyek) ke dalam contoh. Akan dapat diartikan bahwa konsep matematika
abstrak yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan (mengklasifikasikan) obyek
atau kejadian. Konsep dapat dipelajari definisi atau pengamatan langsung seperti
melihat, mendengar, mendiskusikan, dan memikirkan tentang kebenaran contoh. Untuk
menanamkan satu konsep agar pemahaman konsep dapat tercapai dengan
memberikan contoh-contoh yang berhubungan dengan suatu konsep. Sebagai
implikasinya, maka dalam penyampaian materi pembelajaran matematika haruslah
menarik perhatian siswa, agar dapat meningkatkan rasa antusias siswa serta
memberikan motivasi pada siswa. secara singkat dapat dikatakan bahwa hakekat
matematika berkenaan denngan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubunganya
diatur menurut urutan yang logis.
2. Perumusan Masalah
1. Apakah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar
matematika?
2. Apakah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?
3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari pembuatan alat peraga “interval
tangga” adalah sebagai berikut:
1.Manfaat teoritis
1.Sebagai pengembangan dalam pembuatan alat peraga untuk mata pelajaran matematika
2.Manfaat praktis
Bagi siswa
1.Menarik perhatian siswa dalam proses belajar
2.Merangsang siswa agar lebih menyukai pelajaran matematika
Bagi guru
1.Membantu dalam mengembangkan alat peraga yang tepat dalam mengajarkan
matematika
2. Menambah variasi dalam proses belajar mengajar
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga Pendidikan
1. Pengertian Alat Peraga Pendidikan
1. Sudjana, 2009, Alat Peraga Pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata
dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih
efektif dan efisien.
2. Faizal, 2010, mendefinisikan Alat Peraga Pendidikan sebagai instrument audio maupun
visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan
membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi.
3. Wijaya dan Rusyan, 1994 yang dimaksud Alat Peraga Pendidikan adalah media
pendidikan berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi
belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar.
4. Nasution, 1985 alat peraga pendidikan adalah alat pembantu dalam mengajar agar
efektif”.
5. Suhardi, 1978 Pengertian alat peraga pendidikan atau Audio-Visual Aids (AVA) adalah
media yang pengajarannya berhubungan dengan indera pendengaran (
6. Sumad, 1972, mengemukakan bahwa alat peraga atau AVA adalah alat untuk
memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera. Alat peraga
merupakan salah satu dari media pendidikan adalah alat untuk membantu proses belajar
mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif.
7. Amir Hamzah, 1981 bahwa Alat Peraga Pendidikan adalah adalah alat-alat yang dapat
dilihat dan didengar untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif”. Sedangkan
yang dimaksud dengan alat peraga menurut Nasution (1985: 95) adalah “alat bantu dalam
mengajar lebih efektif”.
Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa pengertian alat peraga pendidikan adalah
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
km = kilo meter
hm = hekto meter
5 km = m
3 dm = cm
1. PROSEDUR PENGGUNAAN TANGGA SATUAN
Tangga Konversi Satuan
Kali ini kita akan belajar mengenai tangga konversi, sudah banyak yang tau kan? apa
itu tangga konversi, tangga konversi yaitu tingkatan nilai dari satuan. Dibuatnya tangga
konversi agar kita mudah untuk mengingat perbandingan nilai antara satu tingkatan
dengan tingkatan yang lain. Kali ini akan saya berikan 4 tangga konversi, yaitu :
cara mudahnya yaitu ketika setiap turun tangga satu tingkat nilai dikalikan 10
misal:
1 m = 10 dm = 100 cm = 1000 mm
dan ketika setiap naik tangga satu tingkat nilai dibagi dengan 10
misal:
1000 m = 1 km
untuk adik-adik sekalian silahkan dicoba dengan nilai-nilai lain misalnya 500 m = … km
atau lain sebagainya sehingga kalian bisa mengerti dan hapal diluar kepala
Cara membuat alat peraga interval tangga satuan panjang
1.
Alat dan bahan
Strofom
Lem
Kertas
Triplek
Kertas hvs berwarna ( kuning )
Lakban
2.
Cara pembuatan
Bungkus triplek menggunakan kertas hvs berwarna
Setelah terbungkus, berikan lakban pada setiap sisinya
Sekarang kita akan membentuk strofomnya
Buat strofomnya membentuk seperti tangga, setelah itu bungkus menggunakan kertas
mermer yang berwarna ( kuning ) serapi munkin.
Setelah itu tempelkan strofom yang sudah di bentuk pada triplek.
Lalu, tambahkan keter
Satuan panjang atau satuan jarak adalah satuan yang paling populer. Satuan panjang digunakan
sebagai alat pembanding besaran dimensi suatu benda atau jarak antara satu titik ke titik lainnya.
Dengan menggunakan satuan panjang kita dapat membayangkan dengan lebih mudah panjang
sebuah benda atau jarak suatu tempat. Beberapa besaran yang menggunakan satuan panjang atau
jarak antara lain: panjang, lebar, tinggi, kedalaman, radius, diameter, ketebalan, gap, jangkauan,
jarak, dan lain sebagainya.
Tangga konversi satuan panjang atau yang biasa disebut dengan tangga satuan panjang adalah
grafik yang menunjukkan urutan satuan panjang secara bertingkat. Tangga konversi satuan
panjang ini sangat bermanfaat untuk memudahkan pemahaman tentang hubungan antara satuan-
satuan panjang yang berbeda dan cara mengubah satuan panjang yang satu ke satuan panjang
lainnya.
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai tangga satuan panjang dalam sistem metrik (sistem
internasional, SI). Dalam sistem satuan SI, satuan dasar panjang atau jarak adalah meter. Nama
satuan panjang lainnya didasarkan pada satuan meter ini, misalnya millimeter, centimeter,
kilometer, dan lain sebagainya.
Ada beberapa alasan mengapa konversi satuan dilakukan. Konversi dapat bertujuan untuk
menyederhanakan angka (misalnya 0,01 m disederhanakan menjadi 1 cm), menyamakan dengan
satuan yang lain, mengikuti standar penggunaan (misalnya gambar teknik harus menggunakan
satuan mm), atau agar lebih mudah dipahami oleh orang lain (misalnya angka jarak 150 m lebih
mudah dibayangkan daripada 1,5 hm).
Satuan panjang paling besar berada di posisi paling atas. Satuan panjang paling kecil berada di
posisi paling bawah.
Konversi ke satuan yang lebih besar (lebih tinggi) satu tingkat, dibagi 10. Konversi ke satuan
yang lebih kecil (lebih rendah) satu tingkat, dikali 10.
Konversi ke satuan yang lebih besar (lebih tinggi) dua tingkat, dibagi 10 dua kali (dibagi 100).
Konversi ke satuan yang lebih kecil (lebih rendah) dua tingkat, dikali 10 dua kali (dikali 100).
Dan seterusnya.
Contoh Cara Menggunakan Tangga Satuan Panjang
Berikut beberapa contoh soal cara mengubah satuan panjang atau satuan jarak menggunakan
tangga konversi satuan.
Contoh Soal 1
Soal: 125 m = ….. hm
Jawab:
Contoh Soal 2
Soal: Diketahui jarak antara kota A dan kota B adalah 87,2 km. Berapa dam jarak antara kedua
kota tersebut?
Jawab:
Contoh Soal 3
Soal: Diketahui tinggi sebuah lemari 1,85 meter. Hitunglah tinggi lemari tersebut dalam satuan
millimeter.
Jawab:
2 .B. Saran
Dalam pembelajaran Konversi Satuan, kami menyarankan kepada guru agar
menggunakan alat peraga supaya siswa tertarik untuk belajar matematika. Di samping
itu, siswa tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran dan membantu guru dalam
memahamkan siswa.
Hakekat Matematika dan aplikasinya menjadi salah satu tujuan pendidikan matematika. Oleh
karena itu pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan, konsep
merupakan bagian dasar untuk membangun pengetahuan yang mantap karena konsep merupakan
bagian dasar ilmu pengetahuan. Konsep dalam matematika adalah ide atau gagasan yang
memungkinkan kita untuk mengelompokkan benda (obyek) ke dalam contoh. Akan dapat diartikan
bahwa konsep matematika abstrak yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan
(mengklasifikasikan) obyek atau kejadian. Konsep dapat dipelajari definisi atau pengamatan
langsung seperti melihat, mendengar, mendiskusikan, dan memikirkan tentang kebenaran contoh.
Untuk menanamkan satu konsep agar pemahaman konsep dapat tercapai dengan memberikan
contoh-contoh yang berhubungan dengan suatu konsep. Sebagai implikasinya, maka dalam
penyampaian materi pembelajaran matematika haruslah menarik perhatian siswa, agar dapat
meningkatkan rasa antusias siswa serta memberikan motivasi pada siswa. secara singkat dapat
dikatakan bahwa hakekat matematika berkenaan denngan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-
hubunganya diatur menurut urutan yang logis.
Hamzah B.Uno (2007) menyebutkan bahwa motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai
keinginan dan kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai
tujuan tertentu.
Dalam proses pembelajaran matematika kreativitas siswa untuk melakukan percobaan dengan alat
peraga yang disediakan oleh guru sangat diperlukan. Sehingga kreativitas tidak hanya dari guru saja
tetapi siswa harus ikut dalam proses pembelajaran. Siswa yang kreatif berarti paham tentang materi
yang sedang dipelajari dan mendukung peningkatan pemahaman konsep matematika siswa.
Heruman (2007) menyebutkan dalam matematika, setiap konsep yang abstrak, yang baru dipahami
siswa perlu segera diberi penguatan, agar mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa,
sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya. Untuk keperluan inilah, maka
diperlukan adanya pembelajaran melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar hafalan
atau mengingat fakta saja, karena hal ini akan mudah dilupakan siswa. Pepatah Cina mengatakan, “
Saya mendengar maka saya lupa, saya melihat maka saya tahu, saya berbuat maka saya
mengerti”.
Sebagai masukan instrumental untuk membantu siswa dalam memahami pengembangan konsep-
konsep dan prinsip-prinsip matematika yang bersifat abstrak, maka dalam proses pembelajaran
matematika diperlukan bantuan penyajian materi yang berupa benda konkrit, dimana benda ini
dapat kita sebut sebagai alat peraga.
Alat peraga matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam memahami konsep
matematika, bahkan dalam hal-hal tertentu akan menentukan keberhasilan proses belajar itu sendiri,
karena dalam hal ini siswa belajar melalui hal-hal yang bersifat untuk memahami konsep yang
abstrak sebagai perantara atau visualisasi.
Alat peraga matematika diperlukan bagi seorang pengajar dalam menyampaikan pelajaran
matematika. Hal ini dapat dikatakan bahwa alat peraga merupakan media transfer pengetahuan dari
pendidik kepada peserta didik. Disamping itu alat peraga dapat digunakan untuk menarik perhatian
siswa dalam mempelajari matematika. Siswa dapat dengan cara melihat dan memperagakan secara
langsung maka pembelajaran akan lebih membekas pada diri peserta didik sehingga hasil belajar
yang diharapkan dapat tercapai untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
2. Perumusan Masalah
1. Apakah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar
matematika?
2. Apakah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?
3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari pembuatan alat peraga “Konversi Satuan”
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
1. Sebagai pengembangan dalam pembuatan alat peraga untuk mata pelajaran
matematika
1. Manfaat praktis
Bagi siswa
1. Menarik perhatian siswa dalam proses belajar
2. Merangsang siswa agar lebih menyukai pelajaran matematika
Bagi guru
1. Membantu dalam mengembangkan alat peraga yang tepat dalam mengajarkan
matematika
2. Menambah variasi dalam proses belajar mengajar
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pembahasan Materi
Berikut ini adalah satuan ukuran secara umum yang dapat dikonversi untuk berbagai keperluan
sehari-hari yang disusun berdasarkan urutan dari yang terbesar hingga yang terkecil :
km = kilo meter
hm = hekto meter
Satuan Panjang
1 m = = cm
5 km = m
3 dm = cm
Satuan Berat
3 kg = = ons
4 gr = = kg
5 dg = = mg
Satuan Luas
1m2 = = dm2
1 ca = 1m2 = = cm2
20 ha = 20 hm2 = =dam2 = are
Satuan Volume
1 dam3 = 1 x 1.000.000 = 1.000.000 dm3 = 1.000.000 liter
4 liter = 4 dm3 = 4 x 1.000 = 4.000cm3 = 4.000 cc
600 mm3 = 600 : 1.000.000 = 0.0006 dm3 = 0,0006 liter
BAB III
METODE PEMBUATAN ALAT PERAGA
1. Alat dan Bahan
1. Alat
1. Gergaji
2. Mesin bor
3. Palu
2. Bahan
a. Tripleks 1 buah
c. Papan ( 1,25m x 1m )
d. Lis Alumunium 4m
e. Paku
f. Skrup / poros
2. Estimasi Dana
1. Tripleks 1 buah Rp. 70.000,00
2. Cat 5 warna @ 5.000 Rp. 25.000,00
3. Spidol 2 buah Rp. 10.000,00
4. Papan 1m X 1,25m Rp. 30.000,00
5. Lis Alumunium 4m Rp. 10.000,00
6. Paku Rp. 2.000,00
7. Skrup / poros Rp. 2.000,00
Rp. 149.000,00
3. Prosedur Pembuatan
1. 1 buah tripleks dipotong dengan ukuran 1m x 1m sehingga berbentuk persegi
2. 8 buah tripleks dipotong sehingga berbentuk 8 buah lingkaran dengan diameter yang
berbeda.
3. Tiap lingkaran digaris dengan 28 diameter sehingga membentuk 56 juring kecil dengan
sudut yang sama.
4. Angka – angka yang telah direncanakan ditulis pada tiap lingkaran dengan spidol.
5. Tiap pusat lingkaran dilubangi.
6. Empat buah lingkaran dilubangi untuk menampakkan angka – angka pada lingkaran di
bawahnya.
7. Susun lingkaran dari diameter terbesar ditempatkan di bawah hingga diameter terkecil
ditempatkan di atas, kemudian direkatkan dengan tripleks persegi.
8. Lingkaran tanpa angka diputar dan ditempatkan pada kolom satuan yang akan dicari
9. Melihat pada masing – masing kolom dari tujuh kolom yang lain, maka dalam lubang
akan terlihat konversi satuan yang diinginkan.
4. Cara Penggunaan
BAB IV
PENUTUP
1. A. Kesimpulan
Dari uraian di depan, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan alat peraga “Konversi Satuan”
dalam pembelajaran konversi satuan baik satuan panjang, satuan berat, satuan luas maupun satuan
volume sangat dibutuhkan.
Selain untuk menarik perhatian siswa, juga untuk mempermudah guru dalam menerangkan materi
tersebut.
1. B. Saran
Dalam pembelajaran Konversi Satuan, kami menyarankan kepada guru agar menggunakan alat
peraga supaya siswa tertarik untuk belajar matematika. Di samping itu, siswa tidak jenuh dalam
mengikuti pembelajaran dan membantu guru dalam memahamkan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Alat peraga bagan tangga adalah gambar bagan tangga bertuliskan satuan panjang dan berat disertai
keterangan pada selembar kertas berukuran besar yang ditempel di dinding atau permukaan lain
sebagai alat propaganda serta dipergunakan sebagai sarana dekorasi yang murah meriah (Ensiklopedia
Wikipedia). Menggunakan alat peraga bagan tangga untuk pembelajaran dapat dilakukan sebagai bagian
dari kegiatan belajar mengajar, yaitu bagan tangga digunakan guru saat menerangkan sebuah materi
kepada siswa. Kemudian dapat digunakan pula oleh siswa saat pembelajaran maupun di luar
pembelajaran untuk membantu mengerjakan soal berkaitan dengan konversi satuan panjang dan berat.
Langkah-langkah dalam pemanfaatan alat peraga bagan tangga dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut : 1) Guru menunjukkan alat peraga bagan tangga yang sudah ditempel di papan tulis, 2) Guru
menjelaskan materi mengenai konversi satuan panjang dan berat, 3) Guru mendemonstrasikan cara
menggunakan alat peraga bagan tangga tersebut untuk menyelesaikan soal terkait konversi satuan
panjang dan berat, 4) Siswa dibagi dalam kelompok kecil (tiap kelompok menyelesaikan tugas yang
diberikan guru terkait konversi satuan panjang dan berat), 5) Setiap kelompok difasilitasi alat peraga
bagan tangga yang disiapkan guru, 6) Guru memberikan bimbingan. Kelebihan alat peraga bagan tangga
diantaranya: 1) Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap materi konversi
satuan panjang dan berat, 2) Dapat menggunakan kertas warna sehingga lebih menarik perhatian siswa,
3) Bentuknya sederhana tanpa memerlukan peralatan khusus dan mudah penempatannya, sedikit
memerlukan informasi tambahan, 4) Pembuatannya mudah dan harganya murah. Alat peraga bagan
tangga juga memiliki kekurangan yaitu membutuhkan kesabaran guru dalam menjelaskan cara
penggunaanya untuk menyelesaikan soal kepada siswa. Namun dari kelebihan dan kekurangan tersebut,
alat peraga bagan tangga tetap membantu siswa dalam memahami materi konversi satuan panjang dan
berat di kelas III SDN Mangkang Kulon 03 Korsatpend Kec. Tugu Kota Semarang. Terbukti pada
kemampuan siswa meningkat yang ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar. (pgn2/ton)