Anda di halaman 1dari 6

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

SEKRETARIS JENDERAL
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Yth. 1. Deputi Bidang Administrasi;


2. Deputi Bidang Dukungan Teknis;
3. Inspektur Utama;
4. Seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Sekretariat Jenderal
Badan Pengawas Pemilihan Umum;
5. Seluruh Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi;
6. Seluruh Kepala Sekretariat/Koordinator Sekretariat Badan Pengawas
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.

SURAT EDARAN
NOMOR 3 TAHUN 2023
TENTANG
KEIKUTSERTAAN PEGAWAI SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS
PEMILIHAN UMUM, SEKRETARIAT BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
PROVINSI, DAN SEKRETARIAT BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA DALAM PROSES SELEKSI PENYELENGGARA PEMILIHAN
UMUM

A. Latar Belakang
Berdasarkan ketentuan Pasal 88 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara dan Pasal 277 Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil diatur bahwa Pegawai
Negeri Sipil diberhentikan sementara apabila diangkat menjadi komisioner atau
lembaga non struktural. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 21 dan Pasal 117
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, mensyaratkan
pengunduran diri seorang pegawai Pemerintahan jika mengikuti pendaftaran
sebagai penyelenggara Pemilu.
Pemberhentian pegawai Aparatur Sipil Negara sebagaimana diatur dalam
ketentuan perundang-undangan merupakan kewenangan dari Pejabat Pembina
Kepegawaian dalam hal ini adalah Sekretaris Jenderal untuk Lingkup Badan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
2

Pengawas Pemilihan Umum. Dalam mengeluarkan persetujuan pengunduran diri


Aparatus Sipil Negara tersebut, Pejabat Pembina Kepegawaian memperhitungkan
kondisi serta kebutuhan organisasi dalam rangka menjalankan tugas-tugas
pengawasan Pemilu. Oleh karena itu diperlukan sebuah pedoman yang
memberikan landasan kepastian hukum terkait hal tersebut.

B. Maksud dan Tujuan


Surat edaran ini memiliki maksud dan tujuan untuk memberikan landasan
dan kepastian hukum terkait dengan keikutsertaan pegawai Sekretariat Jenderal
Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi, dan Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota dalam seleksi penyelenggara pemilihan umum.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Surat Edaran ini berlaku untuk pegawai yang bekerja di
lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Badan Pengawas
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota yang terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) organik di Sekretariat Jenderal Badan Pengawas
Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi,
dan Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;
2. PNS dengan status penugasan yang bekerja di Sekretariat Jenderal Badan
Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi, atau Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota; dan
3. Pegawai Pemerintah Non-Pegawai Negeri (PPNPN) di Sekretariat Jenderal
Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi, dan Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota.
Surat Edaran ini juga memiliki ruang lingkup untuk seleksi penyelenggara
pemilihan umum yang meliputi:
1. seleksi anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi/Panitia
Pengawas Pemilihan Provinsi Aceh;
2. seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Provinsi Aceh;
3. seleksi anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota/Panitia
Pengawas Pemilihan Kabupaten; dan
4. seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
3

D. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
3. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Wewenang, Organisasi, dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Badan
Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi, dan Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota.
4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 19 tahun 2017 tentang
Pembentukan, Pemberhentian, dan Penggantian Antar Waktu Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa, Panitia Pengawas Pemilihan
Umum Luar Negeri dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Badan Pengawas
Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Pembentukan, Pemberhentian, dan Penggantian Antar Waktu Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa, Panitia Pengawas Pemilihan
Umum Luar Negeri, dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara.

E. Isi Edaran
1. Bahwa terdapat kekurangan sumber daya manusia di lingkungan Sekretariat
Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas
Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota, oleh karena itu PNS organik Sekretariat Jenderal
Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi, dan Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota tidak diizinkan untuk mengikuti seleksi penyelenggara
pemilihan umum sesuai dengan ruang lingkup dalam Surat Edaran ini.
2. Bahwa bagi PNS dengan status penugasan yang akan mengikuti seleksi
seleksi penyelenggara pemilihan umum sesuai dengan ruang lingkup dalam
Surat Edaran ini wajib menyampaikan:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
4

a. salinan surat izin yang dikeluarkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian


dari instansi asal; dan
b. menyampaikan Surat Permohonan Izin Penonaktifan sementara kepada
Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum,
untuk selanjutnya dinonaktifkan sementara dari jabatan/pekerjaannya
sebagai PNS.
3. Bahwa bagi PPNPN di Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan
Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, dan
Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota yang akan
mengikuti seleksi seleksi penyelenggara pemilihan umum wajib mengajukan
Surat Izin Penonaktifan Sementara dari pekerjaan sebagai PPNPN di
lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum,
Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat
Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
4. Bahwa Pengajuan Surat Permohonan Izin Penonaktifan Sementara dari
jabatan/pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf b, dan
angka 3 disampaikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. bagi PNS dengan status penugasan, Surat Permohonan Izin
Penonaktifan Sementara dari jabatan/pekerjaan sebagai PNS diajukan
kepada Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum c.q.
Deputi Bidang Administrasi;
b. bagi PPNPN di Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan
Umum, Surat Permohonan Izin Penonaktifan Sementara diajukan
kepada Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum c.q.
Deputi Bidang Administrasi; dan
c. bagi PPNPN di Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi,
dan Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota,
Surat Permohonan Izin Penonaktifan Sementara diajukan Kepala
Sekretariat Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi
yang ditembuskan kepada Sekretaris Jenderal Badan Pengawas
Pemilihan Umum.
5. Bahwa Surat Permohonan Izin Penonaktifan Sementara sebagaimana
dimaksud dalam angka 3 dan angka 4 disampaikan paling lambat sebelum
berakhirnya masa penerimaan berkas pendaftaran.
6. Bahwa bagi PNS dengan status penugasan dan PPNPN yang tidak
mengajukan Surat Permohonan Izin Penonaktifan Sementara sebagaimana
dimaksud dalam angka 3 sampai dengan angka 5 akan diberikan sanksi
tegas.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
5

7. Bahwa bagi PNS dengan status penugasan dan PPNPN yang diyatakan tidak
lulus seleksi penyelenggara pemilihan umum dapat aktif kembali dan
menempati posisi pada saat menjadi pegawai di Sekretariat Jenderal Badan
Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi, dan Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota.

F. Ketentuan Lain-Lain
1. Penyebutan Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi juga
termasuk Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Provinsi Aceh.
2. Penyebutan Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
juga termasuk Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota di
seluruh Provinsi Aceh.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
6

G. Penutup
1. Pada saat Surat Edaran ini mulai berlaku, Surat Edaran Sekretaris Jenderal
Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2022 tentang
Keikutsertaan Pegawai/Pejabat Struktural di Lingkungan Badan Pengawas
Pemilihan Umum dalam Proses Seleksi Calon Anggota Badan pengawas
Pemilihan Umum Provinsi (Bawaslu Provinsi)/Panitia Pengawas Pemilihan
Provinsi Aceh (Panwaslih Provinsi Aceh) dan/atau Calon Anggota Badan
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Bawaslu
Kabupaten/Kota)/Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota di Provinsi
Aceh (Panwaslih Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh), dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
2. Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Maret 2023
Sekretaris Jenderal,

Ichsan Fuady

Tembusan:
1. Ketua dan Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum;
2. Ketua dan Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi;
3. Ketua dan Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai