Anda di halaman 1dari 19

6

LEMBAR PENUGASAN BORANG 002.5

Kode Mata Ajaran Semester SKS Jumlah Jam Studio/Minggu Rasio Pembimbing/ Mhs Semester/ Tahun
6 6 16 1/7-8 Genap 2022-2023
Dosen Penanggung Jawab: Dr. Ir. Yasmin Suriansyah, MSP, IAI
Dr. Ir. Yasmin Suriansyah, MSP, IAI
Dosen Kelas:
Dr. Nancy Yusnita Nugroho, ST, MT
Dr. Rahadhian P. Herwindo, ST, MT, IAI
Dr. Ir. Y. Karyadi Kusliansjah, MT, IAI
Koordinator Studio: Dr. Sahid, ST, MT
Dr. Ir. Yasmin Suriansyah, MSP, IAI
Ir. Frisch H. Monoarfa, IAI
Ir. Setyadi Ongkowidjaja, IAI.
Ir. Cecilia Subrata, M.T., IAI
Ir. Joy Hanjoyo, IAI

Dr. Nancy Yusnita Nugroho, ST, MT., IAI


Ir. Alexander Sastrawan., MSP
Adam Ramadhan, Ir., M.T., IAI
Ir. Toni Sumartono, IAI
Dr. Sahid, S.T., M.T., IAI
Asisten Dosen/Mentor/
Pembimbing Studio
Dr. Ir. Y. Karyadi Kusliansjah, M.T., IAI
Ir. E. B. Handoko Sutanto, M.T
Paulus Agus Susanto, Ir., M.T
Ir. John Hardjono Setiawan
Ir. Gerarda Rosana, IAI

Dr. Rahadian P. Herwindo, ST, MT., IAI


Enrico Nirwan, ST, MT, MA
Dr. Ir. Yuyus Mulia, MSA., IAI
Ir. Yohan Suwandi Tjahja, MT.
Dr. Ir. Kamal A. Arif, M. Eng., IAI
Judul Tugas:
Waktu Pengerjaan Tugas:
13 x Studio (Tahap 1 - Sebelum UTS)
HOTEL BINTANG 4 13 x Studio (Tahap 2 - Sesudah UTS)

Tujuan dan Sasaran Tugas Uraian Tugas


Tujuan
a. Mahasiswa mampu merancang 1. PENDAHULUAN
Bangunan Hotel dan sarana
penunjangnya yang memenuhi
persyaratan kebutuhan fungsional Tugas SPA 6 semester Genap 2022-2023 adalah merancang (mengubah dan menggubah)
(programatik); kaidah bentuk tapak dan bangunan secara arsitektural, dengan penekanan integrasi antara aspek fungsi,
arsitektural (ordering principle dan bentuk, dan teknik, melalui kegiatan perancangan Bangunan Hotel dan sarana
estetik); serta persyaratan struktural,
konstruksi, material, dan utilitas
penunjangnya pada tapak yang dipilih dan ditentukan peserta SPA 6 dengan persetujuan
(teknik); dengan memperhatikan pembimbing/penanggungjawab SPA 6.
konteks lingkungan dan peraturan
bangunan yang ada, dengan Bangunan Hotel adalah suatu bangunan yang digunakan untuk mewadahi kegiatan utama
kesadaran akan adanya batasan biaya
untuk tinggal sementara dalam waktu relatif pendek pada suatu tempat yang dikunjungi.
serta menerapkan kaidah-kaidah
perancangan arsitektur hemat sumber Untuk penunjang kegiatannya, Bangunan Hotel dilengkapi dengan ruang-ruang yang

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 1


daya, struktur yang handal; serta berfungsi sebagai fasilitas penunjang, berupa fasilitas yang sering dikenal dengan
memenuhi kriteria bangunan gedung fasilitas pada zona front of the house dan pada zona back of the house.
yaitu kesehatan, keselamatan,
keamanan, kenyamanan, dan
keindahan, sebagai kesatuan Untuk konteks Indonesia, berbagai ketentuan teknis tentang kegiatan dan fasilitas yang
rancangan yang terpadu. harus disediakan, mengacu pada sumber/referensi yang relevan dengan kegiatan
b. Mahasiswa mampu merancang tersebut, antara lain dan penting adalah peraturan yang terkait dengan perancangan
Bangunan Hotel dan sarana
penunjangnya melalui proses
Bangunan Hotel.
apresiasi tapak dan fungsi;
inventarisasi, identifikasi, dan analisis Secara arsitektural, Bangunan Hotel diharapkan dirancang dengan gagasan yang visioner,
problem desain; sintesis berbagai namun tetap berbasis pada konteks tempat yang dapat memberikan ruang aktivitas yang
pertimbangan sehingga dapat ‘hidup’ dan bersinergi dengan lingkungannya. Selain itu, Bangunan ini diharapkan memiliki
membuat solusi problem desain.
Kegiatan apresiasi mencakup karakter khas sesuai fungsinya sehingga menjadi identitas kawasan yang mewakili
mengamati, mengalami, jamannya. Identitas dapat dibangun berdasarkan nature dan culture yang berkaitan dengan
mendeskripsikan persepsi bentuk waktu dan tempat.
ruang dan massa pada sebuah tapak
pada lokasi urban; dan bangunan
yang mempunyai fungsi serupa
2. PENUGASAN
sebagai Bangunan Hotel. Problem
desain mencakup sinkronisasi antar 2.1. Soal
semua aspek utama dalam rancangan
Mahasiswa diminta merancang Bangunan Hotel Bintang 4 dan sarana penunjangnya
yaitu fungsi, bentuk, dan teknik. Solusi
problem desain dituangkan dalam di tapak yang ditentukan seperti yang terlihat pada lampiran 2. Tapak Perencanaan di
rancangan sistem penataan ruang dan Jalan Asia Afrika Bandung. Daerah ini merupakan bagian dari SWK Travelapolis.
massa; sirkulasi dan pencapaian;
struktur, konstruksi, bahan bangunan,
dan utilitas. 2.1.1. Fungsi
c. Mahasiswa mampu merancang a. Fungsi Utama
Bangunan Hotel dan sarana Bangunan Hotel yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya.
penunjangnya yang dapat memenuhi
tugas bangunan yaitu berfungsi Rasio Luas Lantai Efektif : Luas Area Sirkulasi & Servis = (60 : 40)
secara operasional, memenuhi
persyaratan kontrol fisik. Unit kamar Hotel
d. Mahasiswa mampu menuangkan hasil Kisaran Luas Proporsi +/-
rancangannya, mempresentasikan Tipe
dan menjelaskan rancangan
(m2) (%)
bangunannya melalui tulisan ilmiah Standard Room 24-36 40
(konsep/laporan), gambar dan lisan. Delux/Superior Room 36-48 40
Junior Suite Room 48-72 10
Sasaran Suite Room 72-90 10
Mahasiswa menghasilkan karya rancangan
Bangunan Hotel dan sarana penunjangnya
sesuai tujuan penugasan.
Lebar koridor minimal 1,8 m atau disesuaikan dengan persyaratan kondisi darurat (misal
untuk proteksi kebakaran). Jarak dari lantai ke plafon untuk kamar 2,6 – 2,8 m.

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN b. Fasilitas Penunjang dan Pelengkap


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNPAR
DALAM HAL KETERAMPILAN KHUSUS
UIA dan KAAB. Fasilitas penunjang terkait dengan zona front of the house dan back of the house
Rinciannya dapat dilihat pada lampiran luasnya dihitung berdasarkan standar perancangan Bangunan Hotel.
04. Diperkenankn melengkapi Bangunan Hotel ini dengan fasilitas pelengkap (fasilitas
terkait dengan kegiatan Urban), dengan luas maksimum 20% dari luas yang
1. Mampu berimajinasi, berpikir kreatif,
diperkenankan (20% dari luas KLB).
berinovasi dan memimpin desain.
2. Mampu mengumpulkan informasi,
menentukan masalah, menerapkan c. Fasilitas parkir
analisis, penilaian kritis, serta
• Parkir mobil di dalam dan di luar bangunan untuk penginap, pengunjung, dan
merumuskan strategi dalam
perancangan arsitektur. pengelola.
3. Mampu berpikir tiga dimensi dalam • Parkir mobil berdasarkan standar Dirjen Perhubungan Darat (1996). Lihat
eksplorasi disain. Lampiran 01.
4. Mampu memadukan faktor yang • Parkir motor dengan peneduh (30-40 motor).
berbeda, mengintegrasikan • Parkir sepeda dengan peneduh (1 sepeda per 20 karyawan) dan shower (1
pengetahuan dan menerapkan
shower per 10 sepeda).
keterampilan dalam menciptakan

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 2


solusi perancangan.
2.1.2. Tapak (Lihat Lampiran 02)
5. Mampu bertindak dan
mengkomunikasikan gagasan melalui • Luas tapak 4.039,10 m2
kolaborasi, berbicara, berhitung, • Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maks 70 % = 2.827,35 m2 (minus bangunan
menulis, menggambar, memodelkan eksisting, menjadi 2.379,35 m2)
dan mengevaluasi. • Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maks 2,8 – 11.309,48 m2
6. Mampu menggunakan kemampuan • Parkir disediakan minimal di satu lantai basement, jumlah lantai untuk parkir
manual, elektronik, grafis dan model
untuk mengeksplorasi,
maksimal 2 lantai. Luas lantai untuk parkir dan utilitas tidak diperhitungkan
mengembangkan, mendefinisikan dan sebagai KLB (bila luasnya kurang dari ½ luas KLB total), namun diperhitungkan
mengkomunikasikan proposal desain. sebagai KDB.
7. Mampu menyusun konsep rancangan • Lantai basemen pertama tidak boleh keluar dari tapak bangunan di atas tanah.
arsitektur yang mengintegrasikan hasil Atap basemen kedua harus berkedalaman paling rendah 2 m (dua meter) dari
kajian aspek perilaku, lingkungan, permukaan tanah.
teknis, dan nilai-nilai yang terkait
• Ruang Terbuka Hijau (RTH) minimal 20%.
dengan arsitektur.
8. Mampu merancang arsitektur secara • Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimal 10 %.
mandiri dengan metode perancangan • Garis Sempadan Bangunan (GSB) terhadap jalan Asia Afrika 10 m (kecuali
yang berbasis riset, dan menghasilkan untuk bangunan eksisting), garis sempadan terhadap pagar 4 m. Mahasiswa
karya arsitektur yang kreatif, yang agar mempertimbangkan kepantasan set-back bangunan, dan ketentuan jarak
merupakan penyelesaian masalah bebas. Lihat lampiran 02 dan 06
arsitektur yang kontekstual, dan teruji
• Diasumsikan peil tapak terendah berada 30 cm di atas peil permukaan jalan.
secara teoretis terhadap kaidah
arsitektur. • Lantai dasar bangunan baru berada 120 cm, dari permukaan tanah.
9. Mampu menyajikan beberapa • Kondisi tapak dominan kosong. Terdapat dua bangunan, satu bangunan
alternatif solusi rancangan dan dianggap akan ditiadakan, dan satu bangunan yang akan dipertahankan.
membuat keputusan pilihan Bangunan tersebut mewakili gaya desain campuran antara Art Deco dan
berdasarkan pertimbangan keilmuan Modern. Bangunan yang dipertahankan tersebut harus menjadi bagian sebagai
arsitektur satu kesatuan dalam rancangan Saudara. Bagian bangunan yang boleh diubah
10. Mampu memanfaatkan kemampuan
adalah layout interior serta bagian tampak bangunan sebelah timur dan barat.
merancangnya untuk membantu
melakukan pengawasan dan/atau Bangunan tersebut harus dapat digunakan kembali. Silakan dipilih dan
pelaksanaan pembangunan ditentukan fungsi yang menurut Saudara sesuai. Bentuk, anatomi, dan karakter
lingkungan dan bangunan. fasadnya pada bagian atas bangunan agar tetap dipertahankan, pada bagian
11. Mampu merancang tapak dan bawah dapat disesuaikan/dimodifikasi. Ruang dalamnya dapat diolah atau
bangunan dengan mempertimbangkan dirancang kembali sesuai keperluan. Lampiran 03.
penggunaan kembali bangunan
bernilai warisan sejarah
3. PRODUK
Produk Tugas berupa Hasil Karya Mahasiswa dalam bentuk laporan tertulis, gambar, dan
maket.

3.1 Laporan Studi Literatur (perorangan)

Membuat Laporan Studi Komparasi antara Standar


Perancangan Bangunan Hotel dari berbagai
sumber/referensi dengan sebuah Bangunan Hotel
preseden berupa objek nyata (di dalam/luar
negeri) dari studi literatur (minimal satu
bangunan – dalam 1 regu tidak boleh
menggunakan objek yang sama). Bangunan
Hotel yang dipilih sebagai preseden adalah yang
setara luas, kapasitas, dan tipenya dengan yang dimaksud dalam tugas ini. Tayangan
Youtube dapat menjadi salah satu sumber pustaka, sejauh sesuai dengan prinsip
edukasi. Hasil komparasi tersebut menjadi dasar untuk studi program ruang.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 3


3.1.1. Laporan studi pustaka tentang standar rancangan Bangunan Hotel (01A)
Mencakup:
1. Program kegiatan dan pelayanan.
2. Jenis dan dimensi ruang yang dibutuhkan.
3. Gambar diagram hubungan ruang menggunakan daftar jenis fungsi/kegiatan dan program ruang.
4. Persyaratan detail setiap ruang dari segi kebutuhan/keperluan pengendalian/pengaturan penghawaan,
pencahayaan, kebisingan, sirkulasi, view, suasana ruang, jarak pandang dan lain-lain sesuai dengan fungsi
ruangnya (dilengkapi dengan sketsa).
5. Layout setiap ruang beserta dengan studi perabotnya.
6. Sistem struktur-konstruksi-material dan utilitas.
7. Daftar sumber studi pustaka.

3.1.2. Laporan berupa deskripsi bangunan Bangunan Hotel preseden (01B)


Mencakup:
1. Uraian/analisa sistem rancangannya:
(a) tema umum rancangan, (b) daftar jenis fungsi/kegiatan dan program ruang, (c) konsep dan penerapan sistem
penataan ruang dan massa, (d) konsep dan penerapan sistem pencapaian, sirkulasi dan parkir, (e) konsep dan
penerapan sistem struktur dan konstruksi (kejelasan tatanan elemen struktural dan non struktural, kesesuaian ekspresi
struktur dengan fungsi Bangunan Hotel), (f) konsep dan penerapan sistem pengendalian termal, audial, dan visual,
(g) konsep sistem utilitas, (h) konsep dan penerapan sistem penataan ruang terbuka hijau/biru dan lanskap, (i)
konsep dan penerapan sistem penghematan sumber daya energi, air, dan material.
2. Gambar diagram hubungan ruang menggunakan daftar jenis fungsi/kegiatan dan program ruang (butir 1b di atas)
3. Penjelasan tentang pemenuhan persyaratan detail setiap ruang dari segi kebutuhan/keperluan
pengendalian/pengaturan penghawaan, pencahayaan, kebisingan, sirkulasi, view, suasana ruang, jarak pandang
dan lain-lain sesuai dengan fungsi ruangnya (dilengkapi dengan sketsa).
4. Gambar studi layout setiap ruang beserta dengan studi perabotnya. Penyajian dalam bentuk tabel.
5. Daftar sumber studi pustaka.

3.1.3. Laporan berupa deskripsi hasil komparasi (01C).


Komparasi antara Standar Perancangan Bangunan Hotel dengan bangunan Bangunan Hotel preseden.
1. Pemenuhan kebutuhan ruang dalam bangunan (jenis dan luasan fungsi/kegiatan, program ruang, dan diagram
hubungan ruang).
2. Implementasi pemenuhan persyaratan pada rancangan:
a) tata ruang dan massa pada tapak
b) pencapaian dan sirkulasi di dalam dan di luar bangunan.
c) parkir di dalam dan di luar bangunan.
d) pengendalian termal, audial, dan visual di dalam dan di luar bangunan.
e) utilitas di dalam dan di luar bangunan.
f) penataan ruang terbuka hijau/biru dan lanskap.
g) penghematan sumber daya energi, air, dan material.
3. Implementasi pemenuhan persyaratan detail setiap ruang dari segi kebutuhan/keperluan pengendalian/pengaturan
penghawaan, pencahayaan, kebisingan, sirkulasi, view, suasana ruang, dan lain-lain sesuai dengan fungsi
ruangnya (dilengkapi dengan sketsa).

3.1.3. Laporan berupa peralatan, perabotan, dan bahan bangunan prospektif


1. Studi semua peralatan dan perabotan yang akan digunakan dalam Bangunan Hotel.
2. Studi bahan bangunan yang akan digunakan dalam Bangunan Hotel disertai dengan lampiran spesifikasi teknis dan
brosurnya.

Laporan Studi Literatur merupakan produk tugas dalam bentuk laporan tertulis perorangan disertai gambar dan foto dalam
format laporan A4, berupa berkas digital. Laporan disajikan secara komunikatif dengan penyajian yang proporsional antara
informasi berupa narasi, gambar, tabel, diagram dan lain-lain.
Pengumpulan semua laporan studi sesuai jadwal yang ditentukan, wajib melalui https://ide.unpar.ac.id dan google drive yang
linknya akan diberikan. Dilarang keras saling copy paste laporan sebagian atau seluruh laporan. Bila diketahui ada yang
demikian, kedua pihak diberikan nilai E untuk komponen nilai tugas tersebut.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 4


3.2 Laporan Observasi dan Analisa Tapak (perorangan)
1. Observasi tapak dilakukan melalui survei fisik secara langsung, dilengkapi dengan data sekunder dan studi
penelusuran di google-earth/map, atau platform geografi lainnya. Observasi fisik dilakukan dengan tetap
memperhatikan/mengikuti protokol kesehatan, mahasiswa telah divaksinasi, dan mendapat ijin dari orang tua/wali.
2. Deskripsi hasil observasi mencakup pengumpulan data kondisi eksisting tapak dan lingkungannya termasuk
peraturan bangunan dan tata ruang terkait kawasan tersebut (bila ada), aksesibilitas, fasilitas, dan utilitas
lingkungan (drainase, listrik, sumber air).
3. Deskripsi hasil analisa tapak yang mengarahkan pada penyusunan konsep rancangan antara lain, penentuan
akses, sirkulasi, dan parkir dalam tapak, zoning tapak, blocking ruang dan massa, utilitas tapak (air bersih, air kotor,
air hujan, sampah, penangkal petir, proteksi kebakaran, listrik).

Catatan: Tapak saat ini dalam kondisi dijaga oleh petugas pengamanan, sehingga tidak dapat dilihat langsung kondisi di dalam
tapak. Tidak diketahui siapa pemiliknya. Mahasiswa agar mempelajari tapak dari google map atau google earth, dan dapat
mempelajari lingkungan sekitar tapak, tanpa membuat penjaganya merasa tidak nyaman. Dengan demikian berbagai hal yang
diperlukan dapat diasumsikan, melalui pertimbangan yang wajar.

Laporan Observasi, dan Analisa Tapak merupakan produk tugas dalam bentuk laporan tertulis perorangan disertai gambar dan
foto dalam format laporan A4, berupa berkas digital.
Pengumpulan semua laporan studi sesuai jadwal yang ditentukan, wajib melalui https://ide.unpar.ac.id dan google drive yang
linknya akan diberikan. Dilarang keras saling copy paste laporan sebagian atau seluruh laporan. Bila diketahui ada yang
demikian, kedua pihak diberikan nilai E untuk komponen nilai tugas tersebut.

3.3 Laporan Konsep Rancangan dan Hasil Rancangan (perorangan)


3.3.1. Konsep Rancangan
Berupa penyajian tertulis konsep rancangan arsitektural terpadu pada tapak dan bangunan yang didasarkan pada analisa dan
sintesa (solusi) mengenai:
1. Tema umum rancangan.
2. Studi program ruang dan kegiatan.
3. Konsep sistem penataan ruang dan massa (mencakup bentuk bangunan).
4. Konsep sistem pencapaian, sirkulasi, dan parkir.
5. Konsep sistem struktur dan konstruksi (kejelasan tatanan elemen struktural dan non struktural, kesesuaian ekspresi
struktur dengan fungsi Bangunan Hotel, ketahanan terhadap bencana).
6. Konsep sistem pengendalian termal, audial, dan visual.
7. Konsep sistem utilitas (air bersih, air kotor, air hujan, sampah, penangkal petir, proteksi kebakaran, HVAC, listrik,
transportasi vertikal).
8. Konsep sistem penataan ruang terbuka hijau/biru dan lanskap (soft dan hard).
9. Konsep sistem penghematan sumber daya (energi, air, dan material).

3.3.2. Hasil Rancangan


Berupa penyajian tertulis hasil rancangan arsitektural terpadu pada tapak dan bangunan yang didasarkan pada hasil analisa
dan sintesa (solusi) mengenai:
1. Program ruang dan kegiatan, mencakup: daftar, dimensi, dan luas setiap ruang dan kegiatan.
2. Perincian luas tiap lantai bangunan dan luas total bangunan.
3. Perhitungan rasio luas dan persentasi antara ruang untuk fungsi utama dengan ruang untuk fungsi pelengkap
4. Perhitungan pemenuhan persyaratan RTH, KDH, KDB, KLB, perhitungan luas lantai efektif dan luas penunjang
(sirkulasi dan servis)/Floor Efficiency Ratio, as designed.
5. Perhitungan yang berhubungan dengan estimasi dimensi struktur dan utilitas (bersifat pendekatan).
6. Hasil simulasi penggunaan design tool untuk kontrol fisik (efisiensi energi, termal, visual, audial), studi BIM,
parametrik, bila ada.

Produk tugas Laporan Konsep Rancangan dan Hasil Rancangan berupa laporan tertulis disertai gambar dan narasi dalam
format laporan A2 lanskap disatukan bersamaan dengan Gambar Rancangan Tahap 1 dan 2. Print-out ukuran A3 dijilid
dengan cover warna putih.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 5


3.4. Gambar Rancangan

1) Laporan konsep rancangan (berupa narasi singkat dan gambar). Lihat konten 3.3.1 (1-3 lbr)
2) Rencana blok (rencana tata letak massa bangunan). Skala 1:400
Orientasi Utara = ke arah atas kertas
3) Rencana tapak. Skala 1:400
Orientasi Utara = ke arah atas kertas
4) Potongan tapak (2 buah dengan arah pendek dan panjang tapak). Skala 1:400
Skala 1:200
5) Denah-denah lantai dan atap bangunan. Entrance bangunan pada posisi
bawah kertas
6) Tampak (minimal 2 buah). Skala 1:200
7) Potongan (minimal dua buah dengan arah pendek dan panjang bangunan atau dalam 2 Skala 1:200
arah orthogonal yang berbeda).
Potongan tipikal fasad dan detail, dilengkapi dengan segmen tampak (minimal 3 tipe
8) Skala 1:50; 1:20
fasad).
9) Perspektif eksterior (2 titik hilang), birds’s eye view.
Proporsional dan penguasaan
10) Perspektif interior (1 titik hilang). terhadap bidang gambar
11) Potongan perspektif (1 titik hilang, berwarna).
12) Detail arsitektural (minimal dua buah: denah, tampak, potongan, dan sketsa 3D). Skala 1:10/20/50
Rencana bahan bangunan dan finishing pada salah satu ruang yang ditentukan oleh
13) Skala 1:50
pembimbing, berupa gambar detail (denah, tampak & potongan).
14) Rencana dan detail pondasi (minimal 2 buah). Skala 1 : 200; 1:10/20
15) Rencana balok dan pelat lantai; dan detail (minimal 2 buah). Skala 1 : 200; 1:10/20
Rencana atap.
(Denah struktur dan konstruksi atap; potongan atap bangunan utama; dan detail
16) Skala 1 : 200; 1:10/20
konstruksi atap minimal 2 buah), dilengkapi gambar isometri pada salah satu bagian
bangunan ditentukan oleh pembimbing.
Rencana sistem jaringan utilitas (air bersih, air kotor, air hujan, sampah, penangkal
petir, AC, listrik, transportasi vertikal) dan sistem proteksi kebakaran. Disajikan pada Skala optimal, disesuaikan dengan
17) bidang kertas A2
gambar denah dan potongan (bukan aksonometri/isometri). Dilengkapi dengan
rencana titik lampu pada ruang function room.
18) Rencana dan detail plafon. Skala 1: 200
19) Laporan Hasil rancangan (berupa narasi singkat dan grafis). Lihat konten 3.3.2. (1-3 lbr)
Skala yang disebutkan di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan gambar dan ukuran bidang gambar A2, dengan persetujuan pembimbing.
Manfaatkan bidang gambar dengan efisien dan efektif. Hindari pemborosan penggunaan kertas, dengan optimasi memuat sebanyak mungkin gambar pada
satu bidang gambar, sejauh tidak merusak kejelasan informasi.

3.5. Maket/Model Rancangan

1) Maket studi, dengan alas ukuran 50 x 50 cm. Skala 1:400


2) Maket penyajian (untuk sidang), dengan alas ukuran 50 x 50 cm.
Skala 1:400
Catatan: maket wajib dilengkapi skala garis dan orientasi Utara.
Skala maket sesuaikan dengan bidang alas maket.

3.6. Dokumentasi karya dalam format digital


Seluruh hasil karya yang dikerjakan dengan komputer didokumentasikan dalam format pdf, dwg, jpg/img, doc/docx, skp. Seluruh
hasil karya yang dikerjakan secara manual dan maket, didokumentasikan dalam bentuk foto, disimpan dalam format jpg/img, atau
pdf. Seluruh file digital tersebut, wajib diunggah pada portal SPA 6 https://ide.unpar.ac.id dan pada google drive. Kelengkapan
dokumentasi ini akan menjadi komponen penilaian. Hardcopy dokumen dikumpulkan di laci studio.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 6


4. PENYAJIAN
4.1. Laporan Tertulis

Tanggung
No LAPORAN Format
jawab
1 • Studi literatur tentang tipologi dan standar perorangan • Berkas digital, format A4
bangunan Bangunan Hotel. [L1A] • Pada cover dicantumkan nomor
• Studi literatur tentang bangunan nyata dengan regu, nama dan NPM, judul fungsi
fungsi Bangunan Hotel, sebagai preseden dan lokasi, logo Unpar, nama
[L1B] dan perbandingannya dengan standar pembimbing
[L1C]. • Dikerjakan secara digital
2 Laporan Observasi, dan Analisa Tapak dan
Lingkungan tapak [T]
3 Konsep Rancangan perorangan • Bidang Gambar A2, dengan kop
4 Hasil Rancangan sama dengan gambar rancangan
• Laporan disajikan bersamaan
dengan gambar rancangan tahap 1
dan 2
• Dikerjakan secara digital
• Di print ukuran A3.

4.2. Maket/Model Rancangan


• Maket Studi: bahan karton abu-abu/greyboard (lengkap dengan tapak dan lingkungannya).
• Maket Penyajian: bahan bebas (lengkap dengan tapak), alas maket ukuran 50 x 50 cm2 dibuat dengan bahan yang cukup
kokoh dan dilengkapi kop standar (skala disesuaikan dengan bidang maket)

4.3. Gambar Rancangan


• Gambar rancangan secara manual dan digital sesuai dengan yang ditentukan yang tertuang dalam berkas tugas ini.
• Gambar rancangan dalam format A2 (59,4 cm x 42 cm), dengan kop standar SPA. Di print ukuran A3.
• Khusus untuk gambar manual, dapat digunakan kertas putih jenis lain.
• Tidak ada pembatasan jumlah halaman. Diperlukan efisiensi/optimalisasi bidang gambar secara proporsional.
• Gambar tanpa kop lengkap dan ukuran kertas tidak sesuai tidak akan dinilai.

5. PENILAIAN

5.1. Kriteria Rancangan


Kriteria umum: hasil rancangan harus dapat dibangun, dapat difungsikan dengan baik, memiliki nilai estetika, memperhatikan upaya
kreatif dan inovatif dalam rancangan arsitektural.
• Memperhatikan kriteria bangunan gedung yang baik dan benar terkait dengan kemudahan, keamanan, kenyamanan,
keindahan, kesehatan, dan keselamatan (MANISS).
• Menekankan pada sinkronisasi antar semua aspek utama dalam rancangan yaitu fungsi, bentuk, dan teknik (FBT).
• Berfungsi secara operasional. Dapat digunakan sesuai fungsinya dengan baik serta dapat dibangun dan dipertanggung-
jawabkan kaidah keteknikannya.
• Mempunyai konsep ruang yang efektif dan efisien.
• Mengekspresikan kejelasan tatanan elemen struktural dan non struktural, kesesuaian ekspresi struktur dengan fungsi
gedung olahraga, dan ketahanan terhadap bencana.
• Menunjukkan rancangan yang handal secara struktural dan konstruksi.
• Memperhatikan potensi serta gangguan iklim dan mengekspresikannya pada rancangan.
• Memperhatikan konsep penghematan sumber daya (energi, air, dan material) pada bangunan dan tapak.
• Memperhatikan penerapan persyaratan teknis ergonomikal, audial, visual, dan termal.
• Menekankan pada pemenuhan terhadap standar dan peraturan yang ditentukan (KDB, KLB, KDH, RTH, batas sempadan

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 7


bangunan).
• Memperhatikan konteks lingkungan visual dan ekologikal.
• Memperhatikan keutamaan desain pasif dalam kaitannya dengan efisiensi energi.
• Memperhatikan aspek harmoni antara elemen alami dan artifisial.
• Memperhatikan bangunan sebagai simbol kultural.
• Mempunyai kesesuaian antara tema-konsep-gagasan desain dengan hasil akhir desain.
• Menekankan aspek etika-rancangan yang mengacu pada terciptanya keselarasan sosial dan perimbangan kepentingan
publik-privat.
• Memperhatikan konteks urban, dimana tapak dan bangunan berada.
• Memperhatikan pertimbangan ekonomi bangunan.
• Memperhatikan warga yang berkebutuhan khusus (diffable person).

5.2. Kriteria Penyajian


• Kelengkapan gambar sesuai yang diminta pada rincian tugas (komunikatif dan informatif).
• Kebenaran gambar secara arsitektural dan teknikal (struktur, konstruksi, bahan bangunan, dan utilitas).
• Kelengkapan pencantuman ukuran dan notasi pada semua gambar.
• Estetika dan kejelasan ekspresi struktural. Mengutamakan elemen struktural sebagai elemen arsitektural yang
mempunyai nilai estetika.

5.3. Kriteria Penerapan Kaidah Rancangan pada Gambar/Model


• Block plan: hubungan antar ruang dan massa, serta komposisi massa yang mengesankan 3D, karakteristik permukaan,
serta vegetasi.
• Site plan: hubungan dan aliran ruang-dalam dan ruang-luar; pemisahan pencapaian dan sirkulasi publik dan servis;
dimensi dan proporsi, komposisi, tataan ruang dan massa, serta orientasi massa bangunan.
• Denah-denah: sintak, hubungan dan komposisi antar ruang; sirkulasi dan aliran urutan kegiatan; pemenuhan standar
ruang; serta proporsi dan skala horisontal; elemen struktural dan non struktural; selubung bangunan masif/solid dan
transparan/void.
• Potongan bangunan dan potongan fasad tipikal: sintak, hubungan dan komposisi antar ruang vertikal; aliran ruang,
proporsi dan skala vertikal; pemenuhan standar ruang; sinkronisasi sistem ruang, sistem struktur, konstruksi, material,
dan sistem utilitas; serta sistem pelingkup fasad.
• Sketsa 3 dimensi/maket final/gubahan massa/tampak/detail arsitektural: sintak, proporsi dan skala vertikal dan
horisontal; impresi mendekati bangunan sesungguhnya; perbendaharaan dan pilihan bentuk elemen arsitektural dan
material serta komposisinya; gambaran suasana.

5.4. Kriteria Proses


• Kehadiran di studio pada pra UTS: 100%. Jumlah asistensi minimal 7 kali.
• Kehadiran di studio pada pasca UTS: 100%. Jumlah asistensi minimal 6 kali.
• Pengecualian untuk kondisi tertentu, seperti sakit dan atau tertimpa musibah.

5.5. Bobot Penilaian


• Tugas Tahap 1 : Tugas Tahap 2 : UTS : UAS = 20 % : 50 % : 15 % : 15 %.
• UTS dalam bentuk ujian tertulis/gambar, dan lisan berupa sidang presentasi dan pertanggungjawaban desain secara
total mencakup konsep/gagasan rancangan alokasi fungsi, penataan bentuk, pemilihan dan penerapan sistem struktur,
konstruksi, material, dan utilitas, integrasi antara rancangan di dalam dan luar bangunan dengan tapak dan lingkungan
kawasannya.
• UAS dalam bentuk ujian tertulis/gambar.

5.6. Proses Penilaian


• Pada tingkat regu dan sub-kelas, proses penilaian dan penyetaraannya dilakukan oleh pembimbing dan dosen kelas.
• Pada tingkat kelas, dilakukan penyetaraan oleh dosen kelas dan dosen penanggungjawab.
• Nilai akhir ditetapkan oleh dosen penanggungjawab.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 8


6. JADWAL
Jam Kerja Studio: Selasa dan Jumat pukul 7.00 – 15.30 WIB ( istirahat Selasa 12.00 -13.00 WIB, Jumat 11.30-13.00),
bimbingan/ asistensi pukul 08.00-11.30/12.00.

TAHAP I (Desain Prarencana)


Kuliah Umum/Kuliah Tamu akan diumumkan sesuai dengan kesediaan waktu narasumber.

Studio
Hari Tanggal Uraian kegiatan WIB Keterangan
ke-
● Penjelasan Tugas SPA 6 08.00 Kuliah I: Penjelasan Tugas SPA 6
● Studi literatur [L] mencakup: Dr. Ir. Yasmin Suriansyah, MSP
01A. Studi Standar Rancangan Bangunan Hotel Luring & Daring
01B Studi Bangunan Bangunan Hotel Preseden
01C Hasil Studi Komparasi untuk Dasar Studi Program Ruang
● Studi tapak (tapak, lingkungan, dan peraturan
terkait, bila ada). [T]

01 Selasa 21 Feb Fokus studi/diskusi:


● Sistem fungsional pada Bangunan Hotel.
● Desain bentuk bangunan yang terpadu dan
sinkronisasi antara tema rancangan, fungsi, struktur 14.30-
00. PEMASUKAN LAPORAN HASIL DISKUSI
SISTEM FUNGSIONAL BANGUNAN
dan utilitas 15.30
HOTEL
● Informasi produk bahan bangunan untuk
mendukung rancangan Bangunan Hotel.

Diskusi kelompok: 07.00-


● Presentasi & diskusi hasil studi literatur [L] 07.30
● Presentasi & diskusi hasil studi/analisis tapak [T]
● Penentuan tapak final

02 Fokus diskusi
Jumat 24 Feb
● Elaborasi fungsi & desain Bangunan Hotel.
● Elaborasi tapak, lingkungan, peraturan terkait
● Elaborasi struktur, konstruksi, dan bahan
bangunan (material) yang dapat diterapkan pada
rancangan Bangunan Hotel.

Diskusi kelompok: 07.00- ● Pemasukan final hasil studi


● Presentasi & diskusi hasil studi literatur [L] 07.30 literatur (soft copy). [L]
● Presentasi & diskusi hasil studi/analisis tapak [T] Format A4

Fokus diskusi 01 LAPORAN STUDI LITERATUR [L]


01A Studi Standar Rancangan Bangunan Hotel.
03 Selasa 28 Feb ● Analisis tapak, lingkungan, peraturan terkait 01B Studi Bangunan Bangunan Hotel. Preseden
● Elaborasi sistem utilitas yang dapat diterapkan 01C Hasil Studi Komparasi Standard dan
pada rancangan Bangunan Hotel. Preseden untuk Dasar Studi Program Ruang
dan Perancangan
Persiapan Penyusunan Konsep Rancangan
Bangunan Hotel.
07.00- ● Pemasukan final laporan
07.30 observasi dan analisis tapak dan
lingkungannya
Diskusi/Asistensi Kelompok (soft copy). [T]
04 Jumat 03 Mar Format A4
● Diskusi Draft Konsep Rancangan
02 LAPORAN OBSERVASI DAN ANALISIS
TAPAK DAN LINGKUNGANNYA

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 9


Studio
Hari Tanggal Uraian kegiatan WIB Keterangan
ke-
Diskusi/Asistensi Draft Konsep Rancangan 07.00- Pemasukan
● Studi aspek fungsi (kebutuhan jenis ruang, 07.30 Draft Konsep Rancangan
standar dimensi ruang, alur kegiatan, organisasi Format A2 (digital), di print dengan
ruang, persyaratan ruang, dan total luas ukuran A3
kebutuhan ruang)
05 Selasa 07 Mar 03 DRAFT KONSEP RANCANGAN
● Studi aspek bentuk tapak dan bangunan (estetika-
arsitektural)
KULIAH LAPANGAN (tentative)
● Studi aspek teknik (struktur, konstruksi, bahan
bangunan, dan utilitas)
● Gagasan awal rancangan tapak & bangunan
06 Jumat 10 Mar Presentasi/Diskusi/Asistensi Rancangan terpadu
07 Selasa 14 Mar melalui gambar berikut:
08 Jumat 17 Mar
09 Selasa 21 Mar 1) Konsep rancangan
2) Rencana blok
3) Rencana tapak. 14.30– Pemasukan tugas soft copy
4) Potongan tapak 15.30 Draft Gambar Rancangan
5) Denah-denah lantai dan atap bangunan. Format A2
6) Tampak
7) Potongan melintang dan memanjang 04 DRAFT GAMBAR RANCANGAN
8) Potongan tipikal fasad dan detail, segmen tampak
9) Perspektif eksterior Butir 1 sd 11, dan 19 wajib
Butir 12 sd 18 optional untuk tahap 1
10) Perspektif interior
11) Potongan perspektif
12) Detail arsitektural (denah, tampak, potongan, dan
sketsa 3D).
13) Rencana bahan bangunan dan finishing
14) Rencana dan detail pondasi
15) Rencana balok dan pelat lantai; dan detail
16) Rencana atap (denah struktur dan konstruksi
atap; potongan atap bangunan utama; dan detail
konstruksi atap)
17) Diagram rencana sistem jaringan utilitas (dalam
gambar denah dan potongan), dilengkapi dengan
diagram jaringan listrik & rencana titik lampu di
ruang function
18) Rencana plafon
19) Laporan Rancangan

10 Jumat 24 Mar Opzet dan finalisasi gambar rancangan.


11 Selasa 28 Mar Pemeriksaan Kelengkapan Produk Tahap 1 berupa:
12 Jumat 31 Mar 1) Laporan Konsep Rancangan (1) dan Laporan
Rancangan (19) dibuat secara digital.
2) Gambar Rancangan nomor 2, 5, 6, dan 8, wajib 14.30– Pemasukan tugas Karya Tahap 1
dibuat secara digital. 15.30 Pengumpulan formulir bimbingan *)
3) Gambar Rancangan nomor 7, 9, 10, 11 dan 12
wajib dibuat secara manual. Dikerjakan hanya di 05 KARYA RANCANGAN TAHAP 1
studio. Berkas gambar tidak diperkenankan Butir 1 sd 11, dan 19 wajib
Butir 12 sd 18 optional untuk tahap 1
dibawa keluar Studio
4) Gambar nomor lainnya dapat dibuat secara digital
atau manual.
5) Gambar 12 sampai dengan 18 optional dikerjakan
pada masa tahap 1.
07.00- Pemasukan Maket Studi
07.30
Penyetaraan Nilai
13 Selasa 04 Apr Tugas Sehari
06 MAKET STUDI
07 BERKAS TUGAS SEHARI

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 10


Studio
Hari Tanggal Uraian kegiatan WIB Keterangan
ke-
Jumat 07 Apr Wafat Isa Almasih
Pekan UTS Senin-Sabtu
11 Apr
Selasa
2023
Ujian Tertulis 10-14 Apr & 2-6 Mei 2023
08 BERKAS JAWABAN UAS

*) Syarat: jumlah minimal asistensi Tahap I (tertera di formulir bimbingan sampai dengan studio ke-7) = 6 kali.
Pemeriksaan kelengkapan gambar menggunakan form daftar periksa (checklist), lihat lampiran 04.
Semua laporan soft copy/digital wajib diunggah pada portal SPA 6 https://ide.unpar.ac.id dan googledrive sebagai komponen
nilai. Komponen nilai ada, bila file soft copy terunggah lengkap. Hardcopy dokumen dikumpulkan di laci studio.

TAHAP II (Pematangan Desain)


Studio WIB Keterangan
Hari Tanggal Uraian kegiatan
ke-
Sidang Tugas 08.00-
Pengunggahan arsip tugas di portal SPA 6 17.00 Maket Studi atau gambar substitusi
https://ide.unpar.ac.id dan google drive. Hardcopy diperlihatkan ketika sidang online.
01 Selasa 09 Mei
dokumen dikumpulkan di laci studio.
09 SIDANG
(ada nilai, tidak ada submisi)

02 Jumat 12 Mei Presentasi/Diskusi/Asistensi dan Perbaikan Rolling bimbingan


03 Selasa 16 Mei Rancangan terpadu melalui gambar berikut: Rolling bimbingan
04 Jumat 19 Mei
05 Selasa 23 Mei 1) Konsep rancangan
06 Jumat 26 Mei 2) Rencana blok
07 Selasa 30 Mei 3) Rencana tapak.
4) Potongan tapak
5) Denah-denah lantai dan atap bangunan.
14.30– Pemasukan tugas Draft Gambar
6) Tampak
15.30 Rancangan (soft copy)
7) Potongan melintang dan memanjang
8) Potongan tipikal fasad dan detail, segmen tampak 10 DRAFT GAMBAR RANCANGAN
9) Perspektif eksterior
10) Perspektif interior
11) Potongan perspektif
12) Detail arsitektural (denah, tampak, potongan, dan
sketsa 3D).
13) Rencana bahan bangunan dan finishing
14) Rencana dan detail pondasi
15) Rencana balok dan pelat lantai; dan detail
16) Rencana atap (denah struktur dan konstruksi atap;
potongan atap bangunan utama; dan detail
konstruksi atap)
17) Diagram rencana sistem jaringan utilitas (dalam
gambar denah dan potongan), dilengkapi dengan
diagram jaringan listrik & rencana titik lampu ruang
function
18) Rencana plafon
19) Laporan Rancangan

Jumat 02 Jun Cuti Bersama Hari Raya Waisak


08 Selasa 06 Jun Opzet gambar rancangan
09 Jumat 09 Jun Finalisasi produksi gambar rancangan
10 Selasa 13 Jun Pemeriksaan Kelengkapan Produk Tahap 2 berupa:
1) Laporan Konsep Rancangan
2) Gambar Rancangan nomor 2, 5, 6, dan 8 dibuat 14.30– Pemasukan Karya Tahap 2
secara digital. 15.30 Pengumpulan formulir bimbingan **)
3) Gambar Rancangan nomor 7, 9, 10, 11 dan 12
dibuat secara manual, kemudian discan atau di 11 KARYA RANCANGAN TAHAP 2

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 11


Studio WIB Keterangan
Hari Tanggal Uraian kegiatan
ke-
foto; atau dikerjakan secara manual berupa hand
sketch pada media digital, untuk dijadikan arsip
digital. Dikerjakan hanya di studio. Berkas gambar
tidak diperkenankan dibawa keluar Studio
4) Gambar nomor lainnya dapat dibuat secara digital
atau manual.
5) Laporan Hasil Rancangan

07.00- Pemasukan Maket Penyajian Final


07.30 Penyetaraan nilai
11 Jumat 16 Jun Tugas Sehari
12 MAKET FINAL
13 BERKAS TUGAS SEHARI

12 Selasa 20 Jun Review Hasil Tugas Tahap 2

13 Jumat 23 Jun Review Hasil Tugas Tahap 2

Pengumpulan semua arsip digital (laporan studi Bila ada yang melengkapi karena
literatur tentang studi literatur tentang Bangunan Hotel, sakit dan atau ada musibah lainnya.
studi bangunan preseden, studi komparasi, studi tapak,
draft & konsep rancangan, laporan rancangan, draft &
Paling lambat gambar rancangan, foto gambar rancangan manual,
tanggal 27 Jan foto maket), foto/scan lembar bimbingan.
2023 Pengumpulan wajib dilakukan dengan
mengunggahnya pada portal SPA 6
https://ide.unpar.ac.id dan google drive. Hardcopy
dokumen dikumpulkan di laci studio.

Pekan UAS Senin-Jumat


27 Jun
Selasa
2023
Ujian Tertulis 26-30 Jun & 1-7 Jul 2023
14 BERKAS JAWABAN UAS

**) Syarat: jumlah minimal asistensi Tahap 2 (tertera di formulir bimbingan sampai dengan studio ke-7) = 6 kali

7. BUKU/REFERENSI

• Allen, Edward and Zalewski, Waclaw (2010) Form And Forces Designing Efficient Expressive Structures.
Hoboken, New Jersey, Canada: John Wiley & Sons.
• Arnold, Christopher (1982) Building Configuration and Seismic Design. New Jersey: John Wiley & Sons Inc.
• De Chiara, Joseph and John H. Callendar (2001) Time Saver Standards for Building Types. 4th ed. New York:
MacGraw-Hill.
• De Chiara, Joseph and Lee E. Koppelman (1984) Time-Saver Standards for Site Planning. New York: McGraw-
Hill.
• De Chiara, Joseph, Julius Panero and Martin Zelnik (2001) Time Saver Standards for Interior Design and Space
Planning. New York: McGraw-Hill.
• Harris, Charles W. (1988) Time-saver Standards for Landscape Architecture: Design and Construction data, New
York: McGraw-Hill.
• Juwana, Jimmy S (2005) Panduan Sistem Bangunan Tinggi: Untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan. Jakarta:
Erlangga.
• Juwana, Jimmy S (2022) Panduan Rancangan Integrasi Sistem Bangunan Tinggi dan Konstruksi Berkelanjutan
Untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan. Jakarta: Yayasan Kesejahteraan Arsitek Indonesia.
• Kibert, Charles J. (2008) Sustainable Construction Green Building Design and Delivery, 2nd Edition. New Jersey: John
Wiley & Sons, Inc.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 12


• LaGro, James A. (2007) Site Analysis. Second edition. New York: John Wiley & Sons.
• Lamm, David. Nathan, Kurt., Strom, Steven. Woland, Jake (2004) Site Engineering for Landscape Architects - 4th
Edition. New Jersey: Wiley.
• Lynda H. Schneekloth & Robert G. Shibley (1995) Placemaking: The Art and Practice of Building Communities, New
York: John Wiley & Sons, Inc.
• Mc.Lennan, Jason. (2004) The Philosophy of Sustainable Design. Kansas City: Ecotone LLC
• Neufert, Ernst (1997) Data Arsitek Jilid 1, Edisi 33. Alih Bahasa: Sunarto Tjahjadi, Surabaya: Erlangga.
• Neufert, Ernst (2006) Data Arsitek Jilid 2, Edisi 33. Alih Bahasa: Sunarto Tjahjadi, Surabaya: Erlangga.
• Norberg-Schulz, Christian (1977) Intentions in architecture, Cambridge, Mass.: The MIT Press.
• Purbo, Hartono (2000) Struktur dan Konstruksi bangunan tinggi. Jakarta: Jambatan
• Salvendy, Gavriel. (2012) Handbook of Human Factors and Ergonomics, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
• Schodek, Daniel and Bechthold, Martin. (2013) Structures, London: Prentice Hall.
• Schueller, Wolfgang (1989) Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi Bandung: Penerbit PT. Eresco
• Sutanto, E. B. Handoko (2018) Desain Pencahayaan Buatan dalam Arsitektur, Yogyakarta: Kanisius.
• Wagner, Walter F. (1980) Energy-efficient Buildings, New York: McGraw-Hill.

8. TATA TERTIB
1. Setiap proses bimbingan selalu harus menyimpan pekerjaan terkini pada google drive (disimpan pada folder
individu) sekaligus sebagai back-up files. Semua proses bimbingan dilakukan secara offline dan atau online
menggunakan media yang disepakati oleh mahasiswa dan pembimbing.
2. Bukti proses bimbingan berupa isian Formulir Bimbingan dikumpulkan pada tiap akhir waktu bimbingan ke mentor
masing-masing. Formulir Bimbingan tidak boleh hilang, oleh karena itu masing-masing peserta wajib
menyimpannya pada google drive (disimpan pada folder individu). Formulir tersebut dikumpulkan disertakan
kembali bersamaan pada waktu pemasukan berkas gambar untuk keperluan pemeriksaan oleh masing-masing
dosen dan pembimbing. Jika formulir Bimbingan tersebut hilang, maka tugas tidak diperiksa dan peserta
dapat langsung digugurkan.
3. Peserta dengan jumlah bimbingan kurang dari ketentuan berdasarkan formulir asistensi tersebut dapat
langsung digugurkan sebagai peserta SPA 6. Jika dalam pelaksanaannya ternyata terdapat kekurangan akibat
dosen/pembimbing tidak hadir maka akan diatur kemudian.
4. Jika kehadiran di studio kurang dari ketentuan tanpa keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan
meyakinkan, maka yang bersangkutan dapat langsung digugurkan sebagai peserta. Setiap Pemasukan Tugas,
selalu disertai dengan pengunggahan pada portal SPA 6 (https://ide.unpar.ac.id) dan pada googledrive, yang
link nya akan dinformasikan kemudian.
5. Mahasiswa agar memperhatikan dan mematuhi batas waktu pengunggahan dan pemasukan tugas yang harus
disimpan di laci studio yang ditentukan. Jika pengunggahan tidak/belum dilakukan, maka tugas tidak akan
dinilai. Selalu periksa kembali hasil unggahan, pastikan telah terunggah dengan lengkap, terbaca, dan
sempurna.
6. Jika dalam produk penyajian tidak lengkap maka nilai akhir (NA) = D, tidak ada toleransi dan susulan
pemasukan apabila file gambar digital tidak dapat dibaca atau rusak pada saat pemasukan/pemeriksaan tugas
(dianggap penyajian tidak lengkap, NA = D).
7. Peserta wajib berlaku sopan dan santun selama proses studio berlangsung, dan menaati semua tata tertib
perstudioan yang berlaku di jurusan Arsitektur Unpar Jika terjadi pelanggaran maka peserta dapat langsung
digugurkan sebagai peserta. Peserta dianjurkan membaca kembali ketentuan-ketentuan pada lembar
penugasan ini dengan teliti.
8. Peserta diminta untuk memenuhi target rencana jadwal kerja. Bimbingan hanya diberikan pada peserta yang
memenuhi target rencana kerja tersebut. Peserta disarankan untuk membuat maket studi (bila memungkinkan)
atau gambar dua dan tiga dimensi sebagai bahan diskusi pada proses bimbingan.
9. Waktu studio: Selasa (07.00 - 15.30 wib), Jumat (07.00 - 15.30 wib), mahasiswa wajib memanfaatkan waktu
dengan baik dan bekerja pada jadwal yang telah ditentukan tersebut.
10. Waktu bimbingan tugas utama di studio: Selasa dan Jumat pukul 08.00 - 12.00 wib; tidak diperkenankan
melakukan proses bimbingan di luar waktu tersebut. Pukul 13.00 - 15.30 wib mahasiswa wajib bekerja untuk
melanjutkan kegiatan pengerjaan tugas.
11. Kuliah Umum (Selasa atau Jumat pukul 07.00 wib atau pukul 13.00 wib), atau sesuai dengan pengumuman yang
akan diberikan sebelumnya.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 13


12. Ketentuan lainnya mengacu pada Tata Tertib Studio yang tercantum pada petunjuk pelaksanaan akademik.
13. Pelanggaran terhadap ketentuan studio akan berakibat dikenakannya sanksi sesuai dengan jenis pelanggaran
(dari sanksi ringan berupa pembatalan gambar sampai dengan sanksi berat berupa pembatalan mata kuliah SPA
6). Peraturan ini mengacu pada peraturan umum yang berlaku di Program Studi Arsitektur Unpar.
14. Karya rancangan yang mendapat nilai A akan dipamerkan, dan diikutsertakan sebagai nominee SPA 6 award.
Portofolionya akan dihimpun menjadi buku karya SPA 6, dan pesertanya akan menjadi tim penyusun buku karya
SPA 6.

SELAMAT BERKARYA SEMOGA SUKSES


Bandung, Februari 2023

Dr. Ir. Yasmin Suriansyah, MSP (IAI)


Dosen Penanggung Jawab SPA 6

Lampiran 01 PEDOMAN TEKNIS FASILITAS PARKIR (file pdf)


File terpisah

Lampiran 02 GAMBAR CAD OVERLAY GOOGLE MAP/EARTH


File terpisah

Lampiran 03
Gambar DENAH DAN TAMPAK BANGUNAN EKSISTING
File terpisah

Lampiran 04 FORM DAFTAR PERIKSA (CHECKLIST)

Lampiran 05 CPL UIA DAN KAAB

1.1. Capaian Pembelajaran berdasarkan UIA


(Union internationale des Architectes)
Catatan: Penomoran sesuai naskah UIA

4.1. RANCANGAN
• Kemampuan untuk melibatkan imajinasi, berpikir kreatif, berinovasi dan memberikan
kepemimpinan desain.
• Kemampuan untuk mengumpulkan informasi, mendefinisikan masalah, menerapkan analisis
dan penilaian kritis dan merumuskan strategi untuk tindakan.
• Kemampuan berpikir tiga dimensi dalam eksplorasi desain.
• Kemampuan untuk menyesuaikan satu sama lain (reconcile) faktor yang berbeda,
mengintegrasikan pengetahuan dan menerapkan keterampilan dalam penciptaan solusi
desain.

4.2. PENGETAHUAN

4.2.1. Studi Budaya dan Seni


• Kemampuan untuk bertindak dengan pengetahuan tentang preseden sejarah dan budaya
dalam arsitektur lokal dan dunia.
• Kemampuan bertindak dengan pengetahuan seni rupa sebagai pengaruh pada kualitas
desain arsitektur.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 14


• Pemahaman tentang isu-isu warisan di lingkungan binaan.
• Kesadaran akan hubungan antara arsitektur dan disiplin kreatif lainnya.

4.2.2. Penelitian sosial


• Kemampuan untuk bertindak dengan pengetahuan masyarakat, dan untuk bekerja dengan
klien dan pengguna yang mewakili kebutuhan masyarakat.
• Kemampuan untuk mengembangkan penjelasan ringkas proyek (project brief) melalui definisi
kebutuhan masyarakat pengguna dan klien, dan untuk meneliti dan menentukan persyaratan
kontekstual dan fungsional untuk berbagai jenis lingkungan binaan.
• Pemahaman konteks sosial di mana lingkungan binaan diperoleh, persyaratan ergonomis
dan ruang serta isu-isu kesetaraan dan akses.
• Kesadaran akan kode, peraturan dan standar yang relevan untuk perencanaan, desain,
konstruksi, kesehatan, keselamatan dan penggunaan lingkungan binaan.
• Kesadaran akan filosofi, politik, dan etika yang terkait dengan arsitektur.

4.2.3. Studi Lingkungan


• Kemampuan untuk bertindak dengan pengetahuan tentang sistem alam dan lingkungan
buatan.
• Pemahaman tentang isu-isu konservasi dan pengelolaan limbah.
• Pemahaman tentang siklus hidup material, isu-isu keberlanjutan ekologis, dampak
lingkungan, desain untuk pengurangan penggunaan energi, serta sistem pasif dan
pengelolaannya.
• Kesadaran akan sejarah dan praktik arsitektur lansekap, desain perkotaan, serta
perencanaan teritorial dan nasional dan hubungannya dengan demografi dan sumber daya
lokal dan global.
• Kesadaran pengelolaan sistem alam dengan mempertimbangkan risiko bencana alam.

4.2.4. Studi Teknis


• Pengetahuan teknis tentang struktur, material, dan konstruksi.
• Kemampuan untuk bertindak dengan kompetensi teknis yang inovatif dalam penggunaan
teknik bangunan dan pemahaman evolusi mereka.
• Pemahaman tentang proses desain teknis dan integrasi struktur, teknologi konstruksi, dan
sistem layanan menjadi keseluruhan yang efektif secara fungsional.
• Memahami sistem pelayanan serta sistem transportasi, komunikasi, pemeliharaan dan
keselamatan.
• Kesadaran akan peran dokumentasi teknis dan spesifikasi dalam realisasi desain, dan
proses konstruksi, biaya, perencanaan dan pengendalian.

4.2.5. Studi Desain


• Pengetahuan tentang teori dan metode desain.
• Memahami prosedur dan proses desain.
• Pengetahuan tentang preseden desain dan kritik arsitektur.

4.2.6. Studi Profesional


• Kemampuan untuk memahami berbagai bentuk pengadaan jasa arsitektur.
• Memahami cara kerja dasar industri konstruksi dan pengembangan, seperti keuangan,
investasi real estat, dan manajemen fasilitas.
• Pemahaman tentang peran potensial arsitek di bidang kegiatan konvensional dan baru dan
dalam konteks internasional.
• Pemahaman prinsip-prinsip bisnis dan penerapannya pada pengembangan lingkungan
binaan, manajemen proyek dan fungsi konsultan profesional.
• Pemahaman tentang etika profesional dan kode etik yang diterapkan pada praktik arsitektur
dan tanggung jawab hukum arsitek terkait pendaftaran, praktik, dan kontrak bangunan.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 15


4.3. KEAHLIAN
• Kemampuan untuk bekerja sama dengan arsitek lain dan anggota tim interdisipliner.
• Kemampuan untuk bertindak dan mengkomunikasikan ide melalui kolaborasi, berbicara,
berhitung, menulis, menggambar, pemodelan dan evaluasi.
• Kemampuan untuk memanfaatkan kemampuan manual, elektronik, grafik dan pembuatan
model untuk mengeksplorasi, mengembangkan, mendefinisikan dan mengkomunikasikan
proposal desain.
• Pemahaman tentang sistem evaluasi, yang menggunakan cara manual dan/atau elektronik
untuk penilaian kinerja lingkungan binaan.

1.2. Capaian Pembelajaran berdasarkan KAAB


(Korea Architectural Accrediting Board)
[Berpikir Kritis dalam Arsitektur]
01. Arsitektur, Sains, Teknologi, dan Seni Rupa
Pemahaman tentang hubungan timbal balik antara arsitektur, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni rupa.

02. Sejarah dan Budaya Arsitektur Global


Memahami sejarah paralel dan divergen arsitektur dengan keragaman budaya.

03. Sejarah Arsitektur dan Tradisi Indonesia


Memahami filosofi dan prinsip unik arsitektur dan tradisi budaya Indonesia.

04. Arsitektur dan Masyarakat


Pemahaman tentang aspek kedaerahan, sosial, budaya, ekonomi, dan kebijakan serta saling
keterkaitannya antar hubungan yang mempengaruhi arsitektur dan kota.

05. Perilaku dan Ruang Manusia


Memahami penerapan prinsip dan metodologi hubungan antara
lingkungan fisik dan perilaku manusia terhadap desain ruang.

06. Arsitektur Berkelanjutan dan Urbanisme


Pemahaman tentang prinsip-prinsip arsitektur dan perencanaan kota berkelanjutan untuk aplikasi
yang tepat dalam hal sumber daya alam dan buatan, dan pelestarian sumber daya sejarah dan
budaya.

[Rancangan]

07. Komunikasi Arsitektur 20


Kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide arsitektur dengan fase desain menggunakan
beragam media seperti lisan, menulis, membuat sketsa, menggambar, model yang dipilih secara
efektif untuk situasi dan audiens yang berbeda.
(menggunakan bahasa Inggris di beberapa proyek desain)

08. Bentuk dan Tata Ruang 05


Kemampuan untuk memahami prinsip-prinsip dasar bentuk dan desain 2D dan 3D,
komposisi arsitektural dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut untuk menghasilkan bentuk dan
ruang kreatif.

09. Penelitian dan Analisis


Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan mengusulkan solusi yang tepat berdasarkan
pemahaman tentang metodologi penelitian dan analisis data yang dikumpulkan dari preseden,
teori, dan fenomena sosial yang relevan.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 16


10. Perencanaan Tapak
Kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi konteks sosial dan faktor lingkungan tapak
dan menerapkannya dalam perencanaan tapak termasuk desain ruang eksterior.

11. Desain yang Dapat Diakses


Kemampuan merancang sebuah bangunan untuk memenuhi berbagai persyaratan semua
kelompok pengguna termasuk penyandang disabilitas untuk kemudahan pencapaian dan
keamanan mereka.

12. Keselamatan dan Perlindungan (dari) Kebakaran


Kemampuan merancang bangunan berdasarkan prinsip keselamatan, proteksi kebakaran, dan
jalan keluar.

13. Integrasi Sistem Bangunan dalam Desain 17 19


Kemampuan untuk memahami dan mengintegrasikan sistem bangunan seperti struktur, amplop
bangunan, layanan mekanikal dan elektrikal dalam proyek desain.

14. Desain Adaptive Reuse 18


Kemampuan untuk menentukan strategi desain konseptual dalam penggunaan kembali secara
adaptif untuk merancang renovasi bangunan dalam menanggapi isu-isu seperti berkembangnya
nilai-nilai sosial, lingkungan, dan kepekaan tentang tempat.

15. Arsitektur dan Perencanaan Kota 06


Kemampuan untuk memahami prinsip-prinsip perencanaan kota, untuk menilai secara kritis
rencana kota yang ada dan isu-isu yang relevan untuk diterapkan dalam desain arsitektur.

16. Desain Komprehensif


Kemampuan untuk merancang berdasarkan tujuan pendidikan program studi; mengidentifikasi
masalah dan mengusulkan solusi, dan untuk menghasilkan dokumen gambar dan dokumen
desain dalam berbagai format (tesis, laporan, panel) di seluruh tahap desain.

[Rekayasa Teknik/Teknologi]

17. Prinsip Struktur Bangunan dan Sistem Struktur


Memahami prinsip-prinsip gaya, teori dasar dan berbagai sistem struktur bangunan
dan aplikasinya dalam desain.

18. Sistem Kontrol Lingkungan


Memahami prinsip-prinsip dasar termal, cahaya, akustik, kualitas udara dalam ruangan,
manajemen energi dan metode penerapan sistem pengendalian lingkungan.

19. Sistem Layanan Bangunan


Memahami prinsip-prinsip dasar dan metode penerapan sistem bangunan yang tepat
seperti mekanikal, elektrikal, data, dan layanan proteksi kebakaran.

20. Penerapan Teknologi Digital


Memahami pemanfaatan dan penerapan berbagai teknologi digital dalam proses desain.

21. Bahan Bangunan dan Metode


Pemahaman tentang properti dan aplikasi bahan bangunan, dan metode konstruksinya
komponen bangunan.

22. Konstruksi Bangunan dan Manajemen Konstruksi


Memahami metode deliveri proyek dan manajemen konstruksi untuk memfasilitasi sumber daya
fisik, manusia, teknis, dan anggaran secara efektif.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 17


[Praktek Profesional]

23. Etika Arsitek dan Tanggung Jawab Profesional


Pemahaman Etika profesi, wewenang dan tanggung jawab arsitek, hak dan
kewajiban kepada klien dan masyarakat.

24. Peran Arsitek dalam Pelaksanaan Proyek


Memahami dokumen profesional dan fase desain seperti brief awal,
Desain skematik, pengembangan desain, dokumen konstruksi, dan peran arsitek dalam kemulti-
disiplinan

25. Operasi dan Manajemen Praktek Arsitektur


Pemahaman tentang prinsip-prinsip dan keterampilan manajemen yang diperlukan dalam
pengoperasian firma arsitektur seperti kontrak, pembiayaan, perencanaan bisnis, pemasaran,
akuisisi proyek, dan manajemen umum.

26. Kode dan Peraturan Bangunan


Memahami kode bangunan dan peraturan yang berkaitan dengan keselamatan publik, hak milik,
desain, konstruksi dan praktik, serta tanggung jawab hukum dan kewajiban arsitek.

Lampiran 06 KETENTUAN JARAK BEBAS

Permen Pekerjaan Umum No.29_PRT_M_2006

Dasar Hukum:
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang
Cipta Kerja;
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
29/PRT/M/2006 Tahun 2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.

[1] Pasal 24 angka 4 Undang-Undang Nomor 11


tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UU Cipta
Kerja”) yang mengubah Pasal 7 ayat (1) UU
Bangunan Gedung

[2] Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah


Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2002 Tentang Bangunan Gedung (“PP
16/2021”)

[3] Pasal 4 ayat (2) PP 16/2021


[4] Pasal 9 ayat (1) PP 16/2021
[5] Pasal 9 ayat (5) PP 16/2021
[6] Pasal 9 ayat (6) PP 16/2021

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 18


[7] Pasal 16 ayat (1) huruf c PP 16/2021
[8] Pasal 16 ayat (2) PP 16/2021
[9] Pasal 21 ayat (1) PP 16/2021
[10] Pasal 22 ayat (1) PP 16/2021
[11] Pasal 1 angka 14 PP 16/2021
[12] Pasal 1 angka 11 PP 16/2021
[13] Pasal 22 ayat (3) PP 16/2021
[14] Pasal 22 ayat (2) PP 16/2021
[15] Pasal 1 angka 43 PP 16/2021
[16] Pasal 23 ayat (1) PP 16/2021
[17] Pasal 1 angka 9 PP 16/2021
[18] Penjelasan Pasal 23 ayat (1) huruf b PP 16/2021
[19] Penjelasan Pasal 23 ayat (1) huruf c PP 16/2021
[20] Pasal 23 ayat (2) PP 16/2021
[21] Pasal 21 ayat (2) PP 16/2021

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 19

Anda mungkin juga menyukai