Anda di halaman 1dari 39

6111901005 - JOAN UNIQUECO N. E. C.

6112001101 - NATANIA VIRA H.


6112001126 - ALBERT SAMUEL AXEL O.
TABLE OF CONTENTS

01
Constraints

05
Data Umum Tapak
Regulasi
Open Spaces
Ruang Terbuka

02
Land Use 08
Existing Condition
Topography and Slopes

06
Tata Guna Lahan Geology and Soils
Vegetations
Pedestrian Ways
Microclimate

03
Jalur Pejalan Kaki
Signage

09
Building Form and Massing
Besaran dan Kepadatan

07
Bangunan Sekitaran Tapak Social Context
Form and Massing Activity Support History
Strong and Weak Areas of Orientation Overall Activity Structures Community Structures
Special Activity Centers
Community Transportation Patterns

04
Utility and Infrastructure
Facility
Circulation Magnets and Linkage
Jaringan Tapak
DATA TAPAK
AWAL
Jl. Dusun Tanjungan, Dusun II, Borobudur, Kec.
Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah 56553

Luas Tapak: 12.637 m2


Ketinggian: 235 mdpl

Batas Tapak:
Utara : perkebunan
Timur : perkebunan
Selatan : perkebunan
Barat : jalan dan area pemukiman
DATA TAPAK
AWAL

Regulasi
GSB : 4-10m dari jalan
KDB : 20%
KLB : 1
KDH : 80%
Ketinggian bangunan maksimal 10m
TATA GUNA
LAHAN
Perda Kab. Magelang no 5 th 2011 tentang
RTRW Kab Magelang th 2010-2030 pasal 9 ayat
3c: area tapak diperuntukkan untuk area
agribisnis dan agropolitan.

https://gistaru.atrbpn.go.id/rtronline/
BUILDING
FORM AND
MASSING
Rumah warga.

Plantaran Borobudur
Resort and Spa

Rumah dan warung


warga sekitaran
tapak. View tapak dari jalan.
Besaran dan Kepadatan
Secara bentuk massa, rata-rata rumah warga sekitar
hanyalah memiliki 1 lantai dan Resort Hotel yang dekat pada
tapak memiliki tinggi 4 meter.

Rata-rata, fungsi bangunan sekitaran tapak merupakan


permukiman warga yang sederhana. Bangunan tidak terlalu
menumpuk dan masih banyak ruang terbuka hijau. Pohon-
pohon dan sawah masih cukup banyak pada sekitaran tapak.
Bangunan Sekitaran Tapak
Bangunan sekitaran tapak merupakan
rumah warga yang bentuknya relatif
sederhana. Dengan bentuk atap pelana
dan menggunakan material sederhana,
yaitu kayu pada pondasi atap dan
menggunakan bata sebagai dinding.
Bangunan Sekitaran Tapak
Pada sekitaran tapak, ada juga Resort
Hotel yang secara bentuk mengikuti
kaidah arsitektur Jawa. Bangunan hotel
setinggi 4 lantai ini memiliki pendopo
dan ornamen Jawa yang sangat kental
dan bercampur dengan modern pada
desain interiornya.r
FORM AND
MASSING

Jalan utama pada tapak Sekitaran tapak merupakan Sebagian besar sekitaran tapak
memiliki lebar 4 meter, cukup permukiman warga yang masih banyak ruang terbuka
untuk dilalui oleh kendaraan sederhana dan tidak terlalu hijau seperti hutan dan sawah
roda 4. padat. Dengan ketinggian yang masih terjaga.
bangunan rata-rata 1 lantai dan
paling tinggi 4 lantai.
STRONG AND WEAK AREAS OF ORIENTATION

Sumbu terkuat pada tapak berada


pada arah Timur, di mana Timur
tapak merupakan candi
Borobudur yang terkenal sebagai
keajaiban dunia. candi Borobudur
terkenal cukup sakral, sehingga
sumbu terkuat pada tapak ini
berada pada bagian Timur.
CIRCULATION
Sirkulasi Menuju Tapak
Satu Arah
Jalan Lokal

Jalan Kolektor

Pencapaian menuju tapak paling mungkin dilakukan dari Jalan Mayor Kusen sebelum berlanjut pada Jalan
Sudirman dan Jalan Balaputradewa. Pada pertigaan Candi Borobudur dapat diambil rute utara melalui Jalan
Medang Kamulan atau melalui jalan lokal selatan (Jalan Badrawati).
Sirkulasi Dalam Tapak

Kondisi eksisting tapak berupa perkebunan dengan sirkulasi


setapak tanah untuk pejalan kaki tanpa adanya sirkulasi
kendaraan di dalam tapak.

Bentuk tapak yang berupa trapesium memungkinkan empat


axis optimal untuk jaringan sirkulasi di dalam tapak untuk
kendaraan seperti berikut.
OPEN
SPACES
OPEN SPACE AROUND & IN THE SITE

Letak tapak pada daerah sub-urban


memberikan ruang terbuka yang
ekspansif di sekitar tapak. Ruang terbuka
yang ada di sekitar tapak berupa
perkebunan/pertanian, padang rumput,
atau pepohonan.

Kondisi eksisting tapak sendiri sebagai


tapak perkebunan memberikan ruang
terbuka penuh yang dapat digunakan
untuk perencanaan tapak & bangunan
PEDESTRIAN
WAYS
PEDESTRIAN WAY TO & OUT OF SITE

Jalur khusus pedestrian di sekitar tapak


tidak ada dengan pengecualian pada
jalur setapak tanah sederhana di
perkebunan di sekitar tapak. Diperparah
dengan tidak adanya bahu jalan khusus
untuk pejalan kaki pada sirkulasi
kendaraan di sekitar tapak.
ACTIVITY
SUPPORT
ACTIVITY STRUCTURES
SPECIAL ACTIVITY CENTER
Kompleks Candi Borobudur

Sebagai titik pusat aktivitas turisme di daerah ini,

kompleks ini terdiri dari candinya tersendiri,

museum, kantor pengelolaan, dan taman.

Kompleks ini memberikan insentif untuk fasilitas

yang mendukung kegiatan ekonomi turisme

seperti hotel, villa, restoran, dan lainnya.


COMMUNITY TRANSPORTATION PATTERNS
Pola transportasi komunitas di daerah ini untuk

jalan kolektor yang ada di dekat Kompleks

Candi Borobudur berupa kendaraan pribadi

(motor, mobil, bus, & truk) serta transportasi

publik berupa angkot. Semuanya dengan fokus

pada transportasi wisata.

Sementara untuk jalan lokal yang dekat

dengan tapak berupa kendaraan pribadi yang

didominasi motor & transportasi publik angkot

untuk transportasi penghuni.


UTILITY, INFRASTRUCTURE, & FACILITIES

Kondisi eksisting tapak yang berupa

perkebunan di daerah sub-urban memiliki

utilitas dan infrastruktur yang minimal. Dengan

jalan lokal aspal yang hanya satu lajur per arah,

utilitas yang dapat didapat hanyalah listrik dari

tiang listrik yang ada sepanjang jalan.

Untuk utilitas air baik bersih maupun kotor

kemungkinan besar harus disediakan pada

tapak tersendiri dengan kemungkinan tidak

adanya riol maupun pipa PDAM.


UTILITY, INFRASTRUCTURE, & FACILITIES

Fasilitas yang ada di sekitar tapak

memiliki hubungan pada fasilitas

pendukung ekonomi turisme seperti

perhotelan, restoran, toserba/minimart,

stasiun pertamina, dan perkantoran

pengelola turisme.
MAGNETS & LINKAGE

Magnet di area sekitar tapak merupakan

Kompleks Candi Borobudur itu sendiri

yang hanya sejauh 3.2 km menggunakan

kendaraan pribadi.

Linkage antara tapak dengan magnet ini

dapat dilihat dari axis bentuk tapak yang

segaris dengan titik tengah Candi

Borobudur
EXISTING
CONDITION
GEOGRAFIS

Secara geografis Kecamatan Borobudur berupa dataran dan di bagian tengah terdapat 3 bukit,

masing-masing Bukit Jaten, Bukit Borobudur dan Bukit Dagi. Sedang diwilayah bagian barat tepatnya

didusun Mahitan ada bukit bakal, warga Mahitan biasa menyebut Gunung Bakal. Di Desa Borobudur

mengalir 2 sungai yang juga menjadi batas desa yaitu Sungai Sileng di selatan dan Sungai Progo di

utara.

https://eprints.uny.ac.id/66274/5/BAB%20IV.pdf
TOPOGRAFI
DAN KONTUR
Kontur tapak cenderung datar, hanya memiliki seikit

kemiringan / kontur

https://eprints.uny.ac.id/66274/5/BAB%20IV.pdf
VEGETASI

Vegetasi yang banyak ditemui disekitar tapak: Vegetasi khas disekitar tapak: Pohon Bodhi

pohon kelapa, pohon pepaya


KONDISI
IKLIM
Suhu rata-rata Kabupaten Magelang

25,620C, kelembaban udara

82%.Curah hujan ratarata 2.589

mm/th, rata-rata hari hujan 121,

kecepatan angin 1,8 knot.

https://magelangkab.go.id/images/dokumen/gambaran.pdf
GEOLOGI
DAN TANAH
Kabupaten Magelang di bagian barat daya (Salaman dan

Borobudur bagian Selatan) tersusun dari batuan breksi,

andesit, dasit, tufa, tufa lapili, aglomerat dan lava andesit

yang merupakan bagian dari Formasi Andesit Tua.

Batuan dari gunung berapi yang ada di sekililing wilayah

ini merupakan unsure batuan yang membentuk dataran

Magelang berupa tanah endapan alluvial yang subur.

https://magelangkab.go.id/images/dokumen/gambaran.pdf https://eprints.uny.ac.id/66274/5/BAB%20IV.pdf
PENANDA

Candi Borobudur

Candi Mendut

Candi Pawon

Vihara Mendut - Mendut

Buddhist Monastery

https://myridemyadventure.blogspot.com/2015/07/candi-mendut.html
SOCIAL
CONTEXT
SEJARAH
Ketika masa penjajahan Inggris di Indonesia, Thomas Stanford
Raffles yang memiliki ketertarikan yang sangat besar terhadap
budaya timur mendapat laporan terkait ditemukannya
reruntuhan, sehingga mengutus perwira seni untuk ke “Bumi
Segoro”, yang selanjutnya ditemukannya candi Borobudur.
Nama Bore-Budur, yang kemudian ditulis BoroBudur,
kemungkinan ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk
menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore
(Boro); kebanyakan candi memang sering kali dinamai
berdasarkan desa tempat candi itu berdiri. Raffles juga
menduga bahwa istilah 'Budur' mungkin berkaitan dengan
istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti "purba"– maka
bermakna, "Boro purba".
https://magelangkab.go.id/home/detail/kecamatan-borobudur-tempat-warisan-mahakarya-candi-borobudur/607
DATA
PENDUDUK
Jumlah penduduk kecamatan
borobudur : 66.099 orang
(2021)
Laki-laki :33.253 orang (50.3 %)
Perempuan: 32.846 orang
(49.7 %)
https://pusaka.magelangkab.go.id/penduduk/penduduk/kelamin
KOMUNITAS
YGC Borobudur (Komunitas
Anak Muda Pecinta Budaya)

Aktivitas:
YGC Campaign
School Visit
Bersih-bersih candi
Tur museum
BUDAYA
Waisak
Ruwat Rawat Borobudur
Sedekah Gunung
Sedekah Punthuk Setumbu
Ritual Gaib
Ruwat Sengkolo
Renungan Budaya Siwi
Sedekah Sendang Suruh
Tetesan
https://travel.kompas.com/read/2009/02/20/02151443/~Oase~Cakrawala
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai