Anda di halaman 1dari 60

BAB IV

ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI BANJARMASIN

4.1 Analisa Eksternal


Alternatif Site 1 :
Lokasi tapak berada di Jl. Pramuka, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kelurahan
Sungai Lulut, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Luas Tapak: 154.812 m²

Gambar 4. 1Ukuran tapak

59
60

Gambar 4. 2Analisa lingkunngan pada tapak

 Kriteria Tapak :
1. Strategis dan mudah di jangkau oleh masyarakat
2. Lokasi di perkotaan
3. Terletak pada kawasan yang berpotensi untuk terus berkembang
sehingga dapat bermanfaat di masa yang akan datang
4. Memiliki pencahayaan dan penghawaan yang bagus
5. Jauh dari pabrik
6. Terletak di kawasan perdagangan
7. Lokasi yang aman, sehat, nyaman, dan strategis
8. Memiliki akses dan jalur transportasi yang baik

 Potensi Tapak :
Tapak yang dipilih memiliki beberapa potensi yang dapat memenuhi
persyaratan tapak untuk Perencanaan Sport Center. Di sekitar tapak
terdapat SPBU, Terminal B, Sekolah, Permukiman, Puskesmas, Rumah
makan, Hotel, Universitas, Apotek, Mesjid, Klinik, Fasilitas Olahraga,
dll.
61

4.1.1 Studi Pemilihan dan Analisa Tapak Terpilih


Sesuai dengan judulnya “Perancangan Sport Center di Banjarmasin”
maka untuk pemilihan lokasi bangunan berada di kawasan Kota Banjarmasin.
Lokasi yang ideal untuk sport center ini sebaiknya dekat dengan pemukiman
penduduk dan di di kawasan kota yang bisa dijangkau oleh masyarakat dari luar
kota maupun dalam kota. Maka lokasi yang sesuai dan ideal dengan sport
center yaitu di wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur.
Di dalam RTRW Kota Banjarmasin, Kecamatan Banjarmasin Timur
merupakan kawasan strategis pusat perdagangan dan pemukiman, yang mana
terletak pada kawasan yang berpotensi untuk terus berkembang sehingga dapat
bermanfaat di masa yang akan datang.

Jalan Pramuka termasuk jalan kolektor


62

4.1.2 Analisa Kondisi dan Batas Eksisting Tapak

Di sebelah timur berbatasan dengan


Perumahan Komplek Bina Lestari

Di sebelah
utara Di sebelah
berbatasan selatan tapak
dengan berbatasan
Perumahn Jl. dengan
Rahayu Komp. Perumahan Gg.
Pembina Semanda

Di sebelah barat tapak berbatasan


dengan jalan utama yaitu Jl. Pramuka

Gambar 4. 3Analisa dan kondisi batas eksisting tapak


63

Kondisi Tapak

 Tapak kontur relative datar


 Drainase kota yang berada di sebelah barat tepatnya di depan tapak
 Lokasi tapak merupakan kawasan strategis ekonomi dan juga
sebagai pusat perdagangan dan dekat permukiman.
 Tapak berada di area beresiko rendah pada air limbah domestic
 Tapak berada di area beresiko rendah pada permasalahan sampah
 Tapak berada di area beresiko rendah pada permasalahan drainase

4.1.3 Analisa Peraturan Setempat


Luas Tapak: 154.812 m²

Gambar 4. 4Analisa Peraturan Setempat


64

4.1.4 Analisa Pencapaian Pada Tapak

Arah ke Arah ke luar


dalam kota kota

Gambar 4. 5Analisa Pencapaian Tapak

Kriteria Pencapaian :
1. Mudah dicapai oleh pejalan kaki maupun pengguna
kendaraan
2. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
3. Memiliki orientasi yang jelas
Respon :
 Mudah dicapai dengan pejalan kaki serta kendaraan
pribadi yaitu mobil dan motor , untuk kendaraan
umum seperti bus, mobil sewa, dll.
 Pencapaian menuju tapak bisa di akses dari arah
dalam kota yaitu Jl. Veteran dan dari arah luar kota
yaitu Jl. A.Yani.
65

4.1.5 Analisa Entrance Pada Tapak


 Karena site berada di
satu jalan utama dan
dikelilingi
pemukiman, maka
entrance yang bisa
dicapai ialah hanya
satu bagian depan
pada tapak yang
menjadi main
entrance nantinya.
 Dan main entrance ini
akan menjadi akses
kegiatan keluar masuk
kendaraan maupun
pejalan kaki.
Gambar 4. 6Analisa Entrance Pada Tapak

4.1.6 Analisa Sirkulasi Pada Tapak


 Sirkulasi pejalan kaki di luar
tapak berada di sebelah jalan
utama. Jalur pejalan kaki yang
relatif tidak ramai.
 Jalan ini termasuk jalan
kolektor yang berukuran 10 m.
Dengan masing – masing 5
meter.
 Kepadatan kendaraan tinggi di
jalan utama yaitu jl.Pramuka
yaitu kendaraan padat pada
waktu hari kerja, jalur
kendaraan terdiri dari dua arah,
kepadatan terjadi sekitar jam
07.00 – 09.00 WITA (hari
Gambar 4. 7Analisa Sirkulasi Pada Tapak kerja), dan jam 16.00-19.00
WITA. Hal ini disebabkan
oleh kendaraan yang berangkat
kerja ataupun sekolah serta
aktifitas pedagang dan jasa.
66

4.1.7 Analisa View Pada Tapak

Di sebelah timur adalah permukiman warga. View di sisi ini kurang bagus
dilihat,maka nantinya akan diciptakan view buatan dari dalam site agar
terlihat nyaman ketika dilihat oleh pengguna dari dalam site.

Di sebelah utara Di sebelah Selatan


adalah permukiman adalah permukiman
warga. Di sisi sebelah warga. Di sisi
sini juga nantinya sebelah sini juga
akan diciptakan view nantinya akan
buatan yaitu dengan diciptakan view
buatan dari dalam
menambahkan
site yaitu dengan
vegetasi maupun
menambahkan
taman mini agar vegetasi agar terlihat
nyaman dilihat ketika nyaman ketika
dilihat oleh pengguna dilihat oleh
dari dalam site. pengguna dari dalam
site.

Gambar 4. 8Analisa view pada tapak

Di sebelah barat adalah jalan raya, kendaraan dan


orang – orang yang melintas. View utama ada di
bagian ini, maka dari itu akan diciptakan view buatan
yaitu perlunya vegetasi agar lebih terlihat nyaman
dan asri serta akan dibuatnya taman yang akan
mempercantik view di sisi ini.
67

Di sebelah Timur adalah permukiman


warga. Maka view dari luar ke dalam
ialah bangunan utama dan pepohonan
yang akan di letakkan di pinggir site

Di sebelah Utara
adalah
permukiman Di sebelah
warga. Maka Selatan adalah
view dari luar ke permukiman
dalam ialah warga. Maka
bangunan utama view dari luar
dan pepohonan ke dalam ialah
yang akan di bangunan
letakkan di utama dan
pinggir site pepohonan
yang akan di
letakkan di
pinggir site

Di sebelah Barat adalah Jalan utama. Maka


view dari luar ke dalam di bagian ini
sangatlah penting, jadi view yang akan
diciptakan ialah view taman dan tulisan sport
center agar menjadi daya tarik oleh
masyarakat yang melinntas di depan.
68

4.1.8 Analisa Parkir Pada Tapak (Kapasitas parkir, posisi/pola


penyebaran dan perletakkan parkir, dll)

 Area Parkir berada di depan


bangunan dekat dengan akses
masuk dan keluar, agar mudah
dijangkau oleh pengguna.
 Kapasitas parkir di tentukan dengan
kapasitas pengguna yaitu 1200
yang dibagi menjadi parkir mobil
dan parkir motor untuk pengunjung
Area maupun pengelola.
Parkir  Pola parkir pada mobil yang
ditentukan ialah pola parkir
menyudut dengan lalu lintas searah
bertujuan pengefektifan lahan serta
memudahkan pengguna.
 Pola parkir pada motor yang
Gambar 4. 9Analisa Parkir Pada Tapak ditentukan ialah pola sudut 90°

4.1.9 Analisa Lansekap Pada Tapak (Soft Material dan Hard


Material)

Di dalam site
terdapat Di sepanjang
pepohonan dan pinggir jalan
rumput – sudah
rumput liar . terdapat
Kontur site pohon –
tergolong datar pohon
peneduh.
69

Gambar 4. 10Analisa Lansekap Pada Tapak

4.1.10 Analisa Drainase Pada Tapak

Gambar 4. 11Analisa Drainase Pada Tapak


70

4.1.11 Analisa Kebisingan Pada Tapak

= Tingkat kebisingan tinggi

= Tingkat kebisingan rendah

Tingkat kebisingan yang tinggi yaitu di


jalan utama di sebelah barat. Kebisingan
berasal dari kendaraan yang melintas di
jalan utama.

Tingkat kebisingan yang rendah yaitu


di sebelah selatan, timur, dan utara.
Kebisingan berasal dari pemukiman
Gambar 4. 12Analisa Kebisingan Pada Tapak warga.

Tingkat kebisingan yang tinggi juga


Respon :
berada di dalam bangunan, karena 1. Meletakkan bangunan agak jauh dari
aktivitas di dalam bangunan sangat sumber kebisingan yang tinggi, agar
aktif dan banyak pengguna berada di kenyamanan pelaku di dalam ruangan
dalam bangunan. terjaga.
2. Menanam vegetasi hijau dengan
daun yang cukup lebar di sekitar
Respon : sumber kebisingan yang tinggi.
Menempatkan bangunan berzona
publik di sebelah barat atau depan
dekat dengan jalan raya. Letak
bangunan agak jauh dari pemukiman,
agar warga yang berada di daerah
pemukiman tidak terganggu akan
suara kebisingan dari aktivitas di
dalam bangunan.
71

4.1.12 Analisa Utilitas Pada Tapak

 Mekanikal Elektrikal :
Jalur listrik yang berasal dari
PLN dengan kondisi yang baik
 Kondisi saluran air bersih dari
PDAM sudah maksimal karena
tapak berada di wilayah yang
aliran airnya lancar dan bersih.
 Aliran drainase kota yang
menuju ke Sungai Martapura

Gambar 4. 13Analisa Utilitas Pada Tapak

4.1.13 Analisa Iklim Pada Tapak


Klimatologi
 Suhu udara 27,4° C - 38° C
 Curah hujan 2.400 mm – 3.500 mm dengan fluktuasi tahunan
berkisar antara 1.600 mm – 3.500 mm
 Hujan lokal turun pada musim penghujan, yaitu pada bulan –
bulan November – April.
 Iklim sabana tropis (Aw) dengan curah hujan yang cukup
tinggi sepanjang tahun.

A. Analisa Hujan
 Curah hujan 2.400 mm – 3.500 mm dengan fluktuasi
tahunan berkisar antara 1.600 mm – 3.500 mm
 Hujan lokal turun pada musim penghujan, yaitu pada
bulan – bulan November – April.
 Iklim sabana tropis (Aw) dengan curah hujan yang cukup
tinggi sepanjang tahun.
72

B. Analisa Angin

Tekanan tinggi di Benua Australia yang


bertiup dari arah Timur adalah angin kering
pada musim kemarau.

Respon :

Memaksimalkan pergerakan
angin sebagai penghawaan alami
pada bangunan serta membuat
bukaan yang lebar agar udara
bisa masuk dengan optimal

Gambar 4. 14Analisa Anginn

Angin muson dari arah Barat yang bertiup


akibat tekanan tinggi di daratan Benua Asia
melewati Samudera Hindia menyebabkan
terjadinya musim hujan.
73

C. Analisa Matahari

Pergerakan siklus matahari (matahari


terbit). Matahari di pagi hari tidak panas
dan tidak menyilaukan

Matahari di
siang hari
panas dan
menyilaukan
.

Gambar 4. 15Analisa Matahari


Pergerakan siklus matahari (matahari terbenam) Matahari di
sore hari tidak panas dan tidak menyilaukan.

Respon :
1 Intensitas cahaya matahari yang tinggi pada sisi timur dan barat tapak, maka
mengurangi luasan vertikal bangunan yang menghadap kedua sisi tersebut
2 Kisi – kisi miring diletakkan pada bagian luar ruang karena sangat efektif untuk
menghalangi sinar matahari sebelum mencapai dinding atau jendela dan sebagai
peneduh.
3 Tritisan ini akan digunakan pada bukaan ruang yang berada di sisi timur dan
barat bangunan.
4 Pengoptimalan desain sun shading sangat diperlukan sebagai penghalang
intensitas sinar matahari yang sangat tinggi
5 Bentuk massa dibuat lebih responsive terhadap sinar matahari untuk
4.1.14 Analisa
menghindari Zoning
panas Pada secara
yang masuk Tapakberlebihan.
6 Pengoptimalan penggunaan vegetasi (tanaman pohon) sebagai buffer cahaya
matahari sore.
74

Privat

Semi Publik
Publik

Servis

Zona servis di letakkan di depan karena apabila terjadi


kerusakan ataupun darurat, maka akan mudah dijangkau
dari luar tapak ke dalam tapak

Zona Publik diletakkan di bagian depan agar mudah


dijangkau oleh pengguna. Zona publik ini nantinya
digunakan sebagai kegiatan utama

Zona Semi publik diletakkan dibelakang zona publik agar


bisa digunakan oleh semua pengguna namun ada
batasan.

Zona Privat diletakkan di belakang zona semi public agar


terjaga ruang privasi
75

4.2 Analisa Internal


4.2.1 Analisa Jumlah Pengguna Bangunan
Kapasitas Sport Centredalam penentuan fasilitasnya disesuaikandengan
kegiatan olahraga di Kota Banjarmasin. Penentuan jumlah pengguna setiap
aktivitas.
Untuk kapasitas penonton lapangan untuk pertandingan yaitu :
 Lapangan futsal : 400 Orang
 Lapangan Basket : 400 Orang
 Lapangan Tennis : 400 Orang

Sedangkan untuk kapasitas lapangan untuk pemain yaitu :

 Lapangan basket : 10 orang x 2 lapangan basket = 20 Orang


 Lapangan Futsal : 10 Orang x 2 Lapangan futsal = 20 Orang
 Lapangan Tenis : 4 Orang x 2 Lapangan Tenis = 8 orang

4.2.2 Analisa Aktifitas Pengguna Bangunan dan Penetapan Program


Kegiatan

Kelompok Uraian Kegiatan Pelaku


Kegiatan
 Berlatih dan  Atlet futsal
bertanding dalam  Atlet basket
cabang olahraga  Atlet tenis lapangan
futsal, basket, tenis  Tim medis
lapangan  Tim pelatih lapangan
 Ganti pakaian  Tim pelatih teori
 Menjaga kesehatan  Manager
pemain, mengobati  Wasit
cidera pemain  Penanggung jawab
Kegiatan
 Mengawasi jalannya latihan
Utama
pertandingan  Penanggung jawab
 Mengatur permainan pertandingan
dan pertandingan serta  Petugas kebersihan
mengarahkan tim lapangan
 Memberikan pelatihan
fisik di lapangan
 Memberikan latihan
teori
 Mengurus lapangan
76

saat latihan
 Mengurus lapangan
saat pertandingan
 Membersihkan
lapangan sebelum dan
sesudah pertandingan
Kegiatan  Melakukan latihan  Masyarakat umum non
Penunjang dan cabang olahraga atlet pengguna sport
futsal, basket, tenis center :
lapangan - Keluarga
 Melakukan olahraga - Anak – anak
rekreatif - Remaja dan dewasa
 Melakukan - Lansia
administrasi - Difabel
 Melakukan rapat, - Club
pertemuan dan diskusi  Pengelola dan karyawan
 Makan, istirahat, dan sport center
sholat

Kegiatan  Membeli barang yang  Pedagang retail shop


Pendukung berkaitan dengan  Penjaga di bagian ATM
olahraga Center
 Mengambil uang  Masyarakat umum
sesuai kebutuhan  Atlet
 Area khusus anak –  Pelatih
anak  Pengelola
 Area khusus keluarga  Penonton pertandingan
 Area khusus
penjemputan
 Menonton
pertandingan
 Ke toilet
 Memarkir kendaraan
Kegiatan  Menjaga keamanan  Security
Servis  Menyimpan alat – alat  Cleaning service
kebersihan  Teknisi
 Melakukan kegiatan
maintanenance
77

4.2.3 Analisa Kebutuhan Ruang Pada Bangunan

Atlet Olahraga Prestasi

Basket Futsal Tenis Lapangan

Bertanding Ganti Membersihk Menyimp Tempat


dan berlatih Pakaia an badan an pemanasan
n Pakaian atlet
Lapangan Ruang Ruang Bilas Loker Ruang
Basket, Ganti Pemanasan
Futsal,
Tenislapang
an
Official

Menangani Tempat Tempat


pemain persiapan persiapan
yang cidera wasit pelatih

Ruang R. Wasit Ruang


KegiatanPe Medis Pelatih
nunjang

Makan Beribadah Buang Air Besar Parkir Olahraga


dan dan kecil Kendaraa Rekreatif
Minum n
Kantin / R. Musholla Toilet Parkir Jogging
Santai Track
dan R.
Gym,
Fitness
Center
78

Masyarakat
umum Olahraga Rekreasi
pengguna
sport center
Basket Futsal Tenis Lapangan

Berlatih Ganti Membersih Menyimp Menangani


Pakaia kan badan an pemain yang
Lapangan n Pakaian cidera
Ruang Ruang Bilas Loker
Basket , Ganti R. Medis
Futsal,
dan tenis
lapangan

KegiatanP
enunjang
Makan Beribadah Buang Air Parkir Olahraga
dan Besar dan Kendara Rekreatif
Minum Musholla kecil an
Toilet Jogging
Kantin / Parkir Track
R. Santai dan R.
Gym,
Fitness
Center
79

Pengelola Kegiatan
Utama

Kegiatan Rapat Tempat Tempat Tempat


Administrasi pimpina Karyawan / bongkar
n Staff muat
Ruang Ruang R. R. Karyawan / Loading
Administrasi Rapat Pimpinan Staff dock

Maintenanc
e
Mempersiapkan
masalah teknis

Ruang R. Genset R. R. Gudang


MEE Pompa AC

KegiatanP
enunjang

Makan Beribadah Buang Air Parkir Olahraga


dan Besar dan Kendaraan Rekreatif
bersantai Musholla kecil
Parkir Jogging
Kantin / Toilet Track
R. Santai dan R.
Gym,
Fitness
Center
80

Masyarakat
umum non Kegiatan
pemakai sport Utama
center

Menonton
Pertandingan
dan latihan

Tribun
Penonton

KegiatanPe
nunjang

Mengambil Makan Beribadah Buang Kids Parkir Menjem-


Uang dan Air Zone Kendaraan put
Minum Musholla Besar orang
ATM dan Kids Parkir sehabis
Center Kantin Zone latihan
kecil
/ R. atau
Santai Toilet bertandi
ng

Area
Penjem-
putan
81

a. Kebutuhan Parkir Bus Pengunjung


Jika diasumsikan setiap bus membawa 45 orang penumpang,
dan kapasitas parkir bus 20%dari pengunjung, maka :
Kebutuhan parkir bus = 20% x (1200 : 45) = 5,3 = 5 bus

b. Kebutuhan Parkir Mobil Pengunjung


Jika diasumsikan setiap mobil membawa 4 orang penumpang,
dan kapasitas parkir mobil 30% dari pengunjung, maka :
Kebutuhan parkir mobil = 30% x (1200 :4) = 90 mobil

c. Kebutuhan Parkir Motor Pengunjung


Jika diasumsikan setiap motor membawa 2 orang penumpang,
dan kapasitas parkir motor 40% dari pengunjung, maka :
Kebutuhan parkir motor = 40% x (1200 :2) = 240 motor

d. Pengunjung Yang Berjalan Kaki


Jika diasumsikan pengunjung berjalan kaki atau naik angkutan
umum sebanyak 10% dari jumlah pengunjung, maka = 10% x
1200 = 120 orang

e. Kebutuhan Parkir Pengelola


Terdapat 52 pengelola dengan asumsi penggunaan kendaraan
adalah:
- Kebutuhan parkir mobil (40%)= 52 x40% = 20,8 = 21 mobil
- Kebutuhan parkir motor (60%) = 52 x60% = 31,2 = 31 motor
82

4.2.4 Analisa Sirkulasi Pengguna Pada Bangunan


Pola sirkuasi untuk menuju ruang berdasarkan fungsi ruang dan tujuan
pengguna.
Pola sirkulasi menggunakan pola linear. Hal ini di karenakan tata letak
ruang yang sejajar dan memudahkan pengguna mencapai tujuan. Pola linear
adalah suatu pola sirkulasi ruang melalu garis yang mempunyai arah
sehingga dapat menjadi unsur pembentuk ruang.
 Untuk sirkulasi pengguna sport center diarahkan ke lobby – resepionis –
dan melakukan kegiatan olahraga
 Untuk sirkulasi non pengguna sport center diarahkan ke lobby – tribun
penonton
 Untuk sirkulasi pengeloa diarahkan ke lobby – ke ruang pengelola
 Untuk sirkulasi service diarahkan ruang service

Signage pada bangunan juga penting untuk mengarahkan sirkulasi


pengguna. Tujuan utama dari penggunaan signage adalah untuk
mengkomunikasikan, dan menyampaikan informasi serta sebagai navigasi
dan penunjuk lokasi suatu fasilitas pelayanan, ruang, dan jalan kepada
pengguna dalam bangunan maupun luar bangunan.

 Alur kegiatan atlet basket, futsal, tenis lapangan

Bersiap-siap/merapikan Jogging /
Lobby Resepsionis perlengkapan/ganti baju Fitness

Datan Ke ATM Membeli Pemanasan


g Center Alat
Olahraga
Bertanding
Parkir Meminjam /Berlatih
Alat
Olahraga Pendingin
Pulang
an
Makan &
Istirahat
minum

Beribadah Ganti Baju

Toilet
83

 Alur Kegiatan Masyarakat Umum Pengguna Sport Center

Bersiap-siap/merapikan
perlengkapan/ganti Jogging
Lobby Resepsionis
baju
/
Fitness
Datang Ke Membeli Pemanasan
ATM Alat
Center Olahraga Bertanding/
Parkir Meminjam Berlatih
Alat
Olahraga Pendinginan
Pulang
Makan &
minum Istirahat

Beribadah Ganti
Baju
Toilet
84

 Alur Kegiatan Masyarakat Umum Non Pengguna Sport Center

Tribun
Lobby Resepsionis
Penonton

Datang Ke ATM Ruang


Center Tunggu
Penjemputan

Parkir
Retail Shop

Pulang

Makan & Beribadah Toilet


minum

 Alur Kegiatan Pelatih

Lobby Resepsionis Cek Pemain

Melatih
Datang Ke ATM
Center Berdiskusi

Parkir Makan & Beribadah Toilet


minum

Pulang
85

 Alur Kegiatan Wasit

Lobby Resepsionis Ganti Memimpin


pertandingan
Pakaian

Datang Ke ATM Mengawasi


Center semua
pelanggaran
ppelangga
Parkir Mengawasi
pemain pada
pertandinga
Pulang n

Makan & Beribada Toilet


minum h

 Alur Kegiatan Tim Medis

Memeriksa kesehatan
Lobby Resepsionis
pemain

Datang Ke ATM Mengobati pemain


Center yang cidera maupun
sakit

Parkir

Pulang Beribadah Toilet


Makan &
minum
86

 Alur Kegiatan Pengelola

Mengelola
Lobby
Sport Center
Makan &
Datang Ke ATM Mengatur minum
Center Kegiatan
Operasional Beribadah

Parkir Mengawasi Istirahat


Kegiatan di
Sport Center Toilet
Pulang
Rapat

 Alur Kegiatan Karyawan/Staff

Menerima
Lobby
Pengunjung
Makan &
Datang Ke ATM Menangani Kegiatan minum
Center Perawatan alat
olahraga Beribadah

Parkir Istirahat
Mengatur kegiatan
olahraga
Toilet
Pulang
Menangani kegiatan
keselamatan

Membersihkan
Lapangan dan Ruang
- ruang
87

4.2.5 Analisa Hubungan Ruang Pada Bangunan

Keterangan :
Kelompok Hubungan Erat
Kegiatan Hubungan Kurang Erat
Utama
Kelompok Kelompok
Kegiatan Kegiatan
Pendukung Penunjang

Kelompok
Kegiatan
Servis
88

4.2.6 Analisa Besaran Ruang Pada Bangunan

a. Kelompok Kegiatan Utama


Kebutuhan Jumlah Luas
Perhitungan Dasar
Ruang (unit) (m²/unit)
Kegiatan Olahraga Futsal
Lapangan Sesuai standar 1 P x L = 31
Futsal nasional Indoor m x 16 m =
Bertanding Permenpora 496 m²
Lapangan Sesuai Standar 1 P x L = 25
Futsal Permenpora Indoor m x 16 m =
Berlatih 400 m²
Tribun Tribun akan NAD 1  Difabel =
Penonton dilengkapi ramp TS 100 x 2
untuk difabel BF m² = 200
dan tangga bagi CDA m²
Zona Publik

yang ingin  Orang


menggunakan normal =
tangga. 300 x 0,5
Diperkirakan m² = 150
ada 400 m²
penonton di Maka 200
bagian ini. m² + 150 m²
Luasan standar = 350 m²
0,5 m²/orang
normal dan
untuk difabel 2
m².
Difabel = 100 x
2 m² = 200 m²
Orang normal =
300 x 0,5 m² =
150 m²
Jumlah 1.246
Sirkulasi 100% 1.246
Total 2.492
89

Kebutuhan Jumlah Luas


Perhitungan Dasar
Ruang (unit) (m²/unit)
Kegiatan Olahraga Basket
Lapangan Sesuai standar 1 P x L = 29
Basket nasional Indoor m x 15 m =
Bertanding Permenpora 435 m²
Lapangan Sesuai Standar 1 P x L = 26
Basket Permenpora Indoor m x 15 m =
Berlatih 390 m²
Tribun Tribun akan NAD 1  Difabel =
Penonton dilengkapi ramp TS 100 x 2
untuk difabel BF m² = 200
dan tangga bagi CDA m²
yang ingin  Orang
menggunakan normal =
Zona Publik

tangga. 300 x 0,5


Diperkirakan m² = 150
ada 400 m²
penonton di Maka 200
bagian ini. m² + 150 m²
Luasan standar = 350 m²
0,5 m²/orang
normal dan
untuk difabel 2
m².
Difabel = 100 x
2 m² = 200 m²
Orang normal =
300 x 0,5 m² =
150 m²
Jumlah 1.175
Sirkulasi 100% 1.175
Total 2.350
90
Kebutuhan Jumlah Luas
Perhitungan Dasar
Ruang (unit) (m²/unit)
Kegiatan Olahraga Tenis Lapangan
Lapangan Sesuai standar nasional 1 Indoor P x L = 23,77 m x
Tenis Permenpora. 10,97 m = 260,8
Bertanding Lapangan (ganda) m²
Lapangan Sesuai Standar 1 Indoor P x L = 23,77 m x
Tenis Permenpora 10,97 m = 260,8
Berlatih (Lapangan ganda) m²
Tribun Tribun akan dilengkapi NAD 1  Difabel = 100 x
Penonton ramp untuk difabel dan TS 2 m² = 200 m²
Zona Publik

tangga bagi yang ingin BF  Orang normal =


menggunakan tangga. CDA 300 x 0,5 m² =
Diperkirakan ada 400 150 m²
penonton di bagian ini. Maka 200 m² +
Luasan standar 0,5 150 m² = 350 m²
m²/orang normal dan
untuk difabel 2 m².
Difabel = 100 x 2 m² =
200 m²
Orang normal = 300 x
0,5 m² = 150 m²
Jumlah 871,6
Sirkulasi 100% 871,6
Total 1743,2
91

b. Kelompok Kegiatan Penunjang


 Kegiatan atlet
Kebutuhan Jumlah Luas
Perhitungan Dasar
Ruang (unit) (m²/unit)
Kegiatan Penunjang Olahraga Futsal
Ruang Standar luasan Permenpora 1 81 m².
Pemanasan 81 m².
Ruang Luasan yang di 2 2 x 18
Ganti dapat 3m x 6 m untuk m² = 36
= 18 m². wanita m²

2
untuk 2 x 18
pria m² = 36

Ruang Luasan yang di 2 2 x 18
Bilas dapat 3m x 6 m untuk m² = 36
= 18 m² wanita m²

2
untuk 2 x 18
pria m² = 36

Lavatory Untuk orang DA 2 unit 35 m²
Pria normal untuk
 Luasan orang
wastafel = 0,9 normal
m²/org
 Luasan
Zona Privat

urinoir = 1,2
m²/org
 Luasan wc =
2,5 m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir 2 unit x
 5 wc 4 m² = 8
2 unit m²
Untuk difabel untuk
1 lavatory difabel
difabel = 4 m².
2 unit x 4 m² = 8

Lavatory Untuk orang DA 2 unit 35,4 m²


Wanita normal untuk
92

 Luasan orang
wastafel = 0,9 normal
m²/org
 Luasan wc =
2,5 m²/org
 3 wastafel
 10 wc 2 unit x
4 m² = 8
Untuk difabel 2 unit m²
1 lavatory untuk
difabel = 4 m². difabel
2 unit x 4 m² = 8

Toilet  Luasan DA 1 unit 21,2 m²


wasit wastafel = 0,9
m²/org
 Luasan
urinoir = 1,2
m²/org
 Luasan wc =
2,5 m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir
 5 wc
Toilet  Luasan DA 1 unit 21,2 m²
pelatih wastafel = 0,9
m²/org
 Luasan
urinoir = 1,2
m²/org
 Luasan wc =
2,5 m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir
 5 wc
Ruang Luasan yang di AS 1 18 m²
Santai dapat 3 x 6 = 18
m²/ 5 orang.
Ruang Luasan yang di AS 1 50 m²
Wasit dapat 50 m²
Ruang Luasan yang di AS 1 50 m²
Pelatih dapat 50 m²
Ruang Standar luas 1 Permenpora 1 15 m²
Medis unit minimal 15
m².
Kelengkapannya
93

1 buah tempat
tidur untuk
perawatan, 1
buah tempat
tidur untuk
pemeriksaan
dan 1 buah
kamar mandi
untuk
pemeriksaan
doping
Jumlah 486,8
Sirkulasi 50% 243,4
Total 730,2

Kebutuhan Jumlah Luas


Perhitungan Dasar
Ruang (unit) (m²/unit)
Kegiatan Penunjang Olahraga Basket
Ruang Standar luasan 81 Permenpora 1 81 m²
Pemanasan m²
Ruang Ganti Luasan yang di AS 2 untuk 2 x 18 m² =
dapat 3m x 6 m = 18 wanita 36 m²
m².
2 untuk
pria
2 x 18 m² =
36 m²
Ruang Bilas Luasan yang di AS 2 untuk 2 x 18 m² =
dapat 3m x 6 m = 18 wanita 36 m²
Zona Privat

m².
2 untuk
pria
2 x 18 m² =
36 m²
Lavatory Untuk orang normal DA 2 unit 35 m²
Pria  Luasan wastafel = untuk
0,9 m²/org orang
 Luasan urinoir = normal
1,2 m²/org
 Luasan wc = 2,5
m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir
 5 wc 2 unit 2 unit x 4 m²
untuk = 8 m²
Untuk difabel difabel
94

1 lavatory difabel =
4 m².
2 unit x 4 m² = 8 m²

Lavatory Untuk orang normal DA 2 unit 35,4 m²


Wanita  Luasan wastafel = untuk
0,9 m²/org orang
 Luasan wc = 2,5 normal
m²/org
 3 wastafel
 10 wc
2 unit 2 unit x 4 m²
Untuk difabel untuk = 8 m²
1 lavatory difabel = difabel
4 m².
2 unit x 4 m² = 8 m²

Toilet wasit  Luasan wastafel = DA 1 unit 21,2 m²


0,9 m²/org
 Luasan urinoir =
1,2 m²/org
 Luasan wc = 2,5
m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir
 5 wc
Toilet  Luasan wastafel = DA 1 unit 21,2 m²
Pelatih 0,9 m²/org
 Luasan urinoir =
1,2 m²/org
 Luasan wc = 2,5
m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir
 5 wc
Ruang Wasit Luasan yang di AS 1 50 m²
dapat 50 m²
Ruang Luasan yang di AS 1 50 m²
Pelatih dapat 50 m²
Ruang santai Luasan yang di AS 1 18 m²
dapat 3 x 6 = 18 m²/
5 orang.
Ruang Standar luas 1 unit Permenpora 1 15 m²
Medis minimal 15 m².
Kelengkapannya 1
buah tempat tidur
untuk perawatan, 1
95

buah tempat tidur


untuk pemeriksaan
dan 1 buah kamar
mandi untuk
pemeriksaan doping
Jumlah 486,8
Sirkulasi 50% 243,4
Total 730,2

Kebutuhan Jumlah Luas


Perhitungan Dasar
Ruang (unit) (m²/unit)
Kegiatan Penunjang Olahraga Tenis Lapangan
Ruang Standar luasan 81 m² Permenpor 1 81 m²
Pemanasan a
Ruang Ganti Luasan yang di dapat 3m AS 2 untuk 2 x 18 m² = 36
x 6 m = 18 m². wanita m²

2 untuk
pria
2 x 18 m² = 36

Ruang Bilas Luasan yang di dapat 3m AS 2 untuk 2 x 18 m² = 36
x 6 m = 18 m². wanita m²

2 untuk
pria
Zona Privat

2 x 18 m² = 36

Lavatory Untuk orang normal DA 2 unit 35 m²
Pria  Luasan wastafel = 0,9 untuk
m²/org orang
 Luasan urinoir = 1,2 normal
m²/org
 Luasan wc = 2,5
m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir
 5 wc 2 unit 2 unit x 4 m² =
untuk 8 m²
Untuk difabel difabel
1 lavatory difabel = 4
m².
2 unit x 4 m² = 8 m²

Lavatory Untuk orang normal DA 2 unit 35,4 m²


Wanita  Luasan wastafel = 0,9 untuk
96

m²/org orang
 Luasan wc = 2,5 normal
m²/org
 3 wastafel
 10 wc
2 unit 2 unit x 4 m² =
Untuk difabel untuk 8 m²
1 lavatory difabel = 4 difabel
m².
2 unit x 4 m² = 8 m²

Toilet wasit  Luasan wastafel = 0,9 DA 1 unit 21,2 m²


m²/org
 Luasan urinoir = 1,2
m²/org
 Luasan wc = 2,5
m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir
 5 wc
Toilet  Luasan wastafel = 0,9 DA 1 unit 21,2 m²
Pelatih m²/org
 Luasan urinoir = 1,2
m²/org
 Luasan wc = 2,5
m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir
 5 wc
Ruang Wasit Luasan yang di dapat 50 AS 1 50 m²

Ruang Luasan yang di dapat 50 AS 1 50 m²
Pelatih m²
Ruang santai Luasan yang di dapat 3 x AS 1 18 m²
6 = 18 m²/ 5 orang.
Ruang Standar luas 1 unit Permenpor 1 15 m²
Medis minimal 15 m². a
Kelengkapannya 1 buah
tempat tidur untuk
perawatan, 1 buah
tempat tidur untuk
pemeriksaan dan 1 buah
kamar mandi untuk
pemeriksaan doping
Jumlah 486,8
Sirkulasi 50% 243,4
Total 730,2
97

 Kegiatan masyarakat umum pengguna sport center

Jumla Luas
Kebutuha
Perhitungan Dasar h (m²/unit
n Ruang
(unit) )
Kegiatan Penunjang Olahraga Futsal
Lapangan Sesuai Standar 2 PxL=
futsal Permenpora Indoor 25 m x
16 m =
400 m²

2x400
m² =
800 m²
Ruang Luasan yang di 2 2 x 18
Ganti dapat 3m x 6 m untuk m² = 36
= 18 m². wanita m²

2
untuk 2 x 18
pria m² = 36

Ruang Luasan yang di 2 2 x 18
Bilas dapat 3m x 6 m untuk m² = 36
= 18 m² wanita m²

2
untuk 2 x 18
pria m² = 36

Lavatory Untuk orang DA 2 unit 35 m²
Pria normal untuk
 Luasan orang
Zona Publik

wastafel = 0,9 norma


m²/org l
 Luasan
urinoir = 1,2
m²/org
 Luasan wc =
2,5 m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir 2 unit x
 5 wc 4 m² = 8

Untuk difabel 2 unit
1 lavatory untuk
difabel = 4 m². difabel
98

2 unit x 4 m² =
8 m²

Lavatory Untuk orang DA 2 unit 35,4 m²


Wanita normal untuk
 Luasan orang
wastafel = 0,9 norma
m²/org l
 Luasan wc =
2,5 m²/org
 3 wastafel
 10 wc 2 unit x
4 m² = 8
Untuk difabel m²
1 lavatory 2 unit
difabel = 4 m². untuk
2 unit x 4 m² = difabel
8 m²

Ruang Luasan yang di AS 1 18 m²


Santai dapat 3 x 6 = 18
m²/ 5 orang.
Ruang Standar luas 1 Permenpor 1 15 m²
Medis unit minimal 15 a
m².
Kelengkapanny
a 1 buah tempat
tidur untuk
perawatan, 1
buah tempat
tidur untuk
pemeriksaan
dan 1 buah
kamar mandi
untuk
pemeriksaan
doping
Jumlah 1063,4
Sirkulasi 100% 1063,4
Total 2126,8
99

Kebutuhan Jumlah Luas


Perhitungan Dasar
Ruang (unit) (m²/unit)
Kegiatan Penunjang Olahraga Basket
Lapangan Sesuai Standar 2 Indoor P x L = 26 m x
Basket Permenpora 15 m = 390 m²

2x390 m² = 780

Ruang Ganti Luasan yang di dapat 3m AS 2 untuk 2 x 18 m² = 36
x 6 m = 18 m². wanita m²

2 untuk
pria
2 x 18 m² = 36

Ruang Bilas Luasan yang di dapat 3m AS 2 untuk 2 x 18 m² = 36
x 6 m = 18 m². wanita m²

2 untuk
Zona Semi Publik

pria
2 x 18 m² = 36

Lavatory Untuk orang normal DA 2 unit 35 m²
Pria  Luasan wastafel = 0,9 untuk
m²/org orang
 Luasan urinoir = 1,2 normal
m²/org
 Luasan wc = 2,5
m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir
 5 wc 2 unit 2 unit x 4 m² =
untuk 8 m²
Untuk difabel difabel
1 lavatory difabel = 4
m².
2 unit x 4 m² = 8 m²

Lavatory Untuk orang normal DA 2 unit 35,4 m²


Wanita  Luasan wastafel = 0,9 untuk
m²/org orang
 Luasan wc = 2,5 normal
m²/org
100

 3 wastafel
 10 wc
2 unit 2 unit x 4 m² =
Untuk difabel untuk 8 m²
1 lavatory difabel = 4 difabel
m².
2 unit x 4 m² = 8 m²

Ruang santai Luasan yang di dapat 3 x AS 1 18 m²


6 = 18 m²/ 5 orang.
Ruang Standar luas 1 unit Permenpor 1 15 m²
Medis minimal 15 m². a
Kelengkapannya 1 buah
tempat tidur untuk
perawatan, 1 buah
tempat tidur untuk
pemeriksaan dan 1 buah
kamar mandi untuk
pemeriksaan doping
Jumlah 1043,4
Sirkulasi 100% 1043,4
Total 2086,8

Kebutuhan Jumlah Luas


Perhitungan Dasar
Ruang (unit) (m²/unit)
Kegiatan Penunjang Olahraga Tenis Lapangan
Lapangan Sesuai Standar 2 Indoor P x L = 23,77 m
tenis Permenpora x 10,97 m =
(Lapangan ganda) 260,8 m²

2x260,8 m² =
521,6 m²
Ruang Ganti Luasan yang di dapat 3m AS 2 untuk 2 x 18 m² = 36
Zona Publik

x 6 m = 18 m². wanita m²

2 untuk
pria
2 x 18 m² = 36

Ruang Bilas Luasan yang di dapat 3m AS 2 untuk 2 x 18 m² = 36
x 6 m = 18 m². wanita m²

2 untuk
pria
2 x 18 m² = 36

101

Lavatory Untuk orang normal DA 2 unit 35 m²


Pria  Luasan wastafel = 0,9 untuk
m²/org orang
 Luasan urinoir = 1,2 normal
m²/org
 Luasan wc = 2,5
m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir
 5 wc 2 unit 2 unit x 4 m² =
untuk 8 m²
Untuk difabel difabel
1 lavatory difabel = 4
m².
2 unit x 4 m² = 8 m²

Lavatory Untuk orang normal DA 2 unit 35,4 m²


Wanita  Luasan wastafel = 0,9 untuk
m²/org orang
 Luasan wc = 2,5 normal
m²/org
 3 wastafel
 10 wc
2 unit 2 unit x 4 m² =
Untuk difabel untuk 8 m²
1 lavatory difabel = 4 difabel
m².
2 unit x 4 m² = 8 m²

Ruang santai Luasan yang di dapat 3 x AS 1 18 m²


6 = 18 m²/ 5 orang.
Ruang Standar luas 1 unit Permenpor 1 15 m²
Medis minimal 15 m². a
Kelengkapannya 1 buah
tempat tidur untuk
perawatan, 1 buah
tempat tidur untuk
pemeriksaan dan 1 buah
kamar mandi untuk
pemeriksaan doping
Jumlah 785
Sirkulasi 100% 785
Total 1.570
102

Kebutuhan Jumlah Luas


Perhitungan Dasar
Ruang (unit) (m²/unit)
Kegiatan Pengelola
Ruang Berkapasitas 1 NAD 1 15 m²
pimpinan orang dengan
luasan standar
15 m²
Ruang Luasan standar AS 1 3
sekretaris = 3m²/orang. m²/orang
dan arsip Terdapat 2 2 x 3 m²=
orang dalam 6 m²
bagian ini.
Ruang Luasan standar AS 1 4 m²
kepala = 4 m²/orang
bagian
humas
Ruang Luasan standar AS 1 2 x 4 m² =
kepala = 4 m²/orang. 8 m²
bagian Terdapat 2
administrasi orang dalam
dan bagian ini.
manajemen
Zona Privat

keuangan
Ruang Luasan standar AS 1 4 m²
kepala = 4 m²/orang
teknisi
Ruang rapat Luasan standar NAD 1 80 m²
untuk ruang
rapat = 80 m²
Ruang Luasan standar AS 1 3
karyawan = 3 m²/orang. m²/orang
bagian Terdapat 3 3 x 3 m² =
administrasi orang dalam 9 m²
dan bagian ini.
keuangan
Ruang Luasan standar AS 1 3
karyawan = 3 m²/orang. m²/orang
bagian Terdapat 4 4 x 3 m² =
humas orang dalam 12 m²
bagian ini.
Ruang Luasan standar AS 1 3
karyawan = 3 m²/orang. m²/orang
bagian Terdapat 4 4 x 3 m² =
teknisi orang dalam 12 m²
bagian ini.
Ruang untuk Luasan standar AS 1 3
staff bagian = 3 m²/orang. m²/orang
103

basket Terdapat 5 5 x 3 m² =
orang dalam 15 m²
bagian ini.
Ruang staff Luasan standar AS 1 3
bagian futsal = 3 m²/orang. m²/orang
Terdapat 5 5 x 3 m² =
orang dalam 15 m²
bagian ini.
Ruang untuk Luasan standar AS 1 3
staff bagian = 3 m²/orang. m²/orang
alat khusus Terdapat 5 5 x 3 m² =
(gym,fitness, orang dalam 15 m²
jogging bagian ini.
track)
Ruang staff Luasan standar AS 1 3
keamanan = 3 m²/orang. m²/orang
Terdapat 3 3 x 3 m² =
orang dalam 9 m²
bagian ini.
Ruang staff Luasan standar AS 1 3
kebersihan = 3 m²/orang. m²/orang
Terdapat 5 5 x 3 m² =
orang dalam 15 m²
bagian ini.
Lavatory Untuk orang DA 1 unit 21,2 m²
pria normal untuk
 Luasan orang
wastafel = normal
0,9 m²/org
 Luasan
urinoir = 1,2
m²/org
 Luasan wc =
2,5 m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir 2 unit 2 unit x 4
 5 wc untuk m² = 8 m²
difabel
Untuk difabel
1 lavatory
difabel = 4 m².
2 unit x 4 m² =
8 m²

Lavatory Untuk orang DA 1 unit 27,7 m²


wanita normal untuk
 Luasan orang
104

wastafel = normal
0,9 m²/org
 Luasan wc =
2,5 m²/org
 3 wastafel
 10 wc 2 unit 2 unit x 4
untuk m² = 8 m²
Untuk difabel difabel
1 lavatory
difabel = 4 m².
2 unit x 4 m² =
8 m²

Jumlah 283,9
Sirkulasi 100% 283,9
Total 567,8

c. Kelompok Kegiatan Pelengkap


Kebutuhan Jumlah Luas
Perhitungan Dasar
Ruang (unit) (m²/unit)
Kegiatan Pelengkap Sport Center
R.Tiket Luasan yang di NAD 2 2 X 8 m²
dapat = 16 m²
2 x 4 = 8 m².
- Meja 1
- Kursi 4
- Loker barang
Resepsionis Luasan yang di AS 1 12 m²
dapat
3 x 4 = 12 m²
Zona Publik

Lobby dan Standar Neufert SR 1 65 m²


ruang dengan luasan NAD
tunggu 65 m²
Tempat Luasan yang SR 1 untuk 16 m²
peminjaman didapatkan 4 x SB tempat
alat 4 = 16 m². Pada alat
olahraga bagian ini olahraga
terdapat 2 unit basket
yaitu tempat
peminjaman 1 untuk 16 m²
untuk futsal tempat
dan basket alat
futsal
Musholla Standar Neufert SR 1 100 m²
musholla NAD
berkapasitas 50
105

orang dengan
luasan 100 m².
Masing –
masing orang
membutuhkan
luas 2 m²
ATM 4 unit standar BFF 4 Standar =
Center dan 1 unit CDA standar 2,25
khusus difabel m²/unit. 4
x 2,25 m²
= 9 m²
1 untuk
difabel Difabel =
3,24 m²
Lavatory Untuk orang DA 2 unit 35 m²
Pria normal untuk
 Luasan orang
wastafel = normal
0,9 m²/org
 Luasan
urinoir = 1,2
m²/org
 Luasan wc =
2,5 m²/org 2 unit 2 unit x 4
 3 wastafel untuk m² = 8 m²
 5 urinoir difabel
 5 wc

Untuk difabel
1 lavatory
difabel = 4 m².
2 unit x 4 m² =
8 m²

Lavatory Untuk orang DA 2 unit 35,4 m²


Wanita normal untuk
 Luasan orang
wastafel = normal
0,9 m²/org
 Luasan wc =
2,5 m²/org
 3 wastafel 2 unit 2 unit x 4
 10 wc untuk m² = 8 m²
difabel
Untuk difabel
1 lavatory
difabel = 4 m².
106

2 unit x 4 m² =
8 m²

Retail Shop 1 unit retail NAD 3 3 x 15 m²


shop terdiri SR = 45 m²
dari : SB
- 2 rak media :
4,5 m²/rak
- 1 kasir : 3
m²/org
1 unit retail
shop = 15 m²
Kids zone Sesuai standar, TS 1 150 m²
1 ruang NAD
bermain anak CDA
membutuhkan
ruang 150 m²
Jogging Standar luasan NAD 1 400 m²
track 20 x 20 m =
outdoor 400 m²
Fitness Untuk 40 – 45 NAD 1 200 m²
Center dan orang luas
Gym minimal 200
m². Terdapat
45 orang di
bagian ini.
Kantin / 50 set SR 1 400 m²
cafetaria Meja kasir : 3 NAD
m²/org
2 wastafel :
0,96 m²/org
2 set dapur
:12,5 m²/set
Standar Neufert
cafetaria
berkapasitas 50
orang dengan
luasan 400 m²
Jumlah 1518,64
Sirkulasi 40% 607,456
Total 2126,096
107

d. Kelompok Kegiatan Servis

Kebutuhan Jumlah Luas


Perhitungan Dasar
Ruang (unit) (m²/unit)
Kegiatan Servis
Pos Berdasarkan SR 1 7,5 m²
Keamanan standar Neufert NAD
didapatkan
dengan luasan
7,5m²
Janitor Luasan 5 m² SR 3 5 m²
NAD
Gudang Luasan standar NAD 1 10 m²
untuk gudang =
10 m²
R. Genset Luasan yang AS 1 8,75 m²
didapatkan 2,5 SR
x 3,5 = 8,75 m²
R.MEE Luasan yang AS 1 12,25 m²
didapatkan 3,5 SR
x 3,5 = 12,25m²
R. AC Luasan yang AS 2 2 x 25 m²
didapatkan 5 x SR = 50 m²
Zona Servis

5 = 25 m²
R. Pompa Luasan yang AS 1 25 m²
didapatkan 5 x SR
5 = 25 m²
R. Trafo Luasan yang AS 1 12 m²
didapatkan 4 x SR
3 = 12 m²
R. Roof Luasan yang AS 1 25 m²
Tank didapatkan 5 x SR
5 = 25 m²
R. Ground Luasan yang AS 1 15 m²
Tank didapatkan 3 x SR
5 = 15 m²
Loading Luasan yang 1 100 m²
dock didapatkan 100

Lavatory Untuk orang DA 1 unit 21,2 m²
Pria normal untuk
 Luasan orang
wastafel = normal
0,9 m²/org
 Luasan
urinoir = 1,2
m²/org
108

 Luasan wc =
2,5 m²/org
 3 wastafel
 5 urinoir
 5 wc
Lavatory Untuk orang DA 1 unit 27,7 m²
Wanita normal untuk
 Luasan orang
wastafel = normal
0,9 m²/org
 Luasan wc =
2,5 m²/org
 3 wastafel
 10 wc
Jumlah 319,4
Sirkulasi 20% 63,88
Total 383,28

e. Kelompok Kegiatan Parkir


Area Jumlah
Jenis Parkir Dasar Luas
Parkir (unit)
Kegiatan Parkir
Parkir Parkir AD  Mobil 315 m²
Kendaraan pengelola TS = 21 62 m²
 Mobil (15 BF  Motor
m²) untuk 4 CDA = 31
orang
 Motor (2 m²)
untuk 2 orang
Zona Publik

Parkir NAD  Bus = 150 m²


pengunjung 5 1350 m²
 Bus (30 m²)  Mobil 480 m²
untuk 45 = 90
orang  Motor
 Mobil (15 = 240
m²) untuk 4
orang
 Motor (2 m²)
untuk 2 orang
Jumlah 2.357
Sirkulasi 100% 2.357
Total 4.714
109

Nama Ruang Jumlah Luasan (m²)


Ruang Dalam
Kelompok Kegiatan Utama 6585,2 m²
Kelompok Kegiatan Penunjang 8.542m²
Kelompok Kegiatan Pelengkap 2.126,096 m²
Kelompok Kegiatan Servis 383,28 m²
Total 17.636,576 m²
Ruang Luar
Kelompok Kegiatan Parkir 4.714 m²
Total Keseluruhan 22.350,576 m²
22.351 m²

Area Jumlah Luasan (m²)


Total luas bangunan dan parkir 22.350,576
Akses 10% 2.235,0576
Open Space 50% 11.175,288
Sirkulasi 40% 8.940,2304
Total 44.701,152

4.2.7 Analisa Massa Bangunan


a. Zoning Massa Vertikal

R. Pengelola R. Latihan untuk masyakat


R. Penunjang Sport R. Pertandingan dan
Center latihan untuk atlet
Massa 2 Massa 1

Pada massa 2 : Pada massa 1 :


Dengan penggabungan r.pengeloa Dikhusus kan untuk kegiatan olahraga berupa
dan r. penunjang sport center kegiatan pertandingan maupun berlatih

4.2.8 Analisa Bentuk Bangunan


Pada proses pembentukan massa, nantinya akan ditentukan dengan
mengikuti bentuk site, lalu bentukan massa yang akan di dapat akan di
sempurnakan dengan mempertimbangkan arah matahari, arah angin, fungsi,
dan sirkulasi akan disatukan sehingga akan menghasilkan konsep bentuk
massa secara global.
110

4.2.9 Analisa Struktur Bangunan


A. Struktur Bawah / Pondasi
Dari beberapa macam tipe
pondasi yang dipergunakan
salah satu di antaranya
adalah pondasi tiang
pancang. Pemakaian tiang
pancang dipergunakan
untuk suatu bangunan
apabila tanah dasar
bangunan tersebut tidak
mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul
berat bangunan dan bebannya, atau apabila tanah keras yang mana
mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan
letak bebannya sangat dalam. Pondasi tiang pancang ini berfungsi untuk
memindahkan atau mentransferkan beban – beban dari konstruksi di
atasnya (upperstructure) ke lapis tanah yang dalam.

B. Dinding
Struktur tengah adalah sistem struktur yang digunakan untuk
menyalurkan beban dari struktur bagian atas menuju struktur bagian
bawah. Pada perancangan sport centre struktur tengah yang akan
dipergunakan ialah struktur rigid frame dengan material beton bertulang,
sistem struktur rigid frame dapat menahan beban horizontal dan beban
vertikal. Rigid frame pada umumnya berbentuk simetris dan teratur yang
dihubungkan dengan suatu bidang menggunakan sambungan kaku.

C. Atap
Sistem Struktur utama pada bangunan Sport Center ini menggunakan
sistem struktur rangka (space frame). Sistem ini dipilih karena
mempunyai ketahanan dan cocok untuk dijadikan struktur utama pada
sport center ini. Dalam arsitektur modern struktur dalam ruang yang
berdimensi tiga lebih diutamakan karena lebih efisien dan ekonomis.
111

4.2.10 Analisa Sirkulasi Horizontal dan Vertikal


Sirkulasi Vertikal
 Tangga
Tangga utama pada sport center nantinya akan di letakkan di tribun,
menuju bangunan, dan menuju ke lantai 2. Sedangkan tangga darurat
akan diletakkan di samping lift dan dekat dengan kegiatan utama agar
memudahkan para pengguna untuk evakuasi bila terjadi bencana alam
maupun kebakaran di dalam bangunan maupun di luar bangunan.
 Lift
Lift digunakan untuk pengelola, pengguna penyandang disabilitas,
maupun pengguna lainnya. Lift ini untuk menuju ke lantai 2 pada sport
center. Lift dirancang seefesisen mungkin agar tetap bisa menunjang
kegiatan. Ukuran lift 140cm x 140cm.

Sirkulasi Horizontal
a. Pintu
 Berdasarkan Permen PUPR RI Nomor 14/PRT/M/2017 pintu ini
memiliki ukuran dengan lebar yang mampu memberi akses
pengguna kursi roda dengan lebar 2,4 meter.
 Berdasarkan Permenpora, Pintu gedung olahraga harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
a) lebar bukaan pintu minimum 120 cm; khusus untuk tribun lebar
bukaan minimum 200 cm;
b) jumlah dan lebar pintu harus memenuhi persyaratan sebagai
jalan ke luar pada saat terjadi keadaan darurat di dalam gedung
(emergency exit) sehingga gedung dapat dikosongkan dari
pengunjung gedung olahraga maksimum dalam waktu 6 menit;
c) lebar bukaan pintu minimum 60 cm dan harus dapat dilalui oleh
40 orang/menit;
d) jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya maksimum 25 m;
e) jarak antara pintu dengan setiap tempat duduk maksimum 18 m;
f) pintu harus membuka ke luar, tidak boleh menggunakan pintu
geser;
g) bukaan pintu pada dinding arena tidak boleh mempunyai sisi
atau sudut yang tajam dan harus dipasang rata dengan permukaan
dinding atau lebih kedalam; dan
112

h) bukaan pintu harus diatur agar cahaya matahari tidak menembus


langsung ke arena dan menyilaukan pemain karena terjadi kontras
kuat cahaya.

b. Koridor
Berdasarkan Permen PUPR RI Nomor 14/PRT/M/2017, ukuran lebar
koridor adalah 3,4 meter, yang memenuhi standar untuk aksesbilitas 2
pengguna kursi roda yang berjalan berlawanan arah.
c. Ramp
Ramp ini digunakan untuk penyandang disabilitas. Menurut ketentuan
dari Permenpora Rampharus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) sudut kemiringan maksimum di dalam bangunan 7°, di luar
bangunan 6°, atau untuk kenyamanan dapat menggunakan
perbandingan 1:10 dan 1:12;
b) Panjang ramp maksimum 900 cm, diawali dan diakhiri dengan lantai
datar rata air (horisontal) atau bordes minimum 160 cm berfungsi untuk
kursi roda berputar arah;
c) Permukaan lantai awalan dan akhiran harus memiliki tekstur supaya
tidak licin;
d) Lebar ramp minimum 95 cm tanpa tepi pengaman atau 120 cm bila
dilengkapi dengan tepi pengaman (low kerb) tinggi 10 cm, dirancang
untuk mencegah agar kursi roda tidak terperosok keluar jalur ramp;
e) Ramp harus dilengkapi dengan pegangan rambatan (handrail) dengan
ketinggian yang sesuai dan dijamin kekuatannya; dan
f) Ramp harus mendapat pencahayaan

4.2.11 Analisa Transportasi Pada Bangunan


Pengguna pada sport center ini berkelompok dan memiliki banyak pengguna,
maka sport center harus bisa mencakup beberapa moda transportasi berskala
kecil maupun besar, baik yang drop off atau langsung memarkirkan kendaraan.
Moda transportasi yang bisa menjangkau ke sport center ialah mobil, motor, dan
bus.

4.2.12 Analisa Utilitas Pada Bangunan


A. Analisa Sistem Listrik
Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama.
Setelah melalui trafo, aliran tersebut di distribusikan ke panel utama lalu
di alirkan ke panel tiap massa bangunan dan di salurkan ke tiap – tiap
113

ruangan. Disediakannya genset yang secara otomatis lalu menggantikan


daya listrik yang putus. Untuk meredam suara dan getaran yang
ditimbulkan, maka akan menggunakan double slab, pada ruang ini juga
bisa dilapisi dengan rockwall.

B. Analisa Sistem Air Bersih


Penyediaan air bersih dapat diperoleh dari PAM atau sumur artetis
dengan kedalaman 100 meter lebih. Ada dua macam system
pendistribusian air bersih, yakni :
a) Down Feed System
Dalam system ini air ditampung di tangki bawah (ground tank),
kemudian dipompa ke tangki atas (upper tanki) yang biasanya dipasan
di atas atap atau di lantai paling atas bangunan. Setelah itu air di
distribusikan ke seluruh bangunan. System tangki atap ini cukup
efisien di terapkan karena :
 Selama air digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat
plumbing hampir tidak berarti
 System pompa yang menaikkan air ke tangki atas bekerja secara
otomatis dengan cara yang sangat sederhana sehingga kesulitan
dapat ditekan
 Perawatan tangki yang sangat sederhana dibandingkan dengan
tangki tekan
Kelebihan :
 Pompa tidak bekerja secara terus – menerus sehingga lebih
efisien dan awet
 Air bersih selalu tersedia setiap saat
 Tidak memerlukan pompa otomatis, kecuali untuk system
pencegah bahaya kebakaran (sprinkler dan hydrant)
Kekurangan :
 Membutuhkan biaya tambahan untuk pengadaan tangki
tambahan
 Menambah beban pada struktur bangunan
 Menambah biaya pemeliharaan

b) Up Feed System
Dalam system ini pipa di distribusi langsung dari tangki bawah
(ground tank) dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa
utama penyediaan air besih pada bangunan, dalam hal ini
114

menggunakan sepenuhnya kemampuan pompa. Kerugian system ini


adalah pompa bekerja terus menerus dan ketinggian terbatas karena
kekuatan pipa terbatas untuk mengantisipasi tekanan air di dalamnya.

C. Analisa Sistem Air Kotor


Terdapat 2 sistem menurut pembuangannya yaitu :
 Sistem pengasingan air campuran, yakni suatu system pembuangan
dimana air kotor dan air bekas dialirkan ke dalam satu drainase
 System pengasingan air terpisah, yakni system pengasingan dimana
air kotor dan air bekas setiap dialirkan secara terpisah atau memakai
pipa yang berlainan.
Terdapat 2 sistem pembuangan air buangan dipisahkan menurut
perletakannya yaitu :
 System pengasingan gedung, ialah system pengasingan yang
berada di dalam gedung
 System pengasingan luar, ialah system yang berada diluar gedung,
disebut riol gedung.

D. Analisa Sistem Pencahayaan


 Sistem pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal
dari sinar matahar. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan,
selain mengehemat energy listrik juga dapat membunuh kuman.
Untuk mendapatkan cahaya alami pada suatu ruang diperlukan
jendela – jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang –
kurangnya 1/6 daripada luas lantai. System pencahayaan alami
hanya bisa diambil dari cahaya matahari saat siang. Faktor – faktor
yang perlu di perhatikan agar pengguna sinar alami memberikan
manfaat optimal dalam ruangan, yaitu :
1. Letak geografis dan fungsi bangunn
2. Efek dari lokasi jendela dan arah datangnya cahaya matahari
3. variasi intensitas penyinaran cahaya matahari
4. Efek pemantulan dan pembiasan cahaya (refleksi & refraksi)
 Sistem pencahayaan buatan
Berdasarkan standar Permenpora :
- Penerangan buatan dan/atau penerangan alami tidak menyilaukan
bagi para pemain dan penonton.
- Pencegahan silau akibat matahari harus sesuai ketentuan dan
standar yang berlaku.
115

- Pencahayaan arena pertandingan harus menyediakan minimum


20% dari tingkat pencahayaan yang direncanakan sebagai
pencahayaan darurat (emergency). Jenis sumber cahaya yang
digunakan untuk keperluan tersebut adalah tipe halogen
(incandencent), Metalhalide Hot Re Strike, atau LED
(disesuaikan dengan kebutuhannya).
- Untuk pencegahan silau yang diakibatkan oleh pencahayaan
alami maupun buatan dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a) sumber cahaya lampu atau bukaan harus diletakkan dalam satu
area pada langit-langit sedemikian rupa sehingga-sudut yang
terjadi antara garis yang menghubungkan sumber cahaya tersebut
dengan titik terjauh dari arena setinggi 1,5 m garis horisontal
minimum 30° dan maksimum 55°
b) pencegahan silau akibat pencahayaan buatan dapat diantisipasi
dengan peletakan lampu yang arah cahayanya tidak sejajar
dengan arah permainan;
c) menggunakan asesoris peredam silau; dan
d) tipe lampu yang digunakan disesuaikan dengan ketinggian
instalasi tata cahaya, untuk 3-12 m disarankan menggunakan
jenis fluorescent/metalhalide watt rendah, untuk 12-20 m
disarankan menggunakan jenis metalhalide watt menengah, dan
untuk 20 m keatas disarankan menggunakan jenis metalhalide
watt tinggi.
- Peletakan, jumlah dan tingkat pencahayaan lampu arena pada
suatu gedung olahraga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
ketentuan teknis masing-masing cabang olahraga.
- Pencahayaan arena harus memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut:
a) tingkat pencahayaan horisontal dan vertikal (horizontal and
vertical illumination index);
b) keseragaman / kerataan(uniformity)
c) pemberian kesan warna (color rendering) dan suhu cahaya
(colour temperature); dan
d) tidak menyilaukan (glare).
- Sistem pencahayaan arena dibedakan dalam empat tingkatan
untuk :
a) latihan;
116

b) pertandingan amatir;
c) pertandingan professional; dan
d) pertandingan professional dengan liputan TV.
- Pencahayaan pertandingan professional yang diliput kamera TV
harus mempertimbangkan pemberian kesan/renderasi warna
(colour rendering) terhadap suatu objek dengan nilai yang
direkomendasikan minimum 80 sedangkan nilai colour
temperature yang direkomendasikan antara 4000 – 6000 K.
- Tingkat pencahayaan horisontal pada arena dengan posisi 1 m di
atas permukaan lantai harus dibedakan sesuai dengan kebutuhan
untuk:
a) latihan minimum 200 Lux;
b) pertandingan antara 300 – 600 Lux; dan
c) pengambilan gambar dengan kamera TV minimum 1200 Lux.
- Gedung olahraga harus dilengkapi dengan lampu-lampu darurat
(emergency lamp) yang terpasang pada tempat-tempat strategis.

E. Analisa Sistem Penghawaan


- Gedung olahraga harus dilengkapi dengan tata udara yang memadai,
dapat menggunakan ventilasi alami atau ventilasi buatan.
- Penggunaan ventilasi alami, harus memenuhi ketentuan:
a) luas bukaan minimum 40% dari luas dinding efektif;
b) ventilasi alami harus diatur mengikuti pergerakan udara silang.
- Penggunaan ventilasi buatan (exhaust fan/AC), harus memenuhi
ketentuan:
a) volume pengganti udara dalam ruang minimum sebesar 15-25
m3/jam/orang, dan cukup merata pada seluruh bagian ruang;
b) alat ventilasi buatan tidak boleh menimbulkan kebisingan atau
gangguan suara lainnya baik di dalam arena maupun di tribun
penonton.

F. Analisa Sistem Pemadam Kebakaran


Sistem pemadam api pada bangunan mempunyai sistem deteksi awal
bahaya (Early Warning Fire Detection), yang secara otomatis
memberikan alarm bahaya. Terbagi atas dua bagian, yaitu system
otomatis dan system semi otomatis. Pada system otomatis
Sistem pendeteksi yaitu :
a. Alat deteksi asap (smoke detector)
117

Mempunyai kepekaan yang tinggi dan akan memberikan alarm bila


terjadi asap di ruang tempat alat tersebut dipasang
b. Alat deteksi nyala api (flame detector)
Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara
menangkap sinar ultraviolet yang dipancarkan nyala api tersebut.
c. Hydrant kebakaran
Hidran kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan kebakaran
yang sudah terjadi dengan menggunakan alat baku air. Jumlah
pemakaian hidran 1 (satu) buah per 800m2. Hidran ini dibagi menjadi
 Hydrant kebakaran dalam gedung
Selang kebakaran dengan diameter antara 1,5”-2” harus terbuat
dari bahan yang tahan panas, dengan panjang 20-30 meter.
 Hidran kebakaran di halaman
Hidran di halaman harus menggunakan katup pembuka dengan
diameter 4” untuk 2 kopling, diameter 6” untuk 3 kopling dan
mampu mengalirkan air 250 galon/menit atau 950 liter/menit
untuk setiap kopling.
d. Sprinkler
Alat ini akan bekerja bila suhu udara di ruangan mencapai 60°C-
70°C. Penutup kaca pada sprinkler akan pecah dan menyemburkan
air. Setiap sprinkler head dapat melayani luas area 10-20m2 dengan
ketinggian ruangan 3 meter. Jarak antara dua sprinkler head biasanya
4 meter di dalam ruangan dan 6 meter di koridor.Sprinkler biasanya
diletakkan di dalam ruangan dan koridor.
e. Fire Extenghuiser
Berupa tabung yang berisi zat kimia, penempatan setiap 20-25 meter
dengan jarak jangkauan seluas 200-250 cm.
f. Hydrant pillar dan hydrant box di luar bangunan
g. Hydrant box dan fire extinguisher
h. Lampu pemandu dan pengarah penyelamtan

G. Analisa Sistem Penangkal Petir


Sistem penangkal petir pada bangunan memiliki beberapa jenis, yaitu :
1. Sistem penangkal petir Franklin
Konduktor petir ini terdiri dari batang logam meruncing setinggi 2 m
– 8 m yang berada di puncak struktur yang akan dilindungi dan yang
terhubung ke minimum dua konduktor yang mengalirkan dan dua
sistem grounding. Karena radius perlindungan jenis Air – Termination
118

Rod ini terbatas pada sekitar 30 meter lingkungan, biasanya hanya


digunakan untuk melindungi bangunan atau zona kecil seperti tiang,
cerobong asap, tangki, menara air, tiang – tiang udara, rumah tinggal,
dll yang areanya dibawah radius 30 meter.
2. Sistem penangkal petir Faraday
Perlindungan petir ini, berasal dari sistem Faraday Cage atau type
sangkar, terdiri dari konduktor bertautan yang menutupi atap dan
dinding bangunan yng akan dilindungi.

H. Analisa Sistem Akustik


1. Sistem akustik alami yaitu dengan pengolahan massa bangunan dan
menggunakan jenis tanaman yang bisa meredam kebisingan. Contoh
tanamannya yaitu Imodia, Furing Telor, Soka, Furing Tissue, dan pucuk
merah. Jenis tanaman ini memiliki luas permukaan daun mulai dari yang
paling kecil hingga yang lebih lebar.

2. Sistem akustik buatan yaitu dengan penggunaan bahan – bahan


bangunan yang bisa meredam kebisingan yaitu bahan yang mempunyai
tingkat absorbsi tinggi

Anda mungkin juga menyukai