Anda di halaman 1dari 31

HELLO!

1. Christine Ayuandari (08171008)


2. Eka Satya Wijayanti (08171014)
3. Fahrizal Ahmad (08171020)
4. Handston Rimba (08171024)
5. Salsabila (08171070)
6. Zumrotul Islamiah (08171086)
Perancangan Koridor
Jalan di Taman Lalu
Lintas Sepinggan
LATAR BELAKANG,
TUJUAN & ELEMEN
GAMBARAN PEMBENTUK
UMUM CITRA KOTA

OUTLINE

STUDI KOMPARASI
KONSEP & HASIL
& KRITERIA
PERANCANGAN
PERANCANGAN
1

Latar Belakang,
Tujuan & Gambaran
Umum Wilayah
Studi
1

Latar Belakang

Perancangan kota mempertimbangkan berbagai macam hal. Menurut Kevin Lynch,


elemen dalam perancangan kota terdiri dari path, edges, district, node, dan landmark. Setiap
elemen memiliki pengaruhnya masing-masing terhadap perancangan suatu kota. Seperti pada
kawasan taman lalu lintas yang terletak pada kelurahan sepinggan.
Taman lalu lintas pada awalnya telah dirancang untuk menjadi ruang publik yang
memberikan edukasi tentang lalu lintas. Namun, banyak diantara fasilitas pendukung yang
tidak dimanfaatkan dengan baik. Bahkan warga kota balikpapan, khususnya masyarakat sekitar
pun kurang memiliki ketertarikan untuk mengunjungi taman tersebut. Oleh karena itu,
dilakukan analisis berdasarkan teori-teori perancangan kota dan memberikan rekomendasi
tentang perancangan fasilitas pendukung untuk taman tersebut.
2
Tujuan

▸ Mengidentifikasi elemen pembentuk


citra kota
▸ Menyusun kriteria perancangan
▸ Menyusun konsep perancangan
3

Gambaran Umum Wilayah Studi


Kawasan Taman Lalu Lintas terletak
di Kelurahan Sepinggan Baru, Kecamatan
Balikpapan Selatan. Adapun batas
kawasan studi berupa batas fisik dengan
batasan.
▸ Utara : Jl. Taman Sepinggan V
▸ Selatan : Jl. Sepinggan Baru
▸ Timur : Jl. Taman Sepinggan II
▸ Barat : Jl. Sepinggan Baru
2

ELEMEN
PEMBENTUK
CITRA KOTA
1

Path
Setelah dilakukan survei primer pada kawasan studi yang terletak di
taman lalu lintas, dapat diketahui bahwa pada kawasan studi dilalui oleh jalan
utama sepinggan baru , jalan sepinggan baru II, dan jalan Taman Sepinggan II.
Kondisi jalanan ini cukup baik meskipun mempunyai kelengkapan jalan yang
kurang, sehingga kenyamanan bagi pengguna khususnya pejalan kaki cukup
terganggu sebab pada koridor jalan ini tidak terdapat trotoar.
3

Distrik
Pada kawasan wilayah studi, terdapat berbagai macam
karakter fisik bangunan, warna bangunan, fungsi, ataupun
tipe bangunan. Adapun fungsi kegiatan pada kawasan
wilayah studi yaitu kawasan perdagangan dan jasa serta
kawasan permukiman.
2

Node
Pada Taman Lalu Lintas ini
terdapat nodes dalam bentuk
persimpangan jalan yang
menghubungkan antara Jalan
Sepinggan Baru dengan Jalan
Taman Sepinggan 2.
Persimpangan ini
menghubungkan antara
permukiman di utara dan timur
dari taman dengan perdagangan
dan jasa yang berada di sebelah
timur taman.
4

Edge

Dinding dari taman lalu


lintas merupakan edges.
Hal tersebut
dikarenakan dinding
merupakan salah satu
pembatas yang
digunakan untuk
menjaga privasi.
3

STUDI
KOMPARASI &
KRITERIA
PERANCANGAN
1 Portland Pedestrian Design Guide

Dalam perancangannya, pedestrian way pada kota


Portland sangat ramah akan pejalan kaki. Lingkungan
bagi pejalan kaki harus aman, mudah digunakan dan di
akses untuk semua kalangan, dapat meghubungkan
antara tempat satu dengan tempat lainnya, selain itu
pedestrian way dapat digunakan untuk banyak hal.
2 Old Town North Urban Design Standards
and Guidelines

Area parkir dapat memberikan minat bagi pejalan kaki dan


dapat menjadi pelengkap untuk suatu desain secara
keseluruhan. Dalam penerapannya tempat parkir umum
harus dapat terlihat dan dapat di akses oleh publik. Jika
terdapat pintu masuk untuk parkir, maka harus diminalkan,
sehingga pintu parkir tersebut tidak akan mendominasi
terhadap bagian depan suatu tempat atau bangunan.
3 Meridian Park Design Requirements and Guidelines

Signage harus ditempatkan secara tepat dan dapat


dilihat dengan jelas, agar tidak mengurangi fasad atau
streetscape dan tidak berskala berlebihan atau yang
berkaitan dengan kuantitas. Bahan dan penerangan
signage harus sesuai dengan Arsitektur.
4

Kriteria Perancangan
▸ Pedestrian Way

Kriteria Umum Kriteria Khusus

1. Lingkungan pejalan kaki harus aman 1. Pedestrian way terdapat pada setiap sisi taman.
2. Jaringan pejalan kaki harus dapat diakses oleh 2. Terdapat lampu penerangan jalan untuk menerangi
semua kalangan jalur pedestrian pada malam hari. Lampu ini hanya
3. Jaringan pejalan kaki harus terhubung ke tempat- digunakan untuk menerangi jalur pedestrian.
tempat yang orang ingin kunjungi 3. Terdapat kursi yang memungkinkan orang orang
4. Lingkungan pejalan kaki harus mudah digunakan untuk istirahat sejenak serta berinteraksi dengan
5. Lingkungan pejalan kaki harus menyediakan orang lain. Kursi yang digunakan merupakan kursi
tempat yang baik Panjang dengan material kayu.
6. Lingkungan pejalan kaki harus bisa digunakan 4. Terdapat vegetasi dengan jenis perdu dan penutup
untuk banyak hal tanah yang ditempatkan sebagai pembatas antara
7. Pejalan kaki harus menjadi lebih ekonomis jalur pedestrian dan jalanan. Vegetasi ini juga
berfungsi sebagai penyerap polusi. Adapun
vegetasi penutup tanah yang digunakan adalah
pucuk merah dengan ketinggian 20cm.
5

Kriteria Perancangan
▸ Pedestrian Way
Kriteria Umum Kriteria Khusus

5. Terdapat zebra-cross sebagai akses penyebrangan


bagi pejalan kaki untuk melintasi jalanan dengan
aman.
6. Pada daerah pinggir jalan transisi antara jalan
pejalan kaki dan zebra-cross dibangun secara
miring, hal ini untuk memudahkan pengguna kursi
roda untuk melintas.
7. Lebar pedestrian way 3 m termasuk dengan
penempatan vegetasi penyerap polusi. 2,5 m
merupakan lebar trotoar dan 0,5 m merupakan
lebar vegetasi.
8. Lebar pedestrian way di depan pertokoan yaitu 2 m
dengan perkerasan yang sama yaitu paving block.
9. Diberikan pelandaian sebesar 8% sebagai akses
masuk ke pertokoan yang ada di bagian barat
taman.
19

▸ Signage
Kriteria Umum Kriteria Khusus
Memberikan penanda antar bagian atau fasilitas a. Pemilihan tinggi tiang rambu dilarang parkir,
sekitar taman yang jelas dan dapat dijangkau tempat parkir, penyebrangan dan pertigaan
penglihatan pengunjung taman atau yang hanya sesuai dengan peraturan menteri
sekedar menggunakan jalan perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2014
pasal 36 yaitu 265 cm dari bagian tertinggi
jalan.
b. Penempatan rambu dilarang parkir di setiap
15 m pada bagian barat taman di pinggir
Jalan Sepinggan Baru.
c. Penempatan rambu pertigaan 3 m diukur
sebelum ujung awal pertigaan.
6

Parkir
Objek Perancangan Kriteria Umum Kriteria Khusus
1. Penerangan a. Lampu penerangan a. Lampu penerangan tinggi 6
menggunakan material besi meter.
b. Lampu penerangan sebagai b. Lampu penerangan berbentuk
pelengkap jalan dapat LED dengan tiang lampu
diletakkan atau dipasang di lengan tunggal.
kiri/kanan jalan dan/ atau c. Lampu penerangan diletakkan
ditengah (median jalan) untuk menghadap ke arah jalan.
menerangi jalan maupun  
lingkungan di sekitar jalan
termasuk persimpangan jalan,
jalan layang, jembatan dan
jalan di bawah tanah.
2. Perkerasan a. Perkerasan yang tahan lama, a. Perkerasannya menggunakan
kokoh dan aman. material berbahan paving
block.
4

KONSEP & HASIL


PERANCANGAN
1

Tema Perancangan

▸ Pada kawasan studi yang terletak di Taman Lalu Lintas, Kelurahan


Sepinggan Baru, setelah dilakukan survei diketahui bahwa belum tersedia
jalur pejalan kaki yang ramah terhadap pejalan kaki, sehingga dengan
memperhatikan hal tersebut maka diperoleh tema “Pedestrian Way yang
Ramah Terhadap Pejalan Kaki”.
2

Konsep Perancangan

▸ Parkir
3

Konsep Perancangan

Parkir Mobil

Parkir Motor
4

Konsep Perancangan

▸ Lampu
5

Konsep Perancangan

▸ Pedestrian Way
27

Ilustrasi Parkir
28

Ilustrasi Koridor
7

Hasil Perancangan
6

Hasil Perancangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai