Anda di halaman 1dari 66

i

SISTEM PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI


PENGELUARAN KAS PADA CV. PUTRA JOGJA PRINTING

TUGAS AKHIR

Oleh:
SITI LAILI SARIFAH
NPM: 20010001

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


INSTITUT MARITIM PRASETIYA MANDIRI
LAMPUNG
2023
SISTEM PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI
PENGELUARAN KAS PADA CV. PUTRA JOGJA PRINTING

Diajukan Kepada Institut Maritim Prasetiya Mandiri Guna


Memenuhi Sebagian Syarat Menyelesaikan Program Diploma III
dalam Ilmu Akuntansi

Oleh:
SITI LAILI SARIFAH
20010001

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


INSTITUT MARITIM PRASETIYA MANDIRI
LAMPUNG
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Laporan Akhir : Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas Pada

CV. Putra Jogja Printing

Nama Mahasiswa : Siti Laili Sarifah

Nomor Pokok Mahasiswa : 20010001

Program Studi : D III Akuntansi

Bandar Lampung,……..2023

MENYETUJUI
Pembimbing, Pembimbing PKL,

Eka N.P. Rahayu, S.E,. Ak., M.Si., CPFR. Ringga Oktobara, S., Pt.
NIK: 023039095

Mengetahui,
Ketua Program Studi,

Eka Ningsih Puji Rahayu, S.E., Ak., M.Si., CPFR


NIK: 023039095

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Tim Penguji

Penguji Utama, Penguji Ketua,

Eka N.P. Rahayu, S.E., Ak., M.Si., CPFR


NIK: 023039095

Rektor,

Kurniawati Oktarina, S.Si., M.T.


NIDN. 023039096

RIWAYAT HIDUP

iii
Penulis dilahirkan di Jember pada tanggal 27 Mei 2001 dari pasangan ayah bernama

Hasin Ashari dan Ibu Hosiah. Penulis berkebangsaan

Indonesia dan beragama Islam.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah

Dasar di Sekolah Dasar Negeri 04 Margorejo pada tahun 2014, Kemudian

melanjutkan ke Sekolah Menengah Tingkat Pertama di SMP Negeri 05

Margorejo dengan tahun kelulusan 2017, Dan menyelesaikan Sekolah

Menengah Atas Hang Tuah Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2020, Pada

tahun 2021 penulis melanjutkan kuliah di Institut Maritim Prasetya Mandiri

dan tahun 2023 penulis telah berhasil menyelesaikan Pendidikan Diploma III

nya di Institut Maritim Prasetiya Mandiri (IMPM) Jurusan Akuntansi.

MOTTO

iv
Apapun masalahnya bagaimanapun buruknya keadaan ingatlah kamu tidak terjebak
selalu ada jalan keluar.
(Siti Laili Sarifah)

Tidak ada kata terlambat untuk mulai menciptakan kehidupan yang kamu
inginkan.
(Siti Laili Sarifah)

Jadikan kegagalan pemicu semangat untuk meraih kesuksesan, karena


kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
(Siti Laili Sarifah)

Orang yang siap menghadapi kegagalan adalah orang yang siap meraih
kesuksesan.
(Siti Laili Sarifah)

v
PERUNTUKAN

Alhamdulillahi rabbil alamin dengan mengucap syukur kepada Allah

subhanahuwata`ala tugas akhir ini ku persembahkan untuk:

1. Orang tuaku Ayah Hasin Ashari dan Ibu Hosiah, yang senantiasa mencurahkan

kasih sayangnya kepadaku, terimaksih ayah dan ibu yang selalu memberi

dukungan moral, material, semangat, dan kepercayaan diri serta doa demi

keberhasilanku.

2. Mba Ummah dan Mba Tina memberikan semangat dan motivasi disetiap proses

penyelesain tugas akhir ini.

3. Pakde dan Umyku tersayang yang selalu memberikan semangat dan

dukungannya buatku dan juga buat seluruh keluarga besarku, terima kasih atas

doanya.

4. Vezy Perdana yang selalu ada dan menemaniku dari awal kuliah sampai

mengerjakan tugas akhir ini. Pemberian dorongan yang luar biasa.

5. Mba Tina, mba Sifa,dan mba Ayu yang telah membimbingku selama kegiatan

magang.

6. Sahabat-sahabat seperjuangan D3 akuntansi ankatan tahun 2020 yang selalu

memberikanku semangat.

7. Lupa hehe Mba pipit, dan Mba Yuni yang selalu memberi saran yang baik.

8. Teman-teman yang telah mendorong keberhasilanku.

9. Almamaterku Institut Maritim Prasetiya Mandiri.

vi
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Dengan ini saya menyatakan:

1. Bahwa yang tertulis dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan Tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak dapat karya atau pendapatan yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

2. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku diperguruan

tinggi.

Bandar Lampung,……….2023

Yang Membuat Pernyataan,

Siti Laili Sarifah


NPM: 20010001

vii
SISTEM PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
PADA CV. PUTRA JOGJA PRINTING

Siti Laili Sarifah


20010001

ABSTRAK

viii
INTERNAL CONTROL SYSTEM ACCAOUNTING FOR CASH
DISBURSEMENTS IN THE CV. PUTRA JOGJA PRINTING

Siti Laili Sarifah


20010001

ABSTRACT

ix
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis hantarkan atas kehadirat Allah S.W.T., yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-NYA kepada kita semua, shalawat beserta

salam kita ucapkan kepada Nabi Muhammad S.A.W.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan tugas akhir ini banyak mengalami

hambatan, tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak hambatan tersebut dapat

diatasi, sehingga dengan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak

terimakasih yang mendalam kepada:

1. Ibu Kurniawati Oktarina, S.Si., M.T. Selaku Rektor Kemahasiswaan Institut

Maritim Prasetiya Mandiri.

2. Ibu Eka Ningsih Puji Rahayu, S.E., Ak., M.Si., CPFR. Selaku Ketua Program

Studi D3 Akuntansi Institut Maritim Prasetiya Mandiri.

3. Ibu Eka Ningsih Puji Rahayu, S.E., Ak., M.Si., CPFR. Selaku dosen

pembimbing yang bersedia memberikan arahan serta meluangkan waktunya

dalam memberikan bimbingan dan petunjuk sehingga tugas akhir ini dapat

selesai dengan baik.

4. Staf dan Dosen Institut Maritim Prasetiya Mandiri yang membantu memudahkan

dan melancarkan saran dan prasarana untuk menyelesaikan tugas akhir.

5. Bapak Indra Selaku Direktur di CV. Putra Jogja Printing yang telah memberikan

izin untuk melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di

perusahaannya.

6. Kedua orang tua Bapak Hasin Ashari dan Ibu Hosiah yang selalu memberikan

x
do`a dan kasih sayang yang tiada tara sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

Semoga semua kebaikan yang telah diberikan dengan iklas dicatat dan

dibalas oleh Allah SWT.

Bandar Lampung, …….. 2023

Siti Laili Sarifah


NPM: 20010001

xi
xii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................iii

RIWAYAT HIDUP................................................................................................................iv

MOTTO...................................................................................................................................v

PERUNTUKAN.....................................................................................................................vi

KATA PENGANTAR.............................................................................................................x

DAFTAR ISI........................................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL..................................................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR............................................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................xvii

BAB I.......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................................1

1.2 Latar Belakang Masalah.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................................3

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................................3

BAB II.....................................................................................................................................5

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................5

2.1 Pengertian Sistem...............................................................................................................5

2.1.1 Pengertian Prosedur..............................................................................................5


2.2 Sistem Akuntansi...............................................................................................................6

2.2.1 Pengertian Sistem Akuntansi................................................................................6

2.2.2 Tujuan Sistem Akuntansi......................................................................................7

2.2.3 Unsur-unsur Sistem Akuntansi.............................................................................9


xiii
2.3 Sistem Pengendalian Internal...........................................................................................10

2.3.1 Pengertian Sistem Pengedalian Internal.............................................................10

2.3.2 Unsur Sistem Pengendalian Intern.....................................................................11

2.3.3 Tujuan Pengendalian Internal.............................................................................13

2.3.4 Keterbatasan Pengendalian Internal...................................................................13


2.4 Sistem Pengendalian Internal Pengeluaran Kas................................................................14

2.4. 1 Fungsi yang terkait Sistem Pengeluaran Kas....................................................15

2.4.2Dokumen yang digunakan dalam Sistem Pengeluaran Kas................................16

2.4.3 Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Sistem Pengeluaran Kas.................16

2.4.5 Unsur-unsur Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas..............17

2.4.6 Simbol Flowchart 20


BAB III..................................................................................................................................23

METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................................23

3.1 Objek Penelitian dan Waktu Penelitian............................................................................23

3.1.1 Objek Penelitian.................................................................................................23

3.1.2 Waktu Penelitian.................................................................................................23


3.2 Jenis Penelitian.................................................................................................................23

3.3 Teknik Pengambilan Data................................................................................................24

3.4 Sumber Data.....................................................................................................................25

3.5 Teknis Analisis Data........................................................................................................26

BAB IV..................................................................................................................................27

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................................................27

4.1 Gambaran Umum Perusahaan..........................................................................................27

4.1.1 Sejarah Perusahaan.............................................................................................27

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan..........................................................................28

xiv
4.2 Analisa Hasil dan Pembahasan.........................................................................................33

4.2.1 Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas....................................................33

4.2.2 Unsur-unsur Pengendalian Internal....................................................................33


4.3 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada CV. Putra Jogja Printing..................................35

4.4 Sistem Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada CV. Putra
Jogja Printing.........................................................................................................................40

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................44

xv
DAFTAR TABEL

2.1 Tabel simbol flowchart………………………………………………………...20

4.1 Tabel jurnal pengeluaran…………………….…………………………………37

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisai CV. Putra Jogja Printing …………………………28

Gambar 4.2 Nota Pengeluaran atas pembayaran keperluan perusahaan…………...38

Gambar 4.3 Bagan Alur Prosedur Pengeluaran Kas Cv. Putra Jogja Printing……..39

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir pernyataan pelaksanaan kegiatan PKL/Magang

Lampiran 2 Surat Tugas PKL/Magang

Lampiran 3 Surat Penarikan Magang

Lampiran 4 SK Pengangkatan dosen pembimbing

Lampiran 5 Jurnal Harian Magang

Lampiran 6 Form penilaian penyelia

Lampiran 7 Kegiatan Magang dan Penelitian

xviii
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang Masalah

Pengendalian Intern merupakan sistem yang diperlukan untuk mengawal kegiatan

sebuah perusahaan. Sistem tersebut dapat meningkatkan fungsi pengendalian dan

pengawasan dalam menilai hasil kinerja perusahaan. Sistem pengendalian intern dapat

menghasilkan laporan yang dikehendaki perusahaan, dapat mengamankan sumber-

sumber dari pemborosan, kecurangan, dan ketidak efisienan, selain itu sistem

pengendalian intern juga dapat meningkatkan ketelitian terhadap data akuntansi, juga

mendorong ditaati dan dilaksanakannya kebijakan perusahaan, serta meningkatkan

efisiensi.

Sistem pengendalian intern perusahaan mempertegas bahwa setiap entitas pelaporan

dan akuntansi memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pengendalian intern.

Dalam lingkungan pengendalian yang kondusif, penilaian resiko yang cukup dan

memadai, kegiatan pengendalian untuk menghilangkan dampak atas resiko yang ada,

informasi dan komunikasi antar elemen pelaksana kegiatan pengendalian serta

pemantauan pengendalian oleh pimpinan perusahaan. Pengendalian intern yang baik

akan dapat memudahkan pihak manajemen pemerintah dalam melakukan pengawasan

dan pengendalian masalah-masalah yang akan terjadi. Perusahaan percetakan dalam

menghadapi perkembangan kemajuan yang meningkat, penting adanya pengendalian

intern terhadap sistem pengeluaran kas pada suatu perusahaan percetakan untuk

menunjang keberhasilan perusahaan tersebut. Semua fungsi yang ada pada perusahaan

tersebut harus direncanakan dan dikendalikan dengan sebaik-baiknya agar lebih efektif

untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan. Perusahaan percetakan juga perlu

1
memperhatikan suatu sistem pengendalian intern yang baik sesuai dengan prinsip-

prinsip yang berlaku, sehingga perusahaan mempunyai rencana pengendalian yang

terarah yang mampu mendukung tercapainya tujuan yang telah ditetapkan percetakan.

Berdasarkan sistem pengendalian intern atas sistem akuntansi pengeluaran kas, maka

kegiatan percetakan tidak dapat tercapai sesuai dengan rencana tanpa adanya

pengeluaran kas yang baik.

Dalam sebuah perusahaan kas merupakan bagian yang harus dijaga dan diperhatikan.

Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam

akuntansi (Zaki Baridwan, 2004: 83). Dalam akuntansi kas dapat dinilai dengan uang.

Penerimaan kas dapat berasal dari berbagai macam sumber. Keuangan merupakan

salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang proses berjalannya suatu

perusahaan. Oleh karena itu, keuangan merupakan ujung tombak perusahaan. Dimana

proses keluar masuknya uang dikelola oleh bagian keuangan. Perusahaan memenuhi

kebutuhannya dengan melakukan berbagai proses, baik dalam hal pembelian barang

untuk kebutuhan kerja maupun membayar biaya-biaya yang dibutuhkan oleh suatu

perusahaan. Dari hal tersebut maka dapat dipastikan adanya proses pengeluaran kas

dalam perusahaan.

Kas merupakan alat pertukaran yang berupa uang atau dapat dipersamakan dengan

uang baik yang ada diperusahaan maupun yang ada di bank yang dapat diambil

sewaktu-waktu tanpa mengurangi nominalnya. Transaksi yang dapat mempengaruhi

terhadap besar kecilnya jumlah kas adalah tranksaksi penerimaan dan pengeluaran

uang kas. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling lancar. Karena memiliki

sifat aktiva yang lancar maka kas rentan akan penyalahgunaan ataupun pencurian. Hal

ini disebabkan karena kas sangat mudah untuk diselewengkan. Oleh karena itu, perlu

2
diadakan pengawasan yang tepat terhadap kas dengan menerapkan sistem

pengendalian intern yang baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka judul tugas akhir yang diajukan adalah “Sistem

Pengendalian Intern Akuntansi Pengeluaran Kas Pada CV. Putra Jogja

Printing”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah Sistem Pengendalian

Intern Akuntansi Pengeluaran Kas Pada CV Putra Jogja Printing, yaitu:

1. Bagaimana sistem pengendalian intern akuntansi pengeluaran kas pada CV. Putra

Jogja Printing?

2. Bagaimana kesesuaian sistem pengendalian intern akuntansi pengeluaran kas pada

CV. Putra Jogja Printing?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui sistem pengendalian intern akuntansi pengeluaran kas pada CV.

Putra Jogja Printing.

2. Untuk mengetahui kesesuaian sistem pengendalian intern akuntansi pengeluaran

kas pada CV. Putra Jogja Printing.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam

pengembangan dan manfaat dari ilmu tersebut. Menambah pengetahuan, dan

pengalaman yang berharga dalam mempelajari, memahami dan

3
mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang khususnya berkaitan dengan

anggaran dan realisasi biaya perlindungan konsumen.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat membantu Instansi dalam mengambil keputusan

dan untuk membantu memajukan efektivitas dan efesiensi dalam bekerja.

3. Bagi Akademisi

Dapat menjadi referensi untuk mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian

yang sama serta menambah koleksi literature untuk bagaian perpustakaan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem

Menurut Mulyadi (2016: 4) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Setiap sistem dibuat

untuk menangani suatu yang berulang kali atau secara rutin terjadi. Suatu sistem

dikatakan sudah baik apabila didalamnya terdapat prinsip-prinsip pengendalian intern

yang dilaksanakan dengan baik akan dapat mendorong terciptanya efisiensi operasi,

melindungi kekayaan perusahan dari pemborosan, kecurangan, dan pencurian serta

menjamin terciptanya data akutansi yang tepat dan dapat dipercaya.

Menurut Diana dan Lilis (2011: 3) sistem merupakan serangkaian bagian yang saling

tergantung dan berkerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sujarweni (2015:

1) sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam

melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan utama dari sistem adalah

membantu dalam hal-hal penyediaan informasi ekonomi perusahaan yang nantinya data

tersebut sangat dibutuhkan untuk banyak pihak untuk melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya.

Berdasarkan definisi tesebut dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan rangkaian

jaringan prosedur yang saling berhubungan, berkumpul melakukan suatu kegiatan untuk

mencapai tujuan yang sama suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur.

5
2.1.1 Pengertian Prosedur

Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala suatu dapat dilakukan secara

seragam. Prosedur akan menjadi pedoman bagi suatu organisasi dalam menentukan

aktivitas apa saja yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.

Menurut Mulyadi (2016: 4) prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat menjamin penanganan

secara seragam transaksi perusahan yang teradi berulang-ulang.

Prosedur adalah suatu rangkain tindakan, langkah atau perbuatan yang harus dilakukan

oleh seseorang untuk dapat mencapai suatu tahap tertentu dalam hubungan pencapaian

tujuan akhir. Prosedur merupakan serangkaian tahapan yang menjadi pedoman bagi

suata organisasi untuk membantu menjalankan sesuatu aktivitas demi mencapai sasaran

yang telah ditargetkan. Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu

sistem terdiri dari jaringan prosedur sedangkan prosedurmerupakan urutan kegiatan

klerikal. Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur

merupakan suatu urutan tersusun yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu

bagian departemen atau lebih, serta disusun untuk menjamin penanganan secara seragam

terhadap transaksi-tranksasi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

2.2 Sistem Akuntansi

2.2.1 Pengertian Sistem Akuntansi

Suatu organisasi sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus

pengolahan data akuntansi yang diperlukan oleh setiap instansi agar dapat menghasilkan

informasi yang tepat dalam bentuk yang sesuai, sehingga operasi perusahaan dapat

berjalan dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Menurut Mulyadi (2016: 3) sistem

akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian

6
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan. Menurut Sujarweni (2015: 3) sistem akuntansi

adalah kumpulan elemen yaitu formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan

keuangan yang akan digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan.

Berdasarkan definisi sistem akuntansi diatas, maka dapat dikatakan bahwa sistem

akuntansi adalah organisasi formulir-formulir catatan-catatan, prosedur-prosedur, alat-

alat, dan sumber daya manusia untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-

laporan diperlukan oleh pihak manajemen dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

2.2.2 Tujuan Sistem Akuntansi

Dalam Pengembangan sistem akuntansi untuk suatu perusahaan, terdapat beberapa

tujuan umum, tujuan umum dari sistem akuntansi menurut Mulyadi (2016: 15) yaitu:

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru. Kebutuhan

pengembangan sistem akuntansi terjadi jika pengusaha baru didirikan atas suatu

perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan usaha yang telah

dijalankan selama ini.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Ada

kalanya sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan

manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi

yang terdapat dalam laporan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perkembangan

usaha perusahaan, sehingga menuntut sistem akuntansi untuk dapat menghasilkan

laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat penyajiannya, dengan

struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan manajemen.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern. Akuntansi

merupakan alat pertanggungjawaban kekayaan suatu organisasi. Pengembangan

sistem akuntansi sering kali ditujukan untuk memperbaiki perlindungan terhadap

7
kekayaan organisasi sehingga pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan

organisasi dapat dilaksanakan dengan baik. Pengembangan sistem akuntansi dapat

pula ditujukan untuk memperbaiki pengecekan intern agar informasi yang

dihasilkan oleh sistem tersebut dapat dipercaya.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk menghemat biaya.

Informasi merupakan barang ekonomi. Untuk memperolehnya diperlukan

pengorbanan sumber ekonomi yang lain. Oleh karena itu dalam menghasilkan

informasi perlu dipertimbangkan besarnya manfaat yang diperoleh dengan

pengorbanan yang dilakukan. Jika pengorbanan untuk memperoleh keuangan

diperhitungkan lebih besar dibanding dengan manfaat yang diperoleh, sistem yang

sudah ada perlu dirancang kembali untuk mengurangi pengorbanan sumber daya

bagi penyediaan informasi tersebut.

Tujuan perancangan sistem akuntansi adalah membantu dalam hal-hal penyediaan

informasi ekonomi perusahaan yang nantinya data tersebut sangat dibutuhkan untuk

banyak pihak untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk mencapai

tujuan sistem akuntansi tersebut maka dalam penyusunan sistem akuntansi perlu

memperhatikan beberapa faktor penting seperti yang dikemukakan oleh Baridwan

(2009: 10-12) sebagai berikut:

1. Prinsip biaya historis ini menghendaki harga perolehan dalam mencatat aktiva,

utang, modal dan biaya. Walaupun terdapat kesulitan seperti yang sudah

disebutkan dibuku, sampai saat ini prinsip biaya historis ini dianggap yang

paling obyektif.

2. Prinsip pengakuan pendapatan ini biasanya mengenai aliran masuk harta

(aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh

8
suatu unit usaha selama periode tertentu.

3. Prinsip konsisten ini pimpinan perusahaan bertanggung jawab terhadap laporan

keuangan yang disusunnya. Tujuan penyusunannya adalah untuk menunjukkan

keadaan keuangan dan hasil kegiatan perusahaandalam satu periode akuntansi.

Berdasarkan tujuan dari sistem akuntansi di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari

penyusunan sistem akuntansi bagi perusahaan untuk memperbaiki dan

mengembangkan sistem yang sudah ada, baik ketetapan penyajian informasi.

Selain itu juga bertujuan untuk memperbaiki pengendalian intern dan penyediaan

catatan yang lengkap sebagai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan

perusahaan, serta sebagai penghematan biaya dari sistem yang sudah ada.

2.2.3 Unsur-unsur Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2010: 3-5) unsur sistem akuntansi pokok diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Formulir, merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat terjadinya transaksi.

Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan

media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan.

2. Jurnal, merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,

mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal ini

pula terdapat kegiatan peringkasn data, yang hasil peringkasnnya (berupa jumlah

rupiah transaksi tertentu) kemudian diposting ke rekening yang bersangkutan dalam

buku besar.

3. Buku Besar, terdiri dari rekening-rekening yang digukan untuk meringkas data

keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku besar ini

disatu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan,

di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informal keuangan untuk

9
penyajian laporan keuangan.

4. Buku Pembantu, buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang

merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi terakhir (books of

final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi

diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu.

5. Laporan, merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat berupa neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok

produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur

piutang, daftar utang yang akan dibayar, dan daftar saldo persediaan yang lambat

penjualannya.

2.3 Sistem Pengendalian Internal

2.3.1 Pengertian Sistem Pengedalian Internal

Pengendalian intern yang baik diterapkan dalam suatu perusahaan akan menciptakan

prosedur kerja yang sistematis dan sesuai dengan aturan-aturan yang lazim dipakai

dalam organisasi, sehingga akan menciptakan lingkungan pengendalian yang saling

mendukung pada setiap bagian dalam perusahaan. Menurut Mulyadi (2016: 129)

sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran

yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian dan

keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemen. Definisi sistem pengendalian internal tersebut menekankan tujuan yang

yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut.

Sistem pengendalian intern yang berlaku pada suatu perusahaan merupakan faktor

yang menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

10
Adanya pengendalian intern membantu perusahaan dalam menjaga keamanan harta

milik perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya perhatian yang khusus terhadap efektif

tindaknya sistem pengendalian intern dalam mencegah terjadinya kesalahan yang

material dalam proses akuntansi. Berdasarkan peraturan perusahaan sistem

pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang

dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh karyawan untuk

memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan

yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

2.3.2 Unsur Sistem Pengendalian Intern

Unsur-unsur sistem Pengendalian intern menurut Mulyadi (2016: 130) adalah sebagai

berikut:

1. Struktur Organisasi yang memisahkan tanggug jawab fungsional secara tegas.

Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab

fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional

dalam organisasi ini didasarkan fungsi operasi yang memilih wewenang untuk

melaksanakan suatu kegiatan harus terpisah dari fungsi akuntansi yang memiliki

wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatat yang memberikan perlindungan yang

cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan beban. Dalam organisasi, setiap

transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang

untuk menyetujui terjadinya sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk

otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

11
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh fungsi setiap perusahaan dalam

menciptakan praktek yang sehat adalah:

a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus

dipertanggung jawabkan oleh yang berwenang.

b. Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Hal ini akan mendorong karyawan

melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang

atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau satu unit

organisasi lain.

d. Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin

akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya,

sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari.

e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Selama cuti, jabatan

karyawan yang bersangkutan digantikan untuk sementara oleh pejabat ini,

sehingga seandainya terjadi kecurangan dalam departemen yang bersangkutan,

diharapkan dapat diungkapkan oleh pejabat yang menggantikan untuk sementara

tersebut.

f. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya.

Menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan

akuntansinya, secara periodik harus diadakan pencocokan atau rekonsiliasi antara

kekayaan secara fisik dengan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan

kekayaan tersebut.

g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektifitas unsur-

unsur sistem pengendalian itern atau staf pemeriksaan intern. Adanya satuan

pengawas intern dalam perusahaan akan menjamin efektifitas unsur-unsur sistem

12
pengendalian intern, sehingga kekayaan perusahaan akan terjamin keamanannya

dan data akuntansi akan terjamin ketelitian dan keandalannya.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, system otoritas dan prosedur

pencatatan serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang

sehat, semuanya sangat tergantung kepada manusia yang melaksanakannya.

2.3.3 Tujuan Pengendalian Internal

Tujuan sistem pengendalian internal menurut Baridwan (2009: 13) adalah

1. Menjaga keamanan harta milik suatu organisasi.

2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran akuntansi.

3. Memajukan efesiensi dalam operasi.

4. Membantu menjaga agar tidak menyimpang dari kebijakan manajemen yang

telah ditetapkan lebih dahulu.

2.3.4 Keterbatasan Pengendalian Internal

Tidak ada suatu sistem pun yang dapat mencegah secara sempurna semua pemborosan

dan penyelewengan yang terjadi pada suatu perusahaan, karena pengendalian internal

setiap perusahaan memiliki keterbatasan bawaan, keterbatasan-keterbatasan suatu

pengendalian internal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi (2010: 181)

keterbatasan bawaan yang melekat pada setiap pengendalian internal adalah:

1. Kesalahan dalam pertimbangan

2. Gangguan

3. Kolusi

4. Pengabaian oleh manajemen

5. Biaya lawan manfaat.

13
Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

1. Kesalahan dalam pertimbangan seringkali manajemen dan personel lain dapat

salah dalam mempertimbangkan keputusan bisnis yang diambil.

2. Gangguan dalam pengendalian yang telah diterapkan dapat terjadi karena personel

secara keliru memahami perintah atau membuat kesalahan karena kelalaian.

3. Kolusi terjadi ketika dua atau lebih karyawan berkonspirasi untuk melakukan

pencurian (korupsi) di tempat mereka kerja.

4. Pengabaian oleh manajemen muncul karena manajer suatu organisasi memiliki

lebih banyak otoritas dibandingkan karyawan biasa, sehingga proses pengendalian

cenderung lebih efektif pada manajemen tingkat atas.

5. Biaya lawan manfaat, konsep jaminan yang meyakinkan atau masuk akal

mempunyai arti bahwa biaya pengendalian internal tidak melebihi manfaat yang

dihasilkan.

2.4 Sistem Pengendalian Internal Pengeluaran Kas

Pengertian kas menurut buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2

(IAI, 2009: 22) kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro dan setara kas

(cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid berjangka pendek dan

dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko

perubahan nilai yang signifikan. Menurut Samryn (2015: 31) kas merupakan asset

perubahan yang terdiri dari uang logam, uang kertas, cek, dan money orders. Termasuk

sebagai unsur kas adalah uang yang ada di tangan atau dalam deposito di bank atau

lembaga deposito lainnya. Menurut Baridwan (2009: 83) kas merupakan suatu alat

pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca, kas

merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti paling sering berubah. Hampir setiap

transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas.

14
Berdasarkan ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

kas adalah pos aktiva dalam neraca yang paling likuid, maksudnya dapat dengan mudah

dipergunakan sebagai alat pertukaran dan menunjukkan data beli secara umum, dimana

dalam berbagai bentuk dinyatakan dengan nilai sekarang yang jelas dan pasti dapat

ditetapkan.

2.4. 1 Fungsi yang terkait Sistem Pengeluaran Kas

Adapun fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas menurut

Mulyadi (2016: 429) adalah:

1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas

Jika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa

dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan

permintaan cek kepada fungsi akuntansi (Bagian Utang). Permintaan cek ini

harus mendapatkan persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan.

2. Fungsi kas

Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek,

dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung

kepada kreditur.

3. Fungsi akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab:

a. Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut beban dan persediaan.

b. Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau

register cek.

c. Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas

dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dokumen tersebut.

15
4. Fungsi pemeriksaan intern

Fungsi ini bertanggung jawab dalam melakukan perhitungan kas (cash count)

secara periodik dan mencocokan hasil penghitungan dengan saldo kas menurut

catatan akuntansi (akun kas dalam buku besar). Selain itu, fungsi ini juga

bertanggung jawab dalam melakukan pemeriksaan secara mendadak (surprised

audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank

secara periodik.

2.4.2Dokumen yang digunakan dalam Sistem Pengeluaran Kas

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas menurut Mulyadi

(2016: 426-428) adalah sebagai berikut:

1. Bukti kas keluar

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian kasa

sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dokumen ini juga berfungsi

sebagai surat pemberitahuan (remittance advice) yang dikirim pada kreditur dan

berfungsi sebagai dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya utang.

2. Cek

Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan

pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum

pada cek.

3. Permintaan cek (check request)

Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan

pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.

2.4.3 Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Sistem Pengeluaran Kas

Menurut Mulyadi (2016: 428) catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem

16
akuntansi pengeluaran kas adalah:

1. Jurnal pengeluaran kas (cash disbursement journal)

Untuk mencatat transaksi pembelian digunakan jurnal pembelian dan untuk

mencatat pengeluaran kas digunakan jurnal pengeluaran kas.

2. Register cek (check register)

Register cek digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan

untuk pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak lain.

2.4.5 Unsur-unsur Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Menurut Mulyadi (2016: 433) unsur-unsur sistem pengendalian intern dalam sistem

akuntansi dan prosedur pengeluaran kas adalah:

1. Organisasi.

a. Fungsi penyimpan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

Dalam sistem kas, fungsi penyimpanan kas yang dipegang oleh Bagian Kasa

harus dipisahkan dengan fungsi akuntansi kas yang dipegang oleh Bagian

Jurnal, yang menyelenggarakan register cek atau jurnal pengeluaran kas dan

jurnal penerimaan kas.

b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri

oleh bagian kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi

yang lain. Unsur sistem pengendalian internal mengharuskan pelaksanaan

setiap transaksi oleh lebih dari fungsi agar tercipta adanya internal check.

Dalam transaksi kas, Bagian kas adalah pemegang fungsi penerimaan kas,

pengeluaran kas dan fungsi penyimpanan kas.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

a. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang,

transaksi pengeluaran kas diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dengan

17
menggunakan dokumen bukti kas keluar.

b. Pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan

dari pejabat yang berwenang.

c. Sistem pengendalian internal mengharuskan setiap pembukaan dan

penutupan rekening bank mendapatkan persetujuan dari manajemen puncak.

Rekening giro perusahaan di bank merupakan sarana untuk menerima dan

mengeluarkan kas perusahaan.

d. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan

tertentu dalam register cek) harus didasarkan bukti kas keluar yang telah

mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan

dokumen pendukung yang lengkap.

e. Sistem pengendalian internal mengharuskan setiap pencatatan ke dalam

catatan akuntansi didasarkan pada dokumen sumber yang diotorisasi oleh

pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung

yang lengkap, yang telah diproses melalui sistem otorisasi yang berlaku.

3. Praktik yang Sehat

a. Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian

atau penggunaan yang tidak semestinya. Saldo kas ini perlu dilindungi dari

kemungkinan pencurian dengan cara menyimpannya dalam lemari besi dan

menempatkan kasir disuatu ruangan yang terpisah.

b. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus

dibubuhi cap “lunas” oleh Bagian jasa setelah transaksi pengeluaran kas

dilakukan untuk menghindari penggunaan dokumen pendukung lebih dari

satu kali sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar, fungsi keuangan harus

membubuhkan cap “lunas” pada bukti kas keluar beserta dokumen

18
pendukung-nya, segera setelah pengiriman cek kepada kreditur dilakukan.

c. Penggunaan rekening koran bank (bank statement), yang merupakan

informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh

fungsi pemeriksaan intern (internal audit function) yang merupakan fungsi

tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanagan kas. Untuk menjamin

ketelitian dan keandalan data akuntansi yang dicatat dalam register cek dan

jurnal penerimaan kas, dalam sistem kas dapat dirancang penggunaan

rekening koran bank sebagai alat untuk mengawasi catatan kas perusahaan.

Sistem pengendalian intern mengharuskan rekonsiliasi bank dilakukan oleh

fungsi pemeriksa intern (internal audit function) yang merupakan pihak

yang tidak menyelenggarakan catatan kas dan tidak memegang fungsi

penyimpanan kas.

d. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan

penerima pembayaran atau dengan pemindah bukuan pembayaran dengan

cek dapat dilakukan dengan dua cara menuliskan kata tunai dan dengan

menuliskan nama penerima cek yang dituju. Pembyaran melalui bank dapat

pula dilakukan dengan pemindah bukuan dana dari rekening giro perusahaan

pembayaran ke rekening giro perusahaan penerimaan. Jika pengeluaran kas

hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini dilakukan sistem

akuntansi pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (karena

jumlahnya relative kecil) dilakukan melalui dana kas kecil yang

penyelenggaranya dengan imprest system.

e. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan

dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi. Perhitungan fisik kas (cash

count) yang ada ditangan perusahaan harus dilakukan secara periodik untuk

19
mencegah karyawan perusahaan menggunakan kesempatan penyelewengan

penggunaan kas.

f. Kas yang ada di tangan (cash in safe) dan kas yang ada di perjalanan (cash

in transit) diasuransikan dari kerugian. Jika kas yang ada di tangan dan kas

yang ada di perjalanan jumlahnya relatif besar, sehingga diperkirakan akan

timbul kerugian yang besar jika terjadi perampokan atau pencurian,

perusahaan sebaiknya menutup asuransi untuk menghindari resiko kerugian

tersebut.

g. Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance)

Untuk menghindari kerugian akibat penyelewengan kas yang dilakukan oleh

karyawan yang diserahi tugas sebagai penyimpan kas, karyawan tersebut

perlu diasuransikan.

h. Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian

terhadap kas yang ada di tangan (misalnya mesin register kas, almari besi

dan strong room). Untuk menjaga fisik kas yang ada di tangan, Bagian kas

harus diberi perlengkapan yang memadai. Mesin register kas, almari besi

dan strong room merupakan perlengkapan yang biasanya disediakan bagi

bagian kas untuk melindungi kas yang ada ditangan perusahaan.

i. Semua nomer cek harus dipertanggung jawabkan oleh Bagian Kas. Karena

formulir cek berfungsi sebagai perintah kepada bank untuk membayarkan

sejumlah uang perusahaan kepada pembawa cek tersebut, maka penggunaan

cek diawasi dengan mengontrol penggunaan nomor urut cek tersebut.

2.4.6 Simbol Flowchart

Simbol Bagan Aliran Dokumen (Dokument Flowchart)

20
Tabel 2.1 Simbol-simbol Bagan Alir Dokumen

No Simbol Pengertian Keterangan


Dokumen Digunakan untuk menggambarkan
1. semua jenis dokumen yang
merupakan formulir yang digunakan
untuk merekam data terjadinya suatu
transaksi.

Dokumen dan Digunakan untuk ,enggambarkan


tembusannya dokumen asli an tembusannya.
2. 1
Faktur2

Berbagai Digunakan untuk menggambarkan


berbagai jenis dokumen yang
3. dokumen
digabungkan bersama di dalam satu
paket.

Catatan Digunakan untuk menggambarkan


catatan akuntansi yang digunakan
4.
untuk mencatat data yang direkam
sebelumnya di dalam dokumen atau
formulir.

Penghubung Menghubungkan bagan alir yang


pada halaman berada pada halaman yang sama.
5.
yang sama

Penghubung Menghubungkan bagan alir yang


Pada Halaman berada dihalaman yang berbeda.
6.
Berbeda

Kegiatan manual Digunakan untuk menggambarkan


kegiatan manual seperti: menerima
7.
order dari pembeli, mengisi formulir,
membandingkan dan memeriksa
berbagai jenis kegiatan klerikal yang
lain.

Keterangan, Untuk memperjelas pesan yang


komentar disampaikan dalam bagan alir.
8.

21
Arsip sementara Digunakan untuk menunjukkan
tempat penyimpanan dokumen,
9.
seperti lemari arsip dan kotak arsip.

10. Arsip permanen Digunakan untuk menggambarkan


arsip permanen yang merupakan
tempat penyimpanan dokumen
yangtidak akan diproses lagi dalam
sistem akuntansi yang bersangkutan.

On-line Menggambarkan pengolahan data


computer proses dengan komputer secara on-line.
11.

Keying (typing Menggambarkan pemasukan data ke


verifying) dalam komputer melalui on-
12.
lineterminal.
Pita mengetik Menggambarkan arsip komputer
(magnetic tape) yang berbentuk pita magnetik.
13.

On-line storange Menggambarkan arsip komputer


14 yang berbentuk on-line (di dalam
memori komputer).
Keputusan Menggambarkan keputusan yang
15 ya harus dibuat dalam proses
pengolahan data.
tidak
Garis alir Menggambarkan arah proses
16 (flowline) pengolahan data.

Persimpangan Jika dua garis alir bersimpangan,


17 garis alir untuk menunjukkan arah masing-
masing garis, salah satu garis dibuat
sedikit melengkung tepat pada
persimpangan ke dua garis tersebut.

Pertemuan garis Digunakan jika dua garis alir


18 alir bertemu dan salah satu garis
mengikuti arus garis lainnya.

mulai/berakhir Menggambarkan awal dan akhir


19 suatusistem akuntansi.

22
T
dari pemasok Masuk ke sistem Karena kegiatan di luar sistem tidak
20 perlu digambarkan dalam bagan alir,
maka diperlukan simbol
untukmenggambarkan masuk ke
sistem yang digambrakan dalam
bagan alir.

Keluar ke sistem Karena kegiatan di luar sistem tidak


21 lain perlu digambarkan dalam bagan alir,
maka diperlukan simbol untuk
Ke sistem menggambarkan keluar ke sistem
penjualan lain.
Sumber: Mulyadi (2016: 47)

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian dan Waktu Penelitian

3.1.1 Objek Penelitian

Penulisan ini dilaksanakan di CV. Putra Jogja Printing beralamat di jalan di Jalan

Teuku Umar, No.405D, Surabaya, Kec. Kedaton, Kota Bandar Lampung. CV. Putra

Jogja Printing bergerak dibidang jasa percetakan seperti banner, kertas, stiker,

kalender, brosur, mug, gantungan kunci pin, dan lainnya di Kota Bandar Lampung.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari-Febuari 2023, pada hari senin sampai

sabtu dari pukul 08.30 WIB sampai dengan 17.00 WIB.

Jadwal jam kerja di CV. Putra Jogja Printing:

1. Senin sampai dengan Sabtu

a. Jam masuk 08.30 sampai dengan 17.00 WIB.

b. Jam istirahat 12.00 sampai dengan 13.00 WIB.

3.2 Jenis Penelitian

23
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan dalam penelitian kualitatif ini

penulis memilih pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat

deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, situasi tempat pemikiran ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki

(Nazir, 1988: 63). Jika dilihat dari objeknya, penelitian yang dilakukan ini bersifat

deskriptif yaitu dengan menginterpretasi terhadap sistem pengendalian intern

pengeluaran kas. Sedangkan analisis kualitatif diharapkan dapat diketahi gambaran

mengenai sistem pengendalian intern pengeluaran kas yang telah dilaksanakan pada

CV. Putra Jogja Printing untuk mendukung suatu pembahasan dan diharapkan suatu

alternatif pemecahan masalah, sebagai bahan pengambilan keputusan manajemen

ditahun mendatang.

3.3 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian Langsung (Field Research)

Studi lapangan adalah suatu metode yang dilakukan oleh peneliti dengan cara

pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan (Sunyoto,

2013: 32).

Peneliti ini dilakukan terhadap kegiatan dari objek penelitian yang meliputi:

a. Observasi (Observation)

Suatu cara untuk mengumpulkan data penelitian dengan mempunyai sifat dasar

naturalistic yang berlangsung dalam konteks natural, pelakunya berpartisipasi

24
secara wajar dalam interaksinya (Supriyadi, 2011: 144). Teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara mempelejari dan mengadakan pengamatan

secara langsung pada Instansi untuk mendapatkan bukti-bukti yang mendukung

dan melengkapi hasil penelitian di CV. Putra Jogja Printing.

b. Wawancara (Interview)

Suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan

mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para responden, wawancara

bermaksna berhadapan langsung dengan interview dengan responden, dan

kegiatannya dilakukan secara lisan (Subagyo, 2011: 39). Teknik pengumpulan

data berupa sebuah tanya jawab apa yang dilakukan secara langsung antar

penulis dan pihak yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti yaitu

Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas di CV. Putra Jogja Printing.

c. Studi pustaka

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku,

catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah

yang dipecahkan (Nazir, 1988: 111). Data yang diperoleh melalui studi

kepustakaan adalah sumber informasi yang telah ditemukan oleh para ahli yang

kompeten dibidangnya masing-masing sehingga relavan dengan pembahasan

yang sedang diteliti, dalam melakukan studi pustaka ini dapat mengumpulkan

data dari beberapa referensi.

3.4 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer adalah data yang diperoleh dari objek yang diteliti oleh orang atau

organisasi yang sedang melakukan penelitian. Adapun contoh dari data primer

25
seperti data hasil wawancara langsung, hasil survei dan kuesioner terhadap

responden.

2. Data sekunder merupakan berbagai informasi yang telah ada sebelumnya dan

dengan sengaja dikumpulkan oleh peneliti yang digunakan untuk melengkapi

kebutuhan data penelitian. Biasa data-data ini berupa diagram, grafik, atau table

sebuah informasi penting seperti sensus penduduk.

3.5 Teknis Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif, yaitu

penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya, kemudian menganalisis dan fakta yang diperoleh untuk membuat

kesimpulan dan saran yang dapat dipertimbangkan oleh intstansi. Hal ini digunakan

untuk mengetahui penerapan sistem pengendalian intern dalam pengeluaran kas yang

dilakukan oleh intansi. Langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan gambaran umum perusahaan dengan menggunakan data-data yang

diperoleh seperti struktur organisasi, flowchart, prosedur pengeluaran kas dan

bagian-bagian karyawan di CV. Putra Jogja Printing.

2. Memahami terlebih dahulu sistem pengendalian intern pada CV. Putra Jogja Printing

mengenai pengeluaran kas dengan melakukan wawancara dan observasi.

3. Melakukan analisis dengan membandingkan sistem pengendalian intern atas

pengeluaran kas yang ada di CV. Putra Jogja Printing dengan unsur-unsur sistem

pengendalian intern yang baik ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem

pengendalian intern pada pengeluaran kas sudah sesuai atau belum.

26
4. Menarik kesimpulan dari sistem pengendalian intern atas pengeluaran kas pada

CV. Putra Jogja Printing

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

CV. Putra Jogja Printing didirikan pada Oktober 2018 oleh 3 (tiga) orang pendiri, yaitu

Indra Dharmawan, Hendro Sasongko dan Ringga Oktobara. Masing-masing memiliki

posisi jabatan yang diatur berdasarkan kepemilikan investasinya. Indra Dharmawan

sebagai pemegang investasi tertinggi memiliki jabatan sebagai Direktur Utama, Hendro

Sasongko sebagai Direktur Produksi dan Ringga Oktobara sebagai Direktur HRD dan

Keuangan. Putra Jogja Printing bergerak dibidang jasa percetakan seperti banner,

kertas, stiker, kalender, brosur, mug, gantungan kunci pin, dan lainnya.

CV. Putra Jogja Printing tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan pendapatan yang

besar, tetapi juga sebagai sarana pembangunan peradaban serta Nashryl Fikrah untuk

27
dakwah, membuat SDM yang Jamiatul Kafalah bukan hanya sekedar bekerja tetapi

juga membantu memenuhi kebutuhan orang lain. CV. Putra Jogja Printing sangat

mengedepankan sifat jujur, displin dan juga bertanggung jawab atas setiap tugas pada

bagiannya masing-masing, memiliki motivasi serta integritas yang tinggi. CV. Putra

Jogja Printing mendukung adanya peningkatan pengetahuan, kemampuan dan skill

karyawan dengan adanya pelatihan disetiap bidangnya, tetap menjaga sikap ramah dan

sopan santun serta senantiasa menambah ilmu agama dengan adanya pengajian rutin

sekali dalam seminggu.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber: CV. Putra Jogja Printing

Gambar 4.1
Struktur Organisasi CV. Putra Jogja Printing

Berdasarkan pembagian tugas dan jabatan pada masing-masing bagian, berikut ini
merupakan uraian Tugas, Fungsi dan Kewajiban di CV. Putra Jogja Printing:
1. Direktur Utama

Direktur Utama bertanggung jawab pada seluruh kegiatan kerja dan hal-hal yang

28
terjadi pada perusahaan yang ia pimpin, menyusun visi dan misi perusahaan,

mengkomunikasikan kepada jajaran direktur serta memberikan penjelasan visi misi

secara jelas kepada karyawan. Direktur memiliki fungsi sebagai pengelola, membuat

kebijakan dan peraturan dalam sebuah perusahaan. Direktur Utama juga berfungsi

untuk membangun relasi antara perusahaan dan pihak lain dalam bentuk kerjasama.

Ada 3 (tiga) bagian yang dibawahi oleh Direktur Utama yaitu: Direktur HRD dan

Keuangan, Direktur Produksi dan Bagian Marketing.

Bagian yang diawasi secara langsung oleh Direktur Utama adalah bagian Marketing:

1) Marketing

Tugas dan tanggung jawab marketing salah satunya adalah merencanakan produk,

dimana bagian marketing sebaiknya mampu mengamati keadaan pasar sebelum

membuat sebuah produk yang akan dipasarkan dimasyarakat, kemudian bagian

marketing juga dapat menetapkan harga sesuai dengan keadaan pasar atau harga

pada umumnya. Tanggung jawab seorang marketing adalah membuat riset untuk

menentukan harga, memahami dan mencukupi kebutuhan dan harapan konsumen,

memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen, membuat strategi dan perencanaan

produk, serta membuat strategi pemasaran produk.

Fungsi dari Marketing salah satunya sebagai fungsi pertukaran, yaitu konsumen bisa

membeli produk yang datang dari produsen baik itu dengan menukar modal dengan

produk atau melakukan suatu pertukaran produk dengan produk lain untuk dijual

atau dipakai sendiri. Kemudian marketing juga memiliki fungsi sebagai distribusi

fisik yaitu trik mengangkut dan menyimpan produk diusahkan dengan trik

mengedepankan dan menjaga pasokan produk supaya tidak terjadi kekurangan saat

diperlukan.

29
2. Direktur HRD dan Keuangan

Direktur HRD memiliki peranan penting dalam merencanakan, mengkoordinasikan

dan mengarahkan fungsi dari administrasi sebuah perusahaan. Direktur HRD juga

bertanggung jawab menyusun organisasi perusahaan, mengatur para staf,

bertanggung jawab atas penilaian kinerja para karyawan, mengatur system reward

atau penghargaan dan peraturan serta bertanggung jawab dalam mengembangkan

potensi para karyawan.

Tugas dari direktur keuangan adalah memimpin kinerja keuangan perusahaan,

menggeneralisasikan bidang keuangan, mengelola pemasukan dan pengeluaran dana

dalam perusahaan dan juga bertanggung jawab atas proses pertumbuhan keuangan

yang ada didalam perusahaan.

Sebagai direktur HRD dan keuangan ada beberapa jabatan yang diawasi secara

langsung, yaitu:

a. HRD

HRD berfungsi sebagai pengelola sumber daya manusia, mulai dari persiapan

dalam perekrutan karyawan hingga mengatur kontrak kerja. HRD juga

bertanggung jawab dalam memelihara, meningkatkan dan menganalisa setiap

kinerja karyawan agar dapat bekerja dengan lebih baik serta menjaga komitmen

karyawan agar tetap bersemangat dalam bekerja.

b. Administrasi Keuangan

Administrasi Keuangan bertugas untuk menyusun anggaran belanja dalam periode

tertentu, menentukan sumber biaya dan cara menggunakannya, dan membuat

pembukuan yang berkaitan dengan pembiayaan dan pengeluaran suapaya efektif

dan efisien. Administrasi Keuangan bertanggung jawab dalam merencanakan

keuangan, mengatur arus kas keuangan, Menyusun kebijakan anggaran

30
keuangan perusahaan, membuat laporan keuangan harian, mingguan, bulanan,

serta tahunan, membuat arsip faktur, nota, laporan dan lain-lain, dan mengarsip

seluruh dokumen transaksi keuangan. Jabatan yang langsung diawasi oleh bagian

Administrasi Keuangan adalah CS (Customer Service).

a) CS (Customer Service)

Fungsi utama dari Customer Service adalah sebagai penerima tamu, yang

artinya harus siap menerima tamu dari berbagai kalangan, baik pelanggan,

calon pelanggan, supplier, atau pihak lain. Memberikan perhatian penuh,

menjawab pertanyaan dengan sopan, dan memberikan informasi yang

dibutuhkan. Tugas dan tanggung jawab dari customer service adalah

memeberikan informasi yang lengkap seputar produk perusahaan sesuai

kebutuhan pelanggan, calon pelanggan, dan non-pelanggan, menjaga citra

dan nama baik perusahaan, menjaga hubungan baik antara perusahaan dan

pelanggan, mengatasi keluhan dan membantu menyelesaikan masalah yang

dihadapi customer, memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah

dipahami.

3. Direktur Produksi

Direktur Produksi bertugas untuk perencanaan koordinasi dan kontrol proses

produksi, dan bertanggung jawab memastikan barang dan jasa diproduksi secara

efisien, jumlah produksi yang benar dan akurat, diproduksi sesuai dengan anggaran

biaya yang tepat dan berkualitas sesuai standar perusahaan. Tanggung jawab

direktur produksi yaitu memastikan anggaran biaya produksi efektif, memutuskan

sumber apa yang diperlukan, menyusun skala waktu untuk pekerjaan, memantau

standar produk dan melaksanakan program kontrol kualitas.

Direktur produksi memantau secara langsung pekerjaan dari Supervisor.

31
a. Supervisor

Supervisor berfungsi sebagai penghubung antara staf dan manajer, menyelesaikan

masalah semaksimal mungkin tanpa harus ditangani oleh atasan, dan membantu

tugas staf bawahan.

Tugas dan tanggung jawab supervisor adalah mengatur karyawan agar karyawan

dapat bekerja dengan maksimal, dan tercipta suasana kerja yang disiplin dan

tertib, selain itu supervisor juga harus memberikan perintah untuk menjaga setiap

rencana berada dalam satu garis dan tujuan yang jelas. Sebagai seorang

supervisor yang berinteraksi secara langsung oleh karyawan maka harus

memiliki sifat positif dan dapat memotivasi karyawan, mampu menjelaskan

deskripsi pekerjaan dengan baik, mampu memberikan arahan kepada karyawan,

dan juga memberikan kontrol dan evaluasi kinerja karyawan.

Ada 3 (tiga) bagian yang langsung diawasi oleh supervisor, yaitu:

1) (Desaign Grafis)

Design Grafis berfungsi untuk membantu customer yang ingin mencetak

tetapi belum memiliki design (file siap cetak). Tugas dan tanggung jawab

design grafis adalah menerima file dari customer baik e-mail ataupun

watssapp, mengkonfirmasi file yang akan dicetak kepada customer,

kemudian diproses jpg dan dimasukkan ke bagian operator untuk ke proses

selanjutnya.

2) (Operator)
Tugas operator adalah memeriksa ulang file sebelum dicetak, kemudian

mencetak berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku. Tugas dan

tanggung jawab dari operator adalah memastikan bahwa terdapat data yang

akurat antara file yang diterima dengan SPK (Surat Perintah Kerja), apabila

32
terdapat keselisihan diantara keduanya, maka operator bertanggung jawab

untuk konfirmasi ke bagian supervisor dan ditindak lanjuti oleh bagian

design. Operator juga memiliki tugas untuk mencatat persediaan bahan yang

digunakan dalam jangka waktu harian, mingguan, dan bulanan, atau

mengkonfirmasi ke bagian supervisor apabila ada bahan baku atau penolong

yang akan habis.

3) (Finishing)

Finishing merupakan proses akhir dari proses produksi, tugas dan tanggung

jawabnya adalah memberikan bahan penolong seperti lem dan mata ayam

pada banner yang sudah di cetak, memastikan banner yang sudah dicetak

kering sebelum mulai untuk difinishing. Bagian finihsing juga bertugas

untuk mencatat dan melaporkan persediaan bahan penolong seperti lem,

mata ayam, x banner, dan roll banner apabila akan habis. Data persediaan

harus dilaporkan dalam jangka waktu mingguan dan bulanan.

4.2 Analisa Hasil dan Pembahasan

4.2.1 Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas

Proses pengendalian intern pengeluaran kas yang dilakukan oleh CV. Putra Jogja

Printing adalah dengan memperhatikan prosedur dan keakuratan pada data

akuntansinya. Pengeluaran kas untuk pembayaran gaji, pengadaan barang, jasa, dll.

Selain itu, juga terdapat unsur-unsur yang mendukung dalam proses pengendalian

Internal pengeluaran kas.

4.2.2 Unsur-unsur Pengendalian Internal

1. Lingkungan Pengendalian

33
CV. Putra Jogja Printing sangat menjunjung tinggi atas nilai-nilai etika, secara tidak

langsung karyawan mematuhi peraturan yang ada. Pemisahan fungsi ditujukan untuk

mengurangi risiko terjadinya kesalahan, pemborosan, atau kecurangan. Tanggung

jawab dan tugas atas transaksi atau kejadian dipisah-pisahkan dan dilimpahkan kepada

k a r y a w a n yang berbeda secara sistematis untuk menjamin adanya checks and

balances dan mengurangi kesempatan terjadinya kolusi.

2. Aktivitas Pengendalian

a. Otorisasi yang semestinya terhadap transaksi

Otorisasi yang diterapkan oleh CV. Putra Jogja Printing disetiap transaksi dan aktivitas

yang terjadi telah dibubuhi dengan tanda tangan oleh pihak-pihak yang berwenang

dibagiannya untuk menyetujui setiap transaksi yang terjadi dan dokumen-dokumen

yang terkait, seperti, surat permintaan pembayaran, dan surat pertanggungjawaban.

Otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting dilakukan untuk memberikan

keyakinan bahwa hanya transaksi dan kejadian yang valid yang dilaksanakan.

b. Review terhadap kinerja


Review terhadap CV. Putra Jogja Printing dilakukan dengan cara membuat strategi

perencanaan dan pembinaan sumber daya manusia yang mendukung pencapaian visi

dan misi. Melakukan pelatihan pegawai, sistem kompensasi, program kesejahteraan dan

fasilitas karyawan, ketentuan disiplin k a r y a w a n , sistem penilaian kinerja, serta

rencana pengembangan karir.

c. Pengendalian Resiko

Instansi menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menentukan tingkat risiko yang

dapat diterima. Mengenali dan mempelajari resiko-resiko yang ada, serta membentuk

aktivitas-aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk menghadapi hal tersebut.

Pengendalian resiko pada instansi atas dasar pertimbangan saat terjadi transaksi

34
pengeluaran kas dapat tidak dicatat (kelengkapan) atau dicatat dalam jumlah yang salah

(penilaian atau alokasi), untuk mengatasi hal tersebut instansi mengadakan kebijakan

pengecekan independen terhadap kesesuaian antara surat permintaan pembayaran

dengan surat pertanggungjawaban.

d. Informasi dan Komunikasi


Pelaksanaan informasi dan komunikasi atas pengeluaran kas secara umum mendukung

pengendalian internal. Fungsi-fungsi yang terlibat, prosedur-prosedur dokumen dan

catatan-catatan yang diperlukan dan dibentuk untuk dikoordinasikan sedemikian rupa

agar informasi pengeluaran kas yang wajar dapat dihasilkan dan dikomunikasikan

setiap terjadi pengeluaran kas. Akan tetapi, pelaksanaanya masih kurang efektif karena

setiap terjadi transaksi masih tercatat secara manual.

e. Pemantauan
Dalam Pengendalian internal bagian pemantau adalah bagian paling penting untuk

membuktikan apakah kegiatan instansi sudah berjalan baik atau sebaliknya. Selain itu

juga membantu manajemen untuk mengetahui ketidak efektifan pelaksanaan unsur-

unsur pengendalian yang lain. Instansi memiliki team audit internal khusus untuk

menangani dan turun langsung dalam menunjang efektifitas pemantauan kinerja serta

mengantisipasi kemungkinan timbulnya penyelewengan atau berbagai penyimpangan

lainya. Pengawasan dilakukan dengan melakukan sidang dadakan.

4.3 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada CV. Putra Jogja Printing

Pengeluaran kas yang terdapat pada CV. Putra Jogja Printing Berasal dari:

a. Bagian yang terkait sebagai berikut:

Setiap perusahaan pasti akan melakukan aktivitas Pengeluaran kas. Begitu pula

pada CV. Putra Jogja telah melakukan aktivitas pengeluran kas dengan sistem yang

35
melibatkan beberapa bagian. Bagian-bagain yang berhubungan dengan pengeluaran

kas memiliki tugas dan wewenang masing-masing. Bagian-bagian tersebut antara

lain:

1. Bidang Pelayanan (Customer Service)

Tugas dan tanggung jawab dari customer service adalah memeberikan informasi

yang lengkap seputar produk perusahaan sesuai kebutuhan pelanggan, calon

pelanggan, dan non-pelanggan, menjaga citra dan nama baik perusahaan,

menjaga hubungan baik antara perusahaan dan pelanggan, mengatasi keluhan

dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi customer, memberikan

penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami. Selain itu customer service

memiliki tangung jawab menyajikan permintaan pembayaran kepesertaan,

lembar pembayaran serta menyerahkan dokumen tersebut kepada seksi

administrasi keuangan kemudian digunakan untuk dasar permintaan cek. Selain

itu, bidang ini memiliki wewenang dalam menyajikan lembar perhitungannya

kemudian diberikan kepada seksi adminitrasi keuangan setelah mendapat

otorisasi oleh Direktur HRD dan Keuangan.

2. Administrasi Keuangan

Bertugas untuk menyusun anggaran belanja dalam periode tertentu, menentukan

sumber biaya dan cara menggunakannya, dan membuat pembukuan yang

berkaitan dengan pembiayaan dan pengeluaran suapaya efektif dan efisien.

Administrasi Keuangan bertanggung jawab dalam merencanakan keuangan,

mengatur arus kas keuangan, Menyusun kebijakan anggaran keuangan

perusahaan, membuat laporan keuangan harian, mingguan, bulanan, serta

tahunan, membuat arsip faktur, nota, laporan dan lain-lain, dan mengarsip

seluruh dokumen transaksi keuangan.

36
b. Dokumen yang digunakan, sebagai berikut:

Catatan akuntansi yang digunakan oleh CV. Putra Jogja Printing yaitu:

1. Jurnal Pengeluaran Kas

Seksi Administrasi Keuangan di perusahaan ini bertanggung jawab dalam

pembuatan jurnal pengeluaran kas. Jurnal pengeluaran kas ini digunakan

sebagai dasar pencatatan pengeluaran kas. Pencatatan ini harus melampirkan

dokumen, formulir-formulir yang biasa dikeluarkan sebagai permintaan cek dan

seksi kas telah memberikan cap lunas terhadap cek tersebut.

Tabel 4.1 Jurnal Pengeluaran Kas

JURNAL PENGELUARAN KAS

CV. PUTRA JOGJA PRINTING

Nomor Lain - Lain


Tanggal No. Vocher Jumlah
Rekening Dr Cr

Sumber: CV. Putra Jogja Printing

37
2. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

Prosedur pembuatan bukti kas keluar dilakukan oleh seksi Administrasi Keuangan yang

bertanggung jawab dalam membuat bukti kas keluar atas dokumen-dokumen pendukung

berdasar permintaan cek. Kemudian bukti kas keluar ini memiliki fungsi sebagai perintah

kepada seksi kas untuk kemudian mengisi cek sebesar jumlah rupiah yang tertera pada

dokumen tersebut.

Gambar 4.2 Nota Pengeluaran atas pembayaran keperluan perusahaan

3. Bagan Alir (flowchart)Dokumen pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Bagan alir (flowchart) dokumen pada sistem akuntansi pengeluaran kas yang digunakan oleh

CV. Putra Jogja Printing sebagai berikut:

38
Gambar 4.2 Flowchart Prosedur Pengeluaran pada CV. Putra Jogja Printing

39
Uraian bagan alir (flowchart)

1. Bidang Pelayanan

a) Menerima Formulir Pengajuan / Cek Untuk Transaksi Pengeluaran.

b) Dari formulir tersebut, Bidang Pelayanan akan membuat dokumen Formulir

Pengajuan / Cek Untuk Transaksi Pengeluaran.

c) Setelah itu, membuat lembar bukti kas keluar.

d) Meminta autorisasi dokumen kepada bagian administrasi keuangan.

2. Bidang Administrasi dan Keuangan

a) Menerima dokumen berupa Formulir Pengajuan / Cek Untuk Transaksi

Pengeluaran yang telah diotorisasi dari Bidang Pelayanan.

b) Kemudian bidang administrasi dan keuangan akan memverifikasi dokumen

tersebut serta membuat bukti kas keluar.

c) Membuat jurnal pengeluaran kas dan laporan pengeluaran atas cek.

4.4 Sistem Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada
CV. Putra Jogja Printing
Sistem pengendalian internal yang digunakan sebagai berikut:

1. Struktur Organisasi

Perusahaan ini telah menerapkan struktur organisasi yang cukup efektif dan efisien. Dapat

dilihat dengan adanya pemisahan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing bidang secara

matang, tegas dan jelas. Dapat dilihat dengan adanya pembagian tugas, tanggung jawab, dan

fungsi antara bagian-bagian yang terkait. Pembagian tugas pokok dan fungsi-fungsi tersebut

adalah:

a. Fungsi kas terpisah dari fungsi akuntansi

Perusahaan telah melakukan pembagian terhadapfungsi ini. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan adanya pemisahan dimana seksi kas bertanggung jawab atas fungsi kas dan fungsi

akuntansi yang bertanggung jawab adalah seksi administrasi keuangan. Bidang kas tidak

40
melakukan sendiri semua transaksi pengeluaran kas di perusahaan ini melainkan dengan

bantuan dari bidang lain. Pada unsur pengendalian intern mewajibkan setiap terjadinya

transaksi harus dilaksanakan oleh beberapa fungsi sehingga akan menyebabkan Internal check.

Selanjutnya, transaksi kas pada bagian kasir di perusahaan ini merupakan pemegang fungsi

penerimaan dan pengeluaran kas serta fungsi administrasi dan penyimpan kas. Diharapkan

denganadanya ketentuan dimana transaksi harus dilaksanakan dengan melibatkan beberapa

fungsi, kas di CV. Putra Jogja Printing terjamin keamanannya serta data-data akuntansi dalam

catatan akuntansi dapat dijamin keabsahaannya. Secara operasional perusahaan ini telah

melakukan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan baik, dilihat dari beberapa bidang ikut

terlibat disetiap transaksi seperti: bidang pelayanan, dan seksi administrasi keuangan.

2. Prosedur Pencatatan dan Sistem Otorisasi

a. Pada perusahaan ini setiap pengeluaran wajib untuk memintakan tanda tangan

dari bidang yang telah di beri hak. Kemudian setiap pengeluaran pada telah

diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dalam hal ini dilakukan oleh kepala

bidang keuangan.Kemudian kas di perusahaan ini akan berkurang jumlahnya

kemudian catatan dalam akuntansi keuangan akan diperbarui.

b. Prosedur Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas menggunakan dasar bukti

dari pengeluaran kas dan voucher pengeluaran kas yang telah diotorisasi bagian

yang bertugas dengan melengkapi semua lampiran. Seksi bidang pelayanan

akan mengeluarkan bukti pengeluaran kas ketika ada transaksi pengeluaran kas.

Selanjutnya Seksi bidang pelayanan akan menyerahkan bukti tersebut untuk

diotorisasi kepada bidang yang berwenang, kemudian seksi administrasi

keuangan memiliki tugas untuk membuat jurnal pengeluaran kas dengan

bersumber dari dokumen tersebut.

3. Praktik yang Sehat

41
a. Melindungi Saldo ditangan dari kemungkinan penyalahgunaan Saldo kas

yang ada ditangan perusahaan ini benar dijaga semestinya dari kemungkinan

adanya pencurian atau penyalahgunaan oknum yang tidak bertanggung

jawab, dibuktikan dengan setelah transaksi ditutup setiap sore hari

selanjutnya dilakukancash opname atau pemeriksaan catatan akuntansi

dengan uang yang berada ditangan,jika terdapat selisih seksi kas akan

bertangungjawab mengenai hal tersebut.

b. Dokumen pendukung serta dokumen dasar dari Transaksi Pengeluaran Kas

ditambahkan cap “LUNAS” oleh seksi kas setelah transaksi pengeluaran kas

dilaksanakan. Pada perusahaan ini dokumen dasar yang digunakan adalah

bukti kas keluar dan dokumen pendukung lainnya. Transaksi tersebut

diberikan cap “LUNAS” dan diberikan paraf sebagai bukti bahwa transaksi

tersebut telah dibayar sesuai yang tertera dalam bukti kas keluar tersebut.

c. Dengan metode periodik dilakukan pemeriksaan antara jumlah kas menurut

catatan akuntansi dengan jumlah fisik yang ada ditangan Pada CV. Putra

Jogja Printing telah melakukan pencocokan antara jumlah kas menurut

catatan akuntansi dengan jumlah fisik yang ada ditangan setiap hari diakhir

penutupan transaksi, hal ini dilaksanakan,agar tidak terjadi selisih antara kas

dengan catatan yang ada.

d. Apabila pengeluaran tidak besar, maka pengeluaran ini dapat dilaksanakan

sistem akuntansi pengeluaran kas melalui dana kas kecil dan catatan

akuntansinya dilakukan dengan Imprest system.

e. Selain itu, tempat kasir telah disediakan peralatanpencegahan adanya fraud

terhadap kas ditangan dengan: almari besi,strong room, dan mesir register.

42
Selain itu terjamin keamanannya karena telah diasuransikan (fidelity bond

insurance).

f. Selanjutnya Kas di perjalanan (cash in transit) dan kas yang ada ditangan

(cash in safe) akan diasuransikan dari kerugian.

43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka penulis mendapat kesimpulan

antara lain:

1. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas yang diterapkan pada CV. Putra Jogja Printing

sudah tepat dan sesuai dengan beberapa teori diatas, dapat dilihat dari:

a) Dalam menjalankan aktivitasnyaperusahaan telah melibatkan semua bagian dan

seksi yang memiliki tanggung jawab dan wewenang dalam menjalankan tugas,

pokok dan fungsi masing-masing. Hal ini akan mempermudah setiap bagian dan

seksi untuk melakukan pengecekkan antar rekan bidang dan seksi yang terdapat di

perusahan ini. Bagian dan seksi ini meliputi bidang keuangan, bidang pelayanan,

seksi kas, seksi administrasi keuangan, dan seksi dosir.

b) Memiliki catatan yang digunakan sebagai dasar dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas. Meliputi catatan laporan pengeluaran atas cek, jurnal pengeluaran

kas. selanjutkan akan didistribusikan dengan baik. Informasi yang terdapat di

dalam catatan tersebut kemudian di distribusikan sesuai dengan kebutuhan yang

terdapat di setiap bagain. Sehingga setiap bagian-bagian yang terkait dapat melihat

catatan tersebut sesuai dengan otoritasnya.

c) Memiliki dokumen dan formulir yang berfungsi untuk pengeluaran kas

d) Memiliki beberapa prosedur yang membentuk sistem akutansi atas pengeluaran

kas. Prosedur tersebutmeliputi prosedur permintaan cek, prosedur pengeluaran kas

menggunakan cek yang memerlukan permintaan cek, prosedur pembayaran kas,

prosedur pembuatan bukti kas keluar, prosedur pencatatan pengeluaran kas.

44
e) Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan CV. Putra Jogja Printing

telah memiliki bagan alir (flowchart) sistem akuntansi pengeluaran kas yang telah

ditetapkan sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing

bagian.

f) Perusahaan ini telah menerapkan sistem pengendalian internal yang baik, dapat

dilihat dari pemisahan setiap bagian-bagain yang terkait antara lain: memisahkan

fungsi akuntansi dengan fungsi kas, transaksi pengeluaran kas tidak dilakukan

sendiri oleh bagian kas dari awal hingga akhir tanpa campur tangan fungsi lain.

Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pengeluaran kas ke dalam catatan

akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dilaksanakan

oleh bagian yang berwenang.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka terdapat saran antara lain:

1. Sistem pengendalian Internal dan Sistem akuntansi atas pengeluaran kas yang terdapat pada

CV. Putra Jogja Printing cukup memadai. Selanjutnya CV. Putra Jogja Printing

hendaknya perlu untuk mempertahankan peforma dari sistem ini agar tetap baik dan memadai

dengan beberapa langkah salah satunya adalah observationpadapenerapan sistem akuntansi

pengeluaran kas yang telah dijalankan sehingga diharapkan sistem yang telah diterapkan

dapat bergerak dengan baik dan lancar.

2. Pengeluaran kas perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu sebelum transaksi dilakukan.

45
DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta.

Baridwan, Zaki. 2009. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. YKPN:

Yogyakarta

Diana, Anastasia dan Setiawati, Lilis. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 1. Yogyakarta.

Esteria, N. W. (2016). Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT.

Hasjrat Abadi Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(4).

Fitriyani, Y. (2018). Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada CV. Citra Kencana

Banjarmasin. Jurnal Riset Akuntansi Politala, 1(1), 1-5.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2

Laporan Arus kas (Revisi 2009). Salemba Empat: Jakarta.

Kabuhung, M. (2013). Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk

perencanaan dan pengendalian keuangan pada Organisasi nirlaba

keagamaan. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan

Akuntansi, 1(3).

Manoppo, R. M. (2013). Analisis sistem pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran

kas pada PT. Sinar Galesong Prima Cabang Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset

Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(4).

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta.

Putri, S. E., & Setiawan, A. B. (2016). Analisis Sistem Pengendalian Intern Terhadap Sistem

Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Pt. Jasa Raharja (Persero)

Kantor Perwakilan Bogor. Jurnal Akunida, 2(1), 27-42.

Saifudin, S., & Ardani, F. P. (2017). Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas dalam Meningkatkan Pengendalian Internal atas Pendapatan

pada RSUP Dr. Kariadi Semarang. Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan), 2(1),

46
123-138.

Salasa, Z. N., Saifi, M., & Azizah, D. F. (2016). Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Dan

Pengeluaran Kas Dalam Upaya Meningkatkan Pengendalian Intern (Studi Pada

PG. Kebon Agung Malang). Jurnal Administrasi Bisnis.

Sujarweni, Wiratna. 2015. Sistem Akuntansi. Yogyakarta.

Syamrin, L, M. 2015. Pengantar Akuntansi-Metode Akuntansi untuk Elemen Laporan

Keuangan Diperkaya dengan Perpektif IFRS dan Perbankan. Edisi Pertama. PT

Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Yandi, F. S. (2014). Analisis penerapan sistem pengendalian intern terhadap pengeluaran kas

pada PT Lestari Berkat Sejahtera di Samarinda. Kaltim: Universitas

Mulawarman Kaltim.

47

Anda mungkin juga menyukai