Novia Ratna Azahra - P27220020076 - Asuhan Keperawatan 2 - Komosio Serebri
Novia Ratna Azahra - P27220020076 - Asuhan Keperawatan 2 - Komosio Serebri
Disusun Oleh :
P27220020076
2021/2022
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 November 2021 pukul 15.00 di bangsal Anggrek
RSUD Waras Wiris Boyolali. Pengkajian dilakukan dengan mengambil data atau informasi
dari Pasien dan Rekam Medis Pasien.
1. Identitas pasien
Nama : Ny. S
TL/Umur : 19 April 1975/46 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kacangan 04/01, Andong, Boyolali
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan :-
Tanggal Masuk : 6 November 2021
Tanggal Pengkajian : 6 November 2021
No. RM : 083***
Diagnosa Medis : Komosio Serebri
2. Riwayat penyakit sekarang
Keluhan Utama :
- Pasien mengatakan nyeri kepala setelah jatuh dari motor
Keluhan Penyerta :
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan, pasien tidak ada gangguan tidur
d. Pola nutrisi
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan, pasien bisa makan 2 – 3 kali dalam
sehari, dan minum air putih secara teratur
Selama sakit : Keluarga pasien mengatakan, pasien tidak mau makan dan minum
e. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien BAK dan BAB teratur
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan pasien BAK dan BAB jarang
f. Pola koping stress
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan, pasien selalu terbuka dan adaptif
dalam berbicara dengan orang lain
Selama sakit : Pasien kurang terbuka dan adaptif dalam berbicara dengan orang lain
Selama sakit : Keluarga pasien mengatakan, pasien ada hambatan dalam beribadah
5. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
KU : Sedang
Kesadaran : Composmentis (CM)
GCS : E: 4, V : 5, M : 6
TD : 160/80 mmHg
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36.8 ̊ C
SpO2 : 97%
a. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Kepala : Bentuk simetris, ada benjolan, tidak ada lesi
Rambut : Tidak terdapat kotoran, rambut hitam
Mata : Konjungtiva normal, mata simetris, tidak ada tanda-tanda
anemia, penglihatan menurun
Hidung : Tidak ada polip
Mulut : Bibir kering dan membrane mukosa pucat
Telinga : Pendengaran baik, letak simetris, tidak ada kotoran
Leher : I : Tidak ada benjolan
P : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, teraba nadi karotis
Integument : Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, kulit terasa hangat
b. Pemeriksaan Paru
Inspeksi : Bentuk simetris, perkembangan dada cepat
Palpasi : Ada nyeri tekan
Perkusi : Normal, sonor
Auskultasi : Tidak terdengar suara tambahan
c. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Tidak ada pembesaran, inspirasi dan ekspirasi terlihat normal
Perkusi : Pekak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Auskultasi : Terdengar suara lup dup normal
d. Pemeriksaan Gastrointestinal
Inspeksi : Simetrsi, tidak ada benjolan, tidak ada lesi
Auskultasi : Bising usus 25×/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Tympani
e. Pemeriksaan Genitourinaria
Inspeksi : Simetris, tidak tampak masa dan tidak ada pulsasi
Auskultasi : Tidak ada bunyi desiran pada aorta dan arteri renalisdi daerah
epigrastik
Perkusi : Tidak ada nyeri tekan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Pemeriksaan Muskoloskeletal Integumen
Turgor kulit : Baik
Warna kulit : Kemerahan
Akral : Hangat
Kondisi luka : Tidak ada
g. Pemeriksaan Neurologi
GCS : E =4, V=5, M=6
Sakit kepala
Kesadaran : Composmetis
h. Pemeriksaan Penunjang
TTV :
TD : 160/80 mmHg
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36.8 ̊ C
SpO2 : 97%
i. Pengkajian PQRST :
- Penyebab : Post kecelakaan
- Kualitas : Ditusuk-tusuk
- Skala :6
- Lokasi : Kepala
- Durasi : Hilang timbul
6. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium Sabtu, 6 November 2021 :
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN METODE
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11.2 12-16 g/dl
Eritrosit 4.43 3,5-5 10^6/mm3
Leukosit 9.5 4-10 10^6/mm3
Hematokrit 32.6 36-47 %
Trombosit 436 150-400 10^6/mm3
MCV 73.7 ᴸ 80-97 mm3
MCH 25.2 26-33,5 Ipq
MCHC 34.3 32-36 %
Limfosit 18.5 20-40 %
Limfosit# 1.8 0.8-4 ribu/ul
RDW-CV 15.3 11.6-14.8 %
RDW-SD 39.9 35-56 fL
PDW 15.7 9.0-17.0 Dl
PCT 0.344 /
MPV 7.9 6.5-12.00 fL
Gran% 73.6 % Impedence
Gran# 7 ribu/ul Impedence
MID% 7.9 3.00-9.00 % Impedence
MID# 0.7 Ribu ul Impedence
KIMIA
Glukosa Darah Sewaktu 129.2 70-150 mg/dL GOD-PAP
Ureum 31.9 10-50 mg%
Creatinine 0.9 0.5-0.9 mg%
IMUNO-SEROLOGI
HBs Ag NON Non Reaktif
REAKTIF
B20 NON Non Reaktif
REAKTIF
7. Terapi Medis
a. Infus Ringer Lactat 20 tpm
b. Ketorolac extra di IGD
c. Dipenhidramine 1 ampul di IGD
d. Piracetam 3 gram/8 jam
e. Paracetamol 3x500mg
f. Betahistin 2x1ampul
B. Data Fokus
DS DO
- Pasien mengatakan nyeri kepala - Pasien tampak meringis kesakitan
setelah jatuh dari motor - Pasien tampak perlahan dalam
- Pasien mengatakan pusing bergerak
- Pasien mengatakan nyeri pada dada - Pasien tampak gelisah
- Pasien mengatakan sakit apabila - TTV :
terlalu banyak gerak TD : 160/80 mmHg
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36.8 ̊ C
SpO2 : 97%
- Pengkajian PQRST :
Penyebab : Post kecelakaan
Kualitas : Ditusuk-tusuk
Skala :6
Lokasi : Kepala
Durasi : Hilang timbul
C. Analisis Data
No.Dx Data Etiologi Masalah
1 DS : Agen pencedera fisik Nyeri akut
- Pasien mengatakan
nyeri kepala setelah
jatuh dari motor
- Pasien mengatakan
nyeri pada dada
DO :
- Pasien tampak
meringis kesakitan
- Pasien tampak gelisah
- TTV :
TD : 160/80 mmHg
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36.8 ̊C
SpO2 : 97%
- Pengkajian PQRST :
Penyebab : Post
kecelakaan
Kualitas :
Ditusuk-tusuk
Skala :6
Lokasi : Kepala
Durasi : Hilang
timbul
2 DS : Nyeri Gangguan
- Pasien mengatakan mobilitas fisik
sakit apabila terlalu
banyak gerak
- Pasien mengatakan
pusing
DO :
- Pasien tampak
perlahan dalam
bergerak
- TTV :
TD : 160/80 mmHg
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36.8 ̊C
SpO2 : 97%
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik dibuktikan dengan pasien
mengeluh nyeri kepala, tampak kesakitan dan gelisah
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dibuktikan dengan pasien
mengatakan pusing dan perlahan dalam bergerak
E. Intervensi
No Dx. Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Intervensi
berhubungan keperawatan selama 2 x 24 Manajemen Nyeri (I.08238)
dengan agen jam, diharapkan tingkat Observasi
pencedera fisik nyeri menurun dengan Identifikasi lokasi,
dibuktikan dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi,
pasien mengeluh 1. Keluhan nyeri frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri kepala, tampak menurun nyeri
kesakitan dan 2. Meringis menurun Identifikasi skala nyeri
gelisah 3. Sikap protektif Identifikasi respon nyeri non
menurun verbal
4. Gelisah menurun Identifikasi faktor yang
5. Tekanan darah memperberat dan
membaik memperingan nyeri
6. Pola tidur membaik Monitor TTV
Terapeutik
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Kolaborasi pemberian obat
2. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan tindakan Intervensi :
fisik berhubungan keperawatan selama 2 x 24 Dukungan Ambulasi (I.06171)
dengan nyeri jam, diharapkan mobilitas Observasi
dibuktikan dengan
pasien mengatakan fisik meningkat dengan Identifikasi adanya nyeri atau
pusing dan perlahan kriteria hasil : keluhan fisik lainnya
dalam bergerak 1. Pergerakan ekstermitas Identifikasi toleransi fisik
meningkat melakukan ambulasi
2. Kekuatan otot Monitor frekuensi jantung dan
meningkat tekanan darah sebelum
3. Rentang gerak (ROM) memulai ambulasi
meningkat Monitor kondisi umum selama
4. Nyeri menurun melakukan ambulasi
5. Kecemasan menurun Terapeutik
Fasilitasi melakukan
mobilisasi fisik, jika perlu
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi
dini
Ajarkan ambulasi sederhana
yang harus dilakukan (mis.
berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi)
F. Implementasi
G. Evaluasi
O:
- Pengkajian PQRST :
Penyebab : Post kecelakaan
Kualitas : Ditusuk-tusuk
Skala :6
Lokasi : Kepala
Durasi : Hilang timbul
- Pasien tampak meringis
kesakitan
- Pasien tampak kesakitan pada
bagian kepala
- Pasien tampak menahan rasa
sakit
- TTV :
TD : 200/116 mmHg
N : 98x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 36.7˚ C
SpO2 : 96%
- Pasien tampak kooperatif
- Pasien tampak melakukan yang
perawat anjurkan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi skala nyeri
- Kolaborasi pemberian obat
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
2 S: Novia
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian
kepala
- Pasien mengatakan pusing bertambah
saat bergerak
- Pasien mengatakan mobilisasi fisik
dibantu keluarga
- Pasien mengatakan akan melakukan
apa yang dianjurkan
- Pasien mengatakan bersedia untuk
diajari
O:
- Pasien tampak kesakitan
- Pasien tampak lemah
- N : 106x/menit
TD : 172/96 mmHg
- Keluarga tampak membantu pasien
dalam mobilisasi
- Pasien tampak mengerti
- Pasien tampak melakukan anjuran dari
perawat
- Pasien tampak mengerti apa yang
perawat ajarkan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi toleransi fisik melakukan
ambulasi
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan
darah sebelum memulai ambulasi
- Monitor kondisi umum selama
melakukan ambulasi
Minggu, 7 1 S: Novia
November 2021 - Pasien mengatakan skala nyeri 3 (dari
1-10)
- Pasien mengatakan nyaman dengan
tempat yang disediakan
- Pasien mengatakan bersedia untuk
diberikan teknik relaksasi nafas dalam
- Pasien mengatakan mau melakukan
apa yang perawat anjurkan
O:
- Pasien tampak sudah tidak kesakitan
lagi
- TTV :
TD : 162/90 mmHg
N : 97x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36.2˚ C
SpO2 : 98%
- Pasien tampak kooperatif
- Pasien tampak nyaman
- Pasien tampak melakukan yang
perawat anjurkan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 S: Novia
- Pasien mengatakan pusing sudah
berkurang
- Pasien mengatakan bersedia
dimonitor frekuensi jantung dan
tekanan darah
O:
- Pasien mampu mobilisasi lebih
banyak
- N : 89x/menit
TD : 143/90 mmHg
- Pasien mampu mobilisasi tanpa
bantuan keluarga
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan