Anda di halaman 1dari 9

JAWABAN TUGAS TUTORIAL 2 PENELITIAN TINDAKAN KELAS

1. Langkah andri dalam memilih masalah dari permasalahan tersebut adalah


memperbaiki dari strategi pembelajaran yang memang kurang di mengerti
dengan melihat referensi model pembelajaran yang cocok digunakan dalam
proses belajar mengajar yang harus sesuai dengan tema/ materi yang akan kita
bahas dalam pembelajaran, lalu andri harus bisa memotivasi siswa agar siswa
tersebut aktiv, kreatif dan inovatif dalam mengikuti pembelajaran yang sedang
berlangsung dan tentunya dengan sarana prasarana yang minim andri harus
mencari solusi dan meminimalisir masalah sarana prasarana dalam kegiatan
pembelajaran tersebut
2.
A. JUDUL

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA PADA


PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BERMAIN PERAN ( ROLE PLAYING) BAGI SISWA KELAS V
( LIMA ) SDIT ASY-SYAFI’IYAH KARANG MEKAR

B. BIDANG KAJIAN

Bidang kajian dalam penelitian ini adalah mengenai peningkatan kemampuan


berbicara siswa pada pelajaran bahasa indonesia dengan menggunakan metode
bermain peran bagi siswa kelas V (lima ) SDIT Asy- syafiiyah karang mekar

C. PENDAHULUAN
Dalam pendidikan formal, bahasa diajarkan meliputi empat
keterampilan berbahasa. Keempat komponen tersebut adalah keterampilan
menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan
menulis. Setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses berpikir
yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin
terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.
Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan cara praktek dan
banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih
keterampilan berpikir (Tarigan, 1980:1). Pada aspek berbicara, fokus utama
pelajaran ini kepada kemampuan siswa dalam berbicara secara efektif dan
efisien untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, kritikan, perasaan, dalam
berbagai bentuk kepada berbagai mitra bicara sesuai dengan tujuan dan
konteks pembicaraan. Keterampilan berbicara harus dikuasai oleh para siswa
SD karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses
belajar siswa di SD. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses
kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan
kemampuan berbicara mereka. Siswa yang tidak mampu berbicara dengan
baik dan benar akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
Kondisi demikian peneliti rasakan juga pada saat peneliti bertugas
sebagai pengajar di SDIT ASY SYAFIIYAH karang mekar Dari hasil
pengalaman mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada pokok
bahasan berbicara, sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam
pembelajaran. Siswa beranggapan bahwa berbicara merupakan pelajaran yang
sulit. Keadaan seperti ini menimbulkan pertanyaan, mengapa terjadi hal
demikian? Sehingga penguasaan materi di kelas V SD terhadap materi
pelajaran berbicara masih kurang, ini dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa
pada pelajaran berbicara masih banyak yang belum tuntas atau kurang dari 70.
Pada pelajaran bahasa Indonesia ini dengan pokok bahasan berbicara, sebagian
besar siswa mengalami kesulitan yang berasal dari asumsi: 1) Materi tidak
menarik karena guru tidak variatif dalam penyampaian, 2) Kurangnya respon
siswa terhadap pembelajaran berbicara, 3) Pemahaman siswa terhadap materi
rendah yang disebabkan keterbatasan media dan metode pembelajaran, dan 4)
Kurangnya perhatian orang tua dalam membimbing belajar anak di rumah.
Kebrerhasilan pembelajaran berbicara juga tidak terlepas dari peran
guru dalam mengajar. Selama ini, sebagai seorang guru peneliti ikut
merasakan sulitnya menemukan metode maupun media pembelajaran yang
cocok karena keterbatasan fasilitas yang ada di sekolah.

D. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dalam metode bermain peran untuk


dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan ( menyimak dan berbicara)
pada siswa kelas V SDIT asy syafiiyah karang mekar ?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dalam metode bermain peran untuk
dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan (menyimak dan berbicara)
pada siswa kelas V SDIT asy syafiiyah karang mekar ?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan berbahasa lisan (menyimak dan
berbicara) pada siswa kelas V setelah di terapkan metode bermain peran di
SDIT asy syafiiyah ?
E. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui perencanaan dalam pembelajaran metode bermain


peran yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan ( menyimak
dan berbicara) pada siswa kelas V SDIT asy syafiiyah karang mekar
2. Untuk mengetahui pelaksanaan dalam pembelajaran metode bermain peran
yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan (menyimak dan
berbicara) pada siswa kelas V SDIT asy syafiiyah karang mekar
3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbahasa lisan (menyimak
dan berbicara) Pada siswa kelas V setelah diterapkan metode bermain
peran di SDIT Asy syafiiyah karang mekar

F. MANFAAT HASIL PENELITIAN


1.  Bagi siswa
a. Meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran keterampilan
berbicara
b. Siswa akan merasakan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif dengan
bermain peran
c. Meningkatkan keterampilan berbicara sehingga hasil belajar akan meningkat
secara signifikan
2. Bagi Guru
a. Guru dapat menerapkan metode bermain peran dalam meningkatkan pembelajaran
keterampilan berbicara
b. Guru dapat termotivasi agar bisa menerapkan variatif metode pembelajara yang
menyenangkan demi tercapainya tujuan pembelajaran.
3. Bagi sekolah
a. Meningkatkan perbaikan dan keberhasilan proses pembelajaran disekolah yaitu
terkait pembelajaran keterampilan berbicara dengan bermain peran
b. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan inovasi metode
pembelajaran di sekolah
c. Hasil penelitian juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan sekolah yang
semakin maju
G. KAJIAN PUSTAKA
a. Pengertian dan hakikat keterampilan berbicara
Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Dalam kehidupan
sehari-hari kita lebih sering memilih berbicara untuk berkomunikasi. Komunikasi
akan lebih efektif jika dilakukan dengan berbicara. Oleh karena itu, berbicara
memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu keterampilan
berbahasa yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari adalah keterampilan
berbicara sebagai media komunikasi lisan yang efektif
Penguasaan teori berbicara bukanlah tujuan utama dalam
pembelajaranberbicara. Hal terpenting dalam pembelajaran berbicara adalah siswa
mampu berbicara sesuai dengan konteks. Pembelajaran berbicara harus berorientasi
pada aspek penggunaan bahasa, bukan pada aturan pemakaiannya
Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa lisan yang
bersifat produktif, artinya suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
menyampaikan gagasan, pikiran atau perasaan sehingga gagasangagasan yang ada
dalam pikiran pembicara dapat dipahami orang lain.
Berbicara bukanlah sekedar pengucapan kata atau bunyi, tetapi merupakan
suatu alat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan atau
mengkomunikasikan pikiran, ide, maupun perasaan. Berbicara merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang berkembang dan dipengaruhi oleh keterampilan
menyimak. Berbicara dan menyimak adalah kegiatan komunikasi dua arah atau
tatap muka yang dilakukan secara langsung. Kemampuan berbicara berkaitan
dengan kosa kata yang diperoleh anak dari kegiatan menyimak dan membaca.
Keterampilan berbicara dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar,
diarahkan agar siswa memiliki kemampuan untuk: Melatih siswa dapat berbicara
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, Menghargai dan bangga
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara;
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan, Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
b. Pengertian metode permain peran
metode bermain peran merupakan salah satu metode pembelajaran dengan
menempatkan peserta didik untuk melakukan kegiatan bermain atau memainkan
peran tokoh lain dengan penuh penghayatan dan kreativitas berdasarkan peran
suatu kasus yang sedang dibahas sebagai materi pembelajaran bermain peran pada
saat itu.
tujuan bermain peran adalah suatu aktivitas pembelajaran terencana dengan
bermain peran untuk mencapai keterampilan-keterampilan interaktif dan memupuk
perilaku sosial siswa dalam kehidupannya. Perilaku sosial tersebut diantaranya
sikap empatik dan senang bekerjasama. Bermain peran dapat meningkatkan dan
menumbuhkan kerjasama siswa dalam proses belajar
H. JADWAL PENELITIAN

NO HARI / TANGGAL KEGIATAN


1 Senin, 7 November 2022 Menemui kepala sekolah untuk meminta izin
melaksanakan penelitian
2 Selasa, 8 november 2022 Melaksanakan observasi terhadap kelas yang
akan diteliti
3 Rabu, 9 november 2022 Melaksanakan penelitian siklus 1
4 Kamis, 10 november 2022 Melaksanakan penelitian siklus 2
5 Jumat, 11 november 2022 Penulisan laporan penelitian

I. BIAYA PENELITIAN
Biaya yang di perlukan dalam penelitian ini terinci dalam tabel berikut :

No Jenis pengeluaran Jumlah (Rp)


1 Pengadaan buku sumber 100.000;
2 Foto copy test evaluasi 35.000;
3 Penggandaan jilid laporan 25.000;
4 Pembuatan dan penyusunan proposal 150.000;
5 Transport 100.000;
Jumlah 400.000;

J. PERSONALIA PENELITIAN
Penelitian ini melibatkan Tim peneliti, identitas dari Tim tersebut adalah :
Nama : RIANA SRI ANISAH
NIM : 857497186
Pekerjaan : Guru

K. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi,dkk.2009.Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara: Jakarta
Laksono, Kisyani. 1996-1997. Teori Berbicara. Surabaya: University Press IKIP Surabaya.
Mulyasa, H. E., 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suharyanti. 2011. Pengantar Keterampilan Berbicara. Surakarta: Yuma Pustaka
Tarigan, Henry Guntur.2008.Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa. Angkasa
Bandung: Bandung
Tarigan, Djago dan H. G. Tarigan. 1987. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa.

L. LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SDIT ASY SYAFIIYAH

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V / 1

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit ( 1 Pertemuan )

A. Standart Kompetensi
Berbicara

6. Mengungkapakan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain
drama.
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengomentari persoalan factual disertai alasan yang mendukung dengan
memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.
C. Indikator
1. Mencermati persoalan faktual yang diajukan
2. Memberikan tanggapan dan saran terhadap masalah yang terjadi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan peserta didik dapat mencermati persoalan faktual yang
dipaparkan oleh guru
2. Melalui pengamatan sebuah gambar peserta didik dapat memberikan tanggapan dan
saran secara lisan.
E. Pendekatan dan Metode
1. Pendekatan : Konstekstual
2. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung
3. Metode :Bermain peran, Ceramah, Tanya jawab, diskusi, penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran
a. kegiatan awal
- Guru memberikan salam dan mengajak peserta didik berdoa.
- Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran pesertadidik.
- Guru melakukan apresiasi sebelum melaksanakan pembelajaran inti
- .Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. kegiatan inti
- Guru menjelaskan materi persoalan faktual
- Guru bertanya kepada peserta didik “ Apa yang dimaksud persoalan faktual?”
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk menjawab
- Guru meminta peserta didik memberikan contoh salah satu persoalan faktual
- Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi
- Masing-masing kelompok mendapatkan teks mengenai persoalan faktual yang
sedang terjadi
- Guru meminta peserta didik menanggapi persoalan faktual yang terdapat
dalam teks.
- Peserta didik mengamati teks yang telah dibagikan dan berdiskusi dengan
teman sekelompok mengenai persoalan faktual yang terdapat pada teks.
Setelah tugas masing masing kelompok selesai. Peserta didik ditunjuk oleh
guru untuk memberikan tanggapan terhadap materi yang didiskusikan
- Guru mengevaluasi tanggapan dari masingmasing peserta didik

c. Kegiatan akhir
- Guru bersama pesertadidik menyimpulkan hasil belajar selama sehari .
- Guru memberikan kesempatan yang belum paham materi untuk bertanya.
- Guru memberikan tugas lanjutan (PR)
- Guru mengajak peserta diidk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-
masing

G. Sumber
Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5

H. Media Pembelajaran
Gambar tentang persoalan faktual
I. Penilaian
Jenis penilaian : tes keterampilan berbicara (Performen)
Bentuk penilaian : Unjuk Kerja
Alat penilaian : Rubrik penilaian

Rubrik penilaian
No aspek indikator Deskripsi indikator Skor
1 lafal Kejelasan suku Berbicara dengan suku 5
kata kata sangat jelas

Berbicara dengan suku 4


kata jelas

Berbicara dengan suku 3


kata cukup jelas

Berbicara dengan suku 2


kata kurang jelas

Berbicara tidak jelas 1


Kelancaran dalam Berbicara dengan sangat 5
berbicara lancar

Berbicara dengan lancar 4

Berbicara dengan cukup


lancar 3

Berbicara dengan 2
kurang lancar

Berbicara tidak lancar 1


Ketepatan huruf Ketepatan huruf vocal 5
vocal a-i-u-e-o sangat baik

Ketepatan huruf vocal 4


baik

Ketepatan huruf vocal 3


cukup baik

Ketepatan huruf vocal 2


kurang baik
Tidak tepat dalam 1
mengucapkan huruf
vocal

Kualifikasi Skor:
5 = Sangat Baik, 4= Baik, 3= Cukup, 2= Kurang Baik, 1= Sangat Kurang Baik

JAWABAN NO 3

Siklus 1

a. Perencanaan
Kegiatan ini dilakukan dengan mempersiapkan rencana pelaksanaan kegiatan
sehingga peneliti mudah melaksanakan tindakan atau pembelajaran
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan rencana yang telah dirancang dan sesuai dengan skema pelaksanaan tindakan
c. Observasi
Pada tahap penelitian siklus I peneliti belum optimal dalam melakukan upaya
meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik, hal ini terlihat dari hasil tes yang
didapatkan dalam siklus I dengan memperoleh indikator keberhasilan sebesar 63,3%
atau yang mendapatkan skor ≥70 sebanyak 19 peserta didik. Hasil ini menunjukkan
bahwa belum tercapainya target keterampilan berbicara yang telah ditentukan oleh
peneliti yaitu sebesar 80%

Anda mungkin juga menyukai