Anda di halaman 1dari 36

BIMBEL SKD CPNS

BATCH 17
KELAS ADVANCE
TWK
BAHASA INDONESIA
Oleh : Coach Santi R, M.M
: 19 Maret 2023
Profil Singkat

Nama : Santi R, M.M
Pendidikan Terakhir : S2 Manajemen
Pekerjaan : CPNS Di Salah Satu Instansi di Sumatera Barat

Hit me On
Instagram : shanty.rusmayanti
Youtube Channel : Rayyfamily
Kode Referal : SANTICUN

“UNSUR-UNSUR PARAGRAF”

1. Topik atau Gagasan Utama : Topik atau gagasan utama merupakan ide utama
yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
2. Kalimat Utama : Berisi gagasan utama yang diletakkan secara tersurat pada
awal atau akhir paragraf (bisa pada awal atau akhir paragraf)
3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung : Mengembangkan dan Memperkuat
Gagasan yang disampaikan pada kalimat utama (berupa data pelengkap seperti
opini, fakta, atau data yang valid.
4. Konjungsi : Kata sambung atau kata penghubung (contoh : “dan”, sehingga,
agar, sebelum, dan lain-lain.


“JENIS-JENIS PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMA”
“JENIS-JENIS PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMA”

1. Paragraf Deduktif : Jenis Paragraf yang kalimat utamanya terletak pada


awal paragraf. Kalimat – kalimat penjelasnya akan berada setelah kalimat
utama.

2. Paragraf induktif : Jenis Paragraf yang kalimat utamanya terletak di


akhir paragraf. Kalimat penjelasnya berada sebelum kalimat utamanya.

3. Paragraf campuran : Jenis paragraf yang kalimat utamanya berada pada


awal paragraf dan di akhir paragraf.
CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF

Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga


kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil,
dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang
mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu
tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang
dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar
diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian
adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin dan jujur.
CONTOH PARAGRAF INDUKTIF

Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa
kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi
penikmat keindahan. Hawa dinginya semakin hari menggigit Kawasan-Kawasan yang
beriklim subtropic dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.

CONTOH PARAGRAF CAMPURAN

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko


yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakit jantung koroner. Hampir
80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi.
Bahkan, di Amerika hamper 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan
makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung
coroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Dengan demikian,
kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
1. “Kejaksaan Agung ( Kejagung ) mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan terhadap kasus Ferdy Sambo. Korps Adhyaksa itu melawan balik terhadap upaya hukum yang
diajukan empat terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah
Yosua Hutabarat. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana
menjelaskan, banding dilakukan agar Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak kehilangan hak melakukan
upaya hukum selanjutnya. "Dasar pertimbangan pengajuan banding yakni sebagaimana aturan
normatif hukum acara pidana berdasarkan rumusan Pasal 67 KUHAP," kata Ketut dalam keterangan
tertulis, Senin (20/2/2023). Dia menjelaskan, dalam Pasal 67 KUHAP tersebut berbunyi bahwa
terdakwa atau penuntut umum berhak untuk minta banding terhadap putusan pengadilan tingkat
pertama kecuali terhadap putusan bebas, lepas dari segala tuntutan hukum yang menyangkut masalah
kurang tepatnya penerapan hukum dan putusan pengadilan dalam acara cepat.”. Dilihat dari kutipan
paragraf diatas maka Kalimat utama pada paragraf tersebut adalah….

A. Kejaksaan Agung ( Kejagung ) mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri


Jakarta Selatan terhadap kasus Ferdy Sambo.
B. Dasar pertimbangan pengajuan banding yakni sebagaimana aturan normatif hukum
acara pidana berdasarkan rumusan Pasal 67 KUHAP
C. Penuntut umum berhak untuk minta banding terhadap putusan pengadilan tingkat
pertama kecuali terhadap putusan bebas
D. Banding dilakukan agar Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak kehilangan hak
melakukan upaya hukum selanjutnya
E. Kasus Pembunuhan belum menemukan titik temu
Jawabanya :
A. Kejaksaan Agung ( Kejagung ) mengajukan banding atas putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap kasus Ferdy Sambo.
Pembahasan :

Paragraf diatas merupakan paragraf deduktif. Dimana kalimat utamanya


berada di awal paragraf yakni “Kejaksaan Agung ( Kejagung ) mengajukan
banding atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap kasus
Ferdy Sambo.”

“Kalimat Utama=Gagasan Pokok=Ide Pokok”


2. Perhatikan Paragraf Berikut ini!
“Sebuah pohon tidak akan langsung tumbuh tinggi menjulang dengan sendirinya. Pohon tersebut harus
dipupuki dan disirami secara konsisten agar pohon dapat tumbuh tinggi menjulang dan kuat. Begitu
juga dengan peserta didik. Meskipun mempunyai bakat semenjak lahir, namun para peserta diidk tidak
tiba-tiba langsung menjadi pintar atau baik dengan sendirinya. Perlu adanya pendidikan dan
pengajaran secara terus-menerus dan konsekuen agar peserta didik menjadi lebih pintar dan
berakhlak baik. Oleh karena itu, para pendidik harus mendidik peserta didiknya dengan berasaskan
proses dan bukan berasaskan hasil. ”
Ide pokok paragraf diatas adalah….

A. Sebuah pohon tidak akan langsung tumbuh tinggi menjulang dengan sendirinya

B. Pohon tersebut harus dipupuki dan disirami secara konsisten agar pohon dapat
tumbuh tinggi menjulang dan kuat
C. Meskipun mempunyai bakat semenjak lahir, namun para peserta diidk tidak tiba-tiba
langsung menjadi pintar atau baik dengan sendirinya.
D. Perlu adanya pendidikan dan pengajaran secara terus-menerus dan konsekuen agar
peserta didik menjadi lebih pintar dan berakhlak baik.
E. Oleh karena itu, para pendidik harus mendidik peserta didiknya dengan berasaskan
proses dan bukan berasaskan hasil
Jawabanya :
E. Oleh karena itu, para pendidik harus mendidik peserta didiknya dengan
berasaskan proses dan bukan berasaskan hasil
Pembahasan :

Paragraf diatas merupakan paragraf induktif, dimana letak kalimat utamanya


berada di akhir paragraf yaitu “Oleh karena itu, para pendidik harus mendidik
peserta didiknya dengan berasaskan proses dan bukan berasaskan hasil”.

“Kata Kunci terdapat kalimat “Oleh Karena Itu”


KALIMAT FAKTA DAN OPINI
KALIMAT FAKTA

1. Kalimat Fakta : Kalimat yang berisi keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan, Sesuatu
yang benar-benar terjadi.
2. Ciri-ciri Kalimat Fakta :
• Mempunyai data yang akurat

• Biasanya bisa menjawab pertanyaan 5W + 1 H

• Dapat dibuktikan kebenaranya

• Berisi data-data berupa angka

• Dikumpulkan dari narasumber terpercaya

• Informasi berasal dari kejadian sebenarnya

3. Contoh Kalimat Fakta :


• KPK sudah melakukan investigasi terhadap beberapa proyek pembangunan di Indonesia.
• Ibukota Provinsi Jawa Barat adalah Bandung.

KALIMAT OPINI

1. Kalimat Opini : Kalimat yang berisi pendapat, pikiran dan pendirian.


2. Ciri – Ciri Kalimat Opini :
• Informasi yang disampaikan belum ada pembuktianya
• Tidak memiliki narasumber
• Berisi pendapat
• Tidak dapat dibuktikan kebenaranya
• Bersifat subjektif biasanya disertai pendapat
• Biasanya menggunakan kata-kata : bisa, jadi, mungkin, seharusnya, sebaiknya
• Menunjujan peristiwa yang belum pasti terjadi
3. Contoh Kalimat Opini :
• Beberapa kasus penyelewengan uang negara memang meningkat frekuensi dan besarnya di
daerah.
3. Masyarakat Perkotaan, Aspek Positif & Aspek Negatif Masyarakat memiliki arti yaitu sekumpulan
makhluk hidup yang menempati daerah yang memiliki aturan norma yang harus dipatuhi oleh setiap
anggota masyarakat. Masyarakat kota adalah sekumpulan manusia dalam jumlah besar yang
berinteraksi dalam sebuah daerah besar. Dimana dalam melakukan interaksi tersebut pemerintah
sebagai pemimpin dari kelompok tersebut membuat peraturan – peraturan. Tujuan dari peraturan –
peraturan yang dibuat oleh pemerintah biasanya sebagai pembatas kegiatan perseorangan.
Dalam melakukan kegiatan di dalam kelompok tersebut, setiap individu atau perorangan harus mengerti
apa peraturan yang berlaku di daerah yang mereka tempati atau tempat yang mereka pijaki. Seperti
saat anda berkendara di jalan raya, di perpustakaan, dan lain sebagainya. Pengendara harus mematuhi
peraturan dan tertib lalu lintas seperti dalam melintasi lokasi ganjil genap. Pengukuhan Lokasi Ganjil
Genap terdapat di Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Majapahit dan Jalan Jenderal
Sudirman. 
Kalimat fakta dalam kutipan paragraf diatas adalah…..
A. Tujuan dari peraturan – peraturan yang dibuat oleh pemerintah biasanya sebagai
pembatas kegiatan perseorangan
B. Dalam melakukan kegiatan di dalam kelompok tersebut, setiap individu atau perorangan harus mengerti apa peraturan
yang berlaku di daerah yang mereka tempati atau tempat yang mereka pijaki.
C. Pengendara harus mematuhi peraturan dan tertib lalu lintas seperti dalam melintasi
lokasi ganjil genap
D. Pengukuhan Lokasi Ganjil Genap terdapat di Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk,
Jalan Majapahit dan Jalan Jenderal Ir. H. Juanda.
E. Pengukuhan Lokasi Ganjil Genap terdapat di Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk,
Jalan Majapahit dan Jalan Jenderal Sudirman.
Jawabanya :
E. Pengukuhan Lokasi Ganjil Genap terdapat di Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk,
Jalan Majapahit dan Jalan Jenderal Sudirman.
Pembahasan :

Yang merupakan kalimat fakta adalah Kalimat yang berisi keadaan atau peristiwa yang
merupakan kenyataan, Sesuatu yang benar-benar terjadi. Dalam Paragraf tersebut
yang merupakan kalimat fakta terdapat dalam kalimat “Pengukuhan Lokasi Ganjil
Genap terdapat di Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Majapahit dan Jalan
Jenderal Sudirman.”
4. Menurut penelitian, mie instan merupakan makanan yang banyak disukai oleh
remaja. Jenis mie instan yang ditemukan sudah terdiri dari beberapa macam. Mie instan
jenis mie goreng, mie kuah, bahkan mie seblak. Cita rasa mie instan yang telah diteliti
berasal dari cita rasa nusantara. Seharusnya, mie instan khas asli Indonesia
diperkenalkan di kancah internasional. Dengan kekayaan kuliner yang unik, bisa jadi
Indonesia bisa menjadi pengekspor mie instan terbesar di dunia. Kalimat opini dalam
paragraf diatas terdapat dalam kalimat nomor…..

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (4)

D. (5) dan (6)

E. (1) dan (5)


Jawabanya :

D. (5) dan (6)

Pembahasan :

Kata Kunci : “Seharusnya” dan “Bisa Jadi”

Kalimat opini yang terdapat dalam paragraf tersebut terletak pada kalimat (5) dan (6).
Yakni “Seharusnya, mie instan khas asli Indonesia diperkenalkan di kancah internasional.
Dengan kekayaan kuliner yang unik, bisa jadi Indonesia bisa menjadi pengekspor mie
instan terbesar di dunia.


KALIMAT EFEKTIF DAN KALIMAT TIDAK EFEKTIF
KALIMAT EFEKTIF DAN KALIMAT TIDAK EFEKTIF

1. Kalimat Efektif : Kalimat yang disusun berdasarkan kaidah yang berlaku. Kalimat dikatakan efektif
apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai maksud si
pembicara atau penulis.
Ciri-ciri Kalimat Efektif : Singkat, Padat, Jelas dan Lengkap
2. Kalimat Tidak Efektif : Kalimat yang susunan kalimatnya tidak mudah untuk dipahami dan tidak
dapat memunculkan pesan yang lengkap dan jelas bagi pembaca atau pendengar.
Ciri-ciri Kalimat Tidak Efektif : Pemborosan kata, unsur kalimat yang tidak jelas, dan penggunaan
ejaan Bahasa Indonesia tidak sesuai PUEB.
3. Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif
 Kalimat Efektif : Surabaya merupakan satu diantara kota besar di Indonesia
Kalimat Tidak Efektif : Surabaya adalah merupakan salah satu kota besar di Indonesia
 Kalimat Efektif : Demi Anaknya, Bu Santi Rela Bekerja Seharian
Kalimat Tidak Efektif : Demi untuk anaknya, Bu Santi rela bekerja seharian
 Kalimat Efektif : Saran yang dikemukakanya akan kami pertimbangkan
Kalimat Tidak Efektif : Saran yang dikemukakan olehnya akan dipertimbangkan oleh kami
5. Perhatikan kalimat berikut ini!
(1) Adik belajar setiap hari
(2) Ibu memasak ikan salmon goreng
(3) Bibi memasak berbagai macam-macam makanan 
(4) Tina sedang bertepuktangan bersama teman-temanya
(5) Di waduk itu banyak sekali terdapat ikan-ikan yang berenang

Yang termasuk kalimat efektif terdapat pada nomor….

A. (1) dan (3)

B. (2) dan (4)

C. (3) dan (5)

D. (1) dan (5)

E. (1) dan (2)


Jawabanya :

E. (1) dan (2)

Pembahasan :

(1) Adik belajar setiap hari => Kalimat Efektif


(2) Ibu memasak ikan salmon goreng Kalimat Efektif
(3) Bibi memasak berbagai macam-macam makanan => Kalimat tidak efektif
(pemborosan kata)
(4) Tina sedang bertepuktangan bersama teman-temanya => Kalimat tidak efektif
(tidak sesuai ejaan)
(5) Di waduk itu banyak sekali terdapat ikan-ikan yang berenang=> Kalimat tidak
efektif (pemborosan kata)

6. Cermati Kalimat Berikut ini!
Di tahun 1927, Cipto Mangunkusumo dianggap Belanda terlibat upaya sabotase, sehingga Cipto
Mangunkusumo dibuang ke Banda Neira. Dalam pembuangan, penyakit asmanya kambuh. Saat Cipto
Mangunkusumo diminta tanda tangan perjanjian yang meminta ia melepaskan hak politiknya agar
beliau bisa kembali ke Jawa untuk berobat, Cipto Mangunkusumo dengan tegas menyatakan bahwa
lebih baik beliau mati di Banda. Cipto kemudian dipindahkan ke Makassar, lalu ke Sukabumi pada tahun
1940. Sayangnya, udara Sukabumi cukup dingin sehingga kurang baik bagi kesehatan beliau. Untuk itu
beliau dipindahkan kembali ke Jakarta hingga Cipto Mangunkusumo wafat pada 8 Maret 1943.
Perbaikan ejaan yang salah dalam kalimat tersebut adalah…..

A. Setelah Untuk itu seharusnya dengan tanda koma (,)

B. Banda Neira seharusnya ditulis banda neira

C. ke Jawa seharusnya Kejawa

D. Sukabumi seharusnya suka bumi

E. diminta seharusnya di mintainya


Jawabanya :
A. Setelah Untuk itu seharusnya dengan tanda koma (,)
Pembahasan :

Perbaikan ejaan yang salah dalam kalimat tersebut adalah Setelah Untuk itu
seharusnya dengan tanda koma (,). Jadi kalimatnya adalah Untuk itu beliau
dipindahkan kembali ke Jakarta hingga Cipto Mangunkusumo wafat pada 8
Maret 1943.


PENGGUNAAN HURUF KAPITAL

1. Awal Kalimat : Penggunaan Huruf Kapital diawal kalimat adalah sesuatu yang wajib.
Contoh : Dia menulis sebuah catatan
Kita semua harus bekerja keras
2. Petikan Langsung : Huruf kapital digunakan untuk memulai sebuah petikan
Contoh : Adik bertanya, ”Kapan kita akan pulang?”
”Besok malam, “ katanya, “Semua orang akan pergi naik kereta.”
3. Menulis Nama Seseorang : Huruf kapital digunakan untuk menulis nama seseorang
Contoh : Wage Rudolf Supratman adalah pencipta lagu kebangsaan di tanah air
Salah satu pejuang emansipasi wanita di tanah air adalah Dewi Sartika
4. Penulisan Gelar : Untuk semua jenis gelar dimulai dengan huruf kapital
Contoh : Rayyan Al Mutakabbir, S.Tr.Han
Saffira Sefy, S.H.
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,

seperti bapak, ibu, saudara yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.

Contoh : Kapan Bang dari luar negeri?

Surat Saudara sudah saya terima

Pengecualian : jika tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan, maka ditulis dengan
huruf kecil.

Contoh : Kita harus menghormati ibu dan bapak kita

Semua kakak dan adik saya sudah bekerja


7. Berikut ini merupakan cara penulisan huruf kapital yang benar adalah…..

A. dia sedang mengerjakan pekerjaan rumah

B. Pujaan hati bertanya, “maukah kau menikah denganku?”

C. Saya memiliki Kakak dan Adik di Keluarga saya

D. Pempek merupakan makanan khas Palembang

E. siska merupakan murid paling pintar di kelasnya


Jawabanya :
D. Pempek merupakan makanan khas Palembang
Pembahasan :

Penulisan nama tempat di awali dengan huruf kapital.


8. Bacalah kalimat berikut ini!
Semua siswa didalam kelas memiliki smartphone yang bahkan melebihi kecanggihan
smartphone milik gurunya. 

Perbaikan kata yang salah dalam ejaan diatas adalah…

A. Semua siswa didalam kelas memiliki smartphone yang bahkan melebihi kecanggihan smartphone
milik gurunya. 


B. Semua siswa didalam kelas memiliki smartphone yang bahkan melebihi kecanggihan smartphone
milik gurunya. 


C. Semua siswa didalam kelas memiliki smartphone yang bahkan melebihi kecanggihan smartphone
milik GURUNYA. 

D. Semua siswa di dalam kelas memiliki smartphone yang bahkan melebihi kecanggihan smartphone
milik gurunya. 

E. Semua siswa di dalam kelas memiliki smartphone yang bahkan melebihi kecanggihan smartphone
milik gurunya. 

Jawabanya :
D. Semua siswa di dalam kelas memiliki smartphone yang bahkan melebihi
kecanggihan smartphone milik gurunya.

Pembahasan :
Perbaikan kata yang salah dalam ejaan tersebut adalah kata “smartphone”
seharusnya dicetak miring karena merupaka istilah asing. Selain itu, kata
depan “di” yang menyatakan arah atau tempat ditulsikan terpisah. “di dalam
bukan didalam.

“Ejaan Bahasa Indonesia Harus dikuasai dengan Baik”


9. Cermati teks berikut ini!
Puluhan ribu para transmigran yang tinggal di berbagai wilayah Kalimantan Selatan berbeda-beda
nasibnya. Ada yang sukses, tetapi tidak sedikt yang gagal. Di antara mereka yang gagal, ada yang tetap
bersabar sambil berusaha lebih keras memperbaiki kehidupan mereka. Bagi yang tidak mau bersabar,
banyak yang kembali ke Jawa walaupun mereka tidak memiliki apa-apa lagi di daerah asalnya.
Kesalahan penggunaan kata dalam kalimat pertama teks laporan tersebut adalah…..

A. Kata “berbeda-beda” seharusnya di tulis “berbeda”

B. Kata “puluhan ribu” seharusnya dihilangkan

C. Kata “tetapi” seharusnya diganti “namun”

D. Penggunaan kata “para” seharusnya dihilangkan

E. Kata “tidak” seharunya di tulis “engga”


Pembahasan :

Jawabanya : D. Penggunaan kata “para” seharusnya dihilangkan

Pembahasan :
Penggunaan Kata “Para” di dalam paragraf tersebut tersebut merupakan kata yang
mubazir dan merupakan kalimat yang tidak efektif, maka dari itu kata para seharusnya
di hilangkan.

“Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif”


10. “Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan
bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba
kemari ini karena hamba mendengar kabar anak raja Sembilan orang hendak datang
membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu. Itulah maka hamba
datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada
bicara akal hamba akan anak raja-raja Sembilan itu tiadalah dapat membunuh burkasa
itu, jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan burksa itu”.
Nilai moral yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah…..

A. Kekejaman raja terhadap rakyatnya

B. Kekacauan penduduk akibat hasutan

C. Keadilan seorang raja kepada rakyatnya

D. Ketidakpedulian raja kepada rakyatnya

E. Kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya


Pembahasan :
Jawabanya : E. Kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya

Pembahasan :

Nilai Moral dalam kutipan tersebut adalah “Kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya”. Hal ini
terlihat dalam “Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar kabar anak raja
Sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu. Itulah
maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu.”


“NILAI MORAL ADALAH NILAI YANG BERKAITAN DENGAN
AKHLAK/ BAIK BURUK TINGKAH LAKU”

“KERJA KERAS DAN KERJA CERDAS DAPAT MEMASTIKAN KEBERHASILAN DAN
SEDEKAH DAPAT MEMUDAHKANNYA”

SEMOGA LULUS DI CPNS 2023
CREATED BY: SANTI R, M.M.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai