Anda di halaman 1dari 7

SENIT 2016 ISBN: 978-602-74355-0-6

EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH


(SIMDA) PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
ASET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN TEGAL

Aulia Lorie Pangestika1, Yeni Priatna Sari2


12
D3 Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Jln. Mataram No. 09 Tegal
Telp/Fax (0283) 352000

Abstrak
Efektivitas penerapan sistem informasi merupakan hasil yang di peroleh dari suatu instansi
mencerminkan sejauh mana instansi tersebut mampu menghasilkan laporan keuangan secara tepat waktu,
lengkap, akurat dan dapat diandalkan sesuai ketentuan yang berlaku serta mendorong terwujudnya
pemerintah yang baik dan penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah berbasis teknologi informasi.
Permaslahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah efektivitas penerapan SIMDA pada Dinas
Pendapatan Pengelolaan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kab.Tegal. Objek yang diteliti adalah hasil
penerapan SIMDA. Model analisis yang digunakan adalah analisis Deskriptif Kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi dengan mengukur seberapa jauh target kauntitas, kualitas dan ketepatan waktu
dengan melihat makin besar target yang dicapai makin tinggi efektivitasnya.
Hasil analisis efektivitas sistem informasi manajemen daerah pada dinas Pendapatan
Pengelolaan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kab.Tegal diperoleh bahwa Laporan keuangan yang dihasilkan
SIMDA dapat dipahami oleh masyarakat, para wakil rakyat, investor dan pemerintah, dan laporan
keuangan yang dihasilkan SIMDA relevan, Andal dan dapat diperbandingkan, pada tahun 2008 sebelum
diterapkannya SIMDA Peraturan Bupati untuk tahun anggaran 2008 dapat diterbitkan pada 23 Januari
tahun 2008 setelah adanya SIMDA pada tahun 2014 Peraturan Bupati untuk tahun anggaran 2015 dapat
diterbitkan pada 31 Desember 2014. Dan sistem informasi yang dihasilkan Sistem Informasi Manjamen
Daerah Berdasarkan hasil dengan pendekatan fenomenologi adalah efektif.

Kata Kunci : Efektivitas, SIMDA, DPPKAD, Kabupaten Tegal

1. Pendahuluan negara sosialis yang menjadikan sektor


Indonesia adalah negara yang publik sebagai sektor terpenting dalam
tergolong negara berkembang yang sistem ekonomi, sosial dan politiknya.
memiliki tiga sektor penting dalam Negara Republik Indonesia yang bukan
perekonomian, yaitu sektor publik, swasta, merupakan negara kapitalis maupun sosialis
dan koperasi. Perkembangan pada sektor tetapi negara Pancasila juga menjadikan
publik tidak bisa dilepaskan dari peran sektor publik sebagai sektor penting negara.
pemerintah, dimana pemerintah merupakan Sektor publik memiliki peran yang tidak
entitas sektor publik yang paling besar dan kecil dalam suatu negara yang dapat
dominan. Menurut Abdullah dalam Halim berdampak pada sektor yang lain yaitu
(2008:251) yang dimaksud sektor publik sektor swasta maupun sosial. Kegagalan
adalah pemerintah dan unit-unit sektor publik dalam bentuk kegagalan
organisasinya, yaitu unit-unit yang dikelola pemerintah, kelumpuhan birokrasi, mafia
pemerintah dan berkaitan dengan hajat hukum, kekacauan politik, perang,
hidup orang banyak atau pelayanan terorisme, korupsi, kolusi, dan nepotisme
masyarakat, seperti kesehatan,pendidikan, dapat mengganggu sektor bisnis dan sosial
dan bidang sumber daya. yang dapat memicu kondisi krisis suatu
Kemajuan suatu bangsa sangat bangsa. Oleh karena itu, untuk kemajuan
dipengaruhi oleh peran dan kinerja sektor ekonomi, sosial, politik, dan budaya bangsa
publik. Bahkan bisa dikatakan tidak maka pembangunan sektor publik harus
mungkin ada negara tanpa kehadiran sektor terus dilakukan secara berkelanjutan dan
publik. Negara kapitalis penganut pasar tidak boleh diabaikan
bebas sempurna sekalipun masih Sejak diberlakukannya UU mengenai
membutuhkan peran sektor publik, apalagi Otonomi Daerah di Indonesia, Pemerintah

1
SENIT ISBN: 978-602-74355-

Daerah merupakan organisasi sektor publik “Untuk menindaklanjuti


yang diberi kewenangan oleh pemerintah terselenggaranya proses pembangunan
pusat untuk mengatur pemerintahannya sejalan dengan prinsip tata pemerintahan
sendiri. Diatur dalam Undang-Undang yang baik, pemerintah pusat dan
nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah pemerintah daerah berkewajiban untuk
Daerah [1] yang kemudian disempurnakan mengembangkan dan memanfaatkan
ke dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun kemajuan teknologi informasi untuk
2004 tentang Pemerintah Daerah [2] meningkatkan kemampuan mengelola
sebagai berikut:“Otonomi daerah adalah keuangan daerah dan menyalurkan
hak, wewenang, dan kewajiban daerah informasi keuangan daerah kepada
otonom untuk mengatur dan mengurus pelayanan publik”Salah satu bentuk
sendiri urusan pemerintahan dan pemanfaatan teknologi direalisasikan dalam
kepentingan masyarakat setempat sesuai bentuk sistem informasi terkomputerisasi
dengan peraturan perundang-undangan” yang disebut sistem informasi manajemen
Undang-undang tersebut memberikan daerah (SIMDA). SIMDA dirancang oleh
kebebasan kepada Pemerintah Daerah Badan Pengawas Keuangan dan
untuk mengatur dan mengurus rumah Pembangunan (BPKP) yang merupakan
tangga daerahnya sendiri, menetapkan suatu sistem informasi yang dibangun,
kebijakan sendiri serta melakukan dikembangkan dan digunakan untuk
pembiayaan dan pertanggungjawaban melakukan proses penyusunan Anggaran
keuangan sendiri. Kewenangan yang luas, Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
utuh dan bulat pada akhirnya harus BPKP sesuai dengan fungsinya sebagai
dipertanggungjawabkan kepada pemberi internal auditor dan sebagai pengemban
wewenang dan masyarakat. Oleh karena itu, amanat pembina penyelenggara sistem
Pemerintah Daerah selaku Pengguna pengendalian intern pemerintah (SPIP)
Anggaran (PA) diwajibkan untuk sesuai PP Nomor 60 tahun 2008
menyusun laporan keuangan sebagai bentuk mengembangkan SIMDA dengan mengacu
pertanggungjawaban pengelola keuangan pada ketentuan perundang-undangan dan
dan Sistem Informasi bagi Masyarakat. praktik pengelolaan keuangan pemerintah
Dalam rangka melaksanakan daerah berdasarkan Permendagri 13 tentang
pertanggungjawaban keuangan, Pemerintah Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Daerah memiliki kewajiban untuk Pemerintah Kabupaten Tegal sudah
memanfaatkan teknologi informasi agar menerapkan Sistem Informasi Daerah
dapat mempermudah proses pengelolaan (SIMDA) sejak tahun 2011 yang
data keuangannya. Hal ini disebabkan oleh sebelumnya menggunakan sistem manual
terjadinya peningkatan total volume atau penyusunan menggunakan Microsoft
Anggaran dan Belanja Daerah (APBD) dari Excel. Tujuan dari penerapan SIMDA ini
tahun ke tahun. Peningkatan volume adalah untuk menghasilkan laporan
kuantitas transaksi tentunya harus diikuti keuangan dan informasi keuangan secara
dengan peningkatan kemampuan tepat waktu, lengkap akurat dan dapat
pengelolaan keuangan pemerintah. Untuk diandalkan sesuai ketentuan yang berlaku
itu Pemerintah Daerah berkewajiban untuk serta mendorong terwujudnya pemerintahan
mengembangkan dan memanfaatkan yang baik pada umumnya dan
kemajuan teknologi informasi untuk penyelenggaraan pengelolaan keuangan
meningkatkan kemampuan keuangan daerah dengan menyediakan sistem
daerahnya. Kewajiban pemanfaatan pengelolaan keuangan daerah berbasis
teknologi informasi oleh pemerintah daerah teknologi informasi pada khususnya.
diatur dalam PP Nomor 56 tahun 2005
tentang sistem informasi keuangan daerah 2. Metode Penelitian
[3] yang merupakan pengganti PP Nomor A. Teknik Pengumpulan Data
11 Tahun 2001 tentang informasi keuangan 1) Wawancara
daerah [4] yang isinya sebagai berikut: 2) Observasi
3) Studi Pustaka

14
SENIT ISBN: 978-602-74355-

4) Studi Dokumentasi Menurut Creswell (1998:54)


B. Jenis dan Sumber Data pendekatan fenomenologi adalah menunda
1). Data Primer semua penelitian tentang sikap yang alami
2). Data Sekundet sampai ditemukan dasar tertentu.
C. Metode Analisis Data Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka
1) Penelitian Kualitatif waktu). Dan pendapat lain Istilah
Penelitian kualitatif adalah penelitian fenomenologis berasal dari bahasa Yunani,
tentang riset yang bersifat deskriptif dan yaitu phainomenon (penampakan diri) dan
cenderung menggunakan analisis. Dan logos (akal). Ilmu tentang penampakan
menurut beberapa ahli mengenai pengertian berarti ilmu tentang apa yang
penelitian kualitatif adalah menurut menampakkan diri pada pengalaman
Creswell dalam Herdiansyah, 2010:8 subjek. Dapat di simpulkan pendekatan
menyebutkan bahwa fenomenologi adalah ilmu-ilmu mengenai
“Qualitave rresearch is an inquiry penampakan diri pada fakta keadaan
process of understanding based on distinct dilapangan atau kajian terhadap fenomena-
methodological traditionsof inquiry that fenomena yang nampak.
explore a social or human problrm .The Dalam penelitian kualitatif, data
researcher builds a complex, holistic diperoleh dari sumber dengan
picture, analizes words, report detailed menggunakan teknik pengumpulan data
views of information, and conductsthe study yang bermacam-macam. Analisis data
in a natural setting” dan menurut Sugiyono merupakan langkah terakhir dalam
(2011:15) menyimpulkan bahwa metode penelitian sebelum melakukan penarikan
penelitian kualitatif adalah metode kesimpulan. Metode analisis data yang
penelitian yang berlandaskan pada filsafat digunakan adalah analisis deskriptif dengan
postivisme, digunakan untuk meneliti pada menggunakan pendekatan fenomenologi
kondisi objek yang alamiah, (sebagai untuk mendiskripsikan pemahaman yang
lawannya eksperimen) dan sipeneliti adalah mendalam dari efektivitas penerapan
sebagai instrumen kunci, pengambilan SIMDA.
sample sumber data dilakukan secara Langkah-langkah analisis data pada
purposive dan snowball, teknik penelitian ini adalah :
pengumpulan dengan triangulasi a. Observasi langsung melihat keadaan
(gabungan), analisis data bersifat kualitatif, penerapan yanga ada pada objek
dan hasil penelitian kualitatif lebih b. Data dari wawancara, mewawancarai
menekankan makna dari pada generalisasi. langsung informan yang berpengaruh
Dari beberapa pendapat di atas pada penerapan SIMDA
mengenai penelitian kualitatif, penulis c. Dari data observasi langsung dan
dapat menyimpulkan bahwa penelitaian wawancara pada informan diorganisir
kualitatif adalah metode penelitian yang kesamaan dan perbedaannya sesuai
digunakan untuk meneliti kondisi objek dengan pertanyaan penelitian.
alamiah tentang riset yang bersifat d. Data yang sudah diorganisir lalu
deskriptif dikembangkan untuk menarik
2) Metode Analisis Fenomenologi kesimpulan dari hasil observasi.
Fenomenologi merupakan salah satu
metode penelitian dalam studi kualitatif.
Kata fenomenologi (phenomenology) 3.Hasil dan Pembahasan
berasal dari bahasa Yunani phainomenon a) Analisis Efektivitas Sistem
dan logos. Phainomenon berarti tampak Informasi Manajemen Daerah
dan phainen berarti memperlihatkan. (SIMDA)
Sedangkan logos berarti kata, ucapan, rasio, Ciri utama SIMDA adalah sistem
pertimbangan. Dengan demikian, komputerisasi yang dirancang untuk
fenomenologi secara umum dapat diartikan membantu proses pengolahan data
sebagai kajian terhadap fenomena atau apa- keuangan pada pemerintah daerah. Secara
apa yang nampak. umum pegawai yang terkait dengan proses

15
SENIT ISBN: 978-602-74355-

pengoperasian SIMDA pada DPPKAD dialokasikan, dan dengan adanya SIMDA


Kab.Tegal telah mengerti dan paham kami tidak perlu mengulang pembuatan
tentang tujuan dan penerapan SIMDA. Hal laporan membuat kami lebih cepat dalam
ini terbukti dari wawancara dengan staf proses perealisasian anggaran ke masing-
DPPKAD Kab.Tegal, diantaranya dengan masing dinas”. Tambahnya “Sejak adanya
Kepala Seksi Fasilitas Penyiapan yang sistem ini diterapkan kami merasa sangat
bertugas dalam pengoperasian SIMDA terbantukan dalam penyusunan RKA dan
yang mengatakan “Yang jelas SIMDA itu DPA. Begitu pula dengan bagian-bagian
sebuah aplikasi komputer untuk mengolah lainnya, pekerjaan lebih mudah namun
keuangan daerah” tambahnya “Adanya tetap memerlukan pengawasan.
SIMDA membuat pengolahan keuangan Pendapat beberapa pegawai tersebut
Daerah lebih cepat dan lebih efesien tidak telah sesuai dengan pengertian SIMDA
perlu diulang untuk pembuatan laporan secara umum menurut BPKP (2007;21) [5]
keuangan, kita tinggal input lalu SIMDA yaitu sebuah sistem komputerisasi yang
bekerja secara otomatis itu lebih dirancang untuk membantu proses
memudahkan kita” Selanjutnya staf tersebut pengolahan laporan keuangan pemerintah
juga mengungkapkan bahwa “Sebelum daerah dan Ungkapan hasil wawancara
dilakukan penerapan, terlebih dahulu diatas juga membuktikan bahwa para
dilakukan kajian atau diklat khusus antara pegawai merasa terbantu dengan adanya
BPKP dan pengguna sistem yaitu kami sistem ini dan bisa di nyatakan sistem ini
sendiri. Kajian berisi mengenai manfaat efektiv dalam penerapannya .
atau tujuan penggunaan SIMDA keuangan Ada beberapa kriteria yang dapat
serta prosedur pelaksanaannya”. Ungkapan digunakan dalam menganalisis efektivitas
lain mengenai output yang dihasilkan oleh suatu sistem. Salah satu kriteria yang dapat
SIMDA. Berikut hasil wawancaranya : digunakan dalam menganalisis efektivitas
“Mulai dari jurnal sampai laporan sistem adalah pendapat yang dikemukakan
keuangan. Semua itu diolah dengan oleh Hidayat (1986) seperti yang telah
menggunakan media komputerisasi, itulah dijelaskan dalam BAB II “Efektivitas
yang disebut SIMDA, seperti bagian lain adalah suatu ukuran yang menyatakan
kami hanya bertugas menginput data ke seberapa jauh target (kuantitas, kualitas,
dalam sistem dan mengawasi proses dan waktu) telah tercapai. Dimana makin
pengolahannya sampai menghasilkan besar prosentase target yang dicapai, makin
laporan yang kita inginkan”. tinggi efektivitasnya”
Berikut hasil wawancara untuk Berikut ini analisis lebih lanjut
menggambarkan proses pelaksanaan kerja mengenai efektivitas sistem informasi
SIMDA terkait proses penginputan data manajemen daerah (SIMDA) pada
sampai dengan menghasilkan sebuah output DPPKAD berdasarkan kriteria yang
adalah sebagai berikut : dikemukakan oleh Hidayat (1986) yang
“RKA merupakan laporan yang akan penulis jabarkan (kuantitas, kualitas
memuat tentang rencana pendapatan, dan ketepatan waktu) penjelasan mengenai
belanja dan pembiayaan yang dibuat hasil penelitian sebagai berikut :
sebagai dasar pembuatan DPA setelah b) Kuantitas SIMDA
disetujui oleh DPR. RKA tadi merupakan Kuantitas Sistem Informasi dapat
input yang menjadi dasar pembuatan DPA” diukur dari banyaknya atau jumlahnya
Selanjutnya staf tersebut juga (Wikipedia Indonesia), analisis efektivitas
mengungkapkan bahwa : SIMDA di lihat dari segi kuantitas terdiri
“Kalau RKA tadi berisi tentang rencana dari hasil keluaran yang dihasilkan oleh
anggarannya, DPA ini memuat tentang SIMDA pada bagian penganggaran
dasar pelaksanaan anggaran untuk diantaranya adalah RKA (Rencana Kerja
pendapatan, belanja dan pembiayannya, Anggaran), DPA (Dokumen Pelaksana
selanjutnya DPA ini sebagai dasar untuk Anggaran), dan Perbup (Peraturan Bupati).
penerbitan PERBUP (Peraturan Bupati) Berikut hasil wawancara untuk
tentang penjabaran APBD yang akan menggambarkan proses pelaksanaan kerja

15
SENIT ISBN: 978-602-74355-

SIMDA terkait proses penginputan data a. Masyarakat


sampai dengan menghasilkan sebuah output b. Para wakil rakyat, lembaga pengawas
adalah sebagai berikut : dan lembaga pemeriksa
“RKA merupakan laporan yang memuat c. Pihak yang memberi atau berperan
tentang rencana pendapatan, belanja dan dalam proses donasi, investasi dan
pembiayaan yang dibuat sebagai dasar pinjaman
pembuatan DPA setelah disetujui oleh d. Pemerintah.
DPR. RKA tadi merupakan input yang Kualitas informasi SIMDA mudah
menjadi dasar pembuatan DPA” dipahami oleh pengguna laporan keuangan
Selanjutnya staf tersebut juga seperti masyarakat, para Wakil Rakyat,
mengungkapkan bahwa : Pihak yang memberi atau berperan dalam
“Kalau RKA tadi berisi tentang rencana proses donasi, investasi dan pinjaman, dan
anggarannya, DPA ini memuat tentang pemerintah terbukti alur pembuatan RKA
dasar pelaksanaan anggaran untuk sendiri harus disetujui oleh Para Wakil
pendapatan, belanja dan pembiayannya, Rakyat setelah disetujui baru membuat
selanjutnya DPA ini sebagai dasar untuk DPA dan diterbitkan Peraturan Bupati yang
penerbitan PERBUP (Peraturan Bupati) dapat dilihat oleh semua elemen pemerintah
tentang penjabaran APBD yang akan dan masyarakat.
dialokasikan, dan dengan adanya SIMDA e) Relevan
kami tidak perlu mengulang pembuatan Suatu laporan keuangan dikatakan
laporan membuat kami lebih cepat dalam relevan apabila informasi yang disajikan
proses perealisasian anggaran ke masing- dalam laporan keuangan tersebut memiliki
masing dinas”. Tambahnya “Sejak adanya manfaat sesuai dengan tindakan yang akan
sistem ini diterapkan kami merasa sangat dilakukan oleh pemakai laporan keuangan.
terbantu dalam penyusunan RKA dan DPA. Agar bermanfaat, informasi harus
Begitu pula dengan bagian-bagian lainnya, relevan untuk memenuhi kebutuhan
pekerjaan lebih mudah namun tetap pemakai dalam proses pengambilan
memerlukan pengawasan. Output yang keputusan. Seperti hasil wawancara :
dihasilkan SIMDA dapat dilihat di “Sudah jelas setiap transaksi dikelompokan
lampiran. menurut jenisnya masing-masing, dan itu
c) Kualitas SIMDA sudah terperogram langsung dalam sistem
Bagaimana idealnya sebuah aransemen ini, kalo kita hanya menginput data
kebijakan, jika output yang dihasilkan dari kedalam sistem, dan berarti sitem saling
sebuah penerapan tidak sesuai dengan berhubungan”.
manfaat yang diharapkan maka kebijakan Laporan Keuangan yang dihasilkan
tersebut tidak akan berjalan dengan baik oleh SIMDA dapat dikatakan Relevan
dan dapat dianggap gagal. Dari hasil memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
penelitian ini, yang dimaksud kualitas a. Memiliki manfaat umpan baik yaitu
SIMDA menurut (fulcra.asia) yaitu suatu memungkinkan pengguna laporan
informasi yang dapat dipahami, relevan, keuangan mengoreksi ekspektasi
andal dan dapat diperbandingkan. Berikut laporan dimasa lalu (terbukti dengan
ini analisis lebih lanjut mengenai efektivitas hasil Audit oleh BPK)
SIMDA dari segi kualitas berdasarkan b. Memiliki manfaat prediktif yaitu
karakteristik tersebut. informasi yang dihasilkan SIMDA
d) Dapat Di Pahami membantu pengguna untuk
Kualitas penting informasi yang memprediksi masa yang akan datang
ditampung dalam laporan keuangan adalah berdasarkan hasil masa lalu dan
kemudahannya untuk segera dipahami oleh kejadian masa kini.
pengguna laporan. Dijelaskan PP No 71 c. Lengkap yaitu Laporan yang dihasilkan
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi SIMDA dikelompokan menurut
Pemerintah,[6] dinyatakan bahwa terdapat jenisnya masing-masing, dengan sistem
beberapa kelompok utama pengguna informasi langsung yang bekerja sendiri
laporan keuangan pemerintah, yaitu : dari hasil entry.

15
SENIT ISBN: 978-602-74355-

f) Andal SIMDA pada tahun 2014 per 31 Desember


Suatu laporan keuangan dikatakan Peraturan Bupati sudah diterbitkan untuk
Andal (dapat dipercaya) dalam laporan tahun anggaran 2015, ini pembuktian
keuangan bahwa laporan bersifat bebas dari efektivitas yang dihasilkan SIMDA”.
pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta 4. Kesimpulan
secara jujur, serta dapat diverifikasi. Berdasarkan dari hasil analisis
Laporan Keuangan yang disajikan SIMDA terhadap kondisi dijumpai dalam penelitian
andal bisa dilihat dari : seperti dibahas dalam bab sebelumnya
1) Penyajian jujur setiap transaksi maka kesimpulan yang dapat ditarik dalam
dibuktikan dengan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut :
pertanggung jawaban 1). SIMDA memudahkan proses
2) Dapat diverifikasi yaitu laporan penyusunan laporan keuangan,
keuangan yang di hasilkan SIMDA pegawai tinggal mencatat/menginput
telah di uji oleh BPK, dan pertanggung data pada sistem. Selanjutnya proses
jawaban pelaksanaan pendapatan dan pengklasifikasian, pengikhtisaran
belanja (lampiran) hingga akhirnya terbentuk laporan
g) Dapat Diperbandingkan keuangan, dikerjakan secara otomatis
Laporan Keuangan dapat dibandingkan oleh sistem.
adalah Identifikasi kecenderungan (trend) 2). SIMDA menyebabkan informasi yang
posisi dan kinerja keuangan laporan dihasilkan DPPKAD Kab.Tegal
keuangan antar periode hendaknya dapat menjadi lebih baik dari segi ketepatan
dibandingkan oleh pengguna laporan waktu.
keuangan. Laporan Keuangan yang 3). Output yang dihasilkan SIMDA yaitu
dihasilkan SIMDA dapat dibandingkan Rencana Kerja Anggaran (RKA),
antar periode di tahun sebelumnya, dan Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA),
antar instansi ini untuk mengidentifikasi dan Penjabaran mengenai APBD yang
posisi dan kinerja keuangan, termasuk di keluarkan oleh PerBup(Peraturan
pengungkapan kebijakan akuntansi yang Bupati)
digunakan, artinya laporan keuangan yang 4). Kualitas informasi yang dihasilkan
dihasilkan simda telah memenuhi SIMDA antara lain:
karakteristik dapat diperbandingkan. a. Dapat di pahami
h) Ketepatan Waktu SIMDA b. Relevan
Penggunaan SIMDA menyebabkan c. Andal
informasi yang dihasilkan oleh DPPKAD d. Dan Dapat diperbandingkan
Kab.Tegal menjadi lebih baik, baik dari 5). Terintegrasi, dapat diimplementasikan
segi ketepatan waktu. Analisis efektivitas di untuk pengelolaan keuangan daerah,
lihat dari segi ketepatan waktu dapat sebagai berikut:
dibuktikan dari hasil wawancara seperti a) Pengendalian transaksi terjamin
hasil wawancara ini “Setelah diterapkannya b) Sesuai dengan SAP.
SIMDA, setiap staf yang bertanggung c) Mendukung terwujudnya good
jawab untuk menyajikan laporan keuangan governance dan clean government
termotivasi atau tidak malas-malasan untuk dalam penyelenggaraan otonomi
melaksanakan tugasnya, itu dikarenakan daerah.
mereka merasakan sekali dengan adanya
program ini sangat terbantu menyelesaikan 5. Daftar Pustaka
tugas, dan penyajian laporan keuangan [1]. Undang-Undang Republik Indonesia
tidak pernah terlambat. Perbandingan saja Nomor 22 tahun 1999 tentang
mengenai ketepatan waktu jika pada tahun pemerintah daerah .1999.
2008 Peraturan Bupati untuk tahun [2]. Undang-Undang Nomor 32 Tahun
anggaran 2008 bisa diterbitkan pada awal 2004 tentang pemerintah daerah .
tahun atau per 23 Januari itu sebelum 2004Winarno.2006. Informasi dan
adanya SIMDA, tetapi setelah adanya

15
SENIT ISBN: 978-602-74355-

Manajemen. Edisis 10. Salemba [15].Miarso.2007.Teknologi dan


Empat. Jakarta. Informasi.Jakarta : Salemba Empat
[3]. PP Nomor 56 tahun 2005 tentang [16].Mulyadi.2001. Sistem Akuntansi.
sistem informasi keuangan daerah. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta
2005. [17].PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang
[4]. PP Nomor 11 Tahun 2001 tentang standart Akuntansi Pemerintahan.
informasi keuangan daerah.2001 [18].Yohanes swim.2011. Management
[5]. BPKP (Badan Pengawas Keuangan Information Systems.
dan Pembangunan). 2014 Debuti [19].www.bpk.go.id/assets/files/strage/20
Pengawas Bidang Penyelenggaraan 13/12 diakses pada 11 Februari 2015.
Keuangan Daerah (Pedoman [20].www.tegalkab.go.id diakses pada 6
Pengoperasian) April 2015
[6]. Bodnar, George H.J.dan Hopwood,
William S. 2004. Sistem Informasi
Akuntansi.Edisi 9.ANDI.Yogyakarta.
[7]. Dian, Mitami. 2013. Analisis
Penerapan Sistem Informasi
Manajemen Daerah (SIMDA)
keuangan pada pemerintah
Kabupaten Pangkep Makasar
:Universitas Hasanuddin makasar.
[8]. Ferdian. 2010. Perancangan Sistem
Informasi Akuntansi Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
[9]. Fulcra.asia diaksses pada 6 juni 2015
[10].Henley,et al.2010. Akuntansi Sektor
Publik.
[11].Jogiyanto.2007. Model Kesuksesan
Sistem Teknologi Informasi.
Yogyakarta:Andi.
[12].Mahmudi.2011. Akuntansi Sektor
Publik. Yogyakarta
[13].Mcleod,Raymond dan
P.Schell,George.2008. Management
Information Systems Edisi 10.
Jakarta : Salemba Empat
[14].Mcleod, Raymod. 2010. Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta :
Salemba Empat

15

Anda mungkin juga menyukai