TENTANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS
PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KABUPATEN ACEH BARAT.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Aceh Barat.
2. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Barat yang merupakan
suatu kesatuan masyarakat hukum yang diberi kewenangan
khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, yang dipimpin oleh seorang Bupati.
3. Pemerintah...
-3-
BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Kedudukan
Paragraf 1
Dinas
Pasal 2
(1) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Type B merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan
bidang Penanaman Modal yang menjadi kewenangan Daerah.
(2) Dinas...
-4-
Paragraf 2
Sekretariat
Pasal 3
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Paragraf 3
Bidang
Pasal 4
Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
Paragraf 4
Subbagian
Pasal 5
Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris.
Paragraf 5
Seksi
Pasal 6
Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
Paragraf 6
UPTD
Pasal 7
UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berkedudukan
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Bagian Kedua...
-5-
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 8
(1) Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari;
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
c. Bidang Penanaman Modal, terdiri dari:
1. Seksi Promosi Penanaman Modal; dan
2. Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal.
d. Bidang Pelayanan Perizinan, terdiri dari:
1. Seksi Pelayanan;
2. Seksi Perizinan; dan
3. Seksi Pengaduan.
e. Bidang Pengendalian Penanaman Modal, terdiri dari:
1. Seksi Pengendalian Penanaman Modal; dan
2. Seksi Data dan Sistem Informasi.
f. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
g. UPTD.
(2) Bagan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Pasal 9
(1) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
urusan pemerintahan di bidang penanaman modal,
penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang
diberikan kepada Daerah.
(2) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis pelayanan penanaman
modal, perizinan dan nonperizinan;
b. pengoordinasian penetapan pemberian fasilitas/ insentif
di bidang penanaman modal;
c. pengoordinasian...
-6-
Paragraf 2
Sekretariat
Pasal 10
(1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
administratif, koordinasi, pembinaan, pemantauan dan
pengendalian ketatausahaan, keuangan, kepegawaian,
perlengkapan dan kerumahtanggaan.
(2) Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian dan dukungan penyelenggaraan dan
penyusunan rencana, program, dan anggaran;
b. pelaksanaan pelayanan administrasi ketatausahaan,
kepegawaian, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan
masyarakat, kearsipan, dan dokumentasi;
c. pelaksanaan ketatausahaan keuangan;
d. pelaksanaan koordinasi pengelolaan data, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan;
e. pengelolaan barang milik negara dan daerah; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
kepala dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 11
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas
melaksanakan administrasi ketatausahaan, kepegawaian,
kerumahtanggan, kehumasan, dan pengelolaan barang milik
negara/daerah.
(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian, dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pelayanan administrasi ketatausahaan;
b. pelaksanaan administrasi kepegawaian;
c. pelaksanaan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi;
d. pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan sarana dan
prasarana kerja; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 12...
-7-
Pasal 12
(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana kerja dan anggaran,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta pelaksanaan
administrasi keuangan.
(2) Subbagian Perencanaan dan Keuangan dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja
dan kegiatan;
b. pelaksanaan penyusunan anggaran;
c. pelaksanaan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja;
d. pelaksanaan penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan;
e. pelaksanaan tata usaha keuangan;
f. pelaksanaan penyusunan laporan keuangan; dan
g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai bidang tugasnya.
Bagian Ketiga
Bidang Penanaman Modal
Pasal 13
(1) Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, pengembangan iklim, penyelenggaraan promosi
dan penyusunan kebijakan teknis penanaman modal.
(2) Bidang Penanaman Modal dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan
fungsi:
a. penyelenggaraan pengkajian dan penyusunan rencana
strategis pengembangan penanaman modal;
b. penyusunan kebijakan teknis pelayanan penanaman
modal;
c. pelaksanaan koordinasi pembuatan peta potensi investasi
kabupaten
d. penyelenggaraan pengembangan iklim penanaman modal;
e. pelaksanaan koordinasi penetapan pemberian
fasilitas/insentif di bidang penanaman modal;
f. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan promosi
penanaman modal; dan
g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
kepala dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 14
(1) Seksi Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan strategi promosi,
penyelenggaraan serta penyediaan sarana dan prasarana
promosi penanaman modal.
(2) Seksi...
-8-
Pasal 15
(1) Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan rencana pengembangan
iklim penanaman modal dan pembuatan peta potensi
investasi.
(2) Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan rencana pengembangan iklim
penanaman modal;
b. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengembangan
iklim penanaman modal;
c. pelaksanaan koordinasi penyusunan peta potensi
investasi;
d. pelaksanaan fasilitasi pengembangan iklim penanaman
modal;
e. pelaksanaan koordinasi penetapan pemberian
fasilitas/insentif di bidang penanaman modal;
f. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
Bagian Keempat
Bidang Pelayanan Perizinan
Pasal 16
(1) Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelayanan
perizinan dan nonperizinan penanaman modal dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
(2) Bidang Pelayanan Perizinan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan...
-9-
Pasal 17
(1) Seksi Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
informasi, penelitian dan verifikasi dokumen permohonan
perizinan dan nonperizinan.
(2) Seksi Pelayanan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. penyampaian informasi dan persyaratan pengajuan
permohonan perizinan dan non perizinan;
b. penerimaan dan penelitian kelengkapan berkas
permohonan perizinan dan non perizinan;
c. pelaksanaan penginputan berkas permohonan perizinan
dan non perizinan dalam aplikasi;
d. pelaksanaan verifikasi kelengkapan persyaratan
administrasi berkas permohonan perizinan dan non
perizinan;
e. pelaksanaan pengelolaan Sistem Pelayanan Informasi dan
Penerbitan Izin Secara Elektronik (SPIPISE);
f. penyampaian rekomendasi dan izin kepada pemohon;
dan
g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai bidang tugasnya.
Pasal 18
(1) Seksi Perizinan mempunyai tugas melaksanakan verifikasi,
identifikasi, validasi, serta mengkoordinasikan penerbitan
izin dan non izin.
(2) Seksi Perizinan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan pedoman teknis pelaksanaan pelayanan
perizinan dan non perizinan;
b. pelaksanaan verifikasi, identifikasi dan validasi dokumen
permohonan perizinan dan non perizinan;
c. pelaksanaan survei kelayakan dengan instansi terkait;
d. pelaksanaan pengkajian dokumen permohonan perizinan
dan non perizinan;
e. pengelolaan...
-10-
Pasal 19
(1) Seksi Pengaduan mempunyai tugas melaksanakan
penanganan pengaduan masyarakat dan pengendalian
terkait izin dan non izin yang sudah dikeluarkan.
(2) Seksi Pengaduan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengelolaan pengaduan masyarakat terkait
izin dan non izin;
b. pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat terkait
izin dan non izin;
c. pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM);
d. pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi permasalahan
dalam pengelolaan izin dan non izin;
e. pelaksanaan koordinasi penyelesaian pengaduan
masyarakat; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan.
Bagian Kelima
Bidang Pengendalian Penanaman Modal
Pasal 20
(1) Bidang Pengendalian Penanaman Modal mempunyai tugas
melaksanakan pengendalian penanaman modal yang
menjadi kewenangan daerah.
(2) Bidang Pengendalian Penanaman Modal dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan pedoman teknis pengendalian penanaman
modal;
b. pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman modal
berdasarkan sektor usaha dan wilayah;
c. pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyelesaian
permasalahan penanaman modal;
d. pelaksanaan pengawasan kepatuhan dan kewajiban
perusahaan penanaman modal sesuai ketentuan kegiatan
usaha dan peraturan perundang-undangan;
e. pelaksanaan verifikasi/validasi dan pengolahan data
perizinan dan nonperizinan penanaman modal;
f. pelaksanaan analisa dan evaluasi data perizinan dan
nonperizinan penanaman modal.
g. pembangunan dan pengembangan serta pengelolaan
sistem informasi penanaman modal; dan
h. pelaksanaan...
-11-
Pasal 21
(1) Seksi Pengendalian Penanaman Modal mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan, pemantauan,
pembinaan dan fasilitasi pengendalian penanaman modal.
(2) Seksi Pengendalian Penanaman Modal dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan pedoman teknis pengendalian penanaman
modal;
b. pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman modal
berdasarkan sektor usaha dan wilayah;
c. pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyelesaian
permasalahan penanaman modal; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai bidang tugasnya.
Pasal 22
(1) Seksi Data dan Sistem Informasi mempunyai tugas
melaksanakan verifikasi, pengolahan, analisa dan evaluasi
data perizinan dan nonperizinan serta pengelolaan sistem
informasi penanaman modal.
(2) Seksi Data dan Sistem Informasi dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan
fungsi:
a. pelaksanaan verifikasi/validasi dan pengolahan data
perizinan dan nonperizinan penanaman modal.
b. pelaksanaan analisa dan evaluasi data perizinan dan
nonperizinan penanaman modal.
c. pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sistem
informasi penanaman modal;
d. pelaksanaan pengelolaan sistem informasi penanaman
modal; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 23
(1) Kelompok Jabatan Fungsional merupakan sejumlah tenaga
dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam
berbagai kelompok sesuai bidang keahliannya.
(2) Kelompok...
-12-
BAB IV
KEPEGAWAIAN
Pasal 24
Pejabat Aparatur Sipil Negara pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu diangkat dan diberhentikan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 25
Jumlah dan jenis jabatan pelaksana dan jabatan fungsional
ditentukan berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban
kerja.
BAB V
ESELONERING
Pasal 26
(1) Kepala Dinas merupakan jabatan pimpinan tinggi pratama
dengan eselon II.b.
(2) Sekretaris merupakan jabatan administrator dengan eselon
III.a.
(3) Kepala Bidang merupakan jabatan administrator dengan
eselon III.b.
(4) Kepala Subbagian merupakan jabatan pengawas dengan
eselon IV.a.
(5) Kepala Seksi merupakan jabatan pengawas dengan eselon
IV.a.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 27
(1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris,
Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Kepala
UPTD wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplikasi baik intern maupun antar unit
organisasi lainnya, sesuai dengan tugas pokok masing-
masing.
(2) Setiap pimpinan satuan unit kerja dilingkungan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu wajib
melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP).
Pasal 28...
-13-
Pasal 28
(1) Dalam hal Kepala Dinas tidak dapat menjalankan tugasnya
karena berhalangan, maka Kepala Dinas dapat menunjuk
Sekretaris atau salah seorang Kepala Bidang untuk mewakili
Kepala Dinas.
(2) Dalam hal Sekretaris tidak dapat menjalankan tugasnya
karena berhalangan, maka Kepala Dinas menunjuk salah
seorang Kepala Subbagian untuk mewakili Sekretaris.
(3) Dalam hal Kepala Bidang tidak dapat menjalankan tugasnya
karena berhalangan, maka Kepala Dinas menunjuk salah
seorang Kepala Seksi untuk mewakili Kepala Bidang.
Pasal 29
Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna masing-
masing pejabat dalam lingkungan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dapat mendelegasikan
kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat dibawahnya
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 31
Uraian tugas pemangku jabatan pimpinan tinggi pratama,
jabatan administrator, jabatan pengawas dan jabatan pelaksana
pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu diatur dengan Peraturan Bupati.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan
Bupati Aceh Barat Nomor 18 Tahun 2011 tentang Penjabaran
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Aceh Barat dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 33...
-14-
Pasal 33
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Aceh Barat.
.
Ditetapkan di Meulaboh
pada tanggal 23 Desember 2016 M
23 Rabiul Awal 1438 H
RACHMAT FITRI. HD
Diundangkan di Meulaboh
pada tanggal 23 Desember 2016 M
23 Rabiul Awal 1438 H
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN ACEH BARAT,
BUKHARI
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUBBAGIAN UMUM DAN SUBBAGIAN PERENCANAAN
KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN
SEKSI PENGADUAN
GARIS PEMBINAAN