Anda di halaman 1dari 15

-1-

BUPATI ACEH BARAT


PROVINSI ACEH

PERATURAN BUPATI ACEH BARAT


NOMOR 56 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA


DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KABUPATEN ACEH BARAT

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA,

BUPATI ACEH BARAT,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan pembentukan Perangkat


Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah, maka perlu menetapkan
kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi, dan tata kerja
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Aceh Barat;
b. bahwa kedudukan, susunan organisasi, tugas, dan fungsi
serta tata kerja merupakan tindak lanjut ketentuan Pasal 5
Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Aceh Barat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Aceh Barat;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4633);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
4. Undang-Undang...
-2-

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
6. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pengalihan
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Aceh dan Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota menjadi Badan Pertanahan Aceh
dan Kantor Pertanahan Aceh Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 95 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah Aceh;
8. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Aceh Barat (Lembaran Kabupaten Aceh Barat Tahun 2016
Nomor 3, Tambahan Lembaran Kabupaten Aceh Barat Nomor
180);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS
PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KABUPATEN ACEH BARAT.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Aceh Barat.
2. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Barat yang merupakan
suatu kesatuan masyarakat hukum yang diberi kewenangan
khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, yang dipimpin oleh seorang Bupati.

3. Pemerintah...
-3-

3. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang selanjutnya disebut


Pemerintah Kabupaten adalah unsur penyelenggara
pemerintah kabupaten yang terdiri atas Bupati dan
Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Barat.
4. Bupati adalah Kepala Pemerintah Kabupaten Aceh Barat
yang dipilih melalui suatu proses demokratis yang dilakukan
berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur
dan adil.
5. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut Sekda adalah
Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Barat.
6. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Aceh Barat.
7. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu adalah Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Aceh Barat.
8. Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Aceh Barat.
9. Bidang adalah Bidang pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Aceh Barat.
10. Subbagian adalah Subbagian pada Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Aceh Barat.
11. Seksi adalah Seksi pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Kabupaten Aceh Barat.
12. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat
UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas padaDinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
PintuKabupaten Aceh Barat.
13. Tugas adalah ikhtisar dari keseluruhan tugas jabatan.
14. Fungsi adalah pekerjaan yang merupakan penjabaran dari
tugas.
15. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional
yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

Bagian Kesatu
Kedudukan

Paragraf 1
Dinas

Pasal 2
(1) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Type B merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan
bidang Penanaman Modal yang menjadi kewenangan Daerah.

(2) Dinas...
-4-

(2) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


dipimpin oleh Kepala Dinas berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekda.

Paragraf 2
Sekretariat

Pasal 3
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Paragraf 3
Bidang

Pasal 4
Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.

Paragraf 4
Subbagian

Pasal 5
Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris.

Paragraf 5
Seksi

Pasal 6
Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Paragraf 6
UPTD

Pasal 7
UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berkedudukan
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Bagian Kedua...
-5-

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 8
(1) Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari;
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
c. Bidang Penanaman Modal, terdiri dari:
1. Seksi Promosi Penanaman Modal; dan
2. Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal.
d. Bidang Pelayanan Perizinan, terdiri dari:
1. Seksi Pelayanan;
2. Seksi Perizinan; dan
3. Seksi Pengaduan.
e. Bidang Pengendalian Penanaman Modal, terdiri dari:
1. Seksi Pengendalian Penanaman Modal; dan
2. Seksi Data dan Sistem Informasi.
f. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
g. UPTD.
(2) Bagan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

BAB III
TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Pasal 9
(1) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
urusan pemerintahan di bidang penanaman modal,
penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang
diberikan kepada Daerah.
(2) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis pelayanan penanaman
modal, perizinan dan nonperizinan;
b. pengoordinasian penetapan pemberian fasilitas/ insentif
di bidang penanaman modal;

c. pengoordinasian...
-6-

c. pengoordinasian pembuatan peta potensi investasi


kabupaten;
d. penyelenggaraan promosi penanaman modal;
e. pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terpadu 1
(satu) pintu di bidang penanaman modal;
f. pengendalian pelaksanaan penanaman modal;
g. pengelolaan data dan informasi perizinan dan
nonperizinan yang terintegrasi pada tingkat Daerah;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
bupati sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Paragraf 2
Sekretariat

Pasal 10
(1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
administratif, koordinasi, pembinaan, pemantauan dan
pengendalian ketatausahaan, keuangan, kepegawaian,
perlengkapan dan kerumahtanggaan.
(2) Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian dan dukungan penyelenggaraan dan
penyusunan rencana, program, dan anggaran;
b. pelaksanaan pelayanan administrasi ketatausahaan,
kepegawaian, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan
masyarakat, kearsipan, dan dokumentasi;
c. pelaksanaan ketatausahaan keuangan;
d. pelaksanaan koordinasi pengelolaan data, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan;
e. pengelolaan barang milik negara dan daerah; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
kepala dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 11
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas
melaksanakan administrasi ketatausahaan, kepegawaian,
kerumahtanggan, kehumasan, dan pengelolaan barang milik
negara/daerah.
(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian, dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pelayanan administrasi ketatausahaan;
b. pelaksanaan administrasi kepegawaian;
c. pelaksanaan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi;
d. pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan sarana dan
prasarana kerja; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 12...
-7-

Pasal 12
(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana kerja dan anggaran,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta pelaksanaan
administrasi keuangan.
(2) Subbagian Perencanaan dan Keuangan dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja
dan kegiatan;
b. pelaksanaan penyusunan anggaran;
c. pelaksanaan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja;
d. pelaksanaan penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan;
e. pelaksanaan tata usaha keuangan;
f. pelaksanaan penyusunan laporan keuangan; dan
g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai bidang tugasnya.

Bagian Ketiga
Bidang Penanaman Modal

Pasal 13
(1) Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, pengembangan iklim, penyelenggaraan promosi
dan penyusunan kebijakan teknis penanaman modal.
(2) Bidang Penanaman Modal dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan
fungsi:
a. penyelenggaraan pengkajian dan penyusunan rencana
strategis pengembangan penanaman modal;
b. penyusunan kebijakan teknis pelayanan penanaman
modal;
c. pelaksanaan koordinasi pembuatan peta potensi investasi
kabupaten
d. penyelenggaraan pengembangan iklim penanaman modal;
e. pelaksanaan koordinasi penetapan pemberian
fasilitas/insentif di bidang penanaman modal;
f. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan promosi
penanaman modal; dan
g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
kepala dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 14
(1) Seksi Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan strategi promosi,
penyelenggaraan serta penyediaan sarana dan prasarana
promosi penanaman modal.

(2) Seksi...
-8-

(2) Seksi Promosi Penanaman Modal dalam melaksanakan tugas


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan
fungsi:
a. penyelenggaraan pengkajian dan penyusunan rencana
pelaksanaan promosi penanaman modal;
b. penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan promosi
penanaman modal;
c. pelaksanaan koordinasi promosi peta potensi investasi;
d. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan promosi
penanaman modal;
e. penyiapan sarana dan prasarana promosi penanaman
modal; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 15
(1) Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan rencana pengembangan
iklim penanaman modal dan pembuatan peta potensi
investasi.
(2) Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan rencana pengembangan iklim
penanaman modal;
b. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengembangan
iklim penanaman modal;
c. pelaksanaan koordinasi penyusunan peta potensi
investasi;
d. pelaksanaan fasilitasi pengembangan iklim penanaman
modal;
e. pelaksanaan koordinasi penetapan pemberian
fasilitas/insentif di bidang penanaman modal;
f. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

Bagian Keempat
Bidang Pelayanan Perizinan

Pasal 16
(1) Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelayanan
perizinan dan nonperizinan penanaman modal dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
(2) Bidang Pelayanan Perizinan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan
fungsi:

a. penyusunan...
-9-

a. penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan


pelayanan perizinan dan nonperizinan;
b. penyusunan standar pelayanan, standar operasional
prosedur, dan mekanisme penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan nonperizinan;
c. penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan;
d. pengelolaan data dan informasi perizinan dan
nonperizinan yang terintegrasi pada tingkat Daerah;
dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh kepala dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 17
(1) Seksi Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
informasi, penelitian dan verifikasi dokumen permohonan
perizinan dan nonperizinan.
(2) Seksi Pelayanan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. penyampaian informasi dan persyaratan pengajuan
permohonan perizinan dan non perizinan;
b. penerimaan dan penelitian kelengkapan berkas
permohonan perizinan dan non perizinan;
c. pelaksanaan penginputan berkas permohonan perizinan
dan non perizinan dalam aplikasi;
d. pelaksanaan verifikasi kelengkapan persyaratan
administrasi berkas permohonan perizinan dan non
perizinan;
e. pelaksanaan pengelolaan Sistem Pelayanan Informasi dan
Penerbitan Izin Secara Elektronik (SPIPISE);
f. penyampaian rekomendasi dan izin kepada pemohon;
dan
g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 18
(1) Seksi Perizinan mempunyai tugas melaksanakan verifikasi,
identifikasi, validasi, serta mengkoordinasikan penerbitan
izin dan non izin.
(2) Seksi Perizinan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan pedoman teknis pelaksanaan pelayanan
perizinan dan non perizinan;
b. pelaksanaan verifikasi, identifikasi dan validasi dokumen
permohonan perizinan dan non perizinan;
c. pelaksanaan survei kelayakan dengan instansi terkait;
d. pelaksanaan pengkajian dokumen permohonan perizinan
dan non perizinan;

e. pengelolaan...
-10-

e. pengelolaan penerbitan izin dan non izin; dan


f. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

Pasal 19
(1) Seksi Pengaduan mempunyai tugas melaksanakan
penanganan pengaduan masyarakat dan pengendalian
terkait izin dan non izin yang sudah dikeluarkan.
(2) Seksi Pengaduan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengelolaan pengaduan masyarakat terkait
izin dan non izin;
b. pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat terkait
izin dan non izin;
c. pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM);
d. pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi permasalahan
dalam pengelolaan izin dan non izin;
e. pelaksanaan koordinasi penyelesaian pengaduan
masyarakat; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan.

Bagian Kelima
Bidang Pengendalian Penanaman Modal

Pasal 20
(1) Bidang Pengendalian Penanaman Modal mempunyai tugas
melaksanakan pengendalian penanaman modal yang
menjadi kewenangan daerah.
(2) Bidang Pengendalian Penanaman Modal dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan pedoman teknis pengendalian penanaman
modal;
b. pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman modal
berdasarkan sektor usaha dan wilayah;
c. pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyelesaian
permasalahan penanaman modal;
d. pelaksanaan pengawasan kepatuhan dan kewajiban
perusahaan penanaman modal sesuai ketentuan kegiatan
usaha dan peraturan perundang-undangan;
e. pelaksanaan verifikasi/validasi dan pengolahan data
perizinan dan nonperizinan penanaman modal;
f. pelaksanaan analisa dan evaluasi data perizinan dan
nonperizinan penanaman modal.
g. pembangunan dan pengembangan serta pengelolaan
sistem informasi penanaman modal; dan

h. pelaksanaan...
-11-

h. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh


kepala dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 21
(1) Seksi Pengendalian Penanaman Modal mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan, pemantauan,
pembinaan dan fasilitasi pengendalian penanaman modal.
(2) Seksi Pengendalian Penanaman Modal dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan pedoman teknis pengendalian penanaman
modal;
b. pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman modal
berdasarkan sektor usaha dan wilayah;
c. pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyelesaian
permasalahan penanaman modal; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 22
(1) Seksi Data dan Sistem Informasi mempunyai tugas
melaksanakan verifikasi, pengolahan, analisa dan evaluasi
data perizinan dan nonperizinan serta pengelolaan sistem
informasi penanaman modal.
(2) Seksi Data dan Sistem Informasi dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan
fungsi:
a. pelaksanaan verifikasi/validasi dan pengolahan data
perizinan dan nonperizinan penanaman modal.
b. pelaksanaan analisa dan evaluasi data perizinan dan
nonperizinan penanaman modal.
c. pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sistem
informasi penanaman modal;
d. pelaksanaan pengelolaan sistem informasi penanaman
modal; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 23
(1) Kelompok Jabatan Fungsional merupakan sejumlah tenaga
dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam
berbagai kelompok sesuai bidang keahliannya.

(2) Kelompok...
-12-

(2) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas


melaksanakan tugas fungsional tertentu sesuai dengan
keahlian dan keterampilan.

BAB IV
KEPEGAWAIAN

Pasal 24
Pejabat Aparatur Sipil Negara pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu diangkat dan diberhentikan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 25
Jumlah dan jenis jabatan pelaksana dan jabatan fungsional
ditentukan berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban
kerja.

BAB V
ESELONERING

Pasal 26
(1) Kepala Dinas merupakan jabatan pimpinan tinggi pratama
dengan eselon II.b.
(2) Sekretaris merupakan jabatan administrator dengan eselon
III.a.
(3) Kepala Bidang merupakan jabatan administrator dengan
eselon III.b.
(4) Kepala Subbagian merupakan jabatan pengawas dengan
eselon IV.a.
(5) Kepala Seksi merupakan jabatan pengawas dengan eselon
IV.a.

BAB VI
TATA KERJA

Pasal 27
(1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris,
Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Kepala
UPTD wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplikasi baik intern maupun antar unit
organisasi lainnya, sesuai dengan tugas pokok masing-
masing.
(2) Setiap pimpinan satuan unit kerja dilingkungan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu wajib
melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP).

Pasal 28...
-13-

Pasal 28
(1) Dalam hal Kepala Dinas tidak dapat menjalankan tugasnya
karena berhalangan, maka Kepala Dinas dapat menunjuk
Sekretaris atau salah seorang Kepala Bidang untuk mewakili
Kepala Dinas.
(2) Dalam hal Sekretaris tidak dapat menjalankan tugasnya
karena berhalangan, maka Kepala Dinas menunjuk salah
seorang Kepala Subbagian untuk mewakili Sekretaris.
(3) Dalam hal Kepala Bidang tidak dapat menjalankan tugasnya
karena berhalangan, maka Kepala Dinas menunjuk salah
seorang Kepala Seksi untuk mewakili Kepala Bidang.

Pasal 29
Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna masing-
masing pejabat dalam lingkungan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dapat mendelegasikan
kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat dibawahnya
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan

BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 31
Uraian tugas pemangku jabatan pimpinan tinggi pratama,
jabatan administrator, jabatan pengawas dan jabatan pelaksana
pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 32
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan
Bupati Aceh Barat Nomor 18 Tahun 2011 tentang Penjabaran
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Aceh Barat dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

Pasal 33...
-14-

Pasal 33
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Aceh Barat.
.

Ditetapkan di Meulaboh
pada tanggal 23 Desember 2016 M
23 Rabiul Awal 1438 H

Plt. BUPATI ACEH BARAT,

RACHMAT FITRI. HD

Diundangkan di Meulaboh
pada tanggal 23 Desember 2016 M
23 Rabiul Awal 1438 H

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN ACEH BARAT,

BUKHARI

BERITA DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2016 NOMOR 56


-1-

BAGAN ORGANISASI LAMPIRAN


DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU PERATURAN BUPATI ACEH BARAT
SATU PINTU NOMOR 56 TAHUN 2016
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN
MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KABUPATEN ACEH BARAT.

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUBBAGIAN UMUM DAN SUBBAGIAN PERENCANAAN
KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN

BIDANG PELAYANAN BIDANG PENGENDALIAN


BIDANG PENANAMAN MODAL PERIZINAN PENANAMAN MODAL

SEKSI PROMOSI PENANAMAN SEKSI PENGENDALIAN


SEKSI PELAYANAN
MODAL PENANAMAN MODAL

SEKSI PENGEMBANGAN IKLIM SEKSI DATA DAN


SEKSI PERIZINAN
PENANAMAN MODAL INFORMASI

SEKSI PENGADUAN

GARIS ATASAN LANGSUNG UPTD

GARIS PEMBINAAN

Anda mungkin juga menyukai