Anda di halaman 1dari 345

WALIKOTA PAGAR ALAM

PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM


NOMOR 37 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH
KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8
Tahun 2016 Tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam
perlu menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang Kedudukan, Susunan
Oranisasi, Tugas dan Fungsiserta Tata Kerja Kelurahan Kota Pagar Alam.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4115);
2. Undang-undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5494);
3. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 244 Tahun 2014, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015
tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5680;
5. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Ala m (Lembaran
Daerah Kota Pagar Ala m Tahun 2016 Nomor 8).

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT
DAERAH KOTA PAGAR ALAM.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam;
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah DPRD Kota Pagar
Alam;
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Ala m;
6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kota Pagar Alam;
7. Assisten adalah Assisten pada Sekretariat Daerah Kota Pagar Alam;

351
8. Bagian adalah Bagian pada Sekretariat Daerah Kota Pagar Ala m;
9. Subbagian adalah Subbagian pada Sekretariat Daerah Kota Pagar Alam;
10. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat Daerah
Kota Pagar Alam.

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang mempunyai tugas membantu Walikota dalam
penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas
Perangkat Daerah serta pelayanan administratif ;
2. Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari :
1. Sekretaris Daerah;
2. Assisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, membawahi :
a. Bagian Pemerintahan Dan Otonomi Daerah, membawahi :
1. Subbagia n Pemerintahan Umum
2. Subbagian Otonomi Daerah Dan Kerjasama
3. Subbagian Pertanahan Dan Perbatasan
b. Bagian Hukum membawahi :
1. Subbagia n Perundang -Undangan
2. Subbagian Batuan Hukum dan Hak Asasi Manusia
3. Subbagian dokumentasi Hukum Dan penyuluhan Hukum
c. Bagian Bina Kesejahteraan Sosial membawahi :
1. Subbagian Kesejahteraan dan Fasilitasi Pelayanan Dasar
2. Subbagian Bina Mental Dan Rohani
3. Subbagian Sosial Dan Budaya
3. Assisten II Bidang Perekonomilan Dan Pembangunan membawahi :
a. Bagian Perekonomian Dan Pembangunan membawahi :
1. Subbagian Perekonomian
2. Subbagian Pembangunan
3. Subbagian Monitoring Dan Evaluasi
b. Bagian Pengadaan Barang Jasa Pemrrintah membawahi :
1. Subbagian Pembinaan Pengadaan Barang / Jasa
2. Subbagian Pelaksanaan Pengadaan Barang /Jasa
3. Subbagian Pendukung Pengadaan Barang /Jasa
4. Assisten III Bidang Administrasi Umum, membawahi
a. Bagian Umum Dan Perlengkapan, membawahi
1. Subbagian Tata Usaha Dan Kepegawaian
2. Subbagian Protokol Dan Perialanan Dinas
3. Subbagian Rumah Tangga Dan Perlengkapan
b. Bagian Organisasi, membawahi :
1. Subbagian Kelembagaan Dan Analisis,Jabatan
2. Subbagian Akuntabilitas dan Pemberdayaan Aparatur
3. Subbagian Tatalaksana dan Pelayanan Publik
c. Bagian Administrasi Keuangan, membawahi :
1. Subbagian Anggaran
2. Subbagian Veriflkasi dan Perbendaharaan
3. Subbagian Akuntansi Dan Pelaporan
5. Kelompok Jabatan Fungsional;
6. Assisten berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah;
7. Bagian dipimpin oleh Kepala Bagian, berkedudukan dibawah dan bertanggungiawab kepada
Assisten;
8. Subbagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian;
9. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

352
kepada Kepala Bagian dalam pelaksanaan tugasnya secara operasional berordinasi dengan
Sub Bagian terkait;
10. Bagan susunan organisasi Sekretaria t Daerah tersebut pada lampiran Peraturan Walikota ini.

BAB IV
PENUABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Sekretariat Daerah
Pasal 4
Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok membantu Watikota dalam penyusunan kebijakan
dan pengkoordinasian administrative terhadap pelaksanaan tugas Perangkat daerah serta
pelayanan administratif.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada. pasal 4, Sekretaria t Daerah
mempunyai fungsi :
1 . Pengkoordinasian penyusunan kebijakan daerah;
2 . Pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan kerja perangkat daerah;
3 . Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah ;
4 . Pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada instansi daerah ;
5 . Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Bagian Kedua
Assisten I Bidang Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat
Pasal 6
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu
Sekretaris Daeraah dalam perumusan kebijakan, mengoordinasikan Bagian Pemerintahan, Bina
Kesejahteraan Sosial, Hukum serta Sekretariat DPRD dan Perangkat Daerah yang plelaksanaan
urusan pemerintahan bidang pendidikan, kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga,
kesehatan, sosial, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, Pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak, ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, tenaga
kerja, kearsipan dan perpustakaan, pemberdayaan masyarakat administrasi kependudukan dan
pencatalan sipil serta koordinasi kerukunan umat beragama.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, Assisten Bidang
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan kebijakan dan program di bidang pemerintahan, kesejahteraan
sosial dan penyusunan peraturan perundang-undangan;
b. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas dan program Perangkat Daerah sesuai
dengan pembidangan tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;
c. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan program Perangkat Daerah sesuai dengan
pembidangan tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;
d. Pelaksanaan pembinaan administrasi di bidang pemerintahan, kesejahteraan sosial dan
penyusunan peraturan perundang-undangan; dan
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan ole h Atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 8
Bagian Pemerintahan Dan Otonomi Daerah mempunyai tugas pokok membantu Assisten Bidang
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dalam perumusan kebijakan, mengoordinasikan
pelaksanaan tugas dan fungsi, pemantauan dan evaluasi program kegiatan dan
penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi dan sumber daya di bidang pemerintahan dan
administrasi kewilayahan yang meliputi kecamatan dan kelurahan, aparatur pemerintahan dan
otonomi daerah, serta fasilitasi sekretariat pengelolaan perbatasan dan kerjasama yang
berkaitan dengan batas wilayah.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 8, Bagian Pemerintahan
Dan Otonomi Daerah mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan di bidang administrasi pemerintahan, otonomi

353
daerah administrasi pertanahan dan administrasi kewilayahan;
b. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program kegiatan serta petunjuk teknis pelaksaan
di bidang administrasi pemerintahan, otonomi daerah administrasi pertanahan dan
administrasi kewilayahan;
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pernerintahan di bidang administrasi
pemerintahan, otonomi daerah administrasi pertanahan dan administrasi kewilayahan;
d. Pelaksanaan pembinaan administrasi pemerintahan, otonomi daerah administrasi pertanahan
dan administrasi kewilayahan;
e. Pelaksanaan proses administrasi perijinan perjalanan dinar luar negeri bagi pejabat dan
pegawai pemerintah daerah, pimpinan serta anggota DPRD; dan
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 10
Subbagian Pemerintahan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian
Pemerintahan Dan Otonomi Daerah dibidang pemerintahan umum.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 10, Subbagian
Pemerintahan Umum mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja Sub Bagian Pemerintahan Umum sebagal bahan
untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan sesuai dengan bidang tugasnya;
b. Penyiapan bahan pemantauan dan pelaporan perumusan kebijakan dan penyusunan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD);
c. Penyiapan bahan fasilitasi pembentukan kawasan khusus bencana, kebakaran, serta
gangguan ketentraman dan ketertiban;
d. Penyiapan bahan analisis data, perumusan kebijakanjakan petunjuk pelaksanaan, laporan
pelaksanaan dan pemantauan tentang pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas
pembantuan ;
e. Penyiapan perumusan perumusan kebijakan pengembangan kapasitas dan evaluasi kinerja
daerah serta perangkat Kecamatan;
f. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitas penanganan penanganan permasalahan
termasuk pemerintahan termasuk pemerintahan kecamatan;
g. Penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan koordinasi
penyeenggaraan pernerinlahan umum;
h. Penyiapan bahan yang diperiukan dalam rangka koordinasi pencalonan dan pengangkatan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
i. Penyiapan perumusan keijakan dan fasilitasi kemitraan eksekutif dan legislative;
j. Pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berhubungan dengan pembinaan
perangkat Kecamatan dan Kelurahan ;
k. Pembinaan terhadap Kecamatan dan Kelurahan;
l. Penginventarisasian permasala han yang berhubungan dengan urusan pembinaan perangkat
Kecamatan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah termasuk membuat tindak
lanjut pemeriksaan internal dan eksternal;
m. Plaksanaan admin istrasi bagian;
n. Pelakanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 12
Subbagian Otonomi Daerah Dan Kerjasama mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bagian Pemerintahan Dan Otonomi Daerah dibidang otonomi dan kerjasama.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimraksud pada pasal 12, Subbagian Otonomi
Daerah Dan Kerjasama, mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyiapan koordinasi dan pembinaan di bidang administrasi kepala daerah;
b. Pelaksanaan penyusunan petuniuk pelaksanaan di bidang administrasi Walikota, Wakil
Walikota dan anggota legislatif;
c. Pelaksanaan penyusunan konsep pengusulan tentang peresmian pemberhentian dan
peresmian pengangkatan anggota/pimpinan DPRD Kota hasil pemilihan umum serta
peresmian pemberhenntia n dan peresmian pengangkatan pengganti antar waktu
anggota/pimpinan DPRD Kota;
d. Penyusunan pertanggungjawaban akhir masa jabatan Walikota;

354
e. Pelaksanaan penyusunan konsep Surat rekomendasi isin kunjungan ke luar negeri bagi
Walikota dan anggota legislatif kota;
f. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan evaluasi di bidang administrasi Walikota dan Wakil
Walikota, anggota legislatif ;
g. Pelaksanaan Pengumpulan bahan sosialisasi, konsultasi, supervisi, koordinasi, monitoring
dan evaluasi program otonomi daerah kota;
h. Penyiapan analisis, pelaksanaan, monitoring serta evaluasi kegiatan otonomi daerah kota;
i. Penyiapan bahan rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota;
j. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam Forum Asosiasi pemerintah Kota Seluruh
Indonesia;
k. Penyusunan perencanaan teknis operasional pengembangan kerjasama dan pelayanan
hubungan antar lembaga;
l. Penyusunan rumusan kebijakan teknis pcngembangan kerjasama dan pelayanan hubungan
antar lembaga pemerintah daerah dengan pemerintah daerah lainnya, pemerintah provinsi
dan lembaga lainnya baik dalam negeri maupun luar negeri,
m. Pelaksanaan pengelolaan administrasi dalam penyelenggaraan pengembangan kerjasama
dan pelayanan hubungan antar lembaga pemerintah daerah dengan pemerintah pusat,
pemerintah provinsi dan lembaga lainnya baik dalam maupun luar negeri.
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
o. Penyiapan bahan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan Peringatan Hari Jadi provinsi dan
Kota;
p. Pelakanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 14
Subbagian Pertanahan Dan Perbatasan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
bagian Pemerintahan Dan Otonomi Daerah dibidang pertanahan dan perbatasan.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 14, Subbagian pertanahan
dan Perbatasan mempunyai fungsi
a . Penyiapan bahan pemberian bimbingan, perumusan kebijakan dan koordinasi
penyelenggaraari administrasi wilayah pemerintahan, supervisi, pembinaan dan sosialisasi
pemberian nama-nama geografis toponimi/rupabumi dan pertanahan;
b . Penyiapan bahan fasilitasi pcnyelesaian perselisihan di bidang pertanahan;
c . Penyiapan bahan fasilitasi penataan batas wilayah administrasi pemerintahan kota;
d . Penyiapan bahan penyelesaian Aset Bekas Milik Asing;
e . Penyusunan perencanaan teknis operasional fasilitasi pelayanan administrasi pertanahan dan
penataan batas wilayah;
f . Pengusulan dan pelaksanaan perubahan batas kota, nama dan pemindahan ibukota daerah;
g . Perumusan kebijakan penetapan pelaksanaan perbatasan kecamatan dan kelurahan
h . Pengkodrdinasian pelayanan izin lokasi pertanahan sesuai dengan ketentuaan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
i . Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pengembangan wilayah perbatasan;
j . Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam melakukan survey, pengukuran dan
pemetaan;
k . Perencanaan penggunaan tanah untuk wilayah daerah;
l . Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 16
Bagian Hukum mempunyai tugas membantu Assisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat dalam perumusan kebijakan, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi,
pemantauan dan evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan teknis
administrasi dan sumber daya di bidang produk hukum dan telaahan hukum, penyusunan
peraturan perundang-undangan, bantuan hukum, dokumentasi dan, informasi hukum serta
penyuluhan hukum.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 16, Bagian Hukurn
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program kerja Bagian Hukum;
b. Penyusunan bahan kebijakan pemerintah kota dalam lingkup penyusunan peraturan

355
perundang-undangan, pembentukan peraturan daerah, peraturan walikota,keputusan
walikota, instruksi walikota dan pengkajian hukum, bantuan hukum dan hak asasi manusia,
serta administrasi dokumentasi, penyuluhan hukum dan evaluasi hukum;
c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah lingkup penyusunan
peraturan perundang-undangan, pembentukan peraturan daerah, peraturan walikota,
keputusan walikota, instruksi walikota dan pengkajian hukum, bantuan hukum dan hak asasi
manusia, serta administrasi dokumentasi, penyuluhan hukum dan evaluasi hukum;
d. Pelaksanaan penyusunan-peraturan perundang-undangan, pembentukan peraturan daerah,
peraturan walikota, keputusan walikota , issntruksi walikota dan pengkajian hukum, bantuan
hukum dan hak asasi manusia, serta administrasi dokumentasi, penyuluhan hukum dan
evaluasi hukum;
e. Pelaksanaan konsultasi, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan peraturan perundang-
undangan, pembentukan peraturan daerah, peraturan walikota, keputusan wa likota,
instruksi walikota dan pengkajian hukum, bantuan hukum dan hak asasi manusia , serta
administrasi dokumentasi, penyuluhan hukum dan evaluasi hukum;
f. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pela poran kegiatan penyusunan peraturan perundang-
undangan, pembentukan peraturan daerah, peraturan walikota, keputusan walikota
instruksi walikota dan pengkajian hukum, bantuan hukum dan hak asasi manusia, serta
administrasi dokumentasi, penyuluhan hukum dan evaluasi hukum;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 18
Subbagian Perundang - Undagan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagiari
Hukum dibidang perundang – undangan.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 18, Subbagian Perundang
- Undangan mempunyai fungsi :
a . Penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan pembahasan rancangan produk hukum kota
yang berslifat pengaturan (regeling);
b . Penyiapan bahan penyusunan dan dan pelaksanaan pembahasan rancangan produk hukum
kota yang bersifat penetapan (beschikking);
c . Penyiapan bahan dan pelaksanaan fasilitasi kegiatan program pembentukan peraturan
daerah;
d . Penyiapan bahan dan pelaksanaan fasilitas kegiatan penyelarasan rancangan peraturan
daerah;
e . Penyiapan bahan penerbitan lembaran daerah dan berita daerah;
f . Penyiapan dan penguryipulan bahan telaahan, pertimbangan dan pengkajian produk hukum;
g . Penyiapan bahan harmonisasi produk mengikuti proses penyusunan rancangan peraturan
Daerah dengan pihak DPRD Kota ;
h . Penyiapan bahan penyusunan pengundangan produk hukum;
i . Pelaksanaan penelitian bahan peraturan perundang-undangan, pembentukan peraturan
daerah, peraturan walikota dan instruksi walikota;
j . Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 20
Subbagia n Bantuan Hukum Dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bagian Hukum dibidang bantuan hukum dan hak asasi.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 20, Subbagian Bantuan
Hukum Dan Hak Asasi mempunyai fungsi :
a. Penyiapan, pengumpulan dan penginventarisasian bahan-bahan dalam penyelesaian hukum;
b. Pelaksanaan evaluasi sengketa hukum sebagai akibat pelaksanaan peraturan daerah dan
peraturan perundang-undangan lainnya;
c. Pelaksanaan pemberian bantuan dan perlindungan hukum kepada semua unsur di
lingkungan Pemerintah Kota dalam hubungan kedinasan;
d. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pertimbangan hukum dan hak asasi manusia kepada
unsur pemerintah yang bermasalah dalam melaksanakan tugas;
e. Pelaksanaan monitoring permasalahan hukum dan hak asasi manusia serta penyelesaiannya
kepada unsur pemerintah kota Pagar Alam dalam melaksanakan tugas;

356
f. Pelaksanaan evaluasi penyelesaian bantuan hukum yang timbul kepada unsur pemerintah
kota Pagar Alam dalam melaksanakan tugasnya.;
g. Pelaksanaan konsultasi dengan semua instansi dalam rangka pemberian pertimbangan dan
bantuan hukum;
h. Pelaksanaan perumusan kebijakan di bidang pemajuan hak asasi manusia; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan ole h atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 22
Subbagian Dokumentasi Hukum Dan Penyuluhan Hukum mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bagian Hukum dibidang dokumentasi hukum dan penyuluhan hukum
Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 23, Subbagian
dokumentasi Hukum Dan Penyuluhan Hukum mempunyai fungsi :
a . Penghimpunan dan pelaksanaan dokumentasi produk hukum, lembaran daerah dan
mengatur penyebaran dokumentasi hukum dan informasi hukum;
b . Pelaksanaan inventarisasi, penggandaan, dan publikasi produk hukum kepada instansi yang
membutuhkan;
c . Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembuatan dan pengembangan jaringan
dokumentasi dan informasi hukum;
d . Pelaksanaan penyimpanan dan pemeliharaan produk-produk hukum;
e . Pelaksanaan penyuluhan hukum terhadap permasalahan Hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku kepada masyarakat dan aparatur negara;
f . Pelaksanaan koordinasi pembinaan dan petunjuk teknis pengelolaan dokumentasi dan
lnformasi hukum; dan
g . Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 24
Bagian Bina Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas membantu Assisten Bidang Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan pelaksanaan tugas
dan fungsi, monitoring dan evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan,
administrasi dan sumber daya di bidang pendidikan, kebudayaan, pariwisata, kepemudaan dan
olahraga, kesehatan, sosial, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, serta koordinasi
kerukunan umat beragama.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 25, Bagian Bina
kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pendidikan,
kebudayaan, pariwisata, kepemudaan dan olahraga, kesehatan, sosial, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, serta koordinasi kerukunan umat beragama;
b. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program kegiatan serta petunjuk teknis
pelaksanaan urusan pemerintahan bidang pendidikan, kebudayaan, pariwisata, kepemudaan
dan olahraga, kesehatan, sosial, pengendalian penduduk, dan, keluarga berencana, serta
koordinasi kerukunan umat beragama;
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelengaraan urusan pemerintahan bidang
pendidikan, kebudayaan, pariwisata, kepemudaan dan olahraga, kesehatan, sosial,
pengendalia n penduduk dan keluarga berencana, serta koordinasi kerukunan umat
beragama;
d. Pelaksanaan pembinaan administrasi penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
pendidikan, kebudayaan, pariwisata, kepemudaan dan olahraga, kesehatan, sosial,
pengendalian penduduk dan keluarga berencana, serta koordinasi kerukunan umat
bcragama;
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya;

Pasal 26
Subbagian Kesejahteraan Dan Fasilitasi Pelayanan Dasar mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagia n tugas Bagian Bina Kesejahteraan Sosial dibidang kesejahteraan dan fasilitasi pelayanan
dasar;

357
Pasal 27
Untuk mela ksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 26, Subbagian
Kesejahteraan Dan Fasilitasi Pelayanan Dasar mempunyai fungsi :
a. Penyusunan Rencana Kerja Sub bagian kesejahteraan dan fasilitasi pelayanan dasar.
b. Pelaksanaan dan penyiapan bahan kebijakan dan petunjuk teknis pembinaan kesejahteraan
dan fasilitasi pelayanan dasar.
c. Pemberian saran/ pertimbangan kepada atasan tenting langkah - langkah tindakan yang
akan diambil dalam pelaksanaan tugasnya.
d. Penyiapan bahan pengkoordinasian, pembinaan dan pemantauan pelaksanaan kebijakan
dibidang kesejahteraan dan fasilitasi pelayanan dasar.
e. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait.
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 28
Subbagian Bina Mental dan Rohani mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bagian Bina Kesejahteraan Sosial di bidang bina mental dan rohani.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 28, Subbagian Bina Mental
dan Rohani mempunyai fungsi
a. Penyusunan rencana kerja Sub Bagian Bina Mental Dan Rohani;
b. Pelaksanaan program kegiatan dibidang pembina.an mental dan rohani;
c. Fasilitasi bantuan sosial kepada lembaga keagamaan. ;
d. Pelaksanaan koordinasi dibidang keagamaan;
e. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam pemecahan persoalan dibidang mental
dan kerohanian;
f. Pengkoordinasian peningkatan kualitas sarana prasarana keagamaan;
g. Pengkoordinasian dan penyelenggaraan kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PBHI), MTQ,
urusan haji dan kegiatan keagamaan lainnya;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 30
Subbagian Sosial Dan Budaya mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian
Bina Kesejahteraan Sosial dibidang sosial dan budaya.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 30, Subbagian Sosial Dan
Budaya mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengumpulan, analisis data, perumusan dan pelaksanaan program kegiatan
dibidang sosial dan kebudayaan;
b. Penyiapan bahan konsep kebijakan pembinaan, dibidang sosial dan budaya;
c. Pengkoordinasian kegiatan dibidang sosial dan budaya;
d. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi dalam kegiatan penyelenggaraan sosial dan budaya;
e. Pelaksanaan koordinasi dala m pemberian bantuan untuk kegiatan sosial dan budaya;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga
Assisten II Bidang Perekonomian Dan Pembangunan
Pasal 32
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas membantu Sekretaris ,
Daerah dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi,
monitoring dan evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan, administrasi dan
sumber daya di bidang perekonomian dan sumber daya alam, infrastruktur dan administrasi
pembangunan dan layanan pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah serta Perangkat
Daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang pangan, perindustrian, perdagangan,
koperasi usaha kecil dan menengah, penanaman modal, pertanian, kehutanan, perikanan,
lingkungan hidup, energi dan sumber daya alam, pekerjaan umum dan penataan ruang,
perumahan rakyat dan kawasan permukiman, pertanahan, perhubungan, komunikasi dan
informatika, statistik dan persandian serta urusan penunjang bidang perencanaan, penelitian
dan pengembangan.

358
Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaiman, dimaksud pada pasal 32, Assisten II Bidang
Perekonomian Dan Pembangunan meny elenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan kebijakan dan program di bidang perekonomian, sumber daya
alam, infrastruktur, administrasi pembangunan dan layanan pengadaan barang dan jasa
pemerintah kota;
b. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas dan program Perangkat Daerah sesuai
dengan pembidangan tugas Asisten Perekonomian Dan Pembangunan;
c. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan program Perangkat Daerah sesuai dengan
pembidangan tugas Asisten Perekonomian Dan Pembangunan;
d. Pelaksanaan pembinaan administrasi di bidang perekonomian, sumber daya alam,
infrastruktur, administrasi pembangunan serta pengadaan barang dan jasa pemerintah kota;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 34
Bagian Administrasi Perekonomian Dan Pembangunan mempunyai tugas membantu Asisten
Bidang Perekonomian dan Pembangunan dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan
pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring dan evaluasi program kegiatan dan
penyelenggaraanpembinaan, administrasi dan sumber daya di bidang pangan, perindustrian,
perdagangan, koperasi usaha kecil dan menengah, penanaman modal, pertanian, kehutanan,
perikanan, lingkungan hidup, energi dan sumber daya alam, pekerjaan umum dan penataan
ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman, pertanahan, perhubungan, komunikasi dan
informatika, statistik persandian pembangunan, administrasi pelaksanaan dan kebijakan
pembangunan, analisis makro ekonomi, sarana perekonomian dan BUMD, dan pengembangan
teknologi.

Pasal 35
Untuk mela ksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 34, Bagian Administrasi
Perekonomia n Dan Pembangunan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pangan, perindustrian,
perdagangan, koperasi usaha kecil dan menengah, penanaman modal, pertanian,
kehutanan, perikanan, lingkungan hidup, energi dan sumber daya alam, pekerjaan umum
dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman, pertanahan,
perhubungan, komunikasi dan informatika, statistik, persandian, pembangunan, administrasi
pelaksanaan dan kebijakan pembangunan, analisis makro ekonomi, sarana perekonomian
dan BUMD , dan pengembangan teknologi
b. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan penyusunan program kegiatan serta petunjuk teknis
pelaksanaan urusan pemerintahan bidang pangan, periodustrian, perdagangan, koperasi
usaha kecil dan menengah, penanaman modal, pertanian, kehutanan, perikanan, lingkungan
hidup, energi dan sumber daya alam, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan
rakyat dan kawasan permukiman, pertanahan, perhubungan, komunikasi dan informatika,
statistik , persandian , pembangunan, adm inistrasi pelaksanaan dan kebijakan
pembangunan, analisis makro ekonomi, sarana perekonomian dan BUMD , dan
pengembangan teknologi ;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi usaha kecil dan menengah, penanaman
modal, pertanian, kehutanan, perikanan, lingkungan hidup, energi dan sumber daya alam,
pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman,
pertanahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, statistik, persandian, pembangunan,
administrasi pelaksanaan dan kebijakan pembangunan, analisis makro ekonomi, sarana
perekonomia n dan BUMD, dan pengembangan teknologi;
d. Pelaksanaan pembinaan administrasi penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pangan,
perindustrian, perdagangan, koperasi usaha kecil dan menengah, penanaman modal,
pertanian, kehutanan, perikanan, lingkungan hidup, energi dan sumber daya alam,
pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman,
pertanahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, statistik, persandian, pembangunan,
administrasi pelaksanaan dan kebijakan pembangunan, analisis makro ekonomi, sarana
perekonomian dan BUMD , dan pengembangan teknologi;
e. Pengumpulan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan pelaksanaan koordinasi
dalam penyusunan program tahunan pembangunan daerah;
f. Pelaksanaan pengendalian administrasi ekonomi dan pembangunan, evaluasi dan pelaporan

359
pelaksanaan pembangunan daerah, yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), bantuan pembangunan dan dana pembangunan yang sah lainnya;
g. Penyiapan dan pengumpulan bahan serta pengadministrasian program bantuan
pembangunan dari pemerintah pusat, pemerintahan provinsi dan bantuan pihak ketiga;
h. Sistematis, identifikasi dan klasifikasi permasalahan yang timbul dalam bidang pembangunan
guna solusi pemecahan masalah;
i. Pembuatan dan penyusunan laporan pembangunan daerah secara berkala dan hasil
pelaksanaan tugasnya kepada atasan;
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya.

Pasal 36
Subbagian Perekonomian rnempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian
Administrasi Perekonomian Dan pembangunan di bidang perekonomian.

Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 37, Subbagian
Perekonomian mempunyai fungsi
a. Penyusunan program kerja Subbagia n Perekonomian;
b. Pelaksanaan usaha kegiatan peningkatan sarana dan prasarana perekonomian rakyat;
c. Pemantauan perkembangan terhadap pinjaman modal yang diberikan ole h pemerintah;
d. Pelaksanaan koordinasi, dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
e. Pengumpulan bahan pelaksanaan koordinasi dan penyusunan kebijakan dibidang produksi
dan pemasaran sumber daya alam;
f. Pengumpulan bahan, pengolahan data dan penyusunan rencana kegiatan produksi dan
pemasaran sumber daya alam;
g. Pengumpulan bahan pelaksanaan koordinasi dan penyusunan kebijakan produksi dan
pemasaran sumber daya alam;
h. Pengumpulan bahan pelaksanaan pembinaan dibidang produksi dan pemasaran sumber
daya alam;
i. Pengumpulan bahan pelaksanaan pcngawasan, evaluasi dan pelaporan dibidang produksi
dan pemasaran sumber daya alam;
j. Pemberian saran pertimbangan kepada atasan tentang langkah/tindakan yang perlu diambil;
dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 38
Subbagian Pembangunan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian
Administrasi Perekonomian dan Pembangunan di bidang pembangunan.

Pasal 39
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 38,Subbagian
Pembangunan mempunyai fungsi :
a. Pembuatan perencanaan dan penyusunan program kerja pada Sub Bagian Pembangunan;
b. Penghimpunan dan mensistimatika permasalahan dan skala prioritas program
pembangunan daerah;
c. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pembangunan
Berta pengendaliannya;
d. Pelaksanaan monitoring dan pengawasan kegiatan pembangunan yang bersifat fisik dan
non fisik;
e. Pelaksanaan estimasi permasalahan dan pemecahan masalah dibidang tugasnya;
f. Pelaksanaan hubungan kerja dengan bagian lain yang terkait dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugasnya;
g. Pelaksanan pemantauan terhadap perkembangan dan pengendalian pelaksanaan program
dan kegiatan-kegiatan pembangunan;
h. Pengumpulan dan penghimpunan data informasi dari hasil pelaksanaan pembangunan
daerah Untuk disusun menjadi bahan dokumentasi pembangunan;
i. Pegelolaan dan penyusunan data hasil pelaksanaan program pembinaan pembangunan;
j. Pelaksanaan pemantauan dan koordinasi dibidang energi, geologi, ketenagalistrikan, energi
baru terbarukan bidang air tanah dan air permukaan;
k. Pengumpulan bahan pelaksanaan koordinasi dan penyusunan kebijakan dibidang
penggalian dan pengelolaan sumber daya alam;

360
l. Pembuatan dan penyusunan aporan
l secara berkala tentang hasil pelaksanaan tugasnya
kepada atasan langsung;
m. Pemberian saran/pertimbangan kepada atasan tentang la ngkah/tindakan yang akan diambil
dalam pelaksanaan tugas; dan
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 40
Subbagian Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bagian Administrasi perekonomian dan Pembangunan di bidang monitoring dan evaluasi.

Pasal 41
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 38, Subbagian Monitoring
dan Evaluasi mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja Subbagian Monitoring dan Evaluasi;
b. Penyelenggaraan koordinasi, monitoring dan mengevaluasi kebijakan Kepala Daerah
dibidang perekonomian;
c. Pelaksanaan penilaian dan evaluasi kegiatan yang berhu bungan dengan pembangunan;
d. Pelaksanaan proses fasilitasi pembuatan penerbitan Surat lzin Mendirikan Bangunan (IMB);
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan perekonomian rakyat di
bidang permodalan;
f. Pemantauan Harga Sembilan Bahan pokok (Sembako); memantau pelaksanaan penyaluran
Beras Rakyat Miskin (Raskin); memantau Harga Eceran Tertinggi (HET); memantau harga
Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG dan Pelumas;
g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan hasil pemantauan pelaksanaan penyaluran dan
penyediaan Sembilan Bahan hasil pelaksanaan pembangunan daerah untuk disusun menjadi
bahan dokumentasi pembangunan;
h. Pegelolaan dan penyusunan data hasil pelaksanaan progaram pembinaan pembangunan;
i. Pelaksanaan pemantauan dan koordinasi dibidang energi, geologi, ketenagalistrikan, energi
baru terbarukan bidang air tanah dan air permukaan;
j. Pengumpulan bahan pelaksanaan koordinasi darn penyusunan kebijakan dibidang
penggalia n dan pengelolaan sumber daya alam;
k. Pembuatan dan penyusunan laporan secara berkala tentang hasil pelaksanaan tugasnya
kepada atasan langsung;
l. Pemberian saran/pertimbangan kepada atasan tentang langkah/tindakan yang akan diambil
dalam pelaksanaan tugas; dan
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 40
Subbagian Monitoring Dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bagian Administrasi Perekonomian dan Pembangunan di bidang monitoring dan evaluasi.

Pasal 41
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 38, Subbagian Monitoring
dan Evaluasi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program kerja Subbagian Monitoring dan Evaluasi;
b. Penyelenggaraan koordinasi, monitoring dan mengevaluasi kebijakan Kepala Daerah
dibidang perekonomian;
c. Pelaksanaan penilaian dan evaluasi segala usaha kegiatan yang berhubungan dengan
masalah pembangunan;
d. Pelaksanaan proses rasilitasi pembuatan penerbitan Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan perekonomian rakyat
dibidang permodala n;
f. Pemantauan Harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako); memantau pelaksanaan penyaluran
Beras Rakyat Miskin (Raskin); memantau Harga Eceran Tertinggi (HET); memantau harga
Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG dan Pelumas;
g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan hasil pemantauan pelaksanaan penyaluran dan
penyediaan Sembilan Bahan Pokok (Sembako); Beras Rakyat Miskin (Raskin); Harga Eceran
Tertinggi (HET); Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG dan Pelumas;
h. Penelitian dan evaluasi persyaratan perizinan perusahaan baik masyarakat maupun perizinan
perorangan;
i. Pelaksanaan evaluasi dan pemberian saran atau rencana terripat industri perusahaan daerah;

361
j. Penyelenggaraan koordinasi, monitoring dan mengevaluasi pengendalian inf lasi daerah;
k. Pelaksanaan evaluasi dan penelitian persyaratan perizinan dan perpanjangan Surat Izin
Reklame; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dari fungsinya.

Pasal 42
Bagian pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mempunyai tugas membantu Asisten Bidang
Perekonomian dan Pembangunan dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan
pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring dan evaluasi program kegia tan dan penyelenggaraan
pembinaan teknis, administrasi dan sumber daya di bidang pengadaan barang/jasa.

Pasal 43
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 42, Bagia n Pengadaan
Barang/Jasa pemerintah mempunyai fungsi :
a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah;
b. Memberikan pembinaan di bidang pengadaaan barang/ jasa pemerintah;
c. Melaksanakan pengadaaan barang/jasa pemerintah;
d. Mendukung pelaksanaan/pengelolaan sistem infomasi pengadaan barang/jasa pemerintah;
e. Mengawasi seluruh kegiatan pengadaan barang / jasa pemerintah Kota Pagar Alam dan
melaporkan apabila ada penyimpangan dan / atau indikasi penyimpangan;
f. Membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/ jasa
pemerintah kepada Walikota;
g. Menugaskan /menempatkan / memindahkan anggota kelompok kerja dengan beban kerja
pada setiap kelompok kerja pengadaan dan untuk pejabat pengadaan yang telah diusulkan
dan ditetapkan oleh pengguna anggaran / kuasa pengguna anggaran;
h. Mengusulkan Pemberhentian nggota kelompok kerja yang telah ditugaskan di bagian
pengadaan barang/jasa pemerintah kepada pengguna anggaran / kuasa pengguna anggaran
walikota apabila terbukti melakukan pelanggaran peraturan perundang- undangan;
i. Kepala bagian dapat merangkap dan bertugas sebagai anggota kelompok kerja pengadaan
apabila memilki sertifikat keahlian pengadaan barang /Jasa sesuai dengan kompetensi yang
dipersyaratkan ;
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 44
Sub Bagian Pembinaan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah mempunyai tugas membantu
Bagian Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah di bidang pembinaan pengadaan barang/jasa
pemerintah.

Pasal 45
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 44, Sub Bagian Pembinaan
Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah mempunyai Fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan terhadap seluruh pemangku kepentingan pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Kota Pagar Alam, dim ulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya
seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa;
b. Pelaksanaan bimbingan teknis kepada seluruh pelaku pengadaan barang/jasa pemerintah,
termasuk penyedia barang/jasa terkait subtansi hukum dan teknis pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah dan penggunaan seluruh system informasi pengadaan barang/jasa
pemerintah, termasuk SIRUP, SPSE, e-katalog, e-monev, SlKap dan lain-lain;
c. Pelaksanaan Advokasi dan/atau pendampingan (termasuk pemberian rekomendasi) meliputi
penyusunain rencana umum pengadaan penyusunan rencana pelaksanaan pengadaan,
pelaksanaan kontrak, termasuk penyelesaian sengketa pelaksanaan kontrak, pelaksanaan
serah terima pekerjaan dan Pelaksanaan pengadaan barang/jasa di kelurahan;
d. Kepala sub bagian pembinaan pengadaan barang/jasa dapat merangkap dan bertugas
sebagai anggota kelompok kerja pengadaan apabila memiliki sertifikat keahlian pengadaan
barang/jasa sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan
e. Pembinaan sumber daya manusia bersama instansi berwenang lainnya meliputi pembinaan
pejabat fungsional pelaksana pengadaan barang/jasa pemerintah dan kompetensi para
pengelola pengadaan barang/jasa pemerintah, termasuk koordinasi pelaksanaan pelatihan
dan uji kompetensi pengadaan barang/jasa pemerintah;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

362
Pasal 46
Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa pemerintah mempunyai tugaaas membantu
bagian pengadaan barang / jasa pemerintaah.

Pasal 47
Untuk melaksanaka n tugas pokok sebagaimana dimaksuci pada pasal 46, Sub Bagian
Pelaksanaan Pengadaan Baring / Jasa Pemerintah met-npunval fungsi :
a. Pemilihan penyedia barang/jasa melalui pelelangan, seleksi, penunjukan
langsung dan/atau pengadaan langsung;
b. Pemilihan penyedia barang/jasa melalui mekanisme kerjasama pemerintah
dengan badan usaha;
c. Pemilihan penyedia barang/jasa yang dananya bcrsumber dari PHLN
dan/atau hibah;
d. Pemilihan penyedia barang/_jasa untuk masuk dalam katalog elektronik, sejak
proses pra katalog elektron ik sampai dengan proses pasca katalog elektronik; dan
e. P e r e n c a n a a n d a n p e l a k s a n a a n k o n t r a k p e n g a d a a n barang/jasa
pemerintah bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang tidak memiliki sumber
daya manusia yang, m e m i l i k i k o m p e t e n s i y a n g d i b u t u h k a n , d a l a m h a l
diminta oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah tcrsebut;
f. Penyampaian hasil pemilihan dan salinan dokumen p e m i l i h a n p e n y e d i a
b a r a n g / j a s a y a n g t e l a h dilaksanakan oleh panitia Kelompok Kerja (Pokja)
kepada Kepala Bagian untuk disampaikan kepa da Pejabat Pembuat komitmen
(PPK);
g. P e n y u s u n a n l a p o r a n m e n g e n a i p r o s e s p e n g a d a a n barang/jasa pemerintah
kepada Kepala Bagian;
h. Kepala Sub Bagian Pclaksanaan pengadaan Barang/Jasa dapat merangkap
dan bertugas sebagai anggota kelompok kerja pengad aan apabila memiliki
sertifikat keahlian pengadaan barang;
i. Pemberian pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan barang/jasa
yang dilaksanakan oleh kelompok kerja kepada Kepala Bagian;
j. P e l a k s a n a a n t u g a s l a i n y a n g d i b e r i k a n o le h a t a s a n sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Pasal 48
Sub Bagian Pendukung Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah mempunyai tugas membantu
Bagian Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah di bidang dukungan pengadaan barang / jasa
pemerintah.

Pasal 49
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 48, Sub Bagian Pendukung
Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah mempunyai fungsi :
a . Pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan, dan rumah
tangga bagian Pengadaan Barang / Jasa. ;
b . Pengembangan kapasistas kelembagaan pengadaan barang/ pemerintah;
c . Perencanaan dan penyusunan strategic pengadaan barang/jasa pemerintah;
d . Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah;
e . Pelayanan hukum bagi personil kelembagaan pengadaan barang/jasa pemerintah;
f . Pengelolaan seluruh sistem infomasi pengadaan barang/jasa pemerintah, termasuk SIRUP,
SPSE, e-katalog, e-money, SIKap dan lain -lain ;
g . Pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik;
h . Pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna seluruh sistem informasi pengadaan
barang/jasa pemerintah; dan
i . Kepala. Sub Bagian PcndLikung Pengadaan Barang/Jasa dapat 'merangkap dan bertugas
sebagai anggota kelompok kerja, pengadaan apabila memiliki scrtifikal keahlia.n pengadaan
barang;
j . Pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh kantor kelembagaan pengadaan
barang/jasapemerintah ;
k . Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

363
Bagian Keempat
Assisten III Bidang Administrasi Umum
Pasal 50
Assisten III Bidang Adm inistrasi Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam
perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan program, pelayanan administrasi, pemantauan,
dan evaluasi di bidang umum, perlengkapan, keuangan dan kepegawaian, kehumasan dan
keprotokolan, tata usaha pimpinan, pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan, dan dukungan
penyelenggaraan pemeritahan daerah serta perangkat daerah yang melaksanakan urusan
penunjang bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan , keuangan serta perangkat daerah
yang melaksanakan fungsi pengawasan.

Pasal 51
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 50, Assisten III Bidang
Administrasi Umum, menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan kebijakan dan program di bidang umum perlengkapan, keuangan
dan kepegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan, bidang hubungan masyarakat dan
keprotokolan, serta tata usaha pimpinan;
b. Pelaksanaan koordinasi, penyelenggaraan tugas dan program Perangkat Daerah scsuai
dengan pembidangan tugas Asisten Administrasi Umum;
c. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan program Perangkat Daerah sesuai dengan
pembidangan tugas Asisten Administrasi Umum;
d. Pelaksanaan pembinaan administrasi di bidang umum perlengkapan, keuangan dan
kepegawa ian, organisasi dan ketatalaksanaan, hubungan masyarakat dan keprotokolan,
serta tata usaha pimpinan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 52
Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas membantu Asisten III Bidang Administrasi
Umum dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi,
monitoring dan evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan teknis , administrasi
dan sumber daya di bidang tata usaha kepegawaian, protokol, perjalanan dinas, rumah tangga,
dan perlengkapan

Pasal 53
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 52, Bagian Umum dan
Perlengkapan, menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan urusan tata usaha, kepegawaian, protokol,
perjalanan dinas , rumah tangga , dan perlengkapan;
b. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program kegiatan serta petunjuk teknis
pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, protokol, perjalanan dinas, rumah tangga,
dan perlengkapan;
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyclenggaraa.n urusan tata usaha ,kepegawaian,
protokol, perjalanan dinas , rumah tangga , dan perlengkapan;
d. Pelaksanaan pembinaan teknis, administrasi serta sumber daya urusan tata usaha,
kepegawaia n, protokol, perjalanan dinas , rumah tangga, dan perlengkapan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 54
Sub Bagian Testa Usaha Dan kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bagian Umum Dan Perlengkapan di bidang tata usaha dan kepegawaian.

Pasal 55
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 54, Sub Bagian Tata
Usaha Dan Kepegawaian, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan program kerja Sub Bagian Tata Usaha dan dan Kepegawaian;
b. Pemberian pelayanan, pengaturan surat menyurat kepada seluruh satuan kerja dilingkungan
Sekretariat Daerah;
c. Pengaturan penggunaan stempel jabatan, Walikota dan Sekretariat Daerah;
d. Pelaksanaan pembinaan kearsipan dilingkungan Sekretariat Daerah;
e. Penyusunan naskah pidato kepada daerah;
f. Pelaksanaan pengiriman, penerimaan berita telekomunikasi, dan memelihara alat-alat

364
informasi lainnya;
g. Pengaturan jaringan komunikasi dan mengawas kelancaran hubungan pesawat radio,
telekomunikasi d an satuan telepon sekretariat;
h. Penyusunan dan pelaporan absensi pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah;
i. Penyusunan daftar urut kepangkatan (DUK)/nominatif negawai Sekretariat Daerah;
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 56
Sub Bagian Protokol Dan Perjalanan Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bagian Umum Dan Perlengkapan di bidang protokol dan perjalanan dinas.

Pasal 57
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 56, Sub Bagian Protokol
Dan Perjalanan Dinas menyelenggarakan fungsi :
a . Penyusunan program kerja urusan protokol dan perjalanan dinas;
b . Pelaksanaan urusan protokol dan perjalanan dinas;
c . Penyusunan agenda tentatif kegiatan kepala daerah, laporan kegiatan kepala daerah,
menyiapkan susunan acara setiap agenda kegiatan kepala daerah dan menyiapkan
administrasi perjalanan dinas kepala daerah;
d . Pengkoordinasian kegiatan dari instansi pemerintah, swasta, BUMN, BUMD, ORMAS, ORPOL
dan masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan Kepala Daerah;
e . Penyiapan pelakat, cinderamata, dan seminar dalam rangka kegiatan kepala daerah;
f . Pengkoordinir dan pengatuan kegiatan kepala daerah, undangan bagi kepala daerah, dan
kartu ucapan bagi dan untuk kepala daerah;
g . Penyiapan dan pelayanan kebutuhan tamu dinas kepala daerah;
h . Penyediaan dan persiapan tempal rapat dan pertemuan dinas Kepala Daerah;
i. Pengaturan pelaksanaan apel dan upacara.;
j . Pengaturan dan pengkoordinasian kegiatan Kepala Daerah yang diwakilkan;
k. Pelaksanaan registrasi dan penomoran Surat perintah perjala nan dinas di lingkungan
Sekretariat Daerah;
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh alasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 58
Sub Bagian Rumah Tangga Dan Perlengkapan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagia n
tugas Bagian Umum Dan Perlengkapan di bidang rumah tangga dan perlengkapan.

Pasal 59
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 59, Sub Baglan Rumah
Tangga Dan Perlengkapan, meny elenggarakan fungsi :
a. Penyusunan program kerja urusan rumah tangga dan perlengkapan;
b. Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan dinas;
c. Pengaturan penggunaan kendaraan dan angkutan dinas;
d. Penyelenggaraan administrasi pemeliharaan kendaraan dinas;
e. Pengurusan surat-surat kendaraan dinas;
f. Pengurusan administrasi bahan bakar minyak (BM) kendaraan dinas;
g. Penyusunan dan penganalisaan kebutuhan rumah tangga Sekretariat Daerah dan Rumah
Tangga Kepala Daerah;
h. Pelaksanaan urusan keperluan rumah jabatan Walikota, Wakil Walikota dan Sekretaris
Daerah;
i. Pelaksanaan pengaturan penyelenggaraan kebers ihan, ketertiban kantor sekretariat, rumah
dinas Walikota, Wakil Walikota dan Sekretaris Daerah;
j. Penyusunan pedoman, sasaran, dasar hukum, pengaturan, penyelenggaraan, penyediaan
barang milik daerah yang dibutuhkan;
k. Perencanaan kebutuhan barang di lingkungan Sekretariat Daerah, rumah dinas Walikota,
Wakil Walikota, dan Sekretaris Daerah ;
l. Pelaksanaan pemeliharaan fasilitas di lingkungan Sekretaria t Daerah;
m. Penghimpunan peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk
teknis serta bahan-bahan lain sesuai dengan tugasnya;
n. Pengelolaan administrasi pembelian dan pengadaan perlengkapan barang yang digunakan di
lingkungan pemerintah kota;
o. Pelaksanaan pemeliharaan dan pengaturan barang di dalam gudang;

365
p. Penyelenggaraan pengurusan barang, persediaan barang agar sela lu siap digunakan;
q. Pelaksanaan pendistribusian barang dari gudang kepada satuan kerja yang memakainya;
r. Pemeliharaan semua aset Sekretariat Daerah agar selalu dalam keadaan baik;
s. Pelaksanaan inventarisasi seluruh barang di Sekretariat Daerah;
t. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 60
Bagian Organisasi mempunyai tugas membantu Asisten III Biding Administrasi Umum dalam
merumuskan kebijakan, mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring dan
evalusi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan teknis administrasi dan sumber daya
di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, analisa jabatan, analisa beban kerja, pelayanan publik
dan pengembangan kinerja organisasi.

Pasal 61
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 60, Bagian Organisasi,
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan, analisa jabatan,
analisa beban kerja, ketatalaksanaan, pelayanan publik dan pengembangan kinerja
organisasi;
b. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program kegiatan serta petunjuk teknis
pelaksanaan di bidang kelembagaan, analisa jabatan, analisa beban kerja, ketatalaksanaan,
pelayanan publik dan pengembangan kinerja organisasi;
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
bidang kelembagaan, analisa jabatan, analisa beban kerja, ketatalaksanaan, pelayanan
publik dan pengembangan kinerja organisasi;
d. Pelaksanaan pembinaan teknis, administrasi serta sumber daya di bidang kelembagaan,
analisa jabatan, analisa beban kerja, ketatalaksanaan, pelayanan publik dan pengembangan
kinerja organisasi; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 62
Sub Bagian Kelembagaan Dan Analisis Jabatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bagian Organisasi di bidang kelembagaan dan analisis jabatan.

Pasal 63
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 62, Sub Bagian
Kelembagaan Dan Analisis Jabatan, menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi analisis organisasi, peningkatan kapasitas dan evaluasi
kelembagaan;
b. Pelaksanaan penyusunan program dan petunjuk pelaksanaan analisis organisasi,
peningkatan kapasitas kelembagaan dan evaluasi kelembagaan perangkat daerah kota;
c. Pelaksanaan analisis organisasi, peningkatan kapasitas kelembagaan dan evaluasi
kelembagaan perangkat daerah kota;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kelembagaan perangkat daerah kota;
e. Pelaksanaan koordinasi penyusunan analisis jabatan, formasi jabatan dan standar
kompetensi jabatan;
f. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program di bidang analisis jabatan, formasi jabatan dan
standar kompetensi jabatan;
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyusunan analisis jabatan, formasi jabatan dan
standar kompetensi jabatan;
h. Pelaksanaan pembinaan, evaluasi dan fasilitasi penyusunan analisis jabatan, formasi jabatan
dan standar kompetensi jabatan Kota;
i. Pelaksanaan penyusunan laporan hasil analisis jabatan, formasi jabatan dan standar
kompetensi jabatan;
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 64
Sub Bagian Tatalaksana dan pelayanan publik mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bagian Organisasi di bidang ketatalaksanaan dan pelayanan publik.

366
Pasal 65
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 64, Sub Bagian
tatalaksana dan Pelayanan Publik, menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi analisis tatalaksana pemerintahan dan pelayanan publik, serta
fasilitasi program Pendayagunaan Aparatur Negara;
b. Pelaksanaan penyusunan program dan petunjuk pelaksanaan di bidang tatala ksana
pemerintahan dan pelayanan publik serta fasilitasi program Pendayagunaan Aparatur
Negara;
c. pelaksanaan analisis tatala ksana pemerintahan dan pelayanan publik, serta fasilitasi program
Pendayagunaan Aparatur Negara;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang tatalaksana pemerintahan dan pelayanan
publik serta fasilitasi program Pendayagunaan Aparatur Negara;
e. Pengumpulan dan pensistimatisan penyusunan petunjuk standarisasi pengaturan sarana
kerja;
f. Penyiapan dan pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
dan penataan sistem, metode dan prosedur kerja serta Pendayagunaan Aparatur Negara;
g. Penghimpunan peraturan perundang-undangan, petunjuk dan pedoman kerja mengenai
penataan sistem, metode dan prosedur kerja Pendayagunaan Aparatur Negara;
h. Penyiapan bahan pembinaan dan penataan sistem, metode dan prosedur kerja serta
Pendayagunaan Aparatur Negara;
i. Penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan pelaksanaan
tata naskah dinas perangkat daerah dan pembakuan prosedur dan sitem kerja;
j. Penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pendayagunaan
aparatur Pemerintah Kota yang meliputi pengawasan melekat, peningkatan kinerja aparatur
dan peningkatan pelayanan publik; dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 66
Sub Bagian Akuntabilitas dan Pemberdayaan Aparatur mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bagian Organisasi di bidang akuntabilitas aparatur dan pemberdayaan aparatur.

Pasal 67.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 66, Sub Bagia n
akuntabilitas dan Pemberdayaan Aparatur, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan dan pelaksanaan analisis data dan bahan peningkatan kinerja, akuntabilitas
kinerja aparatur, budaya kerja, standar manajemen mutu dan evaluasi pengembangan
kinerja aparatur;
b. Pelaksanaan penyusunan program dan petunjuk pelaksanaan di bidang peningkatan kinerja,
akuntabilitas kinerja aparatur, budaya kerja, standar manajemen mutu dan evaluasi
pengembangan kinerja aparatur;
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi peningkatan kinerja, akuntabilitas kinerja aparatur,
budaya kerja, standar manajemen mutu dan evaluasi pengembangan kinerja aparatur;
d. Pelaksanaan koordinasi di bidang peningkatan kinerja, akuntabilitas kinerja aparatur, budaya
kerja, standar manajemen mutu dan evaluasi pengembangan kinerja aparatur;
e. Pengelolaan administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah;
f. Penyusunan rencana formasi dan kebutuhan pegawai, usulan kebutuhan diklat
struktura l/fungsional, usulan jabatan, kenaikan pangkat, pensiun dan penataan kebutuhan
pegawai;
g. Penyiapan penetapan keputusan kenaikan gaji berka la dan pemindahan aparatur di
lingkungan Sekretaria t Daerah;
h. Penyiapan bahan pembinaan dan peningkatan disiplin pegawai;
i. Penyiapan bahan penyusunan program peningkatan kesejahteraan pegawai;
j. Penyiapan bahan pengelolaan sistem informasi manajemen kepegawaian dan tata naskah
pegawai perorangan;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasa.n sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 68
Bagian Administrasi Keuangan mempunyai tugas membantu Asisten III Bidang Administrasi
Umum dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi,
monitoring dan evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi
dan sumber daya di bidang Keuangan Sekretariat Daerah.

367
Pasal 69
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 68, Bagian Administrasi
Keuangan, menyelenggarakan fungsi :
a. Pengumpulan bahan penyusunan APBD beserta perubahannya dan Perhitungan Anggaran
dan Belanja Sekretariat Daerah;
b. Pengumpulan bahan penyusunan dan petunjuk teknis pembinaan Administrasi Keuangan
Sekretariat Daerah;
c. Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Pengelolaan Administasi Keuangan Daerah
Sekretariat Daerah;
d. Pengujian kebenaran penagihan serta menerbitkan Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
Surat Perintah Membayar (SPM) Sekretariat Daerah;
e. Pclaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pengelolaan Administrasi gaji
pegawai Sekrctriat Daerah;
f. Penilaian dan pemeriksaan hasil penyusunan Rencana Kerja Anggaran dan Dokumen
Pelaksaan Anggaran Sekretariat Daerah;
g. Pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan dan pembinaan perbendaharaan;
h. Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Sekretariat Daerah, dala m rangka pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) Sekretariat Daerah;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh alasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 70
Sub Bagian Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian
Administrasi Keuangan di bidang anggaran Sekretariat Daerah.

Pasal 71
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 70, Sub Bagian Anggaran,
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajia n bahan/ data untuk pcnyempurnaan
dan penetapan kebijaksanaan ketentuan dan standar pemeriksaan penelitian realisasi
anggaran rutin dan pembangunan;
b. Pelaksanaan penyusunan rencana anggaran Sekretariat Daerah;
c. Pelaksanaan pelaksanaaan anggaran;
d. Pelaksanaan penelitian anggaran;
e. Pelaksanaan Penatausahaan terhadap Realisasi Anggaran;
f. Pemberian petunjuk kepada seluruh unit kerja dilingkungan sekretaria t daerah dalam,
menyusun dan mengelola data perencanaan untuk penyusunan RKA dan DPA.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 72
Sub Bagian Verifikasi Dan Perbendaharaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bagian Administrasi Keuangan di bidang verifikasi dan perbendaharaan Sekretariat
Daerah.

Pasal 73
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 72, Sub Bagian Verifikasi
Dan Perbendaharaan, menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan penelitian, penilaian dan memverifikasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ)
realisasi keuangan;
b. Pencatatan hasil pengesahan (Verifikasi) uang-uang yang harus dipertanggungjawabkan
(UYHD);
c. Pelaksanaan pembayaran gaji dan tunjuangan-tunjangan di lingkup Sekretariat Daerah;
d. Pelaksanaan pembukuan secara sistematis dan kronologis mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas Daerah;
e. Pelaksanaan pembiraaan teknis kepada bendahara pengeluaran dan bendahara pembantu di
lingkup Sekretariat Daerah;
f. Pelaksanaan pengajuan Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan menerbitkan Surat Perintah
Membayar (SPM);
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

368
Pasal 74
Sub Bagian Akuntansi Dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bagian Adminilstrasi Keuangan di bidang akuntansi dan pelaporan Sekretariat Daerah.

Pasal 75
Untuk melaksanakan Lugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 74, Sub Bagian Akuntansi
Dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi :
a. Pemeriksaaan dan penganalisaan data penerimaan dan pengeluaran keuangan di Sekretariat
Daerah;
b. Pelaksaaan penyelesaian-penyelesaian Administrasi Keuangan di Sekertariat Daerah;
c. Pelaksanaan penyusunan laporan keuangan;
d. Pelaksanaan pengumpula n data, memeriksa meneliti SPJ bela nja, rutin dan pembangunan di
lingkup Sekretariat Daerah;
e. Pembuatan Laporan Bulanan, Triwulan dan Semesteran Realisasi APBD sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
f. Pembuatan perhitungan APBD atau laporan tahunan realisasi APBD sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 76
1. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari :
a. Kelompok Jabatan Fungsional Umum;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.
2. Kelompok jabatan fungsional umum diatur melalui keputusan walikota;
3. Kelompok jabatan fungsional umum mempunyai tugas mela ksanakan sebagian tugas
Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan;
4. Kelompok jabatan fungsional tertentu terdiri dari sejumlah tenaga Fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
5. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
6. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 77
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Daerah, Assisten, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian
dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsif koordinasi, konsultasi, komunikasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain.

Pasal 78
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Sekretariat Daerah wajib mengawasi bawahannya
masing-masing, mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk-
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bila terjadi penyimpangan, maka mengambil
langkah-langkah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 79
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 80
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 35
Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah Kota Pagar Alam
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 81
Peraturan Walikota ini mutai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan walikota ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.
369
Ditetapkan di : Pagar Alam
Pada tanggal : 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGAR ALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI


Diundangkan di : Pagar Alam
Pada tanggal : 15 Desember 2016
SEKRETARIS DAERAH KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

370
371
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM
NOMOR 38TAHUN 2016

T E N T A N G

KEDUDUKAN, SUSUNAN O RGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota


Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan danSusunan
Perangkat Dacrah Kota Pagar Alam, perlu menetapkan Peraturan
Walikota Pagar Alam tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Pagar Alam.

Mengingat : 1. U n d a n g - U n d a n g R I N o m o r 0 8 T a h u n 2 0 0 1 t e n t a n g
Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4115);
2. Undang-Undang Noinor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014, Nomor 5,
tambahan lembaran. Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(L°--ribaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224,
Tambahan Lembaran Negara Republik IndAesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kah terakh:r dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintq ban Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2 015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 114, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia
Nomor 5680);
5. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam
(Lembaran Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8).

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TAT A
KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA
PAGAR ALAM

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam;

372
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah DPRD Kota
Pagar Alam;
5. Ketua Dewan adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pagar Alam;
6. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang s e l a n j u t n y a d i s e b u t
S e k r e t a r i a t D e w a n a d a l a h Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Pagar Alam;
7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam;
8. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Sekretaris Dewan
adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pagar Alam;
9. Bagian adalah Bagian pada Sekretariat Dewan Kota Pagar Alam;
10. Subbagian adalah Subbagian pada Sekretariat Dewan Kota Pagar Alam;
11. Kelompok, Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada
Sekretariat Dewan Kota Pages Alan;
12. Peraturan Daerah atau yang selanjutnya disingkat Perda adalah Peraturan Daerah Kota
Pagar Alam;
13. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kota Pagar Alam; .
14. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan yang s e l a n j u t n y a d i s i n g k a t
A P B D a d a l a h A n g g a r a n Pendapatan Belanja Daerah Perubahan Kota Pagar
Alam;

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Sekretariat Dewan merupakan unsur pelayanan administrasi dan pemberian dukungan
terhadap tugas dan fungsi DPRD Kota Pagar.Alam;
2. Sekretariat Dewan dipimpin oleh Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3

Susunan Organisasi Sekretariat Dewan terdiri dari


a. Sekretaris Dewan;
b. Bagian Administrasi Kesekretariatan, Program dan Keuangan membawahi :
1. Subbagian Tata Usaha dan Protokol
2. Subbagian Perencanaan dan Program
c. Bagian Hukum dan Persidangan membawahi :
1. Subbagian Persidangan dar. Risalah
2. Subbagian Kajian Hukum dan Perundangan
d. Bagian Pengawasan dan Penganggaran membawahi
1. Subbagian Persidangan Penganggaran
2. Subbagian Penyelenggaraan dan Pengawasan
e. Kelompok Jabatan Fungsional;
f. Bagian dipimpin oleh Kepala Bagian, berkedudukan dibawah dan bertaiiggung jawab
kepada Sekretaris Dewan;
g. Subbagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian;
h. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu berkedudukan di bawah dar bertanggung
jawab kepada Sekretaris Dewan d a l a i n p e l a k s a n a a n t u g a s n y a s e c a r a
o p e r a s i o n a l berkoordinasi dengan Sub Bagian terkait;
i. Bagan susunan organisasi Sekretariat Dewan tersebut pada lampiran Peraturan Walikota
ini.

BAB IV
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Sekretariat Dewan
Pasal 4

373
Sekretariat Dewan mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan dan keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, Berta
menyediakan dan mengoorciinesi tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan
hak dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 4, Sekretariat Dewan
mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;
b. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;
c. Fasilitasi penyelenggaraan rapat DPRD; dan
d. Penyediaan dart pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.

Bagian Kedua
Bagian Administrasi Kesekretariatan, Program dan Keuangan
Pasal 6
Bagian Administrasi Kesekretariatan, Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok
membantu Sekretaris Dewan dalam
perumusan kebijakan, mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi, pemantauan dan
evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi dansomber
daya di bidang administrasi kesekretariatan, program dan keuangan DPRD.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, Bagian
Administrasi Kesekretariatan, Program dan Keuangan mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan ketatausahaan
b. Pengelolaan kepegawaian
c. Penyelenggaraan pengadaan dan pemeliharaan kebutuhan rumah tangga.
d. Penyelenggaraan pengadaan danpemeliharan perlengkapan
e. Penyus-Linan perencanaan anggaran
f. Pengevaluasian bahan perencanaan anggaran
g. Penyelenggarakan penatausahaan keuangan
h. Pelaksanaan pengelolaan keuangan Pimpinan, Anggota dan Sekretariat DPRD;
i. Pengcordinasian pengelolaan. anggaran
j. Pelaksanaan verifikasi perencanaan kebutuhan rumah tangga
k. Pelaksanaar, verifikasi kebutuhan perlengkapan sekretariat DPRD
l. Pelaksanaan verifikasi pertanggungjawaban keuangan
m. Pengevaluasian pengadaan barang dan jasa A.
n. Pengevaluasian laporan keuangan
o. Pelaporan kinerja
p. Pengevaluasian laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan
q. Pengevaluasian pengadntinistrasian dan akuntansi keuangan.
r. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 8
Sub Bagian Tata Usaha dan Protokol mempunyai tugas pokok mentbantu Kepala Bagian
Administrasi Kesekretariatan, Program dan Keuangan dibidang tata usaha dan protokol.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 8, Sub Bagian Tata
Usaha dan Protokol mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan surat-menyurat dan naskah dinas Sekretariat DPRD dan pimpinan;
b. Pelaksanaan kearsipan
c. Penyusanan administrasi kepegawaian
d. Penyusunan rencana kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi kepegawaian
e. Penyiapan bahan administrasi kepegawaian
f. E Penganalisis kebutuhan dan merencanakan penyediaan tenaga ahli
g. Penyiapan bahan administrasi pembuatan daftar Urut kepangka tan dan formasi
pegawai
h. Pengaturan dan pemeliharaan kebersihan kantor komplek Sekretariat DPRD;

374
i. Pengaturan dan pemeliharaan halaman dantaman di komplek Sekretariat
DPRD;
j. Pengaturan dan pengelolaan keamanan komplek Sekretariat DPRD;
k. Pelaksanaan fasilitasi penyiapan tempat dansarana rapat dan perternuan;
l. Penga daan barang dan jasa kebutuhan perlengkapan sekretariat DPRD
m. Pendistribusian dan pengendalian bahan perlengkapan
n. Perencanaan pemeliharaan alat-alat perlengkapan
o. Penyediaan, pengur-usan, penyimpanan dan pengeluaran barang untuk keperluan DPRD
dan Sekretariat DPRD;
p. Pengaturan pemeliharaan dan pengelolaan bahan baker kendaraan dinas di Sekretariat
DPRD;
q. Pengaturan penggunaan kendaraan dinas dan para pengemudi untuk
keperluan DPRD dan Sekretariat DPRD.
r. Pelaksanaan pemeliharaan sarana, prasarana dan gedung.
s. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 10
Subbagian Perencanaaa dan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Kepala Bagian Administrasi Kesekretariatan, Program danKeuangan dibidang perencanaan dan
program.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 10, Subbagian
Perenca naan dan Program mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perencanaan
b. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggardn (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) baik murni maupun perubahannya
c. Penyusunan perencanaan kebutuhan rumah tangga
d. Perencanaan kebutuhan perlengkapan sekretariat DPRD
e. Pengadaan barang dan jasa kebutuhan rumah tangga dan sekretariat DPRD
f. Perencanaan pemverifikasian keuangan
g. Pemverif - ikasi,pe.-tanggungjawaban keuangan
h. Pelaksanaan koordinasi kepada Pejabat. Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Bendahara
dan pembantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk pengajuan Surat
Permintaan Pencairan (SPP) dan Surat Perin tah Membayar Uang Persedian
(SPM UP) / Ganti Uang (GU) / Tambahan Uang (TU) / Langsung (LS)
i. Pemverifikasi perencanaan kebutuhan rumah tangga
j. Pemverifikasi kebutuhan perlengkapan sekretariat DPRD
k. Perencanaan penatausahaan keuangan
l. Penyusunan pengadministrasian dan pembukuan keuangan
m. Pelaksanaan koordinasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPTK) dan Bendahara
dalam pelaksanaan belanja dan pertanggung jawaban keuangan
n. Felaksanaan pengelolaan keuangan Pimpinan, Anggota dan Sekretariat DPRD-,
o. Penganalisis laporan keuangan
p. Penganalisis laporan kinerja
q. Penyusunan laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan
r. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai cltmgan tugas dan
fangsinya.

Bagian Ketiga
Bagian Hukum dan Persidangan
Pasal 12
Bagian Hukum dan Persidangan mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris Dewan
dalam perumusan kebijakan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi, pcmantauan dan
evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan
teknis, administiasi dan sumber daya di bidang hukum dan persidangan.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokek sebagaimana dimaksud pada pasal 12, Bagian Hukum dan
Persidangan mempunyai fungsi :

375
a. Penyelenggaraan kajian perundang-undangan
b. Pelaksanaan fasilitasi penyusunan Naskah Akademik
c. Pemverifikasi, pengevaluasi dan penganalisis produk penyusunan peraturan
perundang-undangan.
d. Pengumpulan bahan penyiapan draf Perda Inisiatif
e. Pemverifikasi, pengocrdinasi dan pengevaluasi pembahasan Perda
f. Pcmverifikasi, mengkoordinasikan danmengevaluasi risalah rapat pembahasan perda
g. Pemverifikasi, mengkoordinasikan danmengevaluasi daftar Inventaris rrasalah (DIM)
h. Penyelenggaraan persidangan
i. Penyusunan risalah
j. Penyelenggaraan hubungan masyarakat
k. Penyelenggaraan publikasi
l. Penyelenggaraan keprotokolan
m. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengah tugas dan
fungsinya.

Pasal 14
Subbagian. Persidangan dan Risalah mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Hukum
dan Persidangan dibidang persidangan dan risalah.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 14, Subbagia n.
Persidangan dan Risalah mempunyai fungsi :
a. Perencanaan program dan jadwal rapat dan sidang
b. Penyusunan risalah, notulen dan catatan rapat-rapat
c. Penyiapan materi / bahan rapat DPRD;
d. Pelaksanaan fasilitasi rapat-rapat DPRD;
e. Penyusunan risalah, notulen dancatatan rapat-rapat
f. Perencanaan kegiatan DPRD
g. Penyiapan bahan penyusunan rancangan Rencana Kerja DPRD.
h. Penyusunan bahan komunikasi dan publikasi
i. Perancang administrasi kunjungan kerja DPRD
j. Penyusunan bahan keprotokolan pimpinan DPRD
k. Perencanaan kegiatan DPRD
l. Perencanaan keprotokolan pimpinan DPRD
m. Pelaksanaan tugas-Lugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya

Pasal 16
Sub Bagian Kajian Hukum dan Perundangan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian
Hukum dan Persidangan dibidang kajian hukum dan perundangan.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 16, Sub Bagian
Kajian Hukum dan Perundangan Mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan kajian perundang-undangan
b. Penyusunan bahan analisis produk penyusunan. perundangundangan
c. Pembuatan konsep bahan penyiapan Draf Perda inisiatif
d. Pcrancangan bahan pembahasan Perda
e. Penyusunan bahan Daftar Inventarisir Masalah (DIM)
f. Felaksanaan tugas lain yang diberikan oleff atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat
Bagian Penganggamn dan Pengawasan
Pasal 18
Bagian Penganggaran danPengawasan mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris Dewan
dalam perumusan kebijakan, mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi, pemantauan
dan evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan
teknis, administrasi dari sumber daya di bidang penganggaran dan pengawasan.

376
Pasal 19
Untuk meiaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 18, Bagian Penganggaran
dan Pengawasan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan fasilitasi, pemverifikasi, pengoordinasian dan pengevaluasi pembahasan
Kebijakan Umum APBD Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara. (KUA PPAS)
b. Pelaksanaan fasilitasi, pemverifikasi, pengoordinasian dan pengevaluasi Pembahasan.
APBD / APBDP
c. Pelaksanaan fasilitasi, pemverifikasi, pengoordinasian dan pengevaluasi perabahasan
perda pertangung jawaban keuangan
d. Pelaksanaan fasilitasi, pemverifikasi, pengoordinasian dan pengevaluasi jaringan aspirasi
masyarakat
e. Pelaksanaan fasilitasi, pengoordinasian dan pengevaluasi rumusan rapat dalam rangka
pengawasan
f. Pelaksanaan fasilitasi, pemverifikasi, pengoordinasian dan pengevaluasi rapat rapat
internal DPRD
g. Pelaksanaan fasilitasi, pemverifikasi, pengkoordinasian dan pengevaluasi pelaksanaan
penegakan kode etik DPRD
h. Pelaksanaan fasilitasi, pemverifikasi, pengoordinasian dan pengevaluasi dukungan
pengawasan penggunaan anggaran
i. Pelaksanaan fasilitasi, pemverifikasi, pengoordinasian dan pengevaluasi pengawasan
pelaksanaan kebijakan
j. Pelaksanaan fasilitasi, pemverifikasi, pengoordinasian dan pengevaluasi Pokok Pikiran
DPRD
k. Pelaksanaan fasilitasi, pemverifikasi, pengoordinasian dan pengevaluasi kerjasama
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan.
fungsinya.

Pasal 20
Subbagian Persidangan Penganggaran mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian
Penganggaran dan Pengawasan dibidang persidangan penganggaran.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal. 20, Subbagian.
Persidangan Penganggaran mempunyai fungsi :
a. Perencanaaan pembahasan. Kebijakan Umum APED Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (KUA PPAS)
b. Penyusunan bahan pembahasan APBD/APBDP
c. Perencanaan pembahasan Perda pertanggung jawaban keuangan
d. Pelaksanaan fasilitasi reses DPRD
e. Penganalisis data/bahan dukungan jaringan. aspirasi
f. Penyusunan pokok pikiran DPRD; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dais
fungsinya.

Pasal 22
Subbagian. Penyelenggaraan Pengawasan mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bagian Penganggaran danPengawasan dibidang penyelenggaraan. pengawasan.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 23, Subbagian
Penyelenggaraan Pengawasan mempunyai fungsi :
a. Pengkajian ulang rumusan rapat dalam rangka pengawasan
b. Perancangan bahan rapat-rapat internal DPRD
c. Pengana-lisis bahan dalam pelaksanaan penegakan kode etik DPRD
d. Penganalisis bahan dukungan pengawasan penggunaan anggaran
e. Penyusunan bahan pengawasan pelaksanaan kebijakan
f. Perencanaan kegiatan dialog dengan pejabat pemerintah danmasyarakat
g. Pelaksanaan kerjasama Sekretariat DPRD danDPRD; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas danfungsinya.

377
Bagian Kelima
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 24
1. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari:
a. Kelompok Jabatan fungsional umum;
b. Kelompok jabatan fungsional tertentu.
2. Kelompok jabatan. fungsional umum diatur melalui keputusan walikota.
3. Kelompok jabatan fungsional umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian. tugas
Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian aan kebutuhan.
4. Kelompok jabatan fungsional tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan peraturan per-undang-undengan.
5. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
6. Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan

BAB V
TATA KERJA
Panel 25
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Dewan, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian
dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsif koordinasi, konsultasi, komunikasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing masing maupun dengan
instansi lain.

Pasal 26
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Sekretariat wajib mengawasi bawahannya
masing-masing, mengoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan serta
petunjuk- petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya bila terjadi penyimpangan, maka
mengambil langkah - langkah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 27
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk
dan bertanggung jawab kepada Atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 13
Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Pagar Alam dicabut dan dinyatakan tiAak berlaku lagi.

Pasal 29
P e r a t u r a n W a l i k o t a i n i r r . u l a i b e r l a k u p a d a t a n g g a l diundangkan.
A g a r s e t i a p o r a n g m e n g e t a h u i n y a , m e m e r i n t a h k a n pengundangan peraturan
walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagaralam
Pada tanggal, 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 12 Desember 2016
SEKRET ARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN
BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 38

378
379
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM


NOMOR 39 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
perlu menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Kota
Pagar Alam
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4115);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tetang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 127);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 127);
7. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG KEDUDUKAN,
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGS I SERTA TATA KERJA
INSPEKTORAT KOTA PAGAR ALAM.

380
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:
1. Kota adalah Kota Pagar Alam.
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam.
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam
4. Inspektorat adalah Inspektorat Kota Pagar Alam.
5. Inspektur adalah Inspektur pada Inspektorat Kota Pagar Alam.
6. Sekretariat adalah Sekretariat Inspektorat Kota Pagar Alam.
7. Sub Bagian adalah Sub Bagian Inspektorat Kota Pagar Alam.
8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
wewenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka
mendukung kelancaran tugas pokok dan fungsi Inspektorat.
9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah Satuan Kerja
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah.
10. Urusan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hakdan kewajiban Pemerintah
Daerah untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi kewenangannya
dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat.

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
(1) Inspektorat adalah unsur penunjang yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dibidang pengawasan.
(2) Inspektorat dipimpin oleh Inspektur yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota Kota Pagar Alam melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Inspektorat, terdiri dari:
a. Inspektur;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
c. Inspektur Pembantu I;
d. Inspektur Pembantu II;
e. Inspektur Pembantu III;
f. Kelompok Jabatan Fungsional;
g. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris berkedudukan dibawah dan terkait;
h. Bagan susunan organisasi Inspektorat tersebut pada Lampiran Peraturan Walikota ini.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Inspektorat
Pasal 4
Inspektorat mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dibidang pengawasan
yang menjadi kewenangan kota dan tugas pembantuan yang diberikan pada Walikota.

Pasal 5
Untuk mela ksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Inspektorat
menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;
b. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu,
evaluasi, perencanaan dan kegiatan pengawasan lainnya;
c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Walikota;
d. Penyusunan laporan hasil pengawasan;
e. Pelaksanaan administrasi pengawasan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.

381
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Inspektur dalam menyelenggarakan sebagian
tugas pokok dan fungsi Inspektorat dibidang kesekretariatan.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (6), sekretariat
mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan;
b. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan program kerja pengawasan;
c. Pelaksanaan penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpan laporan hasil
pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah,
d. Pelaksanaan penyusunan bahan/data pembinaan teknis fungsional;
e. Pelaksanaan penginventarisasian, penyusunan dan Pengoordinasian penatausahaan proses
penanganan pengaduan;
f. Pelaksanaan kesekretariatan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, dan
keuangan;
g. Pelaksanaan konsultasi, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait untuk penyusunan
perencanaan program pengawasan, evaluasi dan pelaporan serta tindak lanjut hasil
pengawasan;
h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan kesekretariatan; dan
i. Pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

Pasal 8
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat dibidang umum dan kepegawaian.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal (8), Kepala Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:
a. Penyiapan rencana dan program kerja umum dan kepegawaian;
b . Pengelolaan urusan tata usaha surat menyurat dan kearsipan;
c . Pengelolaan administrasi, inventarisasi, pengkajian, analisis pelaporan;
d . Pengelolaan urusan kepegawaian;
e . Pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga;
f. Pengelolaan urusan keuangan lingkup umum dan kepegawaian;
g . Pelaksanaan konsultasi, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait;
h . Pelaporan pelaksanaan tugas umum dan kepegawaian;
i. Pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

Pasal 10
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat dibidang perencanaan dan keuangan.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal (10), Kepala Sub Bagian
Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana operasional lingkup Inspektorat;
b. Penyiapan rencana dan program kerja perencanaan dan keuangan;
c. Penyiapan bahan penyusunan anggaran;
d. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan;
e. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan anggaran keuangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang keuangan;
f. Pengoordinasian pengumpulan dan pengolahan data usulan dan program kegiatan dari
masing-masing unit kerja;
g. Monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan tugas di masing-masing unit kerja.

382
Bagian Ketiga
Inspektur Pembantu I
Pasal 12

Inspektur Pembantu I mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Inspektorat


dibidang pengawasan sesuai dengan pembagian wilayah kerjanya.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal. (12), Inspektur Pembantu
I mempunyai fungsi:
a. Pengusulan program pengawasan di wilayah kerjanya;
b. Pengoordinasian pelaksanaan pengawasan di wilayah kerjanya;
c. Pelaksanaan koordinasi tugas pengawasan meliputi pemeriksaan, pengusutan, pengujian
dan penilaian;
d. Pelaksanaan evaluasi hasil pengawasan; dan
e. Pelaporan pelaksanaan hasil pengawasan.

Pasal 14
Pembagian wilayah kerja Inspektorat Pembantu I terdiri dari unit kerja/SKPD yang terdiri atas:
a. Sekretariat Daerah Kota PagarAlam;
b. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam;
c. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pagar Alam;
d. Dinas Sosial Kota Pagar Alam;
e. Dinas Pariwisata Kota Pagar Alam;
f. Dinas Perpustakaan Kota Pagar Alam;
g. Dinas Kesehatan Kota PagarAlam
h. Dinas Pemudadan Olahraga Kota Pagar Alam;
i. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi,dan Usaha Kecil Menengah Kota Pagar Alam;
j. Kecamatan Dempo Utara beserta Kelurahan dalam wilayah Kecamatan Dempo Utara Kota
Pagar Alam;
k. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) yang berada di dalam wilayah
Kecamatan Dempo Utara Kota Pagar Alam.

Bagian Keempat
Inspektur Pembantu II
Pasal 15
Inspektur Pembantu II mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Inspektorat
dibidang pengawasan sesuai dengan pembagian wilayah kerjanya.

Pasal 16
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 15, Inspektur Pembantu II
mempunyai fungsi :
a. Pengusulan program pengawasan di wilayah kerjanya;
b. Pengoordinasian pelaksanaan pengawasan di wilayah kerjanya;
c. Pelaksanaan koordinasi tugas pengawasan meliputi pemeriksaan, pengusutan, pengujian
dan penilaian;
d. Pelaksanaan evaluasi hasil pengawasan; dan
e. Pelaporan pelaksanaan hasil pengawasan.

Pasal 17
Pembagian Wilayah Kerja, Inspektur Pembantu II yang terdiri atas:
a. Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pagar Alam;
b. Dinas Lingkungan Hidup Kota Pagar Alam;
c. Dinas Perhubungan Kota Pagar Alam;
d. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pagar Alam;
e. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Pagar Alam;
f. Dinas Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pagar Alam;
g. Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Pagar Alam;
h. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pagar Alam;
i. Badan Keuangan Daerah Kota Pagar Alam;

383
j. Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagar Alam beserta Kelurahan dalam wilayah Kecamatan
Dempo Selatan Kota Pagar Alam;
k. Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagar Alam beserta Kelurahan dalam. wilayah Kecamatan
Dempo Tengah Kota Pagar Alam;
l. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) yang berada rada di dalam
wilayah Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagar Alam dan wilayah Kecamatan Dempo Selatan
Kota Pagar Alam.

Bagian Kelima
Inspektur Pembantu III
Pasal 18
Inspektur Pembantu III mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Inspektorat
dibidang pengawasan sesuai dengan pembagian wilayah kerjanya.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 18, Inspektur Pembantu
III mempunyai fungsi
a. Pengusulan program pengawasan di wilayah kerjanya;
b. Pengoordinasian pelaksanaan pengawasan di wilayah kerj anya;
c. Pelaksanaan koordinasi tugas pengawasan meliputi pemeriksaan, pengusutan, pengujian
dan penilaian;
d. Pelaksanaan evaluasi hasil pengawasan; dan
e. Pelaporan pelaksanaan hasil. pengawasan.

Pasal 20
Pembagian Wilayah Kerja, Inspektur Pembantu III yang terdiri atas:
a. Sekretariat Dewan Perwakila n Rakyat Daerah Kota Pagar Alam;
b. Inspektorat Kota Pagar Alam;
c. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pagar Alam;
d. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Kota Pagar Alam;
e. Dinas Pertanian Kota Pagar Alam;
f. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pagar Alam;
g. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Somber Daya Manusia Kota Pagar Alam;
h. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pagar Alam;
i. Kecamatan Pagar Alam Utara Kota Pagar Alam beserta Kelurahan dalam wilayah Kecamatan
Pagar Alam. Utara Kota Pagar Alam;
j. Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam beserta Kelurahan dalam wilayah
Kecamatan Pagar Alam. Selatan Kota Pagar Alam;
k. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) yang berada di dalam wilayah
Kecamatan Pagar Alam Utara Kota Pagar Alam dan wilayah Kecamatan Pagar Alam Selatan
Kota Pagar Alam.

Bagian Keenam
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 21
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari:
a. Kelompok Jabatan Fungsional Umum;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional Umum diatur melalui keputusan Walikota;
(3) Kelompok Jabatan Fungsional Umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan;
(4) Jumlah Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
(5) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
(6) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu mempunyai tugas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 22
Dalam melaksanakan tugasnya Inspektur, Sekretaris, Inspektur Pembantu, Kepala Sub Bagian
dan kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi, komunikasi,
integritas dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi
lainnya.
384
Pasal 23
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing,
Mengoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahannya, bila terjadi penyimpangan akan mengambil langkah-langkah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 24
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan secara
berjenjang.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 14
Tahun 2015 yang mengatur tentang PenjabaranTugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kota Pagar
Alam di cabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 26
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, pengundangan Peraturan Walikota ini dengan


menempatkannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 12 Desember 2016

WALIKOTA PAGAR ALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH
KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 39

385
STRUKTUR ORGANISASI Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam
Nomor : 39 Tahun 2016
INSPEKTORAT KOTA PAGAR ALAM
Tanggal : 12 Desember 2016
Tentang : Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
INSPEKTUR Inspektorat Kota Pagar Alam

SEKRETARIS

KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN


PERENCANAAN DAN KEUANGAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

INSPEKTUR INSPEKTUR INSPEKTUR


PEMBANTU I PEMBANTU II PEMBANTU III

JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR (JFA)
Ditetapkan di Pagar Ala m
Pada Tanggal 12 Desember 2016

WALIKOTA PAGAR ALAM

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 39 SERI …..
IDA FITRIATI BASJUNI
386
WALIKOTA PAGAR ALAM

PROVINSI SUMATERA SELATAN


PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM
NOMOR : 40 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar
Alam perlu menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan.

Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Pagar


Alam (Lembar Negara RI Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4115);
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 5494);
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara RI Nomor 244 Tahun 2014, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang
perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara RI Nomor 114, tambahan. Lembaran Negera RI Nomor
5887)
5. Peraturan Menteri Pendidikan - dan Kebudayaan RI Nomor 44 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Urusan Pemerintahan Bidang Kebudayaan
yang ditugaskan kepada, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Tahun
Anggaran 2016;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 47- Tahun 2016
tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah Bidang Pendidikan dan
Kebudayaan;
7. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kota Pagar Alam (Lembar Daerah Kota Pagar Alam
Tahun 2016 Nomor 8).

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,


TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN KOTA PAGAR ALAM.

387
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam;
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam;
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam;
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pagar Alam;
6. Dinas adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam;
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas pada Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam;
8. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam;
9. Bidang adalah Bidang pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam;
10. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam;
11. Seksi adalah Seksi pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam;
12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan fungsional tertentu pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam;
13. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksanaan
Teknis Dinas pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam;
14. Satuan Pendidikan adalah Satuan Pendidikan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Pagar Alam;
15. Barang Milik Negara yang selanjutnya disingkat BMD adalah Barang Milik Negara yang
pengurusan dan pengelolaannya dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
16. Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang selanjutnya disingkat PTK adalah tenaga fungsional
seperti guru, pamong, tutor dan tenaga non fungsional seperti Tata Usaha, Penjaga Sekolah
serta Pengelolah Program lainnya di satuan pendidikan
17. Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnya di singkat PAUD adalah Satuan Pendidikan yang
melayani pendidikan dasar bagi anak yang berusia 1-6 tahun, yang meliputi Tempat
Penitipan Anak yang disingkat TPA, Kelompok Bermain yang disingkat KB, Satuan PAUD
Sejenis yang disingkat SPS dan Taman Kanak-Kanak yang selanjutnya disingkat TK;

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
(1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam adalah unsur pelaksana yang
menyelenggarakan urusan pemerintah pada sub urusan Pendidikan dan Kebudayaan;
(2) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dipimpin oleh Kepala Dinas berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdiri dari,
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi:
1. Subbagian Perencanaan, Keuangan dan BMD;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
3. Subbagian Penyelenggaraan Tugas Pembantuan.
c. Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal, membawahi:
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian;
2. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana;
3. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter.
d. Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, membawahi:
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian
2. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana;.
3. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter.
e. Bidang Kebudayaan, membawahi:
1. Seksi Cagar Budaya dan Museum;
2. Seksi Sejarah dan Tradisi;
3. Seksi Kesenian.
388
f. Bidang Pembinaan Ketenagaan, membawahi:
1. Seksi PTK PAUD dan Pendidikan Nonformal;
2. Seksi PTK Pendidikan Dasar; dan
3. Seksi Tenaga Kebudayaan.
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
h. Satuan Pendidikan;
i. Unit Pelayanan Teknik Dinas;
j. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
k. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas dan dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berkoordinasi
dengan Sekretaris;
l. Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
m. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang;
n. Kelompok Jabatan Fungsional berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas, dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan
Sekretaris dan dalam melaksanakan tugasnya secara operasional berkoordinasi dengan
bidang terkait;
o. Satuan Pendidikan dipimpin oleh Kepala Satuan Pendidikan yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan dalam melaksanakan tugasnya secara
administratif berkoordinasi dengan Sekretaris;
p. Unit Pelayanan Teknik Dinas dipimpin oleh Kepala UPTD yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan dalam melaksanakan tugasnya secara
administratif berkoordinasi dengan Sekretaris;
q. Bagan Susunan Organisasi Dinas tersebut pada lampiran Peraturan Walikota ini.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Pasal 4
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
dibidang pendidikan dan kebudayaan yang menjadi kewenangan kota dan tugas pembantuan
yang diberikan kepada Walikota.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal (4), Dinas mempunyai fungsi:
a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan pendidikan nonformal, serta pengelolaan kebudayaan;
b. Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan nonformal, serta pengelolaan kebudayaan;
c. Koordinasi pela ksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
d. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan;
e. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
f. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan urusan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua
Sekretaris
Pasal 6
Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan teknis dan administratif serta
koordinasi pelaksanaan tugas di lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (6), Sekretaris mempunyai
fungsi :

389
a. Mengordinasikan penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan anggaran di
bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan
serta tugas pembantuan di bidang pendidikan dan kebudayaan;
b. Pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
c. Mengordinasikan pelaksanaan kerja sama di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
d. Mengordinasi pengelolaan dan laporan keuangan di lingkungan dinas pendidikan dan
kebudayaan;
e. Penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan dan fasilitasi bantuan hukum
di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan
kebudayaan;
f. Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana di lingkungan dinas pendidikan dan
kebudayaan;
g. Pengelolaan kepegawaian di lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan;
h. Penyusunan bahan pelaksanaan urusan tugas pembantuan di bidang pendidikan dan
kebudayaan yang meliputi usul kenaikan pangkat dan peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan, serta pendataan pendidikan menengah dan pendidikan khusus,
fasilitasi pelaksanaan akreditasi pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
nonformal, fasilitasi pelaksanaan kegiatan kesiswaan pendidikan menengah dan pendidikan
khusus, fasilitasi pengembangan karier pendidik, penyiapan bahan rekomendasi izin
pendirian dan penutupan satuan pendidikan anak usia dini kerja sama, sekolah dasar kerja
sama, dan sekolah menengah pertama kerja sama, fasilitasi urusan pembinaan perfilman,
fasilitasi pembinaan lembaga kepercayaan terhadap Tuhan YME, fasilitasi pengelolaan
warisan budaya nasional dan dunia, dan tugas-tugas pembantuan la innya;
i. Mengordinasi dan penyusunan bahan publikasi dan hubungan masyarakat di bidang
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
j. Mengordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak
usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
k. Pengelolaan barang milik daerah di lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan; dan
l. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan di lingkungan dinas pendidikan
dan kebudayaan.

Pasal 8
Subbagian Perencanaan, Keuangan dan BMD, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Sekretaris di bidang perencanaan, keuangan dan BMD;

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (8), Subbagian Perencanaan,
Keuangan dan BMD, mempunyai fungsi :
a. Penyiapan penyusunan bahan perumusan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan
anggaran;
b. Pengelolaan data dan informasi;
c. Penyusunan bahan pengelolaan keuangan dan barang milik daerah di bidang pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana, program, kegiatan, dan anggaran; dan
e. Penyusunan laporan Sekretariat dan Dinas.

Pasal 10
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretaris di bidang umum dan kepegawain;

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (10), Subbagian Umum dan
Kepegawaian, mempunyai fungsi :
a. Pengurusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, organisasi, ketatalaksanaan, penyusunan
bahan rancangan peraturan perundang-undangan, fasilitasi bantuan hukum, pengelolaan
kepegawaian di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal,
dan kebudayaan;
b. Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud huruf a, dikhususkan dengan pengelolaan
dalam hal proses pengusulan kepangkatan pertama dan selanjutnya, kenaikan gaji berkala,

390
mutasi dan pension PTK pada PAUD, pendidikan dasar, pendidikan formal dan kebudayaan
yang kelengkapan persyaratannya telah dilengkapi oleh bidang terkait; dan
c. Mengkoordinasikan penyusunan bahan kerja sama, publikasi, dan hubungan masyarakat di
bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan.

Pasal 12
Subbagian Penyelenggaraan Tugas Pembantuan mempunyai tugas pokok mela ksanakan
sebagian tugas Sekretaris di bidang penyelenggaraan tugas pembantuan;

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (12), Subbagian
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan, mempunyai funsi :
a. Pengusulan kenaikan pangkat dan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan,
b. Pendataan pendidikan menengah dan pendidikan khusus;
c. Fasilitasi pelaksanaan akreditasi pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
nonformal,
d. Fasilitasi pelaksanaan kegiatan kesiswaan pendidikan menengah dan pendidikan khusus,
e. Fasilitasi pengembangan karier pendidik,
f. Penyiapan bahan rekomendasi izin pendirian dan Penutupan satuan pendidikan anak usia
dini kerja sama, sekolah dasar kerja sama, dan sekolah menengah pertama kerja sama,
g. Fasilitasi urusan pembinaan perfilman,
h. Fasilitasi pembinaan lembaga kepercayaan terhadap Tuhan YME,
i. Fasilitasi pengelolaan warisan budaya nasional dan dunia, dan tugas-tugas pembantuan
lainnya.
Bagian Ketiga
Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal
Pasal 14
Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidikan
anak usia dini dan pendidikan nonformal.

Pasal 15
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (14) Bidang Pembinaan PAUD
dan Pendidikan Nonformal mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum
dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan
karakter pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
b. Pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan anak usia dini;
dan pendidikan nonformal;
c. Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan nonformal;
d. Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan satuan pendidikan
anak usia dini dan pendidikan nonformal;
e. Penyusunan bahan pembinaan kurikulum dan penilaian, ke lembagaan dan sarana prasarana,
serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan anak usia dini, dan pendidikan
nonformal;
f. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan anak usia dini
dan pendidikan nonformal;
g. Pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta
peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan anak usia dini, dan pendidikan
nonformal; dan
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 16
Seksi Kurikulum dan Penilaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal;

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal (16), seksi Kurikulum dan Penilaian

391
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kurikulum dan penilaian
pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
b. Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria penilaian pendidikan
nonformal;
c. Penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian pendidikan anak usia
dini dan pendidikan nonformal;
d. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum dan penila ian
pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal; dan
e. Pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian pendidikan anak usia dini dan pendidikan
nonformal.

Pasal 18
Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal;

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal (18), seksi Kelembagaan dan Sarana
Prasarana mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kelembagaan dan sarana
prasarana pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
b. Penyusunan bahan pembinaan kelembagaan dan sarana prasarana pendidikan anak usia dini
dan pendidikan nonformal;
c. Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan satuan pendidikan
anak usia dini dan pendidikan nonformal;
d. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kelembagaan dan sarana prasarana
pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal; dan
e. Pelaporan di bidang kelembagaan dan sarana prasarana pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal.
Pasal 20
Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal;

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal (20), Seksi Peserta Dididk dan
Pembangunan Karakter mempunyai fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik pendidikan anak usia dini
dan pendidikan nonformal;
b. Penyusunan bahan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta
didik pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
c. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan minat, bakat, prestasi,
dan pembangunan karakter peserta didik pendidikan anak usia dini dan pendidikan
nonformal; dan
d. Pelaporan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta
didik pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal.

Bagian Keempat
Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar
Pasal 22
Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama.
Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal (22), Bidang Pembinaan Pendidikan
Dasar mempunyai fungsi :
a . Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum
dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan
karakter sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
b . Pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah dasar dan sekolah

392
menengah pertama;
c. Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama;
d. Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan sekolah dasar dan
sekolah menengah pertama;
e. Penyusunan bahan pembinaan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana,
serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama;
f. Penyusunan bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang penuturnya dalam daerah
kabLipaten/ kota;
g. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama;
h. Pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta
peserta didik dan pembangunan karakter sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
dan
i. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 24
Seksi Kurikulum dan penilaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar;

Pasal 25
Untuk pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (24), Seksi Kurikulum dan
Penilaan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kurikulum dan penilaian
sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
b. Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria penilaian sekolah dasar
dan sekolah menengah pertama;
c. Penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian sekolah dasar dan
sekolah menengah pertama;
d. Penyusunan bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang penuturnya dalam daerah
kabupaten / kota;
e. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum dan penilaian sekolah
dasar dan sekolah menengah pertama; dan
f. Pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Pasal 26
Seksi Kelembagaan dan Sarana Parasarana mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas pokok Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar;

Pasal 27
Untuk pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (26), Seksi Kelembagaan dan
Sarana prasarana mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi Relaksanaan kebijakan kelembagaan, sarana, dan
prasarana sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
b. Penyusunan bahan pembinaan kelembagaan, sarana, dan
c. Prasarana sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
d. Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan sekolah dasar dan
sekolah menengah pertama; dan
e. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kelembagaan, sarana, dan prasarana sekolah
dasar dan sekolah menengah pertama;
f. Pelaporan di bidang kelembagaan dan sarana prasarana sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama.
Pasal 28
Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas pokok Kepala. Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar;

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (28), Seksi Peserta Didik dan
Pembangunan Karakter mempunyai fungsi :

393
a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama;
b. Penyusunan bahan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta
didik sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
c. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan minat, bakat, prestasi,
dan pembangunan karakter peserta didik sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
dan
d. Pelaporan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta
didik sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Bagian Kelima
Bidang Kebudayaan
Pasal 30
Bidang Kebudayaan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang kebudayaan.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal (30), Bidang Kebudayaan mempunyai
fungsi :
a . Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan
cagar budaya, pengelolaan museum kabupaten/kota, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi,
pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan kesenian;
b . Penyusunan bahan pembinaan di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum
kabupaten/ kota, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga
adat, dan pembinaan kesenian;
c . Penyusunan bahan pengelolaan kebudayaan yang masyarakat pelakunya dalam daerah
kabupaten / kota;
d . Penyusunan bahan pelestarian tradisi yang masyarakat penganutnya dalam daerah
kabupaten/kota;
e . Penyusunan bahan pembinaan komunitas dan lembaga adat yang masyarakat penganutnya
dalam daerah kabupaten/kota;
f . Penyusunan bahan pembinaan kesenian yang masyarakat pelakunya dalam daerah
kabupaten/kota;
g . Penyusunan bahan pembinaan sejarahlokal kabupaten / kota;
h . Penyusunan bahan penetapan cagar budaya dan pengelolaan cagar budaya peringkat
kabupaten/kota;
i . Penyusunan bahan penerbitan izin membawa cagar budaya ke luar kabupaten/kota;
j . Penyusunan bahan pengelolaan museum kabupaten/kota;
k . Penyusunan bahan fasilitasi di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum
kabupaten/kota, pembinaan sejarah, pelestaria n tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga
adat, dan pembinaan kesenian;
l . Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan cagar budaya,
pengelolaan museum kabupaten/kota, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan
komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan kesenian;
m . Pelaporan di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum kabupaten/kota,
pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan
pembinaan kesenian; dan
n . Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 32
Seksi Cagar Budaya dan Museum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Bidang Kebudayaan;
Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (32), Seksi Cagar Budaya dan
Museum mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan registrasi cagar budaya
dan pelestarian cagar budaya, serta permuseuman;
b. Penyusunan bahan pembinaan dan fasilitasi registrasi cagar budaya dan pelestarian cagar
budaya;

394
c. Penyusunan bahan pelaksanaan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan
museum;
d. Penyusunan bahan penerbitan izin membawa cagar budaya ke luar daerah kabupaten/kota;
e. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang registrasi cagar budaya dan
pelestaria n cagar budaya, serta permuseuman; dan
f. Pelaporan di bidang registrasi cagar budaya dan pelestarian cagar budaya, serta
permuseuman.
Pasal 34
Seksi Sejarah dan Tradisi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang
Kebudayaan;
Pasal 43
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (34), Seksi Sejarah dan Tradisi
mempunyai fungsi :
a. Melakukan penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
sejarah, tradisi, pendaftaran budaya tak benda, dan pembinaan komunitas dan lembaga
adat;
b. Penyusunan bahan pelestarian tradisi;
c. Penyusunan bahan pembinaan di bidang sejarah dan tradisi;
d. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang sejarah, tradisi, pendaftaran budaya
tak benda, dan pembinaan komunitas dan lembaga adat; dan
e. Pelaporan di bidang sejarah, tradisi, pendaftaran budaya tak benda, dan pembinaan
komunitas dan lembaga adat.
Pasal 44
Seksi Kesenian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang
Kebudayaan;
Pasal 45
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (44), Seksi Kesenian
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan kesenian;
b. Penyusunan bahan pembinaan kesenian;
c. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pembinaan kesenian; dan
d. Pelaporan di bidang pembinaan kesenian.

Bagian Keenam
Bidang Pembinaan Ketenagaan
Pasal 46
Bidang Pembinaan Ketenagaan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan
nonformal, serta tenaga kebudayaan.
Pasal 47
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal (46), Bidang Pembinaan Ketenagaan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan pendidikan nonformal, serta tenaga kebudayaan;
b. Penyusunan bahan kebijakan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan
nonformal, serta tenaga kebudayaan;
c. Penyusunan bahan rencana kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak
usia din i, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan nonformal;
d. Penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini,
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan nonformal;
e. Penyusunan bahan pembinaan dan pengelolaan tunjangan profesi tenaga pendidik PAUD,
sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan pendidikan Nonformal;
f. Penyusunan bahan pembinaan dan pengelolaan penilaian angka kredit pelaksanaan tugas
pendidik PAUD, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan pendidikan Nonformal;
g. Penyusunan bahan rekomendasi dan pengusulan insentif tambahan bagi pendidik non PNS
PAUD, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan pendidikan Nonformal;
h. Penyusunan bahan rekomendasi pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan dalam
kabupaten / kota;

395
i. Penyusunan bahan pembinaan di bidang tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga
kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya;
j. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan
pendidikan nonformal, serta tenaga kebudayaan;
k. Pelaporan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini,
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan nonformal, serta tenaga
kebudayaan; dan
l. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 48
Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan;

Pasal 49
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (48), Seksi PTK PAUD dan
Pendidikan Nonformal mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan pendidik dan
tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
b. Penyusunan bahan rencana kebutuhan, rekomendasi pemindahan pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
c. Penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini
dan pendidikan nonformal;
d. Penyusunan bahan pembinaan dan pengelolaan tunjangan profesi tenaga pendidik PAUD
dan Pendidikan Nonformal;
e. Penyusunan bahan pembinaan dan pengelolaan penilaian angka kredit pelaksanaan tugas
pendidik PAUD dan Pendidikan Nonformal;
f. Penyusunan bahan rekomendasi dan pengusulan insentif tambahan bagi pendidik non PNS
PAUD dan Pendidikan Nonformal;
g. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal; dan
h. Pelaporan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini
dan pendidikan nonformal.

Pasal 50
Seksi PTK Pendidikan Dasar mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Bidang Pembinaan Ketenagaan;

Pasal 51
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (50), Seksi PTK Pendidikan
Dasar mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan pendidik dan
tenaga kependidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
b. Penyusunan bahan rencana kebutuhan, rekomendasi pemindahan pendidik dan tenaga
kependidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
c. Penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama;
d. Penyusunan bahan pembinaan dan pengelolaan tunjangan profesi tenaga pendidik sekolah
dasar dan sekolah menengah pertama;
e. Penyusunan bahan pembinaan dan pengelolaan penilaian angka kredit pelaksanaan tugas
pendidik sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
f. Penyusunan bahan rekomendasi dan pengusulan insentif tambahan bagi pendidik non PNS
sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
g. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama; dan
h. Pelaporan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah dasar dan
sekolah menengah pertama.

Pasal 52
Seksi Tenaga Kebudayaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Bidang Pembinaan Ketenagaan;

396
Pasal 53
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal (52), Seksi Tenaga Kebudayaan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan tenaga cagar
budaya dan permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga
kebudayaan lainnya;
b. Penyusunan bahan pembinaan tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga
kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya;
c. Penyusunan bahan pembinaan dan pengelolaan tunjangan profesi tenaga kebudayaan;
d. Penyusunan bahan pembinaan dan pengelolaan penilaian angka kredit pelaksanaan tugas
pendidik kebudayaan;
e. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan tenaga cagar budaya
dan permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga
kebudayaan lainnya; dan
f. Pelaporan di bidang pembinaan tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga
kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya.

Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 54
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
a. Kelompok jabatan Fungsional Umum;
b. Kelompok jabatan Fungsional Tertentu.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional tertentu ditetapkan melalui Keputusan Walikota;
(3) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas Pemerintah
Kota sesuai dengan keahlian dan kebutuhan;
(4) Kelompok Jabatan Fungsional tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
(5) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
(6) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Bagian Kedelapan Satuan Pendidikan


Pasal 55
(1) Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan penunjukan pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan dapat dibentuk Satuan Pendidikan;
(2) Satuan pendidikan dipimpin oleh seorang kepala satuan pendidikan sebagai tugas tambahan
tenaga pendidik yang ada; dan
(3) Pada satuan pendidikan dapat ditugaskan tenaga operator, laboran, pustakawan satuan
pendidikan, dan khusus untuk sekolah menengah pertama atau setaranya dapat ditugaskan
kepala urusan tata usaha.
Pasal 56
Satuan Pendidikan mempunyai tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Bagian Kesembilan
UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas)
Pasal 57
Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan penunjukan pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan dapat dibentuk UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas).

Pasal 58
Pembentukan UPTD sebagaimana pada pasal (57 ) diatur dan ditetapkan dengan peraturan
Walikota.

BAB V
TATA KERJA
Pasal 59
Dalam mela -ksanaan tugas pokok dan fungsinya, Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, Sub Bagian,
Seksi, UPTD, dan kelompok Jabatan fungsinal wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi,
komunikasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun maupun
dengan instansi lain.

397
Pasal 60
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan wajib mengawasi
bawahannya masing-masing, mengkoordinasikan bawahannya dan pemberian bimbingan-
bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahanya. Bila terjadi
penyimpangan, maka mengambil langkah-langkah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan berlaku.
Pasal 61
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara berkala.

Pasal 62
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam melaksanakan tugas pembantuan:
a. Wajib berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan instansi yang relevant dan
b. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada walikota dengan tembusan kepada
gubernur, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Dinas Pendidikan Provinsi.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 63
Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka semua ketentuan mengenai Peraturan
Walikota Pagar Alam Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Pendidikan Kota Pagar Alam dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 64
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini


dengan penetapannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di : Pagar Alam


Pada tanggal : 12 Desember 2016

WALIKOTA PAGAR ALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di : Pagar Alam


Pada tanggal : 15 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 40

398
399
WALIKOTA PAGARALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGARALAM


NOMOR : 41 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,


SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN
KOTA PAGARALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PAGAR ALAM

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor
8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Pagar Alam, perlu menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kota Pagar Alam.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Pagar Alam
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan
Lembaran Negara RI No. 4115);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
6. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 116 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Vungsional Pegawai Negeri Sipil;
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 59);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1676);
Peraturan. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2016
tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1502);
9. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor : 8 Tahun 2016 tentang

400
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam (Lembaran
Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8);

MEMUTUSKAN
Menetapka : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG KEDUDUKAN,
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA
DINAS KESEHATAN KOTA PAGAR ALAM

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan
1. Kota adalah Kota Pagar Alam.
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam.
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam.
5. Dinas Kesehatan adalah Dire as Kesehatan Kota Pagar Alam.
6. Kepala Dinas adalah Kepa a Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam.
7. Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam.
8. Bidang. adalah Bidang pada, Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam.
9. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam
10. Seksi adalah Seksi pada Bidang di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam.
11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Kesehatan
Kota Pagar Alam.
12. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis
Dinas di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pagai Alam.
13. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.
14. Tenaga Kesehatan adalah ietiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
15. Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disingkat Fasyankes adalah suatu tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuraiff maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah
dan/atau masyarakat.
16. Upaya Kesehatan Masyaraxat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk
memelihara. dan meningkatkan kesehata serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
17. Usaha Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuh an penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan.
18. Upaya Kesehatan Bersum ber daya Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKWA adalah
wahana pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat,
dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas
puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya.
19. Pemberdayaan Masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif , guna
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi
masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan dan melakukan pemecahannya
dengan memanfaatkan potensi setempat.
20. Pos Kesehatan Desa/Pos Kesehatan Kelurahan yang selanjutnya disingkat
POSKESDES/POSKESKEL adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa/kelurahan dalam rangka mendekatkan atau menyediakan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa/kelurahan;
21. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disingkat Posyandu adalah salah ,..iatu bentuk
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pcmbangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakit dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.

401
22. Usaha Kesehatan Sekolah yang selanjutnya disingkat UKS adalah wahana untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin,
merupakan perpaduan dua upaya dasar yaitu upaya pendidikan dan upaya kesehatan, yang
pada gilirannya nanti diharapkan peserta didik dapat mandiri dalam melaksanakan pola
hidup sehat.
23. Saka Bhakti Husada yang selanjutnya disingkat SBH adalah salah satu jenis satuan karya
pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan praktis dalam bidang kesehatan yang dapat diterapkan pada diri, keluarga,
lingkungan dan mengembangkan lapangan pekerjaan dibidang kewirausahaan.
24. Pos Upaya Kesehatan Keria.,vang selanjutnya disingkat UKK adalah wadah dari serangkaian
upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yan g terencana, teratur dan berkesinambungan
yang c, dis elenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat pekerja.
25. Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik adalah penyakit yang disebabkan oleh anthropoda
ditularkan melalui seekor binatang yang membawa bibit penyakit dari seekor binatang atau
manusia kepada binatang atau seorang manusia kepada binatang lainnya atau manusia
lainnya.
26. Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif yang selanjutnya disingkat NAPZA adalah semua zat-
zat/senyawa yang memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya yang dapat mengubah
pikiran, perasaan dan perilaku seseorang.
27. Public Safety Center yang selanjutnya disingkat PSC adalah pusat pelayanan terpadu yang
menjamin kebutuhan masyarakat dalam hal- hal yang berhubungan dengan
kegawatdaruratan, termasuk pelayanan medis yang dapat dihubungi dalam waktu singkat di
manapun berada.
28. Usaha Mikro Obat Tradisional yang selanjutnya disingkat UMOT adalah usaha yang hanya
membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pills, cairan obat luar dan
rajangan.
29. Pengawasan Post Market Produk Makanan Minuman Industri Rumah Tangga adalah
pengawasan yang dilakukan setelah produk makanan minuman industri rumah tangga
diedarkan di masyarakat.
30. Peningkatan Kemampuan Capacity Buildin g Tenaga Kesehatan adalah proses meningkatkan
kemampuan pengetahuan dan keterampilan, serta sikap dan perilaku bagi tenaga
kesehatan.
31. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang dlberikan
oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi.

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana yang menyetenggarakan urusan Pemerintahan
di bidang Kesehatan.
2. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan, bertanggung jawab
kepada Walikota melalu i Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, membawahi
a) Sub Bagian Program, Informasi dan Humors
b) Sub Bagian Keuangan, Kepegawalan dan Umum
3. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi
a) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
b) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
c) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi :
a) Seksi Surveilans dan Imunis asi
b) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
c) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
5. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, membawahi:
a) Seksi Pelayanan Kesehatan

402
b) Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
c) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
6. Kelompok Jabatan Fungsional
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
8. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
9. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administrastif berkoordinasi
dengan Sekretaris.
10. Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berkedudukan dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris.
11. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
12. Kelompok Jabatan Fungsiorial berkedudukan di Bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan
Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan bidang terkait.
13. UPTD dipimpin oleh Kepala UPTD berkedudukan di Bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan
Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan bidang terkait.
14. Bagan Susunan Organisasl Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam adalah sebagaimana
tercantum pada lampiran dan merupakan bagian yang tictak terpisahkan dari Peraturan
Walikota ini.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas
Pasal 4
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan
yang menjadi kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kota.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Dinas Kesehatan
menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan
2. Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Berta. sumber daya, kesehatan;
3. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat pencegahan dan pengendalian
penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT) Berta sumber daya kesehatan;
4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Berta. sumber daya kesehatan;
5. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan dan jawab Dinas Kesehatan Kota Pagar
Alam;
6. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;
7. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di Lingkungan Dinas Kesehatan;
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah terkait dengan bidang kesehatan;

Bagian Kedua
SEKRETARIAT
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pelaksanaan dan pemberian dukungan
administrasi kepada. seluruh unsur organisasi di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat
menyelenggaraka ,n fungsi :
1 . Pengkoordinasian dan penyusunan rencana program dan anggaran di Lingkungan Dinas
Kesehatan Kota Pagar Alam;
2 . Penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas admin istrasi di Lingkungan Dinas

403
Kesehatan Kota Pagar Alam;
3. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam;
4. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundangundangan serta pelaksanaan
advokasi hukum;
5. Pembinaan .dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan
dokumentasi Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam;
6. Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
7. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di Lingkungan. Dinas
Kesehatan Kota Pagar Alam;
8. Pengelolaan asset yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam;
9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan furgsinya;

Pasal 8
Sub Bagian Program, Informasi dan Humas mempunyai tugas menyiapkan dan
mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan anggaran, mengkoordinasikan
Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan, mengkoordinasikan pemantauan dan evaluasi
program kegiatan bersumber APED maupun APBN dan Penyusunan Laporan serta
penatalaksanaan hubungan masyarakat yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota
Pagar Alam.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Sub Bagian Program.,
Informasi dan Humas menyelenggarakan fungsi :
1. Pengkoordinasian perencanaan pembangunan kesehatan wilayah serta penyusunan program
kesehatan kota, rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan Dinas Kesehatan
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan;
2. Pengkoordinasian perencanaan anggaran pembangunan kesehatan;
3. Pemprosesan Rencana Kerjo. Anggaran (RKA) sebagai bahan pembahasan dengan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pagar Alam dan Badan Percncanaan Pembangunan Daerah
Kota Pagar Alam;
4. Pemrosesan revisi program operasional dari program-program dan membuat rekomendasi
Rencana Kerja Anggaran (RKA), Rencana Kerja Anggaran Kementerian dan Lembaga
(RKAKL);
5. Penghimpunan, perekapitulasian, penyusunan bahan-bahan rencana bulanan, triwulan,
tahunan Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam;
6. Penghimpunan, perekapituhisian, penyusunan bahan untuk Rencana Strategis (RENSTRA);
7. Pelaksanaan koordinasi Penyusunan perencanaan dan program kerja yang meliputi
pengembangan kesehatan;
8. Pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK);
9. Pelaksanaan penyusunan dan pengelolaan data dan informasi kesehatan;
10. Pengelolaan, perekapan, peiganalisaan dan penyajian data dan informasi kesehatan;
11. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;
12. Penyusunan Profil Kesehatan Kota Pagar Alam;
13. Penghimpunan, perekapitulasian, penyusunan bahan-bahan laporan program dan Kegiatan
Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam baik bersumber dana APBD maupun bersumber dana
APBN;
14. Pengevaluasian dan penyampaian pelaporan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Iota
Pagar Alam baik bersumber dana APBD maupun bersumber dana, APBN secara berkala;
15. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) bidang kesehatan dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (LPPD) Bidang Kesehatan;
16. Pelaksanaan dan pengkoordinasian proses pelaksanaan riser dibidang kesehatan maupun
penelitian lainnya yang dilaksanakan secara Nasional oleh Badan Litbangkes Kementerian
Kesehatan;
17. Pengelolaan Survey Kesehatan Daerah (SURKESDA) skala Kota;
18. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait;
19. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

404
Pasal 10
Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas menyiapkan dan
mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan keuangan dan pengelolaan aset dan layanan
pengadaan barang/jasa, penatalaksanaan hukum, kepegawaian dan dukungan administrasi
umum yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Sub Bagian Keuangan,
Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi :
1. Mengontrol penganggarar-/alur kas kegiatan Dinas Kesehatan;
2. Meneliti kelengkapan Surat. Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-GU), Surat
Permintaan Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU), Surat Permintaan Pembayaran
Langsung (SPP-LS) gaji dan tunjangan penghasilan Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta
penghasilan lainnya yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan
oleh Bendahara Pengeluaran;
3. Perlakuan verifikasi terhadap Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan menyiapkan Surat
Perintah Membayar (SPM);
4. Melakukan Pelaporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);
5. Melakukan Sistim Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA);
6. Melaksanakan penyiapan bahan pertanggungjawaban keuangan;
7. Penyusunan dan mengirim laporan realisasi keuangan setiap bulan (laporan
pertanggungjawaban keuangan);
8. Melakukan rekonsiliasi keuangan dan aset setiap bulan ke Dinas Pengelolaan Pendapa tan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD);
9. Melaksanakan verifikasi SPJ Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);
10. Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan SKPD kepada Walikota Pagar Alam up.
Dinas Pengelo laan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah setiap tahun;
11. Pelaksanaan pembayaran/ pemotongan gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya;
12. Penyusunan/membuat daftar gaji dan tunjangan daerah lainnya;
13. Pelaksanaan pengendalian administrasi perjalanan dinas baik untuk Dinas Kesehatan
maupun UPTD;
14. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan baik internal maupun eksternal dari auditor;
15. Menerima laporan penerimaan daerah/retribusi dari masing masing UPTD dan melaksa-
nakan pemungutan penerimaan daerah (pajak) dari bendahara/Pejabat Pela ksana Teknis
Kegiatan (PPTK);
16. Membuat rekomendasi terhadap pungutan/retribusi dari UPTD yang tidak mencapai target;
17. Pelaksanaan inventarisasi barang milik negara baik barang milik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah di Lingkungan Dinas Kesehatan dan UPTD;
18. Penghapusan barang milik negara baik barang milik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah di Lingkungan Dinas Kesehatan dan UPTD;
19. Melakukan penyusunan dan pengelolaan data inventaris barang berupa Kartu Inventaris
Ruangan (KIR), Kartu Inventaris Barang (KIB) di Lingkungan Dinas Kesehatan;
20. Pelaksanaan penatausahaan keuangan dan aset Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);
21. Pengumpulan, pengelolaan,, penyimpanan dan pemeliharaan dokumentasi kepegawaian;
22. Penyiapan bahan rencana penyusunan kebutuhan formasi pegawai, mutasi pegawa i,
pemberhentian, pensiun, kenaikan pangkat, gaji berkala, cuti, pemberian penghargaan dan
proses legalisir;
23. Pelaksanaan usaha-usaha peningkatan pendidikan / pelatihan structural, teknis dan
fungsional, ujian dinas dan penyesuaian ijazah, peningkatan pengetahuan dan keterampilan
serta pengembangan karier pegawai;
24. Pelaksanaan pelayanan administrasi kepegawaian;
25. Pengaturan dan pelaksanaan tata cara urusan disiplin pegawai;
26. Pelaksanaan perhitungan angka kredit tenaga kesehatan bagi jabatan fungsional;
27. Pelaksanaan dan pengelcAaan ketatausahaan termasuk surat menyurat dan kearsipan;
28. Pelaksanaan dan pengelolaan urusan perlengkapan;
29. Pelaksanaan pelayanan administrasi Pegawai Tidak Tetap (PTT) Daerah;
30. Pengkoordinasian dan peryusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan
advokasi hukum;
31. Pembinaan dan pelaksanaan rumah tangga organisasi dan tatalaksana;
32. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;

405
Bagian Ketiga
Bidang Kesehatan Masyarakat
Pasal 12
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional di bidang kesehatan masyarakat.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bidang Kesehatan
Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang peningkatan kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, serta promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh masyarakat, kelompok
masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha;
2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang peningkatan kesehatan keluarga,
gizi masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, serta promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui. tokoh masyarakat,
kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha;
3. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, kesehatan lingkungan; kesehatan kerja dan olahraga serta promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh masyarakat, Kelompok
masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha;
4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga serta promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh masyarakat, kelompok
masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;

Pasal 14
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan melaksanakan
kebijakan operasional, bimbingan teknis Jan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan
di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Seksi Kesehatan Keluarga
dan Gizi menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kesehatan maternal dan neonatal, balita dan anak
prasekolah, usia sekolah dan remaja, Usahet Kesehatan Sekolah (UKS), usia reproduksi,
pengendalian penduduk dan keluarga berencana, determinan kesehatan (intelegensia) dan
lanjut usia serta perlindungan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan maternal dan neonatal, balita dan anak
prasekolah, usia sekolah dan remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), usia reproduksi,
pengendalian penduduk dan keluarga berencana, determinan kesehatan (intelegensia) dan
lanjut usia serta perlindungan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
3. Penyusunan norma, standar , prosedur dan kriteria di bidang kesehatan maternal dan
neonatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS), usia reproduksi, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, determinan
kesehatan (intelegensia) dan lanjut usia serta perlindungan kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan maternal dan neonatal, balita
dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), usia
reproduksi, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, determ inan kesehatan
(intelegensia) dan lanjut usia serta perlindungan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang kesehatan maternal dan neonatal, balita dan anak prasekolah, usia
sekolah dan remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), usia reproduksi, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, determinan kesehatan (intelegensia) dan lanjut usia
serta perlindungan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;

406
Pasal 16
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas: meningkatkan pengetahuan
kepada masyarakat dan melibatkan peran aktif masyarakat dalam bidang kesehatan dengan
melaksanakan perimusan dan melaksanakan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan pemberdayaan
masyarakat.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Seksi Promosi dan
Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan,
advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, organisasi
swadaya masyarakat dan dunia usaha;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi
dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan melalui tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, organisasi swadaya
masyarakat dan dunia usaha;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang komunikasi, informasi, dan
edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh masyarakat, kelompok
masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi
kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh masyarakat, kelompok
masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha;
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi
kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan
pemberdayaan masyarakat bidang keseha tan melalui tokoh masyarakat, kelompok
masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha;
6. Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan meliputi penyuluhan kesehatan, pembinaan Peran
Serta Masyarakat (PSM), pembinaan Pola Hid -up Bersih dan Sehat (PHBS) dan fasilitator
desa siaga serta Koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku den melaksanakan pemberdayaan Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat (UKBM) yang meliputi Pos Kesehatan Desa (POSKESDES)/Pos
Kesehatan Kelurahan (POSKESKEL) Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU), Saka Bakti Husada
(SBH), Pos Kesehatan Pesantern (POSKESTREN), Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK);
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;

Pasal 18
Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan melaksanakan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervise serta,
pemantauan, evaluasi dan relaporan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga.

Pasal 19
Untuk mela ksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Seksi Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Kerja dan Ola hraga menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan perumusan keb Jakan di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan
pangan, penyehatan udara, tanah dan kawasan, pengamanan limbah dan radiasi, okupasi,
kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan,
penyehatan udara, tanah dan kawasan, pengamanan limbah dan radiasi, okupasi, kesehatan
kerja dan kesehatan olahraga;
3. Penyusunan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang penyehatan air dan sanitasi
dasar, penyehatan pangan, penyehatan udara, tanah dan kawasan, pengamanan limbah dan
radiasi, okupasi, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar,
penyehatan pangan, penyehatan udara, tanah dan kawasan, pengamanan limbah dan
radiasi, okupasi, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang penyehatan air dan

407
sanitasi dasar, penyehatan pangan, penyehatan udara, tanah dan kawasan, pengamanan
limbah dan radiasi, okupasi, kesehatan kerja dan kesehatan ola hraga;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;

Bagian Keempat
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pasal 20
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyal tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan.
pengendalian penyakit menula r pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,
kesehatan jiwa dan Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif lainnya (NAPZA).

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans epidemiologi wabah
bencana, Kejadian Luar Biasa (KLB), karantina dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, serta upaya kesehatan jiwa dan Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA);
2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans epidemiologi wabah
bencana, Kejadian Luar Biasa (KLB), karantina dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, serta upaya kesehatan jiwa dan Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA);
3. Penyiapan bimbingan teknis dan supervise di bidang surveilans epidemiologi wabah
bencana, Kejadian Luar Biasa (KLB), karantina dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, serta upaya, kesehatan jiwa dan Na.rkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA);
4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans epidemiologi wabah bencana,
Kejadian Luar Biasa (KLB), karantina dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik, pencegahan dal pengendalian
penyakit tidak menular, serta upaya kesehatan jiwa dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat
Adiktif lainnya (NAPZA);
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;

Pasal 22
Seksi Surveilans dan lmunisasi mempunyai tugas merancang perumusan dan melaksanakan
kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang surveilans wabah dan bencana, Kejadian Luar Biasa (KLB), karantina dan
imunisasi.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas set agaimana dimaksud dalam Pasal 22, Seksi Surveilans dan
Imunisasi menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan perumusan kcbijakan operasional di bidang surveilans, wabah dan bencana,
Kejadian Luar Biasa (KLB), karantina serta imunisasi;
2. Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans, wabah dan bencana, Kejac ian Luar
Biasa (KLB), karantina serta imunisasi;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang surveilans, wabah dan bencana,
Kejadian Luar Biasa (KLB), karantina serta imunisasi;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang surveilans, wabah dan bencana,
Kejadian Luar Biasa (KLB), karantina serta imunisasi;
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans, wabah dan bencana, Kejadian
Luar Biasa (KLB), karantina serta imunisasi;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;

Pasal 24
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas merancang perumusan
dan melaksanakan kebijakan akan operasional, bimbingan teknis dan supervisi serta

408
pemantauan, evaluasi dan pela poran di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menula r
langsung, serta penyakit tular vektor dan zoonotik.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang pencegahan dan pengendalian
penyakit menular langsung serta penyakit tular vektor dan zoonotik;
2. Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
menular langsung serta penyakit tular vektor dan zoonotik;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pencegahan dan pengendalian
penyakit menular langsung serta penyakit tular vektor can zoonotik;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
menular langsung serta penyakit tular vektor dan zoonotik;
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
menular langsung serta penyakit tular vektor dan zoonotik;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;

Pasal 26
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai
tugas merancang perumusan dan melaksanakan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa serta Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya
(Napza).

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan perumusan kehijakan operasional di bidang pencegahan. dan pengendalian
penyakit paru kronik dan gangguan imunologi, jantung dan pembuluh darah, kanker dan
kelainan darah, diabetes mellitus dan gangguan metabolik, gangguan indera dan fungsional,
gangguan lingkup kerja, kesehatan jiwa serta penyalahgunaa.n Narkotika, Psikotropika, dan
Zat Adiktif lainnya (Napza);
2. Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit paru
kronik dan gangguan imunologi, jantung dan pembuluh darah, kanker dan kelainan darah,
diabetes mellitus dan gangguan metabolik, gangguan indera dan fungsional, gangguan
lingkup kerja, kesehatan jiwa serta penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
lainnya (Napza);
3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pencegahan dan pengendalian
penyakit paru kronik dan gangguan imunologi, jantung dan pembuluh darah, kanker dan
kelainan darah, diabetes mellitus dan gangguan metabolik, gangguan indera dan fungsional,
gangguan lingkup kerja, kesehatan jiwa serta penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan
Zat Adiktif lainnya (Napza);
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
paru kronik dan gangguan imunologi, jantung dan pembuluh darah, kanker dan kelainan
darah, diabetes mellitus dan gangguan metabolik, gangguan indera dan fungsional,
gangguan lingkup kerja, kesehatan jiwa serta penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan
Zat Adiktif lainnya (Napza);
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit paru
kronik dan gangguan imunologi, jantung dan pembuluh darah, kanker dan kelainan darah,
diabetes mellitus dan gangguan metabolik, gangguan indera dan fungsional, gangguan
lingkup kerja, kesehatan jiwa serta penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat
Adiktif lainnya (Napza);
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;

Bagian Kelima
BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Pasal 28
Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan
kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan tradisional,

409
kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumahh Tangga (PKRT) serta sumber
daya manusia kesehatan.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Bidang Pelayanan dan
Sumber Daya Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan prinier dan
pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan
tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
serta sumber daya manusia kesehatan;
2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer dan
pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan
tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
serta sumber daya manusia kesehatan;
3. Penyiapan bimbingan tek-riis dan supervise di bidang pelayanan kesehatan printer dan
pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan
tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
serta sumber daya manusia kesehatan;
4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan
kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunyapelayanan kesehatan tradisional,
kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga , (PKRT) serta
sumber daya manusia kesehatan;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh, atasan sesuai tugas dan fungsinya;

Pasal 30
Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas merancang perumusan dan melaksanakan
kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi pemantauan, evaluasi dan pelaporan
serta peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan di bidang pelayanan kesehatan primer
dan pelayanan kesehatan rujukan serta pelayanan kesehatan tradisional.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Seksi pelayanan Kesehatan
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan primer meliputi Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) pada puskesmas
serta kesehatan primer pada. klinik dan praktik perorangan, program pelayanan kesehatan
haji dan program pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan rujukan
meliputi pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, pengelola an
rujukan dan pemantauan rumah sakit serta rumah sakit pendidikan, jaminan kesehatan
serta Public Safety Center (PSC), pelayanan kesehatan tradisional, peningkatan fasilitas
pelayanan kesehatan dan mutu dan akreditasi pelayanan kesehatan primer, rujukan dan
pelayanan kesehatan lainnya, perizinan dan akreditasi RS Kelas C dan D dan fasilitas
pelayanan kesehatan dasar puskesmas, Balai, praktek tenaga kesehatan mandiri);
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan primer meliputi Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) pada puskesmas serta
kesehatan primer pada khnik dan praktik perorangan, program pelayanan kesehatan haji
dan program pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan rujukan meliputi
pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, pengelolaan rujukan
dan pemantauan rumah sakit ,,erta rumah sakit pendidikan, jaminan kesehatan serta Public
Safety Center (PSC), pelayanan kesehatan tradisional, peningkatan fasilitas pelayanan
kesehatan dan ri-iutu dan akreditasi pelayanan kesehatan primer, rujukan dan pelayanan
kesehatan lainnya, perizinan dan akreditasi RS Kelas C dan D dan fasilitas pelayanan
kesehatan dasar (Puskesmas, Balai, praktek tenaga kesehatan mandiri);
3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pelayanan kesehatan primer
meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upay a Kesehatan Perorangan (UKP) pada
puskesmas serta keschatan primer pada klinik dan praktik perorangan, program pelayanan
kesehatan hail dan program pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan
rujukan meliputi pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu,
pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah sakit serta rumah sakit pendidikan, jaminan
kesehatan serta Public Safety Center (PSC), pelayanan kesehatan tradisional, peningkatan
fasilitas pelayanan kesehatan dan mutu dan akreditasi pelayanan keschatan primer, rujukan

410
dan pelayanan kesehatan lainnya, perizinan dan akreditasi RS Kelas C dan D dan fasilitas
pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas, Balai, praktek tenaga kesehatan mandiri);
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang pelayanan kesehatan primer meliputi
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) pada
puskesmas serta keschatan primer pada klinik dan praktik perorangan, program pelayanan
kesehatan haji dan program pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan
rujukan meliputi pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu,
pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah sakit serta rumah sakit pendidikan, jaminan
kesehatan serta Public Safety Center (PSC), pelayanan kesehatan tradisional, peningkatan
fasilitas pelayanan kesehatan dan mutu dan akreditasi pelayanan kesehatan primer, rujukan
dan pelayanan kesehatan lainnya, perizinan dan akreditasi RS Kelas C dan D dan fasilitas
pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas, Balai, praktek tenaga kesehatan mandiri);
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidangn pelayanan kesehatan primer meliputi Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) pada puskesmas
serta kesehatan primer pada klinik dan praktik perorangan, program pelayanan kesehatan
haji dan program pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan. kesehatan rujukan
meliputi pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, pengelolaan
rujukan dan pemantauan rumah sakit serta rumah sakit pendidikan, jaminan kesehatan
serta Public Safety Center (PSC), pelayanan kesehatan tra6isional, peningkatan fasilitas
pelayanan kesehatan dan mutu dan akreditasi pelayanan kesehatan primer, rujukan dan
pelayanan kesehatan lainnya, perizinan dan akreditasi RS Kelas C dan D dan fasilitas
pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas, Balai, praktek tenaga kesehatan mandiri);
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;

Pasal 32
Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
mempunyal tugas melaksanakan perumusan dan melaksanakan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervise, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan
kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).

Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud. dalam Pasal 32, Seksi Kefarmasian, Seksi
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT ) menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga dan pelayanan kefarmasian, pemberian
rekomendasi pen erbitan / pencabutan izin apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan
optikal dan tindaklanjut hasil pengawasan, pemberian rekomendasi penerbitan/pencabutan
izin usaha mikro obat tradisional (UMOT) dan tindaklanjut basil pengawasan, pemberian
rekomendasi produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu dan PKRT kelas 1 (satu)
tertentu perusahaan rumah tangga serta tindaklanjut hasil pengawasan,
penerbitan/pencabutan sertifikat produksi makanan dan minuman pada industri rumah
tangga, pengawasan post market produk makanan minuman industri rumah tangga serta
penerbitan sertifikat baik sehat terhadap pangan siap saji, uji sampel, izin iklan dan
tindaklanjut hasil pengawasan;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang produksi darn distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga dan pelayanan kefarmasian, pemberia n
rekomendasi penerbitan / pencabutan izin apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan optikal
dan tindaklanjut hasil pengawasan, permberian rekomendasi penerbitan/pencabutan izin,
usaha mikro obat tradisional (UMOT) dan tindaklanjut hasil pengawasan, pemberian
rekomendasi produksi alat Iesehatan kelas 1 (satu) tertentu dan PKRT kelas 1 (satu)
tertentu perusahaan rumah tangga serta tindaklanjut hasil pengawasan,
penerbitan/pencabutan sertifikat produksi makanan dan minuman pada industri rumah
tangga, pengawasan post market produk makanan minuman industri rumah tangga serta
penerbitan sertifikat baik sehat terhadap pangan siap saji, uji sampel, izin iiklan dan
tindaklanjut hasil pengawasan;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang produksi dan distribusi sedlaan
farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga dan pelayanan
kefarmasian, pemberian rekomendasi penerbitan/ pencabutan izin apotek, toko obat, toko
alat kesehatan dan optikal dan tindaklanjut hasil pengawasan, pemberian rekomendasi
penerbitan/pencabutan izin usaha mikro obat tradisional (UMOT) dan tindaklanjut hasil
pengawasan, pemberian rekomendasi produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu dan

411
PKRT kelas 1 (satu) tertentu perusahaan rumah tangga serta tindaklanjut hasil pengawasan,
penerbitan/pencabutan sertifikat produksi makanan dan minuman, pada industri rumah
tangga, pengawasan post market produk makanan minuman industri rumah tangga serta
penerbitan sertifikat laik sehat terhadap pangan siap saji, uji sampel, izin Iklan dan
tindaklanjut hasil pengawas;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi,
alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga dan pelayanan kefarmasian,
pemberian rekomendasi penerbitan/pencabutan izin apotek, toko obat, toko alat kesehatan
dan optikal dan tindaklanjut hasil pengawasan, pemberian rekomendasi penerbitan/
pencabutan izin usaha mikro obat tradisional (UMOT) dan tindaklanjut basil pengawasan,
pemberian rekomendasi produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) te-tentu dan PKRT kelas 1
(satu) tertentu perusahaan rumah tangga serta tindaklanjut hasil pengawasan,
penerbitan/pencabutan sertifikat produksi makanan dan minuman pada industri rumah
tangga, pengawasan post market produk makanan minuman industri rumah tangga serto
penerbitan sertifikat laik sehat terhadap pangan siap saji, uji sampel, izin Man dan
tindaklanjut hasil pengawasan;
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga dan pelayanan kefarmasian, pemberian
rekomendasi penerbitan/pencabutan izin, apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan optikal
dan tindaklanjut hasil pengawasan, pemberian rekomendasi penerbitan/pencabutan izin
usaha mikro obat tradisional (UMOT) dan tindaklanjut hasil pengawasan, pemberian
rekomendasi produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu dan PKRT kelas 1 (satu)
tertentu perusahaan rumah tangga serta tindaklanjut hasil pengawasan, penerbitan/
pencabutan sertifikat produksi makanan dan minuman pada industri rumah tangga,
pengawasan post market produk makanan minuman industri rumah tangga serta penerbitan
sertifikat laik sehat terhadap pangan siap saji uji sampel, izin iklan dan tindaklanjut hasil
pengawasan;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;

Pasal 34
Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas merancang perumusan dar
melaksanakan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervise, pengembangan dan
pemberdayaan, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya manusia
kesehatan.

Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Seksi Sumber Daya Manusia
Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
1 . Penyusunan kebijakan teknis pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan di bidang perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan dan
penyusunan dokumen deskripsi /profil rencana tahunan perencanaan kebutuhan sumber
daya manusia kesehatan, pengumpulan data sumber daya manusia kesehatan dan
penyusunan dokumen deskripsi/profil Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan (PPSDMK), pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan Tenaga
Kerja Warga Negara Asing (TKWNA), peningkatan kemampuan capacity building tenaga
kesehatan, pendataan Surat Tanda Registrasi (STR) tenaga kesehatan, pelaksanaan
registrasi dan sertifikasi tenaga kesehatan antara lain penerbitan surat izin praktik dan surat
izin kerja tenaga kesehatan, pemberian rekomendasi izin praktik mandiri tenaga kesehatan;
2 . Pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan di bidang
perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan dan penyusunan dokumen
deskripsi rencana tahunan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan, pengumpulan data
sumber daya manusia kesehatan dan penyusunan dokumen deskripsi Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK), pendayagunaan sumber daya
manusia kesehatanTenaga Kerja Warga Negara Asing (TKWNA), peningkatan kemampuan
capacity building tenaga kesehatan, pelaksanaan registrasi dan sertifikasi tenaga kesehatan
antara lain penerbitan surat izin praktik dan surat izin kerja tenaga kesehatan, pemberian
rekomendasi izin praktik mandiri tenaga kesehatan;
3 . Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
manusia kesehatan di bidang perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan dan
penyusunan dokumen deskripsi/profil rencana tahunan perencanaan kebutuhan sumber
daya manusia kesehatan, pengumpulan datasumber daya manusia kesehatan dan

412
penyusunan dokumen deskripsi/profil Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan (PPSDMK), pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan Tenaga
Kerja Warga Negara Asing (TKWNA), peningkatankemampuan capacity building tenaga
kesehatan, pelaksanaan registrasi dan sertifikasi tenaga kesehatan. antara lain penerbitan
surat izin praktik dan surat izin kerja tenaga kesehatan, pemberia n rekomendasi izin praktik
mandiri tenaga kesehatan;
4 . Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;

Bagian Keenam
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 36
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
a) Kelompok Jabatan Fungsional Umum;
b) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu;
2. Kelompok Jabatan Fungsional Umum diatur melalui Keputusan Walikota;
3. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah
Kota sesuai dengan Keahliandan Kebutuhan;
4. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
5. Kesehatan (PPSDMK), pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan Tenaga Kerja
Warga Negara Asing (TKWNA), peningkatan kemeimpuan capacity building tenaga
kesehatan, pelaksanaan registrasi dan sertifikasi tenaga kesehatan antara lain pencrbitan
surat izin praktik dan surat izin kerja tenaga kesehatan, pemberian rekomendasi izin praktik
mandiri tenaga kesehatan;
6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
manusia kesehatan di bidang perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan dan
penyusunan dokumen deskripsi/profil rencana tahunan perencanaan kebutuhan sumber
daya manusia kesehatan, pengumpulan data sumber daya manusia kesehatan dan
penyusunan dokumen deskripsi/profil Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan (PPSDMK), pendayagunaan sumber deya manusia kesehatan Tenaga
Kerja Warga Negara Asing (TKWNA), peningkatan kemampuan capacity buildzng tenaga
kesehatan, pelaksanaan registrasi dar) sertifikasi tenaga kesehatan antara lain penerbitan
surat izin praktik dan surat izin kerja tenaga kesehatan, pemberian rekomendasi izin praktik
mandiri tenaga kesehatan;
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;

Bagian Ketujuh
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD)
Pasal 37
Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis . penunjang pada
dinas, dapat dibentuk UPTD;

Pasal 38
Pembentukan UPTD sebagaimana dimaksud pada pasal 37 diatur dan ditetapkan dengan
peraturan Walikota.

BAB V
TATA KERJA
Pasal 39
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap Kepala Dinas Kesehatan Kota dan Pimpinan satuan
unit organisasidan kelompok jabatan fungsional harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi
dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar unit organisasi dalam
lingkungan Dinas serta lnstansi lainnya.

Pasal 40
Setiap pimpinan satuan unit organisasibertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan
bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahanya.

413
Pasal 41
Setiap pimpinan satuan unit organisasi harus mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya
masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 42
Setiap pimpinansatuan unit organisasi dalam lingkungan Dinas Kesehatan Kota bertanggung
jawab kepada atasannyamasingmasing secara berjenjang.Jumlah tenaga fungsio nal ditentukan
berdasa.rkan. kebutuhan dan beban kerja;
Pasal 42
Setiap pimpinan satuan unit organisasi dalam lingkungan Dinas Kesehatan Kota bertanggung
jawab kepada atasannya masing-masing secara berjenjang.
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas, setiap pim pinan satuan unit organisasi harus melakukan pembinaan
dan pengawasan terhadap bawahannya.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 44
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 15
Tahu!'n 2009 tentang Penjabaran TugasPokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 45
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 12 Desember 2016

WALIKOTA PAGAR ALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH
KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 41

414
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM


NOMOR : 42 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA


KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KOTA PAGAR ALAM.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PAGAR ALAM

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor
8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Pagar Alam, perlu menetapkan. Peraturan Walikota Pagar Alam tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pagar Alam.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2001 tentang Alam (Lembaran RI Tahun
Pembentukan Kota Pagar 2001 Nomor 88);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan(Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5234);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran. Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pe-rangkat Daerah
(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5680);
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 881);
7. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam (Lembaran
Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8 ).

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,


TUGAS DAN FUNGSI SERTA PENATAAN KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN RUANG KOTA PAGAR ALAM.

415
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan


1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam;
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam;
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam;
5. Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum dan PenataanRuang Kota Pagar Alam;
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pagar Alam;
7. Sekretaris adalah Sekretaris pada DinasPekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pagar
Alam;
8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pagar Alam;
9. Subbagian adalah Subbagian pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pagar
Alam;
10. Seksi adalah Seksi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pagar Alam;
11. Kelompok Jabatan Fungsioal adalah kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Pagar Alam;
12. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah UPTD pada Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pagar Alam;

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
(1) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah unsur pelaksana yang
menyelenggarakan urusan Pemerintahan dibidang Pekerjaan Umum dan Penataan ruang;
(2) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dipimpin oleh Kepala Dinas berkedudukan
dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
c. Bidang Bina Marga, membawahi :
1. Seksi Perencanaan dan Evaluasi;
2. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;
3. Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan;
d. Bidang Sumber Daya Air, terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Sumber Daya Air;
2. Seksi Pelaksanaan Sumber Daya Air;
3. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air;
e. Bidang Cipta Karya, terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian
2. Seksi Pelaksanaan PLP dan Air Minum;
3. Seksi Pelaksanaan Penataan Bangunan;
f. Bidang Penataan Ruang, , terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Penataan Ruang;
2. Seksi Pelaksanaan Penataan Ruang;
3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
h. UPTD;
i. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas;
j. Bidang dipimpin oleh Kepala bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi
dengan Sekretaris;

416
k. Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris;
l. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang;
m. Kelompok Jabatan Fungsional berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan Sekretaris
dan dalam pelaksanaan tugasnya secara operasional berkoordinasi dengan bidang terkait;
n. UPTD dipimpin oleh kepala UPTD berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan
Sekretaris dan dalam pelaksanaan tugasnya secara operasional berkoordinasi dengan bidang
terkait;
o. Bagan susunan organisasi dinas tersebut pada lampiran peraturan Walikota ini.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Bagian Kesatu
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Pasal 4
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
Pemerintahan dibidang Pekerjaan umum dan Penataan Ruang yang menjadi kewenangan kota
dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Walikota.

Pasal 5
Untuk melaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, dinas mempunyai fungsi
a. Penyusunan perencanaan bidangPekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
b. Perumusan kebijakan teknis bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
c. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang;
d. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang Bina Marga,
Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Penataan Ruang;
e. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
f. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
g. Pelaksanaan tugasla in yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pokok dan fungsi Dinas di bidang Kesekretariatan.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat
mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan;
b. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan
administrasi kepegawaian;
c. Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat;
d. Penyelenggaraan kepenataanlaksanaan, kearsipan dan perpustakaan;
e. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan unit .kerja;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 8
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretaris di bidang Umum dan Kepegawaian.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, Subbagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi :

417
a. Penyiapan pelaksanaan perencanaan, pengembangan, pembinaan, serta Penataan usaha
Pegawal;
b. Penyiapan Penataan organisasi dan Penataan laksana;
c. Pelaksanaan kePenataanusahaan dan kerumahtanggaan Dinas;
d. Pelaksanaan urusan kesehatan, keamanan dan ketertiban lingkungan serta urusan dalam
pegawai;
e. Pelaksanaan urusan utilitas, bangunan gedung, dan sarana dan prasarana lingkungan pada
Dinas;
f. Pelaksanaan rencana dan program, pengendalian, penatausahaan, pengelolaan informasi
dan dokumentasi, dan penyusunan laporan barang milik negara Dinas;
g. Pelaksanaan layanan pengadaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pengadaanbarang/jasa;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 10
Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretaris di Bidang Perencanaan dan. Keuangan.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal. 10, Subbagian
Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan administrasi anggaran;
b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penganggaran infrastruktur dinas;
c. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan kinerja serta pelaksanaan
anggaran;
d. Pelaksanan koordinasi perencanaan program dan administrasi kerja sama;
e. Pelaksanaan kegiatan strategic Dinas;
f. Pelaksanakan Pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan dan Keuangan;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga
Bidang Sumber Daya Air
Pasal 12
Bidang Sumber Daya Airmempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok dia s dibidang Sumber Daya Air.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bidang Sumber Daya
Air mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis survei, investigasi dan desain sumber daya air, pembangunan
prasarana sumber daya air dan rehabilitasi prasarana sumber daya air;
b. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam survey, investigasi dan desain
sumber daya air, pembangunan prasarana sumber daya air dan rehabilitasi prasarana
sumber daya air;
c. Penyelenggaran survey, investigasi dan desain sumber daya air, pembangunan prasarana
sumber daya air dan rehabilitasi prasarana sumber daya air;
d. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan survey, investigasi dan desain sumber daya air,
pembangunan prasarana sumber daya air dan rehabilitasi prasarana sumber daya air
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 14
Seksi Perencanaan Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Sumber Daya Air di bidang Perencanaan Sumber Daya Air.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Seksi Perencanaan
Sumber Daya Air mempunyai fungsi:
a. Penyusunan pola pengelolaan sumber daya air dan rencana pengelolaan sumber daya air;
b. Program pengelolaan sumber daya air, dan rencana kegiatan pengelolaan sumber daya air;
c. Analisis dan evaluasi kelayakan program;
d. Analisis mengenai dampak lingkungan, penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja

418
Bidang;
e. Koordinasi dan fasilitasi penerapan Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3);
f. Fasilitasi pengadaan barang dan jasa, pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di bidang
program dan perencanaan umum;
g. Pengelolaan sistem informasi dan data sumber daya air;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 16
Seksi Pelaksanaan Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Sumber Daya Air di bidang Pelaksanaan Sumber Daya Air.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Seksi Pelaksanaan
Sumber Daya Air mempunyai fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan pembangunan prasarana sumber daya air;
b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan prasarana sumber
daya air;
c. Penyusunan rencana kegiatan, serta pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi dan non konstruksi, persiapan penyerahan
operasi dan pemeliharaan;
d. Fasilitasi penerapan Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3);
e. Fasilitasi pengadaan barang dan jasa;
f. Penyelenggaraan pembangunan prasarana sumber daya air;
g. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan sumber daya air;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 18
Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Sumber Daya Air di bidang Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Seksi Operasi dan
Pemeliharaan Sumber Daya Air mempunyai fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan Operasi dan Pemeliharaan sumber daya air;
b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi Operasi dan pemeliharaan sumber
daya air;
c. Penyusunan rencana kegiatan, serta pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
perencanaan teknik, persiapan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan dan pelaksanaan
operasi dan pemeliharaan;
d. Fasilitasi penerapan Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3);
e. Fasilitasi pengadaan. Barang dan Jasa;
f. Penyelenggaraan Operasi dan pemeliharaan sumber daya air;
g. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Operasi dan pemeliharaan sumber daya air;
h. Pelaksanaan penanggulangan kerusakan akibat bencana dibidang sumber daya air;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat
Bidang Bina Marga
Pasal 20
Bidang Bina Marga mempunyai tugas pokok membantu kepala dinas dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pokok dinas dibidang Bina Marga.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaiamana dimaksud dalam Pasal 20, Bidang Bina Marga
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis survei, investigasi dan desain bina marga, pembangunan
prasarana jalan dan pemeliharaan prasarana jalan;
b. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam survey, investigasi dan desain bina

419
marga, pembangunan prasarana j alan dan pemeliharaan prasarana j alan;
c. Penyelenggaran survey, investigasi dan desain bina marga, pembangunan prasarana jalan
dan pemeliharaan prasarana jalan;
d. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan survey, investigasi dan desain bina marga,
pembangunan prasarana jalan dan pemeliharaan prasarana jalan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 22
Seksi Perencanaan dan Evaluasi Bina Marga mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang Bina Marga di bidang Perencanaan dan Evaluasi Bina Marga.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Seksi Perencanaan
dan Evaluasi Bina Marga mempunyai fungsi:
a. Penyiapan data dan informasi sebagai bahan penyusunan pemrograman dan perencanaan
teknik pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan serta penerangan jalan umum;
b. Melaksanakan koordinasi konektivitas sistem jaringan jalan dengan sistem moda transportasi
bersama pembina bidang ke Bina Marga-an;
c. Melaksanakan pengujian mutu konstruksi, evaluasi terhadap hasil pengujian konstruksi,
melaksanakan evaluasi dan penetapan leger jalan;
d. Melaksanakan audit keselamatan jalan dan jembatan, serta leger jalan;
e. Penyusunan bahan perumusan kebijakan survei, investigasi dan desain bina marga;
f. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi survey, investigasi dan desain bina
marga;
g. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan survey, investigasi dan desain bina marga;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 24
Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Bina Marga di bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaiamana dimaksud dalam Pasal 24, Seksi Pembangunan
Jalan dan Jembatan mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan dan mengendalikan konstruksi dan mutu pelaksanaan pembangunan jalan
dan jembatan;
b. Penyusunan dan pengembangan standar dokumen
c. pengadaan, penyesuaian kontrak pekerjaan konstruksi
d. jalan dan jembatan, penyusunan norma, standar,
e. pedoman, dan kriteria bidang jalan dan jembatan;
f. Melaksanakan evaluasi dan penetapan laik fungsi jalan dan jembatan;
g. Penyusunan bahan perumusan kebijakan pembangunan jalan dan jembatan;
h. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan jalan dan jembatan;
i. Penyelenggaraan pembangunan jalan dan jembatan;
j. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 26
Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Bina Marga di bidang Preservasi Jalan dan Jembatan.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Seksi Preservasi Jalan
dan Jembatan mempunyai fungsi:
a. Preservasi jalan dan jembatan, penyesuaian kontrak pekerjaan preservasi jalan dan
jembatan;
b. Melaksanakan evaluasi dan penetapan audit keselamatan jalan dan jembatan, bahan
pengelolaan, pemantauan, dan evaluasi pemanfaatan peralatan dan bahan jalan,
pengamanan pemanfaatan bagian-bagian jalan;
c. Pelaksanaan pengujian peralatan, bahan, dan hasil pekerjaan preservasi;
d. Penyusunan bahan perumusan. kebijakanPreservasi Jalan dan Jembatan-,

420
e. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi Preservasi Jalan dan Jembatan;
f. PenyelenggaraanPreservasi Jalan dan Jembatan;
g. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Preservasi Jalan dan Jembatan;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kelima
Bidang Cipta Karya
Pasal 28
Bidang Cipta Karya mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pokok dinas clibidang Cipta Karya.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaiamana dimaksud dalam Pasal 28, Bidang Cipta Karya
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis survey, investigasi dan desain cipta karya, penataan lingkungan
perumahan dan pemukiman, pembangunan gedung dan perumahan;
b. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam survey, investigasi dan desain cipta
karya, penataan lingkungan perumahan dan pemukiman, pembangunan gedung dan
perumahan;
c. Penyelenggaran survey, investigasi dan desain cipta karya, penataan lingkungan perumahan
dan pemukiman, pembangunan gedung dan perumahan;
d. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi survey, investigasi dan desain cipta karya, penataan
lingkungan perumahan dan pemukiman, pembangunan gedung, dan perumahan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 30
Seksi Perencanaan dan Pengendalian Cipta Karyamempunyai Tugas Pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Cipta Karya di bidang Perencanaan dan Pengendalian Cipta Karya.

Pasal 31
Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Seksi Perencanaan
dan Pengendalian Cipta Karya mempunyai fungsi:
a. Penyusunan program dan pembiayaan jangka menengah dan tahunan yang bersumber dari
APED dan sumber dana lainnya;
b. Sinkronisasi program-program Keciptakaryaan;
c. Melakukan fasilitasi kepada Pemerintah Kota dalam penguatan kapasitas perencanaan dan
penyusunan program;
d. Pelaksanaan penyusunan RPI2JM bidang Cipta Karya tingkat provinsi dan pendampingan
penyusunan RPI2JM bidang Cipta Karya tingkat Kota;
e. Pelaksanaan koordinasi dan pemantauan berkala terhadap pelaksanaan pembangunan fisik
tahun berjalan;
f. Menyusuri rencana kerja seksi survey, investigasi dan desain cipta karya;
g. Melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan penataan lingkungan dan
pembangunan gedung, perumahan dan. pemukiman;
h. Melaksanakan perencanaan pembangunan dan rehabilitasi drainase;
i. Melaksanakan perencanaan penyediaan sarana air bersih dan. sanitasi;
j. Melaksanakan inventarisasi bangunan gedung milik pemerintah;
k. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan penataan lingkungan dan
pembangunan gedung, perumahan dan pemukiman;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 32
Seksi Penyehatan Lingkungan Perumahan dan Air Minummempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Cipta Karya di bidang Penyehatan Lingkungan Perumahan dan Air
Minum.

Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Seksi Penyehatan
Lingkungan Perumahan dan Air Minum mempunyai fungsi:
a. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan program dan/atau kegiatan pelaksanaan

421
penyehatan lingkungan dan. air minum;
b. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria
pelaksanaan penyehatan lingkungan dan air minum;
c. Melakukan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana air minum;
d. Pengelolaan dan Pengembangan SPAM Lintas Daerah Kota;
e. Pengembangan Sistem dan Pengelolaan Persampahan Regional;
f. Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik Regional;
g. Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase yang terhubung langsung dengan sungai
Lintas Daerah kota;
h. Melakukan pengawasan dan pengendalian pembangunan sarana dan prasarana penyehatan
lingkungan dan air minum;
i. Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan;
j. Melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi penyehatan lingkungan dan air
minum;
k. Melakukan pendataan hasil kerja penyehatan lingkungan dan air minum;
l. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas serta
m. menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya;
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 34
Seksi Pelaksanaan Penataan Bangunanmempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Cipta Karya di bidangPelaksanaan Penataan Bangunan.

Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Seksi Pelaksanaan
Penataan Bangunan mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di kawasan strategis kota;
b. Penetapan Bangunan Gedung untuk kepentingan Strategis kota;
c. Penyelenggaraan Bangunan Gedung untuk kepentingan Strategis kota;
d. Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di kawasan strategis Daerah kota;
e. Penyusunan bahan perumusan kebijakan penataan bangunan, Bahan pembinaan, koordinasi
dan fasilitasi penataan bangunan;
f. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan gedung dan perumahan;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keenam
Bidang Penataan Ruang
Pasal 36
Bidang Penataan Ruang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok dinas dibidang Penataan Ruang.

Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Bidang Penataan
Ruang mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan Penataan ruang, pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaataan ruang;
b. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam perencanaan Penataan ruang,
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaataan ruang;
c. Penyelenggaraan perencanaan penataan ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang;
d. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perencanaan Penataan ruang, pemanfaatan ruang
dan pengendalian pemanfaataan ruang;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 38
Seksi Perencanaan Penataan Ruangmempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
BidangPenataan Ruang di bidangPerencanaan Penataan Ruang.

Pasal 39
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Seksi Perencanaan

422
Penataan Ruang mempunyai fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan perencanaan Penataan ruang;
b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi perencanaan Penataan ruang;
c. Penyelenggaraan perencanaan Penataan ruang;
d. Melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan rencana Penataan ruang;
e. Menyusun rencana Penataan ruang wilayah;
f. Melaksanakan revisi rencana Penataan ruang wilayah;
g. Menyusun Rencana Umum Penataan Ruang Perkotaan(RUTRK), rencana teknis Penataan
ruang perkotaan dan rencana detail Penataan ruang perkotaan;
h. Menyusun Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan (RTBL);
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan Penataan ruang;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 40
Seksi PelaksanaanPenataan Ruangmempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
BidangPenataan Ruang di bidang Pelaksanaan Penataan Ruang.

Pasal 41
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Seksi Pelaksanaan
Penataan Ruang mempunyai fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan penataan ruang;
b. Menyusun bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pemanfaatan ruang;
c. Penyelenggaraan pelaksanaan penataan ruang;
d. Melaksanakan pengembangan pemanfaatan ruang kawasan strategis dan cepat tumbuh;
e. Melaksanakan penataan ruang secara terpadu pada kawasan khusus;
f. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait dalam pengembangan kawasan khusus
seperti kawasan kaki pegunungan dan daerah aliran sungai;
g. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan penataan ruang;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 42
Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas BidangPenataan Ruang di bidang Pengawasan dan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang.

Pasal 43
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Seksi Pengawasan
dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang mempunyai fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan
ruang;
b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pengawasan dan pengendalian
pemanfaatan ruang;
c. Penyelenggaraan pengendalian pemanfaatan ruang;
d. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang;
e. Penyusunan dan penetapan ketentuan pemberian izin pemanfaatan ruang, serta
pelaksanaan pemberian izin pemanfaatan ruang;
f. Penyusunan dan penetapan ketentuan sanksi administratif, serta pelaksanaan pemberian
sanksi administratif dalam penataan ruang;
g. Pelaksanaan penyidikan dan penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang;
h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyidikan dan penertiban terhadap
pelanggaran pemanfaatan ruang;
i. Koordinasi dan pembinaan terhadap PPNS penataan ruang dan Operasionalisasi PPNS
penataan ruang;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 44
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
a. Kelompok jabatan fungsional umum;
b. Kelompok jabatan fungsional tertentu;

423
(2) Kelompok Jabatan fungsional umum diatur melalui keputusan. Walikota;
(3) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah
Kota sesuai dengan keahlian dan kebutuhan;
(4) Kelompok jabatan fungsional tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
(5) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
(6) Kelompok jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan.

Bagian Kedelapan
UPTD
Pasal 45
Untuk melaksanakan Kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan penunjang pada Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangdapat dibentuk UPTD.

Pasal 46
Pembentukan UPTD sebagaimana pada pasal 45 diatur dan ditetapkan dengan Peraturan
Walikota.

BAB V
PENATAAN KERJA
Pasal 47
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Seksi, UPTD dan
Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi, komunikasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain.

Pasal 48
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang wajib
mengawasi bawahannya masing-masing, mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan
bimbingan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya bila terjadi
penyimpangan, maka mengambil langkah-langkah sesuai peraturan perundang-undangan
berlaku.
Pasal 49
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

BAB VI
PENUTUP
Pasal 50
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 17
Tahun 2009 tentang Penjabaran Togas Pokok dan FungsiDinas Pekerjaan Umum kota Pagar
Alamdicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di Pagaralam
Pada tanggal, 8 Juni 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI


Diundangkan di Pagar Alam
Pada Tanggal 9 Juni 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 17 SERI

424
WALI KOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM


NOMOR : 43 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA,


KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN
DAN PERTANAHAN KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar
Alam, perlu menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Pagar Alam.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Pagar
Alam (Lembaran RI Tahun 2001 Nomor 88);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 881);
5. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam (Lembaran
Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8).

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN KEDUDUKAN SUSUNAN


ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSl SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN
RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KOTA PAGAR ALAM.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam,
3. Walikota adala h Walikota Pagar Alam;
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam;

425
5. Dinas adalah Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Pagar
Alam;
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kota Pagar Alam;
7. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kota Pagar Alam;
8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kota Pagar Alam;
9. Subbagian adalah Subbagian pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kota Pagar Alam;
10. Seksi adalah Seksi pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kota Pagar Alam;
11. Kelompok Jabatan Fungsioal adalah kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Pagar Alam;
12. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah UPTD pada Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Pagar Alam.

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
(1) Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan adalah unsur pelaksana
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan;
(2) Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan dipimpin oleh Kepala Dinas
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan terdiri dari
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
c. Bidang Perumahan, Prasarana Sarana dan Utilitas Umum, terdiri dari
1. Seksi Pendataan dan Perencanaan;
2. Seksi Penyediaan dan Pelaksanaan;
3. Seksi Pemantauan dan Evaluasi;
d. Bidang Kawasan Permukiman, terdiri dari
1. Seksi Perencanaan;
2. Seksi Pelaksanaan;
3. Seksi Evaluasi;
e. Bidang Pertanahan, terdiri dari
1. Seksi Permasalahan Tanah;
2. Seksi Inventaris Tanah;
3. Seksi Pengadaan Tanah;
f. Kelompok Jabatan Fungsional;
g. UPTD;
h. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas;
i. Bidang dipimpin oleh Kepala bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada kepala dinas, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi
dengan sekretaris;
j. Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris;
k. Seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada kepala bidang;
l. Kelompok Jabatan Fungsional berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala
dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan sekretaris dan
dalam pelaksanaan tugasnya secara operasional berkoordinasi dengan bidang terkait;
m. UPTD dipimpin oleh kepala UPTD berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada

426
kepala dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan
sekretaris dan dalam pelaksanaan tugasnya secara operasional berkoordinasi dengan bidang
terkait;
n. Bagan susunan organisasi dinas tersebut pada lampiran peraturan Walikota ini.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan
Pasal 4

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan mempunyai Tugas Pokok
melaksanakan urusan Pemerintahan dibidang Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan yang menjadi kewenangan kota dan tugas pembantuan yang diberikan kepada
Walikota.

Pasal 5
Untuk melaksanaan tugas ,pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, dinas mempunyai fungsi
a. Penyusunan perencanaan bidang Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan;
b. Perumusan kebijakan teknis bidang Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan;
c. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan;
d. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang Perumahan,
Prasarana Sarana dan Utilitas Umum, Kawasan Permukiman dan Pertanahan;
e. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan;
f. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Perumahan Rakyat,Kawasan Permukiman
dan Pertanahan;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pokok dinas dibidang Kesekretariatan.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat mempunyai
fungsi :
a. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan;
b. Penyele nggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan
administrasi kepegawaian;
c. Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat;
d. Penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan;
e. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan unit kerja;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 8
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretaris di Bidang Umum dan Kepegawaian.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Subbagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Penyiapan pelaksanaan perencanaan, pengembangan, pembinaan, serta Tata usaha
Pegawai;

427
b. Penyiapan Penataan organisasi dan tata laksana;
c. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Dinas;
d. pelaksanaan urusan kesehatan, keamanan dan ketertiban lingkungan serta urusan dalam
pegawai;
e. Pelaksanaan urusan utilitas, bangunan gedung, dan sarana dan prasarana lingkungan pada
Dinas;
f. Pelaksanaan rencana dan program, pengendalian, penatausahaan, pengelolaan informasi
dan dokumentasi, dan penyusunan laporan barang milik negara;
g. Pelaksanaan layanan pengadaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pengadaan barang/jasa;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 10
Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretaris di Bidang Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Subbagian
perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan administrasi anggaran;
b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penganggaran infrastruktur dinas;
c. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan kinerja serta pelaksanaan
anggaran;
d. Pelaksanan koordinasi perencanaan program dan administrasi kerja sama;
e. Pelaksanaan kegiatan strategis Dinas;
f. Pelaksanakan Pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan dan Keuangan;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga
Bidang Perumahan, Prasarana Sarana dan Utilitas Umum
Pasal 12
Bidang Perumahan, Prasarana Sarana dan Utilitas Umum mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Dinas dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok dinas dibidang Perumahan,
Prasarana dan Utilitas Umum.
Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bidang Perumahan,
Prasarana Sarana dan Utilitas Umum mempunyai fungsi:
a. Verifikasi Penyusunan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran bidang
Perumahan, Prasarana Sarana dan Utilitas Umum;
b. Koordinasi pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran bidang Perumahan,
Prasarana Sarana dan Utilitas Umum;
c. Koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman, dan standar teknis pelaksanaan
pembangunanPerumahan, Prasarana Sarana dan Utilitas Umum;
d. Koordinasi penyelenggaraan pembangunan Perumahan, Prasarana Sarana dan Utilitas
Umum;
e. Koordinasi pelaksanaan, monitoring, bimbingan teknis, supervise, fasilitasi dan konsultasi
bidang Perumahan; Prasarana Sarana dan Utilitas Umum;
f. Koordinasi pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan perumahan;
g. Memverifikasi penerbitan izin pembangunan dan pengembangan perumahan;
h. Mengordinasi penataan dan meningkatkan kualitas kawasan permukiman kumuh dengan
luas di bawah 10 (sepuluh) ha;
i. Memverifikasi penerbitan sertifikat kepemilikan bangunan gedung (SKBG);
j. Mengordinasikan pengawasan dan pengendalian perumahan dan kawasan permukiman
pada Daerah, kota;
k. Mengordinasikan Penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana kota sesuai ketentuan
yang berlaku;
l. Mengordinasi pemberdayaan masyarakat dalam rangka mencegah perumahan dan kawasan
permukiman kumuh;
m. Mengordinasi dan Memverifikasi Penyediaan rumah bagi masyarakat yang terkena relokasi
program Pemerintah Daerah Kota;

428
n. Menverifikasi sinkronisasi data pembangunan sarana, prasarana dan utilitas umum (PSU)
dengan rencana, rancangan dan perizinan;
o. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi bidang Perumahan;
p. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 14
Seksi Pendataan dan Perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Perumahan, Prasarana Sarana dan Utilitas Umum di bidang Pendataan dan Perencanaan.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Seksi Pendataan dan
Perencanaan mempunyai fungsi:
a. Penyiapan data dan informasi sebagai bahan penyusunan dan perencanaan pembangunan,
perumahanan, prasarana sarana dan utilitas umum;
b . Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan dokumen anggaran bidang
perumahan prasarana sarana dan utilitas umum;
c. Penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis pelaksanaan pembangunan perumahan
prasarana sarana dan utilitas umum;
d . Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi survey, investigasi dan desain
perumahan prasarana sarana dan utilitas umum;
e. Merencanakan dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan bantuan pembiayaan pembangunan
perumahan bersumber dari dana APBN;
f . Merencanakan pencadangan atau penyediaan tanah untuk pembangunan penyediaan
rumah bagi masyarakat yang terkena relokasi;
g . Menyusun dan membuat konsep regulasi atau produk hukum daerah tentang izin
pembangunan dan pengembangan perumahan;
h . Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan , pelayanan pembinaan
perumahan dan Prasarana sarana dan Utilitas Umum;
i . Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pendataan dan perencanaan
pembangunan Perumahan, Prasarana Sarana dan Utilitas Umum;
j . Menyusun dan membuat konsep regulasi atau produk hukum daerah tentang izin
pembangunan dan pengembangan perumahan;
k . Menentukan dalam proses atau menolak pengajuan penerbitan izin pembangunan dan
pengembangan perumahan;
l . Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 16
Seksi Penyediaan dan Pelaksanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Perumahan, Prasarana Sarana dan Utilitas Umum di bidang Penyediaan dan
Pelaksanaan.
Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Seksi Penyediaan dan
Pelaksanaan mempunyai fungsi:
a. Menyusun rencana kerja seksi pembangunan Perumahan;
b . Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pembangunan perumahan;
c. Pelaksanaan pengadaan lahan untuk pembangunan rumah sederhana;
d . Pelaksanaan pembangunan perumahan beserta prasarana, sarana perumahan;
e. Pelaksanaan pemanfaatan Badan Usaha Pembangunan Perumahan baik BUMN,
BUMD,Koperasi, Perorangan maupun swasta yang bergerah di bidang usaha industri
komponen bangunan, konsultan, kontraktor dan pengembang;
f . Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan Perumahan,
Prasarana Sarana dan Utilitas Umum;
g . Pelaksanaan pembangunan rumah contoh rumah sederhana sehat, sebagai stimulant pada
daerah terpencil dan daerah kumuh;
h . Melaksanakan penanggulangan darurat terhadap Perumahan, Prasarana Sarana dan Utilitas
Umum akibat bencana alam;
i . Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pendataan dan perencanaan
pembangunan Perumahan;
j . Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

429
Pasal 18
Seksi Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
Perumahan, Prasarana Sarana dan Utilitas Umum di bidang Pemantauan dan Evaluasi.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Seksi Pemantauan
dan Evaluasi mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penyediaan perumahan dan
kawasan permukiman;
b. Pemantauan dan evaluasi rumah bidang perumahan;
c. Melaksanakan evaluasi dan penetapan laik fungsi Perumahan;
d. Melakukan survei dan pemetaan tata ruang perumahan dan permukiman;
e. Melakukan pendataan hasil kerja di bidang perumahan;
f. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai degan
bidang tugasnya;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang perumahan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bagian Keempat
Bidang Kawasan Permukiman
Pasal 20
Bidang Kawasan Permukiman mempunyai tugas pokok membantu kepala dinas dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok dinas dibidang Kawasan Permukiman.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bidang Kawasan
Permukiman mempunyai fungsi :
a. Mengordinasikan pengawasan dan pengendalian perumahan dan kawasan permukiman pada
Daerah perkotaan;
b . Mengordinasi penyusunan dan menyempurnakan PHD tentang perizinan pembangunan dan
pengembangan kawasan permukiman;
c. Mengordinasi penyusunan rencana kawasan permukiman;
d . Menverifikasi sinkronisasi data pembangunan sarana, prasarana dan utilitas umum dengan
rencana, rancangan dan perizinan;
e. Mengordinasi inventarisasi data prasarana, sarana dan utilitas yang telah selesai dibangun
oleh setiap orang;
f . Mengordinasi perencanaan prasarana, sarana dan utilitas umum;
g . Mengordinasi pemberdayaan masyarakat dalam rangka mencegah perumahan dan kawasan
permukiman kumuh;
h . Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 22
Seksi Perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Kawasan
Permukiman di bidang Perencanaan.
Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Seksi Perencanaan
mempunyai fungsi:
a. Penyiapan data dan informasi sebagai bahan penyusunan dan perencanaan bidang Kawasan
Permukiman;
b . Menentukan kawasan permukiman; Menyusun PHD tentang 'perizinan pembangunan dan
pengembangan kawasan permukiman;
c. Menyusun kebijakan daerah bidang pemberdayaan masyarakat untuk mencegah perumahan
dan kawasan permukiman kumuh;
d . Merencanakan penyediaan kapling tanah untuk perumahan sebagai bagian dari
permukiman;
e. Pendataan dan Perencanaan Kawasan Pemukiman;
f . Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 24
Seksi Pelaksanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Kawasan
Permukiman di bidang Pelaksanaan.

430
Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Seksi Pelaksanaan
mempunyai fungsi:
a. Pencegahan dan Peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kumuh;
b. Penyusunan rencana dan program kerja kegiatan bidang kawasan permukiman;
c. Pengelolaan pembangunan prasarana lingkungan permukiman;
d. Mengordinasi penataan dan meningkatkan kualitas kawasan permukiman kumuh dengan
luas di bawah 10 (sepuluh) ha;
e. Pelaksanaan koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-
undangan bangunan gedung;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 26
Seksi Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Kawasan
Permukiman di bidang Evaluasi.
Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Seksi Evaluasi
mempunyai fungsi:
a. Melakukan pengawasan dan pengendalian pembangunan perbaikan dan pemeliharaan
kawasan permukiman;
b. Melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi kawasan permukiman;
c. Melakukan pendataan hasil kerja bidang kawasan permukiman;
d. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan
bidang tugasnya;
e. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang kawasan permukiman
sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan penataan lingkungan dan
pembangunan gedung, perumahan dan pemukiman;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keenam
Bidang Pertanahan
Pasal 28
Bidang Pertanahan mempunyai tugas pokok membantu kepala dinas dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pokok dinas dibidang Pertanahan.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Bidang Pertanahan
mempunyai fungsi :
a. Koordinasi pelaksanaan pengumpulan dan pengelolaan data base di bidang pertanahan;
b. Koordinasi Pelaksanaan inventarisasi tanah;
c. C. Koordinasi pemberian ganti kerugian;
d. Koordinasi pelaksanaan pengurusan sertifikat tanah asset Pemerintah Daerah;
e. Koordinasi pembinaan dan sosialisasi tentang peraturan Pemerintah;
f. Koordinasi tukar menukar tanah asset Pemerintah Daerah;
g. Pelaksanaan Koordinasi dengan instansi terkait;
h. Koordinasi penyelesaian sengketa tanah;
i. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 30
Seksi Permasalahan Tanah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
Pertanahan di bidang Permasalahan tanah.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Seksi Permasalahan
tanah mempunyai fungsi:
a. Menyusun program kerja Subbagian Permasalahan Tanah untuk acuan pelaksanaan tugas;
b. Menerima, meneliti dan mengkaji laporan pengaduan sengketa tanah;
c. Melakukan pencegahan meluasnya dampak sengketa tanah;

431
d. Mengkoordinasikan dan menetapkan langkah-langkah penanganan penyelesaian sengketa
tanah;
e. Memfasilitasi musyawarah antar pihak-pihak yang bersengketa untuk mendapatkan
kesepakatan;
f. Melaksanakan pembinaan dan sosialisasi tentang Peraturan Pertanahan;
g. Melakukan pembentukan Tim Pengawasan dan Pengendalian;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 32
Seksi Inventaris asi Tanah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
Pertanahan di bidang Inventarisasi Tanah.

Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Seksi Inventarisasi
Tanah mempunyai fungsi:
a. Menyusun program kerja Subbagian Inventarisasi Tanah untuk acuan pelaksanaan tugas;
b. Menginventarisir tanah asset Pemerintah Daerah;
c. Menginventarisir kebutuhan pengadaan tanah dari satuan kerja untuk kepentingan
pembangunan;
d. Menginventarisir dan mengidentifikasi tanah kosong untuk pemanfaatan tanaman pangan
semusim;
e. Mengkompilasi data dan informasi peta pola penatagunaan tanah, peta wilayah tanah usaha,
peta persediaan tanah, RT, RW dan rencana pembangunan;
f. Menyusun draft final rencana kegiatan penggunaan tanah;
g. Melakukan Koordinasi terhadap draft rencana letak kegiatan penggunaan tanah dengan
instansi terkait;
h. Melakukan sosialisasi tentang rencana letak kegiatan penggunaan tanah kepada instansi
terkait;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 34
Seksi Pengadaan Tanah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
Pertanahan di bidang Pengadaan Tanah.

Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Seksi Pengadaan
Tanah mempunyai fungsi:
a. Menyusun program kerja Subbagian Pengadaan Tanah untuk acuan pelaksanaan tugas;
b. Memproses kegiatan pengadaan/pembebasan tanah untuk asset Daerah sampai dengan
sertifikasinya Berta penyerahan asset dengan berita acara;
c. Memproses pengadaan tanah untuk kepentingan/fasilitas umum;
d. Memproses sertifikasi tanah;
e. Memproses penerbitan surat keputusan subyek dan obyek retribusi tanah Berta ganti
kerugian;
f. Melaksanakan tukar menukar asset Pemerintah Daerah;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 36
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
a. Kelompok Jabatan Fungsional Umum;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional umum diatur melalui keputusan Walikota;
(3) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas!; melaksanakan sebagian tugas Pemerintah
Kota sesuai; dengan keahlian dan kebutuhan;
(4) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu terdiri dari, sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
(5) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
(6) Kelompok jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan.
432
Bagian Kedelapan
UPTD
Pasal 37
Untuk melaksanakan Kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan penunjang pada Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan dapat dibentuk UPTD.

Pasal 38
Pembentukan UPTD sebagaimana pada Pasal 37 diatur dan ditetapkan dengan Peraturan
Walikota.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 39
Dalam mela ksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Seksi, UPTD dan
Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi, komunikasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain.

Pasal 40
Setiap pimpinan unit dansub unit pada dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan wajib mengawasi bawahannya masing-masing, mengkoordinasikan bawahannya dan
memberikan bimbingan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahannya. Bila terjadi penyimpangan, maka mengambil langkah-langkah sesuai peraturan
perundang-undangan berlaku.
Pasal 41
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggungjawab kepada' atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secaral
berjenjang.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 42
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 17
Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum, kota Pagar
Alam dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 43
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota Ini


dengan Penempatannya dalam berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di : Pagar Alam


Pada Tanggal : 12 Desember 2016

WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI


Diundangkan di : Pagar Alam
Pada Tanggal : 15 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 43

433
434
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM


NOMOR 44 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN,SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMO NG PRAJA
KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor
8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Pagar Alam perlu menetapkan peraturan Walikota Pagar Alam tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Praja.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4115);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 244
Tahun 2014 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 114,
tambahan Lembaran Negara Repbulik indonesia Nomor 5887);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 Tentang
Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5094
);
7. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Sususnan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam (Lembaran
Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8)

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATURN
POLISI PAMONG PRAJA KOTA PAGAR ALAM

435
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Ala m;
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya;
5. disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pagar Alam;
6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam;
7. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pagar
Alam;
8. Sekretaris adalah Sekretaris pada Satuan Polisi Pamong Praja;
9. Bidang adalah Bidang pada Satuan Polisi Pamong Praja;
10. Seksi adalah Seksi pada'Satuan Polisi Pamong Praja;
11. Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disingkat Sat Pol PP adalah Bagian dari
Perangkat Daerah dalam Penegakan Peraturan Daerah dan Penyelenggara Ketertiban Umum
dan Ketentraman Masyarakat;
12. Polisi Pamong Praja adalah Anggota Satuan Polisi Pamong, Praja sebagai aparat Pemerintah
Daerah dalam Penegakan Peraturan Daerah dan Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat;
13. Ketentraman dan Ketertiban Umum adalah suatu. keadaan Dinamis yang memungkinkan
Masyaraka;
14. melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur;
15. Perlindungan Masyarakat adalah suatu keadaan dinamis dimana warga masyarakat disiapkan
dan, dibekali pengetahuan Berta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan
bencana guna; mengurangi dan memperkecil akibat bencana serta, ikut memelihara
keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat,serta kegiatan sosial! kemasyarakatan;
16. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang Selanjutnya disingkat PPNS adalah Pegawai Negeri Sipil
Tertentu yang diberi wewenang dan kewajiban untuk melaksanakan penyidikan terhadap
pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota;
17. Non yustisial adalah melakukan penindakan tanpa penyidikan;
18. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis
Dinas Satuan Polisi Pamong Praja.

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
(1) Satuan Polisi Pamong Praja adalah Unsur Pelaksana yang menyelenggarakan urusan
pemerintah pada sub urusan ketentraman dan ketertiban urnum;
(2) Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari :
a. Kepala Satuan
b. Sekretariat, membawahi
1. Sub Bagian Program
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Pembinaan Masyarakat membawahi
1. Seksi Kewaspadaan Dini
2. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan
d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman membawahi :
1. Seksi Operasi dan Pengendalian
2. Seksi Ketertiban Umum
e. Bidang Penegakan Peraturan Daerah membawahi
1. Seksi Penegakan
2. Seksi Hubungan Antar Lembaga.
436
f. Bidang Perlindungan Masyarakat membawahi
1. Seksi Data dan Informasi
2. Seksi Pelatihan dan Mobilisasi
g. Kelompok Jabatan Fungsional
h. Unit Pelaksana Teknis
i. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Satuan.
j. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Satuan, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan
Sekretaris.
k. Subbagian dipimpin oleh kepala subbagian berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
kepala Bidang.
l. Kelompok Jabatan Fungsional berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Satuan, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan Sekretaris
dan secara operasional berkoordinasi dengan Bidang terkait.
m. Unit Pelaksana Teknis Satpol PP secara ex-officio dijabat oleh Kepala Seksi Ketentraman dan
Ketertiban Umum pada Kecamatan.
n. Bagan Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja tersebut pada Lampiran Peraturan
Walikota ini.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Bagian Kesatu
Satuan Polisi Pamong Praja
Pasal 4
Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di
Bidang Ketentraman, dan Ketertiban Umum yang menjadi kewenangan Kota dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada Walikota

Pasal 5
(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dalam pasal 4, Kepala Satuan
menyelenggarakan fungsi :
a. Bertanggung jawab memimpin, membimbing, mengawasi dan memberikan petunjuk
teknis bagi pelaksanaan tugas bawahan, dan bila teriadi penyimpangan, mengambil
langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peratura
b. Memimpin kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja, dalam urusan kesekretariatan dan
bidang-bidang yang ada dalam lingkungannya sesuai dengan tugas yang ditentukan
Walikota.
c. Perumusan kebijakan operasional pembangunan, daerah di bidang penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan Walikota, serta penyelenggaran ketertiban umum, ketentraman
masyarakat dan perlindungan masyarakat.
d. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan kerjasama, dengan unsur Pemerintah Kota dan
Instansi terkait serta masyarakat dalam usaha pelaksanaan, tugas dan fungsi.
e. Melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah
dan Peraturan Kepala Daerah yang berkoordinasi dengan PPNS; dan
f. Pelaksanaantugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota.
(2) Pelaksanaan Tugas Lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f , meliputi :
a. Membantu Pengamanan'dan Pengawalan Tamu VIP termasuk Pejabat Negara dan Tamu
Negara;
b. Pelaksanaan pengamanan dan penertiban aset yang belum teradministrasi sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
c. Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan pemilihan umum dan
pemilihan umum kepala daerah;
d. Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan keramaian daerah dan/atau
kegiatan berskala massal;

437
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja di bidang
kesekretariatan.
Pasal 7
Untuk Melaksanakan tugas pokok sebagaiman dimaksud dalam pasal 6, sekretariat
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan;
b. Pelaksanaan penyusunan anggaran dan kegiatan;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan ketatausahaan;
e. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
f. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
g. Pengelolaan urusan rumah tangga kantor;
h. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;
i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 8
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
sekretariat dibidang umum dan kepegawaian.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, sub bagian umum dan
kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan sub bagian;
b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi surat menyurat dan kearsipan serta perlengkapan
kantor;
c. Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, dan peralatan serta keamanan kantor;
d. Pelaksanaan urusan keprotokolan dan kehumasan;
e. Pemeliharaan dan menata lingkungan kantor, kendaraan din gs, perlengkapan dan aset
lainnya;
f. Penyiapan rencana kebutuhan, pengadaan sarana dan prasarana, pendistribusian,
inventarisasi, dan penghapusan barang inventaris kantor.

Pasal 10
Sub Bagian Program mempunyai tugas pokok' melaksanakan sebagian tugas sekretariat di
bidang program.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, sub bagian program
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan Sub. Bagian;
b. Penghimpunan/Penyiapan data/bahan dalam rangka penyusunan program;
c. Pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program;
e. Pengimpunan dan Penyiapan bahan penataan organisasi, ketatalaksanaan dan perundang-
undangan;
f. Penghimpunan bahan dan Penyusunan laporan; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 12
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas , sekretariat di
bidang program.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 12, sub bagian keuangan
mempunyai fungsi
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan Sub Bagian;
b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan;

438
c. Pelaksanaan pengumpulan bahan dan penyiapan rencana belanja pegawai, operasional,
pemeliharaan, serta belanja barang dan rasa;
d. Pelaksanakan penyiapan bahan administrasi dan pembukuan keuangan;
e. Penghimpunan data dan penyusunan, laporan petanggung jawaban atas pelaksanaan
pengelolaan keuangan; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga
Bidang Pembinaan Masyarakat
Pasal 14
Bidang Pembinaan Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satpol PP dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Satpol PP di bidang pembinaan masyarakat.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, Bidang Pembinaan
Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijkan pembinaan masyarakat;
b. Pembinaan dan pengembangan bentuk-bentuk pengamanan dalam rangka memelihara
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
c. Pengkoordinasian kebijakan dan kegiatan pembinaan masyarakat;
d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kebijakan dan kegiatan pembinaan masyarakat;
e. Pemberdayaan sumber daya dan masyarakat serta kerja sama pihak terkait dalam
memelihara ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 16
,
Seksi Kewaspadaan Dini mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satpol PP dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Satpol PP di bidang Kewaspadaan Dini.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 16, Seksi Kewaspadaan
Dini fungsi
a. Penyusunan rencana kerja seksi;
b. Penyiapan dan pelaksanaan kerjasama dengan lembaga dan instansi terkait dalam rangka
deteksi dini, kerjasama intelkam, serta pengawasan orang/lembaga asing sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
c. Pelaksanaan dan pembinaan upaya kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, sesuai ketentuan
berlaku dalam rangka pelaksanaan program kerja;
d. Penyiapan dan pelaksanaan pembinaan Sumber daya manusia aparatur dalam bidang
kewaspadaan dini;
e. Pengevaluasian pelaksanaan tugas dilingkungan seksi kewaspadaan dini dengan cara
mengidentifikasi hambatan/kendala yang ada dalam rangka perbaikan kinerja dimasa
mendatang;
f. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 18
Seksi Bimbingan dan Penyuluhan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satpol PP dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Satpol PP di bidang Bimbingan dan penyuluhan.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 18, Seksi Bimbingan dan
Penyuluhan mempunyai fungsi
a. Penyusunan rencana kerja seksi;
b. Penyiapan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan kegiatan bimbingan dan penyuluhan;
c. Penyiapan bahan dan referensi tentang Peraturan Derah dan Peraturan Kepala Daerah
sabagai pedoman bahan bimbingan/pedoman;
d. Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat agar mentaati Peraturan
Daerah dan Peraturan Kepala Daerah dalam memelihara ketrtiban umum dan ketentraman
masyarakat;
e. Pelaksanaan sosialisasi Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah kepada masyarakat;

439
f. Pelaksanaan penyiapan bahan implementasi kebijakan di bidang pembinaan satlinmas;
g. Pengevaluasian pelaksanaan tugas dilingkungsn seksi bimbingan dan penyuluhan dengan
cara mengidentifikasi hambatan/kendala yang ada dalam rangka perbaikan kinerja dimasa
mendatang;
h. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Pasal 20
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Satuan Polisi
Pamong Praja dibidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, Bidang Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam rangka operasi dan pengendalian;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam rangka melakukan Ketertiban Umum dan
Ketenteraman;
c. Pengkoordinasian kebijakan dan kegiatan operasi dan pengendalian serta Ketertiban Umum
dan Ketenteraman;
d. Pelaksanaan kegiatan operasi dan pengendalian serta Ketertiban Umum dan Ketenteraman;
e. Pelaksanaan evaluasi ddn pelaporan kebijakan dan kegiatan operasi dan pengendalian serta
Ketertiban Umum dan Ketenteraman;
f. Pem berdayaan sumber daya aparatur dan mitra kerja Bidang Ketertiban Umum dan
Ketenteraman; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 22
Seksi Operasi dan Pengendalian mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja
dibidang Operasi dan Pengendalian.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, bidang Operasi dan
Pengendalian mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan Seksi;
b. Penyiapan bahan kebijakan dalam rangka operasi dan pengendalian ketertiban umum dan
ketenteraman;
c. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka operasi dan pengendalian ketertiban umum dan
ketenteraman;
d. Pelaksanaan kegiatan operasi dan pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman;
e. Pelaksanaaan tugas dan kegiatan operasi dan pengendalian ketertiban umum dan
ketenteraman;
f. Pelaksanaan evaluasi terhadap kegiatan operasi dan pengendalian ketertiban umum dan
ketenteraman;
g. Pelaksanaan pemeriksaan dan tindakan pertama di tempat yang berhubungan dengan
ketertiban umum dan ketenteraman;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 24
Seksi Ketertiban Umum mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja dibidang Ketertiban
Umum.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, bidang Ketertiban
Umum mempunyai fungsi
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan seksi;

440
b. Penyiapan bahan kebijakan dalam rangka melaksanakan ketertiban umum dan
ketenteraman;
c. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka melaksanakan ketertiban umum dan ketenteraman;
d. Pelaksanaan kegiatan patroli dalam rangka ketertiban umum dan ketenteraman;
e. Pelaksanaan kegiatan pengamanan unjuk rasa dalam rangka ketertiban umum dan
ketenteraman;
f. Pelaksanaan pendataan terhadap gangguan ketertiban umum dan
ketenteraman;
g. Pelaksanaan tugas dan kegiatan patroli serta pengamanan unjuk rasa dalam rangka
ketertiban umum dan ketenteraman;
h. Pelaksanaan evaluasi terhadap kegiatan patroli dalam rangka ketertiban umum dan
ketenteraman;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketujuh
Bidang Penegakan Peraturan Daerah

Pasal 26
Bidang Penegakan Peraturan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja
dibidang Penegakan Peraturan Daerah.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Bidang Penegakan
Peraturan Daerah mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala
Daerah;
b. Penyiapan bahan dan pelaksanaan hubungan antar lembaga;
c. a. Pelaksanaan koordinsi kegiatan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala
Daerah;
d. Pelaksanaan koordinsi kegiatan hubungan antar lembaga;
e. Pemberdayaan sumber daya aparatur dan mitra kerja. bidang Penegakan Peraturan Daerah
dan Peraturan Kepala Daerah;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 28
Seksi Penegakan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja dibidang Penegakan.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 28, Bidang Penegakan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan seksi;
b. Penyusunan bahan-bahan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;
c. Pelaksanaan tindakan penertiban non yustisial dan administratif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
d. Pelaksanaan tindakan penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah
dan Peraturan Kepala Daerah;
e. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dalam kegiatan penyelidikan dan penyidikan dengan
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau unit kerja lainya;
f. Pelaksanaan tugas dan kegiatan penyelidikan dan penyidikan;
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil penyelidikan dan penyidikan;
h. Penerimaan dan penindaklanjutan laporan dan/atau pengaduan atas pelanggaran Peraturan
Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;
i. Pelaksanaan proses penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah
dan Peraturan Kepala Daerah yang berkoordinasi dengan PPNS; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

441
Pasal 30
Seksi Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas pokok membantu Kepala. Satuan Polisi
Pamong Praja dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja
dibidang Hubungan Antar lembaga.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, bidang Hubungan
Antar Lembaga mempunyai fungsi;
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan seksi;
b. Penyiapan bahan dalam rangka hubungan antar lembaga guna penegakkan perda;
c. Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugas penegakkan perda dengan lembaga
kepolisian, TNI serta lembaga/unit kerja lainnya balk unit kerja vertikal maupun horizontal;
d. Pelaksanaan fasilitasi hubungan antar lembaga terhadap unit kerja lainnya selaku penegak/
pemangku Perda dalam melakukan penegakkan perda;
e. Pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan kegiatan;
f. Pembuatan laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedelapan
Bidang Satuan Perlindungan Masyarakat

Pasal 32
Bidang Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan
Polisi Pamong Praja dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja
dibidang Satuan Perlindungan Masyarakat.

Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 32, bidang Satuan
Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijkan pembinaan satlinmas;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pelatihan dan mobilisasi;
c. Pengkoordinasian kebijakan dan kegiatan pembinaan satlinmas
d. Pelaksanaan kegiatan. 'p'erencanaan informasi dan pelatihan mobilisasi
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kebijakan dan kegiatan pembinaan satlinmas
f. Pemberdayaan sumber daya dan mitra kerja bidang satlinmas
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 34
Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan Polisi Pamong
Praja dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja dibidang Data
dan Informasi.

Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 34, bidang Data dan
Informasi mempunyai fungsi
a. Penyusunan rencana kerja seksi;
b. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi;
c. Pelaksanaan penyiapan bahan sistem informasi;
d. Pelaksanaan penyiapan bahan implementasi kebijakan teknis di bidang data dan informasi;
e. Pelaksanaan penyiapan bahan rencana kebutuhan dan pengadaan data dan informasi;
f. Pelaksanaan fasilitasi penyelengaraan pengolaan data dan informasi;
g. Pelaksanaan penyiapan bahan dokumen evaluasi dan pelaporan saksi;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 36
Seksi Pelatihan dan Mobilisasi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan Polisi Pamong
Praja dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja dibidang
Pelatihan dan Mobilisasi.

Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 36, Seksi Pelatihan dan

442
Mobilisasi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja seksi;
b. Pelaksanaan penyiapan bahan pelatihan satlinmas;
c. Pelaksanaan penyiapan melaksanakan mobilisasi anggota satlinmas;
d. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka pelatihan dan
mobilisasi satlinmas;
e. Pelaksanaan penyiapan bahan implementasi kebijakan di bidang pembinaan satlinmas;
f. Pelaksanaan penyiapan bahan rencana kebutuhan pelatihan satlinmas;
g. Pelaksanaan fasilitasi dan mobilisasi dalam membantu penanganan bencana dan sosial
kemasyarakatan;
h. Pelaksanaan penyiapan bahan dokumen evaluasi dan pelaporan seksi;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 38
(1) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah
Kota sesuai dengan keahlian, kebutuhan dan kewenangannya;
(2) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga profesional yang diatur dan
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(3) Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh tenaga fungsional yang mempunyai kriteria
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
(4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan analisis beban kerja.

Bagian Kedelapan
Unit Pelaksana Teknis ( UPT )

Pasal 39
(1) Pada Kecamatan dibentuk Unit Pelaksana Teknis Satuan Polisi Pamong Praja,
(2) Unit Pelaksana Teknis Satuan Polisi Pamong Praja di Kecamatan dipimpin oleh Kepala Satuan
(3) Kepala Satuan sebagaimana dimaksud pada -poin b secara ex officio dijabat oleh Kepala
Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
(4) Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum sebagaimana dimaksud pada ayat poin c
secara teknis administrasi bertangggung jawab kepada Camat dan secara teknis operasional
bartanggung jawab kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.

BAB V
TATA KERJA
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Satuan, Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Seksi, UPT dan
Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi, komunikasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain.

Pasal 41
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Satuan Polisi Pamong Praja wajib mengawasi
bawahannya masingmasing, mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan serta
petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya Bila terjadi penyimpangan, maka
mengambil langkah-langkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 42
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

443
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 43
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 24
Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata kerja. Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Pagar Alam dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 44
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota Ini


dengan Penempatannya dalam berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 12 Desember 2016

WALIKOTA PAGAR ALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH
KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 44

444
445
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN WALIKOTA PAGARALAM
N O M O R 45 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : b a h w a u n t u k m e m e n u h i ketentua.n Peraturan Daerah Kota


Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam, perlu
menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi., Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Sosial Kota Pagar Alam.

Mengingat : 1. U ndang-Und ang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun


2 0 0 1 tentang Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran
Negara Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 4115);
2. Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 112,
T a m b a h a n L e m b a r a n Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2 0 1 4 N o m o r 6 , T a m b a h a n L e m b a r a n N e g a r a
R e p u b l i k Indonesia Nomor 5494);
4. Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik I n d o n e s i a T a h u n 2 0 1 4 N o m o r 2 2 4 , T a m b a h a n
L e m b a r a n Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana tela.h diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor Negara Republik Indonesia Nomor
5587) )sebagaimana telah diubah beberapa Kali terakhir
dengan Undang-Undang ; Nomor 9 Tahun 2015 tentang,
Perubahan Kedua atas Undang-Undang nomor 23 tahun 201
t e n t a n g P e m e r i n t a h a n D a c r a h (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
5. P e r a t u r a n P e m e r i n t a h N o m o r 3 8 T a h u n 2 0 0 7
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabu paten/ Kota'(Lernbaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2 0 0 7 N o m o r 8 2T a m b a h a n
L e m b a r a n N e g a r a R e p u b l i k Indonesia Nomor 4737);
6. P e r a t u r a n P e m e r i n t a h N o m o r 1 8 T a h u n 2 0 1 6 t e n l a n -
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
7. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Pcrangkat Daerah Kota Pagar Alam (Lembaran
Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8)

446
Memutuskan
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM
T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,
TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS
S O S I A L K O T A PAGAR ALAM

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota Kota Pagaralam ini yang dimaksud dengan :
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam;
3. walikota adalah Walikota Pagar Alam;
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar alam;
5. Dinas adalah Dinas Sosial Kota Pagar Alam;
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Sosial Kota Pagar Alam;
7. Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Sosial Kota Pagar Alam;
8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Sosial Kota Pagar Alam;
9. Subbagian adalah Subbagian pada Sekretariat Dinas Kota Pagar Alam;
10. Seksi adalah Seksi pada Bidang di lingkungan Dinas Sosial Kota Pagar Alam;
11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok jabatan, Fungsional di
lingkungan Dinas Sosial Kota Pagar Alam;
12. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit
Pelaksana Teknis pada Dinas;
13. N a r k o t i k a , a l k o h o l , p s i k o t r o p i k a d a n z a t a d i k t i f l a i n y a n g , selanjutnya
disingkat NAPZA adalah jenis obat-obatan yang clapat mempengaruhi gangguan
kesehatan dan kejiwaan;
14. Human Immunodeficiency Virus yang selanjutnya disingkat. HIV adalah virus
yang dapat melemahkan kekebalan tubuh-,
15. A c q u i r e d I m m u n e D e f i c i e n c y S y n d r o m e y a n g s e l a i i j u t i i . V a , disingkat
AIDS adalah kumpulan clari ge.jala dan infeksi atau biasa disebut sindrorn
yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus
HIV.

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. D i n a s a d a l a h u n s u r p e l a k s a n a y a n g m e l a k s a na k a n u r u s a n Pernerintahan di
bidang sosial ;
2. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas di bawah dan bertangguri'g, jawab kepa.cla
Walikota melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Dinas terdiri dari
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat membawahi
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
3. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, membawahkan
a. Seksi Jaminan Sosial;
b. Seksi Perlindungan Sosial; dan
c. Seksi Pemakarnan,
4. Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial, rriernbawahkmi
a. Seksi Pemberdayaan Sosial;
b. Seksi Rehabilitasi Sosial; dan
c. Seksi Penanganan Fakir Miskin
5. Kelompok jabatan fungsional
6. UPTD

447
7. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas;
8. Bidang dipimpin. oleh Kepala Bidang berkedudukan di bawah d a n
b e r t a n g g u n g j a w a b k e p a d a K e p a l a D i n a s , d a n dalam pelaksanaan tugasnya
secara administratif berkoordinasi dengan Sekretaris;
9. Sub bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian berkeduiclukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris;
10. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang;
11. UPTD dipimpin oleh Kepala UPTD berkedudukan (11 bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaa.n. tugasnya secara administrat if
berkoordinasi dengan Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan
Bidang terkait;
12. Kelompok jabatan fungsional berkedudukan di bawah dan: bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas, dala m pekiksaan tugasnya secara administratif
berkoordinasi dengan Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan
Bidang terkait.

B A B I V
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
D i n a s
Pasal 4
D i n a s S o s i a l m e m p u n y a i t u g a s p o k o k m e l a k s a n a k a n u r u s a n Pemerintahan di
bidang Sosial yang menjadi kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang diberikan
kepada Walikota

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Kepala Dinas Sosial
menyelenggarakan Fungsi :
a. Pemberdayaan sosial KAT (Komunitas Adat Terpencil);
b. Penerbitan izin pengumpulan sumbangan dalam daerah kota.;
c. Pengembangan somber potensi kesejahteraan sosial daerah kota;
d. Pembinaan lembaga konsultasi kesejahteraan kelua.rga (LK3) yang wilayah
kegiatanny a di kota;
e. Pemulangan warga negara migran korban tinclak kekerasan dari titik debarkasi di
daerah kota untuk dipulangkan ke kelurahan
f. Rehabilitasi sosial/tidak termasuk bekas korban penyalahgunaan NAPZA dan
orang dengan HIV/AIDS;
g. Pemeliharaan anak-anak terlantar;
h. Pendataan dan pengelolaan data fakir miskin cakupan daerah kota;
i. Penyedian kebutuhan dasar dan pemulihan trauma bagi korbarl, bencana kota;
j. Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat terhadap kesiapsiagaan
bencana kota;
k. Pemeliharaan taman makam pahlawan nasional dan pemakarnan. umum kota;
l. Melaksanakan administrasi umum, perencanaan prog ram d a n : anggaran,
ketatausahaan; dan
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberika.n oleh Walikota, sesuai bidang tugas dan
fungsinya.

Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam men y e l e n g garakan
s e b a g i a n T o g a s P o k o k dan Fungsi di biding Kesekretariatan.

Pasal 7
Untuk melaksanakan t.ugas pokok sebagaimani a yang dimaksud dalaill Pasal,6, Sekretariat
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program dan rencana keria, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi, pelaporan dan petunjuk teknis biding kesekretariatan;

448
b. Pelaksanaan penyusunan anggaran dan kegiatan Dinas;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Pengelolaan dan pela ,vanan administrasi UITIUM dan ketatausahaan-,
e. Pengelolaan aclministrasi kepegawaian;
f. Pengelo laan administrasi perlengkapan;
g. Pengelolaan urusan rumah tangga kantor;
h. Pelaksanaan koordinasi peny elengaraan tugas-tugas Bidang P
i. elaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksalla;
j. Pelaksanaan koordinasi dengan Instansi terkait dalam I'Wlffk~l' pelaksanaan
penyusunan program Dinas;
k. P e l a k s a n a a n K o o r d i n a s i p e n g k a j i a n t e r h a d a p p e r n a n f a a m n . kegiatan
sosial sebagai bahan pengembangan dan pembangunan Dinas; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yanc, diberikan oleh Atasan, sesua.i 1.)idatitugas dan
fungsinva.

Pasal 8
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok,
m e l a k s a n a k a n s e b a g i a n t u g a s s e k r e t a r i a t d i b i d i n g u r n u m d a n kepegawaian.

Pasal 9
Untuk melaksanakan togas pokok sebagaimana. dimaksud pada Pasal: 8, sub bagian
umum dan kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Penvusunan rencana kerja dan kegiatan sub bagian;
b. Pengelolaan administrasi surat menyurat dan kearsipan serta peralatan
kantor;
c. Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, dan peralatan; serta.
keamanan kantor;
d. Pelaksanaan urusan keprotokolan dan kehumasan-,
e. Pemeliharaan dan penataan lingkungan kantor, kendaraan dinas, perlengkapan dan
asset lainnya;
f. Penyiapan rencana kebutuhan, pen, aqdaan sarana dan prasarana, penclistribusian,
inventarisasi dan penghapusan barang inventaris kantor;
g. Pengelolaan administrasi kepegawaian; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan, sesuai dengan togas dan lungsinya.

Pasal 10
S u b ag ian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas sekretariat di bidang perencanaan dan keuangan.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pisal 10, sub bagian
perencanaan dan keuangan mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kerja dan kegiatan sub bagian;
b. Penghimpunan/penyiapan data/bahan dalam rangka, penyusunan rangka
c. Pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program;
e. Penghimpunan bahan dan penyusunan laporan;
f. Pengelolaan administrasi keuangan;
g. Pengumpulan bahan dan penyiapan rencana belanja pegawai, operasional,
pemeliharaan, serta bela nja barang dan jasa;
h. Penyiapan bahan administrasi dan pembukuan keuangan;
.i Pelaksanaan pengkajian terhadap pemanfaatan kegiatan sosial,
pernberd,.i.vaan masyarakat dan pernal-minan serta penyiapan bahan
pengembangan Dinas sesuai bahan pengembangan dan
pembangunan;
j. Penghimpunan data dan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan pengelolaan keuangan; dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

449
Bagian Ketiga
Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial
Pasal 12
Biding Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai togas pokok membantu
Kepala Dinar dalam menyelenggarakan seba.gian tunes' s pokok Diners cli biding
Perlindungan dan Jaminan Sosial.

Pasal 13
Untuk melaksanakan togas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal Biding
Perlindungan dan Jaminan Sosial mernpunvai fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi, pendata.an dan pengelolaan data fakir miskin
cakupan daerah kota;
b. P e l a k s a n a a n k o o r d i n a s i p e n y e d i a a n k e b u t u h a n d a s a r d a n pemulihan
trauma bagi korban bencana kota;
c. P e l a k s a n aan koordinasi pemberdayaan masyarakat terhadap.
kesiapsiagaan bencana;
d. Perumusan kebijakan daerah tentang penerbitan izin pengumpulan sumbangan da.larn
daerah kota;
e. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan dengan instansi terkait tentang
pengumpulan dan pengelo laan sumber dana bantuan sosial;
f. M o n i t o r i n g d a n e v a l u a s i p e n y e l e n g g a r a a n p e n g u m p u l a n d a n pengelolaan
sumber dana bantuan sosial;
g. Mengkoordinasikan penanggulangan bencana;
h. Pelaksanaan tanggap darurat terhadap korban bencana.;
i. Mengkoordinasikan pemberian bantuan stimulant dan penataan lingkungan;
j. Menganalisis data sasaran dan penilaian kelayakan penerima jaminan
sosial;
k. Mengkoordinasikan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
perlindungan sosial;
l. Mela.ksanakan sosialisasi aturan tentang pencega.han bagi korlmn bencana
sosial kota;
m. Menyiapkan perumusan kebijakan penanganan fakir miskin;
n. Monitoring, evaluasi dan pelaporan penanganan fakir miskin cakupan
daerah kota;
o. Mengkoordinasikan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
jaminan sosial;
p. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang
jaminan dan perlindungan sosial; dan
q. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasan, sesuai bidang tugas dan
fungsinya.

Pasal 14
Seksi Jaminan Sosial mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian fungsi Bidang perlindungan dan Jaminan Sosial di bidang
jaminan sosial.

Pasal 15
Untuk, melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Seksi Jaminan
Sosial mempunyai fungsi
a. Mengumpulkan dan menganalisa data lingkup Jaminan Sosial;
b. Penyusunan bahan putunjuk tugas lingkup Pembinaan Jaminan Sosial;
c. P e l a k s a n a a n l i n g k u p P e m b i n a a n O r g a n i s a s i S o s i a l r n e l i p u l i P e m b i n a a n
d a n f a s i l i t a s O r g a n i s a s i S o s i a l , P e k e r j a S o s i a l Masyarakat (PSM),
Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dan karang taruna;
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Jaminan Sosial; dan
e. Mengumpulkan dan menganalisa data lingkup pembinaan dana kesejahteraan
i-nasyarakat da.n jaminan sosial;
f. Menyusun bahan petunjuk teknis pembinaan dana kesejahteraan masyarakat dan
jaminan sosial;
g. Melaksanakan lingkup pembinaan dan kesejahteraan masyara kat dan jaminan
sosial;

450
h. M e n g k a j i a n p e m b e r i a n r e k o m e n d a s i d a n p e m a n t a u a n d a n a sumbangan
sosial;
i. P e l a k s a n a a n m o n i t o r i n g , e v a l u a s i dan pelaporan pelaksanaan lingkup
pembinaan dana ke sejahteraan rnasyarakat dan jaminan sosial; dan
j. Melaksanakan tugas lain Yang diberikan Atasan, sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 16
Seksi Perlindungan Sosial mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam
menyelenggarakan sebagian fungsi bidang pelindungan dan jaminan social di bidang
perlindungan social.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Seksi
Perlindungan Sosial mempunyai fungsi :
a. Mengumpulkan dan menganalisa data lingkup penanggulangan bencana dan
pengungs i;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penanggulangan bencana dan
pengungsi;
c. Melaksanakan lingkup penanggulangan bencana. (Ian pengungsi pengungs peningkatan
kualitas sumber daya manusia penanggulangan bencana;
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penanggulangan bencana dan
pengungsi; dan
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Atasan, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 18
Seksi Pemakaman mempunyai tugas pokok membantu Kepala bidangdalam
menyelenggarakan sebagian fungsi Bidang Perlindungan dIn Jaminan Sosial di bidang
pemakaman.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dirriaksucl dalam Pasal
tugas sebagaiman Seksi Pemakaman mempunyai fungsi :
a. Menyusun rencana kegiatan seksi Pemakaman;
b. Merumuskan kebijakan teknis di seksi Pengelolaan pemakaman Umum dan Makam
Pahlawan;
c. Menyusun rencana dan Penetapan Kinerja di seksi Pengelolaan Pemakaman Umum dan
Makam Pahlawan;
d. Melaksanakan pemeliharaan dan penguburan jenazah terlantar;
e. Melaksanakan koordinasi pemanfaatan sarana dan prasarana pemakaman;
f. Melaksanakan penggunaan serta pengawasan pemakaman;
g. Melaksanakan koordinasi peningkatan pecan serta masyarakat dalarn
pengelolaan pemakaman;
h. Melaksanakan pengendaliaan dan pelaksanaan norma, standar pedoman petunjuk
operasional di bidang pengelolaan pemakaman umum dan makam pahlawan;
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang pemakaman; dan
j. Melaksanakan tugas lain yang di berikan Atasan, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bagian Keempat
Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial
Pasal 20
Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Dinas dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Dinas di bidang
Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 12 Bidang
Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi pemberdayaan sosial Kornunitas Adat Terpencil;

451
b. P e l a k s a n a a n k o o r d i n a s i p e m b i n a a n L e m b a g a k o n s u l t a s i Kesejahteraan
Keluarga (LK3) yang wilayah kegiatannya cli daerah kota;
c. Pelaksanaan koordinasi rehabilitasi sosial/bukan tidak termasuk. bekas
korban NAPZA dan orang den gan HIV/AIDS yang tidak memerlukan
rehabilitasi sosial pada panti dan rehabilitasi;
d. Pelaksanaan koordinasi pemulangan warga Negara migrant korban tindak
k e k e r a s a n d a r i t i t i k d e b a r k a s i d i d a e r a h k o t a u n t u k dipulangkan ke
kelurahan asal
e. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan anak-anak terlantar;
f. Fasilitasi dan koordinasi pengembangan kepahlawanan,
keperintisan dan kesetiakawanan sosial;
g. Pelaksanaan koordinasi dan memfasilitasi pengembangan somber potensi
kesejahteraan sosial daerah kota;
h. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan kornunitas adat terpencil;
i. Merumuskan dan penyusunan program, petunjuk teknis bidang rehabilitasi
dan pelayanan sosia l anak dan lanjut usia terlantar, penyandang tuna sosial
serta penyandang cacat;
j. Perumusan kebijakan pengembangan potensi somber k-ese lial-
iteman sosial daerah kota;
k. Pemantauan dan evaluasi penyeleng garaan pengembangan nilai
kepahlawanan keprintisan dan ke setiakawanan sosial;
l. Perumusan kebijakan di bidang lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga dan
peduli keluarga;
m. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pembinaan lembaga konsultasi kesejahteraan
keluarga di wilayah kota;
n. Mengkoordinasikan pendampingan dan pem berdayaan fakir miskin
o. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan rehabilitasi anak sosial, penyandang
disabilitas, lanjut usia, tuna sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan
orang; dan
p. Pelaksanaan t ugas yang diberikan Atasan, sesuai dengan dan fungsinya.

Pasal 22
Seksi pemberdayaan Sosial mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian fungsi bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial di bidang
pemberdayaan sosial.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana climaksud dalam Pasal 22, Seksi
p
emberdayaan Sosial mernpunyai fungsi
a. Menyusun rencana program seksi pemberdayaan sosial;
b. Melakukan pendataan terhadap seksi pemberdayaan sosial;
c. mengumpul, mengolah, menganalisa data dan menyajikan data seksi
pemberdayaan sosial;
d. Menyelenggarakan unit pemberdayaan sosial;
e. Melakukan kordinasi dengan instansi terkait dalam memberikan jaminan
pelavanan dan pemberdayaan sosial;
f. Pembinaan dan fasilitasi Lembaga Kesejahteraan ahteraan Keluarga;
g. Melakukan bimbingan sosial dan pelatihan keterainpilwn bagi penvandang
masalah kesejahteraan sosial melalui Loka Bina karya (LBK) ; dan
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Atasan, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 24
Seksi Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas pokok membantu Kepala bidang dalam
rnenyelenggarakan sebagian fungsi Bidang perlindungan dan Jaminan Sosial di bidang
rehabilitasi sosial.

Pasal 25
Untuk rnelaksanakan tugas pokok sebagamana dimaksud dalam Pasal 24, Seksi
Rehabilitasi Sosial mempunyai fungsi :

452
a. M e n y u s u n r e n c a n a p r o g r a m r e h a b i l i t a s i a n a k n a k a l , k o r ba n NAPZA,
HIV/AIDS, penyandang disabilitas, tuna sosial, korban tindak kekerasan dan
perdagangan orang serta lanjut usia;
b. Melakukan pend ataan anak nakal, korban NAPZA, HIV/AIDS, penyandang
disabilitas, tuna sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan orang serta lanjut
usia;
c. Mengumpulkan, mengolah, menganalisa data dan rnenga. jikan data anak nakal,
korhan NAPZA, HIV/AIDS, penyandang disahilitas, tuna sosial, korhan tindak
kekerasan dan perdagangan orang serta usia;
d . Mela k u k a n kordinasi dengan instansi lain terkait dalani
penanganan maa s a l a h a n a k n a k a l , k o r b a n N A P Z A , H I V / A I D S ,
penyandang disabilitas, tuna sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan orang
serta lanjut usia;orang
e. M e m b e r i k a n b i m b i n g a n m e n t a l s p i r i t u a l k e p a d a a n a k n a k a l , korban
NAPZA, HIV/AIDS, penyandang disabilitas, tuna social, korban tindak
kekerasan dan perdagangan orang serta lanjut usia;
f. Memberikan bantuan stimulan selesai melaksanakan pelatihan
/keterampilan; dan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Atasan, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 26
Seksi Penanganan Fakir Miskin mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
d a l a m m e n y e l e n g g a r a k a n s e b a g i a n f u n g s i B i d a n g Perlindungan dan Jaminan Sosial
di bidang penanganan fakir miskin.
Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dirriaksud dalam Pasal
26, Seksi Penanganan Fakir Miskin mempunyai fungsi :
a. Mengumpulkan dan menganalisa penanganan fakir miskin;
b. Menyusun data petunjuk teknis penanganan fakir miskin;
c. Pelaksanaan penanganan fakir miskin yang meliputi pembinaan, f a s i l i t a s i ,
k o o r d i n a s i , d a n k e r j a s a m a d a l a m p e l a k s a n a a n penanganan fakir miskin;
d. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanganan fakir miskin;
e. Memberikan bantuan stimulan kepada fakir miskin;
f. P e l a k s a n a a n e v a lu a s i d a n p e l a p o r a n p e l a k s a n a a n l i n g k u p penanganan
fakir miskin; dan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan, sesuai dengan tugas dan
fungsinva.

Bagian Kelima
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 28
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
a. Kelompok Jabatan Fungsional Umum;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.
2. Kelompok Jabatan Fungsional Unium diatur melalui Kepulusaii Walikota;
3. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanaka n sebagian
tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan;
4. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional
vang diatur dan d iitetapkan berdasarka n peraturan perundang-undangan;
5. K e l o m p o k J a b a t a n F u n g s i o n a l d i p i m p i n o l e h s e o r a n g t e n a g a fungsional
senior yang ditunjuk;
6. Jum lah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
7. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan

Bagian Keenam
UPTD
Pasal 29
Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan penunjang pada dinas dapat
dibentuk UPTD.

453
Pasal 30
Pembentukan UPTD sebagaimana pada Pasal 37 diatur dan ditetapkan dengan
Peraturan Walikota.

BAB V
TATA KERJA
Pasal 31
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, Sub bagian, Seksi,
UPTD dan kelompok , jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi,
konsultasi, komunikasi, integrasi dan sinkronisasi integrasi dalam lingkungan masing-
masing maupun antar dinas/Instansi lainnya.

Pasal 32
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Dinas Sosial wajib mengawa si bawahannya
masing-masing, mengkoordinasikan bawahannya dan masing-masing bimbingan
serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya, bila terjadi penyimpangan
akan mengambil langkah - langka sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 33
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-
petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta
menyampaikan laporan secara berjenjang.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Pala saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Milikota Pagan Alarn
Nomor 25 "tahun 2009 Tentang Penjabaran tentang penjabaran tugas pokok dan fungsi dinas
social dan tenaga kerja kota pagaralam dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 35
Peraturan Walikota ini mula i berlaku path tanggal diundangkan. A g a r s e t i a p o r a n g
m e n g e t a h u i n y a , m e m e r i n t a h k a n p e n g u n d a n g a n Peraturan Walikota ini dengan
penempatannya dala m Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagaralam
Pada tanggal, 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desember 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR

454
455
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM
NOMOR 46 TAHUN 2016

T E N T A N G

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA


TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA
BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA


WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar


Alam Nomor 8 Tahun 2016 Tentang pembentukan danSusunan
perangkat daerah Kota Pagar Alam, makes perlu menetapkan
peraturan Walikota tentang kedudukan, susunan organisasi,
tugas pokok dan fungsi serta tata kerja Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan
Dan Perlindungan Anak Kota Pagar Alam.

Mengingat : 1. U n d a n g- Undang Republik Indonesia Nomor 8Tahun 2001


Tentang Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembar Negara Tahun
2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4115;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nom or 114,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5887);
5. Peraturan Presiders Republik Indonesia Nomor 59 Tahun
2015 tentang Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 103);
6. Peratura n Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 6 Tahun!
2015 tentang Sistem Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 615);
7. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

456
2016 Tentang Hasil Pemetaan Bidang pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak;
8. P e r a t u r a n M e n t e r i P e m b e r d a y a a n P e r e m p u a n d a r i
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2016 Tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah
Bidang Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak;
9. Peraturan Kepala Badan Kependudukan danKeluarga
Berencana Nasional Republik Indonesia Nomor 162
Tahun 2016 tentang Hasil Pemetaan Urusan
Pemerintahan Daerah Bidang Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana;
10. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Republik Indonesia Nomor 163
Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur, Tugas
danf u n g s i D i n a s P e n g e n d a l i a n P e n d u d u k d a n K e l u a r g a
Berencana di Provinsi, Kabupaten dan Kota;
11. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Pembentukan danSusunan Perangkat Daerah Kota
P a g a r A l a m ( l e m b a r a n D a e r a h K o t a P a g a r A l a m Tahun
2016 Nomor 8).

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG
KEDUDUKAN , SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA
BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KOTA PAGAR ALAM

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam;
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam;
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam;
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga
B e r e n c a n a , P e m berdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
6. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak adalah Dinas Pengendalia n Penduduk, Keluarga Berencana,
PemberdayaanPerempuan dan Perlindungan Anak Kota Pagar Alam;
7 . Sekretariat adalah Sekretariat Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Pengendalian P e n d u d u k , K e l u a r g a
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
9. Sub bagian adalah Sub bagian pada Sekretariat Dinas Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
10. Seksi adalah seksi pada bidang Dinas Pengendalian P e n d u d u k , K e l u a r g a
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
11. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unit pelaksana
teknis Dinas Pengendalian P e n d u d u k , K e l u a r g a B e r e n c a n a , P e m b e r d a y a a n
Perempuan dan Perlindungan Anak;
12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsuonal di
lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak;
13. Keluarga Berencana yang selanjutnya disingkat dengan KB adalah Program
upaya mengatur kelahiran anak, j a r a k u s i a i d e a l m e l a h i r k a n , m e n g a t u r
k e h a m i l a n , m e l a lui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan
hak-hak reproduksi dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas;

457
14. Alat dan Obat Kontrasepsi yang selanjutnya disingkat dengan Alokon adalah
segala macam alai dan obat yang digunakan satu pihak atau kedua belc h piha.k
pasangan suami isteri untuk menghindarkan konsepsti atau kehamilan;
15. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi yang selanjutnya disingkat dengan KIE
adalah penyampaian keterangan, informasi yang disampaikan secara
langsung maupun t i d a k l a n g s u n g m e l a l u i s a luran komunikasi kepada
p e n e r i m a p e s a n b a i k i n d i v i d u , k e l u a r g a , k e l o m p o k atuapun masyarakat
hingga terjadi perubahan perilaku kearah yang positif;
16. P e n y u l u h L a p a n g a n K e l u a r g a B e r e n c a n a y a n g selanjutnya di singkat
dengan PLKB adalah PNS dengan jabatan non fungsional dan Non PNS yang
diangkat oleh pejabat yang berwenang yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan,
pelayanan, evaluasi dan pengembangan p r o g r a m Kependudukan,
K e l u a r g a B e r e n c a n a d a n Pembangunan Keluarga;
17. P e n y u l u h K e l u a r g a B e r e n c a n a y a n g s e l a n j u t n y a d i singkat dengan PKB
adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan jabatan fungsional yang diberi
tugas, tanggung jawab, awab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat y a n g
b e r w e n a n g u n t u k m e l a k s a n a k a n k e g i a t a n penyuluhan, pelayanan,
evaluasi dan pengembangan Program Kependudukan, Keluarga
B e r e n c a n a d a n Pembangunan Keluarga;
18. Bina Keluarga Balita yang selanjutnya disingkat dengan dengan BKB adalah
suatu upaya untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada
para ibu dan anggota keluarga lain tentang bagaimana mengasuh dan mendidik anak
balitanya;
19. B i n a K e l u a r g a R e m a j a y a n g s e l a n j u t n y a d i s i n g k a t d e n g a n d e n g a n B K R
a d a l a h u p a y a m e n i n g k a t k a n pengetahuan, sikap dan keterampilan orang
tua dan anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang anak dan
remaja secara seimbang melalui komunikasi efektif antara orang tua dan
anak remaja, baik secara f i s i k , i n t e l e k t u a l , k e s e h a t a n r e p r o d u k s i ,
m e n t a l emosional, sosial dan moral spiritual;
20. Bina Keluarga Lansia yang selanjutnya disingkat dengan dengan BKL adalah kelompok
kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan piengetahuan dan keterampilan keluarga
yang memiliki lanjut usia dalam pengasuhan, perawatan danpemberdayaan lansia agar
dapat meningkatkan kesejahteraannya;
21. Usaha Peningkatan Penclapatan keluarga Sejahtera selanjutnya yang disingkat dengan
UPPKS adalah sekumpulan keluarga yang saling berinteraksi dan terdiri dari
bebagai tahapan keluarga sejahtera, mulai dari keluarga Pra Sejahtera sampai dengan
Keluarga Sejahtera III Plus baik yang suclah menjacli akseptor KB, Pasangan Usia Subur
yang belum ber-KB, serta anggota masyarakat yang berminat dalam rangka
mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera, aktif melakukan berbagai
kegiatan usaha bersama dalam bidang usaha ekonomi produktif;
22. Kesehatan Reproduksi Remaja yang selanjutnya disingkat dengan (KRR) adalah
suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem reproduksi (fungsi, komponen dan proses)
yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental dan sosial;
23. Kesetaraan Gender yang selanjutnya disingkat dengan KG adalah kesamaan
kondisi bagi laki- laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-
haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpatisipasi dalam kegiatan politik,
hukum, ekonomi, s o s i a l b u d a y a , p e n d i d i k a n d a n p e r t a h a n a n d a n keamanan
nasional serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan;
24. Pengarusutamaan Gender yang selanjutnya yang disingkat dengan PUG adalah
strategi yang dilakukan secara nasional dan sistematis untuk mencapai dan mewujudkan
kesetaraan dankeadilan gender dalam sejumlah aspek kehidupan manusia melalui
kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi kebutuhan dan
permasalahan perempuan danlaki-laki kedalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
dan evaluasi dari seluruh kebijakan danprogram cliberbagai bidang kehidupan dan
pembangunan; dan
25. Perlindungan Hak Anak yang selanjutnya yang disingkat dengan PHA adalah segala
kegiatan untuk menjamin danmelindungi anak dan hak-haknya agar dapat hisup,
tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat
danmartabat kemanusiaan serta m e n c l a p a t p e r l i n d u n g a n d a r i k e k e r a s a n
d a n diskriminasi.

458
BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, P e m b e r d a y a a n P e r e m p u a n
d a n P e r l i n d u n g a n A n a k adalah unsur pelaksana yang meny elenggarakan urusan
pemerintah pada sub urusan pengendallan penduduk dan keluarga berencana
dan sub urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
2. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan. dan Perlindungan Anak dipimpin oleh kepala Dinas berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Struktur organises] Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi
1. Subbagian umum dan kepegawaian;
2. Subbagian. Keuangan; dan.
3. Subbagian Perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
c. B i d a n g P e n g e n d a l i a n P e n d u d u k , P e n y u l u h a n d a n Penggerakan,
membawahi :
1. Seksi Advokasi dan Penggerakan;
2. Seksi Penyuluhan dan. Pendayagunaan Petugas Lin] Lapangan; dan
3. S e k s i P e n g e n d a l i a n P e n d u d u k d a n . I n f o r m a s i Keluarga.
d. Bidang Keluarga Berencana, membawahi
1. Seksi Pengendalian dan Distribusi Alokon;
2. Seksi Jaminan Pelayanan KB; dan
3. Seksi Pembinaan Kesertaan KB.
e. B i d a n g K e t a h a n a n . d a n . K e s e j a h t e r a a n K e l u a r g a , membawahi :
1. Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera;
2. Seksi Bina Ketahanan. Keluarga Balita, Anak dan Lansia; dan
3. Seksi Bina Ketahanan Remaja.
f. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, membawahi :
1. Seksi Perlindungan Hak Perempuan;
2. Seksi Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan 'Perempuan; dan
3. Seksi Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
h. Unit Pelaksana Teknis Daerah.
i. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris berkedudukan) dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
j. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dan dalam pelaksanaan tugasnya
secara administratif berkoordinasi dengan Sekretaris.
k. S u b b a g i a n d i p i m p i n o l e h K e p a l a S u b b a g i a n berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
l. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang,

B A B I V
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Pasal 4

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, P e m b e r d a y a a n P e r e m p u a n d a n


P e r l i n d u n g a n A n a k mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah pada sub
urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana dan sub urusan pemberdayaan

459
perempuan dan perlindungan anak yang menjadi kewenangan kota dan tugas pembantuan
yang diberikan kepada Walikota.

Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal (4), Dinas P2KBP3A
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian p e n d u d u k , k e l u a r g a
b e r e n c a n a , k e t a h a n a n , kesejahteraan keluarga, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak-,
b. P e l a k s a n a a n norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang
pengendalian kuantitas penduduk, keluarga b e r e n c a n a , k e t a h a n a n ,
k e s e j a h t e r a a n k e l u a r g a , pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
c. P e l a k s a n a a n p e m a d u a n d a n s i n k r o n i s a s i k e b i j a k a n pengendalian kuantitas
penduduk;
d. Pelaksanaan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk;
e. P e laksanaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi pengendalian
kuantitas penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
f. Pelaksanaan Pendayagunaan tenaga Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas Lapangan
Keluarga Berencana dan kader Keluarga Berencana;
g. Pelaksanaan Pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alai dan obat
kontrasepsi;
h. Pelaksanaan pelayanan KB, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
i. P e l a k s a n a a n p e m b e r d a y a a n d a n p e n i n g k a t a n p e r a n : serta organisasi
kemasyarakatan dalam pelaksanaan pelayanan, pembinaan kesertaan ber
KB, pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
j. Penyiapan perumusan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan
g e n d e r d a n p e m b e r d a y a a n perempuan di bidang ekonomi, sosial,
politik hukum dan kualitas keluarga;
k. Penyiapan perumusan kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi
dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan
serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya;
l. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan kekerasan
terhadap perempuan dan a n a k d i d a l a m r u m a h t a n g g a , d i b i d a n g
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak
pidana perdagangan orang;
m. Penyediaan layanan bagi perempuan korban kekerasan d a n a n a k y a n g
m e m e r l u k a n p e r l i n d u n g a n k h u s u s tingkat daerah kota;
n. Penyiapan forum koordinasi pelaksanaan perlindungan perempuan, perlindungan hak
anak, dan p e n g a r u s u t a m a a n g e n d e r d a n p e m b e r d a y a a n perempuan
di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
o. Penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pelaksanaan perlindungan
perempuan, perlindungan h a k a n a k , d a n p e n g a r u s u t a m a a n g e n d e r
d a n perriberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan
kualitas keluarga;
p. Penguatan dan pengembangan pelembagaan perlindungan perempuan,
perlindungan hak anak, dan pengarusutamaan gender pada lembaga
pemerintah, non pemerintah, dan dunia usaha tingkat kota;
q. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan p e n e r a p a n k e b i j a k a n
p e n g u m p u l a n , p e n g o l a h a n , analisis dan penyajian data dan informasi perlindungan
perempuan, perlindungan hak anak dan pengarusutamaan gender di
bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga.
r. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;
s. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan
t. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya.

460
B a g i a n K e d u a
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi D i n a s P e n g e n d a l i a n
P e n d u d u k , K e l u a r g a B e r e n c a n a , Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kota Pagar Alam di bidang kesekretariatan.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (6) sekretariat
mempunyai fungsi :
a. P e l a k s a n a a n p e n y u s u n a n p r o g r a m , e v a l u a s i d a n pelaporan
b. Penyusunan rencana anggaran dan kegiatan;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Pengelolaan danpelayanan administrasi umum dan ketatausahaan;
e. Pengelolaan administrasi kepcgawaian-,
f. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
g. Pengelolaan urusan rumah tangga kantor;
h. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;
i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 8
S u b b a g i a n u m u m d a n k e p e g a w a i a n , m e m p u n y a i t u g a s pokok melaksanakan
sebagian tugas sekretariat dibidang umum dan kepegawaian.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud p a d a p a s a l ( 8 ) S u b
b a g i a n u m u m d a n k e p e g a w a i a n mempunyai fungsi :
a. Menyusun rencana kerja dan kegiatan sub bagian;
b. Melaksanakan pengelolaan administrasi surat menyurat dan kearsipan serta
perlengkapan kantor;
c. M e l a k s a n a k a n u r u s a n r u m a h t a n g g a , p e r l e n g k a p a n , dan peralatan serta
keamanan kantor;
d. Melaksanakan urusan keprotokolan dan kehumasan;
e. Memelihara dan menata lingkungan kantor, kendaraan dinas, perlengkapan dan
aset lainnya;
f. Menyiapkan rencana kebutuhan, pengadaan sarana dan prasarana,
p e n d i s t r i b u s i a n , i n v e n t a r i s a s i , d a n penghapusan barang inventaris kantor;
dan
g. Mengelolaan administrasi kepegawaian.

Pasal 10
Sub bagian keuangan, mempunyai tugas pokok melaksanakan
s e b a g i a n t u g a s s e k r e t a r i a t d i b i d a n g keuangan.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (10) Sub bagian
keuangan mempunyai fungsi
a. Penyusun rencana kerja dan kegiatan Sub Bagian;
b . Pelaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
c . P e l a k s a n a k a n p e n g u m p u l a n b a h a n d a n p e n y i a p a n rencana belanja
pegawai, operasional, pemeliharaan, serta belanja barang dan jasa;
d. P e l a k s a n a k a n p e n y i a p a n b a h a n a d m i n i s t r a s i d a n pembukuan keuangan;
e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

461
Pasal 12
S u b b a g i a n P e r e n c a n a a n , e v a l u a s i d a n p e l a p o r a n , mempunyai tugas
p o k o k m e l a k s a n a k a n s e b a g i a n t u g a s sekretariat dibidang Perencanaan, evaluasi dan
pelaporan.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud p a d a p a s a l ( 1 2 ) S u b
b a g i a n P e r e n c a n a a n , e v a l u asi dan pelaporan, mempunyai fungsi
a. Penyusun rencana kerja dan kegiatan sub bagian;
b. Penghimpun/menyiapkan data/bahan dalam rangka penyusunan program;
c. Pelaksanakan perencanaan dan penyusunan program;
d. Pelaksanakan monitoring dan evaluasi program;
e. P e n g h i m p u n d a n m e n y i a p k a n b a h a n p e n a t a a n organisasi, ketatalaksanaan
danperundang-undangan;
f. Penghimpun bahan dan menyusun laporan, dan
g. P e l a k s a n a k a n t u g a s l a i n y a n g d i b e r i k a n o l e h a t a s a n sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bagian Ketiga
Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan
Penggerakan
Pasal 14
Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan
mempunyai tugas pokok membantu Kepala D i n a s m e n y e l e n g g a r a k a n s e b a g i a n
t u g a s p o k o k D i n a s Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak di Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan
Penggerakan.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (14) Bidang
Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, mempunyai fungsi :
a. P e r u m u s a n k e b i j a k a n t e k n i s d a e r a h d i b i d a n g pengendalian
penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi
d a n p e n g g e r a k a n b i d a n g pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
b. P e l a k s a n a a n k e b i j a k a n t e k n i s d a e r a h d i b i d a n g pengendalian
penduduk, sistem informasi keluarga, p e n y u l u h a n , a d v o k a s i d a n
p e n g g e r a k a n d i b i d a n g pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
c. P e l a k s a n a a n N i l a i , S t a n d a r , P e d o m a n d a n K r i t e r i a ( N S P K ) d i b i d a n g
pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan,
a d v o k a s i d a n p e n g g e r a k a n b i d a n g p e n g e n d a l i a n p e n d u d u k d a n keluarga
berencana;
d. P e l a k s a n a a n p e m a d u a n d a n s i n k r o n i s a s i k e b i j a k a n p e m e r i n t a h
d a e r a h d a l a m r a n g k a p e n g e n d a l i a n kuantitas penduduk;
e. Pelaksanaan pemetaan perkiraan (parameter) pengendalian penduduk dalam
skala Kota;
f. Pelaksanaan pemberdayaan dan peningkatan peran Berta organisasi
kemasyarakatan tingkat di tingkat Kota d i b i d a n g p e n g e n d a l i a n p e n d u d u k
d a n k e l u a r g a berencana;
g. Pelaksanaan pendayagunaan Tenaga Penyuluh Keluarga Berencana (PKB/PLKB);
h. P e l a k s a n a a n p e m a n t a u a n d a n e v a l u a s i d i b i d a n g pengendalian
penduduk, sistem informasi keluarga, p e n y u l u h a n , a d v o k a s i d a n
p e n g g e r a k a n d i b i d a n g pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i. Pemberian bimbingan teknis danfasilitasi di bidang pengendalian
penduduk, sistem informasi keluarga, p e n y u l u h a n , a d v o k a s i dan
p e n g g e r a k a n d i b i d a n g pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
j. Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya;
k. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bawahan; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinar sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

462
Pasal 16
Seksi Advokasi dan Penggerakan, mempunyai tugas pokok membantu sebagian fungsi
Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan dalam
menyelenggarakan urusan Bidang Advokasi dan Penggerakan.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas poko k sebagaimana dimaksud pada pasal (16) Seksi
Advokasi dan Penggerakan mempunyai fungsi :
a . Pelaksanaan penyusunan kebijakan dan melaksanakan kebijakan tentang advokasi
danpenggerakan di bidang keluarga berencana;
b. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terka it, tokoh masyarakat dantokoh agama
dalam pelaksanaan advokasi dan komunikasi pengendalian penduduk dan KB;
c. P e n y u s u n a n b a h a n a d v o k a s i d a n k o m u n i k a s i pengendalian penduduk
danKeluarga Berencana;
d. Perencanaan sarana dan prasarana informasi dan edukasi (KIE) pengendalian
penduduk dankeluarga berencana;
e. Penyiapan bahan koordinasi KIE;
f. Pengelolaan dan pengembangan advokasi, KIE, teknologi informasi sesuai dengan
kebutuhan program keluarga berencana;
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaksanaan advokasi, KIE, teknologi
informasi sesuai dengan kebutuhan program keluarga berencana;
h. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bawahan; dan
i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai tugas
dan fungsinya.

Pasal 18
Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lini Lapangan, mempunyai tugas
pokok membantu sebagian fungsi Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan danPenggerakan
dalam urusan Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lini Lapangan.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (18) Seksi
Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lini Lapangan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan konsep pendayagunaan tenaga penyuluh Keluarga Berencana/petugas
Lapangan;
b. Pelaksanaan pembinaan tenaga. Penyuluh Keluarga. B e r e n c a n a ( P K B ) / P e t u g a s
L a p a n gan Keluarga. Berencana. (PLKB);
c. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, tokoh masyarakat dan tokoh agama
dalam pelaksanaan advokasi pengendalian penduduk dan Keluarga
Berencana;
d. Perencanaan pembinaan tenaga Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas Lapangan
Keluarga Berencana dan Mekanisme Operasional Lini Lapangan;
e. Pengkoordinasikan pendayagunaan tenaga PKB/PLKB dan kader Keluarga Berencana;
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pendayagunaan tenaga PKB/PLKB dan kader
Keluarga Berencana;
g. Penyiapan bahan pe rumusan dan, pelaksanaan kebijakan teknis
penyuluhan dan pendayagunaan petugas lini lapangan;
h. Pelaksanaan penyusunan materi dan bimbingan teknis penyuluhan dan pendayagunaan
petugas lini lapangan serta penyebaran informasi;
i. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama baik di lingkungan Dinas maupun dengan
instansi terkait di bidang penyuluhan dan pendayagunaan petugas lini lapangan;
j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan penyuluhan
danpendayagunaan petugas lini lapangan;
k. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bawahan; dan
l. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
pokoknya.

Pasal 20
Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga, mempunyai tugas pokok membantu
sebagian fungsi Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan dalam
urusan Pengendalian Penduduk danInformasi Keluarga.

463
Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (20) Pengendalian
Penduduk dan Informasi Keluarga mempunyai fungsi :
a. Penganalisaan penyusunan layanan data daninformasi perkiraan pengendalian
penduduk;
b. P e l a k s a n a a n e v a l u a s i t e r h a d a p p e m a d u a n d a n sinkronisasi;
c. Penyusunan laporan hasil informasi pemetaan dan perkiraan pengendalian
penduduk;
d. Penyusunan bahan kegiatan bimtek peningkatan kompetensi Sumber Daya
Manusia petugas;
e. P e n g k a j i a n d a n m e n g a n a l i s i s a h a s i l p e n d a t a a n keluarga;
f. P e n y i a p a n b a h a n p e n y u s u n a n k e b i j a k a n d a n perencanaan pengendalian
kependudukan dan grand desaign kependudukan serta informasi keluarga;
g. Penyiapan bahan penetapan perkiraan- sasaran p e n g e m b a n g a n i n f o r m a s i
s e r t a d a t a m i k r o kependudukan dan keluarga skala Daerah;
h. Penyusunan dan pelaksanaan rencana kegiatan di b i d a n g p e n d a t a a n ,
s i n k r o n i s a s i k e b i j a k a n d a n perencanaan pengendalian kependudukan
serta informasi keluarga;
i. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama baik di lingkungan Dinas maupun dengan
instansi terkait di b i d a n g p e n d a t a a n d a n s i n k r o n i s a s i k e b i j a k a n
pengendalian kependudukan kependudukan serta informasi keluarga;
j. Pelaksanaan pengembangan dan pembinaan pusat informasi dankonsultasi
terhadap pemaduan dansinkronisasi kebijakan kependudukan serta informasi keluarga;
k. Penyiapan penyelenggaraan perencanaan dan analisa dampak pengendalian
kependudukan skala Daerah;
l. P e n y i a p a n b a h a n p e n e t a p a n p e r k i r a a n s a s a r a n perencanaan dan dampak
pengendalian kependudukan skala Daerah-,
m. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bawahan;, dan
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat
Bidang Keluarga Berencana
Pasal 22
Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Bidang Keluarga Berencana.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (22) Bidang Keluarga
Berencana, mempunyai. fungsi :
a. Perumusan dan Pelaksanaan kebijakan teknis dacrah di bidang keluarga berencana;
b. Pelaksanaan penyelenggaraan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang keluarga
berencana;
c. Pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, pengendalian dan pendistribusian alat obat
kontrasepsi;
d. Pelaksanaan Informed Choise dan Informed Concept s e r t a p e l a k s a n a a n '
' p e n a n g g u l a n g a n k o m p l i k a s i kegagalan dalam bey-KB;
e. Pelaksanaan pelayanan keluarga berencana;
f. Pelaksanaan pembinaan kesertaan ber-KB;
g. P e l a k s a n a a n p e m a n t a u a n d a n e v a l u a s i d i b i d a n g keluarga berencana;
h. Pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang keluarga berencana;
i. Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 24
Seksi Pengendalian dan Distribusi Alokon, mempunyai tugas p o k o k m e m b a n t u s e b a g i a n
fungsi Bidang Keluarga Berencana dalam urusan Pengendalian
d a n D i s t r i b u s i alokon.

464
Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud p a d a p a s a l ( 2 4 )
P e n g e n d a l i a n d a n D i s t r i b u s i A l o k o n mempunyai fungsi :
a. Perencanaan sarana danprasarana pengendalian dan pendistribusian kebutuhan Alokon;
b. Penyiapan program dananggaran tentang pengendalian danpendistribusian Alokon;
c. Pelaksanaan pengendalian sarana dan prasarana serta pendistribusian Alokon;
d. Pelaksanaan pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar,
prosedur tentang pengendalian dan pendistribusian Alokon;
e. P e l a k s a n a a n p e m a n t a u a n d a n e v a l u a s i t e n t a n g pengendalian dan
pendistribusian Alokon;
f. Pengkoordinasian pengendalian dan pendistribusian kebutuhan Alokon;
g. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bawahan; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala Bidang sesuai dengan tugas dan
fungsinya;

Pasal 26
Seksi Jaminan Pelayanan' KB, mempunyai tugas pokok membantu sebagian fungsi Bidang
Keluarga Berencana dalam urusan Jaminan Pelayanan KB.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (26) Seksi Jaminan
Pelayanan KB mempunyai fungsi :
a. Penyusunan Perencanaan danpelaksanan program Jaminan Pelayanan KB;
b. Penyiapan program dan anggaran program Jaminan Pelayanan KB;
c. Penyusunan danpenyempurnaan norma, standar, prosedur, dan kriteria
Jaminan Pelayanan KB;
d. Penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan
pelayanan keluarga berencana jalur pemerintah danswasta;
e. Penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan
pelayanan keluarga berencana jalur wilayah dansasaran khusus;
f. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan Jaminan dan pelayanan KB dalam skala Daerah;
g. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam Jaminan Pelayanan
KB;
h. Pelaksanaan layanan penanggulangan komplikasi/efek samping dan kegagalan ber-KB;
i. Pelaksanaan pembinaan danpengembangan bawahan; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 28
Seksi Pembinaan Kesertaan KB, mempunyai tugas pokok membantu sebagian fungsi Bidang
Keluarga Berencana dalam urusan Pembinaan Kesertaan KB.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (28) Seksi Pembinaan
Kesertaan KB mempunyai fungsi :
a. Pembuatan konsep kebijakan peningkatan akses dan k u a l i t a s P e l a y a n a n K B
J a l u r S w a s t a d a n J a l u r Pemerintah;
b. Penyiapan program dan anggaran program pembinaan kesertaan KB;
c. Penganalisaan sistem pembinaan kesertaan KB;
d. Penyusunan konsep kemitraan dibidang pembinaan kesertaan KB;
e. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pembinaan kesertaan KB;
f. Penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan
pembinaan kesertaan keluarga, berencana jalur pemerintah, jalur swasta dan jalur
khusus;
g. Pelaksanaan informed choice dan informed consent dalam program KB;
h. Koordinasi dengan Dinas terkait di bidang pembinaan kesertaan KB;
i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi pelaksanaan pembinaan kesertaan KB;
j. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bawahan; dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala bidang sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

465
Bagian Kelima
Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
Pasal 30
Bidang, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Dinas menyelenggarakan sebagian tugas pokok Dinas Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Pagar
Alam di Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (30) Bidang
Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, mempunyai fungsi :
a. P e r u m u s a n k e b i j a k a n t e k n i s d a e r a h d i b i d a n g ketahanan dan kesejahteraan
keluarga;
b. Pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan criteria dibidang ketahanan dan
kesejahteraan keluarga;
c. Pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang Bina Keluarga Balita (BKB);
d. P e l a k s a n a a n k e b i j a k a n t e k n i s d a e r a h dibidang pembinaan ketahanan remaja;
e. Pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang Bina Keluarga Lansia (BKL) dan rentan;
f. P e l a k s a n a a n k e b i j a k a n t e k n i s d a e r a h d i b i d a n g pemberdayaan keluarga
sejahtera melalui usaha mikro keluarga;
g. pemantauan dan evaluasi di bidang ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
h. Pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi tasi di bidang kesejahteraan danketahanan
keluarga;
i. Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dings sesuai dengan tugas
danfungsinya.

Pasal 32
Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera, mempunyai tugas pokok membantu sebagian fungsi
Bidang Ketahanan danKesejahteraan Keluarga dalam urusan Pemberdayaan Keluarga
Sejahtera.

Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (32) Seksi Pemberdayaan
Keluarga Sejahtera mempunyai fungsi :
a. P e r u m u s a n k e b i j a k a n t e k n i s d a e r a h d i b i d a n g ketahanan dan pemberdayaan
keluarga;
b. Pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur,
dan kriteria di Bidang Pemberdayaan Keluarga Sejahtera;
c. Pelaksanaan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan Pemberdayaan
Keluarga Sejahtera;
d. Penyiapan bahan pemantauan danevaluasi di Bidang Pemberdayaan Keluarga Sejahtera;
e. Pelaksanaan peningkatan pengetahuan, keterampilan, kewirausahaan dan manajemen
usaha bagi keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I alasan ekonomi
dalam kelompok Usaha;
f. Pelaksanaan pendampingan bagi para kader/anggota kelompok usaha;
g. Pelaksanaan kemitraan untuk aksesibilitas permodalan, teknologi, dan manajemen serta
pemasaran guna peningkatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS);
h. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bawahan; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsiya.

Pasal 34
Seksi Bina Ketahanan Keluarga. Balita, Anak dan Lansia mempunyai tugas pokok membantu
sebagian fungsi Bidang Ketahanan danKesejahteraan Keluarga dalam urusan Pemberdayaan
Bina Ketahanan Keluarga Balita, Anak dan Lansia.

Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (34) Seksi Bina Ketahanan
Keluarga Balita, Anak dan Lansia mempunyai fungsi :

466
a. P e r e n c a n a a n d a n p e n y u s u n a n p e l a k s a n a a n pengembangan dan
pembinaan keluarga balita, anak dan lansia;
b. Penyiapan bahan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang ketahanan dan pemberdayaan Keluarga (keluarga balita, anak dan
lansia);
c. Penyiapan bahan pembinaan dan pembimbingan, dan fasilitasi di Bidang
ketahanan dan pemberdayaan keluarga (keluarga balita, anak dan lansia);
d. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang ketahanan dan pemberdayaan
Keluarga (keluarga balita, anak dan lansia);
e. Penyelenggaraan dukungan pelayanan ketahanan dan pemberdayaan keluarga balita,
anak dan lansia;
f. Penyelenggaraan Bina Keluarga Balita dan Anak, danLansia;
g. Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan dalam pelaksanaan tugas;
h. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bawahan; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala
bidang sesuai tugas dan fungsinya

Pasal 36
Seksi Bina Ketahanan 'Remaja, mempunyai tugas pokok m e m b a n t u s e b a g i a n f u n g s i
B i d a n g K e t a h a n a n d a nKesejahteraan Keluarga dalam urusan Bina Ketahanan
Remaja.

Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (36) Seksi Bina
Ketahanan Remaja mempunyai fungsi :
a. Perencanaan dan Penyusunan pelaksanaan pengembangan dan pembinaan
remaja;
b. Pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur,
dan kriteria bina ketahanan remaja;
c. Pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan pembinaan,
pembimbingan, dan fasilitasi bina ketahanan remaja;
d. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi Bina Ketahanan Remaja;.
e. Pelaksanaan adovokasi dan promosi pemenuhan hakhak reproduksi dan promosi
kesehatan reproduksi;
f. Penyelenggaraan kegiatan dan dukungan operasional Kesehatan Reproduksi Remaja
(KRR).
g. Penyelenggaraan kemitraan pelaksanaan Kesehatan Reproduksi Remaja baik antara
sektor pemerintah d e n g a n s e k t o r L e m b a g a S w a d a y a O r g a n i s a s i
Masyarakat;
h. P e l a k s a n a a n b i m b i n g a n d a n p e n y i a p a n b a h a n pelaksanaan Program Usaha
Kesehatan Sekolah;
i. P e l a k s a n a a n b i m b i n g a n d a n p e n y i a p a n b a h a n pelaksanaan Program Saka
Kencana;
j. Pemanfaatan tenaga Sumber Daya Manusia pengelola, pendidik sebaya dan
konselor sebaya Kesehatan Reproduksi Remaja baik antara sektor
pemerintah d e n g a n s e k t o r L e m b a g a S w a d a y a O r g a n i s a s i Masyarakat;
k. Penyelenggaraan Bina Keluarga Remaja (BKR),
l. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bawahan; dan
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai tugas dan
fungsinya.

Bagian Keenam
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Pasal 38
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak m e m p u n y a i t u g a s p o k o k
m e m b a n t u K e p a l a D i n a s menyelenggarakan sebagian tugas pokok Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

467
Pasal 39
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (38) Bidang
Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak, mempunyai fungsi
a. P e l a k s a n a a n P e l e m b a g a a n P U G p a d a l e m b a g a pemerintah tingkat kotd;'
b. Pelaksanaan pemberdayaan perempuan bidang politik, h u k u m , s o s i a l d a n
e k o n o m i p a d a o r g a n i s a s i kemasyarakatan tingkat kota;
c. Pelaksanaan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
pemberdayaan perempuan tingkat kota;
d. Pelaksanaan pencegahan kekerasan terhadap perempuan yang melibatkan para
pihak lingkup kota;
e. Pelaksanaan layanan bagi perempuan korban kekerasan yang memerlukan koordinasi
tingkat kota;
f. Pelaksanaan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan
perempuan tingkat kota;
g. Pelaksanaan peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan Kesetaraan Gender (KG)
danhak anak tingkat kota;
h. Pelaksanaan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan
kualitas keluarga dalam mewujudkan KG dan hak anak yang wilayah kerjanya dalam
dalam lingkup kota;
i. P e l a k s a n a a n p e l a y a n a n b a g i k e l u a r g a d a l a m mewujudkan KG dan hak
anak yang wilayah kerjanya lintas Daerah kota;
j. Pelaksanaan peng-umpulan, pengolahan, analisis dan penyapan data gender dan
anak dalam kelembagaan data ditingkat kota;
k. Pelaksanaan pelembagaan Perlindungan Hak Anak (PHA) pada lembaga
pemerintah, non pemerintah, dan dunia usaha tingkat kota;
l. Pelaksanaan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
peningkatan kualitas hidup anak tingkat kota;
m. Pelaksanaan pencegahan kekerasan terhadap anak yang melibatkan para pihak lingkup
kota;
n. Pelaksanaan penyediaan layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan
khusus yang memerlukan koordinasi tingkat kota;
o. Pelaksanaan penguatan danpengembangan lembaga p e n y e d i a l a y a n a n b a g i a n a k
y a n g m e m e r l u k a n perlindungan khusus tingkat kota; dan
p. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan maupun
tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 40
Seksi Perlindungan Perempuan, mempunyai tugas pokok m e m b a n t u s e b a g i a n f u n g s i
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam urusan
Perlindungan Perempuan.

Pasal 41.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (40) Seksi Perlindungan
Perempuan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pencegahan, p e r l i n d u n g a n ,
p e n a n g a n a n d a n p e m b e r d a y a a n perempuan korban kekerasan di dalam rumah
tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari
tindak pidana perdagangan orang;
b. Penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan di bidang pencegahan, perlindungan,
penanganan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga,
di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak
pidana perdagangan orang;
c. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan di bidang
pencegahan, perlindungan, penanganan dan pemberdayaan perempuan korban
k e k e r a s a n d i d a l a m r u m a h t a n g g a , d i b i d a n g ketenagakerjaan, dalam
situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
d. Penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan di bidang pencegahan,
perlindungan, penanganan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam
rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus
serta dari tindak pidana perdagangan orang;

468
e. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervise penerapan kebijakan
di bidang pencegahan, p e r l i n d u n g a n , p e n a n g a n a n d a n p e m b e r d a y a a n
perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan,
dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
f. Penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
perlindungan perempuan di bidang p e n c e g a h a n , p e r l i n d u n g a n , p e n a n g a n a n
d a n pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana
perdagangan orang;
g. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan di
bidang pencegahan, perlin d u n g a n , penanganan dan pemberdayaan
perempuan korban kekerasan di dalam, rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan,
dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
h. Penyiapan kajian kebijakan, fasilitasi, sosialisasi dan distribusi, kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan;
i. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan s u p e r v i s e p e n e r a p a n
k e b i j a k a n p e n g u m p u l a n , pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
kekerasan terhadap perempuan;
j. P e m a n t a u a n , a n a l i s i s , e v a l u a s i d a n p e l a p o r a n penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan
terhadap perempuan; dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala
bidang sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

Pasal 42
Seksi Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, mempunyai tugas
pokok membantu sebagian fungsi Bidang Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan A n a k
d a l a m u r u s a n P e n g a r u s u t a m a a n G e n d e r d a n Pemberdayaan Perempuan.

Pasal 43
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (42) Seksi
Pengarusutamaan Gender danPemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan
g e n d e r d a n p e m b e rd a y a a n perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik
hukum dan kualitas keluarga;
b. Penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pelaksanaan
p e n g a r u s u t a m a a n g e n d e r d a n pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi,
sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
c. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial,
politik hukum dan kualitas keluarga;
d. Penyiapan fasilitasi, sosialisasi dandistribusi kebijakan pelaksanaan
p e n g a r u s u t a m a a n g e n d e r d a n pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi,
sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
e. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan. supervisi, penerapa kebijakan
pelaksanaan p e n g a r u s u t a m a a n g e n d e r d a n p e m b e r d a y a a n perempuan di
bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga-,
f. P e m a n t a u a n , a n a l i s i s , e v a l u a s i d a n p e l a p o r a n penerapan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender danpemberdayaan perempuan di bidang
ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
g. Penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis
danpenyajian data daninformasi gender di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan
kualitas keluarga;
h. Penyiapan koordinasi dansinkronisasi penerapan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi gender di bidang ekonomi,
sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
i. Penyiapan pelembagaan pengarusutamaan gender;
j. Penyiapan stanclarisasi lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan;
k. Penyiapan penguatan dan pengembangan le mbaga penyedia layanan
peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender danpemberdayaan
perempuan; dan

469
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala
bidang sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

Pasal 44
Seksi Perlindungan dan. Pemenuhan Hak Anak, mempunyai t u g a s p o k o k m e m b a n t u
s e b a g i a n f u n g s i B i d a n g Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam
urusan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak.

Pasal 45
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (44) Seksi Perlindungan
danPemenuhan Hak Anak mempunyai fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan, forum koordinasi, sinkronisasi, dan penyusunan
kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan,
keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan
kegiatan budaya;
b. Penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak
sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, k e s e h a t a n d a n
kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya;
c. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan
kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi danpartisipasi, pengasuhan,
keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan
kegiatan budaya;
d. P e m a n t a u a n , a n a l i s i s , e v a l u a s i d a n p e l a p o r a n penerapan kebijakan
pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi danpartisipasi, pengasuhan, keluarga
dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan
budaya;
e. Penyiapan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi di
bidang pemenuhan hak anak;
f. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan s u p e r v i s i p e n e r a p a n
k e b i j a k a n p e n g u m p u l a n , pengolahan, analisis dan penyajian data daninformasi
di bidang pemenuhan hak anak;
g. Penyiapan pelembagaan pemenuhan hak anak pada lembaga pemerintah, non
pemerintah, dan dunia usaha;
h. Penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningatan
kualitas hidup anak;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala
bidang sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 46
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
a. Kelompok Jabatan Fungsional Umum
b. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
2. Kelompok Jabatan Fungsional Umum diatur melalui Keputusan Walikota
3. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
pemerintah daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
4. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu terdiri dare sejumlah tenaga fungsional
yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
5. Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. -
6. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Bagian Kedelapan
Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pasal 47
Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan penunjangan pada Dinas
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

470
Pasal 48
P e m b e n t u k a n U n i t P e l a k s a n a T e k n i s D i n a s ( U P T D ) sebagaimana pada pasal (47)
diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Walikota,

B A B V
TATA KERJA
Pasal 49
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Seksi, Unit
Pelaksana Teknis Dinas ( U P T D ) , d a n K e l o m p o k J a b a t a n F u n g s i o n a l w a j i b
menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi, komunikasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam
lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain.

Pasal 50
Setiap pimpinan Unit dan Sub Unit pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, wajib mengawasi bawahannya masing-
masing, mengordinasikan bawahannya' dan memberikan bimbingan serta
petunjuk -petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bila terjadi penyimpangan maka
mengambil langkah-langkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 51
Setiap pimpinan Unit dan Sub Unit wajib mengikuti dan m e m a t u h i p e t u n j u k -
p e t u n j u k d a n b e r t a n g g u n g j a w a b kepada atasan masing-masing serta menyampaikan
laporan secara berienjang.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 52
P a d a s a a t b e r l a k u n y a P e r a t u r a n W a l i k o t a i n i , m a k a Peraturan Walikota
Pagar Alam Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Uraian tugas pokok dan fungsi Badan
Keluarga Berencana Pemberdayaan Keluarga dan Perempuan Kota Pagar Alam dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 53
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar
s e t i a p o r a n g m e n g e t a h u i n y a , memerintahkan pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan penempatan dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagaralam
Pada tanggal, 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desember 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR……………..

471
472
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM


NOMOR : 47 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN
KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PAGAR ALAM

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor
8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Pagar Alam, perlu menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Pagar Alam.
Mengingat : 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4115);
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
2. Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara. Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5680);
4. Peraturan Presiders Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelantan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 111);
5. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
43/PERMENTAN/OT.010/8/2016 tentang , Pedoman Nomenklatur, Tugas dan
Fungsi Dinas Urusan Pangan Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Menteri Kelautan . dan. Perikanan Republik Indonesia Nomor
26/PERMEN-KP/2016 tentang Nomenklatur Perangkat Daerah dan Unit Kerja
pada Perangkat Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota yang Melaksanakan
Urusan Pemerintahan dibidang Kelautan dan Perikanan;
7. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam (Lembaran
Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor : 8).
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN


ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN
PANGAN DAN PERIKANAN KOTA PAGAR ALAM

473
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam;
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam;
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam;
5. Dinas adalah Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Pagar Alam;
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Pagar Alam;
7. Sekretariat adalah Sekretaria t Pada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Pagar
Alam;
8. Bidang adalah Bidang Pada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Pagar Alam;
9. Sub bagian adalah Sub bagian Pada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Pagar
Alam;
10. Seksi adalah Seksi Pada Dinas Ketahanan Pangan dan. Perikanan Kota Pagar Alam;
11. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seseorang Aparatur Sipil Negara dalam rangka menjalankan Tugas Pokok
dan Fungsi keahlian dan atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi;
12. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur pelaksana di
lingkungan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan yang melaksanakan tugas teknis khusus
operasional yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat;
13. Pertanian yang mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan yang
selanjutnya disebut pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu, usaha tani,
agro inclustri, pemasaran dan. jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam
agro ekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga
kerja, dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesarbesarnya bagi kesejahteraan
masyarakat;
14. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman;
15. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan manfaat
sumber daya ikan dan lingkungan secara berkelanjutan, mulai dari pra produksi, produksi,
pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis
perikanan;
16. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, beragam,' bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif
secara berkelanjutan;
17. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlakukan untuk mencegah pangan
dari kemungkinan cemaran biologic, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu,
merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi;
18. Penyuluh Pertanian, Penyuluh Perikanan Dan Penyuluh Kehutanan baik Pegawai Negeri Sipil,
swasta dan swadaya yang selanjutnya disebut penyuluh adalah perorangan warga Negara
Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan;
19. Pelaku utama kegiatan pertanian, perikanan dan kehutanan selanjutnya, disebut pelaku
utama adalah masyarakat petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudidaya ikan, pengolah
ikan beserta keluarganya.
20. Pelaku usaha adalah perorangan warga Negara Indonesia atau korporasi yang dibentuk
menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha pertanian, perikanan dan kehutanan;
21. Kelembagaan petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan dan
masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan adalah lembaga yang ditumbuh
kembangkan dari oleh dan untuk pelaku utama;
22. Ketersediaan Pangan adalah kondisi tersedianya Pangan dari hasil produksi dalam negeri dan
Cadangan Pangan Nasional serta impor apabila kedua sumber utama tidak dapat memenuhi
kebutuhan;
23. Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan

474
dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota;
24. Cadangan Pangan. Pemerintah Desa adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola
oleh pemerintah desa;
25. Distribusi Pangan adalah suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan untuk menyalurkan
pasokan Pangan secara merata setiap saat guna memenuhi kebutuhan Pangan masyarakat;
26. Penganekaragaman Pangan adalah upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi Pangan
yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis pada potensi sumber daya lokal;
27. Pangan Pokok adalah Pangan yang diperuntukkan; sebagai makanan utama sehari-hari
sesuai dengan potensi sumber daya dan kearifan lokal;
28. Krisis Pangan adalah kondisi kelangkaan Pangan yang dialami sebagian besar masyarakat di
suatu wilayah yang disebabkan oleh, antara lain, kesulitan Distribusi Pangan, dampak
perubahan iklim, bencana alam dan lingkungan, dan konflik sosial, termasuk akibat perang;
29. Pelaku Usaha Pangan adalah setiap orang yang bergerak pada satu atau lebih subsistem
agribisnis Pangan, yaitu penyedia masukan produksi, proses produksi, pengolahan,
pemasaran, perdagangan, dan penunjang;
30. Sistem Informasi Pangan dan Gizi adalah sistem Yang mencakup kegiatan pengumpulan,
pengolahan, penganalisisan, penyimpanan, penyajian, penyebaran data dan informasi, dan
penggunaan informasi tentang Pangan dan Gizi;
31. Jejaring Keamanan Pangan Daerah yang selanjutnya ,disingkat JKPD adalah wadah semua
instansi terkait dalam besinergi untuk meningkatkan keamanan pangan di daerah;
32. Neraca Bahan Makanan yang selanjutnya disingkat NBM , adalah penyajian data dalam
bentuk tabel Yang dapat menggambarkan situasi dan kondisi ketersediaan pangan wilayah
maupun ketersediaan pangan untuk konsumsi penduduk suatu wilayah, (Negara/ Provinsi/
Kabupaten);
33. Pola Pangan Harapan yang selanjutnya disingkat PPH adalah susunan pangan yang
didasarkan pada sumbangan energi dari sembilan kelompok pangan yaitu padi- padian,umbi-
umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah dan biji berminyak, kacang-kacangan,
gula, sayer dan buah dan pangan lainnya dari suatu pola ketersediaan atau konsumsi;
34. Pola Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman yang selanjutnya disingkat
B2SA adalah aneka ragam bahan pangan baik sumber karbonhidrat, protein, maupun
vitamin dan mineral Yang bila dikonsumsi dalam jumlah yang seimbang dapat memenuhi
kecukupan gizi yang dianjurkan tidak ada zat/ senyawa yang berbahaya;
35. Sumber daya ikan adalah potensi semua jenis ikan;
36. Lingkungan sumber daya ikan adalah perairan tempat kehidupan sumber daya ikan,
termasuk biota dan faktor alamiah sekitarnya;
37. Ikan adalah segala jenis organisms yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada
di dalam lingkungan perairan;
38. Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam
keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apa pun, termasuk kegiatan yang
menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani,
mengolah, dan / atau mengawetkannya;
39. Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau
membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk
kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,
menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya;
40. Pengelolaan perikanan adalah semua upaya, termasuk proses yang terintegrasi dalam
pengumpulan informasi, 'anallsis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi
sumber daya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-
undangan di .bidang perikanan, yang dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain yang
diarahkan untuk mencapai kelangsungan produktivitas sumber daya hayati perairan dan
tujuan yang telah disepakati;
41. Konservasi Sumber Daya Ikan adalah upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan
sumber daya ikan, termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk menjamin keberadaan,
ketersediaan, dan kesinambungannya dengan tetap memehhara dan meningkatkan kualitas
nilai dan keanekaragaman sumber daya ikan;
42. Surat Izin Usaha Perikanan, yang selanjutnya disebut SIUP, adalah izin tertulis yang harus
dimiliki perusahaan perikanan untuk melakukan usaha perikanan dengan menggunakan
sarana produksi yang tercantum dalam izin tersebut;
43. Surat Izin Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disebut SIPI, adalah izin tertulis yang harus
dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan penangkapan ikan yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari SIUP;

475
44. Unit Pengolahan Ikan yang selanjutnya disingkat UPI adalah tempat yang digunakan untuk
mengolah ikan, baik yang dimiliki oleh perorangan, kelompok maupun badan usaha;
45. Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) atau analisis bahaya dan pengendalian titik kritis
(Hazard Analysis Critical Control Point), yang selanjutnya disebut HACCP adalah suatu
konsepsi manajemen mute yang diterapkan untuk memberikan jaminan mutu dari produk
yang diolah di UPI;
46. Cara Budidaya Ikan yang Baik, yang selanjutnya disingkat CRIB adalah pedoman dan tata
cara budidaya, termasuk cara panen yang baik, untuk memenuhi persyaratan jaminan mutu
dan keamanan hasil perikanan budidaya;
47. Cara Penanganan Ikan yang Baik, yang selanjutnya disingkat CPIB adalah pedoman dan tata
cara penanganan ikan hasil tangkapan, termasuk pembongkaran dari kapal yang baik untuk
memenuhi persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil penangkapan;
48. Cara Pengolahan Ikan yang Baik, adalah pedoman dan tata cara pengolahan ikan yang baik
untuk memenuhi persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan;

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
(1) Dinas, mempunyai tugas Membantu Walikota melaksanakan urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Kota dan tugas pembantuan di bidang Ketahanan Pangan dan
Perikanan.
(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Dinas terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub bagian Perencanaan dan Evaluasi;
2. Sub bagian Keuangan;
3. Sub bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, membawahi:
1. Seksi Ketersediaan Pangan;
2. Seksi Distribusi Pangan;
3. Seksi Kerawanan Pangan;
d. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, membawahi :
1. Seksi Konsumsi Pangan;
2. Seksi Penganekaragaman Pangan;
3. Seksi Keamanan Pangan;
e. Bidang Pemberdayaan dan Pengelolaan Perikanan, membawahi :
1. Seksi Pengelolaan Kawasan dan Lingkungan Perikanan;
2. Seksi Pengendalian Mutu Pembudidaya Ikan;
3. Seksi Pengembangan Produksi Perikanan;
f. Bidang Pengembangan Usaha Perikanan, membawahi :
1. Seksi Pelayanan Kelembagaan Perikanan;
2. Seksi Pembinaan Nelayan Kecil dan Usaha Kecil Perikanan;
3. Seksi Pengolahan Usaha Hasil Perikanan;
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
h. UPTD;
i. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas;
j. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan
sekretaris;
k. Sub bagian dipimpin oleh Kepala sub bagian berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris;
l. 1. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang;
m. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan

476
sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan Bidang terkait;
n. UPTD dipimpin oleh Kepala UPTD berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas;
o. Bagan susunan organisasi Dinas tersebut pada lampiran Peraturan Walikota ini.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas
Pasal 4
Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang Ketahanan Pangan
dan bidang Perikanan yang menjadi Kewenangan Kota dan Tugas Pembantuan yang diberikan
kepada Walikota.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, Dinas mempunyai
fungsi:
a. Perumusan kebijakan daerah di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi
pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan, serta
perumusan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidayaan ikan,
penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan yang usahanya dalam I (satu) daerah
kabupaten / kota, pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat Usaha Perikanan dan
pengelolaan pembudidayaan ikan;
b. Pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi
pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan serta
pelaksanaan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidayaan ikan,
penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan yang usahanya dalam 1 (satu) daerah
kabupaten/kota, pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat Usaha Perikanan dan
pengelolaan pembudidayaan ikan;
c. Koordinasi penyediaan infrastruktur dan pendukung di bidang ketersediaan pangan,
kerawanan pangan distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan
keamanan pangan;
d. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang ketersediaan pangan, kerawanan
pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan
pangan serta perikanan;
e. Pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di bidang ketersediaan
pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman
konsumsi dan keamanan pangan serta pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil
pembudidayaan ikan, penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan danyang usahanya
dalam 1 (satu) daerah kabupaten/kota, pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat Usaha
Perikanan dan pengelolaan pembudidayaan ikan;
f. Pelaksaanaan administrasi Dinas serta;
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota.

Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan sebagian
tugas pokok dan fungsi Dinas di bidang Kesekretariatan.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan Penyusunan program, evaluasi, dan pelaporan;
b. Pelaksanaan penyusunan anggaran dan kegiatan;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan ketatausahaan;
e. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
f. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
g. Pengelolaan urusan rumah tangga kantor;
h. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;

477
i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata.laksana; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 8
Sub bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat di bidang Perencanaan dan Evaluasi.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 8, Sub bagian
Perencanaan dan Evaluasi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan sub bagian;
b. Penghimpun/ Penyiapan data/ bahan dalam rangka penyusunan Program dan Kegiatan;
c. Perencanaan dan penyusunan program dan kegiatan;
d. Monitoring dan evaluasi program;
e. Penghimpun bahan dan penyusunan laporan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;
Pasal 10
Sub bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di
bidang Keuangan.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 10, Sub bagian Keuangan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan sub bagian;
b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan;
c. Pelaksanaan pengumpulan bahan dan penyiapan rencana belanja pegawai, operasional,
pemeliharaan serta belanja barang dan jasa;
d. Penyiapan bahan administrasi dan pembukuan keuangan;
e. Penghimpunan data dan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
pengelolaan keuangan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 12
Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat di bidang Umum dan Kepegawaian.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 12, Sub bagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan sub bagian;
b. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan ketatausahaan;
c. Pengelolaan dan Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, dan peralatan kantor;
d. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
f. Penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan sarana dan prasarana pendistribusian,
inventarisasi barang kantor; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan
Pasal 14
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
dalam meny elenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi Dinas di Bidang Ketersediaan dan
Distribusi Pangan.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 14, Bidang Ketersediaan
dan Distribusi Pangan, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;
b. Penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang ketersediaan pangan dan
distribusi pangan;

478
c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;
d. Pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang ketersediaan pangan dan
distribusi pangan;
e. Penyiapan pemantapan program di bidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;
f. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang ketersediaan pangan
dan distribusi pangan; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 16
Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang di
bidang Ketersediaan Pangan.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 16, Seksi Ketersediaan
Pangan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan koordinasi di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur
pangan, dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;
b. Penyiapan bahan koordinasi ketersediaan pangan dalam rangka menghadapi Hari Besar
Keagamaan Nasional (HBKN);
c. Penyiapan bahan pengkajian di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur
pangan, dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;
d. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang ketersediaan
pangan,penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;
e. Penyiapkan data dan informasi untuk penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM);
f. Penyiapan data dan informasi untuk penghitungan Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan
pangan;
g. Penyiapan bahan pengembangan jaringan informasi ketersediaan pangan;
h. Penyiapan bahan pendampingan di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur
pangan, dan sumber daya ketahanan pangan la innya;
i. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, supervise dan pelaporan kegiatan di bidang
ketersediaan pangan,penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya ketahanan pangan
lainnya; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya.

Pasal 18
Seksi Distribusi Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang di bidang
Distribusi Pangan.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 18, Seksi Distribusi Pangan
mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan koordinasi di bidang distribusi dan harga pangan;
b. Penyiapan bahan analisis di bidang distribusi dan harga pangan;
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang distribusi dan
harga pangan;
d. Penyiapan data dan informasi rantai pasok dan jaringan distribusi pangan;
e. Penyiapan pengembangan kelembagaan distribusi pangan untuk meningkatkan akses
masyarakat terhadap pangan;
f. Penyiapan bahan penyusunan prognoses neraca pangan;
g. Penyiapan pengumpulan data harga pangan di tingkat produsen dan konsumen untuk panel
harga;
h. Penyiapan bahan pendampingan di bidang distribusi dan harga pangan;
i. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang distribusi dan
harga pangan; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 20
Seksi Kerawanan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang di
bidang Kerawanan Pangan.

479
Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 20, Seksi Kerawanan
Pangan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan koordinasi cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan;
b. Penyiapan bahan analisis cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan;
c. C. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang cadangan
pangan dan penanganan kerawanan pangan;.
d. Penyiapan penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota
(pangan pokok Bari pangan pokok lokal);
e. Penyiapan pemanfaatan cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota;
f. Penyiapan bahan intervensi daerah rawan pangan;
g. Penyiapan bahan penyusunan dan analisis sistem kewaspadaan pangan dan gizi;
h. Penyiapan data dan informasi kerentanan dan ketahanan pangan kabupaten/kota;
i. Penyiapan bahan pendampingan di bidang cadangan pangan dan penanganan kerawanan
pangan;
j. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang cadangan pangan
dan penanganan kerawanan pangan; dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat
Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
Pasal 22
Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi Dinas di Bidang Konsumsi dan
Keamanan Pangan.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 22, Bidang Konsumsi dan
Keamanan Pangan, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;
b. Penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang konsumsi pangan dan
keamanan pangan;
c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;
d. Pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;
e. Penyiapan pemantapan program di bidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;
f. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang konsumsi pangan dan
keamanan pangan; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 24
Seksi Konsumsi Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang di bidang
Konsumsi Pangan.
Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 24, Seksi Konsumsi
Pangan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang konsumsi pangan;
b. penyiapan bahan analisis di bidang konsumsi pangan;
c. penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang konsumsi
pangan;
d. Penyiapan penghitungan angka konsumsi pangan per komoditas per kapita per tahun;
e. Penyiapan penghitungan tingkat konsumsi energi dan protein masyarakat per kapita per
tahun;
f. Penyiapan bahan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga;
g. Penyiapan bahan penyusunan peta pola konsumsi pangan;
h. Penyiapan bahan pendampingan di bidang konsumsi pangan;
i. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang konsumsi
pangan;dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 26
Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang di bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan.

480
Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 26, Seksi
Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan koordinasi dalam penganekaragaman konsumsi pengembangan pangan
lokal;
b. Penyiapan bahan analisis dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan
pengembangan pangan lokal;
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan dalam rangka promosi
penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal;
d. Penyiapan bahan promosi konsumsi Beragam, Bergizi Seimbang dan berbasis sumber daya
lokal;
e. Penyiapan bahan pelaksanaan gerakan pangan non beras dan non terigu;
f. Penyiapan bahan kerja sama antar lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat dalam
percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal;
g. Penyiapan bahan pengembangan pangan pokok lokal;
h. Penyiapan pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi penganekaragaman konsumsi
pangan;
i. Penyiapan bahan pendampingan dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi
pangandan pengembangan pangan lokal;
j. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dalam rangka promosi
penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal;dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 28
Seksi Keamanan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang di
bidang Keamanan Pangan.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 28, Seksi Keamanan
Pangan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan koordinasi di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan
keamanan pangan, dan kerja sama dan informasi keamanan pangan;
b. Penyiapan bahan analisis di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan
pangan, dan kerja sama dan informasi keamanan pangan;
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang kelembagaan
keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan,dan kerja sama dan informasi keamanan
pangan;
d. Penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan pangan segar yang beredar;
e. Penyiapan bahan untuk sertifikasi jaminan keamanan pangan segar;
f. Penyiapan bahan jejaring keamanan pangan daerah (JKPD);
g. Penyiapan bahan komunikasi, informasi dan edukasi keamanan pangan;
h. Penyiapan bahan pendampingan di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan
keamanan pangan, dan kerja sama dan informasi keamanan pangan;
i. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kelembagaan
keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan,dan kerja sama dan informasi keamanan
pangan; dan
j. Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kelima
Bidang Pemberdayaan dan Pengelolaan Perikanan
Pasal 30
Bidang Pemberdayaan dan Pengelolaan Perikanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Dinas dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi Dinas di Bidang
Pemberdayaan dan Pengelolaan Perikanan.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 30, Bidang Pemberdayaan
dan Pengelolaan Perikanan, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyusunan rencana pengelolaan kawasan
budidaya perikanan berdasarkan RTRW;
b. Penyediaan data dan informasi pengelolaan penyelenggaraan, pengelolaan air dan lahan
untuk pembudidayaan ikan;

481
c. C. Pembinaan mutu pakan, obat ikan serta Pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan;
d. Pembinaan penerapan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan Cara Pembesaran Ikan
yang Baik (CRIB);
e. Fasilitasi Penyediaan Benih Ikan, Calon induk dan Induk Ikan yang Bermutu;
f. Koordinasi dan Fasilitasi pelestarian calon induk, induk, dan/atau benih Ikan;
g. Fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan Pengembangan Produksi Perikanan;
h. Fasilitasi penyediaan data dan informasi serta promosi tentang pemberdayaan dan
pengelolaan perikanan;
i. Koordinasi dan Fasilitasi Penyediaan dan dis tribusi sarana dan prasarana terkait
pemberdayaan dan pengelolaan perikanan;
j. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terkait Pengelolaan Kawasan dan Lingkungan Perikanan,
Pengendalian Mutu Pembudidayaan Ikan, dan Pengembangan Produksi Perikanan; dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 32
Seksi Pengelolaan Kawasan dan Lingkungan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang di bidang Pengelolaan Kawasan dan Lingkungan Perikanan.

Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 32, Seksi Pengelolaan
Kawasan dan Lingkungan Perikanan mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan data terkait Pengelolaan kawasan, kesehatan ikan dan lingkungan perikanan;
b. Pengumpulan data terkait Pengelolaan kawasan, kesehatan ikan dan lingkungan perikanan;
c. Pelaksanaan Identifikasi dan Analisis Tentang Pengelolaan kawasan, kesehatan ikan dan
lingkungan perikanan;
d. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyusunan rencana pengelolaan
kawasan budidaya perikanan berdasarkan RTRW;
e. Penyediaan data dan informasi pengelolaan Penyelenggaraan, pengelolaan air dan lahan
untuk pembudidayaan ikan;
f. Pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan
g. Pembinaan Kesehatan ikan dan obat ikan yang digunakan pembudidaya ikan;
h. Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan kegiatan Pengelolaan kawasan, kesehatan ikan dan
lingkungan perikanan; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 34
Seksi Pengendalian Mutu Pembudidayaan Ikan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang di bidang Pengendalian Mutu Pembudidayaan Ikan.

Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 34, Seksi Pengendalian
Mutu Pembudidayaan Ikan mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan Data Terkait Pengendalian Mutu Pembudidaya Ikan;
b. Pelaksanaan Identifikasi dan analisis tentang Pengendalian Mutu pembudidayaan Ikan;
c. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pengendalian mutu pembudidayaan
ikan dan Mutu Pakan;
d. Pelaksanaan penerapan dan pembinaan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan Cara
Pembesaran Ikan yang Baik (CRIB);
e. Penyediaan Benih Ikan, Calon induk dan Induk Ikan yang Ber-mutu;
f. Pelaksanaan pelestarian calon induk, induk, dan / atau benih Ikan;
g. Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Pengendalian Mutu Pembudidayaan Ikan; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 36
Seksi Pengembangan Produksi Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang di bidang Pengembangan Produksi Perikanan.

Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 36, Seksi Pengembangan
Produksi Perikanan mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan data terkait pengembangan produksi perikanan (Jumlah produksi ikan, benih
ikan, dan pakan ikan);

482
b. Pelaksanaan Identifikasi dan analisis terhadap pengembangan produksi perikanan;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan mengenai pengembangan produksi perikanan;
d. Penyelenggaraan pendidikan dan pendampingan mengenai manajemen produksi dan
pengembangan produksi perikanan;
e. Penyediaan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pengembangan produksi
perikanan;
f. Pelaksanaan Evaluasi dan pelaporan kegiatan pengembangan produksi perikanan; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keenam
Bidang Pengembangan Usaha Perikanan
Pasal 38
Bidang Pengembangan Usaha Perikanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi Dinas di Bidang Pengembangan
Usaha Perikanan.

Pasal 39
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 38, Bidang Pengembangan
Usaha Perikanan, menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan penyiapan koordinasi Pelayanan kelembagaan Perikanan, Pembinaan Nelayan
Kecil dan Usaha kecil pembudidayaan ikan, sarana dan prasarana perikanan;
b. Pelaksanaan fasilitasi Perumusan dan Pelaksanaan kebijakan pelayanan penerbitan SIUP dan
TPUPI;
c. Pelaksanaan koordinasi dan Fasilitasi Pelaksanaan pelayanan penerbitan SIUP dan TPUPI;
d. Fasilitasi pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta pendampingan
nelayan kecil dan usaha kecil pembudidayaan ikan;
e. Pelaksanaan kemitraan terkait pembinaan Pembinaan Nelayan Kecil dan Usaha
kecil pembudidayaan ikan;
f. Pelaksanaan Koordinasi Pengelola an dan Pendistribusian sarana dan prasarana perikanan
terkait dengan bidang pengembangan usaha perikanan;
g. Pelaksanaan fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan terkait Pengolahan Usaha Hasil
Perikanan;
h. Pembinaan Pemberian akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi tentang Pengolahan
Usaha Hasil Perikanan;
i. Pelaksanaan fasilitasi kegiatan penyuluhan Perikanan ;
j. Evaluasi dan Pelaporan terkait Pelayanan kelembagaan Perikanan, Pembinaan Nelayan Kecil
dan Usaha kecil pembudidayaan ikan, dan Pengolahan Usaha Hasil Perikanan; dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 40
Seksi Pelayanan Kelembagaan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian.
tugas Bidang di bidang Pelayanan Kelembagaan Perikanan.
Pasal 41
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal. 40, Seksi Pelayanan
Kelembagaan Perikanan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan Pengumpulan Data Terkait Penerbitan Izin Usaha Perikanan (IUP);
b. Pelaksanaan identifikasi dan analisis tentang penerbitan SIUP dan TPUPI;
c. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan Penerbitan SIUP dan TPUPI;
d. Pelaksanaan pelayanan Penerbitan SIUP dan TPUPI;
e. Pemberian kemudahan akses Informasi terkait kelembagaan perikanan;
f. Pelaksanaan fasilitasi kegiatan penyuluhan perikanan;
g. Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan keleriibagaan perikanan; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 42
Seksi Pembinaan Nelayan Kecil dan Usaha Kecil Pembudidayaan Ikan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang di bidang pembinaan Nelayan Kecil dan Usaha Kecil
Pembudidayaan Ikan.
Pasal 43
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 42, Seksi Pembinaan
Nelayan Kecil dan Usaha Kecil Pembudidayaan Ikan mempunyai fungsi :
483
a. Pengumpulan Data Terkait Pembinaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidaya ikan;
b. Pelaksanaan identifikasi dan analisis Pembinaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidaya
ikan;
c. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan Pembinaan nelayan kecil dan usaha
kecil pembudidaya ikan;
d. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta pendampingan Pembinaan
nelayan kecil dan usaha kecil pembudidaya ikan;
e. Pelaksanaan Fasilitasi kemitraan terkait Pembinaan nelayan kecil dan usaha kecil
pembudidaya ikan;
f. Pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi tentang nelayan
kecil dan usaha kecil pembudidaya ikan;
g. Pelaksanaan Evaluasi dan pelaporan kegiatan Pembinaan nelayan kecil dan usaha kecil
pembudidaya ikan; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 44
Seksi Pengolahan Usaha Hasil Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang di bidang Pengolahan Usaha Hasil Perikanan.

Pasal 45
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 44, Seksi Pengolahan
Usaha Hasil Perikanan mempunyai fungsi :
a . Pengumpulan Data Terkait Pengolahan dan Pemasaran usaha hasil perikanan;
b . Pelaksanaan identifikasi dan analisis tentang Pengolahan dan Pemasaran usaha hasil
perikanan;
c . Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan Pengolahan dan Pemasaran usaha
hasil perikanan;
d . Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta pendampingan Pengolahan
Usaha Hasil Perikanan;
e . Penyediaan data dan informasi serta promosi tentang Pengolahan dan Pemasaran usaha
hasil perikanan;
f . Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Usaha Hasil
Perikanan; dan
g . Pelaksanaan tugas lain yang diberikan. oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 46
(1) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari :
a. Kelompok Jabatan fungsional umum;
b. Kelompok jabatan fungsional tertentu;
(2) Kelompok jabatan fungsional umum diatur melalui Keputusan Walikota.
(3) Kelompok jabatan fungsional umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
(4) Kelompok jabatan fungsional tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan
ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan.
(5) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(6) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Bagian Kedelapan
UPTD
Pasal 47
Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/ atau kegiatan penunjang pada Dinas
dapat dibentuk UPTD.

Pasal 48
Pembentukan UPTD sebagaimana Pada pasal 47 diatur dan ditetapkan dengan Peraturan
Walikota.

484
BAB V
TATA KERJA
Pasal 49
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, Sub bagian, Seksi, UPTD dan
Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi, komunikasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain.

Pasal 50
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan wajib
mengawasi bawahannya masing-masing, mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan
bimbingan serta petunjukpetunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bila terjadi
penyimpangan, maka mengambil langkah-langkah sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.

Pasal 51
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 52
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 30
Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Pagar Alam dan Peraturan
Walikota Pagar Alam Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 21 Tahun 2009 tentang Penjabaran
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Pagar Alam dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 53

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini


dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 2016

WALIKOTA PAGAR ALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 2016

SEKRETARIS DAERAH
KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 47

485
486
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM
NOMOR 48 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA


WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam
Nomor 8 tahun 2016 tentang Pembentukan dan S u s u n a n P e r a n g k a t
Daerah Kota Pagar Alam, perlu menetapkan Peraturan
W a l i k o t a P a g a r A l a m t e n t a n g kedudukan, susunan organisasi, tugas
dan fungsi Serta tata kerja Diners Lingkungan Hidup Kota Pagar Alam.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001


tentang Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran. Negara
Republik Indonesia Nomor 4115);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan. Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4851)
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
5 . Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
P e m e r i n t a h a n D a e r a h ( L e m b a r a n N e g a r a R e p u b l i k Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah (Lembaran Nega ra Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan R e p u b l i k
I n d o n e s i a N o m o r P . 7 4 / M e n l h k / S e k j e n / KUM.1/8/2016 tentang
Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota
yang melaksanakan Urusan Pem'erintahan Bidang Lingkungan
Hidup danUrusan Bidang Kehutanan;
8. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam
(Lembaran Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8).

487
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA
TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA: PAGAR ALAM

B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud dengan:
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam;
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam;
4. Dinas adalah Dinas Lingkungan Hidup Kota Pagar Alam;
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pagar Alam;
6. Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Pagar Alam;
7. Bidang adalah Bidang pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Pagar Alam;
8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas
Lingkungan Hidup Kota Pagar Alam;
9. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat U P T D a d a l a h U n i t
P e l a k s a n a T e k n i s p a d a D i n a s Lingkungan Hidup Kota Pagar Alam;
10. Pengawas Lingkungan Hidup Daerah selanjutnya disebut PLHD adalah Pengawas
Lingkungan Hidup Daerah dalam Kota Pagar Alam;
11. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut PPLH
adalah Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup dalam Kota Pagar Alam;
12. Kajian Lingkungan Hidup Strategis selanjutnya disebut KLHS adalah Kajian Lingkungan
Hidup Strategis dalam Kebijakan, Rencana danProgram di Kota Pagar Alam;
13. Masyarakat Hukum Adat selanjutnya disebut MHA adalah Masyarakat Hukum Adat dalam
Kota Pagar Alam;
14. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun selanjutnya disebut Limbah B3 adalah
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Kota Pagar Alam.

B A B I I
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Dinas adalah unsur pelaksana yang melaksanakan urusan pemerintahan di
bidang lingkungan Hidup;
2. Dinas di pimpin oleh Kepala Dinas di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota
melalui Sekretaris Daerah.
3. S e k r e t a r i a t , a d a l a h u n s u r s t a f y a n g m e m b a n t u melaksanakan pelayanan
staf/administrasi kepada Dinas.
4. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
5. S u b B a g i a n d i p i m p i n o l e h K e p a l a S u b B a g i a n berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris.
6. Bidang adalah unsur pelaksana teknis yang 9 melaksanakan tugas dan fungsi
tertentu dari Dinas.
7. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara
administratif berkoordinasi dengan Sekretaris.
8. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang.
9. UPTD adalah unsur pelaksana untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis tertentu.
10. UPTD dipimpin oleh Kepala UPTD berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab, kepada
Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan
Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan Bidang terkait.
11. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara
administratif berkoordinasi dengan Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi
dengan Bidang terkait.

488
12. Jabatan Fungsional Umum sesuai dengan sub unitnya berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian atau Kepala Seksi.

B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Dinas terdiri dari
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi
1. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan;dan
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. B i d a n g P e n a t a a n d a n P e n a a t a n P e r l i n d u n g a n d a n Pengelolaan Lingkungan
Hidup, membawahi :
1. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan;
2. S e k s i P e n g a d u a n d a n P e n y e l e s a i a n S e n g k e t a Lingkungan;
3. Seksi Penegakkan Hukum Lingkungan.
d. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya d a n B e r a c u n ( B 3 )
d a n P e n i n g k a t a n K a p a s i t a s , membawahi:
1. Seksi Pengelolaan Sampah;
2. Seksi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
3. Seksi Peningkatan Kapasitas.
e. B i d a n g P e n g e n d a l i a n P e n c e m a r a n d a n K e r u s a k a n Lingkungan Hidup,
membawahi :
1. Seksi Pencemaran Lingkungan;
2. Seksi Kerusakan Lingkungan;
3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
f. Kelompok Jabatan Fungsional;
g. Unit Pelaksana Teknis.
h. Bagan Susunan Organisasi Dinas tersebut pada lampiran Peraturan Walikota ini.

B A B I V
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas Lingkungan Hidup
Pasal 4
Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang
lingkungan hidup yang menjadi kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang diberikan
kepada Walikota.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, Dinas mempunyai
fungsi :
a. Perumusan Rencana. Perlindungan dan Lingkungan Hidup (RPPLH) Kota;
b. Fasilitasi Perumusan Kajian KLHS untuk Kebijakan, Rencana dan Program (KRP)
Kota;
c. Pelaksanaan upaya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan h i d u p d a l a m K o t a m e l a l u i p e m a n t a u a n
k u a l i t a s lingkungan;
d. Pelaksanaan pengelolaan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Kota;
e. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan
penyimpanan sementara limbah B3 dan Pengumpulan limbah B3 dalam Kota;
f. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang Izin
Lingkungan dan Izin PPLH yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota;
g. Perumusan penetapan pengakuan dan peningkatan kapasitas MHA, kearifan
lokal atau. pengetahuan tradisional dan hak MHA yang terkait dengan PPLH yang
berada di Kota;
h. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup untuk lembaga
kemasyarakatan tingkat Kota;
i. Fasilitasi pemberian penghargaan lingkungan hidup tingkat Kota;
j. Pelaksanaan mediasi dan Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH
terhadap usaha dan/atau kegiatan yang Izin Lingkungan dan/atau Izin PPLH

489
diterbitkan oleh Pemerintah Kota dan usaha dan/atau kegiatan yang lokasi dan/atau
dampaknya di Daerah Kota;
k. Pelaksanaan penanganan sampah dengan prinsip Reuse, Reduce dan Recycle (3R),
menerbitkan izin p e n d a u r u l a n g a n sampah / pengolahan sampah,
pengangkutan sampah dan pem rosesan akhir sampah serta melaksanakan
pembinaan dan pengawasan pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh
pihak swasta; dan
l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan atasan
sesuai tugas pokok dan fungsinya.

B a g i a n K e d u a
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas m e n y e l e n g g a r a k a n
p e l a y a n a n k e s e k r e t a r i a t a n y a k n i administrasi umum, kepegawaian, perencanaan,
keuangan dan pelaporan di Dinas.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan;
b. Pelaksanaan penyusunan anggaran dan kegiatan;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Pengelolaan danpelayanan administrasi umurn
ketatausahaan;
e. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
f. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
g. Pengelolaan urusan rumah tangga kantor;
h. Pelaksanaan koordinasi penvelenggaraan tugas -tugas Bidang;
i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 8
Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok m e l a k s a n a k a n s e b a g i a n
f u n g s i S e k r e t a r i a t d i b i d a n g administrasi umurn dankepegawaian.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud d a l a m P a s a l 8 , S u b
b a g i a n U m u m d a nK e p e g a w a i a n mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan sub bagian;
b. P e n g e l o l a a n d a n p e l a y a n a n a d m i n i s t r a s i u m u r n ketatausahaan,
c. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
e. Pengelolaan urusan rumah tangga kantor;
f. Pelaksanaan koordinasi penyelen.ggaraan tugas- tugas Bidang;
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 10
Sub bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok
m e l a k s a n a k a n s e b a g i a n f u n g s i S e k r e t a r i a t dibidang Perencanaan, Keuangan dan
Pelaporan.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud d a l a m P a s a l 1 0 , S u b
b a g i a n P e r e ncanaan, Keuangan dan Pelaporan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan sub bagian;
b. Pelaksanaan penyusunan program, monitoring evaluasi dan pelaporan;
c. Pelaksanaan penyusunan anggaran dan kegiatan;

490
d. Pengelolaan administrasi keuangan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bagian Ketiga
Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 12
Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan sebagian fungsi Dinas
L i n g k u n g a n H i d u p d i b i d a n g P e n a t a a n d a n P e n a a t a n Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (yang terdiri dari urusan 'pemerintahan sub bidang : Perencanaan
Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategic, Pembinaan dan Pengawasan
Izin Lingkungan dan Izin PPLH, dan Pengaduan Lingkungan Hidup).

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bidang Penataan
dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a. Invetarisasi data dan informasi cumber daya alam;
b. Penyusunan dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RPPLH);
c. Koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM;
d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH;
e. Penentuan daya dukung dan daya tampungan lingkungan hidup;
f. Koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup;
g. Penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB & PDRB hijau, mekanisme
insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
h. Sinkronisasi RPPLH Nasional, Pulau/Kepulauan dan ekoregion;
i. Penyusunan Neraca Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
j. Penyusunan status lingkungan hidup daerah;
k. Penyusunan indeks kualitas lingkungan hidup;
l. Sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH;
m. Penyusunan kajian lingkungan hidup strategis provinsi;
n. Pengesahan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS);
o. Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan KLHS;
p. Fasilitasi pembinaan penyele nggaraan KLHS;
q. Pemantauan dan evaluasi KLHS;
r. Koordinasi penyusunan instrumen pencegahan dan/atau kerusakan lingkungan hidup
(AMDAL, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis resiko LH);
s. Penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL);
t. Penyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan (komisi penilai, tim
pakar dan konsultan);
u. Pelaksanaan proses izin lingkungan;
v. Penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayanan pengaduan dan penyelesaian
pengaduan masyarakat;
w. Fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai
dengan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
x. Pelaksanaan penelaahan dan verifikasi atas pengaduan; y. Penyusunan rekomendasi
tindak lanjut hasil verifikasi pengaduan;
y. P e l a k s a n a a n b i m b i n g a n t g e k n i s , m o n i t o r i n g , d a n pelaporan atas hasil
tindak lanjut pengaduan;
z. Peny elesaian sengketa lingkungan balk di luar pengadilan maupun melalui pengadilan-,
aa. Sosialisasi tata cara pengaduan;
bb. Pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau
kegiatan yang tidak sesuai dengan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup;
cc. Penyusunan kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang
memiliki izin lingkungan dan izin PPLH;
dd. Pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan izin PPLH;
ee. Pelaksanaan pengawasan tindak lanjut rekomendasi hasil

491
ff. evaluasi penerima izin lingkungan dan izin PPLH;
gg. Pembinaan dan pengawasan terhadap petugas Pengawas
hh. Lingkungan Hidup Daerah;
ii. P e m b e n t u k a n t i m k o o r d i n a s i p e n e g a k a n h u k u m lingkungan;
jj. Pembentukan. tim monitoring dan koordinasi penegakan hukum;
kk. Pelaksanaan penegakan hukum atas pelanggaran PPLH; kk. Pelaksanaan penyidikan
perkara pelanggaran lingkungan hidup; dan
ll. Penanganan barang bukti dan penegakan hukum pidana secara terpadu.

Pasal 14
S e k s i P e r e n c a n a a n d a n K a j i a n D a m p a k L i n g k u n g a n mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian fungsi Bidang Penataan
dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup dibidang Perencanaan dan
Kajian Dampak Lingkungan (yang terdiri dari urusan pemerintahan sub bidang : Perencanaan
Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategic, dan Pembinaan Izin Lingkungan).

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana di.maksud dalam Pasal 14, Seksi
Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Inventarisasi data dan informasi cumber daya alam;
b. Penyusunan dokumen RPPLH-,
c. Koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM;
d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH;
e. Penentuan daya dukung dan daya tampungan lingkungan hidup;
f. Koordinasi penyusunan lata ruang yang berbasis daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup;
g. Penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB & PDRB hijau, mekanisme
insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
h. Sinkronisasi RPPLH Nasional, Pulau/Kepulauan dan ekoregion;
i. Penyusunan Neraca Sumber Daya Alam (SDA) dan LH;
j. Penyusunan status lingkungan hidup daerah;
k. Penyusunan indeks kualitas lingkungan hidup;
l. Sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH;
m. Penyusunan kajian lingkungan hidup strategis provinsi;
n. Pengesahan kajian lingkungan hidup strategis;
o. Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan KLHS;
p. Fasilitasi pembinaan penyelenggaraan KLHS;
q. Pemantauan dan evaluasi KLHS;
r. Koordinasi penyusunan instrumen pencegahan dan/atau kerusakan lingkungan hidup
(AMDAL, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis resiko LH);
s. Penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL);
t. Penyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan (komisi penilai, tim
pakar dan konsultan); dan
u. pelaksanaan proses izin lingkungan.

Pasal 16
Seksi Pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian fungsi Bidang Penataan
dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup dibidang Pengaduan dan
penyelesaian sengketa lingkungan (urusan pemerintahan sub bidang Pengaduan
Lingkungan Hidup).

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Seksi
Pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayanan pengaduan dan penyelesaian
pengaduan masyarakat;
b. Fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai
dengan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
c. Pelaksanaan penelaahan dan verifikasi atas pengaduan;
d. Penyusunan rekomendasi tindak lanjut hasil verifikasi pengaduan;

492
e. Pelaksanaan bimbingan teknis, monitoring, dan pelaporan atas hasil tindak lanjut
pengaduan;
f. Penyelesaian sengketa lingkungan baik di luar pengadilan maupun melalui pengadilan;
g. Sosialisasi tata cara pengaduan; dan
h. Pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau
kegiatan yang tidak sesuai dengan izin perlindungan' dan pengelolaan lingkungan
hidup.

Pasal 18
Seksi Penegakkan Hukum Lingkungan mempuny ai tu.gas pokok membantu Kepala Bidang
dalam menyelenggarakan sebagian fungsi Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan hidup dibidang Penegakkan Hukum Lingkungan (urusan
pemerintahan sub bidang Pengawasan Izin Lingkungan dan Izin PPLH).

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Seksi
Penegakkan Hukum Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang memiliki
izin lingkungan dan izin PPLH;
b. Pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan izin PPLH;
c. Pelaksnaan pengawasan tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi penerima izin
lingkungan dan izin PPLH;
d. Pembinaan dan pengawasan terhadap petugas PLHD;
e. P e m b e n t u k a n t i m k o o r d i n a s i p e n e g a k a n h u k u m lingkungan-,
f. Pembentukan tim monitoring dan koordinasi penegakan hukum;
g. Pelaksanaan penegakan hukum atas pelanggaran PPLH;
h. Pelaksanaan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup; dan
i. Penanganan barang bukti dan penegakan hukum pidana secara terpadu.

Bagian Keempat
Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan
Peningkatan Kapasitas
Pasal 20
Bidang Pengelolaan sampah, Limbah B3 dan peningkatan Kapasitas mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Dinas
Lingkungan Hidup dibidang Pengelolaan sampah, Limbah B3 dan peningkatan Kapasitas
( y a n g t e r d i r i d a r i u r u s a n pemerintahan sub bidang : pengelolaan sampah, Limbah B3,
pengakuan keberadaan MHA, kearifan lokal dan hak MHA yang terkait PPLH, Diklat dan
penyuluhan lingkungan hidup untuk masyarakat, dan penghargaan lingkungan hidup
untuk masyarakat).

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas , pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bidang pengelolaan
sampah, Limbah B3 dan peningkatan Kapasitas mempunyai fungsi :
a. Penyusunan infomasi pengelolaan sampah tingkat kota-,
b. Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah untuk setiap kurun
waktu tertentu;
c. Perumusan kebijakan pengurangan sampah;
d. Pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada produsen/ industry;
e. Pembinaan * penggunaan badan baku produksi darl kemasan yang mampu
diurai oleh proses alam;
f. Pembinaan pendaur ulangan sampah;
g. Penyediaan fasilitas pendaur ulangan sampah;
h. Pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan produk;
i. Perumusan kebijakan penanganan sampah kota;
j. Koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah;
k. Penyediaan sarpras penanganan sampah;
l. Pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan
sampah;
m. Penetapan lokasi TPS, TPST dan TPA sampah;

493
p
n. engawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem pembuangan open
dumping;
o. Penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah;
p. Pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir sampah;
q. Pelaksanaan kerjasama dengan kabupaten/kota lain dankemitraan dengan badan
usaha pengelola sampah dalam menvelenggarakan pengelolaan sampah-,
r. Pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;
s. Penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah., pengangkutan sampah
danpemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;
t. Pelaksanaan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan
sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;
u. Perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang
dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);
v. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang
dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);
w. P e r u m u s a n penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan
s e m e n t a r a l i m b a h B 3 ( p e n g a j u a n , perpanjangan, perubahan dan pencabutan)
dalam Kota;
x. Pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 dalam Kota;
y. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara limbah B3 dalam
Kota;
z. Penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan limbah B3
(pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam. Kota;
aa. Pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah B3;
b b . Pelaksanaan perizinan pengangkutan Limbah B3
cc. menggunakan alat angkut roda 3 (tiga) dilakukan dalam
dd. Kota;
ee. Pelaksanaan perizinan Penimbunan Limbah B3 dilakukan dalam Kota;
ff. Pelaksanaan perizinan penguburan limbah B3 medis;
gg. Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan
penimbunan limbah B3;
hh. Penyusunan kebijakan pengakuan keberadaan MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan
hak MHA terkait dengan PPLH;
ii. Identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan keberadanaan
keberadaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
jj. Penetapan tanah ulayat yang merupakan keberadaan MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak
MHA terkait dengan PPLH;
kk. Pelaksanaan komunikasi dialogis dengan MHA;
ll. Pembentukan panitia pengakuan masyarakat hukum adat;
mm. Penyusunan data dan informasi profil MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
terkait PPLH;
nn. Penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH;
oo. P e n y e l e n g g a r a a n p e n d i d i k a n d a n p e l a t i h a n , pengembangan dan
pendampingan terhadap MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
PPLH;
pp. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH;
qq. Peny iapan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
rr. P e n y i a p a n sarpras peningkatan kapasitas dan peningkatan
kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
ss. Pengembangan materi diklat dan penyuluhan LH; rr. Pengembangan metode diklat dan
penyuluhan LH; ss. Pelaksanaan diklat dan penyuluhan LH;
tt. Peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh LH;
uu. Pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat peduli LH;

494
vv. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat dan
penyuluhan;
ww. Penyiapan sarpras diklat dan penyuluhan LH;
xx. Pengembangan jenis penghargaan LH;
yy. Penyusunan kebijakan tata cara pemberian penghargaan LH;
zz. Pelaksanaan penilaian dan pemberian penghargaan;
aaa. Pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten; dan
bbb. Dukungan program pemberian penghargaan tingkat provinsi dan nasional.

Pasal 22
Seksi Pengelolaan Sampah mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian fungsi Bidang Pengelolaan sampah, Limbah B3 dan
kapasitas di urusan pemerintahan sub bidang persampahan.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Seksi
Pengelolaan Sampah mempunyai fungsi:
a. Penyusunan informasi pengelolaan sampah tingkat kota;
b. Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah untuk setiap kurun
waktu tertentu;
c. Perumusan kebijakan pengurangan sampah;
d. Pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada prod usen / ind ustri;
e. Pembinaan penggunaan badan baku produksi dan kemasan yang mampu diurai
oleh proses alam;
f. Pembinaan pendaur ulangan sampah;
g. Penyediaan fasilitas pendaur ulangan sampah;
h. Pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan produk;
i. Perumusan kebijakan penanganan sampah kota;
j. Koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah;
k. Penyediaan sarpras penanganan sampah;
l. Pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah-,
m. Penetapan lokasi TPS, TPST dan TPA sampah;
n. Pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem pembuangan open
dumping;
o. Penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah-,
p. Pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir sampah;
q. Pelaksanaan kerjasama dengan kabupaten/kota lain dan kemitraan dengan badan
usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah;
r. Pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;
s. Penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan
pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;
t. Pelaksanaan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan
sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta-,
u. Perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang
dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha); dan
v. P e l a k s a n a a n p e m b i n a a n d a n p e n g a w a s a n k i n e r j a pengelolaan sampah
yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);

Pasal 24
Seksi Limbah B3 mempunyai tugas pokok metnbantu Kepala Bidang dAlam menyelenggarakan
sebagian fungsi Bidang Pengelolaan sampah, Limbah B3 dan Peningkatan kapasitas di urusan
pemerintahan sub bidang Limbah B3.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Seksi Limbah B3
mempunyai fungsi :
a. P e ru m u s a n penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan
s e m e n t a r a l i m b a h B 3 ( p e n g a j u a n , perpanjangan, angan, perubahan dan
pencabutan) dalam Kota;
b. Pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 dalam Kota;

495
c. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara limbah B3 dalam
Kota;
d. Penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan limbah B3
(pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam Kota;
e. Pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah B3-,
f. Pelaksanaan perizinan pengangkutan Limba h B 3 menggunakan alai angkut
roda 3 (tiga) dilakukan dalam Kota-,
g. Pelaksanaan perizinan Penimbunan Limbah B3 dilakukan dalam Kota;
h. Pelaksanaan perizinan penguburan limbah B3 medic; dan
i. Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan
penimbunan limbah B3.

Pasal 26
Seksi Peningkatan Kapasitas mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam menyelenggarakan sebagian f u n g s i B i d a n g P e n g e l o l a a n s a m p a h , L i m b a h B 3
d a n Peningkatan kapasitas dibidang Peningkatan Kapasitas (yang terdir i dari urusan
pemerintahan sub bidang : pengakuan keberadaan MHA, kearifan lokal dan hak MHA yang
terkait PPLH, Diklat dan penyuluhan lingkungan hidup untuk masyarakat, dan
penghargaan lingkungan hidup untuk masyarakat)

Pasal 2 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Seksi
Peningkatan Kapasitas mempunyai fungsi :
a. P e n y u s u n a n k e b i j a k a n p e n g a k u a n k e b e r a d a a n masyarakat hokum adat,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan
b. tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
c. Identifikasi, verifikasi dan validasi Berta penetapan pengakuan
keberadanaan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional danhak MHA terkait
dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
d. Penetapan tanah ulayat yang merupakan keberadaan MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak
MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; I
e. Pelaksanaan komunikasi dialogis dengan MHA;
f. Pembentukan panitia pengakuan masyarakat hukum adat;
g. Penyusunan data dan informasi profit MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
terkait Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
h. Penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH;
i. P e n y e l e n g g a r a a n p e n d i d i k a n d a n p e l a t i h a n , pengembangan dan
pendampingan terhadap MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
PPLH;,
j. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH;
k. Penyiapan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
l. Penyiapan sarpras peningkatan kapasitas dan peningkatan
kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
m. Pengembangan materi diklat dan penyuluhan LH; m Pengembangan metode diktat dan
penyuluhan LH;
n. Pelaksanaan diktat dan penyuluhan LH;
o. Peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh LH;
p. Pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat peduli LH;
q. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan;
r. Penyiapan sarpras diktat dan penyuluhan LH;
s. Pengembangan jenis penghargaan LH;
t. Penyusunan kebijakan tata cara pemberian penghargaan LH;
u. Pelaksanaan penilaian danpemberian penghargaan;
v. Pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten; dan
w. Dukungan program pemberian penghargaan tingkat provinsi dan nasional.

496
Bagian Kelima
Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Pasal 2 8
Bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup mempunyai tugas pokok
membantu. Kepala Dinas dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Dinas Lingkungan
Hidup di bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup (yang terdiri dari
urusan pemen I ntahan sub bidang pengendalian (pencegahan, penanggulangan dan
pemulihan) pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, dan keanekaragaman hayati).

Pasal 29
Untuk me laksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Bidang
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan pemantauan sumber pencemar institusi dan non institusi;
b. Pelaksanaan pemantauan kualitas air, udara, tanah serta pesisir dan laut;
c. Penentuan baku mutu lingkungan-,
d. Pelaksanaan penanggulangan pencemaran (pemberian infoiiiiasi, pengisolasian
serta penghentian) sumber pencemar institusi dan non institusi;
e. Pelaksanaan pemulihan pencemaran (pembersihan, remidiasi, rehabilitasi dan
restorasi) sumber pencemar institusi dan non institusi;
f. Penentuan baku mutu sumber pencemar;
g. Pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian
peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup kepada
masyarakat;
h. Penyusunan kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non
institusi;
i. Pelaksanaan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi;
j. Pelaksanaan pembinaan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi sumber pencemar
institusi dan non institusi
k. Penyediaan sarpraspemantauan lingkungan (laboratorium lingkungan);
l. Penentuan kriteria baku kerusakan lingkungan-,
m. Pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan;
n. Pelaksanaan penanggulangan (pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian)
kerusakan lingkungan;
o. Pelaksanaan pemulihan (pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan restorasi)
kerusakan lingkungan;
p. Pelaksanaan perlindungan sumber dava alam;
q. Pelaksanaan pengawetan sumber daya alam;
r. Pelaksanaan pemanfaatan secara lestari sumber day a alam;
s. Pelaksanaan pencadangan sumber daya alam;
t. Pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
u. Pelaksanaan inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan penyusunan profil emisi GRK;
v. Perencanaan konservasi keanekaragaman hayati;
w. Penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi, pemanfaatan
berkelanjutan, dan pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati;
x. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati;
y. Penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati; dan
z. Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan database keanekaragaman hayati

Pasal 30
Seksi Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam menyelenggarakan sebagian fungsi Bidang Pengedalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup dibidang Pencemaran Lingkungan (urusan pemerintahan sub
bidang pengendalian (pencegahan, penanggulangan dan pemulihan) pencemaran
lingkungan.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Seksi
Pencemaran Lingkungan mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan pemantauan sumber pencemar institusi dan non institusi;
b. Pelaksanaan pemantauan kualitas air, udara, tanah serta pesisir dan laut;
c. Penentuan baku mutu lingkungan;

497
d. Pelaksanaan penanggulangan pencemaran (pemberian informasi, pengisolasian
serta penghentia n) sumber pencemar institusi dan non institusi;
e. Pelaksanaan pemulihan pencemaran (pembersihan, remidiasi, rehabilitasi dan
restorasi) sumber pencemar institusi dan non institusi;
f. Penentuan baku mutu sumber pencemar;
g. Pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian
peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup kepada
masyarakat;
h. Penyusunan kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non
institusi;
i. Pelaksanaan pembinaan terhadap sumber pencemar
institusi dan non institusi;
j. Pelaksanaan pembinaan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi sumber pencemar
institusi dan non institusi; dan
k. Penyediaan sarpras pemantauan lingkungan (laboratorium lingkungan);

Pasal 32
Seksi Kerusakan Lingkungan mempuny ai tugas pokok membantu. Kepala Bidang
dalam menyelenggarakan sebagian fungsi Bidang Pengedalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup di urusan pemerintahan sub bidang pengendalian
(pencegahan, penanggulangan dan pemulihan) Kerusakan Lingkungan.

Pasal 33
Untuk melaksana kan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Seksi
Kerusakan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penentuan kriteria baku kerusakan lingkungan;
b. Pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan;
c. Pelaksanaan penanggulangan (pemberian informasi,
d. pengisolasian serta penghentian) kerusakan lingkungan; d. Pelaksanaa pemulihan
(pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan restorasi) kerusakan lingkungan;

Pasal 34
Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok membantu. Kepala
Bidang dalam menyelenggarakan s e bagian fungsi Bidang Pengedalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan Hidup dibidang Pemeliharaan Lingkungan Hidup (urusan
pemerintahan sub bidang keanekaragaman hayati).

Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Seksi
Pemeliharaan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perlindungan sumber daya alam-,
b. Pelaksanaan pengawetan sumber daya alam;
c. Pelaksanaan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam-,
d. Pelaksanaan pencadangan sumber daya alam;
e. Pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
f. Pelaksanaan inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan penyusunan profit emisi GRK;
g. Perencanaan konservasi keanekaragaman hayati-,
h. Penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi, pemanfaatan berkelanjutan, dan
pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati;
i. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati;
j. Penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati; dan
k. Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan database keanekaragaman hayati.

498
Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 36
1. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari :
a. jabatan fungsional umum; dan
b. jabatan fungsional tertentu.
2. Jabatan fungsional umum mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
3. Ketentuan 'mengenai jabatan fungsional umum diatur melalui Keptitusan Walikota;
4. Kelompok jabatan fungsional tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Peru ndang- undan gan;
5. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian fungsi Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan;
6. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;

Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Pasal 37
Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan penunjang pada Dinas
Lingkungan Hidup dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas;

Pasal 38
Pembentukan UPTD sebagaimana pada pasal 37 diatur dan ditetapkan dengan Peraturan
Walikota

B A B V
TATA KERJA
Pasal 39
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Seksi,
UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi,
komunikasi, integrasi dan sikronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan
instansi lain.

Pasal 40
S e t i a p p i m pi n a n u n i t d a n s u b u n i t p a d a D i n a s w a j i b mengawasi bawahannya
masing-masing, mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan Berta
petunjukpetunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bila terjadi penyimpangan, maka
mengambil langkah-langkah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 41
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk
dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing Berta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

B A B V I
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 4
Tahun 2011 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota
Pagar Alam dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 43
P e r a t u r a n W a li k o t a i n i m u l a i b e r l a k u p a d a t a n g g a l diundangkan.
A g a r s e t i a p o r a n g m e n g e t a h u i n y a , m e m e r i n t a h k a n pengundangan. Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

499
Ditetapkan di Pagaralam
Pada tanggal, 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desember 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 48

500
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM


NOMOR: 49 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar
Alam, perlu menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang Kedudukan,
Susunan Organiasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Pagar Alam.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4115);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemeriVVntahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Permerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
5. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota
Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8).

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN


ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PAGAR ALAM

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan
1. Kota adalah Kota Pagar Alam.
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam.
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam.
4. Dinas adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pagar Alam.
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pagar Alam.

501
6. Sekretariat adalah Sekretariat Pada Dinas Kependudukan
7. Bidang adalah Bidang Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pagar Alam.
8. Sub Bagian adalah Sub bagian Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pagar alam.
9. Seksi adalah Seksi Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pagar Alam
10. Unit Pelaksarja Unit Dinas yang disingkat UPTD adalah unit pelaksana teknis Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pagar Alam
11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional Pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pagar Alam.
12. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.
13. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam
penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran pendudukan, pencatatan,
sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk
pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.
14. Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata Penduduk, pencatatan atas pelaporan
peristiwa kependudukan dan pendataan penduduk rentan administrasi kependudukan serta
penerbitan Dokumen Kependudukan berupa kartu identitas atau surat keterangan
kependudukan.
15. Pencatatan Sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang dalam
register Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana.

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
Dinas merupakan unsur pelaksana yang menyelengarakan urusan Pemerintahan di bidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Struktur Organisasi Dinas terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi;
1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, membawahi:
1. Seksi Identitas Penduduk;
2. Seksi Pindah Datang Penduduk;
3. Seksi Pendataan Penduduk.
d. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil, membawahi:
1. Seksi Kelahiran;
2. Seksi Perkawinan dan Perceraian;
3. Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian.
e. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data,
membawahi:
1. Seksi Sistem Informasi Admnistrasi Kependudukan;
2. Seksi Pengolahan dan Penyajian Data;
3. Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
g. UPTD.
h. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada kepala Dinas.
i. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas dan dalam pelaksanaan tugasnya secara Admin istratif berkoordinasi
dengan Sekretaris.
j. Sub bagian dipimpin oleh Kepala Sub bagian yang berkedudukan dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris.
k. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dan bertanggung Jawab kepada Kepala
Bidang.

502
l. Kelompok Jabatan Fungsional berkedudukan di Bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnnya secara administratif mengordinasikan dengan
Sekretaris dan secara operasional mengordinasikan dengan bidang terkait.
m. UPTD dipimpin oleh Kepala UPTD berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnnya secaara administratif mengordinasikan dengan
Sekretaris dan secara. operasional mengordinasikan dengan bidang terkait.
n. Bagan susunan organisasi tersebut pada lampiran Peraturan Walikota ini.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas
Pasal 4
Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan di Bidang Kependudukan
dan Pencatatan Sipil yang menjadi kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang diberikan
kepada Walikota.

Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal (4), Dinas menyelengarakan
fungsi
a. Penyusunan program dan anggaran;
b. Pengelolaan keuangan;
c. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan barang milik negara;
d. Pengelolaan urusan ASN;
e. Penyusunan perencanaan di bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan
informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan
data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
f. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan
informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen
kependudukan serta. inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
g. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
h. Pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
i. Pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan;
j. Pelaksanaan kerja sama administrasi kependudukan;
k. Pelaksanaan pemanfaatan, data dan dokumen kependudukan;
l. Pelaksanaan inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
m. Pembinaan, koordinasi, pengendalian bidang administrasi. kependudukan;
n. Pelaksanaan kegiatan penata usahaan Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil; dan
o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pokok dan fungsi dinas di bidang kesekretariatan.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat mempunyai
fungsi
a. Koordinasi dan penyusunan program dan anggaran;
b. Pelaksanaan pengelolaan keuangan;
c. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan penataan baring milik
negara;
d. Pengelolaan urusan ASN;
e. Pelaksanaan koordinasi penyelengaraan tugas - tugas bidang;
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 8
Sub bagian Perencanaan dan Keuangan, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat di bidang Perencanaan dan Keuangan.

503
Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 8, Sub bagian Perencanaan dan
Keuangan mempunyai fungsi :
a. Menyusun rencana kerja dan kegiatan sub bagian perencanaan;
b. Koordinasi dan penyusunan program dan anggaran;
c. Pelaksanaan pengelolaan keuangan,
d. Penghimpunan bahan dan penyusunan laporan;
e. Pelaksanaan koordinasi penyelengaraan tugas - tugas bidang;
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 10
Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat di Bidang Umum dan Kepegawaian.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana Dimaksud dalam Pasal 10, Sub bagian Umum
dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Menyusun rencana kerja dan kegiatan Subbagian;
b. Melaksanakan pengelolaaan administrasi surat menyurat dan kearsipan serta perlengkapan
kantor;
c. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan penataan barang milik
negara;
d. Melaksanakan urusan kepertokolan dan kehumasan;
e. Memelihara dan menata lingkungan Kantor, kendaraan dinas, perlengkapan dan aset
lainnya;
f. Menyiapakan rencana kebutuhan, pengadaan sarana, dan prasarana, pendistribusian,
inventarisasi, dan penghapusan barang inventaris kantor;
g. Pengelolaan urusan ASN;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesua.1 tugas pokok dan fungsinya.

Bagian Ketiga
Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk
Pasal 12
Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
dalam menyelengarakan sebagian tugas pokok Dinas di bidang pelayanan pendaftaran
penduduk.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bidang Pelayanan
Pendaftaran Penduduk melaksanakan. fungsi :
a. Penyusunan perencanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
b. Perumusan kebijakan teknis pendaftaran penduduk;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pela yanan pendaftaran penduduk;
d. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
e. Pelaksanaan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk;
f. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pendaftaran penduduk;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pendaftaran penduduk;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 14
Seksi Identitas Penduduk mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Pendaftaran Penduduk di bidang Identitas
penduduk

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Seksi Identitas
Penduduk melaksanakan fungsi :
a. Penyusunan perencanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
b. Perumusan kebijakan teknis pendaftaran penduduk;

504
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan, pelayanan pendaftaran penduduk;
d. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
e. Pelaksanaan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk;
f. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pendaftaran penduduk;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pendaftaran penduduk;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 16
Seksi Pindah Datang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok bidang pendaftaran penduduk di bidang pindah
datang penduduk

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Seksi Pindah Datang
melaksanakani fungsi:
a. Penyusunan perencanaan pelayanan pendaftaran pindah datang penduduk;
b. Perumusan kebijakan teknis pendaftaran pindah datang penduduk;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan, pelayanan pendaftaran pindah datang
penduduk;
d. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran pindah datang penduduk;
e. Pelaksanaan penerbitan dokumen pendaftaran pindah datang penduduk;
f. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan, pendaftaran pindah datang penduduk;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pendaftaran, pindah datang penduduk;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 18
Seksi Pendataan Penduduk mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Pendaftaran Penduduk di bidang pendataan
penduduk.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Seksi Pendataan
Penduduk mempunyai fungsi
a. Penyusunan perencanaan pendataan penduduk;
b. Perumusan kebijakan teknis pendataan penduduk;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pendataan penduduk;
d. Pelaksanaan pelayanan, pendataan penduduk;
e. Pelaksanaan penerbitan dokumen pendataan penduduk;
f. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pendataan penduduk;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pendataan penduduk;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok dan fungsinnya.

Bagian Ketiga
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil
Pasal 20
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Dinas di bidang pelayanan pencatatan sipil.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, bidang pelayanan
pencatatan sipil melaksanakan fungsi :
a. Penyusunan perencanaan pelayanan pencatatan sipil;
b. Perumusan kebijakan teknis pelayanan pencatatan sipil;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
d. Pelaksanaan pelayanan pelayanan pencatatan sipil;
e. Pelaksanaan penerbitan dokumen pelayanan pencatatan sipil;
f. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pencatatan sipil;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

505
Pasal 22
Seksi Kelahiran mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pokok Bidang Pencatatan Sipil di bidang pencatatan kelahiran.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 22, Seksi Kelahiran mempunyai
fungsi :
a. Penyusunan perencanaan pelayanan pencatatan sipil;
b. Perumusan kebijakan teknis pelayanan pencatatan kelahiran;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan pencatatan kelahiran;
d. Pelaksanaan pelayanan pelayanan pencatatan kelahiran;
e. Pelaksanaan penerbitan dokumen pelayanan pencatatan kelahiran;
f. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pencatatan kelahiran;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pelayanan pencatatan kelahiran;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 24
Seksi Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Pencatatan Sipil di bidang pencatatan
perkawinan dan perceraian.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 24, Seksi Perkawinan dan
Perceraian mempunyai fungsi :
a. Penyusunan perencanaan pelayanan pencatatan perkawinan dan perceraian;
b. Perumusan kebijakan teknis pelayanan pencatatan perkawinan dan perceraian;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan pencatatan perkawinan dan
perceraian;
d. Pelaksanaan pelayanan pelayanan pencatatan perkawinan dan perceraian;
e. Pelaksanaan penerbitan dokumen pelayanan pencatatan perkawinan dan perceraian;
f. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pencatatan perkawinan dan perceraian;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pelayanan pencatatan perkawinan dan perceraian;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 26
Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Pencatatan
Sipil di bidang pelayanan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan anak, pengesahan anak,
perubahan status kewarganegaraan dan pencatatan kematian.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 26, Seksi Perkawinan dan
Perceraian mempunyai fungsi :
a. Penyusunan perencanaan pelayanan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan anak,
pengesahan anak, perubahan status kewarganegaraan dan pencatatan kematian;
b. Perumusan kebijakan teknis pelayanan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan anak,
pengesahan anak, perubahan status kewarganegaraan dan pencatatan kematian;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan pencatatan pengangkatan
anak, pengakuan anak, pengesahan anak, perubahan status kewarganegaraan dan
pencatatan kematian;
d. Pelaksanaan pelayanan pelayanan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan anak,
pengesahan anak, perubahan status kewarganegaraan dan pencatatan kematian;
e. Pelaksanaan penerbitan dokumen pelayanan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan
anak, pengesahan anak, perubahan status kewarganegaraan dan pencatatan kematian;
f. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan
anak, pengesahan anak, perubahan status kewarganegaraan dan pencatatan kematian;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pelayanan pencatatan pengangkatan anak,
pengakuan anak, pengesahan anak, perubahan status kewarganegaraan dan pencatatan
kematian;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

506
Bagian Keempat
Bidang Pengelolaan Informasi Administr asi
Kependudukan dan Pemanfaatan Data
Pasal 28
Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Dinas di
bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerjasama administrasi
kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan
administrasi kependudukan.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Bidang Pengelolaan
Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data melaksanakan fungsi
a. Penyusunan perencanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan, pemanfaatan
data dan dokumen kependudukan, kerjasama administrasi kependudukan serta inovasi
pelayanan administrasi kependudukan;
b. Perumusan kebijakan teknis pengelolaan informasi administrasi kependudukan, pemanfaatan
data dan dokumen kependudukan, kerjasama administrasi kependudukan serta inovasi
pelayanan administrasi kependudukan;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi
kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama administrasi
kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
d. Pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan
dokumen kependudukan, kerjasama admin istrasi kependudukan serta inovasi pelayanan
administrasi kependudukan;
e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan,
pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama administrasi kependudukan
serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 30
Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang dalam menyelenggarakan sebagian tugas Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan dan Pemanfaatan Data di bidang pelaksanaan sistem informasi administrasi
kependudukan, tata kelola teknologi informasi dan komunikasi serta sumber daya manusia
teknologi informasi dan komunikasi.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana Pasal 30, Seksi Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan dan Pemanfaatan Data mempunyai fungsi :
a. Penyusunan perencanaan pelaksanaan sistem informasi administrasi kependudukan, tata
kelola teknologi informasi dan komunikasi serta sumber daya manusia teknologi informasi
dan komunikasi;
b . Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan sistem informasi administrasi kependudukan, tata
kelola teknologi informasi dan komunikasi serta sumber daya manusia teknologi informasi
dan komunikasi;
c . Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan sistem informasi administrasi
kependudukan, tata kelola teknologi informasi dan komunikasi serta sumber daya manusia
teknologi informasi dan komunikasi;
d . Pelaksanaan pengelolaan sistem informasi administrasi kependudukan, tata kelola teknologi
informasi dan komunikasi serta sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi;
e . Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan sistem informasi administrasi kependudukan, tata
kelola teknologi informasi dan komunikasi serta sumber daya manusia teknologi informasi
dan komunikasi;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 32
Seksi Pengolahan dan Penyajian Data mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian tugas Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan
dan Pemanfaatan Data di bidang pelaksanaan pengolahan dan penyajian data kependudukan.

507
Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 32, Seksi Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data mempunyai fungsi :
a. Penyusunan perencanaan pelaksanaan pelaksanaan pengolahan dan penyajian data
kependudukan;
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengolahan dan penyajian data kependudukan;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengolahan dan penyajian data
kependudukan;
d. pelaksanaan pengolahan dan penyajian data kependudukan;
e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengolahan dan penyajian data kependudukan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 34
Seksi Kerja Sama dan Inovasi Pelayanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan dan Pemanfaatan Data di bidang pelaksanaan kerja sama administrasi
kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan
administrasi kependudukan.

Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 34, Seksi Kerja Sama dan
Inovasi Pelayanan mempunyai fungsi
a. Penyusunan perencanaan pelaksanaan kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan
data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan kerja sama administrasi kependudukan,
pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi
kependudukan;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan kerja sama administrasi kependudukan,
pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi
kependudukan;
d. Pelaksanaan kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen
kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
e. Pengendahian dan evaluasi pelaksanaan kerja sama administrasi kependudukan,
pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi
kependudukan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Bagian Kelima
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 36
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
a. Kelompok Jabatan fungsional Umum;
b. Kelompok Jabatan Fungsional tertentu;
2. Kelompok Jabatan Fungsional Umum diatur melalui Keputusan Walikota;
3. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah
Daerah sesuai dengan Keahlian dan Kebutuhan;
4. Kelompok Jabatan Fungsional tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
5. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
6. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan Perundang
undangan.

Bagian Keenam
UPTD
Pasal 37
Untuk melaksanakan kegiatan teknis Operasional dan atau kegiatan penunjang pada din gs,
dapat dibentuk UPTD;

Pasal 38
Pembentukan UPTD sebagaimana dimaksud pada Pasal 37 diatur dan ditetapkan dengan
peraturan Walikota.

508
BAB V TATA KERJA
Pasal 39
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Seksi, UPTD dan
kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan Prinsip koordinasi, Konsultasi, Komunikasi,
intergrasi dan sinkroniasasi balk dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain.

Pasal 40
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil wajib
mengawasi bawahannya masing-masing, mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan
bimbingan serta petunjukpetunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bila terjadi
penyimpangan, maka mengambil langkah-langkah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Pasal 41
Setiap Pimpinan unit dan Sub Unit Wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
Pada saat berlakunnya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 16
Tahun 2008 tentang Struktur Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Pasal 43
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di : Pagar Alam


Pada Tanggal : 12 Desember 2016

WALIKOTA PAGAR ALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di : Pagar Alam


Pada tanggal : 15 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 49

509
510
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM
NOMOR 50 TAHUN 2016

T E N T A N G

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN
KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM

Menimbang : bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan s u s u n a n P e r a n g k a t
D a e r a h K o t a P a g a r A l a m p e r l u menetapkan Peraturan
Walikota. Pagar Alam tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Perhubungan Kota Pagar Alam.

Mengingat : 1. U n d a n g - u n d a n g N o m o r 8 T a h u n 2 0 0 1 T e n t a n g
Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Tahun 2001
Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4115);
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 5494)
3. U n d a n g - u n d a n g N o m o r 2 3 T a h u n 2 0 1 4 t e n t a n g
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Nomor 244 Tahun
2014 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 201.5 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 114,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
5. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Dan 'Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam
(Lembaran Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8).

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA
KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA PAGAR ALAM

B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam;
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam;
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam;
5. Dinas adalah Dinas Perhubungan Kota Pagar Alam;

511
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Kota Pagar Alam;
7. Sekretariat adalah sekretariat pada Dinas Perhubungan Kota Pagar Alam;
8. Bidang adalah bidang pada Dinas Perhubungan Kota Pagar Alam;
9. Subbagian adalah Subbagian pada sekretariat Dinas Perhubungan Kota Pagar Alam;
10. Seksi adalah Seksi pada bidang di Dinas Perhubungan Kota Pagar Alam;
11. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah Unit Pelaksana teknis Pada Dinas Perhubungan
Kota Pagar Alam;
12. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang selanjutnya: disingkat LLAJ adalah satu
kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas d a n
A n g k u t a n J a l a n , P r a s a r a n a L a l u Lintas dan. Angkutan Jalan,
Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan, serta pengelolaannya.
13. Karoseri adalah rumah-rumah kendaraan yang dibangun diatas rangka mobil atau
rangka khusus bus ataupun truk;
14. Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan mengukur k e a k u r a t a n a l a t
p e n g u j i a n k e n d a r a a n b e r m o t o r berdasarkan kondisi standar.

B A B I I
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Dinas Perhubungan adalah unsur pelaksana yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan pada Urusan' Perhubungan.
2. D i n a s P e r h u b u n g a n d i p i m p i n o l e h K e p a l a D i n a s , P e r h u b u n g a n y a n g
b e r k e d u d u k a n d i b a w a h d a n bertanggung jawab kepada Walikota melalui
Sekretaris Daerah.

B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi:
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan.
c. B i d a n g L a l u L i n t a s d a n A n g k u t a n J a l a n ( L L A J ) , membawahi :
1. Seksi Pengendalian Operasional (Dalops);
2. Seksi Pengendalian Angkutan;
3. Seksi Kesela matan LLAJ.
d. Bidang Bina Fasilitas Perhubungan (BINFAS), membawahi:
1. Seksi Penelitian, Pengembangan dan SDM;
2. Seksi Perhubungan Darat;
3. Seksi Perhubungan Udara.
e. Bidang Sarana Prasarana (SARPRAS), membawahi:
1. Seksi Sarana dan Prasarana Pengujian Kendaraan Bermotor;
2. Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Darat;
3. Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Udara.
f. Kelompok Jabatan Fungsional;
g. UPTD;
h. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
i. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif
berkoordinasi dengan Sekretaris;
j. S u b b a g i a n d i p i m p i n o l e h K e p a l a S u b b a g i a n berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris; '
k. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang;
l. UPTD dipimpin oleh Kepala UPTD berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif
berkoordinasi dengan Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan Bidang
terkait;

512
m. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif
berkoordinasi dengan Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan Bidang
terkait;
n. Bagan Susunan Organisasi Dinas Perhubungan tersebut pada Lampiran Peraturan
Walikota ini.

B A B I V
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas
Pasal 4
Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di Bidang
Perhubungan yang menjadil kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang diberikan kepada
Walikota.

Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Dinas
Perhubungan menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Perhubungan;
b. Pemberian rekomendasi perizinan dalam pelaksanaan pelayanan umum;
c. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan;
d. Pembinaan, koordinasi dan Pengendalian Pengawasan serta evaluasi pelaksanaan tugas
dibidang Perhubungan;
e. Pelaksanaan penyusunan program, anggaran, keuangan, kegiatan danpelaporan;
f. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum, Kepegawaian, perlengkapan
dan ketatausahaan;
g. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;
h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana;
i. Melakukan pemantauan terhadap kondisi jalan terutama pada ruas jalan rawan kemacetan
dan kecelakaan;
j. Pelaksanaan penertiban angkutan serta sarana dan prasarana LLAJ;
k. P e n g e n d a l i a n dan evaluasi dalam pelaksanaan
penertiban angkutan serta sarana danprasarana LLAJ;
l. Penyusunan peraturan mengenai persyaratan teknis kendaraan bermotor dan tidak
bermotor di wilayah hukum Kota Pagar Alam;
m. Pembinaan, koordinasi dan fasilitas dalam pela ksanaan pengembangan fasilitas
perhubungan;
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota di bidang Perhubungan.

Bagian Ketiga
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pokok dan fungsi Dinas dibidang Kesekretariatan

Pasal 7
Untuk Melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, sekretariat
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan;
b. Pelaksanaan penyusunan anggaran dankegiatan;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Pengelolaan danpelayanan administrasi umum danketatausahaan;
e. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
f. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
g. Pengelolaan urusan rumah tangga kantor;
h. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;
i. Pelaksanaan monitoring danevaluasi organisasi dan tata laksana; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

513
Pasal 8
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
sekretariat dibidang umum dankepegawaian.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud d a l a m p a s a l 8 , s u b b a g i a n
u m u m dankepegawaian mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dankegiatan sub bagian;
b . Pelaksanaan pengelolaan administrasi surat menyurat dan kearsipan serta
perlengkapan kantor;
c. Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, dan peralatan serta keamanan kantor;
d. Pelaksanaan urusan keprotokolan dankehumasan;
e. P e m e l i h a r a a n d a n p e n a t a a n l i n g k u n g a n k a n t o r , kendaraan din gs,
perlengkapan danaset lainnya;
f. Penyiapan rencana kebutuhan, pengadaan sarana dan prasarana,
p e n d i s t r i b u s i a n , i n v e n t a r i s a s i , d a n penghapusan barang inventaris kantor;
g. Pengimpunan dan penyiapan bahan penataan organisasi, ketatalaksanaan
danperundang-undangan;
h. Pelaks anaa tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas danfungsinya.

Pasal 10
S u b B a g i a n P e r e n c a n a a n , P e l a p o r a n d a n K e u a n g a n mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas sekretariat di bidang Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, sub bagian
Perencanaan, Pelaporan danKeuangan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan Sub Bagian;
b. Penghimpunan/ penyiapan data/ bahan dalam rangka~ penyusunan program;
c. Pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program;
e. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan;
f. Pelaksanaan pengumpulan bahan danpenyiapan rencana belanja pegawai, operasional,
pemeliharaan, serta belanja barang dan jasa;
g. P elaksanaan penyiapan bahan administrasi danpembukuan keuangan;
h. P e n g h i m p u n a n d a t a d a n m e n y u s u n l a p o r a n petanggungjawaban
atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
i. Penghimpunan bahan danmenyusun laporan; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga
Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Pasal 12
Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan sebagian' tugas pokok Dinas dibidang lalu limas danangkutan jalan.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam p a s a l 1 2 , B i d a n g L a l u
L i n t a s A n g k u t a n J a l a n menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan program dan kegiatan bidang Lalu Lintas danAngkutan Jalan;
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan bimbingan, pengawasan danpengendalian
Lalu Lintas Angkutan Jalan;
c. Pembinaan, koordinasi danfasilitas dalam pelaksanaan penertiban angkutan,
bimbingan teknis keselamatan, serta sarana dan prasarana Lalu Lintas Angkutan
Jalan;
d. Pelaksanaan pemantauan terhadap kondisi jalan t e r u t a m a p a d a r u g s jalan
rawan kemacetan dankecelakaan;
e. Pelaksanaan penertiban angkutan serta sarana dan prasarana Lalu Lintas Angkutan
Jalan;
f. Pengkoordinasian dengan UPTD Terminal dalam pelaksanaan bimbingan,
pengawasan dan pengendalian Lalu Lintas Angkutan Jalan;

514
g. P e n g e n d a l i a n d a n e v a l u a s i d a l a m p e l a k s a n a a n penertiban angkutanserta
sarana danprasarana Lalu Lintas Angkutan Jalan;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
Pasal 14
Seksi Pengendalian dan Operasional (Dalops), mempunyai t u g a s p o k o k m e m b a n t u
K e p a l a B i d a n g d a l a m menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Lalu Lintas
Angkutan Jalan dibidang pengendalian danoperasional:

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, Seksi Pengendalian dan
Operasional (Dalops) menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan petunjuk teknis dibidang pengawasan dan pengendalian
kota;
b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di bidang pengawasan dan pengendalian kota;
c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian operasional. Lalu Lintas Angkutan Jalan;
d. Penyidikan pelanggaran hukum di jalan khususnya' teknis yang layak jalan
kendaraan;
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. P e l a k s a n a a n k o o r d i n a s i d a n k e r j a s a m a d e n g a n ~ lembaga/ instansi lain
dibidang pengawasan dan! pengendalian kota;
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh ataslan: sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 16
Seksi Pengendalian Angkutan, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyele nggarakan sebagian tugas pokok Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan dibidang
pengendalian angkutan.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 16, Seksi Pengendalian
Angkutan menyelenggarakan' fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja di bidang pengendalian angkutan;
b. Pelaksanaan pembinaan kepada pengusaha angkutan;
c. Pelaksanaan pembinaan kepada awak Angkutan Umum;
d. Pemberian izin operasional angkutan orang danbarang untuk jaringan dalam trayek
dan tidak dalam trayek atau lintasan yang seluruhnya berada dalam kota;
e. Pelaksanaan pendataan jumlah angkutan;
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang
tugasnya; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 18
Seksi Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan, mempunyai t u g a s p o k o k m e m b a n t u
K e p a l a B i d a n g d a l a m menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Lalu Lintas
Angkutan Jalan dibidang Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 18, Seksi Keselamatan Lalu
Lintas Angkutan Jalan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dibidang teknis keselamatan, sarana danprasarana jalan;
b. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis keselamatan, sarana danprasarana
jalan;
c. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitas dalam pelaksanaan keselamatan
sarana dan prasarana Jalan;
d. Pelaksanaan rekayasa lalu lintas Jalan Nasional, Jalan provinsi dan jalan Kabupaten yang
berada dalam kota;
e. Pelaksanaan kegiatan koordinasi pengawasan danpenertiban usaha bengkel
karoseri kenclaraan bermotor;
f. Pembuatan sistem informasi kecelakaan lalu lintas danupaya penanggulangannya;

515
g. Penyusunan petunjuk teknis stanclar dan prosedur operasional dalam pelaksanaan teknis
keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan;
h. Pela k s a n a a n p e m a n t a u a n d a n a n a l i s i s k i n e r j a operasional angkutan jalan;
i. P e l a k s a n a a n m o n i t o r i n g , e v a l u a s i d a n p e l a p o r a n pelaksanaan kegiatan
bidang tugasnya; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugasnya.

Bagian Keempat
Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras)
Pasal 20
Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Dinas dibidang Sarana dan Prasarana.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, Bidang Sarana dan
Prasarana menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan program kegiatan Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan.
b. Penyusunan peraturan mengenai persyaratan teknis kendaraan bermotor dan tidak
bermotor di wilayah hukum Kota Pagar Alam.
c. Pengordinasian dengan UPTD pada Dinas Perhubungan dalam pelaksanaan
pembinaan, pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana
perhubungan termasuk fasilitas danperlengkapan nya.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 22
Seksi Sarana dan Prasarana Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Sarana dan Prasarana
dibidang Sarana dan Prasarana Pengujian Kendaraan Bermotor.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam, pasal 22, Seksi Sarana dan Prasarana
Pengujian Kendaraan Bermotor menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Seksi Sarana dan Prasarana Pengujian Kendaraan Bermotor;
b. Pelaksanaan penyiapan bahan program ke bijakan, pengadaan dan pembangunan
sarana dan prasarana pengujian kendaraan bermotor;
c. Penyusunan persyaratan teknis mengenai ketentuan kelengkapan peralatan
keselamatan dan peralatan t a m b a h a n p a d a k e n d a r a a n b e r m o t o r ,
a n g k u t a n penumpang umum dan angkutan ba r a n g s e s u a i , peraturan yang
belaku;
d. Penyusunan danmenyiapkan bahan akreditasi, sertifikasi dan kalibrasi sarana
dan prasarana UPTD terkait;
e. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pengujian kendaraan
bermotor, serta pembinaan kepada perusahaan/bengkel karoseri kendaraan
bermotor;
f. Penyusunan rancang bangun kendaraan bermotor, angkutan penumpang umum dan
angkutan barang yang beroperasi di wilayah Kota Pagar Alam;
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang
tugasnya;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 24
Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Darat mempunyai t u g a s p o k o k m e m b a n t u
K e p a l a B i d a n g d a l a m menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Sarana dan
Prasarana dibidang Sarana danPrasarana Perhubungan Darat.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 24, Seksi Sarana danPrasarana
Perhubungan Darat menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana program danpetunjuk teknis dibidang sarana manajemen dan
rekayasa lalu lintas;
b. Penyusunan rencana kerja Seksi Sarana danPrasarana Perhubungan Darat;

516
c. Pelaksanaan penyiapan bahan program kebijakan, pengadaan dan pembangunan sarana
dan prasarana Transportasi Darat;
d. Pelaksanaan pemasangan danpemeliharaan ramburambu lalu lintas serta tanda-
tanda jalan (marka jalan);
e. Pelaksanaan pemantauan dan pemeliharaan fungsi prasarana jalan di wilayah Kota Pagar
Alam;
f. Pelaksanaan pengawasan sarana dan prasarana di UPTD Terkait;
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang
tugasnya; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 26
Seksi Sarana danPrasarana Perhubungan Udara mempunyai t u g a s p o k o k m e m b a n t u
K e p a l a B i d a n g d a l a m menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Sarana dan
Prasarana. dibidang Sarana dan Prasarana Perhubungan Udara.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 26, Seksi Sarana dan Prasarana
Perhubungan Udara, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Udara;
b. Pelaksanaan penyiapan bahan program kebijakan,: pengadaan dan
pembangunan sarana dan prasarana Transportasi Udara;
c. Pelaksanaan pengawasan dan pemeliharaan terhadap: pengadaan, penempatan
sarana dan rambu-rambu bandar udara;
d. Pelaksanaan penyiapan bahan program kebijakan teknik sarana dan prasarana
Perhubungan Udara;
e. Pelaksanaan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana Unit
Pelayanan Teknis Bandar Udara Kota Pagar Alam;
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi danpelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya;
dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan, sesuai dengan tugasnya

Bagian Kelima
Bidang Bina Fasilitas Perhubungan
Pasal 28
Bidang Bina Fasilitas Perhubungan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Dinas dibidang Bina Fasilitas Perhubungan

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam p a s a l 2 8 B i d a n g B i n a
F a s i l i t a s P e r h u b u n g a n menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan program dan kegiatan bidang bina fasilitas perhubungan;
b. Perumusan kebijakan teknis pengembangan fasilitas perhubungan;
c. Pembinaan,koordinasi dan fasilitas dalam pelaksanaan pengembangan fasilitas
perhubungan;
d. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan bina fasilitas perhubungan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas danfungsi.

Pasal 30
Seksi Penelitian, Pengembangan dan SDM mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Bina Fasilitas Perhubungan dibidang
Penelitian, Pengembangan dan SDM.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 30, Seksi Penelitian,
Pengembangan dan SDM menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan dalam kerja dibidang program Penelitian, Pengembangan dan SDM
Perhubungan;
b. Penyusunan rencana kerja dan Perumusan kebijakan teknik pembangunan SDM
Perhubungan;
c. Pengumpulan program pelaksanaan pembangunan SDM Perhubungan;

517
d. P e n g o r d i n a s i a n d e n g a n u n i t k e r j a D i n a s d a l a m penyusunan program
Penelitian, Pengembangan dan SDM;
e. Pelaksanaan pengolahan data Penelitian, Pengembangan danSDM Perhubungan;
f. Pemberian fasilitasi rekomendasi/ijin penelitian sesuai dengan ketentuan yang berla -ku;
g. P e l a k s a n a a n m o n i t o r i n g e v a l u a s i d a n p e l a p o r a n pelaksanaan di bidang
aplikasi Litbang;
h. Pemberian pelayanan penelitian dan pengembangan serta informasi ilmiah bidang
transportasi multimoda;
i. Penyusunan rencana danprogram penelitian dan pengembangan di bidang perhubungan
darat;
j. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang perhubungan darat;
k. P e l a k s a n a a n u r u a s a n k e t a t a u s a h a a n , k e r u m a h tanggaan danpengelolaan
keuangan, clokumentasi dan informasi hasil penelitian danpengembangan di bidang
perhubungan darat;
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 32
,
Seksi Perhubungan Darat - mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Bina Fasilitas Perhubungan dibidang
Perhubungan Darat.

Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 32, Seksi Perhubungan
Darat menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan program kerja seksi Perhubungan Darat;
b. P e l a k s a n a a n k o o r d i n a s i d a n f a s i l i t a s d i b i d a n g perhubungan darat;
c. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dibidang
angkutan darat;
d. Pembinaan dibidang angkutan darat;
e. Memberikan bimbingan keselamatan lalu lintas danpenertiban angkutan darat;
f. Menyelenggarakan manajemen danrekayasa lalu lintas darat;
g. Memberikan bimbingan keselamatan lalu lintas danpenertiban angkutan darat;
h. Melakukan pengumpulan, pengelolaan dan penelaahan data informasi sebagai bahan
perumusan kebijakan teknis operasional pengelolaan perparkiran;
i. Pengumpulan,pengelolaan data perumusan bahan kebijakan teknis di bidang
angkutan darat;
j. Menyiapkan bahan dan survey lapangan guna memenuhi data kebutuhan danpelayanan
angkutan penumpang umum dan barang;
k. Menetapkan wilayah operasi untuk jenis angkutan umum yang tidak dalam
trayek;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 34
S e k s i P e r h u b u n g a n U d a r a m e m p u n y a i t u g a s p o k o k membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Bina Fasilitas Perhubungan dibidang
Perhubungan Udara.

Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 34, Seksi Perhubungan
Udara menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja di bidang perhub ungan udara;
b. Penyusunan bahan perumusan kebijakan perhubungan udara;
c. Penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi dalam p e l a k s a n a a n p e m b i n a n a n d a n
k o o r d i n a s i d a l a m pelaksanaan pembinaan perhubungan udara;
d. Penyusunan petunjuk teknis standar dan prosedur operasional dalam pelaksanaan
pembinaan perhubungan udara;
e. P e l a k s a n a a n p e m a n t a u a n d a n a n a l i s i s k i n e r j a operasional angkutan udara;
f. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan teknis operasional lintas udara;
g. Pelaksanaan pembinaan isyarat bahaya dan tanda, pengesahan pesawat terbang;
h. Penetapan lokasi tempat pendaratan dan lepas landas helicopter;
i. Pelaksanaan pemantauan dan analisis keselamatan kecelakaan lalu lintas udara;

518
j. P e n y u s u n a n d a n m e n e t a p k a n s t a n d a r b a t a s a n maksimum muatan angkutan
barang;
k. Pelaksanaan monitoring eva l u a s i d a n p e l a p o r a n pelaksanaan kegiatan bidang
tugasnya;
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugasnya.

B a g i a n K e e n a m
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 36
1. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari
a. Kelompok jabatan fungsional umum;
b. Kelompok jabatan fungsional tertentu.
2. Kelompok jabatan fungsional umum diatur melalui Keputusan Walikota;
3. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
4. Kelompok Jabatan Fungsio nal Tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional
yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan. perundang-undangan.
5. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berclasarkan kebutuhan danbeban kerja.
6. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Bagian Ketujuh
U P T D
Pasal 37
Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan penunjang pada Dinas
Perhubungan dapat dibentuk UPTD

Pasal 38
Pembentukan UPTD sebagaimana pada pasal 37 diatur danditetapkan dengan Peraturan Walikota

BAB VI
TATA KERJA
Pasal 39
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Seksi, UPTD dan
kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi, komunikasi,
i n t e g r a s i d a n sinkronisas i b a i k d a l a m lingkungan masing-masing maupun dengan
instansi lain.

Pasal 40
Setiap pimpinan unit dansub unit pada Dinas Perhubungan w a j i b m e n g a w a s i
b a w a h a n n y a m a s i n g - m a s i n g , mengordinasikan bawahannya dan memberikan
bimbingan s e r t a p e t u n j u k - p e t u n j u k b a g i p e l a k s a n a a n t u g a s bawahannya. Bila
terjadi penyimpangan, maka mengambil langkah - langkah sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan yang berlaku.

Pasal 41
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

B A B V I I
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota
Pagar Alam Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan
F u n g s i D i n a s Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Pagar Alam dicabut
dan dirkyatakan tidak berlaku.

519
Pasal 43
P e r a t u r a n W a l i k o t a i n i m u l a i b e r l a k u p a d a t a n g g a l diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan
P e r a t u r a n W a l i k o t a in i d e n g a n penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar
Alam.

Ditetapkan di Pagaralam
Pada tanggal, 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desember 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN
BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR

520
521
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROPINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM
NOMOR: 51 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,


SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM

Menimbang : Bahwauntukmemenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar


Alam Nomor 8Tahun 2016tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kota Pagar Alam, perlu
menetapkanPeraturanWalikotaPagar Alam i tentangKedudukan, Susunan,
Organisasi, Tugas dan Fungsi Berta Tata Kerja Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Pagar Alam.

Mengingat : 1. U n d a n g - U n d a n g N o m o r 8 T a h u n 2 0 0 1 t e n t a n g Undang-
Undang Kota Pagar Alam. (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4115;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6);
3. U n d a n g -U n d a n g Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan UndangUndangNomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
5. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 4 T a h u n
2 0 1 6 T e n t a n g P e d o m a n N o m e n k l a t u r Perangkat Daerah
Bidang Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan. Susunan Perangkat Daerah (Lembaran. Daerah
Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor8).

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATU RANWALI KOTA PAGAR ALAMTENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN, ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA
PAGAR ALAM.

B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Walikota. adalah Walikota Pagar Alam;

522
3. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pagar Alam;
5. Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut organisasi perangkat daerah yang
selanjutnya disingkat OPD a d a l a h u n s u r p e m b a n t u W a l i k o t a d a l a m
penyelenggaraan urusan pernerintahan. daerah yang terdiri dari Sekretariat
Daerah,Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, BadanDaerah, Kecamatan dan.
Kelurahan dalam Kota Pagar Alam;
6. Dinas adalah Dinas pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pagar Alam;
7. Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pagar Alam;
8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pagar Alam;
9. Sub bagian adalah Sub bagian. pada Dinas Komunikasi dan. Informatika Kota Pagar
Alam;
10. Seksi adalah Seksi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pagar Alam;
11. Kelompok jabatan fungsional adalah kelompok jabatan fungsional pada Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Pagar Alam;
12. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unit
pelaksana teknis dinas pada Dinas Komunikasi dan Informatika, Kota Pagar Alain;
13. Lernbaga Pengadaan Secara Elell-Itronik Yang selanjutnya disebut LPSE adalah
Lembaga yang melaksanakan s i s t e m p e n g a d a a n s e c a r a e l e k t r o n i k
p a d a D i n a s Komunikasi dan Informatika Kota Pagar Alain;
14. Radio Besemah yang selanjutnya disebut Besemah FM a d a l a h l e r n b a g a
p e n y i a r a n d a e r a h p a d a D i n a s ) Komunikasi dan Informatika Kota Pagar Alam;
15. Pejabat Pengelola Informasi Daerah yan g selanjutnya disebut PPID adalah
pejabat vang mengelola informasi- imformasi daerah yang berwenang mengelola
informasi- informasi daerah pada dinas komunikasi dan Informatika Kota Pagaralam
16. teknologi informasi dan komunikasi yang selanjutnya disebut TIK adalah seluruh
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
pemindahan informasi antar media komunikasi
17. e l e c t r o n i c g o v e r n m e n t y a n g s e l a n j u t n y a d i s e b u t e - g e v e r n m e n t a d a l a h
p e m a n f a a t a n t e k n o l o g i i n f o r m a s i d a n k o m u n i k a s i (T I K) pada
kegiatan-kegiatan pemerintahan
18. Smart City adalah pemanfaatan teknologi informasi oleh pemerintah daerah untuk
melayani dan memenuhi seluruh kebutuhan dan kepentingan
penduduknya;
19. government chief information officer yang selanjutnya disebut (GCIO) adalah
penyelenggara ekosistem TIK Smart City di lingkup Kota Pagar Alam;
20. Data Center (DC) atau pusat data adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk
menempatkan sistem elektronik d a n komponen t e r k a it n y a untuk
k e p e r l u a n penempatan, penyimpanan dan pengolahan data;
21. Disaster Recovery C Wer (DRC) atau pusat pemulihan data adalah suatu
fasilitas yang digunakan untuk memulihkan kembali data atau informasi
serta fungst-fungsi penting sistem elektronik yang terganggu atau rusak akibat
terjadinya bencana yang disebabkan oleh alam atau manusia;
22. Governm ent Cloud Computing adalah layanan jasa alih daya pengelolaan
TIK instansi pemerintah ke piha k lain;
23. Application Progrcimm, Interface (API) adalah sekumpulan perintah, fungsi,
komponen dan protocol yang disediakan oleh system operasi ataupun bahasa
pemrograman tertentu yang dapat digunakan oleh programmer saat membangun
perangkat lunak;
24. briefing Notes adalah catatan-catatan singkat yang digunakan dalam suatu rapat, diskusi
atau siaran pers;
25. Press Release adalah atau siaran pers adalah tulisan atau berita untuk informasi yang
dibuat oleh pemerintah daerah untuk memberitahukan kegiatan pemerintahan kepada
masyarakat luas, baik kegiatan yang telah sedang maupun yang akan dilakukan
26. backgrounders adalah deskripsi tentang informasi yang disampaikan dalam press
release, deskripsi ini di sertai data-data pendukung yang berkaitan dengan penjelasan
tentang informasi yang disampaikan;
27. Pejabat nama domain adalah pejabat ditunjuk dan ditetapkan oleh kepala instansi untuk
melakukan pendaftaran dan pengelolaan nama domain instansi;

523
28. business process re-engineering adalah perencanaan strategi kerja baru, aktivitas
perancangan proses actual dan implementasi perubahan dalam semua dimensi teknologi,
manusia dan organisasi yang kompleks.

BAB 11
XEDUDUKAN
Pasal 2
1. dinas adalah unsur pelaksana yang melaksanakan urusan pemerintahan dibidang
komunikasi dan informatika, statistik dan persndian;
2. dinas dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada walikota melalui sekretaris daerah.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Dinas terdiri :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, membawahi:
a. Sub bagian umurn dan kepegawaian;
b. Sub bagian perencanaan, keuangan dan pelaporan.
3. bidang pengelolaan data, informasi dan komunikasi publik, membawahi :
a. Seksi pengelolaan data dan statistik
b. Seksi pengelolaan data dan statistik
c. S e k s i p u b l i k a s i d a n m e d i a k o m u n i k a s i
4. bidang aplikasi, tata kelola informatika dan e-government, membawahi
a. Seksi pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
b. Pengembangan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi
c. Seksi keamanan informasi dan persandian
5. Bidang Kehumasan dan Pengembangan Su.mberdaya, membawahi:
a. seksi kehumasan dan layanan informasi
b. seksi pemberdayaan penyediaan akses informasi
c. seksi kemitraan dan kerjasama
6. Kelompok jabatan fungsional;
7. UPTD;
8. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas;
9. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi
dengan Sekretaris;
10. Sub bagian dipimpin oleh Kepala. Sub Bagian berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris -,
11. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang;
12. Kelompok jabatan fungsional berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas, dalam pelaksanaantugasnya secara administrasi berkoordinasi dengan
Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan Bidang terkait;
13. UPTD dipimpin oleh Kepala UPTD berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administrasi
berordinasi dengan Sekretaris dan secara operasional berordinasi dengan Bidang terkait;
14. Bagan Susunan Organisasi Dinas tersebut pada lampiran Peraturan Walikota ini.

B A B I V
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAGIAN KESATU
Pasal 4
Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
di bidang komunikasi dan Informatika, statistik, dan persandian yang menjadi kewenangan Kota
dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Walikota..

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 4, Dinas Komunikasi dan
Informatika mempunyai fungsi:

524
a. Perumusan kebijakan di bidang:
1. Pengelolaan opini, dan aspirasi publik dilingkup pemerintan daerah;
2. pengelolaan informasi untuk mendukung kebijakan nasional dan pemerintah
daerah
3. Pelayanan informasi publik;
4. Penyediaan konten lintas sektoral;
5. Pengelolaan media komunikasi publik;
6. Pelayanan hubungan media;
7. Pengua tan kapasitas sumber daya komunikasi publik;
8. Penyediaan akses informasi;
9. Pela y anan infrastuktur dasar clata center, disaster recover center dan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pemerintah kota
10. Pelayanan pengembangan intranet dan penggunaan akses internet
11. Pelayanan pengembangan dan pengelolaan aplikasi generik dan spesifik dan
suplemen yang terintegrasi;
12. pelayanan manajemen data dan informasi e-government
13. pengintegrasian layanan public dan kepemerintahan
14. pelayanan keamanan informasi e-government;
15. Pelayanan system komunikasi intra pemerintah Kota;
16. Pelayanan narna domain d an sub domain bagi tembaga;
17. Pelayanan publik dan kegiatan Provinsi;
18. pengembangan sumber daya teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
pemerintah daerah dan masyarakat;
19. Penyelenggaraan government chief information officer (GCIO)
pemerintah kota;
20. Penyelenggaraan ekosistem Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) Smart City
lingkup Kota;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang:
1. Pengelolaan opini, dan aspirasi publik, di lingkup pemerintah daerah;
2. Pengelolaan informasi untuk mendukung kebijakan nasional dan
pemerintah daerah
3. Pelayanan informasi publik;
4. Penyediaan konten lintas sektoral;
5. Pengelolaan media komunikasi publik;
6. Pelayanan hubungan media;
7. Penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik
8. Penyediaan akses informasi;
9. pelayanan infrastruktur dasar data center, disaster recovery center
dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pemerintah kota;
10. pelayanan pengembangan intranet dan penggunaan akses internet;
11. Pelayanan pengembangan dan pengelolaan aplikasi generik dan spesifik dan
suplemen yang terintegrasi;
12. P e l a y a n a n m a n a j e m e n d a t a d a n i n f o r m a s i e - Goverrment;
13. Pengintegrasian layanan publik dan kepemerintahan;
14. Pelayanan keamanan informasi e - Goverrment;
15. Pelayanan sistem komunikasi intra peme rintah kota;
16. P e l a y a n a n n a m a d o m a i n d a n s u b d o m a i n b a g i lembaga.;
17. Pelayanan publik dan kegiatan Provinsi;
18. Pengembangan sumber dan Komunikasi (TIK) pemerintah daerah dan masyarakat;
19. penyelenggaraan government chief information officer (GCIO) pemerintah kota;
20. Penyelenggaraan ekosistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Smart City
lingkup Kota;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Z:!)
1. Pengelolaan opini, dan aspirasi publik di lin gku p pemerintah daerah;
2. Pengelolaan informasi untuk mendukung kebijakan nasional dan pemerintah daerah;
3. Pelayanan informasi publik;
4. Penyediaan konten lintas sektoral;
5. Pengelolaan media komunikasi publik;
6. Pelayanan hubungan media;
7. P e n g u a t a n k a p a s i t a s s u m b e r d a y a k o m u n i k a s i publik;
8. Penyediaan akses informasi;

525
9. Pelayanan infrastuktur dasar data center, disaster r e c o v e r y c e n t e r
d a n T e k n o l o g i I n f o r m a s i d a n : Komunikasi (TIK) pemerintah Kota;
10. Pelayanan pengembangan intranet dan penggunaan akses internet;
11. Pelayanan pengembangan dan pengelolaan aplikasi generik dan spesifik dan
suplemen yang terintegrasi;
12. Pelayanan manajemen data dan informasi e-Government; 1
13. Pengintegrasian layanan publik dan kepemerintahan;
14. Pelayanan keamanan informasi e-Government,
15. Pelayanan sistem komunikasi intra pemerintah kota;
16. P e l a y a n a n n a m a d o m a i n d a n s u b do m a i n b a g i lembaga;
17. Pelayanan publik dan kegiatan Provinsi;
18. Pengembangan sumber daya Teknologi Informasi d a n K o m u n i k a s i
(TIK) pemerintah daerah dan masyarakat
19. Penyelenggaraan Government Chief Information Officer (GCIO) Pemerintah
Kota;
20. Penyelenggaraan ekosistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Smart. City
lingkup Kota;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota.

BAGIAN KEDUA
SEKRETARIAT
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepa~a Dinas Komunikasi dan
Informatika menyelenggarakan s e b a g i a n t u g a s p o k o k d a n f u n g s i D i n a s d i
b i d a n g kesekretariatan.

Pasal 7
IUntuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
dalam pasal 6, sekretariat mempunyai fungsi:
a. Persiapan bahan koordinasi penyusunan dan pengendalian rencana program
kerja;
b. Pengelolaan dan pengordinasian pelaksanaan pelayanan t e k n i s d a n a d m i n i s t r a s i
k e p a d a s e l u r u h s a t u a n organisasi dalam lingkup dings;
c. Pengordinasian dan memberi petunjuk kepada para Kepala Bidang untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
d. Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional penghimpunan,
pengelolaan, penilaian dan penyimpanan laporan kinerja;
e. Penyusunan, penginventarisasian, dan pengkoordinasian data dalam rangka
penatausahaan;
f. Pengelolaan dan pengkoordinasian serta pelaksanaan u r u s a n umum,
k e p u s t a k a a n d a n k e a r s i p a n , kepegawaian, keuangan dan aset, program dan
laporan;
g. Pelaksanaan monitoring, pengendalian umum, kearsipan, keuangan, kepegawaian,
dan aset;
h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Pasal 8
Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas sekretariat di bidang umum dan kepegawaian.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud p a d a p a s a l 8 , sub bagian
u m u m d a n k e p e g a w a i a n mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana program dan p e t u n j u k t e k n i s d i
b i d a n g a d m i n i s t r a s i u m u m ( I a n kepegawaian;
b. Pelaksanaan penataan dan pengelolaan administrasi u m u m dan
a d m i n i s t r a s i k e p e g a w a i a n , h u b u n g a n kernasyarakatan dan keprotokolan
dinas;
c. Pelaksanaan pengelolaan urusan perlengkapan, baring inventaris/aset din g s, baik
yang bergerak maupun liclak bergerak;

526
d. P e l a k s a n a a n pengelolaan urusan tata usaha surat
menyurat, rumah tangga, kepustakaan dan kearsipan;
e. Pelaksanaan pengelolaan tatausaha kepegawaian yang meliputi
pengurnpulan data pegawai, buku induk pegawai, mutasi,
pengangkacan, kenaikan pangkat, pembinaan karier dan pensiun pegawai;
f. Pelaksanaan penyusunan administrasi dan informasi k e p e g a w a i a n ,
p e r e n c a n a a n p e g a w a i B e r t a e v a l u a s i kepegawaian;
g. Penyelenggaraan usaha peningkatan mutu pengetahuan dan disiplin pegawai;
h. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
i. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;
j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

Pasal 10
S u b b a g i a n P e r e n c a n a a n , K e u a n g a n d a n p e l a p o r a n mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas pokok melaksanakan sebagian tugas secretariat
di bidang perencanaan, keuanga n dan pelaporan

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 10, sub
bagian Perencanaan, Keuangan dan pelaporan mempunyai.
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang
administrasi Keuangan;
b. Pelaksanaan penghimpunan dan pengo lahan bahan-bahan untuk menyusun
anggaran;
c. Penyiapan penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja
daerah dan pelaksanaannya;
d. Pelaksanaan pengelolaan tata usaha keuangan dan pembukuan realisasi
anggaran pendapatan dan belanja;
e. Pelaksanaan penyusunan administrasi penyelenggaraan tata usaha pembayaran gaji
pegawai;
f. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
g. Pelaksanaan perhitungan anggaran dan verifikasi Surat Pertanggung jawaban (SPJ);
h. Pelaksanaan penyusunan usunan dan penvampaian laporan di b i d a n g k e u a n g a n ,
p e n g u n a a n a n g g a r a n , l a p o r a n bulanan, semesteran dan tahunan;
i. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan togas pokok dan fungsi;
j. Pelaksanaan pengumpulan dan pengadaan sistematisasi data untuk bahan
penyusunan program;
k. Pelaksanaan perumusan dan pelaksanaan penyusunan rencana program, Rencana
Strategic, Rencana Kerja Anggaran, Penetapan Kinerja;
l. Pelaksanaan periyusunan, pengumpulan, inventarisasi, pengkajian dan analisis
pelaporan serta penyajian data stat istik serta dokumentasi pelaksanaan
program dan kegiatan;
m. P e l a k s a n a a n p e n y u s u n a n l a p o r a n p e n e r a p a n da n p e n c a p a i a n S t a n d a r
P e l a y a n a n M i n i m a l ( S P M ) pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP)
standar operasional dan prosedur (SOP)
n. Pelaksanaan pengukuran indeks kepuasan m asyarakat (IKM)
dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara
periodic yang bertukuan untuk memperbaiki kualitas layanan.
o . Pelaksanaan laporan kinerja (LAKIP)
p. Penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) dinas;
q. Pelaksanaan dan menyampaikan data hasil pembangunan dan
informasi lainnya terkait layanan public secara berkala melalui
website SKPD dan website pemerintah daerah;
r. Pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

527
Bagian ketiga
Bidang Pengelolaan Data, informasi
Dan Komunikasi Publik
Pasal 12
Bidang pengelolaan data, informasi dan komunikasi public mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas pokok dinas di bidang pengelolaan data, informasi dan
komunikasi publik.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 12, bidang
pengelolaan data, informasi dan komunikasi publik.
a. P e n y i a p a n b a h a n p e r u m u s a n k e b i j a k a n d i b i d a n g pengelolaan data,
informasi dan komunikasi publik d i l i n g k u p p e m e r i n t a h k o t a ,
meliputi:
1. Pengelolaan informasi untuk mendukung kebijakan Nasional dan Pemerintah
Kota;
2. Pelayanan informasi publik;
3. Penyediaan konten lintas sektoral; dan
4. Pengelolaan media komunikasi publik di Kota.
b. Penyiapan bahan pelaksanaan di biding pengelolaan d a t a , . i n f o r m a s i d a n
k o m u n i k a s i p u b l i k d i l i n g k u p Pemerintah Kota, meliputi
1. Pengelolaan informasi unluk mendukung kebijakan Nasional.dan Pemerintah Kota;
2. Pelayanan, informasi publik;
3. Penyediaan konten lintas sektoral; dan
4. Pengelolaan media komunikasi publikdi Kota.
c. P e n y i a p a n b a h a n p e n y u s u n a n n o r m a , s t a n d a r , p r o s e d u r , d a n
k r i t e r i a p e n v e l e n a c l a r a a n d i b i d i n g pengelolaan data, informasi dan
komunikasi publik dilingkup Pemerintah Kota, meliputi :
1. Pengelolaan informasi untuk mendukung kebijakan Nasional dan Pemerintah
Kota;
2. Pelayanan informasi publik;
3. Penyediaan konten lintas sektoral; dan
4. Pengelolaan media komunikasi publik di Kota.
d. Penyiapan bahan-bahan pemberian bimbingan tekni Is dan supervise di biding
pengelolaan data, informasi dan komunikasi publik dilingkup pemerintah kota, meliputi :
1. Pengelolaan informasi untuk mendukung kebijakan Nasional dan Pemerintah
Kota;
2. Pelayanan informasi publik;
3. Penyediaan konten lintas sektoral; dan
4. Pengelolaan media komunikasi publik di Kota.
e. P e m a n t a u a n , e v a l u a s i , d a n p e l a p o r a n d i b i d i n g pengelolaan data,
informasi dan komunikasi publik di lingkup Pemerintah Kota, meliputi
1. Pengelolaan informasi untuk mendukung kebijakan Nasional dan Pemerintah
Kota;
2. Pelayanan informasi publik;
3. Penyediaan konten lintas sektoral; dan
4. Pengelolaan media komunikasi publik di Kota.
f. P e l a k s a n a a n f u n g s i l a i n n y a y a n g d i b e r i k a n o l e h atasan/pimpinan
sesuai denan peraturan yang berlaku dengan

Pasal 14
Seksi Pengelolaan Informasi dan Komunikasi public mempunyai tugas
pokok pokok melaksanakan sebagian lugas p o k o k b i d a n g d i b i d i n g
P e n g e l o l a a n I n f o r m a s i d a n Komunikasi Publik.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 14,, seksi
Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik mempunyai fungsi:
a. Pelayanan monitoring isu publik dimedia (media massa dan sosial) ;
b. P e n g u m p u l a n p e n d a p a t u m u m ( s u r v e i d a n J a j a k pendapat);
c. Pengolahan aduan masyarakat di Kota; dan

528
d. P e l a k s a n a k a n f u n g s i l a i n n y a y a n g d i b e r i k a n o l e h a t a s a n / p i m p i n a n
s e s u a i d e n g a n p e r a t u r a n y a n g berlaku.

Pasal 16
Seksi Pengolahan Data dan Statistik mempunyai tugas pokok melaksanakan
s e b a g i a n t u g a s p o k o k b i d a n g d i bidang Pengolahan Data dan Statistik.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana din - inksud p a d a p a s a l 1 6 , S e k s i
P e n g o l a h a n D a t a d a n S t a t i s t i k mempunyai fungsi:
a. Pelayanan pemantauan terra Komunikasi publik limas sektoral, lingkup nasional
dan. Pemerintah Kota;
b. P e n g o l a h a n dan analisis data informasi untuk mendukung
Komunikasi publik lintas sektoral, lingkup Nasional, dan Kota;
c. Pengolahan informasi untuk mendukung Komunikasi publik lintas sektoral,
lingkup Nasional, dan Kota;
d. P e n g e l o l a a n i n f o r m a s i p u b l i k u n t u k I m p l e m e n l a s i U n d a n g - U n d a n g
N o m o r 1 4 t a h u n 2 0 0 8 t e n t i n g Keterbukaan Informasi Publik;
e. P e l a y a n a n i n f o r m a s i p u b l i k u n t u k I m p l e m e n t a s i U n d a n g - U n d a n g
n o m o r 1 4 t a h u n 2 0 0 8 t e n t a n g Keterbukaan Informasi Publik;
f. Pelayanan pengaduan masyarakat di Kota;
g. P e l a k s a n a a n f u n g s i l a i n n y a y a n g d i b e r i k a n o l e h a t a s a n / p i m p i n a n
s e s u a i d e n g a n p e r a t u r a n y a n g berlaku.

Pasal 18
Seksi Publikasi dan Media Komunikasi mempunyai tugas p o k o k m e l a k s a n a k a n
s e b a g i a n t u g a s p o k o k b i d a n g d i bidang Publikasi dan Media Komunikasi.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana chn-iiksud pada pasal 18, seksi
Publikasi dan Media Komunikasi mempunyai fungsi:
a. Pelayanan perencanaan komunikasi publik dan citra positif pemerintah daerah;
b. P e ngemasan ulang konten nasional menjadi konten lokal; -,
c. Pembuatan konten lokal;
d. P e n g e l o l a a n s a l u r a n k o m u n i k a s i m i l i k p e m e r i n t a h Daerah/media internal;
e. Diseminasi , informasi kebijakan melaluj media. pemerintah daerah
dan non pemerintah daerah di Kota;
f. P e l a ks a n a a n f u n g s i l a i n n y a y a n g d i b e r i k a n o l e h atasan/pimpinan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

Bagian Keempat
Bidang Aplikasi, Tata Kelola Informatika dan E-Government
Pasal 20
Bidang Aplikasi, Tata Kelola Informatika dan e-Govermnent mempunyai tugas po kok
melaksanakan sebagian tugas pokok Dinas di bidang Aplikasi, Tata Kelola Informatika dan
e-Government.

Pasal 21
Untuk, melaksanakan tugas pokok sebagain-iana dim,,iksud pada pasal 20, bidang Aplikasi,
Tata Kelola Informatika dan, E-Government mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang:
1. Pelayanan infrastruktur dasar Data Center, Disaster R e c o v e r y C e n t e r
d a n T e k n o l o g i I n f o r m a s i d a n Komunikasi (TIK) Pemerintah Kota;
2. Pelayanan pengembangan intranet. dan penggunain akses internet;
3. Pelayanan pengembangan dan pengelolaan aplikasi generik, spesifik dan
suplemen yang terintegrasi;
4. Pelayanan manajemen data informasi e-Government;:
5. Integrasi pelayanan publik dan kepemerintahan;
6. Pelayanan keamanan informasi e-Government;
7. Pelayanan sistem komunikasi intra pemerintah Kota;
b. P e n y i a p a n b a h a n p e n y u s u n a n n o r m a , s t a n d a r , prosedur, dan kriteria
penyelenggaraan di bidang:

529
1. Pelayanan infrastruktur dasar Doti Center, Disaster R e c o v e r y C e n t e r dan
T e k n o l o g i I n f o r m a s i d , - in Komunikasi (TIK) Pemerintah Kota.;
2. Pelayanan pen g embangan intranet dan penggunaan akses internet;
3. Pelayanan pengembangan dan pengelolaan aplikasi generik, spesifik dan
suplemen yang terintegrasi;
4. Pelayanan manajemen data informasi e-Government;
5. Integrasi pelayanan publik dan kepemerintahan;
6. Pelayanan keamanan informasi e-Government;
7. Pelayanan sistem komunikasi intra pemerintah Kota;
c. P e n y i a p a n b a h a n p e m b e r i a n b i m b i n g a n t e k n i s , dan supervise di bidang :
1. Pelayanan infrastruktur dasar Dota Center, Disaster R e c o v e r y C e n t e r
d a n T e k n o l o g i I n f o r m a s i d a n i Komunikasi (TIK) Pemerintah Kota;
2. Pelayanan pengembangan intranet dan petig-un,:wIl a pses internet;
3. Pelayanan pengembangan dan pengelolaan aplikasi generik, spesifilL -, dan
suplemen yang terintegrasi;
4. Pelayanan manajemen data informasi e-Government;
5. Integrasi pelayanan publik dan kepemerintahan-,
6. Pelayanan keamanan informasi e-Government;
7. Pelayanan sistem komunikasi intra pemerintah kota
d. Pemantauam, evalumst, dan pelaporan di bidang:
1 . Pela y a n a n i n f r a s t r u k t u r d a s a r D a t a C e n t e r , D i s a s t e R e c o v e r y C e n t e r
d a n T e k n o l o g i I n f o r m a s i d a n , Komunikasi (TIK) Pemerintah Kota;
2. Pelayanan pengembangan intranet dan peng-unaan a pses internet;
3. Pelayanan pengembangan dan pengelolaan aplikasi generik, spesifik dan
suplemen yang terintegrasi;
4. Pela yanan manajemen data informasi e-Government;
5. Integrasi pelayanan publik dan kepemerintahan;
6. Pelavanan keamanan informasi e-Government;
7. Pelayanan sistem komunikasi intra Pemerintah Kota

Pasal 22
Seksi Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan K o m u n i k a s i m e m p u n y a i
t u g a s p o k o k m e l a k s a n a k a n sebagian tugas pokok biding di biding
Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Pasal 23
Untuk me lasanakan tugas pokok sebagaimana (limaksud pada pasal 22, seksi
Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai fungsi:
a. Pelayanan pengembangan dan penyelenggaraan data Center (DC) dan Disaster
Recovery Center (DRC);
b. P e l a y a n a n pengembangan inovasi teknologi informasi dan
k o m u n i k a s i d a l a m i m p l e m e n t a s i e-Government;
c. Pelayanan peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan infrastruktur dan
teknologi informatika, government cloud computing;
d. Pelayanan pengelolaan akses internet pemerintah dan publik;
e. Pelayanan filtering konten negatif
f. Pelayanan interkoneksi jaringan intra pemerintah.

Pasal 24
Seksi Pengembangan Aplikasi Teknolo g i Informasi dan K o m u n i k a s i m e m p u n y a i
t u g a s p o k o k m e l a k s a n a k a n sebagian tugas pokok bidang di bidang
Pengembangan Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 24, Seksi
Pengembangan Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai fungsi :
a. Pelayanan pengembangan aplikasi kepemerintahan dan pelayanan publik yang
terintegrasi
b. Pelayanan pemeliharaan aplikasi kepemerintahan dan publik;
c. Penetapan standar format data dan informasi, walidata dan kebijakan;
d. Pelavanan recovery data dan informasi;

530
e. Pelavanan pengelolaan data elektronik pemerintahan dan non pemerintahan;
f. P e l a y a n a n p e n i n g k a t a n k a p a s i t a s S u m b e r D ay a Manusia dalam
pemanfaatan system informasi pemerintahan dan system informasi publik
g. Pelayanan interoperabilitas;
h. P e l a y a n a n i n t e r k o n e k t i v i t a s l a y a n a n p u b l i k d a n kepemerintahan;
i. Pelayanan Pusat Application Programm Interface (API) daerah.

Pasal 26
Seksi Keamanan Informasi dan Persandian mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas pokok, bidang di bidang Keamanan Informasi dan Persandian.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 26, Seksi
Keamanan Informasi dan Persandian mempunyai fungsi :
a. Pelavanan monitoring trafik elektronik;
b. Pelayanan penanganan insider keamanan informasi;
c. Pelayanan peningkatan kapasitas Sumber daya manusia di bidang keamanan
informasi;
d. Pelayanan keamanan informasi pada sistem elektronik Pemerintah Daerah;
e. Pelaksanaan audit teknologi informasi dan komunikasi
f. Penyelenggaraan internet sehat, kreatif, inovatif dan produktif
g. Pelayanan penyediaan prasarana dan sarana komunikasi pemerintah
h. Pelayanan bimbingan teknis dalam pemanfaatan system komunikasi oleh aparatur
pemerintahan

Bagian Kelima
Bidang Kehumasan dan Pengembangan
Sumberdaya
Pasal 28
i
B i d a n g K e h u m a s a n d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r d a y a mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas, p o k o k D i n a s d i b i d a n g K e h u m a s a n d a n
Pengembangan Sumberdaya.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud p ada pasal 28, bidang
Kehumasan dan Pengembangan Sumberdaya mempunyai fungsi:
a) Penyiapan bahan rumusan kebijakan di bidang :
1. Pelayanan hubungan media;
2. Penguatan kapasitas sumber daya, komunikasi publik, dan penyediaan
akses informasi
3. P e l a y a n a n n a m a d o m a i n d a n sub domain bagi lembaga;
4. Pelayanan publik dan kegiatan Kota;
5. Pengembangan Somber Daya Teknologi Informasi d a n K o m u n i k a s i
( T I K ) P e m e r i n t a h K o t a d a n Masyarakat;
6. P e n y e l e n g g a r a a n G o v e r n m e n t C h i e f I n f o r m a t i o n Officer (GCIO)
Pemerintah Kota;
7. Penyelenggaraan Ekosistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Smart City di
Kota.
b) Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
1. Pelayanan hubungan media;
2. P e n g u a t a n k a p a s i t a s s u m b e r d a y a k o m u n i k a s i publik dan penyediaan
akses Informasi;
3. P e l a y a n a n n a m a d o m a i n d a n s u b do m a i n b a g i lembaga;
4. Pelayanan publik dan kegiatan Kota;
5. Pengembangan sumber daya. Teknologi informasi d a n K o m u n i k a s i
( T I K ) p e m e r i n t a h K o t a d a n Masyarakat;
6. P e n y e l e n g g a r a a n G o v e n t m e n t C h i e f I n f o n n a t i o n , Officer (GCIO)
Pemerintah Kota.;
7. Penyelenggaraan Ekosis tem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Smart City di
Kota.

531
c) Penyiapan bahan penyusunan norma standar, prosedur, dan kriteria
penyelenggaraan di bidang :
1 . Pelayanan hubungan media
2. P e n g u a t a n k a p a s i t a s s u m b e r d a y a k o m u n i k a s i publik dan penyediaan
akses informasi;
3. P e l a y a n a n n a m a d o m a i n d a n s u b d o m a i n b a g i lembaga;
4. Pelayanan publik dan kegiatan Kota;
5. Pengembangan Sumber Daya Teknologi Informasi d a n K o m u n i k a s i
( T I K ) p e m e r i n t a h K o t a d a n Masyarakat;
6. P e n y e l e n g g a r a a n G o v e r n m e n t C h i e f M f i o n n a l i o h . Officer (GCIO)
pemerintah Kota;
7. Penyelenggaraan Ekosistem Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) smart City di
Kota.
d) Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang :
1. Pelayanan hubungan media;
2. P e n g u a t a n k a p a s i t a s s u m b e r d a y a k o m u n i k a s i publik dan penyediaan
akses informasi;
3. P e l a y a n a n n a m a d o m a i n d a n s u b d o m a i n bagi lembaga;
4. Pelayanan public dan kegiatan Kota;
5. Pengembangan Sumber Daya Teknologi Informasi d a n K o m u n i k a s i
( T I K ) p e m e r i n t a h K o t a d a n Masyarakat;
6. P e n y e l e n g g a r a a n G o v e r n m e n t C h i e f i n f o r m a t i o n o f f i c e r
(GCIO) pemerintah Kota;
7. Penyelenggaraan Ekosistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Smart City di
Kota.
e) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang :
1. Pelayanan hubungan media;
2. Penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik dan penyedia an akses
informasi;
3. Pelayanan nama domain dan sub domain bagi lembaga;
4. Pelayanan publik dan kegiatan Kota;
5. Pengembangan Sumber Daya Teknologi Informasi d a n K o m u n i k a s i
( T I K ) p e m e r i n t a h K o t a d a n Masyarakat;
6. Penyelenggaraan Government Chief information Officer (GCIO) pemerintah Kota;
7. Penyelenggaraan Ekosistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Smart City di
Kota.

Pasal 30
Seksi Kehumasan dan Layanan Informasi mernpunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas pokok bidang d ibidang Kehumasan dan Layanan Informasi.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada. pasal 30, Seksi
Kehumasan dan Layanan Informasi mempunyai fungsi:
a. P e n y i a p a n b a h a n p e r u m u s a n d a n p e l a k s a n a a n kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur dan kriteria,dan pemberian bimbingan teknis dan
supervis i, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan terkait fungsi layanan
hubungan media di Kota;
b. Penyelenggaraan layanan pengelolaan informasi publik;
c. Pelayanan pengaduan masyarakat, pengelolaan hubungan dengan media
(media re lations), penyediaan bahan komunikasi bagi pimpinan daerah (briefing
motes, press release, backgrounders) di Kota.

Pasal 32
S e k s i P e m b e r d a y a a n d a n Penyediaan Akses informasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian t u gas pokok bidang di bidang Pemberdayaan dan
Penyediaan Akses Informasi.

532
Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 32, Seksi
Pemberday aan dan Penyediaan Akses Informasi mempunyai fungsi :
a. P e n y i a p a n b a h a n p e r u m u s a n d a n p e l a k s a n a a n kebijakan, penyusunan
n o r m a , standar, prose d u r dan k r i t e r i a , d a n p e m b e r i a n b i m b i n g a n
t e k n i s d a n supervise, serta pemantauan, evaluasi;
b. pelaporan terkait fungsi penguatan kapasitas sumber d a y a k o m u n i k a s i
public dan penyediaan akses informasi, serta layanan nama domain
d a n s u b d o m a i n ba g i l e m b a g a , p e l a y a n a n p u b l i k d a n k e g i a t a n k o t a
c. Pengembangan sumber daya Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK)
Pernerintah dan masyarakat di Kota.;
d. Penyediaan akses informasi bagi media dan lembaga k o m u n i k a s i p u b l i k ,
P e n g e m b a n g a n Su m b e r D a y a komunikasi publik;
e. Layanan pendaftaran nama domain dan sub domain instansi
penyelenggara negara bagi kepentingan k e l e m b a g a a n , p e l a y a n a n
publik dan kegiatan pemerintahan, menetapkan sub domain
terhadap domain yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat
layanan pengelo laan domain dan sub domain pemerintah kota
f. P e l a y a n a n p e n i n g k a t a n k a p a s i t a s a p a r a t u r d a l a m pengelolaan domain,
Portal dan website, menetapkan d a n m e n g u b a h n a m a p e j a b a t d o m a i n ,
menetapkan mengubah nama domain dan sub domain, menetapkan
t a t a k e l o l a n a m a d o m a in, sub domain
g. P e l a y a n a n p e n i n g k a t a n k a p a s i t a s a p a r a t u r d a n sertifikasi teknis teknis
bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK);
h. Pela y anan peningkatan kapasitas masyarakat dalam i m p l e m e n t a s i e -
G o v e r n m e n t d a n s m a r t C i t y d a n promosi pemanfaatan lavanan smart
city di kota.

Pasal 34
Seksi Kemitraan dan Kerjasama mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
pokok Bidang Kehumasaii dan Pengembangan Sumberdaya.

Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 34, Seksi
Kemitraan dan Kerjasama mempunyai fungsi :
a. P e n y i a p a n b a h a n p e r u m u s a n d a n p e l a k s a n a a n kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi s e r t a p e m a n t a u a n , e v a l u a s i , d a n p e l a p o r a n t e r k a i t fungsi
penyelenggaraan Government Chief Information Oft icer ( GCIO) serta,
penyelenggaraan ekosistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) smart
City di Kota;
b. Pelayanan, penetapan regulasi dan kebijakan terpadu implementasi e-
Government Kota;
c. P e l a y a n a n k o o r d in a s i K e r j a s a m a l i n t a s O r g a n i s a s P e r a n g k a t D a e r a h ,
l i n t a s P e m e r i n t a h D a e r a h d a n l i n t a s P e m e r i n t a h P us a t s e r t a n o n
p e m e r i n t a h , Layanan integrasi pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dan e- Government Pemerintah Kota;
d. P e l a y a n a n p e n g e m b a n g a n B u s i n e s s P r o c e s s R e - e n g i n e e r i n g pelayanan
di lingkungan pemerintahan dan non pemerintah (Stakeholder Smart City);
e. Pelayanan Sistem Informasi Smart City;
f. Pelayanan interaktif Pemerintah dan Masyarakat;
g. Pelayanan penyediaan sarana dan sarana pengenclalian Smart City.

Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 36
a. K e l o m p o k j a b a t a n f u n g s i o n a l m e m p u n y a i t u g a s melaksanakan
sebagian tugas Pemerintah Kota sesuai dengan keahlian, kebutuhan dan
kewenangannya;

533
b. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga professional yang
diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
c. Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh tenaga fungsional yang mempunyai kriteria
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
d. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan analisis beban kerja.

Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Teknis ( UPT )
Pasal 37
a. U n i t P e l a k s a n a T e k n i s D i n a s K o m u n i k a s i d a n Informatika dipimpin oleh
Kepala Unit Pelaksana Teknis;
b. Kepala Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada poin b diangkat dan
diberhentikan oleh Walikota;
c. Kepala Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada poin b secara teknis
administrasi bertangggung j a w a b k e p a d a K e p a l a D i n a s d a n s e c a r a t e k n i s
operasional bartanggung jawab kepada Kepala Bidang yang terkait.

BAB IV
TATA KERJA
Pasal 38
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Seksi, UPT dan
Kelompok Jabatan F u n g s i o n a l w a j i b m e n e r a p k a n p r i n s i p k o o r d i n a s i , konsultasi,
komunikasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun
dengan instansi lain.
Pasal 39
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Dinas Komunikasi dan Informatika wajib mengawasi
bawahannya masingmasing, mengordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan serta
petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bila terjadi penyimpangan, maka
mengambil langkah- langkah sesuai dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku.

Pasal 40
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk -petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

B A B V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal , 41
P e r a t u r a n W a l i k o t a i n i m u l a i b e r l a k u p a d a t a n g g a l diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan p e n g u n d a n g a n
P e r a t u r a n W a l i k o t a I n i d e n g a n penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar
Alam.
Ditetapkan di Pagaralam
Pada tanggal, 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI


Diundangkan di Pagar Alam
Pada Tanggal 15 Desember 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 51

534
535
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM
NOMOR : 52 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI,
DAN UKM KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah K o t a


P a g a r A l a m N o m o r 8 T a h u n 2 0 1 6 t e n t a n g Pembentukan
dan. Susuna n Perangkat Daerah Kota Pagar Alam, perlu
menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang Keduclukan,
Susunan Organiasi, Tugas danFungsi serta Tata Kerja Dinas
Perindustrian, Perclagangan, Koperasi dan UKM Kota Pagar Alam.

Mengingat 1. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun1974 tentang Pokokpokok


Kepegawaian (Lembaran Negara RI Nomor 55 T a m b a h a n
L e m b a r a n N e g a r a R I N o m o r 3 0 4 1 ) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
(Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara RI Nom or 3860)
2. U n d a n g -U n d a n g R I N o m o r 5 T a h u b 2 0 1 4 t e n t a n g
Aparatur Sipil Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494).
3. Peraturan Pemerintah 'Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114);
4. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor : 08 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan danSusunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG
KEDUDUKAN, SU SUNAN ORGANISASI, TUGAS D A N
FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS
PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN UKM KOTA PAGAR
ALAM

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan
1. Kota adalah Kota Pagar Alam
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam
3. Walikota adalah Walikota. Pagar Alam
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam
5. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi danUKM yang selanjtunya disingkat
Disperindagkop 8& UKM adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi danUKM Kota
Pagar Alam.
6. K e p a l a D i n a s a d a l a h K e p a l a D i n a s P e r i n d u s t r i a n , Perdagangan, Koperasi dan
UKM Kota Pagar Alam.

536
7. Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Perinclustraian, Perdaganga, Koperasi dan
UKM Kota Pagar Alam.
8. B i d a n g a d a l a h B i d a n g p a d a D i n a s P e r i n d u s t r i a n , Perdagangan, Koperasi
dan UKM Kota Pagar Alam.
9. Subbagian adalah Subbagian pada Sekretariat Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan. UKM Kota Pagar Alam.
10. Seksi adalah Seksi pada Bidang di Lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan,'
Koperasi dan UKM Kota Pagar Alam.
11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan FungsionalDinas, Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pagar Alam.
12. Unit Pelaksana Unit Dinas yang disingkat UPTD adalah unit pelaksana teknis Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pagar Alam.

B A B I I
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Dinas merupakan unsur pelaksana yang menyelengarakan urusan Pemerintahan di
bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM.
2. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Struktur Organisasi Dinas terdiri dari:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi :
1. Subbagian Umum;
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Perindustrian, membawahi:
1. Seksi Kerajinan, Sandang dan Pangan
2. Seksi Industri Logam, Mesin dan Elektronik; dan
3. Seksi Industri Kimia, Tekstil dan Aneka.
d. Bidang Perdagangan, membawahi
1. Seksi Perlindungan Konsumen;
2. Seksi Bina Pasar dan Retribusi; dan
3. Seksi Bina Usaha Perdagangan
e. Bidang Koperasi danUKM, membawahi
1. Seksi Pengembangan Kelembagaan dan Teknologi;
2. Seksi Fasilitasi Pembiayaan Simpan Pinjam; dan
3. Seksi Pengembangan, Pemasaran, dan Promosi Jaringan usaha.
f. Bidang Metrol6gi, membawahi:
1. Seksi Massa dan Timbangan;
2. Seksi Pengujian dan Peneraan; dan
3. Seksi Ukur Panjang dan Volume.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas
i. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas.
j. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas, dandalam pelaksanaan tugasnya secara administratif
dikoordinasikan oleh Sekretaris.
k. Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris.
l. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang.
m. Kelompok Jabatan Fungsional berkedudukan di Bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi
dengan Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan bidang terkait.

537
n. UPTD dipimpin oleh Kepala UPTD berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnnya secaara administratif
berkoordinasi dengan Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan
bidang terkait.
o. Bagan susunan organisasi tersebut pada lampiran Peraturan Walikota ini.

B A B I I I
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
D i n a s
Pasal 4
Dinas Perindagkop, UKM & PP Kota Pager Alam mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan Pemerintahan di Bidang Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM yang menjadi kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang
diberikan kepada Walikota.

Pasal 5
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s s e b a g a i m a n a d i m a k s u d d a l a m Pasal 4, Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan perencanaan bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi danUKM;
b. perumusan kebijakan teknis bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi danUKM;
c. pe laksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM;
d. p e m b i n a a n , k o o r d i n a s i , p e n g e n d a l i a n d a n f a s i l i t a s i pelaksanaan
kegiatan bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi danUKM,,
e. pemberian perizinan danpelayanan umum;
f. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi dinas di bidang kesekretariatan.

Pasal 7
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s s e b a g a i m a n a d i m a k s u d d a l a m Pasal 6, Sekretariat
menyelenggarakan fungsi :
a. p e n y u s u n a n p e r e n c a n a a n p r o g r a m d a n k e g i a t a n p a d a Sekretariat;
b. pengoordinasian penyusunan program dan kegiatan dinas;
c. p e n y e l e n g g a r a a n p e n g e l o l a a n a d m i n i s t r a s i p e r k a n t o r a n , administrasi
keuangan, dan administrasi kepegawaian;
d. pelaksanaan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan danhubungan
masyarakat;
e. pelaksanaan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan dinas;
f. p e l a k s a n a a n k o o r d i n a s i , p e m b i n a a n d a n p e l a p o r a n p e l a k s a n a a n
k e g i a t a n u n i t k e r j a D i n a s P e r i n d u s t r i a n , Perdagangan, Koperasi dan UKM; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai bidang tugas dan
fungsinya.

Pasal 8
Subbagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat di bidang Umum.

Pasal 9
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s s e b a g a i m a n a d i m a k s u d d a l a m Pasal 8, Subbagian
Umum menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kegiatan umum;

538
b. p e l a k s a n a a n urusan umum, keprotokolan, hubungan masyarakat,
penyiapan rapat-rapat dinas dan dokumentasi;
c. pelaksanaan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian,
pengelolaan kearsipan danperpustakaan dinas;
d. penyiapkan bahan pembinaan kepegawaian dan penyiapan pegawai untuk mengikuti
pendidikan/pelatihan;
e. pelaksanaan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional;
f. pengelolaan rumah tangga dinas, perlengkapan, perjalanan Dinas, keamanan
dankebersihan Dinas;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugasnya.

Pasal 10
Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di
bidang Keuangan.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana d imaksud dalam Pasal 10, Subbagian
Keuangan menyelenggarakan fungsi
a. penyusunan rencana kegiatan penyelenggaraan administrasi keuangan dinas;
b. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dinas;
c. pelaksanaan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan anggaran keuangan
dinas;
d. pelaksanaan penyusunan laporan realisasi keuangan, menyusun laporan
keuangan secara berkala dan menyusun laporan keuangan akhir tahun;
e. pelaksanaan pengawasan, evaluasi danpelaporan dalam pengelolaan administrasi
keuangan dinas; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugasnya.

Pasal 12
Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Sekretariat di bidang Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Subbagian
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi
a. p e n y u s u n a n r e n c a n a k e rja D i n a s dan m e n g u m p u l k a n , menyusun data
statistik;
b. penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran pembiayaan Dinas;
c. penyusunan rencana kesejahteraan pegawai dilingkungan dinas;
d. pelaksanaan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana di
lingkungan dinas;
e. pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan dinas; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugasnya.

Bagian Ketiga
Bidang Perindustrian
Pasal 14
Bidang Perindustrian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM di Bidang Perindustrian.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 14, Bidang Perindustrian
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program dan kegiatan bidang perindustrian;
b. perumusan kebijakan teknis dalam pengembangan industri dasar dan menengah, industri
kecil dan kerajinan, teknologi industri, sarana/prasarana industri danpengawasan bidang
perindustrian;
c. penyusunan pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan di bidang pengembangan
industri dasar dan menengah, i n d u s t r i k e c i l d a n k e r a j i n a n , t e k n o l o g i
i n d u s t r i , s a rana/prasarana industri dan pengawasan bidang perindustrian;

539
d. pelaksanaan pengembangan industri dasar dan menengah, industri kecil dan kerajinan,
teknologi industri, sarana/prasarana industri dan pengawasan bidang perindustrian;
e. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan bidang pengembang industri dasar dan
menengah, industri kecil dan kerajinan, teknologi industri, sarana/prasarana industri dan
pengawasan bidang perindustrian
f. pelaksanaan usaha promosi, pendaftaran dan perizinan perindustrian;
g. pengendalian, evaluasi danpelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang pengembangan
industri dasar dan menengah, industri kecil dan kerajinan, danpengawasan
bidang perindustrian; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 16
Seksi Kerajinan Sandang dan Pangan mempunyai Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Perindustrian di bidang Kerajinan Sandang dan Pangan.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam P a s a l 1 6 , S e k s i
K e r a j i n a n S a n d a n g d a n P a n g a n menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja di bidang Kerajinan Sandang dan Pangan;
b. pelaksanaan penyusunan rencana jangka panjang, rencana p e m b a n g u n a n j a n g k a
m e n e n g a h d a n r e n c a n a k e r j a pengembangan Kerajinan Sandang dan Pangan;
c. penyiapan bahan/rekomendasi izin usaha Kerajinan Sandang dan Pangan;
d. pelaksanaan koordinasi dalam pemberian fasilitas usaha dalam rangka pengembangan
Kerajinan Sandang dan Pangan;
e. pemberian perlindungan kepastian berusaha terhadap usaha Kerajinan Sandang dan
Pangan;
f. pelaksanaan pengembangan dan penerapan teknologi di bidang Kerajinan Sandang dan
Pangan;
g. pelaksanaan fasilitasi kerjasama pengembangan Kerajinan Sandang dan Pangan melalui
pola kemitraan usaha di Kota;
h. pelaksanaan pembinaan terhadap asosiasi Kerajinan Sandang dan Pangan tingkat Kota;
i. pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengembangan
Kerajinan Sandang dan Pangan; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugasnya.

Pasal 18
Seksi Industri Logam Mesin dan Elektronika mempunyai Tugas melaksanakan sebagian tugas
Bidang Perindustrian di bidang Industri Logam dan Elektronika.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 0 , S e k s i I n d u s t r i
L o g a m M e s i n d a n E l e k t r o n i k a menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja di bidang Industri logam dan Elektronika;
b. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis Industri Logam dan Elektronika;
c. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam pengembangan Industri
Logam dan Elektronika;
d. penyiapan bahan dan memberikan layanan informasi kepada investor dan calon investor
mengenai daftar negatif investasi;
e. penyiapan bahan dalam penerimaan permohonan izin industri danpenclaftaran industri
kecil dalam pendirian proyek barn, perluasan relokasi;
f. penyiapan bahan dan melaksanakan pemeriksaan izin industri sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
g. pemberian peringatan kepada industri yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku;
h. pelaksanaan pengawasan, evaluasi danpelaporan pelaksanaan pembangunan Industri
logam dan Elektronika; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya

Pasal 20
Seksi Industri Kimia Tekstil dan Aneka mempunyai Tugas Pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang Perinclustrian di bing Industri Kimia Tekstil dan Aneka.

540
Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Seksi Industri Kimia
Tekstil dan Aneka menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja di bidang pengembangan Industri Kimia dan Bahan
Bangunan;
b. pelaksanaan penyusunan rencana jangka panjang, rencana p e m b a n g u n a n j a n g k a
m e n e n g a h d a n r e n c a n a k e r j a pengembangan Industri Kimia dan Bahan
Bangunan;
c. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dalam promosi produk Industri Kimia dan Bahan
Bangunan di Kota;
d. penyiapan bahan/rekomendasi izin usaha Industri Kimia dan Bahan Bangunan;
e. pelaksanaan fasilitasi kerjasama pengembangan Industri Kimia danBahan
Bangunan melalui pola kemitraan usaha di Kota;
f. pemberian perlindungan kepastian berusaha terhadap usaha Industri Kimia dan Bahan
Bangunan;
g. pelaksanaan pengembangan dan penerapan teknologi di bidang Industri Kimia
dan Bahan Bangunan;
h. pelaksanaan pembinaan, pendidikan dan pelatihan peningkatan SDM Industri
Kimia dan Bahan Bangunan;
i. pemberian pelayanan masyarakat yang membutuhkan data Industri besar dan
menengah;
j. pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengembangan
Industri Kimia danBahan Bangunan; dan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugasnya.

Bagian Keempat
Bidang Perdagangan
Pasal 22
Bidang Perdagangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian Tugas Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM di Bidang Perdagangan.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bidang
Perdagangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program dan kegiatan bidang Pembinaan Usaha Perdagangan;
b. pelaksanaan Penyaluran, Perlindungan Konsumen;
c. pelaksanaan usaha pembinaan perclagangan dan perizinan serta pendaftaran;
d. p e m a n t a u a n t e r h a d a p p e l a k s a n a a n p e n y e d i a a n d a n penyaluran barang dan
jasa;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 24
Seksi Perlindungan Konsumen mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang Perdagangan di Bidang Perlindungan Konsumen.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Seksi
Perlindungan Konsumen menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja di bidang perlindungan konsumen;
b. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perlindungan konsumen;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi peningkatan hubungan kerja dengan
lembaga perlindungan konsumen;
d. pelaksanaan sosialisasi, informasi dan publikasi tentang perlindungan konsumen;
e. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam penyelenggaraan
perlindungan konsumen;
f. pemberian pelayanan dan penanganan penyelesaian sengketa konsumen;
g. pelaksanaan evaluasi implementasi penyelenggaraan perlindungan konsumen;
h. pelaksanaan koordinasi dan pengawasan terhadap barang beredar dan jasa;
i. pelaksanaan pembinaan danpemberdayaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil dalam hal
perlindungan konsumen dan wajib daftar perusahaan;
j. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan perlindungan konsumen; dan

541
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugasnya.

Pasal 26
Seksi Bina Pasar dan Retribusi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang Perdagangan di bidang Bina Pasar dan Retribusi.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Seksi
Perlindungan Konsumen menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan program kerja Seksi Bina Usaha dan Sarana Perdagangan;
b. pelaksanaan pengolahan dan analisis data usaha dan sarana perdagangan;
c. pelaksanaan penyusunan bahan fasilitasi, pembinaan pengawasan,
pengendalian serta pengembangan usaha' dan sarana perdagangan;
d. pelaksanaan fasilitasi, pembinaan, pengawasan, pengendalian serta pengembangan
usaha / lembaga niaga dan sarana perdagangan baik Nasional Maupun Internasional;
e. pelaksanaan kegiatan fasilitasi pelayanan saran pertimbangan teknis perijinan usaha
perdagangan;
f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi sarana perdagangan dan persetujuan
penyelenggaraan sarana penunjang perdagangan skala nasional;
g. p e l a k s a n a a n f a s i l i t a s i , p e m b i n a a n d a n p e n g a w a s a n , monitoring dan evaluasi
kegiatan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri
h. pelaksanaan fasilitasi dan pelaporan sistem informasi perdagangan dan
penyusunan potensi usaha di sektor perdagangan;
i. pelaksanaan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pengambilan kebijakan;
j. pelaksanaan penyusunan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Bina Usaha dan
Sarana Perdagangan;
k. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait;
l. pelaporan seluruh pelaksanaan tugas kepada atasan;
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai bidang tugas dan
fungsinya.

Pasal 28
Seksi Bina Usaha Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang
Perdagangan di bidang Bina Usaha Perdagangan.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Seksi
Perlindungan Konsumen menyelenggara kan fungsi :
a. penyusunan program Seksi Bina Pasar dan retribusi;
b. pelaksanaan perencanaan dan bimbingan usaha perdagangan danretribusi;
c. pelaksanaan pengendalian barang/jasa daninformasi harga danretribusi;
d. pelaksanaan pengendalian ketersediaan barang dandistribusi danretribusi;
e. pelaksanaan fasilitasi kerawanan harga/barang danretribusi;
f. Pemantauan, pengawasan dan evaluasi usaha perdagangan pasar danretribusi;
g. pelaksanaan koordinasi, pengembangan danpenataan pasar dan retribusi;
h. pemberian Fasilitasi rekomendas i perijinan pasar dan retribusi;
i. pemberian Fasilitasi promosi dagang danretribusi;
j. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan di bidang tugasnya.
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai bidang tugas dan
fungsinya.

Bagian Kelima
Bidang Koperasi dan UKM
Pasal 30
B i d a n g K o p e r a s i d a n U K M m e m p u n y a i t u g a s p o k o k melaksanakan sebagian
tugas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi danUKM di Bidang Koperasi dan UKM.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Bidang Koperasi
dan UKM menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program dan kegiatan bidang Koperasi dan UKM;

542
b. perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Koperasi dan UKM
c. pelaksanaan fasilitasi pengembangan jaringan usaha koperasi dan UKM;
d. pelaksanaan kegiatan pengembangan jaringan usaha kewirausahaan;
e. pelaksanaan perizinan koperasi dan UKM;
f. pelaksanaan pembinaan pengendalian dan penyuluhan di Bidang Koperasi dan
UKM;
g. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Koperasi danUKM; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai bidang tugas dan
fungsinya.

Pasal 32
Seksi Fasilitas, Pembiayaan dan Simpan Pinjam mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Koperasi dan UKM di bidang Fasilitas, Pembiayaan dan Simpan Pinjam.

Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Seksi Fasilitas,
Pembiayaan dan Simpan Pinjam menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja di bidang Pembiayaan dan Simpan pinjam, Koperasi
danUKM;
b. pelaksanaan bimbingan teknis pengembangan pembiayaan simpan pinjam koperasi
danUKM;
c. pelaksanaan pengendalian, pemantauan danpengawasan di bidang pembiayaan simpan
pinjam, Koperasi dan UKM;
d. pelaksanaan Analisis Iklim Usaha dan Peningkatan kerjasama dengan dunia
usaha di Bidang Pembiayaan, Simpan Pinjam, Koperasi dan UKM;
e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kegiatan Koperasi Simpan pinjam
atau Unit Simpan Pinjam;
f. pelaksanaan fasilitasi pendirian koperasi simpan pinjam (KSP) atau unit simpan
pinjam (USP);
g. pelaksanaan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam (KSP) atau Unit Simpan
Pinjam (USP);
h. pelaksanaan studi kelayakan koperasi, UKM yang akan menclapatkan bantuan;
i. pelaksanaan fasilitasi kemitraan UKM dengan perusahaan lain atau sesama UKM;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugasnya.

Pasal 34
Seksi Pengembangan Kelembagaan dan Teknologi mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Koperasi dan UKM di bidang Pengembangan Kelembagaan danTeknologi.

Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Seksi
Pengembangan Kelembagaan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja di bidang Pengembangan Kelembagaan dan
Teknologi;
b. pelaksanaan bimbingan teknis pengembangan sarana usaha produksi di Bidang
Kelembagaan Koperasi danUKM;
c. penyusunan petunjuk teknis pembinaan dan pengesahan pedoman kegiatan di bidang
Kelembagaan, Kopersi dan UKM;
d. pelaksanaan pengawasan, pengendalian danmemantau di Bidang Kelembagaan,
Koperasi dan UKM-,
e. pelaksanaan fasilitasi peningkatan sumber daya Koperasi dan UKM;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan, sesuai dengan tugasnya.

Pasal 36
Seksi Pengembangan, Pemasaran dan Promosi Jaringan Usaha mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Koperasi dan UKM di bidang Pengembangan, Pemasaran
dan Promosi Jaringan Usaha.

Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Seksi
Pengembangan, Pemasaran dan Promosi Jaringan Usaha menyelenggarakan fungsi :

543
a. penyusunan rencana kerja di bidang Pengembangan, Pemasaran dan Promosi
Jaringan Usaha;
b. penghimpunan dan pengelolaan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan
pengembangan pemasaran dan promosi Jaringan usaha;
c. pelaksanaan inventarisasi kegiatan koperasi dan UKM di Bidang usaha
pertanian, perkebunan, hortikultura, perikanan, industri, perdagangan dan
aneka jasa;;
d. pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan diklat kewirausahaan;
e. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
f. pelaksanaan penilaian kepada staf bedasarkan hasil kerja yang dicapai bahan
peningkatan karier;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan, sesuai dengan tugasnya.

Bagian Keenam
Bidang Metrologi
Pasal 38
Bidang Metrologi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas
Perinclustrian, Perdagangan, Koperasi danUKM di Bidang Metrologi.

Pasal 39
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Bidang Metrologi
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Seksi Massa danTimbangan sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan;
b. pemberian bimbingan teknis kepada reparatir untuk ukuran massa dan timbangan
c. penyiapan bahan evaluasi danpelaporan pada Seksi Massa danTimbangan
d. pelaksanaan Koordinasi, fasilitasi teknis tera, tera ulang, pengujian, kalibrasi
e. penyusunan rencana kerja ukur, arus panjang danvolume sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan;
f. pemberian bimbingan teknis kepada reparatir untuk ukuran massa dantimbangan
g. penyusunan rencana kerja Seksi Pengujian danPeneraan sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan;
h. penyusunan standar danprosedur pengujian dan peneraan
i. p e n y u s u n a n r e n c a n a k e b u t u h a n , p e m e l i h a r a a n , d a n perawatan teknis
pengujian dan peneraan
j. pelaksanaan tera dantera ulang UTTP
k. pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian alat ukur tera
l. pelaksanaan monitoring UTTP dan pemakaiannya
m. pelaksanaan bimbingan kepada pengusaha dan reparatir UTTP; dan
n. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 40
Seksi Massa dan Timbangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang Metrologi di bidang Massa dan Timbangan.

Pasal 41
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Seksi Massa dan
Timbangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Seksi Massa dan Timbangan sebagai acuan
pelaksanaan kegiatan;
b. pemberian bimbingan teknis kepada reparatir untuk ukuran massa dan timbangan
c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pada Seksi Massa dan Timbangan
d. pelaksanaan Koordinasi, fasilitasi teknis tera, tera ulang, pengujian, kalibrasi
e. p e m b a g i a n t u g a s k e p a d a b a w a h a n d a n m e n g i k u t i perkembangannya
dengan cara memberi disposisi dan memantau agar penyelesaiannya tepat waktu;
f. pelaksanaan pengawasan dan memotivasi bawahan dalam melaksanakan tugas
dengan cara memberikan bimbingan dan petunjuk agar diperoleh hasil kerja yang
optimal
g. penyiapan bahan dan memberi bimbingan, pengarahan mengenai tata cara
penggunaan alat -alat massa dan timbangan beserta perlengkapannya secara
benar dan baik kepada pemilik/pemakai massa dan timbangan;

544
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugas danfungsinya.

Pasal 42
S e k s i P e n g u j i a n d a n P e n e r a a n m e m p u n y a i t u g a s p o k o k melaksanakan
sebagian tugas Bidang Metrologi di bidang Pengujian dan Peneraan.
penyusunan rencana kebutuhan, pemeliharaan, danperawatan teknis pengujian dan
peneraan
a. pelaksanaan tera dan tera ulang UTTP
b. pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian alai ukur tera
c. pelaksanaan monitoring UTTP dan pemakaiannya
d. pelaksanaan bimbingan kepada pengusaha dan reparatir UTTP
e. p e m b a g i a n t u g a s k e p a d a b a w a h a n d a n m e n g i k u t i perkembangannya
dengan cara memberi disposisi dan memantau agar penyelesaiannya tepat waktu;
f. pengawasan dan memotivasi bawahan dalam melaksanakan tugas dengan cara
memberikan bimbingan dan petunjuk agar diperoleh hasil kerja yang optimal; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 43
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam P a s a l 4 2 , S e k s i
U k u r A r u s d a n P a n j a n g V o l u m e menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja ukur, arus panjang dan volume sebagai acuan pela ksanaan
kegiatan;
b. pembagian tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangannya dengan cara
memberi disposisi dan memantau agar penyelesaiannya tepat waktu;
c. Pelaksanaan pengawasan dan memotivasi bawahan dalam melaksanakan tugas
dengan cara memberikan bimbingan dan petunjuk agar diperoleh hasil kerja yang
optimal;
d. penyiapan bahan dan pemberian bimbingan, pengarahan mengenai tata cara
penggunaan alat Ukuran Arus Panjang dan Volume secara benar dan baik kepada
pemilik/pemakai alat Ukuran Arus Panjang dan Volume;
e. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan tera, tera ulang alat Ukuran Arus Panjang dan
Volume sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
f. pelaporan pelaksanaan tugas baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan
masukan kepada pimpinan; dan
g. pelaksanaan tugas la in yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 44
Seksi Ukur Arus dan Panjang Volume mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Metrologi di bidang Ukur Arus dan Panjang Volume.

Pasal 45
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Seksi Pengujian
dan Peneraan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Seksi Pengujian dan Peneraan pelaksanaan acuan
pelaksanaan kegiatan;
b. penyusunan rencana kebutuhan, pemeliharaan, dan perawatan teknis pengujia n dan
peneraan
c. pelaksanaan tera dan tera ulang UTTP
d. pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian alat ukur tera
e. pelaksanaan monitoring UTTP dan pemakaiannya
f. pelaksanaan bimbingan kepada pengusaha dan reparatir UTTP
g. pembagian tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangannya dengan cara
memberi disposisi dan memantau agar penyelesaiannya tepat waktu;
h. pengawasan dan memotivasi bawahan dalam melaksanakan tugas dengan cara
memberikan bimbingan dan petunjuk agar diperoleh hasil kerja yang optimal; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

545
Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 46
a. K e l o m p o k J a b a t a n F u n g s i o n a l m e m p u n y a i t u g a s melaksanakan sebagian
tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
b. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
c. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang
ditunjuk.
d. J u m l a h t e n a g a f u n g s i o n a l d i t e n t u k a n b e r d a s a r k a n kebutuhan danbeban
kerja.
e. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Bagian Kedelapan
Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pasal 47
Untuk melaksanakan kegiatan teknis Operasional dan/ atau kegiatan penunjang pada din gs,
dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);

Pasal 48
Pembentukan UPTD sebagaimana dimaksud pada pasal 47 diatur dan ditetapkan dengan
peraturan Walikota.

B A B I V
TATA KERJA
Pasal 49
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretariat, bidang, sub bagian,
seksi, UPTD dan sekelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar
dinas/instansi lainnya.

Pasal 50
Setiap pimpinan Unit dan Satuan Unit pada Dinas Perindagkop, UKM &, PP Kota Pagar Alam
wajib mengawasi bawahannya masing-masing, mengkoordinasikan bawahannya dan
m e m b e r i k a n b i m b i n g a n s e r t a p e t u n j u k - p e t u n j u k b a g i pelaksanaan tugas
bawahannya, bila terjadi penyimpangan akan mengambil langkah- langkah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 51
Setiap pimpinann Unit dan Satuan Unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan
secara berjenjang.
B A B V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 52
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor
19 Tahun 2009 yang mengatur u r a i a n t u g a s . p o k o k d a n f u n g s i D i n a s
P e r i n d u s t r i a n , Perdagangan, Koperasi, UKM dan Pengelolaan Pasar Kota Pagar Alam
dinyatakan tidak berlaku lagi.

546
Pasal 53
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
A g a r s e t i a p o r a n g m e n g e t a h u i n y a , m e m e r i n t a h k a n pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagar Alam


Pada tanggal, 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desember 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN
BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 52

547
548
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM
NOMOR 53 TAHUN 2016

T E N T A N G

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA DIN AS PERTANIAN
K O TA P A G A R A L A M

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : b a h w a u n t u k m e m e n u h i k e t e n t u a n P e r a t u r a n Daerah
Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat D a e r a h K o t a P a g a r A l a m , p e r l u
m e n e t a p k a n Peraturan Walikota Pagar Alam tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Pertanian Kota Pagar Alam.

Mengingat : 1. U n d a n g - u n d a n g N o m o r 8 T a h u n 2 0 0 1 T e n t a n g
Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Tahun 2001
Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4115);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara R e p u b l i k I n d o n e s i a
T a h u n 2 0 1 4 N o m o r 2 2 4 , Tambahan I-embaran. Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun
2 0 1 5 t e n t a n g P e r u b a h a n K e d u a A t a s U n d a n gundang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2 0 1 5 N o m o r 5 8 , T a m b a h a n
L e m b a r a n N e g a r a Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun , 2016
tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114)
5. P e r a t u r a n Menteri Pertanian Nomor
43/PERMENTAN/OT.010/8/2016 tentang Pedoman N o m e n k l a t u r ,
T u g a s d a n F u n g s i D i n a s U r u s a n Pangan Daerah Propinsi dan
Kabu paten/ Kota.
6. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
P a g a r A l a m ( L e m b a r a n D a e r a h K o t a Pagar Alam Tahun 2016
nomor 8.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG
K E D U D U K A N , S U S U N A N O R G A N I S A S I , T U G A S D A N FUNGSI
SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA PAGAR ALAM

B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

549
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam;
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam;
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota. Pagar Alam;
5. Dinas adalah Dinas Pertanian Kota Pagar Alam;
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian Kota Pagar Alam;
7. Sekretariat adalah Sekretariat Pada Dinas Pertanian Kota Pagar Alam;
8. Bidang adalah Bidang Pada. Dinas Pertanian Kota Pagar Alam;
9. Subbagian adalah Subbagian Pada Dinas Pertanian Kota Pagar Alam;
10. Seksi adalah Seksi Pada Dinas Pertanian Kota Pagar Alam;
11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Aparatur Sipil Negara
d a l a m r a n g k a m e n j a l a n k a n T u g a s P o k o k d a n F u n g s i keahlian dan
atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi;
12. U n i t P e l a k s a n a T e k n i s D i n a s y a n g s e l a n j u t n y a d i s i n g k a t U P T D
a d a l a h u n s u r p e l a k s a n a d i lingkungan Dinas Pertanian yang
melaksanakan t u g a s t e k n i s k h u s u s o p e r a s i o n a l y a n g s e c a r a langsung
berhubungan dengan masyarakat;
13. P e r t a n i a n y a n g m e n c a k u p t a n a m a n p a n g a n , h o r t i k u l t u r a ,
perkebunan dan peternakan yang selanjutnya disebut pertanian
a d a l a h s e l u r u h kegiatan yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agro industri,
pemasaran dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agro
ekosistem yang sesuai danberkelanjutan, dengan bantuan t.eknologi, m o d a l ,
t e n a g a k e r j a , da n m a n a j e m e n U n t u k mendapatkan manfaat
s e b e s a r - b e s a r n y a b a g i kesejahteraan masyarakat; dan
14. Kesehatan masyarakat veteriner adalah segala usaha komunitas yang memengaruhi
dan dipengaruhi oleh seni dan ilmu kedokteran heNAT a.n (veteriner) dalam
r a n g k a p e n c e g a h a n p e n y a k i t , p e r l i n d u r i g a n kehidupan dan peningkatan
kesejahteraan manusia.

B A B I I
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Dinas Pertanian adalah unsur pelaksana yang menyelenggara kan urusan
pemerintahan di bidang pertanian;
2. Dinas Pertanian dipimpin oleh kepala dinas yang b e r k e d u d u k a n d i
b a w a h d a n b e r ta n g g u n g j a w a b kepada walikota melalui sekretaris daerah.

B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Dinas Pertanian, terdin atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi:
1. Subbag Perencanaan, Evaluasi danPelaporan;
2. Subbag Keuangan danAset;
3. Subbag Umum dan Kepegawaian,'
c. Bidang Sarana, Prasarana, Pengolahan dan Pemasaran Pertanian, membawahi:
1. Seksi Lahan dan Irigasi;
2. Seksi Pupuk, Pestisida danAlat Mesin Pertanian;
3. Seksi Pembiayaan, Pengolahan dan Pemasaran;
d. Bidang Produksi Tanaman Pangan, membawahi:
1. Seksi Serealia;
2. Seksi Palawija;
3. S e k s i P e r b e n i h a n d a n P e r l i n d u n g a n T a n a m a n Pangan;
e. Bidang Produksi Hortikultura, membawahi:
1. Seksi Sayuran dan Bio Farmaka;
2. Seksi Aneka Buah dan Tanaman Hias;
3. S e k s i P e r b e n i h a n d a n P e r l i n d u n g a n T a n a m a n Hortikultura
f. Bidang Produksi Tanaman Perkebunan, membawahi:
1. Seksi Tanaman Semusim;

550
2. Seksi Tanaman Tahunan;
3. S e k s i P e r b e n i h a n d a n P e r l i n d u n g a n T a n a m a n Perkebunan;
g. Bidang Peternakan, membawahi:
1. Seksi Perbibitan dan Produksi Peternakan;
2. Seksi Kesehatan Hewan;
3. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Bina Usaha;
h. Bidang Penyuluhan, membawahi:
1. Seksi Kelembagaan;
2. Seksi Ketenagaan;
3. Seksi Metode dan Informasi;
i. UPTD;
j. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu;
k. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas;
l. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada. Kepala Dinas, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara
administrative mengordinasi dengan sekretaris;
m. S u b b a g i a n d i p i m p i n o l e h K e p a l a s u b b a g i a n berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris;
n. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang;
o. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif
m e n g o r d i n a s i d e n g a n s e k r e t a r i s d a n s e c a r a operasional
mengordinasi dengan Bidang terkait;
p. UPTD dipimpin oleh kepala UPTD berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif
m e n g o r d i n a s i d e n g a n s e k r e t a r i s d a n s e c a r a operasional
mengordinasi dengan Bidang terkait;
q. Bagan susunan organisasi Dinas tersebut pada lampiran Peraturan
Walikota ini.

B A B I V
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Pertama
Dinas
Pasal 4
Dinas mempunyai tugas pokok rnelaksanakan urusan p e m e r i n t a h a n d i b i d a n g p e r t a n i a n
yang menjadi kewenangan kota, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada walikota.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, Dinas mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang sarana prasarana, Pengolahan dan Pemasaran, tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan serta penyuluhan pertanian;
b. Penyusunan program penyuluhan pertanian;
c. Pengembangan prasarana pertanian;
d. Pengawasan mutu, peredaran dan pengendalian penyediaan pupuk, pestisida,
benih tanaman, benih/bibit ternak dan hijauan pakan ternak;
e. Pengawasan mutu, peredaran dan pengendalian Alat dan Mesin Pertanian;
f. Pembinaan produksi di bidang pertanian;
g. Pengendalian dan penanggulangan harna penyakit tanaman dan penyakit hewan;
h. Pengendalian dan penanggulangan bencana alam;
i. Pembinaan pengolahan dan pemasaran basil pertanian;
j. Pelaksanaan penyuluhan pertanian;
k. Pemberian izin usaha/rekomendasi teknis pertanian;
l. Pemantauan dan evaluasi di bidang pertanian;
m. Pelaksanaan administrasi Dinas Pertanian;
n. Pengawasan penggunaan sarana pertanian;
o. Pengelolaan Sumber Daya Genetik hewan dalam kota;
p. Pengawasan mutu dan peredaran benih/bibit ternak dan tanaman pakan ternak
serta pakan dalam daerah;

551
q. Pengawasan obat hewan di tingkat pengecer;
r. Pengendalian penyediaan dan peredaran benih/bibit ternak, hijauan pakan ternak dalam
kota;
s. Penyediaan benih/bibit ternak dan hijauan pakan ternak yang sumbernya dalam
satu daerah provinsi lain;
t. t. Pengembangan Prasarana pertanian;
u. Pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian kota;
v. Penjamin kesehatan hewan, penutupan danpembukaan daerah wabah penyakit
hewan menular dalam kota;
w. Pengawasan pemasukan hewan dan produk hewan ke kota serta pengeluaran hewan
dan produk hewan dari kota;
x. Pengelolaan wilayah sumber bibitternak dan rumpun/galur ternak dalam daerah;
y. Pengembangan lahan pengembalaan umum; dan
z. P e l a k s a n a a n f u n g s i l a i n y a n g d i b e r i k a n o l e h Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

B a g i a n K e d u a
Sekretariat
Pasal 6
Sekretaria t mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pokok dan fungsi Dinas di bidang kesekretariatan.

Pasal 7
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud dalam pasal 6, sekretariat
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan Penyusunan program, evaluasi, dan pelaporan;
b. Pelaksanaan penyusunan anggaran dan kegiatan;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan ketatausahaan;
e. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
f. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
g. Pengelolaan urusan rumah tangga kantor;
h. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugastugas Bidang;
i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan testa laksana; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya

Pasal 8
S u b b a g i a n P e r e n c a n a a n E v a l u a s i d a n p e l a p o r a n mempunyai tugas pokok
melaksanakan scbagian tugas s e k r e t a r i a t d i b i d a n g p e r e n c a n a a n , e v a l u a s i
d a n pelaporan.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 8,
S u b b a g i a n P e r e n c a n a a n , evaluasi dan pelaporan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan Subbagian;
b. P e n g h i m p u n / P e n y i a p a n d a t a / b a h a n d a l a i i i rangka penyusunan Program
dan Kegiatan;
c. Monitoring dan evaluasi program;
d. Penghimpun bahan dan penyusunan laporan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain. yang diberikan olch atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 10
Subbagian Keuangan dan Aset mempunyai togas pokok m e l a k s a n a k a n penyiapan
u r u s a n k e u a n g a n d a n pengelolaan barang milik negara.

Pasal 11
U n t u k m e l a ks a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud pada pasal 10,
Subbagian Keuangan dan asset mempunyai fungsi :
a. P e n y u s u n a n r c n c a n a d a n a n g g a r a n S u b b a g i a n Keuangan dan Aset;

552
b. P e n g e l o l a a n u r u s a n a k u n t a n s i , d a n v e r i f i k a s i keuangan;
c. P e n g e l o l a a n u r u s a n p e r b e n d a h a a n , p e n g e l o l a a n pcnerimaan negara
bukan pajak, pcngu' lian dan penerbitan Surat perintah membayar-
d. Pengelolaan urusan gaji pegawai;
e. Pengelolaan administrasi keuangan;
f. Penyiapan pertanggungjawaban dan pengelolaan dokumen keuangan;
g. Penyusunan laporan keuangan;
h. Penyiapan bahan pemantauan tidak lanjut laporan h a s i l p e n g a w a s a n d a n
p e n y e l e s a i a n t u n t u t a n perbendaharaan dan ganti rugi;
i. P e n y u s u n a n R e n c a n a K e b u t u h a n B a r a n g U n i t (RKBU) dan Rencana
Pemeliharaan Barang Unit (RPB U) ;
j. Penyiapan bahan penatausahaa n dan inventaris asi barang;
k. P e n y i a p a n bahan administrasi perigadaan, penyaluran,
perigh.a.pusan dan pemindah tanganan barang milik Negara;
l. Penyiapan penyusunan laporan dan administrasi
penggunaan peralatan dan perlengkapan kantor;
m. P e n y u s u n a n l a p o r a n d a n p e n d o k u m e n t a s i a n kegiatan Subbagian Keuangan
danAset; dan
n. P e l a k s a n a a n t u g a s l a i n y a n g d i b e r i k a n o l e h Sekretaris Dinas sesuai
dengan tugasnya.

Pasal 12
Subbagian Umum dan Kepegawaian rnempuriyai tugas p o k o k m e l a k s a n a k a n
s e b a g i a n t u g a s s e k r e t a r i a t d i bidang Umum dan Kepegawaian.

Pasal 13
U n . t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a d im a k s u d p a d a p a s a l
1 2 , S u b b a g i a n U m u m d a n Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan sub bagian;
b. Pengelolaan dan pelayanan administrasi Umum dan ketatausahaan.;
c. Pengelolaan dan Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, danperalatan kantor;
d. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas - tugas bidang;
f. Penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan sarana dan prasarana pendistribusian,
inventarisasi barang kantor; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagjan Ketiga
Bidang Sarana, Prasarana, Pengolahan dan Pemasaran
Pertanian
Pasal 14
Bidang Sarana, Prasarana, Pengolahan dan Pemasaran Pertania n mempunyai
tugas pokok mernba ntu Kepala Dinas Mcnyelenggarakan sebagian tugas pokok
dinas bidang Sarana, Prasarana, Pengolahan dan Pemasaran Pertanian.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 14, Bidang Sarana, Prasarana,
Pengolahan dan Pemasaran Pertanian mempunyai fungsi:
a. penyusunan kebijakan di bidang Sarana, Prasarana, Pengolahan dan Pemasaran
pertanian;
b. penyediaan. dukungan infrastruktur pertanian;
c. Pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian kota;
d. Penerbitan izin usaha pertanian yang kegiatan usahanya dalam kota-,
e. pengembangan potensi dan pengelolaan lahan dan irigasi pertanian;
f. penyediaan, pengawasan, dan bimbingan penggunaan pupuk, pestisida, serta alat dan
mesin pertanian;
g. pemberian bimbingan pembiayaan pertanian;
h. pemberian bimbingan pengolahan dan pemasaran pertanian;
i. p e m a n t a u a n d a n e v a l u a s i d i B i d a n g S a r a n a , Prasarana, Pengolahan dan
Pemasaran; dan

553
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 16
Seksi Lahan dan Irigasi, mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang di bidang lahan dan irigasi.

Pasal 17
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud dalam pasal 16,
Seksi lahan dan irigasi mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Lahan dan Irigasi;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan, di bidang pengembangan lahan dan irigasi
pertanian;
c. Penyiapan bahan penyediaan lahan, jalan usaha tani, dan jaringan irigasi tersier;
d. Penyusunan peta pengembangan, rehabilitasi, konservasi, otimalisasi dan
pengendalian lahan pertanian;
e. Penyiapan bahan pengembangan tata ruang dan tata guna lahan pertanian;
f. Penyiapan bahan bimbingan pemberdayaan kelembagaan pemakai air;
g. Penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Lahan dan Irigasi; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

Pasal 18
Seksi Pupuk, Pestisida, Mat dan Mesin Pertanian mempunyai tugas pokok membantu
kepala bidang dalam menyelenggarakan sebag ian tugas pokok Bidang di bidang pupuk,
pestisida, alat dan mesin pertanian.

Pasal 19
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud dalam pasal 18,
Seksi Pupuk, Pestisida, Alat dan Mesin Pertanian mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana dananggaran Seksi Pupuk, Pestisida, Alat
Dan Mesin Pertanian;
b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang pupuk, pestisida, alat
danmesin pertanian;
c. p e n y e d i a a n p u p u k , p e s t i s i d a , a l a t d a n m e s i n pertanian;
d. pengawasan peredaran da.n pendaftaran pupuk dan pestisida;
e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi alat danmesin pertanian;
f. Penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi pupuk, pestisida, alat
dan mesin pertanian; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan.
tugasnya.

Pasal 20
S e k s i P e m b i a y a a n , P e n g o l a h a n d a n P e m a s a r a n mempunyai tugas pokok
membantu kepala bidang dalam m e n y e l e n g g a r a k a n s e b a g i a n t u g a s p o k o k B i d a n g
di bidang pembiayaan, pengolahan danpemasaran.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana d i m a k s ud d a l a m p a s a l
2 0 , S e k s i P e m b i a y a a n , Pengolahan danPemasaran mempunyai fungsi:
a. P e n y i a p a n bahan penyusunan rencana d a na n g g a r a n Seksi
P e m b i a y a a n , P e n g o l a h a n d a n Pemasaran;
b. P e n y i a p a n b a h a n p e n y u s u n a n k e b i j a k a n d a n pemberian bimbingan
teknis di bidang pembiayaan pertanian;
c. Pendampingan dansupervise di bidang pembiayaan pertanian;
d. P e n y i a p a n b a h a n b i m b i n g a n d a n p e n g e m b a n g a n u n i t
p e n g o l a h a n b a s i l d i b i d a n g tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
dan peternakan;
e. Penyiapan bahan kebutuhan alat pengolahan basil d i b i d a n g t a n a m a n
p a n g a n , h o r t i k u l t u r a , perkebunan dan peternakan;

554
f. Penyiapan bahan penerapan Cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB)
danpemberian surest keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) di
bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan pangan peternakan;
g. Pelayanan cdan pengembangan informasi pasar di bidang tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan;
h. P e l a k s a n a a n f a s i l i t a s i p r o m o s i p r o d u k d i b i d a n g tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan;
i. P e n y i a p a n b a h a n p e m b e r i a n b i m b i n g a n t e k n i s pengolahan dan pemasaran
hasil di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan data peternakan;
j. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemasaran
hasil di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan-,
k. P e n y u s u n a n laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi
P e m b i a y a a n , P e n g o l a h a n d a n Pemasaran; dan
l. P e l a k s a n a a n t u g a s l a i n y a n g d i b e r i k a n o l e h Kepala Bidang sesuai dengan
tugasnya.

Bagian Keempat
Bidang Produksi Tanaman Pangan
Pasal 22
Bidang Produksi Tanaman Pangan mempunyai tugas Melaksanakan penyusunan,
pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan
danevaluasi di bidang tanaman pangan.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 17, Bidang Produksi
Tanaman Pangan mempunyai fungsi :
a. Pengevaluasian dan Pengkoordinasian penetapan kebijakan, penyusunan
standar, pedoman, norma, kriteria prosedur, pembinaan dan pelaporan teknologi
budidaya tanaman pangan
1. Mempelajari peraturan perundangan lain yang b e r l a k u d i b i d a n g
teknologi budidaya tanaman pangan;
2. Menghimpun dan menganalisa data/laporan untuk merumuskan
kebijakan,penyusunan standar, pedoman, norma, kriteria prosedur
t e k n o l o g i budidaya tanaman pangan;
3. Melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait d a l a m m e r u m u s k a n
kebi.iakan,penyusunan standar, pedoman, norma, kriteria
p r o s e d u r teknologi budidaya tanaman pangan;
4. Membentuk Tim Teknis dalam merumuskan kebijakan,penyusunan standar,
pedoman, norma, kriteria prosedur 'teknologi budidaya tanaman
pangan;
5. Melakukan pengawasan pelaksanaan kebijakan, s t a n d a r , p e d o m a n ,
n o r m a , k r i t e r i a p r o s e d u r teknologi budidaya tanaman pangan; dan
6. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan
b. Pelaksanaan penyusunan standart, pedoman, norma, kriteria dan prosedur
teknologi budidaya tanaman pangan
1. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data potensi komoditas tanaman
pangan;
2 . M e m p e l a j a r i s t a n c l a r t , p e d o m a n , k r i t e r i a d a n prosedur di bidang
budidaya tanaman pangan;
3. Melaksanakan identifikasi kesesuaian bahan untuk pengembangan komoditas
tanaman pangan;
4. Melaksanakan penyusunan standar operasional p r o s e d u r ( S O P ) d a l a m
pengembangan budidaya tanaman pangan;
5. M e l a k s a n a k a n p e n y u s u n a n p e d o m a n , n o r m a , kriteria dan prosedur
teknologi budidaya tanaman pangan mulai dari pemilihan benih/ bibit
varietal unggul bermutu dan perlindungan tanaman; dan
6. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD lain yang t e r k a i t d a l a m r a n g k a
p e n g e m b a n g a n b u d i d a y a tanaman pangan.
c. Pelaksanaan kebijakan teknologi budidaya tanaman pangan
1. Melaksanakan penyusunan bahan informasi dalam r a n g k a p e n e t a p a n
p r i o r i t a s p e n g e m b a n g a n budidaya tanaman pangan;

555
2. Melaksanakan penyusunan bahan informasi dan peluang pemanfaatan
sumber-sumber pembiavaan/ p e r m o d a l a n / pengkreditan dalam
r a n g k a pengembangan budidaya tanaman pangan;
3. M e l a k s a n a k a n p e n y u s u n a n p a k e t t e k n o l o g i b u d i d a y a t a n a m a n
p a n g a n s p e s i f i k l o k a s i y a n g berwawasan lingkungan;
4. Melaksanakan penelusuran komoditas tanaman p a n g a n lokal
p o t e n s i a l d a l a m r a n g k a pengembangan budidaya tanaman pangan;
5. M e l a k s a n a k a n p e n y u s u n a n p e t u n j u k t e k n i s pengendalian Organisms
Pengganggu (OPT) secara bijaksana dan ramah lingkungan dalam rangka
pengembangan budidaya tanaman pangan; dan
6. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD lain yang t e r k a i t d a l a m r a n g k a
p e n g e m b a n g a n b u d i d a y a tanaman pangan.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dings sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Pasal 24
Seksi Serealia mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang di bidang serealia.

Pasal 25
U n t u k m e l a k s a n a k a n - t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud dalam pasa l 24,
Seksi Serealia mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan program budidaya serealia;
b. Penyusunan bahan peny usunan standar, pedoman, kriteria dan prosedur
budidaya tanaman serealia.
c. P e n y u s u n a n b a h a n p a k e t t e k n o l o g i b u d i d a y a t a n a m a n s e r e a l i a
l a i n n y a s p e s i f i k l o k a s i y a n g berwawasan lingkungan-,
d. Penyiapan bahan sosialisasi dan bimbingan teknis rekomendasi penerangan teknologi
budidaya tanaman serealia lainnya;
e. Pembuatan konsep perumusan kebijakan program budidaya dan evaluasi tanaman
jagung, gandum, sorgum dan serealia lainnya; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala. Bidang sesuai dengan tugas
danfungsinya.

Pasal 26
Seksi Palawija mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang clalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang di bidang palawija.

Pasal 27
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud dalam pasal 26, Seksi
Palawija mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan program budidaya palawija;
b. Penyiapan bahan penyusunan. standar, pedoman, kriteria dan prosedur budidaya
tanaman palawija lainnya;
c. Menyusun bahan paket teknologi budidaya tanaman palawija lainnya spesifik lokasi yang
berwawasan lingkungan;
d. Penyiapan bahan sosialisasi dan bimbingan teknis rekomendasi. penerangan teknologi
budidaya tanaman palawija lainnya;
e. Pembuatan konsep perumusan kebijakan program budidaya dan evaluasi tanaman
palawija lainnya; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala. Bidang sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 28
Seksi Perlindungan dan Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok membantu
kepala bidang dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang di bidang
perlindungan danperbenihan tanaman pangan.

556
Pasal 29
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a , dimaksud dalarn pasal 28, Seksi
Perlindungan dan Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang perbenihan dan perlindungan
tanaman pangan;
b. Penyiapan bahan penyediaan dan pengawasan peredaran benih tanaman
pangan;
c. Penyiapan bahan pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman pangan;
d. Penyiapan bahan sertifikasi benih dan pengendaliaan somber benih tanaman pangan;
e. Penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan benih dan pengembangan
vaerietas unggul tanaman pangan;
f. Penyiapan bahan rekomendasi pemasukan dan pengeluaran benih yang beredar di
bidang tanaman pangan;
g. Penyiapan bahan bimbingan produksi benih dan kelembagaan benih di bidang
tanaman pangan-,
h. Penyiapan bahan pengendalian serangan organisn-le pengganggu tumbuhan
(OPT) di bidang tanaman pangan;
i. P e n y i a p a n b a h a n p e n g a m a t a n O P T d i b i d a n g tanaman pangan;
j. P e n y i a p a n b a h a n p e n g e n d a l i a n , p e m a n t a u a n , bimbingan operasional
pengamatan dan peramalan OPT di bidang tanaman pangan;
k. Pengelolaan data OPT di bidang tanaman pangan;
l. Penyiapan bahan bimbingan kelembagaan OPT di bidang tanaman pangan;
m. Penyiapan bahan sekolah lapang pengendalian hama. terpadu di bidang tanaman
pangan;
n. Penyiapan bahan penanganan dampak perubahan iklim di bidang tanaman
pangan;
o. Penyiapan bahan penanggulangan bencana alam di bidang tanaman pangan;
p. Penyiapan bahan bimbingan teknis perbenihan dan perlindungan di bidang tanaman
pangan;
q. Penyusunan laporan dan pendokurnentasian kegiatan S e k s i P e r b e n i h a n D a n
P e r l i n d u n g a n T a n a m a n Pangan; dan
r. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya

Bagian Kelima
Bidang Produksi Hortikultura
Pasal 30
B i d a n g P r o d u k s i H o r t i k u l t u r a m e m p u n y a i t u g a s Melaksanakan penyusunan,
pelaksanaan kebijakan, data pernberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan
evaluasi di bidang hortikultura.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 30, Bidang Produksi
H o r t i k u l t u r a m e m p u n y a i fungsi :
a. Pelaksanaan penetapan kebijakan teknologi pengembangan budidaya
hortikultura
1. Melaksanakan identifikasi dan penyusunan data potensi komoditas
hortikultura-,
2. Melaksanakan penyusunan sasaran dan rcalisa.si t a n a m , p a n e n ,
p r o d u k t i v i t a s d a n p r o d u k s i hortikultura;
3. Melaksanakan penyusunan paket teknologi budidaya hortikultura
termasuk pemilihan benih/bibit varietas unggul bermutu dan
perlindungan tanaman hortikultura;
4. Melaksanakan bimbingan penyusunan permohonan / usulan / proposal
kegiatan dari k e l o m p o k t a n i , k e l o m p o k H I P P A , d e s a d a n kecamatan
dalam rangka pengembangan budidaya hortikultura;
5. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD lain yang t e r k a i t d a l a m r a n g k a
pengembangan budid a y a hortikultura
b. Pelaksanaan menyusunan standar, pedoman, norma, k r i t e r i a d a n p r o s e d u r
teknologi pengembangan budidaya hortikulatura dan
p e n g e m b a n g a n pekarangan

557
1. Melaksanakan pengumpulan danpengolahan data potensi komoditas hortikultura dan
pengembangan pekarangan;
2. Melaksanakan identifikasi kesesuaian lahan untuk pengembangan komoditas
hortikultura;
3. Melaksanakan penyusunan standar operasional prosedur (SOP) dalam
pengembangan budidaya hortikultura dan pengembangan pekarangan;
4. Melaksanakan penyusunan pedomam, n o r m a , k r i t e r i a d a np r o s e d u r
t e k n o l o g i b u d i d a y a . hortikultura mulai dari pemilihan benih/bibit
v a r i e t a s u n g g u l b e r m u t u d a np e r l i n d u n g a n tanaman; dan
5. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD lain yang terkait dalam rangka
pengembangan budidaya hortikultura.
c. P e l a ks a n a a n perumusan program pengembangan budidaya
h o r t i k u l a t u r a d a n p e n g e m b a n g a n pekarangan
1. M e l a k s a n a k a n p e n y u s u n a n d a t a p o t e n s i lahan/wilayali untuk
pengembangan budidaya hortikultura dan pengembangan pekarangan;
2. M e l a k s a n a k a n p e n g g a l i a n i n f o r m a s i t e n t a n g prospek pengembangan
budidaya hortikultura dan pengembangan pekarangan;
3. Melaksanakan penyusunan pedoman dan kriteria untuk analisa usahatani
budidaya hortikultura dan pengembangan pekarangan;
4. Melaksanakan bimbingan penyusunan analisa usahatani
b u d i d a y a h o r t i k u l t u r a d a n pengembangan pekarangaan; dan
5. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD lain yang terkait dalam rangka
pengembangan budidaya hortikultura
d. Pelaksanaan kebijaksanaan, teknologi pengembangan budidaya hortikultura
1. Melaksanakan penyusunan bahan informasi dalam r a n g k a p e n e t a p a n
p r i o r i t a s p e n g e m b a n g a n budidaya hortikultura; -
2. Melaksanakan penyusunan bahan informasi dan peluang
pemanfdatan s u m b e r-s u m b e r pembiayaan/ permodalan/
p e r k r e d i t a n d a l a m rangka pengembangan budidaya hortikultura;
3. M e l a k s a n a k a n penyusunan paket teknologi budidaya
h o r t i k u l t u r a s p e s i f i k l o k a s i y a n g berwawasan. lingkungan;
4. Melaksanakan penelusuran komoditas hortikultura l o k a l p o t e n s i a l d a l a m
r a n g k a p e n g e m b a n g a n budidaya hortikultura;
5. M e l a k s a n a k a n p e n y u s u n a n p e t u n j u k t e k n i s pengendalian Organisms
Pengganggu Tumbuhan ( O P T ) secara bijaksana dan ramah
lingkungan dalam rangka pengembangan budidaya
hortikultura; dan
6. Berkoordinasi dengan SKPD lain yang yan terkait untuk pengembangan budidaya
hortikultura
e. Pelaksanaan pembinaan, evaluasi dan pelaporan penerapan
teknologi pengembangan bididaya hortikultura danpengembangan
pekarangan
1. M e l a k s a n a k a n penyusunan bahan untuk memberikan
bimbingan penyusunan rencana usaha agribisnis,
pengembangan jaringan kelembagaan usaha dan analisa usaha
t a m komoditas hortikultura;
2. M e l a k s a n a k a n p e n y u s u n a n b a h a n u n t u k memberikan bimbingan
pemberdayaan kepacla lembaga kemasyarakatan dalam
pengembangan budidaya hortikultura dan pengembangan
pekarangan;
3. M e l a k s a n a k a n penyusunan bahan untuk memberikan
b i m b i n g a n k e m i t r a a n u s a h a d a n mendorong investasi di bidang agribisnis
komoditas hortikultura;
4. M e l a k s a n a k a n p e m a n t a u a n , e v e l u a s i d a n pengawasan terhadap
pengembangan budidaya hortikultura danpengembangan pekarangan;
5. Melaksanakan penyusunan pelaporan penerapan teknologi
pengembangan budidaya hortikultura dan pengembangan pekarangan; dan
6 . Melaksanakan koordinasi dengan SKPD lain yang t e r k a i t d a l a m r a n g k a
pengembangan budidaya hortikultura
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala. Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

558
Pasal 32
Seksi Sayuran danBio Farmaka mempunyai tugas pokok m e m b a n t u k e p a l a b i d a n g d a l a m
m e n y e l e n g g a r a k a n sebagian tugas pokok Bidang di bidang sayuran dan bio
farmaka.

Pasal 33
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud dalam pasal
3 2 , S e k s i S a y u r a n d a . n B io Farmaka mempunyai fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan budidaya t a n a m a n s a y u r a n d a n
Blofarmaka termasuk pemilihan benih varietas unggul bermut dan
perlindungan tanaman serta perkembangan data dan pelaporan
1. Mengidentifikasi wilayah yang potensi tanaman hias danbiofarmaka;
2. Mendiskusikan budidaya tanaman hias dan biofarmaka termasuk pelilihan bibit
unggul; dan
3. Membuat analisis ciampak kerugian serangan OPT/fenomena iklim pada tanaman
hias dan biofarmaka.
b. Penyusunan program budidaya tanaman sayuran, Biofarmaka, dan pengembangan
pekarangan
1. Mempelajari laporan Manton tentang budidaya t a n a m a n h i a s d a n b i o f a r m a k a
d i w i l a y a h Kecamatan untuk ditindaklanj'uti-,
2. M e m b e r i k a n p e n g a r a h a n b i m b i n g a n d a n penyuluhan tentang potensi
tanaman hias dan b1ofarmakaang ado diwilayah Kecamatan; dan Kecamatan;
3. Mengantisipasi adanya serangan OPT/fenomena iklim dengan membuat peramalan
serangan OPT pada tanaman hias dan biofarmaka.
c. Penyusunan standar, pedoman, kriteria dan prosedur b u d i d a y a t a n a m a n s a y u r a n ,
b i o f a r m a k a d a n pengembangan pekarangan
1. Ikut menginformasikan daerah potensi tanaman hias dan biofarmaka;
2. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dan mendiskusikan dengan atasan
untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang timbul; dan
3. Memberi masukan tentang rekomendasi budidaya tanaman hias dan biofarmaka
ke dings -dinas terkait.
d. P e n y u s u n a n b a h a n p a k e t t e k n o l o g i b u d i d a y a tanaman sayuran dan
Biofarmaka, spesifik lokasi yang berwawasan lingkungan
1. Mengamati keadaan lapangan tanaman hias dan biofarmaka spesifik lokasi; dan
2. Membuat paket teknologi budiday a tanaman hias dan biofarmaka
e. Penyusunan bahan sosialisasi dan bimbingan teknis rekomendasi penerapan teknologi
budidaya tanaman sayuran, biofarmaka dan pengembangan pekarangan
1. Merencanakan kegiatan tentang budidaya tanaman hias danbiofarmaka
setiap tahun;
2. Melaksanakan rapat - rapat sebagai bagian dari bimbingan teknis budidaya tanaman
hias dan biofarmaka; dan
3. Memberikan bantuan sarana danprasarana u n t u k m e n g a m a n k a n
p r o d u k s i p e r t a n i a n utamanva tanaman buah dan biofarmaka.
f. P e n y u s u n a n b a h a n e v a l u a s i d a n l a p o r a n perkembangan serta penerapan
teknologi budidaya tanaman sayuran biofarmaka danpengembangan pekarangan;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
danfungsinya.

Pasal 34
Seksi Aneka buah dan Tanaman Hias mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang
dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang di bidang aneka buah dan tanaman
hias.

Pasal 35
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud dalam pasal 34,
Seksi Aneka buah dan Tanaman Hias mempunyai fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan progam budidaya tanaman buah dan
T a n a m a n H i a s ; termasuk pemilihan benih / bibit varietas unggul , b e r m u t u d a n
p e r l i n d u n g a n t a n a m a n s e r t a perkembangan data dan pelaporan
1. Mengidentifikasi wilayah yang potensi tanaman buah dan tanaman hias;

559
2. Mendiskusikan budidaya tanaman buah dan tanaman hias termasuk pemilihan bibit.
unggul;
3. Membuat analisis dampak kerugian serangan OPT/fenomena iklim pada tanaman
buah dan tanaman hias;
b. Penyusunan bahan penyusunan program budidaya tanaman buah dan Tanaman Hias;
1. Mempelajari laporan tentang budidaya tanaman buah dan tanaman hias di wilayah
Kecamatan untuk ditindaklanjuti;
2. M e m b e r i k a n p e n g a r a h a n b i m b i n g a n d a n penyuluhan tentang potensi
tanaman buah dan tanaman hias yang ada di wilayah Kecamatan;
3. Mengantisipasi adanya serangan OPT/fenomena iklim dengan membuat peramalan
serangan OPT pada tanaman buah dan tanaman hias;
c. Perancangan bahan paket teknologi budidaya tanaman buah dan Tanaman
Hias spesifik lokasi yang berwawasan lingkungan;
1. Mengamati keadaan lapangan tanaman buah dan tanaman hias spesifik lokasi;
2. Membuat paket teknologi budidaya tanaman buah dan tanaman hias;
d. Penyusunan standar, pedoman, kriteria dan prosedur budidaya tanaman buah dan
Tanaman Hias
1. Ikut menginforma.sikan daerah potensi tanaman buah dan tanaman hias;
2. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dan mendiskusikan dengan atasan
untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang timbul;
3. Memberi masukan tentang rekomendasi budidaya tanaman buah din tanaman hias ke
dings-dings terkait;
e. Perencanaan sosialisa.si dan bimbingan teknis rekomendasi penerapa.n
teknologi budidaya tanaman buah dan Tanaman Hias
1. Merencanakan kegiatan tentang budidaya buah dan tanaman hias setiap tahun;
2. Melaksanakan rapat - rapat sebagai bagian dari bimbingan teknis budidaya tanaman
buah dan tanaman hias;
3. M e m b e r i k a n b a n t u a n s a r a n a d a n p r a s a r a n a u n t u k m e n g a m a n k a n
p r o d u k s i p e r t a n i a n utamanya buah-buahan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinva

Pasal 36
S e k s i P e r b e n i h a n d a n P e r l i n d u n g a n T a n a m a n Hortikultura mempunyai
tugas pokok membantu kepala bidang dalam menyelenggarakan sebagian tugas
pokok Bidang di bidang aneka buah dan tanaman hias.

Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal
3 6 , S e k s i P e r b e n i h a n d a n Perlindungan Tanaman Hortikultura mempunyai fungsi:
a. P e n y i a p a n b a h a n p e n y u s u n a n r e n c a n a d a n a n g g a r a n S e k s i
P e r b e n i h a n d a n P e r l i n d u n g a n Hortikultura;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang p e r b e n i h a n dan
p e r l i n d u n g a n d i b i d a n g hortikultura;
c. P e n y i a p a n b a h a n p e n y e d i a a n d a n p e n g a w a s a n peredaran benih di bidang
hortikultura;
d. Penyiapan bahan pengawasan dan pengujian mutu benih di bidang hortikultura;
e. Penyiapan bahan sertifikasi benih dan pengendalian somber benih di bidang hortikultura;
f. Penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan benih dan pengembangan
vaerietas unggul di bidang hortikultura;
g. Penyiapan bahan rekomendasi pemasukan dan p e n g e l u a r a n b e n i h
y a n g b e r e d a r d i b i d a n g hortikultura;
h. Penyiapan bahan bimbingan produksi benih dan kelembagaan benih di bidang
hortikultura;
i. Penyiapan bahan pengendalian serangan OPT di bidang hortikultura;
j. P e n y i a p a n b a h a n p e n g a m a t a n O P T d i b idan g hortikultura;
k. P e n y i a p a n b a h a n p e n g e n d a l i a n , p e m a n t a u a n , bimbingan operasional
pengamatan dan peramalan OPT di bidang hortikultura;
l. Pengelolaan data OPT di bidang hortikultura;
m. Penyiapan bahan bimbingan kelembagaan OPT di bidang hortikultura;

560
n. P e n y i a p a n b a h a n s e k o l a h l a p a n g p e n g e n d a l i a n hama terpadu di bidang
hortikultura;
o. Penyiapan bahan penanganan dari pada perubahan iklim di bidang hortikultura;
p. Penyiapan bahan penanggulangan bencana alam di bidang hortikultura;
q. Penyiapan bahan bimbingan teknis perbenihan dan perlindungan di bidang hortikultura;
r. P e n y u s u n a n laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi
P e r b e n i h a n d a n P e r l i n d u n g a n Hortikultura; dan
s. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugasnya.

Bagian Keenam
Bidang Produksi Tanaman Perkebunan
Pasal 38
Bidang Produksi Tanaman Perkebunan mempunyai t u g a s M e l a k s a n a k a n
p e n y u s u n a n , p e l a k s a n a a n kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis,
s e r t a pemantauan dan evaluasi di bidang perkebunan.

Pasal 39
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 38, bidang Perkebunan
mempunyai fungsi :
a. p e n y u s u n a n k e b i j a k a n d i b i d a n g p e r b e n i h a n , produksi, perlindungan,
pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
b. penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan benih di bidang perkebunan;
c. pengawasan mutu dan peredaran benih di bidang perkebunan;
d. p e m b e r i a n b i m b i n g a n p e n e r a p a n p e n i n g k a t a n produksi di bidang
perkebunan;
e. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a
a l a m , d a n d a m p a k perubahan iklim di bidang perkebunan;
f. penanggulangan gangguan usaha, dan pencegahan kebakaran di bidang perkebunan;
g. pemberian bimbingan pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
perkebunan;
h. pemberian izin usaha/rekomendasi teknis di bidang perkebunan;
i. pemantauan dan evaluasi di bidang perkebunan; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dings sesuai dengan tugas dan
fungsinya..

Pasal 40
Seksi Tanaman Semusim mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang
da.lam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang di bidang
t a n a m a n semusim.

Pasal 41
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud dalam pasal
40, Seksi Tanaman Semusim mempunyai fungsi:
a. P e n y u s u n a n b a h a n e v a l u a s i d a n p e l a p o r a n perkembangan serta
penerapan teknologi budidaya tanaman semusim
b. P e r e n c a n a a n b a h a n s o s i a l i s a s i d a n b i m b i n g a n teknis rekomendasi
penerapan teknologi budidaya tanaman semusim
c. Perancangan bahan penerapan tekno logi budidaya tanaman semusim;
d. P e n y u s u n a n s t a n d a r , p e d o m a n , k r i t e r i a d a n prosedur Budidaya Tanaman
Semusim;
e. Penyusunan program Budidaya Tanaman Semusim;
f. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknologi Budidaya Tanaman Semusim
g. P e r e n c a n a a n P e l a k s a n a a n b i m b i n g a n t e k n i s produksi benih perkebunan
h. Pembuatan konsep pembuatan regulasi status lahan
i. Perencanaan kerjasama dengan Perguruan Tinggi
dan para ahli
j. Pembuatan konsep penyebarluasan informasi jenis pupuk , alat dan mesin
perkebunan , dan pestisida. yang terdaftar;
k. Perencanaan pembinaan kelembagaan dan
pengembangan sumber daya manusia;

561
l. Penyiapan bahan penyebarluasan informasi jenis pupuk, alat dan mesin
perkebunan, dan pestisida yang terdaftar;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Pasal 42
S e k s i T a n a m a n T a h u n a n m e m p u n y a i t u g a s p o k o k membantu kepala bidang
dalam menyelenggarakan s e b a g i a n t u g a s p o k o k B i d a n g d i b i d a n g t a n a m a n
tahunan.

Pasal 43
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud dalam pasal
4 2 , Seksi Tanaman Tahunan mempunval fungsi:
a. P e m b u a t a n k o n s e p e v a l L i a s i d a n p e l a p o r a n perkembangan serta
penerapan teknologi budidaya tanaman tahunan
b. P e r e n c a n a a n s o s i a l i s a s i d a n b i m b i n g a n t e k n i s rekomendasi penerapan
teknologi budidaya tanaman tahunan;
c. Penyusunan bahan penerapan teknologi budidaya tanaman tahunan;
d. P e n y u s u n a n s t a n d a r , p e d o m a n , k r i t e r i a d a n prosedur Budidaya Tanaman
Tahunan;
e. Perancangan bahan penyusunan program Budidaya Tanaman Tahunan;
f. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknologi Budidaya Tanaman Tahunan
g. Penganalisisan Penyediaan lahan perkebunan
h. Perencanaan pembangunan Jalan Usaha Produksi
i. Perencanaan pelaksanaan SID
j. Pembuatan konsep pembuatan regulasi status lahan
k. Perencanaan kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan para ahli
l. Perencanaan pengaciaan lahan wilayah sumber bibit
m. Perencanaan dan menganalisis Penyediaan prasarana dan sarana
pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan kebun
n. P e n y u s u n a n b a h a n p e r u m u s a n k e b i j a k a n pendayagunaan sumber
lahan dan air, rehabilitasi l a h a n d a n a i r s e r t a k e l e m b a g a a n t e r m a s u k
perkembangan data.
o. Pengidentifikasian sumber lahan, rehabilitasi, dan air
p. Perencanaan dan Penyusunan bahan bimbingan t e k n i s p e n d a y a g u n a a n
s u m b e r l a h a n d a n a i r , rehabilitasi lahan dan air serta kelembagaan;
q. P e n y u s u n a n b a h a n e v a l u a s i d a n p e l a p o r a n pendayagunaan lahan dan air;
r. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Pasal 44
S e k s i P e r b e n i h a n d a n P e r l i n d u n g a n T a n a m a n Perkebunan mempunyai
tugas pokok membantu kepala bidang dalam menyelenggarakan sebagian tugas
pokok Bidang di bidang perbenihan dan perlindungan tanaman perkebunan.

Pasal 45
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal
4 4 , S e k s i P e r b e n i h a n d a n Perlindungan Tanaman Perkebunan mempunyai fungsi:
a. P e n y i a p a n b a h a n penyusunan rencana dan anggaran Seksi
P e r b e n i h a n d a n P e r l i n d u n g a n Perkebunan;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang perbenihan dan perlindungan
perkebunan;
c. Penyediaan dan pengawasan peredaran/
penggunaan benih di bidang perkebunan;
d. Pengawasan dan pengupan mute berill-i tanaman perkebunan;
e. Pelaksanaan sertifikasi benih dan pengendalian sumber benih di bidang
perkebunan
f. Perencanaan kebutuhan benih dan pengembangan varietas unggul di bidang
perkebunan-,
g. P e n y i a p a n b a h a n r e k o m e n d a s i p e m a s u k a n d a n p e n g e l u a r a n b e n i h
y a n g b e r e d a r d i b i d a n g perkebunan;

562
h. Penyiapan bahan bimbingan produksi benih dan kelembagaan benih. di bidang
perkebunan;
i. Penyiapan bahan pengendalian OPT di bidang perkebunan;
j. P e n y i a p a n b a h a n p e n g a m a t a n O P T d i b i d a n g perkebunan;
k. P e n y i a p a n b a h an pengendalian, pemantauan, bimbingan operasional
pengamatan dan peramalan bimbingan OPT di bidang perkebunan;
l. Pengelolaan data OPT di bidang perkebunan;
m. Penyiapan bahan bimbingan kelembagaan OPT di bidang perkebunan;
n. Penyiapan bahan sekolah lapang pengendalian hama terpadu di bidang perkebunan;
o. Penyiapan bahan penanganan dampak perubahan iklim di bidang perkebunan;
p. Penyiapan bahan penanggulangan bencana a.lam di bidang perkebunan;
q. Pemberian bimbingan teknis perbenihan dan perlindungan di bidang perkebunan;
r. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Perbenihan dan
Perlinclungan Perkebunan; dan
s. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

Bagian Ketujuh
Bidang Peternakan
Pasal 46
Bidang Peternakan mempunyai tugas Melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan
pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang perternakan.

Pasal 47
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Bidang Peternakan
menyelenggarakan furigsi :
a. Penyusunan kebijakan akan di bidang benih/bibit, produksi, peternakan dan
kesehatan hewan, perlindungan serta pengolahan dan pemasaran basil di
bidang perternakan;
b. Pengelolaan sumber daya genetik hewan;
c. Pengendalian pereclaran danpenvedlaan benih/bibit ternak, pakan ternak, dan
benih/bibit hijauan pakan ternak;
d. Penyediaan benih/bibit ternak, pakan ternak, dan benih/bibit hijauan pakan ternak yang
sumbernya dalam sate daerah provinsi lain;
e. Pemberian bimbingan pencrapan pcningkatan produksi ternak;
f. Pengenda lian penyakit hewan dan penjaminan kesehatan hewan;
g. Pengawasan obat hewan;
h. Pengawasan pernasukan dan pengeluaran hewan, dan produk hewan;
i. Pengelolaan pelayanan jasa laboratorium dan jasa medik veteriner;
j. Penerapan dan pengawasan persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan
kesejahteraan hewan;
k. Pemberian izin/rekorriendasi di bidang peternakan, kesehatan hewan dan
kesehatan - masyarakat veteriner;
l. Pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran basil di bidang
peternakan;
m. Pemantauan dan evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan; dan
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dings sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Pasal 48
Seksi Perbibitan dan Produksi Peternakan mempunyai t u g a s pokok
m e m b a n t u k e p a l a b i d a n g d a l a m menyelenggarakan sebagian tugas
p o k o k B i d a n g d i bidang perbibitan dan produksi peternakan.

Pasal 49
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud dalam pasal 48, Seksi
Perbibitan dan Produksi Peternakan mempunyai fungsi:
a. P e n y i a p a n b a h a n p e n y u s u n a n r e n c a n a d a n anggaran Seksi Benih/Bibit
danProduksi;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang benih/bibit, pakan, dan produksi
peternakan;

563
c. Penyiapan bahan penyediaan danperedaran pakan, benih/bibit ternak, dan hijauan
pakan ternak;
d. Penyiapan bahan pengendahan penyediaan dan peredaran Hijauan pakan
Ternak (HPT);
e. Penyiapan bahan pengawasan produksi, mutu, pakan, benih/bibit HPT;
f. Penyiapan bahan pengujian benih/bibit HPT;
g. Penyiapan bahan pengelolaan sumber day a genetik hewan melalui jaminan
kemurnian dan kelestarian;
h. Pemberian bimbingan peningkatan produk peternakan;
i. Penyiapan bahan pemberdayaan kelompok peternak;
j. P e n g e l o l a a n w i l a y a h s u m b e r b i b i t t e r n a k d a n rumpun/galur ternak dalam
kota;
k. Pengembangan lahan pengembalaan umum
l. p e n y u s u n a n p e l a p o r a n d a n p e n d o k u m e n t a s i a n kegiatan Seksi
Benih/Bibit dan Produksi Peternakan; dan
m. P e l a k s a n a a n t u g a s l a i n y a n g d i b e r i k a n K e p a l a Bidang, sesuai dengan
tugasnya.

Pasal 50
Seksi Kesehatan Hewan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
d a l a m m e n y e l e n g g a r a k a n sebagian tugas pokok Bidang di bidang kesehatan hewan.

Pasal 51
Untuk melaksanakan - tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal
5 0 , S e k s i K e s e h a t a n H e w a n mempunyai fungsi:
a. P e n y i a p a n b a h a n p e n y u s u n a n r e n c a n a d a nanggaran Seksi Kesehatan
Hewan;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang kesehatan hewan;
c. Penyiapan bahan pengawasan dan mutu obit hewan tingkat distributor;
d. P e n y i a p a n b a h a n p e n g a m a t a n , p e n c e g a h a n d a n pemberantasan penyakit
hewan;
e. Penerapan dan pengawasan persyaratan teknis kesejahteraan hewan;
f. Penyiapan bahan penetapan persyaratan teknis kesehatan hewan dan penerbitan
keterangan kesehatan hewan;
g. Pelaksanaan fasilitasi unit pelayanan kesehatan hewan;
h. Penyiapan bahan penanggulangan, penutupan dan pembukaan daerah wabah penyakit
hewan menular;
i. Penyiapan bahan pengawasan peredaran dan penerapan mutu obat hewan;
j. Penyiapan bahan penerbitan izin/rekomendasi usaha distributor obat hewan;
k. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Kesehatan
Hewan; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

Pasal 52
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Bina Usaha mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang di bidang
kesehatan masyarakat veteriner dan bina usaha.

Pasal 53
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud dalam pasal 52, Seksi
Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Bina Usaha mempunyai fungsi:
a. P e n y i a p a n b a h a n p e n y u s u n a n r e n c a n a d a n anggaran Seksi Kesehatan
Masyarakat Veteriner;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat veteriner,
pengolahan dan pemasaran hasil peternakan;
c. Penerbitan izin usaha produksi benih/ bibit ternak dan pakan, fasilitas
pemeliharaan hewan, rumah sakit hewan/pasar hewan, rumah potong hewan;
d. Penerbitan izin usaha pengecer (took, retail, subdistributor) obat hewan
e. Penyiapan bahan penilaian penerapan penanganan limbah dampak, hygiene dan sanitasi
usaha produk hewan;
f. Pemberian fasilitas sertifikasi unit usaha produk hewan skala kecil;

564
g. Penyiapan bahan rekomendasi teknis hasil penilaian d o k u m e n a p l i k a s i
p e n g e l u a r a n d a n / a t a u pemasukan. produk hewan;
h. Pelaksanaan analisis resiko pengeluaran dan pemasukan produk hewan;
i. Pengawasan pemasukan hewan dan produk hewan ke dalam kota dan pengeluaran
hewan dan produk hewan dari kota.
j. Pengelolaan pelayanan jasa laboratorium dan jasa medic veteriner dalam kota;
k. Penyiapan sertifikasi veteriner pengeluaran produk hewan;
l. Penyiapan bahan pencegahan penularan zoonosis;
m. Penyiapan bahan bimbingan rumah potong dan pemotongan hewan qurban;
n. Penyiapan bah.an penyusunan kebutuhan peralatan Kesehatan Masyarakat Veteriner;
o. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner;
p. Pengawasan produk Kesehatan Masyarakat Veteriner;
q. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis, penerapan dan
p e n g a w a s a n p e r s y a r a t a n t e k n i s Kesehatan Masyarakat Veteriner-,
r. Pemantauan dan. evaluasi pelaksanaan. kegiatan K e s e h a t a n M a s y a r a k a t
V e t e r i n e r d i b i d a n g peternakan; '
s. P e n y u s u n a n l a p o r a n d a n p e n d o k u m e n t a s i a n kegiatan. Seksi Kesehatan
Masyarakat Veteriner;
t. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

Bagian Kedelapan
Bidang Penyuluhan
Pasal 54
Bidang Penyuluhan mempunyai tugas Melaksanakan p e n y u s u n a n k e b i j a k a n , p r o g r a m
d a n p e l a k s a n a a n penyuluhan pertanian.

Pasal 55
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s s e b a g a i m a n a d i m a k s u d dala m. Pasal 54, Bidang
Penyuluhan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan kebijakan dan program penyuluhan pertanian;
b. P e l a k s a n a a n p e n y u l u h a n p e r t a n i a n d a n pengembangan mekanisme,
tata kerja, dan metode penyuluhan pertanian.
c. P e n g u m p u l a n , p e n g o l a h a n , p e n g e m a s a n , d a n penyebaran materi
penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha.
d. Pengelolaan kelembagaan dan ketenagaan.
e. Pemberian fasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelernbagaan dan forum
masyarakat kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha;
f. Peningk.atan kapasitas penyukth. pegawai negeri sipil, swadaya dan swasta;
g. Pemantauan dan evaluasi di Bidang penyuluhan pertanian; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dings sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 56
Seksi Kelernbagaan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang di bidang kelembagaan.

Pasal 57
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal
5 6 , S e k s i K e l e m b a g a a n mempunyai fungsi:
a. P e n y i a p a n b a h a n p e n y u s u n a n r e n c a n a d a n a n g g a r a n S e k s i
K e l e m b a g a a n P e n y u l u h a n Pertanian;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian;
c. P e n y i a p a n b a h a n p e n g u a t a n , p e n g e m b a n g a n , p e n i n g k a t a n k a p a s i t a s
d i b i d a n g k e l e m b a g a a n penyuluhan pertanian;
d. Penyiapan bahan penguatan, pengembangan, dan peningkatan kapasitas kelembagaan
petani;
e. Penyiapan bahan dan fasilitasi akreditasi kelembagaan penyuluhan
pertanian;
f. P e n y i a p a n b a h a n d a n f a s i l i t a s i s e r t i f i k a s i d a n akreditasi kelembagaan petani;
g. P e n y i a p a n b a h a n p e n i l a i a n d a n p e m b e r i a n penghargaan balai
penyuluhan pertanian;

565
h. P e n y u s u n a n l a p o r a n d a n p e n d o k u m e n t a s i a n k e g i a t a n S e k s i S e k s i
K e l e m b a g a a n P e n y u l u h a n Pertanian; dan
i. P e l a k s a n a a n t u g a s l a i n y a n g d i b e r i k a n o l e h Kepala Bidang sesuai
dengan tugasnya.

Pasal 58
Seksi Ketenagaan mempunyai t ugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang di bidang ketenagaan.

Pasal 59
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud dalam pasal 58,
Seksi Ketenagaan mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Ketenagaan Penyuluhan
Pertanian;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan ketenagaan penyuluhan pertanian;
c. Penyusunan dan pengelolaan database ketenagaan penyuluhan pertanian;
d. Penyiapan bahan pengembangan kompetensi kerja ketenagaan penyuluhan pertanian;
e. P e n y i a p a n b a h a n d a n f a s i l i t a s i p e n i l a i a n d a n pemberian penghargaan
penyuluh pertanian;
f. Pemantauan danevaluasi pela.ksanaan tugas . dan kegiatan penyuluhan pertanian;
g. P e n y u s u n a n laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi
Ketenagaan Penyuluhan Pertanian; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugasnya.

Pasal 60
Seksi Metode dan Informasi mempunyai tugas pokok m e m b a n t u K e p a l a B i d a n g
dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang di bidang metode dan
informasi.

Pasal 61
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud dalam pasal 60,
Seksi Metode dan Informasi mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Metode dan Informasi
Penyuluhan Pertanian;
b. Penyiapan bahan penyusunan program penyuluhan pertanian;
c. P e n y i a p a n bahan penyusunan materi dan
pengembangan metodologi penyuluhan pertanian;
d. Penyiapan bahan supervise materi dan pengembangan metodologi peny uluhan
pertanian;
e. Penyiapan bahan informasi dan media penyuluhan pertanian;
f. Penyia pan bahan pengembangan dan pengelolaan sistem manajemen informasi
penyuluhan pertanian;
g. P e n y u s u n a n l a p o r a n d a n p e n d o k u m e n t a s i a n kegiatan Seksi Metode dan
Informasi Penyuluhan Pertanian; dan
h. P e l a k s a n . a a n t u g a s l a i n y a n g d i b e r i k a n o l e h Kepala. Bidang sesuai dengan
tugasnya.

Bagian Kesembilan
UPTD
Pasal 62
Un.tuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan
penunjang pada din g s pertanian dapat di bentuk UPTD.

Pasal 63
Pembentukan UPTD sebagaimana pada pasal 62, diatur dan ditetapkan dengan
peraturan walikota.

566
Bagian Kesepuluh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 64
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
a. Kelompok Jabatan Fungsional Umum
b. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
2. Kelompok Jabatan Fungsional Umum diatur melalui Keputusan Walikota.
3. Kelom p o k J a b a t a n F u n g s i o n a l m e m p u n y a i t u g a s melaksanakan sebagian
tugas Pernerintah Kota sesuai dengan,keahlian dan kebutuhan.
4. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu terdiri dare s e j u m l a h t e n a g a
Profesional yang diatur dan
5. ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
a. Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan ke.butuhan dan analisis beban
kerja.
b. Kelompok Jabatan Fungsional memp'unyai tugas sesuai suai dengan
peraturan perundang-undangan.

BAB VII
TATA KERJA
Pasal 65
Dalam melaksanakan wgasnya kepala din g s, sekretariat, Biciang, Subbagian, Seksi,
UPTD dan Kelompok Jabatari F u n g s i o n a l W a j i b M e n e r a p k a n P r i n s i p K o o r d i n a s i ,
Konsultasi, Komunikasi, Integrasi, dan Sinkronisasi balk d a l a m l i n g k u n g a n
m a s i n g - m a s i n g m a u p u n d e n g a n instansi lain.

Pasal 66
Setiap pimpinan unit dan sub-unit pada Dinas Pertanian w a j i b m e n g a w a s i
bawahannya masing-masing, mengkoordinasikan bawahanya dan
m e m b e r i k a n bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahannya. Bila terjadi penyimpangan, makes mengambil langkah-langkah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 67
Setiap pimpinan unit dan sub-unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-
petunjuk dan bertanggungjawab k e p a d a a t a s a n m a s i n g - m a s i n g s e r t a
m e n v a m p a i k a n laporan secara beijenj'ang.

B A B V I I I
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 68
Pada saat berlakunya peraturan walikota ini, makes peraturan walikota pagar
alam nomor 20 Tahun 2009 T e n t a n g R i n c i a n T u g a s P o k o k D a n F u n g s i
D i n a s Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam, peraturan
w a l i k o t a n o m o r 1 8 T ah u n 2 0 0 9 T e n t a n g Penjabaran Tugas Pokok Dan Fungsi
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Pagar Alam, peraturan walikota nomor 21
Tahun 2009 Tentang Penjabaran Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Peternakan Dan
Perikanan Kota Pagar Alam, dan peraturan walikota nomor 30 Tahun 2009
T e n t a n g P e n j a b a r a n T u g a s P o k o k D a n F u n g s i B a d a n Penyuluhan Pertanian
Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Pagar Alain, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku lagi.

Pasal 69
Peraturan Walikota ini mulai. berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar s etiap orang mengetahuinya, m emerintahkan pengundangan
P e r a t u r a n W a l i k o t a i n i d e n g a n penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar
Alam.

567
Ditetapkan di Pagaralam
Pada tanggal, 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 12 Desember 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR……………..

568
569
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM
N O M O R :5 4 T A H U N 2 0 1 6

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam
Nomor 8 tahun 2016 Tentang Pembentukan danSusunan Perangkat Daerah
Kota Pagar Alam, perlu menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Pariwisata Kota Pagar Alam;

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota


Pagar Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor
88,Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4115);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (lembaran
Negara tahun 2009 Nom or 11 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4966);
3. Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
4. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
6. Peraturan Menteri Pariwisata danEkonomi Kreatif Nomor 7 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pariwisata danEkonomi Kreatif
Nomor 1 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Usaha
Pariwisata
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
8. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 tahun 2016 tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam lembaran
Daerah Kota Pagar Alam,Tahun 2016 Nomor 8)

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGS1 SERTA
TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA PAGAR ALAM

B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang di maksud dengan :
1. Kota adalah Kota Pagar Alam
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam
4. Dinas adalah Dinas Pariwisata Kota Pagar Alam
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pariwisata Kota Pagar Alam
6. Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Pariwisata
7. Bidang adalah Bidang pada Dinas Pariwisata

512
8. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Sekretariat Dinas Pariwisata
9. Seksi adalah Seksi pada Dinas Pariwisata
10. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas
Pariwisata
11. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana
Teknis pada Dinas Pariwisata Kota Pagar Alam
12. Apartur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil danpegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah
13. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas
serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah
Daerah
14. Kepariwisataan adalah seluruh kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan
bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan
setiap orang dan negara serta interaksi antara Wisatawan dan masyarakat setempat,
sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Pengusaha.
15. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi
dalam jangka waktu sementara
16. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata
17. Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunika n, keindahan, dan
nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dam hasil buatan manusia
yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan
18. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata adalah kawasan
geografis yang berada dalam satu atau lebih wilaya administratif yang didalamnya
terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta
masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan
19. Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan / atau jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaran pariwisata
20. Pengusaha Pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan
usaha Pariwisata
21. Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam
rangka menghasilkan barang dan / atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan
wiasatawan dan penyelenggaraan pariwisata.
22. Kawasan strategic pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama
pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang
mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih a s p e k , s e p e r t i p e r t u m b u h a n
e k o n o m i , s o c i a l d a n b u d a y a , pemberdayaan cumber daya alam, daya
dukung lingkugan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
23. Usaha daya tarik wisata adalah usaha pengelolaan daya tarik wisata alam, daya tarik
wisata budaya dan / atau daya tarik wisata buatan / binaan manusia
24. Usaha kawasan pariwisata adalah usaha pembangunan dan / atau pengelolaan kawasan
untuk memenuhi kebutuhan pariwisata sesuai peraturan perundang-undangan.
25. Tandy Daftar Usaha Pariwisata yang selanjutnya disingkat TDUP adalah dokumen
resmi yang membuktikan bahwa usaha pariwisata yang dilakukan oleh pengusaha
telah tercantum didalam Daftar Usaha Pariwisata Pemmerintah Kota.
26. Zona Kreatif adalah wilayah yang memiliki batas-batas geografis tertentu yang
memberikan ruang bagi pelaku kreatif, pemerintah bisnis, masyarakat dan
kominitas untuk berekspresi, berproduksi, melakukan kegiatan ekonomi serta
mengapresiasi produk kreatif.
27. Ruang kreatif adalah suatu ruang yang memperlihatkan suatu kegiatan atau kreativitas
kepada publik
28. Kota Kreatif adalah kota yang memiliki ekosistem kreatif yang mampu memicu sebuah
kota untuk menggerakan SDM (individu) yang ada didalamnya untuk memiliki
kemampuan dalam membuat sesuatu yang baru.
29. Tim Pelayanan Satu Pintu yang selanjutnya disingkat TPSP adalah sekelompok tim
untuk memverifikasi persyaratan administrasi perizinan sebelum diterbitkan
TDUP.
30. Ekonomi kreatif mer-upakan sebuah konsep ekonomi diera ekonomi baru yang
mengintensipkan informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide dan stock

513
of knowledge dan sumber daya manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam
kegiatan ekonominya.
31. Industri kreatif adalah industri yang berasal dan pemanfaatan kreativitas,
keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan
pekerjaan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta.

B A B I I
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Dinas merupakan unsur pelaksana yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang pariwisata.
2. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Struktur Organisasi Dinas Pariwisata Kota Pagar Alam terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat Dinas membawahi
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Penyusunan Program
c. Bidang Industri dan Destinasi Pariwisata membawahi:
1. Seksi Pengelolaan Daya Tarik Wisata
2. Seksi Pengelolaan Kawasan Strategic dan Destinasi Pariwisata
3. Seksi Penetapan Tanda Daftar Usaha Pariwisata
d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
membawahi:
1. Seksi Pengembangan SDM Kepariwisataan
2. Seksi Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif
3. Seksi Hubungan Kelembagaan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif
e. Bidang Pemasaran Pariwis ata membawahi-.
1. Seksi Pemasaran Daya Tarik Wisata
2. Seksi Pemasaran Destinasi Pariwisata
3. Seksi Pemasaran Kawasan strategic Pariwisata
f. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif membawahi
1. Seksi Riset, Edukasi,Pengembangan dan industri
2. Seksi Akses, Permodalan dan Pemasaran
3. Seksi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi
g. UPTD
h. Kelompok Jabatan Fungsional
i. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
j. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan
b e r t a n g g u n g j a w a b k e p a d a K e p a l a D i n a s d a n d a l a m pelaksanaan tugasnya
secara administratif berkoordinasi dengan Sekretaris.
k. Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berkedudukan dan bertanggung
kepada Sekretaris.
l. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang
m. UPTD di pimpin oleh kepala UPTD yang Berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif
berkoordinasi dengan Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan bidang
terkait.
n. Kelompok Jabatan fungsional tertentu berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif
berkoordinasi dengan sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan bidang
terkait.
o. Bagan Susunan Organisasi Dinas tersebut pads lampiran Peraturan Walikota ini.

514
B A B I V
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas
Pasal 4
Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dibidang pariwisata
yang menjadi kewenangan kota dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Walikota.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 4, Dinas mempunyai
Fungsi:
a. Pengelolaan days tarik wisata.
b. Pengelolaan kawasan strategic pariwisata.
c. Pengelolaan destininasi Pariwisata.
d. Penetapan tanda daftar usaha Pariwisata.
e. Pemasaran pariwisata dalam danluar negeri daya tarik, destinasi dankawasan strategic
pariwisata.
f. Penyediaan prasarana (zona kreatif / ruang kreatif / kota kreatif) sebagaimana ruang
berekspresi, berpromosi danberinteraksi bagi insan kreatif di Daerah.
g. Pelaksanaan beningkatan kapasitas cumber daya manusia pariwisata dan
ekonomi kreatif tingkat dasar
h. Melaksanakan administrasi umum, perencanaan program, anggaran danketatausahaan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas danfungsinya

B a g i a n K e d u a
SEKRETARIAT
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok Membantu Kepala Dinas melaksanakan sebagian
tugas pokok danfungsi Dinas dibidang kesekretariatan.

Pasal 7
Untuk Melaksanakan Tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, Sekretariat
mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan urusan
pelayanan informasi dan kehumasan
b. Pengkoordinasian, pembinaan, pemantauan, danevaluasi penyelenggaraan urusan
kepegawaian
c. P e n g o r g a n i s a s i a n d a n p e m b i n a a n k e p a d a b a w a h a n
d. Pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan, pemantauan dan evaluasi
penyelenggaraan urusan perlengkapan dan rumah tangga kantor
e. Pengkoordinasian, pembinaan, pemantauan, danevaluasi penyelenggaraan urusan
keuangan
f. Pengkoordinasian, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan urusan
ketatausahaan
g. Pengkoordinasian penyusunan dan pelaporan program kerja dan kegiatan di lingkungan
Dinas.
h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan
fungsinya.

Pasal 8
Sub Bagian Umum danKepegawaian mempunyai Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
pokok danfungsi Sekretariat dibidang Umum danKepegawaian.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 8, Sub Bagian Umum
danKepegawaian menyelanggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan administrasi surat-menyurat, tata naskah dan kearsipan
b. Penyelenggaraan administrasi perjalanan dinas
c. Penyusunan dan Penilaian rencana kebutuhan kantor sesuai standarisasi yang
berlaku

515
d. Pengusulan penghapusan barang-barangmilik negara berdasarkan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku
e. Pemeliharaan dan pelaksanaan perbaikan inventaris perlengkapan/rumah
tangga Dinas
f. Pelaksanaan pengawasan dan pengamanan aset dilingkungan Dinas
g. Pelaksanaan urusan kehumasan dankeprotokolan internal Dinas
h. Penyusunan data danlaporan kepegawaian
i. Pengusulan pengembangan kompetensi pegawai balk secara formal dannon formal,
dalam bentuk sekolah, pencliclikan danpelatihan, bimbingan teknis, magang, dan
sebagainya
j. Pembagian tugas, memberi arahan danmotivasi, melakukan penilaian serta
melakukan pengembangan kompetensi kepada bawahan sesuai bidang tugasnya
k. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok danfunginya.

Pasal 10
Sub Bagian Keuangan Mempunyai Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok
dan fungsi Sekretariat dibidang keuangan

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 10, Sub Bagian Keuangan
menyelanggarakan fungsi
a. Penyelenggaraan urusan anggaran
b. Penyelenggaraan dan pengkoordinasian urusan verifikasi dan perbendaharaan
c. Penyelenggaraan urusan akuntansi dan pelaporan
d. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan funginya.

Pasal 12
S u b B a g i a n P e n y u s u n a n P r o g r a m M e m p u n y a i t u g a s p o k o k melaksanakan sebagian
tugas pokok dan fungsi Sekretariat dibidang Penyusunan Program.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 12, Sub Bagian
Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi -.
a. Perumusan rencana program kerja dan kegiatan Sekretariat sesuai dengan lingkup
tugasnya
b. Penyusunan laporan penyelenggaraan program kerja dan kegiatan Sekretariat sesuai
dengan lingkup tugasnya
c. Pengkoordinasiaan rencana program kerja dan kegiatan Dinas
d. Penyusunan laporan penyelenggaraan kegiatan Dinas
e. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Bagian Ketiga
Bidang Industri dan Destinasi Pariwisata
Pasal 14
Bidang Industri dan Destinasi Pariwisata mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
dalam melaksanakan sebagian tugas pokok din gs dibidang Industri dan destinasi pariwisata.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 14, Bidang Industri dan
Destinasi Pariwisata menyelengarakan fungsi :
a. Penyusunan program, kegiatan dan anggran bidang
b. Pengelolaan kawasan strategis pariwisata kota
c. Pengelolaan dan Pengembangan destinasi wisata kota
d. Penetapan-tanda daftar usaha pariwisata kota
e. Pedoman Pengelolaan kawasan strategis pariwisata kota
f. Pedoman pengelolaan destinasi pariwisata kota
g. Penyusunan kebijakan teknis terkait penertiban TDUP Kota (sebagai bahan
acuan TPSP untuk penatausahaan pelayanan TDUP)
h. Penyusunan rencana induk pembangunan kawasan strategis kepariwisataan kota.
i. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

516
Pasal 16
Seksi Pengelolaan Daya Tarik Wisata Mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang dalam melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang dibidang pengelolaan daya tarik
wisata.

Pasal 17
Untuk Melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 16, seksi pengelolaan daya
tarik wisata menyelenggarakan Fungsi -.
a. Penyusunan bahan perencanaan pengelolaan daya tarik wisata kota
b. Pelaksanan analisa rencana pengelolaan daya tarik wisata kota
c. Pelaksanaan analisa pengelolaan daya tarik wisata kota
d. Pengkajian ulang pelaksanaan pengelolaan daya tank wisata kota
e. Pembuatan konsep pengelolaan daya tarik wisata kota
f. Penyusunan bahan evaluasi pelaksanaan pengelolaan daya tarik wisata kota
g. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan funginya

Pasal 18
Seksi Pengelolaan Kawasan Strategic dan Destinasi Pariwisata M e m p u n y a i t u g a s
p o k o k m e m b a n t u K e p a l a B i d a n g d a l a m melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang
dibidang pengelolaan kawasan strategis dan destinasi pariwisata

Pasal 19
Untuk Melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 18, Seksi Pengelolaan
Kawasan strategis dan Destinasi Pariwisata melaksanakan fungsi :
a. Perencanaan pengelolaan kawasan strategis pariwisata kota
b. Pengkajian dan Penganalisaan rencana pengelolaan kawasan strategis pariwisata
kota.
c. Penyusunan pedoman pelaksanaan pengelolaan kawasan strategis pariwisata
kota
d. Pengkoordinasian pelaksanaan kesepahaman lintas sektor dalam pengelolaan kawasan
strategis pariwisata kota
e. Penganalisaan dan Perancangan rencana induk pembangunan kawasan strategis
kepariwisataan kota
f. Penyusunan rencana pengelolaan dan pengembangan destinasi pariwisata kota
g. Pengembangan rencana pengelolaan destinasi wisata kota
h. Penyusunan pedoman pengelolaan destinasi pariwisata kota
i. Pengkoordinasian pelaksanaan kesepahaman lintas sektor dalam pengelolaan destinasi
pariwisata kota
j. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan funginya

Pasal 20
Seksi Penetapan Tanda Daftar Usaha Pariwisata mempunyai Tugas pokok membantu Bidang
dalam melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang dibidang Penetapan Tanda Daftar Usaha
Pariwisata.

Pasal 21
Untuk melakukan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 20, Seksi Penetapan Tanda Daftar
Usaha Pariwisata melaksanakan fungsi :
a. Pemverifikasian bahan penetapan TDUP kota
b. Pelaksanaan survey kesesuaian data dalam penetapan TDUP
c. Pemberian arahan terkait penetapan TDUP
d. Pembuatan konsep kebijakan teknis terkait penerbitan TDUP kota
e. Pengevaluasian pelaksanaan penerbitan TDUP
f. Penyusunan laporan penerbitan TDUP
g. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya

517
Bagian Keempat
Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
Pasal 22
Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata danekonomi Kreatif M e m p u n y a i
t u g a s p o k o k m e m b a n t u K e p a l a D i n a s d a l a m melaksanakan tugas din g s
dibidang Pengembangan Sumber daya Pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pasal 23
U n t u k M e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a p a d a p a s a l 2 2 , Bidang
Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan fungsi :
a. Penyusunan program, kegiatan dananggran bidang
b. Pembinaan Pelaku Usaha Kepariwisataan
c. Penyelenggaraan pengawasan dan evaluasi terhadap peJakLi usaha
kepariwisataan
d. Pengembangan riset unggulan dan kompetensi sumber daya manusia pada
sektor ekonomi kreatif
e. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok
danfungsinya

Pasal 24
Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan m e m p u n y a i
t u g a s p o k o k m e m b a n t u K e p a l a B i d a n g d a l a m melaksanakan sebagian tugas
pokok Bidang dibidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan danEkonomi
Kreatif.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 24, S e k s i
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s i a K e p a r i w i s a t a a n melakukan fungsi :
a. Pengembangan kompetensi apratur pa da Dinas baik secara formal dan non
formal, dalam bentuk sekolah, pendidikan dan pelatihan,
b. bimbingan teknis, magang, dan sebagainya dibidang kepariwisataan.
c. Pengembangan riset unggulan dan kompetensi sumber daya manusia'pelaku usaha pads
sektor ekonomi kreatif
d. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya

Pasal 26
Seksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Melaksanakan tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang dibidang Pengembangan Ekonomi
Kreatif.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 26, Seksi Pengembangan
Ekonomi Kreatif Melakukan Fungsi :
a. Penyusunan bahan sosialisasi sadar wisata dan menjalin kemitraan
b. Penyusunan rencana pengembangan jenis usaha kreatif di daerah kota
c. Penyusunan bahan pembinaan dan sosialisasi kepada pelaku usaha kepariwisataan
d. Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan/sosialisasi kepada pelaku usaha kepariwisataan
e. Penyusunan rencana pelaksanaan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaku usaha
kepariwisataan
f. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Pasal 28
Seksj Hubungan Kelembagaan dan Ekonomi Kreatif melakukan tugas pokok membantu
Kepala Bidang dalam melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang dibidang Hubungan
Kelembagaan dan Ekonomi Kreatif
Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 28, Seksi Hubungan
kelembagaan dan Ekonomi Kreatif Melakukan Fungsi :

518
a. Pengkoordinasian pelaksanaan kesepahaman lintas sektor dalam pengelolaan kawasan
strategic pariwisata kota
b. Penyusunan bahan pelaksanaan widyawisata dan konsep kerjasama promosi
kepariwisataan
c. Perencanaan pembangunan dan penguatan kelembagaan dan regulasi di sektor
ekonomi kreatif
d. Pengaturan kegiatan inventarisir kebutuhan zona kreatif sebagai ruang berekspresi,
berpromosi dan berinteraksi bagi insan kreatif di daerah kota
e. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Bagian Kelima
Bidang Pemasaran Pariwisata
Pasal 30
Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas pokok membantu Kepala Din g s dalam
melaksanakan sebagian tugas pokok dings dibidang Pemasaran pariwisata

Pasal 31
Untuk Melakukan tugas pokok sebagaimana Dimaksud pasal 30, Bidang Pemasaran
Pariwisata Melakukan Fungsi :
a. Penyusunan program, kegiatan dan anggran bidang
b. Pelakuan promosi pariwisata dalam dan luar negeri daya tarik pariwisata kota
c. Penyelenggaraan penyediaan bahan informasi dan promosi kepariwisataan
d. Penyelenggaraan sosialisasi sadar wisata dan menjalin kemitraan
e. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya

Pasal 32
Seksi Pemasaran Daya Tarik Wisata mempunya i tugas pokok membantu Kepala
Bidang dalam melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang dibidang Pemasaran Daya Tarik
Wisata.

Pasal 33
Untuk Melaksanakan Togas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 32, Seksi Pemasaran Daya
Tarik Wisata Melaksanakan Fungsi :
a. Pengumpulan data dan informasi terkait operasional pemasaran
b. Pengidentifikasian kebutuhan operasional pelaksanaan pemasaran
c. Pemilahan instrumen operasional pendukung pemasaran pariwisata
d. Penyusunan perencanaan operasional pemasaran
e. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Pasal 34
Seksi Pemasaran Destinasi Pariwisata mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang dalam melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang dibidang Pemasaran Destinasi
Pariwisata,

Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 34, Seksi Pemasaran
Destinasi Pariwisata melakukan fungsi :
a. Penyiapan data, informasi dan peraturan yang berkaitan
b. Penganalisaan instrumen bahan informasi dan promosi
c. Pembuatan konsep dan mengkoordinasikan konsep bahan informasi dan promosi
d. Penyajian informasi dan promosi kepariwisataan
e. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan funginya

Pasal 36
Seksi Pemasaran Kawasan Strategis Pariwisata mempunya tugas pokok membantu
Kepala Bidang dalam melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang dibidang
Pemasaran Kawasan Strategis Pariwisata

519
Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 36, Seksi pemasaran
Kawasan Strategis Pariwisata melakukan fungsi :
a. Penyusunan bahan sosialisasi sadar wisata dan menjalin kemitraan
b. Perencanaan pengelolaan kawasan strategic pariwisata kota
c. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan funginya

Bagian Keenam
Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif
Pasal 38
Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dings dibidang Pengembangan Ekonomi
Kreatif.

Pasal 39
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 36, Bidang
Pengembangan Ekonomi Kreatif melakukan fungsi :
a. Penyusunan program, kegiatan dan anggran bidang
b. Pembuatan event, kegiatan dan kebijakan untuk memfasilitasi
c. insanforang/pelaku/pekerja/komunitas kreatif di daerah kota Penyelenggaraan
pengembangan sarana dan prasarana zona kreatif di daerah kota
d. Pengembangan jenis usaha kreatif di daerah kota
e. P e n g i n v e n t a r i s a n k e b u t u h a n z o n a k r e a t i f s e b a g a i r u a n g berekspresi,
berpromosi dan berinteraksi bagi insan kreatif di Daerah kota
f. Peningkatan akses permodalan bagi pelaku ekonomi ekonomi kreatif
g. Pemfasilitasan ketersediaan infrastruktur sektor ekonomi kreatif
h. Peningkatan ekspansi pasar sektor ekonomi kreatif
i. Peningkatan manfaat ekonomi bagi pemegang Hak Kekayaan Intelektual di sektor
ekonomi kreatif
j. Pembangunan dan Pemerkuat kelembagaan dan regulasi di sektor ekonomi kreatif
k. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Pasal 40
Seksi Riset, Edukasi, Pengembangan dan Industri tugas pokok membantu Kepala
Bidang dalam melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang dibidang Riset, Edukasi,
Pengembangan dan Industri.

Pasal 41
Untuk Melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 3 8 , S e k s i R i s e t ,
E d u k a s i, P e n g e m b a n g a n d a n I n d u s t r i Menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana pengembangan sarana dan prasarana zona kreatif di daerah kota
b. Penyusunan rencana pengembangan jenis usaha kreatif di daerah kota
c. Perencanaan kegiatan inventarisasi kebutuhan zona kreatif sebagai ruang
berekspresi, berpromosi dan berinteraksi bagi insan kreatif di Daerah kota
d. Penganalisaan Pengembangan riset unggulan dan kompetensi sumber daya manusia
pada sektor ekonomi kreatif
e. Perencanaan kegiatan fasilitasi ketersediaan infrastruktur sektor ekonomi kreatif
f. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Pasal 42
Seksi Akses PermodaJan dan Pemasaran tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang dibidang Akses Permodalan dan Pemasaran

Pasal 43
Untuk meJakukan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 42, Seksi Akses Permodalan
dan Pemasaran melaksanakan fungsi :
a. Perencanaan kegiatan inventarisasi kebutuhan zona kreatif sebagai ruang
berekspresi, berpromosi dan berinteraksi bagi insan kreatif di daerah kota
b. Penganalisaan' peningkatan akses permodalan bagi pelaku ekonomi ekonomi
kreatif
c. Pembuatan konsep peningkatan ekspansi pasar sektor ekonomi kreatif

520
d. Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan/sosialisasi kepada pelaku usaha
kepariwisataan
e. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Pasal 44
Seksi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang
dibidang Fasilitas Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi.

Pasal 45
Untuk Melaksanakan Togas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 44, Seksi Fasilitasi Hak
Kekayaan Intelektual dan Regulasi mempunyai Fungsi -.
a. Pembuatan konsep event, kegiatan dan kebijakan untuk memfasilitasi
insan/orang/pelaku/pekerja/komunitas kreatif di daerah kota
b. Perencanaan kegiatan fasilitasi ketersediaan infrastruktur sektor ekonomi kreatif
c. Perencanaan kegiatan peningkatan manfaat ekonomi bagi pemegang Hak
Kekayaan Intelektual di sektor ekonomi kreatif
d. Pelaksanaan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan fungsional
Pasal 46
1. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari
a. Kelompok jabatan fungsional umum
b. Kelompok jabatan fungsional tertentu
2. Kelompok jabatan fungsional umum diatur melalui keputusan walikota
3. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
pemerintah daerah sesuai dengan keahlian dankebutuhan
4. Kelompok jabatan fungsional tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
danditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan
5. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan danbeban kerja
6. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan

Bagian Kedelapan
UPTD
Pasal 47
Untuk melaksanakan kegiatan teknik oprasional dan/ atau kegiatan penunjang kepala din g s
pariwisata dapat dibentuk unit pelaksana teknis Dinas.

Pasal 48
Pembentukan UPTD sebagaimana pada pasal 47 diatur danditetapkan dengan
peraturan walikota
B A B V
TATA KERJA
Pasal 49
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Seksi, UPTD
dankelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, Konsultasi, Komunikasi,
Intergrasi dansinkronisasi balk dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain

Pasal 50
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Dinas Pariwisata wajib mengawasi
bawahanya masing -masing, mengkoordinasikan bawahanya dan memberikan
bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bila terjadi
penyimpangan, maka mengambil langka - langka sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Pasal 51
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggung jawab pada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

521
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 52
Pada saat berlakunya peraturan Walikota ini, maka peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 16
Tahun 2009 tentang Penjabaran pokok dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Pagar Alam dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 53
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundang peraturan walikota ini
dengan penempatanya dalam berita daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagar Alam


Pada tanggal, 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desember 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN
BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR

522
Lampiran : Peraturan Walikota Pagaralam
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA Nomor : 54 tahun 2016
KOTA PAGARALAM Tanggal : 12 Desember 2016
Tentang : Kedudukan Susunan Organisasi Tugas Dan Fungsi
Serta Tata Kerja Dinas Pariwisata Kota Pagaralam
KEPALA
DINAS PARIWISATA

KELOMPOK JABATAN
SEKRETARIS DINAS
FUNGSIONAL TERTENTU
PARIWISATA

Sub Bagian Umum & Sub Sub Bagian


Kepegawaian Bagian Keuangan Penyusunan Program

Bidang Industri & Destinasi Bidang Pengembangan Sumber Bidang Bidang


Daya Pariwisata & Ekonomi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Pariwisata Pemasaran Pariwisata
Kreatif

Seksi Pengelolaan Seksi Pengembang SDM Seksi Pemasaran Seksi Riset, Edukasi,
Daya Tarik Wisata Kepariwisataan Daya Tarik Wisata Pengembangan & Industri

Seksi pengelolaan Kawasan Seksi Pengembangan Seksi Pemasaran Seksi Akses, Permodalan &
Strategis & Destinasi Pariwisata Ekonomi Kreatif Destinasi Pariwisata Pemasaran

Seksi Penetapan Tanda Daftar Seksi Hubungan Kelambagaan Dan Seksi Pemasaran Kawasan Seksi Fasilitas Hak Kekayaan
Usaha Pariwisata Ekonomi Kreatif Strategis Pariwisata Intelektual Dan Regulasi

UPTD WALIKOTA PAGARALAM

BERITA DAERAH KOTA PAGARALAM TAHUN 2016 NOMOR 54


523 IDA FITRIATI BASJUNI
WALIKOTA PAGAR ALAM
PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM
NOMOR55TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA


TATA KERJA D I N A S P E R P U S T A K A A N D A N K E A R S I P A N
KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM
Menimbang : bahwak memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar
Alam Nomor Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kota Pagar Alam, perlu menetapkan
P e r a t u r a n W a l i k o t a Pagar Alam Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Keda Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan.

Mengingat : 1. Undang -undang Re publik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001


tentang Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara
Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4115)-,
2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah Antara Peme rintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perunda ng -undangan
(Lembaran Negara R e p u b l i k I n d o n s i a T a h u n 2 0 1 1 N o m o r
8 2 , T a m b a h a n L e m b a r a n Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 5234);
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6)
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244), T a m b a h a n L e m b a r a n N e g a r a R e p u b l i k
Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undan g –U n d a n g N o m o r 9
T a h u n 2 0 1 5 T e n t a n g P e r u b a h a n K e d u a a t a s Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
5 8 , Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan-,
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114)
8. Peraturan Kepala Perpustakaan Republik Indonesia Nomor 10
tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur Dinas
Perpustakaan Daerah (Berita Negara Repubik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1385)
9. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor Tahun 2016 tentang
Pembentukan danSusunan Perangkat Dae rah Kota Pagar
Alam (Lembaran Daerah. Kota Pagar Alam Tahun Nomor ).

524
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG KEDUDUKAN,
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS
PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PAGAR ALAM

B A B I
KET E N T U A N U M U M
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam;
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam;
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam;
5. Dinas adalah Dinas Perpustakaan danKearsipan Kota Pagar Alam;
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pagar
Alam-,
7. Sekretariat adalah Sekretariat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pagar
Alam;
8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Perpustakaan danKearsipan Kota Pagar Alam-,
9. Subbagian adalah Subbagian pada Sekretariat Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Pagar Alam;
10. Seksi adalah Seksi pada Bidang di Lingkungan Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Pagar Alam;
11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional di
Lingkungan Dinas Perpustakaan danKearsipan Kota Pagar Alam;
12. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit
Pelaksana Teknis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pagar Alam;
13. Digitalisasi adalah Proses Perubahan Data Kedalam Bentuk Digital
14. Akuisisi adalah Poses Penambahan Jumlah Kumpulan Arsip Statis Pada
Lembaga Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pagar Alam
15. Badan Usaha Milik Daerah yang Selanjutnya disingkat BUMD adalah
Perusahaan yang didirikan dan - dimiliki oleh Pemerintah Kota Pagar
Alam-,

B A B I f
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. D i n a s adalah unsur pelaksana yang melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang Perpustakaan dan bidang Kearsipan;
2. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Dinas terdiri dari
a. Kepala Dinas-,
b. Sekretariat membawahi-.
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian-,
2. Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Pengolahan, Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan, membawahi
1. Seksi Pengembangan Koleksi, Pengolahan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan-,
2. Seksi Layanan, Otomasi, dan Kerjasama Perpustakaan-,
3. Seksi Kearsipan.
d. Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca,
membawahi,.
1. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan;
2. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Perpustakaan;
3. Seksi Pengembangan Pembudayaan Kegemaran Membaca.
e. Kelompok Jabatan Fungsional;
f. UPTD-,

525
g. S e k r e t a r i a t d i p i m p i n o l e h S e k r e t a r i s y a n g b e r a d a d i b w a h d a n
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas-,
h. B i d a n g d i p i m p i n o l e h K e p a l a B i d a n g b e r a d a d i b a w a h d a n
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara
administratif berkoordinasi dengan Sekretaris
i. Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris.
j. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang;
k. UPTD dipimpin oleh Kepala UPTD Berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan
Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan Bidang terkait;
l. Kelompok Jabatan Fungsional berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi
dengan Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan Bidang terkait.
m. Bagan susunan organisasi Dinas, tersebut pada lampiran Peraturan Walikota

B A B I V
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Pasal 4
Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang
Perpustakaan dan bidang Kearsipan yang menjadi kewenangan kota dan tugas pembantuan
yang diberikan kepada Walikota.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, Dinas mempunyai
fungsi :
a. Koordinasi sinkronisasi, integrasi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi-,
b. Penyelenggaraan urusan perencanaan dan hubungan masyarakat meliputi
penyusunan program dan anggaran, evaluasi, pelaporan dan hubungan masyarakat
serta keprotokolan;
c. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan dan kepegawaian meliputi urusan
persuratan, kearsipan serta kepegawaian;
d. Penyelenggaraan urusan keuangan dan perlengkapan meliputi urusan
perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, pencatatan aset dan perlengkapan;
e. Pelaksanaan pengembangan koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan
meliputi penyusunan kebijakan pengembangan koleksi, seleksi, pengadaan bahan
perpustakaan, inventarisasi, pengembangan koleksi daerah (local content),
pelaksanaan kajian kebutuhan pemustaka diskripsi bibliografi, klasifikasi,
penenan tajuk subjek, penyelesaian fisik bahan perpustakaan, verifikasi,
validasi dan pemasukan data ke pangkalan data-,
f. Pelaksanaan layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan meliputi layanan sirkulasi,
rujukan, literasi informasi, bimbingan pemustaka, dan layanan ekstensi (perpustakaan
keliling, pojok baca, dan sejenisnya) promosi layanan, pelaksanaan kajian
kepuasan pemustaka, pengembangan teknologi, informasi dan komunikasi
perpustakaan, pengelolaan website dan jaringan perpustakaan serta pelaksanaan
k e r j a s a m a a n t a r a p e e r p u s t a k a a n d a n m e m b a n g u n j e j a r i n g perpustakaan;
g. Pelaksanaan pelestarian bahan perpustakaan meliputi konservasi melakukan
pelestarian fisik bahan perpustakaan temasuk naskah kuno melalui perawatan, restorasi
dan penjidan dan serta pembuatan saran penyimpanan bahan perpustakaan dan ahli
media melalui pelestarian isi/ nilai informasi bahan perpustakaan termasuk naskah
kuno melalui ahli media pemeliharaan serta penyimpanan master informasi digital-,
h. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan meliputi pengembangan
semua jenis perpustakaan, implementasi norma, standar prosedur, dan kriteria
(NSPK), pendataan perpustakaan koordinasi pengembangan perpustakaan
koordinasi pengembangan perpustakaan, daan pemasyarakatan/ sosialisasi, serta
evaluasi pengembangan perpustakaan;
i. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan meliputi
pendataan tenaga, perpustakaan, bimbingan teknis, peningkatan
kemampuan teknis kepustakawanan, penilaian angka kredit pustakawan, koordinasi

526
pengembangan pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan, pemasyarakatan/
sosialisasi, serta evaluasi pembinaan tenaga perpustakaan; dan
j. Pelaksanaan pengembangan pembudayaan kegemaran membaca meliputi
pengkajian, dan pelaksanaan pembudayaan kegemaran membaca, koordinasi,
pemasyarakatan/ sosialisasi, dan bimbingan teknis serta evaluasi kegemaran
membaca.

Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pokok dan fungsi Dinas dibidang kesekretariatan.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, sekretariat
menyelenggarakan fungsl:
a. Koordinasi sinkronisasi, integrasi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi-,
b. Penyelenggaraan urusan perencanaan dan hubungan masyarakat meliputi
penyusunan program dan anggaran, evaluasi, pelaporan dan hubungan masyarakat
serta keprotokolan',
c. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan dan kepegawaian meliputi urusan
persuratan, kearsipan serta kepegawaian-,
d. Penyelenggaraan urusan keuangan dan perlengkapan meliputi urusan
perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, pencatatan aset dan perlengkapan.

Pasal 8
S u b b a g i a n U m u m d a n K e p e g a w a i a n m e m p u n y a i t u g a s p o k o k melaksanakan
sebagian tugas sekretariat dibidang Umum dan Kepegawaian.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi '.
a. Penyiapan, penyusunan dan analisis bahan rencana perumusan kebijakan,
program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. P e l a k s a n a a n pengelolaan kepegawaiaan meliputi mutasi,
pengembangan karir, kesejahteraan, disiplin, dan pengelolaan administrasi
kepegawaiaan lainnya.
c. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan ketatausahaan, persuratan dan kerumah tanggaan-,
d. Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan, perawatan, kebersihan, keindahan,
keamanan dan ketertiban bangunaan gedung dan peralatan kerja-,

Pasal 10
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas sekretariat dibidang perencanaan, dan Keuangan.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, Sub Bagian
Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi '.
a. Penyiapan, penyusunan, dan analisi bahan rencana perumusan
k e b i j a k a n , p r o g r a m d a n k e g i a t a n s u b b a g i a n P e r e ncanaan dan
Keuangan-,
b. Penyiapan pembinaan pembendaharaan, tuntutan pembendaharaan, pelayanan
pembayaran, dan pengelolaan kas;
c. Pengumpulan, pengolahan, analisi data hasil pemantauan pelaksanaan program,
kegiatan, dan anggaran;
d. Penyiapan, pengumpulan, penyus unan, dan analisis bahan rencana anggaran;
e. Evaluasi dan pelaporan program, kegiatan dan anggaran
f. Pelaksanaan urusan pengujian terhadap dokumen keuangan;
g. Pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan;

527
Bagian Ketiga
Bidang Pengolahan, Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan
Pasal 12
Bidang Pengolahan, Layanan, dan Pelestarian Bahan Perpustakaan m e m p u n y a i
t u g a s p o k o k m e m b a n t u K e p a l a D i n a s d a l a m menyelenggarakan
sebagian tugas pokok Dinas dibidang Pengolahan, Layanan, dan Pelestarian Bahan
Perpustakaan

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 12, Bidang
Pengolahan, Layanan, dan Pelestarian Bahan Perpustakaan mempunyai fungsi -.
a. P e l a k s a n a a n pengembangan koleksi dan pengolahan bahan
perpustakaan meliputi penyusunan kebijakan pengembangan koleksi, seleksi,
pengadaan bahan perpustakaan, inventarisasi, pengembangan k o l e k s i d a e r a h
( l o c a l c o n t e n t ) , p e l a k s a n a a n k a j i a n k e b u t u h a n pemustaka diskripsi
bibiliografi, klasifikasi, penenuan tajuk subjek, p e n y e l e s a i a n f i s i k b a h a n
p e r p u s ta k a a n , v e r i f i k a s i , v a l i d a s i d a n pemasukan data ke pangkalan data-,
b. Pelaksanaan layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan meliputi layanan
sirkulasi, rujukan, literasi informasi, bimbingan pemustaka, dan layanan ekstensi
(perpustakaan keliling, pojok baca, dan sejenisnya) p r o m o s i l a y a n a n ,
p e l a k s a n a a n k a j i a n k e p u a s a n p e m u s t a k a , pengembangan teknologi,
informasi dan komunikasi perpustakaan, pengelolaan website dan jaringan
perpustakaan serta pelaksanaan kerjasama antara perpustakaan dan
membangun jejaring ejaring perpustakaan;
c. Pelaksanaan pelestarian bahan perpustakaan meliputi konservasi
melakukan pelestarian fisik bahan perpustakaan temasuk naskah kuno melalui
perawatan, restorasi dan penjilidan serta pembuatan saran penyimpanan
bahan perpustakaan dan ahli media melalui pelestarian isi/ nilai informasi bahan
perpustakaan termasuk naskah kuno melalui ahli media pemeliharaan serta
penyimpanan master informasi digital-,

Pasal 14
Seksi pengembangan koleksi, pengolahan, dan pelestarian bahan pustaka
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian fungsi Bidang Pengolahan, Layanan, dan Pelestarian
Bahan Perpustakaan dibidang pengembangan koleksi, pengolahan, dan pelestarian
bahan perpustakaan.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, Seksi
pengembangan koleksi, pengolahan, dan pelestarian bahan pustaka mempunyai fungsi
a. Penyusunan kebijakan pengembangan koleksi;
b. Pelaksanaan hunting, seleksi, inventarisasi, dan desiderata bahan
perpustakaan-,
c. Pelaksanaan pengembangan koleksi bahan perpustakaan melalui pembelian,
hadiah, hibah, dan tukar menukar bahan perpustakaan',
d. Penganekaragaman bahan perpustakaan yang mencakup kegiatan
transliterasi (alih aksara), translasi (terjemahan), dan sejenisnya,.
e. Pemetaan naska kuno dan koleksi daerah (local content), diwilayahnya-,
f. Pengumpulan, penghimpunaan, pengelolaan naskah kuno dan koleksi daerah
(local content);
g. Penerimaan, pengolahan, dan verifikasi bahan perpustakaan;
h. Penyusunaan deskripsi bibliografi, klasifikasi, penentuan tajuk subjek, dan
penyelesaian fisik bahan perpustakaan;
i. Pelaksanaan verifikasi, validasi, pemasukan data ke pangkalan data, dan
j. Penyusunan literatur sekunder.
k. Pelaksanaan survey kondisi bahan perpustakaan;
l. Pelaksanaan pelestarian isi/nilai inform asi bahan perpustakaan dalam bentuk
mikro film maupun digital-,
m. Pelaksanaan perekamaan, pencucian, penduplikasian bahan perpustakaan;
n. Penempelan identitas pada mikrofilm/digital-,

528
o. Pemasukan data pada komputer;
p. Pemeliharaan dan penyimpanan master repropgraf i, fotografi, dan digital-,
q. Pelaksanaan fumigasi bahan perpustakaan;
r. Pelaksanaan kontrol kondisi ruang penyimpanaan;
s. Pembersihan debu, noda, dan selotape;
t. Pelaksanaan pemutihan, deasidifikasi, mending, dan filling bahan
perpustakaan-,
u. Penjilidan dan perbaikan bahan perpustakaan;
v. Pembuatan folder, pamflet binding, dan cover; dan
w. Pembuatan map dan portepel.

Pasal 16
Seksi Layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian fungsi Bidang
Pengolahan, Layanan, dan Pelestarian Bahan
Perpustakaan dibidang layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 16, seksi
layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasiaan penyelenggaraan layanan perpustakaan dengan perangkat
daerah, BUMD, instansi terkait dan masyarakat-,
b. Penyelenggaraan layanan sirkulasi, layanan informasi, layanan referensi,
layanaan pinjam antar perpustakaan;
c. Penyelenggaraan layanan ekstensi (perpustakaan keliling)-,
d. Penyusunaan stastistik perpustakaan;
e. Pelaksanaan bimbingan perpustakan
f. Pelaksanaan stock opname dan penyiangan bahan perpustakaan (wedding)
g. Pelaksanaan promosi layanan-,
h. Penyediaan kotak saran untuk menampung kebutuhan pe r pustaka n
terhadap koleksi perpustakaan;
i. Pelaksanaan kajian kepuasan pemustaka',
j. P e n g o l a h a n d a n p e n g e m b a n g a n p e r a n g k a t k e r a s , l u n a k , d a n pangkalan
data;
k. Pengelolaan dan pengembangan jaringan otomasi perpustakaan.,
l. Pengelolaan pengembangan website;
m. Inisiasi kerjasama perpustakaan;
n. Pengelolaan dan penyusunan naskah perjanjian kerjasama-,
o. Pengembangan dan pengelolaan kerjasama antar perpustakaan., dan
p. Pengembangan dan pengelolaan kerjasama jejaring perpustakaan.

Pasal 18
Seksi Kearsipan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Pengolahan, Layanan, dan
Pelestarian Bahan Perpustakaan di bidang kearsipan

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, seksi
kearsipan mempunyai fungsi:
a. Pengelolaan arsip dinamis pemerintah kota dan BUMD kota-,
b. Pengelolaan arsip statis yang diciptakan oleh pemerintah kota, BUMD kota,
Perusahaan swasta yang kantor usahanya dalam 1 (satu) kota, organisasi
kemasyarakatan tingkat kota, organisasi politik tin gkat kota dan tokoh
masyarakat tingkat kota-,
c. P e n g e l o l a a n s i m p u l j a r i n g a n d a l a m S i s t e m I n f o r m a s i K e a r s i p a n Nasional
melalui Jaringan Informasi Kearsipan Nasional pada tingkat kota-,
d. Penciptaan dan penerimaan arsip berdasarkan tata naskah dings klasifikasi
arsip, serta sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip-,
e. Penyimpanan, pemeliharaan, penyelamatan, pelestarian dan
pengamanan arsip daerah;

529
f. Penyelamatan arsip perangkat daerah kota yang digabung dan/ atau
dibubarkan serta pemekaran kecamatan dan kelurahan;
g. Pelaksanaan pencarian arsip statis yang pengelolaannya menjadi
k e w e n a n g a n k o t a y a n g d i n y a t a k a n h i l a n g d a l a m b e n t u k D a f t a r Pencarian
Arsip-,
h. Penerbitan izin penggunaan arsip yang bersifat tertutup yang disimpan di lembaga
kearsipan daerah kota; , .
i. Pelaksanaan sosialisasi, pengawasan danpembinaan terhadap pengelola arsip di
unit pencipta arsip maupun badan instansi yang lain dilingkungan pemerintah kota Pagar
Alam;
j. Perumusan dan penyiapan penilian danpenyusutan arsip sebagai bahan kebijakan
teknis pengelolaan danpenataan arsip;
k. Pembentukan panitia penilai arsip untuk melakukan penilain dan penyusutan dengan
membuat Jadwal Retensi Arsip (JRA)-,
l. Pelaksanaan pemusnahan arsip dengan persetujuan kepala Arsip Nasional Republik
Indonesia (ANRI);
m. Pelaksanaan penelusuran danpenarikan naskah sumber arsip kepada masyarakat,
organisasi masyarakat maupun perorangan dengan liputan danwawancara
langsung;
n. Penerimaan arsip dari pencipta arsip yang memiliki nilai guna kesejarahan;
o. Pelaksanaan verifikasi balk secara langsung atau ticlak langsung untuk membuktikan
kautentikan dan untuk menjamin keabsahan arsip.,
p. Pelaksanaan evaluasi danmenyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan seksi
pembinaan danpengelolaan arsip clan
q. Pelaksanaan tugas lain yang cliberikan oleh atasan.

Bagian Keempat
Bidang Pengembangan Perpustakaan danPembudayaan Kegemaran
Membaca
Pasal 20
Bidang Pengembangan Perpustakaan danPembudayaan Kegemaran Membaca mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Dinas dibidang
Pengembangan Perpustakaan danPembudayaan Kegemaran Membaca.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 20, Bidang Pengembangan
Perpustakaan danPembudayaan Kegemaran Membaca mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan danpengembangan perpustakaan meliputi pengembangan
semua jenis perpustakaan, implementasi norma, stanclar prosedur, dankreteria
(NSPK), pendataan perpustakaan koordinasi pengembangan perpustakaan koordinasi
pengembangan perpustakaan, claan pemasyarakatan/ sosialisasi, serta evaluasi
pengembangan perpustakaan-,
b. Pelaksanaan pembinaan danpengembangan tenaga perpustakaan meliputi pendataan
tenaga perpustakaan, bimbingan teknis, peningkatan kemampuan teknis
kepustakawanan, penilaian angka kredit pustakawan, koordinasi pengembangan
pustakawan dantenaga teknis perpustakaan, pemasyarakatan/ sosialisasi, serta evaluasi
pembinaan tenaga perpustakaan; dan
c. Pelaksanaan pengembangan pembudayaan kegemaran membaca meliputi pengkajian,
dan pelaksanaan pembudayaan kegemaran membaca, koordinasi, pemasyarakatan/
sosialisasi, dan bimbingan teknis serta evaluasi kegemaran membaca.

Pasal 22
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian f u n g s i B i d a n g
Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca di
b i d a n g p e m b i n a a n d a n p e n g e m b a n g a n perpustakaan.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 22, seksi
pembinaan dan pengembangan perpustakaan mempunyai fungsi -
a. Pelaksanaan pembinaan, dan pengembangan perpustakaan-,

530
b. Implementasi norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK);
c. Pendataan perpustakaan;
d. Koordinasi pengembangan perpustakaan; dan
e. Pemasyarakatan/ sosialisasi, dan evaluasi pengembangan perpustakaan.

Pasal 24
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Perpustakaan mempunyai t u g a s p o k o k
m e m b a n t u K e p a l a B i d a n g d a l a m m e n y e l e n g g a r a k a n sebagian fungsi Bidang
Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca di bidang
pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 24, seksi
pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan mempunyai fungsi :
a. Pendataan tenaga perpustakaan-,
b. Bimbingan teknis, peningkatan kemampuan teknis kepustakawanan;
c. Penilaian angka kredit pustakawan-,
d. Koordinasi pengembangan pustakawan dan tenaga teknis
perpustakaan-,
e. Pemasyarakatan/ sosialisasi; dan
f. Evaluasi pembinaan tenaga perpustakaan.

Pasal 26
Seksi Pengembangan Pembudayaan Kegemaran Membaca mempunyai t u g a s p o k o k
m e m b a n t u K e p a l a B i d a n g d a l a m m e n y e l e n g g a r a k a n sebagian fungsi Bidang
Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan
K e g e m a r a n M e m b a c a d i b i d i n g P e n g e m b a n g a n P e m b u d a y a a n Kegemaran
Membaca.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 26, seksi
Pembudayaan Kegemaran Membaca mempunyai fungsi
a. Pengkajian minat baca masyarakat;
b. Pelaksanaan pembudayaan kegemaran membaca;
c. Pengkoordinas;ia'n pemasyarakatan/ sosialisasi pembudayaan kegemaran
membaca;
d. Pemberian bimbingan teknis; clan
e. Evaluasi pembudayaan kegemaran membaca.

Bagian Kelima
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 28
1. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari
a. Kelompok jabatan fungsional umum;
b. Kelompok jabatan fungsional tertentu.
2. Kelompok jabatan fungsional umum diatur melalui Keputusan Walikota.
3. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan-,
4. Kelompok jabatan fungsional tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
5. Jumlah tenaga kerja fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
6. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Bagian Keenam
UPTD
Pasal 29
Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/ atau kegiatan penuniang pada
Dinas dapat dibentuk UPTD

531
Pasal 30
Pembentukan UPTD sebagaimana dimaksud pada Pasal 29 diatur dan ditetapkan dengan
Peraturan Walikota.

B A B V
TATA KERJA
Pasal 31
Dalam melaksanakan tugasnya kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, Subbagian, Seksi,
UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi,
komunikasi, integrassi, dan sinkronisasi balk dalam lingkungan masing-masing maupun
dengan instansi lain.

Pasal 32
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Dinas Perpustaken dan Kearsipan wajib mengawasi
bawahannya masing-masing mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan
serta petunjuk – petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bila terjadi
penyimpangan, maka mengambil langkah- langkah sesuai dengan peraturan
perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 33
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk – petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing – masing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

B A B V I
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini maka Peraturan Walikota Pagar Alam nomor 14
Tahun 2013 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perpustakaan Umum Daerah,
Arsip dan Dokumentasi Kota Pagar Alam dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 35
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagaralam
Pada tanggal, 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desember 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN
BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR

532
Lampiran : Peraturan Walikota Pagaralam Nomor 55 tahun 2016
Tentang Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERPUSTAKAAN DAN Serta Tata Kerja Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan

KEARSIPAN KOTA PAGARALAM Kota Pagaralam

Kepala Dinas Perpustakaan


dan Kearsipan

Kelompok Jabatan
Fungsional Tertentu
Sekretaris

Subbag Umum dan Subbag Perencanaan dan


Kepegawaian Keuangan

Bidang Pengolahan, Layanan Bidang Pengembangan


dan Pele starian Bahan Pustaka Perpustakaan Dan Pembudayaan
Kegemaran Membaca

Seksi Pengembangan Seksi Layanan Otomasi Seksi pembinaan dan Seksi Pembinaan Dan Seksi Pengembangan
Koleksi Pengolahan Dan Dan Kerjasama Seksi Kearsipan Pengembangan Pengembangan Tenaga Pembudayaan
Pelestarian Bahan Perpustakaan Perpustakaan Perpustakaan Kegemaran Membaca
Pustaka

UPTD
WALIKOTA PAGARALAM

BERITA DAERAH KOTA PAGARALAM TAHUN 2016 NOMOR 55


533 IDA FITRIATI BASJUNI
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN WALIKOTA KOTA PAGAR ALAM
NOMOR 56 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA


TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam
Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kota Pagar Alam, perlu menetapkan peraturan Walikota Pagar
Alam tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi
Serta. Tata. Kerja Dinas Pemuda. Dan Olahraga Kota Pagar Alam

Mengingat : 1. Undang-UndangNomor 8 Tahun 2001 tentangPembentukan Kota


PagarAlam (Lembaran Negara RI Tahun200INomor 88,
TambahanLembaran Negara RI Nomor 4115 );
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6 );
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-U n d a n g N o m o r 9 T a hun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015Nomor 58, Tambahan Lembaran
N e g a r a Republik Indonesiallomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016
Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
5. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor
33 Tahun 2016 Tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah
dan Unit Kerja Pada Dings Pemuda dan Olahraga;
6. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam
(Lembaran Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8 ).

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA
PAGAR ALAM.

B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
DalamPeraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Kota adalah Kota PagarAlam;
2. PemerintahKotaadalahPemerintah Kota PagarAlam;
3. WalikotaadalahWalikotaPagarAlam;

534
4. Sekretaris daerah adalah Sekretaris daerah Kota pagar Alam;
5. SatuanKerjaPerangkat Daerah selanjutnyadisingkat SKPD
adalahSatuanKerjaPerangkat Daerah Kota PagarAlam;
6. D i n a s P e m u d a d a n O l a h r a g a y a n g s e lanjutnya disingkat Dispora adalah ,Dinas
Pemuda dan Olahraga Kota Pagar Alam;
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Pagar Alam;
8. P e m u d a a d a l a h W a r g a N e g a r a I n d o n e s i a y a n g m e m a s u k i p e r i o d e
p e n t i n g p e r t u m b u h a n d a n perkembangan yang berusia 16 ( enam belas ) tahun
sampai 30 (tiga puluh) tahun;
9. Kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi,
tanggungjawab, hak, karakter, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda;
10. Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina ddan
mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial;
11. Keolahragaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan olahraga yang
memerlukan pengaturan, pendidikan, latihan, pembinaan, pengembangan, dan
pengawasan;
12. Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani yang dilaksanakan sebagai bagian
proses pendidikan yang t e r a t u r d a n b e r k e l a n j u t a n u n t u k m e m p e r o l e h
pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani;
13. Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran
dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai
budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kesenangan;
14. Olahraga Prestasi adalah olahraga yang dilakukan oleh orang yang memiliki bakat,
kemampuan dann potensi yang dilaksanakan melalui proses pembinaan dan
pengembangan secara terencana, berjenjang dan berkelanjutan dengan dukungan
ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan;
15. Olahraga masyarakat adalah olahraga rekreasi, olahraga tradisional, olahraga
manula, dan olahraga ekstrim;
16. Olahraga layanan khusus adalah olahraga yang dilakukan oleh penyandang
catat untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, penghargaan, aktualisasi diri, dan
prestasi;
17. Sarana dan prasarana yang selanjutnya disebut sarpras adalah perala tan
dan perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan.
18. Sarpras pemuda adalah peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan
pemuda;
19. Sarpras olahraga adalah peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan
olahraga;
20. Kemitraan adalah upaya yang melibatkan berbagai sektor, kelompok masyarakat,
lembaga pemerintah maupun bukan pemerintah untuk bekerjasama dalam m e n c a p a i
s u a t u t u j u a n b e r s a m a b e r d a s a r k a n kesepakatan;
21. Unit Pelaksana Teknik Dinas yang selanjutnya disebut UPTD adalah satuan organisasi
yang secara langsung melaksanakan kegiatan teknis dari induk organisasi yang
bersangkutan dalam melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang Pemuda dan
Olahraga.

B A B I I
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Dinas Pemuda dan Olahraga adalah unsur pelaksana yang melaksanakan urusan
Pemerintahan di bidang kepemudaan dan olahraga.
2. Dinas Pemuda dan Olahraga dipimpin oleh Kepala D i n a s yang
b e r k e d u d u k a n d i b a w a h d a n bertanggungjawab kepada Walikota melalui
Sekretaris Daerah.

B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
SusunanOrganisasiDinasPemudadanOlahragaterdiridari
a. KepalaDinas;
b. Sekretariat, membawahi:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

535
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Layanan Kepemudaan, membawahi:
1. Seksi Pemberdayaan Pernuda,
2. Seksi Pengembangan Pemuda.
d. BidangPembudayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga,- membawahi:
1. Seksi Olahraga Pendidikan, Rekreasi, dan Layanan Khusus.
2. Seksi Pembibitan, Tenaga Keolahragaan, dan Olahraga Prestasi.
e. Bidang Sarana Prasarana dan Kemitraaan, membawahi:
1. Seksi Sarana Prasarana dan kemitraan Kepemudaan.
2. S e k s i S a r a n a d a n P r a s a r a n d a n k e m i t r a a n Keolahragaan.
f. Kelompok Jabatan Fungsional;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
h. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas;
i. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif
berkoordinasi dengan Sekretaris;
j. S u b B a g i a n d i p i m p i n o l e h K e p a l a S u b B a g i a n berkedudukan di bawah dan
bertanggunglawab kepada Sekretaris;
k. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang;
l. UPTD dipimpin oleh Kepala UPTD berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif
b e r k o o r d i n a s i d e n g a n S e k r e t a r i s d a n s e c a r a operasional berkoordinasi
dengan Bidang terkait;
m. Kelompok Jabatan Fungsional berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab ,kepada
Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administrative berkoordinasi
denganSekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan Bidang terkait;
n. B a g a n s u s u n a n o r g a n i s a s i D i n a s P e m u d a d a n Olahraga. tersebut pada
lampiran peraturan Walikota ini.

B A B I V
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Pertama
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
Pasal 4
Dinas Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok m e l a k s a n a k a n u r u s a n
p e m e r i n t a h a n d i B i d a n g Kepemudaan dan Olahraga yang menjadi kewenangan Kota
dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Walikota.

Pasal 5
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksud pada Pasal (4), Dinas
Pemuda dan Olahraga mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan urusan kepemudaan dan olahraga di daerah;
b. Penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan pemuda dan kepemudaan
terhadap pemuda pelopor kota, wirausaha muda pemuda, dan pemuda kader kota;
c. Pemberdayaan dan pengembangan organisasi kepemudaan tingkat daerah
kota;
d. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis dibidang Pemuda dan Olahraga;
e. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pemuda dan
Olahraga;
f. P e r e n c a n a a n , P e n g e l o l a a n , P e m b i n a a n , Pengembangan, Pengendalian,
Pengawasan, dan Pengoordinasian dalam rangka peningkatan preatasi o l a h r a g a
s e r t a p e m b e r i a n p e l a y a n a n k e p a d a masyarakat di bidang Pemuda dan
Olahraga;
g. Pengelolaan urusan ketatausahaan kantor;
h. Pembinaandan Pemberdayaan terhadap organisasi kepemudaan dan keolahragaan;
i. Perencanaan, pemeliharaan dan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana
olahraga;
j. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data yang berbentuk data base serta
analisis data untuk menyusun program kegiatan;

536
k. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal yang wajib dilaksanakan bidang kepemudaan
dan keolahragaan;
l. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan dinar instansi terkait dan lembaga non
pemerintah selaku stake holder;
m. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemudaan dan keolahragaan;
n. Penyelenggaraan dan fasilitasi kejuaraan keolahragaan;
o. Pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan kepemudaan, olahraga dan
pelaksanaananggaran;
p. Pembinaan dan pengembangan organisasi kepramukaan tingkat daerah
kota;
q. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepada atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

B a g i a n K e d u a
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pokok dan f u n g s i D i n a s P e m u d a d a n O l a h r a g a d i b i d a n g
kesekretariatan.

Pasal 7
Dalam melaksanakantugas pokok sebagaim ana dimaksud pada ayat Pasal 6,
Sekretariatmenyelenggarakanfungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan;
b. Pelaksanaan penyusunan anggaran dan kegiatan;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan ketatausahaan;
e. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
f. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
g. Pengelolaan urusan rumah tangga kantor;
h. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;
i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana;
j. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara;
k. Pengoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan
bantuan hukum; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang cliberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 8
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas sekretariat di bidang umum dan kepegawaian.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 8, Sub Bagian Umum
dan Kepegawa ian mempunyai fungsi
a. Penyusun rencana kerja dan kegiatan sub bagian;
b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi surat menyurat dan kearsipan serta perlengkapan
kantor;
c. Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan dan peralatan serta keamanan kantor;
d. Pelaksanaan urusan keprotokolan dan kehumasan;
e. Pemeliharaan dan menata lingkungan kantor, kendaraan din gs, perlengkapan
dan aset lainnya;
f. Penyiapan rencana kebutuhan, pengadaan sarpras, pendistribusian, inventarisasi
dan penghapusan barang in . ventaris kantor;
g. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
h. Penghimpun dan menyiapkan bahan penata organisasi, ketatalaksanaan dan perundang-
undangan.

Pasal 10
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
sekretariat di bidang perencanaan dan keuangan.

537
Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokoksebagaimana dimaksud pada Pasal 10, Sub Bagian
Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi :
a. Penyusun rencana kerja dan kegiatan sub bagian;
b. Penghimpun/Penyiapan data/bahan dalam rangka penyusunan perencanaan, keuangan
dan pelaporan;
c. Pelaksanaaan perencanaan dan penyusunan program kegiatan;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan;
e. Pelaksanaan pengumpulan bahan dan penyiapan rencana belanja pegawai,
operasional, pemeliharaan, serta belanja barang dan jasa;
f. Pelaksanaan penyiapan dan pengelolaan administrasi keuangan;
g. Penyiapan koordinasi dan administrasi kerjasama antar lembaga;
h. pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan; dan
i. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga
Bidang Layanan Kepemudaan
Pasal 12
Bidang Layanan Kepemudaan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Pemuda dan
Olahraga dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Dinas Pemuda dan Olahraga di
bidang Layanan Kepemudaan.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 12, Bidang Layanan
Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga memiliki fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan pemuda dan pengembangan
pemuda;
b. Pengoordinasian dan s inkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pemberdayaan pemuda dan pengembangan pemuda. ;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemberdayaan pemuda
dan pengembangan pemuda;
d. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang pemberdayaan pemuda
dan pengembangan pemuda;
e. Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang pemberdayaan pemuda dan
pengembangan pemuda-,
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pemberdayaan pemuda dan
pengembangan pemuda:
g. Pelaksanaan administrasi di bidang pelayanan kepemudaan; dan
h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 14
Seksi Pemberdayaan Pemuda mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Layanan
Kepemudaan dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Layanan Kepemudaan di
bidang Pemberdayaan Pemuda.
Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 14, Seksi
Pemberdayaan Pemuda memiliki fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang pemberdayaan pemuda;
b. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan
pemuda;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemberdayaan
pemuda;
d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang pemberdayaan pemuda;
dan
e. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di
bidang pemberdayaan pemuda.

538
Pasal 16
Seksi Pengembangan Pemuda mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Layanan
Kepemudaan dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Layanan Kepemudaan di
bidang Pengembangan Pemuda.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 16, Seksi
Pengembangan Pemuda memiliki fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang pengembangan pemuda;
b. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijkan di bidang pengembangan
pemuda;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan
pemuda;
d. Penyiapan pemnberian bimbingan teknis dan supervise di bidang pengembangan
pemuda; dan
e. P e m a n t a u a n , a n a l i s i s , e v a l u a s i , d a n p e l a p o r a n pelaksanaan kegiatan di
bidang pengembangan pemuda.

B a g i a n K e e m p a t
BidangPembudayaan dan Peningkatan Prestasi
Olahraga
Pasal 18
Bidang Pembudayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga dalam menyelenggarakan sebagian tugas p o k o k
D i n a s P e m u d a d a n O l a h r a g a d i b i d a n g Pembudayaan dan Peningkatan Prestasi
Olahraga.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 18, Bidang Pembudayaan
dan Peningkatan Prestasi Olahraga memiliki fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang pengelolaan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi,
pengembangan olahraga tradisional dan layanan khusus, pembibitan, iptek dan tenaga
keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi serta penghargaan olahraga.
b. Pengoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan
olahraga pendidikan, pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga
rekreasi, tradisional dan layanan khusus, penghargaan olahraga, pembibitan, iptek,
tenaga keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan olahraga
pendidikan, pengelolaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga rekreasi,
pengembangan olahraga tradisional dan layanan khusus, pemberian
penghargaan olahraga, pembibitan, iptek, tenaga keolahragaan, promosi olahraga, dan
olahraga prestasi;
d. P e m a n t a u a n , a n a l i s i s , e v a l u a s i , dan pelaporan di b i d a n g p e n g e l o l a a n j
o l a h r a g a p e n d i d i k a n d a n pengelolaan pembinaan sentra olahraga,
pengelolaan olahraga rekreasi, olahraga tradisional dan layanan khusus,
penghargaan olahraga, pembibitan, iptek, tenaga keolahragaan, promosi
olahraga, dan olahraga prestasi;
e. Pemberidn bimbingan teknis dan supervise di bidang pengelolaan olahraga
pendidikan dan pengelolaan p e m b i n a a n s e n t r a o l a h r a g a , p e n g e l o l a a n
olahraga rekreasi, pengembangan olahraga tradisional dan layanan
khusus, penghargaan olahraga, pembibitan, iptek, tenaga keolahragaan,
promosi olahraga, dan olahraga prestasi;
f. P e l a k s a n a a n ev a l u a s i d a n p e l a p o r a n d i b i d a n g p e n g e l o l a a n o l a h r a g a
pendidikan dan pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan
olahraga rekreasi, olahraga tradisional dan layanan khusus, p e n g h a r g a a n
olahraga, pembibitan, iptek, tenaga keolahragaan, promosi
o l a h r a g a , d a n o l a h r a g a prestasi;
g. Pelaksanaan administrasi di bidang Pembudayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga;
dan
h. Pelaksanaan fungsi lain yang cliberikan oleh Kepala Dings Pemuda dan Olahraga.

539
Pasal 20
Seksi Olahraga Pendidikan, Rekreasi dan Layanan Khusus m e m p u n y a i t u g a s p o k o k
m e m b a n t u K e p a l a B i d a n g Pembudayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga dalam
m e n y e l e n g g a r a k a n s e b a g i a n t u g a s p o k o k B i d a n g Pembudayaan dan
Peningkatan Prestasi Olahraga di b i d a n g O l a h r a g a P e n d i d i k a n , R e k r e a s i d a n
L a y a n a n Khusus.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 20, Seksi Olahraga
Pendidikan, Rekreasi dan Layanan Khusus memiliki fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang pengelolaan olahraga pendidikan,
rekreasi, tradisional dan layanan khusus;
b. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelayanan kebijakan di bidang olahraga
pendidikan, rekreasi, tradisional dan layanan khusus;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan
olahraga pendidikan, rekreasi, tradisional dan layanan khusus;
d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang pengelolaan olahraga
pendidikan, rekreasi, tradisional dan layanan khusus;
e. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan kebijakan di bidang
pengelolaan olahraga pendidikan, rekreasi, tradisonal, dan layanan khusus.

Pasal 22
Seksi Pembibitan, Tenaga Keolahragaan dan Olahraga Prestasi mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang Pembudayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Pembudayaan dan Peningkatan Prestasi
Olahraga di bidang Pembibitan, Tenaga Keolahragaan dan Olahraga Prestasi.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 22, Seksi Pembibitan,
tenaga Keolahragaan dan Olahraga Prestasi memiliki fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang pembibitan, tenaga
keolahragaan, iptek, promosi olahraga, olahraga prestasi dan pemberian
penghargaan;
b. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembibitan
tenaga keolahragaan, iptek, promosi olahrag, olahraga prestasi dan pemberian
penghargaan;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembibitan
tenaga keolahragaan, i p t e k , p r o m o s i o l a h r a g a , o l a h r a g a p r e s t a s i d a n
pemberian penghargaan;
d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervise dibidang pembibitan tenaga
keolahragaan, iptek, promosi olahraga, olahraga prestasi dan pemberian
penghargaan;
e. P e m a n t a u a n , a n a l i s i s , e v a l u a s i d a n p e l a p o r a n pelaksanaan kebijakan di
bidang pembibitan tenaga keolahragaan, iptek, promosi olahraga, olahraga prestasi dan
pemberian penghargaan.

Bagian Kelima
Bidang SaranaPrasarana dan Kemitraan
Pasal 24
Bidang Sarana Prasarana dan Kemitraan mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Dinas Pemuda dan Olahraga dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Dinas' Pemuda
dan Olahraga di bidang Sarana Prasarana dan kemitraan.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 24, Bidang Sarana
Prasarana dan Kemitraan memiliki fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang Sarpras pemuda, s a r p r a s o l a h r a g a , d a n
k e m i t r a a n p e m u d a d a n olahraga;
b. Pengoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan k e b i j a k a n d i b i d a n g
S a r p r a s p e m u d a , s a r p r a s olahraga, dan kemitraan pemuda dan olahraga;

540
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang Sarpras pemuda,
sarpras olahraga dan kemitraan pemuda dan olahraga;
d. Pem"antauan, analisis, evaluasi dan pelaporan di bidang Sarpras pemuda,
sarpras olahraga, dan kemitraan pemuda dan olahraga;
e. Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang Sarpras pemuda, sarpras
olahraga dan kemitraan pemuda dan olahraga;
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Sarpras pemuda, sarpras olahraga dan
kemitraan pemuda dan olahraga;
g. Pelaksanaan administrasi bidang saspras dan kemitraan; dan
h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 26
Seksi Pengembangan Sarana Prasarana dan Kemitraan Kepemudaan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Kemitraan Kepemudaan dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Sarana Prasarana dan Kemitraan di bidang
Pengembangan Sarana Prasarana dan Kemitraan kepemudaan.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 26, Seksi
Pengembangan Sarana Prasarana dan Kemitraan Kepemudaan memiliki fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang sarpras pemuda dan kemitraan
pemuda;
b. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijkan di bidang Sarpras pemuda
dan kemitraan pemuda;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang Sarpras pemuda
dan kemitraan pemuda;
d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang Sarpras pemuda dan
kemitraan pemuda; dan
e. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pe-laksanaan kebijakan di bidang
Sarpras pemuda dan kemitraan pemuda.

Pasal 28
Seksi Pengembangan Sarana Prasarana dan Kemitraan Keolahragaan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Kemitraan Keolahragaan dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Bidang Sarana Prasarana dan Kemitraan di bidang
Pengembangan Sarana Prasarana dan Kemitraan Keolahragaan.

Pasal 29
U n t u k m e l a k s a n a k a n t u g a s p o k o k s e b a g a i m a n a dimaksudpada Pasal 28, Seksi
Pengembangan Sarana Prasarana dan Kemitraan Keolahragaan memiliki fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang Sarpras olahraga dan kemitraan
olahraga;
b. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang Sarpras olahraga
dan kemitraan olahraga;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Sarpras
olahraga dan kemitraan olahraga;
d. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang Sarpras olahraga dan kemitraan
olahraga; dan
e. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksaan kebijakan di bidang
Sarpras olahraga dan kemitraan olahraga.

Bagian Keenam
Kelompok Ja batan Fungsional
Pasal 30
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
a. Kelompok Jabatan Fungsional Umum.,
b. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.
2. Kelompok Jabatan Fungsional Umum diatur melalui Keputusan Walikota.
3. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas mela ksanakan sebagian tugas
Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

541
4. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
diatur dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
5. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
6. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Pasal 31
Untuk melaksanakan kegiatan teknik operasional dan/atau kegiatan penunjang
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas;

Pasal 32
Pembentukan UPTD sebagaimana pada Pasal 31 diatur dan ditetapkan dengan Peraturan
Walikota.
B A B V
TATA KERJA
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Seksi, UPTD dan
Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi,
komunikasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing
maupun dengan instansi lain.

Pasal 34
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Dinas Pemuda d a n O l a h r a g a K o t a P a g a r
Alam wajib mengawasi bawahannya masing-masing, mengkoordinasikan
bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjukpetunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahannya. Bila terjadi penyimpangan, maka mengambil langkah-langkah sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 35
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasan masing -masing serta menyampaikan laporan
secara berjenjang.
B A B V I
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 36
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam
Nomor 01 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pemuda
dan Olahraga Kota Pagar Alam dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 46
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
A g a r s e t i a p o r a n g m e n g e t a h u i n y a , m e m e r i n t a h k a n pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagaralam
Pada tanggal, 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI


Diundangkan di Pagar Alam
Pada Tanggal 15 Desember 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

542
543
Lampiran : Peraturan Walikota Pagaralam Tentang Tugas Pokok Dan
Fungsi Dinas Pemuda Dan Olahraga Kota Pagaralam
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA Nomor : 56
KOTA PAGARALAM Tanggal : 12 Desember 2016

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL TERTENTU

SUB BAGIAN UMUM DAN SUB BAGIAN PERENCANAAN


KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN

BIDANG LAYANAN BIDANG PEMBUDAYAAN DAN BIDANG SARANA PRASARANA


KEPEMUDAAN PENINGKATAN PRESTASI DAN KEMITRAAN
OLAHRAGA

SEKSI SEKSI SEKSI OLAHRAGA SEKSI PEMBIBITAN, SEKSI SARANA SEKSI SARANA
PEMBERDAYAAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN, TENAGA PRASARANA DAN PRASARANA DAN
REKREASI DAN KEOLAHRAGAAN KEMITRAAN KEMITRAAN
PEMUDA PEMUDA
LAYANAN KHUSUS DAN OLAHRAGA KEPEMUDAAN KEOLAHRAGAAN
PRESTASI

UPTD
WALIKOTA PAGARALAM

BERITA DAERAH KOTA PAGARALAM TAHUN 2016 NOMOR 56


544 IDA FITRIATI BASJUNI
WALIKOTA PAGAR ALAN
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN WALIKOTA PAGARALAM
NOMOR 57 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI , TUGAS DAN FUNGSI SERTA


TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU DAN TENAGA KERJA
KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : Bahwa dengan berlakunya Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun


2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Pagar Alam, maka perlu diatur kedudukan, struktur organisasi, tugas dan
fungsi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga
Kerja Kota Pagar Alam.

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 08 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Pagar


Alam ( Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4115);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114);
6. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam
(Lembaran Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8).

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI , TUGAS DAN FUNGSI
SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KOTA PAGAR ALAM

B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota yang dimaksud dengan:
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam;
3. Walikota. adalah Walikota. Pagar Alam;
4. Sekretaris daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam;
5. Dinas adalah Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja Kota Pagar Alam.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga. Kerja Kota Pagar Alam;
7. Sekretaris adalah Sekretaris Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dan Tenaga Kerja Kota Pagar Alam;
8. Kepala Bidang adalah Kepala Bidang Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu
Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pagar Alam;
9. Kepala. Subbagian adalah Kepa-la. Subbagian Dinas Penanaman Modal, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pagar Alam;
10. Kepala Seksi adalah Kepala Seksi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu
Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pagar Alam;
11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas
pokok dan fungsi Dinas;
12. Tim Teknis adalah kelompok kerja yang terdiri clari unsur-unsur satuan kerja perangkat
daerah terkait yang mempunyai wewenang untuk memberikan rekomendasi teknis dalam
proses pelayanan perizinan;
13. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unit
pelaksana teknis di bawah dan bertanggung jawab kepada. Dinas Penanaman
Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pagar Alam;
14. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan
Kerja Perangkat Daerah K o t a , P a g a r A l a m y a n g m e m p u n y a i k e w e n a n g a n
m e n e r b i t k a n p e r i z i n a n s e s u a i d e n g a n k e t e n t u a n peraturan perundang-
undangan;
15. A n g g a r a n P e n d a p a t a n d a n B e l a n j a D a e r a h y a n g selanjutnya disebut APED
adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pagar Alam;
16. Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, balk oleh
penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha
di wilayah Republik Indonesia;
17. Perizinan adalah pemberian, legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha/kegiatan
tertentu, baik dalam bentuk izin maupun non izin;
18. Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan
daerah atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan Bah
atau diperbolehkannya seseorang atau Dinas untuk melakukan usaha atau kegiatan
tertentu;
19. Non Izin adalah pemberian legalitas kepada seseorang dalam bentuk tanda daftar,
rekomendasi, fatwa atau lainnya;
20. Jenis, pelayanan adalah pelayanan perizinan maupun non perizinan yang dikelola oleh unit
pelayanan perizinan terpadu;
21. Tenaga Kerja adalah setiap orang laki-laki atau wanita yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat;
22. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu,
sebelum, dan sesudah masa kerja;
23. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,
m e m p e r o l e h , m e n i n g k a t k a n s e r t a mengembangkan produktivitas, disiplin,
sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan atau keahlian tertentu sesuai dengan
jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan, baik disektor formal maupun sektor
informal;
24. Penempatan Tenaga Kerja adalah kegiatan untuk mempertemukan tenaga kerja dan
pengguan tenaga kerja supaya tenaga kerja dapat memperoleh pekerjaan sesuai
d e n g a n b a k a t , m i n a t d a n k e m a m p u a n n y a . s e r t a penggunaan tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan;
25. Mediator Hubungan Industrial adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenan g untuk
melakukan kegiatan pembinaan hubungan industrial dan mediasi penyelesaian
perselisihan hubungan industrial;
26. Tim Teknis adalah kelompok kerja yang terdiri dari unsur-unsur satuan kerja perangkat
daerah terkait yang mempunyai kompetensi dibidangnya dan mempunyai kewenangan
untuk mengambil keputusan dalam memberikan rekomendasi mengenai
diterima atau d i t o l a k n y a permohonan izin yang memerlukan
pertimbangan teknis;
27. Kelompok Jabatan Fungsional. Tertentu adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas;
28. Penyelenggaraan perizinan terpadu adalah kegiatan penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan non perizinan y a n g p r o s e s p e n g e l o l a a n n y a m u l a i d a r i t a h a p
permohonan sampai ketahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu
dalam satu pintu dan satu tempat;
29. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, yang selanjutnya disebut
LAKIP adalah laporan tentang akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
u n t u k mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi
dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung -jawab yang disusun secara
berkala;
30. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang s e l a n j u t n y a d i s e b u t L P P D
a d a l a h l a p o r a n a t a s penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 (satu)
t a h u n a n g g a r a n b e r d a s a r k a n R e n c a n a K e r j a Pembangunan Daerah
(RKPD) yang disampaikan oleh Walikota Kepada Pemerintah;
31. L a p o r a n K e t e r a n g a n P e r t a n g g u n g j a w a b a n , y a n g selanjutnya disebut LKPJ
adalah laporan yang berupa informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1
(satu) tahun anggaran atau akhir masa jabatan yang disampaikan oleh Walikota kepada
DPRD;
32. Urusan Pemerintahan Daerah adalah fungsi-fungsi p e m e r i n t a h a n y a n g m e n j a d i
h a k d a n k e w a j i b a n Pemerintah Kota Pagar Alam untuk mengatur dan
m e n g u r u s f u n g s i- f u n g s i t e r s e b u t y a n g m e n j a d i kewenangannya dalam
rangka melindungi, melayani, memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat.

B A B I I
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Dinas merupakan unsur pelaksana yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dibidang penanaman modal dan tenaga kerja.
2. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang bertanggung-jawab kepada Walikota melalui
Sekretaris Daerah.

B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
1. Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja Kota Pagar Alam, terdiri atas:
a. Kepala Dinas,
b. Sekretariat membawahi
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
2. Subbagian Perencanaan
3. Subbagian Keuangan.
c. B i d a n g P e n g e m b a n g a n d a n P e n g e n d a l i a n I k l i m Penanaman Modal,
membawahi :
1. Seksi Pengembangan dan Pengkajian Penanaman Modal.
2. Seksi Deregulasi dan Pemberdayaan Usaha Daerah.
3. Seksi Pembinaan, Pemantauan, dan Pengawasan Penanaman Modal.
d. Bidang Promosi dan Pengolahan Data Informasi membawahi :
1. Seksi Sistem Informasi, Pengolahan Data dan Verifikasi.
2. Seksi Analisa dan Evaluasi Data.
3. Seksi Promosi Penanaman Modal
e. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, membawahi :
1. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan.
2. Seksi Pelayanan Informasi, Pengaduan, Konsultansi, dan Evaluasi Layanan.
3. Seksi Rekomendasi Teknis / Fasilitas Daerah dan Inovasi Layanan
f. Bidang Tenaga Kerja membawahi
1. Seksi Pelatihan &, Produktivitas Tenaga Kerja.
2. Seksi Penempatan Tenaga Kerja.
3. Seksi Hubungan Inclustrialis.
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
h. UPTD;
i. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
j. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara
administratif berkoordinasi dengan Sekretaris.
k. Subbagian dipimpin oleh kepala subbagian berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris.
l. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang.
m. UPTD dipimpin oleh Kepala UPTD berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab Kepala Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif
berkoordinasi denganSekretraris dan secara operasional berkoordinasi
dengan Bidang terkait.
n. Kelompok Jabatan Fungsional berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas, dalam p e l a k s a n a a n t u g a s n y a s e c a r a a d m i n i s t r a t i v e
berkoordinasi dengan Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan Bidang
terkait.
o. Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dan Tenaga Kerja Kota Pagar Alam tersebut pada lampiran Peraturan Walikota ini.

B A B I V
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAGIAN KESATU
D I N A S
Pasal 4
1. Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pagar
Alam mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah dibidang penanaman modal dan tenaga kerja serta pelaksanaan
koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan administrasi dibidang penanaman
modal, pelayanan perizinan dan ketenagakerjaan secara terpadu dengan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.
2. S e l a i n p e l a k s a n a a n t u g a s p o k o k n y a s e s u a i d e n g a n penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang penanaman modal dan tenaga kerja yang menjadi
kewenangan kota, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja Kota Pagar Alam juga melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan
kepada walikota.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Dinas
Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pagar Alam
mempunyai Fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal, pelayanan perizinan dan non-
perizinan serta tenaga kerja;
b. Pengkoordinasian dan penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dibidang
penanaman modal, pelayanan perizinan dan tenaga kerja;
c. Pembinaan dan pelaksanaan pengelolaan penanaman modal, pelayanan perizinan
dan tenaga kerja yang meliputi pengembangan penanaman modal, promosi dan
kerjasama, pengelolaan data dan sistem informasi penanaman modal, pelayanan
perizinan dan non-perizinan serta tenaga kerja;
d. Pelaksanaan penyusunan program kerja;
e. Penyelenggaraan pelatihan dan penempatan kerja;
f. Pengoordinasian hubungan industri dan tenaga kerja;
g. Penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan dan non-perizinan, sistem informasi
dan pengaduan;
h. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perizinan dan non-perizinan;
i. Pemantauan dan evaluasi proses pemberia n pelayanan perizinan dan non-perizinan;
j. Pelaksanaan administrasi ketatausahaan Dinas;
k. Pengelolaan -program kerja dan keuangan, dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang didelegasikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

B A G I A N K E D U A
SEKRETARIAT
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu kepala dinas dalam melaksanakan pengkajian
bahan perumusan kebijakan teknis, rencana program kerja, bahan bimbingan teknis dan
pengendalian administrasi teknis dibidang kesekretariatan dan mengkoordinasikan para Kepala
Bidang akan rencana kegiatan di masing-masing Bidang menjadi kegiatan Dinas.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 6, Sekretariat
mempunyai fungsi:
a. Pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis dibidang penyusunan
p e re n c a n a a n p r o g r a m , k e u a n g a n , kepegawaian, rumah tangga dan umum;
b. Pengkajian bahan rencana program kerja dibidang penyusunan program,
keuangan, kepegawaian, rumah tangga dan umum;
c. Pengkajian bahan bimbingan teknis di bidang penyusunan perencanaan program,
keuangan, kepegawaian dan umum;
d. Pelaksanaan dan pengendalian administrasi dan teknis dibidang penyusunan
perencanaan program, keuangan, kepegawaian, rumah tangga dan umum;
e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana;
f. Pengkoordinasian program kerja dan tugas bidang - bidang menjadi program kerja dinas
secara integral; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 8
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola sebagian urusan
Sekretariat dibidang administrasi ketatausahaan yang meliputi urusan umum,
kepegawaian, rumah tangga dan umum.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 8, Subbagian Umum dan.
Perlengkapan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kerja subbagian dibidang kepegawaian, rumah tangga dan
umum;
b. Pengelolaan urusan administrasi Surat menyurat, kearsipan, dan
perlengkapan. kantor;
c. Penyusunan dan pengolahan data bahan koordinasi di bidang
k e p e g a w a i a n , r u m a h t a n g g a , i n v e n t a r i s pemeliharaah asset milik negara
dan umum;
d. Penyelenggaraan urusan keprotokolan dan kehumasan;
e. Pelaksanaan analisis pengembangan sumber daya aparatur;
f. Penyusunan analisis data bahan pembinaan disiplin pegawai;
g. Penyelenggaraan urusan rumah tangga dan perlengkapan;
h. Penyusunan rencana kebutuhan sarana dan. prasarana, pengurusan rumah tangga,
pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya
serta ketertiban, keindahan dan keamanan kantor;
i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program kerja dan tugas di bidang
kepegawaian dan umum; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Pasal 10
Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas mengelola urusan
perencanaan, evaluasi dan pelaporan realisasi dan kinerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pinto.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 1 0 , S u b b a g i a n
P e r e n c a n a a n , E v a l u a s i d a n P e l a p o r a n mempunyai fungsi :
a. P e n y u s u n a n r e n c a n a p r o g r a m d a n k e g i a t a n k e r j a subbagian;
b. Penyusunan data bahan koordinasi di bidang Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Dinas;
c. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan program Dinas;
d. Pelaksanakan tugas operasional teknis dan administratif pelaksanaan kebijakan
teknis di bidang Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
e. Penyusunan dokumen pelaporan realisasi kinerja, keuangan dan
pertanggungjawaban Dinas;dan
f. Pelaksanaan koordinasi dengan sekretaris, kepala bidang, kepala subbagian dan kepala
Seksi dalam penyusunan dokumen perencanaan keuangan/anggaran Dinas. Pelaksanaan
penyusunan dan pengendalian administrasi perjalan dings;
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan testa laksana; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Pasal 12
Subbagian- Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan analisis
data bahan perumusan kebijakan teknis dan rencana program kerja serta pelaksanaan
urusan tugas operasional dan administratif dibidang keuangan.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 12, Subbagian Keuangan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kerja sub bagian;
b. Penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan rencana program
kerja dibidang keuangan;
c. Peneyelenggaraan dan pengendalian sistem pengadministrasian dan pembukuan
keuangan Dinas;
d. Pelaksanaan perbendaharaan umum keuangan dan penyiapan bahan
pertanggungjawaban keuangan;
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program kerja dan tugas di bidang
keuangan; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

BAGIAN KETIGA
BIDANG PENGEMBANGAN DAN PENGENDALIAN
IKLIM PENANAMAN MODAL
Pasal 14
Bidang Pengembangan dan Pengendalian Iklim Penanaman Modal mempunyai tugas
pokok melaksanakan pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis, rencana program kerja,
bahan bimbingan teknis dan pengendalian administrasi teknis dibidang penanaman modal.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 14, Bidang Pengembangan dan
Pengendalian Iklim Penanaman Modal mempunyai fungsi:
a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis penanaman modal di bidang
pengembangan dan pengendalian iklim penanaman modal, promosi dan kerjasama;
b. Pelaksanaan pengkajian rencana program kerja Bidang Pengembangan dan
Pengendalian Iklim Penanaman Modal;
c. Pelaksanaan tugas operasional teknis dan administratif d i b i d a n g p e n g e m b a n g a n
d a n p e n g e n d a l i a n i k l i m penanaman modal.
d. Penyelenggaraan dan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana program
kerja;
e. Pelaksanaan dan pengkajian bahan fasilitasi pengembangan investasi dan penanaman
modal daerah;
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana;dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Pasal 16
Seksi Pengembangan dan Pengkajian Penanaman Modal mempunyai tugas Pokok
melaksanakan melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan
kebijakan teknis dan rencana program kerja serta pelaksanaan urusan tugas operasional dan
administratif di bidang Pengembangan Dan Pengkajian Penanaman Modal.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 16, Seksi Pengembangan dan
Pengkajian Penanaman Modal mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kerja seksi;
b. Penyusunan analisis bahan perumusan kebijakan teknis dan rencana program kerja di
bidang Pengembangan dan Pengkajian Penanaman Modal;
c. Penyusunan program pengembangan penanaman modal Kota Pagar Alam sesuai
dengan Rencana Strategic, Rencana Pembangunan Panjang dan Jangka Pendek serta
Program Pembangunan Kota Pagar Alam;
d. Pengidentifikasian potensi sumber daya Kota Pagar Alam y a n g h a s i l n y a d i s a j i k a n
d a l a m b e n t u k d o k u m e n masterplan rencana pengembangan investasi daerah
dan peta investasi Kota Pagar Alam serta petunjuk/direktori tentang potensi sumber
daya alam. sumber daya manusia dan kelembagaan;
e. Pengklasifikasian bidang-bidang usaha yang tertutup mutlak untuk penanaman
modal, tertutup untuk PMA dan bidang-bidang usaha unggulan prioritas;
f. Penyusunan profil investasi program kemitraan;
g. Pengkajian kebutuhan dunia usaha menurut waktu kekinian dan persiapan
daerah dalam menghadapi tuntutan perubahan dunia usaha (need analysis);
h. Pelaksanaan tugas operasional teknis dan administratif pelaksanaan kebijakan di
bidang pengembangan dan pengkajian penanaman modal;
i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan .ata laksana; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Pasal 18
Seksi Deregulasi dan Pemberdayaan Usaha Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis, rencana program kerja, bahan bimbingan
teknis dan pengendalian administrasi teknis teknis di bidang deregulasi dan Pemberdayaan
Usaha Daerah.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 18, Seksi. Deregulasi dan
Pemberdayaan Usaha Daerah mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kerja seksi;
b. Pelaksanaan pengkajian perumusan kebijakan teknis di bidang deregulasi dan
Pemberdayaan Usaha Daerah;
c. Penyusunan dan perumusan rancangan peraturan daerah (Perda dan/atau Perwako)
terhadap pengembangan penanaman-modal dan iklim investasi daerah;
d. Penyusunan analisis penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
pengembangan penanaman modal dan investasi daerah;
e. Pelaksanaan dan penyusunan analisis rekomendasi pemberian insentif
penanaman modal di luar fasilitas fiskal d a n non fiskal nasional yang menjadi
kewenangan pemerintah kota;
f. P e n y u s u n a n d a n a n a l i s i s d a t a b a h a n p e r u m u s a n pemberian usulan
persetujuan fasilitas fiskal nasional bagi penanaman modal;
g. Pelaksanaan dan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana program
kerja di bidang Deregulasi dan Pemberdayaan Usaha Daerah;
h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Pasal 20
Seksi Pembinaan, Pemantauan, Dan Pengawasan Penanaman Modal mempunyai tugas
pokok melaksanakan pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis, rencana program
kerja, bahan bimbingan teknis dan pengendalian administrasi teknis d i b i d a n g
p e m b i n a a n , p e m a n t a u a n , dan p e n g a w a s a n penanaman modal dengan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 2 0 , S e k s i P e m b i n a a n ,
P e m a n t a u a n , D a n P e n g a w a s a n Penanaman Modal mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kerja seksi;
b. Pengkajian perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan, pemantauan, dan
pengawasan penanaman modal;
c. Pelaksanaan dan pengendalian administrasi dan teknis p e l a k s a n a a n r e n c a n a
p r o g r a m k e r j a d i b i d a n g pembinaan, pemantauan, dan pengawasan penanaman
modal;
d. Pelaksanaan pemantauan perkembangan pelaksanaan k e g i a t a n investasi
( p e n a n a m a n m o d a l ) d a e r a h berdasarkan jenis perizinan maupun non perizinan
yang telah didelegasikan atau dilimpahkan wewenangnya clarl Walikota. Pagar Alam;
e. Pengawasan pelaksanaan dan realisasi investasi (penanaman modal) di
wilayah Kota Pagar Alam;
f. Pendampingan penyelesaian permasalahan pelaksanaan penanaman modal oleh pihak
usaha dalam urusannya kepada pemerintah dan masyarakat Kota Pagar Alam;
g. Penyelenggaraan pelayanan pembinaan, pemantauan, dan pengawasan penanaman
modal dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik dan memberikan a k s es
yang lebih lu g s k e p a d a m a s y a r a k a t u n t u k memperofeh pelayanan publik;
h. Penyelenggaraan sinergi koordinasi dengan unit kerja t e r k a i t d a n T i m T e k n i s
d a l a m p e n y e l e n g g a r a a n administrasi pembinaan, pemantauan, dan pengawasan
penanaman modal;
i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

BAGIAN KEEMPAT
BIDANG PROMOSI DAN PENGOLAHAN DATA INFORMASI
Pasal 22
Bidang Promosi Dan Pengolahan Data Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis, rencana program kerja, bahan
bimbingan teknis dan pengendalian administrasi teknis teknis di bidang pengelolaan data dan
sistem informasi.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 2 2 , B i d a n g P r o m o s i D a n
P e n g o l a h a n D a t a I n f o r m a s i mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rumusan kebijakan teknis dan bahan rencana program kerja Bidang
Promosi Dan Pengolahan Data Informasi;
b. Penyusunan analisis perumusan sistem pelayanan informasi, keluhan dan
pengaduan masyarakat terhadap pelayanan perizinan secara elektronik dan manual;
c. Pelaksanaan penyusunan dan analisis data bahan pedoman tata cara pembangunan
dan pengembangan sistem informasi pelayanan perizinan dan penanaman modal;
d. P e laksanaan penyusunan dan analisis data bahan perumusan pengembangan
sistem informasi pelayanan perizinan dan penanaman modal yang terintegrasi dengan
pemerintah pusat dan pemerintah propinsi;
e. Pelaksanaan penyusunan dan analisis data bahan pemutakhiran data dan
informasi pelayanan perizinan dan penanaman modal;
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksanan; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Pasal 24
Seksi Informasi, Pengolahan Data dan Verifikasi mempunyai tugas pokok membantu kepala
bidang dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengolahan data dari masukan
sampai keluaran berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar terarsipnya data
masuk dengan sistem informasi pengolahan data dan verifikasi.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 2 4 , S e k s i I n f o r m a s i ,
P e n g o l a h a n D a t a d a n V e r i f i k a s i mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kerja seksi;
b. Penyusunan rumusan kebijakan teknis di bidang Informasi, Pengolahan Data dan
Verifikasi;
c. Pelaksanaan dan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana program
kerja di bidang Informasi, Pengolahan Data dan Verifikasi;
d. Penyusunan kajian bahan kerjasama di bidang Informasi, Pengolahan Data dan
Verifikasi;
e. Pelayanan keprotokolan dan kehumasan urusan bidang investasi dan penanaman modal
daerah;
f. Pelaksanaan verifikasi data potensi investasi dan penanaman modal daerah;
g. Pembentukan sinergi koordinasi dengan unit kerja terkait dan Tim Teknis dalam
penyelenggaraan fungsi verifikasi data potensi investasi dan penanaman modal
daerah;
h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Pasal 26
Seksi Analisa dan Evaluasi Data mempunyai tugas pokok m e m b a n t u k e p a l a b i d a n g
d a l a m m e r e n c a n a k a n d a n melaksanakan kegiatan pengolahan data dari masukan sampai
keluaran berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar terarsipnya data
masuk dengan system informasi pengolahan data.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 26, Seksi Analisa dan Evaluasi
Data mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kerja seksi;
b. Penyusunan rumusan kebijakan teknis di bidang analisa dan evaluasi data;
c. Pelaksanaan pengkajian bahan rencana program kerja di bidang Analisa dan Evaluasi-
Data;
d. Penyelenggaraan dan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana
program kerja di bidang Analisa dan Evaluasi Data;
e. Penyelenggaraan pengawasan pelaksanaan dan realisasi investasi (penanaman modal) di
wilayah Kota Pagar Alam;
f. Pengkajian bahan kerjasama di bidang Analisa dan Evaluasi Data;
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Pasal 28
Kepala Seksi Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis, rencana program kerja, bahan bimbingan teknis
dan pengendalian administrasi teknis dibidang penanaman modal.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 28, Seksi Promosi Penanaman
Modal mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kerja seksi;
b. Pengkajian rumusan kebijakan teknis promosi dan kerjasama penanaman
modal;
c. Penyelenggaraan dan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana
program kerja di bidang Promosi Penanaman Modal dan kerjasama;
d. Penyusunan dokumen strategi promosi potensi investasi dan penanaman modal
daerah;
e. Pengidentifikasian sasaran dan target potensial untuk promosi investasi dan
penanaman modal daerah;
f. Pembentukan sinergi koordinasi dengan unit kerja terkait dalam penyelenggaraan
fungsi promosi potensi investasi dan. penanaman modal daerah;
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

BAGIAN KELIMA
BIDANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN
DAN NON PERIZINAN
Pasal 30
B i d a n g P e n y e l e n g g a r a a n P e r i z i n a n D a n N o n P e i z i n a n mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis, rencana program kerja, bahan
bimbingan teknis dan pengendalian administrasi teknis di Bidang Penyelenggaraan
Perizinan Dan Non Peizinan daerah dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi,
simplifikasi, keamanan dan kepastian.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 30, Bidang Penyelenggaraan
Perizinan Dan Non Peizinan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rumusan kebijakan teknis dan rencana program kerja di Bidang
Penyelenggaraan Perizinan Dan Non Peizinan daerah;
b. Penyelenggaraan dan pengendalian administrasi dan teknis p e l a k s a n a a n r e n c a n a
p r o g r a m k e r j a d i B i d a n g Penyelenggaraan Perizinan Dan Non Peizinan;
c. Penyelenggaraan pelayanan produk perizinan dan nonperizinan pemerintah Kota Pagar
Alam;
d. Pemantauan perkembangan pelaksanaan kegiatan investasi (penanaman modal) daerah
berdasarkan jenis perizinan maupun non perizinan yang telah didelegasikan atau
dilimpahkan wewenangnya dari Walikota Pagar Alam;
e. Penyelenggaraan koordinasi dengan unit kerja terkait dan Tim Teknis dalam
penyelenggaraan administrasi;
f. Penyelenggaraan fungsi kehumasan dalam pelayanan perizinan dan non-
perizinan;
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Pasal 32
Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkajian
bahan perumusan kebijakan teknis, rencana program kerja, bahan bimbingan teknis dan
pengendalian administrasi teknis teknis di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan serta
menyelenggarakan pelayanan administrasi perizinan secara terpadu dengan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.

Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 32, Seksi Pelayanan Perizinan
dan Non Perizinan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kerja seksi;
b. Penyelenggaraan dan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana
program kerja di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan;
c. Penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu berdasarkan pendelegasian atau
pelimpahan wewenang dari Walikota Pagar Alam;
d . Pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan dalam rangka meningkatkan
kualitas layanan publik dan memberikan akses yang lebih luas kepada
masyarakat untuk memperoleh pelayanan publik;
e. Perumusan kewenangan. pelayanan perizinan dan non-perizinan bekerja sama dengan
Seksi Deregulasl dan Pemberdayaan Usaha Daerah dibidang legalitas kewenangan;
f. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dan Tim Teknis dalam
penyelenggaraan administrasi pelayanan perizinan dan non perizinan;
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana;dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Pasal 34
Seksi Pelayanan Informasi, Pengaduan, Konsultansi, Dan Evaluasi Layanan mempunyai
tugas pokok melaksanakan pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis, rencana
program kerja, bahan bimbingan teknis dan pengendalian administrasi teknis teknis di bidang
Pelayanan Infoiiiiasi, Pengaduan, Konsultansi, Dan Evaluasi Layanan.

Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 34, Seksi Pelayanan Informasi,
Pengaduan, Konsultansi, Dan Evaluasi Layanan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kerja seksi;
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pelayanan Informasi, Pengaduan, Konsultansi, Dan
Evaluasi Layanan;
c. Penyelenggaraan dan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana
program kerja di bidang Pelayanan Informasi, Pengaduan, Konsultansi, Dan Evaluasi
Layanan;
d. Penyelenggaraan fungsi kehumasan dibidang pelayanan perizinan dan non-perizinan;
e. Penyelenggaraan fungsi fasilitasi dan mediasi terhadap penerimaan, tindak lanjut dan
penyelesaian pengaduan masyarakat dan pelaku usaha;
f. Pembentukan jaringan komunikasi kepada masyarakat dan pelaku usaha untuk
pelaksanaan evaluasi kerja bidang pelayanan perizinan dan non-perizinan.
g. Penyusunan laporan tindak lanjut penyelesaian pengaduan masyarakat dan pelaku usaha
terhadap kualitas pelayanan perizinan dan non-perizinan;
h. Penyusunan statistic evaluasi kerja bidang pelayanan perizinan dan non-perizinan;
dan
i. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja. terkait dan Tim Teknis dalam penyelesaian
pengaduan dan evaluasi kerja bidang pelayanan perizinand an non-perizinan;
j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Pasal 36
Seksi Rekomendasi Teknis / Fasilitas Daerah dan Inovasi Layanan mempunyai tugas
pokok melaksanakan pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis, rencana program kerja,
bahan bimbingan teknis dan pengendalian administrasi teknis teknis di bidang Rekomendasi
Teknis / Fasilitas Daerah dan Inovasi Layanan.

Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal
37, Seksi Rekomendasi Teknis / Fasilitas Daerah dan Inovasi Layanan mempunyai fungsi
a. Penyusunan rencana program kerja seksi;
b. Pengkajian perumusan kebijakan teknis di bidang R e k o m e n d a s i T e k n i s
F a s i l i t a s D a e rah dan Inovasi Layanan;
c. Penyelenggaraan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana program
kerja di bidang Rekomendasi Teknis / Fasilitas Daerah dan Inovasi Layanan;
d. Penelaahan produk hukum pemerintah pusat dan provinsi mengenai klasifikasi jenis
usaha bare dan/atau perubahan terhadap jenis usaha yang telah ditetapkan
sebelumnya;
e. Penyelenggaraan koordinasi kepada pemerintah pusat dan provinsi dalam penyederhaan
proses birokrasi pelayanan perizinan dan non-perizinan;
f. Pelaksanaan koordinasi kepada dengan unit kerja terkait dan Tim Teknis dalam
pemberian rekomenclasi teknis terhadap pelayanan perizinan dan non-perizinan;
g. Perumusan dan pelaksanaan langkah strategic untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pelayanan perizinan, non-perizinan, konsultasi jenis layanan dan pengaduan;
h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
BAGIAN KEENAM
BIDANG TENAGA KERJA
Pasal 38
Bidang Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkajian bahan perumusan
kebijakan teknis, rencana program kerja, bahan bimbingan teknis dan pengendalian
administrasi teknis teknis di bidang Ketenagakerjaan.

Pasal 39
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 38, Bidang Tenaga Kerja
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rumusan kebijakan teknis dan rencana program kerja dibidang
Tenaga Kerja;
b. Pengkajian perumusan kebijakan teknis di bidang penempatan, pelatihan,
peningkatan produktivitas dan pengawasan serta pembinaan hubungan industrial;
c. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan penetapan pedoman,
norma, standar, prosedur dan kriteria penempatan, pelatihan, peningkatan produktivitas
dan pengawasan serta pembinaan hubungan industrial;
d. Pelaksanaan dan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana program
kerja di bidang penempatan, pelatihan, peningkatan produktivitas dan pengawasan serta
pembinaan hubungan industrial;
e. Penyusunan rencana dan langkah kerjasama di bidang penempatan, pelatihan,
peningkatan produktivitas dan pengawasan serta pembinaan hubungan industrial;
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesua.i dengan tugas pokok dan.
fungsinya.

Pasal 40
Seksi Pelatihan Pelatihan &, Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis, rencana program kerja, bahan
bimbingan teknis dan pengendalian administrasi teknis teknis di bidang pelatihan dan
peningkatan produktivitas kerja .

Pasal 41
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 40, Seksi Pelatihan &,
Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kerja seksi;
b. Pengkajian perumusan kebijakan teknis di bidang pelatihan dan peningkatan
produktivitas;
c. Penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria informasi tenaga
kerja, pembinaan lembaga latihan dan pelatihan kerja;
d. Penyelenggaran dan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana program
kerja di bidang pelatihan dan peningkatan produktivitas tenaga kerja;
e. Pengidentifikasian kebutuhan keilmuan, keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan
dunia usaha menurut waktu kekinian (need analysis);
f. Pelaksanaan pelatihan kerja berbasis kesesuaian terra terhadap kebutuhan dunia kerja;
g. P e m b e n t u k a n j a r i n g a n k o m u n i k a s i k e p a d a p a r a narasumber berbasis
Tatar belakang keilmuan dan pengalaman profesi;
h. Pengidentifikasian kebutuhan penyelenggaraan pelatihan kerja;
i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Pasal 42
P e n e m p a t a n T e n a g a K e r j a m e m p u n y a i t u g a s p o k o k melaksanakan pengkajian
bahan perumusan kebijakan teknis, r e n c a n a p r o g r a m k e r j a , b a h a n b i m b i n g a n t e k n i s
d a n pengendalian administrasi teknis teknis di bidang bursa kerja dan penempatan tenaga
kerja.
Pasal 43
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 42, Seksi Penempatan Tenaga
Tenaga Kerja mempunyai fungsi
a. Penyusunan rencana program kerja seksi;
b. pengkajian rumusan kebijakan teknis di bidang bursa kerja baik tingkat lokal regional,
nasional maupun internasional serta penempatan tenaga kerja lokal, nasional, asing
dan TKI;
c. Penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria informasi lowongan
tenaga kerja, bursa kerja baik tingkat lokal regional, nasional maupun internasional serta
penempatan tenaga kerja lokal, nasional, asing dan TKI;
d. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian tenaga kerja sukarela,
memperkerjakan tenaga kerja asing serta menyelenggarakan bursa kerja, penempatan
tenaga kerja swasta, penyuluhan lembaga dan bimbingan jabatan kantor cabang
pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta;
e. Penyelenggaraan dan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana
program kerja di bidang bursa kerja dan penempatan tenaga kerja;
f. P e n j a l i n a n j a r i n g a n k e r j a s a m a k e m i t r a a n d e n g a n perusahaan dan/atau
organisasi usaha sejenis dalam melakukan fasilitasi penempatan tenaga kerja lokal
Kota Pagar Alam;
g. Penyusunan database tenaga kerja dan penyebaran tenaga kerja lokal berbasis
klasifikasi wilayah, umur, Tatar belakang pendidikan, keterampilan,
kebutuhan dunia usaha dan keahlian dan/atau standar klasifikasi lainnya yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat dan provinsi;
h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Pasal 44
S e k s i H u b u n g a n I n d u s t r i a l m e m p u n y a i t u g a s p o k o k melaksanakan pengkajian
bahan perumusan kebijakan teknis, r e n c a n a p r o g r a m kerja, bahan bimbingan teknis
d a n pengendalian administrasi teknis teknis di bidang Hubungan Industrial meliputi syarat -
syarat kerja, sistem merit, jam kerja, jaminan sosial, keselamatan dan kesehatan
kerja, organisasi pekerja/bu ruh, tata laksana penyelesa i a n permasalahan kerja
dalam lingkup hubungan industrial.

Pasal 45
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 44, Seksi Hubungan Industrial
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kerja seksi-,
b. Pengkajian perumusan kebijakan teknis di b i d a n g pengawasan
ketenagakerjaan meliputi pengawasan, pembinaan norma, keselamatan
dan kesehatan kerja, jaminan sosial tenaga kerja, organisasi pekerja, pengusaha dan
penyelesaian permasalahan kerja serta hubungan industrial lainnya;
c. Penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pengawasan
ketenagakerjaan meliputi pengawasan, pembinaan norma, keselamatan dan
kesehatan kerja, jaminan sosial tenaga kerja, organisasi pekerja, pengusaha dan
penyelesaian permasalahan kerja serta hubungan industrial lainnya;
d. Penyelenggaraan dan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana
program kerja di bidang pengawasan ketenagakerjaan meliputi pengawasan, pembinaan
noiiiia, keselamatan dan kesehatan kerja, jaminan sosial tenaga kerja, organisasi
pekerja, pengusaha dan hubungan industrial lainnya;
e. Pembinaan tenaga kerja berkaitan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
j a m i n a n s o s i a l t e n a g a k e r j a , organisasi pekerja/buruh dan hubungan industrial
lainnya;
f. Penyelenggaraan fasilitasi dan mediasi penyelesaian permasalahan kerja;
g. Penyusunan database perusahaan/lembaga kerja, jumlah tenaga kerja, organisasi
pekerja/buruh, sistem merit perusahaan dan daftar permasalahan kerja serta tindak
lanjutnya;
h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata la ksana; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

B A G I A N K E T U J U H
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 46
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
a. Kelompok Jabatan fungsional Umum;
b. Kelompok Jabatan Fungsional tertentu;
2. Kelompok Jabatan Fungsional Umum diatur melal-ui Keputusan Walikota;
3. K e l o m p o k J a b a t a n F u n g s i o n a l m e m p u n y a i t u g a s melaksanakan sebagian
tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan Keahlian dan Kebutuhan;
4. Kelompok Jabatan Fungsional tertentu terdiri dari sejumlah tenaga dan jenjang
Jabatan fungsional yang dikoordinir oleh tenaga fungsional senior selaku Ketua
Kelompok yang
5. berada dibawah dan bertanggungjawab kepacfa Kepala Dinas;
6. J u m l a h J a b a t a n F u n g s i o n a l T e r t e n t u d i t e n t u k a n berdasarkan sifat, jenis dan
beban kerja;
7. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan Perundang
undangan.
8. P e m b i n a a n t e r h a d a p T e n a g a F u n g s i o n a l t e r t e n t u dilaksanakan sesuai
dengan Peraturan perundangundangan yang berlaku.

Pasal 47
Uraian tugas Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu diatur berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAGIAN KEDELAPAN
TIM TEKNIS
Pasal 48
1. Untuk membantu pelaksanaan pelayanan perizinan, Walikota membentuk Tim
Teknis;
2. Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat 1, terdiri dari p e j a ba t S a t u a n K e r j a
Perangkat Daerah terkait yang mempunyai kompetensi dan kemampuan sesuai
dengan bidang tugasnya, dan dikoordinasikan oleh Kepala Dinas; dan
3. Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat 2, memiliki wewenang untuk memberikan
saran dan pertimbangan diterima dan/atau ditolaknya suatu permohonan perizinan.

Pasal 49
Uraian tugas Kelompok Jabatan Tim Teknis diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

BAGIAN KESEMBILAN
U P T D
Pasal 50
1. UPTD adalah unit pelaksana teknis dinas yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang;
2. Kegiatan teknis operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tugas untuk
melaksanakan kegiatan teknis yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan
masyarakat;
3. Kegiatan teknis penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
melaksanakan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan tugas dinas; dan

Pasal 51
Pengaturan tentang UPTD mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas
dan fungsi ditetapkan dengan Peraturan Walikota tersendiri.
B A B V
TATA KERJA
Pasal 52
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Din g s, Sekretariat, Bidang, Subbagian, Seksi,
UPTD dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar dinas/instansi lainnya.

Pasal 53
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengawasi bawahannya masing -
m a s i n g , m e n g k o o r d i n a s i k a n bawahannya dan memberikan bimbingan serta
petunjuk - petunjuk bagi pela ksanaan tugas bawahannya, bila terjadi penyimpangan akan
mengambil langkah- langkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 54
Setiap pimpinan unit dan sub -unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk -
petunjuk dan bertanggung - jawab kepada atasan masing - masing serta menyampaikan
laporan secara berjenjang.

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 55
Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Pagar Alam
No. 29 Tahun 2011 Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu Terpadu Kota Pagar Alam dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 56
P e r a t u r a n W a l i k o t a i n i m u l a i b e r l a k u p a d a t a n g g a l diundangkan. 23
A g a r s e t i a p o r a n g m e n g e t a h u i n y a , m e m e r i n t a h k a n pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagaralam
Pada tanggal, 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desember 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN
BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM


NOMOR 58 TAHUN 2016

TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA
KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH KOTA PAGAR ALAM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PAGAR ALAM
Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar
Alam, perlu menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Keuangan
Daerah Kota Pagar Alam.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Pagar
Alam (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 88 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4115);
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua
atau Undangundang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Negara RI Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembar Negara
RI Nomor 5680);
5. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangakat Daerah Kota Pagar Alam.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEUANGAN
DAERAH KOTA PAGAR ALAM.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan
1. Kota adalah Kota Pagar Alam
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam
4. Dewan perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah kota Pagar alam
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam
6. Badan Keuangan Daerah adalah Badan Keuangan Daerah Kota Pagar Alam
7. Kepala Badan adalah Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Pagar Alam
8. Sekretariat adalah Sekretariat pada Badan Keuangan Daerah Kota Pagar Alam
9. Bidang adalah bidang pada Badan Keuangan Daerah Kota Pagar Alam
10. Subbagian Adalah Subbagian Pada Sekretariat Badan Keuangan Daerah Kota Pagar Alam
11. Seksi Adalah Seksi Pada Bidang Dilingkungan Badan Keuangan Daerah Kota Pagar Alam
12. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPTB adalah Unit Pelaksana Teknis
Badan Keuangan Daerah Kota Pagar Alam
13. Kelompok Jabatan fungsional adalah kelompok jabatan dilingkungan Badan Keuangan
Daerah Kota Pagar Alam
14. Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
Pemerintah Daerah yang dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan
yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut
15. Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan
daerah
16. Kekayaan daerah adalah setiap benda milik Pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan
uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban Pemerintah
17. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APED adalah rencana keuangan
tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah
dan DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah
18. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut PPKD adalah Kepala satuan
kerja pengelola keuangan daerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD
dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah
19. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah PPKD yang bertindak
dalam kapasitas sebagai bendahara umum daerah
20. Kuasa BUD adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan tugas bendahara umum
daerah
21. Satuan Kerja Perangkat daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat Daerah
pada Pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/barang.
22. Pengguna anggaran adalah pejabat pemegang keuangan penggunan anggaran untuk
melaksankan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya
23. Kuasa pengguna anggaran adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian
kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD
24. Pengguna barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik daerah
25. Kas umum daerah adalah tempat menyimpan uang daerah Yang ditentukan oleh Kepala
Daerah umtuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran
daerah
26. Kas daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar
seluruh pengeluaran daerah
27. Rekening kas umum daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang
ditentukan oleh Gubernur/ Bupati/ Walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah
dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan
28. Piutang daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Daerah/atau hak
pemerintah daerah Yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat
lainnya berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah
29. Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama daerah,
menerima, menyimpan dan membayar/menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-
barang daerah
30. Bendahara penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima,
menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang
pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD
31. Penerimaan daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah
32. Pengeluaran daerah adalah uang yang keluar dari kas daerah
33. Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih
34. Pendapatan asli daerah selanjutnya disingkat PAD adalah daerah
35. Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi
36. Dana bagi hasil yang selanjutnya disingkat DBH adalah dana Yang bersumber dari APBN
yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka prosentase untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi
37. Dana alokasi umum yang selanjutnya disingkat DAU adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan
antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi
38. Dana alokasi khusus yang selanjutnya disingkat DAK adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasi kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu
mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional
39. Pajak daerah yang selanjutnya disebut pajak adalah kontribusi wajib yang dilakukan oleh
orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat
dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undang yang berlaku, yang digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah
40. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah Pungutan Daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
41. Belanja Daerah adalah kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurangan nilai
kekayaan bersih.
42. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD merupakan
Dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakan sebagai
pelaksanaan oleh pengguna anggaran
43. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang
diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan/bendahara
pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran
44. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen yang
digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM.
45. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang
digunakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan
SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD
46. Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APED atau
berasal dari perolehan lainya yang Sah.
47. Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang menyatakan
tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP
48. Investasi adalah penggunaan aset untuk memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga,
devident, royalty, manfaat sosial dan / atau manfaat lainya sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Badan Keuangan Daerah merupakan unsur pelaksana yang menyelenggarakan urusan
Pemerintahan di bidang keuangan.
2. Badan Keuangan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Struktur Organisasi Badan terdiri dari
a. Kepala Badan
b. Sekretaris, membawahi
1. Subbagian Keuangan
2. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
3. Subbagian Umum dan Perlengkapan
c. Bidang Anggaran
1. Subbidang Anggaran I
2. Subbidang Anggaran II
3. Subbidang Anggaran III
d. Bidang Akuntansi dan Pelaporan
1. Subbidang Akuntansi I
2. Subbidang Akuntansi II
3. Subbidang Akuntansi III
e. Bidang Aset
1. Subbidang Analisa Kebutuhan
2. Subbidang Pengamanan
3. Subbidang Inventarisasi
f. Bidang Pendataan dan Pendaftaran
1. Subbidang. Pendaftaran
2. Subbidang Penilaian
3. Subbidang Pengelolaan Data dan Informasi (TI)
g. Bidang Penagihan dan Keberatan
1. Subbidang Pemeriksaan
2. Subbidang Keberatan dan Pengurangan
3. Subbidang Penagihan
h. Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah
1. Subbidang Pengelolaan Kas
2. Subbidang Perbendaharaan
3. Subbidang Pelaporan
i. Kelompok Jabatan Fungsional
j. UPTB
k. Sekretaris dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan.
l. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Badan dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi
dengan Sekretaris
m. Sub dipimpin oleh Kepala Sub bidang yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris
n. Subbidang dipim pin oleh Kepla Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang
o. UPTB di Pimpin oleh kepala UPTB berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Badan, dalam pelaksanaan tugasnya secara administrates berkoordinasi dengan
Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan bidang terkait
p. Kelompok Jabatan Fungsional berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala.Badan, dalam pelaksanaan tugasnya secara administrates berkoordinasi dengan
Sekretaris dan secara operasional berkoordinasi dengan bidang terkait
q. Bagan susunan organisasi tersebut pada lampiran peraturan Walikota ini.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Badan
Pasal 4
Badan Keuangan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan di
bidang Keuangan yang menjadi kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang diberikan
kepada Walikota.

Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal (4), Badan menyelenggarakan
fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dan program kerja dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan
dan aset daerah;
b. Perencanaan dan pengendalian pembangunan secara makro di bidang pendapatan,
pengelola keuangan dan aset daerah;
c. Pelaksanaan koordinasi pendaftaran, pendataan wajib pajak, wajib retribusi daerah,
pendapatan daerah lainnya, penyusunan program, perubahan dan perhitungan APBD serta
penggelolaan administrasi keuangan dan aset daerah;
d. Penyusunan rencana dan pengendalian operasional di bidang pendataan, penetapan,
penagihan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan daerah lainnya;
e. Penyelenggaraan pembukuan dan pelaporan pendapatan, belanja dan aset daerah;
f. Pengkoordinasian, pengendalian dan pembinaan atas pelaksanaan pemungutan pendapatan,
belanja dan aset daerah;
g. Pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB);
h. Pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak Penghasilan (PPh);
i. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan dinas;
j. Penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;
k. Pengesahan DPA-SKPD;
l. Pengendalia n pelaksanaan APBD;
m. Pemberian petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah;
n. Pelaksanaan pemungutan pajak daerah;
o. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau lembaga keuangan
lainnya yang telah ditunjuk;
p. Pengaturan dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD;
q. Penyimpanan uang daerah;
r. Penetapan SPD;
s. Pelaksanaan penempatan uang daerah dan pengelolaan/penatausahaan investasi;
t. Pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggran atas beban rekening kas
umum daerah;
u. Penyiapan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama pemerintah daerah;
v. Pengelolaan utang dan piutang daerah;
w. Penagihan piutang daerah;
x. Pelaksanaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;
y. Penyajian informasi keuangan daerah;
z. Pelaksanaan pencatatan barang milik daerah (aset daerah) melalui proses akuntansi sesuai
standar akuntansi pemerintah serta membuat neraca daerah sebagai bagian dari laporan
keuangan daerah;
aa. Pelaksanaan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah;
bb. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Badan; dan
cc. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota, sesuai dengan tugas dan fungsinya;

Bagian Kedua
SEKRETARIAT
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu kepala Badan melaksanakan sebagian tugas
pokok dan fungsi Badan dibidang kesekretariatan.

Pasal 7
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, Sekretariat mempunyai
fungsi :
a. Pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian;
b. Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat;
c. Penyelenggaraan ketatalaksanan, kearsipan dan perpustakaan Badan;
d. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan unit keda di lingkungan Badan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 8
Subbagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas pokok melaksankan sebagian tugas
Sekretariat di bidang Umum dan Perlengkapan.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 8, Subbagian Umum dan
Perlengkapan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan pelaksanaan kegiatan urusan umum dan pengelolaan
administrasi kepegawaian;
b. Pelaksanaan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat-rapat dinas dan
pendokumentasia n kegiatan Badan;
c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian, pengelolaan
kearsipan dan perpustakaan Badan;
d. Penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan penyiapan pegawai untuk mengikuti
pendidikan/pelatihan;
e. Pelaksanaan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional;
f. Pelaksanan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya;
g. Penyusunan rencana kerja dan melaksanakan kegiatan perle ngkapan Badan;
h. Pelaksanaan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan kebersihan di lingkungan
kerja;
i. Pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan peralatan kantor;
j. Pelaksanaan penyiapan rencana kebutuhan, pengadaan, sarana dan prasarana kebutuhan Badan;
k. Pelaksanaan pengurusan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi
barang-barang Badan;
l. Pelaksanaan pegawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugasnya;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 10
Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok membantu Sekretariat melaksanakan sebagian
tugas pokok dan fungsi sekretariat di bidang keuangan.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 10, Subbagian Keuangan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan Badan;
b. Penyusunan kegiatan perbendaharan, verifikasi dan pembukuan anggaran keuangan Badan;
c. Pelaksanaan penyusunan laporan realisasi keuangan, menyusun laporan keuangan secara
berkala dan menyusun laporan keuangan akhir tahun;
d. Pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan keuangan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 12
Subbagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai tugas pokok membantu Sekretariat
melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi sekretariat di Bidang Program, Evaluasi, dan
Pelaporan.
Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 12, Subbagian Program,
Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan mengkoordinasikan rencana kerja tahunan dan 5 tahun dari
masing-masing bidang;
b. Pengkoordinasian kegiatan Badan;
c. Penyusunan rencana strategic Badan;
d. Menghimpun RKA dan DPA untuk disampaikan ke bagian anggran;
e. Penyampaian laporan kinerja instansi pemerintah;
f. Penyampaian laporan kegiatan perbulan;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya

Bagian Ketiga
BIDANG ANGGARAN
Pasal 14
Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok membantu melaksanakan sebagian tugas pokok dan
fungsi Badan di bidang Anggaran.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 14, bidang anggaran
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD;
b. Pengkoordinasian pengumpulan bahan pembiayaan daerah;
c. Penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;
d. Pelaksanaan penyiapan petunjuk teknis penyusanan rancangan APBD dan rancangan
perubahan APBD;
e. Pelaksanaan koordinasi penyusunan dan pembahasan RKA, RKAP, DPA dan DPPA SKPD;
f. Pelaksanaan penyiapan bahan nota keuangan rancangan APBD dan rancangan perubahan
APBD;
g. Pelaksanaan koordinasi dan kompilasi bahan-bahan penyusunan jawaban eksekufif dalam
rangka penyusunan APBD dan rancangan perubahan APBD;
h. Pelaksanaan penyempurnaan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;
i. Pelaksanaan koordinasi penyusunan anggaran kas SKPD dan SKPKD;
j. Pelaksanaan penyiapan bahan persetujuan dan pengesahan DPA/DPPA SKPD dan SKPKD;
k. Pelaksanaan penerbitan SPD sebagai pengendalian pelaksanaan APBD;
l. Pelaksanaan pembinaan pengelolaan keuangan BLVD dalam rangka penyusunan program;
m. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi anggaran SKPD; dan
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya
Pasal 16
Subbidang Anggaran I mempunyai tugas pokok membantu Bidang melaksanakan sebagian
tugas pokok dan fungsi Bidang Anggaran di bidang anggaran sesuai pembagian wilayah
kerjanya.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 16, subbidang Anggaran I
mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan petunjuk teknis penyusunan rancangan APBD dan rancangan
perubahan APBD;
b. Penghimpun dan meneliti bahan serta data-data pendapatan, balanja dan pembiayaan
dalam rangka penyusunan rancangan APBD serta rancangan perubahan APBD pada Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Pariwisata, Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas
Pertanian, Dinas Kependudukan dan Catatan Sip il, Dinas Sosial, Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik, Dinas Perpustakan, Kecamatan Pagar Alam Utara dan Kecamatan Dempo Utara;
c. Pelaksanakan verifikasi RKA dan RKAP sebagai bahan penyusunan rancangan APBD dan
rancangan perubahan APBD;
d. Penyiapan nota keuangan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;
e. Penyiapan bahan penyusanan anggaran kas belanja dan pembiayaan;
f. Penyiapan bahan penyempurnaan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;
g. Penyiapan peneribitan SPD; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya

Pasal 18
Subbidang Anggaran II mempunyai tugas pokok membantu Bidang melaksanakan sebagian
tugas pokok dan fungsi Bidang Anggaran di bidang anggaran sesuai pembagian wilayah
kerjanya.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 18, Subbidang Anggaran II
mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan petunjuk teknis penyusunan rancangan APBD dan rancangan
perubahan APBD;
b. Penghimpun dan meneliti bahan serta data-data pendapatan, belanja dan pembiayaan
dalam rangka penyusunan rancangan APBD serta rancangan perubahan APBD pada Dinas
Perhubungan, Dinas Kesehatan, Badan Perencanan Pembangunan Daerah, Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Satuan Polisi Pamong Praja, Badan
Keuangan Daerah, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah, Dinas Perindustrian Perdangan, Koperasi dan Usaha Kecil Mengah, Dinas
Pengedalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayan Perempuan dan perlindungan
Anak dan Kecamatan Pagar Alam Selatan;
c. Pelaksanan verifikasi RKA dan RKAP sebagai bahan penyusunan rancangan APBD dan
rancangan perubahan APBD;
d. Penyiapan nota keuangan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;
e. Penyiapan bahan penyusunan anggaran kas belanja dan pembiayaan;
f. Penyiapan bahan penyempurnaan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;
g. Penyiapan penerbitan SPD;dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya

Pasal 20
Subbidang Anggaran III mempunyai tugas pokok membantu Bidang melaksanakan sebagian
tugas pokok dan fungsi Bidang Anggaran di bidang Anggaran sesuai pembagian wilayah
kerjanya.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 19, subbidang Anggaran III
mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan petunjuk teknis penyusunan rancangan APBD dan rancangan
perubahan APBD;
b. Penghimpun dan meneliti bahan serta data-data pendapatan, belanja dan pembiayaan
dalam rangka penyusunan rancangan APBD serta rancangan perubahan APBD pada
Sekretariat Daerah, Rumah Sakit Umum Daerah, Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber daya Manusia Kota, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja, Dinas Pemuda dan Olahraga, Inspektorat, Dinas Komunikasi dan Informatika,
Kecamatan Dempo Tengah dan Kecamatan Dempo Selatan;
c. Pelaksanakan verifikasi RKA dan RKAP sebagai bahan penyusunan rancangan APBD dan
rancangan perubahan APBD;
d. Penyiapan nota keuangan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;
e. Penyiapan bahan penyusunan anggaran kas belanja dan pembiayaan;
f. Penyiapan bahan penyempurnaan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;
g. Penyiapan penerbitan SPD;dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya

Bagian Keempat
Bidang Perbendaharaan Dan Kas Daerah
Pasal 22
Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah mempunyai tugas pokok membantu melaksanakan
sebagian tugas pokok dan fungsi Badan di bidang perbendaharan dan kas daerah.

Pasal 23
Untuk melaksankan tugas sebagaimana dimaksud pasal 22, Bidang Perbendaharaan dan Kas
Daerah mempunyai fungsi :
a. Pemerosesan administrasi usulan penunjukan pejabat pengelola keuangan dan SKPD;
b. Penerbitan keputusan gubernur tentang pembukaan rekening bendahara SKPD;
c. Pemantauan pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank yang tela h ditunjuk;
d. Pelaksanaan verifikasi terhadap laporan surat pertanggungjawaban fungsional dan
rekonsiliasi data penerimaan dan pengeluaran kas serta pemungutan pemotongan atas SP2D
dengan rekening Koran;
e. Pelaksanaan penempatan uang daerah dengan membuka rekening kas umum daerah dan
penempatan kelebihan kas dalam bentuk setara kas dan/atau investasi jangka pendek;
f. Pelaksanaan pengendalian penerimaan, penyimpanan dan pembayaran atas beban rekening
kas umum daerah;
g. Pelaksanaan verifikasi atas penerimaan dan pengeluaran kas daerah;
h. Pelaksanaan penerbitan SP2D;
i. Pelaksanaan verifikasi dan penerbitan SKPP;
j. Penyusunan laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran kas daerah;dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 24
Subbidang Pengelolaan Kas, mempunyai tugas pokok membantu Bidang melaksanakan
sebagian tugas pokok dan fungsi bidang Perbendaharaan dan Kas daerah di bidang
Pengelolaan Kas.

Pasal 25
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 24, Subbidang Pengelolaan Kas
mempunyai fungsi :
a. Pemantauan pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APED oleh bank yang telah ditunjuk;
b. Penyiapan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah;
c. Penyelenggaraan buku kas umum bendahara umum daerah dan buku pembantu yang
diperlukan;
d. Pelaksanaan verifikasi terhadap laporan surat pertanggungjawaban fungsional dan
rekonsiliasi data penerimaan dan pengeluaran kas Berta pemungutan dan pemotongan atas
SP2D dengan rekening Koran;
e. Pelaksanaan penempatan uang daerah dengan membuka rekening kas umum daerah dan
penempatan kelebihan kas dalam bentuk setara kas dan/atau investasi jangka pendek;
f. Pelaksanan verifikasi penerimaan dan pengeluaran kas SKPD;
g. Pelaksanaan pengelolaan kas non anggaran;
h. Penyusunan dan menyediakan laporan aliran kas secara periodik ;
i. Penerbitan Keputusan Walikota tentang pembukaan rekening bendahara SKPD;dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 26
Subbidang Perbendaharaan, mempunyai tugas pokok membantu Bidang melaksanakan
sebagian tugas pokok dan fungsi bidang Perbendaharaan dan Kas daerah di bidang
Perbendaharaan.

Pasal 27
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 26, subbidang Perbendaharaan
mempunyai fungsi
a. Penila ian Kelengkapan dokumen SPM;
b. Penetapan Penerbitan dan surat penolakan penerbitan SP2D;
c. Pelaksanaan penginputan dan surat penolakan penerbitan SP2D;
d. Penerbitan dan menatausahkan daftar gaji SKPD;
e. Pelaksanaan rekonsiliasi data gaji Pegawai Negeri Sipil;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 28
Subbagian Pelaporan, mempunyai tugas pokok membantu Bidang melaksanakan sebagian
tugas pokok dan fungsi bidang Perbendaharaan dan Kas daerah di bidang Pelaporan.

Pasal 29
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 28, subbidang Pelaporan
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanan registrasi atas SPM dan SP2D belanja SKPD;
b. Pelaksanan pengendalian atas pagu anggaran dan meneliti dokumen SPM;
c. Pelaksanan proses penerbitan SP2D dan daftar pengantar SP2D;
d. Pelaksnaan pengadministrasian pemungutan dan pemotongan PPK;
e. Pelaksnaan rekonsiliasi pengeluaran kas berdasarkan SP2D dengan SKPD;
f. Penyusun dan membuat laporan realisasipengeluran kas berdasarakan SP2D;
g. Pelaksanan koordinasi dan pernbinaan perbendaharaan terhadap SKPD;dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya
Bagian Kelima
Bidang Akuntansi Dan Pelaporan
Pasal 30
Bidang Akuntansi dan Pelaporan mempunyai mempunyai tugas pokok membantu melaksanakan
sebagian tugas pokok dan fungsi Badan dibidang akuntansi dan pelaporan.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 31, Bidang Akuntansi dan Pelaporan
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dan penyusunan perencanaan bidang akuntansi keuangan
daerah dan pelaporan;
b. Pelaksanaan pencatatan / pembukuan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah;
c. Pelaksanaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;
d. Penelitian dan pengevaluasian realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah;
e. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan pertanggungjawaban APED;
f. Penyiapan bahan dalam rangka rapat evaluasi penerimaan daerah;
g. Penyiapan bahan dalam, rangka penyusunan laporan pelaksanaan anggran secara berkala,
yakni triwulan, semester dan tahunan;
h. Pelaksanaan pelaporan target dan realisasi APED;
i. Penyajian informasi keuangan daerah;
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 32
Subbidang Akuntansi I, mempunyai tugas pokok membantu Bidang melaksanakan sebagian
tugas pokok dan fungsi Bidang Akuntansi dan Pelaporan di bidang Akuntansi sesuai dengan
pembagian tugasnya.

Pasal 33
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 31, Subbidang Akuntansi I
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pencatatan / pembukuan ketetapan, target dan realisasi pendapatan daerah;
b. Pelaksanaan penelitaian terhadap bukti kas/bank mengenai penerimaan daerah;
c. Pelaksanaan pencatatan pembukuan penerimaan benda berharga; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 34
Subbidang Akuntansi II, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok dan
fungsi Bidang Akuntansi dan Pelaporan di bidang Akuntansi sesuai dengan pembagian
tugasnya.
Pasal 35
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 34, Subbidang Akuntansi II
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembukuan secara sistematis dan kronologis serta meneliti dan memeriksa
realisasi belanja daerah;
b. Pelaksanaan penelitian terhadap bukti kas/bank mengenai belanja daerah;
c. Pelaksanaan penelitian dan pemeriksaan proses pembukuan belanja daerah;
d. Pelaksanan koordinasi pembinaan, pengendalian dan evaluasi
e. pelaksanaan unit akuntansi pengguna anggaran atau kuasa pengguna anggaran; dan
f. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Atasan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 36
Subbidang Akuntansi III, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok dan
fungsi Bidang Akuntansi dan Pelaporan di bidang Akuntansi sesuai pembagian tugasnya.

Pasal 37
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 36, subbidang Akuntansi III
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanan pelaporan target dan realisasi APBD;
b. Penyiapan bahan rapat, seminar, lokakarya di bidang pendapatan daerah;
c. Penyusunan bahan dalam rangka penyusunan laporan pelaksanaan anggaran secara
berkala, yakni triwulan, semester dan tahunan;
d. Pelaksanan koordinasi dan penyiapan bahan dalam rangka perhitungan APBD;
e. Penyiapan data mengenai perkembangan realisasi APBD;
f. Penyajian informasi keuangan daerah; dan
g. Pelasanakan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keenam
Bidang Aset
Pasal 38
Bidang Aset mempunyai tugas pokok membantu melaksanakan sebagian tugas pokok dan
fungsi Badan dibidang aset.

Pasal 39
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 38, Bidang Aset
menyelenggarakan fungsi :
a. Pengevaluasi penyusunan rencana kebutuhan dan pemeliharaan barang milik daerah sesuai
prosedur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
b. Pengkoordinasian penyelenggaraan penatausahaan dan penghapusan barang milik daerah
sesuai prosedur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
c. Pengkoordinasian penyelengggaraan pemanfaatan, pemindahtanganan, pengamanan dan
pengendalian barang milik daerah;
d. Penyelengggaraan penyim panan, penyaluran, perawatan dan pemeliharaan barang milik
daerah;
e. Pengkoordiniran penyusunan kebijakan pengelolaan BMD sesuai prosedur dalam ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
f. Pengkoordinasian pengguna, pemanfaatan, pemindahan BMD sesuai prosedur dalam
ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
g. Pengkoordiniran pengadaan dan penghapusan BMD sesuai prosedur dalam ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
h. Pengkoordiniran penatausahaan BMD sesuai prosedur dalam ketentuan perundang-
undangan yang berlaku;
i. Pelaksanan pemberian petunjuk, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan
pengelolaan BMD sesuai prosedur dalam, ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
j. Pengkoordiniran inventarisasi terhadap BMD;
k. Pengkoordiniran proses penetapan status penggunaan dan pemanfaatan BMD sesuai
prosedur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
l. Penyusunan rencana kebutuhan dan pemeliharaan BMD sesuai prosedur dalam ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasan, sesuai dengan tugas dan fungsinya;

Pasal 40
Subbidang Analisa Kebutuhan, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok
dan fungsi Bidang Aset di bidang Analisa Kebutuhan.

Pasal 41
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 40, Subbidang Analisa
Kebutuhan mempunyai fungsi :
a. Perencanaan bahan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) dan
Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (RKPBMD) sesuai prosedur dalam
ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
b. Penentuan bahan penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) dan Daftar
Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD) sesuai prosedur dalam ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
c. Perencanaan bahan penyusunan analisis standar harga barang sebagai pedoman dasar
penganggaran dan pengadaan barang jasa sesuai prosedur dalam ketentuan perundanng-
undangan yang berlaku;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 42
Subbidang Pengamanan, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok dan
fungsi Bidang Aset di bidang Pengamanan Aset.

Pasal 43
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 42, subbidang Pengamanan
mempunyai fungsi :
a. Pembuatan konsep pelaksanaan pengamanan barang milik daerah sesuai prosedur dalam
ketentuan perundang-undangan yang belaku;
b. Penganalisisan pengawasan dan pengendalian aset pemerintah daerah sesuai prosedur
dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
c. Pelaksanaan penyimpanan dan penyaluran barang milik daerah;
d. Pelaksanan perawatan dan pemeliharaan barang inventaris;
e. Pelaksanan penertiban penggunaan, pemanfaatan dan pemindah tanganan barang milik
daerah
f. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;

Pasal 44
Subbidang Inventarisasi, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok dan
fungsi Bidang Aset di bidang Inventarisasi Aset.

Pasal 45
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 44, Subbidang Inventarisasi
mempunyai fungsi :
a. Pembuatan konsep penatausahaan barang milik daerah sesuai prosedur dalam ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
b. Pelaksanaan dan memproses penghapusan barang milik daerah sesuai prosedur dalam
ketentuan perundang-undangan yang berlaku
c. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

Bagian Ketujuh
Bidang Pendataan Dan Pendaftaran
Pasal 46
Bidang Pendataan dan Pendaftaran mempunyai tugas pokok membantu melaksanakan
sebagian tugas pokok dan fungsi badan dibidang pendataan dan pendaftaran.
Pasal 47
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 46, Bidang Pendataan dan
Pendaftaran mempunyai tugas pokok :
a. Perumusan Kebijakan teknis pendaftaran, pendataan dan penetapan pajak daerah sesuai
dengan peraturan pajak yang berlaku.
b. Pelaksanaan pendaftaran dan pendataan wajib pajak, menghimpun dan mengolah data
objek dan subjek pajak daerah secara akurat sesuai prosedur dalam aturan pajak.
c. Penyusunan daftar induk wajib pajak daerah secara sistematis sesuai prosedur yang
ditetapkan dalam aturan yang berlaku.
d. Perhitungan dan penetapan pajak daerah dan retribusi daerah secara objektif sebagai dasar
untuk penentuan target pendapatan daerah.
e. Pelaksanaan dan pendistribusian serta penyimpanan suratsurat perpajakan berkaitan dengan
pendaftaran, pendataan dan penetapan pajak daerah sesuai prosedur yang telah ditetapkan
dalam aturan pajak yang berlaku.
f. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 48
Subbidang Pendaftaran, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok dan
fungsi Bidang Pendataan dan Pendaftaran di bidang Pendaftaran.

Pasal 49
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 48, subbidang Pendaftaran
mempunyai fungsi :
a. Pendistribusian dan menerima kembali formulir pendaftaran, SPTPD/SPOP PBB yang telah
diisi oleh wajib pajak sesuai prosedur yang ditetapkan dalam aturan pajak yang berlaku.
b. Pelaksanan pendataan terhadap objek dan subjek pajak daerah secara intensif sesuai aturan
yang berlaku sebagai dasar untuk penetapan target pendapatan pajak.
c. Pelaksanaan Perhitungan dan penetapan pajak daerah serta menerbitkan surat ketetapan
pajak daerah (SKPD) dan surat ketetapan retribusi daerah (SKRD) secara objektif sesuai
prosedur yang ditetapkan dalam aturan pajak yang berlaku.
d. Pelaksanaan penetapan surat ketetapan pajak/retribusi daerah kurang bayar
(SKPDKP/SKRDKB), surat ketetapan pajak/retribusi daerah nihil (SKPDN/SKRDN), surat
ketetapan pajak/retribusi daerah.
e. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 50
Subbidang Penilaian, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang
Pendataan dan Pendaftaran di bidang Penilaian.

Pasal 51
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 50, subbidang Penilaian
mempunyai fungsi :
a. Pendistribusian, Penerimaan, Penelitian kelengkapan dan validasi SSPD BPHTB sesuai
prosedur yang ditetapkan dalam aturan pajak yang berlaku.
b. Pelaksanan penilaian nilai jual objek pajak secara objektif sesuai norma yang berlaku dalam
aturan pajak.
c. Penerimaan dan Pemeriksaan kelengkapan permohonan pelayanan PBB.P2 sesuai aturan
pajak PBB yang berlaku.
d. Pelaksanan pelayanan pengaduan dibidang pajak daerah sesuai prosedur yang ditetapkan
untuk memberikan pelayanan publik dibidang pajak secara optimal.
e. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 52
Subbidang Pengelolaan Data dan Informasi, mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan
sebagian tugas Pendataan dan Pendaftaran di bidang Pengelolaan Data dan Informasi.

Pasal 53
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 52, subbidang Pengelolaan Data
dan Informasi mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan pengelolaan data pendaftaran dan penerimaan.
b. Pelaksanaan pengelolaan data terhadap adanya mutasi data dan perekaman data PBB.
c. Pelaksanaan penetapan ketetapan sebagai tindak lanjut adanya perubahan dan
pengembangan data PBB dan BPHTB
d. Pelaksanaan pemeliharaan jaringan dan sistem (Backup Data).
e. Pelaksanaan pelaporan dan pemeliharaan data potensi PBB dan basis data PBB (SISMIOP
PBB).
f. Pelaksanaan perekaman data dan input data dan hasil penerimaan pembayaran PBB dan
BPHTB.
g. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

Bagian Kedelapan
Bidang Penagihan Dan Keberatan
Pasal 54
Bidang Penagihan dan Keberatan mempunyai tugas pokok membantu melaksanakan sebagian
tugas pokok dan fungsi badan dibidang penagihan dan keberatan.

Pasal 55
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 54, bidang Penagihan dan
Keberatan mempunyai tugas pokok :
a. Perumusan kebijakan tentang sistem dan keberatan sesuai aturan pajak yg berlaku.
b. Pelaksanaan penagihan pajak daerah dan retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya
serta melakukan penghapusan tunggukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam
aturan pajak yg berlaku.
c. Pelaksanaan proses pengajuan keberatan dan pengurangan, pembetulan, pembatalan
pengurangan/ penghapusan sanksi administrasi, restitusi, kompensasi dan permohonan
banding sesuai aturan perpajakan yg berlaku.
d. Pelaksanaan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan
retribusi dalam rangka melaksanakan peraturan perundang-undangan.
e. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
Pasal 56
Subbidang Pemeriksaan, mempunyai tugas pokok dan fungsinya melaksanakan sebagian tugas
Bidang Penagihan dan Keberatan di bidang Pemeriksaan.

Pasal 57
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 56, Subbidang Pemeriksaan
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanan penelitian lapangan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah
lainnya secara objektif berdasarkan prosedur dalam peraturan pajak yang berlaku.
b. Pelaksanan penelitian lapangan atas permohonan keberatan dan pengurangan pajak daerah,
retibusi dan pendapatan daerah sesuai aturan yang berlaku.
c. Pelaksanan penelitian lapangan atas permohonan mutasi PBBP-2 sesuai prosedur yang
ditetapkan dalam aturan pajak.
d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 58
Subbidang Keberatan dan Pengurangan, mempunyai tugas pokok dan fungsinya melaksanakan
sebagian tugas Bidang Penagihan dan Keberatan di bidang Keberatan dan Pengurangan.

Pasal 59
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 58, Subbidang Keberatan dan
Pengurangan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan, dan penghapusan atau
pengurangan sanksi administrasi sesuai aturan pajak yang berlaku.
b. Pelaksanan permohonan pengambilan kelebihan pembayaran pajak daerah retribusi daerah
dan pendapatan daerah lainnya sesuai dengan prosedur yang ditetapakan dalam aturan
pajak yg berlaku.
c. Pelaksanaan perhitungan Surat Keputusan Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah (SKPD/SKRD)
surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah Kurang Bayar ( SKPDKB/ SKRDKB), Surat Ketetapan
Pajak/ Rertribusi Daerah.
d. Pelaksanan Surat Keberatan dan Surat Permohonan Banding sesuai aturan administrasi
pajak yang berlaku.
e. Pelaksanan kompensasi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya
sesuai prosedur dalam aturan pajak yang berlaku.
f. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 60
Subbidang Penagihan, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsinya
Bidang Penagihan dan Keberatan di bidang Penagihan.

Pasal 61
Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 60, subbidang Penagihan
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanan dalam Pendistribusian surat menyurat dan dokumentasi yang berhubungan
dengan penagihan pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan peraturan pajak dan
retribusi yang berlaku.
b. Pelaksaan penagian pajak daerah, retribusi dan pendapatan daerah lainnya yang telah
melampui batas waktu jatuh tempo sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku untuk
mengoptimalkan capaian target pendapatan dan retribusi.
c. Pelaksanan Proses kadaluarsa penagihan dan penghapusan tunggukan sesuai dengan
prosedur dalam aturan pajak yang berlaku.
d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya,

Bagian Kesembilan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 62
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah
Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan organisasi.
a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
b. Kelompok Jabatan Fungsional umum
c. Kelompok Jabatan Fungsional tertentu
d. Kelompok Jabatan Fungsional Umum diatur melalui Keputusan Walikota
e. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah
Daerah sesuai dengan Keahlian dan Kebutuhan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan oeraturan perundang-undangan;
g. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
h. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan Perundang-
undangan.

Bagian Kesembilan
UPTB
Pasal 63
Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan / kegiatan penunjang pada Badan
Keuangan Daerah dapat dibentuk UPTB

Pasal 64
Pembentukan UPTB sebagaimana pada pasal 63, diatur dan ditetapkan dengan Peraturan
Walikota.

BAB V
TATA KERJA
Pasal 65
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Sub Bidang,
Kelompok Jabatan Fungsional dan UPTB wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi,
komunikasi, integritas dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan
instansi lain.

Pasal 66
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Badan Keuangan Daerah wajib mengawasi bawahannya
masing-masing, mengkoordinasikan bawahannya dan memberikanbimbingan Berta petunjuk-
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bila terjadi penyimpangan, maka mengambil
langkah-langkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 67
Setiap Pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan,
bertanggung jawab kepada atasan masing-masingserta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

Pasal 68
Khusus penanda tanganan penetapan pajak di limpahkan kepada Kepala Bidang Penagihan dan
Keberatan, dan apabila Kepala Bidang Penagihan dan Keberatan berhalangan dapat
dilimpahkan kepada Sekretaris.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 69
Pada saat berlakukunya peraturan Walikota ini, maka peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 22
Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

Pasal 70
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Walikota ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagaralam
Pada tanggal, 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desember 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 58


WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM


NOMOR 59 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA


KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar
Alam, maka perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Kedudukan Susunan
Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Pagar Alam.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 88,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4115);
29. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
30. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
31. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penelitia n dan Pengembangan di Kementerian Dalam
Negeri dan Pemerintahan Daerah;
33. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam (Lembaran
Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN


ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PAGAR ALAM.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:
1. Kota adalah Kota Pagar Alam.
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam.
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam.
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat BAPPEDA adalah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pagar Alam.
6. Kepala adalah Kepala Badan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pagar
Alam bertanggung jawab kepada Walikota Pagar Alam melalui Sekretaris Daerah.
7. Sekretaris adalah Sekretaris pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
8. Bidang adalah Bidang pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah berada di bawah
Kepala Badan dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris.
9. Subbagian adalah Subbagian pada Sekretariat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris.
10. Subbidang adalah Subbidang pada bidang di Lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Kepala Bidang.
11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional di Lingkungan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pagar Alam.
12. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang disingkat Musrenbang adalah Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Kota Pagar Alam.
13. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Pagar Alam.
14. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah Kajian
Lingkungan Hidup Strategis Kota Pagar Alam.
15. Rencana Strategis/ Rencana Kerja yang selanjutnya disingkat Renstra/ Renja adalah
Rencana Strategic/ Rencana Kerja Kota Pagar Alam.
16. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pagar Alam.
17. Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disingkat RTRW adalah Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Pagar Alam.
18. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah Rencana
Kerja Pembangunan Daerah Kota Pagar Alam.
19. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan yang selanjutnya disingkat RKPDP adalah
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan Kota Pagar Alam.
20. Rencana Kerja Tahunan yang selanjutnya disingkat RKT adalah Rencana Kerja Tahunan Kota
Pagar Alam.
21. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APED adalah Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kota Pagar Alam.
22. Kebijakan Umum Anggaran yang selanjutnya disingkat KUA adalah Kebijakan Umum
Anggaran Kota Pagar Alam.
23. Prioritas Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah Prioritas Plafon
Anggaran Sementara Kota Pagar Alam.
24. Rencana Kerja Anggaran yang selanjutnya disingkat RKA adalah Rencana Kerja Anggaran
Kota Pagar Alam.
25. Dokumen Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat DPA adalah Dokumen Pengguna
Anggaran Kota Pagar Alam.
26. Kebijakan Umum Perubahan Anggaran yang selanjutnya disingkat KUPA adalah Kebijakan
Umum Perubahan Anggaran Kota Pagar Alam.
27. Prioritas Plafon Anggaran Perubahan yang selanjutnya disingkat PPAP adalah Prioritas Plafon
Anggaran Perubahan Kota Pagar Alam.
28. Rencana Kerja Anggaran Perubahan yang selanjutnya disingkat RKA-P adalah Rencana Kerja
Anggaran Perubahan Kota Pagar Alam.

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah unsur pelaksana yang melaksanakan
urusan pemerintahan di bidang perencanaan, penelitian dan pengembangan.
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan dan bertanggung
jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari:
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahi:
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Program.
c. Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah membawahi:
1. Subbidang Perencanaan dan Pendanaan;
2. Subbidang Pengendalian dan Evaluasi;
3. Subbidang Data dan Pelaporan.
d. Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan membawahi:
1 . Subbidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan I;
2 . Subbidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan II;
3 . Subbidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan III.
e. Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia membawahi:
1. Subbidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia I;
2. Subbidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia II;
3. Subbidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia III.
f. Bidang Penelitian dan Pengembangan, membawahi:
1. Subbidang Sosial dan PeMerintahan;
2. Subbidang Ekonomi dan Pembangunan;
3. Subbidang Inovasi dan Teknologi.
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
h. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan.
i. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif dikoordinasikan oleh
Sekretaris.
j. Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris.
k. Subbidang dipimpin oleh Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang.
l. Kelompok Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan Sekretaris
dan secara operasional berkoordinasi di bidang terkait.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Pasal 4
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam
pengoordinasian penyelenggaraan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan
daerah.
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam
pengoordinasian penyelenggaraan pemerintah kota di bidang penelitian, pengembangan,
perekayasaan, pemanfaatan, Berta inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, BAPPEDA menyelenggarakan
fungsi:
a. Penetapan program kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan RENSTRA
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Pelaksanaan faslitasi penyusunan RPJPD dan RPJMD bersama Perangkat Daerah Lainnya di
Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Pagar Alam yang merupakan dokumen rencana
pembangunan dua puluh tahun daerah kota dan lima tahun daerah kota;
c. Pelaksanaan faslitasi penyusunan program-program tahunan sebagai pelaksanaan RPJMD
dan RPJPD yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah Kota Pagar Alam ataupun yang diusulkan
kepada pemerintah provinsi untuk dimasukkan ke dalam program daerah provinsi dan atau
yang diusulkan kepada pemerintah pusat untuk dimasukkan ke dalam program tahunan
nasional;
d. Pengoordinasian sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah provinsi dan pusat;
e. Pengoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan kementeriaan/lembaga,
provinsi di Kota Pagar Alam;
f. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup perencanaan pembangunan daerah;
g. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama instansi terkait;
h. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan diantara dings-dings daerah, badan-
badan daerah, instansi- instansi vertikal, kecamatan-kecamatan dan satuan organisasi lain
dalam Lingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam;
i. Pelaksanaan koordinasi dan atau penelitian, pengembangan, perekayasaan, pemanfaatan,
serta inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan perencanaan
pembangunan dan kepentingan aplikasi teknologi tepat guna di daerah;
j. Pelaksanaan kegiatan persiapan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan rencana
pembangunan di daerah untuk penyempurnaan rencana lebih lanjut;
k. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah kota;
l. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan di daerah; dan
m. Pelaksanaan tugas lain dalam rangka perencanaan, penelitian, pengembangan,
perekayasaan, pemanfaatan, serta inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditetapkan
oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam pengoordinasian
perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumber daya di
Lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat
menyelenggarakan fungsi:
a. Pengoordinasian kegiatan di BAPPEDA dan seluruh perangkat daerah lainnya. di Lingkungan
Pemerintah Kota Pagar Alam;
b. pengoordinasian dan penyusunan rencana, program dan anggaran di BAPPEDA dan seluruh
perangkat daerah lainnya di Lingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam;
c. Pengoordinasian pelaksanaan musrenbang RPJPD, RPJMD, dan RKPD;
d. Penyusunan kerangka regulasi dalam perencanaan pembangunan daerah pada BAPPEDA;
e. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan
dokumentasi BAPPEDA;
f. Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan
barang/jasa di lingkup BAPPEDA;
h. Pengoordinasian pemantauan, evaluasi, pengendalian dan penilaian atas capaian
pelaksanaan rencana pembangunan daerah serta kinerja pengadaan barang/jasa milik
negara di lingkup BAPPEDA; dan
i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Pasal 8
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok membantu sebagian tugas
Sekretariat di bidang, keadministrasian, kepegawaian, pengelolaan rumah tangga, barang milik
daerah/sarana dan prasarana kantor/barang milik daerah pada BAPPEDA.

Pasal 9
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8, Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:
a. Penghimpunan kebijakan teknis administrasi kepegawaian sesuai kebutuhan sebagai dasar
pelaksanaan tugas;
b. Pelaksanaan penyusunan rencana pengelolaan administrasi kepegawaian berdasarkan
pedoman untuk kelancaran tugas unit;
c. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai sesuai formasi untuk optimalisasi pelaksanaan
tugas unit;
d. Pembuatan usulan permintaan pegawai sesuai kebutuhan untuk kelancaran tugas unit;
e. Penyusunan Daftar Induk Kepegawaian sesuai petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis untuk
tertibnya administrasi kepegawaian;
f. Pengelolaan administrasi kepegawaian melalui Daftar Urut Kepangkatan (DUK) dan
Nominatif untuk tertibnya administrasi kepegawaian;
g. Pengkonsultasian pelaksanaan tugas dengan atasan, baik lisan maupun tertulis untuk
memperoleh petunjuk lebih lanjut;
h. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dengan kepala -kepala subbagian melalui
rapat/pertemuan untuk penyatuan pendapat;
i. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas secara berkala sebagai bahan evaluasi; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

Pasal 10
Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok membantu sebagian tugas Sekretariat di bidang
pengelolaan dan penatausahaan keuangan BAPPEDA.

Pasal 11
Subbagian Keuangan, mempunyai tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10,
Subbagian Keuangan mempunyai fungsi:
a. Penyiapan kebijakan teknis pengelolaan keuangan sesuai kebutuhan sebagai dasar
pelaksanaan tugas;
b. Pengajuan RKA melalui Tim Anggaran Eksekutif untuk menjadi DPA;
c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan berdasarkan juklak/juknis untuk tertibnya
administrasi keuangan;
d. Pengkonsultasian, pelaksanaan tugas dengan atasan, baik lisan maupun tertulis untuk
memperoleh petunjuk lebih lanjut;
e. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dengan kepala -kepala subbagian melalui
pertemuan/rapat untuk menyatukan pendapat;
f. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas secara berkala sebagai bahan evaluasi; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh' atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

Pasal 12
Subbagian Program mempunyai tugas pokok membantu sebagian tugas Sekretariat di bidang
program.

Pasal 13
Subbagian Program, mempunyai tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12,
Subbagian Program mempunyai fungsi :
a. Penyiapan pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD, dan RKPD;
b. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait RPJPD, RPJMD, dan RKPD;
c. Pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APED Kota Pagar Alam;
d. Penyusunan kerangka regulasi dalam Perencanaan Pembangunan Daerah;
e. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan Rencana Strategis Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
f. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan program dan Rencana Kerja Badan Perencanan
Pembangunan Daerah;
g. Penghimpunan dan pelaksanaan faslitasi serta pengoordinasian dengan bidang-bidang di
Lingkungan BAPPEDA dan perangkat daerah lainnya tentang rencana program kegiatan dan
dituangkan dalam dokumen perencanaan (RPJPD, KLHS, RENSTRA/RENJA, RPJMD, RKPD,
RKPD-P, RKT, KUA, PPAS, RKA, KUPA, PPAP serta RKA-P);
h. Pelaksanaan koordinasi guna peningkatan keterpaduan program dan kegiatan perangkat
daerah lainnya di Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Pagar Alam;
i. Pengoordinasian penyelenggaraan layanan dukungan kegiatan perencanaan pembangunan
daerah di Badan Perencanaan Pernbangunan Daerah;
j. Pelaksanaan pelaporan tentang kinerja program/ kegiatan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah; dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.
Bagian Ketiga
Bidang Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah
Pasal 14
Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah di Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
dengan menyiapkan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan
daerah, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Bidang Perencanaan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah mempunyai fungsi:
a. Penganalisaan dan pengkajian perencanaan dan pendanaan pembangunan daerah;
b. Penganalisaan dan pengkajian kewilayahan;
c. Pengumpulan, dan penganalisisan data dan informasi pembangunan untuk perencanaan
pembangunan daerah;
d. Pengintegrasian dan harmonisasi program-program pembangunan di daerah;
e. Perumusan kebijakan penyusunan perencanaan, pengendalian, evaluasi dan informasi
pembangunan daerah;
f. Pengoordinasian dan mengsinkronisasikan pelaksanaan kebijakan perencanaan dan
penganggaran di daerah;
g. Pengevaluasian terhadap kebijakan perencanaan pembangunan daerah, dan pelaksanaan
rencana pembangunan daerah, serta hasil rencana pembangunan daerah;
h. Pengendalian melalui pemantauan, supervise dan tindak lanjut penyimpangan terhadap
pencapaian tujuan agar program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan
daerah;
i. Pengidentifikasian permasalahan pembangunan daerah berdasarkan data untuk mengetahui
perkembangan pembangunan;
j. Penyajian dan pengamanan data informasi pembangunan daerah;
k. Pengamanan data melalui bahan cetak dan elektronik sebagai bahan dokumentasi;
l. Penyusunan evaluasi dan pelaporan program/ kegiatan pembangunan daerah;
m. Pengelolaan basil analisis hasil evaluasi untuk persiapan pelaporan program dan kegiatan
pembangunan daerah; dan
n. Penyusunan hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program pembangunan daerah.

Pasal 16
Subbidang Perencanaan dan Pendanaan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam menyelenggarakan sebagian fungsi Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah urusan perencanaan dan pendanaan.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Subbidang
Perencanaan dan Pendanaan mempunyai fungsi:
a. Pengkajian, analisis, dan perumusan kerangka ekonomi makro daerah (perencanaan
ekonomi dan indikator ekonomi) melalui pendekatan holistik integratif;
b. Pengoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan pengembangan model ekonomi serta
kebijakan perencanaan dan penganggaran pembangunan ekonomi makro daerah;
c. Pengoordinasian dan sinkronisasi analisis perencanaan dan pengembangan pendanaan
pembangunan daerah, termasuk juga kebijakan keuangan daerah; dan
d. Pengoordinasian pagu indikatif pembangunan daerah;
e. Pengkajian, analisis, dan perumusan kebijakan kewilayahan dan konektivitas daerah;
f. Pengoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan pengembangan model kewilayahan dan
konektivitas serta kebijakan perencanaan pembangunan daerah secara holistik integratif
untuk kewilayahan dan konektivitas;
g. Pengkajian, pengoordinasian dan perumusan RTRW daerah;
h. Pengsinkronisasian kebijakan sektoral dan kewilayahan dalam penentuan lokasi prioritas di
daerah; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.
Pasal 18
Subbidang Pengendalian dan Evaluasi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian fungsi Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah urusan pengendalian dan evaluasi perencanaaan pembangunan daerah.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Subbidang
Pengendalian dan Evaluasi mempunyai fungsi :
a. Penghimpunan bahan kebijakan teknis sistem evaluasi pembangunan daerah sesuai
kebutuhan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Penyiapan bahan pengembangan sistem dan prosedur evaluasi, pengendalian dan pelaporan
kegiatan terhadap pengendalian, perumusan kebijakan perencanaan dan evaluasi terhadap
hasil rencana pembangunan daerah;
c. Pengoordinasian evaluasi, pengendalian dan pelaporan atas capaian pelaksanaan rencana
pembangunan daerah;
d. Pelaksanaan pengendalian melalui pemantauan, supervise dan tindak lanjut penyimpangan
terhadap pencapaian
e. Tujuan agar program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah;
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan
pembangunan daerah di bidang pemantauan, evaluasi, pengendalian dan pelaporan
pelaksanaan rencana pembangunan daerah;
g. Pelaksanaan evaluasi rencana dan pelaksanaan pembangunan secara bulanan, triwulan,
semester, dan tahunan untuk menjadi bahan pembangunan daerah selanjutnya;
penghimpunan data hasil sesuai program/ kegiatan pelaporan;
h. Pembuat laporan hasil evaluasi rencana dan pelaksanaan penyusunan program evaluasi
pembangunan daerah sebagai bahan penyusunan pembangunan daerah sebagai bahan
penilaian;
i. Penyajian dan pengamanan data informasi pembangunan daerah;
j. Penindaklanjutan laporan hasil evaluasi secara berjenjang sebagai bahan penyusunan
program lanjutan tingkat kota, provinsi dan pusat;
k. Pengkonsultasian pelaksanaan tugas dengan atasan, baik lisan maupun tertulis untuk
memperoleh petunjuk lebih lanjut;
l. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dengan kepala subbidang melalui rapat/ pertemuan
untuk penyatuan pendapat;
m. Pembuatan laporan hasil pelaksanaan tugas secara berkala sebagai bahan evaluasi; dan
n. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

Pasal 20
Subbidang Data dan Pelaporan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
menyelenggarakan sebagian fungsi Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah urusan Data dan Pelaporan.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Subbidang Data dan
Pelaporan mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan data pembangunan daerah melalui survei untuk mengetahui
perkembangannya;
b. Pengelolaan data pembangunan daerah sesuai jenisnya sebagai bahan penyusunan rencana
pembangunan daerah;
c. Pengelolaan hasil analisis atas hasil evaluasi untuk penyiapan pelaporan program dan
kegiatan pembangunan daerah;
d. Penyusunan hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program pembangunan daerah;
e. Penyusunan rencana kegiatan pengolahan data sesuai kebutuhan sebagai acuan
pelaksanaan tugas unit terkait;
f. Penyajian data pembangunan daerah sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi;
g. Pengamanan data hasil pembangunan daerah melalui bahan cetak dan elektronik sebagai
bahan dokumentasi;
h. Pengoordinasian pendataan dan pelaporan atas capaian pelaksanaan rencana pembangunan
daerah;
i. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan pembangunan daerah secara periodik sebagai bahan
evaluasi;
j. Pengkonsultasian pelaksanaan tugas dengan atasan, baik lisan maupun tertulis untuk
memperoleh petunjuk lebih lanjut;
k. Pengoordinasian pelaksanaan tugas kepala subbidang melalui rapat/pertemuan untuk
penyatuan pendapat;
l. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas secara berkala sebagai bahan evaluasi; dan
m. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

Bagian Keempat
Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur,
dan Kewilayahan
Pasal 22
Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dibidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur
dan Kewilayahan dengan pengoordinasia n program/ kegiatan perencanaan pembangunan
urusan perumahan dan kawasan permukiman, pekerjaan umum dan penataan ruang,
pertanahan, penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian,
perdagangan, lingkungan hidup, kehutanan, pangan, pertanian, petemakan dan perikanan,
tenaga kerja, perhubungan, komunikasi dan infromatika, statistik dan persandian, energi dan
sumber daya mineral.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bidang Perekonomian,
Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan mempunyai fungsi:
a. Pengoordinasian penyusunan rancangan RPJPD, RPJMD, dan RKPD Bidang Perekonomian,
Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan;
b. Pengoordinasian Penyusunan Rancangan Renstra Perangkat Daerah dan Renja Perangkat
Daerah Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan;
c. Pengoordinasian pelaksanaan musrenbang RPJPD, RPJMD, RKPD Bidang Perekonomian,
Sumber Daya Alam, Infrastmktur dan Kewilayahan;
d. Pengoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi RTRW dan RPJMD Bidang
Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan;
e. Pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait RPJPD, RPJMD, RKPD
Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan;
f. Pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APED Bidang
Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan;
g. Pengoordinasian sinergitas dan haimonisasi kegiatan perangkat daerah provinsi dan pusat
Bidang Perekonomian, Sumber Daya. Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan;
h. Pengoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan Kementeriaan/Lembaga,
Provinsi di Kota Pagar Alam Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan
Kewilayahan;
i. Pengoordinasian pembinaan teknis perencanaan kepada Perangkat Daerah Provinsi Bidang
Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan;
j. Pengoordinasian pembinaan teknis perencanaan kepada Perangkat Daerah Kota Bidang
Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan; dan
k. Pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan bersama kerjasama antar daerah Bidang
Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan.

Pasal 24
Subbidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan kewilayahan I mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian fungsi bidang
Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan urusan Perumahan dan
Kawasan Permukiman, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Pertanahan.

Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Subbidang
Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan I mempunyai fungsi :
a. Pengoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah RPJPD, RPJMD,
RKPD Urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,
serta. Pertanahan;
b. Penganalisisan Rancangan Renstra Perangkat Daerah dan Rencana Kerja Perangkat Daerah
urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta
Pertanahan;
c. Penyiapan pelaksanaan musrenbang rencana pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD) urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang, serta Pertanahan;
d. Perencanaan pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi RTRW Daerah dan RPJMD urusan
Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta
Pertanahan;
e. Pembuatan konsep pembinaan teknis perencanaan kepada Perangkat Daerah Provinsi
urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta
Pertanahan;
f. Pembuatan konsep pembinaan teknis perencanaan kepada Perangkat Daerah Kota urusan
Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta
Pertanahan;
g. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait RPJPD, RPJMD, RKPD urusan
Perumahan dan Kawasan Permukim an, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta
Pertanahan;
h. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APED urusan Perumahan dan
Kawasan Permukiman, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Pertanahan;
i. Perencanaan sinergitas dan harmonisasi kegia tan perangkat daerah kota urusan Perumahan
dan Kawasan Permukiman, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Pertanahan;
j. Perencanaan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk prioritas nasional urusan
Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta
Pertanahan;
k. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan bersama kerjasama antar daerah urusan Perumahan
dan Kawasan Permukiman, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Pertanahan; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

Pasal 26
Subbidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan II mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian fungsi bidang
Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan urusan Lingkungan Hidup,
Kehutanan, Pangan, Pertanian, Petemakan dan Perikanan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,
Perindustrian dan Perdagangan.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Subbidang
Perekonomia n, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan II mempunyai fungsi:
a. Pengoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah RPJPD, RPJMD,
RKPD urusan Lingkungan Hidup, Kehutanan, Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan,
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
b. Penganalisisan Rancangan Renstra Perangkat Daerah dan Rencana Kerja Perangkat Daerah
urusan Lingkungan Hidup, Kehutanan, Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan,
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
c. Penyiapan pelaksanaan musrenbang rencana pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD) urusan Lingkungan Hidup, Kehutanan, Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan,
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
d. Perencanaan pelaksanaan sinergitas dan hainionisasi RTRW Daerah dan RPJMD urusan
Lingkungan Hidup, Kehutanan, Pangan, Pertanian, Petemakan dan Perikanan, Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
e. Pembuatan konsep pembinaan teknis perencanaan kepada Perangkat Daerah Provinsi
urusan Lingkungan Hidup, Kehutanan, Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan,
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
f. Pembuatan konsep pembinaan teknis perencanaan kepada Perangkat Daerah Kota urusan
Lingkungan Hidup, Kehutanan, Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
g. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait RPJPD, RPJMD, RKPD urusan
Lingkungan Hidup, Kehutanan, Pangan, Pertanian, Petemakan dan Perikanan, Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
h. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APED urusan Lingkungan
Hidup, Kehutanan, Pangan, Pertanian, Petemakan dan Perikanan, Koperasi, Usaha. Kecil dan
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
i. Perencanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah provinsi urusan
Lingkungan Hidup, Kehutanan, Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
j. Perencanaan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk prioritas nasional urusan
Lingkungan Hidup, Kehutanan, Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
k. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan bersama kerjasama antar daerah urusan Lingkungan
Hidup, Kehutanan, Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Koperasi, Usaha Kecil dan.
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

Pasal 28
Subbidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan III mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian fungsi bidang
Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan urusan Perhubungan,
Penanggulanga.n Bencana Alam, Komunikasi dan Infromatika, Statistik dan Persandian, Energi
dan Sumber Daya Mineral, serta Penanaman Modal dan Tenaga Kerja.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Subbidang
Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan III mempunyai tugas:
a. Pengoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah RPJPD, RPJMD,
RKPD urusan Perhubungan, Penanggulangan Bencana Alam, Komunikasi dan Infromatika,
Statistik dan Persandian, Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Penanaman Modal dan
Tenaga Kerja;
b. Penganalisisan Rancangan Renstra Perangkat Daerah dan Rencana Kerja Perangkat Daerah
urusan Perhubungan, Penanggulangan Bencana Alam, Komunikasi dan Infromatika, Statistik
dan Persandian, Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Penanaman Modal dan Tenaga
Kerja;
c. Penyiapan pelaksanaan musrenbang rencana pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD) urusan Perhubungan, Penanggulangan Bencana Alam, Komunikasi dan Infromatika,
Statistik dan Persandian, Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Penanaman Modal dan
Tenaga Kerja;
d. Perencanaan pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi RTRW Daerah dan RPJMD urusan
Perhubungan, Penanggulangan Bencana Alam, Komunikasi dan Infromatika, Statistik dan
Persandian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Penanaman Modal dan Tenaga Kerja;
e. Pembuatan konsep pembiriaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah provinsi
urusan Perhubungan, Penanggulangan Bencana Alam, Komunikasi dan Infromatika, Statistik
dan Persandian, Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Penanaman Modal dan Tenaga
Kerja;
f. Pembuatan konsep pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah kota urusan
Perhubungan, Penanggulangan Bencana Alam, Komunikasi dan Infromatika, Statistik dan
Persandian, Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Penanaman Modal dan Tenaga Kerja;
g. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait RPJPD, RPJMD, RKPD urusan.
Perhubungan, Penanggulangan Bencana Ala m, Komunikasi dan Infromatika, Statistik dan
Persandian, Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Penanaman Modal dan Tenaga Kerja;
h. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APED urusan Perhubungan,
Penanggulangan Bencana Alam, Komunikasi dan Infromatika, Statistik dan Persandian,
Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Penanaman Modal dan. Tenaga Kerja;
i. Perencanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah provinsi urusan
Perhubungan, Penanggulangan Bencana Alam, Komunikasi dan Infromatika, Statistik dan
Persandian, Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Penanaman Modal dan Tenaga Kerja;
j. Perencanaan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk prioritas nasional urusan
Perhubungan, Penanggulangan Bencana Alam, Komunikasi dan Infromatika, Statistik dan
Persandian, Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Penanaman Modal dan Tenaga Kerja;
k. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan bersama keijasama antar daerah urusan
Perhubungan, Penanggulangan Bencana Alam, Komunikasi dan Infromatika, Statistik dan
Persandian, Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Penanaman Modal dan Tenaga Kerja;
dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.
Bagian Kelima
Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia
Pasal 30
Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Badan dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah di bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia dengan pengoordinasian program/
kegiatan perencanaan pembangunan urusan Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaaan dan
Olahraga, Pariwisata, Perpustakaan dan Kearsipan, Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,
Ketentraman Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, Pengembangan Sumber Daya
Manusia, serta Sekretariat Dewan.

Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Bidang Pemerintahan dan
Pembangunan Manusia mempunyai fungsi:
a. Pengoordinasian penyusunan rancangan RPJPD, RPJMD, dan RKPD Bidang Pemerintahan
dan Pembangunan Manusia;
b. Penganalisisan Rancangan Renstra Perangkat Daerah dan Rencana Kerja Bidang
Pemerintahan dan Pembangunan Manusia;
c. Pengoordinasian pelaksanaan musrenbang RPJPD, RPMD, RKPD Bidang Pemerintahan dan
Pembangunan Manusia;
d. Pengoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi RTRW Bidang Pemerintahan dan
Pembangunan Manusia;
e. Pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait RPJPD, RPJMD, RKPD
Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia;
f. Pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APED Bidang Pemerintahan
dan Pembangunan Manusia;
g. Pengoordinasian sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah provinsi Bidang
Pemerintahan dan Pembangunan Manusia;
h. Pengoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi Kegiatan Kementeriaan/Lembaga,
Provinsi di Kota Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia;
i. Pengoordinasian dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk prioritas nasional Bidang
Pemerintahan dan Pembangunan Daerah;
j. Pengoordinasian pelaksanaan kerjasama antar daerah Pembangunan Daerah;
k. Pengoordinasian pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah provinsi Bidang
Pemerintahan dan Pembangunan Manusia; dan
l. Pengoordinasian pembinaan teknis perencanaan kepada kesepakatan bersama Bidang
Pemerintahan dan perangkat daerah kota Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia.

Pasal 32
Subbidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia I mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian fungsi bidang Pemerintahan dan
Pembangunan Manusia urusan Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata,
serta Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Subbidang
Pemerintahan dan Pembangunan Manusia I, mempunyai tugas :
a. Pengoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah RPJPD, RPJMD,
RKPD urusan Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata, serta
Pengembangan Sumber Daya Manusia;
b. Penganalisisan Rancangan Renstra Perangkat Daerah dan Rencana Kerja urusan Pendidikan,
Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata, serta Pengembangan Sumber Daya
Manusia;
c. Penyiapan pelaksanaan musrenbang rencana pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD dan
RKPD) urusan Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata, serta
Pengembangan Sumber Daya Manusia;
d. Perencanaan pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi RTRW Daerah dan RPJMD urusan
Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata, serta Pengembangan
Sumber Daya Manusia;
e. Pembuatan konsep pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah provinsi urusan
Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata, serta Pengembangan
Sumber Daya Manusia;
f. Pembuatan konsep pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah kola urusan
Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata, serta Pengembangan
Sumber Daya Manusia;
g. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait RPJPD, RPJMD, RKPD urusan
Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata, serta Pengembangan
Sumber Daya Manusia;
h. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APED urusan Pendidikan,
Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata, serta Pengembangan Sumber Daya
Manusia;
i. Perencanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah provinsi urusan
Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata, serta Pengembangan
Sumber Daya Manusia;
j. perencanaan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk prioritas nasional urusan
Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata, serta Pengembangan
Sumber Daya Manusia;
k. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan bersama kerjasama antar daerah urusan Pendidikan,
Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata, serta Pengembangan Sumber Daya
Manusia; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

Pasal 34
Subbidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia II mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian fungsi bidang Pemerintahan dan
Pembangunan. Manusia urusan Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan. Perempuan dan Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Perpustakaan dan Kearsipan.

Pasal 35
Untuk mela ksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Subbidang
Pemerintahan dan Pembangunan Manusia II mempunyai tugas:
a. Pengoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah RPJPD, RPJMD,
RKPD urusan Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan. Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Perpustakaan dan Kearsipan;
b. penganalisisan Rancangan Renstra Perangkat Daerah dan Rencana Kerja Perangkat Daerah
urusan Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Perpustakaan dan Kearsipan;
c. Penyiapan pelaksanaan musrenbang rencana pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD) urusan Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak,
pengendalia n penduduk dan keluarga berencana, serta Perpustakaan dan Kearsipan;
d. Perencanaan pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi RTRW Daerah dan. RPJMD urusan
Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, serta Perpustakaan dan Kearsipan;
e. Pembuatan konsep pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah provinsi urusan
Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak,
f. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana, serta Perpustakaan dan Kearsipan;
g. pembuatan konsep pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah kota urusan
Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, serta Perpustakaan dan Kearsipan;
h. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait RPJPD, RPJMD, RKPD urusan
Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, serta Perpustakaan dan Kearsipan;
i. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APED urusan Kesehatan,
Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, pengendalian penduduk dan
keluarga berencana, serta Perpustakaan dan Kearsipan; perencanaan sinergitas dan
harmonisasi kegiatan perangkat daerah provinsi urusan Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, serta
Perpustakaan dan Kearsipan;
j. Perencanaan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk prioritas nasional urusan
Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, serta Perpustakaan dan Kearsipan;
k. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan bersama kerjasama antar daerah urusan Kesehatan,
Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, pengendalian penduduk dan
keluarga berencana, serta Perpustakaan dan Kearsipan; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

Pasal 36
Subbidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia III mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian fungsi bidang Pemerintahan dan
Pembangunan Manusia urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat,
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Pemberdayaan Masyarakat dan
Kelurahan,serta Sekretariat Daerah.

Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Subbidang
Pemerintahan dan Pembangunan Manusia III mempunyai tugas:
a. pengoordinasian penyusunan clokumen perencanaan pernbangunan daerah RPJPD, RPJMD,
RKPD urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, serta
Sekretariat Daerah;
b. Penganalisisan Rancangan Renstra Perangkat Daerah dan Rencana Kerja Perangkat Daerah
urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, serta
Sekretariat Daerah;
c. Penyiapan pelaksanaan musrenbang rencana pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD) urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, serta
Sekretariat Daerah;
d. Perencanaan pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi RTRW Daerah dan RPJMD urusan
Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, serta Sekretariat
Daerah;
e. Pembuatan konsep pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah provinsi urusan
Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil, serta. Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, serta Sekretariat
Daerah;
f. Pembuatan konsep pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah Kota urusan
Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, serta Sekretariat
Daerah;
g. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait RPJPD, RPJMD, RKPD urusan
Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, serta Sekretariat
Daerah;
h. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APED urusan Ketentraman,
Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil, Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, Berta Sekretariat Daerah;
i. Perencanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah provinsi urusan
Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil, Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, serta Sekretariat Daerah;
j. Perencanaan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk prioritas nasional urusan
Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil, Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, serta Sekretariat Daerah;
k. Perencanaan pelaksanaan kesepakatan bersama kerjasama antar daerah urusan
Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil, Pemberdayaan. Masyarakat dan Kelurahan, serta Sekretariat Daerah;
dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.
Bagian Keenam
Bidang Penelitian dan Pengembangan
Pasal 38
Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam
melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan pemerintah Kota Pagar Alam sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 39
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Bidang Penelitian. dan
Pengembangan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan pemerintahan kota;
b. Penyusunan perencanaan program dan anggaran penelitian dan pengembangan pemerintahan
kota;
c. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di pemerintahan kota;
d. Pelaksanaan pengkajian kebijakan lingkup urusan pemenntahan daerah kota;
e. Pelaksanaan faslitasi dan pelaksanaan inovasi daerah;
f. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan penelitian dan pengembangan kota;
g. Pengoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan lingkup pemerintahan
kota; dan
h. Pelaksanaan administrasi penelitian dan pengembangan daerah kota.

Pasal 40
Subbidang Sosial dan Pemerintahan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang untuk
melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang Sosial dan Pemerintahan yang meliputi
aspek-aspek sosial, pendidikan, kebudayaan, kepemudaan dan olahraga, pariwisata,
perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, kesehatan, administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil, tenaga kerja, pemberdayaan masyarakat dan kelurahan,
otonomi daerah, pemerintahan umum, kelembagaan, ketatalaksanaan, aparatur, reformasi
birokrasi, ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat.

Pasal 41
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Subbidang Sosial dan
Pemerintahan mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan
pengembangan di bidang sosial dan pemerintahan;
b. Penyiapan bahan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang sosial dan
pemerintahan;
c. Penyiapan bahan pelaksanaan pengkajian kebijakan di bidang bidang sosial dan
pemerintahan;
d. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan
pengembangan di bidang sosial dan pemerintahan;
e. Penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan penelitian dan. pengembangan
pemerintah daerah di bidang sosial dan pemerintahan;
f. Pengelolaan data kelitbangan dan peraturan, serta pelaksanaan pengkajian peraturan,
g. Pelaksanaan faslitasi pemberian rekomendasi penelitian bagi warga negara asing untuk
diterbitkannya izin penelitian oleh instansi yang berwenang;
h. Pelaksanaan administrasi dan tata usaha; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

Pasal 42
Subbidang Ekonomi dan Pembangunan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang Ekonomi dan Pembangunan yang
meliputi aspek-aspek penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian,
perdagangan, badan usaha milik negara, pangan, pertanian, peternakan dan perikanan,
lingkungan hidup, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, perkebunan, perumahan dan
kawasan permukiman, penataan ruang, pertanahan, pekerjaan umum, perhubungan,
komunikasi dan informatika.
Pasal 43
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam. Pasal 42, Subbidang Ekonomi
dan Pembangunan mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan
.
pengembangan di bidang ekonomi dan pembangunan;
b. Penyiapan bahan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang ekonomi dan
pembangunan;
c. Penyiapan bahan pelaksanaan pengkajian kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan;
d. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan
pengembangan di bidang ekonomi dan pembangunan;
e. Penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan
pemerintah daerah di bidang ekonomi dan pembangunan;
f. Pelaksanaan administrasi dan tata usaha; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan ole h atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

Pasal 44
Subbidang Inovasi dan Teknologi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang Inovasi dan Teknologi.

Pasal 45
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Subbidang Inovasi
dan Teknologi mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan
pengembangan, serta fasilitasi dan penerapan di bidang inovasi dan teknologi;
b. Penyiapan bahan rancangan kebijakan terkait jenis, prosedur dan metode penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang bersifat inovatif;
c. Penyiapan bahan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang inovasi dan
teknologi;
d. Penyiapan bahan pelaksanaan pengkajian kebijakan dan fasilitasi di bidang inovasi dan
teknologi;
e. Penyiapan bahan, strategi, dan penerapan di bidang inovasi dan teknologi;
f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan
pengembangan, serta fasilitasi dan penerapan di bidang inovasi dan teknologi;
g. Penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan
pemerintah daerah, serta fasilitasi dan penerapan di bidang inovasi dan teknologi;
h. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan diseminasi hasil-hasil ke litbangan;
i. Pelaksanaan administrasi dan tata usaha; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 46
1. Kelompok Jabatan fungsional terdiri dari:
a. Kelompok Jabatan Fungsional Umum;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.
2. Kelompok Jabatan Fungsional Umum diatur melalui Keputusan Walikota.
3. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah
Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
4. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
5. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
6. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

BAB VI
UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN (UPTB)
Pasal 47
Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan penunjang pada. Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Badan.
Pasal 48
Pembentukan UPTB sebagaimana pada pasal 47 diatur dan ditetapkan dengan Peraturan
Walikota.

BAB VII
TATA KERJA
Pasal 49
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Sekretariat, Bidang, Subbagian, Subbidang dan
Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi, komunikasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi
lainnya.

Pasal 50
Kepala Badan, Sekretariat, Bidang, Subbagian dan Subbidang wajib mengawasi bawahannya
masing-masing, pengoordinasian bawahannya dan memberikan bimbingan serta
petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya, bila teijadi penyimpangan akan
mengambil langkah- langkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 51
Kepala Badan, Sekretariat, Bidang, Subbagian dan Subbidang wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan
-laporan secara bedenjang.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 52
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Nomor 26 Tahun 2009
tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan dicabut dan
tidak berlaku lagi.
Pasal 53
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di : Pagar Alam


Pada tanggal: 12 Desember 2016

WALIKOTA PAGAR ALAM,

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di : Pagar Alam,


Pada tanggal : 15 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH KOTA PAGAR ALAM,

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR. 59


WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM


NOMOR 60 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA


TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar
Alam, perlu menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta. Tata Kerja Badan Kepegawaian
dan pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Pagar Alam;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001 tentang


Pernbentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4115);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2005 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2005 menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran. Negara Republik
Indonesia Nomor 4548);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Rebpulik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;
7. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam (Lembaran
Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN


ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN
KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KOTA
PAGAR ALAM.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1. Kota adalah Kota Pagar Alam.
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam.
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam.
4. Sekretaris Daerah adala h Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam.
5. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Pagar Alam yang
selanjutnya disingkat BKPSDM, merupakan salah satu perangkat daerah yang
menyelenggarakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah Kota Pagar Alam.
6. Kepala Badan adalah Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kota Pagar Alam.
7. Sekretariat adalah Sekretariat pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kota Pagar Alam.
8. Bidang adalah Bidang pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kota Pagar Alam.
9. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Sekretariat Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kota Pagar Alam
10. Sub Bidang adalah Sub Bidang pada Bidang di lingkungan Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Pagar Alam.
11. Pegawai Negeri Sipil Daerah selanjutnya disingkat PNSD adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah
yang gajinya dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja, Daerah dan bekerja
pada Pemerintah Kota atau dipekerjakan di luar instansi induknya.
12. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah adalah Walikota Pagar Alam.
13. Jabatan Fungsional Tertentu yang disingkat JFT adalah Jabatan Fungsional Tertentu di
lingkungan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Pagar
Alam.
14. Jabatan Fungsional Umum yang disingkat JFU adalah jabatan administrasi di luar jabatan
eselon dan jabatan fungsional tertentu di lingkungan Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Pagar Alam.
15. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPTB adalah Unit Pelaksana Teknis
Badan pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Pagar
Alam.
16. Pendidikan dan pelatihan yang selanjutnya disingkat Diklat adalah kegiatan pengembangan
sumber daya manusia yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kota Pagar Alam.

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Pagar Alam adalah
unsur penunjang yang melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
2. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Pagar Alam dipimpin
oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota
melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Pagar
Alam terdiri dari
a. Kepala Badan
b. Sekretariat, membawahi
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan, Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Formasi, Pembinaan dan Informasi, membawahi
1. Subbidang Formasi, Pengadaan dan Pemberhentian.
2. Subbidang Pembinaan dan Pemberian Tanda Jasa.
3. Subbidang Pengolahan Data dan Informasi Pegawai.
d. Bidang Mutasi, Kepangkatan dan Kesejahteraan membawahi :
1. Subbidang Mutasi;
2. Subbidang Kepangkatan Pegawai.
3. Subbidang Kesejahteraan Pegawai.
e. Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan, membawahi
1. Subbidang Diklat Teknis Fungsional
2. Subbidang Diklat Penjenjangan.
3. Subbidang Pengembangan Karier
f. Kelompok Jabatan Fungsional
g. Unit Pelaksana Teknis Badan
h. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan. bertanggung jawab
kepada Kepala Badan.
i. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berordinasi
dengan Sekretaris.
j. Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris.
k. k. Subbidang dipimpin oleh Kepala Subbidang yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
l. UPTB dipimpin oleh Kepala UPTB yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berordinasi dengan
sekretaris dan secara operasional berordinasi dengan bidang terkait.
m. Kelompok jabatan fungsional tertentu berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berordinasi dengan
sekretaris dan secara operasional berordinasi dengan bidang terkait.
n. Bagan susunan organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kota Pagar Alam tersebut pada lampiran Peraturan Walikota ini.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pasal 4
Badan Kepegawaian, Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Pagar Alam mempunyai tugas
pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan
yang menjadi kewenangan kota dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Walikota.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, sarana dan prasarana, perpustakaan, dokumentasi,
keuangan, serta mengelola dan menganalisis data pegawai ;
b. Perumusan, merencanakan dan melaksanakan kebijakan yang berkaitan dengan formasi,
pengembangan, pembinaan dan pemberhentian pegawai;
c. Pelaksanaan mutasi pegawai non jabatan, memproses kenaikan pangkat, penempatan dan
kenaikan gaji berkala;
d. Perumusan dan melaksanakan kebijakan yang berkaitan dengan analisa kebutuhan
pendidikan dan pelatihan bagi pegawai;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pertanggungjawaban pelaksanaan program kerja serta
melaporkannya kepada walikota Pagar Alam;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua Sekretariat


Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu kepala badan dalam menyelenggarakan sebagian
tugas pokok dan fungsi badan di bidang kesekretariatan.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat mempunyai
fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan;
b. Pelaksanaan penyusunan anggaran dan kegiatan;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Pengelolaan dan pelayanaan admin istrasi umum dan ketatausahaan;
e. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
f. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
g. Pengelolaan urusan rumah tangga kantor;
h. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana ;
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 8
Subbagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
sekretariat di bidang umum dan kepegawaian.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Subbagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan kegiatan subbagian umum dan kepegawaian;
b. Pengelolaan dan pelayanaan administrasi umum dan ketatausahaan;
c. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
e. Pengelolaan urusan rumah tangga kantor;
f. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 10
Subbagian Keuangan, Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas sekretariat di bidang Keuangan, Program, Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Subbagian Keuangan,
Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi :
a. Menyusun rencana kegiatan Subbidang Keuangan dan Program;
b. Pelaksanaan penyusunan dan monitoring program, evaluasi dan pelaporan;
c. Pelaksanaan penyusunan anggaran dan kegiatan;
d. Pengelolaan administrasi keuangan;
e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Bagian Ketiga
Bidang Formasi, Pembinaan dan Informasi
Pasal 12
Bidang Formasi, Pembinaan dan Informasi mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam
melaksanakan sebagian tugas pokok badan kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia di bidang formasi, pembinaan dan Informasi.

Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bidang Formasi, Pembinaan
dan Informasi mempunyai fungsi :
a. Perencanaan operasional kegiatan bidang Formasi, Pembinaan dan pengelolaan Data dan
Informasi Kepegawaian;
b. Pengorganisasian pelaksanaan kegiatan Bidang Formasi, Pembinaan dan Informasi data
Kepegawaian;
c. Pengordinasian kegiatan antar sub bidang di lingkup Bidang Formasi, Pembinaan dan
Informasi.
d. Pendistribusian tugas kepada bawahan untuk pelaksanaan kegiatan di bidang Formasi,
Pembinaan dan Informasi.
e. Pemberian petunjuk kepada bawahan atas pelaksanaan kegiatan di bidang Formasi,
Pembinaan dan Informasi.
f. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi kepegawaian meliputi
1. Penyusunan Formasi Aparatur Sipil Negara;
2. Pengadaan Aparatur Sipil Negara baik dan Calon Pegawai Negeri Sipil maupun Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja;
3. Pembinaan Aparatur Sipil Negara;
4. Pemberhentian Aparatur Sipil Negara;
5. Pemberian penghargaan dan tanda jasa kepada Aparatur Sipil Negara;
6. Pengelolaan data dan informasi Aparatur Sipil Negara.
g. Pelaksanaan evaluasi kegiatan Bidang Formasi, Pembinaan, dan Informasi;
h. Pelaporan pelaksanaan kegiatan Bidang Formasi, Pembinaan, dan Informasi;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 14
Subbidang Formasi, Pengadaan dan Pemberhentian mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang dalam melaksanakan sebagian tugas pokok bidang formasi, pembinaan dan informasi di
bidang Formasi, Pengadaan dan Pemberhentian.

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Subbidang Formasi,
Pembinaan dan Pemberhentian mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja Subbidang Formasi, Pengadaan dan Pemberhentian
pegawai.
b. Pengorganisasian program kerja subbidang Formasi, pengadaan dan pemberhentian.
c. Pelaksanaan Kebijakan Umum dan teknis subbidang Formasi, Pengadaan dan
Pemberhentian Pegawai.
d. Penyiapan bahan penyusunan, penetapan dan pengusulan formasi Aparatur Sipil Negara
yang meliputi Calon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) setiap tahun anggaran.
e. Penyusunan dan menyiapkan bahan proses pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil dan PPPK.
f. Penyusunan dan penyiapan bahan Nota Pengajuan Usul NIP (Nomor Identitas Pegawai) bagi
Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah dan nomor identitas Pegawai Pemerintah dengan.
Perjanjian Kerja (PPPK) Ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).
g. Penyusunan dan penyiapan bahan perumusan dan penetapan Pengangkatan Calon Pegawai
Negeri Sipil dan. PPPK.
h. Penyusunan dan penyiapan bahan perumusan Penetapan Pengangkatan Calon Pegawai
Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil.
i. Penyusunan dan penyiapan administrasi pembuatan Kartu Peserta Taspen (KPT) bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil Kota Pagar Alam.
j. Penyusunan dan penyiapan bahan penyelenggaraan pengambilan sumpah/janji Pegawai
Negeri Sipil Daerah Kota Pagar Alam.
k. Penyusunan dan penyiapan bahan proses Peninjauan Masa Kerja (PMK) bagi PNS di
lingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam.
l. Penyusunan dan penyiapan bahan pengusulan berkas pensiun Batas Usia Pensiun (BUP) dan
meninggal bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah golongan ruang IV/b ke bawah ke kantor
regional VII Badan Kepegawaian Negara Palembang;
m. Penyusunan dan penyiapan bahan pengusulan berkas pensiun Batas Usia Pensiun (BUP) dan
meninggal bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah golongan ruang IV/c ke atas kepada Presiden.
n. Penyusunan dan penyiapan bahan perumusan penetapan Pemberhentian dan pensiun Atas
Permohonan Sendiri (APS) bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam.
o. Penyusunan evaluasi dan pelaporan subbidang Formasi, Pengadaan dan Pemberhentian
Pegawai.
p. Pembuatan laporan pelaksanaan tugas subbidang Formasi, Pengadaan dan Pemberhentian
Pegawai berdasarkan hasil yang telah dicapai sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban pada atasan.
q. Penyampaian saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran pelaksanaan
kegiatan.
r. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 16
Subbidang Pembinaan dan Tanda Jasa mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
melaksanakan sebagian tugas pokok bidang formasi, pembinaan dan informasi di bidang
Pembinaan dan Tanda Jasa.
Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, subbidang Pembinaan dan
tanda Jasa, mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja subbidang Pembinaan dan Pemberian tanda jasa.
b. Pengorganisasian Program Kerja subbidang Pembinaan dan Pemberian tanda jasa.
c. Pelaksanaan kebijakan umum dan teknis subbidang Pembinaan dan Pemberian tanda jasa.
d. Penyusunan dan penyiapan bahan penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan
manajemen PNS di lingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam.
e. Penyusunan dan penyiapan bahan pemrosesan penanganan indisipliner Pegawai Negeri Sipil
Daerah sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
f. Penyusunan dan penyiapan bahan perumusan penetapan sanksi indisipliner Pegawai Negeri
Sipil sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
g. Penyusunan dan pemrosesan pemberhentian sementara Pegawai Negeri Sipil yang
tersangkut permasalahan hukum/ tindak pidana.
h. Penyusunan dan pemprosesan pemberhentian tidak dengan hormat Pegawai Negeri Sipil
yang tersangkut Permasalahan Hukum/ tindak pidana yang telah mendapat kekuatan hukum
tetap dari pengadilan (incraht).
i. Penindaklanjutan proses administrasi penjatuhan sanksi bagi ASN yang telah diperiksa oleh
atasan langsung/ tim pemeriksa yang telah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang dan
berat sesuai ketentuan yang berlaku.
j. Penyusunan dan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pemberian izin dan/atau
keterangan untuk melakukan perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Kota Pagar Alam.
k. Penyusunan dan penyiapan bahan pemberian Surat izin dan/atau keterangan untuk
melakukan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam.
l. Penyusunan dan pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
Pejabat Pemerintah Kota Pagar Alam.
m. Penyusunan dan penyiapan data Pegawai Negeri Sipil dengan klasifikasi masa kerja 10
tahun, 20 tahun dan 30 tahun untuk diusulkan menerima penghargaan dan tanda jasa.
n. Penyusunan dan penyiapan proses penyerahan penghargaan dan tanda jasa bagi PNS di
lingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam.
o. Penyusunan evaluasi dan pelaporan subbidang Pembinaan dan Tanda Jasa.
p. Pembuatan laporan pelaksanaan tugas subbidang Pembinaan dan Tanda Jasa berdasarkan
hasil yang telah dicapai sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban pada atasan.
q. Penyampaian saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran pelaksanaan
kegiatan.
r. Pelaksanaan tugas lain yang cliberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 18
Subbidang Pengolahan Data dan Informasi Kepegawaian mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang Formasi,
Pembinaan dan Informasi di bidang pengolahan data dan informasi kepegawaian.

Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, subbidang Pengolahan Data
dan Informasi Pegawai mempunyai fungsi
a. Penyusunan rencana dan program kerja subbidang data dan informasi kepegawaian.
b. Pengorganisasian program Kerja subbidang data dan Informasi kepegawaian.
c. Pelaksanaan kebijakan umum dan teknis subbidang data dan informasi kepegawaian
d. Penyusunan dan penghimpunan serta mempelajari peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan pengelolaan data kepegawaian.
e. Penyusunan dan penyiapan bahan koordinasi, informasi pembinaan dan pengendalian dan
petunjuk teknis serta pelaksanaan kegiatan pengelolaan data kepegawaian.
f. Penyusunan dan pelaksanaan teknis pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian
(SIMPEG) dan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian. (SAPK).
g. Pelaksanaan teknis pemeliharaan dan perawatan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG)
dan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK).
h. Penyusunan dan penyiapan bahan pemutakhiran data Pegawai Negeri Sipil Daerah di
lingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam.
i. Penyiapan bahan Penyusunan Daftar Nominatif Pegawai dan Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam.
j. Penyusunan dan pelaksanaan kegiatan mengumpulkan, mengolah, menganalisa data
kepegawaian;
k. Penyusunan dan pelaksanaan pelayanan pengelolaan data dan penyajian informasi
kepegawaian;
l. Penyusunan evaluasi dan pelaporan subbidang pengelolaan data dan informasi
kepegawaian.
m. Pembuatan laporan pelaksanaan tugas subbidang Informasi Data Kepegawaian berdasarkan
hasil yang telah dicapai sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban pada atasan.
n. Penyampaian saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran pelaksanaan
kegiatan
o. Pelaksanaan tugas lain yang cliberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Bagian Keempat
Bidang Mutasi, Kepangkatan dan Kesejahteraan
Pasal 20
Bidang Mutasi, Kepangkatan dan Kesejateraan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan
dalam melaksanakan sebagian tugas pokok badan kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia di bidang mutasi, kepangkatan dan kesejahteraan.

Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bidang Mutasi, Kepangkatan
dan Kesejahteraan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja bidang mutasi, kepangkatan dan kesejahteraan.
b. Pendataan dan penganalisaan kebutuhan Pegawai di seluruh Satuan Kerja di lingkungan
Pemerintah Kota Pagar Alam.
c. Pemrosesan dan penerbitan Surat Kenaikan gaji berkala .
d. Pelaksanaan penyelesaian kenaikan pangkat PNS
e. Penyiapan bahan untuk perumusan kebijakan peningkatan kesejahteraan pegawai
f. Penyiapan bahan pemberian bantuan bagi PNS yang Bersalin dan Sakit yang diopname.
g. Penyiapan administrasi pensiun PNS, administrasi penerbitan Kartu Pegawai serta pelayanan
pembuatan kartu Istri/Suami.
h. Pengordinasian bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.
i. Penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier.
j. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 22
Subbidang Mutasi dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada kepada Bidang Mutasi, Kepangkatan dan Kesejahteraan Pegawai yang
mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, mengorganisasikan, melaksanakan, membagi
tugas dan evaluasi urusan mutasi non jabatan dan mutasi masuk dan keluar dari Pemerintah Kota
Pagar Alam.

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Subbidang Mutasi
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana sub bidang Mutasi sesuai dengan rencana kerja Badan
b. Penyiapan dan memproses usul mutasi dalam Daerah dan Luar Daerah
c. Pendataan dan menganalisah kebutuhan pegawai di seluruh Satuan Kerja di lingkungan
Pemerintah Kota Pagar Alam.
d. Pengaturan mutasi pegawai untuk kepentingan dinas lainya.
e. Perencanaan penempatan pegawai sesuai dengan kebutuhan unit masing - masing.
f. Pengordinasian bawahan agar tedalin kerjasama yang baik dan saling mendukukung.
g. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 24
Kepala Subbidang Kepangkatan Pegawai berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala
Bidang Mutasi, Kepangkatan dan Kesejahteraan Pegawai yang mempunyai tugas pokok
merencanakan kegiatan, mengorganisasikan, melaksanakan, membagi tugas dan evaluasi urusan
kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam.
Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Subbidang Kepangkatan
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana sub bidang Kepangkatan sesuai dengan rencana kerja Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
b. Pengumpulan data Pegawai yang akan naik pangkat sesuai dengan periodenya.
c. Penentuan persyaratan kenaikan Pangkat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Penyeleksian dan mengelola usul kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
e. Pemrosesan kenaikan pangkat secara elektronik.
f. Pemrosesan dan penerbitan Surat Keputusan Kenaikian Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
g. Pengordinasian bawahan agar terjalin kerjasama yang balk dan saling mendukung.
h. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Pasal 26
Subbidang Kesejahteraan Pegawai berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala Bidang
Mutasi, Kepangkatan dan Kesejahteraan Pegawai yang mempunyai tugas pokok merencanakan
kegiatan, mengorganisasikan, melaksanakan, membagi tugas dan evaluasi urusan kesejahteraan
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Subbidang Kesejahteraan
Pegawai menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana sub bidang Kesejateraan Pegawai sesuai dengan rencana kerja Badan.
b. Pengumpulan bahan untuk perumusan kebijakan peningkatan kesejahteraan pegawai.
c. Penyiapan administrasi dan penerbitan surat kenaikan gaji berkala bagi PNS yang telah
memenuhi persyaratan.
d. Pengupayaan bantuan pendidikan bagi anggota KOPRI yang kurang mampu.
e. Pengupayaan bantuan kesehatan bagi anggota KORPRI yang kurang mampu.
f. Pengupayaan bantuan kepada anggota KORPRI yang mendapat musibah.
g. Pelaksanaan penyiapan bahan pemberian santunan bagi PNS yang meninggal, dunia,
pemberian bantuan bagi PNS yang Bersalin dan Sakit yang di rawat inap (opname).
h. Pelaksanaan penyiapan pengelolaan administrasi penerbitan kartu pegawai (KARPEG) serta
pengelolaan administrasi penerbitan kartu istri (KAKIS) dan penerbitan kartu suami (KARSU).
i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di sub bidang Kesejateraan
j. Pengordinasian bawahan agar tedalin kerjasama yang baik dan saling mendukung
k. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Bagian Kelima
Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan
Pasal 28
Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan mempunyai tugas
menyiapkan dan mengelola administrasi kepegawaian di bidang Pendidikan, Pelatihan dan
Pengembangan untuk menyusun program menganalisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan
(diklat) baik teknis fungsional maupun penjenjangan serta pengembangan karier pegawai.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Bidang Pendidikan, Pelatihan
dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perencanaan kebijaksanaan bidang pendidikan dan pelatihan;
b. Penyusunan program Diklat penjenjangan dan fungsional;
c. Penyiapan dan melaksanakan pengembangan kompetensi pegawai;
d. Penyusunan dan pelaporan pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 30
Subbidang Diklat Teknis Fungsional dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada kepada Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan
yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, mengorganisasikan, melaksanakan,
membagi tugas dan evaluasi urusan diklat teknis fungsional pegawai di lingkungan Pemerintah
Kota Pagar Alam.
Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Subbidang Diklat Teknis -
Fungsional menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan, penyusunan rencana kerja Subbidang pendidikan dan pelatihan teknis
fungsional;
b. Pelaksanaan pendiclikan dan pelatihan Teknis Fungsional dan latihan tertentu sesuai
kebutuhan organisasi;
c. Pelaksanaan pembinaan untuk pelaksanaan Bimbingan Teknis dan fungsional dan Bimbingan
Teknis tertentu yang dilaksanakan oleh Dinas/ Instansi lainnya;
d. Pemberian rekomendasi alumni Diklat Teknis Fungsional dan Diklat lainnya dalam rangka
pengembangan karier;
e. Pengadaan kerja sama dengan Bandiklat Propinsi dan pusat untuk meningkatkan kualitas
widiyaiswara/tutor/ tenaga pengajar untuk kegiatan Diklat;
f. Pengiriman CPNS/PNS mengikuti Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh
Lembaga Pemerintah atau lembaga swasta yang telah terakreditasi ke luar daerah;
g. Pelaksanaan studi banding tentang Diklat Teknis Fungsional dan Diklat lainnya ke luar
daerah;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan. Kepada Bidang, sesuai bidang tugasnya.

Pasal 32
Subbidang Diklat Teknis Fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala
Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan yang mempunyai tugas pokok merencanakan
kegiatan, mengorganisasikan, melaksanakan, membagi tugas dan evaluasi urusan diklat teknis
penjenjangan pegawai di lingkungan. Pemerintah Kota Pagar Alam.

Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Subbidang Diklat Teknis
Fungsional menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan, menyusun rencana dan melaksanakan proses Diklat penjenjangan;
b. Menyiapkan data dan usul tentang kebutuhan Diklat penjenjangan sesuai dengan kebutuhan
organisasi;
c. Melaksanakan Diklat penjenjangan dan memfasilitasi peserta yang akan mengikuti Diklat
penjenjangan ke luar daerah;
d. Mengelola dan memfasilitasi pelaksanaan ujian/tes untuk mengikuti Diklat penjenjangan;
e. Menyelenggarakan diklat pra jabatan gol I, II, dan III;
f. Merekrut dan memfasilitasi tenaga pengajar/ widyaiswara;
g. Merekomendasikan alumni Diklat penjenjangan dalam rangka pengembangan karier;
h. Mengadakan kerja sama dengan Bandiklat Propinsi dan Pusat untuk meningkatkan kualitas
widiyaiswara/tutor/ tenaga pengajar untuk kegiatan Diklat;
i. Mengirimkan calon peserta Diklat keluar daerah;
j. Melaksanakan study banding tentang Diklat Teknis Penjenjangan dan Diklat lainnya ke luar
daerah;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepada Bidang, sesuai bidang tugasnya.

Pasal 34
Subbidang Diklat Teknis Fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala
Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan yang mempunyai tugas pokok merencanakan
kegiatan, mengorganisasikan, melaksanakan, membagi tugas dan evaluasi urusan pendidikan dan
pelatihan Pegawai serta pengembangan karier pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Pagar
Alam.
Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Subbidang Diklat Teknis
Fungsional menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan, menyusun rencana dan melaksanakan proses Diklat penjenjangan.;
b. Menyiapkan data dan usul tentang kebutuhan Diklat penjenjangan sesuai dengan kebutuhan
organisasi;
c. Melaksanakan Diklat penjenjangan dan memfasilitasi peserta yang akan mengikuti Diklat
penjenjangan ke luar daerah;
d. Mengelola dan memfasilitasi pelaksanaan ujian/tes untuk mengikuti Diklat penjenjangan;
e. Menyelenggarakan diklat pra jabatan gol I, II, dan III;
f. Merekrut dan memfasilitasi tenaga pengajar/ widyaiswara;
g. Merekomendasikan alumni Diklat penjenjangan dalam rangka pengembangan karier;
h. Mengadakan kerja sama dengan Bandiklat Propinsi dan Pusat untuk meningkatkan kualitas
widiyaiswara/ tutor/ tenaga pengajar untuk kegiatan Diklat;
i. Mengirimkan calon peserta Diklat keluar daerah;
j. Melaksanakan study banding tentang Diklat Teknis Penjenjangan dan Diklat lainnya ke luar
daerah;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepada Bidang, sesuai bidang tugasnya.

Pasal 36
Subbidang Pengembangan Karier berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala Bidang
Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan,
mengorganisasikan, melaksanakan, membagi tugas dan evaluasi urusan pendidikan dan pelatihan
Pegawai serta pengembangan karier pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam.

Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Subbidang Pengembangan
Karier menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja subbidang pengembangan karir Pegawai Negeri Sipil
di lingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam.
b. Mengorganisasikan program kerja subbidang pengembangan karir.
c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pola karir Pegawai Negeri Sipil Daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
d. Menyiapkan bahan perumusan standar kompetensi jabatan di lingkungan Pemerintah Kota
Pagar Alam sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Menyiapkan bahan perumusan penetapan pengangkatan dan pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Administrator, Jabatan
Pengawas dan Jabatan Fungsional Tertentu di lingkungan Pemerintah Kota Pagar alam.
f. Menyiapkan bahan dan memfasilitasi Tim Seleksi Jabatan Tinggi Pratama.
g. Mengolah data tentang kebutuhan kompetensi sumber daya manusia, yang direalisasikan
pada pemilihan dan penetapan tentang jurusan yang akan diikuti oleh PNS Tugas
Belajar/Mahasiswa Ikatan Dinas.
h. Memproses peningkatan pendidikan pegawai melalui jalur tugas belajar, izin belajar, ujian
penyesuaian dan ujian dings.
i. Memproses Surat Keputusan bagi PNS yang mengikuti program tugas belajar.
j. Memproses izin belajar bagi PNS Kota Pagar Alam sesuai dengan kebutuhan organisasi dan
kesesuaian pendidikan PNS yang bersangkutan;
k. Memproses pengangkatan pertama kali, pengangkatan kembali dan pemberhentian
sementara Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional tertentu sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
l. Memproses pemberian Surat Perintah Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) dan Surat Perintah
Pejabat Pelaksana Harlan (PLH) bagi Jabatan Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Kota
Pagar Alam.
m. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan urusan
kompetensi pegawai.
n. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya
serta mencari alternatif pemecahannya.
o. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundangundangan yang berkaitan
dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan, Pendidikan dan
Pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 38
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
a. Kelompok Jabatan Fungsional Umum
b. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
2. Kelompok Jabatan Fungsional Umum diatur melalui keputusan Walikota.
3. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah
Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
4. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
5. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
6. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Teknis Badan
Pasal 39
Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan penunjang pada Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis
Badan.
Pasal 40
Pembentukan UPTB sebagaimana pada pasal 39, diatur dan ditetapkan dengan peraturan
walikota.
Bab V
Tata Kerja
Pasal 41
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Sekretariat, Bidang, Subbagian, Subbidang, UPTB
serta kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi, komunikasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lainnya.
Pasal 42
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Mansusia wajib mengawasi bawahannya masing-masing, mengordinasikan bawahannya dan
memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bila terjadi
penyimpangan, maka mengambil langkah-langkah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 43
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 44
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 27
Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaia n Daerah kota Pagar Alam
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 45
Peraturan Walikota mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di : Pagar Alam,


Pada tanggal : 12 Desember 2016
WALIKOTA PAGAR ALAM,

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di : Pagar Alam,


Pada tanggal : 15 Desember 2016
SEKRETARIS DAERAH KOTA PAGAR ALAM,

dto

SAFRUDIN
BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 60
WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM
NOMOR 61 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA KECAMATAN KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan. Peraturan Daerah Kota


Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kota Pagar Alam perlu menetapkan Peraturan. Walikota.
Pagar Alam Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugasdan Fungsi
serta Tata Kerja Kecamatan Kota Pagar Alam.

Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001


tentang Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4115);
2. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
3. U n d a n g- U n d a n g N o m o r 2 3 T a h u n 2 0 1 4 T e n t a n g
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 244
Tahun 2014 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587), sebagaimana
telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran. Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
5. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan. dan. Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam
(Lembaran Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8)

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,
TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN KOTA PAGAR ALAM

B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan
1. Kota adalah Kota Pagar Alam.
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam.
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pagar Alam.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam.
6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat Daerah Kota Pagar
Alam.
7. Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan p e m e r i n t a h a n d i
w i l a y a h k e r j a k e c a m a t a n y a n g d a l a m melaksanaan tugasnya memperoleh
pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Walikota untuk menangani sebagian urusan
otonomi daerah, dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan

B A B I I
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Kecamatan adalah unsur pelaksana yang menyelenggaraka nurusan
pemerintahan umum, pemberdayaan masyarakat kelurahan dan pelayanan
publik;
2. Kecamatan diimpin oleh camat yang berkedudukan dibawandan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Kecamatan Kota PagarAlam terdiri dari
a. Camat;
b. Sekretariat Kecamatan membawahi :
1. Sub Bagian Perencanaan
2. Sub Bagian Keuangan dan Pelaporan
c. Seksi Pelayanan Umum dan Kepegawaian;
d. Seksi Tata Pemerintahan;
e. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan;
f. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;
g. Seksi Kesejahteraan Sosial;
h. Kelompok Jabatan Fungsional;
i. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Camat dibawah dan bertanggung jawab kepada
Camat;
j. Sub bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian berkedudukandibawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris;
k. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi berkedudukn dibawah dan bertanggung jawab
kepada Camat secara administratif melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris;
l. Kelompok jabatan Fungsional berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada
Camat dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif melaksanakan koordinasi
dengan Sekretaris dan secara operasional melaksanakan koordinasi dengan Seksi terkait;
m. Bagan Susunan Organisasi Kecamatan Kota Pagar Alam tersebut pada
lampiran Peraturan Walikota ini.

B A B I V
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
K e c a m a t a n
Pasal 4
Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di wilayah
kecamatan yang menjadi kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang diberikan oleh
Walikota.

Pasal 5
Untuk melaks anakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Kecamatan
mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan urusan pemerintahan umum;
b. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c. Pengoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;
d. Pengoordinasian penerapan dan penengakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota;
e. Pengoordinasian pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan umum;
f. Pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan yang dilakukan perangkat
Daerah ditingkat Kecamatan;
g. Pembinaan dan pen gawasan penyelenggaraan kegiatan Kelurahan;
h. Penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas;
i. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dengan satuan kerja
Perangkat Daerah dan Instansi vertikal di bidang penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan;
j. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga Instansi lain berkaitan dengan
pelaksanaan tugas;
k. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas;
l. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
m. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang cliberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Pasal 6
Selain tugas di atas, Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan oleh Kepala Daerah untuk menangani sebagian urusan otonomi clacrah, yang
meliputi aspek :
a. Perizinan;
b. Rekomendasi;
c. Koordinasi;
d. Pembinaan;
e. Pengawasan;
f. Fasilitasi;
g. Penetapan;
h. Penyelengaraan; dan
i. kewenangan lain yang dilimpahkan oleh Walikota.

Pasal 7
P e l a k s a n a a n p e l i m p a h a n k e w e n a n g a n p e m e r i n t a h a n y a n g dilimpahkan
oleh Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah kepada Camat
dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan tata cara yang berlaku dan disertai
pembiayaan sebanding dengan besarnya kewenangan yang dilimpahkan.

Pasal 8
Pelimpahan kewenangan Wa likota kepada Camat sebagaimana diatur pada Pasal 7
dan ditetapkan melalui Peraturan Walikota.

B a g i a n K e d u a
Sekretariat
Pasal 9
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi Kecamatan di bidang
kesekretariatan.

Pasal 10
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 9, sekretariat
menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program anggaran dan laporan
Kecamatan;
b. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;
c. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. Pengelolaan surat menyurat, dokumentasi, rumah tangga perlengkapan/peralatan
kantor, kearsipan dan perpustakaan;
e. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan;
f. P e l a k s a n a a n p e n g a w a s a n d a n p e n g e n d a l i a n d i b i d a n g ketatausahaan;
g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan
h. Pelaksanaan tugas -tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 11
Sub bagian perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di
bidang perencanaan.
Pasal 12
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, sub bagian
perencanaan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahap penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang
perencanaan dan keuangan;
b. Penyiapan program kerja yang akan dilaksanakan;
c. Penyusunan rencana kerja dan melaksanakan kegiatan perlengkapan
Kecamatan;
d. P e l a k s a n a a n p e n g u r u s a n p e n g a d a a n , p e n y i m p a n a n , penclistribuslan dan
inventarisasi barang-barang inventaris dinar;
e. Penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga dan instansi lain di
bidang keuangan;
f. Penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang keuangan;
g. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
h. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan kecamatan, meliputi urusan
perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan anggaran keuangan kecamatan;
i. Pelaksanaan penyusunan laporan realisasi keuangan, menyusun laporan
keuangan secara berkala dan menyusun laporan keuangan akhir tahun;
j. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, evaluasi dan
pengendalian pengelolaan keuangan;
k. Pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang
tugasnya; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan, sesuai bidang tugasnya.

Pasal 13
Sub bagian keuangan dan pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat di bidang keuangan dan pelaporan

Pasal 14
untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, sub bagian
keuangan dan pelaporan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang
perencanaan dan keuangan;
b. Penyiapan program kerja yang akan dilaksanakan;
c. penyusunan rencana kerja dan melaksanakan kegiatan perlengkapan
kecamatan;
d. P e l a k s a n a a n p e n g u r u s a n p e n g a d a a n , p e n y i m p a n a n , pendistribusian
dan inventarisasi barang-barang inventaris dinas;
e. Penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga dan instansi lain di bidang
keuangan;
f. Penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang keuangan;
g. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
h. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan kecamatan, meliputi
urusan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan anggaran keuangan kecamatan;
i. Pelaksanaan penyusunan laporan realisasi keuangan, menyusun laporan keuangan
secara berkala dan menyusun laporan keuangan akhir tahun;
j. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, evaluasi dan pengendalian pengelolaan keuangan;
k. Pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang
tugasnya; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai bidang tugasnya.

Bagian Ketiga
Seksi Pelayanan Umum dan Kepegawaian
Pasal 15
Seksi pelayanan umum dan kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Camat dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok kecamatan dibidang pelayanan
umum dan kepegawaian.

Pasal 16
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 15, seksi
pelayanan umum, dan kepegawaian mempunyai fungsi
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang Pelayanan
umum dan Kepegawaian;
b. Penyiapan Penyusunan petunjuk teknis pemberian pelayanan kepada masyarakat serta
menyiapkan bahan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga dan instansi
lain di bidang Pelayanan umum;
c. Penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan pemberian
Pelayanan umum kepada masyarakat;
d. Pengumpulan, Pengelolaan dan Pengevaluasian dibidang Pelayanan Umum;
e. Penyusunan laporan hasil kegiatan dibidang pelayanan umum kepada masyarakat;
f. Pelaksanaan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan kebersihan lingkungan
kerja kecamatan;
g. Pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan
kantor;
h. Pelaksanaan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana kantor;
i. Pelaksanaan penyiapan bahan pengelolaan administrasi perlengkapan dan
perbekalan;
j. Pelaksanaan urusan surat menyurat, penerimaan dan mencatat surat-surat masuk,
pendistribusian dan pengiriman surat;
k. Pelaksanaan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan kecamatan;
l. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian, penyiapan b a h a n p e m b i n a a n
k e p e g a w a i a n , d i s i p l i n p e g a w a i d a n peningkatan kesejahteraan pegawai;
m. Pelaksanaan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat dinas dan
pendokumentasiannya;
n. Pelaksanaan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun, peninjauan
masa kerja serta pemberian penghargaan;
o. Pelaksanaan penyiapan bahan kenaikan pangkat, Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP), Daftar Urut Kepangkatan (DUK), s u m p a h / j a n j i p e g a w a i , g a j i
b e r k a l a d a n p e n i n g k a t a n kesejahteraan pegawai;
p. P e n y i a p a n bahan pegawai untuk mengikuti
pendidikan/pelatihan kepemimpinan teknis dan fungsional, serta kursus
peningkatan kualitas pegawai;
q. Pelaksanaan koordinasi dalam menyusun perencanaan program dan kegiatan
kecamatan;
r. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang tugasnya;
s. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh oleh atasan, sesuai dengan tugasnya.

Bagian Keempat
Seksi Tata Pemerintahan
Pasal 17
Seksi tata pemerintahan mempunyai tugas pokok Pelaksanaan sebagian tugas Camat
dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok kecamatan dibidang tata pemerintahan.

Pasal 18
Untuk pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, seksi tata
pemerintahan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tata pemerintahan;
b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di bidang tata pemerintahan;
c. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang tugas
pemerintahan;
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang tata pemerintahan;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. Penyusunan program dan kegiatan, serta menyusun rencana kerja di bidang tugasnya;
g. Pelaksanaan penilaian atas laporan pertanggungjawaban Kepala Kelurahan;
h. Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan kerjasama dan penyelesaian
perselisihan antar kelurahan di wilayah kerjanya;
i. Pelaksanaan fasilitasi penataan kelurahan;
j. Pengoordinasian kegiatan administrasi kependudukan;
k. Pelaksanaan pengawasan dan pendataan atas tanah-tanah negara dari tanah aset
pemerintah Kota di wilayah kerjanya;
l. Pelaksanaan tugas pembantuan terhadap pe l a k s a n a a n pembebasan'
tanah milik dan pelepasan hak yang akan dipergunakan kepentingan
pembangunan;
m. Pelaksanaan tugas pembantuan dalam penetapan peruntukan, proses pengalihan dan
perubahan status tanah kekayaan kelurahan;
n. Pelaksanaan tugas pembantuan pela ksanaan monitoring dan inventarisasi terhadap
setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan tanah terlantar dan tanah negara
bebas di wilayah kerjanya;
o. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi pemungutan pajak bumf dan bangunan (PBB);
p. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan bidang
tugasnya.

Bagian Kelima
Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
Pasal 19
Seksi pemberdayaan masyarakat kelurahan mempunyai tugas pokok Pelaksanaan
sebagian tugas Camat dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok kecamatan
dibidang pemberdayaan masyarakat kelurahan.

Pasal 20
Untuk pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 19, seksi
pemberdayaan masyarakat kelurahan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang sosial dan
pemberdayaan masyarakat;
b. P e l a k s a n a a n p r o g r a m d a n p e t u n j u k t e k n i s d i b i d a n g pemberdayaan
masyarakat;
c. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga lain dan instansi lain di bidang
pemberdayaan masyarakat;
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang dan pemberdayaan masyarakat;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. Penyiapan bahan dan Pelaksanaan pembinaan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat; , ,
g. Pelaksanaan fasilitasi kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat;
h. Pelaksanaan, pembangunan sarana dan prasarana di wilayah kecamatan;
i. Pengoordinasian fasilitasi pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan dan
kelurahan;
j. Penyiapan bahan untuk pelaksanaan kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan
kecamatan;
k. Pengoordinasian penyelenggaraan lomba kelurahan di wilayah kerjanya;
l. Penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan upaya pengentasan kemiskinan dan
pembinaan di bidang perekonomian dalam rangka meningkatkan produksi dan
penclapatan masyarakat;
m. Pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang
pembangunan, perekonomian dan pemberdayaan masyarakat; dan
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugasnya.

Bagian Keenam
Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Pasal 21
Seksi ketentraman dan ketertiban umum mempunyai tugas pokok Pelaksanaan sebagian
tugas Camat dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok kecamatan dibidang
ketentraman dan ketertiban umum.

Pasal 22
Untuk Pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, seksi
ketentraman dan ketertiban umum kelurahan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencanaprogram dan petunjuk teknis di bidang ketentraman dan ketertiban
umum;
b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di bidang ketentraman dan ketertiban umum;
c. Pelaksanaan koordinasi dan kerjsama dengan lembaga lain dan instansilain di bidang
ketentraman dan ketertiban umum;
d. P e l a k s a n a a n p e n g a w a s a n d a n p e n g e n d a l i a n d i b i d a n g ketentraman dan
ketertiban umum;
e. Pelaksanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat, bina kesatuan bangsa
dan perlindungan masyarakat;
f. Pengoordinasian 'pelaksanaan dan penegakan produk hukum pemerintah Kota serta
peraturan perundang-undangan lainnya di wilayah kerjanya;
g. Pelaksanaan fasilitasi pencegahan dan penanggulangan bencana alam;
h. Pelaksanaan pembinaan dalam rangka meningkatkan keamanan dan kenyamanan
lingkungan;
i. Pemelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat di wilayah kerja kecamatan;
j. Pelaksanaan pembinaan dalam upaya pemberantasan penyakit masyarakat;
k. Pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pembinaan
ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat;
l. Pelaksanaan tugas lain yang cliberikan oleh atasan, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bagian Ketujuh
Seksi Kesejateraan Sosial
Pasal 23
Seksi kesejahteraan sosialmempunyai tugas pokok pelaksanaan sebagian tugas Camat dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pokok kecamatan dibidang kesejahteraan sosial.

Pasal 24
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 23, seksi kesejahteraan
sosialmempunyai fungsi :
a. Penyiapan Bahan perumusan Kebijakan Tehknis Bidang Kesejahteraan Sosial dan
Kemasyarakatan;
b. Penyusunan Program dan Kegiatan serta Menyusun Rencana Kerja dibidang
Tugasnya;
c. Pelaksanaan Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama -dan Antar Umat Beragama;
d. Penyelenggaraan dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan keagamaan,
Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, Peranan Wanita, bantuan Sosial serta
kesejahteraan Keluarga;
e. Pengoordinasian Pembinaan dan Pengawasan. Kegiatan Bidang Sosial Kemasyarakatan;
f. Pelaksanaan fasilitasi pelaksanaan kegiatan Organisasi Sosial Kemasyarakatan, Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dan Keagaaman;
g. Pelaksanaan Koordinasi dalam Penyelenggaraan dan Pembinaan Kesejahteraan Sosial;
h. Pelaksanaan Pengawasan, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan Bidang Sosial.
dan Kemasyarakatan;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 25
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas Pelaksanaan sebagian tugas Pemerintah
Kota sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jumlah tenaga fungsional yang diatur
dan diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang
ditunjuk.
4. Jum lah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
5. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

BAB VI
TATA KERJA
Pasal 26
Dalam Pelaksanaan tugasnya Camat, Sekretariat, Sub Bagian, Seksi, dan Kelompok
jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordniasi, konsultasi, komunikasi, integrasi, dan
sinkronisasi baik dalam lingkungan masing - masing maupun dengan instansi lain.
Pasal 27
Setiap pimpinan unit dan Sub unit pada Kecamatan Kota Pagar A l a m w a j i b
m e n g a w a s i b a w a h a n n y a m a s i n g - m a s i n g , mengkoordinasikan bawahannya dan
memberikan bimbingan serta petunjuk - petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
Bila terjadi penyimpangan, maka mengambil langkah-langkah sesuai dengan Peraturan
Perundang - undang yang berlaku.

Pasal 28
Setiap pimpinan unit dan Sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk - petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasan masingmasing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

B A B V I I
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam
Nomor 33 Tahun 2011 Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan dalam Kota
Pagar Alam dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 30
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang -mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini
dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagaralam
Pada tanggal, 12 Desmber 2016
WALIKOTA PAGARALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desmber 2016
SEKRETARIS KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 61


WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM


NOMOR 6 2 TAHUN 2016

TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
SERTA TATA KERJA STAF AHLI WALIKOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : Bahwa untuk memnuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8
Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam,
perlu menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Staf Ahli Walikota Pagar Alam.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4115);
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
7. Undang-undang Republik Indondia Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5680);
9. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam (Lembaran
Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG KEDUDUKAN,


SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA STAF
AHLI WALIKOTA PAGAR ALAM.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemeirntah Kota Pagar Alam;
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah DPRD Kota
Pagar Alam;
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam;
6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kota Pagar Alam;
7. Staf Ahli Walikota adalah Staf Ahli Walikota Pagar Alam.
BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Staf Ahli merupakan unsur staf yang mempunyai tugas membantu Walikota sesuai dengan
ketentuan peraturan;
2. Staf Ahli berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota, secara
administrative dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Staf Ahli terdiri dari :
1. Staf Ahli bidang pemerinntahan, Hukum dan Politik;
2. Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan;
3. Staf Ahli Bidang Kesejahteraan dan SUmber Daya Manusia.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik
Pasal 4
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik mempunyai tugas pokoko membantu
Walikota dengan memberikan rekomendasi terkait isu-isu strategi dalam penyusunan kebijakan
di bidang pemerintahan, hukum dan politik.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 4, Staf Ahli Bidang
Pemerintahan, Hukum dan Politik mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kegiatan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik;
2. Pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi kebijakan-kebijakan strategis dalam
penyelenggaraan urusan pemerintah dibidang Pemerintahan, Hukum dan Politik;
3. Pelaksanaan analisis dan pengkajian kebijakan-kebijakan strategis dalam penyelenggaraan
urusan pemerintah dibidang Pemerintahan, Hukum dan Politik;
4. pemberian rekomendasi, telaah, dan pertimbangan kepada Walikota mengenai
penyelenggaraan urusan pemerintah dibidang Pemerintahan, Hukum dan Politik;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Bagian Kedua
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan
Pasal 6
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan mempunyai tugas pokok membantu
Walikota dengan memberikan rekomendasi terkait isu-isu strategis dalam penyusunan kebijakan
di Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 6, Staf Ahli Bidang
Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kegiatan Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan;
2. Pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi kebijakan-kebijakan strategis dalam
penyelenggaraan urusan pemerintah dibidang ekonomi, pembangunan dan keuangan;
3. Pelaksanaan analisis dan pengkajian kebijakan-kebijakan strategis dalam penyelenggaraan
urusan pemerintah dibidang ekonomi, pembangunan dan keuangan;
4. Pemberian rekomendasi, telaah, dan pertimbangan kepada Walikota mengenai
penyelenggaraan urusan pemerintah dibidang ekonomi, pembangunan dan keuangan;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Bagian Ketiga
Staf Ahli Bidang Kesejahteraan dan Sumber Daya Manusia
Pasal 8
Staf Ahli Bidang Kesejahteraan dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas pokok membantu
Walikota dengan memberikan rekomendasi terkait isu-isu strategis dalam penyusunan kebijakan
di Bidang Kesejahteraan dan Sumber Daya Manusia.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 8, Staf Ahli Bidang
Kesejahteraan dan Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kegiatan Staf Ahli Bidang Kesejahteraan dan Sumber Daya Manusia;
2. Pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi kebijakan-kebijakan strategis dalam
penyelenggaraan urusan pemerintah dibidang Bidang Kesejahteraan dan Sumber Daya
Manusia;
3. Pelaksanaan analisis dan pengkajian kebijakan-kebijakan strategis dalam penyelenggaraan
urusan pemerintah dibidang kesejahteraan dan sumber daya manusia;
4. pemberian rekomendasi, telaah, dan pertimbangan kepada Walikota mengenai
penyelenggaraan urusan pemerintah dibidang kesejahteraan dan sumber daya manusia;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya.

BAB V
TAT KERJA
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugasnya staf ahli wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi,
komunikasi, integrasi dan sinkronisasi baikd engan satuan organisasi perangkat daerah maupun
dengan instansi lain.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 9
Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Staf Ahli Kota Pagar Alam dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 12
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini


dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di : Pagar Alam


Pada tanggal : 2016
WALIKOTA PAGAR ALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di : Pagar Alam


Pada Tanggal : 2016
SEKRETARIS DAERAH KOTA PAGAR ALAM,

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016


Lampiran Peraturan Walikota Pagar Alam
Nomor : 62 Tahun 2016
Tanggal : 12 Dessember 2016
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Staf Ahli Walikota

STRUKTUR ORGANISASI
STAF AHLI WLAIKOTA
KOTA PAGAR ALAM

WALIKOTA

Sekretaris Daerah

Staf Ahli Staf Ahli Staf Ahli


Bidang Pemerintahan, Bidang Ekonomi, Pembangunan Bidang Kesejahteraan
Hukum dan Politik dan Keuangan dan Sumber Daya Manusia

WALIKOTA PAGAR ALAM

IDA FITRIATI BASJUNI

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 62


WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM


NOMOR : 63 TAHUN 2016

TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,
SERTA TATA KERJA
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM,
Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor
8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Pagar Alam, maka perlu menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata kerja Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kota pagar Alam.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota PagarAlam
(Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4115);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah di
ubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
4. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061 / 2911/SJ Tahun 2016 tentang
tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8 Tahun 2016 tentang
6. pembentukan susunan perangkat daerah Kota Pagar Alam (Lembaran Daerah
Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8).
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN
ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KESATUAN
BANGSA DAN POLITIK KOTA PAGAR ALAM
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1. Kota adalah Kota PagarAlam
2. Pemerintah adalah Pemerintah Kota Pagar Alam
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam
4. Badan adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pagar Alam
5. Kepala Badan adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota PagarAlam
6. Sekretariat adalah Sekretariat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pagar Alam
7. Bidang adalah Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pagar Alam
8. Subbag adalah Subbag Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pagar Alam
9. Subbid adalah Subbid Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pagar Alam
10. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kota PagarAlam
11. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPTB adalah Unit Pelaksana Teknis
pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pagar Alam

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Badan adalah unsur pelaksana yang melaksanakan urusan Pemerintahan di Bidang Kesatuan
Bangsa dan Politik.
2. Badan di Pimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 13
Susunan Organisasi Badan terdiri dari
1. Kepala Badan
2. Sekertariat, membawahi
a. Sub bagian Penyusunan Program
b. Sub bagian Tata Usaha
c. Sub bagian Keuangan dan Perlengkapan
3. Bidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, membawahi :
a . Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
b . Sub Bidang Pembinaan Karakter Bangsa.
4. Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional, membawahi :
a. Sub Bidang Penanganan Konflik
b. Sub Bidang Kewaspadaan Dini, Analisis Evaluasi Informasi dan Kebijakan Strategis.
5. Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, dan Organisasi Kemasyarakatan, membawahi :
a. Sub Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya
b. Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan.
6. Bidang Politik Dalam Negeri, membawahi :
a. Sub Bidang Pengembangan Budaya dan Etika Politik;
b. Sub Bidang Fasilitasi Partai Politik dan Pemilu
7. Kelompok Jabatan Fungsional
8. UPTB.
9. Sekretariat di Pimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan
10. Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi
dengan Sekretaris.
11. Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris
12. Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang
13. UPTB dipimpin oleh Kepala UPTB yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi
dengan sekretaris dan secara oprasional berkoordinasi dengan Bidang terkait
14. Kelompok Jabatan Fungsional berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan
sekretaris dan secara oprasional berkoordinasi dengan Bidang terkait
15. Bagan Susunan Organisasi Badan, tersebut pada lampiran Peraturan Walikota ini.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAGIAN KESATU
BADAN
Pasal 5
Badan mempunyai tugas Pokok melaksanakan urusan Pemerintahan dibidang Kesatuan Bangsa
dan Politik, yang menjadi kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang diberikan oleh
Walikota.
Pasal 6
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 5, Badan mempunyai
fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kesatuan bangsa dan Politik;
2. Pengkoordinsaian kebijakan di bidang Kesatuan bangsa dan Politik; , ,
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesatuan bangsa dan Politik;
4. Pengumpulan bahan keterangan dan informasi di Bidang Ideologi, wawasan kebangsaan dan
karakter bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
5. Pemetaan kondisi Ideologi, wawasan kebangsaan dan karakter bangsa di wilayah Kota Pagar
Alam;
6. Pelaksanaan dan pengkoordinasian pemantapan dan penguatan ketahanan ideologi negara,
wawasan kebangsaan dan karakter bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
7. Pelaksanaan pemantapan dan peningkatan kesadaran bela negara dan cinta tanah air di
wilayah Kota Pagar Alam;
8. Pembentukan dan pengembangan karakter bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
9. Pelaksanaan penanganan dampak perkembangan ideologi dan perubahan lingkungan global
dan regional terhadap kehidupan nasional di wilayah Kota Pagar Alam;
10. Penanaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di wilayah Kota Pagar Alam;
11. Revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di wilayah Kota Pagar Alam;
12. Pendidikan ideologi dan wawasan kebangsaan di wilayah Kota Pagar Alam;
13. Penanaman kecintaan terhadap bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan Indonesia sebagai sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa
yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara di wilayah Kota Pagar Alam;
14. Pemahaman sejarah kebangsaan dan nilai- nilai perjuangan kebangsaan di wilayah Kota
Pagar Alam;
15. Pendidikan kewarganegaraan berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
kesatuan RI tahun 1945 di wilayah Kota Pagar Alam;
16. Pelestarian bhineka tunggal ika di wilayah Kota Pagar Alam;
17. Pelaksanaan pembinaan kesadaran, semangat danjiwa nasionalisme di wilayah Kota Pagar
Alam;
18. Pelaksanaan pembinaan dan pemeliharaan integritas bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
19. Peningkatan ketahanan dan pemeliharaan keutuhan negara kesatuan negara di wilayah Kota
Pagar Alam;
20. Pengumpulan bahan keterangan dan informasi di bidang kewaspadaan nasional dan
penanganan konflik di wilayah Kota Pagar Alam,-
21. Pemetaan kondisi stabilitas keamanan dalam negeri, dampak teknologi dan informasi,
kondisi perbatasan antar negara, serta keberadaan dan aktivitas orang asing serta pemetaan
konflik di Kota Pagar Alain ;
22. Pelaksanaan kerjasama dalam meningkatkan stabilitas keamanan dalam wilayah di Kota
Pagar Alam;
23. Pelaksanaan kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia bidang intelijen di
Kota Pagar Alam;
24. Pelaksanaan deteksi dini mengenai informasi strategi dan kebijakan strategi di Kota Pagar
Alam;
25. Pengelolaan data dan informasi strategi dan kebijakan strategi di wilayah Kota Pagar Alam;
26. Penyeleksian dan pengintegrasian data dan informasi strategi dan kebijakan strategi di
wilayah Kota Pagar Alam;
27. Pelaksanaan analisis dan penginterprestasian informasi strategi dan kebijakan strategi di
wilayah Kota Pagar Alam;
28. Penyusunan hasil analisis dan evaluasi informasi strategik dan kebijakan strategi serta
perkiraan keadaan di wilayah Kota Pagar Alam;
29. Peningkatan kewaspadaan terhadap perkembangan teknologi dan informasi di wilayah Kota
Pagar Alam;
30. Pelaksanaan pembinaan forum kewaspadaan dini masyarakat di wilayah Kota Pagar Alam;
31. Pelaksanaan koordinasi kewaspadaan perbatasan antar negara diwilayah di Kota Pagar
Alam;
32. Pemantauan, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan penelitian asing di wilayah Kota Pagar
Alam;
33. Pelaksanaan kerjasama pengawasan dan pengamanan orang asing dan tenaga kerja asing di
wilayah Kota Pagar Alam;
34. Pelaksanaan koordinasi, monitoring, dan evaluasi pencegahan konflik, penghentian konflik,
dan pemulihan pascakonflik sesuai ketentuan perundang-undangan di wilayah Kota Pagar
Alam;
35. Pengumpulan keterangan dan informasi di bidang ketahanan ekonomi, sosial budaya, dan
organisasi kemasyarakatan di wilayah Kota Pagar Alam;
36. Pemetaan ketahanan lingkungan hidup dan sumber daya alam, ketahanan ' ekonomi, sosial,
ketahanan seni, budaya, dan kemasyarakatan, serta kerukunan umat beragama dan
penghayat kepercayaan di wilayah Kota Pagar Alam;
37. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketahanan lingkungan hidup dan sumber daya alam di
wilayah Kota Pagar Alam;
38. 38 Fasilitasi dan koordinasi penanganan masalah lingkungan hidup dan sumber daya alam di
wilayah Kota Pagar Alam;
39. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketahanan ekonomi makro yang berdampak pada
stabilitas pemerintahan dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
40. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketahanan ekonomi mikro yang berdampak pada
stabilitas pemerintahan dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
41. Pelaksanaan koordinasi penanganan penyakit masyarakat yang berdampak pada ketahanan
nasional di wilayah Kota Pagar Alam;
42. Pelaksanaan fasilitasi komunikasi sosial kemasyarakatan di wilayah Kota Pagar Alam;
43. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi perubahan sosial yang berdampak pada stabilitas
pemerintahan dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
44. Fasilitasi dan koordinasi penanganan kerawanan sosial di wilayah Kota Pagar Alam;
45. Pelaksanaan ketahanan nilai seni dan budaya yang memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
46. Fasilitasi dan koordinasi pelestarian bahasa daerah sebagai bentuk manifestasi kepribadian
bangsa dan keragaman budaya bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
47. Fasilitasi dan koordinasi pelestarian pengembangan lagu bertema kebangsaan, cinta tanah
air dan nasionalisme di wilayah Kota Pagar Alam;
48. Fasilitasi dan koordinasi penanganan masalah pemerintahan dalam negeri melalui
pendekatan sosial dan budaya di wilayah Kota Pagar Alam;
49. Fasilitasi dan koordinasi kerukunan antar umat beragama dan penghayat kepercayaan di
wilayah Kota Pagar Alam;
50. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran, pemetaan, pembinaan, dan , pengawasan organisasi
kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan asing, dan lembaga asing, Berta pengelolaan
sistem informasi organisasi kemasyarakatan di wilayah Kota Pagar Alam;
51. Pengumpulan bahan keterangan dan informasi di bidang politik dalam negeri di wilayah Kota
Pagar Alam;
52. Pemetaan situasi, kondisi, dan unsur-unsur yang mempengaruhi politik dalam negeri di
wilayah Kota Pagar Alam;
53. Peningkatan pemahaman mengenai demokrasi yang berdasarkan pancasila di wilayah Kota
Pagar Alam;
54. Peningkatan partisipasi masyarakat di bidang politik di wilayah Kota Pagar Alam;
55. Fasilitas peningkatan partisipasi perempuan di bidang politik di wilayah Kota Pagar Alam;
56. Pelaksanaan dan fasilitasi pendidikan politik di wilayah Kota Pagar Alam;
57. Fasilitasi peningkatan pemahaman mengenai etika dan budaya politik di wilayah Kota Pagar
Alam;
58. Penyusunan data dan informasi partai politik di wilayah Kota Pagar Alam;
59. Fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan partai politik di wilayah Kota Pagar Alam;
60. Pelaksanaan verifikasi bantuan keuangan partai politik di wilayah Kota Pagar Alam;
61. Pelaksanaan komunikasi politik dengan supra infra struktur politik dalam negeri di wilayah
Kota Pagar Alam;
62. Fasilitasi penanganan masalah dinamika politik dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
63. Fasilitasi pelaksanaan verifikasi keberadaan partai politik sebagai badan hukum di wilayah.
Kota Pagar Alam;
64. Pemantauan pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden di wilayah Kota;
65. Pemantauan pelaksanaan pemilihan umum dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan
daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah. Pemantauan pelaksanaan pemilihan umum
kepala daerah di wilayah Kota Pagar Alam;
66. Pemantauan perkembangan politik dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
67. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh Walikota Pagar Alam;
BAGIAN KEDUA SEKRETARIAT
PASAL 7
Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam melaksanakan sebagian
tugas pokok dan fungsi Badan dibidang kesekretariatan.

Pasal 8
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 7, Sekretaris
menyelenggarakan fungsi :
1. Pelaksanaan penyusunan rencana kesekretariatan
2. Pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan
3. Pengkoordiansian pelaksanaan penyusunan anggaran dan kegiatan
4. Pengelolaan adaminstrasi dan urusan keuangan
5. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan ketatausahaan
6. Pengelolaan administrasi kepegawaian
7. Pengelolaan administrasi dan urusan perlengkapan
8. Pengelolaan urusan rumah tangga kantor
9. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang
10. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana
11. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsi.

Pasal 9
Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam
melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Sekretariat dibidang Penyusunan Program.

Pasal 10
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 9, Sub Bagian Penyusunan
Program menyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan, pengelolaan data dan penghimpunan data kegiatan
2. Penyusunan perencanaan program dan kegiatan
3. Pengevaluasian dan penyusunan laporan kinerja Badan
4. Penyusunan rencana kerja Badan
5. Penyusunan rencana strategis
6. Penyusunan analisis jabatan
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 11
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam melaksanakan
sebagian tugas pokok dan fungsi dibidang Tata Usaha.

Pasal 12
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 11, Sub Bagian Tata
Usaha menyelenggarakan fungsi :
1 . Pelaksanaan urusan umum pimpinan dan administrasi surat menyurat serta kearsipan
2 . Pelaksanaan urusan telekomunikasi, humors dan keprotokolan Badan
3 . Pelaksanaan administrasi kepegawaian Badan
4 . Penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan sub bagian Tata Usaha
5 . Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 13
Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam
melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Sekretariat dibidang Keuangan dan
perlengkapan.

Pasal 14
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 13, Sub Bagian Keuangan
dan perlengkapan menyelenggarakan fungsi :
1. Pelaksanaaan penyusunan rencana anggaran keuangan
2. Pelaksanaan urusan administrasi keuangan
3. Pelaksanaan urusan kas dan gaji pegawai serta perbendaharaan
4. Pelaksanaan penyusunan laporan pertanggungjawaban ,atas pelaksanaan pengelolaan
Keuangan
5. Penyiapan bahan tanggapan atas laporan pemeriksaan keuangan
6. Penata usahaan keuangan
7. Pengelolaan administrasi Perlengkapan
8. Pelaksanaaan Penyelenggaraan urusan rumah tangga kantor
9. Pengengelolaan perlengkapan dan pengadaan barang
10. Melaksanakan tugas la in yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAGIAN KETIGA
BIDANG BINA IDEOLOGI, WAWASAN KEBANGSAAN DAN
KARAKTER BANGSA
Pasal 15
Bidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Badan dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi dibidang Bina
Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa.

Pasal 16
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 15, Bidang Bina Ideologi,
Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa meny elenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan bahan keterangan dan informasi di Bidang Ideologi, wawasan kebangsaan dan
karakter bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
2. Pemetaan kondisi Ideologi, wawasan kebangsaan dan karakter bangsa di wilayah Kota Pagar
Alam;
3. Pelaksanaan dan pengkoordinasian pemantapan dan penguatan ketahanan Ideologi negara,
wawasan kebangsaan dan karakter bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
4. Pelaksanaan pemantapan dan peningkatan kesadaran bela negara dan cinta tanah air di
wilayah Kota Pagar Alam;
5. Pembentukan dan pengembangan karakter bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
6. Pelaksanaan penanganan dampak perkembangan ideologi dan perubahan lingkungan global
dan regional terhadap kehidupan nasional di wilayah Kota Pagar Alam;
7. Penanaman dan pengamalan nilai-nila i Pancasila di wilayah Kota Pagar Alam;
8. Revitalisasi dan aktulisasi nilai-nilai Pancasila di wilayah Kota Pagar Alam;
9. Pendidikan ideologi dan wawasan kebangsaan di wilayah Kota Pagar Alam;
10. Penanaman kecintaan terhadap bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan Indonesia sebagai sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa
yang menjadai simbol kedaulatan dan kehormatan negara di wilayah Kota Pagar Alam;
11. Pemahaman sejarah kebangsaan dan nilai- nilai perjuangan kebangsaan di wilayah Kota
pagar Alam;
12. Pendidikan kewarganegaraan berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
kesatuan RI tahun 1945 di wilayah Kota Pagar Alam;
13. Pelaksanaan dan pembinaan pembahruan kebangsaan di wilayah Kota Pagar Alam;
14. Pelestarian bhineka tunggal ika di wilayah Kota Pagar Alam;
15. Pelaksanaan pembinaan, kesadaran, semangat dan jiwa nasionalisme di wilayah Kota Pagar
Alam;
16. Pelaksanaan pembinaan dan pemeliharaan integritas bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
17. Peningkatan ketahanan dan pemeliharaan keutuhan negara kesatuan negara di wilayah Kota
Pagar Alam;
18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 17
Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi dibidang Bina Ideologi dan
Wawasan Kebangsaan.

Pasal 18
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 17, Sub Bidang Bina
Ideologi dan Wawasan Kebangsaan menyelenggarakan fungsi
1. Pengumpulan bahan keterangan dan informasi di Bidang Ideologi, wawasan kebangsaan dan
karakter bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
2. Pemetaan kondisi Ideologi, wawasan kebangsaan dan karakter bangsa di wilayah Kota Pagar
Alam;
3. Pelaksanaan dan pengkoordinasian pemantapan dan penguatan ketahanan ideologi negara,
wawasan kebangsaan dan karakter bangsa di wilayah Kota Pagar Alam
4. Pelaksanaan pemantapan dan peningkatan kesadaran bela negara dan cinta tanah air di
wilayah Kota Pagar Alam;
5. Pembentukan dan pengembangan karakter bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
6. Pelaksanaan penanganan dampak perkembangan ideologi dan perubahan lingkungan global
dan regional terhadap kehidupan nasional di wilayah Kota Pagar Alam;
7. Penanaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di wilayah Kota Pagar Alam;
8. Revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di wilayah Kota Pagar Alam;
9. Pendidikan ideologi dan wawasan kebangsaan di wilayah Kota Pagar Alam;
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 19
Sub Bidang Pembinaan Karakter Bangsa mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi dibidang Pembinaan Karakter Bangsa.

Pasal 20
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 19, Sub Bidang Pembinaan
Karakter menyelenggarakan fungsi :
1. Penanaman kecintaan terhadap bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan Indonesia sebagai sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksestensi bangsa
yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara di wilayah Kota Pagar Alam;
2. Pemahaman sejarah kebangsaan dan nilai- nilai perjuangan kebangsaan di wilayah Kota
Pagar Alam
3. Pendidikan kewarganegaraan berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
kesatuan RI tahun 1945 di wilayah Kota Pagar Alam;
4. Pelaksanaan dan pembinaan pembaharuan kebangsaan di wilayah Kota Pagar Alam;
5. Pelestarian bhineka tunggal ika di wilayah Kota Pagar Alam;
6. Pelaksanaan pembinaan kesadaran, semangat dan jiwa nasionalisme di wilayah Kota Pagar
Alam;
7. Pelaksanaan pembinaan dan pemeliharaan integritas bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
8. Peningkatan ketahanan dan pemeliharaan keutuhan negara kesatuan negara di wilayah Kota
Pagar Alam;
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAGIAN KEEMPAT
BIDANG PENANGANAN KONFLIK DAN KEWASPADAAN
NASIONAL
Pasal 21
Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Badan dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi dibidang Penanganan
Konflik dan Kewaspadaan Nasional.

Pasal 22
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 21, Bidang Penanganan
Konflik dan Kewaspadaan Nasional menyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan bahan keterangan dan informasi di bidang kewaspadaan nasional dan
penanganan konflik di wilayah Kota Pagar Alam;
2. Pemetaan kondisi stabilitas keamanan dalam negeri, dampak teknologi dan informasi,
kondisi perbatasan antar negara, serta keberadaan dan aktivitas orang asing serta pemetaan
konflik di Kota Pagar Alam;
3. Pelaksanaan kerjasama dalam meningkatkan stabilitas keamanan dalam wilayah di Kota
Pagar Alam,
4. Pelaksanaan kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia bidang intelijen di
Kota Pagar Alam;
5. Pelaksanaan deteksi dini mengenai informasi strategi dan kebijakan strategi di Kota Pagar
Alam;
6. Pengelolaan data dan informasi strategi dan kebijakan strategi di wilayah Kota Pagar Alam;
7. Penyeleksian dan pengintegrasian data dan informasi strategi dan kebijakan strategi di
wilayah Kota Pagar Alam;
8. Pelaksanaan analisis dan penginterprestasian informasi strategi dan kebijakan strategi di
wilayah Kota Pagar Alam;
9. Penyusunan hasil analisis dan evaluasi informasi strategi dan kebijakan strategi serta
perkiraan keadaan di wilayah Kota Pagar Alam;
10. Peningkatan kewaspadaan terhadap perkembangan teknologi dan informasi di wilayah Kota
Pagar Alam;
11. Pelaksanaan pembinaan forum kewaspadaan dini masyarakat di wilayah Kota Pagar Alam;
12. Pemantauan, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan penelitian asing di wilayah Kota Pagar
Alam;
13. Pelaksanaan kerjasama pengawasan dan pengamanan orang asing dan tenaga kerja asing di
wilayah Kota Pagar Alam;
14. Pelaksanaan koordinasi, monitoring, dan evaluasi pencegahan konflik, penghentian konflik,
dan pemulihan pasca konflik sesuai ketentuan perundang-undangan di wilayah Kota Pagar
Alam;
15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 23
Sub Bidang Penanganan Konflik mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam
melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi dibidang Penanganan Konflik.

Pasal 24
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimanana dimaksud pada pasal 23, Sub Bidang
Penanganann Konflik menyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan bahan keterangan dan informasi di bidang kewaspadaan nasional dan
penanganan konflik di wilayah Kota Pagar Alam;
2. Pemetaan kondisi stabilitas keamanan dalam negeri, dampak teknologi dan informasi,
kondisi perbatasan antar negara, serta keberadaan dan aktivitas orang asing serta pemetaan
konflik di Kota Pagar Alam;
3. Pelaksanaan kerjasama dalam meningkatkan stabilitas keamanan dalam wilayah di Kota
Pagar Alam;
4. Pelaksanaan koordinasi, monitoring, dan evaluasi pencegahan konflik, penghentian konflik,
dan pemulihan pasca konflik sesuai ketentuan perundang-undangan di wilayah Kota Pagar
Alam;
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 25
Sub Bidang Kewaspadaan Dini, analisis, evaluasi informasi dan kebijakan strategis mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi
dibidang Kewaspadaan Dini, analisis evaluasi informasi dan kebijakan strategis.

Pasal 26
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 25, Sub Bidang
Kewaspadaan Dini, analisis evaluasi informasi dan kebijakan strategis menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan kerja sama dalam pengembangan cumber daya manusia bidang intelijen di
Kota Pagar Alam;
2. Pelaksanaan deteksi dini mengenai informasi strategi dan kebijakan strategi di Kota Pagar
Alam;
3. Pengelolaan data dan informasi strategi dan kebijakan strategi di wilayah Kota Pagar Alam;
4. Penyeleksian dan pengintegrasian data dan informasi strategi dan kebijakan strategi di
wilayah Kota Pagar Alam;
5. Pelaksanaan analisis dan penginterprestasian informasi strategi dan, kebijakan strategi di
wilayah Kota Pagar Alam;
6. Penyusunan hasil analisis dan evaluasi informasi strategi dan kebijakan strategi serta
perkiraan keadaan di wilayah Kota Pagar Alam;
7. Peningkatan kewaspadaan terhadap perkembangan teknologi dan informasi di wilayah Kota
Pagar Alam;
8. Pelaksanaan pembinaan forum kewaspadaan dini masyhrakat di wilayah Kota Pagar Alam;
9. Pemantauan, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan penelitian asing di wilayah Kota Pagar
Alam;
10. Pelaksanaan kerjasama pengawasan dan pengamanan orang asing dan tenaga kerja asing di
wilayah Kota Pagar Alam;
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAGIAN KELIMA
BIDANG KETAHANAN EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN
ORGANISASI KEMASYARAKATAN
Pasal 27
Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Organisasi Kemasyarakatan mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Badan dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi dibidang
Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Organisasi Kemasyarakatan .
Pasal 28
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 27, Bidang Ketahanan
Ekonomi, Sosial Budaya dan Organisasi Kemasyarakatan menyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan keterangan dan informasi di bidang ketahanan ekonomi, sosial budaya, dan
organisasi kemasyarakatan di wilayah Kota Pagar Alam;
2. Pemetaan ketahanan lingkungan hidup dan sumber daya alam, ketahanan ekonomi, sosial,
ketahanan seni, budaya, dan kemasyarakatan, serta kerukunan umat beragama dan
penghayat kepercayaan di wilayah Kota Pagar Alam;
3. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketahanan lingkungan hidup dan sumber daya alam di
wilayah Kota Pagar Alam;
4. Fasilitasi dan koordinasi penanganan masalah lingkungan hidup dan ,sumber daya alam di
wilayah Kota Pagar Alam;
5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketahanan ekonomi makro yang berdampak pada
stabilitas pemerintahan dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
6. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketahanan ekonomi mikro yang berdampak pada
stabilitas pemerintahan dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
7. Pelaksanaan koordinasi penanganan penyakit masyarakat yang berdampak pada ketahanan
nasional di wilayah Kota Pagar Alam;
8. Pelaksanaan fasilitasi komunikasi sosial kemasyarakatan di wilayah Kota Pagar Alam;
9. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi perubahan sosial yang berdampak pada stabilitas
pemerintahan dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
10. Fasilitasi dan koordinasi penanganan kerawanan sosial di wilayah Kota Pagar Alam;
11. Pelaksanaan ketahanan nilai seni dan budaya yang memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
12. Fasilitasi dan koordinasi pelestarian bahasa daerah sebagai bentuk manifestasi kepribadian
bangsa dan keragaman budaya bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
13. Fasilitasi dan koordinasi pelestarian pengembangan lagu bertema kebangsaan, cinta tanah
air dan nasionalisme di wilayah Kota Pagar Alam;
14. Fasilitasi dan koordinasi penanganan masalah pemerintahan dalam negeri melalui
pendekatan sosial dan budaya di wilayah Kota Pagar Alam;
15. Fasilitasi dan koordinasi kerukunan antar umat beragama dan penghayat kepercayaan di
wilayah Kota Pagar Alam;
16. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran, pemetaan, pembinaan, dan pengawasan organisasi
kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan asing, dan lembaga asing, serta pengelolaan
sistem informasi organisasi kemasyarakatan di wilayah Kota Pagar Alam;
17. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 29
Sub Bidang Ketahanan ekonomi, sosial seni dan budaya mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi dibidang Ketahanan
ekonomi, sosial seni dan budaya.

Pasal 30
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 29, Sub Bidang Bidang
Ketahanan ekonomi, sosial seni dan budaya menyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpul bahan keterangan dan informasi di bidang ketahanan ekonomi, sosial budaya,
dan organisasi kemasyarakatan di wilayah Kota Pagar Alam;
2. Pemetaan ketahanan lingkungan hidup dan sumber daya alam, ketahanan ekonomi, sosial,
ketahanan seni, budaya, dan kemasyarakatan, serta kerukunan umat beragama dan
penghayat kepercayaan di wilayah Kota Pagar Alam;
3. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketahanan lingkungan hidup dan sumber daya alam di
wilayah Kota Pagar Alam;
4. Fasilitasi dan koordinasi penanganan masalah lingkungan hidup dan sumber daya alam di
wilayah Kota Pagar Alam;
5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketahanan ekonomi makro yang berdampak pada
stabilitas pemerintahan dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
6. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketahanan ekonomi mikro yang berdampak pada
stabilitas pemerintahan dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
7. Pelaksanaan koordinasi penanganan penyakit masyarakat yang berdampak pada ketahanan
nasional di wilayah Kota Pagar Alam;
8. Pelaksanaan fasilitasi komunikasi sosial kemasyrakatan di wilayah Kota Pagar Alam;
9. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi perubahan sosia l yang berdampak pada stabilitas
pemerintahan dalam negeri di Wilayah Kota Pagar Alam;
10. Fasilitasi dan koordinasi penanganan kerawanan sosial di Wilayah Kota Pagar Alam
11. Pelaksanaan ketahanan nilai seni dan budaya yang memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
12. Fasilitasi dan koordinasi pelestarian bahasa daerah sebagai bentuk manifestasi kepribadian
bangsa dan keragaman budaya bangsa di wilayah Kota Pagar Alam;
13. Fasilitasi dan koordinasi pelestarian pengembangan lagu bertema kebangsaan, cinta tanah
air dan nasionalisme di wilayah Kota Pagar Alam;
14. Fasilitasi dan koordinasi penanganan masalah pemerintahan dalam negeri melalui
pendekatan social dan budaya di wilayah Kota Pagar Alam;
15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 31
Sub Bidang organisasi Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi dibidang organisasi Kemasyarakatan

Pasal 32
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 31, Sub Bidang organisasi
Kemasyarakatan menyelenggarakan fungsi :
1. Fasilitasi dan koordinasi kerukunan antar umat beragama dan penghayat kepercayaan di
wilayah Kota Pagar Alam
2. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran, pemetaan, pembinaan, dan pengawasan organisasi
kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan asing, dan lembaga asing, Berta pengelolaan
sistem informasi organisasi kemasyarakatan di wilayah Kota Pagar Alam;
3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAGIAN KEENAM
BIDANG POLITIK DALAM NEGERI
Pasal 33
Bidang Politik Dalam Negeri mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam
melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi dibidang Politik Dalam Negeri.

Pasal 34
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimanana dimaksud pada pasal 33, Bidang Politik Dalam
Negeri menyelenggarakan fungsi
1. Pengumpulan bahan keterangan dan informasi di bidang politik dalam negeri di wilayah Kota
Pagar Alam;
2. Pemelaan situasi, kondisi, dan unsur-unsur yang mempengaruhi politik dalam negeri di
wilayah Kota Pagar Alam;
3. Peningkatan pemahaman mengenai demokrasi yang berdasarkan pancasila di wilayah Kota
Pagar Alam;
4. Peningkatan partisipasi masyarakat di bidang politik di wilayah Kota Pagar Alam;
5. Fasilitas peningkatan partisipasi perempuan di bidang politik di wilayah Kota Pagar Alam;
6. Pelaksanaan dan fasilitasi pendidikan politik di wilayah Kota Pagar Alam;
7. Fasilitasi peningkatan pemahaman mengenai etika dan budaya politik di wilayah Kota Pagar
Alam;
8. Penyusunan data dan informasi partai politik di wilayah Kota Pagar Alam;
9. Fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan partai politik di wilayah Kota Pagar Alam;
10. Pelaksanaan verifikasi bantuan keuangan partai politik di wilayah Kota Pagar Alam;
11. Pelaksanaan komunikasi politik dengan supra infra struktur politik dalam negeri di wilayah
Kota Pagar Alam;
12. Fasilitasi penanganan masalah dinamika politik dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
13. Fasilitasi pelaksanaan verifikasi keberadaan partai politik sebagai badan hukum di wilayah
Kota Pagar Alam;
14. Pemantauan pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden di wilayah Kota;
15. Pemantauan pelaksanaan pemilihan umum dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan
daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah. Pemantauan pelaksanaan pemilihan umum
kepala daerah di wilayah Kota Pagar Alam;
16. Pemantauan perkembangan politik dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
17. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 35
Sub Bidang pengembangan etika dan budaya Politik mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi dibidang pengembangan etika
dan budaya Politik

Pasal 36
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 35, Sub Bidang
pengembangan etika dan budaya Politik menyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan bahan keterangan dan informasi di bidang politik dalam negeri di wilayah Kota
Pagar Alam;
2. Pemetaan situasi, kondisi, dan unsur-unsur yang mempengaruhi politik dalam negeri di
wilayah Kota Pagar Alam;
3. Peningkatan pemahaman mengenai demokrasi yang berdasarkan pancasila di wilayah Kota
Pagar Alam;
4. Fasilitas peningkatan partisipasi perempuan di bidang politik di wilayah Kota Pagar Ala m;
5. Pelaksanaan dan fasilitasi pendidikan politik di wilayah Kota Pagar Ala m;
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 37
Sub Bidang Fasilitasi Partai Politik dan Pemilu mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi dibidang Fasilitasi Partai Politik dan
Pemilu

Pasal 38
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 37, Sub Bidang Fasilitasi
Partai Politik dan Pemilu menyelenggarakan fungsi :
1. Fasilitasi peningkatan pemahaman mengenai etika dan budaya politik di wilayah Kota Pagar
Alam;
2. Penyusunan data dan informasi partai politik di wilayah Kota Pagar Alam;
3. Fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan partai politik di wilayah Kota Pagar Alam;
4. Pelaksanaan verifikasi bantuan keuangan partai politik di wilayah Kota Pagar Alam
5. Pelaksanaan komunikasi politik dengan supra infra struktur politik dalam negeri di wilayah
Kota Pagar Alam;
6. Fasilitasi penanganan masalah dinamika politik dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
7. Fasilitasi pelaksanaan verifikasi keberadaan partai politik sebagai badan hukum di wilayah
Kota Pagar Alam;
8. Pemantauan pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden di wilayah
Kabupaten/ Kota;
9. Pemantauan pelasanaan pemilihan umum dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan
daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah. Pemantauan pelaksanaan pemilihan umum
kepala daerah di wilayah Kota Pagar Alam;
10. Pemantauan perkembangan politik dalam negeri di wilayah Kota Pagar Alam;
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAGIAN KETUJUH
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 39
(1) Kelompok Jabatan fungsional terdiri dari
a. Kelompok Jabatan fungsional umum;
b. Kelompok Jabatan fungsional tertentu;
(2) Kelompok Jabatan fungslonal umum diatur melalui keputusan Walikota.
(3) Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksasnakan sebagian tugas Pemerintah
Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
(4) Kelompok Jabatan fungsional tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan Peraturan per undangundangan.
(5) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(6) Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan Peraturan perundang-
undangan
BAGIAN KEDELAPAN
UPTB
Pasal 40
Untuk melaksanakan kegiatan teknis oprasional dan/ atau kegiatan penunjang pada Badan
Kesbsangpol dapat dibentuk unit pelaksana teknis Badan.

Pasal 41
Pembentukan UPTB sebgaimana dimaksud pada pasal 40 diatur dan ditetapkan dengan
Peraturan Walikota.

BAB V
TATA KERJA
Pasal 42
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Se'kretariat, Bidang, Sub Bagian, Sub Bidang,
UPTB dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi,
komunikasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam linkungan masing-masing maupun dengan
instansi lain.

Pasal 43
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Badan Kesbangpol wajib mengawasi bawahannya
masingmasing, mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk-
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bila terjadi penyimpangan, maka mengambil
langkah-langkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 44
Setiap pimpinan unit dan sub unit wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 45
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 17
Tahun 2014 Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kota Pagar Alam dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 46
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini
dengan Penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 12 Desember 2016

WALIKOTA PAGAR ALAM

dto

IDA FITRIATI BASJUNI

Diundangkan di Pagar Alam


Pada Tanggal 15 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH
KOTA PAGAR ALAM

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 63


WALIKOTA PAGAR ALAM
PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM


NOMOR 6 4 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA KELURAHAN KOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA PAGAR ALAM,

Menimbang : Bahwa untuk memenuhi ketentuan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 8
Tahun 2016 Tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam
perlu menetapkan Peraturan Walikota Pagar Alam tentang Kedudukan, Susunan
Oranisasi, Tugas dan Fungsiserta Tata Kerja Kelurahan Kota Pagar Alam.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Pagar Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4115);
10. Undang-undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5494);
11. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 244 Tahun 2014, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015
tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
13. Peraturan Daerah Kota Pagaralam Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pagar Alam (Lembaran
Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 Nomor 8);
14. Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 61 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan Kota Pagar
Alam (Berita Daerah Kota Pagar Alam Tahun 2016 61).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TENTANG KEDUDUKAN,


SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA
KELURAHAN KOTA PAGAR ALAM

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1. Kota adalah Kota Pagar Alam;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pagar Alam;
3. Walikota adalah Walikota Pagar Alam;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pagar Alam;
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam;
6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat Daerah Kota Pagar Alam;
7. Camat adalah pemim pin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja
kecamatan yang dalam melaksanakan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan
pemerintah dari Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, dan
penyelenggaraan tugas umum pemerintaha;
8. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat kecamatan dalam Kota Pagar Alam;
9. Lurah adalah pemimpin kelurahan selaku perangkat kecamatan yang bertanggung jawab
kepada Camat.

BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Kelurahan adalah perangkat kecamatan yang dibentuk untuk membantu atau melaksanakan
sebagian tugas Camat;
2. Kelurahan dipimpin oleh Lurah yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Camat.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Kelurahan Kota Pagar Alam terdiri dari :
a. Lurah;
b. Sekretariat Kelurahan;
c. Seksi Pelayanan Umum;
d. Seksi Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan;
e. Seksi Kesejahteraan Sosial, Ketentraman dan Ketertiban Umum;
f. Kelompok Jabatan Fungsional;
g. Sekretariat Kelurahan dipimpin oleh Sekretaris Lurah berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Lurah;
h. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi berkedudukan dibawah bertanggung jawab kepada Lurah
secara administratif melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris Kelurahan;
i. Kelompok jabatan Fungsional berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Lurah
dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif koordinasi dengan Sekretaris Kelurahan
dan secara operaiosnl melaksanakan koordinasi dengan seksi terkait;
j. Bagan Susunan Organisasi Kelurahan Kota Pagar Alam tersebut pada lampiran Peraturan
Walikota ini.

BAB IV
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Kelurahan
Pasal 4
Kelurahan mempunyai tugas pokok membantu atau melaksanakan sebagian tugas kecamatan
diwilayah kelurahan.

Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Kelurahan mempunyai
fungsi :
a. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan;
b. Pelakasanaan pemberdayaan masyarakat;
c. Pelaksanaan pelayanan masyarakat;
d. Memelihara ketentraman dan ketertiban umum;
e. Memlihara sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan umum;
f. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan di kelurahan;
g. Penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas;
h. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas;
i. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam menyelenggarakan sebagian tugas
pokok dan fungsi Kelurahan di bidang kesektariatan.
Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 7, sekretariat
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program anggaran dan laporan Kelurahan;
b. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;
c. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. Pengelolaan surat menyurat, dokumentasi, rumah tangga perlengkapan/ peralatan kantor,
kearsipan dan perpustakaan;
e. Pelaksaan hubungan masyarakat dan keprotokolan;
f. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang ketatausahaan;
g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan
h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bagian Ketiga
Seksi Pelayanan Umum
Pasal 8
Seksi Pelayanan Umum mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pokok dan fungsi Kelurahan dibidang pelayanan umum.

Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, seksi pelayanan umum
mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis dibidang pelayanan
umum;
b. Penyiapan penyusunan petunjuk teknis pemberian pelaksanaan kepada masyarakat;
c. Penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan pemberian pelayanan
umum kepada masyarakat;
d. Pengumpulan, pengelolaan dan pengevaluasian dibidang Pelayanan umum;
e. Penyusunan laporan hasil kegiatan dibidang pelayanan umum kepada masyarakat;
f. Pelaksanaan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan kebersihan lingkungan kerja
kelurahan;
g. Pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan
kantor;
h. Pelaksanaan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana kantor;
i. Pelaksanaan penyiapan bahan pengelolaan administrasi perlengkapan dan perbekalan;
j. Pelaksanaan urusan surat menyurat, penerimaan dan mencatat surat-surat masuk,
pendistribusian dan pengiriman surat;
k. Pelaksanaan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan kelurahan;
l. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang tugasnya;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan olelh atasan, sesuai dengan tugasnya.

Bagian Keempat
Seksi Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 10
Seksi Pemerintahan dan Pemberdayaan mempunyai tugas pokok membantu lurah dalam
menyelenggarakan sebagaian tugas pokok dan fungsi kelurahan dibidang pemerintahan dan
pemberdayaan masyarakat.

Pasal 11
Untuk pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, seksi Pemerintahan
dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis dibidang pemerintahan dan
pemberdayaan masyarakat;
b. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dibidang pemerintahan dan pemberdayaan
masyarakat;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
d. Pelaksanaan penilaian atas laporan pertanggungjawaban lurah;
e. Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan kerjasama dan penyelesaian perselisihan antar
keluruahan di wilayah kerjanya;
f. Pelaksanaan fasilitasi penataan kelurahan;
g. Pengoordinasian kegiatan administrasi kependudukan;
h. Pelaksanaan pengawasan dan pendataan atas tanah-tanah Negara dari tanah asset
pemerintah kota di wilayah kerjanya;
i. Pelaksanaan tugas pembantuan terhadap pelaksanaan pembebasan tanah milik dan
pelepasan hak yang akan dipergunakan kepentingan pembangunan;
j. Pelaksanaan tugas pembantuan dalam penetapan peruntukan, proses pengalihan dan
perubahan status tanah kekayaan kelurahan;
k. Pelaksanaan tugas pembantuan pelaksanaan monitoring dan inventarisasi terhadap setiap
kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan tanah terlantar dan tanah Negara bebas di
wilayah kerjanya;
l. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi pemungutan pajak bumi dan bangunan (PBB);
m. Pelaksanaan fasilitasi kegiatan pemberdayaan masyarakat;
n. Pengoordinasian fasilitasi pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan dan
kelurahan;
o. Penyiapan bahan untuk pelaksanaan kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan
kelurahan;
p. Pengoordinasian penyelenggaraan lomba kelurahan di wilayah kerjanya;
q. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugasnya.

Bagian Kelima
Seksi Kesejahteraan Sosial, Ketentraman dan Ketertiban Umum
Pasal 12
Seksi Kesejahteraan Sosial, Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas pokok
membantu lurah dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi kelurahan dibidang
kesejahteraan sosial, ketentraman dan ketertiban umum.
Pasal 13
Untuk pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 12, Seksi Kesejahteraan
Sosial, Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis bidang kesejahteraan sosial,
keterntraman dan ketertiban umum;
b. Pelaksanaan Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama dan Antar Umat Beragama;
c. Penyelenggaraan dan memmfasilitasi pelaksanaan kegitan keagamaan, kepemudan,
olahraga, kebudayaan, peranana wanita, bantuan sosial serta kesejahteraan keluarga;
d. Pengoordinasian pembinaan dan pengawasan kegiatan bidang kesejahteraan sosial,
ketentraman dan ketertiban umum;
e. Pengoordinasian pelaksanaan dan penegakan produk hukum pemerintah kota serta
peraturan perundang-undangan lainnya di wilayah kerjanya;
f. Pelaksanaan fasilitasi pelaksanakaan kegiatan organisasi sosial kemasyarakatan, Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dan;
g. Pelaksanaan koordinasi dalam penyelenggaraan dan pembinaan kesejahteraan sosial,
keterntraman dan ketertiban umum;
h. Pelaksanaan fasilitasi pencegahan dan penanggula ngan bencana alam;
i. Pelaksanaan pembinaan dalam rangka meningkatkan keamanan dan kenyamanan
lingkungan;
j. Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat diwilayah kerja kelurahan;
k. Pelaksanaan pembinaan dalam upaya pemberantasan penyakit masyarakat;
l. Pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang
kesejahteraan sosial, ketentraman dan ketertiban umum;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasam, seusai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 14
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari :
a. Kelompok Jabatan Fungsional Umum;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
2. Kelompok Jabatan Fungsional Umum diatur melalui keputusan Walikota;
3. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintah
Kota sesuai dengan keahlian dan kebutuhan;
4. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-udangan;
5. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

BAB V
TATA KERJA
Pasal 15
Dalam Pelaksanaan tugasnya Lurah, Sekretariat, Seksi, dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib
menerapkan prinsip koordinasi, konsultasi, komunikasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam
lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain.

Pasal 16
Setiap pimpinan unit dan sub unit pada Kelurahan Kota Pagar Alam wajib mengawasi
bawahannya mamsing-masing, mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan
serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bila terjadi penyimpangan, maka
mengambil langkah-langkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 17
Setiap pimpinan unit atau sub unit wajib mengikuti dan mematuhi pentunjuk-petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara
berjenjang.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Pagar Alam nomor 39
tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kelurahan dalam Kota Pagar Alam
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 19
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini


dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kota Pagar Alam.

Ditetapkan di : Pagar Alam


Pada tanggal : 12 Desember 2016

WALIKOTA PAGAR ALAM,

dto

IDA FITRIATI BASJUNI


Diundangkan di : Pagar Alam
Pada Tanggal : 15 Desember 2016
SEKRETARIS DAERAH KOTA PAGAR ALAM,

dto

SAFRUDIN

BERITA DAERAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2016 NOMOR 64


Lampiran peraturan Wlikota Pagar Alam
Nomor : 64 Tahun 2016
Tanggal : 12 Desmeber 2016
Tentang : Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
Serta Tata Kerja Kelurahan Kota Pagar Alam

STRUKTUR ORGANISASI KELURAHAN KOTA PAGAR ALAM

LURAH

Kelompok Jabatan Sekretaris Kelurahan


Fungsinal Tertentu

Seksi Pemerintahan dan Seksi Kesejahteraan


Seksi
Sosial, Ketentraman dan
Pelayanan Umum Pemberdayaan Masyarakat
Ketertiban Umum

Anda mungkin juga menyukai