Anda di halaman 1dari 19

AKUNTANSI KONTEMPORER

Akutansi Properti
Investasi, Aset
Tetap Dan Aset
Tidak Berwujud
Aisyah Ayu Saputri / 31402000171
Anisya Lulu Ramadanti / 31402000172
Akuntansi
Properti Investasi
AGENDA

Ruang Lingkup
Klasifikasi Properti Investasi
Pengakuan
Pengukuran Awal
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Transfer
Pelepasan
Pengungkapan
Akuntansi Properti
Investasi
2. Klasifikasi Properti 3. Pengakuan
1. Lingkup
Investasi Biaya Perolehan properti
Diterapkan juga untuk investasi diakui sebagai asset
• Untuk dapat
pengukuran : jika dan hanya jika:
mengklasifikasikan suatu
1. Hak atas properti investasi Kemungkinan besar entitas
properti sebagai properti
dalam sewa yang dicatat akan memperoleh manfaat
investasi harusproperti sebagai
sebagai sewa pembiayaan ekonomik masa depan dari
properti investasi, harus
dalam laporan keuangan asset tersebut
memenuhi kedua kriteria berikut:
lessee , dan Biaya perolehannya dapat
1. Tujuan penggunaan (rental
2. Properti investasi yang diukur secara andal
dan/atau kenaikan
diserahkan kepada lessee yang
nilai), dan
dicatat sebagai sewa operasi
2. Jenis kepemilikan (dimiliki
dalam laporan keuangan
sendiri atau melalui
lessor.
sewa pembiayaan).
Akuntansi Properti
Investasi
4. Pengukuran Awal 5. Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Biaya perolehan awal hak atas


properti yang
dikuasai secara sewa dan
dikelompokkan
sebagai properti investasi
mengacu pada PSAKsebagai
properti investasi mengacu
pada PSAK
30 Sewa, dimana aset diakui
pada jumlah mana
yang lebih rendah antara:
Nilai wajar properti, dan
Nilai kini dari pembayaran
sewa minimum.
Akuntansi Properti
Investasi
6. Transfer
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya
jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan:
Akuntansi Properti
Investasi
7. Pelepasan 8. Pengungkapan
Properti investasi harus dihentikan PSAK 13 paragraf 74 – 79, antara lain:
pengakuannya (dikeluarkan dari 1. Model nilai wajar atau model biaya
neraca) pada saat:neraca) pada saat: 2. Kriteria yang digunakan untuk membedakan properti investasi dari
1. Pelepasan atau properti yang digunakan sendiri
2. Ketika properti investasi tidak 3. Sejauh mana penentuan nilai wajar didasarkan pada penilaian
digunakan lagi secara permanen dan oleh penilai independen. Ungkapkan jika tidak ada penilaian
tidak memiliki manfaat ekonomis di tersebut.
masa depan yang dapattidak memiliki 4. Kewajiban kontraktual utnuk membeli, membangun, atau
manfaat ekonomis di masa depan mengembangkan atau untuk memperbaiki, memelihara, atau
yang dapat meningkatkan properti investasi
diharapkan pada saat pelepasan. 5. Jika model nilai wajar, rekonsiliasi jumlah tercatat aset pada awal
dan akhir periode
6. Jika model biaya, metode penyusutan dlsb dan nilai wajar properti
investasi
Aset Tetap
Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka
panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen dan
merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang
dibeli bukan untuk dijual, yang digunakan untuk
memperlancar kegiatan operasional perusahaan dan
dapat digunakan lebih dari satu periode akuntansi
Pengakuan Aset Tetap

Dalam PSAK 16 paragraf 11-14 dijelaskan biaya perolehan awal dan biaya selanjutnya
antara lain sebagai berikut :

1 2
Biaya Perolehan Awal. Aset tetap Entitas tidak mengakui biaya
dapat diperoleh untuk alasan perawatan sehari- hari aset tetap
keamanan atau lingkungan. sebagai bagian dari aset tetap
Perolehan aset tetap tersebut, tersebut. Sebaliknya, biaya
meskipun tidak secara langsung tersebut diakui dalam laba rugi
meningkat manfaat ekonomik pada saat terjadinya
masa depan dari aset tetap
tertentu yang ada, mungkin
diperlukan bagi entitas untuk
memperoleh manfaat ekonomik
masa depan dari aset lain.
Pengukuran, Penyusutan dan Pengungkapan
Aset Tetap
1 2 3
PENGUKURAN SETELAH PENYUSUTAN ASET TETAP
PENGUKURAN SAAT
PENGAKUAN ASET TETAP
PENGAKUAN ASET TETAP Penyusutan adalah alokasi
1. Metode Biaya. sistematis nilai aset tetap
Harga perolehannya,
2. Metode Revaluasi. menjadi beban. Beban
Setiap biaya yang dapat
penyusutan adalah beban
diatribusikan secara langsung
yang tidak menimbulkan
untuk membawa aset ke lokasi
pengeluaran kas. Penyusutan
dan kondisi yang diinginkan
tidak juga menimbulkan
supaya aset siap digunakan
penerimaan kas.
sesuai dengan intensi
manajemen
Pengukuran, Penyusutan dan Pengungkapan
Aset Tetap

4 5
PENGHENTIAN PENGAKUAN ASET PENGUNGKAPAN ASET TETAP
TETAP
Laporan posisi keuangan merupakan
PSAK No16 paragraf 67 menyatakan, suatu daftar yang menggambarkan
jumlah tercatat aset tetap dihentikan komposisi harta, kewajiban, dan modal
pengakuannya : pada suatu periode tertentu.
(a) pada saat pelepasan atau Aset tetap yang disajikan berdasarkan
(b) ketika tidak terdapat lagi manfaat nilai perolehan aset tersebut dikurangi
ekonomik masa depan yang bisa dengan akumulasi penyusutannya.
diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya
Aplikasi Penerapan Standar Laporan Keuangan Mengenai Aset Tetap Pada PT
Ashmore Asset Management Indonesia Tbk. di kutip melalui web resmi idx.co.id
Aplikasi Penerapan Standar Laporan Keuangan Mengenai Aset Tetap Pada
PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk. di kutip melalui web resmi idx.co.id
Pengungkapan catatan atas aset tetap PT
Ashmore Asset Management Indonesia Tbk.
31 December 2022
Pengungkapan catatan atas aset tetap Seluruh aset tetap telah
diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran,
pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp
26.660 pada 31 Desember dan 30 Juni 2022. Pada tanggal 31 Desember dan
30 Juni 2022, terdapat aset tetap yang telah disusutkan sepenuhnya dan
masih digunakan. Jumlah biaya perolehan atas aset tetap tersebut adalah
masing-masing sebesar Rp. 2,445 dan Rp 1.180. Pada tanggal 31 Desember dan
30 Juni 2022, Perseroan tidak memiliki aset tetap yang dijadikan jaminan.
Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai aset tetap selama
tahun berjalan. Perseroan tidak memiliki komitmen pembelian aset tetap
pada tanggal 31 Desember 2022
Aset Tak Berwujud
Menurut PSAK 19 (2018), aset tidak berwujud
adalah aset nonmoneter yang tidak memiliki
bentuk fisik, dan aset nonmoneter adalah aset
yang dimiliki dalam bentuk kas dan diterima
dalam bentuk kas.

PSAK 19 (2018) mengungkapkan bahwa suatu asset


terdentifikasi menjadi aset tidak berwujud jika: a)
Bisa dipisahkan atau dibedakan. b) Berasal dari
hak kontraktual atau hak hukum lain
Pengakuan Aset Tak Berwujud
1. Perolehan Terpisah 3. Akuisisi Melalui Hibah Pemerintah
PSAK 19 (2018) menjelaskan bahwa biaya perolehan Berdasarkan IAS 38 (2016) serta PSAK 19 (2018)
memisahkan asset tak berwujud yang menggambarkan menjelaskan bahwa asset tak beruwujud dapat
probabilitas dengan manfaat ekonomi masa yang akan memperoleh secara nominal melewati hibah
datang dengan asset yang diperoleh entitas. pemerintah.

2. Akuisisi sebagai Bagian dari Kombinasi 4. Pertukaran Aset


Bisnis
IAS 38 (2016) serta PSAK 19 (2018) menjelaskan bahwa
Berdasarkan IAS 38 (2016) dan sesuai dengan IFRS 3 biaya perolehan tersebut asset tak berwujud dapat
mengkombinasi Bisnis dalam asset tidak berwujud yang dihitung menggunakan nilai wajar, kecuali: a) Transaksi
diperoleh dalam kombinasi bisnis, biaya perolehan pertukaran tidak memiliki substansi komersial; atau b)
asset tak berwujud tersebut merupakan suatu nilai Nilai wajar asset yang dapat diterima dan asset yang
wajarnya pada tanggal akuisisi. diserahkan tidak dapat diukur secara andal
Pengakuan Aset Tak Berwujud
5. Goodwill yang Dihasilkan secara Internal 6. Aset Tak Berwujud yang dihasilkan secara
internal
IAS 38 (2016) serta PSAK 19 (2018) menjelaskan bahwa
goodwill perlu dihasilkan melalui internal sehinggal IAS 38 (2016) serta PSAK 19 (2018) menjelaskan
tidak boleh diakui sebagai asset. hal tersebut bukan bahwa dalam menentukan suatu asset tak berwujud
karena sumber daya yang bisa terindentiikasi (yaitu dapat dihasilkan secara internal dalam memenuhi
tidak dapat dipisahkan dan juga tidak timbul dari syarat untuk diakui. Maka entitas mengklasifikasikan
kontrak ataupun hak hukum lainnya) yang proses yang menghasilkan asset tak berwujud yang
dikendalikan oleh entitas yang dapat dihitung melalui menjadi, sebagai berikut:
andal pada biaya perolehan. a) Tahap penelitian atau tahap riset
b) Tahap pengembangan
Pengakuan Aset Tak Berwujud
1. Masa Manfaat 2. Aset tak Berwujud 3. Aset Tak Berwujud
dengan Umur Manfaat dengan Umur Manfaat
Akuntansi untuk asset tak
Terbatas Tidak Terbatas
berwujud dapat didasari
pada masa manfaat. Asset
tak berwujud pada manfaat Menjelaskan bahwa nilai residu dari Entitas harus menguji asset tak
terbatas diamortisasi dan suatu asset tidak berwujud dengan masa berwujud dengan umur masa
asset tak berwujud dengan manfaat yang terbatas diasumsikan nol. manfaat tak terukur dengan
masa manfaat tidak terbatas Jumlah yang dapat dikurangkan dari penurunan nilai dengan
tidak diamortisasi. suatu asset dalam masa manfaat yang mengandalkan jumlah terpulihnya
spesifik setelah dikurangkan nilai residu. dengan jumlah tercatatnya setiap
Nilai residu selain nol menyiratkan periode dan kapan saja dapat
bahwa entitas mengharapkan untuk terindikasi bahwa asset tak berwujud
melepaskan asset tak berwujud sebelum menyambangi penurunan nilai
akhir umur ekonomis.
Pengungkapan Aset Tak Berwujud
IAS 38 (2016) serta PSAK 19 (2018) menjelaskan bahwa entitas harus
mengungkapkan beberapa hal yang dipisahkan antara aset tak berwujud yang
dihasilkan secara internal dan aset tak berwujud lain, yaitu umur manfaat tidak
terbatas atau terbatas, metode amortisasi, jumlah bruto yang tercatat serta
akumulasi amortisasi awal dan akhir periode, pos dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, serta rekonsiliasi atas jumlah yang tercatat pada
awal dan akhir periode.
TERIMA KASIH
Apa ada pertanyaan ?

Jika Ada kekurangan Kami mohon maaf.

Anda mungkin juga menyukai