Artikel BINDO UAS
Artikel BINDO UAS
Tren gaya hidup yang mengarah kembali ke alam atau back to nature
membuktikan bahwa hal-hal yang alami bukan hal yang kampungan atau ketinggaan
zaman. Dunia kedokteran modern pun banyak yang kembali mempelajari obat-obat
tradisional. Dalam hal ini, tanaman-tanaman berkhasiat obat ditelaah dan dipelajari
secara ilmiah. Hasilnya menunjukkan bahwa tanaman obat memang meliki
kandungan zat-zat atau senyawa yang secara klinis terbukti bermanfaat bagi
kesehatan. Salah satu jenis tanamanobat yang berpotensi untuk dikembangkan adalah
lidah buaya. Lidah buaya merupakan tanaman yang fungsional karena semua bagian
dari tanaman dapat dimanfaatkan, baik untuk perawatan tubuh maupun mengobati
berbagai penyakit (Furnawanthi, 2002:11)..
Tanaman lidah buaya dapat tumbuh didaerah kering seperti Afrika, Asia, dan
Amerika. Hal ini disebabkan lidah buaya dapat menutup stomata daun sampai rapat
pada musim kemarau untuk menghindari kehilangan air dari daunnya. Lidah buaya
juga dapat tumbuh di daerah beriklim dingin. Lidah buaya termasuk tanaman yang
efisien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologi tumbuhan tanaman ini
termasuk dalam jenis CAM (crassulance acid metabolism) dengan sifat tahan
kekeringan. Dalam kondisi gelap, terutama malam hari, stomata atau mulut daun
membuka, sehingga uap air dapat masuk. Disebabkan pada malam hari udaranya
dingin, uap air tersebut berbentuk embun. Stomata yang membuka pada malam hari
member keuntungan, yakni tidak akan terjadi penguapan air dari tubuh tanaman,
sehingga air yang berada di dalam tubuh daunnya dapat dipertahankan. Karenanya
dia mampu bertahan hidup dalam kondisi bagaimanapun keringnya (Furnawanthi,
2002:5).
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Aloe
Lidah buaya memiliki lebih dari 350 jenis tanaman. Di samping itu, tidak
sedikit lidah buaya yang merupakan hasil persilangan. Menurut Dowling (1985),
hanya tiga jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersial di dunia, yakni
Curacao aloe atau Aloe vera (Aloe barbadensis Miller), Cape aloe atau Aloe ferax
Miller, dan Socatrine aloe yang salah satunya adalah Aloe perryi Baker. Dari ketiga
jenis tersebut yang banyak dimanfaatkan adalah spesies Aloe barbadensis Miller yang
ditemukan oleh Phillip Miller, seorang pakar botani yang berasal dari Inggris, pada
tahun 1768 (Furnawanthi, 2002:8).
Bagian lidah buaya yang banyak sekali dimanfaatkan adalah daging daunnya
yang tebal. Daging daun lidah buaya beruba gel berwarna putih bening. Daun lidah
buaya dapat berfungsi sebagai anti-inflamasi, antijamur, antibakteri, dan regenerasi
sel. Kandungan lignin dalam daging lidah buaya mampu melindungi kulit dari
dehidrasi dan menjaga kelembapannya. Selain itu daging daun lidah buaya juga dapat
menyuburkan rambut. Secara alami penggunaan lidah buaya sebagai penyubur
rambut dapat dilakukan dengan memetik daun lalu mengambil dagingnya dan
mengoleskan ke kulit kepala, setelah itu dibilas menggunakan air bersih.
Selain bermanfaat untuk wajah dan rambut, lidah buaya juga bermanfaat
untuk tubuh. Daun lidah buaya dapat menurunkan kadar gula dalam darah bagi
penderita diabetes. Bagi penderita diabetes mengkonsumsi lidah buaya mampu
memperbaiki pankreas. Senyawa yang berperan penting dalam penurunan kadar
glukosa yaitu kromium, inositol (bagian dari vitamin B kompleks) dan vitamin A.
Adapun senyawa lain sebagai penurunan kadar glukosa darah yaitu Mono dan
polisakarida, selulosaa, glukosa, mannose, aldopentosa, rhamnosa yang berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, untuk memproduksi
mucopolisakarida, menekan kadar glukosa dan trigliserida post pandrial dan
menurunkan ratio glukosa post pandrial.
Daun lidah buaya dapat digunakan sebagai obat urus-urus, cara pemakaian
dengan cara mencuci daun kurang lebih 300gram, lalu memarutnya kemudian
disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali 2 sendok makan. Kandungan aloin
pada lidah buaya dapat bermanfaat untuk memperlancar pencernaan karena bersifat
sebagai pencahar. Lidah buaya mampu menjaga keseimbangan asam lambung,
sehingga dapat digunakan sebagai obat maag. Pusing kepala dan rasa sakit juga dapat
diobati dengan lidah buaya, karena lidah buaya mengandung antrakuinon. Bunga
lidah buaya juga memilik manfaat dalam menjaga kesehatan yaitu mengobati luka
memar dan muntah darah. Akarnya berkhasiat sebagai obat cacing dan sembelit.
Rebusan akar lidah buaya juga dapat menyembuhkan luka pada penderita lepra.
Di Cina, lidah buaya digunakan sebagai obat sinus, obat penyakit kulit, dan
antikejang. Masyarakat Iran menggunakan lidah buaya sebagai obat pencahar,
sedangkan di Mesir lidah buaya digunakan sebagai detersive untuk membersihkan
sstem pencernaan dan membasmi racun pada tubuh
Dalam menjaga kesehatan tubuh daun lidah buaya dapat berfungsi sebagai
anti-inflamasi, antijamur, antibakteri, dan regenerasi sel. Lidah buaya dapat menjadi
masker alami bagi wajah. Lidah buaya bermanfaat untuk mencegah penuaan dan
menghaluskan kulit. Selain itu lidah buaya juga dapat digunkan sebagai sampo karna
dapat menjaga kelempaban kulit kepala.
Furnawanthi, Irni. 2002. Khasiat Dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib.
Jakarta: AgroMedia Pustaka
Rostita. 2008. Berkat Lidah Buaya Sehat Cantik dan penuh Vitalitas
Anonim. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1. Jakarta: Departemen
Kesehatan & Kesejahteraan Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan
Wahyuni, D. K., Ekasari, Wiwied., dkk. 2016. Toga Indonesia. Surabaya: Airlangga
University Press