Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

Kesehatan tubuh merupakan hal yang penting bagi kelangsungan hidup


manusia. Memiliki tubuh yang sehat akan memudahkan manusia dalam melakukan
aktivitas sehari-hari. Menurut Undang-undang No. 23 Tahun 1992, yang dimaksud
dengan sehat ialah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Menjaga
kesehatan tubuh dapat dilakukan dengann menjaga pola hidup yang sehat, yaitu
dengan mengkonsumsi makanan sehat dan olahraga yang teratur.

Tren gaya hidup yang mengarah kembali ke alam atau back to nature
membuktikan bahwa hal-hal yang alami bukan hal yang kampungan atau ketinggaan
zaman. Dunia kedokteran modern pun banyak yang kembali mempelajari obat-obat
tradisional. Dalam hal ini, tanaman-tanaman berkhasiat obat ditelaah dan dipelajari
secara ilmiah. Hasilnya menunjukkan bahwa tanaman obat memang meliki
kandungan zat-zat atau senyawa yang secara klinis terbukti bermanfaat bagi
kesehatan. Salah satu jenis tanamanobat yang berpotensi untuk dikembangkan adalah
lidah buaya. Lidah buaya merupakan tanaman yang fungsional karena semua bagian
dari tanaman dapat dimanfaatkan, baik untuk perawatan tubuh maupun mengobati
berbagai penyakit (Furnawanthi, 2002:11)..

Lidah buaya bukan tanaman yang asing dalam kehidupan bermasyarakat.


Lidah buaya masuk ke Indonesia dibawa oleh petani keterunan Cina pada abad ke-17.
Tanaman lidah buaya merupakan tanaman asli Afrika, tepatnya Ethiopia. Lidah buaya
merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan baik dilingkungan yang kering,
sehingga lidah buaya dapat tumbuh subur di Indonesia. Mudahnya lidah buaya untuk
dibudidaya, menjadikan banyak masyarakat Indonesia yang menanam lidah buaya di
pekarangan rumah. Lidah buaya dapat menjadi tanaman hias serta obat pertolongan
pertama yang bermanfaat dalam kehidupan masyarakat. Media tanam lidah buaya
juga mudah, lidah buaya dapat ditanam langsung di tanah maupun dalam pot.
PEMBAHASAN

Tanaman lidah buaya dapat tumbuh didaerah kering seperti Afrika, Asia, dan
Amerika. Hal ini disebabkan lidah buaya dapat menutup stomata daun sampai rapat
pada musim kemarau untuk menghindari kehilangan air dari daunnya. Lidah buaya
juga dapat tumbuh di daerah beriklim dingin. Lidah buaya termasuk tanaman yang
efisien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologi tumbuhan tanaman ini
termasuk dalam jenis CAM (crassulance acid metabolism) dengan sifat tahan
kekeringan. Dalam kondisi gelap, terutama malam hari, stomata atau mulut daun
membuka, sehingga uap air dapat masuk. Disebabkan pada malam hari udaranya
dingin, uap air tersebut berbentuk embun. Stomata yang membuka pada malam hari
member keuntungan, yakni tidak akan terjadi penguapan air dari tubuh tanaman,
sehingga air yang berada di dalam tubuh daunnya dapat dipertahankan. Karenanya
dia mampu bertahan hidup dalam kondisi bagaimanapun keringnya (Furnawanthi,
2002:5).

Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Liliales

Suku : Liliaceae

Marga : Aloe

Jenis : Aloe vera L.


Lidah buaya termasuk semak rendah dengan tinggi antara 30-50 cm.
Batangnya berbentuk bulat, tidak berkayu, dan berwarna putih. Daun lidah buaya
berbentuk tombak berunjung runcing, berdaging tebal, memiliki duri di tepi daun, dan
berwarna hijau. Bunganya berbentuk malai sepanjang 2-3cm, dengan benang sari
enam dan putik menyembul keluar atau melekat pada pangkal kepala sari. Biji lidah
buaya berwarna hitam dan berukuran kecil. Sedangkan akarnya berupa serabut
berwarna kuning.

Lidah buaya memiliki lebih dari 350 jenis tanaman. Di samping itu, tidak
sedikit lidah buaya yang merupakan hasil persilangan. Menurut Dowling (1985),
hanya tiga jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersial di dunia, yakni
Curacao aloe atau Aloe vera (Aloe barbadensis Miller), Cape aloe atau Aloe ferax
Miller, dan Socatrine aloe yang salah satunya adalah Aloe perryi Baker. Dari ketiga
jenis tersebut yang banyak dimanfaatkan adalah spesies Aloe barbadensis Miller yang
ditemukan oleh Phillip Miller, seorang pakar botani yang berasal dari Inggris, pada
tahun 1768 (Furnawanthi, 2002:8).

Lidah buaya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup lengkap, di antaranya


vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, dan E, serta kandungan choline, inositol, dan folic acid.
Sementara itu, kandungan mineral di antaranya adalah kalsium, magnesium, kalium,
natrium, besi, dan kromium. Enzim yang terkandung dalam lidah buaya di antaranya
amilase, katalase, karboksipeptidase, karboksihelolase, dan bradikinase, lidah buaya
juga mengandung asam amino, yaitu arginine, asparagin, asparatic acid, analine,
serine, valine, glutamate, threonine, glycine, lycine, yrozine, proline, histidine,
leucine, dan isoliucine (Kardinan, 2008:45)

Bagian lidah buaya yang banyak sekali dimanfaatkan adalah daging daunnya
yang tebal. Daging daun lidah buaya beruba gel berwarna putih bening. Daun lidah
buaya dapat berfungsi sebagai anti-inflamasi, antijamur, antibakteri, dan regenerasi
sel. Kandungan lignin dalam daging lidah buaya mampu melindungi kulit dari
dehidrasi dan menjaga kelembapannya. Selain itu daging daun lidah buaya juga dapat
menyuburkan rambut. Secara alami penggunaan lidah buaya sebagai penyubur
rambut dapat dilakukan dengan memetik daun lalu mengambil dagingnya dan
mengoleskan ke kulit kepala, setelah itu dibilas menggunakan air bersih.

Lidah buaya mampu meningkatkan fungsi jaringan termasuk pembentukan sel


dan peremajaan jaringan yang baru. Lidah buaya juga berperan sebagai stimulan
untuk memproduksi elastin dan kolagen yang penting dalam mencegah penuaan kulit,
sehingga lidah buaya juga dapat dijadikan masker wajah alami. Cara penggunaan
masker wajah alami lidah buaya juga sama dengan penggunaan lidah buaya untuk
rambut. Gel daging lidah buaya bilas langsung dioleskan ke bagian wajah, lalu
menunggu sekitar 15 menit, kemudian membilas dengan air bersih.

Selain bermanfaat untuk wajah dan rambut, lidah buaya juga bermanfaat
untuk tubuh. Daun lidah buaya dapat menurunkan kadar gula dalam darah bagi
penderita diabetes. Bagi penderita diabetes mengkonsumsi lidah buaya mampu
memperbaiki pankreas. Senyawa yang berperan penting dalam penurunan kadar
glukosa yaitu kromium, inositol (bagian dari vitamin B kompleks) dan vitamin A.
Adapun senyawa lain sebagai penurunan kadar glukosa darah yaitu Mono dan
polisakarida, selulosaa, glukosa, mannose, aldopentosa, rhamnosa yang berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, untuk memproduksi
mucopolisakarida, menekan kadar glukosa dan trigliserida post pandrial dan
menurunkan ratio glukosa post pandrial.

Lidah buaya juga dapat mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan


tubuh terhadap serangan penyakit kanker, dan nutrisi pendukung penderita HIV.
Polisakarida yang terkandung dalam lidah buaya mampu meningkatkan fungsi
perangkat sstem kekebalan dalam sel dan efektif menghilangkan racun.

Daun lidah buaya dapat digunakan sebagai obat urus-urus, cara pemakaian
dengan cara mencuci daun kurang lebih 300gram, lalu memarutnya kemudian
disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali 2 sendok makan. Kandungan aloin
pada lidah buaya dapat bermanfaat untuk memperlancar pencernaan karena bersifat
sebagai pencahar. Lidah buaya mampu menjaga keseimbangan asam lambung,
sehingga dapat digunakan sebagai obat maag. Pusing kepala dan rasa sakit juga dapat
diobati dengan lidah buaya, karena lidah buaya mengandung antrakuinon. Bunga
lidah buaya juga memilik manfaat dalam menjaga kesehatan yaitu mengobati luka
memar dan muntah darah. Akarnya berkhasiat sebagai obat cacing dan sembelit.
Rebusan akar lidah buaya juga dapat menyembuhkan luka pada penderita lepra.

Di Cina, lidah buaya digunakan sebagai obat sinus, obat penyakit kulit, dan
antikejang. Masyarakat Iran menggunakan lidah buaya sebagai obat pencahar,
sedangkan di Mesir lidah buaya digunakan sebagai detersive untuk membersihkan
sstem pencernaan dan membasmi racun pada tubuh

Lidah buaya dapat digunakan dengan pengolahan yang beragam.


Penggunaanya dapat berupa gel dalam bentuk segar atau alami, juga dalam bentuk
kapsul, jus, pasta, atau olahan makanan dan minuman yang lain. Dalam dunia farmasi
lidah buaya dapat dicampurkan dengan bahan lain sebagai bahan obat dan juga
kosmetik.
SIMPULAN

Lidah buaya merupakan tanaman asli Afrika termasuk golongan Liliaceae.


Lidah buaya memiliki banyak manfaat dalam menjaga kesehatan tubuh. Bagian tubuh
lidah buaya mulai dari daun, bunga, akar, hingga getahnya dapat dimanfaatkan dalam
bidang kesehatan.

Dalam menjaga kesehatan tubuh daun lidah buaya dapat berfungsi sebagai
anti-inflamasi, antijamur, antibakteri, dan regenerasi sel. Lidah buaya dapat menjadi
masker alami bagi wajah. Lidah buaya bermanfaat untuk mencegah penuaan dan
menghaluskan kulit. Selain itu lidah buaya juga dapat digunkan sebagai sampo karna
dapat menjaga kelempaban kulit kepala.

Lidah buaya bermanfaat dalam mengobati penyakit urus-urus, mengontrol


tekanan darah, menurunkan kadar gula dalam darah, menjaga kekebalan tubuh,
menghilangkan rasa sakit dan pusing, menjaga keseimbangangan asam lambung.
Lidah buaya juga dan menstimulai kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit
kanker. Bunga lidah buaya juga memilik manfaat dalam menjaga kesehatan yaitu
mengobati luka memar dan muntah darah. Akarnya berkhasiat sebagai obat cacing
dan sembelit. Rebusan akar lidah buaya juga dapat menyembuhkan luka pada
penderita lepra.
DAFTAR PUSTAKA

Furnawanthi, Irni. 2002. Khasiat Dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib.
Jakarta: AgroMedia Pustaka

Rostita. 2008. Berkat Lidah Buaya Sehat Cantik dan penuh Vitalitas

Anonim. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1. Jakarta: Departemen
Kesehatan & Kesejahteraan Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan

Wahyuni, D. K., Ekasari, Wiwied., dkk. 2016. Toga Indonesia. Surabaya: Airlangga
University Press

Anda mungkin juga menyukai