1 SM
1 SM
266 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 23 Tahun ke-8 2019
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PENINGGALAN SEJARAH
INDONESIA MENGGUNAKAN MEDIA RODA JELAJAH
IMPROVING THE LEARNING ACHIEVEMENT OF INDONESIAN HISTORICAL REASURE
USING RODA JELAJAH MEDIA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada materi peninggalan sejarah Indonesia
menggunakan media roda jelajah pada kelas IV SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan
model Kemmis and Mc. Taggart dan dilakukan sebanyak satu siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media
roda jelajah dapat meningkatkan hasil belajar materi peninggalan sejarah Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri
Bangunrejo 2 Yogyakarta. Peningkatan persentase ketuntasan pada pratindakan-siklus I yaitu sebesar 36,36%.
Abstract
This study aims at improving of the learning achievement of Indonesian historical treasure study with Roda
Jelajah at 4th grade of Bangunrejo 2 Yogyakarta elementary school. This research used the Kemmis and Mc
Taggart model. This research was conducted by one cycle. The finding of the study show that Roda Jelajah can
improve the result of Indonesian historical treasure study at 4th grade of Bangunrejo 2 Yogyakarta elementary
school. The improving percentage from preaction until first action was 36,36%.
MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan METODE PENELITIAN
dapat memberi manfaat. Terdapat dua manfaat Penelitian ini menggunakan model
pada penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan penelitian tindakan kelas. Menurut Akbar
manfaat praktis. Berikut adalah rincian manfaat (2010:28) penelitian tindakan kelas adalah proses
pada penelitian ini: investigasi terkendali untuk menemukan dan
1. Manfaat Teoritis memecahkan masalah pembelajaran di kelas,
proses pemecahan masalah tersebut dilakukan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah
bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan
ilmu pengetahuan dan referensi dalam bidang
kualitas dan hasil pembelajaran di kelas. Sama
pendidikan khususnya mengenai media roda
halnya dengan pendapat Sanford dalam (Sukarno,
jelajah dapat meningkatkan hasil belajar siswa
2009: 5) yang mengemukakan bahwa penelitian
pada materi peninggalan sejarah.
tindakan merupakan suatu kegiatan siklustis yang
2. Manfaat Praktis
bersifat menyeluruh yang terdiri atas analisis,
a. Sekolah
penemuan fakta, konseptualisasi, perencanaan,
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan pelaksanaan, penemuan fakta tambahan, dan
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada evaluasi.
materi peninggalan sejarah. Menurut Sukarno (2009: 19) penelitian
b. Guru tindakan kelas dilakukan untuk memecahkan
permasalahan pendidikan dan meningkatkan
Penelitian ini dapat membantu guru untuk
mutu pembelajaran. Dengan kata lain, penelitian
menyampaikan materi tentang peninggalan
tindakan kelas adalah usaha yang dilakukan oleh
sejarah dengan cara yang lebih menyenangkan.
guru untuk meningkatkan kualitas dan hasil
c. Siswa
pembelajaran. Pada penelitian ini akan dilakukan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
usaha untuk meningkatkan hasil pembelajaran
pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa
IPS khususnya materi peninggalan sejarah
pada materi peninggalan sejarah Indonesia. Selain
kerajaan Hindhu Budha dan Islam.
itu, melalui media roda jelajah diharapkan siswa
Penelitian tindakan kelas memiliki beberapa
menjadi lebih bersemangat dalam belajar sejarah.
karakteristik, diantaranya:
d. Peneliti
a. Permasalahannya diangkat dari dalam kelas
Penelitian ini dapat menambah tempat guru mengajar yang benar-benar
keterampilan peneliti dalam mengajarkan materi dihayati oleh guru sebagai masalah yang
peninggalan sejarah dengan suasana yang harus diatasi.
menyenangkan dan siswa mendapatkan hasil b. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah
yang baik. Penelitian ini juga sebagai sarana penelitian yang bersifat kolaboratif.
menerapkan hasil pembelajaran yang diperoleh c. PTK adalah jenis penelitian yang
peneliti selama di bangku kuliah. memunculkan adanya tindakan tertentu untuk
Meningkatkan Hasil Belajar ... (Cahyati Indah Sari) 2.271
memperbaiki proses belajar mengajar di kelas dengan asumsi bahwa nilai IPS merupakan nilai
(Suyanto, 1997) dalam (Sukarno, 2009: 7). terendah pada setiap kelas di SD Negeri
Alur penelitian tindakan kelas menurut Bangunrejo 2 Yogyakarta dan kelas IV
Sukarno (2009: 36) adalah sebagai berikut: merupakan kelas dengan jumlah siswa terbanyak
identifikasi masalah, perumusan masalah, yang mendapat nilai IPS di bawah KKM.
tujuan/indikator keberhasilan, kajian teori dan
Prosedur
empiris, hipotesis tindakan, perencanaan
Penelitian ini menggunakan penelitian
tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi,
tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart
analisis data, indikator keberhasilan, dan refleksi.
yang dilaksanakan dengan minimal satu siklus,
bahwa model penelitian yang akan digunakan
setiap siklus terdiri dari empat langkah.
oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas
Berdasarkan Dirjen Dikti dalam Sukarno (2009)
yaitu penelitian untuk menemukan dan
satu siklus minimal dua kali pertemuan.
memecahkan masalah terkait pembelajaran di
Berdasarkan model Kemmis dan Mc Taggart,
kelas.
tahap pelaksanaan penelitiannya adalah
perencanaan, tindakan atau observasi, dan
Jenis Penelitian refleksi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif.
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
Data
Waktu dan Tempat Penelitian Teknik pengumpulan data adalah cara-
Penelitian ini dilaksanakan pada semester cara yang digunakan peneliti untuk
ganjil tahun ajaran 2019/2020 yaitu pada tanggal mengumpulkan data (Sugiyono, 2015: 193). Cara
5-9 Agustus 2019. Penelitian ini dilaksanakan di yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan
kelas IV SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta. data bisa berbagai macam. Dalam penelitian ini
Sekolah ini terletak di dusun Kricak, kecamatan peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
Tegalrejo, kota Yogyakarta. berupa tes materi peninggalan sejarah. Tes materi
peninggalan sejarah dilakukan menggunakan
Target/Subjek Penelitian lembar tes.
Subjek penelitian yang dilaksanakan di
SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta ini adalah Teknik Analisis Data
siswa-siswi kelas IV dan guru. Siswa kelas IV Teknik analisis data pada penelitian ini
tahun ajaran 2018/2019 berjumlah 16 siswa yaitu statistik deskriptif. Statistik deskriptif
dengan 10 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan adalah ststistik yang digunakan untuk
sedangkan pada tahun ajaran 2019/2020 menganalisis data dengan mendeskripsikan atau
berjumlah 11 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki- menggambarkan data yang terkumpul tanpa
laki dan 2 siswa perempuan. Penelitian dilakukan bermaksud membuat kesimpulan (Sugiyono,
pada siswa kelas IV tahun ajaran 2019/2020 2015: 207). Penyajian data pada teknik statistik
2.272 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 23 Tahun ke-8 2019
deskriptif yaitu penyajian melalui tabel, grafik pada penelitian ini ditunjukkan dengan
yang diperoleh dari perhitungan rata-rata dan meningkatnya nilai yang diperoleh siswa serta
perhitungan presentase. Data yang diperoleh persentase ketuntasan siswa dalam satu kelas
berdasarkan penilaian hasil tes materi yaitu lebih dari 70%. Berikut ini adalah tabel
peninggalan sejarah yang dilakukan secara hasil nilai siswa pada tahap tindakan.
individu. Pedoman tes tersebut sesuai dengan NO NAMA NILAI
kompetensi dasar IPS kelas IV. Setelah
mengetahui skor yang diperoleh setiap siswa, 1. BAB 87
5. MAP 77
Keterangan : 6. N 64
Me = rata-rata (mean)
∑Xi = jumlah dari ke-i 7. NANST 84
n = banyaknya data
Sebelum mengetahui rerata, terlebih dahulu 8. PIM 90
ketuntasan yaitu:
NILAI TERENDAH 64
NILAI TERTINGGI 97
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel Hasil Belajar Siswa Tahap Tindakan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa hasil
belajar materi peninggalan sejarah Indonesia siwa Meningkatnya hasil belajar siswa kelas IV
kelas IV SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta dipengaruhi
meningkat. Meningkatnya hasil belajar siswa oleh beberapa komponen pembelajaran yaitu
Meningkatkan Hasil Belajar ... (Cahyati Indah Sari) 2.273
tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi dan 6 siswa belum tuntas. Kemudian setelah
pembelajaran (Falahudin, 2014). Pada penelitian diberikan tindakan pada siklus I, nilai rata-rata tes
ini, yang paling berpengaruh adalah metode dan materi peninggalan sejarah Indonesia naik
penggunaan media pembelajaran. Penggunaan menjadi 84,36 dengan persentase ketuntasan
media dalam kegiatan pembelajaran membuat 81,81% atau sebanyak 9 siswa tuntas dan
kegiatan tersebut lebih menarik dan sebanyak 2 siswa belum tuntas. Peningkatan
menyenangkan sehingga siswa menjadi persentase ketuntasan pada pratindakan-siklus I
termotivasi untuk belajar dan berpartisipasi secara yaitu sebesar 36,36%.
aktif.
Saran
Berdasarkan pembahasan yang dibuat oleh Berdasarkan pada simpulan hasil penelitian
peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
di atas, untuk meningkatkan hasil belajar materi
belajar materi peninggalan sejarah Indonesia
siswa kelas IV SD Negeri Bangunrejo 2 peninggalan sejarah pada masa Hindhu, Budha,
belajar siswa dapat meningkat melalui proses Ananda Galuh Suasari. (2017). Pengembangan
belajar yang dilakukan berdasarkan langkah- Media Pembelajaran Roda Jelajah
Indonesia untuk IPS Kelas V SD Negeri
langkah pembelajaran menggunakan media roda Wonosari Baru Gunung Kidul. Skripsi.
jelajah. UNY.