Anda di halaman 1dari 16
BABI KONSEP DASAR PENGENDALIAN PROSES 11. Pendahutuan Pabrik kimia adalah susunan/rangkaian dari berbagai unit pengolahan yang terintegrasi satu sama lain seeara sistematik dan rasional. Tujuan dari pengoperasian pabrik tertentu (input feedstock) mrenjadi produk yang diinginkan, secara keseluruhan adalah wntuk mengubah (mengkonversi) bahan baku Dalam pengoperasiannya, pabrik kimia akan selalu mengalami banyak ganggauan (disturbance) pada variabel prosesnya dari Iuar (ckstemnal), sehingga diperlukan pengendalian variabel proses tersebut agar tetap pada batasan yang, dipersyaratkan (di inkat) dalam operasinya. Pengendatian proses pada dasarnya adalah usaha untuk meneapaé tujuan ager proses berjalan sesuai dengan yang diinginkan, Namun, apakah memang betul-betul diperlukan pengendalian proses ? Jawab terhadap pertanyaan ini bida “tidak” bisa “ya”. Proses tidak perlu dikendalikan jika memang tujuan proses tercapai tanpa unsur pengendalian, Contoh sederhana misalnya mempertahankan suhu air pada tekanan normal tetap pada 100°C. Tanpa dikendalikan pun, air yang mendidih subunya tetap 100 °C pada tckanan | atm. Sebaliknya, proses perlu dikendalikan jika untuk mencapai tujuan perlu pengawasan terus-menenus, Conteh sederhana adalah mempertahankan subu air pada 40 °C dalan dara yang bersubu kamar dan tekanan normal. 1.2. Alasan Pentingny Pengendalian Proses dalam Industri Kimia Pabrik kimia, atau pabrik lain yang sejenis, hanis beroperasi pada kondlisi operasi tertentu, Beberapa alasan yang menyebabkan pengendalian proses sangat diperlukan dalam pengoperasian pabrik kimia antara lain: 1, Keamanan Operasi (Safety) Keamanan dalam operasional statu pabrik kimia merupakan kebutuhan primer untuk orang-oramg yang bekerja di pabrik terscbut dan bagi kelangsungan Ball honcpDaartemenaiantescs Perusahaan, Untuk menjaga terjaminnnya keamanan tersebut, berbagai kondisi operasi pabrik seperti ickanan operasi, temperatur opergasi, konsenirasi bahan kimia, ketinggian level eairan dalam tangki penyimpan dan lain-lain harus ddijaga tetap dalam batas-batas testentu yang diizinkan, 2. Spesifikasi Produksi (Production Specifications) Suaiu pabrik kimia harus menghasilkan produk dalam jumlah dan dengan kualitas tertentu yang dipersyaratkan, dengan clemikian diburuhkan suatu sistem Pengendali untuk menjage tingkat produksi dan kualitas produk yang diinginkan, 3. Kendlalaskendala Operasional (Operational Canstrains) Peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi pabrik kimia_memiliki kendala-kendala operasional tertentu yang harus dipenuhi, Sebagai contoh, pada suaitu pompa hares dipertahankan operasinya pad nilai Net Pivitive Suction Head (NPSH) tertenw selama operasi; kolom destilasi harus dijaga agar tidak sampai terjadi limpahan (flooded), isi dari tangki tidak boleh fuber atau kering, dan sebagainya, 4. Peraturan Lingkungan (Evvironrental Regulations) Terdapat berbagai peruturan lingkungan yang memberikan syarat-syarat tertentu bagi berbagai buangan pabrik kimia 5. Faktor Ekonomi (Economics) Operasi pabrik kimia ditujukan untuk memberikan keuntungan yang maksimum, schingga pabrik harus dijalankan pada kondisi yang memungkinkan biaya bahan baku menjadi minimum dan taba yang diperoleh menjadi maksimum tanpa mengabaikan faktorsfaktor diatas ‘Agar dapat_memenuhi semua faktor dan persyaratan di atas, diperlukan pengawasan (minioring) yang terus mencrus terhacap operasi pabrik kimia dan intervensi dari tuar (external inervension control) untuk menjamin tercapainya tyjuan operasi. Hal ini dapat terldksana melalui satu rangkaian peralatan (alot ukurfintrumen, pengendali, katup kontrol dan Komputer) dan intetvensi manusia Ball honcp Dasartemendaan tess (plant managerr, plant operator) yang, seca yma membent ‘control system”, 1.3. Kebutuhan akan Sistem Pengendali Proses Sistem pengendali diterapkan untuk memenuhi 3 (tiga) kelompok kebutuhan, yaitu: Menekan Pengaruh Gangguan Luar (Eksternal) 2. Memastikan Kestabilan Suatu Proses Kimiawi 3. Optimasi Kinerja Proses Kimiawi Beberapa contoh kasus untuk dapat menggambarkan dengan lebih baik penggunaan tem pengendali untuk memenuhi ketiga kebutwhan tersebut adalah: Menckan Pengaruh Gangguan Eksternal Contoh aktual dari pengendalian melalui mengurangi pengauh gangguan ekternal dapat dilihat pada contol berikut : Contoh 1.1, Pengendalian Opcrasi Tangki Pemanas Berpengaduk ‘Tujuan/sasaran pemanas adal ‘+ Menjaga temperatur keluar tangki (T) pada temperatur yang ditetapkan (Ts) + Menjaga volume cairan dalam tangki pada volume yang diinginkan (vs) * Fi; Ti temp — Ti = Ts VeWs = hehe ¥ Fiatau T berubah — perlu pengendali Tab Ronscp Dasarengendalan Peas Gambar 1.1 Sistem ProsesTangki Pemanas Berpengaduk Berbagai sistem pengendali yang dibutuhkan pada ie beberapa kasus perubahan nilai F) dan/atau T, adalah: a, Pengendali Temperatur (untuk kasus T; berubah, F; konstan}; Fs coniant Se point er ae eniaier Gambar 1.2 Gambar 1.3 Pengendali Temperatur “Feed Back” Pengendali Temperatur “Feed Foward™ b. Pengendali Ketinggian Cairan Pengendali ketinggian “feed hack” untuk tangki pemanas gambar berikut: Gambar 1.4 Skema pengendali ketinggian cairan dengan Bab Ronscp Dasar? Pengaturan laju alir masuk (F)- Gambar 1.5. Skema EE] pengendalt ketinggian cairan dengan Pengaturan aju alir keluar () ~ 5] 2 Mema stikan Kestabilan Suatu Proses Kimi Pada Gambar 1.6 variabel proses x (dapat berupa Temperatur, Tekanan, Konsentrasi, Flow, dan lain-tain) mula-mula berharga Konstan, Pada t = 1, nilai x tersebut terganggu oleh karena faktor luar, tetapi dengan perjalanan waktu nilai x Kembali pada nitai yang stabil (stable) atau self regulating, Pada sistem demikian tidak diperlukan semula, Sistem dengan kelakuan demikian disebut sebagai sistem interversi pengendalian dari luar untuk stabilisasi atau memaksa x Kembali ke awalnya Ganbar 1.6 Respons dari suatu sistern yang Stal Kondisi yang berbeda terlihat pada Gambar 1.7. Setelah gangguan, harga y tidak kembali pada nilai semuta, tetapi makin menyimpang. ry Tre Sistem dengan kelakuan demikian lisebut sebagai sistem yang tidak stabil (unstable). Pada sistem seperti ini diperlukan intervensi/pengendatian dari Iuar untuk isasi sistem terscbut. Gambar 1.7 Respons dari Sistem yang Tidak Bab T Nonscp Dasar Pom Stabil 3. Optimasi Kinerja Suatu Proses Kimiawi Kondisi operasi (temperatur, konsentrasi, tekanan, laju alir, dan lain-lain) pada suatu proses dapat diubah-ubah untuk mendapatkan kondisi optimal yang menghasilkan kinerja dan keuntungan yang maksimum, Desain Sistem dan Sistem Kontrol DESAIN SISTEM Sctelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk system tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem, Desain system dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara umum dan desain ARTI DESAIN SISTEM Desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut ini, Menurut Robert J.Verzello/John Reuter Ml; ‘Tahiap setelah analisis dari sikLus pengembangan sistem: pendefinisian dati kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk raneang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sisters dibentuk. Menurut John Burch & Gary Grudnitski Desain sistem daput didefinisikan sebagai penggambaran,dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa terpisah Ke dalam satu kesatuan yang utwh dan berfungsi. Menurut George M. Scott: Adalah Desain sistem menentukan bagaimana suate sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut mengkon figuras dari komponen- Komponen perangkat L unak dan perangkat keras dari suaty sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah di tetaplan pada akhir tahap analisis sistem), Ball honpDaartemendaantescs Dengan demikian Desain Sistem dapat diartikan sebagai berikut : 1. Tahap setelah analis dari siklus pengembangan system 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsionall 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi 4, Menggambarkan bagaimana system terbentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembustan sketsa atau pengaturan dari beberapa clemen yang yang terpisah kedalam satu kesatwan yang utuh dan berfungsi 5. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat Junak dan perangkat keras dari suatu system. TUJUAN DESAIN SISTEM ‘Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan wtama, yaity sebagai berikut ini, 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai ister, 2. Untuk memberikan gambaran gambaran yang jelas dan raneang bangun yang, Jengkap kepada pemrogram dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. DESAIN SISTEM KONTROL Era modernisasi ikut berimbas terhadap modernisasi alat baik di industri kecil maupun di industri besar. Peralatan di sebuah industri yang dulunya digerakkan manual olch manusia kini mulai terotomatisasi yakni dikendalikan secara otomatis, oleh mesin itu |. Proses otomatisasi mesin dikenal dengan istilah sistem kontrol atau ada juga yang menyebut sistem pengendalian, Pentinganya mempelajari sistem pengendalian int erat kaitannya dengan mengefisiensikan dan mengoptimalkan kerja mesin agar mampu kita atur sesuai dengan apa yang kita harapkan, Dan desain sistem kontrol itu sendiri adalah perencanaan, pembuatan sketsa, atau penggambaran bagaimana suatu sistem Kontrol tersebut dirangkai atau dibentuk schingga sistem kontrol tersebut bisa berfungsi seperti apa yang diharopkan SISTEM KONTROL Bad T Rorsep Dasar Pengendalian Prose Pengertian sistem kontrol atau kendali adalah suatu kumpulan alat atau komponen yang saling berhubungan untuk mengendalikan atau mengontrol suatu sistem, Jadi sistem disini adalah suatu yang dikendalikan, Seperti sistem mobil, sistem pengisian, sistem mesin, dan lain-lain, Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis, Keluaran merupakan hal yang dihasitkan olch kendalian atau kontrol, artinys yang dikendalikan; sedangkan masukan adalah yang mempengaruhi kendalian, yang mengatur keluaran, Kedua dimensi masukan dan kelvaran tidak harus sama, Pada sistem kendali dikenal sistem lup terbuka (open loap system) dan sistem Lup tertutup (closed foop system). Sistem kendali lup terbuka atau umpan maju (feedforward control) umumnya mempergunakan pengatur (controller) serta aktuator kendali (contro! actuator) yang berguna untuk memperoleh respon sistem yang baik Sistem kendali ini keluarannya tidak diperhitungkan ulang oleh controller, Suatu keadaan apakah plant benar-benar telah meneapai target seperti yang dikehendaki masukan atau referensi, tidak dapat mempengarwhi kinerja kontroler. _ — == Pada sistem kendali yang lain, yakni sistem kendali lup tertutup (closed loop system) memanfiatkan variabel yang sebanding dengan selisih respon yang terjadi terhadap respon yang diinginkan. Sistem seperti ini juga sering dikenal dengan sistem kendali umpan balik. Aplikasi sistem umpan balik banyak dipergunakan untuk sistem kemudi kapal laut dan pesawat terbang. Perangkat schari-hari yang juga menerapkan sistem alah penyetelan temperatur pada almari es, oven, tungku, dan pemanas air, =|] [| I Dengan sistem kendali gambar 2, kita bisa ilustrasikan apabila keluaran aktual telah sama dengan referensi atau masukan maka input kontroler akan bernilai nol, Nilai ini artinya kontroter tidak lagi memberikan sinyal aktuasi kepada plant, karena target Ball honcp Dasartemendaan esc. akhir perintah gerak telah diperoleh, Sistem kendali loop terbuka dan tertutup tersebut merupakan bentuk sederhana yang nantinya akan mendasari semua sistem pengaturan ‘yang lebih kompleks dan rumit, Hubungan antara masukan (input) dengan kelwaran (output) menggambarkan korelasi antara sebab dan akibat proses yang berkaitan. Masukan juga sering diartikan tanggapan keluaran yang diharapkan, ‘Untuk mendalami lebih lanjut mengenai sistem kendali tentunya diperlukan pemahaman yang cukup tentang hal-hal yang berhubungan dengan sistem kontrol, Oleh karena itu selanjutnya akan dikaji beberapa istilah-istilah yang, dipergunakannya, Istilah-istilah dalam sistem pengendalian adalah : 1. Masukan Masukan atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari sistem pengaturan. Masukan juga sering disebut respon keluaran yang diharapkan Keluaran Keluaran atau output adalah tanggapan sebenamnya yang didapatkan dari suatu kendatt 3. Plant Seperangkat peralatan atau objek ik dimana variabel prosesnya akan dikendalikan, msalnya pabrik, reaktor nuklir, mobil, sepeda motor, pesawat terbang, pesawat tempur, kapal laut, kapal selam, mesin cuci, mesin pendingin (sistem AC, kulkas, freezer), penukar kalor (heat exchanger), bejana tekan (pressure vessel), robot dan scbagainya. 4. Proses Berlangsungnya operasi pengendalian suatu variabel proses, misalnya proses kimiawi, fisika, biologi, ekonomi, dan sebagainya, Bad 7 Rorsep Dasar Penxendalian Prose 3 5. Sistem Kombinasi atau kumpulan dari berbagai komponen yang bekerja seeara bersama- sama untuk mencapal tujuan tertentu, 6, Diagram blok Bentuk kotwk persegi panjang yang digunakan untuk mempresentasikan model matematika dari sistem fisik, Contohnya adalah kotak pada gambar | atau 2, 7. Fungsi Alih (Transfer Function) Perbandingan antara keluaran (output) terhadap masukan (input) suatu s pengendatian, Suaty misal fangsi alih sistem pengendalian loop terbuka gambar | dapat dicari dengan membandingkan antara output terhadap input. Demikian pula fungsi ali pada gambar 3. tem 8, Sistem Pengendalian Umpan Maju (open loop system) -m kendali ini disebut juga sistem pengendalian fup terbuka . Pada sistem ini keluaran tidak ikut andil dalam aksi pengendalian sebagaimana dicontohkan gambar 1. Di sini kinerja kontroler dak bisa dipengaruhi olch input referensi. 9, Sistem Pengendalian Umpan Balik Istilah ini sering di cbut juga sistem pengendalian loop tertutup . Pengendalian jenis idalah suatu sistem pengaturan dimana sistem keluaran pengendalian ikut andil === 10, Sistem Peng, t Sistem pengend: dalam aksi kendali Bess eaback pengendalian yang dilakukon | Gambar 3, Sistem pengendalian lup tertutup lm Bad T Rorsep Dasar Pengendalan Prose menjalankan perintah, schingga hasil pengendalian akan dipengaruhi pelakunya. Pada sistem kendali manual ini juga termasuk dalam kategori sistem kendali jerat tertutup, ‘Tangan berfungsi untuk mengatur permukaan Muida dalam tangki. Permukaan fluida dalam tangki bertindak sebagai masukan, sedangkan penglihatan bertindak sebagai sensor. Operator berperan membandingkan tinggi sesungguhnya saat itu dengan tinggi permuksan fluida yang dikehendaki, dan kemudian bertindak untuk membuka atau menutup katup sebagai aktuator guna mempertahankan keadaan permukann yang diinginkan, AL. Sistem, Gambar 4, Sistem pengendalian level cairam secara manual Pengendalian Otomatis Sistem pengendatian dimana faktor manusia tidak dominan dalam aksi pengendalian yang dilakukan pada sistem tersebul, Peran manusia digantikan oleh sistem kontroler yang telah diptogtam secara otommatis sesuai fungsinya, schingga bisa memerankan seperti yang dilakukan manusia. Di dunia industrl modern banyak sekali sistem ken dali yang memanfaatkan kontrol otomatis, apalagi untuk industri yang bergerak pada bidang yang proses nya membahayakan Keselamatan jiwa manusia, 2 Variabel terkendali Gambar 5. Sistem pengendalian level cairan secara otomatis (Controlled variable) Besaran atau variabel yang dikendalikan, biasanya besaran ini dalam diagram kotak disebut process variable (PV), Level fluida pada bejana pada gambar 4 merupakan vatiabel terkendali dari proses pengendalian, Temperatur pada gambar 5 merupakan Ball honcp Dasartemendaan rcs contoh variabel terkendali dari suatu proses pengaturan, 13, Manipulated variable Masukan dari suatu proses yang dapat diubah -ubah atau dimanipulasi agar process variable besamya sesuai dengan set point (sinyal yang diumpankan pada suatu sistem kendali yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan keluaran sistem kontrol). Masukan proses pada gambar 4 adalah laju aliran fluida yang keluar dari bejana , sedangkan masukan proses dari gambar 5 adalah laju aliran fluida yang masuk menuju bejana, Laju aliran distur dengan mengendalikan bukaan katup, 14, Sistem Pengendalian Digital Dalam sistem pengendalian otomatis terdapat komponen -komponen utama seperti clemen proses, elemen pengukuran (sensing element dan transmitter), elemen controller (control unit), dan final control etement (control value ). 1 vanable Gangguan (disturbance) Suatu sinyal yang mempunyai k ecenderungan untuk memberikan efek yang melawan terhadap keluaran sistem pengendalian(variabel terkendali). Besaran ini juga lazim disebut load. 16. Sensing element Bagian paling ujung suatu sistem pengukuran ( measuring system) atau sering disebut sensor. Sensor bertugas mendeteksi gerakan atau fenomena lingkungan yang Bab Rorscp Dasar Pongendalan Prose TD diperlukan sistem kontroler, Sistem dapat dibuat dari sistem yang paling sederhana seperti sensor on/off menggunakan limit switch, sistem analog, sistem bus paralel, sistem bus serial serta si stem mata kamera, Contoh sensor lainnya yaitu thermocouple untuk pengukur temperatur, accelerometer untuk pengukur getaran, dan pressure gauge untuk pengukur tekanan, 17, Transmitter Alat yang berfingsi untuk membaca sinyal sensing element dan mengubahnya supaya dimengerti oleh controller, 18. Aktuator Piranti elektromekanik yang berfungsi untuk menghasilkan daya gerakan, Perangkat bisa dibuat dari system motor listrik, sistem pneumatik dan hidrolik. Untuk meningkatkan tenaga mekanik akwator atau torsi gerakan maka bisa dipasang sis gear box atau sprochet chain. 19, Transduser Piranti yang berfungsi untuk mengubah satu bemtuk energi menjadi energi bentwk Jainnya atau unit pengalih sinyal, Suatu contoh mengubah sinyal gerakan mekanis, menjadi energi listik yang terjadi pada peri st pengukuran getaran. Terkadang antara transmiter dan tranduser dirancukan, keduanya memang mempunyai fangsi serupa, Transduscr lebih bersifat umum, namun transmiter pemakaiannya pada sistem pengukuran. 20.Measurement Variable Sinyal yang keluar dari transmiter, ini merupakan cerminan sinyal pengukuran, 21. Setting point Besar variabel proses yang dikehendaki. Suaiu kontroler akan selala berusaha menyamakan variabel terkendali terhadap set point. 22, Error Bibl Nonscp Dasarengendahan Proce Selisih antara set point dikurangi variabel terkendali, Nilainya bisa positif atau negatif, bergantung nilai set point dan variabel terkendali, Makin kecil error terhitung, maka makin keci pula sinyal kendali kontroler terhadap plant hingga akhirnya mencapai kondisi tenang ( steady state) 23, Alat Pengendali (Controller) Alat pengendali sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam mengendalikan suaty proses, Controller merupakan elemen yang mengerjakan tiga dari empat tahap pengaturan, yaitw a. membandingkan set point dengan measurement variable b. menghitung berapa banyak koreksi yang harus dilakukan, dan c. mengeluarkan sinyal koreksi sesuai dengan hasit perhitungannya, 24, Contral Unit Bagian unit kontroler yang menghitung besamya koreksi yang diperlukan, 25. Final Controlk Bagian yang berfungsi untuk mengubah measurement variable dengan memanipulasi +r Element besamya manipulated variable atas dasar perintah kontraler. 26, Sistem Pengendalian Kontinyu Sistem pengendalian yang ber jalan kontinyu, pada setiap saat respon si sclalu ada, Pada gambar 7, Sinyal e(t) yang masuk ke kontroler dan sinyal m(t) yang keluar dari kontroler adalah sinyal kontinyw, Gambar 7. Sistem pengendalian kontinyu Bab Ronse Davar Pengendalan Prose Tg ELEMEN-ELEMEN SISTEM KONTROL PROSES Elemen-elemen datam suatu sistem kontrol proses dapat dibedakan menjadi : proses, sensor (sensing element), transducers, transmitter, transmission lines, koniroler, final contra! clement (coniral valve). Seluruh elemen ini bersama-sama membentuk suatu sistem kontrol, seperti diperlihatkan pada eontoh sistem kontrol proses pada Gambar contoh sederhana dari sebuah sistem Kontrol proses. Sistem ini terdiri dari sebuah tnki, sebuah level measuring di sebuah kontroler, dan sebuah cowro! valve. Aliran diguéd dialirkan melalui permukaan atas nki, kemudian dikeluarkan dari bawah tanki yang diatur oleh cosrirol valve. Gambar contoh sederhana dari sebuah sistem kontrol proses: Tangki beserta diguid di dalamnya merupakan sebuah proses. Level measuring deviee schagai sebuah sensor ketinggian sckaligus transducer, akan mengukur Ketinggian cairan tersebut sertamengubahnya menjadi besaran elektrik atau pneumatik, Jika level cairan dalam tanki melebihi tinggi yang diinginkan (set point) maka controller akan memutuskan untuk —memperbesar n outlet. Berdasarkan perintah controller, final contro! element (contro? valve) akan membuka (opening) untuk memperbesar aliran, Secara blok diagram sistem control proses tersebut di atas dapat dilihiat pada gambar dibawah ini Gambar Blok Diagram Sistem Kontrol Proses a. Proses Proses adalah peralatan (equipment) bersama-sama dengan reaksi yang terjadi di dalamnya. is ataupun b, Sensor (Sensing Element) Insirumen-instrumen pengukur (sensor) adalah instrumen-instrumen yang, digunakan untuk pengukuran (measurement). Variabel-variabel yang diukur adalah Process Variables (PV), Instrumen ini juga digunakan untuk) memperolch ormasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam suatu proses. Dalam suatu sistem kontrol dapat dijumpai berbagai macam sensor yang berbeda dalam fungsinya. Sensor-sensor yang digunakan akan berbada tergantung dari process variable yang akan diukur, Jenis-jenis sensor tersebut adalah sebagai berikut: Pressure Sensor, Temperature Sensor, Flow Sensor, Liquid Level Sensor dan Composition Sensor. ¢. Transducers / Transmitter Beberapasinyal pengukuran tidak dapat digunakan untuk aktuasi pengontrolan sebelum dikenversi ke dalam besaran-besaran fisis tertentu (sinyal elektrik atau sinyal pneumatik), Setelah dikonversi ke dalam sinyal clektrik atau Bad 7 Rorsep Dasar Pengendalian Prose pneumatik, sinyal hasil pengukuran tersebut dapat ditransmisikan dengan mudah dan juga dapat dimengerti oleh kontroller. Konversi ini dilakukan oleh sunt elemen yang disebut sransdhucers / transmitier. Sebagai contoh, strain gauges dapat mengubah sinyal pressuremenjadi sinyal elektrik. d, Transmission Lines Saluran transmisi (transmission fines) membawa sinyal hasil pengukuran oleh sensor dan telah diubah oleh ¢ransducer/transmitter ke kontroler atau dari kontroler ke final control element. Saluran transmisi dapat berupa sinyal pneumatik (udara yang terkompresi). Namun, seiring dengan berkembangnya kontroler elektronik analog dan khususnya komtroler digital, saat ini kebanyakan menggunakan sinyal elektrik sebagai saluran transmisinya, Sesuai dengan standard [S4 (instrument Soviety of America), besamya sinyal transmisi tersebut adalah Sinyal Pneumatik : 3~ 15 psig (0.2 Sinyal Elektrik : 420 mA psig = pounds per square inches fageuige) juan dari standardisasi terscbut adalah untuk kemudahan pengguna dalam memilih strumen, juga kemudahan dalam perancangan, kalibrasi, dan pemeliharaan, T kgiem2) e. Controller Comroller memperoleh informasi dari measuring device yaitw sinyalProcess Variable (PV), membandingkan dengan SetPoint (SP), menghitung banyaknya koreksi yang diperlukan sesuai dengan algoritmanya (P, PI, dan PID), dan Kemudian memutuskan alau mengeluarkan sinyal korcksi (Manipulaied Variable / MV) untuk ditransmisikan ke Control Valve. Comrolier dapat berupa controfler mekanik. (pnerimatic), controiterelektronik atau coniroiter digital yang terkomputerisasi dengan kemampuan dapat melaksanakan tugas-tugas kontrol yang cukup rumit, £, Final Control Element (Control Valve) Salah satu elemen pengendali akhir yang sering dijumpai adalahcert/el valve. Elemen ini mengimplementasikan keputusan yang diambil olch kontroler, Misalnya, apabila kontroler “memutuskan” untuk menaikkan laju aliaran (flow rate) suatu fluida, — maka control valve akan membuka atau menutup untuk mengimplementasikannya. Ball honcp Dasartemendaian Pesce

Anda mungkin juga menyukai