Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Kegiatan : Pembangunan Jalan Dan Jembatan Perdesaan


Pembangunan Jalan Poros Desa Sumuragung RT.02-RT.03 RW.01 Kec. Baureno
Pekerjaan :
Tahun Anggaran : APBD Tahun 2016
Lokasi : Kecamatan Baureno

Ukuran Pokok : Panjang : 329.00 m


Lebar : 3.00 m

BAB JENIS PEKERJAAN JUMLAH HARGA ( Rp. )

1 DIVISI 1. UMUM 4,402,000.00


3 DIVISI 3. GALIAN 1,616,808.00
4 DIVISI 4 . PEKERJAAN BAHU JALAN 3,794,291.20
5 DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR 6,580,512.60
8 DIVISI 8. PEKERJAAN BETON PRACETAK DAN PAVING BLOK 180,133,178.00

A JUMLAH HARGA 196,526,789.80


B PAJAK PERTAMBAHAN NILAI = ( PPN 10 % X A ) 19,652,678.98
C TOTAL HARGA = ( A + B ) 216,179,468.78
D DIBULATKAN 216,179,000.00

Terbilang: Dua Ratus Enam Belas Juta Seratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu Rupiah

Bojonegoro, 1 Pebruari 2016


Dibuat Oleh :
CV. PUTRA BAKTI UTAMA

YULI ISWANTO
Direktur
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Kegiatan : Pembangunan Jalan Dan Jembatan Perdesaan


Pembangunan Jalan Poros Desa Sumuragung RT.02-RT.03 RW.01 Kec. Baureno
Pekerjaan :
Tahun Anggaran : APBD Tahun 2016
Lokasi : Kecamatan Baureno
Ukuran Pokok : Panjang : 329.0 m
Lebar : 3.0 m

Mata PERKIRAAN HARGA SATUAN TOTAL HARGA


URAIAN PEKERJAAN SATUAN
Pembayaran KWANTITAS ( Rp ) ( Rp )
(a) (b) (c) (d) (e) (f=dxe)

DIV. 1. UMUM

1.2.4 Mob-demob alat berat ls 1.00 4,402,000.00 4,402,000.00

Jumlah Harga divisi 1. (masuk pada Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga) 4,402,000.00

DIV. 3. GALIAN

3.2.(3) Galian Tanah untuk kanstin m3 14.76 55,200.00 814,752.00

Jumlah Harga divisi 3. (masuk pada Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga) 814,752.00

DIV. 4. BAHU JALAN

4.2.(2) Urugan puddel untuk Bahu jalan m3 63.54 144,160.00 9,159,926.40

Jumlah Harga divisi 4. (masuk pada Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga) 9,159,926.40

DIV. 5. PERKERASAN BERBUTIR

5.1 (1) Urugan Leveling Lapisan Pondasi agregat kelas A m3 4.39 219,790.00 964,878.10
5.1 (1) Urugan Lapisan Pondasi Agregat Kelas A m3 106.93 219,790.00 23,502,144.70

Jumlah Harga divisi 5. (masuk pada Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga) 24,467,022.80

DIV. 8. PEKERJAAN BETON PRACETAK DAN PAVING BLOK

8.7 Pasang kanstin uk.18x30x60 K225 m' 614.90 #REF! #REF!


8.12(1) Pasangan paving stone abu-abu t-8cm K300 m2 992.06 103,960.00 103,134,557.60
8.12(2) Pasangan Topi uskup abu-abu t-8cm K300 m' 616.80 23,230.00 14,328,264.00

Jumlah Harga divisi 8. (masuk pada Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga) #REF!

Total 28,869,022.80

0.1188
#REF! #DIV/0!
#REF!
0.1000
0.0188 #REF!
0.1188 #REF!

48
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Kegiatan : Pembangunan Jalan Dan Jembatan Perdesaan


Pembangunan Jalan Poros Desa Sumuragung RT.02-RT.03 RW.01 Kec. Baureno
Pekerjaan :
Tahun Anggaran : APBD Tahun 2016
Lokasi : Kecamatan Baureno

Ukuran Pokok : Panjang : 329.00 m


Lebar : 3.00 m

No.Mata Perkiraan Harga Satuan Total Harga


Uraian Satuan
Pembayaran Kuantitas ( Rp ) ( Rp )
(a) (b) (c) (d) (e) (f=dxe)
DIVISI 1. UMUM
1.2.4 Mobilisasi Dan Demobilisasi ls 1.00 4,402,000.00 4,402,000.00
Jumlah Harga divisi 1 4,402,000.00
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.2.(3) Galian struktur dengan kedalaman 0 - 2 M m3 29.29 55,200.00 1,616,808.00

Jumlah Harga divisi 2 1,616,808.00


DIVISI 4. PEKERJAAN BAHU JALAN

4.2.(2) Lapis Pondasi Kelas B (Pudel) untuk Bahu Jalan m3 26.32 144,160.00 3,794,291.20
Jumlah Harga divisi 3 3,794,291.20
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
5.1.(2) Kontruksi Lapis pondasi kelas B (Pudel) (Normalisasi) m3 29.94 219,790.00 6,580,512.60

Jumlah Harga divisi 4 6,580,512.60

DIVISI 8. PEKERJAAN BETON PRACETAK DAN PAVING BLOK


8.7 Kerb Pracetak ( 0.18x0.3x0.6 M / bh ) m' 664.00 103,960.00 69,029,440.00
8.12(1) Paving block Abu-abu Uk. 8x10,5x21 t-8cm K-300 m2 903.07 105,980.00 95,707,358.60
8.12(2) Topi Uskup K-300 m' 662.78 23,230.00 15,396,379.40

Jumlah Harga divisi 5 180,133,178.00


REKAPITULASI ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOJONEGORO
WILAYAH V
TAHUN ANGGARAN 2016

NO. URAIAN PEKERJAAN SATUAN HARGA SATUAN KET

1 2 4 5 6

1.2.4 Mobilisasi Dan Demobilisasi Ls Rp 4,402,000.00 Sesuaikan jalan


3.2.(3) Galian struktur dengan kedalaman 0 - 2 M M3 Rp 55,200.00
4.2.(2) Lapis Pondasi Kelas B (Pudel) untuk Bahu Jalan M3 Rp 144,160.00
5.1.(2) Lapis pondasi kelas B (pudel) m3 Rp 219,790.00
8.7 Kerb Pracetak ( 0.18x0.3x0.6 M / bh ) M' Rp 103,960.00 Abu Batu
8.12.(1) Paving block Abu-abu Uk. 8x10,5x21, t-8cm K-300 M2 Rp 105,980.00 Abu Batu
8.12.(2) Topi Uskup K-300 t-8cm M' Rp 23,230.00 Abu Batu
ANALISA HARGA SATUAN

Item Pembayaran : 1.2.4


Jenis Pekerjaan : Mobilisasi Dan Demobilisasi
Satuan Pembayaran : Lump Sum

PERKIRAAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA


No. KOMPONEN SATUAN
KUANTITAS (Rp.) (Rp.)

I. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI PERALATAN


1. Mobilisasi Peralatan Ls 1.00 3,000,000.00 3,000,000.00
JUMLAH 3,000,000.00

II. LAIN - LAIN


1. Pengukuran dan pasang boplank Ls 1.00 500,000.00 500,000.00
2. Papan nama Proyek Set 1.00 450,000.00 450,000.00
3. Dokumentasi Ls 1.00 500,000.00 500,000.00
JUMLAH 1,450,000.00

JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( I S/D V ) : 4,450,000.00

Item Pembayaran : 1.2.4


Jenis Pekerjaan : Mobilisasi Dan Demobilisasi
Satuan Pembayaran : Lump Sum

PERKIRAAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA


No. KOMPONEN SATUAN
KUANTITAS (Rp.) (Rp.)

I. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI PERALATAN


1 Three Wheel Roller Bh 1.00 4,500,000.00 4,500,000.00

JUMLAH HARGA MOBILISASI DAN DEMOBILISASI PERALATAN : 4,500,000.00


ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Item Pembayaran : 1.2.4


Jenis Pekerjaan : Mobilisasi Dan Demobilisasi
Satuan Pembayaran : Lump Sum

PERKIRAAN HARGA JUMLAH HARGA


No. KOMPONEN SATUAN
KUANTITAS SATUAN (Rp.) (Rp.)

I. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI PERALATAN :


Mobilisasi Peralatan Ls 1 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000
JUMLAH Rp 3,000,000

II. LAIN - LAIN


1 Pengukuran dan pasang bowplank Ls 1 Rp 500,000 Rp 500,000
2 Papan Nama Proyek Set 1 Rp 450,000 Rp 450,000
3 Dokumentasi Ls 1 Rp 452,000 Rp 452,000
JUMLAH Rp 1,402,000
JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( I S/D V ) : Rp 4,402,000

Item Pembayaran : 1.2.4


Jenis Pekerjaan : Mobilisasi Dan Demobilisasi
Satuan Pembayaran : Lump Sum

PERKIRAAN HARGA JUMLAH HARGA


No. KOMPONEN SATUAN
KUANTITAS SATUAN (Rp.) (Rp.)

I. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI PERALATAN :


1. Three Wheel Roller 6 - 8 ton Bh 1 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000

JUMLAH HARGA MOBILISASI DAN DEMOBILISASI PERLATAN Rp 3,000,000


ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Item Pembayaran : 3.2.(3)


Jenis Pekerjaan : Galian struktur dengan kedalaman 0 - 2 M
Satuan Pembayaran : M³

PERKIRAAN HARGA JUMLAH HARGA


No. KOMPONEN SATUAN
KUANTITAS SATUAN (Rp.) (Rp.)

A. TENAGA
1. Pekerja Jam 5.2500 Rp 8,571 Rp 44,998
2. Mandor Jam 0.5833 Rp 12,143 Rp 7,083

JUMLAH Rp 52,081

B. PERALATAN Ls 1.0000 Rp 3,125 Rp 3,125

JUMLAH Rp 3,125
C. BAHAN

JUMLAH Rp -
D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A+B+C ) Rp 55,206
E. DIBULATKAN Rp 55,200
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Item Pembayaran : 4.2.(2)


Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Kelas B (Pudel) untuk Bahu Jalan
Satuan Pembayaran : M³

PERKIRAAN HARGA JUMLAH HARGA


No. KOMPONEN SATUAN
KUANTITAS SATUAN (Rp.) (Rp.)

A. TENAGA
1. Pekerja Jam 0.1071 Rp 8,571 Rp 918
2. Mandor Jam 0.0178 Rp 12,143 Rp 216

JUMLAH Rp 1,134

B. PERALATAN
1. Dump Truck 8-10 m3 Jam 0.1559 Rp 332,000 Rp 51,759
2. Alat Bantu Ls 1.0000 Rp 68 Rp 68

JUMLAH Rp 51,827
C. BAHAN
1. Pudel (dari rengel) M3 1.2000 Rp 76,000 Rp 91,200

JUMLAH Rp 91,200
D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A+B+C ) Rp 144,161
E. DIBULATKAN Rp 144,160
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Item Pembayaran : 5.1.(2)


Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi kelas B (Pudel)
Satuan Pembayaran : 1 M3

Biaya Satuan Jumlah Harga Total


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. )

A. Upah
1. Mandor Jam 0.0314 Rp 12,143 Rp 381
2. Pekerja Jam 0.1883 Rp 8,571 Rp 1,614

Rp 1,995
B. Alat
1. Dump Truck 8 - 10 m3 Jam 0.1655 Rp 332,000 Rp 54,946
2. Three Wheel Roller 6 - 8 ton Jam 0.0039 Rp 188,000 Rp 733
3. Alat Bantu Ls 1.0000 Rp 120 Rp 120

Rp 55,799
C. Bahan
1. Pudel (dari rengel) M3 1.2000 Rp 135,000 Rp 162,000

Rp 162,000

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A+B+C ) Rp 219,794


E. DIBULATKAN Rp 219,790
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Item Pembayaran : 8.7


Jenis Pekerjaan : Kerb Pracetak ( 0.18x0.3x0.6 M / bh )
Satuan Pembayaran : M'

Biaya Satuan Jumlah Harga Total


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. )

A. Upah
1. Mandor Jam 0.1167 Rp 12,143 Rp 1,417
2. Tukang Jam 0.3500 Rp 10,000 Rp 3,500
3. Pekerja Jam 0.5833 Rp 8,571 Rp 4,999

Rp 9,917
B. Alat
1. Alat bantu Ls 1.0000 Rp 595 Rp 595

Rp 595
C. Bahan
1. Kerb Pracetak (0.18x0.3x0.6 M / bh ) Bh 1.6667 Rp 54,000 Rp 90,002
2. Abu Batu M3 0.0150 Rp 230,000 Rp 3,450

Rp 93,452

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A+B+C ) Rp 103,963


E. DIBULATKAN Rp 103,960
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Item Pembayaran : 8.12.(1)


Jenis Pekerjaan : Paving block Abu-abu 8x10,5x21, t=8cm K-300
Satuan Pembayaran : m2

Biaya Satuan Jumlah Harga Total


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. )

A. Upah
1. Mandor Jam 0.0875 Rp 12,143 Rp 1,063
2. Tukang Jam 0.3500 Rp 10,000 Rp 3,500
3. Pekerja Jam 0.8750 Rp 8,571 Rp 7,500

Rp 12,062
B. Alat
1. Three Wheel Roller 6 - 8 ton Jam 0.0039 Rp 188,000 Rp 733
2. Alat bantu Ls 1.0000 Rp 724 Rp 724

Rp 1,457
C. Bahan
1. Abu Batu M3 0.0629 Rp 230,000 Rp 14,467
2. Paving block Abu-abu t=8cm M2 1.0000 Rp 78,000 Rp 78,000

Rp 92,467

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A+B+C ) Rp 105,986


E. DIBULATKAN Rp 105,980
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Item Pembayaran : 8.12.(2)


Jenis Pekerjaan : Topi Uskup K-300 t-8cm
Satuan Pembayaran : M'

Biaya Satuan Jumlah Harga Total


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. )

A. Upah
1. Mandor Jam 0.0122 Rp 12,143 Rp 148
2. Tukang Jam 0.0486 Rp 10,000 Rp 486
3. Pekerja Jam 0.1215 Rp 8,571 Rp 1,041

Rp 1,676
B. Alat
1. Three Wheel Roller 6 - 8 ton Jam 0.0039 Rp 188,000 Rp 733
2. Alat bantu Ls 1.0000 Rp 101 Rp 101

Rp 834
C. Bahan
1. Abu Batu M3 0.0104 Rp 230,000 Rp 2,392
2. Topi Uskup K-300 t=8cm bh 3.3333 Rp 5,500 Rp 18,333

Rp 20,725

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A+B+C ) Rp 23,234


E. DIBULATKAN Rp 23,230
METODE PELAKSANAAN

Nama Paket : Peningkatan Jalan Wonocolo - Kawengan


: Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro
Nama Peserta Lelang : CV. MULTI KARYA

BAB URAIAN ISI


Lingkup pekerjaan yang dimaksud dalam metode pelaksanaan ini adalah Pekerjaan Peningkatan Jalan Wonocolo - Kawengan Kecamatan
I Pendahuluan
Kedewan Kabupaten Bojonegoro

II Metode Penyelesaian Pekerjaan Mobilisasi :

Kontraktor menyediakan base champ dan work keet (sewa) beserta perlengkapan yang dibutuhkan minimal seperti : meja dan kursi kerja,
pengadaan kursi lipat, papan tulis, papan tempel, almari arsip, serta Pengadaan P3K. Peralatan yang akan digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi akan dikirim sebelum pekerjaan dilaksanakan dan tidak terlambat agar tidak menghambat proses pekerjaan. Kontraktor
harus menyediakan kendaraan operasional minimal 1 buah kendaraan roda empat dan 1 buah kendaraan roda dua (sewa). Dan harus
disediakan pula rambu - rambu lalu lintas untuk menjaga keamanan dan keselamatan pekerja dan pengguna jalan dan harus juga disediakan
alat komunikasi dua arah demi kelancaran pekerjaan.

Pasangan Batu dengan Mortar

Pekerjaan ini harus mencakup pasangan sisi dan dasar dari selokan serta saluran air dan pembuatan "apron" (lantai golak), lubang masuk dan
strukstur saluran kecil lainnya dengan menggunakan pasangan batu dengan adukan semen yang dibangun diatas dasar yang telah dipersiapkan,
sesuai dengan persyaratan dari Seksi ini dan memenuhi kriteria arah, kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan pada Gambar atau sesuai
dengan yang diperintahkan oleh Direksi Teknik. Sebelum memulai pemasangan batu harus dibersihkan dari cacat yang dapat mengurangi
lekatan dengan adukan, batu harus betul - betul basah dan sudah cukup waktu yang diberikan untuk penyerapan air sampai jenuh. Landasan
dari adukan segar paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu
pada lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapisan dasar dan pada sudut-sudut. Batu harus dihampar dengan muka yang
terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka tembok dari batu yang terpasang. Batu harus diangkat
dengan hati-hati sehingga tidak menganggu atau menggeser batu yang telah dipasang. Tebal dari adukan untuk landasan harus pada rentang 2-
5 cm dan harus minimum diperlukan untuk menjamin terisinya seluruh rongga antara batu yang dipasang. Banyaknya adukan untuk landasan
yang ditempatkan pada suatu waktu harus dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan segar yang belum mengeras. Bila batu menjadi
longgar atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan awal, maka harus dibongkar, dan adukan dibersihkan dan batu dipasang lagi dengan
adukan segar.

Galian

Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya
yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini. Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian tidak boleh berbeda
lebih dari 2 cm dari yang ditentukan dalam Gambar. Permukaan galian tanah maupun batu yang telah selesai dan terbuka terhadap aliran air
permukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup kemiringan untuk menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan itu tanpa terjadi
genangan. Semua bahan galian tanah dan galian batu yang dapat dipakai dalam batas-batas dan lingkup proyek bila mungkin dapat digunakan
secara efektif untuk formasi timbunan dan/atau harus dibuang dan diratakan seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Seluruh tempat
bekas galian atau sumber bahan yang digunakan oleh kontraktor harus di ratakan dengan rapi.

Urugan

Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui. Sebelum
pemasangan urugan pada suatu tempat, seluruh bahan yang tidak memenuhi telah dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Bila tinggi dari urugan satu meter atau kurang, dasar pondasi dari urugan harus dipadatkan benar-benar sehingga 15 cm bagian atas memenuhi
persyaratan kepadatan yang ditentukan untuk urugan yang dipasang diatasnya. penghamparan urugan, masing - masing lapis harus dipadatkan
benar - benar dengan peralatan pemadatan yang disetujui Direksi Teknik.

Perkerasan Berbutir
Telford

Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pengangkutan, penyusunan, penghamparan dan pemadatan material untuk konstruksi pondasi (base) sistem
telford diatas permukaan yang telah disiapkan dan telah diterima sesuai dengan perintah Direksi. Metode pelaksanaan Lapis Pondasi Batu
Belah (Telford) dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia. Diatas tanah dasar, pasir urug dihampar setebal 10-20 cm dan
diratakan kemudian disusun batu kali atau batu gunung ukuran 15-20 cm secara berdiri dengan bidang memanjang arah vertikal, rapi dan
berurutan. untuk susunan batu kali terlebih dahulu dipasang batu samping (tepi luar) yang difungsikan sebagai batu pengikat. Lalu ditaburkan
batu pecah 5/7 sebagai bagu pengunci, kemudian dipadatkan sehingga rata, kuat dan padat. Terakhir pada lapisan tersebut ditabur pasir kasar
dan dipadatkan dengan mesin gilas jenis Tandem Roller 6-8 ton dengan kecepatan kurang lebih 3 km/jam sampai permukaan mencapai bidang
rata dan susunan konstruksi menjadi kuat dan kokoh

Lapis Cement Treated Base (CTB)

Pekerjaan ini meliputi penyediaan material, pencampuran di plant, pengangkutan, penghamparan, pemadatan, pembentukan permukaan
(shaping), perawaran (curing), dan kegiatan insidentil yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan lapis Cement Treated Base (CTB),
pelaksanaan lapis pondasi bawah (sub base course, aggregate base) dan lapisan atasnya (Asphalt Base Course, Binder Course, Wearing
Course) harus sesuai dengan spesifikasi, garis, kelandaian, ketebalan dan penampang melintang sebagaimana tertera pada Gambar Rencana
atau yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Pencampuran dari Cement Treated Base (CTB) harus dengan peralatan continous mixing plant
sistem ukuran berat untuk menjamin kebenaran porsi setiap bahan. Instalasi pencampuran harus dilengkapi dengan silo semen, tangki air
(water tank), feeding and matering devices yang akan menyalurkan agregat, semen dan air ke dalam mixer sesuai kuantitas yang
dipersyaratkan dan campuran yang homogen. Cement Treated Base (CTB) harus dihampar dan ditempatkan diatas perbaikan tanah dasar (sub
grade), dengan metode mekanis, menggunakan alat high density screed paver dengan dual tamping rammer sesuai instruksi Direksi Pekerjaan,
untuk mendapatkan kepadatan, toleransi kerataan dan kehalusan permukaan. Pemadatan Cement Treated Base (CTB) harus telah dimulai
dilaksanakan paling lambat 60 menit semenjak pencampuran material dengan air. campuran yang telah dihampar tidak boleh dibiarkan tanpa
dipadatkan lebih dari 30 menit. Pemadatan harus telah selesai dalam waktu 120 menit semenjak semen dicampur dengan air.

Perkerasan Aspal
Lapis Perekat
Sebelum penyemprotan aspal dimulai, debu dan bahan kotoran lainnya harus disingkirkan terlebih dahulu dari permukaan dengan memakai
sikat mekanis atau semprotan angin, bila pemakaian alat ini tidak menghasilkan permukaan bersih yang rata maka bagian yang belum bersih
harus dibersihkan lagi dengan sapu ijuk. Tonjolan yang disebabkan oleh benda-benda asing lainnya harus disingkirka dari permukaan
memakai penggaruk baja atau dengan cara lainnya yang telah disetujui Direksi. Bahan aspal yang disemprotkan harus merata di seluruh
permukaan. pemakaian aspal secara merata sesuai jumlah takaran yang telah diperintahkan harus dilaksanakan memakai aspal distributor
dengan batang semprot.

ATBL (Laston Atas Levelling)

Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis perata atau lapis pondasi atas padat yang awet, yang terdiri dari agregat dan material aspal dicampur
di pusat pencampur, serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut, di atas lapis pondasi atau permukaan jalan yang telah disiapkan,
sesuai dengan persyaratan dan memenuhi bentuk sesuai gambar. Sesaat sebelum penghamparan campuran ATBL (Laston Atas Levelling),
permukaan yang ada harus dibersihkan dari material yang lepas dan yang tidak dikehendaki dengan sapu mesin, dan dibantu dengan cara
manual jika diperlukan. Lapis aspal perekat (tack coat) atau lapis aspal resap pengikat (prime coat) harus digunakan sesuai dengan petunjuk
direksi. Sebelum memulai operasi pelapisan, sepatu (screed) dari mesin penghampar harus dipanaskan. Campuran ATBL (Laston Atas
Levelling) harus dihampar dan diratakan sesuai dengan kelandaian, elevasi, serta bentuk melintang yang disyaratkan. Mesin penghampar harus
dioperasikan pada suatu kecepatan yang tidak akan menyebabkan retak permukaan, belahan, atau bentuk ketidakteraturan lainnya pada
permukaan. Segera setelah campuran ATBL (Laston Atas Levelling) dihampar dan diratakan, permukaan harus diperiksa dan setiap
ketidakrataan diperbaiki. temperatur campuran yang terhampar dalam keadaan lepas harus dimonitor dan penggilasan harus dimulai didalam
batas viskositas aspal.

Setelah selesai dihampar campuran ATBL dipadatkan dengan menggunakan mesin penggilas dengan tiga kali penggilasan, penggilasan awal
atau pemecahan dilakukan 0-10 menit setelah penghamparan dengan menggunakan mesin gilas roda baja, penggilasan sekunder atau antara
dilakukan 10-20 menit setelah penghamparan dengan menggunakan mesin gilas ban angin, kemudian penggilasan akhir atau penyelesaian
dilakukan 20 - 45 menit setelah penghamparan
AC (Laston)

Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis permukaan atau lapis perata atau lapis pondasi atas padat yang awet, yang terdiri dari agrerat dan
material aspal dicampur di pusat pencampur, serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut diatas lapis pondasi atau permukaan jalan
yang telah disiapkan, sesuai dengan persyaratan ini dan memenuhi bentuk sesuai Gambar Rencana dalam hal ketinggian, penampang
memanjang dan melintang atau sesuai dengan yang diperintahkan Direksi Teknik. Campuran AC (Laston) harus dihampar dan diratakan
sesuai kelandaian, elevasi serta bentuk melintang yang disyaratkan. Mesin penghampar harus dioperasikan pada suatu kecepatan yang tidak
akan menyebabkan retak permukaan, belahan atau bentuk ketidak keteraturan lainnya pada permukaan. Kecepatan penghamparan harus
disetujui oleh Direksi Teknik. Jika terjadi segregasi, belahan atau alur pada permukaan, mesin penghampar harus dihentikan dan tidak
dijalankan. tempat-tempat yang kasar atau tersegregasi dapat diperbaiki dengan menaburkan bahan yang halus (fine) dan perlahan - lahan
diratakan. perataan (raking) kembali sebaiknya dihindari sedapat mungkin. butir - butir kasar tidak boleh ditaburkan diatas permukaan yang
dihampar dengan rapi. Harus diperhatikan agar campuran tidak terkumpul dan mendingin pada tepi - tepi penadah atau tempat lainnya di
mesin. Dimana jalan akan hanya diaspal separoh dari lebarnya untuk setiap operasi, urutan pengaspalan itu harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga panjang pengaspalan setengah lebar jalan itu pada akhir setiap hari kerja dibuat sependek mungkin

Setelah selesai dihampar AC (Laston) dipadatkan dengan menggunakan mesin penggilas dengan tiga kali penggilasan, penggilasan awal atau
pemecahan dilakukan 0-10 menit setelah penghamparan dengan menggunakan mesin gilas roda baja, penggilasan sekunder atau antara
dilakukan 10-20 menit setelah penghamparan dengan menggunakan mesin gilas ban angin, kemudian penggilasan akhir atau penyelesaian
dilakukan 20 - 45 menit setelah penghamparan

BETON
Pekerjaan ini akan terdiri dari pembuatan struktur beton termasuk beton tak bertulang, beton bertulang, beton pratekan ditambah bagian beton
dari struktur komposit, sesuai dengan persyaratan seksi ini dan sesuai dengan garis, ketinggian, kelandaian serta ukuran yang tampak pada
Gambar Rencana atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi Teknik. Beton harus dicampur dengan suatu mesin yang dioperasikan secara
mekanikal dari tipe dan ukuran yang disetujui yang akan menjamin distribusi yang merata dari material. Mesin pencampur harus dilengkapi
dengan penampung air yang memadai dan suatu alat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air secara teliti dalam setiap penakaran.
Waktu pencampuran harus diukur dari saat air mulai dimasukkan ke dalam bahan-bahan campuran kering. Semua air pencampur harus
dimasukkan sebelum 1/4 waktu pencampuran berlalu. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas 3/4 meter kubik atau kurang, harus 1,5
menit untuk mesin yang lebih besar maka waktu harus ditingkatkan 15 detik setiap penambahan 0,5 m3 dalam ukuran. Sebelum
mencampurkan takaran beton baru, mesin pencampur harus dikosongkan dengan bersih dari takaran sebelumnya. Sebelum pengecoran beton
dimulai, semua acuan, tulangan dan benda lain yang harus dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa atau saluran) harus sudah ditempatkan
dengan tepat dan diikat kuat sehingga tidak bergeser sewaktu pengecoran beton dilaksanakan. Pengecoran beton harus diteruskan tanpa henti
sampai suatu sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan tersebut selesai. Beton harus dicor dengan cara
tertentu untuk menghindari segregasi (pemisahan partikel halus dan kasar) dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin
ke tempat akhirnya untuk mencegah pengaliran dan harus tidak boleh mengalir lebih dari 1 meter dari tempat awal pengecoran. Bila dicor
kedalam struktur yang mempunyai acuan yang sulit dan tulangan yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapis-lapis horisontal yang tidak
boleh lebih dari 15 cm tebalnya. Beton tidak boleh dijatuhkan secara bebas kedalam bagian acuan dari ketinggian melebihi 150 cm. beton
harus dicor pada suatu kecepatan yang sedemikian sehingga beton yang telah dicor ke dalam acuan masih bersifat plastis sehingga dapat
menyatu dengan beton baru yang dicor diatasnya. Air tidak diperbolehkan mengalir keatas atau naik ke permukaan pekerjaan beton dalam
waktu 24 jam setelah pengecoran.
PEKERJAAN PENERANGAN JALAN
Pekerjaan ini mencakup penerangan jalan Ruang Lingkup Pekerjaan Pengadaan Meterisasi terdiri dari pekerjaan sipil dan pekerjaan
elektrikal.
Pekerjaan Sipil terdiri dari penyiapan Pondasi dan penyiapan Tiang2 lampu, sedangkan Pekerjaan Elektrikal terdiri dari penarikan kabel
(Kabel tanah dan Kabel Udara), pemasangan KWH Meter, Pemasangan Lampu, dan Pentanahan (Grounding).

PEKERJAAN SIPIL
1. Pondasi ditetapkan menggunakan pondasi pracetak yang telah dilengkapi dengan tulangan untuk menahan beban vertical
dan beban momen tiang lampu. Pondasi ini dibuat ditempat terpisah dari lokasi pemasangan tiang dan dibuat secara massal dengan beton
readymix untuk mempercepat waktu pelaksanaan. Pondasi pracetak yang telah matang secara teknis kemudian diangkut ke lokasi
pemasangan.
2. Sementara itu sebelum beton pondasi diangkut ke lokasi, dibuat galian pondasi sesuai dengan perencanaan dan spesifikasi yang telah
ditetapkan. Galian pondasi ini dibuat dititik tiang pembantu dan tiang PJU ditempatkan.
3. Ditempat lain tiang2 lampu dibuat dan difabrikasi sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam gambar dan dokumen lelang.
Tiang2 tersebut dibuat dalam jumlah yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang telah ditetapkan. Dibeberapa lokasi ada tiang yang dipasang
sebagai tiang pembantu sehingga tidak diperlukan stang. Di lokasi lain ditetapkan sebagai tiang lampu PJU sehingga perlu dipasangi stang
sesuai perencanaan (1 meter, 2 meter, 3 meter, satu sisi atau dua sisi sekaligus).
4. Pada lokasi2 tertentu dibuat galian kabel untuk pemasangan kabel bawah tanah. Galian kabel tersebut ada yang dibuat langsung
dipermukaan tanah, tetapi ada pula yang dibuat dipermukaan jalan beraspal sehingga perlu dilakukan perusakan permukaan aspal sebelum
digali dan kelak harus diperbaiki kembali setelah kabel terpasang.

PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1. Setelah tiang lampu (atau tiang bantu) terpasang maka dilakukan penarikan kabel udara yang pada setiap tiang dilakukan pengikatan
dikedua arahnya. Beberapa asesoris dan bahan pembantu diperlukan untuk penyambungan dan pengikatan kabel. Penarikan kabel tersebut
dilakukan sesuai dengan jaringan kabel yang telah direncanakan .
2. Penarikan kabel tanah dilakukan setelah galian kabel selesai dan dibeberapa lokasi setelah tiang terpasang. Kabel tanah dilindungi dengan
pipa PVC sesuai spesifikasi. Setelah kabel tanah terpasang maka pekerjaan penimbunan dan perbaikan aspal (kalau ada) harus segera
dilakukan untuk menghindari kehilangan dan gangguan terhadap lingkungan.
3. Pekerjaaan berikutnya adalah penarikan kabel infoor yaitu penarikan kabel daya dari jaringan PLN ke KWH Meter dan ke lampu2 yang
telah ditetapkan spesifikasi dan besar dayanya.
4. Kemudian dilakukan pemasangan KWH Meter yang sebelumnya harus dirakit dahulu sesuai dengan bebannya. Untuk merakit KWH Meter
ini dibutuhkan tenaga ahli dan ketrampilan. KWH Meter diletakkan dalam kotak yang tahan cuaca pada tiang yang telah ditetapkan.
5. Berdekatan dengan KWH Meter tersebut dilakukan pemasangan Power Electric Timer Switch yang berfungsi menyalurkan dan
menghentikan aliran listrik dari PLN ke lampu2 yang dipasang. Alat ini sangat berguna untuk melakukan penghematan daya listrik untuk PJU
yang bekerja secara otomatis tergantung waktu yang ditetapkan pengelola.
6. Ada beberapa tiang PJU lama perlu perbaikan sehingga perlu pembongkaran ornament lama dan perubahannya dengan ornament baru.
7. Setelah semua tiang dan jaringan kabelnya terpasang maka dilakukan pemasangan lampu PJU baru yang berupa Lampu Induksi untuk PJU
baru dan Lampu LPS sesuai dengan jajaran PJU disekelilingnya.
8. Sementara itu dilakukan pengurusan penambahan daya untuk lampu2 PJU yang dipasang ke PLN. Pengurusan Ijin ini dapat dilakukan
seawal mungkin karena memerlukan penghitungan bersama antara PLN dengan Pemda.
9. Setelah semua lampu, semua KWH meter, semua Timer-Switch terpasang, maka dilakukan megger test, dan kemudian live-test. Setelah
semua berfungsi dengan baik maka dilakukan serah terima pekerjaan antara Kontraktor Pelaksana dengan Pemberi Tugas.

RINCIAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL :


1) Pemasangan kabel jaringan pada tiang PJU
2) Pemasangan kabel infoor
3) Perakitan dan pemasangan box panel distribusi,
4) Pemasangan pentanahan
5) Perijinan pasang sambungan PLN
6) Penarikan kabel jaringan (jaringan udara dan jaringan tanah)
7) Pemasangan tiang dan stang
8) Pemasangan lampu.

1) Pemasangan kabel jaringan pada tiang PJU


Dari kedua arah (atau mungkin juga lebih), Kabel LVTC “dipegang” oleh pengikat kabel J4. Sementara J4 terkait dengan bracket J4 yang
terikat dengan tiang lampu dengan menggunakan stainless steel strip.
Diantara J4, kabel LVTC akan diberikan spare/ cadangan kabel sekitar 50 cm. Kabel cadangan ini sangat diperlukan untuk mempermudah
perbaikan apabila terjadi kabel putus. Jika terjadi kabel putus, makaperbaikan cukup melibatkan gawang yang mengalami kerusakan, tidak
perlu mengganggu gawang yang lain. Namun jika tidak disediakan cadangan kabel, apabila terjadi kabel putus, besar kemungkinannya harus
“menarik” dari gawang yang bersebelahan.
Pemakaian J4 yang terbuat dari aluminium cor untuk menjamin kekuatan mengikat/ memegang kabelLVTC ukuran 3 x 10 mm. Pemakaian
pengikat tipe lain (J2 atau J5) dikawatirkan kurang kuat dan dapat menimbulkan lepasnya kabel yang diikat, sehingga harus dilakukan
baru dan Lampu LPS sesuai dengan jajaran PJU disekelilingnya.
8. Sementara itu dilakukan pengurusan penambahan daya untuk lampu2 PJU yang dipasang ke PLN. Pengurusan Ijin ini dapat dilakukan
seawal mungkin karena memerlukan penghitungan bersama antara PLN dengan Pemda.
9. Setelah semua lampu, semua KWH meter, semua Timer-Switch terpasang, maka dilakukan megger test, dan kemudian live-test. Setelah
semua berfungsi dengan baik maka dilakukan serah terima pekerjaan antara Kontraktor Pelaksana dengan Pemberi Tugas.

RINCIAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL :


1) Pemasangan kabel jaringan pada tiang PJU
2) Pemasangan kabel infoor
3) Perakitan dan pemasangan box panel distribusi,
4) Pemasangan pentanahan
5) Perijinan pasang sambungan PLN
6) Penarikan kabel jaringan (jaringan udara dan jaringan tanah)
7) Pemasangan tiang dan stang
8) Pemasangan lampu.

1) Pemasangan kabel jaringan pada tiang PJU


Dari kedua arah (atau mungkin juga lebih), Kabel LVTC “dipegang” oleh pengikat kabel J4. Sementara J4 terkait dengan bracket J4 yang
terikat dengan tiang lampu dengan menggunakan stainless steel strip.
Diantara J4, kabel LVTC akan diberikan spare/ cadangan kabel sekitar 50 cm. Kabel cadangan ini sangat diperlukan untuk mempermudah
perbaikan apabila terjadi kabel putus. Jika terjadi kabel putus, makaperbaikan cukup melibatkan gawang yang mengalami kerusakan, tidak
perlu mengganggu gawang yang lain. Namun jika tidak disediakan cadangan kabel, apabila terjadi kabel putus, besar kemungkinannya harus
“menarik” dari gawang yang bersebelahan.
Pemakaian J4 yang terbuat dari aluminium cor untuk menjamin kekuatan mengikat/ memegang kabelLVTC ukuran 3 x 10 mm. Pemakaian
pengikat tipe lain (J2 atau J5) dikawatirkan kurang kuat dan dapat menimbulkan lepasnya kabel yang diikat, sehingga harus dilakukan
perbaikan. Hal ini jelas akan merepotkan operasionil.
2) Pemasangan kabel infoor
Kabel infoor adalah kabel penghubung antara JTR (jaringan tegangan rendah) PLN ke APP atau KWH meter. Kabel infoor tersambung ke
JTR dengan menggunakan Alcoa Bandleid Konektor.
Untuk lebih menjamin keamanan dan estetika, maka kabel infoor akan dibungkus dengan pipa infoor dimana pipa infoor menempel pada tiang
dengan bantuan stainless belt dan stopping belt. Pada ujung atas pipa infoor dipasang T pralon untuk menghindarkan masuk nya air hujan
kedalam pipa infoor.
Pada ujung bawah, pipa infoor disambung dengan pipa flexible yang masuk ke box panel distribusi.

3) Perakitan dan pemasangan box panel distribusi


Perangkat yang terpasang pada box panel meliputi :
1. KWH meter dan MCB dari PLN
2. Timer – kontaktor
3. Terminal kabel
4. MCB distribusi
5. Terminal pentanahan

Kecuali KWH meter dan MCB yang dipasang oleh PLN, perangkat lainnya dipasang/dirakit terlebih dahulu pada loyang box panel. Perakitan
dikerjakan di bengkel, dan dipastikan sudah terpasang semuanya dengan benar sebelum dibawa ke lokasi dan dipasang pada tiang PJU
Kabel infoor akan disambungkan oleh petugas PLN ke KWH meter. Kabel output dr KWH meter akan terhubung ke Terminal Kabel.

Dari Terminal Kabel masuk ke terminal Timer Konektor. Saluran netral dari Terminal Kabel terhubung dengan netral dari Timer Kontaktor.
Sementara 3 (tiga) terminal positif pada Timer Kontaktor di by pass menjadi satu dan terhubung dengan saluran positif dari Terminal Kabel.
Output Timer Kontaktor ada 3 (tiga) terminal, dimana yang 2 (dua) terminal akan tersambung ke MCB Distribusi, sementara 1 (satu) terminal
sebagai cadangan.
MCB Distribusi terdiri dari 4 (empat) unit, masing-masing 2 (dua ) unit mencatu kesatu arah, sementara 2 (dua) unit lainnya mencatu ke arah
lain.
Box panel dilengkapi dengan Terminal Pentanahan. Semua saluran netral, baik dari ouput KWH meter, Timer Kontaktor, jaringan PJU,
disambungkan dengan Terminal Pentanahan, untuk selanjutnya dikoneksikan dengan pentanahan.
Pada sisi bagian dalam pintu panel dilengkapi dengan wiring diagram yangmenunjukkan jumlah beban dan jaringan PJU yang dilayani oleh
panel dimaksud.
Box panel distribusi terpasang terikat pada tiang PJU dengan menggunakan stainless belt dan stopping belt. Penempatan letak pemasangan
panel ditentukan oleh Dinas Teknis dengan memperhatikan jarak antara panel induk dengan gardu distribusi PLN sependek mungkin.
Ketinggian box panel sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah, dengan tujuan agar angka penunjukkan KWH meter bisa mudah dilihat,
disamping untuk tujuan pengaman dan perawatan.

4) Pemasangan pentanahan.
Ground Rod diameter 16mm² tertanam sedalam 2,4 meter, diperkirakan sudah bisa memberikan pentanahan yang baik, kurang dari 10 Ohm.
Dengan angka resistansi yang kecil akan lebih menjamin keandalan operasionil perangkat listrik, karena berkurangnya antara lain gangguan
elektrostatik.
Antara Ground Rod dengan Terminal Pentanahan di box panel, dihubungkan dengan kawat baja diameter 16mm². Untuk keamanan dan
estetika, kawat baja pentanahan dibungkus dengan pipa paralon.
Untuk lebih meningkatkan keandalan pentanahan, maka pada dua tiang PJU yang terjauh letaknya dari box panel dipasang juga pentanahan.

5) Perijinan pasang sambungan PLN


Untuk pengajuan ijin pemasangan KWH meter ke PLN,diajukan permohonan pemasangan KWH meter dengan kelengkapan sebagai berikut :
o Surat permohonan meterisasi dan/atau mutasi data dari pelanggan, dalam hal ini Pemerintah Kab Bojonegoro
o Surat kuasa dari Pemda kepada yang mengurus perijinan,
o Gambar lokasi,
o Rekening ID Pelanggan terdekat.

Dikarenakan proses perijinan ke PLN terkadang perlu waktu cukup lama, maka akan pengajuan perijinan dilakukan segera setelah pekerjaan
dimulai atau bahkan sebelum pekerjaan dimulai. Dengan demikian diharapkan dalam kurun waktu pelaksanaan pekerjaan yang tidak terlalu
lama ini, semua perijinan sudah diperoleh dan KWH meter sudah bisa terpasang dengan baik.

6) Penarikan jaringan kabel


a. jaringan kabel udara.

Saluran 3 (tiga) kabel Twice dikoneksikan sedemikian rupa (lihat gambar) sehingga lampu yang bersebelahan tidak tersambung dengan
saluran yang sama . Dengan demikian, jika terjadi gangguan pada salah satu MCB, tidak mengakibatkan matinya 2 (dua) lampu yang terletak
bersebelahan, sehingga area tersebut tidak mengalami gelap total. Pola interkoneksi ini untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada
masyarakat.
Penarikan kabel jaringan udara dari tiang ke tiang memperhatikan beberapa persyaratan :

o Tidak sejajar dengan kabel-kabel telekomunikasi dengan jarak kurang dari 1meter.
o Bila terdapat persilangan dengan kabel_kabel telekomunikasi, maka jarakminimum kedua kabel harus 30 cm.
o Penarikan jaringan PJU tidak keluar dari batas-batas supply gardu distribusi PLN.
o Jarak dari titik terendah rentang kabel terhadap pemukaan tanah minimal 5 meter.
o Pada setiap persimpangan jalan, penyambungan dari ujung-ujung jaringan harus menggunakan tap connector sesuai standard
b. Jaringan Kabel Tanah
Kabel tanam terdiri dari 2 (dua) bagian utama :
o Tertanam pada aspal jalan
o Aspal perlu digali dengan jack hammer sedalam minimal 10 cm .
o Dipakai kabel tanah jenis NYY ukuran 4 x 6 mm.
o Kabel dibungkus dengan pipa pralon dan digelar pada dasar galian aspal.
o Diatas pralon ditimbun dengan macadam setebal 5 cm dan paling atas adalah aspal hormix setebal 2 cm.
o Tertanam pada tanah di pembagi jalan.
o Digali dengan kedalaman 20 cm
o Kabel dibungkus pipa pralon
o Ditimbun dengan tanah dan pemadatan
7) Pemasangan tiang dan stang.
Pemakaian tiang menyesuaikan dengan kondisi sekitarnya.
o Untuk jalan protocol, dimana sudah terpasang tiang hexagonal 11 meter dengan 2 stang /pole.
o Untuk jalan non protocol dimana sudah terpasang tiang 7 meter dengan single pole.
o Untuk tiang bantuPJU melengkapi tiang PLN, dipergunakan tiang 7 meter tanpa pole. Pemasangan stang lampu dengan menggunakan
beugel klem.

Tiang galvanise ukuran diameter 3 inchi pada pangkal bawah dan 4 inchi dipangkalatas. Angkur ditanam sedalam 1 (satu) meter, dan untuk
memperkuat kedudukannya, sedalam 30 cm sampai dengan 20 cm diatas permukaan tanah dicor dengan semen-pasir.
Stang lampu dengan diameter 2 inchi dipasang pada bagian atas tiang dengan menggunakan pengikat 2 (dua) unit begel klem. Besarnya begel
klem ke tiang lampu disesuaikan dengan diameter tiang.
8) Pemasangan lampu
Pemasangan armature lampu dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sebelum armature dipasang :
1) Pelepasan lapisan pelindung lampu
o Pada setiap persimpangan jalan, penyambungan dari ujung-ujung jaringan harus menggunakan tap connector sesuai standard
b. Jaringan Kabel Tanah
Kabel tanam terdiri dari 2 (dua) bagian utama :
o Tertanam pada aspal jalan
o Aspal perlu digali dengan jack hammer sedalam minimal 10 cm .
o Dipakai kabel tanah jenis NYY ukuran 4 x 6 mm.
o Kabel dibungkus dengan pipa pralon dan digelar pada dasar galian aspal.
o Diatas pralon ditimbun dengan macadam setebal 5 cm dan paling atas adalah aspal hormix setebal 2 cm.
o Tertanam pada tanah di pembagi jalan.
o Digali dengan kedalaman 20 cm
o Kabel dibungkus pipa pralon
o Ditimbun dengan tanah dan pemadatan
7) Pemasangan tiang dan stang.
Pemakaian tiang menyesuaikan dengan kondisi sekitarnya.
o Untuk jalan protocol, dimana sudah terpasang tiang hexagonal 11 meter dengan 2 stang /pole.
o Untuk jalan non protocol dimana sudah terpasang tiang 7 meter dengan single pole.
o Untuk tiang bantuPJU melengkapi tiang PLN, dipergunakan tiang 7 meter tanpa pole. Pemasangan stang lampu dengan menggunakan
beugel klem.

Tiang galvanise ukuran diameter 3 inchi pada pangkal bawah dan 4 inchi dipangkalatas. Angkur ditanam sedalam 1 (satu) meter, dan untuk
memperkuat kedudukannya, sedalam 30 cm sampai dengan 20 cm diatas permukaan tanah dicor dengan semen-pasir.
Stang lampu dengan diameter 2 inchi dipasang pada bagian atas tiang dengan menggunakan pengikat 2 (dua) unit begel klem. Besarnya begel
klem ke tiang lampu disesuaikan dengan diameter tiang.
8) Pemasangan lampu
Pemasangan armature lampu dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sebelum armature dipasang :
1) Pelepasan lapisan pelindung lampu
2) Pemeriksaan instalasi didalam armature, pastikan sudah benar.
3) Pengetesan penyalaan lampu

a. Armature terpasang dengan baik dan kokoh pada ujung stang ornament. Pastikan tidak lepas atau menjadi miring akibat getaran angin dan
gesekan ranting pohon.

IV Penutup Demikian metode ini disusun untuk dapat menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan secara berurutan dan terencana.

Bojonegoro,19 Agustus 2018


Penyedia Jasa
CV MULTI KARYA
MUSTAIN
Direktur
DAFTAR HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN

Kegiatan : Pembangunan Jalan Jembatan Perdesaan


Pekerjaan : Pembangunan Jalan Poros Desa Sumberjokidul (Balong-Sumurpandan) Kec. Sukosewu
Tahun Anggaran : APBD Tuhan 2016
Lokasi : Kecamatan : Sukosewu
Kabutpaten : Bojonegoro

HARGA UPAH/
NO. URAIAN KODE SATUAN KETERANGAN
BAHAN
1 2 3 4 5 6 7

I. Upah
1 Mandor L.061 Orng/Jam 12,143.00 85,000.00 /Hari
2 Tukang L.079 Orng/Jam 10,000.00 70,000.00 /Hari
3 Pekerja L.103 Orng/Jam 8,571.00 60,000.00 /Hari
4 Operator L.081 Orng/Jam 25,000.00 175,000.00 /Hari
5 Mekanik L.083 Orng/Jam 14,286.00 100,000.00 /Hari

II. Bahan
1 Abu batu m3 230,000.00
2 Batu Pecah 1 - 2 m3 300,000.00
3 Pasir Cor / Beton m3 250,000.00
4 Material tanah timbunan tanah urug m3 76,000.00
5 Kayu Perancah m3 4,000,000.00
6 Kanstein 18x30x60 cm K. 225 buah 54,000.00
7 Paving Stone Abu Abu t = 8 cm ( 10.5 x 21 x 8 ) K.300 m2 78,000.00
8 Multiflex 12 mm Lbr 180,000.00
9 Topi Uskup K.300 t = 8 cm buah 5,500.00
10 Paku usuk kg 20,000.00
11 Pudel MP.1 m3 135,000.00
12 Semen PC M.0.80 40 Kg 65,000.00

HARGA UPAH /
NO. URAIAN KODE SATUAN KAPASITAS KET.
BAHAN

III. Alat
1 Concrete Mixer 0.3 - 0.6 M3 E 06 Jam 500 liter Rp 71,000.00
2 Dump Truck 3 - 4 m3 E 08 Jam 6 ton Rp 217,000.00
3 Dump Truck 8 - 10 m3 E 09 Jam 10 ton Rp 332,000.00
4 Motor Grader E 13 Jam -- Rp 430,000.00
5 Wheel Loader E 15 Jam 2 m3 Rp 415,000.00
6 Three Wheel Roller 6 - 8 ton E 16 Jam 8 ton Rp 188,000.00
7 Vibrator Roller 6 - 8 ton E 19 Jam 7 ton Rp 297,000.00
8 Water Tanker > 3000 liter E 23 Jam 4000 liter Rp 212,000.00
9 Concrete Vibrator E 20 Jam -- Rp 50,000.00
10 Tandem Roller 6 - 8 ton Jam 8 ton Rp 236,000.00
11 crene 1 E31 Jam 15 ton Rp 359,000.00
12 Concrete Pump 8 m3 Rp 233,000.00
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan : Pembangunan Jalan Dan Jembatan Perdesaan
Pembangunan Jalan Poros Desa Sumuragung RT.02-RT.03 RW.01 Kec. Baureno
Pekerjaan :
Tahun Anggaran : APBD Tahun 2016
Lokasi : Kecamatan Baureno
Ukuran Pokok : Panjang : 329.00 m Waktu Pelaksanaan : 120 ( Seratus Dua Puluh ) Hari Kalender
Lebar : 3.00 m Waktu Pemeliharaan : 180 ( Seratus Delapan Puluh ) Hari Kalender

Nomor Bobot Jangka waktu Pelaksanaan Jangka Waktu Pemeliharaan


BOBOT
Mata Uraian Pekerjaan Fisik Minggu / Periode ke - Bulan/ Periode ke - Ket.
%
Pemby. % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 I II III IV V VI

DIVISI 1. UMUM 100


0 Mobilisasi Dan Demobilisasi 2.240 0.140 0.140 0.140 0.140 0.140 0.140 0.140 0.140 0.140 0.140 0.140 0.140 0.140 0.140 0.140 0.140
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.2.(3) Galian struktur dengan kedalaman 0 - 2 M 0.823 0.206 0.206 0.206 0.206 75
DIVISI 4. PEKERJAAN BAHU JALAN
4.2.(2) Lapis Pondasi Kelas B (Pudel) untuk Bahu Jalan 1.931 0.644 0.644 0.644
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR 50
5.1.(2) Kontruksi Lapis pondasi kelas B (Pudel) (Normalisasi) 3.348 1.116 1.116 1.116
DIVISI 8. PEKERJAAN BETON PRACETAK DAN PAVING BLOK 25
8.7 Kerb Pracetak ( 0.18x0.3x0.6 M / bh ) 35.125 4.391 4.391 4.391 4.391 4.391 4.391 4.391 4.391
8.12(1) Paving block Abu-abu Uk. 8x10,5x21 t-8cm K-300 48.699 4.870 4.870 4.870 4.870 4.870 4.870 4.870 4.870 4.870 4.870
8.12(2) Topi Uskup K-300 7.834 1.567 1.567 1.567 1.567 1.567 0
JUMLAH 100.00
TARGET PELAKSANAAN 1.256 1.462 5.852 4.736 4.736 9.401 9.401 9.401 9.401 9.401 6.577 6.577 6.577 7.220 7.220 0.784
JUMLAH KOMULATIF PELAKSANAAN 0 1.256 2.718 8.570 13.307 18.043 27.443 36.844 46.244 55.645 65.045 71.622 78.199 84.776 91.996 99.216 100.000

Bojonegoro, 1 Pebruari 2016


Dibuat Oleh :
CV. PUTRA BAKTI UTAMA

YULI ISWANTO
Direktur
FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

Nilai Gabungan Barang / Jasa


TKDN
(Rp.)
URAIAN PEKERJAAN Total
Ribu % Barang
DN LN Gabungan
/ Jasa
(Rp.) KDN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
BARANG
I Material Langsung 162,134,250.00 - 162,134,250.00 75 75% 75%
( Bahan Baku )
II Peralatan ( Barang Jadi ) 21,617,900.00 - 21,617,900.00 10 10% 10%
A. Sub Total Barang 183,752,150.00 - 183,752,150.00 85 85% 85%
JASA
III Manajemen Proyek 10,808,950.00 - 10,808,950.00 5 5.0% 5.0%
dan Perekayasaan
IV Alat Kerja / Fasilitas 5,404,475.00 - 5,404,475.00 2.5 2.5% 2.5%
Kerja
V Konstruksi dan Fabrikasi 5,404,475.00 - 5,404,475.00 2.5 2.5% 2.5%
VI Jasa Umum 10,808,950.00 - 10,808,950.00 5 5.0% 5.0%
B. Sub Total Jasa 32,426,850.00 - 32,426,850.00 15 15% 15%

C. Total Biaya ( A + B ) 216,179,000.00 - 216,179,000.00 100 100% 100%

Formulasi perhitungan :
Nilai Barang Total (3C) - Nilai Barang Luar Negeri (3B)
85%
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)
% TKDN (Gabungan Barang dan = + +
Jasa)
Nilai Jasa Total (8C) - Nilai Jasa Luar Negeri (8B)
15%
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)

= 100%

Bojonegoro, 1 Pebruari 2016


CV. PUTRA BAKTI UTAMA

YULI ISWANTO
Direktur

Anda mungkin juga menyukai