Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER

“ETIKA PROFESI & PENDIDIKAN ANTI KORUPSI”

Nama : Gde Bagus Aryadita Arsa Wisesa

Nim : 2101010019

Prodi : Ilmu Komputer

UNIVERSITAS BUMIGORA
FAKULTAS TEKNIK DAN DESAIN
JURUSAN ILMU KOMPUTER
2023/2024
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan Hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Makalah sederhana ini dibuat sebagai tugas untuk mata kuliah “Etika Profesi Dan
Pendidikan Anti Korupsi”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.

Saya akui Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 9 Mei 2023

Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar .................................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Kode Etik.............................................................................................................. 5

2.2 Pengertian Teknologi Informasai ............................................................................................ 5

2.3 Kode Etik Profesi di Bidang IT ............................................................................................... 5

2.4 Tanggung Jawab Profesi TI ..................................................................................................... 7

2.5 Tujuan Kode Etik di Bidang IT ............................................................................................... 9

2.6 Contoh-Contoh Pelanggaran Kode Etik di Bidang IT............................................................. 9

2.7 Penyebab Pelangaran Kode Etik di Bidang IT ....................................................................... 9

2.8 Etika Teknologi Informasi dalam Undang-undang ................................................................ 9

BAB III CONTOH KASUS BESERTA SOLUSI .......................................................................... 11

3.1 Contoh Kasus ........................................................................................................................ 11

3.2 Analisis Kasus ....................................................................................................................... 12

3.3 Solusi Kasus .......................................................................................................................... 12

BAB IV PENUTUP......................................................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 13

3.2 Saran ...................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai profesional suatu profesi yang diterjemahkan ke
dalam standart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk
memberikan pengabdian kepada masyarakat. Kode etik dijadikan standart aktivitas anggota
profesi, kode etik tersebut sekaligus sebagai pedoman (guidelines).
Kode Etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda cara, tanda pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku. Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara
aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi.
Kata etika sendiri berasar dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan.Oteng / Sutisna (1986 : 364) mendefinisikan bahwa kode etik sebagai pedoman yang
memaksa perilaku etis anggota profesi. Bahwasannya setiap orang harus menjalankan serta
menjiwai akan pola ketentuan aturan, karenapada dasarnya suatau tindakan yang tidak
menggunakan kode etik akan berhadapan dengan sanksi.
Salah satu profesi dibidang teknologi informasi adalah Programmer, seorang programmer
harus memiliki pengalaman yang cukup dan benar-benar mengusai ilmu dibidangnya, selain itu
seorang programmer juga harus mematuhi kode etik yang berlaku. Maka dari itu kode etik
programmer perlu dipelajari, dimengerti dan dijalankan.

Pada penulisan makalah ini, peneliti hanya memaparkan tentang Undang – undang yang
menyangkut tentang IT. Sehingga dapat membantu para pencipta sesuatu dibidang IT untuk
dapat berkarya dan mengembangkan karyanya dibidang teknologi informasi.

Untuk menghindari terjadinya kejahatan – kejahatan yang akan timbul akibat dari
penyalahgunaan IT, maka pemerintah mengeluarkan peraturan – peraturan yang dapat membantu
dan melindungi pencipta sesuatu tentang teknologi, untuk mengatasi hal – hal yang tidak
diinginkan berupa kejahatan – kejahatan dalam IT. Undang – undang IT itu seperti UU no.11
Tahun 2008 dan UU no.19 tentang hak cipta. Keadaan ini mendorong penulis untuk membuat
makalah yang berjudul “ PERATURAN DAN REGULASI DIBIDANG IT”.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kode Etik
Etik berasal dari kata ethos (dalam bahasa yunani) yang berarti karakter,watak kesusilaan
atau adat. Etik juga berarti aturan atau kaidah-kaidah,moral tata susila yang mengikat suatu
masyarakat atau profesi. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang
dimiliki oleh individu ataupun kelompok yang menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakanya benar atau salah, buruk atau baik. Jadi kode etik adalah pola aturan,tata
cara,tanda,dan pedoman etis dalam melakukan kegiatan atau pekerjaan. Kaitanya dengan istilah
profesi, kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standar kegiatan anggota suatu
profesi.

2.2 Pengertian Teknologi Informasai


Teknologi informasi (TI) dalam bahasa inggris dikenal information tecnology adalah istilah
umum untuk teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah,
menyimpan, mengkomunikasi atau menyebarkan informasi.

2.3 Kode Etik Profesi di Bidang IT


Kode etik merupakan peraturan/pedoman dalam sebuah pekerjaan untuk menjaga
profesionalisme suatu pekerjaan. Berikut kode etik dalam IT,diantaranya:

a. Kode Etik Pengguna Internet

Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah:

 Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan
masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
 Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung
secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk
didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala
bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
 Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk
melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan
internasional umumnya.
 Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
 Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi
yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
 Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk
materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan
identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan
pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala
konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
 Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya
(resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
 Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet
umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya.

Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran
secara langsung.

b. Kode Etik Programmer

Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah:

 Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.


 Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
 Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk
membingungkan atau tidak akurat.
 Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah
membeli atau meminta ijin.
 Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua
tanpa ijin.
 Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
 Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek
secara bersamaan kecuali mendapat ijin.
 Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk
mengambil keunutungan dalam menaikkan status.
 Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
 Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja.
 Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
 Tidak boleh mempermalukan profesinya.
 Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
 Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer
akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
 Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.
c. Kode Etik Seorang Profesional IT
 Tidak dapat membuat program yang asal-asalan,harus membuat program yang dapat
menjamin keamananya.

2.4 Tanggung Jawab Profesi TI


Sebagai tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling
menghormati di dalamnya, Misalnya IPKIN (Ikatan Profesi Komputer & Informatika)
semenjak tahun 1974.

a) a.Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang
pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
 Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang berhubungan
dengan bidang pekerjaan IT Seorang IT harus mengetahui dan mempraktekkan
pengetahuan IT-nya ke dalam pekerjaannya.
 Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.
 Bekerja di bawah disiplin kerja
 Mampu melakukan pendekatan disipliner
 Mampu bekerja sama
 Cepat tanggap terhadap masalah client.
b) Contoh ciri – ciri profesionalisme di bidang IT adalah :
 Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis Profesional diasumsikan
mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang
berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
 Asosiasi profesional Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi
profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
 Pendidikan yang ekstensif Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan
yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
 Ujian kompetensi Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan
untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
 Pelatihan institutional Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
 Lisensi Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya
mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
 Otonomi kerja Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis
mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
 Kode etik Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
 Mengatur diri Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa
campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi
yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
 Layanan publik dan altruisme Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter
berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
 Status dan imbalan yang tinggi Profesi yang paling sukses akan meraih status yang
tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa
dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
2.5 Tujuan Kode Etik di Bidang IT
 Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
 Untuk meningkatkan mutu profesi.
 Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
 Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan anggota.
 Meninggkatkan layanan distas keuntunggan pribadi.
 Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

2.6 Contoh-Contoh Pelanggaran Kode Etik di Bidang IT


 Kejahatan komputer adalah yang ditimbulkan karena penggunaan computer secara
ilegal. Seperti melumpuhkan layanan sebuah sistem
komputer,penyebaran,spam,carding,dll.
 Netiket merupakan sebuah etika acuan dalam berkomunikasi menggunakan internet.
 E- commerce perdagangan menjadi lebih cepat melalui internet, dengan adanya e-
commerce kegiatan transaksiperdagangan menjadi cepat dan efesien.
 Pelangaran haki contohnya pembajakan program,penjualan program ilegal,dan
pengunduh secara ilegal.

2.7 Penyebab Pelangaran Kode Etik di Bidang IT


 Tidak berjalanya kontrol dan pengawasan masyarakat.
 Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai subtansi kode etik profesi.
 Masih lemahnya penegakan hukum di indonesia.

2.8 Etika Teknologi Informasi dalam Undang-undang


Dikarenakan banyak pelanggaran yang terjadi berkaitan dengan hal diatas, maka dibuatlah
undang-undang sebagai dasar hukum atas segala kejahatan dan pelanggaran yang terjadi.
Undang-undang yang mengatur tentang Teknologi Informasi ini diantaranya adalah:

 UU HAKI (Undang-undang Hak Cipta) yang sudah disahkan dengan nomor 19 tahun
2002 yang diberlakukan mulai tanggal 29 Juli 2003 didalamnya diantaranya mengatur
tentang hak cipta.
 UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang sudah disahkan
dengan nomor 11 tahun 2008 yang didalamnya mengatur tentang:
 Pornografi di Internet
 Transaksi di Internet
 Etika pengguna Internet
BAB III

CONTOH KASUS BESERTA SOLUSI


3.1 Contoh Kasus
Kasus Cambridge Analytica pada tahun 2018 adalah sebuah skandal data pengguna
Facebook yang diduga melanggar privasi dan integritas data pengguna. Cambridge Analytica,
sebuah perusahaan konsultan politik yang berbasis di Inggris, diduga telah memanipulasi data
pengguna Facebook untuk memengaruhi pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 2016.

Cambridge Analytica diduga memanfaatkan informasi pribadi sekitar 87 juta pengguna


Facebook untuk membuat profil psikologis dan politik dan membangun kampanye politik yang
ditargetkan. Informasi yang diperoleh oleh Cambridge Analytica tersebut meliputi nama,
tanggal lahir, lokasi, pekerjaan, minat, dan aktivitas online pengguna Facebook.

Skandal Cambridge Analytica terungkap setelah seorang whistleblower, Christopher


Wylie, mengungkapkan praktik pengumpulan data yang tidak etis oleh perusahaan tersebut.
Wylie menyatakan bahwa Cambridge Analytica memperoleh data pengguna Facebook melalui
sebuah aplikasi yang disebut "This Is Your Digital Life", yang dikembangkan oleh seorang
peneliti bernama Aleksandr Kogan.

Aplikasi tersebut meminta pengguna untuk mengisi kuesioner dan memberikan akses ke
data pengguna dan teman-teman mereka. Cambridge Analytica kemudian membeli data
tersebut dari Kogan dan menggunakannya untuk membangun profil psikologis dan politik serta
membuat kampanye politik yang ditargetkan.

Setelah skandal terungkap, Facebook menghadapi kritik keras dan kehilangan


kepercayaan pengguna. CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dipanggil untuk memberikan
kesaksian di depan Komite Kehakiman Senat AS dan Parlemen Eropa. Facebook juga
melakukan beberapa perubahan dalam kebijakan privasi dan keamanan data pengguna,
termasuk menghapus sejumlah aplikasi pihak ketiga yang mengumpulkan data pengguna secara
tidak etis.

Cambridge Analytica akhirnya mengumumkan penghentian bisnisnya pada bulan Mei


2018. Skandal ini juga memicu perdebatan luas tentang etika dan tanggung jawab dalam
pengolahan data serta perlindungan privasi pengguna.
3.2 Analisis Kasus
Analisis kasus ini menunjukkan bahwa Cambridge Analytica melanggar kode etik dalam
bidang privasi data dan integritas. Kode etik IT menuntut agar setiap orang atau perusahaan yang
terlibat dalam pengumpulan dan pengolahan data harus menjaga kerahasiaan dan privasi data
pengguna. Selain itu, integritas dalam kode etik IT juga menuntut bahwa setiap orang atau
perusahaan harus menjaga kebenaran dan kejujuran dalam penggunaan data.

3.3 Solusi Kasus


Solusi yang dapat dilakukan dalam kasus ini adalah perusahaan IT dan badan pengawas
harus melakukan audit terhadap praktik pengumpulan dan pengolahan data oleh perusahaan
seperti Cambridge Analytica. Perusahaan IT harus menegakkan kode etik yang ketat dalam hal
privasi dan keamanan data pengguna dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi
pelanggaran.

Selain itu, pengguna media sosial seperti Facebook harus lebih berhati-hati dalam
memberikan data pribadi mereka dan memperhatikan kebijakan privasi perusahaan. Badan
pengawas harus memperketat pengawasan dan aturan terkait privasi data pengguna. Pendidikan
dan pelatihan tentang kode etik IT juga perlu ditingkatkan untuk membantu memperbaiki
kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya menjaga integritas dan privasi data. Dengan
mengambil langkah-langkah tersebut, pelanggaran kode etik di bidang IT dapat diminimalkan
dan praktik yang lebih etis dalam pengolahan data dapat tercipta.
BAB IV

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kode etik dibutuhkan sebagai pedoman/ acuan bagi para penguna IT agar tidak terjadi
pelanggaran atau paling tidak bisa meminimalkan tindak pelangaran kode etik di bidang IT.

Perkembangan teknologi informasi dan internet sangatlah pesat dan berpotensi untuk
membantu mempermudah umat manusia mengarungi kehidupanya untuk mencapai keberhasilan
dalam bermasyarakat.efek-efek negatif bisa dihindari dengan memberikan pedoman-pedoman
etika yang jelas kepada para profesional dan pengguna teknologi ini.Mamfaat maksimal atau
efek negatif dari teknologi informasi sangat tergantung pada manusia yang mengoperasikan.

3.2 Saran
Dari tulisan di atas maka disimpulkan bahwa etika dalam profesi setiap individu harus
menerapkan kode etik yang sudah ditetapkan oleh pasal-pasal yang berlaku. Etika sangat
diperulkan di zaman internet ini, indiviu yang menjaga etika akan dianggap profesional dalam
menjaga kejujuran, kerahasiaan serta nama baiknya.

Namun demikian, sebagai manusia biasa saya menyadari keterbatasan saya dalam segala hal
termasuk dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu saya mengharapkan kritik atau saran
yang membangun demi terciptanya penyusunan makalah yang lebih sempurna di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
(PDF) ETIKA DAN KODE ETIK DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
MAKALAH Ditulis untuk memenuhi tugas (researchgate.net)

Contoh Makalah Kode Etik Profesi - Irvanhermawanto

(DOC) MAKALAH Etika | Mitra Yuni Ratnasari - Academia.edu

(99+) makalah kode etik.docx | Mae Sarah - Academia.edu

Skandal Pencurian Data Facebook Bikin Cambridge Analytica Bangkrut dan Ditutup (kompas.com)

Skandal Cambridge Analytica, politik kotor & bobolnya data Facebook | merdeka.com

Facebook Didenda Rp 70 Triliun Akibat Skandal Cambridge Analytica (kompas.com)

Anda mungkin juga menyukai