UTS ETIKA PROFESI (Gde Bagus Aryadita) 2101010019
UTS ETIKA PROFESI (Gde Bagus Aryadita) 2101010019
Nim : 2101010019
UNIVERSITAS BUMIGORA
FAKULTAS TEKNIK DAN DESAIN
JURUSAN ILMU KOMPUTER
2023/2024
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan Hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Makalah sederhana ini dibuat sebagai tugas untuk mata kuliah “Etika Profesi Dan
Pendidikan Anti Korupsi”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Saya akui Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar .................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................... 5
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai profesional suatu profesi yang diterjemahkan ke
dalam standart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk
memberikan pengabdian kepada masyarakat. Kode etik dijadikan standart aktivitas anggota
profesi, kode etik tersebut sekaligus sebagai pedoman (guidelines).
Kode Etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda cara, tanda pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku. Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara
aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi.
Kata etika sendiri berasar dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan.Oteng / Sutisna (1986 : 364) mendefinisikan bahwa kode etik sebagai pedoman yang
memaksa perilaku etis anggota profesi. Bahwasannya setiap orang harus menjalankan serta
menjiwai akan pola ketentuan aturan, karenapada dasarnya suatau tindakan yang tidak
menggunakan kode etik akan berhadapan dengan sanksi.
Salah satu profesi dibidang teknologi informasi adalah Programmer, seorang programmer
harus memiliki pengalaman yang cukup dan benar-benar mengusai ilmu dibidangnya, selain itu
seorang programmer juga harus mematuhi kode etik yang berlaku. Maka dari itu kode etik
programmer perlu dipelajari, dimengerti dan dijalankan.
Pada penulisan makalah ini, peneliti hanya memaparkan tentang Undang – undang yang
menyangkut tentang IT. Sehingga dapat membantu para pencipta sesuatu dibidang IT untuk
dapat berkarya dan mengembangkan karyanya dibidang teknologi informasi.
Untuk menghindari terjadinya kejahatan – kejahatan yang akan timbul akibat dari
penyalahgunaan IT, maka pemerintah mengeluarkan peraturan – peraturan yang dapat membantu
dan melindungi pencipta sesuatu tentang teknologi, untuk mengatasi hal – hal yang tidak
diinginkan berupa kejahatan – kejahatan dalam IT. Undang – undang IT itu seperti UU no.11
Tahun 2008 dan UU no.19 tentang hak cipta. Keadaan ini mendorong penulis untuk membuat
makalah yang berjudul “ PERATURAN DAN REGULASI DIBIDANG IT”.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kode Etik
Etik berasal dari kata ethos (dalam bahasa yunani) yang berarti karakter,watak kesusilaan
atau adat. Etik juga berarti aturan atau kaidah-kaidah,moral tata susila yang mengikat suatu
masyarakat atau profesi. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang
dimiliki oleh individu ataupun kelompok yang menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakanya benar atau salah, buruk atau baik. Jadi kode etik adalah pola aturan,tata
cara,tanda,dan pedoman etis dalam melakukan kegiatan atau pekerjaan. Kaitanya dengan istilah
profesi, kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standar kegiatan anggota suatu
profesi.
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah:
Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan
masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung
secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk
didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala
bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk
melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan
internasional umumnya.
Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi
yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk
materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan
identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan
pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala
konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya
(resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet
umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya.
Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran
secara langsung.
a) a.Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang
pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang berhubungan
dengan bidang pekerjaan IT Seorang IT harus mengetahui dan mempraktekkan
pengetahuan IT-nya ke dalam pekerjaannya.
Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.
Bekerja di bawah disiplin kerja
Mampu melakukan pendekatan disipliner
Mampu bekerja sama
Cepat tanggap terhadap masalah client.
b) Contoh ciri – ciri profesionalisme di bidang IT adalah :
Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis Profesional diasumsikan
mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang
berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
Asosiasi profesional Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi
profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
Pendidikan yang ekstensif Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan
yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
Ujian kompetensi Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan
untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
Pelatihan institutional Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
Lisensi Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya
mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
Otonomi kerja Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis
mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
Kode etik Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
Mengatur diri Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa
campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi
yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
Layanan publik dan altruisme Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter
berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
Status dan imbalan yang tinggi Profesi yang paling sukses akan meraih status yang
tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa
dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
2.5 Tujuan Kode Etik di Bidang IT
Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
Untuk meningkatkan mutu profesi.
Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan anggota.
Meninggkatkan layanan distas keuntunggan pribadi.
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
UU HAKI (Undang-undang Hak Cipta) yang sudah disahkan dengan nomor 19 tahun
2002 yang diberlakukan mulai tanggal 29 Juli 2003 didalamnya diantaranya mengatur
tentang hak cipta.
UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang sudah disahkan
dengan nomor 11 tahun 2008 yang didalamnya mengatur tentang:
Pornografi di Internet
Transaksi di Internet
Etika pengguna Internet
BAB III
Aplikasi tersebut meminta pengguna untuk mengisi kuesioner dan memberikan akses ke
data pengguna dan teman-teman mereka. Cambridge Analytica kemudian membeli data
tersebut dari Kogan dan menggunakannya untuk membangun profil psikologis dan politik serta
membuat kampanye politik yang ditargetkan.
Selain itu, pengguna media sosial seperti Facebook harus lebih berhati-hati dalam
memberikan data pribadi mereka dan memperhatikan kebijakan privasi perusahaan. Badan
pengawas harus memperketat pengawasan dan aturan terkait privasi data pengguna. Pendidikan
dan pelatihan tentang kode etik IT juga perlu ditingkatkan untuk membantu memperbaiki
kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya menjaga integritas dan privasi data. Dengan
mengambil langkah-langkah tersebut, pelanggaran kode etik di bidang IT dapat diminimalkan
dan praktik yang lebih etis dalam pengolahan data dapat tercipta.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kode etik dibutuhkan sebagai pedoman/ acuan bagi para penguna IT agar tidak terjadi
pelanggaran atau paling tidak bisa meminimalkan tindak pelangaran kode etik di bidang IT.
Perkembangan teknologi informasi dan internet sangatlah pesat dan berpotensi untuk
membantu mempermudah umat manusia mengarungi kehidupanya untuk mencapai keberhasilan
dalam bermasyarakat.efek-efek negatif bisa dihindari dengan memberikan pedoman-pedoman
etika yang jelas kepada para profesional dan pengguna teknologi ini.Mamfaat maksimal atau
efek negatif dari teknologi informasi sangat tergantung pada manusia yang mengoperasikan.
3.2 Saran
Dari tulisan di atas maka disimpulkan bahwa etika dalam profesi setiap individu harus
menerapkan kode etik yang sudah ditetapkan oleh pasal-pasal yang berlaku. Etika sangat
diperulkan di zaman internet ini, indiviu yang menjaga etika akan dianggap profesional dalam
menjaga kejujuran, kerahasiaan serta nama baiknya.
Namun demikian, sebagai manusia biasa saya menyadari keterbatasan saya dalam segala hal
termasuk dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu saya mengharapkan kritik atau saran
yang membangun demi terciptanya penyusunan makalah yang lebih sempurna di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
(PDF) ETIKA DAN KODE ETIK DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
MAKALAH Ditulis untuk memenuhi tugas (researchgate.net)
Skandal Pencurian Data Facebook Bikin Cambridge Analytica Bangkrut dan Ditutup (kompas.com)
Skandal Cambridge Analytica, politik kotor & bobolnya data Facebook | merdeka.com