Anda di halaman 1dari 11

7.2.

SYOK ANAFILAKTIF
Di tetapkan OlehKepala
UPT No.
UPT PUSKESMAS KEDUNG II
Dokumen
SPO No. Revisi
TglTerbit
PUSKESMAS dr. PriyoPurwanto
KEDUNG II Halaman NIP. 19600113 199903 1 001

1. Definisi Syok anafilaksis adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi umum dengan
efek pada beberapa system organ terutama kardiovaskuler, respirasi, kutan dan
gastro intestinal yang merupakan reaksi imunologis yang didahului dengan
terpaparnya allergen yang sebelumnya sudah tersensitisasi.
2. Tujuan Agar petugas dapa tmemahami dan memberikan penanganan yang tepat pada
pasien syok anafilaktik
3. Kebijakan Surat Keputusan

4. Referensi  Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.


 Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI ,dirjen pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan 2002
5. Prosedur a. Petugas menerima pasien.
b. Petugas melakukan anamnesis pada pasien.
c. Petugas menayakan keluhan utama pasien, apakah terdapat kemerahan, gatal-
gatal, dan pucat pada kulit, apakah terdapat sesak nafas, hidung berair, mata
berair, apakah terdapat mual, muntah, sakit perut atau diare, apakah terdapat
rasa cemas, batuk, atau kejang.
d. Petugas menanyakan perjalanan penyakit, faktor-fakto yang rmencetuskan
keluhan, riwayat penyakit keluarga dan riwayat alergi.
e. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan.
f. Petugas mengukur tanda vital pasien meliputi tekanan darah, nadi, suhu dan
frekuensi pernapasan.
g. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, apakah terdapat penurunan
tekanaan darah dan nadi lemah, apakah pada kulit terdapat reaksi eritema,
urtikaria, pucat, sianosis, apakah pada permeriksaan auskultasi paru terdapat
wheezing atau tanda-tanda bronco spasme, apakah terdapat nyeri tekan
abdominal atau kram pada pemeriksaan abdomen.
h. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan pada pasien.
i. Petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan.
j. Petugas memberikan tatalaksana terhadap hasil diagnose berupa:
1) Hentikan pemberian obat/ antigen penyebab.
2) Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala.
3) Berikan oksigen dengan nasal canul 3-4 l/m
4) Berikan adrenalin 1:1000 (1mg/ml) segera secara SC pada otot
deltoideus, dengan dosis 0,3-0,5 ml (anak: 0,01 ml/kgbb), dapat diulang
tiap lima menit.
5) Berikan anti histamin 10-20 mg IM atau IV pelan.
7.2.1

SYOK ANAFILAKTIF
Di tetapkan OlehKepala
UPT No.
UPT PUSKESMAS KEDUNG II
Dokumen
SPO No. Revisi
TglTerbit
PUSKESMAS dr. PriyoPurwanto
KEDUNG II Halaman NIP. 19600113 199903 1 001

6) Jaga system pernapasan dan system cardiovaskuler agar berjalan dengan


baik
7) Lakukan observasi 30 menit
8) Bila KU pasien membaik petugas memberikan kortikosteroid dan
antihistamin PO 3x24 jam
9) Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan kefasiltitas kesehatan
yang lebih baik.
k. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi pada rekam medis
pasien.
l. Petugas membubuhi tandatangan pada rekam medis.
m.Petugas menulis hasil diagnose pada buku register.
6. Diagram Alir
melakukan vital sign menegakan diagnose
Melakukan danpemeriksaanfisik berdasarkanhasilpemeriksaan
anamnesis
padapasien

menulishasilanamnesa, Memberikantatalaksanapadapasie
menulis diagnose pemeriksaandan nsesuaihasilpemeriksaan
pasienkebuku diagnose kerekam medic
register.

7. Unit Terkait Semua pasien yang mengalami syok anafilaktik di semua unit pelayanan yang
melakukan tindakan medis yaitu :
 Ruang Tindakan / IGD
 Unit Pelayanan Kelurga Berencana
 Unit Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
 Unit Pelayanan Imunisasi
 Unit Pelayanan Gigi
7.2.1

SYOK ANAFILAKTIF
Di tetapkan OlehKepala
UPT No.
UPT PUSKESMAS KEDUNG II
Dokumen
SPO No. Revisi
TglTerbit
PUSKESMAS dr. PriyoPurwanto
KEDUNG II Halaman NIP. 19600113 199903 1 001

1. Definisi Syok hipovolemik adalah keadaan dimana terjadi gangguan perfusi yang
disebabkan karena ada perdarahan
2. Tujuan Agar petugas dapa tmemahami dan memberikan penanganan yang tepat pada
pasien syok hipovolemik.
3. Kebijakan Surat Keputusan

4. Referensi  Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.


 Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI ,dirjen pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan 2002
5. Prosedur a. Petugas menerima pasien.
b. Petugas melakukan anamnesis pada pasien.
c. Petugasmenanyakan riwayat penyakit untuk menentukan penyebab syok
hipovolemik (riwayat trauma, riwayat luka bakar, riwayat hematemesis
melena,riwayat minum alcohol, riwayat penggunaan obat anti inflamasi non
steroid dalam jangka waktu lama,dll)
d. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan.
e. Petugas mengukur tanda vital pasien meliputi tekanan darah, nadi, suhu dan
frekuensi pernapasan.
f. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, petugas menemukan
penurunan tekanaandarah (<90mmHg atau 30 mmHg dibawah tekanan basal)
dan nadi cepat> 100,takipneu dan dalam, oliguri (urin<30 ml/jam), pada
pemeriksaan auskultasi paru ditemukan ronki basah,, pada pemeriksaan
auskultasi jantung ditemukan bunyi jantung sangat lemah, kadang bunyi
jantung III terdengar, pada pemeriksaan kulit terdapat ditemukan sianosis,
diaphoresis, dan ekstremitas dingin dan ditemukan perubahan mental pada
pasien.
g. Petugas menggunakan alat perlindungan diri (sarung tangan dan masker)
h. Petugas memberikan tatalaksana terhadap hasil diagnose berupa:
1) Pastikan jalan napas tetap adekuat, bersihkan jalan nafas jika diperlukan
2) Berikan oksigen dengan masker 8-15 liter/menit
3) Jika terdapat perdarahan akut:
a) Pasang 2 jalur infuse intra vena. Berikan 1-2 liter kristaloid, seperti
NaCl 0,9% atau RL sesuai dengan kebutuhan atau kelasnya syok atau
koloid seperti D5% dalam 30-60 menit, pantau kemungkinan terjadi
edema paru. Pada orang dewasa,,cairan RL dapat diberikan sebanyak
2-3 liter selama 20-30 menit.
b) Hentikan perdarahan, bebat tekan dan lakukan penjaitan jika tidak
dapat dihentikan harus segera dipersipakan ke fasilitas pelayanan
7.2.1

SYOK ANAFILAKTIF
Di tetapkan OlehKepala
UPT No.
UPT PUSKESMAS KEDUNG II
Dokumen
SPO No. Revisi
TglTerbit
PUSKESMAS dr. PriyoPurwanto
KEDUNG II Halaman NIP. 19600113 199903 1 001

kesehatan yang lebih memadai


c) Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan ke fasiltitas
kesehatan yang lebih baik setelah menstabilkan pasien.
i. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi pada rekam medis
pasien.
j. Petugas membubuhi tanda tangan pada rekam medis.
k. Petugas menulis hasil diagnose pada buku register.
6. Diagram Alir
melakukan vital sign menegakan diagnose
Melakukan danpemeriksaanfisik berdasarkanhasilpemeriksaan
anamnesis
padapasien

menulishasilanamnesa, Memberikantatalaksanapadapasie
menulis diagnose pemeriksaandan nsesuaihasilpemeriksaan
pasienkebuku diagnose kerekam medic
register.

7. Unit Terkait  Ruang Tindakan / IGD


 Apotek
7.2.1

SYOK ANAFILAKTIF
Di tetapkan OlehKepala
UPT No.
UPT PUSKESMAS KEDUNG II
Dokumen
SPO No. Revisi
TglTerbit
PUSKESMAS dr. PriyoPurwanto
KEDUNG II Halaman NIP. 19600113 199903 1 001

1. Definisi Keracunan makanan merupakan suatu kondisi ganguguan pemcenaan yang


disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan zat
pathogen dan atau bahan kimia misalnya Norovirus, Salmonella, Clostridium
perfingens, Campylobacter, dan Staphylococcus aureus.
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan penanganan yang tepat pada
pasien keracunan makanan.
3. Kebijakan Surat Keputusan

4. Referensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Edisi I, 2013, hal 64-66
5. Prosedur a. Petugas menerima pasien.
b. Petugas melakukan anamnesis pada pasien.
c. Petugas menanyakan keluhan berupa diare akut, diare disertai darah atau
lendir, nyeri perut, kram otot perut, kembung.
d. Petugas menayakan riwayat makanan/minuman di tempat yang tidak
higienis, konsumsi daging/unggas yang tidak matang, konsumsi makanan
laut mentah.
e. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan.
f. Petugas mengukur tanda vital pasien meliputi tekanan darah, nadi, suhu dan
frekuensi pernapasan.
g. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki.
Pemeriksaan fisik difokuskan untuk menilai keparahan dehidrasi. Petugas
menemukan ada atau tidaknya tanda-tanda tekanan darah turun, nadi cepat,
mulut kering, penurunan keringat dan urin output, nyeri tekan perut dan
bising usus lemah atau meningkat.
h. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan.
i. Petugas mendiagnosis pasien keracunan makanan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik.
j. Petugas memberikan tata laksana terhadap hasil diagnose berupa:
1) Self-limiting, tujuan utamanya rehidrasi yang cukup dan suplemen
elektrolit. Cairan rehidrasi oral dapat diberi oralit atau larutan intra vena
(RL atau NaCL). Obat absorben (misal kaolin pectin, alumuniom
hidroksida) membantu memadatkan feses diberikan bila diare tidak
segera berhenti.
2) Jika gejala menetap setelah 1-2 jam segera rujuk ke fasiltitas kesehatan
yang lebih memadai
3) Modifikasi gaya hidup dan edukasi menjaga kebersihan diri
7.2.1

SYOK ANAFILAKTIF
Di tetapkan OlehKepala
UPT No.
UPT PUSKESMAS KEDUNG II
Dokumen
SPO No. Revisi
TglTerbit
PUSKESMAS dr. PriyoPurwanto
KEDUNG II Halaman NIP. 19600113 199903 1 001

k. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi pada rekam medis
pasien.
l. Petugas membubuhi tanda tangan pada rekam medis.
m. Petugas menulis hasil diagnose pada buku register.
6. Diagram Alir
melakukan vital sign menegakan diagnose
Melakukan danpemeriksaanfisik berdasarkanhasilpemeriksaan
anamnesis
padapasien

menulishasilanamnesa, Memberikantatalaksanapadapasie
menulis diagnose pemeriksaandan nsesuaihasilpemeriksaan
pasienkebuku diagnose kerekam medic
register.

7. Unit Terkait  Ruang Tindakan / IGD


 Apotek
7.2.1

SYOK ANAFILAKTIF
Di tetapkan OlehKepala
UPT No.
UPT PUSKESMAS KEDUNG II
Dokumen
SPO No. Revisi
TglTerbit
PUSKESMAS dr. PriyoPurwanto
KEDUNG II Halaman NIP. 19600113 199903 1 001

1. Definisi Keracunan organofosfat adalah suatu kondisi intoksikasi akibat zat yang
mengandung organofosfat
2. Tujuan Agar petugas dapa tmemahami dan memberikan penanganan yang tepat pada
pasien keracunan organofosfat.
3. Kebijakan Surat Keputusan

4. Referensi  PanduanPelayananMedik, FK UI, 2008, Hal 153-154


 PedomanPengobatanDasar Di puskesmas, 2007, Hal 91
5. Prosedur a. Petugas menerima pasien.
b. Petugas melakukan anamnesis singkat pada pasien/ keluarga pasien
mengenai riwayat minum/kontak dengan zat mengandung organofosfat.
c. Petugas menanyakan kepada keluarga pasien apa ada keringant sangat
banyak, mual, muntah, kejang, lumpuh.
d. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan.
e. Petugas menguku rtanda vital pasien meliputi tekanan darah, nadi, suhu dan
frekuensi pernapasan.
f. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki.
Pemeriksaan fisik ditemukan bradikardi, pupil miosis, penurunan
kesadaran, tanda-tanda aspirasi.
g. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan.
h. Petugas mendiagnosis pasien keracunan organofosfat berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
i. Petugas memberikan tatalaksana terhadap hasil diagnose berupa:
1) Segera cuci bagian badan yang kena racun dengan air sabun dan
bersihkan mulut dari lendir
2) Lakukan bilas lambung melalui NGT
3) Atropinisasidengan atropine sulfat 2 mg i.v (untukanak: 0,04 mg/KgBB)
danulangitiap 10 menitsampaikulitkering, liurberhenti,
danfrekuensidenyutjantungmencapai± 120-140/menit.
4) Jikapasientidaksegeramembaiksegerarujukkefasilitaspelayanan yang
lebihbaik
j. Petugasmenulishasilpemeriksaan, diagnose danterapipadarekam
medicpasien.
k. Petugasmembubuhitandatanganpadarekammedis.
l. Petugasmenulishasil diagnose padabuku register.
6. Diagram Alir
melakukan vital sign menegakan diagnose
Melakukan danpemeriksaanfisik berdasarkanhasilpemeriksaan
anamnesis
padapasien

menulishasilanamnesa, Memberikantatalaksanapadapasie
menulis diagnose pemeriksaandan nsesuaihasilpemeriksaan
pasienkebuku diagnose kerekam medic
register.

7. Unit Terkait  Ruang Tindakan / IGD


7.2.1

SYOK ANAFILAKTIF
Di tetapkan OlehKepala
UPT No.
UPT PUSKESMAS KEDUNG II
Dokumen
SPO No. Revisi
TglTerbit
PUSKESMAS dr. PriyoPurwanto
KEDUNG II Halaman NIP. 19600113 199903 1 001

 Apotek
7.2.1

SYOK ANAFILAKTIF
Di tetapkan OlehKepala
UPT No.
UPT PUSKESMAS KEDUNG II
Dokumen
SPO No. Revisi
TglTerbit
PUSKESMAS dr. PriyoPurwanto
KEDUNG II Halaman NIP. 19600113 199903 1 001
7.2.1

SYOK ANAFILAKTIF
Di tetapkan OlehKepala
UPT No.
UPT PUSKESMAS KEDUNG II
Dokumen
SPO No. Revisi
TglTerbit
PUSKESMAS dr. PriyoPurwanto
KEDUNG II Halaman NIP. 19600113 199903 1 001

FARINGITIS AKUT
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl. :
UPTD
MulaiBerlaku
PUSKESMAS
Halaman : 1/2
SELOMERTO 1
Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
No
1. Apakah Petugasmenayakankeluhanutamapasien,
apakahterdapatpadakemerahan, gatal-gatal,
danpucatpadakulit, apakahterdapatsesaknafas,
hidungberair, mataberair, apakahterdapatmual,
muntah, sakitperutataudiare, apakahterdapat rasa
cemas, batuk, ataukejang?
2. Apakah Petugasmenayakankeluhanutamapasien,
apakahterdapatpadakemerahan, gatal-gatal,
danpucatpadakulit?
3. Apakah Petugasmenayakankepadapasienterdapatsesaknafas,
hidungberair, mataberair?
4. Apakah Petugasmenayakankepadapasienterdapatmual,
muntah, sakitperutataudiare?
5. Apakah Petugasmenanyakanpadapasieterdapat rasa cemas,
batuk, ataukejang?
6. Apakah Petugasmelakukanpemeriksaantekanandarah?
7. Apakah Petugasmengukursuhutubuhpasien?
7.2.1

SYOK ANAFILAKTIF
Di tetapkan OlehKepala
UPT No.
UPT PUSKESMAS KEDUNG II
Dokumen
SPO No. Revisi
TglTerbit
PUSKESMAS dr. PriyoPurwanto
KEDUNG II Halaman NIP. 19600113 199903 1 001

8. Apakah Perugasmengukurnadipasien?
9. Apakah Petugasmelakukanpemeriksaanfisikpasien?
10. Apakah Petugasmemeriksajaringanpadadindingbelakang
faring?
11. Apakah Petugasmenegakan diagnose
berdasarkanhasilpemeriksa?
12. Apakah Petugasmenginstruksikanpasienuntukistirahatdanbany
akminum?
13. Apakah Petugasmenulisresepuntukpengobatansimptomatis
 Demam/ nyerimenelan:dewasa:parasetamol 3 x
500 mg
anak : 10 mg/kgbb 3x sehari
 Batuk kering :
dextrometorfan 3 x 10-15 mg
 Bila ada infeksi sekunderberi
antibiotikuntukpasiendewasa:
Eritromisin 4 x 250 mg
Amoxycillin 3 x 500 mg?
14. Apakah Petugasmempersilahkanpasienmengambilobat di
apotik?
15. Apakah Petugasmenulishasipemeriksaan, diagnose
danterapipadarekam medicpasien?
16. Apakah Petugasmenulishasil diagnose padabuku register?

CR :………………%.

Selomerto,……………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai