Anda di halaman 1dari 13

SISTEM KEUANGAN DAN

SISTEM MONETER
SISTEM KEUANGAN (FINANCIAL SYSTEM)
Sistem keuangan adalah sistem jaringan kerja yang terdiri dari Lembaga-Lembaga keuangan
yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat. Lembaga
keuangan terdiri dari bank dan Lembaga keuangan bukan bank. Bank terdiri dari Bank Sentral,
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
BANK SENTRAL
Bank sentral mempunyai tugas untuk memelihara agar sistem moneter bekerja secara efisien
sehingga dapat menjamin tercapainya tingkat pertumbuhan kredit/uang beredar sesuai
dengan kebutuhan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tanpa
mengakibatkan inflasi.
Dengan demikian bank sentral berkaitan erat dengan tugas pemerintah dalam pelaksanaan
kebijakan moneter suatu negara, berperan penting dalam lalu lintas keuangan dan
pembayaran, serta dalam pengelolaan devisa (valuta asing).
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia (menurut UU RI nomor 3 tahun 2004
tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia)
TUGAS POKOK BANK SENTRAL

1. Mengeluarkan dan mengedarkan uang kartal


2. Sebagai bank, agen, dan penasehat pemerintah
3. Sebagai pemusatan dan penyimpanan likuiditas dari bank-bank umum
4. Sebagai tempat pemusatan dan penyimpanan kekayaan emas dan devisa sebagai
cadangan bagi pembayaran luar negeri
5. Sebagai induk dari bank-bank umum, yang dapat memberikan bantuan likuiditas bagi
bank-bank yang sedang mengalami kesulitan likuiditas.
6. Sebagai pusat penyelesaian perhitungan antar bank (kliring)
7. Sebagai pengendali dan pengawas perkreditan
TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA

a. Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
b. Agar tujuan tersebut tercapai, Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter
secara berkelanjutan, konsisten dan transparan dengan mempertimbangkan
kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian
Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia mempunyai tugas-tugas:
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
c. Mengatur dan mengawasi bank
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia
berwenang
1. menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi.
2. Melakukan pengendalian moneter antara lain dengan cara:
• Operasi pasar terbuka di pasar uang (rupiah maupun valuta asing)
• Penetapan tingkat diskonto
• Penetapan cadangan wajib minimum
• Pengaturan kredit/pembiayaan
• Melaksanakan kebijakan nilai tukar
• Mengelola cadangan devisa
Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia
berupaya
• Melaksanakan dan memberikan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran (izin
pendirian bank)
• Menetapkan alat pembayaran (uang kartal dan giral)
• Menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank (rupiah dan valas)
• BI satu-satunya Lembaga yang berwenang mengeluarkan dan mengedarkan uang
• BI berwenang menetapkan macam, harga, ciri-ciri uang yang akan dikeluarkan/digunakan,
dan tanggal mulai berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
Dalam rangka mengatur dan mengawasi bank, BI
• Memberikan dan mencabut izin usaha bank
• Memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bak
• Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank
• Melakukan pengawasan langsung dan tidak langsung melalui pemeriksaan, baik secara
berkala, atau setiap waktu yang dianggap perlu, serta pengawasan melalui laporan bank
yang diterimanya.
Khusus untuk tugas mengawasi bank, selanjutnya dilakukan oleh Lembaga OJK yang
dibentuk dengan UU tersendiri
SISTEM MONETER (MONETARY SYSTEM)
Sistem moneter di Indonesia adalah Lembaga-Lembaga yang dapat menciptakan uang kartal,
uang giral, dan uang kuasi. Sistem moneter di Indonesia terdiri dari:
1. Otoritas Moneter yaitu Bank Indonesia (selaku bank sentral) melakukan fungsi
menerbitkan uang kartal (currency), mengelola cadangan devisa dan mengawasi sistem
moneter.
2. Bank-bank Pencipta Uang Giral (BPUG) yaitu bank-bank umum. BPUG memiliki kedudukan
yang penting dalam sistem moneter karena BPUG dapat dan diizinkan untuk menerima
simpanan dalam bentuk giro (yaitu simpanan yang dapat ditarik setiap saat oleh
pemiliknya dengan menggunakan cek, bilyet giro atau surat perintah pemindahbukuan
lainnya). Oleh karena itu simpanan giro dianggap oleh masyarakat sebaga uang, dan
memenuhi fungsi sebagai uang. Dengan demikian maka bank umum dapat menciptakan
uang giral, sehingga dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar
Fungsi-fungsi Sistem Moneter:
1. Menyelenggarakan mekanisme lalu lintas pembayaran yang efektif dan efisien,
sehingga lalu lintas pembayaran dapat dilakukan dengan biaya dan hambatan
seminimal mungkin
2. Menjadi penghubung/perantara (intermediary) antara penabung/penyimpan dan
penanam modal (investor) sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai
yang direncanakan
3. Menjaga kestabilan tingkat harga dengan cara menciptakan uang dalam jumlah yang
sesuai dengan keperluan riil perekonomian.
SISTEM PEMBAYARAN
Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, Lembaga, dan
mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi
suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
Beberapa unsur penting dalam sistem pembayaran yaitu:
1. Sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke
pihak lain
2. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai
dari penggunakan alat pembayaran yang sederhana sampai yang kompleks
3. Melibatkan berbagai Lembaga berikut aturan mainnya.
Komponen sistem pembayaran, antara lain:
1. Institusi atau Lembaga yang menyediakan jasa pembayaran
2. Instrumen yang digunakan dalam sistem pembayaran, yang mengatur hak dan
kewajiban keuangan serta pembayaran
3. Kerangka hukum yang mengatur ruang lingkup hukum dan instrument sistem
pembayaran, hak dan kewajiban peserta, sanksi, dan aturan lainnya untuk menjamin
terlaksananya sistem pembayaran secara hukum
4. Kerangka kebijakan sistem pembayaran yang jelas, baik kebijakan umum maupun
operasional, yang mendasari pengembangan sistem pembayaran
Sistem pembayaran dapat diselenggarakan oleh bank sentral atau Lembaga independen
(milik pemerintah atau swasta) yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan sistem
pembayaran, contoh: E-money untuk pembayaran busway dan kereta listrik.
Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai peran penting dalam sistem
pembayaran . Beberapa pihak yang terlibat dalam sistem pembayaran yaitu:
• Pihak yang menyelenggarakan sistem pembayaran
• Pihak yang mendukung sistem pembayaran
• Pihak yang memberikan jasa dalam sistem pembayaran
• Pihak yang mengatur dan mengawasi sistem pembayaran

Peranan Bank Indonesia dalam sistem pembayaran sangat luas, selain sebagai operator,
regulator, sekaligus sebagai pengawas.
INSTRUMEN PEMBAYARAN
1. Instrumen pembayaran tunai adalah mata uang yang berlaku di Indonesia yaitu rupiah, yang terdiri
dari uang logam dan uang kertas
2. Instrumen pembayaran non tunai di Indonesia yang disediakan oleh sistem perbankan adalah
instrumen berbasis warkat:
a. Cek adalah surat perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu
b. Bilyet giro adalah surat perintah dari ansabah kepada bank untuk memindahbukukan sejumlah dana
dari rekening pemegang ke rekening penerima (yang disebutkan namanya)
c. Nota debet adalah warkat yang digunakan untuk menagih dana pada bank lain untuk bank atau
nasabah yang menyampaikan warkat tersebut
d. Nota kredit adalah warkat yang digunakan untuk menyampaikan dana pada bank lain untuk bank
atau nasabah yang menerima warkat tersebut
e. Wesel bank untuk transfer adalah wesel yang diterbitkan oleh bank khusus untuk sarana transfer
f. Surat bukti penerimaan adalah surat bukti penerimaan transfer dari luar kota yang dapat ditagih
kepada bank penerima dana transfer melalui kliring lokal

Anda mungkin juga menyukai