PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
KEPUTUSAN BUPATI GUNUNG MAS
NOMOR 434 TAHUN 2015
TENTANG
IZIN LINGKUNGAN PEMBANGUNAN PLTU (2 x 100 MW)
DI DESA TUMBANG KAJUEI, KECAMATAN RUNGAN,
KABUPATEN GUNUNG MAS, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Menimbang :
Mengingat
OLEH PT. SKS LISTRIK KALIMANTAN
BUPAT! GUNUNG MAS,
bahwa kegiatan Pembangunan PLTU (2x100 MW) di Desa
Tumbang Kajuei, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung
Mas, Provinsi Kalimantan Tengah oleh PT. SKS Listrik
Kalimantan Seluas 100 Hektar merupakan kegiatan yang
wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
{amdal);,
bahwa Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada
setiap orang yang melakukan Usaha dan/atau Kegiatan
yangwajib Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) dalam —rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai
prasyarat memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Bupati Gunung Mas.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970
Nomor 1, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2918);
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3419);
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
167, Tambahan Lembaran Negara Republile Indonesia]Nomor 3888); sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun
1999 tentang Kehutanan Menjadi__ Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4412);
4, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725};
5. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4756);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenaga
listrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5052};
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lemberan
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5059);
8. Undang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2014 nomor 244, Tambahan Lembaran Negara nomor
5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang nomor 9 tahun 2015 tentang
perubshan kedua Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2015 nomor
58, Tambahan Lembaran Negara nomor 5679).
9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Perlindungan Lingkungan Maritim
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109};
10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5285);
11.Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Pengadean Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum sebagaimena telah diubah dengan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 36
Tahun 2005 tentang Pengadaan Tansh Bagi Pelaksanaan
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
12, Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Rencana
‘Teta Ruang Pulau Kalimantan (lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 10);13.Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08
‘Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis
‘Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
14. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05
‘Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai Analisis
Mengenal Dampak Lingkungan Hidup;
15. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
21 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Sumber tidak
Bergerak Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pembangkit Listrik
‘Tenaga Thermal,
16.Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05
Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha den/atau
Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 408);
17.Keputusan Menteri Pertanian Nomor 759/KPTS/UM/
10/1982 tentang Penunjukan Areal Hutan di Wilayah
Provinsi Daerah ‘Tingkat 1 Kalimantan Tengah Seluas +
15.300.000 Ha (Lima Belas Juta Tiga Ratus Ribu Hektar)
Sebagai Kawasan Hutan sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.529/Menhut-
11/2012 tentang Perubshan Atas Keputusan Menteri
Pertanian Nomor — 759/KPTS/UM/10/1982 _ tentang
Penunjukan Areal Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat
I Kalimantan Tengah Seluas + 15.300.000 Ha (Lima Belas
Juta Tiga Ratus Ribu Hektar) Sebagai Kewasan Hutan;
18.Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor SK. _1312/Menthk-VII/IPSDH/2015 __ tentang
Penetapan Peta Indikatif Penundaan Femberian tin Baru
Pemanfaatan Hutan, Penggunaan Kawasan Hutan dan
Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan Areal
Penggunaan Lain (Revisi VII);
19, Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
Hidup Nomor 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan
Masyarakat dan Keterbukean Informasi dalam Proses
Analisis Mengenal Dampak Lingkungan Hidup;
20.Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintah Daerah yang Menjadi Kewenangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Gunung Mas (Lembaran Dacrah
Kabupaten Gunung Mas tahun 2008 nomor 93 seri D);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Gunung Mas Nomor 8 Tahun
2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Gunung Mas (lembar dacrah Kabupaten Gunung Mas
‘Tahun 2014 Nomor 210 SeriMenetapkan
KESATU
KEEMPAT
Keputusan Bupati Gunung Mas Izin Lingkungan
Pembangunan PLTU (2 X 100 MW) di Desa Tumbang
Kajuei, KecamatanRungan, Kabupaten Gunung Mas,
Provinsi Kalimantan Tengsh oleh PT. SKS Listrik
Kalimantan.
‘Memberikan Izin Lingkungan kepada:
Nama Perusahaan : PT. SKS Listrik Kalimantan
PenangungJawab : SANDJAJA ONGSOKO
Sabatan Presiden Direktur
Alamat, : APL Tower Lantai 41 Suite 2
Ji, Let. Jend S, Parman, Kav 28,
Jakarta Barat 14170
Jenis Kegiatan : Pembangunan PLTU (2 X 100 MW)
izin linglcungan sebagaimana dimaksud dalam diktum
KESATU untuk untuk fuas areal + 100 Ha dengan
rincian lahan sarana dan prasarana bangunan PLTU 15
Ha, 10 Ha bangunen fasilitas umum dan 75 He lahan
Kosong.
Instansi pemberi izin dalam penerbitan izin ussha
dan/atau kegiatan wajib memperhatikan seluruh
besaran kegiatan sebagaimana dimaksud dalam diktum
KETIGA.
PT. SKS Listrik Kelimantan dilarang melakukan kegiatan
konstruksi dan operasi sebelum mendapatkan izin dari
pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang
berlalcu.
Ruang Lingkup Izin Lingkungan ini, meliputi:
a, Luas areal pembangunan ‘PLTU dan sarana
prasarana pendukung 100 Hektar.
Terciptanya kesempatan kerja dan peluang berusaha.
Keresahan masyarakat
Penurunan Iualitas udara
Peningkatan kebisingan
Gangguan lalu lintas
& Penurunan kualilas air sungai
hh. Penurunan kuelitas keanckaragaman Flora dan
Fauna darat.
Penurunan kualitas keanekaragaman flora dan fauna
pereiran
‘Timbulnya limbah B3.
Peningkatan air larian (run off
Operasional dan pemeliharaan fasil
produkei hingga tahap pasca operasi.
pee
mo
noKEDELAPAN
PT. SKS Listrik Kalimantan dalam melaksanakan
kegiatan harus memenuhi persyaratan memiliki izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang
terdiri dari:
a. iin penyimpanan sementara limbah bahan
berbahaya dan beracun;
b, Tin pembuangan air limbah;
¢. Izin pemanfaatan limbah berbahaya dan beracun.
PT, SKS Listrik Kalimantan dalam melaksanakan
kegiatannya harus memenuhi kewajiban melakukan
pengelolaan dampak sebagaimana tercantum pada
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) yang
tercantum dalam Lempiran I Keputusan ini.
Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam dictum
KEDELAPAN, PT. SKS Listrik Kalimantan wajib
melakukan pengelolaan dampak dengan pendekatan
teknologi, pendekatan sosial ekonomi dan pendekatan
institusi ‘sebagaimana tercantum dalam Lampiran Il
Keputusan ini.
Pr, SKS Listrik Kalimantan wajib_mengajukan
permohonen perubahan izin lingkungan apabila terjad!
perubahan atas: rencana usaha dan/atau kegiatannya
sesuai dengan criteria perubahan yang tercantum dalam
Pasal 50 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012
tentang Izin Lingkungan.
PT. SKS Listrik Kalimantan menyarpaikan laporan
pelaksanaan persyaratan dan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran I dan Lampiran ll, yang
terkait dengan komponen fisik, kimia, dan biologi, setiap
6 (cnam) bulan sekali sejak Keputusan inf ditetapkan
kepada:
1. Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kebutanan;
2: Gubernur Kalimantan Tengah w.p. Kepala Badan
Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah;
3. Bupati Gunung Mas v.p Kepala Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Gunung Mas;
4. Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Kalimantan,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
: PT. SKS Listrik Kalimantan wajib menyampaikan laporan
pelaksanaan persyaratan dan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran I dan Lampiran Il yang terkait
dengan komponen sosial, ekonomi, budaya dan
Kesehatan masyarakat, setiap 6 (cnam)’bulan sekali
sejak Keputusan ini ditetapkan kepada instansi terkait
oo tercantum dalam Lampiran I Keputusan
ini.KETIGABELAS
KEEMPATBELAS:
KELIMAPELAS
‘Temtann Keputusa il daampaskan kepada Yh.
esas
: Apabila berdasarkan hasil pelaksanaan usaha dan/atau
kegiatan timbul dampak lingkungan hidup diluar dari
dampak yang dikelola sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran | Keputusan ini, PT. SKS Listrik Kalimantan
wajib melaporkan kepada ‘instansi terkait sebagaimana
dimakeud dalam dictum KESEBELAS dan dictum
KEDUA BELAS.
: Apabila Dampak Lingkungan Sebagaimana Diktum
KEDELAPAN dan KESEMBILAN, terjadi scbagai akibat
kelalaian PT. SKS LISTRIK KALIMANTAN, maka Izin
Lingkungan ini mendapat — pengenaan —_sanksi
administratif berupa
a. Teguran Tertulis;
b. Paksaan Pemerintah, yang meliputi
1, Penghentian sementara kegiatan produksi;
2. Pemindahan sarana produks
3. Penutupan saluran pembuangan air limbah atau
4. Pembongkaran;
5.Penyitaan terhadap barang atau alat yang
berpotensi menimbulkan pelanggarans
fe. Pembekuan Izin Lingkungan dan/atau —Izin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
d. Peneabutan Izin _Lingkungan dan/atau — Izin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
dan
e. Denda Administratif.
: Keputusan Bupati ini berlaiu sejak tanggal ditetapkan
sampai dengan berakhirnya operasional PLTU (2 X 100
MW), dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diubah dan diperbaili
sebagaimana mestinva.
Ditetapkan di Kuala Kurun
padatanggal \ Agustus 2015
SZESN
Mente! Negara Lngkangan Hidup dan Kebutanan Ri/Ketun Koss pena! AMDAL, Pusat Jakarta
enter berg dan Sumber daya Mlseral Ri Jeera:
Kepain Bada ingangnn ep Movin Kalantan Tengah alan Rays
Sclevara Dara appaten Gunung Mas dt Kuala Kur
aja J Let Jend 8. Parman, Kav 28, lantai 4, Jakarta Barat
Trp: vean1-29000090
Far : 6221 29930903