Anda di halaman 1dari 3

Anak Nelayan Putus Sekolah

Oleh Nurul Fakhrun

Jumlah anak usia sekolah yang mengalami putus sekolah di NTT sesuai dengan data
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada semester ganjil tahun
2022/2023 sebanyak 1.502.796 juta orang dengan laki-laki sebanyak 774.149 ribu orang dan
perempuan sebanyak 728.647 ribu orang dan pada semester genap tahun 2022/2023 sebanyak
1.450.078 juta orang dengan laki-laki sebanyak 746.064 ribu orang dan perempuan sebanyak
704.014 ribu orang. Terkhusunya pada kabupaten lembata sebanyak 33.050 ribu orang dengan
laki-laki sebanyak 17.301 ribu orang dan perempuan sebanyak 15.749 ribu orang untuk semester
ganjil tahun 2022/2023 dan sebanyak 33.052 ribu orang dengan laki-laki sebanyak 17.239 ribu
orang dan 15.813 ribu orang untuk semester genap tahun 2022/2023. Dengan begitu pemerintah
kabupaten lembata perlu melakukan berbagai upaya agar anak anak ini dapat kembali bersekolah
formal atau dapat mengakses pendidikan dan berharap pemerintah dapat mempertahankan 97,59
juta anak yang masih bersekolah formal baik di jenjang SD/SMP/SMA/SMK untuk tidak dropout
dan tetap mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Dengan sumber daya laut yang melimpah banyak masyarakat yang memanfaatkan wilayah
pesisir sebagai mata pencaharian utama. Masyarakat pesisir adalah sekelompok orang atau
komunitas yang tinggal di daerah pesisir yang sumber kehidupan perekonomiannya secara
langsung bergantung pada pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir dari segi mata pencaharian
masyarakat pesisir terdiri dari nelayan, buruh nelayan, pedagang ikan, orang yang bekerja
sebagai nelayan mereka mempunyai ciri yang sama yaitu berpendidikan rendah. Kualitas sumber
daya manusia yang rendah dan kesulitan ekonomi hal ini mengakibatkan tingkat pendapatnya
tidak pasti mencukupi kebutuhan sehari-harinya, akibatnya dalam kehidupan keluarga nelayan
umumnya mengikut sertakan istri dan anak-anaknya untuk bekerja agar dapat membantu mencari
penghasilan tambahan, disamping itu anak-anak nelayan banyak yang putus sekolah.

Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting dan layak untuk diterima oleh setiap orang.
Pendidikan diartikan sebagai upaya yang dilakukan untuk menciptakan proses supaya anak dapat
berkembang dengan potensi yang dimilikinya, proses dalam pendidikan merupakan suatu proses
yang dapat mengembangkan potensi yang ada pada manusia khususnya pada anak. Pada
kenyataanya masih banyak dijumpai anak-anak nelayan yang putus sekolah diakibatkan karena
ikut melaut mencari ikan bersama orangtua. Dari nara sumber yang diwawancarai terdapat
beberapa anak-anak nelayan baik laki laki maupun perempuan, dilihat dari segi pendidikannya
masih sangat kurang karena sejak kecil sudah ditanamkan untuk dapat membantu kedua
orangtuanya dengan cara menjual hasil melaut. Akan tetapi orangtua mereka tidak mampu untuk
melanjutkan pendidikan anak-anak mereka dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang kuang
mampu.
Pandangan saya mengenai anak nelayan yang putus sekolah dan dari narasumber yang saya
wawancarai cukup memprihatinkan karena mereka tidak bisa melanjutkan sekolah lagi di
karenakan faktor ekonomi keluarga yang tidak memadai dan apalagi jika mereka yang
mempunyai banyak saudara sehingga orang tua mereka tidak mampu membiayai dalam segi
pendidikan nya, faktor internal masing masing anak seperti malas untuk sekolah, membantu
orang tua, kurang perhatian, dan background keluarga. Selain itu juga faktor lingkungan dan
teman teman ada juga yang benar benar tidak ingin melajutkan sekolah lagi mereka lebih
memilih untuk bekerja atau ikut mencari ikan, menurut saya tidak ada yang salah dengan
keputusan tersebut kembali lagi pada dukungan keluarga itupun bukan murni kesalahan mereka.
Bersekolah formal adalah bagi mereka yang tidak memahami penting nya pendidikan berapa
kalipun kalau kita memotivasi dan berdiskusi tetap saja mereka tidak mengacuhkan akibat dari
banyak nya anak yang mengalami putus sekolah akan menimbulkan tingginya angka
pengangguran, rendahnya kualitas SDM. kita perlu menaruh perhatian lebih terhadap hal ini,
karena anak anak ini nantinya akan menjadi penerus bangsa. Kita perlu memberitahukan bahwa
pendidikan itu sangatlah penting untuk masa depan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.

Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan karena anak merupakan aset masa depan dan
diharapkan menjadi tumpuan keluarga, kultur yang telah tertanam dari kecil untuk berorientasi
dalam hal mencari uang yang lebih penting. Dari fenomena tersebut masyarakat nelayan seolah
tidak merespon baik pendidikan itu sendiri terlihat dari berbagai permasalahan yang dialami
masyarakat pesisir mulai dari permasalahan ekonomi dan rendahnya pendidikan orangtua serta
rendahnya minat anak untuk menuntut ilmu, permasalahan ini yang menjadikan pendidikan
seolah tidak memberi dampak apa-apa bagi masyarakat pesisir, padahal tujuan pendidikan
sebenarnya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan, dan ilmu pengetahuan
yang tentu berguna bagi masyarakat untuk keluar dari jurang kemiskinan.

Salah satu cara untuk mencegah putus sekolah adalah membebaskan biaya sekolah atau
menurunkan sedikit biaya sekolah bagi anak-anak yang keuangannya kurang mampu, atau
dengan cara memberi bantuan pendidikan seperti beasiswa. Pemerintah juga dapat memberikan
subsidi buku, dan peralatan sekolah agar anak-anak yang kurang mampu dapat memiliki fasilitas
belajar, selain itu harus memberikan penyuluhan atau memberi pengertian kepada orangtua
nelayan akan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Dengan demikian anak-anak bisa
melanjutkan sekolah mereka dan anak-anak tidak lagi terhambat persoalan biaya dan dapat terus
melanjutkan pendidikannya.

Terjadinya fenomena anak putus sekolah pada masyarakat nelayan merupakan bukti pemahaman
akan pentingnya pendidikan belum sepenuhnya dipahami dan dijalankan oleh masyarakat.
Dengan begitu kita harus memperbaiki mindset masyarakat nelayan yang ada serta memberikan
penyuluhan kepada orangtua tentang pendidikan itu penting untuk masa depan anak.
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/article/download/998/952#:~:text=Para
%20orang%20tua%20yang%20berprofesi,dan%20laut%20adalah%20sumber
%20penghidupanku

http://journal3.um.ac.id/index.php/fis/article/view/2502

Anda mungkin juga menyukai