Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lailatul Istiqomah

NIM :042230592

Permasalahan :

Seperti yang diketahui bersama, pendidikan kewarganegaraan adalah pembelajaran yang selalu
diberikan kepada setiap warga negara Indonesia melalui pendidikan formal, mulai dari pendidikan dasar,
menengah, atas, hingga pendidikan tinggi.

Namun demikian, dalam beberapa kasus, kesadaran warga negara tentang hak dan kewajibannya masih
belum sesuai dengan harapan. Misalnya dalam bentuk masih terjadinya perilaku melanggar hukum
dilakukan oleh warga negara. Pelanggaran peraturan lalu lintas masih sering terjadi. Perilaku korupsi
masih terus berlangsung. Kejahatan terorisme juga masih ada di negara kita. Menurut pendapat Anda,
mengapa hal ini bisa terjadi?

Jawab :

Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya. Begitu
juga sebaliknya, negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warga negaranya. Dilansir dari buku
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2020) karya Muhammad Ridha Iswardhana, dijelaskan
bahwa hak dan kewajiban merupakan dua hal penting yang tidak bisa dipisahkan. Sebab sebagai seorang
warga negara pasti membutuhkan dan perlu melaksanakan kedua hal tersebut. Setiap warga negara
akan memperoleh haknya apabila telah menjalankan kewajiban dengan baik. Tugas utama warga negara
yaitu menyeimbangkan pelaksanaan hak dan kewajiban agar memperoleh kehidupan dan kesejahteraan
yang baik.

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak bisa memperoleh haknya sesuai dengan
ketetapan undang-undang. Pelanggaran hak warga terjadi akibat pengingkaran terhadap kewajiban. Baik
pengingkaran kewajiban yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga negara sendiri.

Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Damri dan Fauzi Eka Putra, dijelaskan bahwa ada
beberapa bentuk pelanggaran terhadap hak warga negara, yaitu: Penangkapan dan penahanan
seseorang demi menjaga stabilitas tanpa berlandaskan hukum. Penggunaan budaya kekerasan untuk
menindak warga negara yang dianggap melakukan tindakan ekstrem yang dinilai oleh pemerintah dapat
mengganggu stabilitas keamanan dan membahayakan kelangsungan hidup warga negara.
Pembungkaman kebebasan pers dengan cara mencabut SIUP, khususnya terhadap pers yang dianggap
mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih mengganggu stabilitas keamanan. Hukuman mati,
bentuk hukuman ini dianggap kontroversial sebab setiap manusia memiliki hak untuk hidup. Hak untuk
hidup merupakan puncak dari hak asasi manusia. Penggusuran rumah, kebijakan pemerintah melakukan
penggusuran dianggap sebagai bentuk pelanggaran terhadap hak warga negara.

Dalam hal ini kesadaran kita sebagai warga negara bisa dikatakan masih sangat rendah, dan bahkan
banyak aparat hukum yang masih melanggar hukum itu sendiri. Terkadang yang lebih sering melanggar
hukum ialah mereka yang memiliki kekuasaan lebih dan memiliki sosok pendukung dibelakang.
Sumber :

Artikel ini dari di Kompas.com dengan judul "Bentuk Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga

MKDU4111 Pendidikan Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai