Anda di halaman 1dari 50

handout kuliah

Manajemen Sistem
Manufaktur

Agus Sutanto
Sinopsis Matakuliah
Pada matakuliah ini, manajemen dapat dipandang sebagai suatu rangkaian
aktivitas perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (leading/directing), dan pengendalian (controlling) terhadap
sumber daya (resources) produksi seperti tenaga kerja, mesin, material dan
metoda/ teknologi (atau disebut juga 4 M = Man, Machine, Material, Methods).
Sebagai contoh: untuk fungsi perencanaan terhadap material maka dikenal
dengan istilah Material Requirement Planning (MRP), untuk perencanaan dan
pengendalian produksi dikenal dengan istilah Production Planning and Control
(PPC), untuk perencanaan pabrik dikenal dengan istilah Enterprise Resources
Planning (ERP).

Sedangkan Sistem Manufaktur (Manufacturing Systems) atau juga disebut


sistem produksi terdiri dari beberapa sub-sistem produksi yang merupakan
resources (sumber daya) produksi seperti material, tenaga kerja (karyawan dan
operator) ,

…….bersambung
Sinopsis Matakuliah
fasilitas produksi (mesin-mesin dan pabrik/bagunan) serta teknologi produksi
yang harus dintegrasikan/ diinteraksikan secara baik untuk tujuan
menghasilkan produk yang berkualitas (quality), produktifitas (productivity)
yang tinggi ketepatan penyampaian produk (delievery) dan ongkos yang
bersaing (cost). Sehingga untuk itu banyak faktor yang harus diperhatikan
antara lain : tataletak (layout) pabrik, aliran material (material flow),
perencanaan dan penjadwalan (scheduling) produksi yang baik hingga tata
hitung unit harga produk (unit cost).

Sedangkan sistem manufaktur untuk menghasilkan produk merupakan suatu


rangkaian aktifitas yang dimulai dari peneilitian dan pengembangan (research
and development/ R&D), perancangan (design), perencanaan proses (process
planning), fabrikasi (fabrication), kontrol kualitas (quality control), penyimpanan
(storage)

...bersambung
Sinopsis Matakuliah
dan marketing & sales. Konsumen mempergunakan produk tersebut dan
sejalan dengan itu menghasilkan kebutuhan baru (new needs) berkaitan
dengan produk dan menjadi masukan bagi pengembangan produk tersebut.
Aktifitas ini merupakan suatu aktifitas melingkar dan kontinue yang lebih
dikenal sebagai Product Life Cycles (PLC).

Bagian akhir, dijelaskan tentang konsep sistem produksi ramping (lean


manufacturing) yang sangat dikenal dan diaplikasikan di hampir kebanyakan
pabrik/ perusahaan dewasa ini. Dia merupakan pengembangan dari sistem
produksi Toyota (Toyota Production System) dan sistem produksi tepat waktu
(Just in time). Pada hakekatnya lean manufacturing adalah suatu sistem
produksi yang ingin mereduksi pemborosan (waste) dan penerapkan secara
konsisten continues improvement (kaizen) untuk mereduksi ongkos….

Berdasarkan sinopsis inilah dikembangkan silabus matakuliah manajemen dan


Sistem Manufaktur ini.
Reference:
1. Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes,
and Systems, MP. Groover, Wiley, 2005 (ada di Pustaka Mesin).
2. The Toyota Ways, 14 Management Principles from the World's
Greatest Manufacturer Jeffrey M. Likers, Mc Graw Hill , 2003.
(ada di Pustaka mesin)
3. Sistem Produksi, Coco Ibrahim. Jurusan Teknik mesin ITB, 1986
4. How To Implement Lean Manufacturing, L. Wilson, Mc Graw Hill,
2008 (ada di Pustaka mesin)
5. Produktion und Management; W. Eversheim, Schuh. G, Springer
Verlag
6. Topik-topik tentang management di internet.
syllabus
1. Pendahuluan: produksi- proses produksi- sistem produksi- manajemen
produksi-resource produksi – tipe produksi.
2. Product Life Cycles (R&D- design- process planning – fabrication – quality
control – storage (inventory) – sales & marketing – new needs)
3. Dasar-dasar Manajemen
4. Perencanaan Strategis (Strategic Planning) – Tugas Perencanaan
5. Beberapa metoda dalam analisa permasalahan dalam membuat
perencanaan strategis seperti SWOT Analysis, Balance Score Card dan
Fishbone diagram
6. Beberapa tool dalam pengembangan produk dan jasa berbasis customer
sepertI: Quality Function Deployment (QFD) dan Metoda Servqual
7. Teori Motivasi (dalam Manajemen) - optional
8. Sistem Manufaktur secara sturural, transformasional dan prosedural
9. Tata letak (Product, Process, GT Layout)
10. MRP & Penjadwalan Produksi ( Forward and Backward Scheduling)
11. Tata hitung ongkos (untuk usaha bidang manufaktur)
12. Lean Manufacturing
PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan ini dijelaskan secara gamblang definisi
tentang:

- Produksi
- Proses produksi
- Sistem produksi
- Resources (sumber daya) produksi
- Tipe produksi
- Manajemen Produksi

Learning Outcomes: mahasiswa lebih bisa membedakan beberapa


istilah produksi tersebut
Pengertian produksi
Suatu kegiatan untuk meningkatkan kegunaan (utility)
dari suatu benda, dengan masukan faktor produksi dan
bentuk keluaran berupa produk.

Proses peningkatan kegunaan dilakukan dengan


pengubahan (transformasi) dengan memakai teknologi
tertentu disebut dengan proses produksi.

Catt: Istilah Produksi (production) sama dengan


manufaktur (manufacturing)
Pengertian produksi
Keluaran produksi adalah produk dengan nilai kegunaan yang lebih
tinggi.
Nilai kegunaan tersebut disebut dengan nilai tambah (added Value)

Added Value is defined as the difference between a particular product's


final selling price and the direct and indirect input used in making that
particular product.

Setiap produk ini (di atas) memiliki added value yang berbeda-beda. Biasanya produk
dengan teknologi yang rendah memiliki added value yang rendah pula demikian sebaliknya.
Ilustrasi: 50 kg paduan aluminium bisa berharga $500,-, tetapi bila material ini sudah
merupakan sebuah komponen pesawat terbang maka dapat bernilai 30x lipat dari harga
semula.
Proses Produksi
Produk/
Assy/ Part
Bahan baku
Proses Produksi
(Masukan) (transformasi) (Luaran)

4 M=
• Materials
• Machines
Operator
Men/

Mesin

Money

Metoda

Energi
• Men
• Methods (Know-
how) +
• Money, Market
and Energy
Pengertian proses produksi
• Proses produksi adalah proses tranformasi dengan masukan
berupa bahan baku (material) dengan menggunakan faktor atau
resource produksi (seperti: tenaga kerja, peralatan produksi,
metoda (teknologi/ know-how), sumber daya uang dan energi)
menjadi produk (luaran)

• Produk dalam hal ini dapat berupa produk (kumpulan dari part),
rakitan (assy) atau komponen tunggal (part).

• Sedangkan proses transformasi itu sendiri terdiri dari 2 tahapan


yaitu:
• Tahapan pembuatan komponen tunggal (part) seperti: proses
pengecoran, pembentukan, pemesinan, dll.
• Tahapan penggabungan part menjadi assy atau produk atau
disebut dengan proses perakitan (assembly)
Klasifikasi proses produksi
• Proses pengecoran (Casting Processes)
• Proses pembentukan (Forming and Shaping Processes)
• Proses pemesinan (Machining Processes)
• Proses produksi polimer (Polymer Processing)
• Proses metalurgi serbuk (Powder Metallurgy)
• Proses penggabungan (Joining Processes)
• Proses penyelesaian akhir seperti heat treatment dan surface
treatment (Finishing Processes)
• Proses perakitan (Assembly Processes)
[Klasifikasi ini menurut: Kalpakjihan, Manufacturing Processes]

Karena proses produksi itu sendiri padat teknologi (know-how) maka


sering disebut orang teknologi produksi (teknik manufaktur).
Sedangkan istilah sistem produksi lebih berorientasi kepada aspek
manajemen pada produksi (atau bukan lagi aspek teknologinya)
Contoh produk hasil proses
pengecoran dan pembentukan

Produk pengecoran
deep drawing tempa blanking

Proses produksi ini padat teknologi (know-how), seperti bagaimana


melakukan proses pengecoran untuk menghindari cavity ; atau proses deep
drawing untuk mencegah bahan retak/robek, dll . Sedangkan aspek
manajemen belum signifikan
Contoh Produk hasil proses
pemesinan

Proses produksi ini padat teknologi (know-how). Diatas: proses pemesinan


(dengan mengunakan mesin perkakas), perhatian lebih mengarah kepada
bagaimana menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi geometrik
yang ditinjau dari aspek dimensi, bentuk dan kekasaran permukaan.
Sedangkan tinjauan aspek manajemen belum signifikan untuk
dipermasalahkan.
Contoh produk hasil proses
metalurgi serbuk

Proses produksi metalurgi serbuk. Produk dihasilkan dengan proses cetak


tekan serbuk logam (powder) dengan mengunakan cetakan dan kemuadian
di-sintering (dipanasilan) sehingga ikatan serbuk terbentuk.
Proses Perakitan
(Assembly processes)

Perakitan manual
(mengunakan manusia)
Perakitan otomatis
(mengunakan robot industri)
Proses Perakitan adalah tahapan akhir dari pembuatan produk dimana seluruh part
pendukung digabung menjadi satu kesatuan dengan fungsi tertentu (produk). Proses
perakitan masih banyak mengunakan manusia (manual) karena lebih fleksibel dan dalam
kasus-kasus tertentu menggunakan robot industri (otomatis) karena alasan volume
produksi dan minimalisasi cacat produk.
Sistem Produksi
atau disebut juga dengan Sistem Manufaktur (Manufacturing
Systems).

Sistem adalah satu kumpulan komponen yang saling berintegrasi


untuk menjalankan suatu aktivitas atau suatu proses yang dimulai dari
input sampai output, input dalam hal ini meliputi bahan baku yang
nantinya akan mengalami proses produksi sehingga akan
menghasilkan suatu output berupa produk jadi.

Sistem Produksi adalah suatu gabungan (integrasi) dari komponen-


komponen yang saling berhubungan (berinteraksi) dan saling
mendukung untuk melaksanakan proses produksi (menghasilkan
produk) dalam suatu perusahaan.
Sistem Produksi
Sumber interaksi
integrasi daya
manusia

Komponen
Order sistem
Produk

Peralatan
Material produksi

Pada Sistem Produksi terjadi interaksi dan integrasi komponen produksi dalam
rangka menghasilkan produk. Sebagai contoh, seharusnya terjadi integrasi antara
peralatan produksi dan aliran material dalam suatu pabrik dengan suatu layout
(tata letak) yang baik. Peralatan produksi, pasokan (material), sumber daya
manusia dan order harus diintegrasikan dalam suatu penjadwalan yang baik.
Sistem Produksi
Output suatu produksi merupakan produk (product) yang
terdiri dari barang (goods) dan jasa (service)

• Industri Manufaktur? Industri yang menghasilkan barang;


Contoh: industri otomatif. Output berupa barang yang
bersifat tangible (nyata secara fisik)
• Industri Jasa? Industri yang menghasilkan service (jasa)
kepada konsumen. Contoh: industri jasa konstruksi,
perbankan, universitas, dll. Output berupa sesuatu yang
tangible dan intangible (tidak ada wujud fisiknya) seperti:
keandalan (reability), jaminan (assurance) atau empati.
Sumber daya (Resource) Produksi
• Material: terdiri dari material utama (bahan mentah, komponen)
dan material bantu
• Tenaga Kerja: terdiri dari tenaga kerja langsung (operator) dan
tidak langsng (karyawan, satpam, sekretaris)  Man
• Fasilitas Produksi:  Machine
– Langsung (mesin, perkakas, fixture, material handling, crane,
dll)
– Tidak Langsung (tanah, bangunan, jalan, gudang)
• Metoda Produksi  Methods
– Informasi tentang bagaimana dilakukan proses produksi
– atau sering disebut know-how atau teknologi
• Sumber daya keuangan  Money
• Pasar (Market): yang menjadi kekuatan penarik (pull) dalam
berproduksi
• Energi : penggerak untuk berproduksi
Sumber daya (Resource) Produksi
4 M (Material, Man, Machine, Method) + Energy

6 M (Material, Man, Machine, Method, Money,


Market) + Energy

Dalam beberapa referensi lama sering disebut 4M sebagai resource


produksi (atau faktor-faktor yang membuat orang berproduksi).
Beberapa referensi terkini menambahkan sumber daya keuangan
(Money) dan pasar (Market) sehingga disebut 6M sebagai faktor yang
sangat menentukan dalam berproduksi.
Sumber daya (Resource) Produksi
dan Ongkos Produksi
Pengunaan sumber daya produksi berkaitan langsung dengan perhitungan
ongkos produksi

Secara rumus dapat dikatakan ongkos produksi adalah penjumlahan seluruh


ongkos sumber daya produksi yang dilibatkan dalam berproduksi.

Ongkos produk = 
[ Ongkos Material (langsung & tidak langsung) + Ongkos Tenaga Kerja
(langsung & tidak langsung) + Ongkos Peralatan produksi (langsung & tidak
langsung) + Ongkos Energi + Ongkos teknologi]

Latihan:
Cobalah cari unit cost untuk 1 lembar fotocopy dan bandingkan dengan harga
jual Rp. 125/lembar, dengan asumsi kapasitas 10 rim/hari dan waktu kerja 300
hari per tahun
Tugas
Judul: Perhitungan unit cost produk dengan metode sederhana (unit cost dari setiap
sumber daya produksinya)
Sebuah usaha yang hanya memproduksi 1 buah produk yaitu baut untuk keperluan
roller sebuah conveyor seperti pada gambar.
Beberapa asumsi dalam produksi baut tersebut:
1. Baut dibuat oleh mesin bubut (lathe)
2. Kapasitas produksi : 20 baut/hari
3. Jumlah hari kerja adalah 280 hari/tahun
4. Gaji operator bubut asumsi sendiri
5. Ongkos listrik asumsikan sendiri
6. Sewa tempat untuk bengkel produksi adalah Rp.
8,000.000/tahun
7. Biaya perawatan dan supplies lain (coolant dll)
untuk mesin bubut Rp. 2.000.000/tahun
8. Harga poros panjang 100 mm diameter ½ inci,
baja ASSAB Rp. 11.400/batang
9. Lain-lain diasumsikan sendiri
Tipe produksi
Tipe atau jenis produksi dapat dibedakan atas kriteria :

1. Volume produk: jumlah produk yang sama yang dibuat


2. Ragam produk: variant produk yag dibuat. Contoh : produk mobil
Mitsubisi L-300 memiliki 4 varian produksi yaitu: L-300 standar, L-
300 mini bus, L-300 three way, L-300 tanpa box
Tipe produksi
1. Mass production: volume produksi yang besar dengan variasi/
ragam produk rendah
Cth: sepeda motor, mobil, industri makanan, baut, dll
 continous flow (aliran kontinu): industri proses seperti: industri
makanan, industri baja, dll
 repetitive (pekerjaan berulang): industri manufaktur mis: mobil,
sepeda motor, produk elektronik, dll
2. Batch Production: volume produksi berdasarkan lot size tertentu
atau volume dan ragam produksi sedang
Cth: komponen mesin perkakas, komponen suku cadang mobil
3. Job-shop production/ berdasarkan pesanan: volume sangat
rendah dengan ragam produk yang banyak – karakteristik produksi
berdasarkan pesanan (order)
contoh: UKM perabot, bengkel workshop PTSP
RANTAI INDUSTRI
Rantai industri adalah serangkaian jenis industri dari hulu
ke hilir dengan urutan sebagai berikut:

1. Industri Pertambangan dan Perkebunan

2. Industri Proses

3. Industri Manufaktur

4. Industri Jasa (Services)


Industri Pertambangan dan
Perkebunan
Industri yang digunakan untuk mendapatkan bahan dasar (mentah) untuk
diolah lanjut menjadi bahan baku
Pertambangan bijih besi (iron core) Perkebunan karet adalah industri
merupakan industri untuk untuk mendapatkan karet mentah
mendapatkan bahan mentah untuk yang merupakan bahan baku
industri besi dan baja. untuk karet olahan/ lembaran
Industri Proses
Industri untuk menghasilkan bahan baku; yang dipakai untuk membuat produk

Industri baja, spt PT Krakatau Industri pengolahan karet mental


Steel adalah sebuah industri merupakan industri proses untuk
proses menghasilkan baja menghasilkan karet lembaran,
lembaran, ingot steel, dll latex, dll

Industri Semen termasuk dalam industri proses untuk menghasilkan bahan


baku berupa Semen Portland.
Industri Manufaktur
Industri untuk menghasilkan komponen dan/atau produk (barang)

Industri otomotif penghasil Industri manufaktur untuk


komponen untuk mobil adalah menghasilkan ban yang
sebuah industri manufaktur, yang memanfaatkan hasil dari olehan
memanfaatkan hasil industri karet.
proses penghasil bahan baku.

Industri Manufaktur dari bahan baku semen antara lain: tiang listrik, pile, tiang
panjang, dll.
Industri Jasa
Industri yang memanfaatkan produk manufaktur dan sumber daya lain seperti
manusia, dan metoda untuk menghasilkan jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Karakter dari industri jasa adalah intangible (tidak berwujud fisik) dan langsung
dirasakan manfaatnya oleh manusia.

Contoh Industri jasa adalah usaha rental mobil. Industri ini memanfaatkan mobil
(produk manufaktur) dan sumber daya lain seperti manusia (sopir) untuk
mengantar manusia dari satu posisi ke posisi lain. Manfaatnya dirasakan
langsung.
PRODUCT LIFE CYCLE

PRODUCT LIFECYCLE
(SIKLUS HIDUP PRODUK)
Product Lifecycle Management
(PLM)
In industry, product lifecycle management (PLM) is the
process of managing the entire lifecycle of a product
from conception, through engineering design and
manufacture, to sale and service and disposal of
manufactured products
https://en.wikipedia.org/wiki/Product_lifecycle

PLM adalah proses manajemen dari seluruh siklus hidup


produk dimulai dari permulaan (tahapan konsepsi
produk), aktivitas disain ejineering dan manufaktur, dijual
dan dipakai (diperoleh “jasanya”) hingga produk tidak
dipakai lagi (dibuang).
Product Lifecycle Management
(PLM

Aktivitas-aktivitas yang berurutan yang


berkaitan dengan PLM
Product Lifecycle Management
(PLM)
PLM pada tahapan Disain dan
Manufaktur

Tahapan Disain:
1. Disain konsep produk
2. Pengembangan produk (product
development)
3. Pembuatan Prototip
4. Launch
Konsep Disain
(Conceptual Design)
• What is customer need? or customer requirements?
(mis: harga, corak, kapasitas, manual/ otomatis,
akselerasi, kemudahan dibawa, ringan/berat, andal,
lebih cepat, higienis, ergonomis, dll)

• What is design characteristics related to customer


requirements. (mis: harga  berkaitan dengan design
characteristic: jenis dan dimensi material dan power
mesin, tingkat mekanisasi)

• Tools: QFD, Kano Method, TRIZ


Development & Prototype
merupakan rangkaian proses atau langkah-langkah dalam
rangka mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada. Umumnya
langkah ini dilakukan di laboratorium hingga pembuatan
prototip yang masih diujicoba.

PROTOTIP
Launch
• Tahapan akhir dari disain, setelah prototip
sudah diuji (mis: dicobakan oleh pengguna 
usability labor, etc) dan dinyatakan lulus,
maka tahapan berikutnya produk di-launch,
dan siap untuk tahapan produksi dalam
volume yang banyak

• Sudah ada gambar susun dan detail


(Assembly & Detail Drawing)

• Mempersiapkan untuk proses manufaktur


seperti: Merancang perkakas bantu (Jig &
Fixture) bila diperlukan untuk pembuatan
produk tersebut
Perencanaan Proses
(Process Planning)

Aktifitas untuk merencanakan atau mempersiapkan


urutan pengerjaan, menganalisa proses pembuatan
dan kebutuhan bahan hingga penjadwalannya.
Perancangan Proses
(Process Planning)
• Membuat urutan pengerjaan
 output: kartu urutan proses
• Menganalisa proses pembuatan
 output: proses produksi yang sesuai, serta parameter
proses yang optimal
• Mempersiapkan kebutuhan bahan & perkakas
 output: kartu kebutuhan bahan & perkakas
• Membuat penjadwalan produksi
 output: jadwal produksi
Fabrikasi

Faktor produksi seperti bahan, tenaga kerja dan mesin produksi dan
teknologi terintegrasi dalam menghasilkan produk
Kontrol Kualitas
Suatu aktifitas dalam produksi untuk memastikan bahwa produk yang
diproduksi sudah sesuai dengan spesifikasi rancangannya atau memenuhi
persyaratan dari pelanggan (customer).

ISO 9000 dan TQM (Total Quality Management) adalah contoh standar dan
pendekatan yang digunakan untuk kontrol kualitas (pengendalian mutu)

Biasanya untuk memastikan produk sesuai dengan spesifikasi rancangannya,


maka dilakukan serangkaian pengukuran, inspeksi atau testing.
Storage (Gudang)

Gudang (Storage) adalah tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan


barang jadi sementara sebelum sampai ke tangan konsumen.

Gudang selain menyimpan sementara barang jadi juga menyimpan bahan


mentah sebelum diproduksi. Dalam sistem produksi lean manufacturing
atau Just in Time maka fungsi gudang ini ingin dieliminir karena
menimbulkan ongkos penyimpanan (inventory) yang cukup signifikan.
PASCA PRODUKSI
Kegiatan Pasca Produksi adalah ketika produk sudah
ditangan konsumen (user). Pada tahapan ini layanan
(service) yang intangible (tidak berwujud) menjadi lebih
dominan. Beberapa jenis service antara lain:
• Warranty (garansi): janji untuk memperbaiki atau menukar
produk dalam kurun waktu tertentu
• Consulting: memberikan masukan ahli yang berkaitan
tentang produk
• Maintenance: kegiatan untuk mempertahankan atau
memulihkan produk sesuai dengan kondisi operasionalnya
sehingga diperoleh umur produktif yang maksimum
• Support: segala bentuk dukungan untuk produk sehingga
diperoleh umur yang optimum dan menjaga agar produk
selalu bisa beroperasi
Siklus Hidup Produk dalam
Tahapan Penjualan
Siklus hidup produk
pada tahapan penjualan
(sales) merupakan
siklus hidup suatu
produk dengan tahapan-
tahapan proses mulai
dari tahap perkenalan
(introduction), tahap
pertumbuhan (growth),
tahap kedewasaan
(maturity), tahap
kemunduran (decline).
Pada Gambar ini tahapan penjualan (Sales) sama dengan
tahapan distribusi
Product Life Cycle
(Tahapan Penjualan atau Distribusi)
1. Tahap perkenalan (introduction).
pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume
penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru)
Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi
terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan
menitikberatkan pada merek penjual.

2. Tahap pertumbuhan (growth).


Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena
permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang
bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif
tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan
menjadi lebih ketat.

3. Tahap kedewasaan (maturity)


Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan
pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer
mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu
memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini,
usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.
Product Life Cycle
(Tahapan Penjualan atau Distribusi)
4. Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami
kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam
tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang
lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi
pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh
menurun. Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti
dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar
tertentu yang sangat terbatas'
PRODUCT SERVICE SYSTEM (PSS)

Result of an innovation strategy, shifting business focus


from designing and selling physical product only, to
selling a system of product and services which are
jointly capable of fulfilling specific user demand

Konsep yang mengintegrasikan produk dengan layanannya


(service) sebagai bagian dalam merancang produk.
Alasannya: customer need , tidak hanya berdasarkan
performance produk tetapi layanannya, seperti kemudahan
spare part, perawatan, kemudahan untuk recycle, dll
End of Life
• Dibuang?
• Reuse : sebagaian komponen yang masih baik
digunakan kembali (reuse) pada produk lain yang sama
• Remanufacturing: melakukan manufaktur ulang
(kembali) dengan memanfaatkan komponen reuse, atau
komponen baru, dengan serangkaian operasi
manufaktur sehingga menjadi “produk baru” dengan
performance yang sama atau mendekati yang baru
• Recycle: mendaur ulang, menjadi produk menjadi
“material baru” yang kualitasnya lebih rendah
Konsep Linier Economy dan
Circular Economy
Model ekonomi tradisional yang mengolah bahan dasar dan sumber daya (resource
extraction), selanjutnya membuat produk (product making) dan diakhiri dengan
pembuangan produk yang sudah tidak dipakai lagi (waste disposal) sudah tidak
sesuai lagi dengan tatanan dunia sekarang ini yang memiliki sumber daya material
yang makin terbatas. Paradigma seperti ini yang dikenal dengan sebutan linier
economy harus sudah digantikan dengan paradigma baru yang disebut dengan
istilah circular economy, yang merupakan model aktifitas manufaktur yang “melingkar”
atau membentuk siklus produk yang tertutup (product life-cycle) dengan adanya
aktifitas aliran balik (reverse logistic). Aktifitas yang ditambahkan disini adalah
kegiatan untuk memanfaatkan produk yang sudah dipakai (waste products) menjadi
material atau komponen yang masih bernilai ekonomi kembali dalam kegiatan
manufaktur dengan cara Reuse- Remanufacture- Recycle (3R).

Anda mungkin juga menyukai