Anda di halaman 1dari 54

Beberapa aspek sistem manufaktur

Sistem produksi dapat dilihat dari beberapa


aspek:

- Aspek Struktural
- Aspek Transformasional
- Aspek prosedural
Aspek Struktural
dalam
Sistem Produksi
Aspek Struktural
Kesatuan/integrasi elemen perangkat keras
dalam sistem produksi yang terdiri dari stasiun
kerja (workstation)/mesin produksi yang
melakukan proses produksi.
Sangat berhubungan dengan bagaimana stasiun
produksi tersebut efektif dikonfigurasikan
sehingga aliran material optimum (material
flow) atau yang disebut Tata Letak/ Layout
Cth: Tata letak pabrik
Tata letak
• Konfigurasi dari fasilitas produksi (termasuk
mesin atau stasiun kerja)
• Sangat tergantung pada volume dan ragam/
varian produksi (tipe produksi)
• Produksi dengan volume produksi yang tinggi
dengan ragam produk yang rendah (spt: produk
sepeda motor) berbeda tataletaknya produksi
dengan volume rendah serta ragam/ variasi
produk banyak (seperti produk perabot oleh
UKM)
Tata Letak

Bagaimana menkonfigurasikan fasilitas produksi (termasuk mesin atau


stasiun kerja) agar dicapai outpun yang optimal.
TATA LETAK (LAYOUT)
PRODUCT
GT LAYOUT PROCESS LAYOUT
LAYOUT

JENIS LAYOUT:

JUMLAH PRODUK Q
1. PRODUCT
LAYOUT
2. GT LAYOUT
3. PROCESS
LAYOUT

VARIAN PRODUK P
Proses, produk, GT Layout
• Volume produksi: kecil, sedang, besar
• Ragam produksi: sedikit, sedang, banyak
• Adanya lini produksi/ tidak
• Otomasi/ tidak bisa
• Fleksibilitas: tinggi/rendah
• Tipe produksi: mass pro, batch, jobs shop
• Fleksibilitas: perubahan dari sesuatu
tanpa ongkos yang signifikan
Product Layout

 Volume besar dengan ragam produk rendah, tata


letak berkarakteristik Product Layout atau memiliki lini
produksi yang cukup kaku.
 Urutan proses produksi dari satu stasiun ke stasiun
lain jelas.
 Memungkinkan proses otomasi dalam produksi
 Fleksibilitas kurang (bila terjadi perubahan produk
maka memerlukan ongkos & waktu yang cukup lama
untuk men-setup lini produksi baru.
Product Layout akan membentuk suatu Lini
Product Layout perakitan (assembly line). Ct: lini perakitan mobil.
Suatu lini perakitan memiliki cycle time (waktu
pada proses operasi pada masing-masing stasiun kerja) yang
diusahakan sama, sehingga kapasitas produksi
perakitan dengan ini dapat direncanakan dengan baik
Process layout

pengelompakan mesin dengan fungsi yang sama spt: sesama mesin freis,
bubut atau gurdi diletakan berdekatan.
Process Layout
 Volume rendah dengan ragam produk tinggi, tata letak
berkarakteristik Process Layout tidak memiliki lini
produksi tertentu.
 Urutan proses produksi dari satu stasiun ke stasiun lain
tidak jelas.
 Fleksibilitas tinggi (bila terjadi perubahan produk maka
tata letak dapat menyesuaikan diri)
 Biasanya tataletak dengan pengelompakan mesin
dengan fungsi yang sama spt: sesama mesin freis
diletakan berdekatan
 Dipakai untuk produksi berdasarkan pesanan (job-shop)
Cellular Layout (Group of
Technology)

Tata letak fasilitas produksi yang pengelompokan (grup)


berdasarkan kesamaan bentuk dan rangkaian prosesnya
seperti pengelompokan mesin untuk membuat produk selindrik
atau prismatik.
APA ITU GROUP TECHNOLOGY?

Suatu metode
Pengklasifikasian dan
pengkodean produk
yang berbeda
berdasarkan pada
kesamaan bentuk dan
rangkaian prosesnya

Kata kunci: similarity


GT Layout
 Volume sedang dengan ragam produk yang tidak terlalu
tinggi , tata letak berkarakteristik Cellular Layout atau GT
layout.
 Fleksibilitas cukup tinggi (bila terjadi perubahan produk
maka tata letak dapat menyesuaikan diri dengan cepat
tanpa memakan biaya yang signifikan)
 Layout mesin dikelompokan atas kesamaan proses
dalam pembuatan sekelompok produk
Cellular Layout

Tataletak untuk suatu sel produksi (cellular layout). Tataletak ini


termasuk GT layout. Jumlah tenaga kerja (worker) sangat fleksibel
(dapat berubah-ubah) yang tergantung dari volume produksi.
Aspek Transformasional
dalam
Sistem Produksi
Aspek Transformasional
Proses pengubahan obyek produksi menjadi
produk dengan produktivitas & effesien
optimum. Aspek ini mempunyai karakteristik
aliran material. Tujuanya adalah waktu
produksi sependek mungkin & kecepatan
aliran produksi sebesar mungkin
(productivity)
Aspek Transformasional pada
suatu stasiun kerja

part
Stasiun kerja
(otomatis Sub-assy
part
Atau
part manual)

orang

Ketersediaan (Availibility):
- Operator  tidak sakit  perancangan stasiun kerja yang
ergonomi
- Mesin (tidak rusak)  Total Productive Meintanac
- Komponen-komponen untuk dirakit  sistem Just in Time, MRP
- Alat bantu produksi
Aspek Transformasional

Kecepatan transformasi
pada suatu stasiun manual
sangat tergantung pada
Time Motion Study ( studi
gerakan dalam berproduksi
agar waktu yang diperlukan
serendah mungkin tanpa
mengorbankan aspek
ergonomi)
Aspek Transformasional untuk
beberapa stasiun

Stasiun 1 Stasiun 2

t1 t2

Bila t1 tidak sama dengan t2 maka terjadi ketidak balans pada dua stasiun
ini. Bila t1 > t2 maka stasiun 2 lebih banyak menunggu (tidak efesien)
sebaliknya bila t1 < t2 maka stasiun 1 di-blok oleh stasiun 2 (stasiun 1
belum bisa melakukan proses hingga stasiun 2 selesai atau antara stasiun
1 dan 2 diperlukan buffer area (tempat penyangga).
Line Balancing (Balans lini produksi)
STASIUN
Ketidaksamaan/variasi waktu operasi
per stasiun kerja menimbulkan ketidak-
balans lini produksi.
Operasi

(TIDAK BALANS)

(BALANS)
Beberapa strategi melakukan
Line Balancing
1. Memindahkan elemen kerja yang besar dari stasiun
yang memiliki waktu pengerjaan tinggi ke rendah

Takt time
2. Membuat stasiun paralel, terjadi
kesetimbangan antara antara stasiun
masuk dan keluar

T= 5’ T= 9’ T= 4,5’

T= 5’ T= 9’ T= 4,5’
3. Menambah tenaga kerja sehingga takt
time turun

4. Melakukan rasionalisasi pada stasiun


yang waktunya tinggi. Contoh: mengubah
stasiun manual menjadi otomatik/ semi
otomatik
5. Melakukan pre-assembly. Artinya: part
sudah dirakit sebelumnya atau sebelum
masuk ke lini perakitan

Contoh: bearing untuk poros stator dari


motor listrik ini dirakit sebelumnya.

Kalau tidak, maka proses pemasangan


dilakukan dengan suaian paksa dengan
memanaskan bearing terlebih dahulu.
Bila bearing dipasang saat perakitan
maka operator harus menunggu lama
sehingga temperatur bearing turun,
untuk melanjutkan proses perakitan.
Merancang lini produksi (pabrik)
untuk perakitan mesin cuci dengan
kapasitas 30000 unit/tahun (asumsi:
cycle time minimum karena alasan operasi
perakitan adalah 3 menit). Untuk data lain
diasumsikan.

Jawab:
Tipe layout: product layout, karena
volume produksi besar (mass production),
dengan ragam/variasi produk: rendah (hanya
1 jenis mesin cuci)
Product layout membentuk lini produksi
dengan beberapa stasiun kerja
Produk - Proses
Asumsi:
- Jumlah komponen/part mesin
cuci total: 120 part
- Bagaimana struktur produk
sehingga menghasilkan urutan
proses perakitan part sehingga
menjadi produk akhir (mesin
cuci)
- Bagimana proses perakitan
masing-masing assy?
- Bagimana alat yang dipakai
dalam proses perakitan
tersebut.
- Kontainer/ box + alat proses
terdapat pada setiap stasiun
kerja
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk merakit
1 mesin cuci:

Maka dilakukan pengukuran waktu langsung oleh


seorang operator dalam merakit seluruh
komponen menjadi produk mesin cuci. Misalnya:
hasil pengukuran waktu perakitan langsung
(waktu normal) adalah rata-rata 25 menit.

Bila allowance karena alasan faktor manusia


(spt: alasan biologi dan keletihan bekerja,
bergurau, dll) diberikan 5%; maka:
waktu standar= 100/95x 25 = 26,3 menit

Waktu standar = waktu normal + allowance


Asumsi waktu yang tersedia:
( kerja 1 shift/hari, Minggu libur (hari kerja Senin-Sabtu), ada 20 hari
libur nasional. Dalam 1 shift kerja, ishima 1 jam, persipan kerja 15
menit, pengakhiran 20 menit)

1. 1 shift = 8 jam/hari
2. 1 tahun  hari kerja= 365-52-20 = 293 hr/tahun (asumsi Sabtu
bekerja, Minggu libur (52 hari) dan ada 20 hari libur nasional)
3. 1 hr kerja adalah 8 jam. Sehingga netto jam kerja adalah 8 jam – 1
jam – 15 mt – 20 mt = 420 – 35 = 395 menit/hari (asumsi: 1 jam
istirahat makan + sholat, 15 menit masing-masing untuk waktu
persiapan mulai kerja (15 menit) dan pengakhiran kerja (20 menit))
4. Sehingga 1 tahun tersedia waktu = 293 hr/tahun x 395 menit/ hari
= 115.735 menit/tahun
5. 1 tahun diproduksi : 30.000 unit/tahun
6. Laju produksi = 115.735 menit/tahun : 30000 unit/tahun = 3,86
menit/unit (masih diatas cycled time minimum yang diperbolehkan
sebesar 3 menit)
7. Cycle time teoritis 3,86 menit untik 1 unit mesin cuci bila ingin
dihasilkan 30000 unit/tahun
Distribusi aktivitas kerja
Distribusi kerja perakitan Serial
kedalam stasiun kerja dapat t t: cycle
time/
dilakukan secara:
takt time
• Serial: aktivitas perakitan untuk 1
unit barang dibagi menjadi
beberapa elemen perkerjaan yang
dilakukan oleh bbrp stasiun kerja
paralel
• Parallel : satu stasiun kerja
mengerjakan seluruh aktivitas
perakitan. Untuk mencapai
kapasitas yang diinginkan maka
dibuat beberapa stasiun kerja t

• Gabungan : Serial dan paralel


2t

Gabungan : Serial dan paralel


Resume:
• Waktu perakitan 1 produk/ 1orang =26,3 menit
• Kapasitas produksi terpasang 30.000 unit/ tahun
• 1 tahun tersedia waktu = 115.735 menit
• Agar kap. 30.000 unit/tahun maka waktu untuk
menghasilkan 1 unit = 3,86 menit (cycled time)
• 26,3 menit/ unit: 3,86 menit/ unit = 6.8 stasiun kerja
(ideal)
• diset 7 stasiun kerja,
• maka lead time= 7x 3,86 = 27.02 menit, sedangkan
waktu standar = 26,3 menit. Effisiensi =97%
Cycle time (Takt time)
Stasiun serial :
Cycle time = 3,86 mt

teoritis

Cycle time tidak sama


setiap stasiun kerja

realitas

Efesiensi lini produksi


Cycle time (Takt time)
Stasiun serial :

Cycle time = 3,86 mt

Bila ada 1 stasiun kerja


yang aktivitasnya tunggal
(t= 4,10 mt) dan melewati
cycled time (3,86 mt),
maka cycle time kan
menjadi 4,10 menit
(diambil waktu tertinggi),
akibatnya kapasitas
produksi tidak tercapai &
efesiensi lini produksi
menurun.
Balans lini produksi

Bagaimana waktu produksi setiap stasiun kerja dibuat agar balans?

Mengevaluasi setiap operasi yang dilakukan pada setiap stasiun kerja.

t stasiun = t i (operasi)

Apabila waktu standar untuk sebuah stasiun di atas rata-rata maka, apakah
mungkin mengurangi salah satu operasinya atau membuat stasiun paralel
atau rasionalisasi, agar sesuai dengan cycle time

Apabila waktu standar untuk sebuah stasiun di bawah rata-rata, maka apakah
mungkin ditambah dari salah satu operasi lain agar mendekati cycle time dan
efesiensi lini produksi lebih baik.
Cycle time
Lini produksi balans bila cycle
time masing-masing stasiun
relatif sama.

Cycle time merupakan


parameter untuk
menghitung kapasitas
produksi
Lini perakitan

terdiri dari 1) beberapa stasiun kerja, 2) lini transportasi benda


kerja, 3) kontainer (boxes) untuk feeding part/komponen dan
4) alat untuk melakukan proses perakitan
Tugas
1. Sebuah produk ’ Hand Drill” buatan BOSCH
terdiri dari 28 parts dirakit dalam suatu lini
perakitan hingga testing dan packaging. Produk
dirakit dalam satu lini perakitan dengan
kapasitas 21.000 unit/tahun. Asumsi: hari kerja
1 shift (8 jam), hari Minggu dan libur bukan
MInggu 20 hari, tidak bekerja. Waktu istirahat 1
jam, 15 menit pengawal, 15 menit pengakhiran
kerja.
a) tentukan jenis tataletak yang cocok untuk
produk ini, dan alasannya
b) hitunglah cycle time teoritis dan jumlah stasiun
kerja, bila waktu normal perakitan adalah 15
menit dengan allowance 12%
c) Hitunglah efesiensi lini perakitannya
d) Jika cycled time pada kenyataan di lapangan
tidak sama, sebutkan beberapa cara untuk
balancing stasiun kerja sehingga sama;
sehingga efisiensi lini perakitan dapat
ditingkatkan
Perancangan stasiun kerja
1. Stasiun Kerja Manual
2. Stasiun Kerja Otomatik (Robot)
Stasiun kerja Manual

Setelah lini produksi terbentuk dengan urutan stasiun kerja, tahapan


berikutnya adalah perancangan stasiun kerja. Disini aspek ergonomi
(kesesuaian faktor manusia dan tenpat kerja) berperan.
Sistem kerja manual
Masalah manusia (human factor) menonjol seperti aspek
ergonomi

Apa itu ergonomi?


Human factors atau aspek-aspek manusia dalam sistem
kerja (work systems), hal ini menyangkut aspek:
- anatomi & antropometri (ukuran tubuh manusia)
- fisiologi (faal/ sistem biologis), psikologi (perilaku &
kognisi)
- engineering dan manajemen
Perancangan stasiun kerja manual
berdasarkan aspek ergonomi

Greifraum mit 90% Greifraum 50. Perzentil, männlich Sehfeld


Oberkörperbewegung Und die Anordnung von Behältern und 50. Perzentil männlich
50. Perzentil, männlich Vorrichtung
Menentukan tinggi kerja
• Siapa yang berkerja : laki-laki/ perempuan
• Posisi pekerjaan: berdiri, duduk, berdiri/duduk
– Tinggi benda kerja: laptop (3 cm), blender (25 cm),
mesin cuci (75 cm)
– Tipe pekerjaan: 1) ketellitian & kontrol visual  tinggi
kerja harus dekat dengan mata Cth: merakit
komponen elektronik
2) keluwesan gerakan & kecepatan + kekuatan
tinggi kerja dibawah jantung Cth: packaging
Perancangan tinggi kerja
Posisi kerja: duduk Posisi kerja: berdiri

Richtwerte für die Arbeitshöhen H1 und


H2 in Abhängigkeit von den Arbeitsan-
forderungen und Körpermaßen (5. und 95.
Perzentil) für Frauen (F) und Männer (M)

[nach DIN 33 406]


Perancangan ulang stasiun kerja:
Effisien dan ergonomi

+
Effiziente ergonomische
Arbeitsmethode Gestaltung

Bewegungsfolge: Maßnahme: Einsparung: Reduzierung der


Belastung:

Hinlangen zu und Opt. Anordnung der 1.251 € Bewegung in die


Bringen von Greifbehälter Endlagen der
verschiedenen (Wegreduzierung Schultergelenke,
Teilen zur um 25 cm, Schulter- und
Vorrichtung Vermeidung von 2x Armmuskulatur,
Blickverschieben Rumpfbeugehaltung.
LWS-Beschwerden

Bringen des Aufhängung des 1.187 € Armmuskulatur,


Pneumatikschrau- Schraubers mit Sehnenscheiden-
bers auf 4 Balancer beschwerden
Schrauben (Gewichtsreduzieru
Quelle: Bosch ng von 4kg auf 1
kg)

usw.
Stasiun Kerja Otomatik
Robot Industri
Robot Industri
• Articulated Robot atau Joint Arm Robot
• SCARA Robot
• Cartesian Coordinate Robot atau Gantry
Robot
• Picker / Delta Parallel Robot
• Cylindrical Robot
• Spherical / Polar Robot
Tujuan
pemakaian
robot industri
• Meningkatkan kualitas produk
(presisi)
• Produktifitas tinggi (bisa
dioperasikan 3 shift)
• Memperendah produk cacat
• Waktu penyelesaian produk
terukur
• Untuk perkerjaan berulang &
monoton sangat sesuai
• Dapat dipakai pada hazard
area (tempat yang berbahaya
atau kurang ergonomis bagi
manusia), cth: pengelasan,
pengecatan
Kelemahan
robot industri
• Flexibilitas yang rendah (bila
dilakukan perubahan proses
operasi, maka robot
memerlukan waktu dan
biaya yang signifikan untuk
menyesuaikan)
• Biaya investasinya mahal
(harga robot)
• Waktu setup-nya tinggi
(robot perlu perancangan
gripper, pemrograman,
setting, dll)
Articulated Robot atau
joint arm robots

• Articulated or Joint-Arm Robots are


the most versatile robots available
closely mimic the natural form of the
human arm. There are two variations
of these robots based on the number
of axis used. A three axis jointed arm
has three rotary axis, one around the
base and on each of the joints (A1,A2
& A3). In terms of a human arm this
can be compared to the shoulder,
bicep and forearm but without the use
of a wrist. A six-axis robot does
include the axis of the wrist (A4, A5 &
A6), known as pitch, roll and yaw.
With these extra axis this robot can
deliver the end effector to any point in
space in any orientation.
SCARA (Selective Compliance Assembly Robot Arm) is a
particular robot design developed in the late 1970's in

SCARA Japan. The basic configuration of a SCARA is a four


degree-of-freedom robot with horizontal positioning
accomplished by a combined Theta 1 and Theta 2 motion,

Robot
much like a shoulder and elbow held perfectly parallel to
the ground. SCARA robots are known for their fast cycle
times, excellent repeatability, good payload capacity and
large workspace.
Scara Robot

Robot SCARA adalah robot


dengan jumlah sumbu sebanyak
4 sumbu. Robot SCARA tidak
memiliki gerakan pitch dan yaw
seperti robot enam sumbu.
Sebagian besar aplikasi pick dan
place dan perakitan kecil yang
melibatkan pemindahan bagian
dari titik A ke titik B cocok untuk
robot SCARA karena ini biasanya
hanya melibatkan pemindahan
bagian dalam XYZ dengan
beberapa rotasi pada sumbu Z.
Cartesian Coordinate Robot atau
Gantry Robot

A Cartesian Coordinate Robot has three linear axes of control (x,y,z). Cartesian
coordinate robots with the horizontal member supported at both ends are sometimes
called Gantry robots and can be quite large in size.
Gantry Robot
Picker / Delta
Parallel Robot

Picker atau Robot Paralel Delta


menggunakan tiga lengan parallel
untuk membuat robot dengan tiga
derajat kebebasan translasi dan
satu rotasi. Lengan parallel
memastikan orientasi yang
konsisten dari satu ujung lengan
sehubungan dengan yang lain,
sementara sumbu rotasi disediakan
di ujung efektor. Karena lengan
sejajar satu sama lain, berat beban
didistribusikan ke ketiga lengan dan
demikian pula setiap kesalahan
dirata-ratakan pada kaki alih-alih
dibangun seperti pada robot serial.
Namun kemampuan rotasi dan
pemosisian terkait erat mempersulit
pengiriman dan orientasi efektor
akhir. Robot ini cocok untuk proses
ambil dan meletakkan benda.

Anda mungkin juga menyukai