Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum Hidrologi Dan Irigasi

PENGUKURAN DEBIT SUNGAI MURIA


HALMAHERA TIMUR

OLEH:
ARLISA S TALIB
NPM:04392111040

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul praktikum : PENGUKURAN DEBIT SUNGAI MURIA HALMAHERA TIMUR


Nama : ARLISA S TALIB
Npm : 04392111040
Fakultas/jurusan : pertanian / ilmu tanah
Semester : II (dua)

Dosen pengampuh

(ASRUL DEDY ALI HASAN, Sp., Mp)

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Atas segala nikmat dan
karunianya. Shalawat dan salam yang tak lupa pula kita panjatkan kepada junjungan kita
Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan/jahiliyah
kealam terang benderang sekarang ini. Akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan daya dan upaya yang terbatas maka makalah ini dapat diselesaikan.
Adapun judul makalah ini adalah “Pengukuran Debit Sungai Muria Halmahera
Timur.” Akhir kata saya berharap apa yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
terkhusus bagi saya untuk digunakan sebagai pembelajaran dalam membuatkan karya-karya
baru lainnya. Semoga Allah SWT senantiasa tetap memberikan petunjuk dan bimbingn-Nya
kepada saya menuju jalan lurus yang penuh dengan ridha-Nya.

Ternate, 8 mei 2022

penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang..................................................................................................1
1.2 tujuan praktikum.............................................................................................1
1.3 manfaat praktikum .........................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 debit aliran.......................................................................................................2
2.2 pegukuran debit................................................................................................3
BAB III BAHAN DAN METODE
3.1 tempat dan waktu...............................................................................................4
3.2 alat dan bahan ...................................................................................................4
3.3 prosedur praktikum............................................................................................4
3.4 teknik analis data ..............................................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHAN
4.1 hasil...................................................................................................................6
4.2 pembahasan.......................................................................................................6
BAB V KESIMPULAN
5.1 kesimpulan..........................................................................................................7
5.2 saran....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR TABEL

Tabel teks halaman

1. Alat dan bahan

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar teks halaman


1. Dokumentasi praktikum pengukuran debit air sungai muria halmahera timur

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur pemukaan air sungai, dalam
istilah hidrologi disebut debit aliran sungai. Pengukurannya dilakukan tiap hari, atau dengan
pengertian yang lain debit atau aliran sungai adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air)
yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI
besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt).
Debit air adalah jumlah air yang mengalir dari suatu penampang tertentu
(sungai/saluran/mata air) peratuan waktu (ltr/dtk, m3/dtk, dm3/dtk). Dengan mengetahui
debit air suatu perairan kita dapat mengetahui jenis organisme apa saja yang hidup di suatu
perairan tersebut atau yang tinggal dan memiliki habitat di perairan tersebut.
Apabila debit air disuatu perairan tinggi, maka dapat dipastikan bahwa organisme yang
hidup di perairan tersebut adalah organisme perenang kuat karena dapat melawan arus dari
perairan tersebut dan apabila debit suatu perairan tersebut rendah, maka organisme yang
hidup di perairan tersebut adalah organisme yang membenamkan dirinya (tidak melawan
arus). (Harnalin., 2010).
Debit aliran merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis. Kemampuan debit
air sangat diperlukan untuk mengetahui potensi sumber daya air disuatu aliran air. Debit air
juga dapat dijadikan salah satu indikator untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air
disuatu kawasan melaui pendekatan potensi sumber daya air yang tersedia, sehingga dapat
memelihara pengelolaan sumber daya air yang benar secara berkelanjutan dan lestari.
Informasi mengenai besarnya debit aliran jaringan irigasi membantu dalam merancang
bangunan dengan memperhatikan besarnya debit puncak ( banjir) yang diperlukan untuk
perancangan bangunan pengendalian banjir dan juga dilihat dari data debit minimum yang
diperlukan untuk pemanfaatan air terutama pada musim kemarau.

1.2 Tujuan Praktikum


- Untuk mengetahui laju kecepatan debit air sungai
- Untuk mengukur debit air sungai
- Untuk mengetahui kedalaman air sungai dan lebar sungai
1.3 Manfaat Praktikum
- Amahasiswa dapat mengetahui laju debit air sungai
- Agar mahasiswa dapat mengetahui hasil pengukuran debit air sungai

vii
- Agar mahasiswa dapat mengetahui kedalaman air sungai dan lebar sungai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Debit Aliran
Debit aliran adalah laju air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem S.I. besarnya debit dinyatakan
dalam satuan meter kubik per detik ( M 3/dt). Sedangkan dalam laporan-laporan teknis, debit
aliran biasanya ditunjukan dalam bentuk hidrograf aliran. Hidrograf aliran adalah suatu
prilaku debit sebagai respon adanya perubahan karakteristik biogefisik yang berlangsung
suatu DAS dan/atau adanya perubahan (fluktuasi musiman atau tahunan) iklim lokal.
Debit adalah volume air yang mengalir dalam satua waktu tertentu atau debit adalah
jumlah air yang dipindahkan didalam satuan waktu pada titik tertentu. Satuan-satuan yang
sering digunakan pada debit antara lain liter/detik, dm 3/menit, liter/jam dan lain-lain. Untuk
dapat menentukan kita harus mempelajari satuan ukuran volume dan satuan waktu terlebih
dahulu, karena debit air berkaitan dengan satuan volume dan satuan waktu.
Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Debit
adalah satuan besaran air yang keluar dari daerah aliran sungai (DAS). Satuan debit yang
digunakan adalah meter kubik per detik. Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk
volume air) yang melewati satu penampang melintang sungai persatuan waktu (Asdek.2002).
Menurut danar (2004) bahwa pada musim hujan debit air meningkat derastis. Dengan
tingginya debit air seluruh air dengan kandungan organik yang tinggi didalamnya akan
tersapu habis dan masuk keperairan pesisir.
Menurut odum (1971) bahwa pengendapan partikel lumpur di dasar perairan
tergantung pada arus.
Menurut mahida (1984) bahwa pergerakan air yang cukup lambat di daerah
berlumpur menyebapkan partikel-partikel halus mengendap dan detritus berlimpah.
Mennurut Hehanusa (2001) debit adalah jumlah atau volume air yang mengalir di
sungai atau badan air yang lain, dinyatakan dalam satuan volume per satuan waktu.
Menurut Nurdin (1984) air adalah zat yang mengelilingi semua organisme dan
merupakan bagian terbesar pembentuk tumbuh-tumbuhan dan binatang air. Air juga
merupakan tempat terjadinya berbagai reaksi kimia oleh berbagai organisme hidup.
Menurut Adriman (2002) menyatakan bahwa perairan umum adalah bagian
permukaan bumi yang secara permanent maupun berkala di genangi oleh air, baik air tawar,
payau maupun air laut. Mulai dari garis pasang surut terendah ke arah daratan dan badan air
tersebut terbentuk secara alami atau buatan.
Menurut Sachian (1980) perairan umum merupakan sumber daya yang mempunyai
potensi besar baik bagi perikanan maupun untuk kehidupan manusia.

viii
2.2 Pengukuran Debit
Teknik pengukuran debit aliran langsung di lapangan pada dasarnya dapat di lakukan
melalui empat kategori (Gordon Et Al. 1992)
- Pengukuran volume air sungai
- Pengukuran debit dengan cara mengukur kecepatan aliran dan menentukan luas
penampang melintang sungai.
- Pengukuran debit dengan menggunakan bahan kimia (pewarna) yang di alirkan
dalam aliran sungai (Subtance Tracing Method)
- Pengukuran debit dengan membuat bangunan pengukuran debit seperti weir
(aliran air lambat) atau Flume (aliran cepat)
Cara-cara pengukuran debit menurut Mori (2006:178) adalah:
- Pengukuran debit dengan banding
- Mengukur kecepatan aliran dan luas penampang melintang (untuk pengukuran
kecepatan digunakan pelampung atau pengukur arus dengan kincir)
- Di dapat dari kerapatan larutan obat
- Menggunakan pengukur arus magnitis, pengukur arus gelombang Supersonic,
meter Venturi dan seterusnya.
Menurut Seyhan (1990:206) pelampung merupakan pengukuran global kecepatan
aliran dilakukan dengan mengukur waktu pelampung melewati jarak yang terukur.
Pelampung merupakan metode yang murah dan sederhana, namun hanya merupakan
perkiraan saja. Metode ini digunakan apabila pengukuran dengan pengukur arus tidak dapat
dilakukan dikarenakan sampah, ketidakmungkinan melintasi sungai dan pengukuran dirasa
sangat berbahaya.
Pengukuran debit aliran yang paling sederhana dapat dilakukan dengan metode
apung (Floating Method). Tempat yang harus dipilih adalah bagian sungai yang lurus
dengan perubahan lebar sungai dalamnya air dan gradien yang kecil. Biasanya digunakan 3
buah pelampung yang dialirkan pada satu garis pengukuran aliran dan diambil kecepatan
rata-rata. Caranya menempatkan benda yang tidak dapat tenggelam dipermukaan aliran
sungai untuk jarak tertentu dan mencatat waktu yang diperlukan oleh benda apung tersebut
bergerak dari satu titik ke titik pengamatan lain yang telah ditentukan. Benda apung yang
dapat digunakan aliran sungai. Pemilihan tempat pengukuran dilakukan beberapa kali
sehingga dapat diperoleh angka kecepatan aliran rata-rata yang memadai.

ix
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1. Tempat dan Waktu
Praktikum pengukuran debit aliran sungai dilaksanakan pada hari rabu 09 maret 2022
pukul 17.20 WIT sampai selesai yang berlokasi di sungai Muria desa Bumirestu, Kecamatan
Wasile, Kabupaten Halmahera Timur.
3.2. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Meteran Air Sungai

Hp/Stopwatch

Bola Pingpong

Pena

Sekat ukur

3.3. Prosedur Kerja


Pengukuran debit aliran sungai dengan metode apung (Floating Method) adalah
sebagai berikut:
- Ukur panjang dan lebar sungai dengan menggunakan meteran yang akan
dijadikan lintasan benda (bola pingpong)
- Bagi titik pengamatan menjadi 6 titik dan dijadikan sebagai tolak ukur
kedalaman sungai
- Jatuhkan bola pingpong pada titik pengamatan satu dan waktu mulai dihitung,
hentikan pencatatan waktu ketika bola telah sampai pada panjang sungai yang
telah ditentukan.
- Catat waktu yang ditempuh bola tersebut
- Lakukan pengamatan sebanyak 6 kali percobaan
- Hitung rata-rata waktu yang diperlukan benda selama percobaan trsebut.
- Hitung kecepatan aliran sungai dengan berbagai antara jarak titik pengamatan
dengan waktu tempuh rata-rata.

x
3.4. Teknik Analisis Data
s
• Vt =
t
s1
V 1=
t1
s2
V 2=
t2
s3
V 3=
t3
s4
V 4=
t4
s5
V 5=
t5
s6
V 6=
t6

•Q=VxA
= (V 1 x A1) + (V 2 x A2) + (V 3 x A3 ) + (V 4 x A 4) + (V 5 x A5 ) + (V 6 x A6 )

xi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

•A=P.I.C
A1= 4 x 0,6 x 20 cm = 0,48

A2 = 4 x 0,6 x 84 cm = 2,016

A3 = 4 x 0,6 x 90 cm = 2,16

A 4 = 4 x 0,6 x 87 cm = 2,088

A5 = 4 x 0,6 x 96 cm = 2,304

A6 = 4 x 0,6 x 49 cm = 1,176

• Q = (V 1 x A1) + (V 2 x A2) + (V 3 x A3 ) + (V 4 x A 4) + (V 5 x A5 ) + (V 6 x A6 )

• Q = (0,75 x 0,48) + (0,66 x 2,016) + (0,71 x 2,16) + (0,81 x 2,088) + (0,35 x


2,304) + (0,30 x 1,176)
= 0,36 + 1,33 + 1,53 + 1,69 + 0,80 + 0,35
= 6,06

4.2 Pembahasan
Debit aliran merupakan banyaknya air yang mengalir dalam satuan volume per
3
m
waktu dengan satuan meter kubik per detik ( ). Debit aliran adalah laju aliran air (dalam
s
bentuk volume air) yang melewati satu penampang melintang sungai per satuan waktu. Debit
aliran tersebut dipengaruhi dengan adanya siklus hidrologi, salah satunya yaitu hujan
intensitas hujan rendah debit aliran kecil sedangkan ketika intensitas hujan tinggi debit aliran
akan semakin tinggi. Besar kecilnya debit aliran mempengaruhi sedimentasi yang terjadi pada
hulu sungai.
Pada praktikum ini, kegiatan pengukuran debit air menggunakan metode apung
(Floating Method). Pengukuran dimulai dengan melepaskan bola pingpong pada titik

xii
pengamatan satu dan waktu mulai dihitung hentikan pencatatan waktu ketika bola telah
sampai pada titik yang telah ditentukan. Lebar sungai yang diukur yaitu 19,20 meter.
Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan bahwa pada titik satu, kecepatan waktu 8,75 detik
dengan kedalaman 20 cm. Titik ke-dua, kecepatan waktu 7,47 detik dengan kedalaman 84
cm. Titik ke-tiga, kecepatan waktu 6,98 detik dengan kedalaman 90 cm. Titik ke-empat,
kecepatan waktu 6,17 detik dengan kedalaman 87 cm. Pada titik ke-lima kecepatan waktu
14.20 dengan kedalaman 49 cm. Jarak antara titik satu dengan titik lainnya adalah 4 meter.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
- Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
penampang melintang sungai persatuan waktu.
- Besar kecilya debit aliran mempengaruhi sedimentasi yang terjadi pada hulu sungai
- Kecepatan aliran berbanding lurus dengan besarnya debit di mana semakin besar
debit air yang dihasilkan.
5.2. Saran
Pembangunan tempat pengukuran aliranya jangan terlalu berdekatan agar praktikan
dapat konsen pada saat proses pengukurannya.

xiii
DAFTAR PUSTAKA
Seyhan, Eisin, 1990, dasar-dasar hidrologi, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Asdak, C. 2002. Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai cetakan kedua,
Yogyakarta: penerbit UGM Press.
Mahida, U.N. 1984. Pencemaran air dan pemanfaatan limbah industry. CV. Rajawali
Jakarta.
Sachian. M. 1980. Planktonologi, Semarang, fakultas dan biologi Universitas
di[onegoro.

xiv
dokumentasi praktikum pengukuran debit air sungai muria halmahera timur

xv
xvi

Anda mungkin juga menyukai