Anda di halaman 1dari 2

Hidup manusia itu metafisik. Manusia itu mahluk yang tidak sempurna.

Manusia diciptakan tidak


sempurna agar mampu hidup karena jika diciptakan sebagai mahluk sempurna makan manusia tidak
akan bisa hidup. Manusia tidak sempurna dalam kesempurnaan dan manusia sempurna dalam
ketidaksempurnaannya.

Awal dari segalam macam penciptaan manusia dibagi menjadi fatal dan Vital. Fatal bearati terpilih
atau biasa disebut dengan takdir. Dikatakan sebagai takdir karena sudah terjadi.

Sebaliknya, vital berarti memilih atau disebut dengan ikhtiar

Dari semua ini muncul metafisik. Meta fisik itu sifat di balik sifat, sifat mendahului sifat, sifat
mengikuti sifat, sifat mendahului sifat.

Misalnya bersifat tetap. Artinya manusia tidak bisa memilih takdir, dan apa yang terpilih tadi adalah
hal yang sudah terjadi dan menjadi takdir. Misalnya musibah.

Keduanya, fatal dan vital harus ada. Jika salah satunya hilang atau tidak ada, maka tidak ada
kehidupan.

Bagian atas (fatal) bersifat idealisme, sedang bagian bawah (vital) disebut realisme. Masing-masing
mempunyai dunia

Kecerdasan dalam filsafat berarti memahami tentang ruang dan waktu. Sebaliknya orang yang
bodoh tidak memahami ruang dan waktu.

Bagian atas disebut Ideal berarti absolutisme, spiritualisme, kuasa Tuhan, Kausa prima (sebab dari
segala sebab)

Bagian bawah disebut materialisme, contohnya misalnya benda.

Klo bagia atas (fatal) merupakan definisi atau ketetapan awal, maka bagian bawah (vital) merupakan
contoh.

Jika diteruskan maka yang fatal, yang tetap, dan yang terpilih jalannya logika isme (coherenism).
Contohnya jika mengatakan antara wanita, perempuan, ibu (koheren analitik), konsisten

Yg dibawah, yg vital dst jalannya hukum alam (correspondentialism). Apa yang bercorespondensi???
Yaitu realita, fakta, dan persepsi (sintetik)

Bagian atas aada juga aksioma, teorhema

Fata dan vital bisa ibaratkan seperti langit dan bumi

Bagian atas bersifat formmal, normatif

Bagian atas A priori (Paham walaupun belum melihat) (Level dewasa), sehingga disebut rasionalism

bawah A posterioro (Paham setelah melihat langsung) (Level anak2), binatang ( pengetahuan
berdasarkan pengalaman dari berbagai fenomena semingga muncul empirisism

bagian bawah beraplitos berpendapt bahwa segala sesuatu itu berubah, maka kemudia disebut
bersifat noveltis (Kebaruan)

bagain atas bermendes berpendapat bahwa segala sesuatu itu bersifat tetap maka kemudia disebut
bersifat tautologis

batas antara keduanya (atas dan bawah dirumuskan dengan A = A+ 1 (menit (26.53)
Di atas bersifat 1 itu esa atau monoisme (Percaya Tuhan itu satu)

Di bawah bersifat jamak (Pluralisme)

Percaya 2 (Tuhan dan manusia)disebut dualisme

Panca sila monodualisme

Ada tokoh namanya immanuel khant, sebelum dia muncul, ada rasionalism dan skeptisism yang
tokohnya adalah brenedes khan

Skeptisism ditentanleh empirisism

Aku tidak bermimpi karena aku sedang berpikir

Aku ada karena aku berpikir

Sebenar benar ilmu menurt des kates harus berdasarkan rasio

Filsuf lain: Sebenar-benar ilmu harus berdasar pengalaman

Immanuel kan sebaik-baik ilmu adalah perkawianan antara langit dan bumi. (Buminya sintetik,
langitnya apriori. Jika dipadukan berarti Ilmu harus apriori dan harus sintatik

Dunia modern muncul saat adanya perdebatan antara 2 filsuf tersebut

Augoste conthe 1857 mengatakan agama tidak bisa dipakai untuk dunia karena tidak logis, dia
merupakan positifisme

Saat ini masyarakat sudah menjelma menjadi struktur dunia. Paling bawah arkae, tribal, tradisional,
feodal, modern, post modern/powernal/kontemporer. Saat ini kontemporer

Anda mungkin juga menyukai