Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya kami dapat
menyelesaikan penyusunan Progran Kerja Ektsrakurikuler Pramuka SD Negeri Boja 02.
Diharapkan dengan selesainya penyusunan program kerja ini pelaksanaan kegiatan kepramukaan pada
SD Negeri Boja 02 dapat terarah, terencana dan berhasil dengan baik sehingga berkontribusi postif bagi
peningkatan mutu pendidikan di lingkungan SD Negeri Boja 02
Kami menyadari bahwa dalam penyusuan program kerja ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu
saran dan kritik yang membangun akan kami harapkan demi kesempurnaan Progran Kerja
Ektsrakurikuler Pramuka SD Negeri Boja 02. Akhirnya semoga program kerja ini bermanfa at bagi kita
semua.
Tim Penyusuan
A. Latar Belakang
Gerakan pramuka sebagai satu-satunya wadah kegiatan kepanduan di sekolah merupakan tempat
pendidikan bagi anak-anak yang dilaksanakan dengan penuh kegembiraaan, penuh pendidikan dan
dilakukan di luar jam-jam sekolah. Sebagai satusatunya kegiatan Siaga dan penggalang, pramuka
diharapkan dapat memberikan peranan penting dalam peningkatan dan pembentukan sikap dan mental
peserta didik pada sikap yang baik. Sikap baik dalam arti berakhlaq mulia, sopan santun, rasa cinta
kasih sesama, patriot, suci dalam segala pikiran maupun perbuatan, bertaqwa kepada Tuhannya, dan
segala sikap yang lain. Pendek kata diharapkan anggota pramuka dapat melaksanakan Dasa Dharma
dan Tri Satya yang merupakan kode etik dan janji pramuka.
Untuk lebih berperan aktif dalam pembentukan sikap, dalam gerakan pramuka perlu adanya
keseragaman langkah bagi pengelola gerakan pramuka yang tergabung dalam suatu gugus depan. Ada
keterkaitan erat antara siswa didik sebagai anggota pramuka, pembina pramuka dan unsur majelis
pembimbing gugus depan. Tanpa kerja sama yang baik dari unsur-unsur tersebut rasanya tidak
mungkin pramuka berperan aktif dalam pembentukan sikap peserta didik.
B. Dasar Kegiatan
Yang menjadi dasar penyusunan program kerja gugus depan pramuka adalah:
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka
2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 107 Tahun 1985 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Gerakan Pramuka di Gugus Depan
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 041 tahun 1985 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Administrasi Satuan Pramuka.
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 57 Tahun 1988 tentang Pengesahan Anggaran
Dasar Gerakan Pramuka
5. Keputusan Kwartir Nasonal Gerakan Pramuka Nomor 107 Tahun 1999, tentang Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka
6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 045 Tahun 2003 tentang Pokok- pokok
Pengorganisasian Gerakan Pramuka.
C. Tujuan
1. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, khususnya di bidang pembinaan kesiswaan dalam
pembentukan watak dan kepribadian siswa melalui kegiatan kepramukaan
2. Untuk memberikan arahan kepada pelaksana gugus depan agar pelakasanaan kinerja gugus depan
dapat berjalan dengan baik.
3. Sebagai sarana untuk peningkatan mutu pendidikan kepramukaan di sekolah.
D. Sasaran
Sasaran pelaksanaan program kerja ini adalah siswa kelas I sampai dengan siswa kelas VI SD Negeri
Boja 02 dari Siaga dan Penggalang Tahun Pelajaran 2011/2022
Mengacu pada Lampiran III Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
81a Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum berkaitan dengan Pedoman Kegiatan
Ekstrakurikuler perlu adanya visi misi kegiatan ektrakulikuer. Adapun Visi Misi kegiatan
ekstrakurikluer Pramuka pada Gudep SD Negeri Boja 02 adalah sebagai berikut:.
A Visi :
Visi gugus depan SD Negeri Boja 02 Pada tahun pelajaran 2019/2020 adalah: Pengembangan
Potensi, Bakat, Minat Serta Moral yang Berlandasan IPTEK.
B Misi :
F. Pengelompokan Peserta
2. Pelaksanaan latihan lebih difokuskan pada kegiatan praktek dan tetap memperhatikan ketertiban
dan keamanan, berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan kepada peserta didik menerapkan
pengetahuan dan kecakapan yang sesuai dengan usia.
Demikian program kerja Ekstra kurikuler Pramuka tersusun, dengan harapan dapat menjadi acuan
bagi gerak dan kerja pramuka di gugus depan. Disamping itu program kerja ini diharapkan dapat menjadi
pedoman bagi sekolah dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan kepramukaan
pada SD Negeri Boja 02.
A. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat. Seiring dengan berkembangnya multimedia,
maka untuk dapat menggunkan dan mengikuti perkembangan yang ada, perlu dilaksanakan kegiatan multimedia.
Sekolah-sekolah yang sudah mempunyai peralatan multimedia untuk dapat dipergunakan secara maksimal, selain dalam
pembelajaran juga diperlukan dalam suatu kegitan ekstrakurikuler atau pengembangan diri untuk siswa yang
menginginkan menambah keterampilan dalam bidang IPTEK.
Perkembangan IPTEK merupakan teknologi yang berkembang pada era modern saat ini. Berbagai program atau
aplikasi yang ada dalam perkembangannya dapat menambah pengetahuan atau wawasan yang sangat berguna supaya
peserta didik tidak GAPTEK dalam penggunaan IPTEK. Berdasarka fenomena yang ada maka sekolah perlu
mengadakan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan ilmu teknologi yang berkembang saat ini.
Penggunaan IPTEK bagi peserta didik supaya tidak salah sasaran maka, perlu adanya bimbingan dalam
penggunaan IPTEK. Teknologi dan Informasi yang semakin berkembang, memicu siswa untuk menggunakan IPTEK
sesuai dengan keinginan.
Foto Kegiatan
LAPORAN PELAKSANAAN EKSTRA KURIKULER MUSIK ANGKLUNG
Latar Belakang
Angklung adalah alat musik tradisional yang terbuat dari bambu yang bernada ganda atau multitonal.
Cara memainkan angklung ini sangat mudah hanya dengan menggo yangkannya. Seseorang tinggal memegang
rangkanya pada salah satu tangan (biasanya tangan kiri) sehingga angklung tergantung bebas, sementara tangan
kanan menggoyangkannya hingga berbunyi. Bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu sehingga
menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar
maupun kecil. Pada umumnya jenis-jenis angklung yang berkembang dibeberapa wilayah Jawa Barat tersebut
bertangga nada/berlaras Sunda seperti salendro, pelog/degung, namun ada pula angklung yang bertangga nada
diatonis seperti yang diciptakan oleh Daeng Soetigna. Daeng Soetigna adalah seorang tokoh budaya
Indonesia/Nusantara berasal dari Sunda (Jawa Barat) yang berhasil mengubah angklung pentatonik (da-mi-na-
ti-la-da) menjadi angklung diatonis (do-re-mi-fa-sol-la-si). Inovasi yang dilakukan Daeng Soetigna ini
membuat angklung memungkinkan untuk dimainkan dalam berbagai jenis musik, mulai dari lagu tradisional,
modern, maupun menjadi pengiring melodis lagu-lagu tersebut. Jenis angklung diatonis merupakan
perkembangan dari jenis angklung sebelumnya, yaitu: angklung Buncis, angklung Baduy, angklung Badeng,
dan angklung Kanekes. Saat ini angklung menjadi salah satu materi ekstrakurikuler di sekolah-sekolah karena
angklung itu sendiri dapat dijadikan sebagai media pembelajaran musik. Sebagaimana ditetapkannya Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 23 Agustus 1963, No. 082/1963 dibawah ini : 1.
Menetapkan angklung sebagai alat pendidikan musik dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan 2. Menugaskan Direktur Jenderal Kebudayaan untuk mengusahakan agar angklung dapat
ditetapkan sebagai alat pendidikan musik tidak hanya dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
FOTO PELAKSANAAN
LAPORAN PELAKSANAAN EKSTRA KURIKULER TENIS MEJA
Latar Belakang
Tenis meja juga merupakan olahraga yang popular di Indonesia, dari kota hingga desa hampir
selalu ada sarana bermain tenis meja. Sekarang ini, perkembangan tenis meja makin pesat, sehingga
persaingan prestasi makin bertambah ketat. Oleh karena itu, pemain tenis meja pada dasarnya
membutuhkan kemampuan untuk melakukan berbagai macam pukulan dan keterampilan memainkan
raket atau bed. Para pelatih diharapkan dapat memberikan latihan berbagai macam pukulan dasar
yang ada dalam permainan tenis meja agar anak asuhnya dapat mencapai sukses dalam pertandingan.
Komponen yang penting dalam mempersiapkan atletnya adalah program latihan teknik meliputi teknik
pegangan, teknik pukulan dan teknik bermain. Latihan taktik meliputi taktik bermain tunggal dan ganda,
cukupkan latihan mental dengan cara banyak melakukan uji tanding. Hal inilah yang disebut
a. Struktur oraganisasi
b. pembagian tugas